penge las an

37
RANGKUMAN PENGELASAN DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGELASAN POLITEKNIK TEDC BANDUNG ANDI HERMANSAH MID 121009 MEKANIK INDUSTRI & DESAIN

Upload: andi-hermansah

Post on 15-Jan-2016

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Penge Las An

RANGKUMAN PENGELASAN

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PENGELASAN

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

ANDI HERMANSAH MID 121009

Page 2: Penge Las An

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT karena hanya dengan kerido’an-NYA rangkuman dengan judul “RANGKUMAN PENGELASAN” ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, rangkuman ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.

penulis berharap, semoga rangkuman ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.

cimahi,29 november 2014

Andi hermansahMID121009

i

Page 3: Penge Las An

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

I. PENGELASAN........................................................................................................1

A. PENGERTIAN.......................................................................................................1

B. ARUS LISTRIK.....................................................................................................2

C. SAMBUNGAN DARI MESIN LAS KE SUMBER ARUS LISTRIK...................2

D. HUBUNGAN ATAU INSTALASI PADA PENGELASAN.................................3

E. PERBEDAAN – UNTUNG RUGI PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN

ARUS AC >< DC..........................................................................................................5

F. ALAT PERKAKAS PENGELASAN....................................................................6

II. LAS LISTRIK......................................................................................................7

A. PENGERTIAN.......................................................................................................7

B. PERBANDINGAN PENGGUNAAN LAS LISTRIK DENGAN LAS OKSI-

ASETILIN.....................................................................................................................7

C. KOMPONEN LAS LISTRIK.................................................................................8

D. PERUBAHAN PANJANG BUSUR LISTRIK AKAN MERUBAH TEGANGAN

KERJA...........................................................................................................................8

E. KEGUNAAN SALUTAN ELEKTRODE..............................................................9

F. PEMBACAAN TANDA PADA ELEKTRODE ( DIN 1913 ).............................10

ii

Page 4: Penge Las An

G. TANDA PENGENAL UNTUK POSISI PENGELASAN...................................10

H. SFESIFIKASI ELEKTRODE..............................................................................11

I. KLASIFIKASI AWS – ASTM.............................................................................12

J. DASAR MEMILIH ELEKTRODE LAS.............................................................12

III. LAS GAS/LAS KARBIT...................................................................................13

A. PENGERTIAN.....................................................................................................13

B. MACAM-MACAM GAS UNTUK PENGELASAN...........................................13

C. KOMPONEN-KOMPONEN LAS GAS..............................................................14

D. GENERATOR ASETILIN...................................................................................15

E. REGULATOR......................................................................................................16

F. BRANDER/PEMBAKAR....................................................................................17

G. MACAM-MACAM NYALA API.......................................................................17

H. PENYETELAN NYALA LAS GAS UNTUK MACAM-MACAM JENIS

BAHAN.......................................................................................................................18

I. PENYEBAB TERJADINYA LETUPAN PADA UNJUNG PEMBAKAR.........18

IV. KESELAMATAN KERJA DALAM LAS........................................................19

A. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN...................................................19

B. PERHITUNGAN PEKERJAAN LAS..................................................................20

iii

Page 5: Penge Las An

I. PENGELASAN

A. PENGERTIANLas adalah proses penyambungan bahan logam ( sejenis ) dengan menggunakan panas mencair dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa bahan tambah.

Tujuan mengelas adalah menyambung bahan sesuai dengan perencanaan atau kebutuhan.

1. Macam-macam/jenis-jenis sambungan :

Dapat dilepas Tidak dapat dilepas

Baut-mur Keling Pasak Perekat Ring penahan Solder dan Las

2. Las gas :Secara umum dan ekonomis las gas digunakan pada ketebalan 2,5 n tetapi

lebih tepat adalah dalam hal penerapan/penggunaanya.Tabung/botol oksigen diperiksa secara formal oleh pihak/dinas yang

berwenang setiap tahun.Tabung asetilin dicek/diperiksa setelah 3 tahun dioperasikan dan kemudian

dilakukan pemeriksaan setiap 6 bulan.Dalam tabung C2H2 dengan volume 40 liter berisi aceton 16 liter, tekanan 15

atmosfer. Jumlah H2 = 16 x 25 x 15 = 6000 liter asetilin ( 1 liter aceton mengikat 25 liter C2H2/atmosfer ).

