analisis pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, dan...
TRANSCRIPT
i
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN,
KEPERCAYAAN, DAN ATRIBUT PRODUK ISLAM
TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK
TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL (BTPN)
SYARIAH KCP SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah
Oleh:
ZUHROTUL KONIAH
NIM 21311023
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
vi
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-
sungguh (urusan lain) dan hanya Tuhanlah hendaknya kamu berharap”
(QS Al-Insyiroh: 6-8)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,
sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar”.
(Q.S Al Baqarah : 153)
“Perubahan besar diimulai dari hal yang paling kecil, dimulai dari diri
sendiri, yng tidak menunda segala pekerjaan untuk mengejar mimpi”
(EDCOUSTIC)
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan Skripsi ini
untuk:
Kedua orang tuaku tercinta (Bpk. Baqok dan Ibu Sunarti), terima kasih
karena telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh
hati, telah mendidik dan membimbing sejak kecil dengan penuh
kesabaran. Terima kasih untuk doa yang telah bapak dan ibu panjatkan
yang selalu mengiringi setiap langkahku. Tiada kata yang dapat diuraikan
selain kata TERIMA KASIH........
Adikku (Mudrikah) yang telah memotivasi dan membantu dalam
menyelesaikan karya ini
Teman – temanku yang tidak bisa kusebutkan satu-persatu, terima kasih
untuk semangat dan do‘a kalian selama ini
Almamater tercinta IAIN salatiga
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT Sang Pemilik Alam Semesta, atas
segala anugerah yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya
mampu menyelesaikan skripsi ini. Allahumma Shalli ‘Ala Sayyidina Muhammad
tak lupa kita lantunkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW pembawa
kebenaran dan petunjuk, berkat beliaulah kita dapat menikmati kehidupan yang
penuh dengan cahaya keselamatan. Semoga kita termasuk orang-orang yang
mendapat syafaatnya kelak, amiin.
Bahagia yang penulis rasakan, sungguh tidaklah mudah untuk
diungkapkan dengan kata-kata. Atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ― ANALISIS
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPERCAYAAN DAN ATRIBUT
PRODUK ISLAM TERHADAP KEPUASAN NASABAH BANK TABUNGAN
PENSIUNAN NASIONAL (BTPN) SYARIAH KCP SALATIGA‖.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis ingin mengucapkan terimakasih
dan penghargaan setinggi-tingginya, terutama kepada :
1. Bapak Dr.Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah
Program Sarjana Strata 1 (S1) IAIN Salatiga.
Bapak Taufikur Rahman,S.E., M.Si selaku Dosen pembimbing atas semua
waktu, bimbingan, saran serta kesabaran dalam proses penulisan skripsi ini
viii
4. Seluruh dosen pengajar dijurusan Perbankan Syariah atas semua ilmu yang
telah diberikan.
5. Seluruh staff dan karyawan dibagian tata usaha Jurusan S1 perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
6. Yulius Hendigyas Bimakso selaku Manajer Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga dan semua karyawan yang telah
membantu dalam proses penyusunan skripsi.
7. Kedua orang tuaku yang telah mendo‘akan dan memotivasi selama saya
menuntut ilmu di IAIN Salatiga dan Adikku yang selalu memberikan
dukungan serta perhatian.
8. Semua teman-teman PS-S1 angkatan 2011 terimakasih sudah menjadi bagian
hidup dari kalian dan sudah banyak membantu selama ini, semoga kita selalu
sukses.
9. Teman-teman KKN Posko 56 Dusun Punduhan, kelurahan Jogonegoro,
Kecamatan Mertoyudan ( Lulu, Khuza, Indah R, Nurul Aini, Rahmat Hidayat,
Khoirul Anam, dan Ikhwan) singkat kita dipertemukan tetapi selamanya kita
akan menjadi sebuah keluarga.
10. Semua pihak yang sudah membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu
yang telah memberikan dukungan dan bantuannya, terimakasih.
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka dari itu, kritik, saran dan koreksi sangat bermanfaat dalam
menyempurnakan penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
ix
penyusun khususnya dan bagi siapa saja yang ingin mengkaji dan meneliti lebih
lanjut lagi. Amiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.
