pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan …/pengaruh...pengaruh kepercayaan, komitmen,...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, KOMUNIKASI, DAN PENANGANAN KONFLIK TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KARTASURA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun Oleh :
ERLANGGA BUDI LAKSONO
NIM. F1209031
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
“HALAMAN MOTTO”
“Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (Al-Baqarah: 153)
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang
bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya
pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan
memohon.
Sesali masa lalu karena ada kekecewaan dan kesalahan – kesalahan, tetapi jadikan
penyesalan itu sebagai senjata untuk masa depan agar tidak terjadi kesalahan lagi.
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah
sesuatu yang utama.
Cintailah kekasihmu secara wajar, boleh jadi akan menjadi musuhmu dihari lain. Bencilah
orang yang kau benci secara wajar boleh jadi dihari lain akan menjadi cintamu.
Berangkat dengan penuh keyakinan. Berjalan dengan penuh keikhlasan. Istiqomah dalam
menghadapi cobaan “ YAKIN, IKHLAS, ISTIQOMAH “ ( TGKH. Muhammad
Zainuddin Abdul Madjid )
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
“HALAMAN PERSEMBAHAN”
Sebuah Karya Sederhana Ini Kupersembahkan Kepada :
Ayahanda Laksono Sumarto dan Ibunda tercinta Erwin
Sulistianti, dengan do’a yang selalu mengiringi langkahku.
Semoga Allah Swt, melindungi dan menyayangi keduanya.
Adik-ku Tersayang Erlinda Pretty Laksneri yang dengan
sabar mengarahkanku untuk selalu yakin dan percaya diri,
serta sabar dalam menjalani kehidupan.
Keluarga besarku tersayang yang selalu mengiringi
langkahku.
Kekasih-ku Tercinta yang selalu hadir dalam hatiku,
terima kasih atas pengertian dan kesabarannya, kusujud
dan berharap pada Ilahi Rabbi, kaulah yang terakhir
singgah dalam hatiku.
Kawan-kawanku Terkasih yang selalu menyemangatiku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim,
Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpahan
karunia, berkah dan rahmat-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi
yang berjudul “PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, KOMUNIKASI,
DAN PENANGANAN KONFLIK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN
PADA PERUM PEGADAIAN CABANG KARTASURA.
Skripsi ini disusun untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat untuk
mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Disadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidaklah mungkin dapat
terlaksana dengan baik tanpa adanya petunjuk, bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya atas terselesaikannya penulisan tesis ini kepada :
1. Bapak Drs. Dwi Hastjarja KB, MM, selaku Pembimbing skripsi dan Pembimbing
akademik atas segala kesabaran, kebaikan serta arahannya dalam memberikan
bimbingan untuk penulisan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
3. Ibu Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
4. Bapak Reza Rahardian, SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bapak Agus, selaku Kepala Cabang Pegadaian Wilayah Kartasura yang telah
memberikan ijin, kesempatan kepada penulis dalam penyelesaian penulisan
skripsi ini.
6. Para Dosen yang mengajar di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
7. Para staff dan karyawan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
8. Bapak Drs. Laksono Sumarto, M.M, selaku Ayah penulis dan Ibu Dra. Erwin
Sulistianti, M.Pd, selaku Ibu Penulis, terimakasih atas segala doa dan motifasinya
9. Adinda Erlinda Pretty Laksneri dan Betty Nias Rokah, terimakasih atas arahannya
agar selalu yakin dan percaya diri
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, untuk itu penulis menghargai segala pendapat dan kritik yang
bersifat membangun demi pencapaian suatu perbaikan.
Surakarta, … Januari 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
ABSTRAK PENGARUH KEPERCAYAAN, KOMITMEN, KOMUNIKASI, DAN
PENANGANAN KONFLIK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUM PEGADAIAN
CABANG KARTASURA
ERLANGGA BUDI LAKSONO F1209031
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi loyalitas pelanggan menggunakan jasa Pegadaian sebagai tempat mendapatkan pinjaman uang. Faktor-faktor tersebut: Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, dan Penanganan Konflik.
Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang melakukan transaksi pengajuan kredit lebih dari dua kali dalam kurun waktu satu tahun di Kantor Pegadaian Cabang Kartasura. Jumlah sampel diambil berjumlah 100. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Data dianalisis dengan menggunakan Seri Program Statistik (SPSS) versi 18.
Kualitas data penelitian dapat dapat diperoleh dengan melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul memenuhi kriteria kelayakan sehingga dapat diuji dengan alat statistik apapun. SPSS merupakan metode statistik yang dipilih untuk memecahkan masalah yang dirumuskan dalam studi ini.
Pengujian hipotesis menggunakan uji t menunjukkan bahwa keempat variabel independen yang diteliti yaitu variabel kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen loyalitas nasabah. Variabel kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik setelah dilakukan penelitian secara bersama-sama juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel loyalitas nasabah. Kata kunci : Loyalitas nasabah, Kepercayaan, Komitmen, Komunikasi, Penanganan Konflik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
ABSTRACT
THE INFLUANCE OF TRUST, COMMITMENT, COMMUNICATION, AND CONFLICT HANDLING TO LOYALTY
CUSTOMERS IN KARTASURA PEGADAIAN BRANCH OFFICE
ERLANGGA BUDI LAKSONO F1209031
The aim of this research is to analyze and determine factors that influence
customer loyalty using the services of Pegadaian, to get loan. The factors are: Trust, Commitment, Communication, and Conflict handling.
The population in this study are the customers who did more than twice transactions of credit in a year at Kartasura Pegadaian Branch Office. The samples taken 100 respondents. Technique used in the sampling in this study is purposive sampling. Data were analyzed using Statistical Program Series (SPSS) version 18.
The quality of data can be showed by performing validity and reliability test. It is intended to ensure that the data meet the eligibility criteria so it can be tested by any statistical test. SPSS is a statistical method chosen to solve the problem formulated in this study.
Testing the hypothesis using t test showed that the four independent variables they are trust, commitment, communication, and conflict handling have a positive and significant impact on the dependent variable of customer loyalty. When the independent variables have observed intirely , the result also has positive and significant influence to cutomers loyalty variable. Key words: Customer Loyalty, Trust, Commitment, Communication, Conflict Handling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN .......................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... viii
ABSTRACT ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 8
A. Landasan Teori ........................................................................... 8
B. Penelitian Terdahulu ................................................................... 30
C. Kerangka Pemikiran ................................................................... 31
D. Hipotesis ..................................................................................... 32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 37
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 37
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 37
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................. 39
D. Jenis dan Sumber Data ............................................................... 43
E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 43
F. Teknik Analisis Data .................................................................. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 49
A. Profil Perusahaan ......................................................................... 49
B. Analisis Deskriptif ........................................................................ 75
C. Validitas dan Reliabilitas ............................................................. 89
D. Uji Asumsi Klasik ........................................................................ 97
E. Uji Regresi Linear Berganda ....................................................... 100
F. Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t) ............................................ 102
G. Uji Model Regresi Simultan (Uji-F) ............................................. 104
H. Uji Koefisien Determinasi ........................................................... 105
I. Pembahasan ................................................................................. 106
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 110
A. Kesimpulan ................................................................................. 110
B. Keterbatasan Penelitian ............................................................... 110
C. Saran ........................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........................... 76
Tabel IV.2 Responden Berdasarkan Usia ....................................................... 76
Tabel IV.3 Responden Berdasarkan Pendapatan ........................................... 77
Tabel IV.4 Responden Berdasaran Lama Menjadi Nasabah .......................... 78
Tabel IV.5 Responden Berdasarkan Profesi .................................................. 79
Tabel IV.6 Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan ............... 80
Tabel IV.7 Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan .......................... 82
Tabel IV.8 Tanggapan Responden Mengenai Komitmen .............................. 84
Tabel IV.9 Tanggapan Responden Mengenai Komunikasi ............................ 86
Tabel IV.10 Tanggapan Responden Mengenai Penanganan Konflik ............... 88
Tabel IV.11 Uji Validitas Tahap Pertama (pretest) ......................................... 91
Tabel IV.12 Uji Validitas Sampel Besar .......................................................... 93
Tabel IV.13 Nilai KMO dan Test Bartlet’s ...................................................... 93
Tabel IV.14 Hasil Uji Loyalitas Pelanggan ..................................................... 94
Tabel IV.15 Hasil Uji Kepercayaan ................................................................. 95
Tabel IV.16 Hasil Uji Komitmen ...................................................................... 95
Tabel IV.17 Hasil Uji Komunikasi ................................................................... 96
Tabel IV.18 Hasil Uji Penanganan Konflik ...................................................... 97
Tabel IV.19 Hasil Heteroskedastisitas .............................................................. 98
Tabel IV.20 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................... 99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
Tabel IV.21 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................. 100
Tabel IV.22 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ................................................ 101
Tabel IV.23 Hasil Uji Regresi Parsial (Uji-t) .................................................... 102
Tabel IV.24 Hasil Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji-F) ............................... 104
Tabel IV.25 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 105
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kerangka Pemikiran ..................................................................... 32
Gambar 2 Struktur Organisasi ....................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Persiapan Uji Validitas dan Realibilitas
Lampiran 2. Uji Validitas Sampel Kecil
Lampiran 3 Uji Validitas Sampel Besar
Lampiran 4. Hasil Uji Realibilitas Variabel Loyalitas
Lampiran 5. Hasil Uji Realibilitas Variabel Keprcayaan
Lampiran 6. Hasil Uji Realibilitas Variabel Komitmen
Lampiran 7. Hasil Uji Realibilitas Variabel Komunikasi
Lampiran 8. Hasil Uji Realibilitas Variabel Penanganan Konflik
Lampiran 9. Data Persiapan uji Heterokedastisitas
Lampiran 10. Hasil Uji Heterokedastisitas
Lampiran 11. Hasil Uji Normalitas
Lampiran 12. Data Persiapan uji Regresi
Lampiran 13. Hasil Uji Regresi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan berjalannya waktu adanya kebutuhan manusia yang tidak
terbatas ternyata menimbulkan permasalahan yang kompleks untuk dicarikan
solusi. Di era globalisasi saat ini, perkembangan jaman penuh dengan berbagai
kemajuan disegala bidang. Terbatasnya alat pemuas dan pemenuh kebutuhan
manusia menjadi kendala utama dari penyelesaian suatu masalah. Kondisi riil
yang terjadi dalam masyarakat dengan adanya persaingan global memberikan
konsekuensi logis bagi perusahaan untuk dapat berperan sekaligus menguasai
pasar.
Persaingan global menunjuk setiap perusahaan untuk dapat
meningkatkan kualitas pelayanan yang nantinya akan menunjang terwujudnya
loyalitas konsumen atau pelanggan (customer loyalty). Apalagi dengan
semakin tinggi persaingan sebagai imbas dari persiangan global yang penuh
dengan keterbukaan, kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi,
membuat semua perusahaan harus dapat meningkatkan keterampilan untuk
memberikan pelayanan atau customer service kepada pelanggan.
Bagi suatu perusahaan terutama perusahaan bergerak di bidang jasa
peminjaman uang dengan jaminan barang berharga yang berorientasi kepada
kepercayaan konsumen, perusahaan Pegadaian akan selalu mengamati harapan
konsumen dangan menicptakan komitmen perusahaan untuk meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kinerja perusahaan serta memberikan informasi yang diinginkan pelanggan
dan senantiasa meningkatkan loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan
merupakan sasaran sekaligus kiat pemasaran bagi perusahaan Pegadaian.
Dengan lebih memperhatikan aspek tersebut tentunya tujuan yang ingin
dicapai perusahaan akan dapat terwujud. Menurut (Aydin dan Ozer, 2005)
komponen utama untuk menjaga kelangsungan hidup sebuah perusahaan
dalam jangka panjang adalah loyalitas pelanggan. Loyalitas pelanggan
menjadi perioritas utama pada penelitian ini.
Hal utama agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan dan
menguasai pasar maka kinerja pelayanan harus diperbaiki dan ditingkatkan.
Perusahaan harus memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh
pelanggannya, agar pelanggan merasa percaya dan tidak beralih kepada
pesaing. Terciptanya kepercaayaan pelanggan kepada Pegadaian dapat
memberikan beberapa manfaat, di antaranya hubungan antara pelanggan dan
perusahaan menjadi harmonis atau dekat, memberikan dasar yang baik bagi
pelanggan produk atau jasa tersebut agar tercapinya loyalitas pelanggan dan
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan,
sehingga menimbulkan hubungan sebab akibat bertambahnya tingkat
keuntungan atau laba perusahaan. Apalagi kalau kita berbicara pelayanan jasa
cenderung lebih susah untuk di evaluasi sejauh mana tingkat kepercayaan
pemakai jasa tersebut hingga tercapainya loyalitas pelanggan terhadap sebuah
jasa yang diberikan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Lee and Cunningham (2001) menyatakan bahwa keinginan pelanggan
untuk terus menjalin hubungan dengan penyedia jasa ditentukan oleh analisa
perbandingan antara biaya dan benefit yang timbul dari relationship antara
pelanggan dengan pemberi jasa. Anderson dan Narus (1990) menyatakan
bahwa kepercayaan merupakan masalah penting dalam menjalin hubungan
kerja sama dan menjadi dasar bagi kelanjutan sebuah hubungan. Kepercayaan
menuntut adanya kemauan para pedagang untuk mengandalkan perusahaan
yang menjadi mitranya. Morgan dan Hunt (1994) menyatakan bahwa
kepercayaan tanpa adanya kemauan untuk mengandalkan pihak yang
dipercaya menunjukkan bahwa kepercayaan tersebut masih bersifat terbatas.
Komitmen pelanggan perlu dibangun oleh suatu perusahaan untuk
menciptakan loyalitas konsumen terhadap perusahaan tersebut. Sehingga,
komitmen yang tinggi mengekspresikan upaya konsumen untuk menjaga
hubungan baik dengan perusahaan. Morgan dan Hunt (1994) dalam
Ramandania (2002) yang menyatakan bahwa kepercayaan dan komitmen
merupakan perantara kunci dalam membangun hubungan jangka panjang bagi
pelanggan yang memiliki orientasi hubungan yang tinggi terhadap organisasi.
Penelitian yang dilakukan Pritchard, Havitz, dan Howard (1999) dalam
Hennig-Thurau et al. (2002) menemukan bahwa komitmen berhubungan
sangat kuat dengan loyalitas komitmen.
Komunikasi merupakan penyampaian informasi dari perusahaan
kepada konsumen. Maksud dari komunikasi tersebut tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi saja, namun ada harapan dari pemberi informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
tentang mengapa ia mau melakukan komunikasi seperti gagasan yang
dimilikinya, untuk diketahui dan dimengerti oleh penerima informasi dan
lebih lanjut mau menerima serta melakukan gagasan tersebut. Penyampaian
informasi yang baik dan jujur akan menciptakan rasa percaya dan loyal
terhadap suatu jasa atau barang yang diberikan atau ditawarkan (Ndubisi,
2007). Ketika terjalin komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan
konsumen, hubungan tersebut akan menghasilkan keuntungan dan konsumen
akan lebih setia.
Penanganan konflik yang efektif terhadap masalah yang dihadapi
pelanggan akan senantiasa menjaga loyalitas nasabah. Penanganan konflik
adalah kegiatan perilaku berupa penyampaian informasi dengan berbagai
komunikasi yang baik untuk mencegah suatu maslaah/ konflik (Robben,
2006). Sikap dan tanggapan dalam mengatasi keluhan konflik yang muncul
akan menciptakan rasa kepercayaan yang besar atas segala kualitas pelayanan
yang diberikan, sehingga meningkatkan rasa loyalitas aka suatu barang dan
jasa (Ndubisi, 2007).
Bertolak dari latar belakang dan pemikiran di atas, dan melihat Kantor
Pegadaian Cabang Kartasura yang beralamat di Jl. A Yani No.2. Kartasura
dan merupakan salah satu Pegadaian Cabang Kota Surakarta dengan
pelayanan jasa gadai berupa: kredit jasa, jasa titipan, jasa taksiran dan
goldcounter yang tentunya melakukan proses evaluasi terhadap kepercayaan
pelayanan, komitmen perusahaan, komunikasi pelanggan, penanganan konflik
pelanggan demi terwujudnya loyalitas pelanggannya, maka penulis mencoba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mengadakan penelitian dengan mengambil judul: “PENGARUH
KEPERCAYAAN, KOMITMEN, KOMUNIKASI, DAN PENANGANAN
KONFLIK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUM
PEGADAIAN CABANG KARTASURA”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dalam sebuah penelitian menjadi hal yang penting
karena akan menjadi arah bagi langkah-langkah penelitian selanjutnya.
Bedasarkan latar belakang di atas, maka untuk memperjelas dan membatasi
permasalah yang dibahas, masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah kepercayaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?
2. Apakah komitmen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?
3. Apakah komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?
4. Apakah penanganan konflik mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap loyalitas pelanggan?
5. Apakah kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik
secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
loyalitas pelanggan?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian yang merupakan upaya pengukuran tingkat kepercayaan,
komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik nasabah terhadap loyalitas
nasabah di Kantor Pegadaian Cabang Kartasura ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas pelanggan.
2. Untuk mengetahui pengaruh komitmen terhadap loyalitas pelanggan.
3. Untuk mengetahui pengaruh komunikasi terhadap loyalitas pelanggan
4. Untuk mengetahui pengaruh penanganan konflik terhadap loyalitas
pelanggan
5. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan konflik secara bersama-sama terhadap loyalitas pelanggan.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi dalam usaha
meningkatkan kualitas layanan supaya lebih memuaskan nasabah serta
untuk mempertahankan tingkat layanan yang menguntungkan di masa kini
dan dimasa mendatang dengan berpengaruh pada kepuasan dan loyalitas
nasabah pegadaian.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat dapat secara langsung menerapkan teori-teori yang
telah diperoleh di bangku perkuliahan ke dalam praktek nyata pada kondisi
bisnis dunia bisnis jasa pegadaian yang sesungguhnya dan penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
dapat digunakan pula untuk menambah wawasan pengetahuan yang lebih
luas tentang konsep loyalitas pelanggan serta sumbangan pemikiran yang
sederhana dalam konsep pengelolaan jasa gadai.
3. Bagi Akademisi
a. Penelitian ini berusaha memberikan pengetahuan kepada akademisi
terkait faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu
kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik nasabah
serta memberikan penjelasan tentang hubungan variable-variabel
tersebut.
b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi
bagi para pembaca pada umumnya dan sebagai bahan referensi
tambahan pada khususnya untuk melakukan penelitian selanjutnya.
