pengawasan pengemis oleh dinas sosial kota …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/pengawasan...

318
PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA SERANG SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Srayat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrai Manajemen Publik Program Studi Administrasi Publik Oleh Sandhi Ade Putra NIM 6661141363 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, 2018

Upload: dangcong

Post on 28-Mar-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA SERANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Srayat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrai Manajemen Publik

Program Studi Administrasi Publik

Oleh

Sandhi Ade Putra

NIM 6661141363

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, 2018

Page 2: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

ABSTRAK

Sandhi Ade Putra. NIM. 6661141363. 2018. Pengawasan Pengemis oleh Dinas

Sosial Kota Serang. Program Studi Ilmu Administrasi Publik. Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing

I, Titi Stiawati., M.Si; Dosen Pembimbing II, Drs. Atoullah., M.Si.

Pengawasan pengemis di Kota Serang merupakan tanggung jawab Dinas Sosial Kota

Serang, fenomena penyakit masyarakat seperti pengemis di Kota Serang, tertuang

dalam peraturan daerah nomor 2 tahun 2010 tentang pencegahan pemberantasan dan

penanggulangan penyakit masyarakat. Permasalahan penelitian ini, intensitasi

pengawasan yang masih kurang, belum dilaksanakannya koordinasi dengan baik dan

masih kurangnya pembinaan dan pengarahan yang diberikan oleh Dinas Sosial Kota

Serang kepada para pengemis di Kota Serang. Tujuan penelitian ini untuk

memaparkan dan mendeskripsikan pengawasan dalam menangani pengemis. Teori

yang digunakan yaitu teori strategi pemantauan pengawasan menurut Joko Widodo

(2016: 94) yang meliputi: pelaku pengawasan pelaksana kebijakan, standar

operasional prosedur pengawasan, sumber daya keuangan dan peralatan dan jadwal

pelaksana pengawasan, dengan menggunakan pendekatan kualitatif metode

deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengawasan belum

berjalan baik dan masih terdapat masalah dalam sumber daya manusia, peralatan

dalam pengawasan dan kurangnya anggaran.. Saran yang menjadikan rekomendasi

peneliti yaitu, melakukan pengawasan ke panti sosial bina karya, menjaga dan

meningkatkan koordinasi yang beum terjalin dengan baik antara instansi terkait, lebih

awal merencanakan anggaran maupun peralatan yang di butuhkan untuk

melaksanakan pengawasan dan menambah jadwal dalam melaksanakan pengawasan

terhadap pengemis yang belum mendapatkan penanganan maupun yang sudah

mendapatkan penanganan.

Kata Kunci : Dinas Sosial, Pengawasan, Pengemis

Page 3: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

ABSTRACT

Sandhi Ade Putra. NIM. 6661141363. 2018. Supervision of beggars by the serang

city social service. Public Administration Science Study Program. Faculty of Social

Science and Political Science. Sultan Ageng Tirtayasa University. Advisor I, Titi

Stiawati., M.Si; Advisor II, Drs. Atoullah., M.Si.

The supervision of beggars in Serang City is the responsibility of the Serang City

Social Service, a phenomenon of organizations such as beggars in Serang City,

contained in regional regulation number 2 of 2010 concerning efforts to eradicate

and control community diseases. The problem of this research, supervision

intensification that is still lacking, has not been implemented properly and there is

still lack of guidance and direction given by the Serang City Social Service to

beggars in Serang City. The purpose of this study is to describe and describe

supervision in dealing with beggars. The theory used is the supervision theory of Joko

Widodo (2016: 94) which includes: supervision, operational standards, supervision

of resources, and others. The results of this study indicate that supervision has not

gone well and is still in resource problems. Suggestions that are the reference of the

researcher are, supervising the social institution for building work, maintaining and

improving relationships that are not well established between the related institutions,

earlier the budget and equipment needed to carry out supervision and adding tasks in

carrying out supervision of beggars who have not received training who have not

received treatment.

Keywords : Social Service, Supervision, Beggars

Page 4: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
Page 5: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
Page 6: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial
Page 7: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

MOTTO :

KARNA KEBERHASILAN AKAN DI RAIH DENGAN CARA

MELAKSANAKANNYA, BUKAN HANYA DENGAN MEMIKIRKANNYA

&

APAPUN YANG KAMU LAKUKAN MERUPAKAN SEJARAH DI MASA

YANG AKAN DATANG

(Sandhi Ade Putra, S.AP)

PERSEMBAHAN :

“SKRIPSI INI KUPERSEMBAHKAN UNTUK KEDUA

ORANG TUAKU, ADIK- ADIK DAN KAKAKU”

terimakasih untuk dukungan dan doa yang tak henti diberikan

Page 8: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul

“Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang”. Skripsi ini merupakan salah

satu syarat, untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (satu) pada Program Studi

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Peneliti menyadari bahwa penelitian dalam penulisan Skripsi ini masih

banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang

membangun sebagai perbaikan dan untuk menambah wawasan dimasa yang akan

datang. Untuk terwujudnya penulisan Skripsi ini banyak pihak yang membantu

penulis dalam memberikan motivasi baik waktu, tenaga, dan ilmu pengetahuannya.

Maka dengan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik\ Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Rahmawati, S,Sos., M.Si, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan IlmuPolitik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

ii

4. Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial danIlmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Kandung Sapto N, S.Sos., M.Si., Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosialdan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Listyaningsih., M.Si, Ketua Program Studi Administrasi Publik FakultasIlmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Dr. Arenawati, M.Si., Sekretaris Program Studi Administrasi Publik FakultasIlmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Titi Stiawati, M. Si., Dosen Pembimbing 1 Skripsi yang selalu memberikan arahan,

motivasi dan keceriaan dalam penyusunan Skripsi ini.

9. Drs, Atoullah, M.Si., Dosen Pembimbing 2 Skripsi yang telah memberikan

bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi ini.

10. Dr. Abdul Apip, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik yang telahmemberikan

nasehat dan motivasi kepada penulis.

11. Semua Dosen dan Staf Jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

12. Pihak Dinas Sosial Kota Serang yang telah memberikan informasi, data, dan

ketersediaan waktu dalam proses pengambilan data untuk penulis;

Page 10: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

iii

13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial

Kota Serang yang telah menjadi informan dan memberikan informasi, data, dan

ketersediaan waktu dalam proses pengambilan data untuk penulis serta ilmu

pengetahuannya mengenai fokus penelitian pada Skripsi ini;

16. Kepada Helda Syifa Triana teman hidup yang selalu memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis, untuk tidak bermalas-malasan untuk mengerjakan Skripsi

ini.

17. Dhany, Dimas, Ibrahim, Sehan, Nabila, Ratih, Iffah teman seperjuangan dari

semester 1 yang selalu membantu dan memberi support dalam penyelesaian

skripsi ini.

19. Teman-teman Angkatan Administrasi Negara tahun 2014 yang memberikan kesan

selama perkuliahan.

20. Kepada Futsal Fisip Untirta yang telah memberikan banyak pengalaman dalam

perkuliahan maupun Futsal, FFU bukan hanya tim Futsal tapi menurut saya FFU

itu keluarga, trimakasih untuk semuannya.

Selain itu peneliti selaku penyusun menyadari akan adanya kekurangan-

kelurangan dalam penelitian ini.. Disamping itu juga peneliti berharap agar penelitian

ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Serang, 24 Januari 2018

Sandhi Ade Putra

Page 11: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................... 13

1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 13

Page 12: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

v

1.4 Rumusan Masalah ......................................................................... 13

1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................... 13

1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................ 14

1.7 Sistematika Penulisan ................................................................... 15

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN ASUMSI DASAR

2.1 Deskripsi Teori ............................................................................. 21

2.2 Teori Pengawasan ......................................................................... 21

2.2.1 Pengertian Pengawasan .................................................... 21

2.2.2 Tujuan Pengawasan .......................................................... 26

2.2.3 Aparat Pengawasan .......................................................... 29

2.2.4 Teknik Pengawasan .......................................................... 30

2.2.5 Fungsi Pengawasan .......................................................... 35

2.2.6 Proses Pengawasan ........................................................... 36

2.2.7 Teknik Pengawasan .......................................................... 39

2.2.8 Gaya-Gaya Pengawasan ................................................... 41

2.2.9 Jenis-Jenis Pengawasan .................................................... 43

2.3 Definisi Pembinaan ....................................................................... 45

Page 13: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

vi

2.4 Definisi Pengemis ......................................................................... 47

2.5 Karakteristik Penyandang Masalah Sosial ................................... 48

2.6 Kebijakan Pemerintah Kota Serag Tentang Pengemis ................. 49

2.7 Tinjauan Kosep Kesejahteraan Sosial .......................................... 51

2.8 Penelitian Terdahulu ..................................................................... 55

2.9 Kerangka Berfikir ......................................................................... 58

3.1 Asumsi Dasar ................................................................................ 61

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ......................................................................... 62

3.2 Fokus Penelitian ........................................................................... 64

3.3 Lokasi Penelitian .......................................................................... 65

3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 65

3.5 Informan Penelitian ...................................................................... 66

3.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 77

3.7 Teknik Analisis Data .................................................................... 77

3.8 Uji Keabsahan Data ...................................................................... 80

3.9 Jadwal Penelitian .......................................................................... 83

Page 14: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ........................................................... 84

4.1.1 Priofil Kota Serang ............................................................. 84

4.1.2 Profil Dinas Sosial Kota Serang ......................................... 88

4.2 Deskripsi Data .............................................................................. 95

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian ................................................... 95

4.2.2 Data Informan Penelitian .................................................... 97

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................ 98

4.4 Pembahasan ................................................................................ 140

4.4.1 Pengawasan Pengemis ...................................................... 140

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 155

5.2 Saran ........................................................................................... 156

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Analisis Data ............................................................................ 78

Page 16: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Warga Miskin di Provinsi Banten ..................................... 5

Tabel 1.2 Data Pengemis Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Banten ........... 7

Tabel 1.3 Pengemis Kota Serang Berdasarkan Kecamatan ......................... 11

Tabel 2.1 Bagan Alur Berfikir .................................................................... 60

Tabel 3.1 Informan Penelitian ...................................................................... 67

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara .................................................................. 72

Tabel 3.3 Rencana Penelitian ...................................................................... 82

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kota Serang Berdasarkan Kecamatan .................. 84

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ........................ 86

Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikat ........................... 87

Tabel 4.4 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama .................................. 88

Tabel 4.5 Informan Penelitian ...................................................................... 98

Tabel 4.6 Rekapitulasi Penemuan Lapangan ............................................. 151

Page 17: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

x

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi Penelitian

Pedoman Wawancara

Matriks Wawancara

Surat Keterangan Informan

Member Check

Surat Permohonan Mencari Data

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010

SOP Pengawasan

Surat Tugas SATGAS Dinas Sosial Kota Serang

Page 18: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) salah satu negara dunia yang

dikenal sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alam melimpah, namun kehidupan

masyarakatnya sampai saat ini masih dalam kondisi kurang baik, masih banyak warga

yang kurang mampu kurang di perhatikan oleh negara.Kemiskinanlah menjadi suatu

masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus

perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini sangatlah

kompleks, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek

lainnya. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal di belahan dunia,

khususnya Indonesia yang merupakan negara berkembang.

Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dimana

negara berkembang 'identik dengan 'kemiskinan'. Kemiskinan adalah sebagai

suatu standar tingkat hidup yang rendah; yaitu adanya suatu tingkat kekurangan

materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar

kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan

(Suparlan , 2002: 65).

Page 19: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

2

Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak

pengaruhnya. terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral dan harga

diri dari mereka yang tergolong sebagai orang miskin (Hartono, 2008:315).

Masalah kemiskinan di Indonesia memiliki keterkaitan yang sangat erat terhadap

meningkatnya arus urbanisasi dari perdesaan ke kota. Kepadatan penduduk di

perkotaan menimbulkan kekumuhan terutama di daerah permukiman urbanisasi.

Disisi lain dengan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia serta pengetahuan

dan keterampilan yang rendah, menyebabkan mereka mencari nafkah untuk

mempertahankan hidupnya terpaksa dengan cara meminta-minta atau mengemis,

akibatnya hal itu membuat ketidaknyamanan, ketidaktertiban serta menggangu

keindahan kota.

Semakin sempitnya lapangan pekerjaan maka semakin sulit

seseorang mendapatkan pekerjaan sehingga membuat semakin mundurnya kualitas

sumber daya manusia di Indonesia. Sulitnya mendapatkan pekerjaan merupakan

salah satu alasan seseorang menjadi pengemis. Pengemis adalah seseorang yang

meminta uang atau barang lain kepada orang lain yang tidak mempunyai

kewajiban sosial untuk menanggung hidupnya (Soekanto, 1985: 51).

Survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2016 Indonesia termasuk

dalam 5 besar negara yang memiliki jumlah pengemis terbanyak di dunia dengan

perkiraan jumlah pengemis kurang lebih 15 juta jiwa. Jumlah tersebut akan terus

bertambah sekitar 30-40 persen di tahun berikutnya. Bahkan setiap menjelang Idul

Page 20: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

3

Fitri pun, jumlah pengemis sudah meningkat hingga 100%. (Sumber:

bps.go.id/kemiskinannegara, diakses pada tanggal 14 September 2017 pukul 17:45

WIB).

Meningkatnya jumlah pengemis dari tahun ke tahun mendapatkan perhatian

serius dari pemerintah. Diantara dampak adanya pengemis yang paling menyita

perhatian adalah terganggunya ketertiban lingkungan, meningkatnya tindakan

kriminal, bertambahnya angka pengangguran, serta image negara yang terkesan

kumuh dan tidak tertata dengan baik.

Banyak upaya yang dilakukan untuk menangani masalah pengemis, seperti

dengan pembagian makanan untuk keluarga miskin, kampanye “anti-memberi” yang

diharapkan dapat membuat jera para pengemis karena tidak ada yang memberi,

sampai dengan operasi penggarukan, yaitu metode pengangkutan dan pemindahan

paksa para pengemis yang dilakukan oleh dinas sosial. Pada kenyataannya, upaya-

upaya tersebut kurang efektif dan bahkan dinilai tidak mampumengendalikan laju

pengemis yang tiap tahun semakin menjamur.

Fenomena sosial pengemis di Indonesia semakin marak dimana mereka

melakukan berbagai cara untuk mengemis, mulai dari yang berpura-pura cacatsampai

dengan membawa bayi atau anak balita, di Indonesia tidak hanya orang dewasa dan

lanjut usia saja yang menjadi pengemis anak dibawah 18 tahun juga ikut menjadi

pengemis entah itu kemauan sendiri atau ada dorongan dari orang lain. Dapat kita

Page 21: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

4

bedakan antara pengemis anak-anak dengan anak jalanan, dimana menurut

Departemen Sosial RI (2005: 5), anak jalanan adalah anak yang menghabiskan

sebagian besar waktunya untuk melakukan kegiatan hidup seharihari di jalanan, baik

untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalan dan tempat-tempat umum lainnya.

Anak jalanan mempunyai ciri-ciri, yaitu:

1. Berusia 5 sampai dengan 18 tahun

2. Melakukan kegiatan atau berkeliaran di jalanan

3. Penampilannya kebanyakan kusam dan pakaian tidak terurus

4. Mobilitasnya tinggi.

Sedangkan pengemis anak-anak adalah mereka anak berusia 5-18 tahun yang

meminta-minta dimuka umum dengan mengharapkan belas kasihan dari orang lain.

Fenomena pengemis anak-anak tersebut menyimpang hak anak sebagaimana yang

tertulis dalam undang-undang nomor 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak dalam

BAB 3 tentanng hak dan kewajiban anak, pasal 9 butir 1 bahwa setiap anak berhak

memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan

tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya. Bukan hanya pendidikan

saja yang harus didapatkan oleh anak melainkan hak anak lainnya seperti yang

tertulis pada pasal 11 dimana disebutkan bahwa setiap anak berhak untuk beristirahat

dan memanfaatkan waktu luang, bergaul dengan anak yang sebaya, bermain,

berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya.

Page 22: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

5

Permasalahan sosial pengemis di Indonesia memang sangat sulit dipecahkan,

karenasetiap daerah di Indonesia tidak lepas dari permasalahan kemiskinan yang

tinggi yang mengakibatkan permasalahan pengemis yang juga susah untuk di atasi.

Permasalahan kemiskinan terjadi di berbagai daerah di Indonesia tidak terkecuali di

Provinsi Banten. Provinsi Banten mengalami penurunan angka kemiskinan dari tahun

2016 dengan 2017 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Warga Miskin di Provinsi Banten

(Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten, 2017)

Dari tabel di atas dapat di ketahui bahwa ada yang mengalami penurunan dan

ada yang mengalami kenaikan dari jumlah warga miskin yang berada di Provinsi

Banten. Secara keseluruhan, bahwa jumlah total warga miskin yang ada di Provinsi

No Warga Miskin Tahun

2016 2017

1 Kabupaten Pandeglang 56.853 394.018

2 Kabupten Lebak 612.975 570.822

3 Kabupaten Serang 353.781 184.757

4 Kota Cilegon 62.756 29.726

5 Kota Tanggerang 256.177 237.600

6 Kota Serang 101.768 56.950

Page 23: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

6

Banten menyentuh angka 2,3 juta jiwa. Jumlah tersebut, masih tinggi bila

dibandingkan dengan jumlah penduduk di Provinsi Banten yang hanya mencapai 11

juta/jiwa.

Data ini menunjukan bahwa tingkat kemiskinan di Provinsi Banten menjadi

salah satu faktor yang berpengaruh yang membuat warga miskin menjadi pengemis,

dikarenakan ekonomi yang rendah yang membut mereka tidak mempunyai pekerjaan

yang tetap ataupun tidak punya keahliaan untuk bekerja, maka dari itu mereka

mencari pekerjaan yang gampang dan instan yaitu sebagai pengemis untuk

mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. Sebagaimana dikutip dari media online,

Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Serang

berpendapat bahwa tingkat kemiskinan menjadi salah satu faktor orang menjadi

pengemis. (Sumber: newsmedia.co.id, diakses pada tanggal 14 September 2017

pukul 19:00 WIB).

Kota Serang merupakan ibu Kota Provinsi Banten yang berarti Kota Serang

adalah cerminan dari Provinsi Banten, pada kenyataannya masih banyak warga

miskin yang ada di kota serang yang berpotensi menjadi pengemis. Pengemis yang

masih beredar di Kota Serang ini akan menunjukan cirta buruk karna dalam

menangani pengemis saja Kota Serang masih belum bisa, selain itu juga Kota Serang

mempunyai PERDA untuk mengatasi penyakit masyarakat seperti pengemis namun

tetap saja masih banyak kita jumpai pengemis di tempat-tempat umum. Adapun data

Page 24: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

7

jumlah pengemis yang terjaring razia di Provinsi Banten tahun 2016 dan 2017

berdasarkan kabupaten/kota sebagai berikut:

Tabel 1.2

Data Pengemis Menurut Kabupaten/Kota Provinsi Banten

No Kabupaten/Kota Jumlah Pengemis

2016 Jumlah 2017 Jumlah

(L) (P) (L) (P)

1 Kabupaten

Pandeglang

82 40 122 37 6 43

2 Kabupaten Lebak 31 42 73 24 29 53

3 Kabupaten

Tanggerang

47 32 79 109 112 221

4 Kabupaten Serang 134 69 203 54 24 78

5 Kota Tanggerang 18 14 32 19 8 27

6 Kota Cilegon 16 7 32 19 8 27

7 Kota Serang 96 40 136 153 56 209

8 Kota Tanggerang

Selatan

15 13 28 15 7 22

Jumlah 439 257 695 412 243 655

Page 25: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

8

(Sumber: Dinas Sosial Provinsi Banten, 2017)

Dari data diatas kita bisa lihat bahwa di Provinsi Banten ada beberapa

kabupaten dan kota yang mengalami kenaikan jumlah pengemis yaitu Kota Serang

dan Kabupaten Tanggerang dimana keduanya mengalami kenaikan di tahun 2017

sedangkan kabupaten dan kota yang lainnya berkurang dari tahun sebelumnya.

Melihat data kenaikan jumlah pengemis di Kota Serang tahun 2016 berjumlah

136 orang dan tahun 2017 bertambah menjadi 209 orang tentu hal ini membuat resah

pemerintah dimana melihat Kota Serang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten yang

letak geografinya dekat dengan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten. Jika

dibandingkan dengan Kota Tanggerang dan Kota Tanggerang Selatan dimana jumlah

pengemis mengalami penurunan mengingat dua kota tersebut termasuk kota

penyanggah ibu kota DKI Jakarta dan daaerahnya lebih ramai dari pada Kota Serang.

Melihat banyaknya pengemis di Kota Serang, pemerintah Kota Serang

mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan,

Pemberantasan, dan Penanggulangan Penyakita Masyarakat. Dalam Peraturan Daerah

Tersebut menyebutkan bahwa pengemis adalah salah satu jenit penyakit masyarakat,

pemerintah Kota Serang melarang adanya pengemis di Kota Serang dan pemerintah

melarang siapapun untuk memberi uang ataupun yang lainnya kepada pengemis.

Peraturan itu tertuang dalam Peraturan Daerah Kota Serang nomor 2 tahun 2010 pasal

9 ayat 1,2, dan 3 yaitu :

Page 26: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

9

1. Setiap orang dilarang menjadi gelandangan dan pengemis

2. Setiap orang dilarang menyuruh atau memaksa orang lain menjadi

pengemis

3. Setiap orang dilarang memberikan uang ataupun lainnya kepada

pengemis.

Dari pasal 9 ayat 1,2, dan 3 sudah jelas bahwa pengemis adalah tegolong

kedalam penyakit masyarakat dan pemerintah sangat melarang masyarakat untuk

menjadi pengemis, pemerintah Kota Serang juga melarang siapapun untuk memaksa

atau menyuruh orang untuk mengemis serta pemerintah melarang keras masyarakat

untuk memberi uang santunan kepada pengemis. Sebab bila peraturan tersebut

dilanggar maka akan didenda sebesar 50 juta atau kurungan penjara selama 3 bulan

sesuai yang tertera dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 Tentang

Pencegahan, Pemberantasan, dan Penanggulangan Penyakita Masyarakat pasal 21

ayat 1 dan 2.

Tanggung jawab atas Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti

pengemis menjadi salah satu tanggung jawab pemerintah untuk membantunya. Hal

ini seperti yang disebutkan dalam Undang-Undang Dasar tahun 1945 pasal 34 ayat 1

dan 2 yaitu :

1. Fakir Miskin dan anak-anak terlantar diperlihara oleh Negara

Page 27: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

10

2. Negarang mengembangkan system jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat lemah dan tidak mampu sesuai dengan

martabat kemanusiaan.

Pengemis adalah pekerjaan yang kurang baik, namun permasalahan

perekonomian yang kurang baik membuat tidak ada pilihan lain, di tambah tidak ada

keahlian lain untuk bekerja. (sumber: wawancara dengan seorang pengemis di Kota

Serang. Minggu 23 September 2017 pukul 13:15)

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial seperti pengemis yang masih

berkeliaran di tempat umum di Kota Serang mempunyai titik-titik tempat dimana

mereka melakukan aktifitas mengemis seperti di lampu-lampu merah, halte, pasar,

perumahan dan bahkan sampai ke dalam kampus. Hal ini sungguh meresahkan warga

karena banyaknya pengemis yang meminta-minta dengan memaksa, sehingga

masyarakat merasa kehadiran pengemis di Kota Serang sangatlah meresahkan serta

tidak indah untuk dipandang dan membuat sebuah Kota terkesan kumuh.

Untuk mengatasi masalah pengemis, pemerintah Kota Serang mengirimkan

Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk merazi semua pengemis yang ada, untuk

kemudian dijaring dan diberikan kepada Dinas Sosial untuk diberikan pengarahan

sampai rehabilitasi untuk para pengemis yang terkena razia. Hal ini bertujuan untuk

membersihkan kota dari pengemis, serta berupaya untuk memberikan penyadaran

kepada mereka. Pengawasan yang di lakukan terhadap pengemis dilakukan karena

seperti yang tertera dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Serang Nomor 2 Tahun

Page 28: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

11

2010 tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat,

dari Peraturan Daerah inilah yang menjadi acuan untuk melakukan pengawasan agar

pengemis tidak bermunculan lagi.

Sementara itu Pengemis yang berada di Kota Serang berasal dari kecamatan-

kecamatan yang ada di Kota Serang, adapun data jumlah pengemis yang berada di

kecamatan tahun 2016 dan 2017sebaga berikut :

Tabel 1.3

Pengemis Kota Serang Berdasarkan Kecamtan

No Kecamatan Jumlah Pengemis

2016 Jumlah 2017 Jumlah

(L) (P) (L) (P)

1 Curug 13 5 18 6 5 11

2 Walantaka 9 6 15 5 4 9

3 Cipocok Jaya 19 6 25 3 2 5

4 Serang 24 6 30 90 5 95

5 Taktakan 5 2 7 3 0 3

6 Kasemen 26 15 41 46 40 86

Jumlah 96 40 136 153 56 209

Page 29: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

12

(Sumber: Dinas Sosial Kota Serang, 2017)

Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa di kecamatan yang paling

banyak terdapat warganya menjadi pengemis yaitu kecamatan Serang, dimana dari

tahun 2016 sampai 2017 kecamatan Serang menduduki posisi pertama dengan jumlah

pengemis terbanyak berdasarkan kecamatan, hal ini dikarenakan kecamatan Serang

letaknya di pusat Kota Serang.

Realita kelompok, dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

membutuhkan perhatian, penanganan, pengurusan, serta penanggulangan yang

khusus, sehingga mereka dapat memperoleh atau menikmati hak untuk bertahan

hidup yang layak, tidak diperlakukan diskriminatif, jaminan sosial, dan

pemberdayaan. Faktanya, sampai saat ini kesejahretaan sosial atau masyarakat ini

masih sekedar konsep yang sulit terwujud, di mana masih banyak ditemukan

pengemis, terutama di kota-kota seakan sebagai penghias jalan, pertokoan dll.

Banyaknya pengemis harus segera diantisipasi oleh pemerintahan Kota Serang.

Karenamereka menggangu para pengguna jalan. Kalau tidak segera di tangani mereka

akan semakin bertambah karena kurangnya penanganan dalam masalah pengemis ini.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis di dalam

pembuatan penelitian ini tertarik untuk mengetahui lebih mendalam mengenai

Page 30: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

13

permasalahan yang sebenarnya tentang “Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial

Kota Serang”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti

dapat mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Intensitas Pengawasan yang masih kurang.

2. Belum dilaksanakannya koordinasi dengan baik.

3. Masing kurangnya pembinaan dan pengarahan yang di berikan oleh Dinas

Sosial Kota Serang kepada para pengemis.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti akan

membatasi ruang lingkup penelitian yaitu di sekitaran lampu merah kota serang.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat merumuskan

masalah antara lain:

Bagaimana Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang?

1.5. Tujuan Penelitian

Page 31: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

14

Berdasarkan rumusan masalah, maka penelitian ini memiliki tujuan sebagai

berikut:

Untuk mengetahui Pengawasan Pengemis yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota

Serang.

1.6. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang

bersangkutan dalam penelitian ini, baik manfaat secara praktis maupun secarateoritis.

1.6.1. Manfaat Teoritis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Pengembangan Keilmuan

Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan keilmuan,

khususnya dibidang Ilmu Administrasi Publik.

b. Pengembangan Penanganan

Dengan penelitian ini diharapkan mampu mengembangkan pelaksanaan

Pengawasan di Kota Serang

1.6.2. Manfaat Praktis

Beberapa manfaat secara praktis dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

Page 32: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

15

a. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai

Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang.

b. Bagi pembaca

Penelitian ini dapat memberikan masukan bagi penelitian ini dapat

memberikan informasi secara tertulis maupun sebagai referensi instansi lokal

khususnya Dinas Sosial kota Serang.

1.7. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami penelitian ini, peneliti menggunakan

sistematika penulisan dengan lima bab yang masing-masing bab akan terbagi ke

dalam sub bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang masalah

Latar belakang masalah menjelaskan mengapa peneliti mengambil judul

penelitian tersebut, juga menggambarkan ruang lingkup dan kedudukan masalah yang

akan diteliti yang tentunya relevan dengan judul yang di ambil. Materi dari uraian ini,

Page 33: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

16

dapat bersumber dari hasil penelitian yang sudah ada sebelumnya, hasil seminar

ilmiah, hasil pengamatan, pengalaman pribadi, dan intuisi logik.

1.2 Identifikasi Masalah

Mendeteksi aspek permasalahan yang muncul dan berkaitan dari judul

penelitian atau dengan masalah atau variable yang akan diteliti. Identifikasi masalah

biasanya dilakukan pada studi pendahuluan pada objek yang diteliti, observasi dan

wawancara ke berbagai sumber sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.

1.3 Rumusan Masalah

Menetapkan masalah yang paling penting dan berkaitan dengan judul

penelitian.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakannya penelitian, terhadap masalah yang telah dirumuskan. Isi dan

rumusan tujuan penelitian sejalan dengan isi dan rumusan masalah.

1.5 Manfaat Penelitian

Menggambarkan tentang manfaat penelitian baik secara praktis maupun

teoritis.

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR dan ASUMSI DASAR

PENELITIAN

Page 34: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

17

2.1 Deskripsi Teori

Mengkaji berbagai teori yang relevan dengan permasalahan variable

penelitian, kemudian menyusunnya secara teratur dan rapi yang digunakan untuk

merumuskan masalah.

2.2 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran penelitian sebagai kelanjutan

dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada pembaca.

2.3 Asumsi Dasar Penelitian

Menyajikan prediksi penelitian yang akan dihasilkan sebagai hipotes kerja

yang mendasari penulisan sebagai landasan awal penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sub bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian.

1.2 Instrumen Penelitian

Page 35: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

18

Sub bab ini menjelaskan tentang proses penyusunan dan jenis alatpengumpul

data yang digunakan. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah peneliti itu

sendiri.

3.3 Informan Penelitian

Sub bab ini menjelaskan tentang orang yang dijadikan sumber

untukmendapatkan data dan sumber yang diperlukan dalam penelitian. Dapat

diperoleh dari kunjungan lapangan yang dilakukan di lokasi penelitian, dipilih secara

purposive dan bersifat snowball sampling.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menguraikan teknik pengumpulan data hasil penelitian dan caramenganalisis

yang telah diolah dengan menggunakan teknik pengolahan data sesuai dengan sifat

data yang diperoleh, melalui pengamatan, wawancara, dokumentasi dan bahan-bahan

visual.

3.5 Teknik Analisis Data

Sub bab ini menggambarkan tentang proses penyederhanaan data ke

dalamformula yang sederhana dna mudah dibaca serta mudah diinterpretasi,

maksudnya analisis data disini tidak saja memberikan kemudahan interpretasi, tetapi

mampu memberikan kejelasan makna dari setiap fenomena yang diamati, sehingga

implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan simpulan

Page 36: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

19

akhir penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui pengkodean dan berdasarkan

kategorisasi data.

3.6 Uji Keabsahan Data

Sub bab ini menggambarkan sifat keabsahan data dilihat dari

objektifitasdalam subjektivitas. Untuk dapat mendapat data yang objektif berasal dari

unsur subjektivitas objek penelitian, yaitu bagaimana menginterpretasikan realitas

sosial terhadap fenomena-fenomena yang ada.

3.7 Lokasi Penelitian

Tempat yang dijadikan penelitian.

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan tentang tahapan waktu penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi lokasi penelitiansecara

jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel yang telah ditentukan serta hal lain

yang berhubungan dengan objek penelitian.

4.2 Hasil Penelitian

Page 37: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

20

Menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah

denganmenggunakan teknik analisis data kualitatif.

4.3 Pembahasan

Merupakan pembahasan lebih lanjut terhadap hasil analisis data

danwawancara narasumber.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Menyimpulkan hasil penelitian yang diungkapkan secara singkat, jelas sejalan

dan sesuai dengan permasalahan serta hipotesis penelitian.

5.2 Saran

Memberikan saran yang di berikan oleh peneliti atas dasar hasil dari penelitian

yang di lakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang di lakukan oleh

peneliti, saran itu tertuju kepada instansi atau apapun yang terkait dalam penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Page 38: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

21

Memuat daftar referensi (literature lainnya) yang digunakan dalam

penyusunan skrispsi, daftar pustaka hendaknya memakai literatur yang mutahir.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Memuat tentang hal-hal yang perlu di lampirkan untuk menunjang

penyusunan skripsi, seperti tampilan tabel-tabel, lampiran grafik, instrument

penelitian, lampiran dokumentasi, riwayat hidup peneliti, dll.

Page 39: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

22

BAB II

DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERFIKIR dan ASUMSI DASAR

PENELITIAN

2.1 DeskripsiTeori

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya, peneliti menggunakan beberapa

istilah yang berkaitan dengan masalah penelitian. Untuk itu bab ini peneliti

menggunakan beberapa teori yang mendukung masalah dalam penelitian ini. Teori

dalam ilmu admninistrasi mempunyai peranan yang sama seperti ilmu-ilmulainnya,

yaitu berfungsi untuk menjelaskan dan menjadi panduan dalam penelitian. Dengan

menggunakan teori akan ditemukan cara yang tepat untuk mengelola sumberdaya,

waktu yang singkat untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dan alat yang tepat untuk

memperhitungkan pekerjaan.

2.2 Teori Pengawasan

2.2.1 Pengertian Pengawasan

Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang

akan dicapai. melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan

kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah

direncanakan secara efektif dan efisien. Bahkan, melalui pengawasan tercipta

suatu aktivitas yang berkaitan erat dengan penentuan atau evaluasi mengenai

Page 40: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

23

sejauhmana pelaksanaan kerja sudah dilaksanakan. Pengawasan juga dapat

mendeteksi

Page 41: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

24

sejauhmana kebijakan pimpinan dijalankan dan sampai sejauhmana

penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan kerja tersebut.

Konsep pengawasan demikian sebenarnya menunjukkan pengawasan

merupakan bagian dari fungsi manajemen, di mana pengawasan dianggap

sebagai bentuk pemeriksaan atau pengontrolan dari pihak yang lebih atas

kepada pihak di bawahnya.” Dalam ilmu manajemen, pengawasan

ditempatkan sebagai tahapan terakhir dari fungsi manajemen.

Dari segi manajerial, pengawasan mengandung makna pula sebagai:

“pengamatan atas pelaksanaan seluruh kegiatan unit organisasi yang diperiksa

untuk menjamin agar seluruh pekerjaan yang sedang dilaksanakan sesuai

dengan rencana dan peraturan.” Atau “suatu usaha agar suatu pekerjaan dapat

dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan, dan dengan adanya

pengawasan dapat memperkecil timbulnya hambatan, sedangkan hambatan

yang telah terjadi dapat segera diketahui yang kemudian dapat dilakukan

tindakan perbaikannya.”

Hasil pengawasan ini harus dapat menunjukkan sampai di mana

terdapat kecocokan dan ketidak cocokan dan menemukan penyebab

ketidakcocokan yang muncul. Dalam konteks membangun manajemen

pemerintahan publik yang bercirikan good governance (tata kelola

pemerintahan yang baik), pengawasan merupakan aspek penting untuk

menjaga fungsi pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya. Dalam konteks

Page 42: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

25

ini, pengawasan menjadi sama pentingnya dengan penerapan good

governance itu sendiri.

Dalam kaitannya dengan akuntabilitas publik, pengawasan merupakan

salah satu cara untuk membangun dan menjaga legitimasi warga masyarakat

terhadap kinerja pemerintahan dengan menciptakan suatu sistem pengawasan

yang efektif, baik pengawasan intern (internal control) maupun pengawasan

ekstern (external control). Di samping mendorong adanya pengawasan

masyarakat (social control).

Sasaran pengawasan adalah temuan yang menyatakan terjadinya

penyimpangan atas rencana atau target. Sementara itu, tindakan yang dapat

dilakukan adalah:

1. Mengarahkan atau merekomendasikan perbaikan;

2. Menyarankan agar ditekan adanya pemborosan;

3. Mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana.

Pada dasarnya pengawasan merupakan sesuatu yang sangat esensial

dalam kehidupan organisasi untuk menjaga agar kegiatankegiatan yang di

jalankan tidak menyimpang dari rencana yang telah di tetapkan. Kegiatan

organisasi betapa pun kecilnya, akan kurang berjalan sesuai dengan yang di

harapkan apabila tanpa ada pengawasan. Dengan pengawasan akan di ketahui

keunggulan dan kelemahan dalam pelaksanaan manajemen. Istilah

pengawasan dalam organisasi bersifat umum, sehingga terdapat beberapa

pengertian yang bervariasi seperti mengadakan pemeriksaan secara terinci,

Page 43: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

26

mengatur kelancaran, membandingkan dengan standar, mencoba

mengarahkan atau menugaskan serta pembatasannya. Namun pada dasarnya

pengawasan merupakan fungsi manajemen di mana setiap manajer harus

melaksanakannya agar dapat memastikan bahwa apa yang di kerjakan sesuai

dengan yang di kehendaki.

Pengertian pengawasan atas penyelenggaraan pemerintah daerah

sesuai dengan pasal 1 Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

menyatakan bahwa:

“Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah

proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintahan

Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan

ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Menurut Halim dan Damayanti (2007:44) menyatakan Pengawasan

dilihat dari metodenya terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Pengawasan melekat yang dilaksanakan oleh pimpinan atau atasan

langsung suatu instansi/unit kerja dalam lingkungan pemerintah

daerah terhadap bawahannya.