Salatiga, 12 Februari 2016
Penulis
Zuhrotul Koniah
NIM 213.11.023
x
ABSTRAK
Koniah, Zuhrotul. 2016. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan, dan
Atribut produk Islam terhadap Kepuasan Nasabah Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Jurusan S1
Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dosen pembimbing : Taufikur
Rahman. S.E., M.Si.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, Atribut Produk Islam dan
Kepuasan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
pelayanan, kepercayaan, dan atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah di
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Metode
pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada nasabah
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Sampel yang
diambil sebanyak 90 responden dengan teknik simple random sampling. Analisis
data dalam penelitian ini meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi
berganda, uji statistic melalui uji t Test, F Test, serta koefisien determinan (R2)
dan uji asumsi klasik. Analisis data dibantu dengan menggunakan SPSS versi 21.
Berdasarkan hasil uji t Test menunjukan bahwa variabel kualitas pelayanan (X1,
kepercayaan (X2) dan atribut produk Islam (X3) secara individual (parsial)
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Sedangkan
hasil uji F Test menunjukan bahwa variabel independen secara bersama-sama
mempengaruhi variabel dependen yaitu kepuasan nasabah dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vi
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................. 7
D. Kegunaan Penelitian.............................................................. 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka ...................................................................... 11
B. Kerangka Teori...................................................................... 13
C. Kerangka Penelitian .............................................................. 50
D. Hipotesis ................................................................................ 51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................... 55
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................ 55
xii
C. Populasi dan Sampel ............................................................. 55
D. Metode Pengumpulan Data ................................................... 57
E. Skala Pengukuran Data ......................................................... 58
F. Definisi Operasional Penelitian............................................. 59
G. Instrumen Penelitian.............................................................. 62
H. Uji Instrumen Penelitian ....................................................... 63
1. Uji Validitas ..................................................................... 63
2. Uji reliabilitas .................................................................... 63
I. Uji Hipotesis .......................................................................... 64
1. Uji t Test ........................................................................... 64
2. Uji F Test ........................................................................... 65
3. Uji R2 ........................................................................... 65
J. Analisis Regresi Berganda .................................................... 66
K. Uji Asumsi Klasik ................................................................. 66
1. Uji Multikolinearitas ......................................................... 66
2. Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 67
3. Uji Normalitas ................................................................... 68
L. Alat Analisis .......................................................................... 68
BAB IV ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian .................................................. 69
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................ 69
2. Visi, Misi dan Nilai ......................................................... 69
3. Identitas Tempat Penelitian ............................................. 71
xiii
4. Struktur Organisasi ......................................................... 72
5. Tugas dan Wewenang ..................................................... 73
B. Identitas Responden ............................................................. 75
1. Jenis Kelamin .................................................................. 74
2. Usia responden ................................................................ 75
3. Tingkat Pendidikan ......................................................... 75
4. Jenis pekerjaan ................................................................ 76
5. Penghasilan ..................................................................... 77
C. Hasil Pengujian Instrumen ................................................... 78
1. Uji Validitas ................................................................... 78
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 79
D. Hasil Uji Hipotesis .............................................................. 81
1. Uji t Test ......................................................................... 81
2. Uji F Test ....................................................................... 84
3. Uji R2 .......................................................................... 85
E. Hasil Uji Analisis Regresi Berganda .................................. 86
F. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 88
1. Uji Multikolinearitas ....................................................... 88
2. Uji Heteroskedastisitas ................................................... 89
3. Uji Normalitas ................................................................ 90
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 93
B. Saran ........................................................................................ 94
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden .................................................... 74
Tabel 4.2 : Usia Responden ................................................................... 75
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden ......................................................... 75
Tabel 4.4 : Pekerjaan Responden ........................................................... 76
Tabel 4.5 : Penghasilan Responden ....................................................... 77
Tabel 4.6 : Uji Validitas ......................................................................... 78
Tabel 4.7 : Uji Reliabilitas ..................................................................... 80
Tabel 4.8 : Uji t Test .............................................................................. 81
Tabel 4.9 : Uji F Test ............................................................................. 85
Tabel 4.10 : Uji Koefisien Determinan R2 ............................................... 86
Tabel 4.11 : Analisis Regresi Berganda ................................................... 87
Tabel 4.12 : Uji Multikolinearitas ............................................................ 89
Tabel 4.13 : Uji Heteroskedastisitas ........................................................ 90
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian .......................................................... 50
Gambar 4.1 : Struktur Organisasi ........................................................... 72
Gambar 4.2 : Grafik Histogram .............................................................. 91
Gambar 4.3 : Grafik Normal Plot............................................................ 92
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman sekarang ini telah begitu pesat, khususnya
dalam persaingan usaha, oleh karena itu perusahaan perlu menjaga kualitas
produk dan jasa yang dihasilkan supaya perusahaan dapat bertahan dalam
dunia bisnis. Kualitas dipandang sebagai salah satu alat untuk mencapai
keunggulan kompetitif, karena kualitas merupakan salah satu faktor utama
perusahaan dalam menentukan pemilihan produk dan jasa bagi konsumen
yang ingin menggunakannya (Tho‘in, 2011).