Keuntungan las gas :

Lebih mudah dalam melaksanakan pengelasan antara dua sisi bahan ( spaltueberbruekbarkeit ), sehingga mempermudah dalam persiapan kampuh sambungan.

Mempermudah tembusan dalam mengelas akar. Relatif tidak peka terlalu terhadap hembusan angin. Mudah mengamati/mengatur cairan logam las. Panas menyebar pada benda kerja sehingga mengurangi tegangan bahan.

3. Las listrik :Pada ketebalan bahan mulai ± 7 mm lebih ekonomis dilas dengan las listrik.Besar arus las = diameter elektrode x 40-50 Ampere.Panjang busur las = diameter elektrode yang digunakan.

1

Page 6: Penge Las An

B. ARUS LISTRIK

Hukum OHM : Kuat arus = TeganganTahanan

I = ER

Dimana : Tegangan ( dalam satuan Volt = V ).

Kuat arus ( dalam satuan Ampere = A ).

Tahanan ( dalam satuan Ohm = Ω ).

1. Jenis-jenis arus listrik

Arus listrik terbagi menjadi 3 antara lain :

Arus searahIalah suatu arus listrik yang selalu dalam arah yang sama dan umunya mengalir dengan kuat arus yang sama. Dalam pemakaian umum jenis ini praktis digunakan.Untuk pengelasan arus searah ini penting, karena pada proses pengelasan tertentu ada yang harus memakai arus jenis ini.

Arus bolak balikIalah suatu arus listrik yang arah dan kuat arusnya selalu berganti. Dalam satu detik arahnya 100 kali ganti. Yaitu 50 periode tiap detik. Atau disebut 50 Hz.

Dalam penggunaan secara umum jenis ini digunakan biasanya dengan tegangan 220 volt.

Arus tiga fasaPada jenis ini digunakan tiga arus AC dengan 50 Hz dengan pergeseran waktu tertentu antara satu dengan yang lain.Arus tiga fasa ini digunakan terutama pada alat-alat yang memerlukan arus listrik yang besar. Dan biasanya mempunyai tegangan 380 volt.

C. SAMBUNGAN DARI MESIN LAS KE SUMBER ARUS LISTRIKSambungan dari sumber listrik ke mesin las ada dua jenis yaitu sambungan stop kontak satu fasa dan sambungan stop kontak tiga fasa.

1. Stop kontak satu fasa

2

Page 7: Penge Las An

Sambungan hanya untuk : mesin las kecil, gerinda tangan, dan sebagainya.

2. Stop kontak tiga fasa

Untuk jenis ini digunakan stop kontak dengan sistem 5 penghantar.

Luas penampang kabel dan batas kemampuan stop kontak menentukan tingginya pemakaian arus listrik yang diijinkan.

D. HUBUNGAN ATAU INSTALASI PADA PENGELASANUntuk mengelas digunakan suatu mesin las. Mesin las ini menghasilkan arus listrik. Dengan arus listrik dari sumber ( PLN ), kita tidak bisa mengelas. Kita harus menggunakan transformator mesin las arus searah atau mesin las pengubah. Mesin las arus searah dan mesin las pengubah menggunakan arus DC. Sedang transformator menghasilkan arus AC.Dari mesin las ada 2 kabel:Dihubungkan dengan elektrode.Dihubungkan dengan benda kerja.

1. Penampang kabel/tembaga dan diameter luar kabel

Aturan ukuran penampang kabel las dengan diameter kabel :

2.Panjang yang diijinkan penggunaan kabel las

3

Page 8: Penge Las An

Aturan ukuran panjang kabel yang diijinkan :

Kabel las makin panjang dan arus makin tinggi, memerlukan luas penampang penghantar yang lebih besar. Makin pendek kabel las dan makin kecil arus yang dipergunakan, maka makin kecil penampang tembaga/kabel yang diperlukan.