Disamping itu dapat juga dijadikan pembanding terhdap penelitian
lainnya yang mungkin menggunakan perusahaan yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
1. Loyalitas Pelanggan
Oliver (1996) mendefinisikan konsep loyalitas pelanggan sebagai
komitmen yang mendalam untuk pembelian dan atau penggunaan kembali
suatu produk atau jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang,
meskipun pengaruh situasional dan usaha pemasaran memiliki potensi
untuk menyebabkan perilaku berpindah.
Lovelock dan wright (2005) mengungkapkan loyalitas sebagai
keputusan pelanggan untuk terus berlangganan pada sebuah perusahaan
tertentu dalam jangka panjang, dengan membeli dan menggunakan barang
dan jasa secara berulang-ulang, dan dengan suka rela merekomendasikan
produk perusahaan tersebut kepada rekan-rekanya.
Griffin (2003) Seorang pelanggan dikatakan loyal, jika
menunjukkan perilaku pembelian yang didefinisikan sebagai pembelian
non random yang diungkapkan dari waktu kewaktu oleh suatu unit
pengambilan keputusan.
Luarn dan Lin (1999) menjelaskan kesetiaan pada merek sebagai
sebuah tanggung jawab yang tumbuh secara mendalam untuk membeli dan
berlangganan barang/jasa yang disukai kembali secara terus menerus
dimasa yang akan datang. Konsep ini mencakup kemungkinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pembaharuan kontrak layanan di masa yang akan datang. Loyalitas
konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang ditawarkan suatu
perusahaan tercermin dalam kebiasaan konsumen dalam melakukan
pembelian barang dan jasa secara terus-menerus dan berulang-ulang.
Konsumen yang melakukan pembelian terus menerus dan loyal pada suatu
merek tertentu maka konsumen tersebut dapat dikatakan sebagai
konsumen yang loyal. Banyak perusahaan yang tidak dapat mencapai
target penjualan disebabkan karena mereka kurang tepat dalam
memberikan strategi mengenai kebutuhan konsumen sehingga loyalitas
konsumen sulit untuk dipertahankan.
Seorang konsumen yang sudah sangat sering melakukan pembelian
terhadap merek suatu produk, maka dia tidak akan lagi
mempertimbangkan untuk membeli produk lain selain merek produk yang
dibelinya. Jika ada konsumen dalam pembelinnya berperilaku begitu,
maka bisa dikatakan konsumen itu sangat loyal terhadap merek pilihannya
dan itulah yang disebut loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen adalah
kondisi di mana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah
produk, mempunyai komitmen terhadap produk tersebut dan bermaksud
melakukan pembelian ulang di masa yang akan datang (Basu Swasta, DH,
1999).
Dick dan Basu (1994) berusaha mengintegrasikan perspektif sikap
dan perilaku ke dalam satu model komprehensif. Dengan
mengkombinasikan komponen sikap dan perilaku pembelian ulang, maka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
didapatkan empat jenis loyalitas. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Tanpa Loyalitas (No Loyalty)
Pelanggan yang frekuensi pembelian ulangnya rendah dan sikapnya
juga rendah. Sikap yang rendah ini menunjukkan bahwa perusahaan
kurang berhasil dalam mengkombinasikan produk atau karena dalam
pasar merek – merek yang ada dianggap tidak memiliki perbedaan oleh
pelanggan.
b. Loyalitas Palsu (Spurious Loyalty)
Pelanggan yang berulang kali melakukan pembelian tetapi sikap
terhadap merek relatif rendah. Hal ini terjadi karena faktor situasional
atau karena kondisi pasar yang memaksa pelanggan untuk melakukan
pembelian ulang.
c. Loyalitas tersembunyi (Latent Loyalty)
Pelanggan seperti ini banyak terjadi karena pengaruh dari lingkungan
pasar dimana norma-norma dan situasi social kurang mendukung
pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
d. Loyalitas (Loyalty)
Situasi ini merupakan situasi ideal yang paling diharapkan para
pemasar, dimana pelanggan bersikap positif terhadap jasa atau
penyedia jasa bersangkutan dan disertai pola pembelian ulang yang
konsisten.
Konsumen akan merasa memperoleh keuntungan jika selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
berhubungan dengan perusahaan langganannya yang sudah dikenal
dibandingkan dengan harapan terhadap perusahaan barn yang belum
diketahui. Jika perusahaan secara konsisten memperhatikan kepentingan
konsumen maka konsumen akan tetap berlangganan dengan perusahaan
dan menjaga relationshipnya.
Menurut Kotler (2005) yang dikutip oleh Buchan Alma dalam
bukunya Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2000) ada Sembilan
tahap pertumbuhan atau pembentukan seseorang menjadi konsumen yang
loyal, yaitu:
a. Suspect
Adalah setiap orang yang mempunyai keinginan untuk membeli
produk atau jasa yang kita hasilkan. Karena dipercaya mereka ada
kemungkinan untuk membeli, tetapi belum dapat dikeahui secara pasti.
b. Prospect
Adalah seseorang telah memiliki kebutuhan akan produk atau jasa kita
dan mempunyai kemampuan untuk membelinya. Walaupun seseorang
yang prospect belum tentu membeli dari kita, tetapi telah ada yang
merekomendasikan tentang kita.
c. Disqualified Prospect
Adalah prospect yang cukup kita pelajari dan mereka tidak
membutuhkan atau tidak mempunyai kemampuan untuk membeli
produk kita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
d. First Time Customer
Adalah mereka yang baru pertama kali membeli dari kita. Mereka ini
termasuk konsumen kita tetapi masih menjadi konsumen pesaing.
e. Repeat Customer
Adalah mereka yang telah melakukan pembelian dua kali atau lebih.
Mereka sudah bisa diklarifikasikan sebagai konsumen.
f. Client
Seorang client membeli dari kita semua produk yang kita tawarkan
Yang mungkin dapat dipergunakan atau sesuai dengan kebutuhan
mereka. Mereka membeli secara reguler sehingga kita dituntut untuk
terus berusaha menciptakan hubungan yang balk agar mereka merasa
tidak tertarik dengan pesaing.
g. Advocate
Seseorang advocate membeli semua produk atau jasa dan membelinya
secara reguler, seorang advocate akan melakukan pemasaran untuk
kita dan membawa konsumen baru kepada kita.
h. Partner
Setiap tahapan terakhir dimana perusahaan bersama pelanggan secara
aktif melakukan kerja sama yang Baling menguntungkan.
Membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen sebagai
bagian dari suatu program hubungan jangka panjang sebuah perusahaan
terbukti dapat memberikan manfaat bagi para konsumen dan organisasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Bagi organisasi, terdapat empat manfaat utama yang berkaitan
dengan loyalitas konsumen yaitu:
a. Loyalitas meningkatkan pembelian konsumen.
Loyalitas memperlihatkan bahwa konsumen cenderung berbelanja
setiap tahunnya dari satu provider yang memiliki hubungan khusus
dengan para konsumen itu. Pada saat konsumen mempersepsikan
tinggi nilai dari suatu produk dan jasa sebuah perusahaan, mereka
cenderung membeli kembali dari penyedia jasa yang sama untuk
mengantisipasi resiko yang mungkin jika mereka pindah ke pemasok
atau penyedia jasa yang lain (Reichheld dan Sasser, 1990; dalam
Fandy Tjiptono, 2004).
b. Loyalitas konsumen menurunkan biaya yang ditanggung perusahaan
untuk melayani konsumen. Sejumlah organisasi mengeluarkan
sejumlah biaya awal dalam usahanya menarik konsumen baru antara
lain biaya promosi, biaya pengoperasian dan biaya pemasangan suatu
sistem baru. Dalam Iangka pendek, biaya-biaya itu seringkali revenue
yang diperoleh dari konsumen (Zeithaml dan Bitner, 1996; dalam
Fandy Tjiptono, 2004). Oleh karena itu, memperoleh loyalitas
konsumen berarti membantu menurunkan biaya-biaya terkait penjualan
pada perusahaan itu yang menghasilkan profit margin yang lebih
tinggi.
c. Loyalitas konsumen meningkatkan komunikasi yang positif dari mulut
ke mulut. Para konsumen yang puas dan loyal terhadap suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
perusahaan kemungkinan besar memberikan rekomendasi sangat
positif dari mulut ke mulut (Zeithaml dan Bitner, 1996; Getty dan
Thomson, 1994; dalam Fandy Tjiptono, 2004). Bentuk komunikasi ini
dapat terbukti membantu bagi para konsumen baru yang berusaha
untuk mengevaluasi dea(lat resiko yang dilibatkan dalam keputusan
untuk membeli. Oleh karena itu, suatu rekomendasi berfungsi sebagai
piranti pemasaran dan membantu menurunkan pengeluaran perusahaan
untuk menarik konsumen baru.
2. Kepercayaan
Kepercayaan merupakan suatu hal yang penting bagi sebuah komitmen
atau janji, dan komitmen hanya dapat direalisasikan jika suatu saat berarti.
Kepercayaan ada jika para pelanggan percaya bahwa penyedia layanan
jasa tersebut dapat dipercaya dan juga mempunyai derajat integritas yang
tinggi. (Karsono, 2006)
Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek,
atribut dan manfaatnya. (Sunarto 2006 h.153)
Keyakinan atau kepercayaan adalah suatu faktor penting yang dapat
mengatasi krisis dan kesulitan antara rekan bisnis selain itu juga
merupakan asset penting dalam mengembangkan hubungan jangka
panjang antar organisasi. Suatu organisasi harus mampu mengenali faktor-
faktor yang dapat membentuk kepercayaan tersebut agar dapat
menciptakan, mengatur, memelihara, menyokong dan mempertinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
tingkat hubungan dengan pelanggan (Karsono, 2008). Dalam konteks
Relationship Marketing, kepercayaan merupakan salah satu dimensi dari
Relationship Marketing untuk menentukan sejauhmana apa yang dirasakan
suatu pihak integritas dan janji yang ditawarkan pihak lain.
Kotler (1998,h.194) menyatakan Hubungan Pemasaran
(Relationship Marketing) adalah proses menciptakan, mempertahankan
dan meningkatkan hubungan yang kuat, bernilai tinggi dengan pelanggan
dan pihak yang berkepentingan lain. Hubungan pemasaran berarti bahwa
pelanggan atau organisasi harus memfokuskan pada mengelola pelanggan
di samping produk. Relationship Marketing sendiri mendorong para
marketer untuk selalu berpikir dalam frame work jangka panjang.
Kepercayaan dapat diartikan dengan kepercayaan (belief) atau
keyakinan (conviction) suatu pihak terhadap pihak lain atau terhadap suatu
hubungan (relationship).(Yuniningsih, 2007)
Moorman dkk (1993) menyatakan bahwa kepercayaan pada
dasarnya merupakan kemauan suatu pihak untuk mengandalkan pihak lain.
Pengertian ini sejalan dengan pendapat Morgan dan Hunt (1994) yang
menyatakan bahwa kepercayaan timbul sebagai hasil dari kehandalan dan
integritas mitra yang ditunjukkan melalui berbagai sikap seperti
konsistensi, kompeten, adil, tanggung jawab, suka menolong dan memiliki
kepedulian. Dalam konteks hubungan perusahaan dengan para retailer,
kepercayaan para retailer akan muncul ketika pihak perusahaan
membuktikan keahlian dan kehandalannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Anderson dan Narus (1990) menyatakan bahwa kepercayaan
merupakan masalah penting dalam menjalin hubungan kerja sama dan
menjadi dasar bagi kelanjutan sebuah hubungan. Kepercayaan menuntut
adanya kemauan para pedagang perantara untuk mengandalkan
perusahaan yang menjadi mitranya. Morgan dan Hunt (1994) menyatakan
bahwa kepercayaan tanpa adanya kemauan untuk mengandalkan pihak
yang dipercaya menunjukkan bahwa kepercayaan tersebut masih bersifat
terbatas.
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa trust
adalah kepercayaan pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan
hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang
dipercayainya tersebut akan memenuhi segala kewajibannya secara baik
sesuai yang diharapkan.
Pendekatan yang juga perlu dilakukan untuk membangun
kepercayaan dan hubungan adalah mendengarkan. Mendengarkan
merupakan kunci membangun kepercayaan karena tiga faktor penting
(Griffin 2003 h.85):
a. Pelanggan lebih cenderung mempercayai seseorang yang menunjukkan
rasa hormat dan apa yang dikatakannya.
b. Pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan bila perusahaan
mendengarkan dan membantu masalah-masalahnya.
c. Semakin banyak pelanggan memberitahu maksutnya, semakin besar
rasa kepercayaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Formasi kepercayaan secara langsung terjadi ketika konsumen
melakukan aktivitas pemrosesan informasi. Informasi tentang atribut dan
manfaat produk/ jasa yang diterima, dikodekan ke dalam memori, dan
kemudian dibuka kembali dari memori untuk dipergunakan. (Sunarto 2006
h.164).
Menurut Mayer et al. (1995) faktor yang membentuk kepercayaan
seseorang terhadap yang lain ada tiga yaitu kemampuan (ability), kebaikan
hati (benevolence), dan integritas (integrity). Ketiga faktor tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Kemampuan (Ability)
Kemampuan mengacu pada kompetensi dan karakteristik
penjual/organisasi dalam mempengaruhi dan mengotorisasi wilayah
yang spesifik. Dalam hal ini, bagaimana penjual mampu menyediakan,
melayani, sampai mengamankan transaskis dari gangguan pihak lain.
Artinya bahwa konsumen memperoleh jaminan kepuasan dan
keamanan dari penjual dalam melakukan transaksi. Kim et al. (2003a)
menyatakan bahwa ability meliputi kompetensi, pengalaman,
pengesahan institusional, dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.
b. Kebaikan hati (Benevolence)
Kebaikan hati merupakan kemauan penjual dalam memberikan
kepuasan yang saling menguntungkan antara dirinya dengan
konsumen. Profit yang diperoleh penjual dapat dimaksimumkan, tetapi
kepuasan konsumen juga tinggi. Penjual bukan semata-mata mengejar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
profit maksimum semata, melainkan juga memiliki perhatian yang
besar dalam mewujudkan kepuasan konsumen. Menurut Kim et al.
(2003a), benevolence meliputi perhatian, empati, keyakinan, dan daya
terima.
c. Integritas (Integrity)
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual
dalam menjalankan bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada
konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau tidak. Kualitas
produk yang dijual apakah dapat dipercaya atau tidak. Kim et al.
(2003a) mengemukakan bahwa integrity dapat dilihat dari sudut
kewajaran (fairness), pemenuhan (fulfillment), kesetiaan (loyalty),
keterus-terangan (honestly), keterkaitan (dependability), dan
kehandalan (reliabilty).
3. Komitmen
Komitmen dapat diartikan sebagai janji atau ikrar untuk memelihara
hubungan yang telah terjalin selama ini dengan baik, karena hubungan
tersebut memiliki arti yang penting (Morgan dan Hunt, 1994). Pengertian
ini sesuai dengan pendapat Dwyer dkk (1987) yang menyatakan bahwa
komitmen merupakan janji atau ikrar yang untuk melanjutkan hubungan
dengan mitranya.
Komitmen pelanggan pada dasarnya adalah keinginan yang
berlangsung lama dalam diri pelanggan untuk mempertahankan hubungan
yang berharga atau hubungan yang memberikan manfaat (valued
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
relationship). Konsep valued relationship tersebut menunjukkan bahwa,
pelanggan akan memiliki komitmen yang kuat atau tinggi jika hubungan
yang dilakukan dianggap penting. Komitmen perusahaan menunjukkan
bahwa perusahaan menganggap kelanjutan hubungan dengan pembelinya
merupakan hal yang harus dijaga dengan baik. (Morgan dan Hunt, 1994).
Komitmen merek didefinisikan sebagai hubungan emosional /
psikologis dengan merek dalam suatu golongan produk. Secara
menyeluruh, komitmen mereka yang paling sering terjadi dalam produk
dengan keterlibatan tinggi yang melambangkan konsep diri, nilai, dan
kebutuhan konsumen.(Sunarto 2006 h. 262). Selanjutnya konsep diri, nilai,
dan kebutuhan konsumen juga berhubungan dengan ekspektasi pelanggan
atau harapan pelanggan.
Menurut Kartajaya (2003, h.223) Ekspektasi pelanggan atau
customer expectation, yaitu sesuatu yang diharapkan konsumen.
Ekspektasi selalu ada empat hal. Yang pertama adalah Individual need
atau kebutuhan perorangan menjadi faktor yang penting. Artinya, jika
pelanggan memang sudah punya tuntutan yang tinggi, maka ekspektasinya
sudah pasti tinggi juga. Kedua, word-of-mouth. Pelanggan bisa punya
harapan tertentu karena cerita orang lain. Cerita orang sering dianggap
sebagai referensi. Jika seseorang sudah merasa puas dengan pelayanan
bank, maka sangat mungkin dia bercerita ke orang lain. Ketiga, past
experience atau pengalaman masa lalu. Orang yang sudah punya
pengalaman baik di masa lalu akan berharap menerima pelayanan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
minimal sama dengan yang dulu. Kalau tidak, dia akan kecewa. Keempat,
external communication atau komunikasi eksternal. Ini adalah usaha
sebuah perusahaan untuk berjanji sesuatu kepada pelanggan dalam rangka
menarik pelanggan.
Komitmen adalah suatu sikap yang merupakan niat untuk
mempertahankan keterhubungan jangka panjang karena hubungan tersebut
dirasa berharga dan memberikan manfaat. Manfaat relasional (relational
benefits) memfokuskan pada manfaat yang berasal dari jasa pokok yang
ditawarkan. Sementara itu, kualitas hubungan (relationship quality)
memfokuskan diri pada hubungan secara alamiah (kepuasan dan
komitmen). Kedua hal tersebut menggambarkan dua pendekatan dalam
memahami pelanggan yang setia dan komunikasi lisan (word of mouth)
pelanggan yang positif. (Karsono, 2006)
Perusahaan yang memandang bahwa kelangsungan usahanya
tergantung dari kerjasama yang terjalin dengan para retailernya, akan
menumbuhkan komitmen pada diri perusahaan tersebut untuk memelihara
hubungan tersebut. Komitmen yang dilakukan oleh perusahaan ini akan
mengurangi persepsi para retailer kalau perusahaan tersebut akan
melakukan tindakan oportunis. Hal ini sejalan dengan pandangan
Monezka dkk (1998) yang menyatakan bahwa komitmen sebenarnya
memerlukan adanya bukti tertentu seperti waktu, uang, fasilitas dan
sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Pemasaran relasional mendorong lebih banyak kerjasama yang
berfokus pada komitment bersama dan kepercayaan dalam mencapai
tujuan yaitu menjalin kerjasama dalam jangka panjang guna meningkatkan
kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan kepada para pelanggan.
