pengaruh promosi, kualitas produk, kepercayaan, dan...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK,
KEPERCAYAAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Nasabah BRI Syariah KCP Majapahit)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
SOFIYANTI NURUL HIDAYAH
NIM 63010150119
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
i
i
PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK,
KEPERCAYAAN, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
LOYALITAS NASABAH DENGAN KEPUASAN NASABAH
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi pada Nasabah BRI Syariah KCP Majapahit)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
SOFIYANTI NURUL HIDAYAH
NIM 63010150119
PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2019
ii
PENGESAHAN
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
v
PERNYTAAN BEBAS PLAGIAT
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka
mengubah diri mereka sendiri”.
(QS. Ar-Ra’d:11)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahakan untuk:
Kedua orang tuaku
Bapak M. Sodik dan Ibu Sulpida yanti
Adikku tersayang
Soya Khoiri Laili Wahdah
Kepada Bpk/Ibu Dosen IAIN Salatiga
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiarat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Promosi, Kualitas Produk, Kepercayaa dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening
(Studi pada nasabah BRI Syariah KCP Majapahit)”. Skripsi ini disusun dan diajukan
untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan progam studi Perbankan Syariah S1
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam penelitian ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan
moril, materiil serta bantuan yang berupa informasi dari berbagai pihak. Atas bantuan
maupun bimbingan yang diberikan kepada penulis, maka dengan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus dan mendalam kepada:
1. Prof. Dr. Zakiyudin, M.Ag selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Ari Stiawan, M.M, selaku Ketua Program Studi S1 Perbankan Syariah.
4. Nur Huri Mustofa, S.Ag. M.SI. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Dr. H. Abdul Aziz N.P.,MM, selaku dosen pembimbing akademik.
6. Seluruh dosen Program Studi S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam yang telah memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis.
7. Seluruh staff dan karyawan bagian akademik IAIN salatiga atas pelayanannya
8. Kedua orang tuaku Bapak M. Sodik dan Ibu Sulpida Yanti yang telah
memberikan doa, perlindungan, dan kasih sayang serta perhatian yang tak
terhingga. Adikku Soya Khoiri Laili Wahdah yang selalu membuatku
semangat.
9. Agus Supriyanto yang selalu menemani, memberikan semangat dan selalu
membantu setiap saat.
viii
10. Sahabat-sahabatku Feni, Rizka, Ni’ma, Umi, Wiwit, Setyo, Ulfi dan Fati,
terima kasih untuk persahabatan yang telah kalian berikan kepadaku, terima
kasih untuk semua nasehat, perhatian,yang telah kalian berikan, kalian
memberikan warna dalam hidupku.
11. BRI Syariah KCP Majapahit yang telah mengizinkan penulis untuk
menyebarkan kuesioner
12. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktunya untuk penulis,
terima kasih atas kerja samanya.
13. Teman-temanku Perbankan Syariah angkatan tahun 2015, terimakasih atas
segala kenangan selama kuliah.
14. Teman-temanku KKN posko 179 Asfia, Ipeh, Dina, Tika, Tomi, Mujib dan
Musyafa.
15. Pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Kritik dan saran sangat diharapkan untuk kesempurnaan penelitian di masa datang.
Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Salatiga, 11 September 2019
Penulis
ix
ABSTRAK
Hidayah, Sofiyanti Nurul. 2019. Pengaruh Promosi, Kualitas Produk, Kepercayaan
dan Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit. Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi
S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Nur Huri Mustofa, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi, kualitas
produk, kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah dengan
kepuasan nasabah sebagai variabel pemediasi. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebar kusioner kepada nasabah BRI Syariah KCP Majapahit sebanyak 99
responden. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode
pengumpulan data dengan kuesioner atau menyebar angket. Teknik pengambilan
sample penelitian ini menggunakan teknik Simple Random Sampling sebanyak 99
responden. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah dengan uji
instrumen (uji validitas, uji reliabilitas) uji statistik ( uji t, uji f dan uji R2) dan uji
asumsi klasik (multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan normalitas). Data yang
diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistic 23.
Dari hasil pengolahan data tersebut menunjukkan bahwa secara simultan,
variabel promosi, kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan dan kepuasan
nasabah secara bersama-sama mempengaruhi loyalitas nasabah. Sedangkan secara
parsial variabel promosi tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Variabel
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kepercayaan
berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kualitas pelayanan
berpengaruh tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kepuasan nasabah
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,822 artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara variabel independen
dengan variabel dependen (karena mendekati angka 1). Berdasarkan pengujian path
analysis kepuasan nasbaah (Z) tidak mampu memediasi promosi (X1) terhadap
loyalitas nasabah (Y). kepuasan nasbaah (Z) mampu memediasi kualitas produk (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Y). kepuasan nasbaah (Z) mampu memediasi
kepercayaan (X3) terhadap loyalitas nasabah (Y). kepuasan nasbaah (Z) mampu
memediasi kualitas pelayanan (X4) terhadap loyalitas nasabah (Y) BRI Syariah KCP
Majapahit.
Kata kunci: Promosi, Kualitas Produk, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan, Kepuasan
Nasabah dan Loyalitas Nasabah.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
PENGESAHAN ............................................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................ v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................................ v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii
ABSTRAK ................................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 11
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 13
E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 14
xi
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................................... 15
A. Telaah Pustaka .......................................................................................... 15
B. Kerangka Teori ......................................................................................... 20
1. Grand Theory ........................................................................................ 20
2. Promosi ................................................................................................. 26
3. Kualitas Produk ..................................................................................... 30
4. Kepercayaan .......................................................................................... 36
5. Kualitas Pelayanan ................................................................................ 41
6. Kepuasan Nasabah ................................................................................ 47
7. Loyalitas Nasabah ................................................................................. 53
C. Kerangka Penelitian .................................................................................. 57
D. Hipotesis ................................................................................................... 59
BAB III METODE PENELITIAN............................................................................. 69
A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 69
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 69
C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 70
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 71
E. Skala Pengukuran ..................................................................................... 73
xii
F. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................. 73
G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 76
H. Teknik Analisis Data ................................................................................ 78
1. Pengujian Instrumen ............................................................................. 78
2. Uji Statistik ........................................................................................... 79
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 81
4. Uji Path Analysis .................................................................................. 84
I. Alat Analisis ............................................................................................. 85
BAB IV ANALISIS DATA ...................................................................................... 86
A. Deskripsi Objek penelitian ........................................................................ 86
1. Identitas PT BRI Syariah KCP Majapahit ............................................ 86
2. Sejarah dan perkembangan BRI Syariah KCP Majapahit .................... 86
3. Struktur Organisasi ............................................................................... 89
B. Analisis Data ............................................................................................. 90
1. Uji Instrumen ........................................................................................ 90
2. Uji Statistik ........................................................................................... 92
3. Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 97
4. Analisis Jalur Path (Path Analyse) ...................................................... 101
xiii
5. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 111
6. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ......................................................... 114
BAB V PENUTUP ................................................................................................... 124
A. Kesimpulan ............................................................................................. 124
B. Saran ....................................................................................................... 125
C. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 126
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 127
LAMPIRAN .............................................................................................................. 133
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Research Gap ............................................................................................. 19
Tabel 3. 1 Kerangka Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen ........... 77
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden .......................................................................... 90
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas ...................................................................................... 90
Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................................. 91
Tabel 4. 4 Hasil uji t test 1 .......................................................................................... 93
Tabel 4. 5 Hasil uji t test 2 .......................................................................................... 94
Tabel 4. 6 Hasil Uji F (Simultan) ................................................................................ 95
Tabel 4. 7 Hasil Uji R2 ................................................................................................ 96
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikoliniearitas Metode VIF ................................................... 97
Tabel 4. 9 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 99
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas 1 ............................................................................. 99
Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas 2 ........................................................................... 100
Tabel 4. 12 Persamaan Regresi 1 .............................................................................. 101
Tabel 4. 13 Persamaan Regresi 2 .............................................................................. 103
Tabel 4. 14 Hasil Uji Hipotesis ................................................................................. 123
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian .......................................................................................... 58
Gambar 4. 1 Logo BRI Syariah .............................................................................................. 86
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Majapahit Semarang ............................. 89
Gambar 4. 3 Normalitas ........................................................................................................ 101
Gambar 4. 4 Model Analisis Jalur 1 ..................................................................................... 103
Gambar 4. 5 Model Analisis Jalur 2 ..................................................................................... 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bank adalah suatu badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dari
masyarakat yang merupakan sumber dana dan menyalurkannya kepada
masyarakat. Adapun bank Syariah menurut Muhamad adalah Lembaga keuangan
yang operasional dan berbagai produknya dikembangkan berlandaskan Syariah
Islam, khususnya berkaitan dengan pelarangan praktik riba, maisir, dan gharar
(Dahlan, 2018:99).
Perkembangan bank syariah yang pesat terasa semenjak era reformasi
pada akhir 1990-an, setelah pemerintah dan Bank Indonesia memberikan
komitmen besar dan menempuh berbagai kebijakan untuk mengembangkan bank
syariah (Ascarya. 2005:2). Setelah itu, perkembangan perbankan yang pesat akan
mengarah pada persaingan pelayanan, kemudahan,dan kenyamanan. Memberikan
pelayanan yang baik kepada nasabah akan membuat nasabah merasa nyaman
menggunakan jasa kita dan tidak akan membuat nasabah berpindah ke bank lain.
Untuk memperluas pangsa pasar, bank Syariah harus mampu
memberikan pamahaman yang baik mengenai perbankan Syariah.
Pengembangan jaringan perbankan syariah, terutama ditujukan untuk
menyediakan akses yang lebih luas kepada masyarakat dalam mendapatkan
pelayanan jasa bank syariah (Antonio. 2001:229). Promosi adalah salah satu cara
2
untuk memperluas jaringan bank Syariah. Melakukan pendekatan dan interaksi
langsung kepada konsumen yang membutuhkan jasa perbankan Syariah,
membuat bank Syariah bisa menyiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Dengan begitu pemahaman masyarakat mengenai bank Syariah
menjadi lebih baik dan membuat persepsi masyarakat menjadi positif mengenai
bank Syariah. Persepsi masyarakat yang baik adalah sebuah awalan yang baik
karena akan berdampak kepada kepercayaan terhadap produk dan bank Syariah.
Jika nasabah atau masyarakat sudah percaya dengan bank Syariah maka bukan
tidak mungkin nasabah akan melakukan pembelian produk atau menggunakan
jasa ulang.
Kepuasan pelanggan tergantung pada anggapan kinerja produk dalam
menyerahkan nilai relative terhadap harapan pembeli. Bila kinerja atau prestasi
sesuai atau bahkan melebihi harapan, pembelinya merasa puas (Shinta, 2011:10).
Kepuasan pelanggan adalah salah satu kunci penting bagi sebuah perusahaan.
Nasabah yang merasa puas besar kemungkinan akan melakukan pembelian ulang
atau bahkan akan merekomendasikan mengenai produk atau jasa kepada orang
lain. Kepuasan nasabah bisa diciptakan salah satunya dengan memberikan
pelayanan yang berkualitas. Pelayanan yang berkualitas adalah tujuan perusahaan
agar nasabah merasa puas¸sehingga bisa meningkatkan loyalitas nasabah.
Nasabah yang loyal akan melakukan pembelian produk atau jasa yang berulang-
ulang sehingga akan berdampak kinerja suatu bank yang akan terus melakukan
inovasi sesuai dengan kebuthan nasabah.
3
Dengan demikian untuk meningkatkan kualitas suatu bank, diperlukan
adanya loyalitas nasabah yang bisa tercipta dari peningkatan kepuasan nasabah
yang bisa dicapai berdasarkan kualitas pelayanan¸kualitas produk, kepercayaan
dan promosi. Sehingga konsep promosi ̧ kualitas produk, kepercayaan, kualitas
pelayanan, kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah saling berkaitan.
Salah satu lembaga keuangan yang menggunakan prinsip syariah dalam
kegiatan operasionalnya adalah bank BRI Syariah KCP Majapahit Semarang.
Pada setiap kegiatannya BRI Syariah baik kegiataan penyaluran dana ataupun
penghimpunan dana dari masyarakat menggunakan prinsip Syariah dan sistem
bagi hasil. BRI Syariah tumbuh dengan menghadirkan produk dan layanan
terbaik dengan kapabilitas sebagai bank ritel modern terkemuka dengan layanan
finansial sesuai kebutuhan nasabah (www.brisyariah.co.id). BRI Syariah KCP
Majapahit hadir, tampil, dan tumbuh sebagai bank untuk melayani kebutuhan
nasabahnya disemua sektor, baik mikro maupun regular. Dengan kelengkapan
produk tersebut menjadikan BRI Syariah KCP Majapahit menjadi semakin luas
pangsa pasarnya.
Tujuan atau visi BRI Syariah adalah menjadi bank ritel modern
terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan
jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna (www.brisyariah.co.id).
Maka dari itu BRI Syariah harus menciptakan kepuasan nasabah dengan
memberikan layanan terbaiknya sesuai dengan kebutuah nasabah. Upaya untuk
4
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabahnya bisa dilakukan dengan
cara menawarkan produk terbaik kepada nasabahnya. Sehingga orientasi bank
Syariah sekarang adalah untuk mempertahankan loyalitas nasabah yang bisa
dicapai dengan cara menciptakan kepuasan nasabah.
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan nasabah diperlukan
adanya manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan
adalah pendekatan serangkaian keterpaduan kemampuan perusahaan untuk
mengidentifikasi, menarik, memperoleh, dan mempertahankan pelanggan
(Hasan.2010:185). Hubungan yang baik dengan nasabah dapat menciptakan
kepercayaan kepada nasabah. Kepercayaan ini menjadi bagian penting karena
tanpa kepercayaan bank akan menjadi sangat sulit untuk bisa berkembang. Untuk
dapat menjada dan menciptakan kepercayaan bisa dilakukan dengan memberikan
kualitas produk yang baik, kualitas pelayanan yang prima, sehingga kepercayaan
dapat terbentuk dan dampaknya nasbah menjadi loyal.
Dengan demikian maka BRI Syariah KCP Majapahit harus mampu
menjaga loyalitas nasabah agar menjadi bank pilihan yang terpercaya.
Memberikan layanan yang bisa memuaskan nasabah misalnya dengan
memberikan pelayanan yang ramah, menerima kritikan dari nasabah, dan
menerima keluhan nasabah akan membuat nasabah merasa senang dan puas
sehingga nasabah akan loyal terhadap bank.
5
Berdasarkan hasil peneletian terdahulu, masih terdapat perbedaan hasil
dari penelitian mengenai promosi¸ kualitas produk¸kepercayaan, kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah melalui kepuasan nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2016) dengan judul “Bauran
Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus di PT Bank BNI
Syariah Cabang Palembang)” memiliki hasil tidak terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara Promosi Terhadap Loyalitas Nasabah, hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan (Saputri) pada tahun 2018 dengan
judul ”Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank
Syariah Mandiri Cabang Selat Panjang” yang memiliki hasil promosi
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah BSM. Penelitian selanjutnya
adalah yang dilakukan oleh Aini dan Wadhan (2016) dengan judul “Pengaruh
Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Peningkatan Loyalitas Nasabah Pada BPRS
Bhakti Sumekar Kantor Cabang Pamekasan” dengan hasil variabel promosi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan loyalitas Nasabah.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Zuhria dan Anwar (2018) yang berjudul
“Pengaruh Bauran Pemasaran Bank Terhadap Loyalitas Nasabah (BTN Syariah
KC Surabaya) dengan hasil Promosi berpengaruh Signifikan positif terhadap
loyalitas Nasabah. Izzah (2016) dengan judul “Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Loyalitas Nasabah Dalam Menabung (Studi Kasus BPRS PNM
Binama Semarang) “ menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh positif
terhadap Loyalitas nasabah dalam menabung di BPRS PNM Binama Semarang
6
Penelitian mengenai kualitas produk dilakukan Sof’an dan Supriyadi
(2016) dengan judul “Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Produk, Kualitas Jasa
Syariah dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah di Bank Syariah Mandiri
Kudus” menunjukkan kualitas produk memiliki pengaruh terhadap loyalitas
nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Kudus. Kemudian penelitian yang
dilakukan oleh Bastian yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Komunikasi
Interpersonal, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri” dengan hasil kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian lainnya dilakukan
oleh Wibawa, dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan
Jemput Maslahah Terhadap Loyalitas Nasabah Bank BJB Syariah Cabang
Lembang”, bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap loyalitas
nasabah. Muslimah dan Murti (2017) dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk
dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah dan Dampaknya Terhadap
Loyalitas Nasabah Tabungan Tanda 360 Bank OCBC NISP Cabang Harco
Mangga Dua”, hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya pengaruh positif
dan tidak signifikan secara tidak langsung kualitas produk terhadap loyalitas
nasabah. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Taufan dan Santosa (2014)
dengan judul “Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Loyalitas Nasabah
(Studi Pada Tabungan BritAma BRI Kantor Cabang Pattimura Semarang)”
menunjukkan semua variable independen yaitu kualitas produk, fitur produk, dan
7
desain produk mempunyai pengaruh positif terhadap variable dependen yaitu
loyalitas nasabah..
Penelitian yang dilakukan Khotimah (2018) dengan judul “Pengaruh
Religiusitas, Kepercayaan, Citra Perusahaan, dan Sistem Bagi Hasil Terhadap
Minat Nasabah Menabung dan Loyalitas di Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus
Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri Gresik)” terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara kepercayaan terhadap loyalitas nasabah. Sedangakan penelitian
yang dilakukan oleh Mahyuni dan Firdaus (2014) yang berjudul “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah Pada Bank Mumalat
Indonesia Cabang Banjarmasin” tidak terdapat bukti variabel kepercayaan
berpengaruh sigifikan terhadap loyalitas nasabah. Kemudian penelitian yang
dilakukan Mulyani, Hufron dan Khoirul dengan judul “Pengaruh Penerapan
Marketing Syariah, Kepuasan Nasabah dan Kepercayaan Nasabah Terhadap
Loyalitas Nasabah Pada BPRS Bumi Rinjani Kepanjen Malang”, hasil dari
penelitian tersebut adalah variabel Kepercayaan berpengaruh tidak signifikan
terhadap Loyalitas Nasabah. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Kalsum
(2016) yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Merek Terhadap
Loyalitas Nasabah Menabung di Tebing Tinggi (Studi Kasus: Bank Syariah
Mandiri Cabang Tebing Tinggi)” terdapat pengaruh signifikan Kepercayaan
Merek terhadap loyalitas nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tebing
Tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Maulana dan Yunus (2017) dengan judul
“Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Loyalitas Nasabah Melalui Kepuasan
8
Nasabah dan Kepercayaan Nasabah Tabungan Bank BRI Syariah di Kota Banda
Aceh” terdapat pengaruh antara kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian mengenai kualitas pelayanan dilakukan oleh Zakiy dan
Azzahroh (2017) dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Loyalitas
Nasbah Bank Syariah dengan kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening”
dengan hasil terdapat pengaruh positif antara kualitas pelayanan terhadap
loyalitas nasabah. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nurhayati dan Sukesti
(2016) dengan judul “Peningkatan Loyalitas Nasabah Bank Syariah Melalui
Peningkatan Kualitas Layanan dan Kepuasan Nasabah dengan Variabel
Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Bank Syariah di Kota
Semarang) menunjukkan Kualitas Layanan berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah. Selanjutnya penelitian oleh Trisusanti (20170 yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Pelayanan dan kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah
(Studi Pada Bank BNII Syariah Kantor Cabang Pekanbaru) dengan hasil
penelitian adalah variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
loyalitas nasabah. Selanjutnya penelitian oleh Iskawanto Kurniawan dan
Muchsin S. Shihab pada tahun 2015 dengan judul penelitian “Pengaruh Nilai
Nasabah, Kualitas Pelayanan, Dan Kualitas Hubungan Terhadap Kepuasan
Nasabah Serta Implikasinya Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah Mandiri”
bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loalitas
nasabah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Ridwan, Pusporini dan
Samin ( 2018) dengan judul “ Pengaruh Kepercayaan, Kualitas Pelayanan, dan
9
Nilai Nasabah Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening Pada Bank BNI” dengan hasil kualitas pelayanan
berpengaruh tidak signifikan secara langsung terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian mengenai kepuasan nasabah dilakukan oleh Yaqin dan Ilfitriah
(2014) yang berjudul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank Pengguna E-Banking Di Surabaya” menunjukkan
bahwa kepuasan nasabah memberi pengaruh yang positif tidak signifikan
terhadap loyalitas nasabah. Kemudian penelitian yang dilakukan Sof’an dan
Supriyadi (2016) dengan judul “Pengaruh Nilai Nasabah, Kualita Produk,
Kualitas Jasa Syariah dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah di Bank
Syariah Mandiri Kudus” menunjukkan kepuasan nasabah memiliki pengaruh
terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Kudus. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Ridwan, Pusporini dan Samin (2018) dengan
judul “ Pengaruh Kepercayaan, Kualitas Pelayanan, dan Nilai Nasabah Terhadap
Loyalitas Pelanggan Melalui Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Bank
BNI” dengan hasil kepuasan nasabah berpengaruh tidak signifikan secara
langsung terhadap loyalitas nasabah. Penelitian lainnya dilakukan oleh Nurhayati
dan Sukesti (2016) dengan judul “Peningkatan Loyalitas Nasabah Bank Syariah
Melalui Peningkatan Kualitas Layanan dan Kepuasan Nasabah dengan Variabel
Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Bank Syariah di Kota
Semarang) menunjukkan kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap
loyalitas nasabah. Arifin, Kusyanti, dan Mursityo (2018) dengan judul “Analisis
10
Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah dengan Menggunakan E-S-Qual dan E-Recs-Qual (Studi pada
Pengguna Layanan BSMNet Bank Syariah Mandiri)”, menunjukkan hasil bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepuasan terhadap variabel
loyalitas.