3. Sumber arus las

Jenis-jenisnya :

Transformator menghasilkan arus ACMesin las arus searah menghasilkan arus DCMesin las pengubah menghasilkan arus DC

Tuntutan atau syarat yang harus ada :

Tegangan listrik rendah ( kira-kira 15 -100 Volt ).Arus listrik tinggi ( kira-kira 15 – 400 Ampere ).Tingginya arus listrik bisa disetel ( sesuai kebutuhan ).Perubahan arus selama pengelasan kecil.

nsfor

4

Page 9: Penge Las An

E. PERBEDAAN – UNTUNG RUGI PENGGUNAAN MESIN LAS DENGAN ARUS AC >< DC

KEUNTUNGAN KERUGIAN

Mesin dengan

keluaran arus las

AC

a. harganya murah.b. penggunaannya

mudah.c. Pemeliharaannya

sederhana, murah, tidak mutlak harus selalu dilakukan.

a. Tidak semua jenis elektroda dapat digunakan pada arus las AC.

b. Busur las tidak stabil seperti arus las DC

c. Memerlukan sumber arus listrik.

d. Tegangan terbuka diijinkan tertinggi 80 Volt. Untuk mengelas di ruang sempit ( ketel ) paling tinggi 42 Volt.

Mesin dengan

keluaran arus las

DC

a. Busur las mantap – stabil sehingga baik untuk las pada plat-plat tipis.

b. Hampir semua jenis elektroda dapat digunakan/bebas menentukan polaritas sesuai kebutuhan.

c. Tegangan terbuka sampai 100 Volt praktis tidak berbahaya.

d. Jenis yang digerakkan dengan motor bakar dapat digunakan ditempat yang tidak ada sumber listrik.

a. Harga mesin las dengan arus DC lebih mahal.

b. Pemeliharaan lebih sulit, mahal dan harus selalu dilakukan.

Moderne schweiss-und-schneid technic ( 1977:50 ) Schweissen schneiden loeten kleben ( 1985:164 )

5

Page 10: Penge Las An

F. ALAT PERKAKAS PENGELASANTempat mengelas harus dilengkapi dengan alat perkakas yang di perlukan.

Nama-nama alat perkakas :

1.Penahan/penjepit benda kerja berfungsi tempat menjepit benda kerja.2.Penghisap udara/gas berfungsi untuk menghisap gas bekas/asap.3.Meja las berfungsi sebagai tempat benda kerja.4.Tirai/penutup berfungsi sebagai pelindung dari sinar.5.Alat perkakas las antara lain tang, sikat, baja dan palu terak.6.Tempat duduk untuk duduk pekerja las.7.Penahan berfungsi untuk menahan kabel las.8.Tempat elektrode berfungsi untuk menyimpan elektrode.

6

Page 11: Penge Las An

II. LAS LISTRIK

A. PENGERTIANAdalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah kedua logam tersebut.

Pemindahan butiran cairan elektrode, besar kecilnya dipengaruhi oleh arus listrik yang dipakai. Arus yang besar membentuk butiran cairan yang halus. Arus yang kecil/rendah membentuk butiran yang besar. Fluks mencair membentuk terak, menutupi logam cair, melindunginya dari oksidasi.

B. PERBANDINGAN PENGGUNAAN LAS LISTRIK DENGAN LAS OKSI-ASETILIN

LAS OKSI-ASETILEN LAS LISTRIK

Effisiensi Rendah ( suhu 30000 C ) Tinggi ( suhu 60000 C )

Sifat mampu las Kurang baik BaikHarga peralatan Murah MahalHarga bahan las Sama SamaKeterampilan pekerja Sama Samapenggunaan Terbatas pada las tipis Luas

7

Page 12: Penge Las An

C. KOMPONEN LAS LISTRIK

Nama komponen ( dari kiri ke kanan ) :Workpiece ( benda kerja ).Welding table ( meja pengelasan ).Workpiece connection/clamp ( klem masa ).Workpiece lead cable ( kabel masa ).Electrode.Elektrode holder ( pemegang elektrode ).Elektrode lead cable ( kabel elektrode ).Arc welding power source ( mesin las ). Input power lead cable ( kabel input listrik dari PLN ke mesin las ).Plug to power source ( sumber listrik dari PLN ).