4. Komunikasi
Komunikasi dapat diartikan sebagai sarana formal atau informal yang
digunakan dalam berbagi informasi yang bermanfaat dan tepat waktu
antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya (Anderson dan Narus,
1990). Mohr dan Nevin (1990) menyatakan bahwa komunikasi dapat
diibaratkan sebagai lem atau perekat yang akan mempererat hubungan
antar anggota di dalam saluran distribusi Beberapa penelitian terdahulu
juga menunjukkan bahwa komunikasi merupakan elemen paling penting
dalam menjalin suatu hubungan kerjasama dengan pihak lain (Mohr dan
Nevin, 1990; Mohr dkk, 1996).
Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan
organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna mencapai
pengertian bersama. Komunikasi penting sekali bagi penerimaan yang
menyebar luas akan produk baru. (Engel, et al, 1994 h.382). Dalam
kegiatan bisnis, komunikasi pemasaran menjadi sangat penting, dan
merupakan bagian dari bauran pemasaran. Karena itu untuk
mempertahankan pelanggan dan menarik pelanggan yang baru, perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
biasanya melakukan komunikasi pemasaran yang sesuai dengan karakter
pelanggan sasarannya.
Pada dasarnya, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat
konsumen potensial menyadari atas keberadaan produk/ jasa yang
ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen potensial
agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange
relationship). (Setiadi 2003 h.235)
Dalam komunikasi persuasif (persuasi) ini yang dikehendaki justru
perubahan perilaku, keyakinan, dan sikap yang lebih mantap seolah-olah
perubahan tersebut bukan atas kehendak komunikator akan tetapi justru
atas kehendak komunikator akan tetapi justru atas kehendak komunikan
itu sendiri. (Setiadi 2003 h.244)
Komunikasi pemasaran terintegrasi merupakan integrasi dari
komponennya, yang mencakup 8 hal, yaitu misi, target pasar, uang, media,
pesan, bauran, pengukuran, dan pemasaran terhubung. Bauran merupakan
gabungan dari alat promosi (yang di dalamnya ada iklan, penjualan
pribadi, promosi penjualan, relasi publik, dan penjualan langsung).
Selanjutnya, dengan mengacu pada pendapat Mohr dan Nevin
(1990) dan Mohr dkk (1996) dapat diketahui bahwa setidaknya ada tiga
bentuk komunikasi yang saling melengkapi yaitu frekuensi komunikasi,
komunikasi dua arah, dan komunikasi tanpa tekanan (noncoercive
content).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Menurut Lupiyoadi (2001, h.111), untuk mengembangkan
komunikasi yang efektif maka diperlukan suatu program delapan langkah,
yaitu:
a. Mengidentifikasi Audiens Target
Dalam tahap ini kita menentukan siapa audiens target kita. Audiens
target bisa merupakan individu, kelompok masyarakat khusus atau
umum.
b. Menentukan Tujuan Komunikasi
Setelah mengetahui audiens target dan ciri-cirinya, maka kemudian
dapat menentukan tanggapan apa yang dikehendaki. Perusahaan harus
menentukan tujuan komunikasinya, apakah unutk menciptakan
kesadaran, pengetahuan, kesukaan, pilihan, keyakinan, atau pembelian.
c. Merancang Pesan
Kemudian perusahaan harus menyusun pesan yang efektif. Idealnya
suatu pesan harus mampu memberikan perhatian (attention—A),
menarik (interest—I), membangkitkan keinginan (desire—D) dan
menghasilkan tindakan (action—A), yang semuanya dikenal sebagai
metode AIDA. Pesan yang efektif harus dapat menyelesaikan empat
masalah, yaitu: “HOW,” “WHAT,” “WHEN,” dan “WHO.”
d. Menyeleksi Saluran Komunikasi
Perusahaan harus menyeleksi saluran-saluran komunikasi yang efisien
untuk membawakan pesan. Saluran komunikasi itu bisa berupa
komunikasi personal ataupun nonpersonal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
e. Menetapkan Jumlah Anggaran Promosi
Menetapkan anggaran sangatlah penting karena untuk menentukan
menggunakan media apa, juga tergangtung pada anggaran yang
tersedia. Ataukah perusahaan berorientasi pada pencapaian sasaran
promosi yang akan dicapai sehingga sebesar itulah anggaran yang akan
berusaha disediakan.
f. Menentukan Bauran Promosi
Langkah berikutnya setelah menetapkan anggaran promosi adalah
menentukan alat promosi apa yang akan digunakan, apakah melalui
periklanan, penjualan perorangan, promosi penjualan, atau hubungan
masyarakat, dan lain-lain (atau bauran dari berbagai perangkat
tersebut).
g. Mengukur Hasil-hasil Promosi
Setelah melaksanakan rencana promosi, perusahaan harus mengukur
dampaknya pada audiens target, apakah mereka mengenal atau
mengingat pesan-pesan yang diberikan. Berapa kali melihat pesan
tersebut, apa saja yang masih diingat bagaimana sikap mereka terhadap
produk atau jasa tersebut, dan sebagainya.
h. Mengelola dan Mengoordinasi Proses Komunikasi
Karena jangkauan komunikasi yang luas dari alat dan pesan
komunikasi yang tersedia untuk mencapai audiens target, maka alat
dan pesan komunikasi perlu dikoordinasikan. Karena jika tidak, pesan-
pesan itu akan menjadi lesu pada saat produk tersedia, pesan kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
konsisten atau tidak efektif lagi. Untuk itu, perusahaan-perusahaan
mengarah pada penerapan konsep komunikasi pemasaran yang
terkoordinasi.
Pesan positif merupakan proses penyampaian informasi melalui
pernyataan-pernyataan positif dengan memperhatikan tekanan kata,
intonasi suara, gerakan tubuh (body language), dan ekspresi wajah. Jika
prusahaan ingin mempengaruhi pelanggan, gunakanlah pesan “gerakan
tubuh” dengan menyalurkan energi positf. Pesan ini dapat dialkukan
dengan cara, jabat tangan, senyum, dan kekuatan pandangan mata ( Noor
2004 h.35)
Untuk membangun hubungan jangka panjang dengan nasabahnya
maka bank harus selalu berkomunikasi dengan nasabahnya sehingga
nasabah merasa aman dan percaya terhadap bank tersebut karena nasabah
dapat dengan mudah memperoleh informasi yang mereka inginkan dari
bank tersebut (Lupiyoadi, 2001).
5. Pengertian dan Penanganan Konflik
a. Konflik
Konflik adalah proses yang bermula ketika satu pihak merasakan
bahwa pihak lain telah mempengaruhi secara negatif, atau akan segera
mempengaruhi secara negatif, atau akan segera mempengaruhi secara
negatif, sesuatu yang menjadi keperdulian pihak pertama. (Robbins,
2006).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan (customer-
oriented) perlu menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan
nyaman bagi para pelanggannya guna menyampaikan saran, kritik,
pendapat, dan keluhan mereka (Tjiptono 2005 h.210).
Ketika pelanggan mendapatkan masalah atau bahkan sedikit
kecewa, maka perusahaan-perusahaan besar dengan cepat
menunjukkan jati dirinya. Pemulihan pelayanan juga bisa ditangani
dengan sangat baik ketika dipandang sebagai satu kesempatan bukan
sebagai suatu pilihan sulit. Penangan konflik merupakan kesempatan
untuk memperkuat hubungan. (Bramson 2004 h.83)
Menurut Andreassen (dalam Wijaya, 2008) ketidakpuasan yang
diakibatkan adanya perbedaan antara harapan dan kemampuan
sesungguhnya dari sebuah produk atau jasa yang diterima oleh
konsumen, akan menimbulkan negative effect yang diyakini akan
berpengaruh terhadap loyalitas konsumen. Menurut Mowen dan
Minor (2002) suara konsumen (voice of customer) merupakan refleksi
dari harapan konsumen terhadap atribut perusahaan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen. Hal tersebut dapat berupa pelayanan, jenis
produk, kualitas produk, dan sebagainya. Suara konsumen merupakan
hal penting bagi perusahaan dalam meningkatkan kepercayaan dan
loyalitas konsumen.
Ada 3 kondisi yang dipandang sebagai penyebab atau sumber
konflik, yaitu komunikasi, struktur, dan variabel pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1) Komunikasi
Penelitian mengemukakan bahwa kesulitan semantik, pertukaran
informasi yang tidak cukup, dan kebisingan saluran infomasi
merupakan penghalang komunikasi dan kondisi anteseden yang
potensial bagi konflik.
2) Struktur
Strukur yang dimaksud disini mencakup beberapa variabel,
diantaranya adalah kejelasan dan ambiguitas jurisdiksi dan
keberagaman tujuan kelompok. Semakin besar ambiguitas dalam
mendefinisikan secara cermat letak tanggung jawab tindakan,
semakin besar potensi munculnya konflik. Ambiguitas jurisdiksi
semacam ini meningkatkan perselisihan antar kelompok untuk
mendapatkan kendali atas sumber daya dan teritori. Sedangkan
keberagaman tujuan diantara kelompok juga merupakan sumber
utama konflik. Bila kelompok dalam organisasi mengejar tujuan
akhir yang berlainan, maka akan terjadi peningkatan peluang
konflik.
3) Variabel pribadi
Variabel pribadi mencakup sistem nilai individu tiap orang dan
karakteristik kepribadian yang menyebabkan idiosinkrasi dan
perbedaan individu. Bukti menunjukkan bahwa tipe kepribadian
tertentu, misalnya individu yang sangat otoriter dan dogmatik-yang
menunjukkan penghargaan yang rendah-berpotensi mendorong ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
konflik. Yang paling penting dari konflik sosial adalah perbedaan
sistem nilai yang merupakan sumber penting dalam menciptakan
potensi konflik, seperti prasangka.
Konflik seharusnya dipandang sebagai kesempatan untuk
belajar, meningkatkan pelayanan, dan mengetahui apa yang benar-
benar pelanggan inginkan. Para pelanggan yang sampai mengeluh itu
biasanya tertarik memberi kesempatan kepada perusahaan untuk
meletakkan berbagai urusan dengan benar. Ini berarti bahwa jika
perusahaan menangani konflik secara efektif, perusahaan lebih
mungkin tetap menguasai pelanggan dan memperbaiki hubungan yang
akan berakibat pada loyalitas pelanggan. (Bruce dan Langdon 2004
h.116)
b. Penanganan Konflik
Dwyer et al. (1987) mendefinisikan penanganan konflik sebagai
kemampuan penyelia untuk menghindari konflik yang berpotensi,
selesaikan konflik sebelum menciptakan permasalahan dan bicarakan
solusinya secara terbuka apabila permasalahan benar-benar timbul.
Bagaimana hal ini akan berjalan baik akan ditentukan apakah hasilnya
setia, pindah atau nol. Rusbult et al. (1988) menyimpulkan bahwa
kecenderungan dari perilaku-perilaku ini dalam permasalahan individu
tergantung pada tingkat kepuasan dengan hubungan dan besarnya
investasi terhadap nasabah dalam hubungan, dan evaluasi dari
alternatif yang ada. Ndubisi and Chan (2005) mendapatkan hubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
yang signifikan antara penanganan konflik dan loyalitas nasabah,
secara tidak langsung melalui kepercayaan dan kualitas hubungan yang
diperoleh. Kemampuan dari pada produk atau pelayanan yang tersedia
untuk menangani konflik dengan baik juga akan berpengaruh langsung
pada kesetiaan nasabah.
Wijono (2003 : 42) menyatakan ada beberapa cara yang
digunakan dalam menangani konflik yang terjadi, yaitu:
1) Problem Solving : Pertemuan tatap muka pihak-pihak yang
berkonflik dengan maksud mengidentifikasi masalah dan
memecahkannya melalui pembahasan terbuka.
2) Superordinate goals : menciptakan sasaran bersama yang tidak
dapat dicapai tanpa kerjasama masing-masing pihak yang
berkonflik.
3) Expansion of resources : bila konflik disebabkan oleh kelangkaan
sumber daya, misalnya uang, kesempatan promosi, ruang kantor-
perluasan, sumber daya dapat menciptakan win-win solution.
4) Avoidance : menarik diri dari, atau menekan, konflik.
5) Smoothing : mengabaikan arti perbedaan dengan menekankan
kepentingan bersama antara pihak-pihak yang berkonflik.
6) Compromise : setiap pihak yang berkonflik itu mengorbankan
sesuatu yang berharga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
7) Authoritative command : manajemen menggunakan otoritas formal
untuk menyelesaikan konflik dan kemudian mengkomunikasikan
keinginanya ke pihak-pihak yang terlibat.
8) Altering the human variable : menggunakan tekhnik pengubahan
perilaku manusia, misalnya pelatihan hubungan manusia untuk
mengubah sikap dan perilaku yang menyebabkan konflik.
9) Altering the structural variables : mengubah struktur organisasi
formal dan pola struktural interaksi pihak-pihak yang berkonflik
melalui perancangan ulang pekerjaan, pemindahan, penciptaan
posisi koordinasi, dan semacamnya.
B. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian terdahulu yang melibatkan loyalitas konsumen
sebagai obyek penelitian ini antara lain :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nelson Oly Ndubisi (2007) di Selangor,
Malaysia dengan judul ”Relationship Marketing and Customer Loyalty”.
Penelitian tersebut bertujuan meneliti pengaruh relationship Marketing
terhadap costumer loyalty pada arah nasabah bank di Malaysia. Variabel
relationship Marketing dibagi kedalam empat variabel yang meliputi
kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik. Alat analisis
yang pakai adalah Multiple Regression Analysis dan dengan menggunakan
sampel sebanyak 220 nasabah. Penelitian menunjukkan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik berpengaruh
signifikan terhadap loyalitas konsumen.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Freida Ellena (2011) di PT BRI (Persero)
Tbk. Cabang Pemalang. Dengan judul ”Analisis Pengaruh Kepercayaan,
Komitmen, Komunikasi, dan Penanganan Keluhan terhadap Loyalitas
Nasabah”. Pengumpulan data menggunakan teknik accidental sampling
metode kuesioner terhadap 100 responden nasabah Bank Rakyat
Indonesia. Alat analisis yan dipakai adalah Regresi berganda. Penelitian
menunjukkan bahwa kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan keluhan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas
nasabah.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran merupakan panduan dasar bagi suatu penelitian
tentang pokok bahasan yang ingin diteliti dan yang ingin dicapai dalam
penelitian. Kerangka pemikiran dinyatakan dalam bentuk skema sederhana,
tetapi memuat pokok-pokok unsur penelitian tersebut sebagai berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Sumber : Journal Marketing www.emeraldinsight.com/0263-4503.htm
Nelson Oly Ndubisi, Monash; University Malaysia, Selangor, Malaysia
(2007)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan :
1. Variabel Independen (Variabel bebas) yaitu kepercayaan, komitmen,
komunikasi, Penanganan konflik
2. Variabel Dependen (Variabel tak bebas) Loyalitas Pelanggan.
D. HIPOTESIS
Hipotesis yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pengaruh Kepercayaan terhadap Loyalitas Nasabah
Kepercayaan timbul sebagai hasil atas persepsi kredibilitas dan kebaikan
hati (kepedulian) perusahaan. Kredibilitas perusahaan menekankan pada
kemampuan pemasok untuk memenuhi semua kewajibannya. Kebaikan
Kepercayaan
Komitmen
Komunikasi
Penanganan Konflik
Loyalitas Pelanggan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
hati (kepedulian) menekankan pada seberapa jauh pihak perusahaan
memiliki rasa kepedulian terhadap pembeli. (Morgan dan Hunt, 1994)
Sejalan dengan konsep relationship marketing, kepercayaan atas
merek akan berpengaruh terhadap loyalitas atas merek hal ini disebabkan
karena kepercayaan menciptakan suatu hubungan timbal balik yang
bernilai sangat tinggi. Jadi dapat juga dikatakan bahwa loyalitas adalah
suatu proses yang berkesinambungan sebagai akibat dari terbentuknya
kepercayaan atas merek (Morgan dan Hunt, 1994).
Timbulnya kepercayaan karena hasil dari keandalan dan integritas
mitra yang ditunjukkan melalui sikap seperti konsistensi, kompeten, adil,
tanggung jawab, suka menolong dan memiliki kepedulian. Dalam konteks
hubungan perusahaan dan terhadap loyalitas, kepercayaan timbul ketika
perusahaan dapat menunjukkan kemampuan, keahlian, dan
kehandalannya. Maka dari itu, diajukan hipotesis :
H1 : Kepercayaan mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
2. Pengaruh Komitmen terhadap Loyalitas Nasabah
Komitmen pelanggan dapat diartikan sebagai keinginan pelanggan yang
berlangsung dalam waktu yang lama untuk mempertahankan hubungan
yang bernilai atau menguntungkan (valued relationship) dengan pihak
perusahaan. Pelanggan yang mengharapkan bahwa hubungannya dengan
perusahaan akan memberikan manfaat akan cenderung komitmen yang
tinggi terhadap perusahaan. Komitmen yang tinggi ini pada akhirnya dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Komitmen dalam hubungannya dengan penyedia jasa dan
pelanggan didefinisikan sebagai suatu janji yang diungkapkan baik secara
eksplisit maupun implisit dari kontinyuitas pertukaran hubungan dengan
mitranya. Komitmen pegadaian adalah suatu kondisi yang diperlukan bagi
terbentuknya loyalitas terhadap jasa pegadaian. Apabila tidak ada
komitmen pegadaian, pelanggan hanya merupakan spuriously loyal,
seperti perilaku beli ulang yang ditujukan sebagai inertia (Dick dan Basu
dalam Ramadania, 2002). Maka dari itu, diajukan hipotesis :
H2 : Komitmen mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
3. Pengaruh Komunikasi Terhadap Loyalitas Nasabah
Komunikasi akan memudahkan nasabah/ calon nasabah dalam
memperoleh informasi dan memilih produk (pelayanan jasa) yang
ditawarkan oleh penyedia jasa yang paling sesuai dengan kebutuhan
mereka. Jadi pihak penyedia jasa tidak lepas dari peran dia sebagai
komunikator dan promotor yang berusaha untuk mempengaruhi nasabah
agar menggunakan produk bahkan menambah tingkat konsumsi produk
(pelayanan jasa) yang ditawarkan. Untuk itu pihak penyedia jasa harus
menguasai komunikasi pemasaran dengan baik agar dapat berkomunikasi
dengan nasabah, sehingga dapat mengambil keputusan penting mengenai
pemenuhan keinginan dan kebutuhan nasabah.