Berdasarkan uraian di atas, penulis menganggap ada pengaruh antara
promosi, kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah
yang merupakan kunci keberhasilan dalam meningkatkan loyalitas nasabah bank
Syariah. Sehingga berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Promosi, Kualitas Produk,
Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Nasabah Bank BRI
Syariah KCP Majapahit)
11
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas penulis dapat menarik rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah Bank BRI
Syariah KCP Majapahit?
2. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah KCP Majapahit?
3. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah Bank BRI
Syariah KCP Majapahit?
4. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah KCP Majapahit?
5. Bagaimana pengaruh kepuasan nasbah terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah KCP Majapahit?
6. Bagaimana pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
7. Bagaimana pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
8. Bagaimana pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
9. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
melalui kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
12
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, penelitian ini digunakan
untuk:
1. Menganalisis pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah Bank BRI
Syariah KCP Majapahit?
2. Menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit?
3. Menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah Bank BRI
Syariah KCP Majapahit?
4. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
5. Menganalisis pengaruh kepuasan nasbah terhadap loyalitas nasabah Bank
BRI Syariah KCP Majapahit?
6. Menganalisis pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
7. Menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
8. Menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah melalui
kepuasan nasabah Bank BRI Syariah KCP Majapahit?
9. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
melalui kepuasan nasabah BRI Syariah KCP Majapahit?
13
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat menjadi landasan dalam pengembangan
pembelajaran mengenai loyalitas nasabah bank syariah. Selain itu juga
menjadi nilai tambah pengetahuan dalam bidang bank syariah, dan diharapkan
dapat bermanfaat bagi penelitian-penelitian mendatang.
2. Manfaat praktis
a) Bagi penulis
Diharapkan dengan seluruh tahapan penelitian serta hasil penelitian yang
diperoleh dapat memperluas wawasan dan sekaligus memperoleh
pengetahuan penulis mengenai penerapan strategi meningkatkan loyalitas
bank syariah.
b) Bagi akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam upaya
pengembangan ilmu strategi meningkatkan loyalitas nasabah bank syariah,
dan berguna juga untuk menjadi referensi bagi mahasiswa yang sedang
melakukan kajian.
c) Bagi Bank BRI Syariah KCP Majapahit
Penulis berharap manfaat hasil penelitian dapat diterima sebagai kontribusi
untuk upaya meningkatkan loyalitas nasabah bank syariah
14
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini terbagi menjadi 5 bab yaitu :
BAB I : Pendahuluan.
Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka.
Bab ini menguraikan tentang telaah pustaka yang dijadikan acuan dan referensi
oleh peneliti, kerangka teori yang berisi teori yang relevan mengenai semua
variabel yang digunakan dan Hipotesis atau jawaban sementara penulis terhadap
masalah
BAB III : Metode Penelitian.
Pada bab ini berisi tentang variabel yang digunakan dalam penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi dan sampel yang digunakan, definisi konsep
penelitian, skala pengukuran, dan teknik pengumpulan data.
BAB IV : Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi obyek penelitian, analisis data, dan pembahasan.
BAB V : Penutup
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Penelitian mengenai loyalitas nasabah sebelumnya telah dilakukan oleh
beberapa peneliti terdahulu. Penelitian yang pertama mengenai variabel promosi
yang dilakukan oleh Saputri (2018) yang berjudul “Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan Bank Syariah Mandiri Cabang Selat
Panjang”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh nasabah tabungan Bank
Syariah Mandiri cabang Selat Panjang yaitu sebanyak 6120 rekening.
Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling Model analisis yang
akan digunakan adalah analisis jalur (Path analysis) yang dibuat untuk
menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel penyebab
(variabel eksogen) terhadap variabel akibat (variabel endogen). Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa Promosi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas pelanggan.
Selanjutmya penelitian yang dilakukan oleh Bastian (2017) dengan judul
“Pengaruh Kualitas Produk, Komunikasi Interpersonal, dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.
Populasi dari penelitian ini yaitu seluruh nasabah PT Bank BNI Syariah Kantor
Cabang Kediri. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebanyak 75
16
responden. Penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Terlihat variabel kualitas
produk mempunyai nilai sig. 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak. Jadi dapat
disimpulkan bahwa variabel kualitas produk, komunikasi interpersonal, dan
kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Selanjutnya penelitian mengenai variabel kepercayaan yang dilakukan
oleh Khotimah (2018) yang berjudul “Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan, Citra
Perusahaan, dan Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Menabung dan
Loyalitas Di Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Syariah
Mandiri Gresik)”. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif. sedangkan sampel penelitian ini menggunakan
nonprobability sampling dengan yaitu teknik accidental sampling yaitu siapa saja
yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti. Selanjutnya teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square
(PLS) dengan program WarpPLS 5.0. Hasil penelitian ini menunjukkan variabel
kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah di Bank Syariah
Mandiri. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa variabel kepercayaan memiliki
pengaruh yang positif terhadap variabel loyalitas nasabah yang dapat diamati
melalui nilai koefisien jalur yang bernilai positif sebesar 0,660. Angka ini
menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan penilaian terhadap kepercayaan
sebesar satu satuan, maka loyalitas nasabah akan meningkat sebesar 0,660 dan
17
begitu pula sebaliknya, setiap terjadi penurunan penilaian terhadap kepercayaan
sebesar satu satuan, maka loyalitas nasabah akan menurun sebesar 0,660. Nilai
R2 dapat dilihat pada effect size, dimana nilainya sebesar 0,643 berarti bahwa
variabel kepercayaan mempengaruhi variabel loyalitas nasabah sebesar 64,3%
dan sisanya 35,7% dipengaruhi oleh variabel lainnya diluar penelitian ini.
Penelitian selanjutnya mengenai pegaruh variabel kualitas pelayanan oleh
Zakiy dan Azzahroh (2017) dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap
Loyalitas Nasabah Bank Syariah dengan kepuasan Nasabah sebagai Variabel
Intervening” Tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk melihat peran
variabel pemediasi yaitu kepuasan nasabah dalam pengaruh kualitas layanan
terhadap loyalitas nasabah.. Responden dalam penelitian ini adalah nasabah lima
Bank Syariah di Indonesia dan peneliti membagikan 100 kuesioner. Pengukuran
kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Peneliti menggunakan
metode back-translation untuk memastikan terjemahan yang benar dari setiap
pernyataan yang disesuaikan dalam bahasa Indonesia. Hasil pengujian model
struktural menunjukan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif signifikan
terhadap loyalitas nasabah dengan nilai koefisien sebesar 0,091 dan T-value
1,033. Sedangkan kepuasan nasabah memediasi pengaruh kualitas layanan
terhadap loyalitas nasabah, dapat dilihat pengaruh predictor (kualitas layanan)
terhadap criterion (loyalitas nasabah) dengan tetap memasukan pengaruh mediasi
(Kepuasan nasabah). Dari pengujian tampak bahwa ketika pengaruh dari
18
mediator dimasukan pada model terlihat bahwa kualitas layanan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah.
Penelitian terakhir mengenai pengaruh variabel kepuasan nasabah
terhadap loyalita nasabah yang dilakukan oleh Arifin, Kusyanti dan Mursityo
(2018) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking
terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah dengan Menggunakan E-S-Qual dan
E-Recs-Qual (Studi pada Pengguna Layanan BSMNet Bank Syariah Mandiri)”.
Responden pada penelitian ini dihimpun berdasarkan teknik random sampling,
yaitu pemilihan sampel secara acak terhadap pengguna layanan BSMNet wilayah
Cilacap yang diketemui oleh peneliti. Perhitungan sampel didasarkan rumus
slovin. Dimana terdapat populasi pengguna BSMNet sebanyak 537 (N) orang
pada wilayah Cilacap, serta menggunakan batas toleransi ketidaktelitian 10% (α),
sehingga didapat angka 85. 85 merupakan total sampel responden yang akan
digunakan pada penelitian ini (n). Hasil analisis signifikansi parsial pada regresi
linier sederhana menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
variabel kepuasan terhadap variabel loyalitas. Nilai besar pengaruh variabel
kepuasan terhadap variabel loyalitas adalah 0,558 bernilai positif. Nilai posotif
berarti apabila tingkat kepuasan penggunaan BSMNet semakin meningkat, maka
akan semakin meningkat pula tingkat loyalitas pengguna BSMNet, begitu pula
sebaliknya.
19
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu
terletak pada objek maupun variabel-variabel penelitian, variabel-variabel
tersebut ditambahi atau dikurangi dari masing-masing penelitian. Selain itu
teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling
dengan alat analisis SPSS. Objek dalam penelitian ini adalah Bank BRI Syariah
KCP Majapahit
Tabel 2. 1 Research Gap
Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Judul: Pengaruh Promosi, Kualitas Produk, Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Loyalits Nasabah dengan kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Nasbah
BRI Syariah KCP Majapahit)
Research Gap: Terdapat perbedaan hasil penelitian antara promosi, kualitas produk,
kepercayaan dan kualitas pelayanan terhadap loyalits nasabah dengan kepuasan nasabah
sebagai variabel intervening
Akbar Bauran Pemasaran Jasa
Terhadap Loyalitas
Nasabah (Studi Kasus di
PT. Bank BNI Syariah
Cabang Palembang)
Variabel independen:
produk, harga, lokasi,
promosi, orang, proses,
Bukti Fisik.
Variabel dependen:
Loyalitas Pegguna Jasa
promosi yang
ditawarkan PT. Bank
BNI Syariah Cabang
Palembang tidak
memiliki pengaruh
secara signifikan
positif terhadap
loyalitas nasabah
dalam menabung
Muslimah
dan Murti
Pengaruh Kualitas Produk
dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan
Nasabah dan Dampaknya
Terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Tanda
360 Bank Ocbc NISP
Cabang Harco Mangga Dua
Variabel independen: Nilai
Nasabah, Kualitas Produk,
Kualitas Jasa Syariah,
Kepuasan Nasabah
Variabel Dependen:
Loyalitas Nasabah
Pengaruh kualitas
produk terhadap
loyalitas nasabah
melalui kepuasan
nasabah positif dan
tidak signifikan.
Mahyuni
dan
Firdaus
Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi
Loyalitas Nasabah Pada
Bank Mumalat Indonesia
Cabang Banjarmasin
Variabel Independen:
kualitas pelayanan, citra
perusahaan, kepercayaan,
komitmen, kepuasan
nasabah
Variabel Dependen:
loyalitas Nasabah
Hasil pengujian
hipotesis 7
menunjukkan bahwa
kepercayaan tidak
terbukti berpengaruh
terhadap loyalitas
20
nasabah
Lanjutan tabel...
Nama
Peneliti
Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Khotimah
Pengaruh Religiusitas,
Kepercayaan, Citra
Perusahaan, dan Sistem
Bagi Hasil Terhadap Minat
Nasabah Menabung dan
Loyalitas Di Bank Syariah
Mandiri.
Variabel Independen:
Kepercayaan
Variabel Dependen:
Loyalitas Nasabah
Variabel kepercayaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap loyalitas
nasabah di Bank
Syariah Mandiri.
Ridwan,
Pusporini,
dan Samin
Pengaruh Kepercayaan,
Kualitas Pelayanan, Dan
Nilai Nasabah Terhadap
Loyalitas Pelanggan
Melalui Kepuasan Sebagai
Variabel Intervening Pada
Bank BNI
Variabel independent:
Kepercayaan, Kualitas
Layanan, Nilai Nasabah
Variabel dependen:
Kepuasan Nasabah,
Loyalitas Nasabah
Kualitas layanan
berpengaruh tidak
signifikan lebih besar
terhadap loyalitas.
Artinya dalam hal ini
kualitas layanan bank
BNI di jakarta selatan
memberikan
pelayanan kurang
nyaman untuk
nasabahnya
Yaqin dan
Ilfitriah
Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap
Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah Bank Pengguna E-
Banking Di Surabaya
Variabel Independen:
Kepuasan Nasabah
Variabel Dependen:
Loyalitas Nasabah
Kepuasan nasabah
berpengaruh positif
tidak signifikan
terhadap loyalitas
nasabah
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019
B. Kerangka Teori
1. Grand Theory
Pada kondisi bisnis yang sangat kompetitif ini, dimana tingkat
persaingan yang tinggi dengan diferensiasi produk dan jasa yang begitu
beragam, maka kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi suatu hal yang sangat
penting. Pada perusahaan kepuasan dan loyalitas pelanggan menjadi sangat
penting untuk meningkatkan keuntungan sehingga perusahaan selalu menjaga
21
hubungan baik dengan pelanggan. Perusahaan yang memiliki program fokus
pada pelanggan berharap pelanggan menjadi loyal terhadap perusahaan
(Fatihudin dan Firmansyah. 2009: 210).
Kepuasan konsumen dapat dicapai dengan memberikan kualitas yang
baik. Komunikasi merupakan bagian dari kualitas. Terciptanya kepuasan
pelanggan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya menjaga hubungan
jangka panjang antara perusahaan dan pelanggannya, yang menjadikan dasar
yang baik bagi pembelian ulang (repurchase) dan mendorong terciptanya
loyalitas pelanggan baik secara pasif maupun aktif seperti positive word of
mouth. Memberikan layanan yang memuaskan pelanggan serta menghasilkan
produk maupun jasa yang berkualitas merupakan tantangan bisnis, namun
apabila perusahaan memiliki keunggulan di bidang ini akan sulit ditiru oleh
pesaing (Wijaya. 2018:3).
Supranto dalam Wijaya (2018:22) mengemukakan bahwa Para
pelanggan yang terpuaskan merupakan sumber manfaat jangka pendek maupun
jangka panjang bagi pemasar. Memberikan kualitas dan layanan pelanggan
yang superior secara konsisten akan memungkinkan perusahaan membangun
sejumlah kekuatan penting. Jadi yang perlu diperhatikan dan diingat para
pemasar adalah bahwa para pelanggan melakukan pembelian untuk memenuhi
harapan-harapan, dan para pemasar mempunyai tanggung jawab untuk
melakukannya
22
Beberapa kekuatan penting dari kualitas yaitu:
a. Membangun Rintangan Masuk bagi Para Pesaing
Kualitas dan layanan pelanggan dapat juga memberikan atau
menimbulkan rintan-g an masuk yang lebih tinggi terhadap para pesain
b. Memperkuat Loyalitas Pelanggan
Kepuasan pelanggan berhubungan dengan loyalitas pelanggan dan
menghasil-kan pembelian ulang (repeat purchase). Kepuasan berperan
sebagai salah satu unsur yang membentuk loyalitas meskipun bukan faktor
mutlak. Usaha-usaha yang dilakukan oleh para pemasar untuk membina
loyalitas pelanggan jangka panjang menimbulkan konsep yang disebut
relationship marketing (pemasaran hubungan). Relationship marketing
merupakan strategi yang membina loyalitas pelanggan jangka panjang.
Konsep ini berdasarkan pada upaya menjadi partner para pelanggan serta
berbuat apa yang terbaik bagi para pelanggan dalam waktu yang lama.
Hasilnya adalah loyalitas pelanggan dan peningkatan kinerja perusahaan.
c. Produk yang Dibedakan (Differentiating Products)
Banyaknya produk yang sangat mirip satu sama lain akan
membingungkan konsumen. Salah satu cara untuk membedakannya
adalahmenyediakan layanan yang superior. Layanan pelanggan
23
merupakan cara yang kuat untuk meningkatkan penawaran dengan
menambah nilai terhadap produk dasar (basic products)
d. Biaya Pemasaran yang Lebih Rendah
Layanan pelanggan dapat secara dramatis mengurangi biaya
penjualan dan pemasaran suatu perusahaan. Pertama, memperoleh
seorang pelanggan baru perlu pengorbanan atau memerlukan biaya yang
berlipat ganda daripada memperta-hankan seorang pelanggan yang ada.
Kedua, para pelanggan yang puas merupakan sumber periklanan yang
terbaik bagi perusahaan jika mereka menceritakan kepada keluarga,
teman, atau kenalan mereka mengenai perusahaan yang bersangkutan.
Ketiga, kebalikan dari alasan kedua: para pelanggan yang tidak puas
dengan barang dan jasa yang mereka beli juga akan menyebarkan
ketidakpuasannya kepada pihak lain.
e. Harga yang Lebih Tinggi
Para pelanggan yang puas biasanya tidak berkeberatan dan
bersedia mem-bayar dengan harga yang lebih tinggi untuk kualitas dan
layanan pelanggan. Ini berarti perusahaan dapat memperoleh margin
keuntungan yang lebih tinggi jika konsumen dipuaskan dengan kualitas
produk dan layanan pelanggan.
24
Kualitas dan layanan pelanggan dapat memengaruhi bauran pemasaran
dalam beberapa cara. Bauran pemasaran disingkat dari 4P yaitu Product, Price,
Place, dan Promotion (Supranto dalam Wijaya. 2018:25).
a. Faktor Produk
Disamping kemampuan untuk memenuhi kebu-tuhan pelanggan,
desain produk memengaruhi bidang lain dari usaha-usaha pemasaran.
Pertama, desain produk dapat memengaruhi sikap para wiraniaga,
khususnya dalam pemasaran produk yang memerlukan demonstrasi
produk. Perusahaan harus dapat meyakinkan staf penjualan dengan produk
tersebut sebelum dapat sukses sam-pai ke tangan para pelanggan.
Disamping itu, para wiraniaga yang kompeten akan cepat menyadari
apakah produk tersebut memenuhi kebutuhan para konsumen atau tidak,
dan ini akan memengaruhi upaya mereka dalam aktivitas penjual an.
Kedua, desain produk memengaruhi pemasaran dalam bidang promosi.
Produk yang sesuai dengan harapan pelanggan relatif mudah dipromosika
b. Faktor Harga
Banyak tindakan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan
sebenarnya bebas dari biaya atau tidak membutuhkan biaya tinggi.
c. Faktor Promosi
25
Kualitas dan layanan pelanggan juga berkaitan dengan teknik
promosi. Masalah promosi mencakup dua hal. Pertama, kesulitan
penempatan (positioning) produk berdasarkan layanan pelanggan.
Layanan pelanggan merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan nilai
setiap produk, sehingga promosi harus mampu berfungsi sebagai
penempatan (positioning) yang efektif. Kedua, kesulitan perusahaan ketika
mempromosikan produk-produknya ber-dasarkan kualitas dan layanan
pelanggan. Dalam periklanan, setiap perusahaan pasti mengatakan bahwa
kualitas dan layanan mereka adalah yang terbaik. Sudah tentu tidak asing
lagi bagi para konsumen dengan iklan yang menyatakan bahwa “para
pelanggan adalah raja” atau “kepuasan Anda diutamakan”. Banyaknya
janji dan tidak terpenuhinya janji akan mengecewakan pelanggan.
Pemasar perlu memerhatikan promise concept saat menjalankan aktivitas
promosi.
d. Faktor Distribusi
Distribusi dapat memegang peranan penting dalam menjaga kepuasan
pelang-gan dalam beberapa hal yang disitu terdapat beberapa perbedaan harga
dan produk. Tidak tersedianya jaringan distribusi yang luas akan memengaruhi
pilihan kon-sumen atas perwakilan penjualansaat konsumen membutuhkan
layanan purna jual. Misalnya, ketika produk yang dibeli rusak atau perlu
perbaikan, konsumen harus ke luar kota untuk perbaikan dan sebagainya.
26
2. Promosi
a. Pengertian Promosi
Kotler (2003: 22), mengemukakan bahwa promosi adalah bagian dari
komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaanyang didesain untuk
menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan
berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakuka oleh
pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan. Perusahaan biasanya
menggunakan iklan, promosi penjualan, pengerahan tenaga-tenaga
penjualan, dan public relation sebagai alat penyampaian pesan-pesan
tersebut dengan tujuan untuk dapat menarik perhatian dan minat masyarakat.
Promosi dikatakan efektif jika mampu menarik perhatian masyarakat.
Menurut Lupiyoadi (2001:12) Promosi merupakan salah satu variabel
dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk jasa. Kegiatan promosi bukan saja berfungsi
sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan
juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
pembelian/penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Hal
ini dilakukan dengan menggunakan alat-alat promosi.
Sedangkan menurut Stanton Promosi merupakan usaha dalam bidang
informasi, himbauan (persuasion = bujukan) dan komunikasi. Ketiga bidang
ini saling berhubungan, memberi informasi dalah menghimbau, dan
sebaliknya, seseorang dihimbau, juga diberikan informasi. Dan himbauan
27
dari informs akan menjadi efektif dengan dikomunikasikannya pada
penerima (Stanton, 1984: 138).
b. Dimensi Promosi
Secara umum bentuk–bentuk promosi mempunyai bentuk yang sama,
namun setiap bentuk tersebut masih dapat dibedakan berdasarkan spesifikasi
tugasnya (Shinta. 2011).
1) Personal Selling
Personal selling merupakan komunikasi langsung antara penjual
dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon
pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Penjualan
tatap muka merupakan cara yang efektif untuk menanamkan pilihan
pembeli, keyakinan pembeli dan tindakan pembeli pada tingkat tertentu
dalam proses pembelian. Penjualan tatap muka ini mempunyai tiga
kualitas, yaitu: berhadapan langsung secara pribadi, keakraban dan
tanggapan dari pembeli
2) Periklanan
Periklanan meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penyajian
pesan yang non personal (tidak tertuju pada seseorang tertentu), di
suarakan (oral) atau visual dan di biayai secara terbuka untuk suatu
28
produk, jasa atau ide. Pesan yang disampaikan tersebut disebut sebagai
iklan yang bisa disiarkan melalui satu atau lebih media dan dibiayai oleh
sponsor yang diketahui umum.