Salah satu bentuk perusahaan yang menjual jasa adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang perbankan atau yang lebih dikenal dengan bank.
Bank merupakan perusahaan yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh
lapisan masyarakat (Kasmir, 2004: 2). Persaingan yang sangat ketat, dimana
semakin banyak lembaga keuangan yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan
dan keinginan pelanggan, menyebabkan setiap lembaga keuangan harus
menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama
(Antonio, 2007: 15). Sudah menjadi pendapat umum bahwa jika konsumen
merasa puas dengan suatu produk atau merk, mereka cenderung akan membeli
dan menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman
mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut (Peter dan Olson, 2000:
157).
2
Menurut Lovelock dan Wright (2007: 104) kepuasan pelanggan
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan yang
paling tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang besar. Dalam
jangka panjang, akan lebih menguntungkan mempertahankan pelanggan yang
baik daripada terus menerus menarik dan membina pelanggan baru untuk
menggantikan pelanggan yang pergi. Pelanggan yang puas akan menyebarkan
cerita positif dari mulut ke mulut dan malah akan menjadi iklan berjalan dan
berbicara bagi perusahaan, yang akan menurunkan biaya untuk menarik
pelanggan baru. Tidak mengherankan bahwa perusahaan telah menjadi
terobsesi dengan kepuasan pelanggan, mengingat hubungannya yang
langsung dengan kesetiaan pelanggan, pangsa pasar, dan keuntungan
(Lovelock dan Wright, 2007: 105).
Kepuasan nasabah adalah kunci sukses strategi pemasaran bagi suatu
usaha dalam menjalin hubungan jangka panjang antara perusahaan dengan
pelanggannya. Demikian pula dengan bank syariah yang tentunya berupaya
untuk menjalin hubungan kerjasama tersebut dengan sebaik-baiknya dengan
para nasabahnya (Sari, 2011). Upaya tersebut akan dilakukan oleh bank
syariah untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Namun, hal itu belum cukup
bagi nasabah apabila manfaat yang diterima oleh nasabah tidak sesuai dengan
apa yang diharapkan. Nasabah akan memperhitungkan usaha atau biaya yang
dikeluarkan dibandingkan dengan manfaat yang diterima. Dengan kata lain
nasabah akan merasa puas jika manfaat yang diperoleh dari bank sesuai atau
melebihi harapan nasabah. Begitu juga sebaliknya, ketidakpuasan akan
3
dirasakan oleh nasabah jika manfaat yang diperoleh kurang dari yang
diharapkan (Atmojo, 2010).
Menurut Bastiar (2012) faktor yang mempengaruhi perusahaan
perbankan jika ingin bisnisnya maju dan berkembang yaitu bank harus dapat
memberikan kualitas pelayanan yang baik dan memberikan rasa aman kepada
nasabah, karena hal itu merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
suatu bank. Kepuasan nasabah terlahir karena diberikannya kualitas pelayanan
yang baik kepada nasabah yang mencangkup tangibles (bukti fisik), reliability
(keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), dan
empathy (empati) (Tjiptono, 2011: 346-347).
Faktor selanjutnya yang mempengaruhi kepuasan nasabah adalah
kepercayaan. Karena bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan, maka
bank harus mampu memberikan rasa aman pada nasabahnya menyangkut dana
yang disimpan atau yang telah dikelola oleh bank tersebut (Ika, 2013).
Kepercayaan menurut Barnes (2003: 148) adalah keyakinan bahwa seseorang
akan menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang lain, dan bukan yang ia
takutkan. Ide bahwa kepercayaan melibatkan kesediaan seseorang untuk
bertingkah laku tertentu karena keyakinan bahwa partnernya akan
memberikan kepuasan yang ia harapkan, dan suatu harapan yang umumnya
dimiliki seseorang bahwa kata, janji, atau pernyataan orang lain dapat
dipercaya (Rempel, dkk, 2003: 148). Kepercayaan nasabah dibutuhkan untuk
membangkitkan kepuasan nasabah terhadap bank syariah. Nasabah yang telah
memiliki rasa puas pada bank syariah, maka nasabah tersebut akan cenderung
4
melakukan transaksi berulang dan mencari apa yang dibutuhkannya kepada
bank syariah tersebut (Sari, 2011).