D. PERUBAHAN PANJANG BUSUR LISTRIK AKAN MERUBAH TEGANGAN KERJA

Panjang busur normal : kira-kira sama dengan diameter elektroda.

8

Page 13: Penge Las An

Busur terlalu panjang : terlalu panas.

Busur terlalu pendek : sedikit ( kurang ) panas.

E. KEGUNAAN SALUTAN ELEKTRODE

Membuat busur menjadi stabil.Melindungi cairan hasil las dari udara luar.

Hasil las terlindungi dari pengaruh udara sekitar ( zat asam = O2 dan zat lemas = N2, dari udara luar ).

Waktu mencair salutan akan membentuk gas dan terak dan akan melundungi daerah las.

9

Page 14: Penge Las An

F. PEMBACAAN TANDA PADA ELEKTRODE ( DIN 1913 )

E 43 3 2 AR 7 DIN 1913

E = Tanda untuk las listrik.

43 = Daya tarik dan batas luluh.

3 = Kemampuan pukul takik minimal 28 Joule dan perpanjangan.

2 = Kemampuan pukul takik minimum 47 Joule.

AR = Type bahan salutan.

7 = Tanda kelas elektrode.

DIN 1913 = Nomor DIN.

G. TANDA PENGENAL UNTUK POSISI PENGELASAN

Tanda Posisi Kode posisi

1 Semua W, H, S, F, Q, U.2 Semua kecuali F W, H, S, Q, U.3 Dibawah tangan dan horizontal W, H.4 Dibawah tangan W

Keterangan :

W : bawah tangan.

H : horizontal.

S : vertikal naik.

F : vertikal turun.

Q : mendatar/horizontal.

U : diatas kepala.

10

Page 15: Penge Las An

H. SFESIFIKASI ELEKTRODE

Klasifikasi Jenis fluks Posisi Pol

E 6013Natrium selulosa

tinggiW, V, U, H. DC Pol Balik

E 6011Kalium selulosa

tinggiW, V, U, H.

AC atau DC Pol Balik

E 6012Natrium titania

tinggiW, V, U, H.

AC atau DC Pol Lurus

E 6013Kalium titania

tinggiW, V, U, H.

AC atau DC Ganda

E 6020 Oksida besi tinggiW

H sudut

AC atau DC Ganda

AC atau DC Pol Lurus

E 6027Serbuk besi oksida besi

W H sudut

AC atau DC Ganda

AC atau DC Pol Lurus

E 7014Serbuk besi

titaniaW, V, U, H.

AC atau DC Ganda

E 7015Natrium hidrogen

rendahW, V, U, H. DC Pol Balik

E 7016Kalium hidrogen

rendahW, V, U, H.

AC atau DC Pol Balik

E 7013Serbuk besi

hidrogen rendahW, V, U, H.

AC atau DC Pol Balik

E 7024Serbuk besi

titaniaW

H sudutAC atau DC

Ganda

E 7023Serbuk besi

hidrogen rendahW

H sudutAC atau DC Pol

Balik

I. KLASIFIKASI AWS – ASTMI II III IVE 60 1 3

11

Page 16: Penge Las An

I E : Elektrode untuk las listrik.

II 60 : Tegangan tarik max : 60.000 Pounds/Inci.

III Posisi :

1. Semua posisi.2. Flat dan horizontal.3. Flat.

IV Jenis salutan, Listrik, karakter khusus pabrik

0. DC +.

1. AC atau DC +, Penembusan dalam.

2. DC atau AC, Penembusan sedang.

3. AC atau DC +, Penembusan dangkal, Busur ringan.

4. AC, DC + Penembusan sedang.

5. DC +, Penembusan sedang.

6. AC, Penembusan sedang.

J. DASAR MEMILIH ELEKTRODE LASHasil/kualitas suatu sambungan las ditentukan/tergantung dari cara pemilihan elektrode yang benar. Pemilihan elektrode didasarkan hal-hal sebagai berikut :

Jenis arus listrik yang tersedia/yang dipergunakanArus DC dapat digunakan untuk semua jenis elektrode. Sedangkan arus AC hanya dapat digunakan untuk elektrode tertentu.