3) Publisitas
Publisitas mencakup usaha untuk mendapatkan ruang editorial yang
berbeda dari ruang yang dibayar (iklan) di semua media yang dapat
dibaca, dilihat atau didengar oleh konsumen atau calon konsumen
dengan tujuan khusus yaitu untuk membantu tujuan–tujuan penjualan.
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai–nilai berita yang terkandung di
dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang
lebih baik karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung
dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Publisitas juga dapat
memberikan informasi yang lebih terperinci daripada iklan, dan khalayak
tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi.
4) Promosi Penjualan
Promosi penjualan dirancang untuk menghasilkan tindakan yang
segera dan spesifik. Walaupun promosi penjualan mungkin berkontribusi
dalam membangun kesadaran atau sikap yang menguntungkan terhadap
suatu produk, namun penggunaannya terutama adalah lebih utnuk
mencapai efek dalam jangka pendek daripada dalam jangka panjang.
29
5) Direct Marketing
Bila personal selling berupaya mendekati pembeli, iklan berupaya
memberitahu dan mempengaruhi pelanggan, promosi penjualan berupaya
mendorong pembeli dan public relations membangun dan memelihara
citra perusahaan,maka direct marketing memadatkan semua kegiatan
tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara.
Direct marketing merupakan system pemasaran yang bersifat
interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
menimbulkan tanggapan/respon terukur dan atau transaksi di sembarang
lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi langsung ditujukan
kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan– pesan tersebut
ditanggapi/direspon oleh konsumen yang bersangkutan.
Menurut Hamdani dalam Sunyoto (2014: 157) meliputi periklanan,
penjualan perseorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi
dari mulut ke mulut dan pemasaran langsung.
1) Periklanan (advertising)
Iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal yang
digunakan oleh perusahaan barang atau jasa.
2) Penjualan Perseorangan (personal selling)
30
Sifat penjualan perseorangan dapat dikatakan lebih fleksibel karena tenaga
ppenjualan dapat secara langsung menyesuaikan penawaran penjualan
dengan kebutuhan dan perilaku masig-masing calon pembeli.
3) Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah semua kegiatan yang dimkasudkan untuk
meningkatkanproduk dari produsen sampai pada penjualan akhirnya,
misalnya dengan spanduk, brosur.
4) Hubungan masyarakat (public relation)
Hubungan masyarakat merupakan kiat pemasaran penting dimana
perusahaan tidak hanya harus berhubungan dengan kumpulan kepentingan
publik yang lebih besar
5) Informasi dari mulut ke mulut (word of mauth)
Pelanggan akan berbicara kepada pelanggan lain atau masyarakat lainnya
tentang pengalamannya menggunakan produk yang dibelinya.
6) Pemasaran langsung (direct marketing)
Pemasaran langsung merupakan unsur terkahir dalam bauran promosi.
Pemasaran langsung ada enam macam, yaitu direct mail, mail order, direct
response, direc selling, telemarketing, dan digital marketing.
3. Kualitas Produk
31
a. Pengertian Produk
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar agar
menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat
memuasakan suatu keinginan atau kebutuhan (Kotler. 2008:267). Produk
adalah elemen kunci dalam keseluruhan penawaran pasar. Perencanaan
bauran pemasaran dimulai dengan merumuskan peawaran yang memberikan
nilai bagi pelanggan sasaran. Penawaran ini menjadi dasar bagi perusahaan
dalam membangun hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan.
Sedangkan menurut Setyaningrum produk adalah suatu kumpulan
atribut fisik, psikis, jasa, dan simbolik yang dibuat untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan pelanggan (Setyaningrum, 2015: 87). Sebuah
produk dapat berbentuk barang, tempat, orang, atau gagasan. Yang termasuk
dalam produk adalah jasa, peristiwa (events), orang, tempat, organisasi,
gagasan (idea), atau campuran dari semua ini. Pada dasarnya, konsumen
bukan hanya membeli sejumlah atribut ketika membeli sebuah produk.
Sedangkan menurut Umar (2000: 31) yang dimaksud produk adalah
suatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, untuk
dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi suatu keinginan
atau kebutuhan. Yang termasuk dalam produk selain berbentuk fisik juga
jasa atau layanan.
Pengertian produk menurut Gitosudarmo dalam Sunyoto (2014)
adalah segala sesuatu yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan manusia
32
ataupun organisasi. Suatu perusahaan sering kali menjual atau memasarkan
tidak hanya produk saja tetapi bermacam produk yang dipasarkannya.
Karena dengan memasarkan banyak macam produk maka perusahaan akan
memperoleh stabilitas hasil yang tinggi. Sedangkan perusahaan yang hanya
menjual satu macam produk jika produk tersebut mengalami kegagalan atau
disukai konsumen, maka perusahaan akan mengalami kesulitan.
b. Pengertian Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Amstrong arti dari kualitas produk adalah
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut lainnya.
Kualits produk menurut Senguptra dan Wyen dalam Suryati (2019:23)
adalah suatu kinerja produk yang diinginkan oleh pelanggan, baik dilihat
dari package size, perceived quality, performance, dan design yang memang
benar-benar bagus menurut sudut pandang pelanggan. Produk dikatakan
berkualitas apabila seluruh unsur pembentuk produk tersebut disukai oleh
konsumen atau disebut baik dari sudut pandang konsumen.
Secara operasional, produk berkualitas adalah poduk yang memenuhi
harapan pelanggan (Wijaya, 2018:9). Produk harus memiliki tingkat kualitas
tertentu karena produk dibuat untuk memenuhi selra konsumen atau
memuaskan pemakainya.
33
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas produk
adalah kemampuan atau kinerja suatu produk untuk dapat menjalankan
fungsinya agar bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Kualitas produk menjadi
salah satu pertimbangan konsumen sebelum membeli suatu produk. Semakin
tinggi tingkat kualitas produk yang diterima nasabah, maka akan semakin
percaya dan puas terhadap produk tersebut, hingga berdampak pada loyalitas
untuk tidak menggunakan produk yang ditawarkan oleh penyedia jasa lainnya.
c. Dimensi Kualitas Produk
Kualitas produk adalah driver kepuasan pelanggan yang
multidimensi. Bagi konsumen, kualitas mempunyai beberapa dimensi.
Paling tidak, terdapat 6 dimensi dari kualitas produk yang perlu
diperhatikan oleh stiap produsen yang ingin mengejar kepuasan pelanggan
terhadap kualitas produk (Irawan. 2002:45)
1) Performance
Ini adalah dimensi yang paling dasar dan berhubungan dengan fungsi
utama dari suatu produk. Konsumen akan saat kecewa apabila harapan
mereka terhadap dimensi ini tidak terpeuhi. Bagi setiap produk yang
namanya performance bisa berlainan, bergantung pada dari “functional
value” yang dijanjikan perusahaan.
2) Reliability
34
Dimensi performance dan reliability sepintas terlihat mirip tetapi
mempunyai perbedaan yang jelas. Reliability lebih menunjukkan
probabilitas produk gagal menjalankan fungsinya.
3) Feature atau fitur
Dimensi ini dpat dikatakan sebagai aspek sekunder. Karena
perkembangan fitur ini hamper tidak ada batasnya dengan perkembangan
teknologi, maka fitur menjadi target para produsen untuk berinovasi
dalam upaya memuaskan pelanggan.
4) Durability atau keawetan
Keawetan menunjukkan suatu pengukuran terhadap siklus produk, baik
secara teknis maupun secara waktu. Bagi konsumen, awet yang
berhubungan dengan aspek waktu lebih mudah dimengerti. Karena itu,
sebagian besar produk-produk yang menjanjikan keawetan lebih
mennjolkan masalah awet dalam hal waktu.
5) Conformance
Dimensi ini menunjukkan seberapa jauh suatu produk dapat menyamai
standar atau spesifikasi tertentu. Produk yang mempunyai conformance
tinggi, berarti produknya sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Salah satu contoh dari conformance adalah konsistensi.
35
Sedangkan menurut Garvin dalam Umar (2000), untuk menentukan
dimensi kualitas barang dapat melalui delapan dimensi yang seperti dipaparkan
dipaparkan berikut:
1) Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang
dan merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan
dalam membeli barang tertentu.
2) Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah
fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan
pengembangnya.
3) Reliability, hal yang bekaitan dengan probabilitas atau kemungkina
suatu barang berhasil menajalankan fungsinya setiap kali digunakan
dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
4) Conformance, hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap
spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan. Konfirmasi merefleksikan derajat ketepatan antara
karakteristik desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang
telah ditetapkan.
5) Durability, yaitu refleksi umur ekonomis berupaukuran daya tahan atau
masa pakai barang.
36
6) Serviceability, yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,
kompetensi, kemudahan, dan akurasi dalam memberikan layanan untuk
perbaikan barang.
7) Aesthetics, merupakan karakteristik yang bersifat subyektif mengenai
nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan
refleksi dari preferensi individual.
8) Fit and finish, sifay subyektif, berkaitan dengan perasaan pelanggan
mengenai keberadaan produk tersebut sebagai produk yang berkualitas.
4. Kepercayaan
a. Pengertian Kepercayaan
Menurut Sunarto dalam Saifudin (2018) Kepercayaan merupakan
suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen atau janji, dan komitmen
hanya dapat direliasisasikan jika suatu saat berarti. Kepercayaan ada jika
para pelanggan percaya bahwa penyedia layanan jasa tersebut dapat
dipercaya dan juga mempunyai derajat integritas yang tinggi. Kepercayaan
pelanggan adalah semua pengetahuan yang dimiliki pelanggan dan semua
kesimpulan yang dibuat pelanggan tentang objek, atribut dan manfaatnya.
Kusmayadi (2007) mengemukakan kepercayaan adalah keyakinan
bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra
pertukaran. Kepercayaan melibatkan kesediaan orang untuk untuk
bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan
37
apa yang ia harapkan dan suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang
bahwa kata, janji atau pernyataan orang lain dapat dipercaya.
Kepercayaan konsumen atau pengetahuan konsumen menyangkut
kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut, dan manfaat
dari berbagai atribut tersebut. Para pemasar perlu memahami atribut mana
yang digunakan untuk mengevaluasi suatu produk. Pengetahuan berguna
dalam mengkomunikasikan atribut suatu produk kepada konsumen
(Sumarwan, 2011: 166).
Berdasarkan uraian di atas penulis menyimpulkan kepercayaan adalah
keyakinan bahwa pelanggan akan menemukan apa yang diharapankan
dengan menggunakan suatu produk atau jasa. Kepercayaan merupakan
tindakan atau keyakinan suatu pihak dalam menjalin hubungan dengan pihak
lain bahwa tindakan yang dilakukan akan menghasilkan sesuatu yang positif.
b. Dimensi Kepercayaan
Menurut McKnight, Kacmar, dan Choudry dalam Iranati (2018)
kepercayaan dibangun antara pihak-pihak yang belum saling mengenal baik
dalam interaksi maupun proses transaksi. Ada dua dimensi kepercayaan
konsumen, yaitu:
1) Trusting belief
Trusting belief adalah sejauh mana seseorang pecaya dan merasa yakin
terhadap orang lain dalam suatu situasi. Trusting belief adalah persepso
puhak yang percaya (konsumen) terhadap pihak yang dipercaya (penjual)
38
yang mana penjual memiliki karakteristik yang akan menguntungkan
konsumen.ada tiga elemen yang membangun trusting belief yaitu:
a) Benevolence
Benelovence (niat baik) berarti seberapa besar seseorang percaya
kepada penjual untuk berperilaku baik kepada konsumen.
Benevolence merupakan kesediaan penjual untuk melayani
kepentingan konsumen.
b) Integrity
Integrity (integritas) adalah seberapa besar keyakinan seseorang
terhadap kejujuran penjual untuk menjaga dan memenuhi
kesepakatan yang telah dibuat kepada konsumen.
c) Competence
Competence (kompetensi) adalah keyakinan sesorang terhadap
kemampuan yang dimiliki penjual untuk membantu konsumen dalam
melakukan sesuatu sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen
tersebut. Esensi dari kompetensi adalah seberapa besar keberhasilan
penjual untuk menghasilkan hal yang diinginkan oleh konsumen.
Inti dari kompetensi adalah kemapuan penjual untuk memenuhi
kebutuhan konsumen.
2) Trusting intention
39
Trusting intention adalah suatu hal yang disengaja dimana sesorang siap
bergantung pada orang lain dalam suatu situasi, ini terjadi secara pribadi
dan mengarah langsung kepada orang lain. Trusting intention didasarkan
pada kepercayaan kognitif seseorang kepada orang lain. Ada dua elemen
membangun Trusting intention, yaitu:
a) Willingness to depend
Willingness to depend adalah kesediaan konsumen untuk bergantung
kepada penjual berupa penerima resiko atau konsekuensi negative
yang mungkin terjadi.
b) Subjective probability of depending
Subjective probability of depending adalah kesediaan konsumen
secara subjektif berupa pemberian informasi pribadi kepada penjual,
melakukan transaksi, serta bersedia untuk mengikuti saran atau
permintaan dari penjual.
Sedangkan Mayer, dkk dalam Mastura (2018) menyatakan indikator
dari kepercayaan sebagai berikut:
1) Kemampuan (Ability)
Kemampuan (Ability) adalah sekelompok keahlian, kompetensi dan
karakteristik yang memungkinkan satu pihak memiliki keahlian yang
spesifik. Ability tidak hanya sekedar kemampuan untuk memberikan
pelayanan kepada individu, tetapi lebih pada semua aspek tentang
40
bagaimana melakukan bisnis. Dalam hal ini, ability adalah kemampuan
bank syariah dalam menyediakan, melayani, sampai mengamankan
transaksi dari gangguan pihak lain, sehingga akan timbul kepuasan
nasabah setelah melakukan transaksi. Hal ini seperti karyawan bank
syariah memberikan pelayanan yang cepat tanpa membuat nasabah
menunggu lama, bank syariah memiliki kemampuan untuk
menyediakan produk atau jasa yang berkualitas serta bank syariah
mampu menjaga kepercayaan nasabah dalam menggunakan produk
atau layanan.
2) Kebaikan Hati (Benevolence)
Kebaikan Hati (Benevolence) adalah sejauh mana bank syariah ingin
melakukan dan memberikan yang terbaik positif antar individu. Hal ini
ditandai dengan kemauan dari bank syariah dalam memberikan
kepuasan yang saling menguntungkan antara pihak bank syariah
dengan nasabah. Contohnya seperti karyawan bank syariah
mengutamakan kepentingan nasabah ketika bertransaksi, satpam
memberikan sambutan dengan baik kepada nasabah yang datang dan
bank syariah memberikan tenggang waktu kepada nasabah yang masih
memiliki tanggungan pinjaman untuk melunasinya.
3) Integritas (Integrity)
Integritas (Integrity) merupakan persepsi nasabah bahwa bank syariah
akan bertahan pada seperangkat prinsip yang sudah diberikan kepada
41
nasabah, maksudnya adalah apa yang sudah diucapkan atau yang
dijanjikan oleh bank syariah kepada nasabah harus sama dengan
tindakan yang akan bank syariah lakukan. Hal ini ditandai dengan
bagaimana perilaku atau kebiasaan bank syariah dalam memberikan
info kepada nasabah sesuai dengan fakta yang ada. Hal ini meliputi
produk yang ditawarkan bank syariah sangat beragam sesuai dengan
iklan, karyawan bank syariah menunjukkan bukti transanksi kepada
nasabah setelah bertransaksi serta bank syariah memiliki gerai ATM
yang mudah dijangkau oleh nasabah.
5. Kualitas Pelayanan
a. Pengertian Pelayanan
Secara konsep Harris dalam Haryono (2016) mengemukakan
penegertian layanan pelanggan adalah segala sesuatu yang dilakukan
perusahaan agar pengalaman pelanggan meningkat. Perusahaan
menghendaki agar tetap diingat oleh setiap pelanggannya yang dating dan
berupaya meninggalkan memori yang indah kepada pelanggannyasebelu
melakukan transaksi pembelian, selama transaksi berjalan, dan setela
transaksi selesai.
Pelayanan merupakan suatu bentuk sistem, prosedur atau metode
tertentu diberikan kepada orang lain, dengan harapan atau keinginan
pelanggan dengan tingkat persepsi mereka (Mu’ah. 2014:57).
42
Menurut Hermawan Kartajaya, layanan adalah paradigma perusahaan
untuk menciptakan sebuah value abadi bagi pelanggan melalui produk
barang dan jasa. Layanan sebagai paradigma perusahaan untuk menciptakan
sebuah value abadi bagi perusahaan melalui produk baik produk barang
maupun jasa. Selain itu setiap bisnis adalah bisnis layanan karena berasal
dari kata “service” berasal dari kata “serve” yang berarti “menyampaikan”,
tidak hanya untuk industri jasa. Setiap bisnis adalah service bussines,
sehingga service adalah jiwa dari perusahaandan sikap untuk bertahan serta
memenangkan persaingan di masa depan (Kartajaya. 2009:8).
Sedangkan menurut Haryono, pelayanan berarti menyangkut dua
faktor elemen pokok, yaitu factor manusia yang melayani dan factor
kemunikasi untuk melayanai agar yang dilayani mendapat kepuasan atas
pelayanan yang diberikan. Apabila manusia yang melayani mau dan bersedia
melayani pasti akan membuahkan hasil. Sebaliknya jika manusia yang
melayani tidak bersedia dan tidak mau malayani, sepandai dan secanggih apa
manusia tersebut serta sehebat apa produk barang dan jasa yang dipasarkan,
hasilnya tetap mengecewakan pelanggan yang berarti suatu kegagalan bagi
perusahaan. Karenanya, betapa pentingnya pelayanan kepada pelanggan
(Haryono, 2013:13).
Mengapa pelayanan kepada pelanggan penting? Kita seua memahami
bahwa dewasa ini, situasi dan kondisi pasar sudah bertendensi tentang
pentignya pelayanan kepada pelanggan yang ditambahkan dari produk,
43
harga, jaringan, dan promosi yang telah dikemas sedemikian rupa dengan
tujuan tidak lain tidak bukan untuk kepuasan pelanggan. Meskipun tingkat
produk, harga, jaringan, dan promosi yang ditawarkan relatif sama dengan
pesaing, namun jika perusahaan mampu menambahkan unsur pelayanan
yang lebih memperhatikan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang
prima.
b. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas jasa menurut Tjiptono dalam Fatihudin dan Firmansyah
(2019: 192) adalah suatu tigkat keunggulan yang diharapkan dan
pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan
pelanggan. Perusahaan tidak dapat mengklaim diri telah memberikan kualitas
terbaik lewat produk atau jasa kepada pelanggan, sebab yang dapat
mengambil kesimpulan baik dan tidaknya kinerja sebuah produk atau jasa
yang diazoalkane oleh perusahaan hanyalah konsumen atau pelanggan.
Kualitas jasa dan produk didefinisikan sebagi keseluruhan gabungan
karakteristik produk dan jasa yang dihasilkan dari pemasaran, rekasaya
produksi, dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa tersebut dapat
digunakan memenuhi harapan pelanggan atau konsumen (Wijaya. 2018:11).
Sedangkan menurut Mu’ah (2014: 56) kualitas pelayanan adalah
segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi
harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau
service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan,
44
kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang ditujukan
melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan
konsumen.
Inti pokok dari pemasaran jasa adalah layanan. Seperti yang kita
ketahui, ada empat prinsip pemasaran (product, place, promotion, price).
Dalam industri jasa, senjata kompetiitif yang paling penting adala P kelima,
yaitu performance. Perfoma dari layanan yang diberikanlah yang
membedakan perusahaan jasa yang satu degan yang lainnya, performa dari
layananlah yang menciptakan konsumen yang loyal (Kartajaya. 2009: 4).
Salam sambutan yang hangat dari penyedia jasa atau penanganan permintaan
khusus dapat membantu satu perusahaan terlihat sangat berbeda di mata para
konsumennya.
c. Dimensi Kualitas Pelayanan
Gronroos dalam Tjiptono (1996) mengemukakan ada tiga kriteria
pokok yang digunakan konsumen dalam menilai kualitas jasa, yaitu outcome-
related, process-related, dan image-related criteria. Ketiga kriteria tersebut
nashi dapat dijabarkan menjadi enam unsur, yaitu:
1) Professionalism and skills
Kriteria yang pertama ini merupakan outcome-related criteria, di mana
pelangga menyadari bahwa penyedia jasa (service provider), karyawan,
sistem operasional, dan sumberdaya fisik, memiliki pengetahuan dan
45
keterampilan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah pelanggan
secara professional
2) Attitude and behavior
Kriteria ini adalah process-related criteria. Pelanggan merasa bahwa
karyawan perusahaan (contact personal) menaruh perhatian terhadap
mereka dan berusaha membantu dalam memecahkan masalah mereka
secara spontan dan senang hati.
3) Accessibility and flexinility
Kriteria ini termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan merasa
bahwa penyedia jasa, lokasi, jam kerja, karyawan, dan sistem
opeasionalnya, dirancang dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga
pelanggan dapat melakukan akses dengan mudah. Selain itu juga
dirancang dengan maksud agar dapat bersifat fleksibel dalam
menyesuaikan permintaan dan keinginan pelanggan.