Disamping faktor – faktor kualitas pelayanan dan kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kepuasan, juga terdapat atribut produk, menurut Kotler
dan Armstrong dalam Efriyuzal (2013: 142), menyatakan bahwa atribut
produk adalah mengembangkan suatu produk dan jasa itu memerlukan
pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat ini
dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut - atribut produk seperti:
kualitas, fitur, serta gaya dan desain.
Atribut produk merupakan titik tolak penilaian bagi konsumen yang
diharapkan dari suatu produk yang ditawarkan oleh pihak bank. Tetapi, dalam
perbankan syariah atribut produk tersebut diidentifikasi sebagai atribut produk
yang bernuansa Islami yang ditawarkan oleh bank (Junusi, 2009). Atribut
produk Islam ini merupakan pembeda antara bank konvensional dan bank
syariah, atribut-atribut khusus yang melekat pada bank syariah diantaranya
seperti tidak ada unsur riba, sistem bagi hasil, tidak ada unsur judi, untuk
investasi yang halal, dan melakukan aktivitas sesuai syariah. Atribut-atribut
produk Islam ini yang menjadi alasan utama para nasabah memilih
menggunakan bank syariah dan menjadi indikator penilaian bagi nasabah.
Maka kepuasan akan dirasakan oleh nasabah bila nilai syariah yang ada pada
atribut produk bank syariah semakin tinggi (Atmojo, 2010).
Demi mendukung penelitian tersebut, terdapat penelitian – penelitian
terdahulu yang juga membahas tentang pengaruh kualitas pelayanan,
5
kepercayaan dan atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah diantaranya
adalah penelitian yang dilakukan oleh Bastiar (2012) yang meneliti tentang
pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, dan nilai pelanggan terhadap
kepuasan nasabah. Populasi yang dianalisis adalah seluruh nasabah BRI unit
Pangandaran Banjar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
menggunakan Purposive Sampling dengan jumlah sampel 96 responden,
untuk teknik pengumpulan data yaitu dengan angket dan dokumentasi.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda.
Temuan penelitian tersebut membuktikan bahwa kualitas pelayanan
mempengaruhi kepuasan nasabah.
Junusi (2009) membahas tentang pengaruh atribut produk Islam,
komitmen agama, kualitas jasa, dan kepercayaan terhadap kepuasan dan
loyalitas nasabah, unit yang dianalisis adalah nasabah Bank Muamalat
Semarang yang berjumlah 100 nasabah. Pengumpulan data pada penelitian ini
dilakukan dengan metode survey menggunakan daftar pertanyaan/ kuesioner,
sedangkan untuk menguji hipotesis, pada penelitian ini menggunakan teknik
analisis SEM (Structual Equation Model). Temuan penelitian membuktikan
bahwa kepercayaan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan, jadi
semakin tinggi derajat kepercayaan nasabah, maka semakin tinggi pula
kepuasan yang akan dirasakan oleh nasabah.
Atmojo (2011) membahas tentang pengaruh kualitas pelayanan, nilai
nasabah, dan atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah. Objek
penelitian yaitu 100 nasabah BNI Syariah cabang Semarang, yang diperoleh
6
dengan menggunakan purposive sampling. Metode kuesioner ini digunakan
untuk mengetahui tanggapan responden terhadap masing-masing variabel.
Hasil penelitian bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada Adjusted R
Square menunjukkan masing - masing variabel independen berpengaruh
terhadap kepuasan nasabah. Berdasarkan hasil uji F penelitian tersebut
menunjukkan bahwa secara simultan atau bersama – sama variabel kualitas
pelayanan, nilai nasabah, dan atribut produk Islam berpengaruh positif
terhadap kepuasan nasabah. Jadi, temuan penelitian ini menunjukkan bahwa
atribut produk islam mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
Sari (2011) yang membahas tentang pengaruh atribut produk Islam,
komitmen agama, kualitas jasa, dan kepercayaan terhadap kepuasan nasabah
PT BPRS Puduarta Insani Tembung, sampel penelitian adalah nasabah PT
BPRS Puduarta Insani dengan metode penarikan sampel mengunakan metode
aksidental, yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sabagai sampel,
sedangkan teknik analisis data menggunakan regresi linier berganda, setelah
terlebih dahulu diuji dengan uji validitas dan reliabilitas, serta uji asumsi
klasik. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa Atribut produk, komitmen
agama, kualitas jasa dan kepercayaan secara bersama-sama memiliki pengaruh
nyata terhadap kepuasan nasabah PT BPRS Puduarta Insani
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian
dengan judul “ Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan dan
7
Atribut Produk Islam terhadap Kepuasan Nasabah Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah disebutkan di
atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh positif terhadap kepuasan
nasabah ?