Besarnya arus listrik yang dihasilkan mesin lasKebutuhan arus listrik untuk mengelas disesuaikan dengan diameter elektrode yang dipergunakan.

Jenis bahan yang dilasPemilihan jenis elektrode harus disesuaikan dengan material yang dilas.

Tujuan pengelasanDibedakan las untuk penebalan dan untuk penyambungan.Tidak semua elektrode dapat digunakan dalam semua posisi.

Harga dari elektrodeTerkadang penggunaan elektrode yang murah harganya, menjadikan kerugian dalam perhitungan biaya las keseluruhan.

12

Page 17: Penge Las An

III. LAS GAS/LAS KARBIT

A. PENGERTIANLas Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam ( pengelasan ) yang menggunakan gas asetilen ( C2H2 ) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen ( O2 ) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500°C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat digunakan gas-gas asetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las oksi-asetelin.

B. MACAM-MACAM GAS UNTUK PENGELASANAda dua macam klasifikasi gas yang digunakan untuk pengelasan yaitu yang termasuk gas bakar dan dan gas zat asam.

1. Gas bakarGas bakar adalah gas yang bilamana gas tersebut bercampur dengan oksigen ( O2

) maka akan mudah terbakar, dan menghasilkan energi panas. Misalnya pada las gas, las potong, LPG dsb. Botol dan selang untuk gas bakar menggunakan tanda pengenal yang dipakai adalah warna kuning. Asetilin didapat dari bahan karbit yaitu campuran calcium dengan zat arang ( oksigen ). Berat gas asetilin lebih rendah dari udara. Botol asetilin mempunyai volume 40 liter dan diisi asetilin

13

Page 18: Penge Las An

bertekanan 15 atm. (perhatian) asetilin tidak bisa dipadatkan dengan tekanan tinggi sepeti zat asam ( oksigen) zat air atau zat lemas, sebab pada pemanasan diatas 1000 C dan pemadatan diatas 2 atm tanpa zat asam sudah dapat terurai secara meledak. Untuk itu digunakanlah zat pelarut aseton.

2.Gas zat asam ( oksigen )Gas zat asam adalah gas oksigen, yang mana gas tersebut harus ada ( syarat utama ) pada setiap proses pengelasan atau pembakaran. Botol dan selang untuk zat asam menggunakan tanda pengenal warna biru.Diudara bebas terdapat sebagian besar zat lemas dan zat asam. Dengan cara pendinginan, udara tersebut mengalami perubahan sehingga zat lemas lebih dulu menguap dan zat asamnya mengendap. Dengan tekanan 150 – 200 atm zat asam ini diisikan kedalam botol baja. Pada umumnya botol ini mempunyai volume 40 liter, dan diisi dengan tekanan 150 atm, dan ada juga botol dengan volume 50 liter dan diisi dengan tekanan 200 atm.Perhitungan isi zat asam : isi = tekanan x volume

= p x v= 150 x 40= 6000 liter

Jumlah pemakaian = ( tekanan awal – tekanan akhir ) x volume= ( 150 – 100 ) x 40 = 2000 liter

C. KOMPONEN-KOMPONEN LAS GAS

Nama komponen ( dari kiri ke kanan ) :Regulator gas bakar dan gas oksigen.Tabung gas bakar ( asetilin ).Tabung gas zat asam ( oksigen ).Selang las gas bakar ( berwarna merah ) dan gas oksigen ( berwarna biru ).Katup pengatur.Pembakar.

14

Page 19: Penge Las An

Nosel ( ujung pembakar ).Nyala api ( nyala las ).

D. GENERATOR ASETILIN

Nama komponen generator :Gas asetilin ( bagian A ).Air ( bagian B ).Karbit ( bagian C ).Pipa buang/pengaman ( bagian D dan I ).Pipa gas asetilin ( bagian E ).Pesawat kunci air ( bagian F ).Kran buang/batas tinggi air ( bagian G ).Kran asetilin ( bagian H ).Kran ( bagian J ).Kran air (bagian ( K ).Baut pengunci laci karbit ( bagian L ).