4) Reliability and trustworthiness
Kriteria ini juga masuk dalam process-related criteria. Penggan
memahami bahwa apapun yang terjadi, mereka bisa mempercayakan
segala sesuatunya kepada penyedia jasa berserta karyaawan dan
sistemnya.
5) Recovery
46
Recovery termasuk dalam process-related criteria. Pelanggan manadari
bahwa bila ada kelasalahan atau bila terjadi sesuatu yang tidak
diharapkan, maka penyedia jasa akan sgera mengambil tindakan untuk
mengendalikan situasi dan mencari pemecahan yang tepat.
6) Reputation and credibility
Kriteria ini merupakan image-related criteria. Pelanggan meyakini
bahwa operasi dari penyedia jasa dapat dipercaya dan memberikan nilai
atau imbalan yang sesuai dengan pengorbanannya.
Menurut Kartajaya (2009) ServQual terdiri dari lima elemen, yaitu
Reliability, Assurance, Tangible, Empathy, dan Responsiveness yang biasa
disingkat RATER. Dalam risetya, mereke bertiga menemukan bahwa dimensi
Reliability dianggap sebagai elemen yang paling penting oleh pelanggan,
disusull Responsiveness, Assurance, Empathy, dan tangible. Jika kelima
elemen tersebut terpenuhi, maka pelanggan akan merasa puas. Ini lah menjadi
dasar dari konsep customer service.
1) Dimensi Reliability
Merupakan dimensi yang menggambarkan kemampuan perusahaan
memberikan layanan secara akurat kepada pelanggan. Untuk
mengevaluasi dimensi reliability , ada beberapa hal yang harus
dievaluasi oleh perushaan: apakah Anda mengetahui layanan yang
47
seharusnya Anda berikan Kepada para pelanggan? Atau, apakah Anda
menyampaikan janji perusahaan kepada pelanggan?
2) Dimensi Assuarance
Merupakan dimensi yang menggambarkan kemampuan perusahaan
untuk menumbuhkan kepercayaan di mata pelanggan melalui keramahan
dan pengetahuan staf dalam melayanai.
3) Dimensi Tangible
Merupakan dimensi yang menggambarkan segala sesuatu yang bersifat
tangible dan mempengaruhi kualitas layanan kepada pelanggan seperti
kerapihan tempat kerja, kelengkapan fasilitas bagi pelanggan dan
penampilan fisik staf.
4) Dimensi Empathy
Merupakan dimensi yang menggambarkan perhatian perusahaan kepada
pelanggannya.
5) Dimensi Responsiveness
Merupakan dimensi yang menggambarkan bentuk tindakan yang
responsive dan tepat waktu kepada pelanggan. Untuk mengevaluasi oleh
perusahaan, seperti keingintahuan terhadap kesulitan yang dihadapi
pelanggan, kesanggupan, dan jenis bantuan yang dapat diberikan ke
palanggan.
6. Kepuasan Nasabah
a. Pengertian Kepuasan Nasabah
48
Day dalam Tjiptono (1996) mennyatakan kepuasan atau ketidakpuasan
pelanggan adalah respon pelanggan terjadap evaluasi ketidaksesuaian atau
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma kerja
lainnya) dan kinerja actual produk yang dirasaan setelah pemakaiannya.
Sedangkan Kotler menandaskan kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang ia
rasakan dibandingkan dengan harapannya.
Menurut Zeithaml dalam Haryono (2016: 89) kepuasan pelanggan
adalah tanggapan pemenuhan konsumen, yaitu suatu pertimbangan bahwa
fitur barang atau jasa, atau barang atau jasa itu sendiri, memberikan suatu
tingkat pemenuhan terkait konsumsi yang menyenangkan. Jadi konsumen
akan merasakan kepuasannya apabila barang atau jasa yang dikonsumsi
tersebut dapat memenuhi kesenangannya.
Mowen dan Minor dalam (Dwiastuti. 2012) mengemukakan bahwa
Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang
ditunjukkan konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya. Ini merupakan penilaian evaluatif pasca pemilihan yang
disebabkan oleh seleksi pembelian khusus dan pengalaman menggunakan
atau mengkonsumsi barang atau jasa tersebut.
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi pelanggan atas
performance produk atau jasa dalam memenuhi harapan pelanggan.
49
Pelanggan merasa puas apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas
jika harapan pelanggan terlampaui (Irawan, 2002:37).
Kepuasan pelanggan menjadi target setiap perusahaan yang menyadari
akan pentingnya pelanggan sebagai kunci beroperasinya perusahaan selama
mungkin. Dari kepuasan pelanggan ini akan menimbulkan kesetiaan
pelanggan yang telah diharapkan oleh semua perusahaan.
b. Dimensi Kepuasan Nasabah
Kotler dalam Sumarwan (2011) mengidentifikasi empat metode untuk
mengukur kepuasan pelanggan yaitu
1) Sistem keluhan dan saran
Sistem organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer oriented)
perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi
para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik, pendapat dan
keluhan mereka.
2) Ghost Shopping
Salah satu cara memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan
adalah memperkerjakan beberapa orang ghost shopper untuk berperan
atau berpura-pura sebagai pelanggan potensial produk perusahaan dan
pesaing.
3) Lost customer analysis
50
Sedapat mungkin perusahaan menghubungi para pelanggan yang telah
berhenti membeli atau telah pindah pemasok agar dapat data memahami
mengapa hal ini terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan guna
perbaikan atau penyempurnaan selanjutnya.
4) Survei kepuasan pelanggan sebagian besar riset kepuasan
pelangandilakukan dengan menggunakan setode survei, baik melalui pos,
telepon, e-mail, websites maupun wawancara langsung.
Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan, terdapat lima faktor
utama yang harus diperhatikan oleh perusahaan (Lupiyoadi, 2002) yaitu:
1) Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan
bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
2) Kualitas pelayanan
Terutama untuk produksi jasa. Pelanggan akan merasa puas apabila
mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai yang
diharapkan.
3) Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa
orang lain akan kagum terhadapp dia bila menggunakan produk dengan
merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih
51
tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi
nilai social atau self-esteem yang membuat pelanggan menjadi puas
terhadap merek tertentu
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga
yang relative murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada
pelanggannya
5) Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak
perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa
cenderung puas terhadap produk atau jasa itu.
Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk
akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Hal ini ditunjukkan
pelanggan setelah terjadi proses pembelian (postpurchase action). Apabila
pelanggan merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya kemungkinan
untuk kembali membeli produk yang sama. Pelanggan puas juga cenderung
akan memberikan referensi yang baik terhadap produk kepada orang lain.
Menurut Irawan (2002) , ada lima driver utama kepuasan pelanggan:
1) Kualiatas Produk
Pelanggan puas kalau setelah membeli dan menggunakan produk
tersebut, ternyata kualitas produknya baik. Kualitas produk ini adalah
52
dimensi yang global dan paling tidak ada 6 elemen dari kualitas produk,
yaitu performance, durability, feature, reliability, consistency, dan
design.
2) Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value of money
yang tinggi. Komponen harga ini relating tidak penting bagi mereka yang
tidak sensitive terhadap harga. Untuk industry ritel, komponen harga
sungguh penting ddan kontribusinye terhadap kepuasan relative besar.
3) Service Quality
Service Quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi
dan manusia. Factor manusia ini memegang kontribusi sebesar 70%.
Tidak mengherankan, kepuasan terhadap kualitas pelayanan biasanya
sulit ditiru. Pembentukan attitude dan perilaku yang seiring dengan
keinginan perusahaan menciptakan, bukanlah pekerjaan mudah.
Pembenahan harus dilakukan mulai dari proses rekrutmen, training dan
budaya kerja
4) Emotional Factor
Rasa bangga, ras percaya diri, symbol sukses, bagian dari kelompok
orang penting dan sebgainya adalah contoh-contoh emotional value yang
mendasari kepuasan pelanggan
5) Kemudahan
53
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien
dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
7. Loyalitas Nasabah
a. Pengertian Loyalitas Nasabah
Sumarwan (2011:230) mendefinisikan loyalitas konsumen sebagai
konsumen yang merasa puas terhadap produk atau merek yang dikonsumsi
atau dipakai, dan akan membeli ulang produk tersebut. Pembelian berulang
yang terus menerus dari produk dan merek yang sama akan menunjukkan
loyalitas konsumen terhadap merek tersebut.
Tjiptono mengungkapkan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen
pelanggan terhadap suatu merek, took, atau pemasok, berdasarkan sikap
yang sangat positif dan tercermin dalam pembelian ualang yang konsisten
(Suryati, 2019: 93).
Loyalitas pelanggan didefinisikan sebagai orang yang membeli,
khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang. Pelanggan
merupakan merupakan seseorang yang secara terus menerus dan
berulangkali datang ke suatu tempat yang sama untuk memuaskan
keinginannya dengan membeli suatu produk atau mendapatkan suatu jasa
dan membayar produk atau jasa tersebut (Mu’ah. 2014: 108).
Menurut Barata (2003:31) pelanggan yang loyal adalah orang yang
melakukan pembelian berulang secara teratur, membeli antar lini produk dan
54
jasa, mereferensikan produk kepada orang lain dan menunjukan kekebalan
terhadap tarikan produk dari pesaing.
Selanjutnya Griffin (2003:25) mengemukakan definisi loyalitas
sebagai pembelian yang dilakukan secara acak yang mencerminkan dengan
adanya pembelian secara terus menerusoleh unit pembuat keputusan.
Pembelian secara terus menerus ini dimaknai sebagai pembelian berulang
oleh Oliver yang mengatakan bahwa loyalitas pelanggan adalah komitmen
pelanggan bertahan secara mendalam untuk melakukan pembelian berulang
atau berlangganan kembali atas produk atau jasa terpilih secara teratur.
b. Dimensi Loyalitas Nasabah
Oliver dalam Mu’ah (2014 : 116-117) menerangkan bahwa loyalitas
berkembang mengikuti empat tahap yang dikenal dengan istilah “Model 4
Tahap Kekuatan Loyalitas” (The Four Stage Model of Loyalty Strength)
meliputi cognitive loyalty, affective loyalty, conative loyalty,action loyalty.
1. Tahap pertama disebut dengan loyalitas kognitif (cognitive loyalty)
Yaitu loyalitas yang didasarkan pada aspek kognitif saja. Artinya, loyalitas
ini terbentuk hanya didasari oleh informasi mengenai produk yang diterima
oleh pasien sehingga akan membentuk kepercayaan terhadap produk.
Kepercayaan terhadap produk ini datang, sebelum dan akan mempengaruhi
loyalitas berikutnya.
55
2. Tahap kedua adalah loyalitas efektif (effective loyalty)
Yaitu loyalitas yang didasarkan pada aspek efektif yakni sikap pasien sikap
terhadap produk ini akan akan membangun hubungan antara pasien dengan
produk. Kecenderungan pasien untuk menyenangi atau tidak menyenangi
produk tertentu inilah yang akan menentukan terbangun atau tidaknya
loyalitas efektif. Jika pasien memiliki sikap positif terhadap produk maka
mereka akan memiliki loyalitas efektif terhadap produk tersebut. Namun
loyalitas afektif belum dapat menjamin loyalitas sebenarnya akan terjadi,
artinya loyalitas efektif bukan prediktor yang baik untuk perilaku loyal
(behavioral atau action loyalty). Hal ini disebabkan oleh adanya
kemungkinan pelanggan dapat merasa puas terhadap merek untuk kategori
produk yang sama sehingga mereka akan memiliki loyalitas efektif pada
beberapa merek.
3. Tahap ketiga yakni konatif (conative loyalty).
Loyalitas konatif didefinisikan sebagai keinginan pasien untuk tetap
menggunakan merek yang sama pada masa yang akan datang atau minat
berperilaku loyal. Hal ini berarti minat berperilaku (behavioral intention)
menyatakan secara tidak langsung adanya suatu kehendak untuk berusaha
melanjutkan ke arah tindakan (action ).
4. Tahap keempat adalah loyalitas tindakan (action loyalty).
Seperti telah diuraikan sebelumnya bahwa minat berperilaku (behavioral
intention) akan diubah menjadi suatu tindakan loyal. Niat yang diikuti oleh
56
motivasi merupakan kondisi yang mengarah pada kesiapan bertindak serta
keinginan untuk mengatasi hambatan guna mencapai tindakan tersebut.
Griffin dalam Suryati (2019) menjelaskan bahwa ketika seorang
konsumen loyal atau setia, dia menunjukkan perilaku pembelian yang
cenderung dipengaruhi oleh kesadaran penuh dan pertimbangan dalam
pembuatan keputusan pembelian. Menurut Griffin, indikator dari loyalitas
adalah:
1) Melakukan pembelian ulang secara teratur (repeat buyer)
Pelanggan membeli ulang produk yang sama yang ditawarkan oleh
perusahaan. Loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit
pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus
terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih. Tingkat kepuasan
akan mempengaruhi mereka untuk membeli kembali.
2) Melakukan pembelian antar lini produk dan jasa (purchase across product
and service lines)
Pelanggan melakukan pembelian antarlini produk dan jasa yang telah
ditawarkan oleh perusahaan. Pelanggan yang sudah percaya pada
perusahaan dalam suatu urusan maka akan percaya juga untuk urusan lain.
57
3) Merekomendasikan produk kepada orang lain (recommended to other)
Nasabah yang loyal dengan sukarela akan merekomendasikan produk
kepada teman dan rekan.
4) Menunjukkan kekebalan akan daya tarik dari pesaing (demonstrates an
immunity to the full of the competition)
Tidak mudah terpengaruh oleh tarikan persaingan perusahaan sejenis
lainnya.
Berdasarkan penjelasan tersebut, penulis pun untuk indikator loyalitas ini
mengacu pada teori oleh Griffin, yang mengatakan bahwa indikasi seorang
konsumen yang loyal itu adalah melakukan pembelian ulang, melakukan
pembelian antarlinii produk dan jasa, merekomendasikan produk kepada
orang lain, dan tidak terpengaruh oleh produk sejenis dari pesaing.
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan penelitian terdahulu tentang promosi, kualitas produk,
kepercayaan dan kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah. Peneliti mencoba
mengajukan kerangka berpikir sebagai berikut:
58
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian
Keterangan:
= variabel
= pengaruh langsung
= pengaruh mediasi
Persamaan Regresi:
Z = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5Z + e
Keterngan:
KUALITAS
PRODUK (X2)
KEPERCAYAAN
(X3)
KUALITA
PELAYANAN
(X4)
KEPUASAN
NASABAH (Z)
LOYALITAS
NASABAH (Y)
PROMOSI (X1)
H2
H8
H9
H7
H6
H5
H1
H4 H3
59
Z = variabel intervening
Y = variabel terikat
a = konstanta
b1-b5 = koefsien regresi variabel bebas
X1-X5 = variabel bebas
e = tingkat error
D. Hipotesis
Nazir (2005: 151) menyatakan bahwa hipotesis tidak lain dari jawaban
sementara terhadap permasalahn penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara
empiris. Menurutnya, hipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang
ingin kita pelajari. Hipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara
sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan
merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah
keterangan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks.
1. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas
Menurut Lupiyoadi (2001:12) Promosi merupakan salah satu variabel
dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk jasa. Menurut Swastha dan Handoko (2004),
apabila sebuah perusahaan mampu mengeluarkan biaya yang besar untuk
60
mempromosikan produk yang dikeluarkan dengan memberikan hadiah, iklan,
penyebaran brosur dan tidak ada unsur penipuan maka masyarakat/ pelanggan
akan percaya terhadap produk yang ditawarkan sehingga menimbulkan sikap
loyal terhadap perusahaan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2018) promosi
terbukti berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Aini dan Wadhan (2016) pada menunjukkan
hasil variabel promosi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
peningkatan loyalitas Nasabah. Penelitian lainnya dilakukan oleh Zuhria dan
Anwar (2018) dengan hasil Promosi berpengaruh signifikan positif terhadap
loyalitas Nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disajikan hipotesis
sebagai berikut:
H1: promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
2. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas
Produk berkualitas adalah poduk yang memenuhi harapan pelanggan
(Wijaya, 2018:9). Produk harus memiliki tingkat kualitas tertentu karena
produk dibuat untuk memenuhi selra konsumen atau memuaskan pemakainya.
61
Kualitas produk memiliki peranan sangat benting bagi peningkatan
loyalitas konsumen. Konsumen yang memperoleh produk yang berkualitas
cenderung akan membeli ulang produk terebut dikemudian waktu. Menurut
Swastha dan Handoko (2004) terciptanya loyalitas nasabah dipengaruhi oleh
beebrapa faktor, salah satunya adalah kualitas produk. Kualitas produk yang
baik secara langsung akan mempengaruhi perilaku nasabah untuk selalu setia
membeli atau menggunakan produk tersebut.
Penelitian Sof’an dan Supriyadi (2016) menunjukkan kualitas produk
memiliki pengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang
Kudus. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Bastian (2017) dengan hasil
kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian
lainnya dilakukan oleh Wibawa, bahwa variabel kualits produk berpengaruh
positif terhadap loyaltas nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disajikan hipotesis sebagai berikut:
H2: kualitas produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas.
3. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas
Kusmayadi (2007) mengemukakan kepercayaan adalah keyakinan
bahwa seseorang akan menemukan apa yang diinginkan pada mitra pertukaran.
Kepercayaan melibatkan kesediaan orang untuk untuk bertingkah laku tertentu
62
karena keyakinan bahwa mitranya akan memberikan apa yang ia harapkan dan
suatu harapan yang umumnya dimiliki seseorang bahwa kata, janji atau
pernyataan orang lain dapat dipercaya.
Kepercayaan pelanggan menjadi faktor penting untuk mengembangkan
loyalitas. Loyalitas akan timbul jika perusahaan mampu memberikan
kepercayaan yang baik kepada konsumen. Sehingga dari kepercayaan tersebut
konsumen yakin dengan penyedia jasa dan tidak mudah tertarik dengan
penawaran penyedia jasa lainnya.
Kotler (2012:28) mengemukakan pentingnya trust(kepercayaan) bagi
perdagangan karena hubungan yang terjadi dicirikan oleh adanya kepercayaan
yang tinggi sehingga pihak-pihak yang berkepentingan akan berkeinginan
untuk melaksanakan komitmen mereka demi hubungan kerjasama yang sukses
membutuhkan kepercayaan, saling menghormati dan menghargai, komunikasi
yang baik serta kerelaan untuk berbagi dengan mitranya.
Dengan memberikan kepercayaan yang baik akan menumbuhkan
loyalitas konsumen. Penelitian yang dilakukan Khotimah (2018) terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
Kemudian penelitian Kalsum (2016) terdapat pengaruh signifikan
Kepercayaan Merek terhadap loyalitas nasabah. Penelitian yang dilakukan
oleh Maulana dan Yunus (2017) menunjukkan adanya pengaruh antara
63
kepercayaan terhadap loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:
H3: kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
Menurut Mu’ah (2014: 56) kualitas pelayanan adalah segala bentuk
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna memenuhi harapan konsumen.
Pelayanan dalam hal ini diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan
oleh pemilik jasa yang berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan
dan keramahtamahan yang ditujukan melalui sikap dan sifat dalam
memberikan pelayanan untuk kepuasan konsumen. Haryono (2013:16)
mengungkapkan dengan memuaskan pelanggan berarti akan meningkatkan
loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan ini akan meningkatkan volume
penjualan produk perusahaan dan semestinya akan berdampak pada
peningkatan keuntungan perusahaan. Akhirnya, pelayanan ekselen juga berarti
membangun citra diri dan citra perusahaan.
Penelitian mengenai kualitas pelayanan dilakukan oleh Zakiy dan
Azzahroh (2017) dengan hasil terdapat pengaruh positif antara kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah. Penelitian lainnya dilakukan oleh
Nurhayati dan Sukesti (2016) menunjukkan kualitas layanan berpengaruh
positif terhadap loyalitas nasabah. Selanjutnya penelitian oleh Trisusanti
(2017) dengan hasil penelitian adalah variabel kualitas pelayanan berpengaruh
64
signifikan terhadap loyalitas nasabah Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disajikan hipotesis sebagai berikut:
H4: kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas
5. Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
Mowen dan Minor dalam Dwiastuti (2012) mengemukakan bahwa
Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang
ditunjukkan konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya. Wijaya (2018:22) mengungkapkan bahwa kepuasan
pelanggan berhubungan dengan loyalitas pelanggan dan menghasilkan
pembelian ulang (repeat purchase). Kepuasan berperan sebagai salah satu
unsur pembentuk loyalitas meskipun bukan faktor mutlak.
Penelitian mengenai kepuasan nasabah dilakukan oleh Ainul Yaqin
dan Ilfitriah (2014) menunjukkan bahwa kepuasan nasabah memberi pengaruh
yang positif tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah. Kemudian penelitian
yang dilakukan Sof’an dan Supriyadi (2016). Penelitian Arifin, Kusyanti dan
Mursityo (2018) menunjukkan hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kepuasan terhadap variabel loyalitas. Berdasarkan uraian di
atas, maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:
H5: kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
loyalitas nasabah.
6. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Nasabah
65
Hasan (2010) mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan dapat
tercipta apabila harapan pelanggan dapat terpenuhi. Setiap pelanggan
mengharapkan sebuah perusahaan dapat melakukan proses promosi yang baik.
Baik dalam arti sebuah perusahaan mampu mempromosikan produk yang
dikeluarkan perusahaan dengan jujur, tidak ada unsur penipuan, dan untuk
menarik simpati dari pelanggan dengan memberikan hadiah/ souvenir. Swastha
dan Handoko (2004) mengemukakan bahwa setelah tercipta kepuasan
pelanggan, maka secara otomatis sikap loyal pelanggan akan terbentuk.