Komunikasi yang baik menciptakan hubungan jangka panjang
antara nasabah dengan pegadaian. Nasabah dengan mudah memperoleh
informasi yang dibutuhkan sehingga nasabah akan merasa aman dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
percaya terhadap kredibilitas pegadaian tersebut sehingga akan tercipta
loyalitas nasabah terhadap pegadaian. Maka dari itu, diajukan hipotesis :
H3 : Komunikasi mempunyai pengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
4. Pengaruh Penanganan Konflik terhadap Loyalitas Nasabah
Alasan utama kenapa pelanggan beralih ke penyedia lain adalah
ketidakpuasan terhadap penyelesaian masalah (Hart et.al., dalam Sasono,
2007).
Keluhan seharusnya dipandang sebagai kesempatan untuk belajar,
meningkatkan pelayanan, dan mengetahui apa yang benar-benar pelanggan
inginkan. Para pelanggan yang sampai mengeluh itu biasanya tertarik
member kesempatan kepada perusahaan untuk meletakkan berbagai
urusan dengan benar. Ini berarti bahwa jika perusahaan menangani
keluhan secara efektif, perusahaan lebih mungkin tetap menguasai
pelanggan dan memperbaiki hubungan yang akan berakibat pada loyalitas
pelanggan.(Bruce dan Langdon 2004 h.116)
Oleh karena itu, penanganan keluhan dapat mempengaruhi
loyalitas dan retensi pelanggan. Apabila konsumen merasa puas dengan
penanganan keluhan yang diberikan oleh perusahaan maka konsumen akan
semakin loyal terhadap perusahaan karena merasa diperhatikan oleh pihak
perusahaan. Maka dari itu, diajukan hipotesis :
H4 : Penanganan konflik mempunyai pengaruh terhadap loyalitas
pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
5. Pengaruh kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan
Loyalitas komsumen dapat diciptakan, ditingkatkan, dan dikembangkan
melalui marketing strategy yang tepat yang difokuskan untuk membangun
kepercayaan, pembentukan komitmen pegawai dalam pelayanan terhadap
pelanggan, komunikasi dua arah dengan konsumen secara terbuka, serta
penanganan masalah (konflik) secara efesien (Ndubisi, 2007).
Berdasarkan kajian teori di atas, Maka dari itu, diajukan hipotesis :
H5 : Kepercayaan, komitmen, komunikasi dan penanganan konflik
secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi empat variabel
independen (X), yaitu kepercayaan (X1), komitmen (X2), komunikasi (X3),
dan penanganan konflik (X4). sebaliknya, variabel dependen (Y) hanya satu
yaitu loyalitas pelanggan. Dilihat dari hubungan antar variabelnya, penelitian
ini merupakan penelitian kausal atau sebab akibat yaitu penelitian yang
diadakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel (Cooper dan Schindler,
2006). Alasan menggunakan penelitian ini adalah karena data yang dianalisis
adalah data tanggapan pelanggan mengenai perum Pegadaian cabang
Kartasura yang telah dilakukan atau telah berlangsung dengan tujuan hendak
menemukan perubahan yang terjadi.
B. POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan yang melakukan
transaksi pengajuan kredit lebih dari dua kali dalam kurun waktu satu
tahun di Kantor Pegadaian Cabang Kartasura di Jl. A Yani No.2.
Kartasura.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
2. Metode Pengambilan Sampel
Menurut Cooper dan Schindler (2006) jumlah sampel yang diambil dapat
ditentukan melalui rumus sebagai barikut :
pq n = ––––––––
sp2
Keterangan :
n = ukuran sampel
pq = ukuran penyebaran sampel, karena populasi tidak diketahui maka
p dan q masing-masing diasumsikan 0,5
sp = kesalahan proporsi standar = 0,051 = (0,10/1,96)
Hasil perhitungan mengasilkan jumlah sampel sebesar :
(0,5) x (0,5) n = –––––––––––– = 96,15 (0,051)2
Sehingga jumlah responden yang dipilih sebagai sampel adalah 96
responden dan dalam penelitian ini dibulatkan ke atas menjadi 100
responden, dengan tujuan untuk mempermudah perhitungan. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini menggunakan desain non probability
sampling. Dalam desain ini, Probabilitas elemen dalam populasi untuk
terpilih sebagai subjek sampel tidak diketahui (sekaran, 2003). Sampel
ditentukan dengan metode purposive sampling. Pengambilan sampel
dalam hal ini terbatas pada jenis orang tertentu yang dapat memberikan
informasi yang diinginkan, kemungkinan karena sampel adalah satu-
satunya yang memilikinya, atau memenuhi beberapa criteria yang
ditentukan oleh peneliti (sekaran, 2003). Kriteria yang dipertimbangkan
mengenai karakteristik populasi dan tujuan penelitian ini, dimana kriteria
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
yang digunakan dalam memilih sampel dalam penelitian ini adalah seluruh
pelanggan yang melakukan transaksi pengajuan kredit lebih dari dua kali
dalam kurun waktu minimal satu tahun di Kantor Pegadaian Cabang
Kartasura.
C. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Definisi Operasional
Variabel-variabel dalam penelitian ini meliputi empat variabel independen
(X), yaitu kepercayaan (X1), komitmen (X2), komunikasi (X3), dan
penanganan keluhan(X4). Sebaliknya, variabel dependen (Y) hanya satu
yaitu loyalitas nasabah. Definisi operasional dimaksudkan untuk
menjabarkan variabel-variabel yang timbul dalam suatu penelitian ke
dalam indikator-indikator yang lebih terperinci. Pengertian variabel
penelitian ini kemudian diuraikan menjadi indikator empiris yang
meliputi:
a. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah loyalitas pelanggan.
Loyalitas pelanggan adalah komitmen yang kuat untuk melakukan
pembelian ulang atau berlangganan produk yang disukai secara
konsisten di masa mendatang, sehingga menimbulkan rangkaian
pembelian produk mereka yang sama secara berulang, meskipun
pengaruh situasional dan upaya pemasaran berpotensi menyebabkan
perpindahan merek (Oliver, 1999). Adapun indikator pengukuran
loyalitas nasabah adalah (Ndubisi, 2007) :
1) Selalu mengingat pegadaian sebagai pilihan pertama di antara
lembaga peminjaman keuangan lain di daerah tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
2) Lembaga kuangan yang pertama terlintas dalam pikiran ketika
ingin mendapatkan pinjaman adalah pegadaian.
3) Memberi tahu dan menyarankan orang lain untuk memilih
pegadaian sebagai tempat mendapatkan pinjaman uang.
b. Variabel Independen (bebas)
Variabel independen dalam penelitian ini adalah kepercayaan,
komitmen, komunikasi, dan penanganan keluhan. Berikut uraiannya:
1) Kepercayaan.
Kepercayaan konsumen adalah semua pengetahuan yang dimiliki
konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang
objek, atribut dan manfaatnya (Sunarto,2006 h.153). Kepercayaan
adalah satu variabel kunci untuk memelihara suatu hubungan
jangka panjang, termasuk pada sebuah merek (Morgan dan Hunt,
1994). Adapun indikator pengukuran kepercayaan adalah sebagai
berikut (Ndubisi, 2007) :
a) Pegadaian sangat peduli dengan keamanan untuk transaksi.
b) Pegadaian menjanjikan dapat diandalkan.
c) Pegadaian konsisten dalam memberikan layanan yang
berkualitas.
d) Karyawan pegadaian menunjukkan rasa hormat kepada
pelanggan.
e) Pegadaian memenuhi kewajibannya terhadap nasabah.
2) Komitmen
Komitmen adalah suatu sikap yang merupakan niat untuk
mempertahankan keterhubungan jangka panjang karena hubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
tersebut dirasa berharga dan memberikan manfaat. Komitmen
dapat digambarkan sebagai orientasi pelanggan jangka panjang
terhadap hubungan bisnis yang berdasarkan pada keterikatan
emosional. (Karsono, 2006). Adapun indikator pengukuran
komitmen adalah sebagai berikut (Ndubisi, 2007) :
a) Pegadaian melakukan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan
nasabah.
b) Pegadaian menawarkan layanan untuk memenuhi kebutuhan
nasabah.
c) Pegadaian fleksibel dalam melayani kebutuhan pelanggan.
d) Pegadaian mampu memenuhi janji.
3) Komunikasi
Komunikasi adalah proses yang digunakan konsumen dan
organisasi pemasaran untuk saling membagi informasi guna
mencapai pengertian bersama (Engel, et al, 1994 h.382).
Komunikasi pemasaran sangat penting untuk mempertahankan
pelanggan dan menarik pelanggan yang baru. Komunikasi dapat
menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari
atas keberadaan produk/ jasa yang ditawarkan. Adapun indikator
pengukuran komunikasi adalah sebagai berikut (Ndubisi, 2007) :
a) Pegadaian dapat dipercaya memberikan informasi yang tepat
waktu.
b) Pegadaian menyediakan informasi ketika ada layanan jasa
perkreditan baru.
c) Informasi yang diberikan oleh Pegadaian selalu akurat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
4) Penanganan Konflik
Perilaku konflik konsumen adalah istilah yang mencakup semua
tindakan konsumen yang berbeda bila mereka merasa tidak puas
dengan suatu pembelian/pelayanan.(Sunarto 2006 h.253).
Penanganan konflik secara efektif memberikan peluang untuk
mengubah seorang pelanggan yang tidak puas, menjadi pelanggan
produk/ jasa perusahaan yang puas atau bahkan menjadi
‘pelanggan abadi’. (Tjiptono, 2005) Adapun indikator pengukuran
penanganan konflik adalah sebagai berikut (Ndubisi, 2007) :
a) Pegadaian berupaya menghindari hal-hal yang bisa
menimbulkan konflik dengan pelanggan
b) Pegadaian mencoba untuk menyelesaikan konflik yang nyata
sebelum mereka menimbulkan masalah
c) Pegadaian memiliki kemampuan untuk secara terbuka
mendiskusikan solusi ketika masalah timbul.
2. Pengukuran Variabel
Alat untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah
kuisioner. Skala yang digunakan digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert. Skala ini berinterval 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai
berikut:
SS : Sangat Setuju (= 5)
S : Setuju (= 4)
N : Netral (= 3)
TS : Tidak Setuju (= 2)
STS : Sangat Tidak Setuju (= 1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
D. JENIS DAN SUMBER DATA
1. Data Primer
Adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan secara langsung
terhadap obyeknya/sumbernya dan dicatat serta diolah untuk pertama
kalinya oleh peneliti.
2. Data Sekunder
Adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulan nya oleh
peneliti. Data ini berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya, artinya
melewati satu atau lebih pihak yang bukan peneliti sendiri.
E. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
1. Kuesioner
Yaitu suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan yang
telah dipersiapkan sebelumnya agar responden dapat mempersiapkan data
dan keterangan – keterangan yang dibutuhkan.
2. Wawancara
Yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui tanya jawab
langsung kepada staf atau karyawan perusahaan untuk memperoleh
informasi yang penulis buthkan.
3. Studi pustaka
Yaitu dengan mempelajari teori-teori dan membaca buku serta literatur
untuk menambah informasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
E. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Pengembangan Instrumen
a. Uji Validitas
Syarat sahnya peneletian, sebuah instrument tersebut mampu
mengukur apa yang diukur (Nur Indrianto & Bambang Supomo,
2002). Koefisien vasilitas dicari dengan mengkolerasikan skor yang
diperoleh pada setiap item dengan skor total dari masing-masing
atribut. Pearson Corelation (r hitung ) > r tabel, apabila koefisien
korelasi yang diperoleh tidak signifikan pada level signifikan 0,01 atau
0,05 berarti data yang diperoleh tidak valid (gugur).
b. Uji Realiabilitas
Uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur
memberikan hasil yang relatif sama apabila dilakukan pengukuran
kembali pada subyek yang sama (Nur Indriantoro & Bambang
Supomo, 2002). Uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan
menggunakan Reliability analysis Statistic dengan cronbach alpha (α).
Jika nilai Cronbach Alpha (α) > 0,6 maka suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel (Nunally, 1997 dalam Ghozali, 2055 ;1400). Dalam
menguji reliabilitas alat ukur peneliti menggunakan program komputer
SPSS 18.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
2. Uji Asumsi Klasik
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Uji
asumsi Klasik. Uji asumsi klasik merupakan suatu uji untuk mengetahui
kelayakan dari model yang regresi apakah telah memenuhi asumsi klasik
yang meliputi multikoliniaritas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan
normalitas (Gujarati, 2006).
a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dimaksudkan untuk menguji model regresi bebas
multikolonieritas atau tidak. Dengan memperhatikan nilai toleransi
dari nilai VIF (Variance Inflation Factor), jika nilai VIF disekitar
angka 1 dan mempunyai toleransi pendekatan 1 berarti variabel
tersebut bebas multikolonieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana variabel pengganggu tidak
mempunyai varians yang sama. Untuk mendeteksi ada tidaknya
masalah heteroskedastisitas dapat dilakukan menggunakan metode uji
white (Gujarati, 2006 : 366)
c. Autokorelasi
Autokorelasi terjadi apabila nilai variabel masa lalu memiliki pengaruh
terhadap nilai variabel masa kini, atau masa datang. Konsekwensi dari
keberadaan autokorelasi adalah metode regresi OLS akan
menghasilkan estimasi yang terlalu rendah untuk nilai variasi Ut dan
karenanya menghasilkan estimasi yang terlalu tinggi untuk R2. Bahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
ketika estimasi nilai variasi Ut tidak terlalu rendah, maka estimasi dari
nilai variasi dari koefisien regresi mungkin akan terlalu rendah dan
karenanya akan signifikan uji t dan uji f tidak valid lagi atau
menghasilkan konklusif yang menyesatkan (Gujarati, 1995 : 411).
Dalam penelitian ini menggunakan Uji Breusgh-Godfry digunakan
untuk melacak keberadaan autokorelasinya (Gujarati, 2006 : 425- 426).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk memenuhi asumsi zero mean, yaitu
bahwa variabel pengganggu e harus berdistribusi normal. Apabila
variabel pengganggu berdistribusi normal maka Y juga akan
berdistribusi normal (Setiaji, 2004:27).
Konsekuensi apabila data tidak berdistribusi normal maka
hasil uji t dan uji F menjadi tidak valid. Hal tersebut sebagai akibat
bahwa kedua uji tersebut didasarkan pada asumsi bahwa data Y dan e
berdistribusi normal (Setiaji, 2004:28). Alat uji asumsi normalitas data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov Smirnov
(KS). Jika KS menunjukkan < 0,05 maka terjadi ketidaknormalan data,
sedang apabila nilai signifikan KS > 0,05 maka data berdistribusi
normal.
3. Model Analisa Data
Model analisa data yang digunakan dalam peneltian ini adalah analisis
statistic inferensial. Analisis statistika inferensial diperlukan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
pengujian hipotesis dan generalisasi penelitian. Teknik analisis data yang
digunakan regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + e
Di mana :
Y = Loyalitas Pelanggan
X1 = Kepercayaan
X2 = Komitmen
X3 = Komunikasi
X4 = Penanganan Konflik
a = konstanta
b = koefisien regresi
e = error term
4. Uji Hipotesis
a. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signikan secara
parsial antar faktor kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan konflik terhadap loyalitas pelanggan. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Ho diterima dan Ha ditolak jika
nilai p value > nilai α =0,05 berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara persial antara variabel independen terdapat variabel
dependen sedangkan Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai P value <
nilai α = 0,05 berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial
antara variable independen terhadap variable dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b. Uji F(F-test)
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan secara
simultan antara faktor kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan konflik terhadap loyalitas pelanggan. Kriteria yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Ho diterima dan Ha ditolak jika
nilai p value > nilai α = 0,05 yang berarti tidak terdapat pengaruh yang
signifikan secara simultan antara variabel independen terhadap
variabel dependen, sedangkan Ho ditolak dan Ha diterima jika nilai p
value > nilai α = 0,05 yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan
secara simultan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
c. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) adalah perbandingan antara variable Y
yang dijelaskan oleh X1 dan X2 secara bersama-sama dibanding
dengan variasi total Y. Jika selain X1 dan X2 semua variable di luar
model yang diwadahi dalam e dimasukkan ke dalam model, maka nilai
R2 akan bernilai 1. Ini Berarti seluruh variasi Y dapat dijelaskan oleh
variable penjelas yang dimasukkan ke dalam model (Setiaji, 2008 :
41).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah Berdirinya Perum Pegadaian
Pada abad XVII, Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC)
suatu maskapai perdagangan dari negeri Belanda, datang ke Indonesia
dengan tujuan berdagang. Barang kali karena melihat penduduk Indonesia
waktu itu masih terbelakang dalam segala hal, terpisah-pisah tapi tanahnya
subur, mereka tergoda untuk mencengkeramkan kekuasaannya di bumi
Nusantara ini demi untuk menguasai perekonomian penduduk dan
persaingan perdagangan dengan negara Eropa Barat lain yang sama-sama
berkeluaran kawasan Asia seperti Spanyol dan portugal. Dalam rangka
memperlancar kegiatan perekonomiannya, VOC mendirikan kredit
dengan sistem gadai. Bank Van Leening yang sudah ada di negeri
Belanda, baru didirikan di Batavia (jakarta) pada tanggal 20 Agustus 1746,
melalui surat keputusan Gubernur Jenderal van Imhoff. Bank van Leening
yang didirikan di Batavia inilah yang kemudian menjadi cikal bakal
pegadaian di Indonesia.
Ketika perjuangan melawan penjajah sudah selesai, tetapi
perjuangan melawan kemiskinan dan mengisi kemerdekaan tidak pernah
berhenti selama kemiskinan dan keterbelakangan itu masih ada. Penataan-
penataan menyeluruh baik ideologis, sistem kenegaraan (politik) maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
ekonomi terus diupayakan. Dalam penataan ekonomi di masa
pembangunan, sampai saat ini pegadaian mengalami beberapa perubahan
status bentuk hukum perusahaan yang masing-masing mempunyai
karakteristik dan dinamika sendiri-sendiri.
Dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang (Perpu) No. 19/1960 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Tahun 1961 No. 178 tanggal 3 Mei 1961 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1961 No. 209), Jawatan Pegadaian diubah
statusnya menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian dan jabatan
presiden direktur PN Pegadaian tetap dipercayakan kepada Soewardi.
Jabatan presiden direktur PN Pegadaian terus mengalami pergantian yatu
diganti oleh Machdum Zahier.