1. Langkah proses pembuatan gas asetilin Isikan air kedalam tangki sampai batas ketinggian air yang ditentukan. Isikan tabung kunci air dengan air setinggi kran G ( untuk mengetahui apakah

ait sudah setinggi kran G hanya tinggal buka saja kran G maka ari akan mengalir ).

Buka kotak karbit kemudian isi laci karbit secukupnya kemudian tutup kembali laci L dengan rapat dan kuat.

15

Page 20: Penge Las An

Buka kran K agar air yang ada ditabung masuk ke laci karbit agar dapat menghasilkan gas C2H2

Pemeliharaan : sesudah dipergunakan, laci karbit dikeluarkan dan dibersihkan; dalam penyimpanan yang cukup lama maka air ditabung generator harus dibuang/dikuras.

E. REGULATOR

Regulator adalah suatu alat yang digunakan untuk mengatur dan mengetahui suatu tekanan didalam suatu tabung.

1.Cara memasang regulator Sebelum dipasang buka lebih dulu kran botol agar bersih dari kotoran.Dengan kunci pas yang cocok, pasang regulator dengan cukup kuat

( perhatian : untuk regulator asetilin ulirnya adalah ulir kiri sedangkan untuk regulator oksigen adalah sebaliknya yaitu ulir kanan ).

Buka kran botol dan periksa kerapatannya dengan air sabun ( jangan menggunakan minyak apalagi oli ).

16

Page 21: Penge Las An

Putar baut penyetel sampai mencapai tekanan kerja yang ditentukan.

Catatan : Tekanan kerja untuk oksigen adalah 2,5 atm.

Tekanan kerja untuk asetilin adalah 0,25 atm.

F. BRANDER/PEMBAKARPembakar adalah alat pencampur oksigen dengan asetilin. Dengan pembakar ini kita bisa mendapatkan campuran gas yang tepat dan bila dinyalakan akan kita dapatkan nyala api yang kita inginkan.

G. MACAM-MACAM NYALA API Nyala api pada pengelasan dibagi menjadi 3 nyala, yaitu nyala api karburasi, nyala api normal/netral dan nyala api oksidasi.

Nyala api karburasi ( acetilin uberschuss )Nyala api ini adalah dimana asetilin lebih banyak dari pada gas oksigen. Temprature rendah dan nyala api kotor. Bentuk nyala seperti gamba (1).

Nyala api normal/netralNyala api ini adalah nyala api dimana asetilin dan oksigen seimbang. Temprature tinggi dan nyala api bersih. Bentuk nyala seperti gambar (2).

Nyala api oksidasi ( sauerstoff uberschuss )Nyala api ini adalah nyala api dimana oksigen lebih banyak dari pada gas asetilin. Cairan besi berbuih dan benda kerja mudah tembus/bolong. Bentuk nyala seperti gambar (3).

17

Page 22: Penge Las An

H. PENYETELAN NYALA LAS GAS UNTUK MACAM-MACAM JENIS BAHAN

JENIS BAHANJENIS NYALA API

KARBURASI NORMAL OKSIDASI

1.BESI TUANG + 0 -2.TEMBAGA - + -3.KUNINGAN - - +4.ALLUMINIUM + 0 -5.BAJA - + -

(lehrschweisser-lehrgang, SLV felibach-deutshland, 1993)Keterangan hasil las : + : Baik/Bagus

- : Jelek0 : Masih memungkinkan

I. PENYEBAB TERJADINYA LETUPAN PADA UNJUNG PEMBAKAR

Penyebab terjadinya letupan pada ujung pembakar adalah sebagai berikut :Gas mengalir keluar terlalu lambat ( tekanan terlalu rendah ) tidak sesuai

dengan ukuran pembakar yang digunakan. Karena gasnya terbakar lebih cepat maka cara mengatasinya adalah dengan jalan menambahkan zat asam dan asetilin.

Pembakar terlalu panas. Ini terjadi bila ujung pembakar terlalu dekat dengan cairan benda kerja atau mengelas sudut dalam. Cara mengatasinya adalah

18

Page 23: Penge Las An

dengan jalan mendinginkan ujung pembakar tersebut dengan mencelupkannya kedalam air.