Penelitian yang dilakukan oleh Utami (2018) penelitian ini
membuktikan bahwa promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah. promosi berpengaruh terhadap loyalitas dengan dimediasi
oleh kepuasan nasabah. Penyedia jasa memasarkan produk tanpa ada unsur
penipuan dan tidak ingkar janji sudah dirasakan oleh para nasabah, sehingga
membuat nasabah merasa puas dengan apa yang dipromosikan, dengan
demikian tingkat loyalitas akan meningkat. Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:
H6: kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh promosi terhadap
loyalitas nasabah.
7. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan
Nasabah
66
Menurut Hasan (2010), memuaskan pelanggan merupakan hal penting
dalam mempertahankan kemajuan perusahaan. Kepuasan pelanggan
merupakan kesesuaian harapan dengan kenyataan yang diterima. Pemenuhan
harapan tersebut dapat dicapai dengan memfokuskan pada beberapa hal, salah
satu diantaranya adalah kualitas produk. Dengan menciptakan produk yang
berkualitas, memberikan manfaat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
pelanggan maka kepuasan pelanggan akan tercapai.Menurut Swastha dan
Handoko (2004), dengan menumbuhkan kepuasan pelanggan dapat
memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, diantaranya adalah terciptanya
loyalitas pelanggan. Penelitian yang dilakukan oleh Sarah (2018) menunjukkan kualitas
produk berpengaruh terhadap kepuasan dan kepuasan berpengaruh positif
signifikan terhadap loyalitas nasabah. Artinya dengan memberikan produk
yang berkualitas nasabah akan merasa puas dan nasabah akan melakukan
timbal balik memberikan kesetiaan berupa melakukan pembelian atau
penggunaan produk yang sama secara berulang. Berdasarkan uraian di atas,
maka dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:
H7: kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kualitas produk
terhadap loyalitas nasabah.
8. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan Nasabah
67
Kepercayaan diperlukam dalam menjalin hubungan anatara perusahaan
dan konsumen, sebab kepercayaan dapat menimbulkan kepuasan yang
nantinya membuat konsumn akan loyal terhadap produk atau jasa. Menurut
Tjiptono (2008) dalam menjalin hubungan yang baik kepercayaan merupakan
faktor penting yang mempengaruhi sebuah komitmen. Apabila tidak ada
kepercayaan maka tidak akan ada komitmen yang tercipta. Dengan adanya
komitmen mampu menciptakan konsumen yang loyal karena telah
mempercayai kinerja atau kemampuan produk dan perusahaan tertentu.
Penelitian yang dilakukan oleh Sungkawa (2014), dengan hasil
penelitian ditemukan bahwa komitmen agama dan kepercayaan memberikan
pengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah Bank Syariah
Mandiri KCP Painan dan kepuasan nasabah mampu memediasi hubungan
antara komitmen agama dan kepercayaan terhadap loyalitas nasabah. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa kepercayaan dapat mempengaruhi loyalitas
melalui variabel kepuasan nasabah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
disajikan hipotesis sebagai berikut:
H8: kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kepercayaan
terhadap loyalitas nasabah.
9. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Melalui
Kepuasan Nasabah
68
Menurut Keiningham dalam Muah (2014:4) kualitas layanan sakit dan
kepuasan konsumen hanyalah merupakan dua faktor yang pada akhirnya
berdampak pada loyalitas konsumen.
Penelitian yang dilakukan oleh Zakiy dan Azzahroh (2017) dengan
hasil yang menyatakan bahwa kepuasan nasabah memediasi pengaruh positif
kualitas layanan terhadap loyalitas nasabah. Nasabah yang merasakan
kepuasan dari pelayanan yang diberikan Bank Syariah, maka nasabah tersebut
akan membalas perilaku Bank Syariah dengan menunjukan sikap loyalitas
seperti pembelian ulang pada Bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka
dapat disajikan hipotesis sebagai berikut:
H9: kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas nasabah.
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kuantitatif.
Metode kuantitaif adalah metodologi penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu yang
menggunakan data primer dengan menggunakan instrument penelitian yang
dilakukan secara sistematis dan terstruktur yang bertujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan data primer. Data primer adalah pengambilan data yang
diperoleh secara langsung oleh peneliti dari lapangan (Bawono, 2006:29).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di BRI Syariah KCP Majapahit yang berlokasi di Jl.
Brigjend Sudiarto No. 234 Pedurungan Semarang, Kota Semarang Jawa Tengah -
50192. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 2
September 2019 sampai 6 September 2019. Alasan penulis memilih BRI Syariah
KCP Majapahit sebagai objek penelitian adalah mempertimbangkan bahwa BRI
Syariah KCP Majapahit adalah salah satu bank syariah yang maju, selain itu
dilihat dari lokasi yang berdekatan dengan bank lain sehingga terjadi persaingan
yang ketat antar perbankan di lokasi tersebut.
70
C. Populasi dan Sampel
Sugiyono mendefinisikan populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas, obyek atau subjek yang mempunyai kuantitas & karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Siyoto, Sandu dan Sodik. 2015:55). Sedangkan dalam Syahrum
populasi didefinisikan keseluruhan objek yang akan atau ingin diteiti. Populasi
dalam setiap penelitian telah tercermin dalam judul, termasuk daerah atau
geografis dan juga benda-benda yang tidak bergerak dan orang atau lainnya
(Syahrum, 2014:113). Populasi yang akan dijadikan bahan penelitian adalah
nasabah bank BRI Syariah KCP Majapahit. Nasabah BRI Syariah KCP
Majapahit sendiri berjumlah kurang lebih 3000 orang (wawancara dengan
pincapem).
Sampel sering juga disebut sebagai “contoh,” yaitu himpunan bagian dari
suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sample memberikan gambaran
yang benar tentang populasi (Gulo, 2002:60). Pengambilan sampel dari suatu
populasi disebut penarikan sampel atau sampling. Teknik untuk mengambil
sampel adalah simple random sampling adalah metode, yaitu penarikan dari
sebuah populasi dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi tadi
memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. Pengambilan sampel
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada
dalam populasi itu. Alasan penulis menggunakan random sampling ini adalah
memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih
71
menjadi sampel dan peneliti tidak memilih-milih individu mana yang akan
dijadikan sampel penelitian.
Penentuan ukuran sample: salah satunya adalah rumus empiris
dianjurkan oleh Solvin (Radjab. 2017:99).
n=
n=
n= 96,774
n= 97
Keterangan:
n = jumlah sampel
e = Tingkat kesalahan (10%)
N = Jumlah Populasi
Berdasarkan hasil rumus slovin di atas penulis mengambil responden
nasabah bank BRI Syariah KCP Majapahit sebanyak 99 nasabah untuk
mempermudah penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh
peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk
menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006:29). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data p;rimer. Data primer adalah
72
data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber
data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang
memiliki sifat up to date (Enny. 2017:110). Untuk mendapatkan data primer,
peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, dan
penyebaran kuesioner.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Kuesioner
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menurut Hadjar
dalam Syahrum dan Salim (2012: 135 ) angket atau kuesioner adalah
suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang
diberikan kepada subyek, baik secara individual atau kelompok untuk
mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi, keyakinan, minat dan
perilaku.
2. Studi Kepustakaan
Dalam penelitian ini menggunakan teknik kepustakaan, yaitu
menghimpun informasi yang relevan dari buku-buku, jurnal, skripsi, tesis,
artikel serta sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik yang
berkaitan dengan topik penelitian.
73
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran adalah suatu proses hal dimana suatu angka atau
simbol diletakkan pada karakteristik atau properti suatu stimuli sesuai dengan
aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2013:3).
Dalam penelitian ini, skala pengukuran data yang digunakan oleh peneliti
adalah skala interval. Skala interval adalah skala pengukuran dengan
memberikan rangking terhadap responden, yang dirang bisa berupa preferensi,
perilaku dan sebagainya. Dalam skala interval diberi skor 0-10 untuk mengukur
setiap variabel. Skala numerical digunakan Karena angka mencerminkan sangat
tidak setuju dan angka 10 mencerminkan sangat setuju. Hal ini memudahkan
responden dalam memberikan penilaian pada setiap variabelnya. Berikut adalah
rentang dalam penilaian skala interval.
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (Ghozali, 2013: 6).
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
74
b. Promosi (X1)
Menurut Stanton promosi adalah unsur dalam bauran pemasaran
perusahaan yang didayagunakan untuk memberitahukan, membujuk, dan
mengingatkan tentang produk perusahaan (Sunyoto, 2014: 154). Dalam
promosi terdapat komunikasi yang harus dibangun oleh pihak produsen
kepada para konsumennya. Membangun komunikasi yang baik akan
memberikan pengaruh positif antara kedua belah pihak dalam rangka
membangun loyalitas .
c. Kualitas Produk (X2)
Meurut Kotler dan Armstrong kualitas produk adalah karakteristik
sebuah produk atau jasa yang memberikan kemampuan untuk mencukupi
kebutuhan pelanggan. Sedangkan menurut irawan kualitas prduk adalah
penggerak kepuasan konsumen yang multidimensi (Suryati, 2015:25).
d. Kepercayaan (X3)
Kepercayaan menurut Mayer merupakan kesediaan satu pihak
untuk menerima risiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan
bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang
mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya (Saifudin. 2018).
75
e. Kualitas Pelayanan
Menurut Wyckof kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang
diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk
memenuhi keinginan pelanggan. Kualitas jasa berpusat pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan
penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan (Tjiptono.
1996:59).
2. Variabel Terikat (Dependent)
Variabel terikat adalah variabel yang diakibatkan atau
yangdipengaruhi oleh variabel bebas. Keberadaan variabel ini sebagai
variabel yang dijelaskan dalam fokus/topik penelitian (Priyono, 2008:58).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah loyalitas Nasabah.
Menurut Wulf, Gaby dan Lacobucci dalam Sumarwan (2011:232)
loyalitas merupakan besarnya konsumsi dan frekuensi pembelian yang
dilakukan oleh seorang konsumen terhadap suatu perusahaan serta mereka
berhasil menemukan bahwa kualitas keterhubungan yang terdiri dari
kepuasan, kepercayaan, dan komitmen mempunyai hubungan yang positif
dengan loyalitas.
3. Variabel Intervening
Variable penghubung (intervening) adalah variabel yang tidak dapat
diamati secara langsung peristiwanya tetapi dapat diamati hasilnya. Variabel-
76
variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung Variabel
pengganggu bersifat hipotetikal artinya secara kongkrit pengaruhnya tidak
kelihatan, tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara varaibel
bebas dan tergantung yang sedang diteliti (Radjab. 2017:86). Variabel
intervening dalam penelitian ini adalah Kepuasan Nasabah
Kotler dalam Tjiptono (1996:147) mengungkapkan kepuasan
pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja
atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya.
G. Instrumen Penelitian
Untuk menggunakan cara yang telah ditentukan (pengamatan,
wawancara, kuesioner, dokumenter) dibutuhkan alat yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Alat itulah yang kita sebut instrumen penelitian. Instrumen
penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatan, atau
daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan Informasi dari
responden. Instrumen itu disebut sebagai Pedoman Pengahayatan atau Pedoman
wawancara atau Kuesioner atau Pedoman Dokumenter, sesuai dengan metode
yang dipergunakan (Gulo. 2002).
77
Tabel 3. 1 Kerangka Indikator Variabel Dependen dan Variabel Independen
Variabel Definisi Indikator
Promosi (X1) promosi adalah bagian dari
komunikasi yang terdiri dari pesan-
pesan perusahaan yang didesain
untuk menstimulasi terjadinya
kesadaran, ketertarikan, dan berakhir
dengan tindakan pembelian yang
dilakukan oleh pelanggan terhadap
produk atau jasa perusahaan (Kotler.
2003: 22).
a. Periklanan
b. Penjualan perseorangan
c. Promosi Penjualan
d. Publisitas
e. Pemasaran langsung
Kualitas Produk (X2) kualitas produk adalah kemampuan
atau kinerja suatu produk untuk dapat
menjalankan fungsinya agar bisa
memenuhi kebutuhan pelanggan
a. Performance
b. Features
c. Reliability
d. Conformance
e. Durability
Kepercayaan (X3) Kepercayaan adalah keyakinan
bahwa pelanggan akan menemukan
apa yang diharapankan dengan
menggunakan suatu produk atau jasa.
a. Kemampuan (Ability)
b. Kebaikan Hati
(Benevolence)
c. Integritas (Integrity)
Kualitas Pelayanan
(X4)
Kualitas pelayanan adalah segala
bentuk aktivitas yang dilakukan oleh
perusahaan guna memenuhi harapan
konsumen (Mu’ah, 2014: 56).
a. Reliability
b. Assuarance
c. Tangible
d. Empathy
e. Responsiveness
Kepuasan Nasabah
(Z)
Kepuasan pelanggan adalah tingkat
perasaaan seseorang setelah
membandingkan kinerja (atau hasil)
yang ia rasakan dibandingkan dengan
harapannya.
a. Kualitas produk
b. Kualitas pelayanan
c. Emosional
d. Harga
e. Kemudahan
Loyalitas Nasabah
(Y)
Loyalitas konsumen adalah
konsumen yang merasa puas terhadap
produk atau merek yang dikonsumsi
atau dipakai, dan akan membeli ulang
produk tersebut (Sumarwan, 2011:
230).
a. Melakukan pembelian
ulang secara teratur
b. Melakukan pembelian
antar lini produk dan jasa
c. Merekomendasikan
produk kepada orang lain
d. Menunjukkan kekebalan
akan daya tarik dari
pesaing
78
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
Sebuah data yang didapat dari kuesioner, sebaiknya diuji validitas.
Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada
kuesioner tersebut benar atau tidak. Perhitungan ini dilakukan dengan
bantuan komputer program SPSS (Statistical Package For Social Science)
(Bawono, 2006: 68). Untuk menentukan nomor-nomor item valid dan
tidak valid dengan melihat tabel product moment apabila thitung> ttabel (pada
taraf signifikasi α) = 0,05, maka item kuesioner tersebut dapat dikatakan
valid. Uji validitas bisa juga dengan melihat tabel korelasi. Kriterianya
bila nilai korelasi antara score butir pertanyaan dengan total score-nya
berbintang 2 maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas adalah menguji data yang kita
peroleh sebagai hasil dari jawaban (kuesioner) yang kita bagikan. Menurut
Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006: 64) analisis ini dipakai untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data yang dapat memberikan hasil
relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang dengan subjek yang
sama, sehingga dapat diketahui konsistensi keterandalan uji statistik
79
cronbach alpha suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha
lebih besar dari 0,6.
2. Uji Statistik
Uji statistik digunakan untuk melihat tingkat atau kekuatan dari suatu
fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data yang dianalisa. Nilai
ketepatan dan kekuatan dapat diukur dengan goodness of fitnya (Bawono,
2006: 88). Uji statistik dapat dilihat dari:
a. Uji t (Pengujian Secara Individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen mempengraruhi variabel dependen secara individu-individu
atau sendiri-sendiri. Pengujian ini dilakukan secara parsial atau individu,
dengan menggunakan uji t statistik untuk masing-masing variabel bebas,
dengan tingkat kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89).
Menurut Ghozali (2013:99), uji t pada dasarnya menunjukkan
seberapa jauh pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Cara melakukan uji t sebagai berikut:
1) Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih,
dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka H0 yang menyatakan bi = 0
dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut).
Dengan kata lain, kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan
80
bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi
variabel dependen.
2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel.
Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan
nilai t tabel atau nilai signifikansi < 0.05, kita menerima hipotesis
alternatif (HA) yang menyatakan bahwa suatu variabel independen
secara individual mempengaruhi variabel dependen.
b. Uji F (Pengujian Secara Simultan)
Uji ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauhh
semua variabel X1,2,3….. (independen) secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel Y (dependen) (Bawono, 2006: 91).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria
pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2013:98):
1) Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0 dapat ditolak
pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain, kita menerima
hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen.
2) Jika nilai sig < 0.05 atau Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan
menerima HA.
81
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji ini memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana
kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen serta
seberapa kuat hubungan antara kedua variabel tersebut (Bawono, 2006:
92).
Menurut Gujarati dalam Ghozali (2013), jika dalam uji emepiris
didapat nilai adjusted R2 negatif, maka nilai R2 dianggap bernilai nol.
Secara sistematis jika nilai R2 = 1, maka Adjusted R2 = R2 = 1 sedang
jika nilai R2 = 0, maka nilai Adjusted R2 = (1-k)/(n-k), jika k > 1, maka
Adjusted R2 akan bernilai negatif.
3. Uji Asumsi Klasik
Merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam proses analisis
regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik diharapkan dapat
dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan kaidah BLUE (best linier
unbiased estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasa, dan
handal sebagai penaksir. Pelanggaran terhadap asumsi klasik berarti model
regresi yang diperoleh tidak banyak manfaat dan kurang valid (Bawono, 2006:
75). Uji asumsi klasik terdiri dari uji antara lain:
a. Uji Multikolinearitas
Situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel bebas diantara
satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini
tidak orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas
82
yang variabel korelasi antar sesamanya sama dengan nol. Masalah
multikolinieritas biasanya muncul pada data time series, yang apabila
masalah multikolinieritas ini serius dapat mengakibatkan berubahnya
tanda dari parameter estimasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinieritas didalam model regresi adalah dengan melihat nilai
toleransi dan lawannya, variance inflation factor (VIF) dari masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terkait. Jika nilai VIF > 5 maka
ada gejala multikolinieritas, dan sebaliknya jika nilai VIF < 5 maka tidak
ada multikolinieritas (Bawono, 2006: 115).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dan residual dari suatu
pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homokedastisitas dan
jika varians berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139). Pada
pengujian ini penulis menggunakan uji glejser. Glejser mengusulkan
untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Uji
Heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan metode white test. Uji ini
dilakukan dengan meregresi residual kuadrat (Ui2) dengan variabel bebas
83
dan perkalian bebas. Apabila X2
hitung < X2 tabel, maka hipotesis adanya
heteroskedasitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).
c. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah model regresi, data variabel
dependen dan independen yang kita pakai apakah berdistribusi normal
atau tidak. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa
nilai rasidual mengikuti distribusi normal. Cara yang digunakan untuk
mendeteksi apakah residual itu normal atau tidak, maka akan digunakan
analisis grafik dan uji statistik. Pengujian normalitas data dilakukan
dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jika nilai signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
residual data penelitian adalah normal.
2) Jika nilai signifikansi < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa distribusi
residual data penelitian tidak normal (Ghozali, 2013:139).
Cara lain yang bisa digunakan adalah dengan anaslisis grafik.
Dasar pengambilan keputusan:
1) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
84
2) Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
(Bawono, 2006: 179).
4. Uji Path Analysis
Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear
berganda. Analisis jalur digunakan untuk menaksir hubungan kausalitas antar
variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori. Analisis jalur
sendiri tidak dapat menentukan hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat
digunakan sebagai substitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas
antar variabel. Yang dapat dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan
pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
mengkonfirmasi atau menolak hipotesis kasualitas imajiner (Ghozali,
2013:249).
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausalitas antar
variabel berdasarkan pada teori. Anak panah menunjukkan hubungan antar
variabel. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel
lainnya tanpa ada variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan
kedua variabel tadi (Ghozali, 2013).
Setelah melakukan penghitungan dari pengaruh variabel mediasi
secara tidak langsung, maka berikutnya melakukan pengujian hipotesis
mediasi signifikan atau tidak yang akan dilakukan dengan prosedur yang
85
dikembangkan oleh Sobel yang dikenal dengan uji Sobel. Uji sobel dilakukan
dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y lewat Z
(Ghozali, 2013:248). Berikut adalah rumus dari uji sobel:
SP2P3=√P32+SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
Keterangan:
P3: Koefisien variabel mediasi
P2: Koefisien variabel bebas
SP2: Standar error koefisien bebas
SP3: Standar error koefisien mediasi
I. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
program olah data SPSS.22 (Statistical Product and Service Solution), data yang
didapat merupakan data kuantitatif di mana data dapat dinyatakan dalam bentuk
angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam olah data SPSS.22.
86
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek penelitian
1. Identitas PT BRI Syariah KCP Majapahit
Nama Perusahaan : PT Bank BRI Syariah KCP Majapahit
Alamat : Jl. Majapahit No.234E, Kalicari, Padurungan,
Kota Semarang, Jawa Tengah 50198
Telepon : (024) 6732222, 6718660
Website : https://www.brisyariah.co.id
Logo :
Gambar 4. 1 Logo BRI Syariah
2. Sejarah dan perkembangan BRI Syariah KCP Majapahit
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya
o.10/67/KEP.GBI/DpG/2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT Bank
BRIsyariah Tbk secara resmi beroperasi. Kemudian PT Bank BRIsyariah Tbk
87
merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,
kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah
Islam.
Dua tahun lebih PT Bank BRIsyariah Tbk hadir mempersembahkan
sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih
bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima (service excellence)
dan menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan
prinsip syariah.
Kehadiran PT Bank BRIsyariah Tbk di tengah-tengah industri
perbankan nasional dipertegas oleh makna pendar cahaya yang mengikuti
logo perusahaan. Logo ini menggambarkan keinginan dan tuntutan
masyarakat terhadap sebuah bank modern sekelas PT Bank BRIsyariah Tbk
yang mampu melayani masyarakat dalam kehidupan modern. Kombinasi
warna yang digunakan merupakan turunan dari warna biru dan putih sebagai
benang merah dengan brand PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
Aktivitas PT Bank BRIsyariah Tbk semakin kokoh setelah pada 19
Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank
Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., untuk melebur ke dalam PT Bank
BRIsyariah Tbk (proses spin off) yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari
2009. Penandatanganan dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur
88
Utama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dan Bapak Ventje
Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRIsyariah Tbk.