2. Pengawasan fungsional yang dilakukan oleh aparat pengawasan

fungsional APBD yang meliputi BPKP, Itwilprop, Itwilkab/kota.

Definisi lain diungkapkan oleh Kusnadi, dkk (1999:265), sebagai

berikut:

Pengawasan adalah memantau atau memonitor pelaksanaan rencana

pakah telah dikerjakan dengan benar atau tidak atau suatu proses yang

menjamin bahwa tindakan telah sesuai dengan rencana. Pengawasan

tidak akan dapat dilakukan jika tidak ada rencana dan rencana akan

menjadi kenyataan jika ditindak lanjuti oleh pengawasan.

Page 44: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

27

Fathoni (2006 : 30) mendefinisikan bahwa:

Pengawasan adalah suatu proses untuk menetapkan aparat atau unit

bertindak atas nama pimpinan organisasi dan bertugas mengumpulkan

segala data dan informasi yang diperlukan oleh pimpinan organisasi

untuk menilai kemajuan dan kemunduran dalam pelaksanaan

pekerjaan.

Sedangkan Menurut Henry Fayol yang di kutif oleh Sofyan (2004:12).

menyatakan definisi pengawasan adalah sebagai berikut:

Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuatu

dengan rencana yang di tetapkan, perintah yang di keluarkan dan

prinsip di anut. Juga di maksudkan untuk mengetahui kelemahan dan

kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya di kemudian hari.

Lebih lanjut menurut Kadarman (2001:159) menyatakan definisi

pengawasan adalah sebagai berikut:

Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk menetapkan

kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem umpan

balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan standar

yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi suatu

penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan perbaikan

yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya

perusahaan telah digunakan seefektif dan seefisien mungkin guna

mencapai tujuan perusahaan.

Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan suatu

perencanaan. Dengan adanya pengawasan maka perencanaan yang diharapkan

dapat terpenuhi dan berjalan dengan baik. Tanpa adanya pengawasan dari

pihak pimpinan/atasan maka perencanaan yang telah ditetapkan akan sulit

diterapkan oleh bawahan dengan baik. Sehingga tujuan yang diharapkan akan

sulit terwujud.

Page 45: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

28

2.2.2 Tujuan Pengawasan

Secara umum tujuan pengawasan adalah untuk menjamin agar

pemerintah daerah berjalan sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku guna menciptakan aparatur pemerintahan

yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.

Sedangkan secara khusus menurut Halim (2000:306) yaitu :

1. Menilai ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

2. Menilai apakah kegiatan dengan pedoman akuntansi yang berlaku

3. Menilai apakah kegiatan dilaksanakan secara ekonomis, efisien, dan

efektif

4. Mendeteksi adanya kecurangan.

Dari definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan

pengawasan di instansi pemerintahan daerah adalah sebagai berikut :

1. Agar terlaksananya penyelenggaraan pengelolaan keuangan daerah

secara ekonomis, efisien, dan efektif.

2. Tidak terjadi penyimpangan atau hambatan-hambatan pelaksanaan

keuangan daerah.

3. Terlaksananya tugas umum pemerintah dan pembangunan secara

tertib di instansi pemerintah daerah.

Terwujudnya tujuan yang dikehendaki oleh organisasi sebenarnya

tidak lain merupakan tujuan dari pengawasan. Sebab setiap kegiatan pada

dasarnya selalu mempunyai tujuan tertentu. Oleh karena itu pengawasan

mutlak diperlukan dalam usaha pencapaian suatu tujuan. Menurut Situmorang

dan Juhir ( 1994:22 ) maksud pengawasan adalah untuk :

1. Mengetahui jalannya pekerjaan, apakah lancar atau tidak

Page 46: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

29

2. Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengadakan pencegahan agar tidak terulang kembali

kesalahankesalahan yang sama atau timbulnya kesalahan yang baru.

3. Mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam

rencana terarah kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah

direncanakan.

4. Mengetahui pelaksanaan kerja sesuai dengan program (fase tingkat

pelaksanaan) seperti yang telah ditentukan dalam planning atau

tidak.

5. Mengetahui hasil pekerjaan dibandingkan dengan yang telah

ditetapkan dalam planning, yaitu standard.

Situmorang dan Juhir (1994:22) juga mengemukakan tentang maksud

pengawasan, yaitu:

1. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan sesuai dengan

rencana yang telah ditetapkan

2. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu telah berjalan sesuai

dengan instruksi serta prinsip-prinsip yang telah ditetapkan

3. Untuk mengetahui apakah kelemahan-kelemahan serta kesulitan-

kesulitan dan kegagalan-kegagalannya, sehingga dapat diadakan

perubahan-perubahan untuk memperbaiki serta mencegah

pengulangan kegiatan-kegiatan yang salah.

4. Untuk mengetahui apakah segala sesuatu berjalan efisien dan

apakah dapat diadakan perbaikan-perbaikan lebih lanjut, sehingga

mendapat efisiensi yang lebih benar.

Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

maksudpengawasan adalah untuk mengetahui pelaksanaan kerja, hasil kerja,

dan segala sesuatunya apakah sesuai dengan yang direncanakan atau tidak,

serta mengukur tingkat kesalahan yang terjadi sehingga mampu diperbaiki ke

arah yang lebih baik.

Pengawasan mempunyai tujuan agar pekerjaan yang di laksanakan

tidak menyimpang dari rencana yang telah di tetapkan sebelumnya.

Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Manullang (2005:173) :

Page 47: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

30

Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang di

rencanakan menjadi kenyataan. Untuk dapat benar-benar merealisir

tujuan utama tersebut, maka pengawasan pada taraf pertama bertujuan

agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah

dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta

kesulitan-kesulitan yang di hadapi dalam pelaksanaan rencana

berdasarkan penemuan-penemuantersebut dapat di ambil tindakan

untuk memperbaikinyabaik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang

akan datang.

Dari ungkapan di atas dapat diketahui bahwa pengawasan

menitikberatkan pada upaya untuk menyesuaikan rencana yang telah di buat

dengan kegiatan yang di laksanakan. Hal lain yang menjadi tujuan

pengawasan ini adalah membandingkan kondisi yang terjadi atau kenyataan

dengan apa yang seharusnya. Dari kegiatan tersebut dapat di ketahui

kelemahan atau penyimpangan apa yang terjadi sehingga dapat di ketahui

langkah apa yang harus di lakukan selanjutnya agar kelemahan itu dapat di

atasi dan penyimpangan tersebut tidak terjadi lagi.

Pengawasan dilakukan dengan mengarah kepada tujuan yang hendak

dicapai, menurut konsep sistem adalah membantu mempertahankan hasil

output yang sesuai syarat-syarat sistem. Maka pengawasan merupakan

pengatur jalannya kinerja komponenkomponen dalam sistem tersebut sesuai

dengan fungsinya masing-masing dengan untuk mencapai tujuan yang hendak

dicapai.

Adapun tujuan pengawasan yang di kemukakan oleh Tabrani Yusran

(1996:6) sebagai berikut:

Page 48: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

31

1. Memastikan sampai di mana pelaksanaan kegiatan

organisasiberjalan menurut rencana atau program

2. Mengadakan penilaian dan penelahaan fakta serta kegiatanyang

ada kaitannya denga tugas.

3. Mengadakan koreksi, modifikasi dan waktu yang tepat

saatberlangsung proses kegiatan agar berjalan sesuai

denganrencana yang telah di tentukan.

4. Mengadakan penilaian pelaksanaan kerja yang mendukung

terhadap seluruh aktifitas.

Proses manajemen yang dijalankan organisasi membutuhkan peran

optimal dari sumber daya yang dimiliki organisasi untuk memberikan

kontribusi terhadap pelaksanaan kerja. Pengawasan memiliki sasaran-sasaran

yang dituju untuk mengatur pelaksanaan kerja tersebut oleh organisasi.

Hal ini selain dengan pendapat Siagian (1986:137) yang menguraikan

sasaran-sasaran dari pelaksanaan pengawasan berikut ini :

1. Bahwa melalui pengawasan tugas-tugas yang telah ditentukan

sungguh-sungguh sesuai dengan pola yang telah digariskan dalam

rencan.

2. Bahwa struktur serta hierarki organisasi sesuai dengan pola yang

telah ditentukan rencana.

3. Bahwa seorang sungguh-sungguh ditetapkna sesuai dengan bakat,

keahlian dan pendidikan serta pengalamannya dan bahwa usaha

pengembangan keterampilan bhahwa dilaksanakan secara

terencana, kontinu dan sistematis.

4. Bahwa penggunaan alat-alat diusahakan agar sehamat mungkin.

5. Bahwa sistem dan prosedur kerja tidak menyimpang dari garis-garis

kebijaksanaan yang telah tercermin dalam pelaksanaan.

6. Bahwa pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab didasarkan

kepada pertimbangan yang objek dan rasional, dan tidak atas dasar

personal likes and dislike.

Bahwa tidak terdapat penyimpangan dan/atau penyelewengan dalam

penggunaan kekuasaan, kedudukan, maupun dan terutama keuangan.

Page 49: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

32

2.2.3 Aparat Pengawasan

Menurut Baldrik Siregar dan Bonni Siregar (2001:351)

mengemukakan Aparat Pengawasan dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

2. Inspektorat Jenderal Departemen

3. Inspektorat Wilayah.

2.2.4 Teknik Pengawasan

Dari pendapat Koontz, et. Al (1986 : 298) tentang teknik pengawasan,

terdapat dua cara untuk memastikan pegawai merubah tindakan/sikapnya

yang telah mereka lakukan dalam bekerja, yaitu dengan dilakukannya

pengawasan langsung (direct control) dan pengawasan tidak langsung

(indirect control). Pengawasan langsung diartikan sebagai teknik pengawasan

yang dirancang bangun untuk mengidentifikasi dan memperbaiki

penyimpangan rencana. Dengan demikian pada pengawasan langsung ini,

pimpinan organisasi mengadakan pengawasan secara langsung terhadap

kegiatan yang sedang dijalankan, yaitu dengan cara mengamati, meneliti,

memeriksa dan mengecek sendiri semua kegiatan yang sedang dijalankan tadi.

Tujuannya adalah agar penyimpangan-penyimpangan terhadap rencana yang

terjadi dapat diidentifikasi dan diperbaiki. Pengawasan langsung sangat

mungkin dilakukan apabila tingkat kualitas para pimpinan dan bawahannya

rendah.

Sementara pengawasan tidak langsung diartikan sebagai teknik

pengawasan yang dilakukan dengan menguji dan meneliti laporan-laporan

Page 50: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

33

pelaksanaan kerja. Tujuan dari pengawasan tidak langsung ini adalah untuk

melihat dan mengantisipasi serta dapat mengambil tindakan yang tepat untuk

menghindarkan atau memperbaiki penyimpangan. Menurut Koontz, et. Al

(1986: 298), pengawasan tidak langsung sangat mungkin dilakukan apabila

tingkat kualitas para pimpinan dan bawahannya tinggi.

Situmorang dan Juhir (1994:27) mengklasifikasikan teknik

pengawasan berdasarkan berbagai hal, yaitu :

1. Pengawasan langsung dan pengawasan tidak langsug

1.1 Pengawasan langsung, adalah pengawasan yang dilakukansecara

pribadi oleh pimpinan atau pengawas dengan mengamati,

meneliti, memeriksa, mengecek sendiri secara “on the spot” di

tempat pekerjaan, dan menerima laporan-laporan secara

langsung pula dari pelaksana. Hal ini dilakukan dengan

inspeksi.

1.2 Pengawasan tidak langsung, diadakan dengan mempelajari

laporanlaporan yang diterima dari pelaksana baik lisan maupun

tertulis, mempelajari pendapat-pendapat masyarakat dan

sebagainya tanpa pengawasan “on the spot”.

2. Pengawasan preventif dan represif

2.1 Pengawasan preventif, dilakukan melalui pre audit sebelum

pekerjaan dimulai. Misalnya dengan mengadakan pengawasan

Page 51: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

34

terhadap persiapan-persiapan, rencana kerja, rencana anggaran,

rencana penggunaan tenaga dan sumber-sumber lain.

2.2 Pengawasan represif, dilakukan melalui post-audit, dengan

pemeriksaan terhadap pelaksanaan di tempat (inspeksi), meminta

laporan pelaksanaan dan sebagainya.

3. Pengawasan intern dan pengawasan ekstern

3.1 Pengawasan intern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat

dalam organisasi itu sendiri. Pada dasarnya pengawasan harus

dilakukan oleh pucuk pimpinan sendiri. Setiap pimpinan unit

dalam organisasi pada dasarnya berkewajiban membantu pucuk

pimpinan mengadakan pengawasan secara fungsional sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing.

3.2 Pengawasan ekstern, adalah pengawasan yang dilakukan oleh

aparat dari luar organisasi sendiri, seperti halnya pengawasan

dibidang keuangan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sepanjang

meliputi seluruh Aparatur Negara dan Direktorat Jenderal

Pengawasan Keuangan Negara terhadap departemen dan instansi

pemerintah lain.

Senada dengan pendapat Situmorang dan Juhir, dalam Siagian (2008

:139-140) mengungkapkan bahwa proses pengawasan pada dasarnya

dilaksanakan oleh administrasi dan manajemen dengan mempergunakan dua

macam teknik, yakni :

Page 52: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

35

1. Pengawasan langsung (direct control) ialah apabila pimpinan

organisasi mengadakan sendiri pengawasan terhadap kegiatan yang

sedang dijalankan. Pengawasan langsung ini dapat berbentuk: (a)

inspeksi langsung, (b) on the spot observation, (c) on the spot

report, yang sekaligus berarti pengambilan keputusan on the spot

pula jika diperlukan. Akan tetapi karena banyaknya dan

kompleksnya tugas-tugas seorang pimpinan -terutama dalam

organisasi yang besar- seorang pimpinan tidak mungkin dapat

selalu menjalankan pengawasan langsung itu. Karena itu sering pula

ia harus melakukan pengawasan yang bersifat tidak langsung.

2. Pengawasan tidak langsung (indirect control) ialah pengawasan

jarak jauh. Pengawasan ini dilakukan melalui laporan yang

disampaikan oleh para bawahan. Laporan itu dapat berbentuk: (a)

tertulis, (b) lisan. Kelemahan dari pada pengawasan tidak langsung

itu ialah bahwa sering para bawahan hanya melaporkan hal-hal

yang positif saja. Dengan perkataan lain, para bawahan itu

mempunyai kecenderungan hanya melaporkan hal-hal yang

diduganya akan menyenangkan pimpinan.

Sementara Buchari (1992:25) membagi macam teknik pengawasan

sebagai berikut :

1. Pengawasan preventif, dimaksudkan untuk mencegah terjadinya

penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan. Pengawasan

Page 53: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

36

preventif ini biasanya berbentuk prosedur-prosedur yang harus ditempuh

dalam pelaksanaan kegiatan. Pengawasan preventif ini bertujuan:

1.1 Mencegah terjadinya tindakan-tindakan yang menyimpang dari

dasar yang telah ditentukan.

1.2 Memberi pedoman bagi terselenggaranya pelaksanaan kegiatan

secara efisien dan efektif.

1.3 Menentukan saran dan tujuan yang akan dicapai.

1.4 Menentukan kewenangan dan tanggung jawab sebagai instansi

sehubungan dengan tugas yang harus dilaksanakan.

2. Pengawasan represif, ini dilakukan setelah suatu tindakan dilakukan dengan

membandingkan apa yang telah terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.

Dengan pengawasan represif dimaksud untuk mengetahui apakah kegiatan

dan pembiayaan yang telah dilakukan itu telah mengikuti kebijakan dan

ketentuan yang telah ditetapkan. Pengawasan represif ini biasa dilakukan

dalam bentuk:

2.1 Pengawasan dari jauh, adalah pengawasan yang dilakukan dengan

cara pengujian dan penelitian terhadap surat-surat pertanggungan

jawab disertai bukti-buktinya mengenai kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan.

2.2 Pengawasan dari dekat, adalah pengawasan yang dilakukan

dItempat kegiatan atau tempat penyelenggaraan administrasi.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka teknik pengawasan

Page 54: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

37

yang dilakukan oleh pimpinan dapat dilakukan dengan berbagai

macam teknik, semuanya tergantung pada berbagai kondisi dan

situasi yang akan terjadi, maupun yang sedang terjadi/berkembang

pada masing-masing organisasi. Penentuan salah satu teknik

pengawasan ini adalah agar dapat dilakukan perbaikan-perbaikan

pada tindakan yang telah dilakukan atau agar penyimpangan yang

telah terjadi tidak berdampak yang lebih buruk, selain itu agar

dapat ditentukan tindakan-tindakan masa depan yang harus

dilakukan oleh organisasi.

2.2.5 Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan adalah identifikasi berbagai faktor yang

menghambat sebuah kegiatan, dan juga pengambilan tindakan koreksi

yangdiperlukan agar tujuan organisasi dapat tetap tercapai. Sebagai

kesimpulan,fungsi pengawasan diperlukan untuk memastikan apa yang telah

direncanakan dan dikoordinasikan berjalan sebagaimana mestinya ataukah

tidak. Jika tidak berjalan dengan semestinya maka fungsi pengawasan juga

melakukan proses untuk mengoreksi kegiatan yang sedang berjalan agar dapat

tetap mencapai apa yang telah direncanakan. Fungsi dari pengawasan sendiri

adalah :

1) Mempertebal rasa tangung jawab dari pegawai yang diserahi tugas

dan wewenang dalam pelaksanan pekerjan.

Page 55: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

38

2) Mendidik pegawai agar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

3) Mencegah terjadinya kelalaian, kelemahan dan penyimpangan agar

tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

4) Memperbaiki kesalahan dan penyelewengan agar dalam

pelaksanaan pekerjan tidak mengalami hambatan dan pemboosan-

pemborosan.

Hasil pengawasan dapat memberikan manfaat bagi perbaikan dan

peningkatan efektifitas proses manajemen organisasi. Lebih lanjut Hadari

Nawawi (1983) yang di kutip oleh tim dosen jurusan administrasi pendidikan

(2005:233) mengemukakan bahwa fungsi pengawasan antara lain :

1. Memperoleh data yang setelah di olah dapat di jadikan dasar

bagi usaha perbaikan kegiatan di masa yang akan datang.

2. Memperoleh cara bekerja yang paling efisien dan efektif

atau yang paling tepat dan berhasil sebagai cara yang terbaik

untuk mencapai tujuan

3. Memperoleh data tentang hambatan-hambatan dan

kesukaran-kesukaran yang di hadapi, agar dapat dikurangi

atau dihindari.

4. Memperoleh data yang dapat dipergunakan untuk

meningkatkan usaha pengembangan organisasi dan personil

dalam berbagai bidang.

5. Mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah tercapai

Pengawasan yang dilakukan harus dapat memberikan

manfaat bagi perbaikan dan peningkatan efektivitas proses

manajemen organisasi.

Dengan pengawasan akan diketahui keunggulan dan kelemahan dalam

pelaksanaan manajemen, sejak dari awal, selama dalm proses, dan akhir

pelaksanaan manajemen.

Page 56: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

39

2.2.6 Proses Pengawasan

Pengawasan terdiri dari kegiatan-kegiatan yang merupakan upaya agar

pengawasan dan kegiatan dalam organisasi sesuai dengan rencana. Meskipun

setiap organisasi mempunyai karakteristik yang berbeda tetapi dalam kegiatan

pengawasan semua organisasi melaksanakan tahapan-tahapan pokok yang

sama.

Menurut Sutisna (1993:240) , di lihat sebagai proses tindakan

pengawasan terdiri dari empat langkah yaitu :

1. menetapkan suatu criteria atau standar pengukuran/

penilaian.

2. mengukur/ menilai perbuatan (performance) yang sedang

atau tidak di lakukan.

3. membandingkan perbuatan dengan standar yang di tetapkan

dan menetapkan perbedannya jika ada.

4. memperbaiki penyimpangan dari standar dengan tindakan

perbaikan.

Untuk lebih jelasnya langkah-langkah dalam proses pengawasan

dikemukakan sebagai berikut :

1. Identifikasi penyimpangan

Identifikasi penyimpangan yaitu upaya mengevaluasi

kegiatankegiatan yang tidak seharusnya dilakukan.

2. Membandingkan standar dengan kenyataan

Segala pelaksanaan yang terjadi dibandingkan dengan

ukuranukuran (standar) sesuai dengan rencana.

3. Penilaian prestasi

Page 57: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

40

Setelah memperoleh informasi mengenai perbandingan antara

standar dengan kenyataan, prestasi nyata dinilai.

4. Analisis penyebab

Setelah mengetahui penyimpangan yang terjadi maka analisis

mengenai penyebab hal itu terjadi.

5. Tindakan koreksi

Tindakan koreksi diprogram dan dilaksanakan untuk

mengendalikan prestasi agar sesuai dengan yang diharapkan.

Menurut Widodo (2016: 94) strategi pemantauan sama dengan

implementasi yaitu menetapkan siapa yang melakukan, bagaimana SOP untuk

melakukan kontrol, berapa besar anggaran, peralatan yang diperlukan dan

jadwal pelaksanaan pengawasan.

1. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Pelaku kontrol pelaksana kebijakan dapat di bedakan menjadi dua

macam, yaitu kontrol eksternal dan kontrol internal. Pelaku kontrol

internal (internal control) dapat di lakukan oleh unit atau bagian

monitoring dan pengendalian dan pengawasan daerah. Pelaku

kontrol eksernal (external control) dapat di lakukan oleh DPRD,

LSM, dan komponen masyarakat.

2. Standar Oprasional Pemantauan

SOP kontrol atas pelaksana kebijakan dapat di gambarkan sebagai

berikut:

1. Organisasi harus menetapkan serangkaian tujuan yang dapat

diukur dari aktivitas yang telah di rencanakan.

2. Alat monitoring harus disusun untuk mengukur kinerja

individu, program atau system secara keseluruan.

3. Pengukuran dapat di peroleh melalui penerapan berbagai alat

monitoring untuk mengoreksi setiap penyimpangan yang

berarti.

Page 58: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

41

4. Tindakan korektif dapat mencakup usaha-usaha yang

mengarah pada kinerja yang di tetapkan dalam rencana atau

modifikasi rencana kearah mendekati kinerja.

3. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

Untuk melakukan kontrol atas pelaksana suatu kebijakan, di

samping memerlukan dana yang cukup juga di perlukan peralatan

yang memadai. Besarnya anggaran dan jenis peralatan untuk

melakukan kontrol sangat tergantung pada variasi dan komplesitas

pelaksana suatu kebijakan. Sumber anggaran dapat berasal dari

anggaran pendapatan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan

belanja daerah (APBD), lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan

swadaya masyarakat.

4. Jadwal Pelaksanaan Kontrol

Dalam kontrol internal, pelaksanaan dapat dilakukan setiap bulan,

setiap triwulan, atau setiap semester sekali. Namun dalam kontrol

eksternal berada di luar organisasi dan bukan menjadi kewenangan

organisasi yang menjadi pelaku kontrol untuk melakukan

penjadwalan. Selain itu kontrol eksternal sulit dilakukan intervensi.

2.2.7 Teknik Pengawasan

Berkaitan dengan teknik pengawasan Hadari (1983:15)

mengemukakan bahwa :

Pengawasan adalah proses pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi atasan

langsung “terhadap pekerjaan” dan “hasil kerja” bawahan, agar dapat

mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang dan penyimpangan dari

ketentuan-ketentuan, peraturanperaturan dan kebijakswanaan-kebijksanaan

yang telah di tetapkan.

Dari pengertian-pengertian yang diuraikan diatas mengenai

pengawasan maka dapat disimpulkan bahwa pengawasan merupakan suatu

kegiatan yang harus dilaksanakan oleh pimpinan secara terus menerus atau

berkala dalam rangka melakukan pemantauan, pemeriksaaan, penilaian dan

perbaikan agar bawahan dapat bekerja secara efektif, efisien dan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 59: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

42

Sejalan dengan pendapat di atas untuk mendapatkan hasil yang

optimal dari pelaksanaan pengawasan ini dan agar dapat berjalan dengan baik

maka harus dilakukan dengan teknik yang benar pula. Adapun teknik yang

dapat dilakukan yaitu melipututi: pemantauan, pemeriksaan, penilaian dan

perbaikan

1. Pemantauan

Pemantauan dilakukan secara langsung yaitu dengan cara terjun langsung

ke lapangan untuk dapat mengetahui kemungkinan terjadinya

penyimpangan pelaksanaan suatu kegiatan. Hal ini dapat dilakukan secara

berkala maupun sewaktu-waktu apabila di perlukan. Agar pemantauan

yang dilaksanakan berjalan dengan tepat, maka perlu dilakukan kegiatan

menyusun petunjuk pelaksanaaan atau petunjuj teknis atau dapat

memanfaatkan hasil-hasil pengawasan fungsional meupun pengawasan

masyarakat.

2. Pemeriksaan

Pemeriksaan merupakan rangkaian tindakan untuk mencari dan

mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan factor-faktor yang

mempengaruhi kelancaran pelaksanaan suatu kegiatan. Kegiatan

pemeriksaaan adalah salah satu bagian dari pengawasan. Pemeriksaan

dapat dilakuka melalui laporan kerja yang dibuat oleh pegawai maupun

pemimpin langsung meninjau ke lapangan untuk melihat apakah laporan

sesuai dengan kondisi lapangan. Antara pengawasan dan pemeriksaan

Page 60: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

43

merupakan satu mata rantai fungsi manajemen dimana pemeriksaan

merupakan pemantau yang jeli dan diperlukan didalam melaksanakan tugas

pengawasan.

3. Penilaian

Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan pengukuran

terhadap realita yang telah terjadi sebagai hasil karja dari tugas yang telah

diselesaikan. Kemudian penilaian dilaksanakan dengan cara

membandingkan antara kekayaan atau hasil dari pekerjaan dangan standar

yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian dapat dilakukan pula dengan

mencari factor-faktor yang dapat mempengaruhi kegagalan dan

keberhasilan suau rencana. Hasil penelitian, selain dapat digunakan sebagai

feedback atau umpan balik bagi penyempurnaan rencana atau pekerjaan

selanjutnya dapat juga dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan

tindak lanjut yang harus dilaksanakan sevara tepat.

4. Perbaikan

Kegiatan yang di lakukan dalam tahap ini yaitu mencoba mencari jalan

keluar untuk mengambil langkah-langkah tindakan koreksi terhadap

penyimpangan-penyimpangan yang telah terjadi. Upaya menetapkan

standar-standar dan mengukur performa. Tidak ada artinya tanpa adanya

tindakan perbaikan positif. Tindakan perbaikan meliputi suatu proses

pengembilan keputusan. Dari hasil penilaian kemudian dipilih alternatif

tindakan yang akan di pilih untuk diimplementasikan guna melaksanakan

Page 61: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

44

perbaikan. Tindakan perbaikan berguna untuk mengetehui apakah performa

sudah kembali standar yang telah ditetapkan dan hal ini dapat di lihat

melalui ciri-ciri feedbeck dari sistem pengawasan yang ada.

2.2.8 Gaya-gaya Pengawasan

Setiap orang yang melakukan pengawasan memiliki gaya

masingmasing. Gaya pengawasan merupakan perilaku yang khas dari

pengawas pada saat dia melaksanakan fungsi pengawasan. Perilaku ini

bergantung kepada pola kerja daripada orang yang melaksanakan pengawasan

tersebut.

Seperti diuraikan oleh Wibowo (2008:224) gaya pengawasan terbagi

menjadi empat, yaitu :

1. Retunisasi. Pengawasan gaya ini sering dalam tindakannya dengan

usaha pemberatasan perilaku. Alat yang digunakan : tugas,

peraturan, dan prosedur. Pengaturan ketaan azas, dapat dipercaya,

dan dapat diramalkan.

2. Direksi dan surveillance. Perilaku diawasi dari laur dengan direksi

(pengarahan orang lain). Direksi atau komando didukung oleh

adanya kekuasaan dan kewenangan. Hasil yang diukur adalah

perilaku. Pengaruhnya adalah kerelaan dan tunduk. Gaya kesatu dan

kedua dilaksanakan dalam organisasi yang birokratis.

3. Regulasi. Pengawasan melalui regulasi pendekatan sasaran, peranan

perilaku memilih perilaku yang menghasilkan keluaran. Sistemnya

Page 62: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

45

mengunakan sibernetik. Tindakan dilakukan, hasil diukur,

dibandingkan dengan standar, penyimpangan dicatat, dan alternatif

tindakan dipilih. Dengan umpan nalik koreksi segera dapat

dilakukan.

4. Perencanaan. Pengawasan melalui perencanaan dengan pendekatan

hasil. Oleh karena itu untuk pencapaiana tujuan tidak hanya

mengubah elemen dalam sistem, tetapi mengubah suatu sistem

dengan sistem lainnya. Pengawasan dengan melalui perencanaan

berhubungan dengan mendrop sistem yang ada dan menciptakan

sistem baru sebagai penggantinya.

Dengan demikian, gaya pengawasan dapat dikenali dengan

mengidentifikasi perilaku khas yang dilakukan pengawas pada saat dia

melakukan fungsi pengawasan. Gaya pengawasan tersebut bersumber kepada

begaimana pengawas memandang suatu acuan yangdiaktualisasikan dengan

tindakannya pada saat dia melaksanakan pengawasan. Apakah itu dengan

tindakan rutin yang berulang-ulang dilakukan dengan penekanan kepada

tugas, peraturan dan prosedurkerja yang harus dilakukan bawahannya.

Dapat juga dengan memberikan kewenangan kepada orang lain untuk

melaksanakan pengawasan, sehingga pengawasan yang dilakukan menjadi

bertingkat dan merentang (span of control). Gaya pengawasan bisa pu la

menggunakan regulasi yang pada intinya mengatur perilaku seseorang dengan

kebijakan menentukan peran masing masing bawahan sesuai jabatannya.

Page 63: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

46

Salah satu gaya pengawasan yang lain adalah perencanaan, dimana pengawas

cenderung mengganti sistem yang ada dengan sistem yang baru untuk

melaksanakan pengawasan. Maka pengoreksian dilakukan secara menyeluruh

karena seluruh komponen sistem berubah.

2.2.9 Jenis-Jenis Pengawasan

Handayaningrat (1988:144) mengemukakkan terdapat empat jenis

pengawasan antara lain:

1. Pengawasan dari dalam (internal control) pengawasan dari dalam

berarti pengawasan yang di lakukan oleh aparat/unit penngawasan

yang di bentuk dalam organisasi itu sendiri. Aparat/unit ini bertugas

mengumpulkan segala data dan informasi yang digunakan untuk

menilai kebijaksanaan pimpinan. Pimpinan dapat melakukan

tindakan-tindakan korektif terhadap pelaksanaan pekerjaan yang

telah dilakukan oleh bawahannya.

2. Pengawasan dari luar (ekstern Control) Pengawasan dari luar yaitu

pengawasan yang dilakukan oleh aparat/ unit pengawasan dari luar

organisasi yang bertindak atas nama atasan dari pimpinan

organisasi.

3. Pengawasan Preventif pengawasan preventif adalah pengawasan

yang dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan

atau penyimpangan-penyimpangan terhadap rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Page 64: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

47

4. Pengawasan Represif Pengawasan Represif adalah pengawasan

yang dilakukan apabila dalam pelaksanaan suatu pekerjaan terdapat

penyimpangan penyimpangan dari rencana yang telah di tetapkan.

Pengawasan ini di laukuan untuk memperbaiki kesalahankesalahan

yang terjadi agar kesalahan itu tidak diulang.

2.3 Definisi Pembinaan

Dalam Peraturan Daerah Kota Serang nomor 2 tahun 2010 Bagian Keempat

mengenai Pembinaan, Pasal 17:

1) Pemerintah daerah dan masyarakat wajib melakukan pembinaan terhadap

orang atau sekelompok orang yang terbukti melakukan perbuatan

penyakit masyarakat;

2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat dilakukan melalui

kegiatan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial;

3) Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan

kegiatan :

a. bimbingan, pendidikan, pelatihan dan keterampilan teknis;

Page 65: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

48

b. bimbingan, penyuluhan rohaniah dan jasmaniah; dan

c. penyediaan lapangan kerja atau penyaluran tenaga kerja.

4) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) dilakukan

melalui kegiatan:

a. peningkatan kemauan dan kemampuan;

b. penggalian sumber daya.

5) Pembinaan terhadap yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah ini,

selain rehabilitasi dan pemberdayaan sosial dapat dilaksanakan pula

berupa Sanksi Administrasi.

Menurut Mathis (2002: 112), pembinaan adalah suatu proses dimana orang-

orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi.

Oleh Karena itu, proses ini terkait dengan berbagai tujuan organisasi, pembinaan

dapat di pandang sempit dan luas.

Jadi pembinaan merupakan proses untuk mengubah prilaku atau sikap

seseorang/kelompok untuk meningkatkan kehidupan mereka. Pembinaan sendiri

datang dari seseorang/sekelompok orang yang bertujuan kepada orang atau kelompok

irang lain melalui materi pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan

kemampuan, sehingga tercapai apa yang di harapkan.

Page 66: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

49

2.4 Definisi Pengemis

Menurut peraturan pemerintah nomor 31 tahun 1980 pasal 1 butir 2, yang

dimaksud dengan pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan

dengan meminta-minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk

mengharapkan belas kasihan dari orang lain.

Secara umum, pengertian pengemis adala h orang yang suka meminta-minta

uang kepada orang lain. Kemudian menurut Sudarianto (2005:14) Pengemis adalah

orang-orang yang kerjanya suka memintaminta kepada orang lain guna memenuhi

kebutuhannya. Adapun menurut Sudarianto dalam Kuswarno, (2009:15) pengemis

terbagi menjadi 2 kelompok yaitu:

1. Mengemis karena tak mampu bekerja pada kategori ini dilakukan oleh orang-

orang yang mempunyai kelainan fisik pada anggota tubuhnya. Misalnya tak

mampu bekerja karena tidak memiliki tangan, kaki, lumpuh, buta. Jadi para

dermawan memang harus terpanggil untuk menyantuninya, sisihkanlah harta

untuk mereka, karena menyantuni mereka insya Allah mendapat pahala yang

besar.

2. Mengemis karena malas bekerja pengemis karena malas bekerja inilah yang

menyebabkan jumlah pengemis di Indonesia sangat banyak. Pengemis pada

kategori ini, orangnya mempunyai anggota tubuh yang sangat lengkap namun

dihinggapi penyakit malas. Pengemis semacam inilah yang harus diberantas

oleh pemerintah.

Setelah mengetahui strategi pengemis, ada lima kategori pengemis menurut

Indra Pratama dalam Kuswarno (2009:26) yaitu:

1. Pengemis Berpengalaman

Lahir karena tradisi. Bagi pengemis yang lahir karena tradisi, tindakan

mengemis adalah tindakan kebiasaan. Mereka sulit menghilangkan kebiasaan

tersebut karena orientasinya lebih pada masa lalu (motif sebab).

2. Pengemis kontemporer kontinu tertutup

Page 67: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

50

Hidup tanpa alternatif. Bagi kelompok pengemis yang hidup tanpa alternatif

pekerjaan lain, tindakan mengemis menjadi satu-satunya pilihan yang harus

diambil. Mereka secara kontinyu mengemis, tetapi mereka tidak mempunyai

kemampuan untuk dapat hidup dengan bekerja yang akan menjamin hidupnya

dan mendapatkan uang.

3. Pengemis kontemporer kontinu terbuka

Hidup dengan peluang. Mereka masih memiliki alternatif pilihan, karena

memiliki keterampilan lain yang dapat mereka kembangkan untuk menjamin

hidupnya. Hanya saja keterampilan tersebut tidak dapat berkembang, karena

tidak menggunakan peluang tersebut dengan sebaik-baiknya atau karena

kekurangan potensi sumber daya untuk mengembangkan peluang tersebut.

4. Pengemis kontemporer temporer

Hidup musiman. Pengemis yang hanya sementara dan bergantung pada

kondisi musim tidak dapat diabaikan keberadaannya. Jumlah mereka biasanya

meningkat jika menjelang hari raya. Daya dorong daerah asalnya karena

musim kemarau atau gagal panen menjadi salah satu pemicu berkembangnya

kelompok ini.

5. Pengemis rencana

Berjuang dengan harapan. Pengemis yang hidup berjuang dengan harapan

pada hakikatnya adalah pengemis yang sementara. Mereka mengemis sebagai

sebuah batu loncatan untuk mendapatkan pekerjaan lain setelah waktu dan

situasinya dipandang cukup.

2.5 Karakteristik Penyandang Masalah Sosial

1. Anak Jalanan

Definisi : Anak yang berusia 5-18 tahun yang menghabiskan sebagian besar

waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran d jalanan maupun di

tempat-tempat umum.

Kriteria :

a. Anak ( laki-laki/perempuan) usia 5-18 tahun

b. Melakukan kegiatan tidak menentu, tidak jelas kegiatannya dan atau

berkeliaran di jalanan atau di tempat umum minimal jam/hari dalam kurun

waktu 1 bulan yang lalu, seperti: pengemis, pedagang asongan, pengamen,

ojek payung, pengelap mobil, pembawa belanjaan di pasar dan lain-lain.

c. Kegiatan dapat membahayakan dirinya sendiri atau menggang ketertiban

umum.

2. Lanjut Usia Terlantar

Definisi : Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, karena faktor-faktor

tertentu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani,

rohani maupun sosialnya.

Kriteria :

a. Usia 60 tahun keatas (laki-laki/perempuan).