Sejalan dengan ketentuan dalam Undang-undang dan Peraturan
Pemerintah, maka dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1969
yang mencabut PP No. 178/1961 dan menyatakan bahwa mulai 1 Mei
1969 status PN Pegadaian ditetapkan menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan)
pegadaian. Pelaksanaan PP No. 9/2969 ini ditetapkan oleh Menteri
Keuangan dengan suratnya No. KEP-664/MK IV/9/1969 tanggal 20
September 1969.
Mulai bulan April 1990 status hukum perjan pegadaian dialihkan
dari Perusahaan Jawatan (Perjan) menjadi Perusahaan Umum (Perum)
melalui PP 10 Tahun dan 1990. Tanggal 10 April 1990. Peraturan
Pemerintah ini mengatur perubahan bentuk Perjan Pegadaian menjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Perum Pegadaian (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 14). Dengan
perubahan status hukum tersebut perusahaan dikelola layaknya seperti
Perseroan Terbatas (PT). Tujuan dan misi perusahaan ditegaskan : di
samping memupuk keuntungan juga membantu pemerintah dalam
pembangunan dan ekonomi, berupa pemberian kredit skala kecil atas dasar
hukum gadai kepada masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Tugasnya mencegah terjadinya praktek riba, rentenir, dan gadai gelap di
masyarakat. Keuntungan perubahan status ini adalah :
a. Memberi keleluasaan bagi Direksi mengelola dan menetapkan
kebijaksanaan perusahaan tanpa melibatkan birokrasi pemerintahan
seperti : pengangkatan pegawai, penunjukkan untuk suatu jawatan,
pemberhentian, pembukaan cabang, penentuan plafon kredit dan tarif
sewa modal.
b. Memungkinkan pencarian sendiri sumber pembiayaan dalam bentuk
kredit bank, surat hutang jangka menengah (MTN), obligasi, tanpa
perlu jaminan pemerintahan melainkan atas dasar kelayakan usaha,
cash flow dan asset yang dimiliki.
c. Pengaturan sendiri struktur penggajian sistem omulemen yang tidak
lagi atas dasar sistem penggajian pegawai negeri (PGPS) tetapi
dikaitkan dengan keahlian, jabatan yang dikaitkan dengan keahlian,
jabatan yang dipegang, menurut system kemampuan keuangan dan
pengembangan usaha perusahaan hingga lebih kompetitif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Dalam perekonomian, masyarakat membutuhkan suatu lembaga
keuangan yang dapat memberikan uang pinjaman kepada mereka. Dengan
uang pinjaman ini masyarakat dapat melakukan aktifitas ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidupnya. Bila dalam suatu masyarakat tidak ada
lembaga keuangan, maka mereka yang membutuhkan uang pinjaman akan
menjual barang-barang miliknya atau meminjam uang kepada pelepas
uang yang sering membebani bunga tidak wajar. Salah satu bentuk uang
pinjaman yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat adalah kredit
gadai yang dilaksanakan oleh lembaga keuangan pegadaian. Dengan
demikian lembaga keuangan pegadaian mempunyai misi sebagai lembaga
yang ikut meningkatkan perekonomian dengan cara memberikan uang
pinjaman berdasarkan hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar
terhindar dari praktek pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar.
2. Struktur Organisasi Perum Pegadaian
Struktur organisasi perum pegadaian sangatlah besar dan memiliki
banyak kelompok-kelompok kerja. Adapun struktur organisasi dari perum
pegadaian adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
GAMBAR 2
STRUKTUR ORGANISASI
Sumber : Perum Pegadaian Cabang Kartasura.
Keterangan :
Pada setiap jenis usaha pastilah ada pembagian kerja untuk setiap jabatan.
Berikut uraian sebagian pegawai pada perum pegadaian :
a. Kantor Cabang
Kantor Cabang mempunyai tugas sebagai berikut :
1) Menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
KANTOR DAERAH
I R D A
SEKSI UMUM SEKSI OP. & PEMASARAN
SEKSI KEUANGAN
SEKSI KEPEGAWAI
AN
SUBSEKSI HUB. MASYARAKAT
SUBSEKSI TATA USAHA & RUMAH
TANGGA
SUBSEKSI BANGUNAN
SUBSEKSI PENGANGK &
KEPANGKATAN
SUBSEKSI MUTASI, PROMOSI &
PEMBERHENTIAN
SUBSEKSI GAJI & KESEJAHTERAAN
SUBSEKSI BENDAHARA
SUBSEKSI VERIFIKASI & PEMBUKUAN
SUBSEKSI ANGGARAN
SUBSEKSI STATISTIK &
LAP.
SUBSEKSI PEMASARAN
SUBSEKSI BINA USAHA
CABANG KL.I
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2) Mengurus penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran modal kerja
cabang dalam bentuk uang kas atau pinjaman bank.
3) Mengurus penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang jaminan.
4) Mengurus dan memelihara kekayaan di cabang
5) Menyelenggarakan pembukuan, penyusunan anggaran, pembinaan
pegawai cabang, tata usaha dan pelaporan kegiatan cabang.
6) Memelihara dan membina hubungan baik dengan nasabah dan pihak
lain dalam rangka mengembangkan perusahaan.
7) Mewakili kepentingan perusahaan baik ke dalam maupun keluar
berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh direksi atau kepala
kantor daerah.
b. Direksi
Direksi sebagai pimpinan perusahaan satu kesatuan dari berbagai jabatan
yaitu :
1) Direktur Utama
a) Tugas dan wewenang direksi adalah sebagai berikut :
(1) Memimpin, mengawasi dan mengelola perusahaan sesuai
dengan tujuan perusahaan dan senantiasa berusaha
meningkatkan daya guna dan hasil guna perusahaan.
(2) Menguasai, mengurusi dan memelihara kekayaan perusahaan.
(3) Mewakili perusahaan di dalam dan di luar perusahaan.
(4) Menetapkan kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan
kebijaksanaan umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
(5) Menyiapkan pada waktunya rencana kerja tahunan
perusahaan lengkap dengan anggaran keuangannya.
(6) Mengadakan dan memelihara tata buku dari administrasi
keuangan.
(7) Menyiapkan susunan organisasi perusahaan lengkap dengan
perincian tugasnya.
(8) Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya berdasarkan
petunjuk menteri keuangan.
(9) Menetapkan gaji, pensin atau jaminan hari tua dan
penghasilan lain bagi pegawai.
(10) Memberi keterangan tentang keadaan perusahaan.
b) Fungsi Direksi antara lain sebagai berikut :
(1) Melakukan perencanaan kegiatan-kegatan perusahaan secara
terpadu.
(2) Melakukan pengembangan sumber daya.
(3) Melakukan pengembangan organisasi dan manajemen
perusahaan.
2) Direktur Keuangan sebagai anggota
Direktorat keuangan mempunyai beberapa tugas diantaranya :
a) Mengelola anggaran dan permodalan
b) Mengelola akuntansi.
c) Mengelola perbendaharaan.
Direktorat keuangan ini terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
a) Sub direktorat anggaran dan permodalan.
b) Sub direktorat akuntansi.
c) Sub direktorat perbendaharaan.
3) Direktur Operasi dan Pengembangan sebagai anggota.
Tugas direktorat operasi dan pengembangan yaitu mengembangkan
dan mengelola sumber daya dibidang operasi yaitu mengembangkan
usaha dan kesekretariatan perusahaan.
a) Fungsi direktorat operasi dan pengembangan
b) Mengelola jasa pegadaian
c) Mengelola penelitian dan pengembangan usaha
d) Mengelola kesekretariatan perusahaan
e) Sub direktorat Operasi dan pengembangan
f) Sub direktorat operasi dan pengembangan
g) Sub direktorat operasi dan pengembangan
h) Sub direktorat kesekretariatan
4) Direktur Umum sebagai anggota
Direktorat umum memiliki tugas membina dan mengelola sebagian
tugas pokok perusahaan di bidang kepegawaian, tata usaha dan rumah
tangga perusahaan.
a) Fungsi direktorat umum
(1) Mengelola kepegawaian
(2) Mengelola bangunan
(3) Mengelola tata usaha dan rumah tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
b) Direktorat Umum terdiri dari :
(1) Sub direktorat kepegawaian
(2) Sub direktorat bangunan
(3) Sub direktorat tata usaha dan rumah tangga
5) Tugas-tugas Pengurus lainnya
a) Tugas dan tanggung jawab penaksir
(1) Menaksir barang yang digadai
(2) Apabila taksiran tidak sesuai dengan barang jaminan dan
barang tersebut tidak laku dalam lelang maka penaksir
dikenakan ganti rugi.
(3) Jika tafsiran sesuai tetapi barang jaminan tidak laku lelang
maka perusahaan yang mengganti rugi.
(4) Penaksir harus mentaati peraturan yang sudah ditetapkan dan
penaksir tidak boleh bertindak semaunya.
b) Tugas Pemegang Gudang
(1) Menyimpan barang jaminan dan dipisahkan atau
dikelompokkan menurut bulan gadai.
(2) Merawat gudang dan barang jaminan yang ada di gudang itu.
(3) Menyerahkan barang yang ditembus
(4) Memasukkan barang gadai ke gudang
(5) Bertanggung jawab atas barang jaminan di gudang
c) Tugas Tata Usaha
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
(1) Mengurus surat menyurat dan laporan-laporan
(2) Melaporkan tentang kas mingguan, bulanan dan triwulan serta
tahunan.
(3) Mencatat surat masuk dan keluar termasuk surat ekspedisi
(4) Mengusahakan kelancaran jalannya perusahaan tentang surat
menyurat
d) Tugas kasir
(1) Menerima tebusan
(2) Membayar kredit
(3) Menerima kiriman pembayaran
(4) Bertanggung jawab atas uang yang dibawa dan kalau uang
hilang harus mengganti rugi.
(5) Bila ada kelebihan uang maka kasir harus mencatat kelebihan
uang tersebut ke dalam buku kelebihan
e) Pemeriksa dan Pengawas
Pemeriksaan dilakukan setiap triwulan dan hal yang diperiksa
adalah :
(1) Keuangan
(2) Jumlah barang jaminan
(3) Taksiran yang diberikan
3. Kegiatan Usaha Perusahaan
a. Usaha Pokok Kredit Gadai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Kredit gadai adalah fasilitas pinjaman berdasarkan hukum gadai
dengan prsedur pelayanan mudah, aman, dan cepat. Dengan usaha
kredit gadai ini. Pegadaian melindungi masyarakat yang tidak
mempunyai akses ke dalam industri perbankan, sehingga terhindar dari
praktek pemberian uang pinjaman yang tidak wajar. Pelayanan yang
sederhana juga melindungi masyarakat dari prosedur dan persyaratan
kredit yang berbelit dan munyusahkan dan tidak dapat dipenuhi oleh
masyarakat kecil.
Hampir semua barang bergerak dapat dijadikan jaminan kredit.
Misalnya emas, barang elektonik, mobil, sepeda, sepeda motor, alat-
alat rumah tangga (barang pecah belah, rantang, gerabah) dan kain.
Fasilitas pinjaman ini umumnya diberikan kepada petani, nelayan,
industri kecil, pedagang, mahasisiwa, ibu-ibu rumah tangga, pegawai
negeri, dan lain-lain, yang membutuhkan uang cepat untuk membiayai
segala kegiatannya.
Uang pinjaman dikelompokkan menjadi empat golongan, yakni
golongan A, B, C, D. Masing-masing golongan ini mempunyai plafon
pinjaman yang besarnya ditentukan berdasarkan perkembangan
kebuthan pelanggan. Kebijakan tarif sewa modal ditetapkan
berdasarkan pertimbangan sosial dan ekonomi. Tarif sewa modal
ditetapkan bervariasi menurut besarnya uang pinjaman. Perhitungan
sewa modal dihitung per 15 hari, semua golongan uang pinjaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
ditetapkan 120 hari, dan setelah jatuh tempo bisa diperpanjang dengan
hanya membayar jumlah uang sewa modalnya.
Jangka waktu kredit yang diberikan kepada setiap golongan
pinjaman adalah sama tetapi tarif sewa modalnya agak berbeda.
Pinjaman golongan A dan B, lebih kecil dari pinjaman golongan C dan
D. Atas barang jaminan yang digadaikan, nasabah dipungut biaya
penyimpanan dan biaya pemeliharaan barang jaminan yang besarnya
sesuai golongan pinjaman. Bila terjadi kehilangan atau kerusakan atas
barang jaminan yang digadaikan akibat kecurian, kebakaran pergantian
sebesar 125 % dari nilai taksiran barang jaminan. Kebijakan tarif yang
berbeda ini dimaksudkan untuk melindungi masyarkat kecil, yang
biasanya meminjam lebih kecil dari masyarakat yang lebih mampu.
Pegadaian tidak mengenal bunga atas pinjaman yang
diberikan, melainkan sewa modal atas modal yang dipinjamkannya
kepada nasabah. Atas modal yang dipinjamkan itu nasabah
memberikan sewa modal. Istilah sewa modal dimaksudkan untuk
melindungi masyarakat dari istilah bunga yang mempunyai konotasi
sebagai riba. Kemudian, jika sampai dengan tanggal jatuh tempo
nasabah tidak dapat melunasi pinjaman dan sewa modal, nasabah dapat
memperpanjang pinjamannya dengan hanya membayar sewa modal
ditambah biaya penyimpanan dan pemeliharaan barang pinjaman.
Kebijaksanaan ini juga dimaksudkan untuk melindungi masyarakat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
yang belum mempunyai cukup uang untuk menebus barang
jaminannya.
Selanjutnya, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman dan
sewa modal atau tidak memperpanjang jangka waktu pinjamannya dan
menyatakan agar barang jaminannya digunakan sebagai pelunasan
hutangnya, maka pegadaian terpaksa menjual barangnya itu dengan
cara lelang.
Pada awalnya, pelelangan barang jaminan di pegadaian
diselenggarakan oleh Kantor Lelang Negara. Dengan Stbl. Tahun
1933 No. 341, pelaksanaan lelang barang jaminan habis tempo
(disebut barang kasep) yang ada di pegadaian tidak lagi
diselenggarakan oleh kantor lelang negara. Pelaksanaan lelang barang-
barang tersebut diselenggarakan sendiri oleh pegadaian.
Pertimbangannya adalah bahwa mengetahui harga-harga barang
jaminan yang diterima sebagai jaminan di pegadaian dengan Kepala
Balai Lelang (Vendu Meester).
Pada dasarnya, penjualan dengan cara lelang ini dimaksudkan
agar masyarakat mendapatkan harga jual yang setinggi-tingginya.
Penawaran lelang dilakukan dengan sistem “naik-naik”. Harga
penawaran pertama ditetapkan berdasarkan taksiran ulang ditambah
dengan biaya lelang penjual sebesar 3 %. Pemenang lelang dikenakan
biaya lelang sebesar 9 % dan uang miskin sebesar 0,7% dari harga
lakunya lelang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kebijakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
ini dimaksudkan untuk melindungi masyarakat, agar mendapatkan
harga yang wajar dan sedapat mungkin masyarakat mendapatkan uang
kelebihan dari penjualan barang jaminannya.
Barang jaminan yang tidak berlaku dilelang dibeli oleh
perusahaan dan menjadi milik perusahaan. Barang-barang tersebut
kemudian dijual kepada umum. Selisih dari harga pembelian dengan
harga penjualan menjadi laba atau rugi perusahaan. Agar penjualan
barang-barang tersebut mendapatkan keuntungan, diupayakan bisa
terjual dengan harga setinggi-tingginya. Jika harga penjualan melebihi
jumlah uang pinjaman ditambah sewa modal dan biaya lain, maka
uang kelebihan itu diserahkan kepada nasabah. Kadaluarsa uang
kelebihan adalah satu tahun setelah hari lelang.
b. Usaha Jasa Titipan
Jasa titipan adalah fasilitas semacam safe deposit box yang ditawarkan
oleh pegadaian kepada masyarakat dengan maksud untuk melindungi
surat-surat dan atau barang-barang berharga lainnya bila pemiliknya
meninggalkan rumah atau menghendaki perlindungan yang lebih aman
dibanding dengan disimpan di rumah. Misalnya pergi ibadah haji,
liburan keluar kota, pulang kampung, dan sebagainya.
Usaha ini tidak semata-mata bertujuan untuk mencari
keuntungan, tapi sekedar memberikan nilai lebih manfaat keberadaan
pegadaian di tengah masyarakat.
c. Galeri 24 (Toko Emas Pegadaian)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Galeri 24 diciptakan untuk menyediakan perhiasan dengan kualitas
yang benar dan desain perhiasan yang modern. Usaha ini dimaksudkan
untuk melindungi masyarakat dari para pedagang emas yang menjual
emas tidak sesuai dengan kadar yang sebenarnya. Membeli emas di
Galeri 24 berarti masyarakat tidak akan tertipu oleh para pedagang
atau toko emas yang mempermainkan kadar emas. Kadar dan berat
dari perhiasan emas yang dibeli di Galeri 24 akan sama dengan yang
tertulis pada surat pembeliannya. Harga emas yang diperhitungkan
adalah harga emas yang berlaku pada saat pembelian. Sedangkan
kadarnya adalah kadar sesuai standar nasional Indonesia. Dengan
membeli emas perhiasan di Galeri 24, masyarakat mendapatkan
keuntungan ganda yaitu bergaya dan berinvestasi.
Suatu ide terkadang datangnya “nyeleneh”. Ketika bincang-
bincang mengenai pengembangan usaha, product-chain dan
coorporate image, Sjamsir Kadir, Dirut Pegadaian melontarkan
gagasan mendirikan toko emas. Selain untuk melindungi konsumen
dari kebohongan oleh sementara toko emas, juga dikaitkan dengan
program image building yang sedang digalakkan Pegadaian. Dengan
bantuan konsultan marketing Cipta Kalyana, didirikan toko emas
pertama di cabang Pegadaian Kebayoran Baru Jakarta. Namanya
merdu tapi kokoh : “GALERI 24 Toko Emas Pegadaian”. Tempatnya
bersebelahan dengan ruang nasabah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Galeri adalah ruang pamer (ekshibisi) yang berkesan eksklusif,
lux dan high level. Sedangkan angka 24 dari grade tertinggi kadar emas
yaitu 24 karat yang menunjukkan emas paling murni. Jadi Galeri 24
adalah showroom sekaligus tempat transaksi perhiasan emas yang
berkualitas dan disainnya tidak dapat dijumpai di toko lain.
d. Usaha Persewaan Gedung
Usaha persewaan gedung adalah upaya pemanfaatan asset secara
optimal. Gedung bersejarah bekas Kantor Pusat Pegadaian direhap
sedemikian rupa sebagai Auditorium Kantor Pusat dengan nama
Gedung Langen Palikrama.