Didalam pembakar terdapat terak/kotoran. Lama kelamaan kotoran tersebut bisa terbakar dan menyebabkan penyalaan lebih cepat.

IV. KESELAMATAN KERJA DALAM LAS

Kecelakaan akibat arus listrik seperti hentakan strom/listrik, kematian karena tersetrum litrik dan denyut jantung terganggu dari kuat arus litrik yang mengalir ke badan manusia dan lamanya litrik tersebut mengalir.

A. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN1.Bahaya arus litrik pada instalasi

Kabel las yang rusak/terkelupas.Tang las yang rusak.Elektrode.Benda kerja dan meja las.Kabel dari sumber arus listrik ke mesin.

2.Pertolongan pertama pada kecelakaanBila terjadi suatu kecelakaan maka harus segera diberikan pertolongan pertama oleh petugas yang disiapkan.Luka/lecet. Ditutup agar tetap dalam keadaan bersih. Jika berdarah tutuplah

dengan kain/perban.Mata.

Silau terkena sinar las : gunakan obat tetes mata yang sesuai. Luka : bila diperlukan kedua mata ditutup.

Terbakar. Dinginkan dengan air sampai rasa sakitnya hilang. Gunakan kain/perban yang steril untuk luka bakar harus ditutup.

Keracunan melalui gas atau asap. Usahakan berikan udara segar/bersih dan bawa ke dokter.

Kecalakaan tersetrum litrik. Segera matikan aliran litrik.Sesak nafas – gangguan detak jantung. Berikan bantuan nafas buatan dan

segera minta bantuan dokter.3.Pelindung untuk pekerjaan las

Baju las/dari bahan kulit Kaca/topeng lasSarung lengan. Topi.Sarung tangan.

19

Page 24: Penge Las An

4.Peralatan las yang lengkap dan teratur

Meja las. Peralatan las : tang las, sikat baja dan palu terak.Tirai penutup kabin las.

Penyedot gas bekas. Tempat elektronik.5. Mengelas atau memotong didalam tangki atau ruang sempit

Macam-macam bahaya : berbentuk gas, asap, uap panas, campuran gas yang dapat meledak, arus listrik, sinar/busur las.

Pemeriksaan : gas beracun, kebakaran, bahaya ledakan.Pengaturan

Sebelum bekerja :o Pasang instalasi alat sirkulasi udara/ventilator.

o Pasang/setel instalasi las diluar tangki.

o Maksimal tegangan listrik mesin las 42 Volt.

Selama mengelas/bekerja :o Jalankan/hidupkan ventilator.

o Bekerja selalu dengan pengawasan yang baik.

Selama istirahat :o Pembakar dan selang dijauhkan.

o Pembakar las selalu dinyalakan diluar tangki.

Selesai bekerja :o Peralatan yang digunakan dirapikan kembali.

6.Pengaman tabung gasMemindahkan tabung gas harus menggunakan alat pengangkat/roda, jangan

digulingkan diatas lantai.Kran tabung atau regulator gas jangan sampai terkena oli/bahaya ledakan.Tabung gas harus diletakan tegak dan diikat dengan penahan.Jangan meletakkan gulungan selang diatas tabung gas.Sambungan selang harus dilakukan dengan klem/penjepit yang memenuhi

syarat kekuatan, jangan diikat dengan kawat.Memeriksa kebocoran gas dilakukan dengan air sabun.Jangan meletakkan tabung gas berdekatan dengan barang-barang/tempat yang

bersuhu tinggi.

B. PERHITUNGAN PEKERJAAN LASContoh perhitungan

Diketahui pekerjaan las sebagai berikut :

20

Page 25: Penge Las An

Tebal plat = 12 mm, panjang las = 3000 mm, peninggian las h = 1 mm, bentuk las V dengan sudut = 600, celah kampuh = 2 mm dan las disatu sisi dibawah tangan.