Page 68: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

51

b. Tidak sekolah/tidak tamat/tamat SD.

c. Makan 2x perhari.

d. Pakaian yang dimiliki kurang dari 4 stel.

e. Tempat tidur tidak tetap.

f. Jidak sakit tidak mampu berobat ke fasilitasi kesehatan.

g. Ada atau tidak ada keluarga, sanak saudara atau orang lain yang mau dan

mampu mengurusnya.

3. Penyandang cacat

Definisi : Setiap orang yang mempunyai kelaian fisik dan atau mental yang

menggangu atau merupakan rintangan dan hambatan baginya untuk

melakukan secara layaknya yang terdiri dari : a. Penyandang cacat fisik, b

Penyandang cacat mental, c. Penyandang cacat fisik dan mental (Undang-

undang Nomor 4 Tahun 1997). Penyandang cacat fisik, Definisi : Seseorang

yang menderita kelainan pada tulang dan atau sendi anggota gerak dan tubuh,

kelumpuhan pada anggota gerak dan tubuh, kelumpuhan pada anggota gerak

tulak, tidak lengkapnya anggota gerak atas dan bawah, sehingga menimbulkan

gangguan atau menjadi lambat untuk melakukan kegiatan sehari-hari secara

layak/wajar.

Kriteria :

a. Anggota tubuh tidak lengkap putus/amputasi tingkai, lengan atau kaki.

b. Cacat tulang/persendiran.

c. Cacat sendi otot dan tungkai, lengan atau kaki

d. Lumpuh.

4. Pengemis

Definisi :Pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan di

tempat umum dengan berbagai cara dan alasan dengan meminta-minta untuk

mengharapkan belas kasihan orang lain.

Kriteria :

a. Mata pencahariannya tergantung pada belas kasihan oranglain;

b. Berpakaian kumuh dan compang-camping;

c. Berada ditempat ramai/strategis; dan

d. Mempunyai tempat tinggal tertentu atau tetap, membaur dengan penduduk

pada umumnya.

5. Gelandangan

Definisi :Gelandangan adalah setiap orang yang hidup tidak menetap atau

tuna wisma menempati fasilitas sosial dan fasilitas umum sebagai tempat

aktifitasnya.

Kriteria :

a. Anak sampai usia dewasa, tinggal di sembaran temmpat dan hidup

menggembara atau menggelandang di tempat umum, biasanya di kota-

kota besar.

b. Tidak mempunya tanda pengenal atau identitas diri, berperilaku kehidupan

bebas / liar, terlepas dari norma kehidupan masyarakat pada umumnya,

Page 69: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

52

tidak mempunyai pekerjaan tetap meminta-minta atau mengambil

makanan atau barang bekas, dan lain-lain.

(Sumber: Website\today\10 Mar\Give Syahmin Maret 11\Other files\Definisi dan

Kriteria PMKS DINASSOSIAL.doc)

2.6 Kebijakan Pemerintah Kota Serang tentang Pengemis

Adapun yang menjadi dasar hukum pemerintah kota serang dalam

menangani pengemis yaitu Peraturan Daerah Kota Serang No 2 Tahun 2010

tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penganggulangan Penyakit

Masyarakat. Dalam Peraturan Daerah Kota Serang Bagian Kelima Pasal 9

Tentang Gelandangan dan Pengemis :

1. Setiap orang dilarang menjadi gelandangan dan pengemis.

2. Setiap orang dilarang menyuruh atau memaksa orang lain menjadi

pengemis.

3. Setiap orang dilarang memberikan uang ataupun lainnya kepada

pengemis.

Penjelasan bagian keempat pembinaan Pasal 16 :

1. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini di

lakukan oleh Tim;

2. Susunan keanggotaan, kedudukan, tugas, dan kewenangan Tim sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh Walikota.

Penjelasan bagian keempat pembinaan Pasal 17 :

Page 70: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

53

1. Pemerintah Daerah dan masyarakat wajib melakukan pembinaan terhadap

orang atau sekelompok orang yang terbukti melakukan perbuatan penyakit

masyarakat.

2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan melalui

kegiatan rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial.

3. Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan melalui

kegiatan:

a. Bimbingan, pendidikan, pelatihan dan keterampilan teknis;

b. Bimbingan, penyuluhan rohaniah dan jasmaniah;

c. Penyediaan lapangan kerja atau penyaluran tenaga kerja.

4. Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan

melalui kegiatan:

a. Peningkatan kemauan dan kemampuan;

b. Penggalian sumber daya.

5. Pembinaan terhadap orang atau sekelompok orang yang melanggar ketentuan

Peraturan Daerah ini, selain diberikan tindakan sebagaimana dimaksud pada

ayat (2), dapat juga diberikan tindakan berupa sanksi administrasi.

2.7 Tinjauan Konsep Kesejahteraan Sosial

1. Pengertian Kesejahteraan Sosial

Page 71: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

54

Kesejahteraan sosial menurut Suparlan (2002: 5) adalah keadaan

sejahtera pada umumnya, yang meliputi keadaan jasmaniah, rohaniah dan

sosial dan bukan hanya perbaikan dan pemberantasan keburukan sosial

tertentu saja, jadi merupakan suatu keadaan dan kegiatan. Menurut Suharto

(2005, 3) istilah kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai kondisi

sejahtera, yaitu suatu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup,

khususnya yang bersifat mendasar seperti makanan, pakaian, perumahan,

pendidikan dan perawatan kesehatan Pengertian kesejahteraan sosial juga

menunjuk pada segenap efektivitas pengorganisasian dan pendistribusian

pelayanan sosial bagi sekelompok masyarakat, terutama kelompok yang

kurang beruntung (disadvantaged groups).

Dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Pasal 1 tentang

Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya

kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak

dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi

sosialnya, Pasal terserbut menjelaskan bahwa untuk terpenuhinya kebutuhan

hidup, baik secara materil maupun spiritual mereka harus mempunyai

kemampuan untuk bekerja dan mengembangkan diri supaya mereka mampu

hidup layak dan dapat diterima di tengah masyarakat.

Kemudian menurut Segal dan Bruzuzy dalam Suud (2006:5)

Kesejahteraan sosial adalah kondisi kesejahteraan dari suatu masyarkat.

Kesejahteraan sosial meliputi kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan dan

Page 72: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

55

kualitasi hidup rakyat dan kesejahteraan sosial adalah suatu keadaan sejahtera

secara sosial tersusun dari tiga unsur sebagai berikut: Pertama, setinggi apa

masalah-masalah sosial yang di kendalikan. Kedua, seluas apa kebutuhan-

kebutuhan terpenuhi. Dan Ketiga, setinggi apa kesempatan-kesempatan untuk

maju te rsedia. Tiga unsur ini berlaku bagi individu-individu, keluarga-

keluarga, komunitas-komunitas, dan bahkan seluruh masyarakat.

Dari beberapa pengertian di atas peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kesejahteraan sosial adalah terpenuhinya kebutuhan material seseorang

sehingga orang tersebut mampu hidup dengan layak dan mampu

mengembangkan diri serta dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

2. Fungsi Kesejahteraan Sosial

Kesejahteraan sosial menurut Summarnougroho, (1991: 43) mempunyai

fungsi sebagai berikut:

1. Fungsi penyembuhan dan pemulihan (kuratif/remedial dan rehabilitatif).

Fungsi penyembuhan dapat bersifat represif artinya bersifat menekan agar

masalah sosial yang timbul tidak makin parah dan tidak menjalar. Fungsi

pemulihan (rehabilitatif) terutama untuk menekankan dan menumbuhkan

fungsionalitas kembali dalam diri orang maupun anggota masyarakat.

Fungsi penyembuhan dan pemulihan bertujuan untuk meniadakan

hambatan-hambatan atau masalah sosial yang ada.

2. Fungsi pencegahan (preventif).

Dalam hal ini meliputi langkah-langkah untuk mencegah agar jangan

sampai timbul masalah sosial baru, juga langkah-langkah untuk

memelihara fungsionalitas seseorang maupun masyarakat.

3. Fungsi pengembangan (promotif, developmental).

Untuk mengembangkan kemampuan orang maupun masyarakat agar dapat

lebih meningkatkan fungsionalitas mereka sehingga dapat hidup secara

produktif.

Page 73: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

56

4. Fungsi penunjang (suportif).

Fungsi ini meopang usaha-usaha lain agar dapat lebih berkembang.

Meliputi kegiatan-kegiatan yang dapat memperlancar keberhasilan

program-program lainnya seperti bidang kesehatan, kependudukan, dan

keluarga berencana, pendidikan, pertanian dan sebagainnya.

3. Pemberdayaan Sosial

Pengertian Pemberdayaan Sosial menurut UU No. 11 Tahun 2009

adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga negara yang

mengalami masalah sosial mempunya daya, sehingga mampu memenuhi

kebutuhan dasarnya, pemberdayaan sosial ini bertujuan untuk

memberdayakan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat yang

mengalami masalah kesejahteraan sosial bagi mereka mampu memenuhi

kebutuhan secara mandiri.

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu fungsi pemerintah

berdimensi politik, ekonomi, dan sosial budaya. Masing-masing dimensi

tersebut mempunyai tujuan yang harus dilakukan secara simultan. Menurut

Ndraha dalam Syarif Makmur (2008 : 21) :

“Ada empat jenis pemberdayaan dan tujuannya, yaitu : 1.

Pemberdayaan structural yang bertujuan membangun akses kompratibel

antara pemerintah, masyarakat dan swasta, 2. Pemberdayaan political

bertujuan untuk meningkatkan bargaining power masyarakat terhadap

kekuasaan sehingga meraka mampu mengontrol kekuasan dengan efektif; 3.

Pemberdayaan ekonomi bertujuan memampukan masyarakat untuk

menggunakan produk-produk pemerintah dan swasta sehingga mereka

memetik manfaat sebesar-besarnya; 4. Pemberdayaan sosiokultural bertujuan

mengintegrasikan masyarakan ke dalam kehidupan bangsa dan

memampukannya memberi sumbangan maksimal demi kemajuan nasional”

Page 74: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

57

Masing-masing permberdayaan, sebagaimana dikemukakan oleh

Ndraha itu menunjukan arah masing-masing aspek, yaitu aspek ekonomi,

structural, politik dan sosiostruktural. Dalam tataran masyarakat perdesaan,

keempat dimensi itu harus berjalan secara simultan, Artinya pelaksanaan

pemberdayaan politik, structural, dan sosiokultural, untuk mengukur

keberhasilan dan efektivitas, pemberdayaan, menurut Kartasasmita adalah : 1.

Kemandirian, 2. Pendidikan dan Kesehatan, 3. Kemajuan spiritual, dalam

rangka membangun manusia berakhlak. 4. Pembangunan budaya yang

menjadi jati diri bangsa dengan ukurannya yaitu disiplin, kreatif, ingin maju

dan menghargai prestasi serta siap bersaing dan 5. Membangkitakan

kesadaran kemampuan masyarakat untuk berpartisifasi dalam kehidupan

masyarakat, karena masyarakat yang secara politik teroslasi bukanlah

masyarakat yang berdaya.

Konsep pemberdayaan diyakini dapat mempercepat tujuan

penanggulangan kemiskinan, yaitu peningkatan kesejahteraan rakyat miskin

karena dalam pendekatan pemberdayaan ini, para penyelenggara

pembangunan maupun organisasi masyarakat, dituntut untuk melakukan

pemilikan dan perlingdungan terhadap rakyat miskin.

Konsep ini menjadi sangat penting terutama karena memberikan efek

perspektif positif terhadap orang miskin. Orang miskin tidak dipandang

sebagai orang yang serba kekurangan (misalnya, kurang makan, kurang

Page 75: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

58

pendapatan, atau faktor kesehatan yang kurang) dan objek pasif penerima

pelayanan belaka. Melainkan beragam kemampuan yang didapat diimobilisasi

untuk perbaikan hidupnya. Konsep pemberdayaan memberi kerangka acuan

mengenai matra kekuasaan (power) dan kemampuan (cupability) yang

melingkup asas sosial, ekonomi, budaya, politik dan kelembagaan.

Dari beberapa pengertian diatas peneliti dapat menyimupkan

pemberdayaan masyarakat terutama Pengemis dapat diarhakan pada hal-hal

yang menyebabkan terjadinya peningkatan kesejahteraan rakyat dan hal itu

bisa terjadi dengan salah satu faktor kekuasaan yang dimiliki pimpinan Dinas

terkait yang melakukan tanggung jawab pemberdayaan masyarakat. Hal itu

berarti bahwa pimpinan mempunya pengaruh besar dalam memutuskan

sesuatu sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat.

2.8 Penelitian Terdahulu

Dalam melakukan penelitian “Pengawasan Pengemis oleh Dinas

Sosial Kota Serang” Peneliti melakukan Peninjauan terhadap penilitian

terdahulu yang telah dilakukan dalam penelitian yang sudah dilakukan

sebelumnya. Penelitian tersebut baik berupa Skripsi, Tesis ataupun Disertasi.

Dalam hal ini peneliti juga melihat kesamaam dari Teori yang digunakan dan

Metedologi apa yang digunakan oleh peneliti sebelumnya. Dengan penelitian

terdahulu peneliti mempunyai pembanding akan penelitian yang dilakukan

oleh peneliti.

Page 76: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

59

Penelitian terdahulu yang peneliti kutip merupakan Skripsi yang

berjudul sebagai berikut:

1. Hendra Ramadhan (2012) melakukan penelitian tentang Analisis

Implementasi Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010

Tentang Pencegahan, Pemberantasan Dan Penanggulangan

Penyakit Masyarakat, (studi kasus pengemis di Kota Serang).

Hendra ramadhan berasal dari Universitar Sultan Ageng Tirtayasa

prodi Administrasi Negara. Dalam Implementasi Peraturan Daerah

Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan,

Pemberantasan Dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat

Penilitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta

menggunakan teori Merilee S. Grindle untuk mengetahui

sejauhmana content of policy dan context of policy ini dapat

berjalan, sesuai apa yang diharapkan dengan adanya Peraturan

Daerah Kota Serang No 2 Tahun 2010 terdapat adanya masalah

yang belum terselesaikan. Adapun masalah dalam Implementasi

Peraturan Daerah ini, karena belum ditegakkan Perda, yang

menyebabkan masyarakat Kota Serang masih memberikan uang

santunan di tempat umum. Hasil dalam penelitian ini yaitu belum

ada fasilitas yang mendukung pelaksana kebijakan, seperti belum

adanya karantina untuk menampung serta memberikan penyuluhan

kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, kemudian

Page 77: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

60

sosialisasi tentang adanya Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010

yang dilakukan oleh pelaksana kebijakan belum naik. Sehingga,

menyebabkan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

seperti pengemis semakin menjamur di Lampu Merah Kota Serang.

Saran yang menjadi rekomendasi dari skripsi ini yaitu diharapkan

pelaksana lebih menegakan Perda Kota Serang Nomor 2 Tahun

2010 .

2. Apriana Marselina (2012) melakukan penelitian tentang

Pengawasan terhadap penanganan anak jalanan oleh dinas sosial,

pemuda dan olahraga di kota semarang. Apriana Marselina berasal

dari Universitas Diponegoro prodi Administrasi Publik. Penilitian

ini menggunakan metode penelitian kualitatif serta menggunakan

teori Luther Gulick. Masalah dalam penelitian ini yaitu Anak

jalanan merupakan salah satu fenomena sosial yang ada di Kota

Semarang, karena mereka sering kita jumpai dalam keadaan yang

tak lazim deperti di depan mall, jembatan penyebrangan bahkan

disetiap emperan toko. Dinas Sosial sebagai instansi pemerintah

yang berkewajiban untuk menangani permasalahan yang ada di

Kota Serang seperti anak jalanan. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui tentang Pengawasan terhadap penanganan anak jalanan

oleh dinas sosial, pemuda dan olahraga di kota semarang,. Hasil

penelitian menunjukan bahwa Pengawasan terhadap penanganan

Page 78: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

61

anak jalanan oleh dinas sosial, pemuda dan olahraga di kota

semarang masih belum optimal. Hal tersebut dikarenakan

terkendala oleh belum tersedianya panti rehabilitasi serta sarana dan

prasarana untuk menangani mereka supaya jadi masyarakat yang

mandiri. Saran yang di berikan pada penelitian ini untuk

meningkatkan pengawasan, Dinas Sosial perlu membangun panti

rehabilitasi agar program-program yang dibuat bisa menjadi lebih

efektif sehingga dapat mengurangi jumlah anak jalanan di Kota

Semarang.

2.9 Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan alur berpikir dalam sebuah penelitian

dalam menjelaskan permasalahan penelitian, maka dibuatlah kerangka

berpikir sebagai berikut:

Dinas Sosial Kota Serang merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah

yang berwenang membantu pemerintah daerah dalam hal masalah-masalah

sosial di Kota Serang. Salah satu masalah sosial yaitu penyakit masyarakat

salah satunya pengemis yang beredar di Kota Serang, melihat semakin

Page 79: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

62

maraknya penyakit sosial yang ada di Kota Serang pemerintah Kota Serang

mengeluarkan peraturan daerah nomor 2 tahun 2010 tentang pencegahan,

pemberantasan dan penanggulangan penyakit masyarakat. Dalam peraturan

daerah tersebut SATPOL PP selaku pengeksekutor atau perazia yang

kemudian di serahkan kepada Dinas Sosial selaku SKPD untuk di tangani.

Penelitian ini diawali dengan melihat permasalahan yang terdapat pada

latar belakang masalah, yaitu: (1). Intensitas pengawasan yang masih kurang,

(2). belum dilaksanakannya koordinasi dengan baik (3). masih kurangnya

pembinaan dan pengarahan yang di berikan oleh Dinas Sosial Kota Serang

kepada para pengemis.

Berdasarkan masalah-masalah tersebut, mengenai Pengawasan

Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang, maka peneliti memilih Strategi

Pemantauan Pengawasan menurut Widodo (2016: 94) yang didalamnya berisi

mengenai (1). Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan, (2). SOP pengawasan,

(3) Sumber daya keuangan dan peralatan dan (4). Jadwal pelaksana

pengawasan. Dalam teori Widodo terdapat 4 indikator yang tepat untuk

mengatasi permasalahan pengawasan dalam menangani pengemis, maka dari

teori ini akan diketahui bagaimana Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial

Kota Serang.

Maka untuk mempermudah memahami alur berpikir, peneliti

menggambarkan kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Page 80: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

63

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Identifikasi Masalah

1. Intensitas Pengawasan yang masih kurang.

2. Belum dilaksanakannya koordinasi dengan baik.

3. Masing kurangnya pembinaan dan pengarahan yang di

berikan oleh Dinas Sosial Kota Serang kepada para

pengemis.

Peraturan Pemerintah yang

terkait :

Peratura Daerah Kota

Serang Nomor 2 Tahun

2010 Pasal 16 Bagian

Ketiga (Pengendalian dan

Pengawasan)

Strategi Pemantauan Pengawasan

menurut Joko Widodo (2016: 94):

1. Pelaku pengawasan pelaksana

kebijakan

2. Standar Operasional Prosedur

pengawasan

3. Sumber daya keuangan dan

Page 81: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

64

(Sumber: Peneliti, 2018)

3.1 Asumsi Dasar Penelitian

Merujuk pada observasi awal dan kerangka berfikir yang penulis paparkan,

Maka peneliti berasumsi bahwa yang dilakukan oleh dinas sosial Kota Serang belum

optimal karena di temukan masalah-masalah dalam melakukan penanganan pengemis

seperti Intensitas Pengawasan yang masih kurang, belum dilaksanakannya koordinasi

dengan baik dan masih kurangnya pembinaan dan pengarahan yang diberikan oleh

Dinas Sosial Kota Serang kepada para pengemis.

Output

Untuk mengetahui pengawasan pengemis yang di

lakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang

Outcome

Pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Kota Serang akan berjalan dengan baik

Page 82: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

65

Page 83: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

66

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Penelitian yang baik harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, agar apa

yang menjadi hasilnya merupakan hasil yang maksimal. Tujuan penelitian ada tiga

macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti

data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang

sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu

digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau

pengetahuan tertentu dan pengembangan berarti memperdalam dan memperluas

pengetahuan yang telah ada.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

Menurut Denzim dan Lincoln dalam Moleong (2006:5) menyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud

menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan

untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya.

Deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data untuk mengetes

pertanyaan penelitian yang berkaitan dengan kondisi yang sekarang. Metode

penelitian deskriptif juga

Page 84: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

67

menjelaskan keadaan suatu objek yang akan diteliti sesuai dengan keadaan

yang sebenarnya.

Penelitian kualitatif digunakan sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata tulisan atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang dapat diamati dan kemudian dianlisa serta dikolaborasikan dengan

bersandar kepada indikator-indikator yang menjadi acuan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus berdasarkan pada hasil studi

pendahuluan, pengalaman, referensi, dan disarankan oleh pembimbing atau orang

yang dipandang ahli Sugiyono (2012:141). Dalam penelitian mengenai Pengawasan

Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang, maka peneliti membatasi membatasi ruang

lingkup penelitian yaitu sekitaran lampu merah Kota Serang.

Moleong mengungkapkan bahwa dalam pelaksanaan penelitian terdapat

empat tahapan, yaitu :

1. Tahap Sebelum Kelapangan

Meliputi kegiatan penentuan fokus penelitian, penyesuaian paradigma

dengan teori, penjajakkan alat peneliti, mencakup observasi lapangan,

permohonan terhadap subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian,

penyusunan usulan penelitian.

Page 85: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

68

2. Tahap Pekerjaan Lapangan

Meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan fokus

penelitian.

3. Tahap Analisis Data

Meliputi analisis data baik yang diperoleh melalui observasi,dokumen,

maupun wawancara mendalam dengan dilakukannya penafsiran data

sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti, selanjutnya mengecek

keabsahan data dengan cara mengecek sumber data yang didapat dari

metode perolehan data sehingga data benar-benar valid sebagai dasar dan

bahan untuk memberian makna data yang merupakan proses penentuan

dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

4. Tahap Penulisan Laporan

Meliputi kegiatan penyusunan hasil penelitian dari semua rangkaian

kegiatan pengumpulan data sampai pemberian makna data. Setelah itu

melakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk

mendapatkan perbaikan saran-saran demi kesempurnaan penelitian.

3.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan masalah yang peneliti temukan selama di lapangan bahwa yang

menjadi fokus penelitian adalah pada Pengawasan pengemis.

Page 86: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

69

3.3 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Dinas Sosial kota Serang, dimana

letak kantor Dinas Sosial kota Serang berada di Kebon Jahe kota Serang.

3.4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi instrument penelitian adalah peneliti

sendiri. Peneliti sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian,

memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai

kualitas data dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono (2009:306).

Menurut Irawan, dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrument

terpenting adalah peneliti sendiri. Peneliti sebagai instrument penelitian memiliki ciri

tersendiri, seperti yang disebutkan Nasution dalam Sugiyono (2005: 61-62), yaitu:

1. Peneltiti sebagai alat peka dan dapat beraksi terhadap segala stimulus dari

lingkungan yang diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek

keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3. Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu test/angket yang dapat

menangkap keseluruhan situasi kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami

dengan pengetahuan semata.

5. Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh

dan dapat menafsirkannya.

6. Manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data

yang dikumpulkan dan digunakan dengan segera untuk penelitian.

7. Manusia sebagai instrument, respon yang aneh dan menyimpang dapat

diberi perhatian bahkan yang bertentangan digunakan untuk meningkatkan

kepercayaan dengan tingkat pemahaman yang diteliti.

Page 87: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

70

3.5 Informan Penelitian

Pada penentuan informan dalam penelitian kualitatif adalah bagaimana

informan kunci (key informan) di dapat dalam situasi yang sesuai dengan fokus

penelitian. Sedangkan pemilihan informan kedua (secondary informan) berfungsi

sebagai cara alternatif bagi peneliti yang tidak dapat menentukan partisipasi secara

langsung.

Menurut Moleong (2013:132) informan adalah orang yang dimanfaatkan

untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Orang yang

telah dipilih untuk menjadi informan penelitian harus mempunyai banyak

pengalaman atau informasi tentang latar penelitian. Pemilihan informan yang akan

diwawancarai sebagai sumber data dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive, yaitu teknik pengambilan informan atau sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan, atau orang tersebut dianggap layak dan

mengetahui informasi yang berkaitan dengan fokus permasalahan penelitian sehingga

akan memudahkan peneliti memperoleh data dan fakta yang dibutuhkan, serta

membantu peneliti untuk lebih memahami situasi sosial yang diamati. Menurut

Bungin (2011:107), purposive adalah strategi menentukan kelompok peserta yang

menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah

penelitian tertentu.

Page 88: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

71

Berikut informan yang menurut peneliti layak sesuai judul yang peneliti ambil

yaitu Pengawasan Dinas Sosial Kota Serang Terhadap Pengemis di Kota Serang:

Tabel 3.1

Informan Penelitian

No Klasifikasi

Informan

Informan Keterangan Jumlah

1 Dinas Sosial Kota

Serang

a. Kepala Bidang

Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial

b. Seksi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial

dan Anak

Key Informan

1

1

a. Staff Dinas Sosial

Kota Serang

Secondary

Informan

1

2 Satuan Polisi

Pamong Praja Kota

Serang

a. Provos Satuan Polisi

Pamong Praja

Secondary

Informan

1

Page 89: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

72

3 Karang Taruna

Kota Serang

a. Seksi Humas

Publikasi

Dokumentasi

b. Wakil ketua bidang

progam kerja

Secondary

Informan

1

1

4 Taruna Siaga

Bencana

(TAGANA) Kota

Serang

a. Seksi Bimbindan dan

Pelatihan

b. Staff pelaksana

lapangan

Secondary

Informan

1

1

5. Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM)

Kota Serang

a. Anggota Secondary

Informan

2

6. Perkumpulan Anti

Narkoba

(PERANK) Kota

Serang

a. Anggota Secondary

Informan

2

7. Pengemis

a. Pengemis di lampu

merah Alun-alun

Kota Serang

b. Pengemis di lampu

1

1

Page 90: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

73

(Sumber: Peneliti, 2017)

merah Lontar Kota

Serang

c. Pengemis di lampu

merah Kebon Jahe

Kota Serang

d. Pengemis di lampu

merah Sumurpecung

Kota Serang

Secondary

Informan

1

1

8 Masyarakat

a. Masyarakat di

pemukiman lampu

merah Kebon Jahe

b. Masyarakat pengguna

kendaraan bermotor

Secondary

Informan

1

1

Jumlah 18

Page 91: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

74

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif menurut Sugiyono, (2008:319), pengumpulan data

dilakukan pada kondisi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan

data lebih banyak pada observasi berperan serta dan wawancara mendalam.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang didapat secara langsung dari sumber sumber

pertama baik dari individu maupun dari kelompok, sedangkan data sekunder adalah

data yang diperoleh secara tidak langsung atau data primer yang telah diolah lebih

lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer ataupun pihak lain.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai setting, berbagai

sumber dan berbagai cara Sugiyono, (2012: 224). Teknik pengumpulan data kali ini

yang digunakan adalah:

1. Wawancara

Menurut Moleong (2006:186) Wawancara adalah percakapan dengan

maksud tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban

atas pertanyaan itu Wawancara dapat dilakukan melalui tahap tatap muka

maupun dengan telepon. Wawancara dalam penelitian kualitatif bersifat

Page 92: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

75

mendalam. Data ini di dapat dengan cara melaksanakan wawancara secara

mendalam serta terarah mengenai fokus penelitian ini dari narasumber atau

informan yang diakui kevaliditasannya.

Pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti disusun berdasarkan

teori, teori yang digunakan yaitu mengenai Teori yang digunakan yaitu

mengenai Pengawasan menurut Widodo (2016 94):

1. Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan

2. Standar Operasional Prosedur pengawasan

3. Sumber daya keuangan dan peralatan

4. Jadwal pelaksana pengawasan

Adapun indikator-indikator yang akan ditanyakan kepada informan

merupakan pengembangan dari teori tersebut, tujuannya tentu saja untuk

memperoleh data yang dibutuhkan di dalam penelitian. Hal ini bertujuan agar

proses wawancara dapat berjalan secara mendalam antar peneliti dengan

informan sehingga wawancara bisa bergulir dan data yang di dapat sesuai

dengan yang dibutuhkan. Berikut tabel pedoman wawancara dalam penelitian

ini:

Page 93: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

76

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No. Dimensi Sub Dimensi Pertanyaan

1. Pelaku

Kontrol

Pelaksana

Kebijakan

Pelaku Pengawasan 1. Siapakah yang melakukan

pengawasan dalam

penanganan pengemis di

Kota Serang

2. Berapakah jumlah pegawai

yang ada pada bagian

pengawasan

3. Apakah jumlah pegawai

dalam bidang pengawasan

sudah memadai

4. Apakah masing-masing

pegawai memiliki

kompetensi di bidangnya

masing-masing atau tidak

Pelaksana Pengawasan 1. Apa saja yang di lakukan

Dinas Sosial dalam

melakukan pengawasan

2. Seperti apakah bentuk

pengawasan yang di

lakukan oleh Dinas Sosial

Kota Serang

Kendala 1. Apakah ada kendala atau

Page 94: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

77

hambatan dalam melakukan

pengawasan

2. Apa yang di lakukan oleh

Dinas Sosial dalam

mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

Koordinasi dengan

pihak ketiga

1. Apakah ada dari pihak

eksternal yang melakukan

pengawasan dalam

penanganan pengemis di

Kota Serang

2. Apakah ada kerja sama

dengan instansi lainnya

untuk melakukan

pengawasan dalam

menangani pengemis di

Kota Serang

3. Apakah masyarakat

dilibatkan dalam kegiatan

pengawasan

Kesesuaian dengan

prosedur

1. Apakah pernah ada laporan

pengaduan dari masyarakat

terkait terganggunya

terhadap keberadaan

pengemis

2. Apakah Dinas Sosial Kota

Serang melakukan

Page 95: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

78

sosialisasi terhadap Perda

Kota Serang nomor 2 tahun

2010 tentang Pencegahan,

Pemberantasan dan

Penanggulangan penyakit

masyarakat

3. Bagaimana tata cara

pengaduan kepada Dinas

Sosial terkait pengemis

yang masih beredar di Kota

Serang

4. Apakah saudara pernah

mendapatkan penanganan

dari Dinas Sosial Kota

Serang

5. Apakah saudara pernah

mendapatkan pengawasan

dari Dinas Sosial Kota

Serang

2. Standar

Operasional

Prosedur

Pengawasan

Kesesuaian peraturan

yang berlaku

1. Apakah Dinas Sosial

memiliki SOP dalam

pengawasan

2. Apakah Dinas Sosial sudah

memenuhi SOP dalam

melakukan pengawasan

Sanksi sebagai 1. Apakah terdapat alat

monitoring dalam menilai

Page 96: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

79

pertanggung jawaban

dalam kegiatan

kinerja pegawai

2. Apakah ada tindakan

korektif saat terdapat

pelanggaran dalam

melaksanakan pengawasan

3. Seperti apakah sangsi yang

diberikan oleh Dinas Sosial

terhadap pengemis yang

terkena razia

4. Seperti apakah sangsi yang

di berikan oleh Dinas Sosial

terhadap masyarakat yang

memberikan uang kepada

pengemis

3. Sumber

Daya

Keuangan

dan

Peralatan

Penyusunan agenda

keuangan dan

peralatan

1. Adakah rencana anggaran

khusus yang di ajukan

Dinas Sosial Kota Serang

kepada Pemerintah Kota

Serang

2. Apakah anggaran sudah

memadai dalam

pelaksanaan pengawasan

Kecukupan 1. Apakah peralatan dalam

Page 97: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

80

melakukan pengawasan

sudah memadai

4. Jadwal

Pelaksana

Pengawasan

Kesesuaian dengan

agenda

1. Apakah terdapat jadwal

dalam pelaksanaan

pengawasan

2. Bagaimana cara penentuan

jadwal yang dilakukan

dalam pengawasan

3. Apakah pengawasan yang

dilakukan sudah sesuai

dengan jadwal yang sudah

di tetukan

(Sumber: Peneliti, 2018)

2. Observasi

Observasi atau yang lebih dikenal dengan pengamatan menurut Moleong

(2006:126) adalah kegiatan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari

segimotif, kepercayaan, perilaku tidak sadar dan lain sebagainya. Tujuan

observasiuntuk penelitian adalah untuk mengamati tingkah laku manusia sebagai

peristiwaaktual, yang memungkinkan kita memandang tingkah laku sebagai proses

Page 98: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

81

danuntuk menyajikan kembali gambaran-gambaran kehidupan sosial, kemudian

dapatdiperoleh cara-cara lain.

3. Studi Dokumentasi

Studi yang digunakan untuk mencari data memperoleh data sekunder berupa

peraturan perundang-undangan, laporan-laporan berupa foto ataupun dokumen

elektronik (rekaman) catatan serta dokumen dokumen yang relevan dengan masalah

yang diteliti.

4. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan cara memperoleh atau mengumpulkan data

dari berbagai referensi. Dalam penelitian ini kepustakaan meliputi studi literatur

dimana data yang diperoleh dari studi kepustakaan dengan membacabuku, surat

kabar, laporan serta situs internet yang berhubungan dengan penelitian yang

dilakukan.

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif kegiatan analisis data dimulai sejak peneliti

melakukan kegiatan pra-lapangan sampai dengan penelitian selesai. Dalam

prosesnya, analisis data dalam penelitian ini menggunakan model interaktif yang

telah dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono(2009:246),

mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara

Page 99: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

82

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,sehingga datanya

sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan

conclusion drawing/verification. Berikut gambar teknik analisis data menurut Miles

dan Huberman (1984)

Gambar 3.1

Analisis Data

Sumber : (Miles dan Huberman, 1984)

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada prosesnya peneliti akan

melakukan kegiatan berulang secara terus menerus. Ketiga hal tersebut merupakan

sesuatu yang saling berkaitan dan mendukung pada saat sebelum,selama, dan sesudah

pengumpulan data. Ketiga hal itu dapat diuraikan sebagaiberikut:

a. Reduksi Data

Penyajian Data Pengumpulan

Data

Reduksi Data Verifikasi/Penarikan

Kesimpulan

Page 100: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

83

Selama proses pengumpulan data dari berbagai sumber, tentunyaakan sangat

banyak data yang didapatkan oleh peneliti. Semakin lama Pengumpulan Data

Penyajian Data Verifikasi/penarikan kesimpulan Reduksi Datapeneliti berada di

lapangan, maka data yang didapatkan akan semakin kompleks dan rumit, sehingga

apabila tidak segera diolah akan dapat menyulitkan peneliti. Oleh karena itu, proses

analisis data pada tahapini juga harus dilakukan untuk memperjelas data yang

didapatkan dan mempermudah peneliti dalam pengumpulan data selanjutnya, maka

dilakukan reduksi data. Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pegabstrakan, dan transformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan yang adadi lapangan. Reduksi data berlangsung

selama proses pengumpulandata masih berlangsung. Proses informasi ini berlanjut

terus sampai laporan penelitian tersusun lengkap.

b. Penyajian Data

Langkah penting selanjutnya adalah penyajian data. Secara sederhana

penyajian data dapat diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Dalam sebuah penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk

uraian singkat. Bagan, flowchart dan sejenisnya. Penyajian data bertujuan agar

peneliti dapat memahami apa yang terjadi dan merencanakan tindakan selanjutnya

yang akan dilakukan.

c. Verifikasi/Penarikan Kesimpulan

Page 101: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

84

Tahap akhir dalam analisis interaktif adalah verifikasi data. Dari awal

pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti hubungan hubungan,mencatat

keteraturan, pola-pola, dan menarik kesimpulan.Kesimpulan yang dikemukakan

diawal masih bersifat sementara, danakan terus berubah selama proses pengumpulan

data masih terus berlangsung. Akan tetapi, apabila kesimpulan tersebut didukung oleh

data yang valid dan konsisten yang peneliti temukan di lapangan, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

3.8 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah

menggunakan Triangulasi dan Member check yang kemukakan oleh Sugiyono (2009:

121).