Gedung ini banyak disewa oleh masyarakat umum untuk
kegiatan resepsi pernikahan, halal bialal, seminar dan pertemuan-
pertemuan lainnya. Ruangan aula seperti ini juga disediakan pada
setiap gedung Kantor Daerah. Disamping untuk kegiatan perusahaan,
aula ini juga disewakan kepada masyarakat umum untuk kegiatan
pertemuan.
e. Usaha Jasa Taksiran/ Sertifikasi
Jasa taksiran ditawarkan Pegadaian kepada masyarakat dengan maksud
untuk melindungi masyarakat dari kemungkinan pemalsuan para
penjual barang-barang perhiasan emas permata. Disamping itu jasa
taksiran ini juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ingin
mengetahui kualitas barang-barang perhiasannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
f. Usaha Penjualan Keping Emas ONH
Penjualan keping emas ONH kepada masyarakat dimaksudkan untuk
melindungi nilai uang masyarakat yang ingin merencanakan ibadah
haji. Sejak dulu sampai sekarang biaya naik haji ekuivalen dengan
250 gram emas murni. Dengan menabung emas, maka perencanaan
ibadah haji lebih terjamin. Emas ONH adalah emas murni, dengan
berat mulai dari 1 gram sampai dengan 10 gram. Harganya ditentukan
berdasarkan harga emas yang berlaku pada saat transaksi. Jika
sewaktu-waktu masyarakat membutuhkan uang, emas ONH ini juga
dapat dijual dimana saja dengan harga emas jual yang berlaku pada
saat itu.
Dengan demikian, emas ONH ini bukan saja baik untuk
merencanakan ibadah haji, tapi juga baik untuk berinvestasi atau
melindungi nilai uang dari inflasi.
4. Prinsip Dasar Operasional
Kalau dilihat dari perjalanan sejarahnya dari masa ke masa, paling tidak
sejak jaman perjuangan kemerdekaan hingga akhir masa Perjan tahun
1990, Pegadaian selalu dihadapkan kepada berbagai masalah. Pada jaman
perjuangan, Pegadaian habis waktunya untuk mengungsi kesana-kemari.
Kemudian pada jaman pembangunan, Pegadaian selalu dihadapkan pada
masalah kekurangan modal kerja. Masalah yang dihadapi dan kondisi
eksternal yang ada pada waktu itu. Dari pengamatan, dapat diidentifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
beberapa prinsip dasar operasional atau orientasi pengelolaan Pegadaian
pada masa-masa tersebut sebagai berikut :
a. Orientasi Pada Pemupukan Modal Kerja
Kebutuhan kredit masyarakat yang dilayani tidak dapat terpenuhi
secara tuntas oleh Pegadaian. Ini berarti permintaan masih jauh lebih
besar dari penawaran. Surplus usaha dominan dipergunakan untuk
menambah modal kerja. Oleh karena itu kebutuhan untuk
pemeliharaan fisik seperti bangunan dan sarana kerja serta
pengembangan sumber daya manusia mencerminkan upaya
mengejar pertumbuhan perusahaan.
Permintaan masyarakat yang belum terpenuhi dan status
perusahaan sebagai monopoli menyebabkan timbul suatu anggapan
manajemen bahwa dimanapun Pegadaian berada atau dibuka pasti
akan diserbu nasabah. Asalkan tersedia modal kerja, pegadaian pasti
maju. Promosi dan pemeliharaan nasabah tidak diperlukan. Indikator
ini mencerminkan bahwa tidak perlu di cari, mereka akan datang
dengan sendirinya.
b. Orientasi Pada Kehati-hatian
Kualitas hasil kerja dan keamanan operasional perusahaan selalu
menjadi perhatian utama. Perusahaan sama sekali tidak mau
menanggung beban kerugian akibat kesalahan pegawai dan atau
pejabatnya. Pengawasan operasional dilakukan berlapis-lapis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Indikator ini mencerminkan bahwa kehati-hatian dalam melaksanakan
pekerjaan juga menjadi prinsip operasional pegadaian. Uang dan
barang jaminan benar-benar dijaga keamanannya.
c. Orientasi Pelayanan Birokratis
Status perusahaan sebagai satu-satunya lembaga yang memberikan
pinjaman dengan sistem gadai dan status pegawai negeri sipil, tentu
pelayanan relatif sama dengan pelayanan lainnya yang birokrasi.
Permintaan kredit yang lebih besar dari tersedianya modal, sering
Pegadaian dianggap sebagai “dewa penolong”. Dalam kondisi seperti
ini, apapun perlakuan pegawai atau perusahaan dan dimanapun
perusahaan berada, konsumen akan tetap setia.
Setelah statusnya berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum)
pada tahun 1990, maka seluruh kekayaan termasuk pegawai pegadaian
dipisahkan dari administrasi Departemen Keuangan. Sejak itulah
pegadaian mulai memikirkan perlunya suatu identitas perusahaan.
Dari sekian kekhasan yang masih ada, alat timbangan kemudian
dipilih sebagai identitas perusahaan yang dikembangkan sedemikian
rupa berdasarkan kepribadian Pegadaian. Jargon “Mengatasi Masalah
Tanpa Masalah” merupakan rumusan yang ditetapkan untuk
menunjukkan kepribadian Pegadaian sebagai suatu lembaga yang
senantiasa memberikan solusi yang baik dan tepat untuk melindungi
masyarakat. Identitas perusahaan tersebut diinformasikan secara visual
kepada stake holder dan masyarakat agar mereka dapat mengenal dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
mengidentifikasi Pegadaian. Identifikasi perusahaan lambang atau
logo perusahaan sebagai berikut :
1) Pohon rindang berwarna hijau
a) Melindungi dan membantu masyarakat.
b) Senantiasa tumbuh dan berkembang.
c) Mencerminkan keteduhan.
d) Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan
masyarakat kecil.
2) Timbangan berwarna hitam
a) Keseimbangan dan keterbukaan dalam pelayanan.
b) Kejujuran.
5. Cara Pegawai Menarik Nasabah
Dalam pencapaian tujuan Perum Pegadaian Cabang Kartasura Kabupaten
Sukoharjo yang telah dua puluh tahun berdiri, maka diperlukan suatu kerja
keras dari para pegawai-pegawainya. Para pegawai berusaha semaksimal
mungkin untuk menarik nasabah yang sebanyak-banyaknya. Kepala
cabang dan pegawai-pegawainya berusaha menambah kepercayaan
nasabah dengan menjalin komunikasi antar pegawai. Selain itu kepala
cabang juga membuka dialog dengan para pegawainya agar suasana kerja
seperti suatu keluarga. Keuntungan dengan adanya dialog terbuka antara
kepala cabang dan pegawai yaitu mempermudah pemecahan masalah yang
timbul. Kebanyakan masalah yang timbul adalah masalah yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan usaha memperbanyak
nasabah. Adapun langkah yang ditempuh untuk menarik nasabah yaitu:
a. Membuat lingkungan kerja yang nyaman
Cara yang pertama diterapkan yaitu membuat lingkungan kerja yang
nyaman. Perum Pegadaian Cabang Kartasura Kabupaten Sukoharjo
menerapkan hal ini untuk menarik nasabah dengan cara menampilkan
penampilan luar dari pengadaian. Hal ini dilakukan dengan
membersihkan kantor, merapikan buku dan arsip. Dengan penampilan
yang bersih dan rapi maka nasabah akan menilai para pegawai Perum
Pegadaian Cabang Kartasura Kabupaten Sukoharjo memiliki :
1) Disiplin kerja yang tinggi
2) Tanggung jawab yang tinggi
3) Kebanggaan atas pekerjaannya
Yang menjadi sorotan pertama dan menjadi pusat penilaian para
nasabah terhadap para pegawai adalah dengan penampilan tempat
kerjanya.
b. Berpenampilan rapi dan menarik
Untuk menarik para nasabah, cara yang kedua yang ditempuh oleh
kepala cabang dan pegawainya yaitu berpenampilan menarik dan rapi
serta bersih. Dengan berpenampilan rapi dan bersih menjadikan para
pegawai memiliki wibawa di depan para nasabah dan diharapkan
nasabah akan memberi kepercayaan terhadap para pegawai. Hal ini
akan menyebabkan nasabah menilai bahwa pegadaian merupakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
suatu usaha yang dikelola oleh para pegawai yang memiliki disiplin
dan penuh tanggung jawab.
Cara lain yang dilakukan untuk lebih menarik nasabah di
samping berpakaian bersih dan rapi, mereka juga menjaga kesopanan
dalam melayani nasabah. Pegawai dan kepala cabang terus
mengadakan komunikasi yang baik dengan para nasabah. Yang
dimaksud komunikasi yang baik yaitu mereka selalu memilih kata
yang tepat dan nada bicara yang sopan terhadap nasabah yang datang.
Untuk menciptakan komunikasi yang baik kepala cabang dan
pegawainya melakukan beberapa usaha yaitu antara lain dengan :
1) Memilih kata yang baik dan halus
2) Selalu mengemukakan pernyataan yang masuk akal
3) Berbicara dengan nada yang sopan, ramah dan bijaksana
Kepala cabang dan para pegawainya berusaha menarik nasabah
sebanyak-banyaknya ke Perum Pegadaian Cabang Kartasura
Kabupaten Sukoharjo.
c. Berpengetahuan luas dan ramah
Ini merupakan langkah yang ketiga yang ditempuh Perum Pegadaian
Cabang Kartasura untuk menarik nasabah. Kepala cabang berusaha
memajukan pegadaian dengan cara meningkatkan pengetahuan yang
dimiliki para pegawainya tentang jasa-jasa pelayanan pegadaian dan
permasalahan yang sering muncul serta alternatif pemecahannya.
Untuk itu pegadaian berlangganan surat kabar serta menerima edisi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
bulanan yaitu warta pegadaian yang terbit setiap bulan yang
diterbitkan PERUM pegadaian. Dengan usaha itu diharapkan para
pegawai memiliki pengetahuan yang luas tentang jasa pelayanan yang
diberikan pegadaian kepada masyarakat. Selain itu dapat menjadikan
para pegawai mengetahui permasalahan yang sering muncul dan
alternatif pemecahannya, sehingga bila hal itu benar-benar menimpa
maka bisa secepatnya dipecahkan dan diselesaikan.
Dengan kemampuan tersebut diharapkan para pegawai cepat
menjawab setiap pertanyaan nasabah tentang pegadaian beserta
penjelasan-penjelasannya. Masih satu hal lagi yang dilakukan kepala
cabang dalam meningkatkan wawasan pegawai yaitu dengan memberi
kesempatan pegawai untuk mampu memberikan sambutan dan pelayan
yang baik kepada nasabah. Cara penyambutan yang baik dilakukan
para pegawai cabang dengan tanpa menunggu waktu nasabah yang
datang langsung diberi sambutan dan ditanyai keperluannya baik
masyarakat yang akan menggadaikan barangnya maupun masyarakat
yang hanya bertanya tentang jasa-jasa yang ditawarkan pegadaian.
Untuk lebih memberikan kesan baik pada diri nasabah, maka
sambutan yang diberikan para pegawai dilakukan dengan ramah dan
sopan. Dengan keramahtamahan menjadikan nasabah juga dihormati
oleh para pegawai pegadaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dengan cara-cara tersebut di atas kepala cabang dan para
pegawainya berusaha menarik nasabah sebanyak-banyaknya dalam
rangka meningkatkan usaha serta pendapatan pegadaian.
6. Cara Sukses Pegawai Cabang Mengabdi pada PERUM Pegadaian
dan Sukses Melayani Nasabah
Untuk menjadi pegawai cabang yang sukses dalam meniti karier dan
sukses melayani nasabah maka pegawai Perum Pegadaian Cabang
Kartasura menempuh atau menerapkan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Cara sukses pegawai cabang dalam mengabdi pada PERUM Pegadaian
Adapun cara-cara yang dilakukan pegawai cabang untuk dapat meraih
sukses yaitu :
1) Semangat Kerja Keras
Kerja keras merupakan salah satu hal yang harus dipunyai oleh
seorang pegawai yang ingin menjadi pegawai dalam meniti karier.
Kerja keras tersebut dimaksudkan untuk menempa diri seseorang
sehingga terbentuk kesesuaian antara pekerjaan dengan dirinya.
Hanya pegawai yang mau bekerja keras saja yang akan
mendapatkan prestasi tinggi. Menyadari pentingnya kerja keras
tersebut para pegawai Perum Pegadaian Cabang Kartasura saling
berlomba dalam menyelesaikan tugas-tugasnya dengan cepat, tepat
dan penuh tanggung jawab. Ini juga terlihat dengan disiplin kerja
mereka yang tak akan pulang sebelum pekerjaannya pada hari itu
terselesaikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
2) Punya keinginan maju dan perhatian terhadap pekerjaan
Salah satu hal yang menjadi impian seorang pegawai yaitu
keinginan untuk maju. Sudah tentu adanya kerja keras merupakan
tanda akan adanya suatu keinginan untuk maju. Pegawai yang
punya keinginan untuk maju merupakan pegawai yang akan
sukses. Dan untuk itu para pegawai Perum Pegadaian Cabang
Kartasura Kabupaten Sukoharjo melakukan :
a) Peningkatan pengetahuan tentang pegadaian
b) Kerja keras dan penuh tanggung jawab
c) Loyalitas (kesetiaan)
Perhatian terhadap pekerjaan diperlukan bila menginginkan
hasil yang lebih baik. Sebaliknya kerja tanpa adanya perhatian
terhadap pekerjaannya akan menjadikan pekerjaan itu kurang baik
hasilnya. Yang dimaksud kurang baik yaitu kurangnya ketelitian
sehingga hasilnya sering salah. Untuk itu pegawai Perum
Pegadaian Cabang Kartasura Kabupaten Sukoharjo
membanggakan pekerjaannya dan bekerja secara sungguh-
sungguh.
3) Dedikasi (Jiwa Pengabdian)
Dedikasi atau jiwa pengabdian juga diperlukan karena akan
mendorong pegawai untuk meraih prestasi tinggi. Suatu usaha
tanpa disertai kesetiaan dari para pegawainya maka akan
menjadikan usaha tersebut akan hancur dan sering mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
pergantian pegawai. Dengan adanya jiwa pengabdian menjadikan
usaha tersebut benar-benar dijalankan oleh pegawai yang
berpengalaman tentang usaha tersebut. Untuk itu para pegawai
Perum Pegadaian Cabang Kartasura berusaha memajukan usaha
pegadaian dengan menjaga kesetiaan dan dengan jiwa yang tulus
untuk mengabdi pada pegadaian.
b. Cara Sukses Pegawai Cabang Dalam Melayani Nasabah
Cara yang ditempuh para pegawai Perum Pegadaian Cabang Kartasura
Kabupaten Sukoharjo untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
kepada nasabah yaitu :
1) Pegawai cabang meningkatkan pengetahuan tentang jasa-jasa yang
ditawarkan pegadaian dan hal-hal yang berhubungan dengan
pegadaian.
2) Sabar dalam memberi jawaban dan mendengarkan pertanyaan para
nasabah yang membutuhkan bantuan pegadaian tetapi belum tahu
caranya.
3) Menggunakan bahasa dan nada bicara yang sopan, ramah dan
sesuai dengan bahasa setempat
4) Mampu memberikan kesan yang baik terhadap para nasabah
5) Meningkatkan sopan santun dalam komunikasi dengan para
nasabah
6) Berusaha meningkatkan daya ingatan terhadap para nasabah agar
saling kenal dan mempermudah komunikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
7) Berpakaian rapi dan bersih
8) Jujur dan menjaga kepercayaan nasabah
B. ANALISIS DESKRIPTIF
Analisis ini berisi tentang bahasan secara deskriptif mengenai
karakteristik dan tanggapan pertanyaan responden terhadap kuesioner yang
diberikan. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data
yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2004).
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100
responden. Analisis deskriptif terkait dengan karakteristik dan tanggapan
pertanyaan responden terhadap kuesioner yang diberikan adalah sebagai
berikut:
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan data diri yang terdapat dalam
kuesioner pada bagian identitas responden yang meliputi jenis kelamin,
usia, pendapatan, lama menjadi nasabah, dan profesi. Analisis diskriptif
mengenai karakteristik responden adalah sebagai berikut:
a. Deskripsi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel IV.1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase (%)
Pria 33 33
Wanita 67 67
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.1 bahwa dari 100 responden dapat
diketahui yang sejenis kelamin pria sebanyak 33% dan yang sejenis
kelamin wanita sebanyak 67%. Hal ini dikarenakan kaum wanita lebih
berani untuk datang ke Pegadaian untuk mencari kekurangan
kebutuhan keluarga apabila dibandingkan dengan kaum pria.
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Tabel IV.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) Frekuensi Prosentase (%)
16 – 25 8 8
26 – 35 19 19
36 – 45 36 36
46 – 55 25 25
Lebih dari 55 12 12
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.2 bahwa dari 100 responden dapat
diketahui yang berusia 16 – 25 tahun sebanyak 8%, berusia 26 – 35
tahun sebanyak 19%, berusia 36 – 45 tahun sebanyak 36%, yang
berusia 46 – 55 tahun sebanyak 25%, dan yang berusia lebih dari 55
tahun ada sebanyak 12%. Sebagian besar responden yang berusia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
antara 36 – 45 tahun yaitu 36% dikarenakan pada usia-usia tersebut
responden ekonominya belum mapan sehingga masih sering
melakukan tambal sulam dalam hal pinjam meminjam.
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan
Tabel IV.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendapatan
Pendapatan (Rp) Frekuensi Prosentase (%)
£ 1.000.000 42 42
> 1.000.000 – 2.000.000 25 25
> 2.000.000 – 3.000.000 20 20
> 3.000.000 – 4.000.000 7 7
> 4.000.000 – 5.000.000 4 4
> 5.000.000 2 2
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.3 bahwa dari 100 responden dapat
diketahui yang perbulannya berpendapatan £ Rp 1.000.000,00
sebanyak 42%, berpendapatan > Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00
sebanyak 25%, berpendapatan > Rp 2.000.000,00 – Rp 3.000.000,00
sebanyak 20%, berpendapatan > Rp 3.000.000,00 – Rp 5.000.000,00
sebanyak 4%, dan yang perbulannya berpendapatan > Rp 5.000.000,00
sebanyak 2%.