Saat ini PT Bank BRIsyariah Tbk menjadi bank syariah ketiga terbesar
berdasarkan aset. PT Bank BRIsyariah Tbk tumbuh dengan pesat baik dari sisi
aset, jumlah pembiayaan dan perolehan dana pihak ketiga. Dengan berfokus
pada segmen menengah bawah, PT Bank BRIsyariah Tbk menargetkan
menjadi bank ritel modern terkemuka dengan berbagai ragam produk dan
layanan perbankan.
Sesuai dengan visinya, saat ini PT Bank BRIsyariah Tbk merintis
sinergi dengan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk., dengan
memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.,
sebagai Kantor Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus
kepada kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan kegiatan konsumer
berdasarkan prinsip Syariah (https://www.brisyariah.co.id).
89
3. Struktur Organisasi
\
Gambar 4. 2 Struktur Organisasi BRI Syariah KCP Majapahit Semarang
4. Identitas Responden
Profil responden berdasarkan jenis kelamin Responden yang terpilih
dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dalam dua kelompok yaitu laki-laki
dan perempuan. Untuk mengetahui proporsi jenis kelamin dengan jelas dapat
dilihat pada tabel 4.1
Moch. Arif Rahman
Pincapem
Agus Prayitno
Unit Head UMS
Majapahit
Hanif
Unit Head UMS
Gubug
Arif Lukman
Hakim
Branch
Operasioanal Spv
Eni Agustina
AOM
Tony Wahyudi
AOM
Agus Salim
AOM
Romy Kristiyanto
AOM
Murtadho
AOM
M. Nurul Hidayat
AOM
Ully Fikri W
AO Generalis
Briyan
Herzitama
AO Generalis
Heni Yuniari
Teller
Annisa Ristiana
Customer Service
Sapto
AO Generalis
Arifin Penaksir Gadai
90
Tabel 4. 1 Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 50 50,5 50,5 50,5
Perempuan 49 49,5 49,5 100,0
Total 99 100,0 100,0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang mengisi
kuisioner sebanyak 99 orang. Responden yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 50 orang atau 50.5 % dan responden yang berjenis kelamin perempuan
sebanyak 49 orang atau 49,5 %.
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Hasil uji validitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4. 2 Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r hitung r tabel Keterangan
Promosi (X1) Promosi 1 0,624 0,1654 Valid
Promosi 2 0,518 0,1654 Valid
Promosi 3 0,464 0,1654 Valid
Promosi 4 0,498 0,1654 Valid
Kualitas Produk
(X2)
Kualitas Produk 1 0,818 0,1654 Valid
Kualitas Produk 2 0,710 0,1654 Valid
Kualitas Produk 3 0,793 0,1654 Valid
Kualitas Produk 4 0,779 0,1654 Valid
Kualitas Produk 5 0,716 0,1654 Valid
91
Kepercayaan
(X3)
Kepercayaan 1 0,844 0,1654 Valid
Kepercayaan 2 0,836 0,1654 Valid
Kepercayaan 3 0,827 0,1654 Valid
Kualitas
Pelayanan (X4)
Kualitas Pelayanan 1 0,840 0,1654 Valid
Kualitas Pelayanan 2 0,762 0,1654 Valid
Kualitas Pelayanan 3 0,779 0,1654 Valid
Kualitas Pelayanan 4 0,746 0,1654 Valid
Kualitas Pelayanan 5 0,764 0,1654 Valid
Kepuasan
Nasabah (Z)
Kepuasan Nasabah 1 0,805 0,1654 Valid
Kepuasan Nasabah 2 0,729 0,1654 Valid
Kepuasan Nasabah 3 0,788 0,1654 Valid
Kepuasan Nasabah 4 0,786 0,1654 Valid
Kepuasan Nasabah 5 0,775 0,1654 Valid
Loyalitas
Nasabah (Y)
Loyalitas Nasabah 1 0,728 0,1654 Valid
Loyalitas Nasabah 2 0,733 0,1654 Valid
Loyalitas Nasabah 3 0,785 0,1654 Valid
Loyalitas Nasabah 4 0,711 0,1654 Valid
Loyalitas Nasabah 5 0,793 0,1654 Valid
Dari keterangan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa nilai r hitung
masing-masing pertanyaan dari keenam variabel > daripada r tabel.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seluruh pertanyaan yang
mendukung penelitian ini adalah valid.
b. Uji reliabilitas
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4. 3 Hasil Uji Reliabilitas
92
Variabel Crombanch’s Alpha Keterangan
Promosi 0,635 Reliabel
Kualitas Produk 0,797 Reliabel
Kepercayaan 0,840 Reliabel
Kualitas Pelayanan 0,800 Reliabel
Kepuasan Nasabah 0,800 Reliabel
Loyalitas Nasabah 0,787 Reliabel
Dari keterangan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa masing-
masing variabel memiliki Crombach’s Alpha > 0,6. Dengan demikian
variabel promosi, kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan,
kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah dapat dikatakan reliabel.
2. Uji Statistik
a. Uji t (Uji Parsial)
Menurut Bawono (2006: 89) uji T digunakan untuk melihat
signifikasi variabel independen mempengaruhi bariabel dependen secara
individu atau sendiri-sendiri. berikut tabel yang menjelaskan hasil uji t
(Ttest):
93
Tabel 4. 4 Hasil uji t test 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardize
d
Coefficient
s
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Kualitas Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000
Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Kualitas Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Kepuasan Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa
1. Nilai konstanta 0,524 mengandung arti bahwa variabel promosi (X1),
kualitas produk (X2), kepercayaan (X3), kualitas pelayanan (X4) dan
kepuasan nasabah (Z) konstan, maka loyalitas nasabah akan
mengalami peningkatan sebesar 0,524 atau 0,524%.
2. Nilai signifikasi variabel promosi (X1) adalah sebesar 0,849 lebih
besar dari 0,05 artinya terdapat pengaruh positif tidak signifikan
antara promosi (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y).
3. Nilai signifikasi variabel kualitas produk (X2) adalah sebesar 0,000
lebih kecil 0,05 artinya ada pengaruh yang positif dan signifikan
antara kualitas produk terhadap loyalitas nasabah (Y).
94
4. Nilai signifikasi variabel kepercayaan (X3) adalah sebesar 0,621
lebih besar dari 0,05 artinya terdapat pengaruh positif tidak
signifikan antara kepercayaan (X3) terhadap loyalitas nasabah (Y).
5. Nilai signifikasi kualitas pelayanan (X4) adalah sebesar 0,394 lebih
besar dari 0,05 artinya terdapat pengaruh positif tidak signifikan
antara kualitas pelayanan (X4) terhadap loyalitas nasabah (Y).
6. Nilai signifikasi variabel kepuasan nasabah (Z) adalah sebesar 0,000
lebih kecil 0,05 artinya ada pengaruh positif dan signifikan antara
kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah (Y)
Tabel 4. 5 Hasil uji t test 2
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,923 2,861 3,119 ,002
Jumlah Promosi -,002 ,065 -,002 -,026 ,979
Jumlah Kualitas Produk ,413 ,097 ,440 4,281 ,000
Jumlah Kepercayaan ,083 ,151 ,056 ,554 ,581
Jumlah Kualitas Pelayanan ,339 ,085 ,377 3,967 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah Kepuasan Nasabah
Berdasarkan pada tabel 4.4 di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa
1. Nilai konstanta 8,923 mengandung arti bahwa variabel promosi (X1),
kualitas produk (X2), kepercayaan (X3), kualitas pelayanan (X4) dan
kepuasan nasabah (Z) kontan, maka loyalitas nasabah akan mengalami
peningkatan sebesar 8,923 atau 8,923%.
95
2. Nilai signifikasi variabel promosi (X1) adalah sebesar 0,979 lebih
besar dari 0,05 artinya terdapat pengaruh tidak signifikan antara
promosi (X1) terhadap kepuasan nasabah (Z).
3. Nilai signifikasi variabel kualitas produk (X2) adalah sebesar 0,000
lebih kecil 0,05 artinya ada pengaruh signifikan antara kualitas produk
terhadap kepuasan nasabah (Z).
4. Nilai signifikasi variabel kepercayaan (X3) adalah sebesar 0,581 lebih
besar dari 0,05 artinya terdapat pengaruh tidak signifikan antara
kepercayaan (X3) terhadap kepuasan nasabah (Z).
5. Nilai signifikasi kualitas pelayanan (X4) adalah sebesar 0,000 lebih
kecil dari 0,05 artinya terdapat pengaruh signifikan antara kualitas
pelayanan (X4) terhadap kepuasan nasabah (Z).
b. Uji F (Uji Simultan)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel independen atau bebas secara bersama-sama dapat
mempengaruhi variabel dependen atau terikat (Bawono, 2006: 91)
berikut tabel hasil uji F:
Tabel 4. 6 Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 994,808 5 198,962 38,779 ,000b
Residual 477,151 93 5,131
Total 1471,960 98
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
96
b. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah Promosi, Jumlah
Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah Kualitas Produk
Berdasarkan tabel 4.6 di atas, secara pengujian simultan dari tabel
ANOVA dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 38,77 dengan nilai
signifikasi 0,000 sehingga lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa
secara bersama-sama variabel independen mampu mempengaruhi
variabel dependen, dan menunjukkan bahwa persamaan regresi yang
terbentuk sudah baik.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefesien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen dengan variable independen
(Bawono, 2006: 92). Hasil uji koefesien determinasi (R2) penelitian ini
dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel 4. 7 Hasil Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,822a ,676 ,658 2,265
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah Promosi,
Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah Kualitas
Produk
Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan koefisien korelasi
(R) sebesar 0,822 artinya bahwa ada hubungan yang kuat antara
variabel independen dengan variabel dependen (karena mendekati
97
angka 1). Determinasi (R2) sebesar 0,676 artinya bahwa kontribusi
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 67,6%,
sedangkan sisanya sebesar 32,4% dipengaruhi variabel lain diluar
model persamaan penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikoliniearitas
Multikolinieritas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya (Bawono, 2006: 115).
Dalam penelitian ini, teknik uji multikolinieritas yang digunakan adalah
metode VIF (Varian Inflaction Factor) dan nilai Tolerance. Kedua VIF
dan Toleranceini, nilainya berlawanan, kalau Tolerancenya besar maka
VIF nya kecil dan begitupun sebaliknya. Nilai VIF tidak boleh lebih besar
dari 5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala Multicolinierity,
dan sebaliknya jika nilai VIF lebih kecil dari 5 maka tidak ada gejala
Multicolinierity. Demikian juga dengan nilai Tolerancenya berarti
sebalikny
Tabel 4. 8 Hasil Uji Multikoliniearitas Metode VIF
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849 ,667 1,499
Jumlah Kualitas Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000 ,305 3,274
98
Jumlah Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621 ,375 2,668
Jumlah Kualitas
Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394 ,366 2,734
Jumlah Kepuasan
Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000 ,363 2,758
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
Berdasarkan tabel 4.7, dapat dilihat pada nilai tolerance variabel
promosi (0.667), kualitas produk (0.305), kepercayaan (0.375), kualitas
pelayanan (0.366). Keempat variabel independen tersebut memiliki nilai
tolerance lebih dari 0.10, sehingga dapat diartikan tidak terdapat korelasi
antar variabel independen. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation
Factor (VIF) juga menunjukkan hal yang sama, dengan nilai VIF kurang
dari 10.0 dilihat dari variabel promosi (1.499), kualitas produk (3.274),
kepercayaan (2.688), dan kualitas pelayanan (2734), sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel
independen dalam model persamaan regresi
b. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian residual dengan varian
setiap variabel independen (Bawono, 2006:136). Heteroskedastisitas akan
terjadi apabila nilai signifikansinya < 5% (Ghozali, 2013: 143). Hasil uji
heteroskedastisitas yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dilihat pada
tabel 4.9 sebagai berikut:
99
Tabel 4. 9 Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Jumlah Kualitas Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000
Jumlah Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Jumlah Kualitas Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Jumlah Kepuasan Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
Berdasarkan tabel 4.8 terlihat dengan jelas bahwa nilai signifikansi
lebih dari 0,05, artinya data penelitian adalah homogen, dengan demikian
bahwa variabel promosi, kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan
dan kepuasan nasabah tidak menunjukkan adanya gejala
Heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data variabel
berdistribusi normal atau tidak, karena sebuah penelitian yang baik itu
datanya berdistribusi normal (Bawono, 2006: 174). Hasil pengujian
normalitas dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 4. 10 Hasil Uji Normalitas 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 99
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,03064952
Most Extreme Differences Absolute ,085
100
Positive ,085
Negative -,052
Test Statistic ,085
Asymp. Sig. (2-tailed) ,077c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0.077 sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan
adalah 0.05. dapat disimpulkan data yang digunakan adalah data yang
berdistribusi normal, karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari
0.05 yaitu 0.077
Tabel 4. 11 Hasil Uji Normalitas 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 99
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,19921360
Most Extreme Differences Absolute ,065
Positive ,065
Negative -,065
Test Statistic ,065
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai Asymp.Sig (2-
tailed) sebesar 0.200 sedangkan tingkat signifikansi yang digunakan
adalah 0.05. dapat disimpulkan data yang digunakan adalah data yang
berdistribusi normal, karena nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari
0.05 yaitu 0.200
101
Gambar 4. 3 Normalitas
Berdasarkan grafik plot normal (lampiran) dapat diketahui
bahwa titik-titik yang tersebar pada grafik normal di atas menyebar
disekitar garis diagonal mengikuti arah garis diagonal tersebut,
sehingga bisa disimpulkan bahwa data yang digunakan memenuhi
asumsi normalitas.
4. Analisis Jalur Path (Path Analyse)
Uji analisis jalur ini dilakukan untuk melihat pengaruh variabel
intervening pada model yang telah ditetapkan berdasarkan teori. Berikut
adalah hasil uji untuk analisis jalur path:
Tabel 4. 12 Persamaan Regresi 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,798a ,637 ,622 2,065
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah Promosi,
Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Produk
Coefficientsa
102
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,923 2,861 3,119 ,002
Jumlah Promosi -,002 ,065 -,002 -,026 ,979
Jumlah Kualitas Produk ,413 ,097 ,440 4,281 ,000
Jumlah Kepercayaan ,083 ,151 ,056 ,554 ,581
Jumlah Kualitas Pelayanan ,339 ,085 ,377 3,967 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah Kepuasan Nasabah
Hasil persamaan regresi tersebut di atas memberikan pengertian bahwa:
1) Nilai signifikansi X1 sebesar 0,979 lebih besar dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
kepuasan nasabah.
2) Nilai signifikansi X2 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap variabel
kepuasan nasabah.
3) Nilai signifikansi X3 sebesar 0,581 lebih besar dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel kepuasan nasabah.
4) Nilai signifikansi X4 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
variabel kepuasan nasabah.
Besarnya nilai R2 atau R square yang terdapat pada tabel model
summary adalah sebesar 0,637, hal ini menunjukkan bahawa kontribusi
atau sumbangan pengaruh variabel X1, X2, X3 dan X4 adalah sebesar
103
63,7%, sementara sisanya 36,3% merupakan kontribusi dari variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Untuk mencari nilai e1 bisa
menggunakan rumus e1 = √(1-0,637) = 0,363. Dengan demikian dapat
diperoleh model analisis jalur berikut:
Gambar 4. 4 Model Analisis Jalur 1
Tabel 4. 13 Persamaan Regresi 2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,822a ,676 ,658 2,265
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah Promosi,
Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah Kualitas
Produk
Coefficientsa
KUALITAS
PRODUK (X2)
KEPERCAYAAN
(X3)
KUALITAS
PELAYANAN (X4)
LOYALITAS
NASABAH (Y)
PROMOSI (X1) 0,413
-0,002
0,339
0,083
e1=0,363
104
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Jumlah Kualitas Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000
Jumlah Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Jumlah Kualitas Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Jumlah Kepuasan Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
Hasil persamaan regresi tersebut di atas memberikan pengertian bahwa:
1) Nilai signifikansi X1 sebesar 0,849 lebih besar dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel promosi tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah.
2) Nilai signifikansi X2 sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah.
3) Nilai signifikansi X3 sebesar 0,621 lebih besar dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kepercayaan tidak berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah.
4) Nilai signifikansi X4 sebesar 0,394 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah.
105
5) Nilai signifikansi Z sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti
bahwa variabel kepuasan nasabah berpengaruh signifikan terhadap
variabel loyalitas nasabah.
Besarnya nilai R2 atau R square yang terdapat pada tabel model
summary adalah sebesar 0,676 hal ini menunjukkan bahawa kontribusi
atau sumbangan pengaruh variabel X1, X2, X3 dan X4 adalah sebesar
67,6%, sementara sisanya 32,4% merupakan kontribusi dari variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian. Untuk mencari nilai e2 bisa
menggunakan rumus e2 = √(1-0,676) = 0,324. Dengan demikian dapat
diperoleh model analisis jalur berikut:
Gambar 4. 5 Model Analisis Jalur 2
KUALITAS
PRODUK (X2)
KEPERCAYAAN
(X3)
KUALITAS
PELAYANAN
(X4)
KEPUASAN
NASABAH (Z)
LOYALITAS
NASABAH (Y)
PROMOSI (X1)
0,413
0,082
0,087
-0,014
0.417
-0,002
0,339
0,083
e2= 0,32,4
e1=0,363
106
Diuji dengan sobel tes menggunakan rumus:
SP2P3=√P32+SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
Keterangan:
P3: Koefisien variabel mediasi
P2: Koefisien variabel bebas
SP2: Standar error koefisien bebas
SP3: Standar error koefisien mediasi
a. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah sebagai Variabel Intervening
Besarnya pengaruh langsung (unstandardized) -0,014 sedangkan
pengaruh tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = -0,002 x 0,417 = -
0,000834. Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = -0,014 + -0,000834 = -
0,0114834
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien
standardrized beta (P2 x P3) untuk untuk variabel promosi sebesar -0,002
x -0,014 = -0,000028. Signifikansi atau tidak harus diuji menggunakan
Sobel test dengan menghitung standar eror dari koefisisen indirect effect
(SP2P3)
107
SP2P3 =√P32SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
=√(0,417)
2(0,065)
2 + (-0,002)
2(0,113)
2 + (0,065)
2(0,113)
2
= √0,000734681 + 0,0000000511 + 0,000053949
= √0,0007886811
= 0,0011153635
Berdasarkan SP2P3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh
mediasi dengan rumus:
t =
=
=
= -0,746638
Oleh karena t hitung -0,746638 lebih kecil dari t tabel = 1,9840
maka dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi -0,000028 tidak ada
pengaruh mediasi.
b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening
Besarnya pengaruh langsung (unstandardized) 0,450 sedangkan
pengaruh tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,413 x 0,417 = -
0,172221. Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,450 + 0,172221=
0,622221
108
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien
standardrized beta (P2 x P3) untuk untuk variabel kualitas produk
sebesar 0,440 x 0,416 = 0,18304. Signifikansi atau tidak harus diuji
menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror dari koefisisen
indirect effect (SP2P3)
SP2P3 =√P32SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
=√(0,417)2(0.097)
2 + (0,413)
2(0,113)
2 + (0,097)
2(0,113)
2
= √0,0016361216 + 0,0021779956 + 0,0001201435
= √0,0039342607
= 0,0055638849
Berdasarkan SP2P3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi
dengan rumus:
t =
=
=
= 30.9533721
Oleh karena t hitung 30.9533721 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,172221 ada pengaruh
mediasi.
c. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening
Besarnya pengaruh langsung (unstandardized) 0,082 sedangkan
pengaruh tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,083 x 0,417 =
109
0,034611. Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,082 + 0,034611=
0,116611
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien
standardrized beta (P2 x P3) untuk untuk variabel kualitas produk
sebesar 0,056 x 0,048 = 0,002688. Signifikansi atau tidak harus diuji
menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror dari koefisisen
indirect effect (SP2P3)
SP2P3 =√P32SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
=√(0,417)2(0.151)
2 + (0,083)
2(0,113)
2 + (0,151)
2(0,113)
2
= √0,0039648431 + 0,0000879656 + 0,000291146
= √0,0043439547
= 0,0061432796
Berdasarkan SP2P3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi
dengan rumus:
t =
=
=
= 5,6339613779
Oleh karena t hitung 5,6339613779 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,034611 ada pengaruh
mediasi.
110
d. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah sebagai Variabel Intervening
Besarnya pengaruh langsung (unstandardized) 0,087 sedangkan
pengaruh tidak langsung harus dihitung yaitu P2 x P3 = 0,339 x 0,417 =
0,141363. Maka pengaruh totalnya adalah pengaruh langsung ditambah
pengaruh tidak langsung yaitu P1 + (P2 x P3) = 0,087 + 0,141363=
0,228363
Pengaruh mediasi yang ditunjukkan oleh perkalian koefisien
standardrized beta (P2 x P3) untuk untuk variabel kualitas produk
sebesar 0,377 x 0,084 = 0,031668. Signifikansi atau tidak harus diuji
menggunakan Sobel test dengan menghitung standar eror dari koefisisen
indirect effect (SP2P3)
SP2P3 =√P32SP2
2+P2
2SP3
2+SP2
2SP3
2
=√(0,417)2(0.085)
2 + (0,339)
2(0,113)
2 + (0,085)
2(0,113)
2
= √0,001256348 + 0,0014674262 + 0,000092256
= √0,0028160302
= 0,0039824681
Berdasarkan SP2P3 dapat menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi
dengan rumus:
t =
=
=
= 35,496329524
111
Oleh karena t hitung 35,496329524 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka
dapat disimpulkan bahwa koefisien mediasi 0,141363 ada pengaruh
mediasi.