1) Triangulasi

Pelaksanaan teknik pemeriksaan pada penelitian ini dilakukan dengan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 (dua), yaitu:

a. Triangulasi Sumber

Suatu teknis pengecekan kredibilitas data yang dilakukan dengan memeriksa

data yang didapatkan melalui beberapa sumber. Triangulasi dengan sumber berarti

membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang

diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

b. Triangulasi Teknik

Suatu teknik pengecekan kredibilitas dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda yaitu melalui wawancara,

Page 102: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

85

observasi dan studi dokumentasi. Adapun untuk menguji keabsahan data pada

penelitian ini dilakukan melalui teknik triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

2) Member Check

Selain itu, peneliti juga menggunakan teknik pengujian reliabilitas data

melalui member check atau pengecekan keanggotaan. Tujuan member check adalah

untuk mengetahui seberapa jauh data yang peneliti dapatkan sesuai dengan apa yang

diberikan oleh pemberi data. Jika data yang diberikan kepada peneliti mendapatkan

kesepakatan bersama antara peneliti dengan pemberi data, maka data tersebut

dianggap valid dan semakin kredibel (dapat dipercaya). Bentuk kesepakatan bersama

tersebut dilakukan melalui permintaan kepada pemberi data untuk menanda tangani

data yang diberikan supaya lebih autentik. Selain itu, langkah tersebut juga dapat

menjadi bukti bahwa peneliti telah melakukan member check. (Sugiyono, 2009:143)

3.9 Jadwal Penelitian

Penelitian ini dimulai dari bulan September 2017 dan direncanakan akan selesai

sampai bulan November 2018. Sebagaimana digambarkan pada tabel 3.3 :

Page 103: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

86

Tabel 3.3

Rencana Penelitian

No

Nama Kegiatan

Waktu Pelaksanaan

September 2017 Oktober 2018

Sept Okto Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okto Nob

1 Pengajuan Judul

2 Obresvsi Awal

3 Penyusunan

Proposal Bab I, II &

III

4 Bimbingan dan

Perbaikan Bab I, II

& III

5 Penyerahan Proposal

6 Seminar Proposal

7 Revisi Proposal

8 Wawancara &

Obrservasi Lapangan

9 Penyusunan Hasil

Lapangan Bab IV &

V

10 Bimbingan dan

Perbaikan Bab IV&

V

11 Sidang Skripsi

12 Revisi Skripsi

Page 104: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

87

Page 105: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

88

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek penelitian yang

meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan gambaran umum Kota

Serang, gambaran umum Dinas Sosial Kota Serang. Hal tersebut akan dijelaskan di

bawah ini:

4.1.1 Profil Kota Serang

Kota Serang merupakan pemekaran dari Kabupaten Serang yang

terbentuk pada tanggal 10 Agustus 2007 berdasarkan Undang-undang No. 32

tahun 2007. Secara administratif Kota Serang dibagi dalam 6 kecamatan dan

67 kelurahan. Kecamatan Kasemen merupakan kecamatan dengan wilayah

terluas yaitu sekitar 63,36 km2 atau sekitar 23,75% dari luas wilayah Kota

Serang. Sementara kecamatan dengan luas wilayah paling sempit adalah

Kecamatan Serang yang hanya sekitar 9,7% dari luas wilayah Kota Serang,

atau sekitar 25,88 km2. Berdasarkan penjelasan Undang-undang No. 32 Tahun

2007, disebutkan bahwa Kota Serang memiliki luas wilayah keseluruhan ±

266,71 km2, sedangkan hasil inventarisasi luas wilayah dari 6 (enam)

kecamatan tersebut adalah 266,74km2 atau sekitar 3,08% dari luas wilayah

Provinsi Banten. Tabel berikut ini memberikan gambaran tentang rincian

Page 106: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

89

jumlah kelurahan dan luas wilayah serta persentase luas wilayah masing-

masing kecamatan dimaksud di atas.

Page 107: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

90

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kota Serang

Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Jumlah

Kelurahan

Luas

(Km2)

%

1 Curug 10 49,6 18,59

2 Walantaka 14 48,48 18,18

3 Cipocok Jaya 8 31,54 11,82

4 Serang 12 25,88 9,70

5 Taktakan 13 47,88 17,95

6 Kasemen 10 63,36 23,75

Jumlah 67 266,74 100,00

Sumber : BPS Kota Serang, 2017

Sesuai pasal 5 Undang-undang Nomor. 32 Tahun 2007 Kota Serang

memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

(1) sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Banten;

(2) sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pontang, Kecamatan Ciruas,

Kecamatan Kragilan Kabupaten Serang;

(3) sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cikeusal, Kecamatan Petir,

Kecamatan Baros Kabupaten Serang; dan sebelah Barat berbatasan

Page 108: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

91

dengan Kecamatan Pabuaran, Kecamatan Waringin Kurung, Kecamatan

Kramat Watu Kabupaten Serang.

4.1.1.1 Visi dan Misi Kota Serang

a. Visi Kota Serang

”Terwujudnya Kota Serang Madani sebagai Kota Pendidikan yang

Bertumpu pada Potensi Perdagangan, Jasa, Pertanian dan Budaya.”

b. Misi Kota Serang

1. Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur;

2. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan;

3. Pembangunan dan Peningkatan Kualitas Kesehatan;

4. Peningkatan Ekonomi Kerakyatan serta Optimalisasi Potensi

Pertanian dan Kelautan; Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan,

Hukum, dan Peningkatan Penghayatan terhadap Nilai Agama.

4.1.1.2 Keadaan Penduduk Kota Serang

Dalam konteks demografi, menurut data Dinas Kependudukan dan

Pencatatan Sipil tahun 2014 Kota Serang memiliki jumlah penduduk

589,581 jiwa dengan kompoisi penduduk laki-laki berjumlah 305.119

jiwa dan penduduk perempuan berjumlah 284.462 jiwa. Kepadatan

penduduk di Kota Serang terbilang cukup tinggi, yang rata-rata

mencapai 2.210 jiwa per km2 pada tahun 2013.

Bila dilihat dari struktur usianya, penduduk Kota Serang

didominasi oleh penduduk usia produktif yakni usia 15 – 64 tahun

Page 109: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

92

sebanyak 450.609 jiwa atau sekitar 76,43%, usia non produktif yakni

usia 0 – 14 tahun dan usia diatas 65 tahun masing-masing sebesar

121.800 jiwa (20,66%) dan 17.172 (2,91%).

Gambaran tentang hal ini dapat dilihat dari tabel komposisi jumlah

penduduk berdasarkan kelompok umur sepanjang tahun 2013-2016

sebagai berikut:

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

No Kelompok Umur Jumlah

1 0-4 36,703

2 5-9 41,314

3 10-14 43,783

4 15-19 56,135

5 20-24 63,327

6 25-29 65,164

7 30-34 63,494

8 35-39 56,448

9 40-44 48,497

10 45-49 37,583

11 50-54 28,019

12 55-59 19,432

Page 110: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

93

13 60-64 12,420

14 65-69 7,460

15 70-74 5,240

16 75> 4,472

Jumlah 589,581

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2016

Jika dilihat berdasarkan tingkat pendidikannya, penduduk Kota

Serang sebagian besar tamat sekolah dasar (34,80%), diikuti penduduk

yang belum/tidak bersekolah sebanyak 22,57%, serta penduduk

berpendidikan SMA/sederajat sebanyak 21,81%, dan berpendidikan

SMP/sederajat sebanyak 14,38%. Gambaran tentang komposisi

penduduk berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada tabel

berikut ini.

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan

No Pendidikan Tertinggi

yang Ditamatkan

Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tidak/Belum Sekolah 0 0 0

2 Belum Tamat SD 7 5 12

3 Tamat SD 79 83 162

4 SLTP 412 828 1240

Page 111: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

94

5 SLTA 4251 3708 8229

6 D-I/II/III Akademi 76 184 260

7 Universitas 417 406 823

Total 5512 5214 10726

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, 2016

Jika dilihat dari keragaman agama yang dianut penduduknya, Kota

Serang telah mencerminkan sebagai kota yang tumbuh sebagai kota

yang heterogen. Hal ini tampak dari komposisi penduduk menurut

agama dan kepercayaan sebagaimana dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 4.4

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah %

1 Islam 610.346 97,72

2 Kristen Protestan 6.768 1,15

3 Kristen Katholik 3.223 0,58

4 Hindu 280 0,05

5 Budha 2.806 0,50

6 Kepercayaan 6 0,0007

Sumber: Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, 2016

Page 112: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

95

4.1.2 Profil Dinas Sosial Kota Serang

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan Tentang Undang-Undang No 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat Dan Daerah, setiap daerah harus

mampu merespon perangkat undang-undang dengan menempatkan aparatur di

dearah untuk lebih mampu menata pemerintahannya. Sebagai upaya melayani

dan memberikan pelayanan terhadap pembangunan bidang kesejahteraan

sosial, Pemerintah Kota Serang melalui Peraturan Daerah Kota Serang Nomor

9 Tahun 2008, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah

Kota Serang dan Peraturan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 14 Tahun

2010 Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008, Tentang

Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kota Serang. Dinas Sosial Kota

Serang, mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah

berdasarkan azas ekonomi daerah dan tugas pembantu di bidang sosial.

Dinas Sosial Kota Serang berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Kota

serang Nomor 5 Tahun 2014 tentang perubahan Atas Perda Nomor 14 Tahun

2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 9 Tahun

2008, Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Daerah Dinas Daerah

Kota Serang. Dinas Sosial Kota Serang, mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

pembantuan di bidang sosial.

Page 113: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

96

4.1.2.1 Kedudukan Dinas Sosial Kota Serang

Dinas Sosial merupakan unsur pelaksana otonomi daerah, yang

dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung

jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.

4.1.2.2 Visi dan Misi Dinas Sosial Kota Serang

a. Visi

“Terwujudnya Kemandirian Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial”

b. Misi

1. Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur dan infrastruktur

dalam penataan kelembagaan

2. Meningkatkan akses pelayanan sosial dalam aspek: rehabilitasi

sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial

bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

3. Memperkuat kelembagaan dan Potensi Sumber Kesejahteraan

Sosial untuk mendorong inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat,

organisasi sosial, karang taruna, TKSM dan lembaga sosial

keagamaan agar terjalin hubungan kemitraan yang baik dalam

pembangunan kesejahteraan sosial.

4. Meningkatkan sistem informasi pelaporan.

Page 114: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

97

4.1.2.3 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Kota Serang

a. Tugas Pokok

Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan urusan

Pemerintahan Daerah berdasarkan azas otonomi daerah dan tugas

pembantuan di Bidang Sosial

b. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas

Sosial menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan perencanaan Bidang Sosial

2. Perumusan kebijakan teknis Bidang Sosial

3. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan Bidang Sosial

4. Pembinaan, Koordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan

kegiatan Bidang Sosial

5. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas; Pelaksana tugas lain

yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya

4.1.2.4 Susunan Organisasi Dinas Sosial Kota Serang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 5 Tahun

2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Serang Nomor

14 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dinas

Daerah Kota Serang.

Struktur organisasi Dinas Sosial Kota Serang, terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan Kepala Dinas.

Page 115: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

98

2. Unsur pembantu pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari:

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

- Sub Bagian Keuangan;

- Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

3. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari:

1) Bidang Pengembangan Potensi Kesejahteraan Sosial

- Seksi Penyuluhan dan Kesejahteraan Sosial

- Seksi Pengambangan Nilai-nilai Kepahlawanan

- Seksi Pengembangan Kelembagaan

2) Bidang Pemberdayaan Sosial

- Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin

- Seksi Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dan

Lingkungan Sosial

- Seksi Pemberdayaan Keluarga

3) Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

- Seksi Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak dan

Lansia

- Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial dan Penyandang

Cacat

- Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial dan Eks Korban

Penyalah gunaan Napza

4) Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial

Page 116: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

99

- Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana

- Seksi Perlindungan Sosial Tindak Kekerasan dan

Pekerja Migran

- Seksi Pengelolaan Sumber Dana Sosial

5) Unit Pelaksana Teknis

4.1.2.5 Program dan Kegiatan Dinas Sosial Kota Serang

1. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

- Pelayanan dan perlindungan sosial dan hukum bagi

korban eksploitasi, perdagangan perempuan dan

anak.

- Pelaksanaan KIE Konseling dan kampanye sosial bagi

PMKS

- Pelatihan keterampilan dan praktek belajar kerja bagi

anak terlantar termasuk anak jalanan, anak cacat dan

anak nakal.

- Koordinasi perumusan kebijakan dan sinkronisasi

pelaksanaan upayaupaya penanggulangan

kemiskinan dan penurunan kesenjangan.

2. Program Pembinaan Anak Terlantar

- Pengembangan bakat dan keterampilan anak terlantar

3. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma

Page 117: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

100

- Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat dan

eks trauma.

4. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial

- Pendidikan dan pelatihan keterampilan berusaha bagi

eks penyandang penyakit sosial

5. Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo

- Peningkatan keterampilan tenaga pelatih dan

pendidik.

6. Program Pemberdayaan Fakir Miskin

- Peningkatan kemampuan petugas dan pendamping

sosial pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS

Lainnya.

- Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan

masyarakat kurang mampu

- Pelatihan keterampilan berusaha bagi keluarga miskin

- Fasilitasi manajemen usaha bagi keluarga miskin

- Pelatihan keterampilan bagi PMKS

7. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesos

- Penanganan masalah-masalah strategis yang

menyangkut tanggap cepat darurat dan kejadian luar

biasa.

8. Program Pemberdayaan Kelembagaan Sosial

Page 118: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

101

- Peningkatan jenjang kerjasama pelaku-pelaku usaha

kesejahteraan sosial

- Peningkatan kualitas SDM Kesejahteraan sosial

masyarakat

- Peningkatan sarana dan prasarana kepahlawanan dan

keprintisan.

- Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha.

4.2 Deskripsi Data

4.2.1 Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data merupakan penjelasan mengenai data yang didapat dari

hasil penelitian. Data ini didapat dari hasil penelitian dengan menggunakan

teknik analisa data kualitatif. Dalam penelitian ini, mengenai Pengawasan

Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang. Peneliti menggunakan teori

mengenai Strategi Pemantauan Pengawasan menurut Widodo (20016: 94):

5. Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan

6. Standar Operasional Prosedur pengawasan

7. Sumber daya keuangan dan peralatan

8. Jadwal pelaksana pengawasan

Selanjutnya karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif,

maka dalam proses menganalisis datanya pun peneliti melakukan analisa

Page 119: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

102

secara bersamaan. Seperti yang telah dipaparkan dalam bab 3 sebelumnya,

bahwa dalam prosesnya analisa dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik analisis data menurut Miles and Huberman (2009:16),

yaitu selama penelitian dilakukan dengan menggunakan 4 tahap penting,

diantaranya : pengumpulan data (data collection) yaitu proses memasuki

lingkungan penelitian dan melakukan pengumpulan data penelitian. Ini

merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh peneliti agar peneliti dapat

memperoleh informasi mengenai masalahmasalah yang terjadi di lapangan.

Reduksi data merupakan suatu proses pemilihan, merangkum, memfokuskan

pada hal yang penting, dicari tema dan polanya. Untuk mempermudah peneliti

dalam melakukan reduksi data, peneliti memberikan kode pada aspek tertentu,

yaitu :

1. Kode Q untuk menunjukan kode pertanyaan

2. Kode Q1, Q2, Q3 dan seterusnya untuk menunjukan urutan pertanyaan

3. Kode I untuk menunjukan informan

4. Kode I1, I2, I3 dan seterusnya untuk menunjukan urutan informan

5. Kode I1.1, I1.2, I1.3 menunjukkan daftar informan dari kategori Pegawai

Dinas Sosial Kota Serang

6. Kode I2.1 menunjukkan daftar informan dari Satuan Polisi Pamong Praja

7. Kode I3.1, I3.2 menunjukan daftar informan Karang Taruna

8. Kode I4.1, I4.2 menunjukan daftar informan Taruna Siaga Bencana

(TAGANA)

Page 120: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

103

9. Kode I5.1, I5.2 menunjukan daftar informan Pekerja Sosial Masyarakat

(PSM)

10. Kode I6.1, I6.2 menunjukan daftar informan Perkumpulan Anti Narkoba

(PERANK)

11. Kode I7.1, I7.2, I7.3, I7.4 menunjukkan daftar informan dari Pengemis Kota

Serang

12. Kode I8.1, I8.2 menunjukkan daftar informan dari Masyarakat Kota Serang

Setelah data direduksi, langkah selanjutnya adalah mendisplaykan

data, penyajian data di sini merupakan sekumpulan informasi tersusun yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. Beberapa jenis bentuk penyajian data adalah matriks, grafik,

jaringan, bagan dan lain sebagainya yang semuanya dirancang untuk

menggabungkan informasi tersusun dalam suatu bentuk yang padu (Prastowo

(2011:244). Kemudian penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan selanjutnya, yang paling sering

digunakan untuk menymajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya

berdasarkan apa yang telah dipahami.

Analisis data kualitatif yang terakhir menurut Miles dan Huberman

(2009 :16) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Setelah data bersifat

Page 121: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

104

jenuh artinya telah ada pengulangan informasi, maka kesimpulan tersebut

dapat dijadikan jawaban atas masalah penelitian.

4.2.2 Data Informan Peneliti

Dalam penelitian ini yang berjudul “Pengawasan Pengemis oleh Dinas

Sosial Kota Serang”, peneliti melibatkan informan-informan yang dipilih

terkait dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti

mengklasifikasikan informan kedalam dua jenis yaitu key informan dan

secondary informan, dimana key informan atau informan kunci peneliti pilih

dari instansi terkait yaitu Dinas Sosial Kota Serang yangterdiri dari (kepala

bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial dan kepala seksie rehabilitasi sosial)

sebagai key informan dan selain itu ada staff dari Dinas Sosial Kota Serang

selaku secondary informan, selain itu peneliti mengambil secondary informan

dari Petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Sedangkan secondary informan atau

informan pembantu peneliti melibatkan masyarakat dan pengemis Kota

Serang. Adapun informan-informan pada penelitian ini dapat dilihat dari table

berikut:

Tabel 4.5

Informan Penelitian

No Informan Status Informan Kode Informan (I)

1. Heli Priyatna Kepala Bidang I1.1

Page 122: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

105

Pelayanan dan

Rehabilitasi Sosial

2. Hendri Sudiarmi Seksi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial

dan Anak

I1.2

3. Ayu Siti Fatimah Staff Dinas Sosial

Kota Serang

I1.3

4. Kholis Unit Pelaksana

SATPOL PP Kota

Serang

I2.1

5. Sabirin Karang Taruna Kota

Serang

I3.1

6. Nawahi Karang Taruna Kota

Serang

I3.2

7. Rasman Taruna Siaga Bencana

Kota Serang

I4.1

8. Junaidi Taruna Siaga Bencana

Kota Serang

I4.2

9. Wahyu Pekerja Sosial

Masyarakat Kota

Serang

I5.1

Page 123: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

106

10. Agus Amy Pekerja Sosial

Masyarakat Kota

Serang

I5.2

11. Ayu Perkumpulan Anti

Narkoba Kota Serang

I6.1

12. Heru Perkumpulan Anti

Narkoba Kota Serang

I6.2

13. Juriah Pengemis lampu

merah alun-alun Kota

Serang

I7.1

14. Suratmi Pengemis lampu

merah lontar Kota

Serang

I7.2

15. Ahyani Pengemis lampu

merah kebon jahe

Kota Serang

I7.3

16. Jajuli Pengemis lampu

merah sumur pecung

Kota Serang

I7.4

17. Yayan Masyarakat Kebon

Jahe Kota Serang

I8.1

Page 124: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

107

18. Ade Masyarakat Pengguna

kendaraan bermotor

I8.2

(Sumber: Peneliti, 2018)

4.3 Deskripsi Hasil Penelitian

Pembahasan dan analisis dalam penelitian ini merupakan data dan fakta yang

peneliti dapatkan langsung dari lapangan serta disesuaikan dengan teori yang peneliti

gunakan yaitu menggunakan teori mengenai pengawasan menurut Widodo. Dimana

dalam teori ini memberikan tolak ukur atas komponen-komponen penting yang harus

dipertimbangkan dalam melakukan pengawasan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

Kota Serang merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Banten, dimana

Kota Serang sendiri terletak di pusat pemerintahan Provinsi Banten dan menjadi ibu

kota Provinsi Banten. Sebagai ibu kota Provinsi Banten tentunya Kota Serang harus

terlihat indah tata kotanya, namun hal ini berbanding terbalik karna masih banyak

pengemis berkeliaran di Kota Serang khususnya di pusat kota. Hal ini tentunya

membuat citra Kota Serang buruk dimata publik, sebenarnya bukan hanya Kota

Serang saja yang masih banyak jumlah pengemisnya di kabupaten/kota di Provinsi

Banten pun masih banyak berkeliaran.

4.3.1 Pengawasan pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang

Page 125: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

108

4.3.1.1 Pelaku Pengawasan Pelaksana Kebijakan

Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan dibedakan menjadi

dua macam, terdiri dari kontrol pelaksana kebijakan eksternal

dan internal. Pelaku Kontrol internal (internal kontrol) dapat

dilakukan oleh unit atau bagian monitoring dan pengendalian

dan badan pegawasan daerah, sedangkan pelaku kontrol

eksternal (external control) dapat dilakukan oleh DPRD, LSM

dan komponen masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan informan

pelaku kontrol internal pelaksana kebijakan mengenai

penanganan pengemis di Kota Serang adalah Dinas Sosial Kota

Serang.

Hal ini berdasarkan keterangan informan kepada peneliti

sebagai berikut :

”Kalau pengawasannya memang dari Dinas Sosial tapi kita

mempunyai Tim SATGAS yang membantu Dinas Sosial dalam

melakukan pengawasan terhadap pengemis”. (Wawancara

dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April

2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I5.1, I5.2 dan I4.1

kepada peneliti sebagai berikut :

”Yang melakukan pengawasan memang dari dinas sosial,

namun dinas sosial mempunyai Tim Satuan Petugas (SATGAS),

jadi gabungan gitu termasuk dari saya dari Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM)”. (Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

Page 126: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

109

”Pengawasan pengemis atau penyakit masyarakat lainnnya

memang tugas Dinas Sosial, kalau ini di Kota ya berarti Dinas

Sosial Kota Serang, ya kalo Dinsos Kota Serang sih punya Tim

gabungan jadi ga Cuma Dinas Sosial doang”. (Wawancara

dengan I5.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Kamis 15

November 2018 pukul 10.20)

”Kita hanya membantu saja, Dinas Sosial sebagai lembaga

yang menaungi kita jadi kita juga turut berpartisipasi dalam

kegiatannya, termasuk pengawasan kita ya punya Tim”.

(Wawancara dengan I4.1 di kantor Dinas Sosial Provinsi Banten,

Kamis 15 November 2018 pukul 13.00)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I4.2 sebagai berikut :

”Ya memang kita hanya membantu terutama Dinas Sosial

ya”. (Wawancara dengan I4.2 di kantor Dinas Sosial Provinsi

Banten, Kamis 15 November 2018 pukul 13.30)

Berdasarkan penjelasan diatas bahwa yang melakukan

pengawasan terhadap pengemis di Kota Serang yaitu Dinas

Sosial Kota Serang dan Dinas Sosial mempunyai tim yang

menangani permasalahan pengemis yaitu Tim Satuan Petugas

atau Tim Satuan Petugas (SATGAS).

Pengawasan terhadap pengemis yang di lakukan oleh Dinas

Sosial Kota Serang yang di laksanakan oleh Kepala Bidang

Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Seperti yang dijelaskan oleh

I1.2 informan kepada peneliti sebagai berikut :

“Kalau yang melakukan pengawasan itu bapak heli selaku

kepala bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial yang

menangani permasalahan pengemis, kalau ibu hanya

mendampingi saja, kebetulan memang ini di bidang ibu, jadi

Page 127: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

110

paling yang melakukan pengawasan ya pa heli dengan staffnya”.

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I2.1 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Ya memang yang melakukan pengawasan itu dari dinas

sosial, pa heli sebagai bidang pelayanan dan rehabilitasi

sosial”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan Polisi Pamong

Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil waawancara dengan informan I1.2 dan I2.1

bahwa yang melakukan pengawasan terhadap pengemis adalah

bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial sebagai salah satu unit

pelaksana dalam melaksanakan pengawasan dengan di bantu

oleh staff dan seksi lainnya.

Selain bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial sebagai yang

melakukan pengawasan, Tim Satuan Petugas (SATGAS) yang

beranggotakan Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana

(TAGANA), Satpoll PP, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan

Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK) juga dilibatkan dalam

melakukan pengawasan yang tugas pokonya di atur Surat

Keputusan Dinas Sosial Kota Serang tentang Penetapan Petugas

Pelaksana Penjaringan, Penjangkauan dan Pengawasan

Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) SATGAS

Page 128: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

111

Dinas Sosial Kota Serang, seperti yang di sampaikan oleh I1.3

sebagai berikut :

“Memang bukan hanya dari dinas sosial saja yang

melakukan penanganan terhadap pengemis, kalo dari dinas

sosial saja orangnya sedikit” (Wawancara dengan I1.3 di kantor

Dinas Sosial Kota Serang, Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

Hal lain juga di sampaikan oleh informan I2.3, I3.1 I3.2 I6.1 dan

I6.2 kepada peneliti sebagai berikut :

“Saya dari satpol pp sebagai unit pelaksana dalam

petugas penjaringan, penjangkauan dan pengawasan penyakit

masyarat, jadi tidak hanya dinas sosial saja ada juga dari pihak

lain seperti karang taruna, psm dan yang lainnya”. (Wawancara

dengan I2.1 di kantor Satuan Polisi Pamong Praja, Jum’at 6

April 2018 pukul 09.00)

“Bapa sendiri dari karang taruna bukan dari Dinas Sosial,

cuma kalau untuk sama-sama memerangi penyakit masyarakat

pasti kita bantu, cuma ya kadang kegiatan kita banyak tidak

cuma membantu Dinas Sosial saja, jadi kalau ada waktu luang

pasti kita saling membantu” (Wawancara dengan I3.1 di kantor

Kecamatan Serang, Jum’at 16 November 2018 pukul 13.00)

“Ya sama seperti bapak sabirin, kita sama-sama dari

Karang Taruna. Kita membantu Dinas Sosial untuk mengawasi

pengemis, bukan cuma pengemis ya tapi penyakit masyarakat

lainnya” (Wawancara dengan I3.2 di Pemukiman Warga Karang

Taruna, Jum’at 16 November 2018 pukul 13.30)

“Teteh sendiri dari PERANK (Perkumpulan Anti Narkoba)

kalo ditanya kenapa bisa bergabung di Tim Satgas karna ya ada

undangan ya untuk membantu, bukan cuma kita aja sih lagian

ada juga yang lain ya, kaya Karang Taruna juga ikut kan”

(Wawancara dengan I6.1 di Sekretariat Perkumpulan Anti

Narkoba Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul 09.00)

“Kita bergabung di Tim Satuan Petugas (SATGAS), init uh

gabungan dari Dinsos, kita sendiri PERANK, Satpoll PP dan

Page 129: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

112

yang lainnya” (Wawancara dengan I6.2 di Kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.3, I2.3, I3.1 I3.2 I6.1 dan

I6.2 bahwa yang melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak

hanya dari dinas sosial saja, karena jika dari Dinas Sosial saja

sumber daya manusianya kurang, jadi Dinas Sosial berkoordinasi

dengan pihak lain untuk melaksanakan pengawasan terhadap

pengemis.

Pengawasan dari Dinas Sosial Kota Serang terhadap

pengemis di laksanakan setalah pengemis mendapatkan

penanganan. Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai

berikut :

“Jadi pengawasan yang kami lakukan yaitu setelah

pengemis mendapatkan penanganan, setelah di beri araha, di

bina, di beri pelatihan, jadi kita melakukan pengawasan agar

pengemis mengikuti yang kita rencanakan”. (Wawancara

dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April

2018 pukul 10.07)

Pernyataan tersebut didukung di dukung oleh pernyataan

informan I3.1 I3.2, dan I4.1 kepada peneliti sebagai berikut :

“Iya kita lakukan pengawasan pengemis udah di

rehabilitasi”. (Wawancara dengan I3.1 di kantor Kecamatan

Serang, Jum’at 16 November 2018 pukul 13.00)

“Kalo pengawasan ya kita sesuai dengan yang udah di

rencanakan sebelumnya, kalo pengemis ya sesudah di

rehabilitasi terutama, tidak cuma pengemis sih, PMKS yang lain

juga sama begitu”. (Wawancara dengan I3.2 di Pemukiman

Warga Karang Taruna, Jum’at 16 November 2018 pukul 13.30)

Page 130: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

113

“Pengawasan ya, kalo pengawasan ya kita sih tim SATGAS

ngelakuinnya langsung kita pantau kerumahnya atau usahanya,

biasanya kan mereka di beri modal atau alat makannya kita

awasi terus”. (Wawancara dengan I4.1 di kantor Dinas Sosial

Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018 pukul 13.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I3.1, I3.2 dan I4.1

bahwa pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial terhadap

pengemis yaitu setelah pengemis tersebut di berikan penanganan.

Di berikan pengarahan, pembinaan, dan di berikan pelatihan agar

pengemis yang terjaring mengikuti semua prosedur yang telah

Dinas Sosial buat.

Pengawasan terhadap pengemis oleh Dinas Sosial dilakukan

sebelum terjadi kesalahan atau hal-hal yang tidak di inginkan.

Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Kita melakukan pengawasan sebelum terjadi hal yang

tidak di inginkan, misalnya pengemis menjual alat yang kita

beri, atau menggunakan dana tidak untuk semestinya”.

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I4.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Ya sebenarnya kita langsung turun kelapangan mencegah

kan istilahnyamah, lagian kan udah ada jadwalnya ya kita

laksanain aja sesuai jadwal”. (Wawancara dengan I4.2 di kantor

Dinas Sosial Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018 pukul

13.30)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I5.1 dan I5.2 sebagai berikut :

Page 131: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

114

“Kita laksanain pengawasan itu tentu buat mencegah kan

kalo mereka nyeleweng, ya seperti jual peralatan atau ya jadi

pengemis lagi”. (Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

“Ya sama kita laksanaik pengawasan kan buat mencegah,

istilahnyamah lebih baik mencegah dari pada mengobati kan,

namanya juga dulu dia mengemis siapa tau mereka kembali lagi

kan, makannya kita awasi, yang di jalanan aja udah banyak,

jangan nambah banyak lagi lah kan istilahnyamah begitu”.

(Wawancara dengan I5.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Kamis 15 November 2018 pukul 10.20)

Berdasarkan penjelasan informan I1.1, I5.1 dan I5.2 bahwa dinas

Sosial Kota Serang melakukan pengawasan sebelum terjadi

kesalahan atau hal yang tidak di inginkan yang di sebut preventif

control. Pengawasan preventif control dilakukan sebagai

tindakan pencegahan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang

bisa saja terjadi di kemudian hari.

Dalam melakukan pengawasan Dinas Sosial Kota Serang

melakukan pemeriksaan dari banyak aspek, mulai dari pendataan

sampai dengan pembinaan pengemis untuk di berikan pelatihan.

Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“kita awasi terus mulai dari mereka di data sampai mereka

beres di tangani seperti di beri pelatihan, agar mereka

mempunyai kemampuan supaya mereka tidak mengemis lagi”.

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 I6.1 dan I6.2

kepada peneliti sebagai berikut :

Page 132: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

115

“iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari

pendataan sampai dengan mereka di berikan alat atau dana”.

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

“ya pokonya dari awal, dari pengawasan titik untuk

penjaringan kan kita awasi dulu mana titik yang mau di jaring

kan kemudian sampe mereka selesai rehabilitasi tetep kita

awasi”. (Wawancara dengan I6.1 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul 09.00)

“setau teteh ya semua udah ada prosedurnya, ya pasti kita

awasi dari awal sampe akhir kita awasi terus”. (Wawancara

dengan I6.2 di kantor Sekretariat Perkumpulan Anti Narkoba

Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I1.2, I6.1 dan I6.2

pengawasan yang di lakukan terhadap pengemis banyak

aspeknya mulai dari mereka di data setelah terjaring razia, di

berikan araha, pembinaan untuk pengemis yang akan di kirim

untuk di berikan pelatihan, kemudia sampai dengan mereka

selesai di berikan pelatihan alat dan dana.

Dalam melakukan pengawasan di perlukan teknik-teknik

pengawasan agar kegiatan pengawasan berlangsung dengan

efektif. Teknik-teknik pengawasan terdiri dari pengawasan

langsung dan tidak langsung. Teknik pengawasan langsung

adalah pengawasan yang dilakukan langsung ke tempat dimana

akan dilakukan kegiatan pengawasan sedangkan pengawasan

tidak langsung adalah pengawasan yang di lakukan dengan cara

Page 133: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

116

jarak jauh, seperti melalui laporan sehingga tidak perlu

mendatangi lansung ke tempatnya.

Dalam melakukan pengawasan terhadap pengemis, Dinas

Sosial langsung turun kelapangan, Hal ini berdasarkan

wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Dalam melaksanakan pengawasan tentunya kita langsung

turun kelapangan, dengan tim satgas yang telah kita bentuk kita

langsung melaksanakan pengawasan, jadi setelah mereka di

tangani atau di berikan dana, alat ataupun apapun untuk usaha

selanjutnya kita awasi, apakah alat yang kita beri masih tetap

berjalan atau bagaimana”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor

Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 dan I3.1

kepada peneliti sebagai berikut :

“Yang kita lakuka langsung turun kelapangan”

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

“Namanya juga pengawasan ya kita langsung kelapangan

pastinya” (Wawancara dengan I3.1 di kantor Kecamatan Serang,

Jum’at 16 November 2018 pukul 13.00)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I3.2 sebagai berikut :

“Pelaksanaan pengawabsan dari Tim SATGAS sendiri ya

kita dengan turun langsung, kita sudah punya beberapa titik

atau pengemis yang ingin di awasi, kita berpencar dengan

langsung turun” (Wawancara dengan I3.2 di Pemukiman Warga

Karang Taruna, Jum’at 16 November 2018 pukul 13.30)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I1.2, I3.1 dan I3.2

Tim Satuan Petugas (SATGAS) dalam melaksanakan

Page 134: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

117

pengawasan langsung turun kelapangan atau ketempat pengemis,

pengawasan terhadap pengemis yang sudah berikan dana atau

alat untuk mereka bekerja agar mereka tidak mengemis lagi,

pengawasan di lakukan untuk melihat bagaimana proses mereka

setelah di rehabilitasi.

Sementara itu pihak Unit Pelaksana atau Tim SATGAS

dalam melakukan pengawasan selalu bersama Kepala Bidang

Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Hal ini berdasarkan hasil

wawancara peneliti dengan beberapa informan sebagai berikut :

“kalau kita sebagai unit pelaksana mengikuti arahan dari

pak heli selaku penanggung jawab, jadi dalam pelaksanaannya

beliau selalu ikut”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan

Polisi Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

“pastinya dengan Dinas Sosial terutama Pak Heli, karna

beliau kan penanggung jawabnya”. (Wawancara dengan I4.1 di

kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018

pukul 13.00)

“kita dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ya ngikut saja,

sudah ada penanggung jawabnya dari Tim SATGAS itu ya Pak

heli sebagai koordinatornya, kita hanya mengikuti saja”.

(Wawancara dengan I4.2 di kantor Dinas Sosial Provinsi Banten,

Kamis 15 November 2018 pukul 13.30)

Berdasarkan pernyataan yang disampaikan oleh informan

I2.1, I4.1 dan I4.1 bahwa Unit Pelaksana atau Tim SATGAS selalu

melakukan pengawasan lapangan bersama Kepala Bidang

Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial. Tim SATGAS sendiri dalam

Page 135: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

118

melaksanakan pengawasan langsung ke sarana titik yang menjadi

fokus kegiatan pengawasan.

Dalam melakukan kegiatan pengawasan Dinas Sosial Kota

Serang mempunyai bidang tertentu yang memang tugasnya

khusus untuk penyakit masyarakat seperti pengemis. Bidangnya

yaitu Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dimana bidang

ini dibagi menjadi 3 seksi yaitu seksi pelayanan dan

perlindungan sosial anak dan lansia, seksi pelayanan sosial

rehabilitasi penyandang cacat dan seksi rehabilitasi tuna sosial

dan eks penyalah gunaan napza. Didalam seksi pelayanan dan

perlindungan sosial anak dan lansia terdapat 1 orang pegawai

yang membantu dalam melakukan pengawasan. Hal ini

disampaikan informan I1.1 kepada peneliti sebagai berikut :

”Jadi hanya ada 1 pegawai di dalam 1 seksi dan tidak

mempunyai staff atau bawahan, dinas sosial memang

kekurangan sdm, jadi dalam menjalankan tupoksinya ya dengan

sdm yang ada termasuk dalam pelaksanaan pengawasan”.

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan pernyataan yang di sampaikan oleh informan

I1.1 bahwa di dalam 1 seksi tidak mempunyai staff pendukung

untuk membantu dalam menjalankan pengawasan, pernyataan

tersebut juga di dukung oleh pernyataan informan I1.2 sebagai

berikut :

Page 136: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

119

“ya memang di Dinas Sosial kekurangan sumber daya

manusianya, saya saja tidak mempunyai staff jadi kita di bidang

pelayanan dan rehabilitasi, hanya 1,1 saja perseksinya”.

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 Dinas

Sosial memang kekurangan SDM yang berakibat hanya ada 1

orang dalam 1 seksi, jadi dalam pelaksanaan pengawasan hanya

kepala bidang pelayanan dan rehabilitasi, seksi pelayanan

perlindungan anak dan lansia yang melaksanakan dan di bantu

oleh 1 staff yang ikut dalam pelaksanaan pengawasan terhadap

pengemis. Dengan ini Dinas Sosial merasa bahwa SDM yang

melakukan pengawasan belum mencukupi, hal ini berdasarkan

pendapat yang di sampaikan oleh I1.1 sebagai berikut :

“dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit,

dan di bidang yang melakukan pengawasan terhadap pengemis

tidak ada staffnya”. (Wawancara dengan I1.3 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan oleh I1.3 bahwa

jumlah pegawai di bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial

dalam melakukan pengawasan dirasa masih kurang.

Sumber Daya Manusia merupaka faktor terpenting dalah

sebuah organisasi dan menjadi kunci utama karena Sumber Daya

Manusia sebagai penggerak, pemikir dan perencana serta yang

menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan di dalam

Page 137: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

120

organisasi tersebut. Tetapi SDM yang di miliki oleh Dinas Sosial

Kota Serang masih terbatas maka dari itu Dinas Sosial meminta

bantuan kepada pihak lain untuk membantu melaksanakan

pengawasan terhadap pengemis. Hal ini berdasarkan wawancara

dengan I1.1 sebagai berikut

“Dari Dinas Sosial ya hanya bapak sebenarnya di bantu

juga oleh bu hendri, sama staff 1. Paling kita mengajak orang

lain sebagai tenaga sukarela seperti PSM, Karang Taruna dan

yang lainnya” (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa Dinas

Sosial sebenarnya kekurangan untuk melakukan pengawasan

tetapi Dinas Sosial meminta bantuan kepada pihak lain untuk

membantu melaksanakan pengawasan tersebut. Pihak lain yang

di ajak membantu itu seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM),

Karang Taruna dll. Pernyataan tersebut juga di dukung oleh

pernyataan informan I1.3 sebagai berikut :

“Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin

kurang efektif ya karna sedikit, makannya kita meminta bantuan

kepada pihak lain untuk setidaknya membantu”. (Wawancara

dengan I1.3 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Kamis 5 April

2018 pukul 10.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.3 bahwa

Dinas Sosial meminta bantuan kepada pihak lain karna diarasa

Sumber Daya Manusia yang ada di Dinas Sosial tidak cukup.