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Tabel IV.4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Menjadi Nasabah
Lama Menjadi Nasabah (Tahun) Frekuensi Prosentase (%)
0 – 2 13 13
2,1 – 3 12 12
3,1 – 4 16 16
4,1 – 5 28 28
> 5 31 31
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2011
Berdasarkan tabel IV.4 bahwa dari 100 responden dapat
diketahui yang telah nasabah antara 0 sampai dengan 2 tahun
sebanyak 13%, selama 2,1 – 3 tahun sebanyak 12%, selama 3,1 – 4
tahun sebanyak 16%, selama 4,1 sampai dengan 5 tahun sebanyak 28%
dan yang telah menjadi nasabah lebih dari 5 tahun sebanyak 31%. Hal
ini mengindikasikan bahwa responden sebagian besar mempercayakan
pemenuhan kebutuhan kredit lewat pegadaian.
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Profesi
Berdasarkan tabel IV.5 bahwa dari 100 responden dapat diketahui
yang berprofesi sebagai pegawai swasta sebanyak 26%, sebagai
pegawai negeri sebanyak 12%, sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak
11%, sebagai wiraswasta sebanyak 35%, dan yang berprofesi lainnya
sebanyak 16%. Banyaknya profesi wiraswasta yang datang ke
pegadaian dikarenakan mereka kebanyakan membutuhkan dana
dengan syarat dan bunga ringan, bila dibandingkan mencari modal ke
lembaga keuangan non bank lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
Tabel IV.5
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Profesi
Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)
Pegawai Swasta 26 26
Pegawai negeri 12 12
Pelajar/ Mahasiswa 11 11
Wiraswsta 35 35
Lain-lain 16 16
Jumlah 100 100
Sumber: Data primer diolah, 2011
2. Tanggapan Responden
Tanggapan responden merupakan jawaban yang diberikan oleh responden
terhadap pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Analisis
diskriptif mengenai tanggapan responden adalah sebagai berikut:
a. Tanggapan Responden Mengenai Pertanyaan Variabel Loyalitas
Pelanggan
Diskripsi tanggapan dari 100 orang responden terhadap item
pertanyaan variable Loyalitas Pelanggan (sebanyak tiga item) yang
masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel IV.6
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas Pelanggan
No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden Total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
SS S N TS STS
1. Ketika teringat lembaga
peminjaman uang, pe-
gadaian merupakan urutan
pertama dalam ingatan di-
bandingkan dengan lembaga
keuangan lain.
50 33 11 5 1 100
2. Ketika akan memakai
layanan peminjaman uang,
Pegadaian merupakan lem-
baga keuangan yang per-
tama kali terlintas dalam
pikiran (akan saya gunakan
jasanya) dibandingkan de-
ngan lembaga lain.
40 47 7 6 0 100
3. Saya sering memberitahu-
kan dan menyarankan
kepada orang lain untuk
memilih pegadaian sebagai
tempat mendapatkan pin-
jaman uang.
46 34 17 3 0
Total 136 114 35 14 1 300
Persentase 45,3% 38% 11,6
%
4,6% 0,3
%
100
%
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Berdasar tabel IV.6 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 43% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Ketika teringat lembaga
peminjaman uang, pegadaian merupakan urutan pertama dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
ingatan di- bandingkan dengan lembaga keuangan lain”. Hal ini
berarti bahwa sebagian besar responden merasa terkadang
pegadaian bukan merupakan urutan pertama dan terkadang
merupakan urutan pertama dalam ingatan ketika teringat lembaka
keuangan non bank.
2) Mayoritas responden sebanyak 40 orang atau 40% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Ketika akan memakai layanan
peminjaman uang, Pegadaian merupakan lembaga keuangan yang
per tama kali terlintas dalam pikiran (akan saya gunakan jasanya)
dibandingkan de-ngan lembaga lain”. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden merasa ketika akan menggunakan jasa
layanan lembaga keuangan non bank terkadang pegadaian
merupakan lembaga yang akan digunakan jasanya dan tekradang
lembaga keuangan non bank lain yang akan digunakan.
3) Mayoritas responden sebanyak 46 orang atau 46% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Saya sering memberitahukan
dan menyarankan kepada orang lain untuk memilih pegadaian
sebagai tempat mendapatkan pinjaman uang”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa loyal bila melakukan
transaksi peminjaman uang di Pegadaian.
b. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Variabel Kepercayaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
Deskripsi tanggapan dari 100 orang responden terhadap item
pertanyaan variabel kepercayaan (sebanyak lima item) adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.7
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Kepercayaan
No. Pernyataan Jumlah Jawaban Responden
Total SS S N TS STS
1. Pegadaian menjaga ke-
rahasiaan dan keamanan
transaksi pelanggan
59 29 4 5 3 100
2. Janji pegadaian dapat di-
andalkan.
50 35 6 5 4 100
3. Pegadaian selalu konsisten
dalam memberikan layan-
an yang berkualitas kepada
pelanggannya ketika me-
lakukan transaksi
61 29 2 4 4 100
4. Dalam melayani pelang-
gan, karyawan pegadaian
menunjukan rasa hormat
kepada pelanggan
54 35 4 4 3 100
5. Pegadaian selalu memenu
-hi kewajibannya kepada
pelanggan saat bertran-
saksi dengan pelanggan.
55 31 8 2 4 100
Total 279 159 24 20 18 500
Prosentase 55,8%
31,8% 4,8% 4% 3,6%
100%
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Berdasar tabel IV.7. dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
1) Mayoritas responden sebanyak 59 orang atau 59% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Pegadaian menjaga kerahasiaan dan
keamanan transaksi pelanggan”. Hal ini berarti bahwa sebagian
besar responden merasa selama ini pegadaian cabang Kartasura
menjamin keamanan dan kerahasiaan transaksi pelanggannya.
2) Mayoritas responden sebanyak 50 orang atau 50% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Janji pegadaian dapat
diandalkan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
merasa pegadaian cabang Kartasura telah menepati apa yang
dijanjikan.
3) Mayoritas responden sebanyak 61 orang atau 61% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Pegadaian selalu konsisten
dalam memberikan layan- an yang berkualitas kepada
pelanggannya ketika me- lakukan transaksi”. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden merasa layanan yang diberikan oleh
pegadaian cabang Kartasura selama ini selalu mengutamakan
kualitas.
4) Mayoritas responden sebanyak 54 orang atau 54% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Dalam melayani pelanggan,
karyawan pegadaian menunjukan rasa hormat kepada pelanggan”.
Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa mendapat
layanan yang ramah dari pegawai pegadaian cabang Kartasura
ketika melakukan aktivitas gadai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
5) Mayoritas responden sebanyak 55 orang atau 55% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Pegadaian selalu memenuhi
kewajibannya kepada pelanggan saat bertransaksi dengan
pelanggan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
merasa hak-haknya terpenuhi ketika menjadi pelanggan pegadaian
cabang Kartasura.
c. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Variabel Komitmen
Diskripsi tanggapan dari 100 orang responden terhadap item
pertanyaan variabel komitmen (sebanyak empat item) adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.8.
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Komitmen
No Pernyataan Jumlah Jawaban Responden
Total SS S N TS STS
1. Kebijakan yang dibuat oleh
pegadaian mampu menyesuai-
kan dengan kebutuhan nasabah.
39 38 15 6 2 100
2. Ketika pelayanan jasa,
pegadaian mampu menyesuai-
kan dengan kebutuhan nasabah.
26 53 12 6 3 100
3. Pegadaian memiliki
fleksibilitas dalam melayani ke
butuhan pelanggan.
33 45 14 5 3 100
4. Pegadaian mampu memenuhi
janji kepada pelanggan.
36 41 14 7 2 100
Total 134 177 55 24 10 400
Prosentase 33,5%
44,25%
13,75%
6% 2,5%
100%
Sumber: Data Primer diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Berdasarkan tabel IV.8 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden sebanyak 39 orang atau 39% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Kebijakan yang dibuat oleh
pegadaian mampu menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah”. Hal
ini berarti bahwa sebagian besar responden merasa kebutuhannya
mampu disesuaikan oleh pegadaian cabang Kartasura melalui
kebijakan-kebijakan yang dibuat.
2) Mayoritas responden sebanyak 53 orang atau 53% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Ketika pelayanan jasa, pegadaian
mampu menyesuaikan dengan kebutuhan nasabah”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa mendapat pelayanan yang
seakan-akan bersifat privasi dari pegadaian cabang Kartasura.
3) Mayoritas responden sebanyak 45 orang atau 45% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Pegadaian memiliki flek- sibilitas
dalam melayani ke butuhan pelanggan”. Hal ini berarti bahwa
sebagian besar responden merasa kebutuhannya mampu
disesuaikan oleh pegadaian cabang Kartasura ketika ada jasa
layanan gadai yang berubah.
4) Mayoritas responden sebanyak 41 orang atau 41% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Pegadaian mampu memenuhi janji
kepada pelanggan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa sesibuk apapun, pegadaian cabang Kartasura
akan mampu melayani kebutuhan pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
d. Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Variabel Komunikasi
Deskripsi tanggapan dari 100 orang responden terhadap item
pertanyaan variable Komunikasi (sebanyak tiga item) adalah sebagai
berikut:
Tabel IV.9
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Komunikasi
No. Pernyataan Jumlah Jawaban Responden
Total SS S N TS STS
1. Pegadaian dapat dipercaya
dalam memberikan infor-
masi yang tepat waktu.
44 31 16 1 8 100
2. Pegadaian selalu menye-
diakan informasi ketika ada
layanan jasa perkreditan
baru.
32 47 14 4 3 100
3. Informasi yang diberikan
oleh pegadaian selalu
akurat.
43 42 11 2 2 100
Total 119 120 41 7 13 300
Perosentase 39,6% 40% 13,6% 2,3% 4,3
%
100
%
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Berdasar tabel IV.9 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden sebanyak 44 orang atau 44% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Pegadaian dapat dipercaya
dalam memberikan informasi yang tepat waktu”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa pegadaian cabang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Kartasura memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat
dipercaya.
2) Mayoritas responden sebanyak 47 orang atau 47% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Pegadaian selalu menyediakan
informasi ketika ada layanan jasa perkreditan baru”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa mengetahui ketika ada
layanan pergadaian yang baru karena pegadaian cabang Kartasura
menyediakan informasi.
3) Mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 43% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Informasi yang diberikan oleh
pegadaian selalu akurat”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa pegadaian cabang Kartasura selalu memberikan
informasi yang akurat.
e. Tanggapan Responden Mengenai Pernyataan Variabel Penanganan
Konflik
Diskripsi tanggapan dari 100 orang responden terhadap item
pertanyaan variable Penanganan Konflik (sebanyak tiga item) adalah
sebagai berikkut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Tabel IV.10
Deskripsi Tanggapan Responden Terhadap Penanganan Konflik
No. Pertanyaan Jumlah Jawaban Responden
Total SS S N TS STS
1. Pegadaian berupaya meng-
hindari hal-hal yang bisa
menimbulkan konflik deng-
an pelanggan
43 39 8 5 5 100
2. Pegadaian berusaha mem-
berikan solusi untuk sebuah
permasalahan, sebelum hal
itu berkembang menjadi
masalah yang lebih besar.
44 35 16 0 5 100
3. Ketika pelanggan mengala-
mi permasalahan, pegadaian
selalu bersedia untuk diajak
berdiskusi guna mencari
solusi.
39 43 11 4 3 100
Total 126 117 35 9 13 300
Prosentase 42% 39% 11,6
%
3% 4,3
%
100
%
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Berdasar tabel IV.10 dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1) Mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 43% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Pegadaian berupaya
menghindari hal-hal yang bisa menimbulkan konflik dengan
pelanggan”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
merasa pegadaian cabang Kartasura berusaha mencegah hal-hal
dapat menyebabkan konflik dengan pelanggan.
2) Mayoritas responden sebanyak 44 orang atau 44% menjawab
sangat setuju atas item pertanyaan “Pegadaian berusaha
memberikan solusi untuk sebuah permasalahan, sebelum hal itu
berkembang menjadi masalah yang lebih besar”. Hal ini berarti
bahwa sebagian besar responden merasa mendapat solusi dari
pegadaian cabang Kartasura ketika pelanggan menghadapi
masalah, sehingga hal ini dapat mencegah masalah menjadi lebih
besar.
3) Mayoritas responden sebanyak 43 orang atau 43% menjawab
setuju atas item pertanyaan “Ketika pelanggan mengala- mi
permasalahan, pegadaian selalu bersedia untuk diajak berdiskusi
guna mencari solusi”. Hal ini berarti bahwa sebagian besar
responden merasa pegadaian cabang Kartasura selalu terbuka
untuk diajak berdiskusi guna mencari solusi ketika pelanggan
mengalami kesulitan.
C. VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Pada awal penelitian, penulis membuat kuesioner yang akan ditujukan
kepada responden yaitu pengunjung pada Pegadaian Cabang
KartasuraKabupaten Sukoharjo sebanyak 100 orang. Kuesioner ini merupakan
pertanyaan yang berhubungan dengan keadaan responden terhadap loyalitas
pelanggan mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, penulis menguji
terlebih dahulu validitas dan reliabilitasnya untuk mengetahui kesahihannya.
Pengujian validitas dan reliabilitas ini menggunakan bantuan komputer, yaitu
Seri Program Statistik (SPSS).
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah instrument penelitian
benar-benar mampu mengukur konstruk yang digunakan (Sekaran, 2003).
Pengujian validitas item-item pernyataan dalam kuesioner bertujuan untuk
mengetahui apakah item-item tersebut benar-benar mengukur konsep-
konsep yang dimaksudkan dalam penelitian ini dengan tepat.
Dalam uji validitas, masing-masing konstruk harus memiliki loading
factoryang signifikan terhadap konstruk yang diukur. Maka dalam
penelitian ini pengujian validitas instrument yang digunakan adalah
Confirmation Factor Analisys (CFA) dengan bantuan software SPSS for
Windows versi 18.0, tiap item pertanyaan harus mempunyai factor loading
lebih dari 0,40 (Hair et al., 1998). Dalam CFA kita juga harus melihat pada
output dari rotated component matrix yang harus terekstrak secara
sempurna.
Asumsi yang mendasari dapat tidaknya digunakan analisis faktor
adalah data matrik harus memiliki korelasi yang cukup (sufficient
correlation). Uji Bertlett of Sphericity dan Kaiser-Meyer-Olkin Measure of
Sampling Adequacy merupakan alat uji y ang digunakan untuk mengukur
tingkat interkorelasi antar variabel dan dapat tidaknya dilakukan analisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
faktor. Kriteria data yang dapat dianalisis faktor adalah data yang
menunjukkan KMO (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy)
> 0,50 dan Bertlet’s Tes of Sphericity pada signifikansi α < 0,05 (Ghozali,
2006).
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner untuk sampel besar,
peneliti terlebih dahulu melakukan penyebaran kuesioner sebanyak 30 buah
untuk dilakukan uji validitas tahap pertama (pretest). Dari hasil pengujian
validitas variabel dengan menggunakan bantuan software SPSS for
Windows versi 18.0 didapat hasil sebagai berikut.
Tabel IV. 11
Uji Validitas Tahap Pertama (Pretest)
1 2 3 4 5
loy1 .817
loy2 .692
loy3 .722
kep1 .684
kep2 .643
kep3 .821
kep4 .801
kep5 .845
kom1 .899
kom2 .949
kom3 .854
kom4 .495
kmn1 .656
kmn2 .836
kmn3 .703
kfl1 .777
kfl2 .771
kfl3 .709
Component
Dari table IV. 11 di atas diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan
menunjukkan hasil validitas yang signifikan (loading factor > 0,40), akan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
tetapi masih ada item pertanyaan yang sevariabel, yaitu loy3, kep2, kep3,
kep4, kep5, kmn2, kmn3, kfl3. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kedua
pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.
Sebelum melakukan penyebaran kuesioner untuk sampel besar, peneliti
terlebih dahulu mengubah redaksional pertanyaan loy3, kep2, kep3, kep4,
kep5, kmn2, kmn3, kfl3 karena pada uji validitas tahap pertama (pretest) item
tersebut dinyatakan tidak valid. Hal ini dilakukan supaya responden lebih
mudah memahami pertanyaan yang ada di dalam kuesioner.
Di dalam mencari data untuk sampel besar, peneliti menyebar kuesioner
sebanyak 105 buah. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ada
kuesioner yang rusak atau responden tidak sempurna dalam menjawab
pertanyaan. Dari 105 kuesioner disebar, 101 buah kuesioner bisa dianalisis
datanya. Dari 101 kuesioner yang sempurna, peneliti membuang satu buah
karena yang dibutuhkan 100 buah.
Setelah kuesioner diperbaiki redaksionalnya dan disebar kepada
responden, hasil uji validitas tahap kedua sebagai berikut.
Dari table IV. 12 diperoleh hasil bahwa seluruh item pertanyaan
terekstrak secara sempurna (loading factor > 0,40). Sedangkan nilai KMO
Measure of Sampling Adequacy sebesar 0,728 dan nilai signifikansi Bertlet’s
Tes of Sphericity pada signifikansi sebesar 0,000 yang lebih kecil dari nilai
signifikansi sebesar 0,05.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Tabel IV. 12
Uji Validitas Sampel Besar
1 2 3 4 5loy1 .850
loy2 .578
loy3 .429
kep1 .770
kep2 .758
kep3 .670
kep4 .792
kep5 .747
kom1 .620
kom2 .850
kom3 .833
kom4 .453
kmn1 .462
kmn2 .614
kmn3 .807
kfl1 .517
kfl2 .666
kfl3 .744
Component
Tabel IV. 13
Nilai KMO dan Test Bartlet’s
.728
Bertlet’s Tes of Sphericity Approx. Chi Square 848.329
Df 153
Sig. .000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat apakah hasil suatu pengukuran
dapat dipercaya. Teknik yang digunakan peneliti dalam uji reliabilitas
penelitian ini adalah koefisien Alpha dengan bantuan program komputer
SPSS for Windows Version 18,0, yang dikenakan pada item-item yang valid
saja. Koefisien Alpha atau rrt kurang dari 0,60 menunjukkan tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
reliabilitas rendah, jika rrt lebih dari 0,60 atau semakin mendekati angka
1,00 berarti memiliki reliabilitas tinggi/ andal (Husein Umar, 2003: 207).