5. Pengujian Hipotesis
a. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas Nasabah
X1 → Y = -0,014
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien promosi (X1) terhadap
loyalitas nasbah (Y) sebesar -0,014 dan signifikan 0,849 yang berarti
hipotesis 1 ditolak karena nilai koefisien negatif (-0,014) dan signifikasi
lebih besar dari 0.05, hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh antara
promosi (X1) terhadap loyalitas nasabah (Y) di BRI Syariah KCP
Majapahit
b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Nasabah
X2 → Y = 0,450
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien Kualitas produk (X2)
terhadap loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,450 dan nilai signifikan 0,000
yang berarti hipotesis 2 dapat diterima karena nilai koefisien positif
(0,450) dan signifikasi lebih kecil dari 0.05, hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh positif dan signifikan dari kualitas produk (X2) terhadap
loyalitas nasabah (Y) di BRI Syariah KCP Majapahit
112
c. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah
X3 → Y = 0,082
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien Kepercayaan (X3) terhadap
loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,082 dan nilai signifikan 0,621 yang berarti
hipotesis 3 ditolak karena nilai koefisien positif (0,082) dan signifikasi
lebih besar dari 0.05, hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh positif
namun tidak signifikan dari kepercayaan (X3) terhadap loyalitas nasabah
(Y) di BRI Syariah KCP Majapahit
d. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
X4 → Y = 0,087
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kualitas pelayanan (X4)
terhadap loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,087 dan nilai signifikan 0,394
yang berarti hipotesis 4 ditolak karena nilai koefisien positif (0,087) dan
signifikasi lebih besar dari 0.05, hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh
positif namun tidak signifikan antara kualitas pelayanan (X4) terhadap
loyalitas nasabah (Y) di BRI Syariah KCP Majapahit
e. Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
Z → Y = 0,417
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kepuasan nasabah (Z)
terhadap loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,417 dan nilai signifikan 0,000
113
yang berarti hipotesis 5 diterima karena nilai koefisien positif (0,417) dan
signifikasi lebih kecildari 0.05, hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara kepuasan nasabah (Z) terhadap loyalitas
nasabah (Y) di BRI Syariah KCP Majapahit
f. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan
Nasabah Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis, diperoleh t hitung sebesar -
0,746638 lebih kecil dari t tabel = 1,9840 maka dapat disimpulkan bahwa
tidak ada pengaruh mediasi. Dengan demikian kepuasan nasabah tidak
mampu memediasi pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah, maka
hipotesis 6 ditolak.
g. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis,diperoleh t hitung sebesar -
30.9533721 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh mediasi. Dengan demikian kepuasan nasabah
mampu memediasi pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah,
maka hipotesis 7 diterima.
114
h. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis,diperoleh t hitung sebesar -
5,6339613779 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh mediasi. Dengan demikian kepuasan nasabah
mampu memediasi pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah,
maka hipotesis 8 diterima.
i. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan
Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan pengujian Path Analysis,diperoleh t hitung sebesar -
35,496329524 lebih besar dari t tabel = 1,9840 maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh mediasi. Dengan demikian kepuasan nasabah
mampu memediasi pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas
nasabah, maka hipotesis 9 diterima.
6. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien promosi bernilai -0,014
(negatif) dan nilai signifikan 0,849 yang berarti tidak signifikan karena
115
nilainya lebih besar dari alpha 0,05 yang berarti hipotesis pertama (H1)
ditolak.
Promosi yang dilakukan oleh bank syariah berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap loyalitas nasbah artinya walaupun pihak bank
melakukan pengurangan promosi tetapi tidak berdampak pada tanggapan
nasabah dan loyalitas nasabah baik itu penurunan atau peningkatan..
Biasanya promosi yang dilakukan secara terus menerus akan membuat
konsumen menjadi fokus terhadap harga yang lebih murah sehingga hal
tersebut tidak akan berpengaruh pada peningkatan loyalitas nasabahnya.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Akbar
(2016) dan Sya’idah (2018) yang menyatakan bahwa promosi tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas nasabah.
b. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kualitas produk bernilai
0,450 (positif) dan nilai signifikan 0,000 yang berarti signifikan karena
nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 yang berarti hipotesis kedua (H2)
diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah. Semakin baik kualitas
produk yang diberikan oleh bank syariah maka akan meningkatkan
116
loyalitas nasabah. Hasil peneltian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sof’an dan Supriyadi (2016) dan Muslimah dan Murti
(2017) menunjukkan hasil bahwa kualitas produk memiliki pengaruh
terhadap loyalitas nasabah.
c. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kepercayaan bernilai 0,082
(positif) dan nilai signifikan 0,621 yang berarti tidak signifikan karena
nilainya lebih besar dari alpha 0,05 yang berarti hipotesis ketiga (H3)
ditolak.
Kepercayaan yang diberikan oleh bank syariah berpengaruh positif
namun tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah, artinya walaupun
nasabah memiliki kepercayaan yang tinggi tetapi loyalitas nasabah belum
tentu akan mengalami kenaikan juga. Pihak bank syariah belum mampu
meyakinkan nasabahnya bahwa bank syariah selalu memberikan
pelayanan yang berkualitas, selalu memberikan layanan dengan niat yang
baik dan profesioalita atau kredibilitas bank syariah itu sendiri. Penelitian
ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mulyani (2018) dan
Sugkawa (2014) yang menunjukkan bahwa variabel kepercayaan
berpengaruh tidak signifikan secara parsial terhadap loyalitas nasabah.
d. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah
117
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kualitas pelayanan bernilai
0,087 (positif) dan nilai signifikan 0,394 yang berarti tidak signifikan
karena nilainya lebih besar dari alpha 0,05 yang berarti hipotesis ketempat
(H4) ditolak.
Hasil analisis tersebut mengindikasikan bahwa semakin baik
kualitas layanan yang diberikan bank syariah kepada nasabahnya maka
belum tentu berpengaruh baik terhadap loyalitas nasabahnya di bank
syariah. Kualitas layanan yang baik belum tentu membuat nasabah
menjadi loyal. Untuk menjadikan nasabah menjadi loyal diperlukan waktu
yang cukup, karena diperlukan waktu untuk meyakinkan nasabah dengan
pelayanan yang diberikan dan menciptakan kpuasan terlebih dahulu.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Qomariah
(2012) dan Susanti (2018) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan loyalitas nasabah.
e. Pengaruh Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah
Berdasarkan uji t test 1, nilai koefisien kualitas pelayanan bernilai
0,417 (positif) dan nilai signifikan 0,000 yang berarti signifikan karena
nilainya lebih kecil dari alpha 0,05 yang berarti hipotesis ketempat (H5)
diterima.
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi
kepuasan yang diberikan bank syariah kepada nasabahnya maka akan
118
semakin tinggi loyalitasnya pada bank syariah. Kepuasan nasabah
mencerminkan bahwa bank syariah memberikan kualitas layanan yang
baik dan dapat mempertahankan loyalitas nasabah serta berorientasi untuk
meraih jumlah nasabah yang lebih besar. Penelitian ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2016) dan Yendra (2017)
menunjukkan bahwa kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap loyalitas nasabah bank syariah.
f. Pengaruh Promosi Terhadap Loyalitas Nasabah melalui Kepuasan
Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan t hitung
menunjukkan nilai -0,746638 lebih kecil dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,9840, maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi -0,000834. tidak ada pengaruh mediasi. Sehingga
hipotesis keenam (H6) yang menyatakan bahwa promosi berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening ditolak.
Promosi yang dilakukan oleh bank syariah tentunya akan
menambah pengetahuan kepada masyarakat mengenai produk yang ada
dalam bank syariah, namun ketika pengetahuan masyarakat meningkat
119
menganai produk yang sedang digunakan belum tetentu seseorang menjadi
puas telah menggunakan produk yang disediakan oleh bank syaraih, hal
ini disebakan karena banyaknya promosi yang ditawarkan kepada
masyarakat akan membuat mayarakat jadi memiliki banyak pilihan
menggunakan produk dan tidak menutup kemungkinan bisa beralih
produk atau bahkan bank lain untuk mendapatkan produk dengan harga
yang murah sesuai dengan keinginan masyarakat. Dalam penelitian ini
kepuasan nasabah belum mampu memediasi promosi terhadap loyalitas
nasabah.
g. Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Nasabah melalui
Kepuasan Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan t hitung
menunjukkan nilai 30.9533721 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,9840, maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi 0,172221 terdapat pengaruh mediasi. Sehingga hipotesis
keenam (H7) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening ditolak.
Semakin baik kualitas produk yang diberikan kepada nasabah
maka akan membuat nasabah menjadi semakin puas atas produk karena
telah mendapatkan sesuatu yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
120
Artinya kualitas produk merupakan salah satu penentu tingkat loyalitas
nasabah BRI Syaiah KCP Majapahit. Dalam penelitian ini kepuasan
nasabah mampu memediasi kualitas produk terhadap loyalitas nasabah.
h. Pengaruh Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah melalui
Kepuasan Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan t hitung
menunjukkan nilai 5,6339613779 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,9840, maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi 0,034611 terdapat pengaruh mediasi. Sehingga hipotesis
keenam (H8) yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap
loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel intervening
diterima.
Kepercayaan yang dimaksud pada penelitian ini adalah bentuk
kepercayaan nasabah kepada BRI Syariah KCP Majapahit. Bila
kepercayaan yang dirasakan nasabah tinggi, maka akan meningkatkan
kepuasan nasabah itu sendiri. Apabila kepercayaan sudah terbentuk
dengan baik maka nasabah biasanya akan menggunakan produk dalam
waktu yang lama dan enggan untuk beralih kepada produk yang dimiliki
bank lain. Dalam penelitian ini kepuasan nasabah mampu memediasi
kepercayaan terhadap loyalitas nasabah.
121
i. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah melalui
Kepuasan Nasabah
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan t hitung
menunjukkan nilai 35,496329524 lebih besar dari t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,9840, maka dapat disimpulkan bahwa
koefisien mediasi 0,141363 terdapat pengaruh mediasi. Sehingga hipotesis
keenam (H9) yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening diterima.
Kualitas layanan yang diterima atau dirasakan oleh nasabah sesuai
dengan yang diharapkan maka kualitas layanan tersebut akan dianggap
baik dan memuaskan. Pelayanan yang ramah, fasilitas yang bersih,
kesesuaian layanan dengan prinsip syariah, serta penampilan fisik yang
menarik dari karyawan Bank Syariah maka akan meningkatkan kepuasan
nasabah BRI Syariah KCP Majapahit. kualitas layanan dapat
meningkatkan daya saing sebuah bank syariah. Untuk itu, seluruh
karyawan harus memperhatikan kualitas layanan yang diberikan kepada
nasabahnya dengan baik agar dapat meningkatkan kepuasan nasabah.
Apabila sudah merasa cukup puas maka nasabah tersebut akan bersikap
loyal kepada bank syariah. Dalam penelitian ini kepuasan nasabah mampu
memediasi kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah
122
123
Tabel 4. 14 Hasil Uji Hipotesis
No Hipotesis Kesimpulan
1 Pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit Ditolak
2 Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit Diterima
3 Pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit Ditolak
4 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit Ditolak
5 Pengaruh kepuasan nasabah terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit Diterima
6 Pengaruh promosi terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening
Ditolak
7 Pengaruh kualitas produk terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit dengan kepuasan nasabah sebagai
variabel intervening
Diterima
8 Pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit dengan kepuasan nasabah sebagai variabel
intervening
Diterima
9 Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas nasabah BRI
Syariah KCP Majapahit dengan kepuasan nasabah sebagai
variabel intervening
Diterima
124
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data mengenai pengaruh
promosi, kualitas produk, kepercayaan, kualitas pelayanan dan pengetahuan
sebagai variabel intervening terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah KCP
Majapahit, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Promosi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap loyalitas nasabah
BRI Syariah KCP Majapahit
2. Kualitas produk berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
3. Kepercayaan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas
nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
4. Kualitas pelayanan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
5. Kepuasan nasabah berpengaruh positif signifikan terhadap loyalitas
nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
6. Kepuasan nasabah tidak mampu memediasi pengaruh promosi terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
125
7. Kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kualitas produk terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
8. Kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kepercayaan terhadap
loyalitas nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
9. Kepuasan nasabah mampu memediasi pengaruh kualitas pelayanan
terhadap loyalitas nasabah BRI Syariah KCP Majapahit
B. Saran
1. Bagi Bank Syariah
a. Lebih banyak mempromosikan produk dan jasa yang dimiliki kepada
masyarakat luas dengan cara yang tepat.
b. Memberikan pelayanan terbaik dan meningkatkan kinerja perbankan
syariah untuk meningkatkan kepuasan nasabah dan loyalitas nasabah.
c. Lebih memperluas jangkauan pemasaran agar lebih banyak
masyarakat yang berminat untuk menggunakan produk di bank syariah
2. Bagi penelitian selanjutnya
a. Hendaknya memperluas penelitian dengan menambah variabel atau
indikator baru agar memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah.
b. Diharapkan penelitian yang akan datang menggunakan sampel yang
berbeda dan jumlahnya lebih banyak sehingga dapat memperoleh hasil
penelitian yang lebih akurat.
126
C. Keterbatasan Penelitian
a. Mengingat keterbatasan jumlah sampel yang diambil menyebabkan
tingkat keakuratan yang terjadi mungkin belum cukup untuk dijadikan
dasar pengambilan keputusan secara tepat.
b. Penelitian ini belum menggunakan seluruh nasabah BRI Syariah KCP
Majapahit sebagai responden. Dan teknik sampling yang digunakan
belum mewakili seluruh nasabah.
c. Penelitian ini terbatas hanya pada pengaruh promosi, kualitas produk,
kepercayaan, kualitas pelayanan dan kepuasan nasabah terhadap
loyalitas nasabah. Dengan demikian variabel-variabel lain yang
mungkin dapat memengaruhi loyalitas nasabah tidak termasuk ke
dalam penelitan ini.
127
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Yenny Kuratul dan Wadhan. 2016. Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran
Terhadap Peningkatan Loyalitas Nasabah Pada BPRS Bhakti Sumekar
Kantor Cabang Pamekasan. Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah
Vol. 3 No. 2
Akbar, Dinnul Alfian. 2016. Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Nasabah
(Studi Kasus di PT. Bank BNI Syariah Cabang Palembang). I-Economic Vol. 2.
No.1
Antonio, M. Syafii.2001. Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani
Press
Arifin, Ali, Ari Kusyanti danYusi Tyroni Mursityo. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas
Layanan Internet Banking terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah dengan
Menggunakan E-S-Qual dan E-Recs-Qual (Studi pada Pengguna Layanan
BSMNet Bank Syariah Mandiri). Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
dan Ilmu Komputer.Vol. 2. No. 4.
Ascarya, Diana Yumanita. 2005. Bank Syariah: Gambaran Umum. Pusat Pendidikan
dan Studi Kebanksentralan (PPSK) Bank Indonesia
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar-dasar Pelayanan Prima. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo
Bastian, Angga Saputra. 2017. Pengaruh Kualitas Produk, Komunikasi
Interpersonal, dan Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT
Bank BNI Syariah Kantor Cabang Kediri. Simki-Economic Vol. 1 No. 5
Bawono, Anton. 2006. Multi Variate Analisis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Dahlan, Ahmad. 2018. Bank Syariah. Teoritik, Praktik, Kritik. Yogyakarta:
Kalimedia.
Dwiastuti, Rini, Agustina Shinta dan Riyanti Isaskar. 2012. Ilmu Perilaku Konsumen.
Malang: Universitas Brawijaya Press.
Fatihudin, Didin dan Anang Firmansyah. 2019. Pemasaran Jasa (Strategi, Mengukur
Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan). Yogyakarta: Deepublish
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
128
Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan
Pelanggan. Jakarta: Erlangga
Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Haryono, PM. Budi. 2013. How To Manage Customer Voice. Yogyakarta: Andi
Offset
________________. 2016. How To Win Customer Through Customer Service with
Heart. Yogyakarta: Andi Offset
Hasan, Iqbal Muhammad. 2002. Pokok-pokok Metodologi Penelitian dan
Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
https://www.brisyariah.co.id
Iranati, Rahma Bellani Oktavinindria. 2018. Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan,
Pengetahuan, dan Lokasi Terhadap Minat Masyarakat Menabung di Bank
Syariah (Studi Kasus Pada Masyarakat di Kota Tangerang Selatan). Skripsi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Irawan, Handi. 2002. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Elex Media
Komputindo
Izzah, Isna Aimatul. 2016. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Nasabah
Dalam Menabung (Studi Kasus BPRS PNM Binama Semarang). Tugas Akhir.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Walisongo
Semarang
Kalsum, Eka Umi. 2016. Pengaruh Kepuasan dan Kepercayaan Merek Terhadap
Loyalitas Nasabah Menabung di Tebing Tinggi (Studi Kasus: Bank Syariah
Mandiri Cabang Tebing Tinggi). Jurnal Ilmiah Maksitek Vol. I No. 1
Kartajaya, Hermawan. 2009. Service Operation. Jakarta: Erlangga
Khotimah, Nurul. 2018. Pengaruh Religiusitas, Kepercayaan, Citra Perusahaan,
dan Sistem Bagi Hasil Terhadap Minat Nasabah Menabung Dan Loyalitas Di
Bank Syariah Mandiri (Studi Kasus Pada Nasabah Bank Syariah Mandiri
Gresik). JMM17 Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen.Vol. 5 No. 1
Kotler, Philip dan Gary Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi ke-12.
Jakarta: Erlangga
___________. 2003. Marketing Insights From A to Z. Jakarta:Erlangga
Kurniawan, Iskawanto dan Muchsin S. Shihab. 2015. Pengaruh Nilai Nasabah,
Kualitas Pelayanan, dan Kualitas Hubungan Terhadap Kepuasan Nasabah
129
Serta Implikasinya Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah Mandiri. Jurnal
Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.13 No.2
Kusmayadi, Tatang, (2007), Pengaruh Relationship Quality terhadap Loyalitas
Nasabah Tabungan Jepara: STIE STAN Indonesia mandiri
Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktik. Jakarta:
Salemba Empat
Mahyuni dan M. Riza Firdaus. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Loyalitas Nasabah Pada Bank Mumalat Indonesia Cabang Banjarmasin. Jurnal
Wawasan Manajemen, Vol. 2, No. 2.
Mastura, Zainatun. 2018. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah
Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi pada PT. Bank Aceh Syariah KPO Banda
Aceh). Skripsi. Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh
Maulana, Rizky Khaisar dan Mukhlis Yunus. 2017. Pengaruh Pemasaran Relasional
Terhadap Loyalitas Nasabah Melalui Kepuasan Nasabah dan Kepercayaan
Nasabah Tabungan Bank BRI Syariah di Kota Banda Aceh. Jurnal Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala. Vol. 1. No. 1
Mu’ah. 2014. Loyalitas Pelanggan Tinjauan Aspek Kualitas Pelayanan dan Biaya
Peralihan. Sidoarjo: Zifatama Publisher.
Mulyani , Fetty Rahayu Sri, M. Hufron dan M. Khoirul ABS. 2018. Pengaruh
Penerapan Marketing Syariah, Kepuasan Nasabah dan Kepercayaan Nasabah
Tterhadap Loyalitas Nasabah Pada BPRS Bumi Rinjani Kepanjen Malang. e –
Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen. Fakultas Ekonomi Unisma
Muslimah, Emiliawati dan Wahyu Murti. 2017. Pengaruh Kualitas Produk dan
Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Dan Dampaknya Terhadap
Loyalitas Nasabah Tabungan Tanda 360 Bank OCBC NISP Cabang Harco
Mangga Dua. Jurnal Manajemen. Vol. 5. No. 2.
Nazir Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nurhayati dan Fatmasaris Sukesti. 2016. Peningkatan Loyalitas Nasabah Bank
Syariah Melalui Peningkatan Kualitas Layanan dan Kepuasan Nasabah
dengan Variabel Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Bank
Syariah di Kota Semarang). Economica. Vol. 7. No. 2
Priyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Surabaya: Zifatama Publishing
Radjab, Enny dan Andi Jam’an. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Makassar:
Lembaga Perpustakaan dan Penerbitan Universitas Muhammadiyah Makassar
130
Ridwan, Hariyanto. Pusporini, dan Samin. Pengaruh Kepercayaan, Kualitas
Pelayanan, Dan Nilai Nasabah Terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui
Kepuasan Sebagai Variabel Intervening Pada Bank BNI. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Saifudin, Taufik. 2018. Pengaruh Promosi, Religiusitas, dan Kepercayaan Terhadap
Minat Masyarakat Menabung di Bank Syariah Dengan Pengetahuan
Masyarakat Sebagai Variabel Intervening (Studi Kasus Masyarakat Di Kota
Salatiga) . Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Saputri, Marlinda. 2018. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Nasabah
Tabungan Bank Syariah Mandiri Cabang Selat Panjang. Jurnal Daya Saing
Vol. 4. No. 1
Sarah, Ety. 2018. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Brand Image Terhadap
Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening
(Studi pada Bank BRI Syariah Kantor Cabang Semarang). Skripsi. Institut
Agama Islam Negeri Salatiga
Setyaningrum, Ari, Jusuf Udaya dan Efendi. 2015. Prinsip-prinsip Pemasaran.