Selain Sumber Daya Manusia yang masih kurang hal lain yang

Page 138: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

121

harus di perhatikan yaitu dari segi kompetensi Sumber Daya

Manusianya itu sendiri. Hal ini berdasarkan wawancara dengan

I1.1 sebagai berikut :

“Kalau berkompeten ya bapa pikir iya karna ini ranah kita

dan kalau dari Dinas Sosial kan terutama bidang bapa

pelayanan dan rehabilitasi sosial, memang mengurusi penyakit

masyarakat terus, jadi kita sudah mengerti”. (Wawancara

dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April

2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa dari Dinas

Sosial memang sudah sesuai dengan bidangnya, Pernyataan

tersebut juga di dukung oleh pernyataan informan I1.2 sebagai

berikut :

“ya memang kita sudah sesuai dengan bidangnya, kalau di

bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial ya, tidak tahu tapi ibu

kalo bidang lain” (Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I5.1 dan I5.2 sebagai berikut :

“sebenarnya ya inikan ranah kita di bidang sosial, Pekerja

Sosial Masyarakat (PSM) kaya saya kan kebetulan relawan

cuma kan sudah terdaftar di Dinas Sosial menjadi Pekerja

Sosial Masyarakat (PSM), ya saya pikir rata-rata dari kita

sudah berkompeten di bidang ini, lagi pulan kan kita di damping

oleh Dinas Sosial sendiri kan” (Wawancara dengan I5.1 di kantor

Dinas Sosial Kota Serang, Kamis 15 November 2018 pukul

10.00)

“Saya rasasih ya semua orang bisa lah, kalo di bilang

berkompeten itu ya spesifik saja, seharusnya semua orang kan

memang sebagai Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), terutama

mahasiswa KKM aja kan itu bisa di bilang pekerja sosial”

Page 139: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

122

(Wawancara dengan I5.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Kamis 15 November 2018 pukul 10.20)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 dan di

dukung oleh I5.1 dan I5.2 bahwa memang dalam bidang pelayanan

dan rehabilitasi sosial yang ada di Dinas Sosial Kota Serang

sudah sesuai dengan mereka, adapun memang bidang pelayanan

dan rehabilitasi sosial sudah lama mengurusi penyakit

masyarakat jadi mereka sudah mengerti tentang bagaimana

penanganannya itu sendiri, sedangkan untuk Tim Satuan Petugas

yang lain mereka sudah mengerti, karna ranah sosial memang

ranah mereka seperti Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).

Dalam pelaksanaan pengawasan tentunya pasti ada faktor

hambatan atau kendala dalam pelaksanaan pengawasan. Hal ini

sesuai dengan wawancara dengan informan I1.1 sebagai berikut :

“Ya kendalanya sebenarnya ada saja, mulai dari SDMnya

yang kurang, SDM sebenarnya penting untuk kita melakukan

pengawasan terhadap pengemis, pengemis sendiri kan banyak,

kalau SDMnya kurang tentu kita juga yang kwalahan untuk

melakukan pengawasannya terus juga dari segi anggarannya

yang belum turun,ini sebenarnya yang penting karna menurut

bapak memang kan apa” perlu dana, jadi kalo dana tidak turun

tidak akan terealisasi pengawasannya ataupun penanganan

terhadap pengemis”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh informan I4.1 dan

I4.2 kepada peneliti sebagai berikut :

Page 140: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

123

“Menurut bapak ya orangnya sih kurang banyak, kita kan

ngawasin pengemis ga cuma 1 tapi kan banyak sedangkan untuk

yang ngelakuin pengawasannya kan 10 oranglah itu Tim Satuan

Petugas (SATGAS)nya kan, kalo masalah lainnya ya paling kita

masih pake kendaraan pribadi aja sih walaupun ya kita di kasih

buat bensin”. (Wawancara dengan I4.1 di kantor Dinas Sosial

Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018 pukul 13.00)

“Ya sebenarnya masalah klasik sih ya kalo kekurangan

orang, cuma gabisa di pungkirin itu emang terjadi, dibilang

kwalahan sih iya, yang kita tangani kan bukan cuma pengemis,

penyakit masyarakat lainnya juga, jadi seharusnya Tim SATGAS

ya di tambah personilnnya”. (Wawancara dengan I4.2 di kantor

Dinas Sosial Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018 pukul

13.30)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I4.1 dan I4.2

permasalah yang terjadi dalam pengawasan yaitu dari Sumber

Daya Manusianya yang masih kurang, karena Tim SATGAS

yang di miliki Dinas Sosial Kota Serang hanya 10 untuk

menangani permasalah penyakit masyarakat seperti pengemis di

Kota Serang, jadi banyak sekali pengemis yang harus di tangani

sedangkan Sumber Daya Manusia yang ada di Dinas Sosial saja

sedikit tidak sebanding dengan pengemis yang ada di Kota

Serang dan dari peralatan maupun anggaran juga yang belum

turun, dalam pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Kota Serang, Dinas Sosial selalu menjadwalkan dalam hal

penanganan, penjangakauan, penjaringan dan pengawasan,

namun jika anggara belum di turun pada saat kegiatan ingin di

Page 141: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

124

laksanakan tentu kegiatan itu akan di undur. Pernyataan tersebut

juga di dukung oleh pernyataan informan I1.3 sebagai berikut :

“Ya kita sih melakukan apapun kan tergantung

anggarannya, kalau anggarannya turun ya kegiatan itu bakal

terlaksana”. (Wawancara dengan I1.3 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan informan I1.1 dan I1.3

bahwa pengawasan akan terealisasikan jika anggaran yang di

keluarkan untuk pelaksanaan penanganan penyakit masayarakat

turun, Dinas Sosial sendiri sudah menjadwalkan setiap rencana

kegiatan namun di saat anggaran belum turun kegiatan tersebut

akan di undur sampai dana yang di kaluarkan turun atau di

terima oleh Dinas Sosial.

Walaupun terdapat hambatan atau kendala, kegiatan

pengawasan tetap di lakukan dengan mengganti jadwal turun

langsung terhadap pengawasan. Hal ini berdasarkan wawancara

dengan I1.1 sebagai berikut :

“Pengawasan sebenarnya tetap akan berjalan cuma kita

ganti waktunya saja”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Ya kita cari waktu yang pas saja, kalau memang anggaran

sudah turun kita langsung membuat jadwalnya yang baru lagi,

yang penting kan sebenarnya bagaimana kordinasnya”.

Page 142: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

125

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Berdasarkan pernyataan yang di sampaikan I1.1 dan I1.2

bahwa dalam mengatasi hambatan tersebut yang terpenting

adalah koordinasi dengan semua pihak.

Dalam melakukan pengawasan terhadap penanganan

pengemis, pelaku kontrol internal di dalam pengawasan

penanganan pengemis ialah Dinas Sosial Kota Serang,

sedangkan pelaku kontrol eksternal dapat di lakukan oleh DPRD,

LSM dan komponen masyarakat lainnya. Dinas Sosial Kota

Serang dalam pengawasannya terhadap pengemis di bantu oleh

pelaku kontrol eksternal. Seperti yang di ungkapkan oleh I1.1

kepada peneliti sebagai berikut :

“Kalau dari external ya tadi itu kita ada dari Karang

Taruna, Tagana, Satpol PP, PERANK dan juga PSM yang

membantu kita dalam pengawasannya” (Wawancara dengan I1.1

di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Hal serupa juga diungkapkan oleh I1.2 sebagai berikut :

“Pihak eksternal ya ada, ada dari Satpol PP, Karang

.taruna dan yang lainnya”. (Wawancara dengan I1.2 di kantor

Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I6.1 dan I3.1 sebagai berikut :

“Teteh sendiri kan dari Perkumpulan Anti Narkoba

(PERANK), namanya kita bermasyarakat pasti saling

Page 143: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

126

membantu”. (Wawancara dengan I6.1 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul

09.00)

“Karang taruna ikut dalam pengawasan karna kita sendiri

kan di dalam lembaga yang di bina oleh Dinas Sosial, kita

tergabung dalam Potensi Sumber Kesejahteraan Masyarakat

(PSKS) jadi kita bergabung dengan Dinas Sosial Kota Serang

untuk pengawasan terhadap penyakit masyarakt”. (Wawancara

dengan I3.1 di kantor Kecamatan Serang, Jum’at 16 November

2018 pukul 13.00)

Berdasarkan penjelasan yang di kemukakan oleh I1.1 dan I1.2

dan didukung oleh pernyataan I6.1, I3.1 dapat di simpulkan bahwa

ada pelaku kontrol eksternal yang melakukan pengawasan

pengemis. Jadi tidak hanya Dinas Sosial saja, tetapi Dinas Sosial

bekeja sama dengan pihak lain untuk membantu mengawasi

pengemis. Seperti yang di sampaikan oleh I2.1 kepada peneliti

sebagai berikut :

“Mestinya memang harus ada kerja sama dengan pihak lain

karna pengemis di kota serang kan tidak 1 atau 2 kan banyak

dam menurut bapa kalo hanya dinas sosial saja tidak akan

cukup orangnya”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan

Polisi Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.3 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai

pihak, tapi teteh sendiri gabung dengan tim satgas sih baru

tahun ini”. (Wawancara dengan I1.3 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.1 dan I1.3 bahwa

memang kerja sama memang sebenarnya harus terjalin, di

Page 144: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

127

karenakan jumlah pengemis di Kota Serang yang banyak jadi

kerja sama terjalin untuk meminimalisir kekurangan Sumber

Daya Manusia yang ada di Dinas Sosial Kota Serang dalam

pelaksanaan pengawasan dan kerja sama denngan pihak lain pun

sudah terjalin sudah lama.

Dinas Sosial Kota Serang pernah mendapatkan pengaduan

dari masyarakat tentang terganggunya mereka dengan

keberadaan pengemis yang masih berkeliaran di jalanan. Hal ini

berdasarkan wawancara dengan I1.3 sebagai berikut :

“Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita

saat kita turun kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di

sekitaran situ maupun para pedagang, mereka ngomong bahwa

pengemis meminta” ada saja yang mulai sedikit maksa, ataupun

tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka bilang sedikit

risih dengan itu”. (Wawancara dengan I1.3 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I2.1, I3.1 dan I5.1

kepada peneliti sebagai berikut :

“Ada saja yang ngadu ke kita, ya mereka terganggu dengan

pengemis dan pengamen itu”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor

Satuan Polisi Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

“Kalo kita lagi turun kelapangan ya ada saja sih”.

(Wawancara dengan I3.1 di kantor Kecamatan Serang, Jum’at 16

November 2018 pukul 13.00)

“Ya Tim Satuan Petugas (SATGAS) kelapangan pasti ada

aja, entah itu dia ngasih tau keberadaan merekanya atau ngadu

kalo mereka merasa terganggu gitu ya, terutama pedagang”.

(Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

Page 145: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

128

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.3, I2.1, I3.1 dan I5.1

bahwa sering terjadi pengaduan kepada Dinas Sosial atau Tim

Satuan Petugas (SATGAS) pada saat turun langsung kelapangan,

masyarakat berpendapat bahwa mereka terganggu akan

kehadiran pengemis yanga ada di sekitaran mereka karna sifat

dari pengemis tersebut yang memaksa pada saat meminta, bukan

hanya itu pengaduan yang di dapatkan memang bukan hanya

pengemis saja namun para pengamen juga. Sedangkan untuk

pengaduan terhadap pengemis yang sudah mendapatkan

penanganan seperti rehabilitasi, Tim Satuan Petugas (SATGAS)

tidak menerima pengaduan. Hal ini berdasarkan wawancara

dengan I4.1 dan I4.2 sebagai berikut :

“kalo untuk pengemis yang udah di rehabilitasi sih warga

sekitar gada yang merasa terganggu ya, karna biasanya mereka

berwirausaha entah itu ngejahit, benkel dll.”. (Wawancara

dengan I4.1 di kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, Kamis 15

November 2018 pukul 13.00)

“sampe saat ini sih belum ada ya pengaduan dari warga

sekitaran rumah pengemis, karna memang mereka udah ga

ngemis lagi, sejauh ini sih begitu”. (Wawancara dengan I4.2 di

kantor Dinas Sosial Provinsi Banten, Kamis 15 November 2018

pukul 13.30)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I4.1, dan I4.2 bahwa

untuk pengemis yang sudah di rehabiltiasi, warga sekitar rumah

pengemis sudah merasa tidak terganggu, karena mereka sudah

Page 146: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

129

berwirausaha. Sering terjadi pengaduan kepada Dinas Sosial atau

Pengaduan yang di lakukan oleh masyarakat saat Dinas Sosial

turun kelapangan. Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1

sebagai berikut :

“Pengaduan kepada Dinas Sosial secara langsung ke kantor

sih sejauh ini belum ada, namun pada saat tim Dinas Sosial

turun kelapangan ada saja masyarakat sekitaran yang ngadu ke

pihak kita”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa Dinas

Sosial sering mengalai pengaduan pada saat Tim SATGAS

Dinas Sosial turun kelapangan, sedangkan pengaduan langsung

ke kantor Dinas Sosial sendiri sejauh ini memang belum ada.

Pengaduan yang di sampaikan kepada Tim SATGAS biasanya di

tempat-tempat umum. Seperti yang di sampaikan oleh I2.1 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Yang kita temuin memang kebanyakan masyarakat merasa

terganggu di tempat makan, tempat wisata atau di lampu-lampu

merah”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan Polisi

Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan 12.1 bahwa laporan

dari masyarakat kebanyakan dari mereka merasa terganggu

terhadap pengemis pada saat mereka di tempat makan, tempat

wisata ataupun di sekitaran lempu merah.

Page 147: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

130

Dalam kegiatan pengawasan masyarakat di libatkan : Hal ini

berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Ya justru kalau kita tanpa masyarakat dari mana kita

dapat pengaduan-pengaduan kaya gitu, kita intinya sih begini,

mau pengemis yang belum kita tangani atau yang sudah yang

jelas jangan sampai meresahkan masyarakat”. (Wawancara

dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April

2018 pukul 10.07)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I1.2 sebagai berikut :

“Memang masyarakat ikut serta,menurut Ibu itu cukup

membantu”. (Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 bahwa

masyarakat di libatkan dalam pengawasan terkait keikutsertaan

dan keaktifan mereka dalam hal membantu pelaoran atau

pengaduan jika di daerah mereka terdapat pengemis yang

menggangu atau meresahkan.

Partisipasi masyarakat dalam pengawasan dibutuhkan untuk

mendungkung kegiatan kebijakan pemerintah, dengan adanya

partisipasi masyarakat akan memudahkan pemerintah dalam

melaksanakan kebijakannya. Partisipasi masyarakat dalam

pengawasan penanganan pengemis di Kota Serang sangatlah di

butuhkan keikutsertaannya dan keaktifanya. Namun berdasarkan

observasi dan wawancara peneliti dengan informan menunjukan

Page 148: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

131

bahwa partisipasi masyarakat masih sangat rendah, berikut ini

pernyataan informan I8.1 sebagai berikut :

“Gatau ya a, saya mah ga terlalu mikirin beginian, ya

masing-masing aja gitu, terserah mereka mau apa, Orang kaya

ibumah ga ngerti masalah begitauan itumah urusannya orang-

orang pinter, udah yang nanganin ini kan”. (Wawancara dengan

I8.1 di Sekitaran Pemukiman Kebon Jahe Kota Serang, Senin 16

April 2018 pukul 10.00)

Hal lain di sampaikan oleh informan I8.2 kepada peneliti

sebagai berikut :

“Cuma bilang sih pernah, waktu itu ada petugas ya saya

bilang kalo disini ya suka ada aja pengemismah”. (Wawancara

dengan I8.2 di Alun-alun Kota Serang, Senin 16 April 2018 pukul

19.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I8.1, dan I8.2 bisa di

tarik kesimpulan bahwa partisipasi masyarakat dengan

keberadaan pengemis memang rendah. Partisipasi masyarakat

sebenarnya sangat di butuhkan dapat berupa pengawasan sosial,

pemberian saran, usul, keberatan, pengaduan dan penyampaian

informasi dan laporan. Dengan adanya peran masyarakat bisa

membantu mendorong kinerja pemerintah dalam mengawasi.

Keikutsertaan masyarakat juga bisa membantu pemerintah lebih

cepat dan sigap.

Untuk menangani permasalahan pengemis Dinas Sosial

melakukan pengarahan dan pembinaan. Hal ini berdasarkan

wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

Page 149: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

132

“Cara yang kita lakukan yah kita beri arahan dan kita

berikan pembinaan, sebelum kita seleksi untuk pengemis yang

akan kita kirim untuk di berikan keahlian dan di berikan alat

dari keahliannya itu”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I1.2 sebagai berikut :

“pengemis kita beri arahan dan kita bina setelah

penjangkauan dan penjaringan”. (Wawancara dengan I1.2 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

11.10)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 bahwa

dalam menangani permasalahan pengemis Dinas Sosial

menjaring dan menjangkau pengemis, lalu kemudia pengemis

yang terjaring di kumpulkan untuk diberikan arahan dan

pembinaan, yang selanjutnya pengemis di seleksi untuk di kirim

dan di berikan pelatihan agar mereka mempunyai keahlian dan

tidak mengemis lagi. Untuk mengawasi pengemis yang sudah di

tangani seperti di berikan alat, uang dan pelatihan untuk mereka

membuat usaha, Dinas Sosial sebagai Dinas yang menangani

masih bertanggung jawab untuk mengawasi agar keahlian, uang

dan alat untuk usaha tidak di salah gunakan. Hal ini berdasarkan

wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“kita masih mengawasi, memang itu tanggung jawab kita,

ya tidak kita lepas begitu saja, percuma kan kalau di lepas nanti

dia balik mengemis lagi”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor

Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Page 150: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

133

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 pengemis yang

sudah di tangani tidak langsung di lepaskan begitu saja, Dinas

Sosial sebagai yang menangani permasalahan pengemis akan

mengawasi agar Pengemis tersebut tidak mengemis lagi dan

uang, alat dan keterampilan yang iya dapatkan bisa iya gunakan

untuk membuka usaha, dan tidak kembali menjadi pengemis

lagi.

Pengemis ada yang sudah mendapatkan penanganan dan ada

yang belum mendapatkan penanganan, Hal ini berdasarkan

wawancara dengan I7.1 sebagai berikut :

“Ibu pernah ketangkep Satpoll PP ya 2 kali terus di

kumpulin di rumah gitu, di kasih tau sama orang gitu di

ceramahin juga, ya pokonya jangan ngemis lagi katanya”.

(Wawancara dengan I7.1 di lampu merah Alun-alun Kota Serang,

Minggu 15 April 2018 pukul 19.00)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I7.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Di tangani ya pernah sih, cuma ya saya tetep ngemis aja,

disuruh berenti juga gimana saya gada kerjaan, anak kan butuh

makan, bapaknya juga udah gada, yaudah mau gimana lagi,

lagian saya gabisa apa-apa de, jadi pembantu juga gajinya

kecil, yang ada capenya doang”. (Wawancara dengan I7.2 di

lampu merah Lontar Kota Serang, Minggu 15 April 2018 pukul

20.00)

Hal lain di sampaikan oleh informan I7.3 kepada peneliti

sebagai berikut :

Page 151: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

134

“Belum pernah, pernah ada razia juga bapak kabur ga

pernah ketangkep, saya ngemis udah lama belum pernah dapet

penanganan, semua orang pasti mau berenti jadi pengemis cuma

mau gimana kalo kita sendiri yang ga cari makan siapa yang

ngasih, kita minta-minta gini aja masih banyak yang ga peduli,

gimana kita diem aja, liat aja bapak kaya gini mau kerja apa.”

(Wawancara dengan I7.3 di lampu merah Kebon Jahe Kota

Serang, Minggu 15 April 2018 pukul 14.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I7.1 dan I7.2 bahwa

pengemis ada yang sudah mendapatkan penanganan dan ada

yang belum, baik yang sudah mendapatkan penanganan maupun

belum mereka tetap mengemis dikarenakan faktor ekonomi dan

mereka tidak punya keahlian lain untuk bekerja.

Pengemis pernah mendapatkan pengawasan langsung, Hal

ini berdasarkan wawancara dengan I7.4 sebagai berikut :

“Ibu taun kemarin pernah di kirim ke panti sosia soalnya

ibu udah sering ketangkep razia yaudah ibu pasrah aja mau

gimana lagi, di sana lama de berapa bulan gitu, disana enak sih

makan gausah mikir dari mana tidur lumayan enak, sehari-

harinya sih ya di ajarin jahit bikin kerajinan ya gitu aja, udah

pulang ke dinas sosial lagi di kasih mesin jahit sama duit, terus

ampir setiap minggu lah setelah ibu pulang itu ada pendataan

mesinnya di pake usaha engga uangnya di pake apa, ya di

awasin aja gitu terus kaya kitanya apa aja ya heran ibu juga,

cuma pas udah ga pernah dateng ya ibu jual itu alat, enakan

ngemis uangnya lebih banyak, ngejait mah dapetnya geh brapa

de mana di kampungmah mereka juga jait masing-masing”

(Wawancara dengan I7.4 di lampu merah Sumur Pecung Kota

Serang, Minggu 15 April 2018 pukul 19.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I3.4 bahwa pengemis

sudah mendapatkan penanganan maupun pengawasan namun

tetap mereka kembali menjadi pengemis setelah tidak di awasi

Page 152: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

135

lagi, faktor yang menyebabkan menjadi pengemis yaitu faktor

ekonomi yang rendah.

4.3.1.2 Standar Operasinoal Prosedur Pengawasan

Standar operasional prosedur Pengawasan merupakan

panduan atau langkah-langkah yang di gunakan agar kegiatan

suatu organisasi berjalan dengan lancar. Standar operasional

prosedur menjadi acuan atau pedoman untuk melaksanakan tugas

pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi disuatu

organisasi tersebut. Tujuan dari adanya Standar operasional

prosedur (SOP) ialah memperjelas dan mempermudah proses

pemberian tugas, wewenang, serta tanggung jawab setiap

pegawainya, memudahkan dan mengetahui terjadinya kesalahan

dan kegagalan didalam proses kerja serta memudahkan proses

pengontrolan kerja masing-masing pegawainya. Standar

operasional prosedur (SOP) juga berfungsi sebagai dasar hukum

bila terjadi penyimpangan , mengarahkan pegawai untuk

berprilaku disilplin dalam bekerja, mengetahui secara cepat

hambatan-hambatan dan sebagai pedoman dalam melaksanakan

pekerjaan rutin.

Dinas Sosial Kota Serang mempunyai Standar

operasional prosedur (SOP) untuk menjadi acuan dalam

melaksanakan kegiatan pengawasan yaitu SOP penjangkauan,

Page 153: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

136

penjaringan dan pengawasan. Seperti yang di sampaikan oleh I1.1

kepada peneliti sebagai berikut :

“Iya kita punya SOPnya”. (Wawancara dengan I1.1 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“SOPnya iya ada”

Selain mempunyai SOP, Dinas Sosial Kota Serang juga

sudah sesuai dalam melaksanakan SOPnya. Seperti yang di

sampaikan oleh I1.1 sebagai berikut:

“Ya kalau pengawasan ya udah kita lakukan dengan

SOPnya”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Pernyataan yang sama juga di sampaikan oleh informan

I1.2 kepada peneliti sebagai berikut :

“Kita melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku

pastinya”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 bahwa

Pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang

sudah sesuai dengan SOP yang ada di Dinas Sosial Kota Serang

itu sendiri.

Page 154: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

137

Selain memunyai SOP, Dinas Sosial Kota Serang juga

mempunyai alat monitoring. Seperti yang di sampaikan oleh I1.1

sebagai berikut :

“Kalau alat monitoring untuk untuk menilai kinerja

pegawai, kayanya paling dari SKP”. (Wawancara dengan I1.1 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Berdasarkan penjelasan yang di sampaikan oleh I1.1

bahwa alat monitoring yang dicipatkan oleh Dinas Sosial Kota

Serang yaitu Satuan Kinerja Pegawai (SKP), Satuan Kinerja

Pegawai ialah suatu kegiatan yang memuat tugas jabatan dan

target yang harus di capai.

Dalam melakukan pengawasan Dinas Sosial Kota Serang

selalu malakukan tindakan korektif ketika menemukan kesalahan

atau penyimpangan yang di lakukan oleh pengemis. Hal ini

berdasarkan wawancaran dengan I1.1 sebagai berikut :

“Ya kadang-kadang apa yang kita lihat ya itulah yang

kita bina, ya misalnya dia kebingungkan bagaimana kita kasih

tau, ya pokonya kita langsung kasih tau dan arahkan”.

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa dalam

melakukan kegiatan pengawasan jika ditemukan suatu

penyimpangan, Dinas Sosial Kota Serang langsung melakukan

Page 155: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

138

tindakan korektif berupa langsung memberikan pengarahan dan

pembinaan.

Dalam memberikan sangsi kepada pengemis dan kepada

masyarakat yang memberikan uang kepada pengemis itu bukan

tanggung jawab Dinas Sosial. Hal ini berdasarkan wawancara

dengan I1.1 sebagai berikut :

“Walaupun ini memang ranah kami menangani

pengemis, tapi kalo memberi sangsi bukan ranahnya Dinas

Sosial”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Kalau ngasih sangsi sih ibu pikir bukan dari Dinas

Sosial”. (Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota

Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 bahwa

Dinas Sosial selaku yang menangani masalah pengemis, namun

dalam permasalahan memberi sangsi bagi pengemis yang terus

membandel atau yang sudah pernah terjaring/terazia namun

masih saja tetap mengemis itu bukan ranah Dinas Sosial.

4.3.1.3 Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

Untuk melakukan kontrol atas pelaksana suatu kebijakan,

disamping menentukan dana atau amggaran yang cukup juga

diperlukan peralatan yang memadai. Besarnya anggaran dan

Page 156: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

139

jenis peralatan untuk melakukan kontrol sangat tergantung pada

variasi dan kompleksitas pelaksanaan suatu kebijakan.

Rencana anggara merupakan anggaran tambahan yang

dirasa untuk mencukupi kebutuhan program, rencana anggaran

dirasa sangat dibutuhkan bilamana anggaran yang diberikan

tidak mencukupi atau sangat minim, Hal ini berdasarkan

wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Anggaran nya sangat minim, oleh karena itu kita

sesuaikan juga dengan program-program atau kegiatan-

kegiatan yang akan kita lakukan”. (Wawancara dengan I1.1 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Berdasarkan pernyataan diatas bahwa anggaran yang di

berikan oleh pemerintah sanagat minim sehingga banyak

mempertimbangkan bilamana harus menambah kegiatan diluar

rencana, hal lain di paparkan oleh I1.2 yaitu sebagai berikut :

“Kalau anggaran ibu rasa memang masih minim”.

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

Berdasarkan penjelasan yang di sampaikan oleh I1.1 dan

I1.2 bahwa anggaran yang di berikan pemerintah sangat minim,

dalam penganggaran ada rencana anggaran yang berarti suatu

anggaran atau dana yang disesuaikan dengan kegiatan. Adapun

rencana anggaran yang ada di Dinas Sosial Kota Serang

diungkapkan oleh I1 yaitu sebagai berikut :

Page 157: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

140

“Rencana anggaran khusus pasti ada, sedangkan

diajukannya tidak langsung ke pemerintah melainkan harus

lewat kepala Dinas terlebih dahulu, apakah rencana anggaran

khusus tersebut penting atau tidak”. (Wawancara dengan I1.1 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2 kepada

peneliti sebagai berikut :

“Ya Rencana anggaran khusus pasti ada, sedangkan

diajukannya tidak langsung ke pemerintah melainkan harus

lewat kepala Dinas terlebih dahulu, apakah rencana anggaran

khusus tersebut penting atau tidak”. (Wawancara dengan I1.2 di

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

11.10)

Berdasarkan hasil wawancara diatas dengan I1.1 dan I1.2

dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mengajukan rencana

anggaran khusus harus melalui kepala Dinas apakah program

pengawasan layak untuk diberikan anggaran khusus atau tidak,

jika tidak diperlukan maka pengajuan rencana anggaran khusus

ditolak.

Dinas Sosial Kota Serang dalam memiliki anggaran

dirasa masih belum memadai dalam menunjang kegiatan

pengawasan. Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai

berikut :

“Kalau masalah memadai atau tidak memadai ya

memang tidak memadai, cumin kan permasalahanna kita dengan

dana kecil bisa memaksimalkan kegiatan itu atau tidak, ya kalo

kita ya Alhamdulilah beres juga”. (Wawancara dengan I1.1 di

Page 158: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

141

kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa anggaran

yang di miliki oleh Dinas Sosial Kota Serang masih belum

optimal namun dengan anggaran yang belum memadai tersebut

Dinas Sosial Kota Serang tetap memaximalkan kegiatan

pengawasan.

Dalam penganggaran ini juga terdapat indikator

mengenai pengawasan anggaran yang merupakan lembaga atau

bidang yang mengawasi pengeluaran yang dibutuhkan oleh

kegiatan yang sedang berjalan, dalam pengawasan anggaran

dalam penanganan penyakit masyarakat yaitu pengawasan dana

modal yang di berikan oleh Kementrian Sosial langsung melalui

rekening para penyandang masalah kesejahteraan sosial. Hal ini

berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Kita selalu melakukan pengawasan melalui monitoring

kepada setiap objek yang mendapat bantuan dari kemensos,

yang kita lihat itu apakah usahanya semakin berkembang atau

tidak. Atau bahkan sudah tidak meneruskan usahanya. Bahkan

sampai ada dan banyak peralatan yang diberikan oleh

pemerintah pusat dijual oleh mereka”. (Wawancara dengan I1.1

di kantor Dinas Sosial Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul

10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2, I3.2, I6.2

kepada peneliti sebagai berikut :

Page 159: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

142

“Ada pengawasan dari kita dimana dana yang diawasi

berupa dana modal yang di berikan langsung dari kementria

sosial melalui buku rekening. Dan kita bertugas memonitoring

apakah dana tersebut digunakan dengan benar atau tidak”.

(Wawancara dengan I1.2 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 11.10)

“Pengawasan yang kita lakukan ya selalu memonitor

mereka yang telah mendapatkan bantuandari kemensos,

mereka mendapatkan alat dan uang, selanjutnya tugas kita

untuk memonitor supaya digunakan sebaik mungkin ”.

(Wawancara dengan I3.2 di Pemukiman Warga Karang Taruna,

Jum’at 16 November 2018 pukul 13.30)

“Ya selalu, pengawasan selalu di lakukan pastinya,

untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan”. (Wawancara

dengan I6.2 di kantor Sekretariat Perkumpulan Anti Narkoba

Kota Serang, Senin 19 November 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I1.2, I3.2 dan

I6.2 tentang pengawasan anggaran diatas dapat disimpulkan

bahwa adanya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Sosial

Kota Serang dalam mengawasi dana dan perkembangan modal

yang diberikan kepada para penyandang masalah kesjahteraan

sosial yang sebelumnya mereka mengikuti proses pembinaan

di yayasan PSBK selama 8 bulan, dana yang diberikan

langsung dikirm ke rekening para penyandang. Tugas Dinas

Sosial memonitoring apakah dana tersebut digunakan untuk

keperluan usaha atau tidak dengan mengeceknya perbulannya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 diatas

mengenai penganggaran makan rencana anggaran khusus tiap

Page 160: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

143

tahunnya ada dan sudah di ajukan hanya saja belum tentu di

kabulkan dan mengajukannya pun tidak langsung ke

pemerintah daerah melainkan harus melalui kepala Dinas

terlebih dahulu dan itupun ditentukan lagi apakah layak untuk

mengajukan penambahan anggaran atau tidak. Anggaran yang

diberikan oleh pemerintah daerah dinilai sangat kecil sehingga

dibutuhkan rencana anggaran tambahan untuk Pengawasan.

Dengan adanya bantuan dari kementrian sosial untuk

memberikan bantuan modal yang langsung ke rekening

pengemis sehingga dinas sosial kota serang harus melakukan

monitoring terhadap mereka yang menerima bantuan apakah

berkembang atau tidak.

Selain anggaran, peralatan dalam kegiatan pengawasan

juga penting untuk menunjang kegiatan pengawasan. Peralatan

yang di miliki oleh Dinas Sosial Kota Serang dalam

menunjang kegiatan pengawasan masih belum memadai. Hal

ini berdasarkan wawancara dengan I2.1 sebagai berikut :

“Belum, tidak ada kita pakai alat transportasi sendiri”.

(Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan Polisi Pamong

Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.3 dan I5.1

kepada peneliti sebagai berikut :

Page 161: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

144

“Belum ada, misalnya dalam hal kendaraan kalau

kendaraan operasional dipake, kita pake motor sendiri”.

(Wawancara dengan I1.3 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Kamis 5 April 2018 pukul 10.00)

“untuk Tim Satuan Petugas (SATGAS) sendiri belum

mempunyai kendaraan operasional, kita masih menggunakan

kendaraan pribadi”. (Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas

Sosial Kota Serang, Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

Pernyataan tersebut juga di dukung oleh pernyataan

informan I5.2 sebagai berikut :

“Kendaraan operasional untuk pengawasan ya belum

ada, kita masih menggunakan kendaraan pribadi, ya walaupun

Dinas Sosial sendiri kadang menyiapkan untuk Tim Satuan

Petugasnya” (Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1, I1.2, I5.1 dan

pernyataan tersebut di dukung oleh I5.2 bahwa untuk alat

transportasi belum memadai, Dinas Sosial Kota Serang sendiri

masih terkendala karena pengawasan masih memakai alat

transportasi sendiri dan untuk kendaraan operasionalnya masih

terbatas. Selain itu masih banyak alat perlengkapan yang

belum memadai. Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1

sebagai berikut :

“Peralatan pendukung sih belum ada ya, ya bapa sih

pengenya ada baju atau rompi untuk tim bapa Tim SATGAS ya

biar kita bajunya seragam, jadi pada saat melakukan

pengawasan di lihat oleh masyarakat juga enak selain itu

belum ada juga alat suara setidaknya untuk kita melakukan

kordinasi setiap saat, kan enak kalo kita punya alat suaramah

koordinasi enak bisa kapan aja, sebenarnya sih hal sepele

Page 162: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

145

pakai hp kita juga bisa, cuman biar lebih efektif saja gitu”.

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa alat

pendukung untuk pelaksanaan pengawasan yang di lakukan

oleh Dinas Sosial Kota Serang belum memadai, perlengkapan

pendukung untuk pelaksanaan pengawasan seperti seragam dan

alat komunkiasi belum ada dari Dinas Sosial Kota Serang.

Perlengkapan yang di gunakan untuk Tim Satuan Petugas

Dinas Sosial Kota Serang belum sepenuhnya terpenuhi dan

perlengkapan seperti alat komunikasi dan seragam untuk Tim

Satuan Petugas Dinas Sosial ini untuk melancarkan

pengawasan dan akan berjalan lebih efektif.

4.3.1.4 Jadwal Pelaksanaan Pengawasan

Jadwal pelaksanan pengawasan di rasa sangat penting

untuk menjadwalkan pengawasan itu sendiri. Dalam jadwal

pelaksana kegiatan pengawasan terdapat jadwal kontrol

internal dan eksternal. Namun dalam jadwal kontrol internal

dan eksternal biasanya di lakukan bersamaan yaitu di lakukan

setiap bulan dan 1 semester sekali.

Dinas Sosial Kota Serang mempunyai jadwal dalam

melaksanakan kegiatan pengawasan. Jadwal yang di miliki

oleh Dinas Sosial Kota Serang yaitu 1 tahun 2 kali, berarti

Page 163: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

146

dalam 1 tahun 2 kali dalam melakukan pengawasan terhadap

pengemis.

Hal ini berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai

berikut :

“Itu sudah tertuang di dalam program jadwalnya itu,

ya programnya yang di lakukan Dinas Sosial itu ya kita

lakukan 1 tahun 2 kali, jadi 6 bulan sekali lah kita

melakukannya. Kalau di tanya ada atau tikak ya ada

jadwalnya”. (Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial

Kota Serang, Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Hal senada juga di sampaikan oleh informan I1.2

kepada peneliti sebagai berikut :

“iya kita punya jadwalnya, kita lakukan 2 kali dalam

setahun”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor Satuan Polisi

Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul 09.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 dan I1.2 bahwa

Dinas Sosial Kota Serang mempunyai jadwal dalam

pelaksanaan pengawasan, dalam 1 tahun Dinas Sosial Kota

Serang melakukan pengawasan 2 kali di hitung per 6 bulan

sekali, jadwal ini sudah tertuang dalam program yang sudah di

buat oleh Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial

Kota Serang.

Peneliti juga menanyakan hal yang sama kepada Tim

SATGAS yang di bentuk oleh Dinas Sosial Kota Serang.

Page 164: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

147

Berikut ini hasil wawancara dengan I2.1 dan I5.1 sebagai berikut

:

“Satu tahun biasanya 2 kali, kalau jadwal dari mereka.