Penyelesaian :Elektroda Jumlah elektroda : berat logam/hasil las dihitungan dengan rumus :

m = A . I . ρ = (gram = cm2 . cm . g/cm3)m = (s . b + s2 . tan 300) . I . ρ

dimana : m = berat logam las (gram).A = luas penampang las (cm2).I = panjang las (cm).ρ = berat jenis (g/cm3).

m = 1,2 cm x 0,2 cm + (1,2 cm2) . 0,577 . 300 cm . 7,85 g/cm3

m = 2522 gram

Untuk peninggian rigi-rigi las h = 1 mm, dalam pedoman/teori tercantum 8% dari jumlah logam las.Jadi, m total = 2522 gram + (2522 x 8/100) gram = 2724 gram

Hasil/logam las dari elektrode dengan D = 4 mm dan panjang 450 mm dengan effisiensi 95%.m = π/4 . d2 . I . 95/100 . ρm = 0,785 . (0,4 mm)2 . 45 cm .0,95 . 7,85 g/cm3 = 42,15 gram

Untuk las akar/tembusan berdasarkan pengalaman setiap meter diperlukan 4 buah elektrode dengan D = 2,25 mm dan panjang 450 mm untuk las sepanjang 3 meter dibutuhkan elektrode sebanyak :n1 = 3 . 4 = 12 elektrode D 3,25 mmlogam las yang dihasilkan = 12 . (0,785 . 0,32 . 7,85 . 45) = 296 gramjadi, jumlah elektrode untuk las pengisian dan penutup :n2 = (2724 – 296) / 42,15 = 2428/42,15 = 58 buah elektrode D = 4 mm.

Waktu pengelasanRumus untuk waktu pengelasan atau kemampuan pencairan elektrode adalah sebagai berikut : Elektrode D = 3,25 mm = 900 gram/jam Elektrode D = 4 mm = 1320 gram/jam

21

Page 26: Penge Las An

Waktu murni pengelasan adalah :

t=296gram .60

menitjam

900gramjam

+2428gram .60

menitjam

1320gramjam

=130menit

JUMLAH TOTAL WAKTU PENGELASAN = waktu las murni dikalikan faktor waktu pengelasan yaitu 2 maka totalnya : 130 . 2 = 260 menit

Kebutuhan energi listrikData proses las :

Untuk elektrode D 3,25 mm dibutuhkan tegangan = 26 V dan arus = 130 AUntuk elektrode D 4 mm dibutuhkan tegangan = 26 V dan arus 170 ARandemen mesin las arus searah = 0,5Tegangan terbuka 1,5 KwDihitung waktu pencairan/las 130 menit, yang didalamnya termasuk las

akar = 19,7 menit

Diselesaikan dengan rumus :Untuk pengelasan akar dengan elektrode D 3,25 :

W 1= 130 A .26V

1000WKw

.0,5x

19,7menit

60menithours

=2,25Kwh

Untuk las pengisian dan penutup dengan elektrode D 4 mm :

W 2= 17 0 A .26V

1000WKw

.0,5x

110,4menit

60menithours

=16,3Kwh

Rumus tegangan terbuka selama 130 menit dibutuhkan :

22

Page 27: Penge Las An

W 3=110,4menit

60menithours

x1,5KWh=3,25Kwh

Jadi, total kebutuhan arus listrik seluruhnya :

W=W 1+W 2+W 3=22Kwh

Biaya keseluruhan :

rupiah %

Biaya untuk elektrode

Harga elektrode D 3,25 untuk 1000 batang = Rp 500000 diperlukan 12 batangJadi = 12 . 500000,-/1000 = Rp 6000

Harga elektrode D 4 untuk 1000 batang = Rp 750000 diperlukan 50 batangjadi = 50 . 750000/1000 = Rp 43500

49500 19,25

Energi listrik

Harga setiap KWh = Rp 1350 dibutuhkan 22 KWh Biaya = 22. 1350 = Rp 29700 29700 11,50

Biaya/ongkos tenaga kerja/jam Rp 10250

Total waktu pengelasan 260 menit. Jadi ongkos =(260 . 10250) / 60 = 44500 44500 17,30

Biaya lain-lain (diambil faktor 300%)

Biaya lain-lain = (44500 . 300) / 100 = 133500 133500 51,9

JUMLAH BIAYA 257500 100

23