Yogyakarta: ANDI
Shinta, Agustina. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: Universitas Brawijaya
Press
Siyoto, Sandu. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Literasi Media
Publishing
Sof’an , Mohammad dan Supriyadi. 2016. Pengaruh Nilai Nasabah, Kualitas Produk,
Kualitas Jasa Syariah dan Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah di Bank
Syariah Mandiri Kudus. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 4 No. 2
Stanton, William. J. 1984. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga
Sumarwan, Ujang. dkk. 2011. Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press
_______________. 2011. “Perilaku Konsumen: teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran”. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sungkawa, Enyang. 2014. Pengaruh Komitmen Agama dan Kepercayaan Terhadap
Loyalitas Nasabah dan Kepuasan Nasabah Sebagai Variabel Intervening pada
Nasabah Tabungan Bank Syariah Mandiri KCP Painan. Artikel. Program
Pascasarjana Universitas Bung Hatta
Sunyoto, Danang. 2014. Dasar Dasar Manajemen Pemasaran (Konsep, Strategi, dan
Kasus). Yogyakarta: CAPS (Center of Academy Publishing Service)
Surahman, dkk. 2016 Metodologi Penelitian. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan
131
Suryati, Lili. 2019. Manajemen Pemasaran: Suatu Strategi dalam Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan. Yogyakarta: Deepublish
Susanti, Febri dan Winda Ekazaputri. 2018. Service Performance Dan Kepuasan
Sebagai Moderating Variabel Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT BPR
Labuh Gunung Payakumbuh. Jurnal Benefita. Vol 3. No. 3
Swastha, Basu dan Handoko, Hani. 2004. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE.
Sya’idah, Evi Husniati dan Tontowi Jauhari. 2018. Pengaruh Marketing Mix
Terhadap Loyalitas Pelanggan. EkoNika Vol. 3 No.1
Syahrum dan Salim. 2012. Metodologi Prnrlitian Kuantitatif. Bandung: Ciputaka
Media
Taufan, Aditya dan Suryono Budi Santosa. 2014. Analisis Pengaruh Atribut Produk
Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Pada Tabungan BritAma BRI Kantor
Cabang Pattimura Semarang). Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 11
Tjiptono, Fandy. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta:Andi Offset
_____________. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta:Andi Offset
Trisusanti, Yelli. 2017. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Terhadap
Loyalitas Nasabah (Studi pada Bank BNI Syariah Kantor Cabang Pekanbaru).
JOM FISIP Vol. 4 No. 2
Umar, Husein. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramesia
Pustaka Utama
Utami, Lena Tri. 2018. Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Nasabah BPRS
Sukowati Sragen Cabang Boyolali dengan Kepuasan Sebagai Variabel
Intervening. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri Salatiga
Wibawa, Sani Sidharta. Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Pelayanan Jemput
Maslahah Terhadap Loyalitas Nasabah Bank BJB Syariah Cabang Lembang.
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Wijaya, Tony. 2018. Manajemen Kualitas Jasa Desain Servqual, QFD, dan Kano.
Jakarta: Indeks
Yaqin, Ainul dan Aniek Maschudah Ilfitriah. 2014. Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Pengguna E-Banking di
Surabaya. Journal of Business and Banking Volume 4, No. 2.
Yendra. 2017. Pengaruh Kepuasan Dan Kepercayaan Terhadap Loyalitas Nasabah
Bank Syariah Mandiri Di Kota Jayapura. Jurnal Future. Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Yapis Papua
132
Zakiy, Muhammad dan Evrita Putri Azzahroh. 2017. Pengaruh Kualitas Layanan
Terhadap Loyalitas Nasabah Bank Syariah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam. Vol. 3 No. 1
Zuhria, Amina Tuz dan Moch. Khoirul Anwar. 2018. Pengaruh Bauran Pemasaran
Bank Terhadap Loyalitas Nasabah (Btn Syariah Kc Surabaya) Jurnal Ekonomi
Islam. Vol.1 No. 1
133
LAMPIRAN
134
Lampiran I
CURRICULUM VITAE
Nama : Sofiyanti Nurul Hidayah
Tempat, Tgl Lahir : Kab. Semarang, 25 Maret 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
E-mail : [email protected]
Phone : 085729130035
Nama Ayah Muhamad Sodik
Nama Ibu : Sulpida Yanti
Alamat Rumah : Dsn. Krajan Ds Dadapayam 03/01 Kec. Suruh
Latar Belakang Pendidikan :
MI Dadapayam 02 : 2003 - 2009
SMP Islam Sudirman suruh : 2009 - 2012
SMK Negeri 1 Bancak : 2012 - 2015
IAIN Salatiga : 2015 - 2019
Demikian daftar riwayat hidup Saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 12 September 2019
Sofiyanti Nurul Hidayah
NIM : 63010150119
Lampiran II
KUESIONER PENELITIAN
135
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sebelumnya kami sampaikan dalam rangka penyusunan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Promosi, Kualitas Produk, kepercayaan dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah dengan Kepuasan Nasabah Sebagai
Variabel Intervening” Dimana skripsi tersebut merupakan salah satu prasyarat
kelulusan untuk memperoleh gelar sarjana di Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Oleh karena itu, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu nasabah BRI Syariah
KCP Majapahit untuk mengisi beberapa pertanyaan yang kami berikan.
Setiap jawaban Bapak/Ibu merupakan bantuan yang tidak ternilai
besarnya bagi penelitian ini. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudahnya
Saya ucapkan terimakasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya. Hasil
kuesioner ini hanya diperuntukkan bagi keperluan penulisan ilmiah, oleh karena
itu jawaban Bapak/Ibu tidak dipublikasikan dan dijamin kerahasiaannya.
Wasslamu’alaikum Wr.Wb
Hormat Saya,
Peneliti
136
DAFTAR PERTANYAAN PENELITIAN
A. Identitas Responden
Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai dengan pilihan anda.
Jenis Kelamin : □ Laki-laki □ Perempuan
Status Pernikahan : □ Lajang □ Menikah □ Janda/Duda
Pendidikan Terakhir : □ SD □ SMP □ SMA/sederajat
□ Akademi/Diploma □ S1 □ S2 □ S3
Penghasilan per bulan :□ < Rp. 5 juta □ Rp. 5 Jt - 25 Jt
□ Rp. 25 Jt - 50 Jt □ Rp. 50 Jt - Rp. 100 Jt
□ Rp. 100 Jt - 500 Jt □ > Rp. 500 Jt
Layanan e-Banking : □ ATM □ Credit Card □ Internet Banking
□ Mobile Banking □ Phone Banking □ SMS Banking
B. Kuisioner Penelitian
Petunjuk Pengisian Angket
Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang Saudara anggap sesuai dengan
jawaban Saudara.
KETERANGAN :
STS = Sangat Tidak Setuju Skor = 0 – 2
TS = Tidak Setuju Skor = 3 – 4
CS = Cukup Setuju Skor = 5 – 6
S = Setuju Skor = 7 – 8
SS = Sangat Setuju Skor = 9 – 10
137
No PERNYATAAN PROMOSI (X1)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Iklan produk BRI Syariah cukup jelas dan menarik
2 Promosi penjualan produk BRI Syariah profesional
3 Penjelasan yang disampaikan oleh Staf Marketing
membuat saya menggunakan produk yang
ditawarkan
4 BRI Syariah sering memberikan bantuan dalam
meningkatkan hubungan dengan masyarakat
PERNYATAAN KUALITAS PRODUK (X2)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Setoran pembukaan produk tabungan di BRI Syariah
sesuai dengan kemampuan nasabah
6 Produk BRI Syariah sesuai dengan kebutuhan
nasabah
7 Adanya fasilitas e-Banking
8 Produk di BRI Syariah menarik
9 Biaya administrasi yang murah
KEPERCAYAAN (X3)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10 Bank Syariah selalu memberikan pelayanan yang
berkualitas
11 Bank syariah mempunyai niat baik dalam
memberikan layanan saat melakukan transaksi
12 Saya percaya dengan profesionalitas SDM bank
Syariah.
138
KUALITAS PELAYANAN (X4)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
13 Karyawan BRI Syariah melayani dengan cepat, baik
dan teliti
14 Menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah pada
saat bertransaksi
15 Fasilitas yang dimiliki BRI Syariah membuat
nasabah nyaman dalam bertransaksi
16 Karyawan BRI Syariah memberikan pelayanan
dengan ramah, senyum dan salam
17 Cepat dalam melayani kepentingan nasabah
KEPUASAN NASABAH (Z)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
18 Saya merasa puas karena produk yang dikeluarkan
oleh BRI Syariah sesuai dengan harapan.
19 Saya merasa biaya administrasi produk tabungan
relatif murah
20 Saya merasa puas atas perhatian dan pelayanan yang
diberikan oleh karyawan BRI Syariah
21 Saya merasa puas menggunakan BRI Syariah
sebagai tempat bertransaksi perbankan
22 Kemudahan bertransaksi
LOYALITAS NASABAH (Y)
STS SS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
23 Saya akan melakukan transaksi ulang di BRI
Syariah KCP Majapahit
24 Saya akan merekomendasikan/menawarkan produk
BRI Syariah KCP Majapahit kepada orang lain.
139
25 Saya akan menceritakan keunggulan BRI Syariah
KCP Majapahit kepada orang lain.
26 Saya tidak tertarik beralih ke bank lain.
27 Saya akan menambah menggunakan produk yang
lain dari BRI Syariah KCP Majapahit
140
Lampiran III
Tabulasi Jawaban Karakteristik Responden
No Jenis
Kelamin Status Pernikahan
Pendidikan
Terakhir Penghasilan
Layanan e-
Banking
1 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
2 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
3 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
4 L Menikah S1 < Rp. 5 juta Mobile Banking
5 L Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
7 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
8 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
9 P Menikah S1 < Rp. 5 juta Mobile Banking
10 P Belum Menikah SD < Rp. 5 juta ATM
11 L Menikah Akademi < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
12 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
13 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta Mobile Banking
14 L Belum Menikah Akademi < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
15 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
16 P Menikah S2 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
17 P Belum Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
18 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
19 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
20 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
21 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
22 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
23 P Belum Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
24 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
25 P Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
26 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
27 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
28 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
29 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
30 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
31 P Belum Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
32 P Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
33 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
34 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
141
35 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
36 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
37 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
38 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
39 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
40 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
41 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
42 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
43 P Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
44 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
45 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
46 P Menikah SD < Rp. 5 juta ATM
47 P Menikah SD < Rp. 5 juta ATM
48 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
49 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
50 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
51 L Menikah S1 < Rp. 5 juta Mobile Banking
52 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
53 P Belum Menikah SMA < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
54 P Menikah Akademi < Rp. 5 juta ATM
55 L Belum Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
56 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
57 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
58 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
59 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
60 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
61 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
62 L Duda/Janda SMA < Rp. 5 juta Mobile Banking
63 P Belum Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
64 L Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
65 P Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
66 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
67 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta Mobile Banking
68 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
69 L Menikah SD < Rp. 5 juta ATM
70 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
71 L Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
72 P Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
142
73 L Menikah Akademi < Rp. 5 juta ATM
74 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
75 P Menikah Akademi < Rp. 5 juta - 25 juta Mobile Banking
76 L Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
77 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
78 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
79 P Duda/Janda SMP < Rp. 5 juta ATM
80 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
81 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
82 L Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
83 P Belum Menikah Akademi < Rp. 5 juta ATM
84 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta Mobile Banking
85 P Belum Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
86 L Menikah SD < Rp. 5 juta ATM
87 P Menikah Akademi < Rp. 5 juta ATM
88 P Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
89 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
90 P Menikah SMA < Rp. 5 juta ATM
91 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
92 L Duda/Janda SMA < Rp. 5 juta ATM
93 P Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta ATM
94 P Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
95 L Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
96 P Belum Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
97 L Menikah S1 < Rp. 5 juta - 25 juta Mobile Banking
98 P Menikah SMP < Rp. 5 juta ATM
99 L Menikah S1 < Rp. 5 juta ATM
143
Lampiran IV
HASIL ANALISIS DATA
1. Gambaran Umum Responden
a. Jenis kelamin Responden
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 50 50,5 50,5 50,5
Perempuan 49 49,5 49,5 100,0
Total 99 100,0 100,0
b. Status Pernikahan
Status Pernikahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Belum Menikah 34 34,3 34,3 34,3
Menikah 63 63,6 63,6 98,0
Janda/Duda 2 2,0 2,0 100,0
Total 99 100,0 100,0
c. Pendidikan Terkahir
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid SD 5 5,1 5,1 5,1
SMP 10 10,1 10,1 15,2
SMA 18 18,2 18,2 33,3
Akademi/Diploma 7 7,1 7,1 40,4
S1 58 58,6 58,6 99,0
S2 1 1,0 1,0 100,0
144
Total 99 100,0 100,0
d. Pengasilan
Penghasilan Perbulan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < Rp 5 juta 81 81,8 82,7 82,7
Rp 25 juta - Rp 50 juta 17 17,2 17,3 100,0
Total 98 99,0 100,0
Missing System 1 1,0
Total 99 100,0
e. Layanan e-Banking
Layanan eBanking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid ATM 90 90,9 90,9 90,9
Mobile Banking 9 9,1 9,1 100,0
Total 99 100,0 100,0
2. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
1) Variabel Promosi (X1)
Correlations
Promosi 1 Promosi 2 Promosi 3 Promosi 4
Jumlah
Promosi
Promosi
1
Pearson Correlation 1 ,484**
,453**
,361**
,624**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99
Promosi
2
Pearson Correlation ,484**
1 ,465**
,395**
,518**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
145
N 99 99 99 99 99
Promosi
3
Pearson Correlation ,453**
,465**
1 ,450**
,464**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99
Promosi
4
Pearson Correlation ,361**
,395**
,450**
1 ,498**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99
Jumlah
Promosi
Pearson Correlation ,624**
,518**
,464**
,498**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2) Variabel Kualitas Produk (X2)
Correlations
Kualitas
Produk 1
Kualitas
Produk 2
Kualitas
Produk 3
Kualitas
Produk 4
Kualitas
Produk 5
Jumlah
Kualitas
Produk
Kualitas
Produk 1
Pearson
Correlation 1 ,520
** ,573
** ,521
** ,456
** ,818
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Produk 2
Pearson
Correlation ,520
** 1 ,482
** ,413
** ,337
** ,710
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Produk 3
Pearson
Correlation ,573
** ,482
** 1 ,519
** ,449
** ,793
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Produk 4
Pearson
Correlation ,521
** ,413
** ,519
** 1 ,522
** ,779
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
146
Kualitas
Produk 5
Pearson
Correlation ,456
** ,337
** ,449
** ,522
** 1 ,716
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Jumlah
Kualitas
Produk
Pearson
Correlation ,818
** ,710
** ,793
** ,779
** ,716
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3) Variabel Kepercayaan (X3)
Correlations
Kepercayaa
n 1
Kepercayaa
n 2
Kepercayaa
n 3
Jumlah
Kepercayaan
Kepercayaan 1 Pearson
Correlation 1 ,570
** ,511
** ,844
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Kepercayaan 2 Pearson
Correlation ,570
** 1 ,562
** ,836
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Kepercayaan 3 Pearson
Correlation ,511
** ,562
** 1 ,827
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
Jumlah
Kepercayaan
Pearson
Correlation ,844
** ,836
** ,827
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99
147
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4) Variabel Kualitas Pelayanan (X4)
Correlations
K.
Pelayan
an 1
K.
Pelayan
an 2
K.
Pelayan
an 3
K.
Pelayan
an 4
K.
Pelayan
an 5
Jumlah
K.
Pelayanan
Kualitas
Pelayanan
1
Pearson
Correlation 1 ,551
** ,547
** ,454
** ,633
** ,840
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Pelayanan
2
Pearson
Correlation ,551
** 1 ,501
** ,505
** ,482
** ,762
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Pelayanan
3
Pearson
Correlation ,547
** ,501
** 1 ,653
** ,396
** ,779
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Pelayanan
4
Pearson
Correlation ,454
** ,505
** ,653
** 1 ,374
** ,746
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kualitas
Pelayanan
5
Pearson
Correlation ,633
** ,482
** ,396
** ,374
** 1 ,764
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Jumlah
Kualitas
Pelayanan
Pearson
Correlation ,840
** ,762
** ,779
** ,746
** ,764
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
5) Variabel Kepuasan Nasabah (Z)
Correlations
148
Kep.
Nasabah
1
Kep.
Nasabah
2
Kep.
Nasabah
3
Kep.
Nasabah
4
Kep.
Nasabah
5
Jumlah
Kep.
Nasabah
kepuasan
Nasabah 1
Pearson Correlation 1 ,559**
,561**
,488**
,505**
,805**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kepuasan
Nasabah 2
Pearson Correlation ,559**
1 ,467**
,495**
,412**
,729**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
kepuasan
Nasabah 3
Pearson Correlation ,561**
,467**
1 ,521**
,491**
,788**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kepuasan
Nasabah 4
Pearson Correlation ,488**
,495**
,521**
1 ,550**
,786**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Kepuasan
Nasabah 5
Pearson Correlation ,505**
,412**
,491**
,550**
1 ,775**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Jumlah
Kepuasan
Nasabah
Pearson Correlation ,805**
,729**
,788**
,786**
,775**
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
6) Variabel Loyalitas Nasabah (Y
Correlations
Loyal 1 Loyal 2 Loyal 3 Loyal 4 Loyal 5
Jum.
Loyal.
Loyalitas
Nasabah 1
Pearson
Correlation 1 ,568
** ,522
** ,256
* ,539
** ,728
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,010 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Loyalitas
Nasabah 2
Pearson
Correlation ,568
** 1 ,548
** ,286
** ,525
** ,733
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
149
Loyalitas
Nasabah 3
Pearson
Correlation ,522
** ,548
** 1 ,393
** ,557
** ,785
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Loyalitas
Nasabah 4
Pearson
Correlation ,256
* ,286
** ,393
** 1 ,430
** ,711
**
Sig. (2-tailed) ,010 ,004 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Loyalitas
Nasabah 5
Pearson
Correlation ,539
** ,525
** ,557
** ,430
** 1 ,793
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
Jumlah
loyalitas
Nasabah
Pearson
Correlation ,728
** ,733
** ,785
** ,711
** ,793
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 99 99 99 99 99 99
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
b. Uji Reliabilitas
1) Variabel Promosi (X1)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,635 5
150
2) Variabel Kualitas Produk (X2)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,797 6
3) Variabel Kepercayaan (X3)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,840 4
4) Variabel Kualitas Pelayanan (X4)
151
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,800 6
5) Variabel Kepuasan Nasabah (Z)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,800 6
6) Variabel Loyalitas Nasabah (Y)
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 99 100,0
152
Excludeda 0 ,0
Total 99 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,787 6
3. Uji Statistik
a. Uji t
1) Uji t 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Jumlah Kualitas Produk ,450 ,116 ,416
3,89
0 ,000
Jumlah Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Jumlah Kualitas
Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Jumlah Kepuasan
Nasabah ,417 ,113 ,362
3,69
1 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
2) Uji t 2
b. Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
153
1 Regression 994,808 5 198,962 38,779 ,000b
Residual 477,151 93 5,131
Total 1471,960 98
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
b. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah Promosi, Jumlah
Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah Kualitas Produk
c. Uji R2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,822a ,676 ,658 2,265
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah
Promosi, Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan,
Jumlah Kualitas Produk
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B
Std.
Error Beta
Toleran
ce VIF
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849 ,667 1,499
Jumlah Kualitas
Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000 ,305 3,274
Jumlah
Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621 ,375 2,668
Jumlah Kualitas
Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394 ,366 2,734
Jumlah Kepuasan
Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000 ,363 2,758
154
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
b. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Jumlah Kualitas
Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000
Jumlah
Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Jumlah Kualitas
Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Jumlah Kepuasan
Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
c. Uji Normalitas
1) Hasil Uji Normalitas 1
2)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 99
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,03064952
Most Extreme
Differences
Absolute ,085
Positive ,085
Negative -,052
Test Statistic ,085
Asymp. Sig. (2-tailed) ,077c
a. Test distribution is Normal.
155
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
3) Hasil Uji Normalitas 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 99
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 2,19921360
Most Extreme
Differences
Absolute ,065
Positive ,065
Negative -,065
Test Statistic ,065
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
156
5. Analisis Path
a. Persamaan Regresi 1
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,798a ,637 ,622 2,065
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kualitas Pelayanan, Jumlah
Promosi, Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Produk
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,923 2,861 3,119 ,002
Jumlah Promosi -,002 ,065 -,002 -,026 ,979
Jumlah Kualitas Produk ,413 ,097 ,440 4,281 ,000
Jumlah Kepercayaan ,083 ,151 ,056 ,554 ,581
Jumlah Kualitas Pelayanan ,339 ,085 ,377 3,967 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah Kepuasan Nasabah
157
b. Persamaan Regrei 2
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,822a ,676 ,658 2,265
a. Predictors: (Constant), Jumlah Kepuasan Nasabah , Jumlah
Promosi, Jumlah Kepercayaan , Jumlah Kualitas Pelayanan,
Jumlah Kualitas Produk
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) ,524 3,296 ,159 ,874
Jumlah Promosi -,014 ,071 -,014 -,191 ,849
Jumlah Kualitas Produk ,450 ,116 ,416 3,890 ,000
Jumlah Kepercayaan ,082 ,165 ,048 ,497 ,621
Jumlah Kualitas Pelayanan ,087 ,101 ,084 ,857 ,394
Jumlah Kepuasan Nasabah ,417 ,113 ,362 3,691 ,000
a. Dependent Variable: Jumlah loyalitas Nasabah
158
159
160
161
162