Biasanya Dinsos ngasih surat ke kita Tim Satgas untuk

melakukan pengawasan”. (Wawancara dengan I2.1 di kantor

Satuan Polisi Pamong Praja, Jum’at 6 April 2018 pukul

09.00)

“Kita melakukan pengawasan sih 2 kali tiap tahun, per

1 kalinya itu hampir 2 minggu, jadi misalnya senin, selasa,

lanjut lagi nanti juma”at, sabtu, jadi kita seling-seling”.

(Wawancara dengan I5.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Kamis 15 November 2018 pukul 10.00)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I2.1 dan I5.1

bahwa bahwa dalam pelaksanaan pengawasan 1 tahun 2 kali

dan Dinas Sosial saat akan melaksanakan pengawasan

memberikan surat kepada Tim SATGAS untuk melakukan

pengawasan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan oleh

Dinas Sosial Kota Serang.

Dalam penentuan jadwal dalam melakukan pengawasan

Dinas Sosial sudah menentukan dari awal tahun. Hal ini

berdasarkan wawancara dengan I1.1 sebagai berikut :

“Dinas Sosial sudah menentukannya dari awal tahun,

bapa selaku Kepala Pealayanan dan Rehabilitasi Sosial ya

buatnya dari awal tahun kita sudah merencanakannya

bagaimana kedepan, namun jadwal yang sudah kita tentukan

bisa berubah pada saat ingin pelaksanaan, karna anggaran

belum turun. Misalnya bapak sudah menentukan jadwal bulan

maret tapi anggarannya belum keluar terpaksa kita undur di

bulan depannya, jadi bisa berubah sewaktu-waktu”.

Page 165: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

148

(Wawancara dengan I1.1 di kantor Dinas Sosial Kota Serang,

Rabu 4 April 2018 pukul 10.07)

Berdasarkan hasil wawancara dengan I1.1 bahwa Dinas

Sosial Kota Serang sudah menentukan jadwal pengawasan itu

sendiri. Jadwal di buat sesuai dengan bidangnya yaitu bidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial selaku bidang yang

menangani permasalahan pengemis. Penentuan jadwal yang

sudah di tentukan bisa di rubah kapan saja tergantung turunnya

anggaran.

4.4 PEMBAHASAN

4.4.1 Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial Kota Serang

4.4.1.1 Pelaku Pengawasan Pelaksana Kebijakan

Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan dibedakan menjadi

dua macam, terdiri dari kontrol pelaksana kebijakan eksternal dan

internal. Pelaku Kontrol internal (internal kontrol) dapat dilakukan

oleh unit atau bagian monitoring dan pengendalian dan badan

pegawasan daerah. Pelaku kontrol internal mengenai pengawasan

terhadap penanganan pengemis di Kota Serang yaitu Dinas Sosial

Kota Serang. Sedangkan pelaku kontrol eksternal (external control)

yang membantu Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan yaitu

Karang Taruna, TAGANA, SATPOL PP, PSM dan PERANK.

Page 166: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

149

Dinas Sosial Kota Serang mempunyai tugas dan fungsi untuk

melaksanakan pengawasan berada di bidang pelayanan dan rehabilitasi

sosial yang di dalamnya terdapat beberapa sub bidang, namun tidak

semua sub bidang melakukan pegawasan, hanya seksi pelayanan dan

perlindungan anak dan lansia yang ikut membantu dalam pelaksanaan

pengawasan.

Pihak Unit Pelaksana Satuan Polisi Pamong Praja juga di

libatkan dalam melakukan pengawasan yang sudah di tetapkan dalam

surat keputusan Kepala Dinas Sosial Kota Serang tentang Penetapan

Petugas Pelaksana Penjaringan, Penjangkauan dan Pengawasan PMKS

SATGAS Dinas Sosial Kota Serang. Dalam Surat Keputusan tersebut

SATPOLL PP juga turut membantu dalam melaksanakan pengawasan

terhadap pengemis.

Dalam melaksanakan pengawasan terhadap pengemis,

pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang yaitu

pengawasan sebelum dan setelah pengemis tersebut mendapatkan

penanganan. Penanganan yang di berikan tersebut di beri arahan,

pembinaan dan rehabilitasi. Dinas Sosial dalam melaksanakan

pengarahan dan pembinaan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan

dan MUI untuk memberikan pendidikan jasmani dan rohani,

Sedangkan dalam melakukan Rehabilitasi Dinas Sosial bekerja sama

dengan Dinas Sosial Provinsi Banten dan Kemetrian Sosial, karena

Page 167: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

150

Dinas Sosial Kota Serang tidak mempunyai tempat untuk rehabilitasi.

Rehabilitasi yang di lakukan untuk di berikan pelatihan dan

pembinaan, dimana pembinaan dan pelatihan tersebut dilakukan di dua

lokasi yang berbeda yaitu PSBK yang diusung oleh Kementrian Sosial

yang berlokasi di bekasi dan BP2S yang diusung oleh Dinas Sosial

Provinsi Banten dan Dinas Sosial. Kuota yang diberikan oleh

Kementrian Sosial di panti PSBK kepada kabupaten/kota tidak

terbatas, sedangkan di BP2S hanya 10 orang pertahun.

Pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang

sebelum pengemis mendapatkan penanganan yaitu dengan cara

langsung turun ke jalan memantau mana saja pengemis yang akan

mendapatkan penanganan, sedangkan pengawasan yang di lakukan

oleh Dinas Sosial setelah pengemis mendapatkan penanganan yaitu

mengawasi pengemis yang telah di berikan modal untuk usaha seperti

uang, alat agar tidak di salah gunakan seperti menjual alat atau

memakai uang tidak untuk semestinya dan pengawasan yang di

lakukan bertujuan agar mereka tidak mengemis lagi.

Dalam melakukan pengawasan di perlukan teknik-teknik

pengawasan agar kegiatan pengawasan berlangsung dengan efektif.

Teknik-teknik pengawasan terdiri dari pengawasan langsung dan tidak

langsung. Teknik pengawasan langsung adalah pengawasan yang

dilakukan langsung ke tempat dimana akan dilakukan kegiatan

Page 168: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

151

pengawasan sedangkan pengawasan tidak langsung adalah

pengawasan yang di lakukan dengan cara jarak jauh, seperti melalui

laporan sehingga tidak perlu mendatangi lansung ke tempatnya.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Dinas Sosial

Kota Serang bahwa Teknik pengawasan yang di pakai oleh Dinas

Sosial yaitu pengawasan langsung, dimana Dinas Sosial selaku Dinas

yang menangani masalah pengemeis melakukan pengawasan dengan

langsung turun kelapangan.

Pegawai Dinas Sosial Kota Serang yang melakukan

pengawasan hanya bidang pelayanan dan rehabilitasi yang mempunyai

3 seksi, namun yang membantu melakukan pengawasan haya seksi

pelayanan dan perlindungan sosial anak dan lansia. Berdasarkan hasil

wawancara peneliti bahwa Dinas Sosial sebenarnya kekurangan

sumber daya manusia dalam melaksanakan pengawasan terhadap

pengemis, karna dalam setiap seksi di bidang pelayanan dan

rehabilitasi sosial tidak mempunyai staff yang membantu dalam

melaksanakan tugasnya. Namun staff dalam bidang lain ada yang turut

ikut membantu dalam menjalankan tugas dari bidang pelayanan dan

rehabiltasi, dan dalam mengatasi dari kekurangan sumber daya

manusia untuk melakukan pengawasan di bentuklah Tim SATGASOS

yang terdiri dari LSM dan pihak lain untuk membantu mengatasi

Page 169: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

152

kekurangan sumber daya manusia yang ada di Dinas Sosial Kota

Serang.

Dalam melakukan pengawasan Dinas Sosial Kota Serang

mempunyai faktor penghambat atau kendala seperti jadwal

pengawasan yang sudah di rencanakan tidak bisa di laksanakan, dari

segi personil sampai anggaran yang masih terbatas dan belum

memadai menjadi faktor penghambat atau kendala yang di alami oleh

Dinas Sosial Kota Serang. Dalam mengatasi hambatan tersebut pihak

Dinas Sosial Kota Serang menjelaskan bahwa kegiatan pengawasan

tetap berjalan walaupun terdapat hambatan kegiatan pengawasan tetap

berjalan walaupun ada hambatan atau kendala tetap berkoordinasi

dengan semua pihak.

Dalam melakukan pengawasan terhadap penanganan

pengemis, pelaku kontrol internal di dalam pengawasan penanganan

pengemis ialah Dinas Sosial Kota Serang dan Sedangkan pelaku

kontrol eksternal yang membantu Dinas Sosial dalam melakukan

pengawasan yaitu Karang Taruna, TAGANA, SATPOL PP, PSM dan

PERANK. Dalam melakukan pengawasan memang harus ada kerja

sama dengan pihak lain, dikarenakan jumlah pengemis yang banyak

dan tidak bisa jika hanya dari Dinas Sosial saja. Berdasarkan hasil

wawancara peneliti bahwa kerja sama memang sebenarnya harus

terjalin, di karenakan jumlah pengemis di Kota Serang yang banyak

Page 170: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

153

jadi kerja sama terjalin untuk meminimalisir kekurangan Sumber Daya

Manusia yang ada di Dinas Sosial Kota Serang dalam pelaksanaan

pengawasan dan kerja sama denngan pihak lain pun sudah terjalin

sudah lama.

Dinas Sosial Kota Serang pernah mendapatkan pengaduan dari

masyarakat tentang terganggunya mereka dengan keberadaan

pengemis. Pengaduan kepada Dinas Sosial atau Tim SATGAS pada

saat turun langsung kelapangan, masyarakat berpendapat bahwa

mereka terganggu akan kehadiran pengemis yanga ada di sekitaran

mereka karna sifat dari pengemis tersebut yang memaksa pada saat

meminta, bukan hanya itu pengaduan yang di dapatkan memang bukan

hanya pengemis saja namun para pengamen juga. Pengaduan yang di

lakukan oleh masyarakat saat Dinas Sosial turun kelapangan.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Dinas Sosial

Kota Serang bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan

memang dibutuhkan untuk mendungkung kegiatan kebijakan

pemerintah, dengan adanya partisipasi masyarakat akan memudahkan

pemerintah dalam melaksanakan kebijakannya. Partisipasi masyarakat

dalam pengawasan penanganan pengemis di Kota Serang sangatlah di

butuhkan keikutsertaannya dan keaktifanya. Namun berdasarkan

wawancara bahwa partisipasi masyarakat masih sangat rendah,

Partisipasi masyarakat sebenarnya sangat di butuhkan dapat berupa

Page 171: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

154

pengawasan sosial, pemberian saran, usul, keberatan, pengaduan dan

penyampaian informasi dan laporan. Dengan adanya peran masyarakat

bisa membantu mendorong kinerja pemerintah dalam mengawasi.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Dinas Sosial

Kota Serang bahwa dalam penanganannya terhadap pengemis Dinas

Sosial memberikan pengarahan dan pembinaan, namun belum sampai

ke pada tahap rehabilitasi karna Dinas Sosial Kota Serang sendiri

belum mempunyai panti rehabilitasi, jadi dalam penanganannya Dinas

Sosial memberikan arahan dan pembinaan, kemudian Dinas Sosial

menyeleksi pengemis yang akan di kirim untuk mendapatkan

rehabilitasi di tempat lain. Dinas Sosial Kota Serang bekerja sama

dengan Kementrian Sosial dan Dinas Sosial Provinsi Banten dalam

melaksanakan penanganan terhadap pengemis.

4.4.1.2 Standar Operasional Prosedur Pengawasan

Standar operasional prosedur merupakan panduan atau

langkah-langkah yang di gunakan agar kegiatan suatu organisasi

berjalan dengan lancar. Standar operasional prosedur menjadi acuan

atau pedoman untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan

tugas pokok dan fungsi disuatu organisasi tersebut. Tujuan dari adanya

Standar operasional prosedur (SOP) ialah memperjelas dan

mempermudah proses pemberian tugas, wewenang, serta tanggung

jawab setiap pegawainya, memudahkan dan mengetahui terjadinya

Page 172: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

155

kesalahan dan kegagalan didalam proses kerja serta memudahkan

proses pengontrolan kerja masing-masing pegawainya. Standar

operasional prosedur (SOP) juga berfungsi sebagai dasar hukum bila

terjadi penyimpangan , mengarahkan pegawai untuk berprilaku

disilplin dalam bekerja, mengetahui secara cepat hambatan-hambatan

dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin.

Dinas Sosial Kota Serang memiliki standar operasional

prosedur (SOP) dalam melakukan pengawasan, standar operasional

prosedur (SOP) yang di gunakan oleh Dinas Sosial Kota Serang yaitu

standar operasional prosedur (SOP) penjangkauan, penjaringan dan

pengawasan penyakit masyarakat.

Dinas Sosial Kota Serang memiliki juga alat monitoring untuk

menilai kinerja pegawai yaitu Satuan Kinerja Pegawai (SKP). Satuan

Kinerja Pegawai ialah satuan kegiatan yang memuat tugas jabatan dan

target yang harus di capai.

Dalam melakukan pengawasan Dinas Sosial Kota Serang

selalu malakukan tindakan korektif ketika menemukan kesalahan atau

penyimpangan yang di lakukan oleh pengemis. Tindakan korektif

yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Serang kepada pengemis yaitu

memberikan arahan dan pembinaan secara langsung pada saat di

temukan suatu kesalahan yang di lakukan.

Page 173: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

156

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Dinas SOsial

Kota Serang bahwa dalam memberikan sanksi kepada pengemis

maupun orang yang memberikan uang kepada pengemis itu bukan

ranahnya Dinas Sosial Kota Serang, walaupun dalam penanganannya

itu memang ranah Dinas Sosial namun dalam pemberian sanksi bukan

ranahnya Dinas Sosial Kota Serang.

4.4.1.3 Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

Untuk melakukan kontrol atas pelaksana suatu kebijakan,

disamping menentukan dana atau amggaran yang cukup juga

diperlukan peralatan yang memadai. Besarnya anggaran dan jenis

peralatan untuk melakukan kontrol sangat tergantung pada variasi dan

kompleksitas pelaksanaan suatu kebijakan. Sumber anggaran di

bebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan

Daerah Kota Serang.

Anggaran yang di dapatka setiap tahunnya oleh Dinas Sosial

Kota Serang untuk melakukan pengawasan berasal dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Perubahan Daerah Kota Serang. Berdasarkan

hasil wawancara peneliti dengan pihak Dinas Sosial Kota Serang

anggaran yang di miliki anggaran yang di miliki untuk melaksanakan

pengawasan belum memadai karena anggaran yang di berikan setiap

tahunnya masih minim. Dengan anggaran yang minim Dinas Sosial

Page 174: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

157

Kota Serang menyesuaikan dengan program-program yang akan di

jalankan. Walaupun anggaran yang didapatkan setiap tahunnya minim,

Dinas Sosial Kota Serang tetap berusaha memaksimalkan kegiatan

yang di lakukan.

Selain anggaran, peralatan dalam kegiatan pengawasan juga

penting untuk menunjang kegiatan pengawasan. Peralatan yang di

miliki oleh Dinas Sosial Kota Serang dalam menunjang kegiatan

pengawasanmasih belum memadai. Berdasarkan hasil wawancara

peneliti dengan Dinas Sosial untuk sarana transportasi pegawainya

masih menggunakan alat transportasi pribadi dalam melaksanakan

pengawasan. Sedangkan untuk kendaraan operasional jumlahya masih

terbatas sehingga tidak semua pegawai bisa memakan kendaraan

operasional yang berikan oleh kantor.

Selain sarana transportasi yang masih belum memadai,

peralatan untuk pengawasan yang di miliki oleh Dinas Sosial Kota

Serang juga belum lengkap. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

dengan pihak Dinas Sosial Kota Serang bahwa alat pendukung untuk

pelaksanaan pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota

Serang belum memadai, perlengkapan pendukung untuk pelaksanaan

pengawasan seperti seragam dan alat komunkiasi belum ada dari Dinas

Sosial Kota Serang. Perlengkapan yang di gunakan untuk Tim Satuan

Petugas Dinas Sosial Kota Serang belum sepenuhnya terpenuhi dan

Page 175: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

158

perlengkapan seperti alat komunikasi dan seragam untuk Tim Satuan

Petugas Dinas Sosial ini untuk melancarkan pengawasan dan akan

berjalan lebih efektif.

4.4.1.4 Jadwal Pelaksana Pengawasan

Jadwal pelaksanan pengawasan di rasa sangat penting untuk

menjadwalkan pengawasan itu sendiri. Dalam jadwal pelaksana

kegiatan pengawasan terdapat jadwal kontrol internal dan eksternal.

Namun dalam jadwal kontrol internal dan eksternal biasanya di

lakukan bersamaan yaitu di lakukan setiap bulan dan 1 semester

sekali.

Dinas Sosial Kota Serang mempunyai jadwal dalam

melaksanakan kegiatan pengawasan. Jadwal yang di miliki oleh Dinas

Sosial Kota Serang yaitu 1 tahun 2 kali, berarti dalam 1 tahun 2 kali

dalam melakukan pengawasan terhadap pengemis. Jadwal pelaksaaan

pengawasan Dinas Sosial Kota Serang sudah sesuai dengan jadwal

rutin pengawasan yaitu pihaknya sudah melakukan pengawasan rutin

setiap 6 bulan sekali kepada pengemis.

Namun penentuan jadwal yang sudah di tentukan oleh Dinas

Sosial Kota Serang bisa saja berubah tergantung turunnya anggaran

kepada pihak Dinas Sosial Kota Serang, perubahan jadwal bisa saja

berubah namun dalam pelaksanaannya tetap saja 1 tahun 2 kali dalam

Page 176: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

159

menjalankan pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial Kota

Serang terhadap pengemis.

\

Tabel 4.6

Temuan Lapangan

Aspek Hasil Penelitian

1. Pengawasan Pengemis

a. Pelaku Kontrol Pelaksana

Kebijakan

1. Dalam pelaksanaan pengawasan

terhadap pengemis di Kota Serang,

pelaku pengawasan yaitu Dinas

Sosial Kota Serang yang di bantu

oleh Karang Taruna, Taruna Siaga

Bencana (TAGANA), SATPOL PP,

Pekerja Sosial Masyarakat (PSM),

Page 177: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

160

Perkumpulan Anti Narkoba

(PERANK).

2. Pengawasan yang dilakukan oleh

Dinas Sosial kepada pengemis yaitu

dengan langsung turun kelapangan

dengan cara mengawasi untuk

pengemis yang belum mendapatkan

penanganan dari Panti Sosial Bina

Karya. Sedangkan untuk yang sudah

mendapatkan penanganan dari Panti

Sosial Bina Karya Dinas Sosial

melakukan pengawasan mulai dari

mendata, mengecek kembali barang

yang telah diberikan maupun uang

yang di berikan.

3. Dinas Sosial Kota Serang memiliki

jumlah pegawai yang belum

memadai dalam pelaksanaan

pengawasan yaitu hanya 3 orang,

namun sudah sesuai dengan

bidangnya yaitu dibidang sosial.

Page 178: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

161

4. Kendala yang dimiliki oleh Dinas

Sosial Kota Serang dalam

melaksanakan pengawasan yaitu

dari segi Sumber Daya Manusia dan

Anggaran. Dalam mengatasi

kendala Sumber Daya Manusia

Dinas Sosial bekerjasama dengan

pihak lain untuk membantu, dari

segi anggaran, Dinas Sosial akan

memaximalkan pengawasan dengan

anggaran yang diberikan.

5. Laporan pengaduan dari masyarakat

ada ketika Tim Satuan Petugas

(SATGAS) Dinas Sosial sedang

melakukan pengawasan. Dalam

pelaksanaan pengawasan

masyarakat juga dilibatkan.

b. Standar Operasional Prosedur

Pengawasan

1. Dinas Sosial Kota Serang memiliki

Standar Operasional Prosedur dalam

melaksanakan pengawasan dan

sudah memenuhi SOP yang ada.

Page 179: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

162

2. Tindakan korektif yang dilakukan

Dinas Sosial Kota Serang terhadap

pengemis yang melakukan

kesalahan yaitu dengan langsung

memberi arahan.

3. Sangsi yang di berikan kepada

pengemis yang sudah terjaring razia

maupun penjaringan akan di kirim

ke Panti Sosial Bina Karya untuk di

rehabilitasi selama 6 bulan.

c. Sumber Daya Keuangan dan

Peralatan

1. Rencana anggaran khusus setiap

tahunnya ada, namun tidak langsung

ke pemerintah melainkan di

serahkan kepada Kepala Dinas,

apakah rencana itu penting atau

tidak.

2. Anggaran dan peralatan yang ada di

Dinas Sosial Kota Serang belum

memadai, dikarenakan dari segi

peralatan yang di gunakan oleh Tim

Satuan Petugas masih menggunakan

Page 180: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

163

barang pribadi seperti kendaraan

maupun alat koordinasi seperti

handphone..

d. Jadwal Pelaksana Pengawasan 1. Jadwal dalam pengawasan yang

terdapat di Dinas Sosial Kota Serang

yaitu 1 tahun 2 kali, jadwal ini

sudah tertuang dalam program

tahunan dalam pelaksanaan

pengawasan. Dalam melaksanakan

pengawasan Dinas Sosial Kota

Serang sudah melaksanakan

pengawasan sesuai dengan jadwal

yang sudah ada di program tahunan.

(Sumber: Peneliti, 2018)

Page 181: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

164

Page 182: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

165

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada penelitian mengenai Pengawasan Pengemis oleh Dinas Sosial Kota

Serang, maka dapat disimpulkan bahwa Dinas Sosial Kota Serang sudah menunjukan

pengawasan terhadap pengemis di Kota Serang.

Adapun buktinya adalah berdasarkan hasil penelitian yang menggunakan teori

pengawasan menurut Widodo (2016 : 94) sebagai alat analisis dan temuan-temuan di

lapangan sebagai berikut: (1). Dalam pelaksanaan pengawasan pengemis di Kota

Serang, pelaku pengawasan yaitu dari Tim Satuan Petugas (SATGAS) dimana

didalam tim tersebut ada Dinas Sosial Kota Serang, Satpoll PP, Karang Taruna,

Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) dan

Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK). Pengawasan yang dilakukan oleh Tim

Satuan Petugas Dinas Sosial kepada pengemis yaitu dengan langsung turun untuk

mengawasi. (2). Dinas Sosial Kota Serang memiliki Standar Operasional Prosedur

dalam melaksanakan pengawasan dan siudah melaksanakan pengawasan sesuai

dengan SOP yang ada. (3). Dinas Sosial Kota Serang dalam melaksanakan

pengawasan memaximalkan anggaran yang ada untuk pelaksanaan pengawasan dan

masih menggunakan peralatan sendiri untuk pelaksanaan pengawasan, karena belum

adanya fasilitias yang di berikan untuk pengawasan. (4). Jadwal dalam pengawasan

Page 183: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

166

yang terdapat di Dinas Sosial Kota Serang yaitu 1 tahun dilaksanakan 2 kali

pengawasan, dalam sekali pengawasan terhitung 6

Page 184: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

167

hari, jadi selama 1 tahun 12 hari dalam pelaksnaan pengawasan. Dalam

melaksanakan pengawasan Dinas Sosial Kota Serang sudah melaksanakan

pengawasan sesuai dengan jadwal yang sudah ada di program tahunan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian di atas, maka

peneliti memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan bagi Dinas

Sosia Kota Serang dalam melakukan pengawasan terhadap pengemis adalah sebagai

berikut, yaitu:

1. a. Pada aspek Pelaku pengawasan pelaksana kebijakan, diharapkan Dinas

Sosial Kota Serang melakukan pengawasan sampai ke Panti Sosial Bina

Karya agar tau perkembangan dari pengemis yang di kirim ke Panti Sosial

Bina Karya .

b. Pada aspek Standar Operasional Prosedur pengawasan, diharapkan

dapat menjaga dan meningkatkan koordinasi yang sudah terjalin dengan

Satpoll PP, Karang Taruna, Taruna Siaga Bencana (TAGANA), Pekerja

Sosial Masyarakat (PSM) dan Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

dengan cara selalu berkomunikasi satu sama lain.

c. Pada aspek Sumber daya keuangan dan peralatan, diharapkan lebih awal

merencanakan anggaran maupun peralatan yang di butuhkan untuk

mengawasi pengemis.

Page 185: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

168

d. Pada aspek Jadwal pelaksana pengawasan, di harapkan dapat menambah

jadwal pengawasan untuk pengemis yang belum di tangani maupun

yang sudah di tangani.

Page 186: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdurahmat, Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : PT

Rineka Cipta.

Alma, Buchari. 1992. Manajemen Pemasaran dan Pemesaran Jasa (Jilid 4).

Bandunng : Alfabeta.

A.M. Kadarman. 2001. Pengantar Ilmu Manajemen. Jakarta : Prenhallindo.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Pers.

Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta : Lembaga

Fakultas Ekonomi UI.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana Predana Media

Group.

Departemen Sosial RI. 2005. Bimbingan Sosial Bagi Penyandang Cacat Dalam

Panti. Jakarta : Departemen Sosial RI.

Effendi, Tadjuddin Noer. 1993. Sumber Daya Manusia. Peluang Kerja dan

Kemiskinan, Yogyakarta: Tiara Wacana.

Halim, Abdul. 2000. Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Page 187: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Halim & Damayanti, 2007. Manajemen Keuangan Daerah, Pengelola Keuangan

Daerah. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Handayaningrat, Soewarnao. 1988. Pengaturan Ilmu Administrasi dan Manajemen.

Jakarta : CV. Masasung.

Handoko T, Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta : BPFE.

Hatrono. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kelima. Yogyakarta :

BPFE

Hasibuan, Melayu S.P. 2008. Manajemen : Dasar, Pengertian, dan Masalah. Jakarta

: PT Bumi Aksara.

Irawan, Prasetya. 2006. Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Kusnadi, dkk. 1999. Akuntansi Keuangan (Prinsip, Prosedur dan Metode). Malang :

Universitas Brawijaya Malang.

Kuswarno, Engkus. 2009. Metodologi Penelitian Fenomologi : Konsepsi, Pedoman

dan Contoh Penelitian. Bandung : Widia Padjajaran.

Koontz, Harold & Cyrill O’Donnell & Heinz Weihrich. 1986. Manajemen. Jilid 2.

Terjemahan : Gunawan Hatauruk. Jakarta : Erlangga.

Makmur, Syarif (2008) Pemberdayaan Sumber daya Manusia dan Efektivitas

organisasi. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Page 188: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Manullang, M. 2005. Dasar-dasar Manajemen. Bandung : Cita Pustaka.

Miles M.B dan Huberman A.M. 1984. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh

Tjeptjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta. Universitas Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Nawawi, Hadari. 1983. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

. 1998. Instrumen Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press.

Robert & John. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Selemba Empat.

Siagian P, Sondang. 2008. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT. Gunung.

Siregar & Siregar. 2001. Akuntansi Pemerintahan dengan Sistem Dana. Edisi 3.

Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Situmorang & Juhir. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Pustaka

Setia

Soekanto, Soerjono. 1985. Beberapa Aspek Sosial Yuridis Masyarakat. Bandung :

Alumni

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Page 189: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suud, Muhamad. 2006. Orientasi Kesejahteraan Sosial. Jakarta. Prestasi Pustaka.

Suharto, Edi. (2005). Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:

PT. Refika Aditama.

Summarnugroho, T. 1991. Sistem Intervensi Kesejahteraan Sosial. Yogyakarta :

Graha Widya.

Sutisna, Oteng. 1993. Administrasi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung :

PT. Remaja Rosdakarya.

Suparlan, Parsudi. 2002. Menuju Masyarakat Indonesia yang Multikultural. Jakarta :

Universitas Indonesia dan Yayasan Obor Indonesia.

Victor, M. Situmorang, dan Jusuf Juhir. 1994. Aspek Hukum Pengawasan Melekat.

Yogyakarta : Rineka Cipta.

Wibowo. 2008. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Widodo, Joko. 2016. Analisis Kebijakan Publik. Malang : Mayumedia Publishing.

Page 190: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Yusran, Tabrani. 1996. Manajemen Sekolah Dasar. Jakarta : CV Agita.

Dokumen :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun1997 Tentang Penyandang

Cacat.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2003 Tentang Perlindungan

Anak.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009 Tenang Kesejahteraan

Sosial.

Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Pencegahan

Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Masyarakat.

Peraturan Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 Tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaran Pemerintah Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1980 tentang Penanggulangan Gelandangan

dan Pengemis.

Skripsi :

Ramadhan, Hendra. 2012. Analisis Implementasi Peraturan Daerah Kota Serang

Nomor 2 Tahun 2010 Tentang pencegahan, Pemberantasan Dan

Page 191: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Penanggulangan Penyakit Masyarakat (Studi Kasus Pengemis Di Kota

Serang). Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Marseliana, Apriana. 2012. Pengawasan terhadap penanganan anak jalanan oleh

Dinas Sosial, Pemuda dan Olahraga di Kota Semarang. Universitas

Diponegoro.

Website :

bps.go.id/kemiskinannegara, (Diakses pada tanggal 14 September 2017 pukul 17:45

WIB)

Newsmedia.co.id, (Diakses pada tanggal 14 September 2017 pukul 19:00 WIB).

Website\today\10 Mar\Give Syahmin Maret 11\Other files\Definisi dan Kriteria

PMKS DINASSOSIAL.doc) (Diakses pada 14 september 2017)

Page 192: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

LAMPIRAN

Page 193: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 194: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Bapak Heli Priatna A. Ma. Pd selaku Kepala Bidang Pelayanan

dan Rehabilitasi Sosial di kantor Dinas Sosial Kota Serang

Page 195: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Ibu Hendri Sudiarmi, S. Sos selaku Seksi Pelayanan dan

Perlindungan Sosial dan Anak di kantor Dinas Sosial Kota Serang

Wawancara dengan Ibu Ayu Siti Fatimah selaku Staff Dinas Sosial Kota Serang di

kantor Dinas Sosial Kota Serang

Page 196: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Bapak Agus dan Bapak Wahyu selaku Anggota Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM) di kantor Dinas Sosial Kota Serang

Page 197: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Bapak A. Ayi. Asyi’ari selaku Provos Satuan Polisi Pamong

Praja di kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Wawancara dengan Bapak Sabirin selaku Wakil Ketua Bidang Program Kerja Karang

Taruna Kota Serang di Kantor Kecamatan Serang

Page 198: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Bapak Nawahi selaku Seksi Humas Publikasi dan Dokumentasi

Karang Taruna Kota Serang di Pemukiman Warga Karang Taruna

Wawancara dengan Bapak Rasman selaku Seksi Bimbingan dan Pelatihan Taruna

Siaga Bencana (TAGANA) di Dinas Sosial Provinsi Banten

Page 199: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Bapak Junaidi selaku Seksi Staff Pelaksana Lapangan Taruna

Siaga Bencana (TAGANA) di Dinas Sosial Provinsi Banten

Wawancara dengan Bapak Heru selaku Anggota Perkumpulan Anti Narkoba Kota

Serang (PERANK) di Dinas Sosial Kota Serang

Page 200: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Ibu Ayu selaku Anggota Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

di Sekretariat PERANK Kota Serang

Wawancara dengan Ibu Juriah selaku Pengemis di lampu merah Alun-alun Kota

Serang

Page 201: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Ibu Suratmi selaku Pengemis di lampu merah Lontar Kota Serang

Wawancara dengan Bapak Jajuli selaku Pengemis di Lampu merah Kebon Jahe Kota

Serang

Page 202: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Wawancara dengan Ibu Ahyani selaku Pengemis di Lampu merah Sumur Pecung

Kota Serang

Proses penyerahan hasil razia Satpol PP kepada Dinas Sosial Kota Serang

Page 203: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Rumah singgah milik Dinas Sosial Kota Serang di daerah Ciracas Kota Serang gang

perintis

Tampak depan panti PSBK ( Panti Sosial Bina Karya ) Pangudi Luhur Bekasi

Pelatihan Sablon Pelatihan Bengkel Mobil

Page 204: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pelatihan Bengkel Motor Pelatihan Pertukangan Kayu

Pelatihan Salon Pelatihan Bengkel Las

Pelatihan Menjahit Tempat Tinggal Rehabilitasi Sosial

Page 205: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PEDOMAN WAWANCARA

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Heli Priatna. A ma. Pd

(Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 206: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

3. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

4. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

5. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

6. Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

7. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

8. Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

9. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

10. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

11. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

12. Apakah masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pengawasan

13. Apakah Dinas Sosial Kota Serang melakukan sosialisasi terhadap Perda Kota

Serang nomor 2 tahun 2010 tentang pencegahan, pemberantasan dan

penanggulangan penyakit masyarakat

14. Bagaimana tata cara pengaduan kepada Dinas Sosial terkait pengemis yang

beredar di Kota Serang

Page 207: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

B. Standar Operasional Prosedur Pengawasan

1. Apakah Dinas Sosial memliki SOP dalam melaksanakan pengawasan

2. Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan pengawasan

3. Apakah terdapat alat monitoring dalam menilai kinerja pegawai

4. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

5. Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap pengemis

yang terkena razia

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang kepada

Pemerintah Kota Serang

2. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

3. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

D. Jadwal Pelaksana Kegiatan

1. Apakah terdapat jadwal dalam melaksanakan pengawasan

2. Bagaimana cara penentuan jadwal yang dilakukan dalam pengawasan

3. Apakah pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan

Page 208: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Hendri Sudiarni, S. Sos

(Seksi Pelayanan dan Perlindungan Sosial dan Anak)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

Page 209: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

3. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

4. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

5. Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

6. Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

7. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

8. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

9. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

B. Standar Operasional Prosedur Pengawasan

1. Apakah Dinas Sosial memliki SOP dalam melaksanakan pengawasan

2. Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan pengawasan

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

4. Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap pengemis

yang terkena razia

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang kepada

Pemerintah Kota Serang

2. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Page 210: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

D. Jadwal Pelaksana Kegiatan

1. Apakah terdapat jadwal dalam melaksanakan pengawasan

2. Apakah pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Ayu Sifi Fatimah

(Staff Pelaksana)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Page 211: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

2. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 212: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- A. Ayi. Asy’ari

(Provos Satuan Polisi Pamong Praja)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Page 213: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

3. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Sabirin

(Wakil Ketua Bidang Program Kerja Karang Taruna)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Page 214: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 215: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Nawahi

(Seksi Humas Publikasi dan Dokumentasi Karang Taruna)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Page 216: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 217: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Rasman

(Seksi Bimbingan dan Pelatihan TAGANA)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Page 218: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 219: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Junaidi

(Staff Pelaksana Lapangan TAGANA)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Page 220: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 221: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Wahyu

(Anggota PSM)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Page 222: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 223: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Agus Amy

(Anggota PSM)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Page 224: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 225: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Ayu A

(Anggota PERANK)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Page 226: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 227: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Heru

(Anggota Perank)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Page 228: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan Apakah

peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 229: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

- Ade

(Wiraswasta)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Apa Masyarakat Dilibatkan Dalam Kegiatan Pengawasan

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Page 230: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

PETUNJUK UMUM WAWANCARA PENELITIAN PENGWASAN

PENGEMIS oleh DINAS SOSIAL KOTA SERANG

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Sosial Program Studi Ilmu

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa. Untuk memperoleh data yang berkaitan dengan masalah penelitian, maka

disusunlah pedoman wawancara seperti di bawah ini:

Informan

-Yayan

(Pedagang)

Pertanyaan

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Apa Masyarakat Dilibatkan Dalam Kegiatan Pengawasan

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Page 231: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

MATRIKS WAWANCARA

Q1

Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Q

A

Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis

di Kota Serang

I1.1 Kalau pengawasannya memang dari Dinas Sosial. tapi kita mempunyai

Tim SATGAS yang membantu Dinas Sosial dalam melakukan

pengawasan terhadap pengemis

I1.2 Kalau yang melakukan pengawasan itu bapak heli selaku kepala bidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial yang menangani permasalahan

pengemis, kalau ibu hanya mendampingi saja, kebetulan memang ini di

bidang ibu, jadi paling yang melakukan pengawasan ya pa heli dengan

staffnya

I2.1 Ya memang yang melakukan pengawasan itu dari dinas sosial, pa heli

sebagai bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial. Saya dari satpol pp

sebagai unit pelaksana dalam petugas penjaringan, penjangkauan dan

pengawasan penyakit masyarat, jadi tidak hanya dinas sosial saja ada juga

dari pihak lain seperti karang taruna, psm dan yang lainnya

I1.3 Memang bukan hanya dari dinas sosial saja yang melakukan penanganan

terhadap pengemis, kalo dari dinas sosial saja orangnya sedikit

Q2

Q

A

Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

I1.1 Jadi pengawasan yang kami lakukan yaitu setelah pengemis mendapatkan

penanganan, setelah di beri araha, di bina, di beri pelatihan, jadi kita

melakukan pengawasan agar pengemis mengikuti yang kita rencanakan.

Kita melakukan pengawasanpun sebelum terjadi hal yang tidak di

inginkan, misalnya pengemis menjual alat yang kita beri, atau

menggunakan dana tidak untuk semestinya. Semuanya bertujuan agar

pengemis bisa bekerja atau berwirausaha dan tidak kembali menjadi

pengemis.

I1.2 Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan

maupun pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK,

agar yang sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi

pengemis. Kami meminimalisir itu.

Q3

Q

Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas

Sosial

Page 232: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

A

I1.1 Jadi pengawasan yang kami lakukan yaitu setelah pengemis mendapatkan

penanganan, setelah di beri araha, di bina, di beri pelatihan, jadi kita

melakukan pengawasan agar pengemis mengikuti yang kita rencanakan.