Berikut ini adalah rangkuman uji reliabilitas dari penelitian ini.
a. Dimensi Loyalitas Pelanggan
Tabel IV.14
Hasil Uji Loyalitas Pelanggan
Nomor Item Item Total Correlation
> 0,20
Alpha Cronbach’s
> 0,60 B1
B2
B3
0,643
0,637
0,549
0,773
Sumber : Data primer diolah. Hasil pengujian Loyalitas Pelanggan yang disajikan dalam Tabel IV.14.
menunjukkan bahwa, koefisien (r) Alpha lebih besar dibandingkan
dengan (r) Alpha tabel yaitu 0,773 > 0,60, maka ditinjau dari
reliabilitasnya secara psikometri butir kuesioner dari seluruh item
Loyalitas Pelanggan adalah reliabel.
b. Dimensi Kepercayaan
Hasil pengujian Kepercayaan yang disajikan dalam Tabel IV.15
menunjukkan bahwa, koefisien (r) Alpha lebih besar dibandingkan
dengan (r) Alpha tabel yaitu 0,928 > 0,60, maka ditinjau dari
reliabilitasnya secara psikometri butir kuesioner dari seluruh item
Kepercayaan adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
Tabel IV.15
Hasil Uji Kepercayaan
Nomor Item Item Total Correlation
> 0,20
Alpha Cronbach’s
> 0,60 B1
B2
B3
B4
B5
0,868
0,831
0,781
0,798
0,777
0,928
Sumber : Data primer diolah.
c. Dimensi Komitmen
Hasil pengujian Komitmen yang disajikan dalam tabel IV.16.
menunjukkan bahwa, koefisien (r) Alpha lebih besar dibandingkan
dengan (r) Alpha tabel yaitu 0,854 > 0,60, maka ditinjau dari
reliabilitasnya secara psikometri butir kuesioner dari seluruh item
Komitmen adalah reliabel.
Tabel IV.16
Hasil Uji Komitmen
Nomor Item Item Total Correlation > 0,20
Alpha Cronbach’s > 0,60
B1
B2
B3
B4
0,692
0,750
0,728
0,618
0,854
Sumber : Data primer diolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
d. Dimensi Komunikasi
Hasil pengujian Komunikasi yang disajikan dalam tabel IV.17.
menunjukkan bahwa, koefisien (r) Alpha lebih besar dibandingkan
dengan (r) Alpha tabel yaitu 0,743 > 0,60, maka ditinjau dari
reliabilitasnya secara psikometri butir kuesioner dari seluruh item
variabel Komunikasi adalah reliabel.
Tabel IV.17
Hasil Uji Komunikasi
Nomor Item Item Total Correlation
> 0,20
Alpha Cronbach’s
> 0,60 B1
B2
B3
0,575
0,662
0,504
0,743
Sumber : Data primer diolah.
e. Dimensi Penanganan Konflik
Hasil pengujian Penanganan Konflik yang disajikan dalam tabel IV.18.
menunjukkan bahwa, koefisien (r) Alpha lebih besar dibandingkan
dengan (r) Alpha tabel yaitu 0,834 > 0,60, maka ditinjau dari
reliabilitasnya secara psikometri butir kuesioner dari seluruh item
Penanganan Konflik adalah reliabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
Tabel IV.18
Hasil Uji Penanganan Konflik
Nomor Item Item Total Correlation > 0,20
Alpha Cronbach’s > 0,60
B1
B2
B3
0,664
0,754
0,672
0,834
Sumber : Data primer diolah.
D. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kolmogorov
Smirnov Test. Ho dari uji Kolmogorov Smirnov adalah “nilai residu
berdistribusi normal“, diterima apabila harga signifikan asimtotis > 5%.
Dari hasil perhitungan diketahui besarnya harga signifikan asimtotis =
0,280 > 0,05 (lihat lampiran). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
H0 diterima artinya bahwa nilai residu berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan uji
Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel
bebas terhadap nilai absolut residualnya (Gujarati, 2006). Sebagai
pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai
prediksi dan absolut adalah nilai mutlaknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Adapun hasil analisis uji heteroskedastisitas dengan uji Glejser
menggunakan bantuan software SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel IV.19
Uji Heteroskedastisitas
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. error Beta 1(Constant) -.410 1.325 -.310 .758 Kepercayaan .089 .091 .164 .981 .329 Komitmen .105 .150 .143 .669 .487 Komunikasi -.217 .186 -.223 -1.166 .247 Penanganan Konflik .047 .150 .052 .310 .757
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari tabel IV.19 melalui hasil uji heteroskedastisitas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
Nilai p-value semua variabel independen (kepercayaan, komitmen,
komunikasi dan penanganan konflik) lebih besar dari nilai signifikansi a =
0,05 (p > a atau p > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa model ini
tidak mengalami masalah heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinearitas adalah suatu kondisi dimana satu atau lebih variabel
bebas berkolerasi dengan variabel bebas lainnya, atau dengan kata lain
suatu variabel bebas merupakan fungsi linier dari variabel bebas lainnya.
Untuk mengetahui ada tidaknya masalah multikolinearitas maka
digunakan metode Marquardt, dengan cara melihat nilai Variance
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
Inflation Faktor (VIF).dan hasilnya seperti yang tertera dalam tabel
berikut:
Tabel IV. 20
Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel Independen VIF Keterangan
Kepercayaan
Komitmen
Komunikasi
Penanganan Konflik
2,764
4,137
3,623
2,770
Tidak ada multikol
Tidak ada multikol
Tidak ada multikol
Tidak ada multikol
Sumber : Lampiran
Berdasarkan pada Table IV. 20 nilai VIF dari masing-masing variable
bebas tidak ada yang melebihi 10. Menurut Marquardt apabila nilai VIF
tidak melebihi 10, berarti tidak terdapat gejala multikolinieritas. Dengan
demikian dapat disimpulkan pada penelitian ini tidak ada gejala
multikolinieritas pada masing-masing variable independennya.
4. Uji Autokorelasi
Menguji suatu korelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu periode sebelumnya. Proses ada tidaknya
autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan nilai dari Durbin
Watson hitung mendekati angkt 2 (Nugroho, 2005). Jika nilai Durbin
Watson hitung mendekati atau di sekitar angka 2, maka model tersbut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
terbebas dari asumsi klasik autokorelasi. Karena angka 2 pada uji Durbin
Watson terletak di daerah no autocorelasi.
5. Adapun hasil analisis uji autokorelasi menggunakan bantuan software
SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel IV.21
Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin Watson
1 .869a .755 .745 1.08181 1.962 Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari tabel IV.21 melalui hasil uji multikolinieritas dapat diinterpretasikan
sebagai berikut: bahwa nilai dari Durbin Watson sebesar 1,962 dimana
nilai ini mendekati atau di sekitar angka 2, sehingga dapat disimpulkan
bahwa model ini tidak mengalami autokorelasi.
E. UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Uji ini digunakan untuk menguji pengaruh
variabel bebas (kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan
konflik) terhadap variabel tidak bebas (loyalitas pelanggan).
Adapun hasil perhitungan dengan menggunakan bantuan software
SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan hasil sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Tabel IV.22
Uji Regresi Linear Berganda
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. error Beta 1 (Constant) 2.623 .601 4.364 .000 KEPERCAYAAN .157 .041 .323 3.824 .000 KOMITMEN .168 .068 .254 2.456 .016 KOMUNIKASI .183 .084 .209 2.167 .033 PENANGANAN KONFLIK
.144 .068 .178 2.107 .038
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari hasil analisis pada Tabel IV.22 diperoleh persamaan regresi sebagai
berikut :
Y = 2,623 + 0,157 X1 + 0,168 X2 + 0,183X3 + 0,144 X4
Adapun hasil uji regresi liniear berganda dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1. Konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan jika tidak ada variabel
kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik maka
variable loyalitas pelanggan (Y) memiliki nilai postif rata-rata 2,62
2. Nilai koefisien regresi X1 (kepercayaan) yang bernilai positif
menunjukkan terdapat hubungan yang berpengaruh antara variable
kepercayaan dengan variable loyalitas. Jika variable kepercayaan
meningkat, maka variable loyalitas pelanggan juga akan meningkat.
3. Nilai koefisien regresi X2 (komitmen) yang bernilai positif menunjukkan
terdapat hubungan yang berpengaruh antara variable komitmen dengan
variabel loyalitas pelanggan. Jika variable komitmen meningkat, maka
variabel loyalitas pelanggan juga akan meningkat.
4. Nilai koefisien regresi X3 (Komunikasi) yang bernilai positif menunjukkan
terdapat hubungan yang berpengaruh antara variable Komunikasi dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
variabel loyalitas pelanggan. Jika variable Komunikasi meningkat, maka
variable loyalitas pelanggan juga akan meningkat.
5. Nilai koefisien regresi X4 (penanganan konflik) yang bernilai positif
menunjukkan terdapat hubungan yang berpengaruh antara variable
penanganan konflik dengan variable loyalitas pelanggan. Jika variable
penanganan konflik meningkat, maka variabel loyalitas pelanggan juga
akan meningkat.
F. UJI KOEFISIEN REGRESI PARSIAL (UJI-t)
Uji-t digunakan untuk menguji apakah variabel bebas secara parsial
(individu) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel tidak
bebas. Kriteria signifikan adalah apabila nilai ttabel < thitung < ttabel maka tidak
berpengaruh signifikan, dan apabila nilai thitung > ttabel atau thitung < ttabel maka
berpengaruh signifikan.
Adapun hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan bantuan software
SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel IV.23
Uji Koefisien Regresi Parsial (Uji-t)
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. error Beta 1 (Constant) 2.623 .601 4.364 .000 KEPERCAYAAN .157 .041 .323 3.824 .000 KOMITMEN .168 .068 .254 2.456 .016 KOMUNIKASI .183 .084 .209 2.167 .033 PENANGANAN KONFLIK
.144 .068 .178 2.107 .038
Sumber: Data Primer diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Dari tabel IV.23 melalui hasil uji-t dapat diinterpretasikan sebagai
berikut:
1. Uji-t pada variable kepercayaan (X1) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 3.824
> 1,960) dan p-value sebesar 0,000 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau
0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variable kepercayaan (X1)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable loyalitas
pelanggan.
2. Uji-t pada variabel Komitmen (X2) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 2.456
> 1,960) dan p-value sebesar 0,016 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau
0,016 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa variable komitmen (X2)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable loyalitas
pelanggan.
3. Uji-t pada variable komunikasi (X3) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 2.167
> 1,960) dan p-value sebesar 0,033 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau
0,033 < 0,050). Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi (X3)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas
pelanggan.
4. Uji-t pada variabel penanganan konflik (X4) menghasilkan thitung > ttabel
yaitu 2.107 > 1,960) dan p-value sebesar 0,038 pada signifikansi a = 0,05
(p < a atau 0,038 < 0,050). Hal ini menunjukkan bahwa variabel
penanganan konflik (X4) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variable loyalitas pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
G. UJI MODEL REGRESI SIMULTAN (UJI F)
Uji F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel
independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen. Kriteria signifikan adalah apabila nilai Fhitung £
Ftabel maka variabel independen (kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan konflik) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Dan apabila nilai Fhitung > Ftabel maka variabel independen berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Adapun hasil perhitungan uji F dengan menggunakan bantuan software
SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel IV.24
Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji-F)
Model Sum of Squares Df
Mean Square F Sig.
1 Regression 342.081 4 85.745 73.267 .000a
Residual 111.179 95 1.170 Total 454.160 99
Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari tabel IV.24 melalui hasil uji F dapat diketahui bahwa Fhitung
sebesar 73.267 (Fhitung > Ftabel atau 73.267 > 2,47) dan p-value sebesar 0,000
pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,000 < 0,05). Berarti hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen (kepercayaan, komitmen,
komunikasi, dan penanganan konflik) secara simultan (bersama) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas pelanggan).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
H. UJI KOEFISIEN DETERMINASI
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau prosentase total
variasi dalam variabel dependen yang diterangkan oleh variabel independen
secara bersama-sama. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh
variabel-variabel bebas dapat menerangkan dengan baik variabel tidak bebas.
Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi yang
besarnya antara nol samapi dengan satu. Jika adjusted R2 mendekati satu,
maka variabel bebas yang dipakai dapat menerangkan dengan baik variabel
tidak bebasnya. Namun jika adjusted R2 mendekati nol, maka variabel bebas
yang dipakai semakin tidak dapat menerangkan dengan baik variabel tidak
bebasnya.
Adapun hasil perhitungan uji koefisien determinasi dengan
menggunakan bantuan software SPSS for Windows versi 18.0, didapatkan
hasil sebagai berikut:
Tabel IV.25
Uji koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate Durbin Watson
1 .869a .755 .745 1.08181 1.962 Sumber: Data Primer diolah, 2011
Dari tabel IV.25 melalui hasil uji koefisien determinasi dapat diketahui
bahwa adjusted R2 untuk besarnya pengaruh keempat variabel independen
secara bersama terhadap variabel dependen adalah sebesar 0,745. Hal ini
berarti bahwa 74,50% variabel loyalitas pelanggan dapat dijelaskan oleh
variabel kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Sedangkan sisanya, yaitu 0,255 (1 - 0,745) atau 25,50% dijelaskan oleh
variabel lain di luar variabel yang diteliti dalam penelitian ini.
I. PEMBAHASAN
1. H1 : Kepercayaan berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel Kepercayaan
berpengaruh signifikan pada variabel loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t pada tabel IV.26. menunjukkan bahwa variabel
Kepercayaan (X1) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 3.824 > 1,960) dan p-
value sebesar 0,000 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,000 < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa variable kepercayaan (X1) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variable loyalitas pelanggan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 didukung.
Hasil temuan studi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ndubisi (2007) dan Detty Arimbas Hartas (2009) yang menemukan
bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
2. H2 : Komitmen berpengaruh signifikan pada Loyalitas Pelanggan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel Komitmen
berpengaruh signifikan pada variabel loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t pada tabel IV.26 menunjukkan bahwa variabel
Komitmen (X2) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 2.456 > 1,960) dan p-
value sebesar 0,016 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,016 < 0,05).
Hal ini menunjukkan bahwa variable komitmen (X2) mempunyai pengaruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
yang signifikan terhadap variable loyalitas pelanggan. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa hipotesis 2 didukung.
Hasil temuan studi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ndubisi (2007) dan Detty Arimbas Hartas (2009) yang menemukan
bahwa Komitmen berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
Hubungan adanya pengaruh signifikan di dalam studi penelitian ini
disebabkan mayoritas nasabah Pegadaian Cabang Kartasura juga menjadi
nasabah di lembaga keuangan non bank lain sehingga para nasabah
membandingkan komitmen antara Pegadaian Cabang Kartasura dengan
yang lain yang diindikasikan memiliki komitmen yang lebih di dalam
memberikan pelayanan kepada nasabah.
3. H3 : Komunikasi berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel komunikasi
berpengaruh signifikan pada variabel loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t pada tabel IV.26 menunjukkan bahwa variabel
komunikasi (X3) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 2.167 > 1,960) dan p-
value sebesar 0,033 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,033 < 0,050).
Hal ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi (X3) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 3 didukung.
Hasil temuan studi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ndubisi (2007) dan Detty Arimbas Hartas (2009) yang menemukan
bahwa komunikasi berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Adanya pengaruh di dalam studi penelitian ini disebabkan kurangnya
komunikasi dua arah yang dijalin antara nasabah dengan pihak Pegadaian
Cabang Kartasura. Para nasabah ketika melakukan transaksi tidak hanya
sekedar melakukan transaksi semata dan namun mencoba menjalin
komunikasi dengan para pegawai Pegadaian.
4. H4 : Penanganan konflik berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel penanganan konflik
berpengaruh signifikan pada variabel loyalitas pelanggan. Berdasarkan
hasil perhitungan uji-t pada tabel IV.26 menunjukkan bahwa variabel
penanganan konflik (X4) menghasilkan thitung > ttabel yaitu 2.107 > 1,960)
dan p-value sebesar 0,038 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,038 <
0,050). Hal ini menunjukkan bahwa variabel penanganan konflik (X4)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable loyalitas
pelanggan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4
didukung.
Hasil temuan studi ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ndubisi (2007) dan Detty Arimbas Hartas (2009) yang menemukan
bahwa penanganan konflik berpengaruh signifikan pada loyalitas
pelanggan. Hubungan yang berpengaruh signifikan di dalam studi
penelitian ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, jarang terjadi konflik
antara pihak pegawai Pegadaian dengan nasabah, sehingga hal ini
direspon baik oleh pihak nasabah. Kedua, apabila ada konflik antara pihak
pegawai Pegadaian cabang Kartasura dengan nasabah, pihak Pegadaian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
bersedia untuk diajak berdiskusi guna mencari solusi terkait permasalahan
yang dihadapi.
5. H5 : kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik secara
bersama-sama berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
Hipotesis ini bertujuan untuk menguji apakah variabel kepercayaan,
komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik berpengaruh signifikan pada
variabel loyalitas pelanggan. Berdasarkan hasil perhitungan uji F pada tabel
IV.27 diketahui bahwa Fhitung sebesar 73.267 (Fhitung > Ftabel atau 73.267 >
2,47) dan p-value sebesar 0,000 pada signifikansi a = 0,05 (p < a atau 0,000 <
0,05). Berarti hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (kepercayaan,
komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik) secara simultan (bersama)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (loyalitas
pelanggan). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 5
didukung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data pada bab sebelumnya, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kepercayaan berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
2. Komitmen berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
3. Komunikasi berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
4. Penanganan konflik berpengaruh signifikan pada loyalitas pelanggan.
5. Kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel loyalitas pelanggan.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan di dalam studi penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel yang digunakan dalam studi penelitian ini hanya terfokus pada
jurnal utama sehingga tidak ada pengembangan variabel yang digunakan.
Peneliti menyadari masih ada variabel-variabel lain yang diduga mampu
berperan lebih besar dalam mempengaruhi loyalitas pelanggan selain
variabel kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik.
2. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada nasabah lembaga
keuangan non yang berupa Pegadaian, sehingga hal ini menyebabkan hasil
penelitian tidak dapat digeneralisir untuk seluruh lembaga-lembaka
keuangan non lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
C. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dan keterbatasan penelitian, maka peneliti
memberikan saran:
1. Bagi penelitan yang akan datang
Mengembangkan model dengan menambah variabel penelitian (selain
variabel kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan penanganan konflik)
yang mampu mempengaruhi variabel loyalitas pelanggan sehingga hasil
yang dicapai lebih optimal.
2. Bagi perusahaan
Mengingat faktor-faktor kepercayaan, komitmen, komunikasi, dan
penanganan konflik berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan, maka
hendaknya pihak manajemen Pegadaian Cabang Kartasura perlu
mengusahakan agar keadaan perubahan dari faktor-faktor tersebut
dievaluasi setiap periodenya dan juga untuk mempertimbangkan faktor-
faktor lain, seperti; jaminan keamanan terhadap barang yang digadaikan,
kemudahan prosedur, dan peningkatan kecepatan pelayanan.