Kita melakukan pengawasanpun sebelum terjadi hal yang tidak di

inginkan, misalnya pengemis menjual alat yang kita beri, atau

menggunakan dana tidak untuk semestinya. Semuanya bertujuan agar

pengemis bisa bekerja atau berwirausaha dan tidak kembali menjadi

pengemis dan kita awasi terus mulai dari mereka di data sampai mereka

beres di tangani seperti di beri pelatihan, agar mereka mempunyai

kemampuan supaya mereka tidak mengemis lagi.

I1.2 Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan

maupun pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK,

agar yang sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi

pengemis. Kami meminimalisir itu.

I1.3 iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

I2.1 kalau kita sebagai unit pelaksana mengikuti arahan dari pak heli selaku

penanggung jawab, jadi dalam pelaksanaannya beliau selalu ikut

Q4

Q

A

Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

I1.1 Jadi hanya ada 1 pegawai di dalam 1 seksi dan tidak mempunyai staff

atau bawahan, dinas sosial memang kekurangan sdm, jadi dalam

menjalankan tupoksinya ya dengan sdm yang ada termasuk dalam

pelaksanaan pengawasan.

I1.2 ya memang di Dinas Sosial kekurangan sumber daya manusianya, saya

saja tidak mempunyai staff jadi kita di bidang pelayanan dan rehabilitasi,

hanya 1,1 saja perseksinya.

I1.3 dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang

yang melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

Q5

Q

A

Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

I1.1 Dari Dinas Sosial ya hanya bapak sebenarnya di bantu juga oleh bu

hendri, sama staff 1. Paling kita mengajak orang lain sebagai tenaga

sukarela seperti PSM, Karang Taruna dan yang lainnya

I1.3 Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif

ya karna sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain

Page 233: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

untuk setidaknya membantu

Q6

Q

A

Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah

memadai ?

I1.1 Kalau berkompeten ya bapa pikir iya karna ini ranah kita dan kalau dari

Dinas Sosial kan terutama bidang bapa pelayanan dan rehabilitasi sosial,

memang mengurusi penyakit masyarakat terus, jadi kita sudah mengerti.

I1.2 ya memang kita sudah sesuai dengan bidangnya, kalau di bidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial ya, tidak tahu tapi ibu kalo bidang lain

Q7

Q

A

Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

I1.1 Ya kendalanya sebenarnya ada saja, mulai dari SDMnya yang kurang,

SDM sebenarnya penting untuk kita melakukan pengawasan terhadap

pengemis, pengemis sendiri kan banyak, kalau SDMnya kurang tentu kita

juga yang kwalahan untuk melakukan pengawasannya terus juga dari segi

anggarannya yang belum turun,ini sebenarnya yang penting karna

menurut bapak memang kan apa” perlu dana, jadi kalo dana tidak turun

tidak akan terealisasi pengawasannya ataupun penanganan terhadap

pengemis.

I1.3 Kendala pasti ada seperti anggaran, kita sih melakukan apapun kan

tergantung anggarannya, kalau anggarannya turun ya kegiatan itu bakal

terlaksana

Q8

Q

A

Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala

atau hambatan tersebut

I1.1 Dalam mengatasi kendala sebenarnya kita gampang saja, misalnya

kendala kita dalam SDM di Dinas Sosialnya kita minta bantuan kepada

pihak lain untuk membantu, sedangkan untuk anggaran ya pengawasan

sebenarnya tetap akan berjalan cuma kita ganti waktunya saja.

I1.2 Karna memang anggaaran yang menjadi kendala yang cukup krusial, ya

kita cari waktu yang pas saja, kalau memang anggaran sudah turun kita

langsung membuat jadwalnya yang baru lagi, yang penting kan

sebenarnya bagaimana kordinasnya

Q9

Q

A

Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam

penanganan pengemis di Kota Serang

I1.1 Kalau dari external ya tadi itu kita ada dari Karang Taruna, Tagana,

Page 234: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Satpol PP, PERANK dan juga PSM yang membantu kita dalam

pengawasannya.

I1.2 Pihak eksternal ya ada, ada dari Satpol PP, Karang .taruna dan yang

lainnya.

I1.3 Ya ada, ya itu contohnya Satpol PP

Q10

Q

A

Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan

pengawasan dalam menangani pengemis di Kota Serang

I1.1 Mestinya memang harus ada kerja sama dengan pihak lain karna

pengemis di kota serang kan tidak 1 atau 2 kan banyak dan menurut bapa

kalo hanya dinas sosial saja tidak akan cukup orangnya

I1.2 Ya memang ada.

I1.3 Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

Q11

Q

A

Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait

terganggunya terhadap keberadaan pengemis

I1.3 Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang

mulai sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang,

mereka bilang sedikit risih dengan itu

I2.1 Ada saja yang ngadu ke kita, ya mereka terganggu dengan pengemis dan

pengamen itu, yang kita temuin memang kebanyakan masyarakat merasa

terganggu di tempat makan, tempat wisata atau di lampu-lampu merah.

Q12

Q

A

Apakah masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pengawasan

I1.1

Ya justru kalau kita tanpa masyarakat dari mana kita dapat pengaduan-

pengaduan kaya gitu, kita intinya sih begini, mau pengemis yang belum

kita tangani atau yang sudah yang jelas jangan sampai meresahkan

masyarakat

I1.2 Memang masyarakat ikut serta,menurut Ibu itu cukup membantu

I4.1 Gatau ya a, saya mah ga terlalu mikirin beginian, ya masing-masing aja

gitu, terserah pengemis mau apa.

I4.2 Cuma bilang sih pernah, waktu itu ada petugas ya saya bilang kalo disini

ya suka ada aja pengemismah.

I4.3 Orang kaya ibumah ga ngerti masalah begitauan itumah urusannya orang-

orang pinter, udah yang nanganin ini kan

Page 235: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Q13

Q

A

Apakah Dinas Sosial Kota Serang melakukan sosialisasi terhadap

Perda Kota Serang nomor 2 tahun 2010 tentang pencegahan,

pemberantasan dan penanggulangan penyakit masyarakat

I1.1 Bapa pikir kalo untuk sosialisasi tentang Perda ini bukan tugasnya dari

Dinas Sosial ya, karena Dinas Sosial sendiri hanya pelaksana, mungkin

kalo untuk sosialsasi dari Pemerintahan Kota Serang.

Q14

Q

A

Bagaimana tata cara pengaduan kepada Dinas Sosial terkait

pengemis yang beredar di Kota Serang

I1.1 Tata cara ya gada, kalo ada masyarakat yang terganggu bisa lapor ke

Dinas Sosial atau Satpoll PP

Q1

SOP Pengawasan

Q

A

Apakah Dinas Sosial memiliki SOP dalam pengawasan

I1.1 Iya kita punya SOPnya

I1.2 SOPnya, iya ada

Q2

Q

A

Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan

pengawasan

I1.1 Ya kalau pengawasan ya udah kita lakukan dengan SOPnya

I1.2 Kita melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku pastinya

Q3

Q

A

Apakah terdapat alat monitoring dalam menilai kinerja pegawai

I1.1 Kalau alat monitoring untuk untuk menilai kinerja pegawai, kayanya

paling dari SKP

Q4

Q

A

Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam

melaksanakan pengawasan

I1.1 Ya kadang-kadang apa yang kita lihat ya itulah yang kita bina, ya

misalnya dia kebingungkan bagaimana kita kasih tau, ya pokonya kita

langsung kasih tau dan arahkan

I1.2 Tindakan yang kita lakukan ya langsung menindak saja , kalau pada saat

kita melakukan pengawasan terhadap pengemis yang bandel ya kita

jarring saja kita kirim ke panti sosial bina karya

Page 236: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Q5

Q

A

Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap

pengemis yang terkena razia

I1.1 Walaupun ini memang ranah kami menangani pengemis, tapi kalo

memberi sangsi bukan ranahnya Dinas Sosial, kalo ada pengemis yang

terjaring razia Satpol PP lalu di berikan kepada kami, tindak lanjut kami

adalah hanya memberikan bimbingan seperti memberikan arahan

motivasi, namun pada saat terjaring razia pengemis memberikan surat

pernyataan jikalau sampai 3x mereka tertangkap mereka akan di kirim ke

panti rehabilitasi.

I1.2 Kalau ngasih sangsi sih ibu pikir bukan dari Dinas Sosial

Q1

Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

Q

A

Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang

kepada Pemerintah Kota Serang

I1.1 Rencana anggaran khusus pasti ada, sedangkan diajukannya tidak

langsung ke pemerintah melainkan harus lewat kepala Dinas terlebih

dahulu, apakah rencana anggaran khusus tersebut penting atau tidak

I1.2 Ya Rencana anggaran khusus, ada pastinya sedangkan kan diajukannya

tidak langsung ke pemerintah. Kita harus lewat kepala Dinas terlebih

dahulu.

Q2

Q

A

Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

I1.1 Kalau masalah memadai atau tidak memadai ya memang tidak memadai,

Cuman kan permasalahanna kita dengan dana kecil bisa memaksimalkan

kegiatan itu atau tidak, ya kalo kita ya Alhamdulilah beres juga

I1.2 Anggaran nya sangat minim, oleh karena itu kita sesuaikan juga dengan

program-program atau kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan

I1.3 Kalau anggaran teteh rasa memang masih minim dan belum memadai

Q3

Q

A

Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

I2.1 Belum, tidak ada kita pakai alat transportasi sendiri

I1.3 Belum ada, misalnya dalam hal kendaraan kalau kendaraan operasional

dipake, kita pake motor sendiri

I1.1 Peralatan pendukung sih belum ada ya, ya bapa sih pengenya ada baju

atau rompi untuk tim bapa Tim SATGAS ya biar kita bajunya seragam,

Page 237: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

jadi pada saat melakukan pengawasan di lihat oleh masyarakat juga enak

selain itu belum ada juga alat suara setidaknya untuk kita melakukan

kordinasi setiap saat, kan enak kalo kita punya alat suaramah koordinasi

enak bisa kapan aja, sebenarnya sih hal sepele pakai hp kita juga bisa,

cuman biar lebih efektif saja gitu

Q1

Jadwal pelaksanaan kegiatan

Q

A

Apakah terdapat jadwal dalam melaksanakan pengawasan

I1.1 Itu sudah tertuang di dalam program jadwalnya itu, ya programnya yang

di lakukan Dinas Sosial itu ya kita lakukan 1 tahun 2 kali, jadi 6 bulan

sekali lah kita melakukannya. Kalau di tanya ada atau tikak ya ada

jadwalnya

I1.2 iya kita punya jadwalnya, kita lakukan 2 kali dalam setahun

I2.1 Satu tahun biasanya 2 kali, kalau jadwal dari mereka. Biasanya Dinsos

ngasih surat ke kita Tim Satgas untuk melakukan pengawasan

Q2

Q

A

Bagaimana cara penentuan jadwal yang dilakukan dalam

pengawasan

I2.1 Dinas Sosial sudah menentukannya dari awal tahun, bapa selaku Kepala

Pealayanan dan Rehabilitasi Sosial ya buatnya dari awal tahun kita sudah

merencanakannya bagaimana kedepan, namun jadwal yang sudah kita

tentukan bisa berubah pada saat ingin pelaksanaan, karna anggaran belum

turun. Misalnya bapak sudah menentukan jadwal bulan maret tapi

anggarannya belum keluar terpaksa kita undur di bulan depannya, jadi

bisa berubah sewaktu-waktu

Q3

Q

A

Apakah pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal

yang sudah ditentukan

I1.1 Kita sudah merencanakan, selebihnya menunggu anggaran dari

pemerintah turun, kalo sesuai ya kita juga sesuai dengan jadwal

pelaksanaan yang sudah di tetapkan

I1.2 Ya ibu pikir sih sesuai yah, kita sudah merencanakannya ya.

Page 238: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Heli Priatna. A ma. Pd

Jabatan : Kepala Bidag Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 4 April 2018 pukul 10.07

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 239: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Hendri Sudiarni, S. Sos

Jabatan : Seksi Pelayanan dan Perlindungan Sosial dan Anak

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 4 April 2018 pukul 11.10

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 240: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Ayu Sifi Fatimah

Jabatan : Staff Pelaksana

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Kamis 5 April 2018 pukul 10.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 241: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : A. Ayi. Asy’ari

Jabatan : Provos

Tampat : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Waktu : Jum’at 6 April Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 242: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Ade

Jabatan : Wiraswasta

Tampat : Lampu Merah Kebon Jahe Kota Serang

Waktu : Senin 16 April 2018 Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 243: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..………………

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Yayan

Jabatan : Pedagang

Tampat : Lampu merah alun-alun Kota Serang

Waktu : Senin 16 April 2018 Pukul 19:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 244: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Suratmi

Jabatan : Pengemis

Tampat : Lampu merah Lontar Kota Serang

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 19.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

Serang, 2018

Page 245: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Juriah

Jabatan : Pengemis

Tampat : Lampu Merah Alun-alun Kota Serang

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 20.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

Serang, 2018

Page 246: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Ahyani

Jabatan : Pengemis

Tampat : Banten Lama

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 16.30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

Serang, 2018

Page 247: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Jajuli

Jabatan : Pengemis

Tampat : Banten Lama

Waktu : Minggu, 15 April 2018 pukul 17.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

Serang, 2018

Page 248: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Sabirin

Jabatan : Wakil Ketua Bidang Program Kerja Karang Taruna

Tampat : Kantor Kecamatan Serang

Waktu : Jumat 16 November Pukul 13:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 249: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Nawahi

Jabatan : Seksi Humas Publikasi dan Dokumentasi Karang Taruna

Tampat : Pemukiman Warga Karang Taruna

Waktu : Jumat, 16 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 250: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Junaidi

Jabatan : Staff Pelaksana Lapangan Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Tampat : Dinas Sosial Provinsi Banten

Waktu : Kamis, 15 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 251: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Rasman

Jabatan : Seksi Bimbingan dan Pelatihan Taruna Siaga Bencana

(TAGANA)

Tampat : Kantor Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Waktu : Kamis 15 November Pukul 13:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 252: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Wahyu

Jabatan : Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 14 November Pukul 10:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 253: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Agus Amy

Jabatan : Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

Tampat : Kantor PSM

Waktu : Rabu 14 November Pukul 10:20

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 254: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Ayu A

Jabatan : Anggota Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Tampat : Sekretariat Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Waktu : Senin, 19 November Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 255: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

SURAT KETERANGAN INFORMAN

Nama Informan : Heru

Jabatan : Anggota Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Tampat : Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Senin, 19 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Nim : 6661141363

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Perguruan Tinggi : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Saya tidak keberatan apabila nama saya dicantumkan dalam penelitian ini, guna

keperluann keabsahan data dalam penelitian ini.

Serang, 2018

Page 256: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Heli Priatna. A ma. Pd

Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 4 April 2018 pukul 10.07

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Kalau pengawasannya memang dari Dinas Sosial. tapi kita mempunyai Tim

SATGAS yang membantu Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

terhadap pengemis

Page 257: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

2. Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

Jadi pengawasan yang kami lakukan yaitu setelah pengemis mendapatkan

penanganan, setelah di beri araha, di bina, di beri pelatihan, jadi kita

melakukan pengawasan agar pengemis mengikuti yang kita rencanakan. Kita

melakukan pengawasanpun sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan,

misalnya pengemis menjual alat yang kita beri, atau menggunakan dana tidak

untuk semestinya. Semuanya bertujuan agar pengemis bisa bekerja atau

berwirausaha dan tidak kembali menjadi pengemis.

3. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Jadi pengawasan yang kami lakukan yaitu setelah pengemis mendapatkan

penanganan, setelah di beri araha, di bina, di beri pelatihan, jadi kita

melakukan pengawasan agar pengemis mengikuti yang kita rencanakan. Kita

melakukan pengawasanpun sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan,

misalnya pengemis menjual alat yang kita beri, atau menggunakan dana tidak

untuk semestinya. Semuanya bertujuan agar pengemis bisa bekerja atau

berwirausaha dan tidak kembali menjadi pengemis dan kita awasi terus mulai

dari mereka di data sampai mereka beres di tangani seperti di beri pelatihan,

agar mereka mempunyai kemampuan supaya mereka tidak mengemis lagi.

4. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

Jadi hanya ada 1 pegawai di dalam 1 seksi dan tidak mempunyai staff atau

bawahan, dinas sosial memang kekurangan sdm, jadi dalam menjalankan

tupoksinya ya dengan sdm yang ada termasuk dalam pelaksanaan

pengawasan.

5. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Dari Dinas Sosial ya hanya bapak sebenarnya di bantu juga oleh bu hendri,

sama staff 1. Paling kita mengajak orang lain sebagai tenaga sukarela seperti

PSM, Karang Taruna dan yang lainnya

6. Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Kalau berkompeten ya bapa pikir iya karna ini ranah kita dan kalau dari

Dinas Sosial kan terutama bidang bapa pelayanan dan rehabilitasi sosial,

memang mengurusi penyakit masyarakat terus, jadi kita sudah mengerti.

7. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Ya kendalanya sebenarnya ada saja, mulai dari SDMnya yang kurang, SDM

sebenarnya penting untuk kita melakukan pengawasan terhadap pengemis,

pengemis sendiri kan banyak, kalau SDMnya kurang tentu kita juga yang

kwalahan untuk melakukan pengawasannya terus juga dari segi anggarannya

yang belum turun,ini sebenarnya yang penting karna menurut bapak memang

Page 258: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

kan apa” perlu dana, jadi kalo dana tidak turun tidak akan terealisasi

pengawasannya ataupun penanganan terhadap pengemis.

8. Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

Dalam mengatasi kendala sebenarnya kita gampang saja, misalnya kendala

kita dalam SDM di Dinas Sosialnya kita minta bantuan kepada pihak lain

untuk membantu, sedangkan untuk anggaran ya pengawasan sebenarnya

tetap akan berjalan cuma kita ganti waktunya saja

9. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Kalau dari external ya tadi itu kita ada dari Karang Taruna, Tagana, Satpol

PP, PERANK dan juga PSM yang membantu kita dalam pengawasannya

10. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Mestinya memang harus ada kerja sama dengan pihak lain karna pengemis di

kota serang kan tidak 1 atau 2 kan banyak dan menurut bapa kalo hanya

dinas sosial saja tidak akan cukup orangnya

11. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang mulai

sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka

bilang sedikit risih dengan itu

12. Apakah masyarakat dilibatkan dalam kegiatan pengawasan

Ya justru kalau kita tanpa masyarakat dari mana kita dapat pengaduan-

pengaduan kaya gitu, kita intinya sih begini, mau pengemis yang belum kita

tangani atau yang sudah yang jelas jangan sampai meresahkan masyarakat

13. Apakah Dinas Sosial Kota Serang melakukan sosialisasi terhadap Perda Kota

Serang nomor 2 tahun 2010 tentang pencegahan, pemberantasan dan

penanggulangan penyakit masyarakat

Page 259: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Bapa pikir kalo untuk sosialisasi tentang Perda ini bukan tugasnya dari

Dinas Sosial ya, karena Dinas Sosial sendiri hanya pelaksana, mungkin kalo

untuk sosialsasi dari Pemerintahan Kota Serang

14. Bagaimana tata cara pengaduan kepada Dinas Sosial terkait pengemis yang

beredar di Kota Serang

Tata cara ya gada, kalo ada masyarakat yang terganggu bisa lapor ke Dinas

Sosial atau Satpoll PP

B. Standar Operasional Prosedur Pengawasan

1. Apakah Dinas Sosial memliki SOP dalam melaksanakan pengawasan

Iya kita punya SOPnya

2. Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan pengawasan

Ya kalau pengawasan ya udah kita lakukan dengan SOPnya

3. Apakah terdapat alat monitoring dalam menilai kinerja pegawai

Kalau alat monitoring untuk untuk menilai kinerja pegawai, kayanya paling

dari SKP

4. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Ya kadang-kadang apa yang kita lihat ya itulah yang kita bina, ya misalnya

dia kebingungkan bagaimana kita kasih tau, ya pokonya kita langsung kasih

tau dan arahkan

5. Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap pengemis

yang terkena razia

Walaupun ini memang ranah kami menangani pengemis, tapi kalo memberi

sangsi bukan ranahnya Dinas Sosial, kalo ada pengemis yang terjaring razia

Satpol PP lalu di berikan kepada kami, tindak lanjut kami adalah hanya

memberikan bimbingan seperti memberikan arahan motivasi, namun pada

saat terjaring razia pengemis memberikan surat pernyataan jikalau sampai

3x mereka tertangkap mereka akan di kirim ke panti rehabilitasi.

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang kepada

Pemerintah Kota Serang

Page 260: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Rencana anggaran khusus pasti ada, sedangkan diajukannya tidak langsung

ke pemerintah melainkan harus lewat kepala Dinas terlebih dahulu, apakah

rencana anggaran khusus tersebut penting atau tidak

2. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Kalau masalah memadai atau tidak memadai ya memang tidak memadai,

Cuman kan permasalahanna kita dengan dana kecil bisa memaksimalkan

kegiatan itu atau tidak, ya kalo kita ya Alhamdulilah beres juga

3. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Peralatan pendukung sih belum ada ya, ya bapa sih pengenya ada baju atau

rompi untuk tim bapa Tim SATGAS ya biar kita bajunya seragam, jadi pada

saat melakukan pengawasan di lihat oleh masyarakat juga enak selain itu

belum ada juga alat suara setidaknya untuk kita melakukan kordinasi setiap

saat, kan enak kalo kita punya alat suaramah koordinasi enak bisa kapan

aja, sebenarnya sih hal sepele pakai hp kita juga bisa, cuman biar lebih

efektif saja gitu

D. Jadwal Pelaksana Kegiatan

1. Apakah terdapat jadwal dalam melaksanakan pengawasan

Itu sudah tertuang di dalam program jadwalnya itu, ya programnya yang di

lakukan Dinas Sosial itu ya kita lakukan 1 tahun 2 kali, jadi 6 bulan sekali

lah kita melakukannya. Kalau di tanya ada atau tikak ya ada jadwalnya

2. Bagaimana cara penentuan jadwal yang dilakukan dalam pengawasan

Dinas Sosial sudah menentukannya dari awal tahun, bapa selaku Kepala

Pealayanan dan Rehabilitasi Sosial ya buatnya dari awal tahun kita sudah

merencanakannya bagaimana kedepan, namun jadwal yang sudah kita

tentukan bisa berubah pada saat ingin pelaksanaan, karna anggaran belum

turun. Misalnya bapak sudah menentukan jadwal bulan maret tapi

anggarannya belum keluar terpaksa kita undur di bulan depannya, jadi bisa

berubah sewaktu-waktu

3. Apakah pengawasan yang dilakukan sudah sesuai dengan jadwal yang sudah

ditentukan

Kita sudah merencanakan, selebihnya menunggu anggaran dari pemerintah

turun, kalo sesuai ya kita juga sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang sudah

di tetapkan

Serang, 2018

Page 261: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Hendri Sudiarni, S. Sos

Jabatan : Seksi Pelayanan dan Perlindungan Sosial dan Anak

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 4 April 2018 pukul 11.10

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

10. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Kalau yang melakukan pengawasan itu bapak heli selaku kepala bidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial yang menangani permasalahan pengemis,

Page 262: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

kalau ibu hanya mendampingi saja, kebetulan memang ini di bidang ibu, jadi

paling yang melakukan pengawasan ya pa heli dengan staffnya

11. Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan maupun

pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK, agar yang

sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi pengemis. Kami

meminimalisir itu

12. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan maupun

pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK, agar yang

sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi pengemis. Kami

meminimalisir itu.

13. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

ya memang di Dinas Sosial kekurangan sumber daya manusianya, saya saja

tidak mempunyai staff jadi kita di bidang pelayanan dan rehabilitasi, hanya

1,1 saja perseksinya

14. Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

ya memang kita sudah sesuai dengan bidangnya, kalau di bidang pelayanan

dan rehabilitasi sosial ya, tidak tahu tapi ibu kalo bidang lain

15. Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

Karna memang anggaaran yang menjadi kendala yang cukup krusial, ya kita

cari waktu yang pas saja, kalau memang anggaran sudah turun kita langsung

membuat jadwalnya yang baru lagi, yang penting kan sebenarnya bagaimana

kordinasnya

16. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Pihak eksternal ya ada, ada dari Satpol PP, Karang .taruna dan yang

lainnya.

17. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Ya memang ada

Page 263: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

18. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ada saja yang ngadu ke kita, ya mereka terganggu dengan pengemis dan

pengamen itu, yang kita temuin memang kebanyakan masyarakat merasa

terganggu di tempat makan, tempat wisata atau di lampu-lampu merah.

B. Standar Operasional Prosedur Pengawasan

1. Apakah Dinas Sosial memliki SOP dalam melaksanakan pengawasan

SOPnya, iya ada

2. Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan pengawasan

Kita melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku pastinya

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Tindakan yang kita lakukan ya langsung menindak saja , kalau pada saat kita

melakukan pengawasan terhadap pengemis yang bandel ya kita jarring saja

kita kirim ke panti sosial bina karya

4. Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap pengemis

yang terkena razia

Kalau ngasih sangsi sih ibu pikir bukan dari Dinas Sosial

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang kepada

Pemerintah Kota Serang

Ya Rencana anggaran khusus, ada pastinya sedangkan kan diajukannya tidak

langsung ke pemerintah. Kita harus lewat kepala Dinas terlebih dahulu

2. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Anggaran nya sangat minim, oleh karena itu kita sesuaikan juga dengan

program-program atau kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan

Serang, 2018

Page 264: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Ayu Sifi Fatimah

Jabatan : Staff Pelaksana

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Kamis 5 April 2018 pukul 10.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 265: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Memang bukan hanya dari dinas sosial saja yang melakukan penanganan

terhadap pengemis, kalo dari dinas sosial saja orangnya sedikit

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif ya

karna sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain untuk

setidaknya membantu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Kendala pasti ada seperti anggaran, kita sih melakukan apapun kan

tergantung anggarannya, kalau anggarannya turun ya kegiatan itu bakal

terlaksana

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Ya ada, ya itu contohnya Satpol PP

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang mulai

sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka

bilang sedikit risih dengan itu

Serang, 2018

Page 266: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : A. Ayi. Asy’ari

Jabatan : Provos

Tampat : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Waktu : Jum’at 6 April Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 267: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Ya memang yang melakukan pengawasan itu dari dinas sosial, pa heli

sebagai bidang pelayanan dan rehabilitasi sosial. Saya dari satpol pp sebagai

unit pelaksana dalam petugas penjaringan, penjangkauan dan pengawasan

penyakit masyarat, jadi tidak hanya dinas sosial saja ada juga dari pihak lain

seperti karang taruna, psm dan yang lainnya

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

kalau kita sebagai unit pelaksana mengikuti arahan dari pak heli selaku

penanggung jawab, jadi dalam pelaksanaannya beliau selalu ikut

3. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ada saja yang ngadu ke kita, ya mereka terganggu dengan pengemis dan

pengamen itu, yang kita temuin memang kebanyakan masyarakat merasa

terganggu di tempat makan, tempat wisata atau di lampu-lampu merah.

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Belum, tidak ada kita pakai alat transportasi sendiri

Serang, 2018

Page 268: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Ade

Jabatan : Wiraswasta

Tampat : Lampu Merah Kebon Jahe Kota Serang

Waktu : Senin 16 April 2018 Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Apa Masyarakat Dilibatkan Dalam Kegiatan Pengawasan

Page 269: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Kurang tau kalo itu, bapa ya ga perah di suruh atau pun ada orang dinas

yang ngasih tau suruh ngawasih. Lagian saya mah ga terlalu mikirin

beginian, ya masing-masing aja gitu, terserah pengemis mau apa.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Yang sering bapa liat sih ya langsung pada datengin para pengemisnya. Tapi

kebanyakan pengemis ya bandel udah di razia mau di apa juga tetep balik

lagi. Emang susah sih kalo kerjaannya kaya gitumah, mau kaya gimana juga

bakal balik lagi.

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Ya biasanya sih ya langsung di tegur. ya misalnya pengemis kebingungkan

bagaimana di kasih tau, ya pokonya gitu langsung kasih tau dan arahkan

yang bapa liatmah, soalnya disinimah udah sering. Engga sekali dua kali.

Kadang ya ada juga yang ngelawan pas dikasih tau, ada yang kabur, ya

macem-macem pokonyamah lah a.

Page 270: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, 2018

…..………………

Member Check

Nama Informan : Yayan

Jabatan : Pedagang

Tampat : Lampu merah alun-alun Kota Serang

Waktu : Senin 16 April 2018 Pukul 19:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Apa Masyarakat Dilibatkan Dalam Kegiatan Pengawasan

Page 271: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Cuma bilang sih pernah, waktu itu ada petugas ya saya bilang kalo disini ya

suka ada aja pengemismah.

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Kalo itu bapa engga ngerti, ya yang sering saya lihat mah kayanya dari

Dinas Sosial terus bareng Satpoll PP tuh sering patroli, kalo di lampu merah

ginimah pengemis banyak a, jadi ya ada aja yang suka di samperin Satpoll

PPmah gatau tuh di apain.

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Owh kalo pengemis yang abis di tanganin mah ada tetangga saya, dikasih

alat-alat bengkel, sempet ngobrol sama warga ada dari Dinas juga gatau

Dinas apa pokonya pengen di jual tuh alat buat makan katanyamah. Ya Dina

itu ngelarang dan sempat bilang kalo sampai di jual bakal di rehabilitasi lagi.

Kemarin kan lama a berapa bulan dia gada dirumah , ya saya baru tau kalo

ketangkep Satpoll PP terus di rehabilitasimah.

Page 272: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Suratmi

Jabatan : Pengemis

Tampat : Lampu merah Alun-alun Kota Serang

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 19.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

15. Apakah Saudara pernah mendapatkan penanganan dari Dinas Sosial Kota

Serang ?

Page 273: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Ibu pernah ketangkep Satpoll PP ya 2 kali terus di kumpulin di rumah gitu, di

kasih tau sama orang gitu di ceramahin juga, ya pokonya jangan ngemis lagi

katanya.

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Juriah

Jabatan : Pengemis

Tampat : Lampu Merah Lontar Kota Serang

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 20.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

15. Apakah Saudara pernah mendapatkan penanganan dari Dinas Sosial Kota

Serang ?

Page 274: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Di tangani ya pernah sih, cuma ya saya tetep ngemis aja, disuruh berenti juga

gimana saya gada kerjaan, anak kan butuh makan, bapaknya juga udah gada,

yaudah mau gimana lagi, lagian saya gabisa apa-apa de, jadi pembantu juga

gajinya kecil, yang ada capenya doang.

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Jajuli

Jabatan : Pengemis

Tampat : Banten Lama

Waktu : Minggu 15 April 2018 pukul 14.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

15. Apakah Saudara pernah mendapatkan penanganan dari Dinas Sosial Kota

Serang ?

Page 275: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Belum pernah, pernah ada razia juga bapak kabur ga pernah ketangkep, saya

ngemis udah lama belum pernah dapet penanganan, semua orang pasti mau

berenti jadi pengemis cuma mau gimana kalo kita sendiri yang ga cari makan

siapa yang ngasih, kita minta-minta gini aja masih banyak yang ga peduli,

gimana kita diem aja, liat aja bapak kaya gini mau kerja apa.

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Ahyani

Jabatan : Pengemis

Tampat : Banten Lama

Waktu : Minggu, 15 April 2018 pukul 17.00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 276: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

15. Apakah Saudara pernah mendapatkan penanganan dari Dinas Sosial Kota

Serang ?

Ibu taun kemarin pernah di kirim ke panti sosia soalnya ibu udah sering

ketangkep razia yaudah ibu pasrah aja mau gimana lagi, di sana lama de

berapa bulan gitu, disana enak sih makan gausah mikir dari mana tidur

lumayan enak, sehari-harinya sih ya di ajarin jahit bikin kerajinan ya gitu

aja, udah pulang ke dinas sosial lagi di kasih mesin jahit sama duit, terus

ampir setiap minggu lah setelah ibu pulang itu ada pendataan mesinnya di

pake usaha engga uangnya di pake apa, ya di awasin aja gitu terus kaya

kitanya apa aja ya heran ibu juga, cuma pas udah ga pernah dateng ya ibu

jual itu alat, enakan ngemis uangnya lebih banyak, ngejait mah dapetnya geh

brapa de mana di kampungmah mereka juga jait masing-masing.

Page 277: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Sabirin

Jabatan : Wakil Ketua Bidang Program Kerja Karang Taruna

Tampat : Kantor Kecamatan Serang

Waktu : Jum’at 16 November Pukul 13:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 278: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Kalau yang melakukan pengawasan itu bapak heli selaku kepala bidang

pelayanan dan rehabilitasi sosial yang menangani permasalahan pengemis,

kalau ibu hanya mendampingi saja, kebetulan memang ini di bidang ibu, jadi

paling yang melakukan pengawasan ya pa heli dengan staffnya

2. Apa saja yang dilakukan Dinas Sosial dalam melakukan pengawasan

Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan maupun

pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK, agar yang

sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi pengemis. Kami

meminimalisir itu

3. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

Ya kami mengawasi, mengawasi pengemis yang masih turun kejalan maupun

pengemis yang baru mendapatkan penanganan dari panti PSBK, agar yang

sudah mendapatkan penanganan tidak kembali menjadi pengemis. Kami

meminimalisir itu.

4. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

ya memang di Dinas Sosial kekurangan sumber daya manusianya, saya saja

tidak mempunyai staff jadi kita di bidang pelayanan dan rehabilitasi, hanya

1,1 saja perseksinya

5. Apakah masing-masing pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

ya memang kita sudah sesuai dengan bidangnya, kalau di bidang pelayanan

dan rehabilitasi sosial ya, tidak tahu tapi ibu kalo bidang lain

6. Apa yang dilakukan oleh Dinas Sosial dalam mengatasi kendala atau

hambatan tersebut

Karna memang anggaaran yang menjadi kendala yang cukup krusial, ya kita

cari waktu yang pas saja, kalau memang anggaran sudah turun kita langsung

membuat jadwalnya yang baru lagi, yang penting kan sebenarnya bagaimana

kordinasnya

7. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Pihak eksternal ya ada, ada dari Satpol PP, Karang .taruna dan yang

lainnya.

Page 279: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

8. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Ya memang ada

9. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ada saja yang ngadu ke kita, ya mereka terganggu dengan pengemis dan

pengamen itu, yang kita temuin memang kebanyakan masyarakat merasa

terganggu di tempat makan, tempat wisata atau di lampu-lampu merah.

B. Standar Operasional Prosedur Pengawasan

1. Apakah Dinas Sosial memliki SOP dalam melaksanakan pengawasan

SOPnya, iya ada

2. Apakah Dinas Sosial sudah memenuhi SOP dalam melakukan pengawasan

Kita melakukannya sesuai dengan SOP yang berlaku pastinya

3. Apakah ada tindakan korektif saat terdapat pelanggaran dalam melaksanakan

pengawasan

Tindakan yang kita lakukan ya langsung menindak saja , kalau pada saat kita

melakukan pengawasan terhadap pengemis yang bandel ya kita jarring saja

kita kirim ke panti sosial bina karya

4. Seperti apakah sangsi yang diberikan oleh Dinas Sosial terhadap pengemis

yang terkena razia

Kalau ngasih sangsi sih ibu pikir bukan dari Dinas Sosial

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Adakah anggaran khusus yang di ajukan Dinas Sosial Kota Serang kepada

Pemerintah Kota Serang

Ya Rencana anggaran khusus, ada pastinya sedangkan kan diajukannya tidak

langsung ke pemerintah. Kita harus lewat kepala Dinas terlebih dahulu

2. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Page 280: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Anggaran nya sangat minim, oleh karena itu kita sesuaikan juga dengan

program-program atau kegiatan-kegiatan yang akan kita lakukan

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Nawahi

Jabatan : Seksi Humas Publikasi dan Dokumentasi Karang Taruna

Tampat : Pemukiman Warga Karang Taruna

Waktu : Jum’at 16 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 281: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Bapa sendiri dari karang taruna bukan dari Dinas Sosial, cuma kalau untuk

sama-sama memerangi penyakit masyarakat pasti kita bantu, cuma ya kadang

kegiatan kita banyak tidak cuma membantu Dinas Sosial saja, jadi kalau ada

waktu luang pasti kita saling membantu, Bapa sendiri dari karang taruna

bukan dari Dinas Sosial, cuma kalau untuk sama-sama memerangi penyakit

masyarakat pasti kita bantu, cuma ya kadang kegiatan kita banyak tidak cuma

membantu Dinas Sosial saja, jadi kalau ada waktu luang pasti kita saling

membantu

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

Karang taruna ikut dalam pengawasan karna kita sendiri kan di dalam

lembaga yang di bina oleh Dinas Sosial, kita tergabung dalam Potensi

Sumber Kesejahteraan Masyarakat (PSKS) jadi kita bergabung dengan Dinas

Sosial Kota Serang untuk pengawasan terhadap penyakit masyarakt

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif ya karna

sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain untuk setidaknya

membantu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

anggaran, kita sih melakukan apapun kan tergantung anggarannya, kalau

anggarannya turun ya kegiatan itu bakal terlaksana

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Namanya juga pengawasan ya kita langsung kelapangan pastinya

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

kalo untuk pengemis yang udah di rehabilitasi sih warga sekitar gada yang

merasa terganggu ya, karna biasanya mereka berwirausaha entah itu

ngejahit, benkel dll

Page 282: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang mulai

sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka

bilang sedikit risih dengan itu

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Kalau anggaran teteh rasa memang masih minim dan belum memadai

2. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Belum ada, misalnya dalam hal kendaraan kalau kendaraan operasional

dipake, kita pake motor sendiri

Page 283: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Junaidi

Jabatan : Staff Pelaksana Lapangan Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Tampat : Dinas Sosial Provinsi Banten

Waktu : Kamis, 15 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 284: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Kita hanya membantu saja, Dinas Sosial sebagai lembaga yang menaungi

kita jadi kita juga turut berpartisipasi dalam kegiatannya, termasuk

pengawasan kita ya punya Tim

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Pengawasan ya, kalo pengawasan ya kita sih tim SATGAS ngelakuinnya

langsung kita pantau kerumahnya atau usahanya, biasanya kan mereka di

beri modal atau alat makannya kita awasi terus

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Ya sebenarnya masalah klasik sih ya kalo kekurangan orang, cuma gabisa di

pungkirin itu emang terjadi, dibilang kwalahan sih iya, yang kita tangani kan

bukan cuma pengemis, penyakit masyarakat lainnya juga, jadi seharusnya

Tim SATGAS ya di tambah personilnnya

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Pelaksanaan pengawabsan dari Tim SATGAS sendiri ya kita dengan turun

langsung, kita sudah punya beberapa titik atau pengemis yang ingin di awasi,

kita berpencar dengan langsung turun

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

kita dari Taruna Siaga Bencana (TAGANA) ya ngikut saja, sudah ada

penanggung jawabnya dari Tim SATGAS itu ya Pak heli sebagai

koordinatornya, kita hanya mengikuti saja

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Page 285: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Ya sebenarnya kita langsung turun kelapangan mencegah kan istilahnyamah,

lagian kan udah ada jadwalnya ya kita laksanain aja sesuai jadwal

\

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Rasman

Jabatan : Seksi Bimbingan dan Pelatihan Taruna Siaga Bencana

(TAGANA)

Tampat : Kantor Taruna Siaga Bencana (TAGANA)

Waktu : Kamis 15 November Pukul 13:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

Page 286: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Ya memang kita hanya membantu terutama Dinas Sosial ya

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif ya

karna sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain untuk

setidaknya membantu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Menurut bapak ya orangnya sih kurang banyak, kita kan ngawasin pengemis

ga cuma 1 tapi kan banyak sedangkan untuk yang ngelakuin pengawasannya

kan 10 oranglah itu Tim Satuan Petugas (SATGAS)nya kan, kalo masalah

lainnya ya paling kita masih pake kendaraan pribadi aja sih walaupun ya kita

di kasih buat bensin

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

pastinya dengan Dinas Sosial terutama Pak Heli, karna beliau kan

penanggung jawabnya

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

C. Sumber Daya Keuangan dan Peralatan

1. Apakah anggaran sudah memadai dalam pelaksanaan pengawasan

Kalau anggaran memang masih minim dan belum memadai

2. Apakah peralatan dalam melakukan pengawasan sudah memadai

Page 287: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Belum ada, misalnya dalam hal kendaraan kalau kendaraan operasional

dipake, kita pake motor sendiri

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Wahyu

Jabatan : Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

Tampat : Kantor Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Rabu 14 November Pukul 10:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 288: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Yang melakukan pengawasan memang dari dinas sosial, namun dinas sosial

mempunyai Tim Satuan Petugas (SATGAS), jadi gabungan gitu termasuk dari

saya dari Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Kalo pengawasan ya kita sesuai dengan yang udah di rencanakan

sebelumnya, kalo pengemis ya sesudah di rehabilitasi terutama, tidak cuma

pengemis sih, PMKS yang lain juga sama begitu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

sebenarnya ya inikan ranah kita di bidang sosial, Pekerja Sosial Masyarakat

(PSM) kaya saya kan kebetulan relawan cuma kan sudah terdaftar di Dinas

Sosial menjadi Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), ya saya pikir rata-rata dari

kita sudah berkompeten di bidang ini, lagi pulan kan kita di damping oleh

Dinas Sosial sendiri kan

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Kita laksanain pengawasan itu tentu buat mencegah kan kalo mereka

nyeleweng, ya seperti jual peralatan atau ya jadi pengemis lagi

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Ya Tim Satuan Petugas (SATGAS) kelapangan pasti ada aja, entah itu dia

ngasih tau keberadaan merekanya atau ngadu kalo mereka merasa terganggu

gitu ya, terutama pedagang

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang mulai

Page 289: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka

bilang sedikit risih dengan itu

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Agus Amy

Jabatan : Anggota Pekerja Sosial Masyarakat (PSM)

Tampat : Kantor PSM

Waktu : Rabu 14 November Pukul 10:20

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 290: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pengawasan pengemis atau penyakit masyarakat lainnnya memang tugas

Dinas Sosial, kalau ini di Kota ya berarti Dinas Sosial Kota Serang, ya kalo

Dinsos Kota Serang sih punya Tim gabungan jadi ga Cuma Dinas Sosial

doang

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Ya sama kita laksanaik pengawasan kan buat mencegah, istilahnyamah lebih

baik mencegah dari pada mengobati kan, namanya juga dulu dia mengemis

siapa tau mereka kembali lagi kan, makannya kita awasi, yang di jalanan aja

udah banyak, jangan nambah banyak lagi lah kan istilahnyamah begitu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Kendala pasti ada seperti anggaran, kita sih melakukan apapun kan

tergantung anggarannya, kalau anggarannya turun ya kegiatan itu bakal

terlaksana

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Saya rasasih ya semua orang bisa lah, kalo di bilang berkompeten itu ya

spesifik saja, seharusnya semua orang kan memang sebagai Pekerja Sosial

Masyarakat (PSM), terutama mahasiswa KKM aja kan itu bisa di bilang

pekerja sosial

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Iya kita lakukan pengawasan pengemis udah di rehabilitasi

Page 291: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, 2018

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Ayu A

Jabatan : Anggota Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Tampat : Sekretariat Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Waktu : Senin, 19 November Pukul 09:00

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 292: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Teteh sendiri dari PERANK (Perkumpulan Anti Narkoba) kalo ditanya

kenapa bisa bergabung di Tim Satgas karna ya ada undangan ya untuk

membantu, bukan cuma kita aja sih lagian ada juga yang lain ya, kaya

Karang Taruna juga ikut kan

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif ya

karna sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain untuk

setidaknya membantu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

Kendala pasti ada seperti anggaran, kita sih melakukan apapun kan

tergantung anggarannya, kalau anggarannya turun ya kegiatan itu bakal

terlaksana

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Ya ada, ya itu contohnya Satpol PP

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

setau teteh ya semua udah ada prosedurnya, ya pasti kita awasi dari awal

sampe akhir kita awasi terus

Serang, 2018

Page 293: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

Member Check

Nama Informan : Heru

Jabatan : Anggota Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK)

Tampat : Dinas Sosial Kota Serang

Waktu : Senin, 19 November Pukul 13:30

Menyatakan dengan benar bahwa telah dilaksanakan wawancara dengan hasil yang

terteradi lampiran untuk keperluan penelitian skripsi yang dilakukan oleh nama

sebagai berikut di bawah ini :

Nama : Sandhi Ade Putra

Pekerjaan : Mahasiswa

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Publik

Untirta

Nim : 6661141363

A. Pelaku Kontrol Pelaksana Kebijakan

1. Siapakah yang melakukan pengawasan dalam penanganan pengemis di Kota

Serang.

Page 294: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Kita bergabung di Tim Satuan Petugas (SATGAS), init uh gabungan dari

Dinsos, kita sendiri PERANK, Satpoll PP dan yang lainnya

2. Seperti apakah bentuk pengawasan yang di lakukan oleh Dinas Sosial

iya memang,dalam melaksanakan pengawasan kita dari pendataan sampai

dengan mereka di berikan alat atau dana.

3. Berapa jumlah pegawai yang ada pada bagian pengawasan

dari Dinas Sosial ini pegawainya memang masih sedikit, dan di bidang yang

melakukan pengawasan terhadap pengemis tidak ada staffnya

4. Apakah jumlah pegawai dalam bidang pengawasan sudah memadai

Teteh pikir ya kalau hanya dari Dinas Sosial saja mungkin kurang efektif ya

karna sedikit, makannya kita meminta bantuan kepada pihak lain untuk

setidaknya membantu

5. Apakah ada kendala atau hambatan dalam melakukan pengawasan

ya pokonya dari awal, dari pengawasan titik untuk penjaringan kan kita

awasi dulu mana titik yang mau di jaring kan kemudian sampe mereka selesai

rehabilitasi tetep kita awasi

6. Apa ada dari pihak eksternal yang melakukan pengawasan dalam penanganan

pengemis di Kota Serang

Teteh sendiri kan dari Perkumpulan Anti Narkoba (PERANK), namanya kita

bermasyarakat pasti saling membantu

7. Apakah ada kerja sama dengan instansi lainnya untuk melakukan pengawasan

dalam menangani pengemis di Kota Serang

Kerja sama memang sudah dari lama dengan berbagai pihak, tapi teteh

sendiri gabung dengan tim satgas sih baru tahun ini

8. Apakah pernah ada laporan pengaduan dari masyarakat terkait terganggunya

terhadap keberadaan pengemis

Ya sebenarnya ada saja masyarakat yang ngadu ke kita saat kita turun

kelapangan, ya mulai dari warga yang ada di sekitaran situ maupun para

pedagang, mereka ngomong bahwa pengemis meminta” ada saja yang mulai

sedikit maksa, ataupun tidak mau pergi kalau belum di beri uang, mereka

bilang sedikit risih dengan itu

Serang, 2018

Page 295: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

…..…………………….

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG

NOMOR 2 TAHUN 2010

TENTANG

PENCEGAHAN, PEMBERANTASAN DAN PENANGGULANGAN

PENYAKIT MASYARAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SERANG,

Menimbang : a. bahwa Kota Serang adalah daerah dengan landasan kehidupan

masyarakat yang berbudaya dan beragama, sejalan dengan visi

dan misi Kota Serang;

b. bahwa berbagai bentuk perbuatan yang merupakan penyakit

masyarakat merupakan perbuatan yang meresahkan masyarakat,

ketertiban umum, keamanan, kesehatan dan nilai-nilai yang

hidup dalam masyarakat Kota Serang;

c. bahwa rasa aman, nyaman dan tentram perlu diwujudkan di Kota

Serang oleh karena itu perbuatan penyakit masyarakat yang ada

di Kota Serang diperlukan aturan tentang pembinaan,

pengawasan dan pengendalian, pelarangan serta penindakan

terhadap penyakit masyarakat agar terhindar dari gangguan /

dampak negatif yang akan timbul di dalam masyarakat;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada

huruf a, huruf b dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah

Page 296: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

tentang Pencegahan, Pemberantasan dan Penanggulangan

Penyakit Masyarakat.

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1974

tentang Ketentuan - ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 53,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3039 );

3. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana ( Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3209 );

4. Undang-Undang ………………..

4. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999

tentang Hak Azazi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1999 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3886);

5. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah

terakhir dengan Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 12

Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

7. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2007

tentang Pembentukan Kota Serang di Provinsi Banten (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 98, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4748);

8. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009

tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4967);

Page 297: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

9. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5063);

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593);

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten / Kota ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4737);

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2010

tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5104);

13. Peraturan ………………….

13. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 4 Tahun 2008 tentang

Urusan Pemerintahan Daerah Kota Serang (Lembaran Daerah Kota

Serang Tahun 2008 Nomor 7, Tambahan Lembaran Daerah Kota

Serang Nomor 7);

14. Peraturan Daerah Kota Serang Nomor 10 Tahun 2008 tentang

Pembentukan dan Susunan Organisasi Lembaga Teknis Daerah

Kota Serang (Lembaran Daerah Kota Serang tahun 2008 Nomor

13).

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SERANG

dan

WALIKOTA SERANG

MEMUTUSKAN:

Page 298: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENCEGAHAN,

PEMBERANTASAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT

MASYARAKAT

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kota Serang;

2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah

daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas - luasnya dalam sistem dan prinsip Negara

Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang - Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara

Pemerintahan Daerah;

4. Walikota adalah Walikota Serang;

5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang;

6. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Kota Serang;

7. Tim adalah Tim pengendalian dan pengawasan Peraturan Daerah yang keanggotaannya

terdiri dari Dinas atau Instansi dan pihak terkait lainnya;

8. Pejabat yang berwenang adalah pejabat atau pegawai yang diberi tugas di bidang tertentu

sesuai dengan peraturan perundang – undangan;

9. Penyidik adalah Penyidik Polisi Negara Republik Indonesia atau Pejabat Pegawai Negeri

Sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang – undang untuk melakukan

penyidikan;

10. Satuan ………………….

10. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disingkat SATPOL PP adalah bagian

perangkat daerah dalam penegakan Peraturan Daerah dan pelaksanaan kebijakan daerah

dibidang ketertiban umum dan ketentraman masyarakat;

11. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang

memungkinkan Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan

kegiatannya dengan tentram, tertib dan teratur;

Page 299: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

12. Pencegahan adalah upaya mendeteksi sedini mungkin disertai usaha terhadap segala

sesuatu yang akan menimbulkan keadaan tertentu;

13. Penanggulangan adalah suatu proses, cara, dan perbuatan mengatasi permasalahan

melalui upaya pencegahan (preventif), pembinaan dan rehabilitasi (kuratif) dan

penindakan (represif);

14. Penyakit masyarakat adalah hal - hal atau perbuatan yang terjadi ditengah - tengah

masyarakat yang tidak menyenangkan masyarakat atau meresahkan masyarakat yang

tidak sesuai dengan aturan agama dan adat serta tata krama kesopanan dalam masyarakat;

15. Maksiat adalah setiap perbuatan yang menyimpang dari ketentuan hukum, agama, adat

dan tata krama kesopanan, meliputi pelacuran atau prostitusi dan mabuk-mabukan;

16. Tempat maksiat adalah lokasi yang diduga atau dipandang sebagai sarana untuk

melakukan transaksi atau negosiasi kearah perbuatan maksiat maupun sarana untuk

melakukan perbuatan maksiat itu sendiri;

17. Pelacuran adalah perbuatan atau kegiatan seseorang atau sekelompok orang baik pria,

wanita atau waria, yang menyediakan dirinya kepada umum atau seseorang tertentu

untuk melakukan perbuatan atau kegiatan cabul atau hubungan seksual atau perbuatan

yang mengarah pada hubungan seksual di luar perkawinan yang dilakukan di hotel atau

penginapan, restoran, tempat hiburan, lokasi pelacuran atau di tempat-tempat lain di

daerah, dengan tujuan untuk mendapatkan imbalan berupa uang, barang dan / atau jasa

lainnya;

18. Perbuatan cabul adalah segala perbuatan yang tidak senonoh atau perbuatan yang

melanggar kesusilaan, norma social dan agama;

19. Pekerja Seks Komersial yang selanjutnya disebut PSK adalah wanita atau pria atau waria

yang memenuhi kebutuhan hidupnya baik memperoleh imbalan maupun tidak dengan

cara menjual diri atau melakukan persetubuhan yang menyimpang dari ketentuan hukum,

agama, adat dan tata krama, kesopanan yang berlaku di masyarakat;

20. Waria adalah seseorang yang memiliki kelamin pria atau kelamin ganda yang

mempunyai jiwa atau tingkah laku seperti wanita;

21. Perantara adalah orang yang menghubungkan secara langsung maupun tidak langsung

antara pasangan berlawanan jenis atau sejenis kearah terlaksananya perbuatan maksiat,

baik mendapat atau tidak mendapat imbalan atas usahanya tersebut;

22. Backing adalah orang atau sekelompok orang yang melindungi, menjamin atau

memberikan jasa, baik secara fisik maupun non fisik sehingga terjadi perbuatan maksiat;

Page 300: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

23. Minuman ……………….

23. Minuman beralkohol adalah minuman yang mengandung ethanol yang di proses dari

bahan hasil kimia atau pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi

dan destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, baik dengan cara memberikan perlakuan

terlebih dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses

dengan cara pengenceran minuman mengandung ethanol dengan kadar alkohol 1 %

sampai 5 % untuk Golongan A, 5 % sampai 20 % untuk Golongan B dan 20 % sampai 55

% untuk Golongan C;

24. Pengedaran minuman beralkohol adalah penyaluran minuman beralkohol untuk

diperdagangkan di daerah;

25. Hotel adalah rumah atau fasilitas berbentuk bangunan tempat orang menginap, makan

maupun fasilitas lainnya yang disediakan;

26. Wisma adalah fasilitas berbentuk rumah yang terdiri dari kamar - kamar untuk disewakan

sebagai tempat bermalam;

27. Pemondokan atau tempat kos - kosan adalah rumah yang terdiri dari kamar - kamar untuk

disewakan sebagai tempat tinggal dengan sewa per bulan atau per tahun;

28. Obyek wisata adalah fasilitas umum untuk berekreasi baik yang bersifat alami maupun

buatan;

29. Tempat hiburan adalah fasilitas umum dimana orang bisa menikmati hiburan seperti :

film, musik, sauna dan karaoke atau menikmati minuman atau tempat bersenang-senang;

30. Salon kecantikan adalah tempat usaha melayani jasa perawatan rambut, perawatan

kecantikan dan perawatan tubuh;

31. Kafe adalah tempat pelayanan mendapatkan minuman yang pengunjungnya mendapatkan

sajian hiburan berupa musik atau dalam bentuk lainnya;

32. Prostitusi adalah praktek pelacuran yang dilakukan oleh pria atau wanita dan/ atau waria

dengan mengharapkan imbalan uang;

33. Homoseks adalah pemenuhan hasrat seks yang dilakukan sesama laki - laki;

34. Lesbian adalah pemenuhan hasrat seks yang dilakukan sesama wanita;

35. Sodomi adalah hubungan seks melalui anus;

36. Penyimpangan seksual lainnya adalah penyaluran seksual yang dilakukan oleh

perseorangan atau lebih diluar kewajaran selain homoseks, lesbian dan sodomi;

37. Warnet adalah tempat usaha yang menyediakan layanan internet, browsing, chating,

facebook, email ataupun konten sejenisnya berbasis website;

Page 301: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

38. Pengemis adalah seseorang yang melakukan pekerjaannya dengan cara meminta-minta

baik dilakukan sendiri-sendiri atau berkelompok yang terorganisir secara sistematis

dengan mengatasnamakan lembaga-lembaga social, bertempat di jalan, rumah warga

maupun fasilitas umum;

39. Gelandangan adalah setiap orang yang hidup tidak menetap atau tuna wisma menempati

fasilitas sosial dan fasilitas umum sebagai tempat aktifitasnya;

40. Anak jalanan adalah anak–anak yang menghabiskan sebagian waktunya untuk bekerja

atau hidup di jalanan dan tempat–tempat umum, seperti jalan umum, terminal, pasar,

stasiun dan taman kota;

41. Rehabilitasi ........................

41. Rehabilitasi sosial adalah proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk

memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam

kehidupan bermasyarakat;

42. Pemberdayaan sosial adalah semua upaya yang diarahkan untuk menjadikan warga

negara khususnya warga Daerah yang mengalami masalah sosial, sehingga mampu

memenuhi kebutuhan dasarnya.

BAB II

TUJUAN

Pasal 2

Peraturan Daerah ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban dalam masyarakat melalui

jaminan kepastian hukum, dengan melarang kegiatan yang termasuk dalam kategori penyakit

masyarakat di Daerah.

BAB III

KLASIFIKASI PENYAKIT MASYARAKAT

Pasal 3

(1) Klasifikasi penyakit masyarakat yang diatur dalam Peraturan Daerah ini, mencakup

segala bentuk perbuatan, tindakan atau perilaku yang tidak menyenangkan dan

meresahkan masyarakat dan/atau melanggar nilai – nilai ajaran agama dan norma susila.

(2) Penyakit masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi:

a. Pelacuran dan penyimpangan seksual;

b. Waria yang menjajakan diri;

Page 302: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

c. Minuman beralkohol;

d. Gelandangan dan pengemis;

e. Anak jalanan;

f. Kegiatan yang dilarang pada bulan ramadhan.

(3) Semua tindakan dan/atau perbuatan yang berhubungan dengan penyakit masyarakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah tindakan dan/atau perbuatan yang

melanggar ketertiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Perundang - undangan.

BAB IV

LARANGAN

Pasal 4

(1) Pejabat yang berwenang dilarang mengeluarkan izin usaha dan/atau kegiatan yang

merangsang tumbuh dan berkembangnya perbuatan, tindakan dan perilaku penyakit

masyarakat.

(2) Pejabat yang berwenang dilarang memperpanjang izin usaha dan/atau kegiatan yang

diduga dan/atau pantas diduga telah merangsang tumbuh dan berkembangnya penyakit

masyarakat.

(3) Pejabat ………………

(3) Pejabat yang berwenang dapat mencabut izin usaha dan/atau menghentikan kegiatan

yang diduga dan/atau pantas diduga telah merangsang tumbuh dan berkembangnya

perbuatan, tindakan dan perilaku penyakit masyarakat.

(4) Pejabat yang berwenang berhak melarang setiap orang yang sikap atau perilakunya

menunjukkan indikasi yang kuat patut diduga sebagai pelaku penyakit masyarakat,

berada di tempat ibadah, jalan- jalan umum, lapangan, losmen, hotel, asrama, rumah

penduduk atau kontrakan, warung kopi, warung internet, tempat hiburan, gedung atau

tempat tontonan, sudut jalan atau lorong jalan dan tempat lainnya di daerah.

Bagian Kesatu

Pelacuran dan Penyimpangan Seksual

Pasal 5

Page 303: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Setiap orang dilarang :

a. Melakukan pelacuran atau perzinahan;

b. Menjadi pelacur dan/atau PSK;

c. Memakai jasa PSK;

d. Membujuk atau merayu, mempengaruhi, memikat, mengajak dan memaksa orang lain

dengan kata-kata, isyarat, tanda atau perbuatan lainnya yang dapat mengakibatkan

perbuatan yang mengarah pada terjadinya perzinahan;

e. Memperlihatkan sikap bermesraan, berpelukan dan/atau berciuman yang mengarah pada

hubungan seksual di tempat umum;

f. Melakukan penyimpangan seksual dalam bentuk hubungan homoseks, lesbian, sodomi

atau penyimpangan seksual lainnya;

g. Melakukan tindakan yang bertujuan untuk mempertemukan atau menghubungkan para

pelaku perzinahan baik dengan atau tanpa imbalan;

h. Menawarkan dirinya kepada orang lain untuk melakukan hubungan seks, homoseks atau

lesbian baik dengan atau tanpa imbalan;

i. Menjadikan atau membiarkan tempat yang dikuasainya sebagai tempat dilakukannya

perzinahan atau pelacuran;

j. Menjamin keberadaan tempat dilakukannya perzinahan atau pelacuran.

Bagian Kedua

Waria Yang Menjajakan Diri

Pasal 6

Setiap waria baik sendiri–sendiri ataupun berkelompok, dilarang berada di tempat umum atau

tempat lain untuk menjajakan atau menawarkan dirinya, membujuk atau merayu,

mempengaruhi, memikat, mengajak dan memaksa orang lain untuk melakukan perzinahan

atau penyimpangan seksual baik dengan atau tanpa imbalan.

Bagian Ketiga .......................

Bagian Ketiga

Minuman Keras

Pasal 7

(1) Setiap orang dilarang meminum minuman beralkohol.

Page 304: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

(2) Setiap orang dan/atau badan usaha dilarang menyimpan, mengedarkan dan/ atau menjual

minuman beralkohol golongan A, golongan B dan golongan C.

(3) Setiap orang dan/atau badan usaha dilarang menjadikan atau membiarkan tempatnya

sebagai tempat dilakukannya perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

(2).

(4) Setiap orang dilarang menjadi backing bagi tempat dilakukannya perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

(5) Pengecualian dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2), adalah minuman

beralkohol yang mengandung rempah - rempah, jamu dan sejenisnya untuk tujuan

kesehatan dan yang berada di hotel berbintang.

(6) Minuman untuk tujuan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ditetapkan oleh

Walikota sesuai peraturan perundang–undangan.

Bagian Keempat

Permainan Ketangkasan

Pasal 8

(1) Setiap pengusaha tempat permainan ketangkasan atau jasa layanan internet dilarang

membiarkan anak–anak berpakaian seragam sekolah bermain ditempatnya pada jam–jam

sekolah.

(2) Permainan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah play station, video game dan on

line internet.

Bagian Kelima

Gelandangan dan Pengemis

Pasal 9

(1) Setiap orang dilarang menjadi gelandangan dan pengemis.

(2) Setiap orang dilarang menyuruh atau memaksa orang lain menjadi pengemis.

(3) Setiap orang dilarang memberikan uang ataupun lainnya kepada pengemis.

Bagian Keenam

Kegiatan Yang Dilarang pada Bulan Ramadhan

Page 305: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 10

(1) Setiap orang dilarang merokok, makan atau minum di tempat umum atau tempat yang

dilintasi oleh umum pada siang hari di bulan ramadhan.

(2) Setiap ………………..

(3) Setiap orang dilarang menjadi becking bagi tempat dilakukannya perbuatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1).

(4) Setiap pengusaha restoran atau rumah makan atau warung dan pedagang makanan

dilarang menyediakan tempat dan melayani orang menyantap makanan dan minuman

pada siang hari selama bulan ramadhan.

Bagian Ketujuh

Penyalahgunaan Tempat Usaha

Pasal 11

(1) Setiap orang baik sendiri ataupun bersama - sama dilarang mendirikan dan/ atau

mengusahakan atau menyediakan tempat dan/atau orang untuk melakukan perbuatan

maksiat.

(2) Setiap pemilik dan/atau pengusaha hotel, wisma, penginapan, pemondokan atau rumah

kontrakan, tempat hiburan, obyek wisata, salon kecantikan, cafe, warung internet dan

warung kopi dilarang mempergunakan fasilitas sebgaimana dimaksud pada ayat (1),

sehingga memungkinkan terjadinya penyakit masyarakat, yaitu:

a. Memberi dan memperlancar kesempatan terjadinya penyakit masyarakat;

b. Memperdagangkan benda-benda yang merangsang terjadinya penyakit masyarakat;

c. Menyediakan prasarana dan sarana terjadinya penyakit masyarakat;

d. Meminjamkan fasilitas yang merangsang terjadinya penyakit masyarakat.

(3) Setiap orang atau kelompok dilarang menjadi backing yang memberi peluang untuk

terjadinya penyakit masyarakat.

BAB V

PERAN SERTA MASYARAKAT

Page 306: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 12

(1) Setiap orang berhak dan bertanggungjawab untuk berperan serta dalam mewujudkan

kehidupan dalam satu lingkungan yang aman, tertib dan tentram serta terbebas dari

perbuatan, tindakan dan perilaku penyakit masyarakat.

(2) Wujud peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa:

a. Mencegah segala perbuatan tindakan atau perilaku penyakit masyarakat yang

diketahui atau yang dimungkinkan akan terjadi;

b. Mengawasi semua tindakan dan/atau perbuatan yang berhubungan dengan penyakit

masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya;

c. Melaporkan kepada Pejabat atau pihak yang berwenang apabila mengetahui atau

menemukan tindakan, perbuatan dan perilaku penyakit masyarakat.

BAB VI …………………..

BAB VI

PENCEGAHAN, PENINDAKAN, PENGENDALIAN DAN

PENGAWASAN SERTA PEMBINAAN

Bagian Kesatu

Pencegahan

Pasal 13

Pejabat atau pihak yang berwenang berhak untuk mencegah dan melarang kegiatan yang

mengarah pada perbuatan, tindakan dan perilaku penyakit masyarakat.

Bagian Kedua

Penindakan

Pasal 14

(1) Pejabat atau pihak yang berwenang dapat melakukan tindakan untuk menutup atau

menyegel tempat yang digunakan atau diduga digunakan sebagai tempat dilakukannya

tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

Page 307: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

(2) Tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilarang untuk dibuka kembali sepanjang

belum ada jaminan dari pemilik atau pengelola bahwa tempat itu tidak akan digunakan

kembali untuk perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13.

(3) Masyarakat maupun pihak ketiga berhak mengajukan permohonan kepada Pejabat atau

pihak yang berwenang agar dilakukan penindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(4) Tata cara penindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih

lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 15

(1) SATPOL PP berwenang melakukan razia terhadap tempat atau rumah, tempat usaha,

jalan atau tempat umum, yang digunakan atau mempunyai indikasi atau bukti yang

kuat, sehingga patut diduga tempat tersebut digunakan sebagai tempat kegiatan penyakit

masyarakat.

(2) Tata cara pelaksanaan razia sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Walikota.

Bagian Ketiga

Pengendalian dan Pengawasan

Pasal 16

(1) Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Daerah ini, dilakukan

oleh Tim yang bersifat lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah.

(2) Tim sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Walikota.

Bagian Keempat …………………..

Bagian Keempat

Pembinaan

Pasal 17

(1) Pemerintah Daerah dan masyarakat wajib melakukan pembinaan terhadap orang atau

sekelompok orang yang terbukti melakukan perbuatan penyakit masyarakat.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan melalui kegiatan

rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial.

(3) Rehabilitasi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan melalui kegiatan:

Page 308: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

a. Bimbingan, pendidikan, pelatihan dan keterampilan teknis;

b. Bimbingan, penyuluhan rohaniah dan jasmaniah;

c. Penyediaan lapangan kerja atau penyaluran tenaga kerja.

(4) Pemberdayaan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan melalui

kegiatan:

a. Peningkatan kemauan dan kemampuan;

b. Penggalian sumber daya.

(5) Pembinaan terhadap orang atau sekelompok orang yang melanggar ketentuan Peraturan

Daerah ini, selain diberikan tindakan sebagimana dimaksud pada ayat (2), dapat juga

diberikan tindakan berupa sanksi administrasi.

Pasal 18

(1) Guna mengefektifkan pelaksanaan di lapangan, penyiapan sarana dan prasarana untuk

pelaksanakan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17, dilakukan secara

terpadu dibawah koordinasi Walikota atau Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

mempunyai tugas, pokok dan fungsi dibidang sosial.

(2) Tata Cara mengenai pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur lebih lanjut

dengan Peraturan Walikota.

Pasal 19

Pemerintah Daerah menyediakan anggaran untuk kegiatan pencegahan, pemberantasan dan

penanggulangan penyakit masyarakat yang dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah dan sumber lain yang sah menurut ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VII

PENYIDIKAN

Pasal 20

(1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Kota Serang diberi

wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan Penyidikan tindak pidana dibidang

pencegahan, pemberantasan dan penanggulangan penyakit masyarakat sebagaimana

dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.

(2) Wewenang………………

Page 309: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

(2) Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah:

a. Menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan

dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lebih lengkap

dan jelas;

b. Meneliti, mencari, mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan

tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana;

c. Meminta keterangan dan barang bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan

dengan tindak pidana;

d. Memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan

dengan tindak pidana;

e. Melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembukuan, pencatatan

dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan bukti

tersebut;

f. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak

pidana;

g. Memerintahkan berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau

tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang

dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e;

h. Memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;

i. Memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka

atau saksi;

j. Menghentikan penyidikan;

k. Melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana

menurut aturan yang berlaku.

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (2), memberitahukan dimulainya penyidikan

dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum melalui Penyidik Polisi

Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang -

Undang Hukum Acara Pidana.

BAB VIII

KETENTUAN PIDANA

Page 310: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 21

(1) Setiap orang dan/atau badan hukum yang melanggar ketentuan sebagaimnana diamaksud

dalam Pasal 4, Pasal 5, Pasal 6, Pasal 7 ayat (1), ayat (2), ayat (3) dan ayat (4), Pasal 8,

Pasal 9, Pasal 10 dan Pasal 11 Peraturan Daerah ini, diancam dengan pidana kurungan

paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- ( lima puluh

juta rupiah).

(2) Tindak Pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelanggaran.

Bab IX ………………….

BA B IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 22

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis

pelaksanaannya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.

Pasal 23

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini

dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Serang.

DDiitteettaappkkaann ddii SSeerraanngg

ppaaddaa ttaannggggaall 1155 JJuullii 22001100

WWAA LLII KKOOTTAA SS EERR AA NN GG,,

ttttdd

BBUUNNYYAAMMIINN

Page 311: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Diundangkan di Serang

pada tanggal 19 Juli 2010

SEKRETARIS DAERAH

KOTA SERANG,

ttd

S U L H I

L E M B A R A N D A E R A H K O T A S E R A N G T A H U N 2 0 1 0

N O M O R 2

P E N J E L A S A N

A T A S

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG

NOMOR 2 TAHUN 2010

TENTANG

PENCEGAHAN PEMBERANTASAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MASYARAKAT

Page 312: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

I. UMUM

Bahwa dengan terbentuknya Kota Serang, maka sebagai daerah otonom baru

berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 tahun 2007 tentang pembentukan Kota Serang di

Provinsi Banten, Pemerintah Kota Serang memiliki kewenangan untuk menyelenggarakan

urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

Kota Serang adalah daerah dengan landasan kehidupan masyarakat yang berbudaya

dan beragama sejalan dengan visi dan misi Kota Serang. Dengan semakin berkembang dan

meluasnya kehidupan masyarakat dapat timbul berbagai bentuk perbuatan penyakit

masyarakat yang merupakan perbuatan yang meresahkan masyarakat, ketertiban umum,

keamanan, kesehatan dan nilai – nilai yang hidup dalam masyarakat. Hal ini dapat merusak

kehidupan sosial ekonomi, bahkan telah menurunkan mental dan moral masyarakat

khususnya generasi muda.

Oleh karena itu, agar dapat mendukung, mewujudkan dan menciptakan ketertiban

dalam masyarakat serta memberikan rasa aman, nyaman dan tentram maka perbuatan

penyakit masyarakat yang ada di Kota Serang, diperlukan aturan tentang pembinaan,

pengawasan dan pengendalian, pelarangan serta penindakan terhadap penyakit masyarakat

agar terhindar dari gangguan atau dampak negatif yang akan timbul dalam masyarakat.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup Jelas

Pasal 2

Cukup Jelas

Pasal 3

Cukup Jelas

Pasal 4 ………………….

Page 313: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 4

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan merangsang tumbuh dan berkembangnya

perbuatan, tindakan dan perilaku penyakit masyarakat adalah perbuatan

atau kegiatan yang dapat mempengaruhi atau memikat orang lain untuk

melakukan perbuatan yang mengarah pada perbuatan, tndakan dan perilaku

penyakit masyarakat.

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Pasal 5

Cukup Jelas

Pasal 6

Cukup Jelas

Pasal 7

Cukup Jelas

Pasal 8

Cukup Jelas

Pasal 9

Cukup Jelas

Pasal 10

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan siang hari adalah waktu pelaksanaan ibadah puasa.

Ayat (2)

Cukup Jelas

Ayat (3)

Cukup Jelas

Page 314: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 11

Cukup Jelas

Pasal 12

Cukup Jelas

Pasal 13

Cukup Jelas

Pasal 14

Cukup Jelas

Pasal 15

Cukup Jelas

Pasal 16……………………….

Pasal 16

Cukup Jelas

Pasal 17

Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)

Cukup jelas

Ayat (4)

Cukup jelas

Ayat ( 5 )

Yang dimaksud dengan sanksi administrasi adalah peringatan tertulis.

Pasal 18

Cukup Jelas

Pasal 19

Cukup Jelas

Page 315: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Pasal 20

Cukup Jelas

Pasal 21

Cukup Jelas

Pasal 22

Cukup Jelas

Pasal 23

Cukup Jelas

SURAT PERINTAH TUGAS

Nomor : 460/ /Dinsos/II/2018

Dalam rangka kegiatan Penjaringan, Penjangkauan dan Pengawasan PMKS Penyakit

Masyarakat (PEKAT) Kota Serang Tahun 2018, Dengan ini Kepala Dinas Sosial

Kota Serang, Menugaskan Kepada Tim Satuan Tugas (SATGAS) yang tercantum

Namanya di bawah ini untuk melaksanakan Penjaringan Penjangkauan PMKS sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab

dan segera membuat laporan setelah kegiatan berakhir.

Serang, Februari 2018

Kepala Dinas Sosial

Kota Serang

Page 316: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

SYAMSURI, S.Sos

NIP.19580912 198303 1 010

NAMA – NAMA PETUGAS

1. Sabirin Karang Taruna

2. Nawahi Karang Taruna

3. Rasman TAGANA

4. Junaidi TAGANA

5. Kholis SATPOL PP

6. Wahyu PSM

7. Agus Amy PSM

8. Ayu Siti Fatimah Staff Dinsos

9. Ayu A PERANK

10. Heru PERANK

Serang, Februari 2018

Kepala Dinas

Sosial

Kota Serang

Page 317: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

SYAMSURI, S.Sos

NIP.19580912 198303 1 010

SURAT TUGAS

Nomor : 460/ /Dinsos/II/2018

Kepala Dinas Sosial Kota Serang menugaskan kepada Nama-nama

petugas di bawah ini :

1. Sabirin Karang Taruna

2. Nawahi Karang Taruna

3. Rasman TAGANA

4. Junaidi TAGANA

5. Kholis SATPOL PP

6. Wahyu PSM

7. Agus Amy PSM

8. Ayu Siti Fatimah Staff Dinsos

9. Ayu A PERANK

10. Heru PERANK

Untuk melaksanakan penjangkauan, penjaringan dan pengawasan

Gepeng sesuai dengan jadwa yang telah ditetapkan di setiap lampu merah

di Kota Serang.

Demikian surat tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh

tanggung jawab dan segera membuat laporan setelah kegiatan berakhir.

Page 318: PENGAWASAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA …repository.fisip-untirta.ac.id/1184/1/PENGAWASAN PENGEMIS OLEH... · 13.Bapak Heli Supriatna Selaku Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial

Serang, April 2018

Kepala Dinas Sosial

Kota Serang

SYAMSURI, S.Sos

NIP.19580912 198303 1 010