2. Apakah kepercayaan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah ?
3. Apakah atribut produk Islam berpengaruh positif terhadap kepuasan
nasabah ?
4. Apakah kualitas pelayanan, kepercayaan dan atribut produk Islam secara
bersama – sama berpengaruh terhadap kepuasan nasabah ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dirumuskan,
maka peneliti menetapkan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu :
1. Untuk mendapat bukti pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan
nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP
Salatiga
2. Untuk mendapat bukti pengaruh kepercayaan terhadap kepuasan nasabah
Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga
3. Untuk mendapat bukti pengaruh atribut produk Islam terhadap kepuasan
nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP
Salatiga
8
4. Untuk mendapat bukti secara bersama - sama pengaruh kualitas pelayanan,
kepercayaan, dan atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada pihak-pihak yang berkepentingan adalah :
a. Bagi pihak Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP
Salatiga
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan
bagi pihak manajemen dalam melakukan strategi pemasaran, khususnya
dalam cara meningkatkan kepuasan nasabah.
b. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
tambahan informasi juga sebagai bahan rujukan atau bahan perbandingan
terhadap penelitian terdahulu bagi mahasiswa Perbankan Syariah yang
sedang menyusun penelitian berikutnya dan mahasiswa pada umumnya.
c. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan dibidang
perbankan yang berhubungan dengan analisis pengaruh kualitas
pelayanan, kepercayaan, dan atribut produk Islam terhadap kepuasan
nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP
Salatiga.
9
d. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan dan
informasi tentang pengaruhkualitas pelayanan, kepercayaan dan atribut
produk Islam terhadap kepuasan nasabah Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga.
E. Sistematika Penulisan
Untuk kejelasan dan ketetapan arah pembahasan penelitian, maka penulis
menyusun sistematika penulisan adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang dari
penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan dari
penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi
ringkasan penelitian terdahulu, kerangka teori yang berkaitan
dengan teori, kerangka penelitian dan hipotesis yang
dikemukakan.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik
pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan
operasional, instrumen penelitian, uji instrumen penelitian,
10
uji hipotesis, analisis regresi berganda, uji asumsi klasik,
serta alat analisis data.
BAB IV : Analisis Data
Bab ini dibahas secara lebih mendalam tentang uraian
penelitian yang berisi deskripsi objek penelitian dan analisis
data serta pembahasan hasil dan interpretasi yang diperoleh
dari penelitian.
BAB V : Penutup
Bab ini merupakan penutup dari penulisan penelitian dan
berisi tentang kesimpulan dari pembahasan bab – bab yang
telah diuraikan sebelumnya dan saran – saran yang dapat
diberikan.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Junusi (2009) melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh Atribut
Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa, dan Kepercayaan terhadap
Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank Muamalat Semarang‖. Kesimpulan
yang dapat diambil dari penelitian tersebut adalah menyatakan bahwa semakin
tinggi derajat kekhasan atribut yang Islami pada Bank Syari‘ah, semakin tinggi
kepuasan yang dirasakan nasabah. Berdasarkan analisis menunjukkan
hubungan positif antara atribut produk Islam dengan kepuasan, dan hasil untuk
variabel kepercayaan yaitu semakin tinggi derajat kepercayaan nasabah maka
semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan nasabah.
Atmojo (2011) melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Nilai Nasabah, dan Atribut Produk Islam terhadap
Kepuasan Nasabah BNI Syariah Cabang Semarang‖. Hasil dari penelitian
tersebut menunjukkan bahwa koefisien determinasi yang terlihat pada nilai
Adjusted R Square sebesar 0,568 yang berarti bahwa kepuasan nasabah
pengaruhnya dapat dijelaskan oleh ketiga variabel independen dalam penelitian
ini yaitu kualitas layanan, nilai nasabah, dan atribut produk Islam sebesar
56,8%, dan sisanya yaitu 43,2% dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar
model penelitian ini. Secara parsial berdasarkan hasil uji t variabel-variabel
dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap nasabah di
12
mana atribut produk Islam memiliki pengaruh paling rendah terhadap kepuasan
nasabah.
Sari (2011) melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh Atribut
Produk Islam, Komitmen Agama, Kualitas Jasa, dan Kepercayaan terhadap
Kepuasan Nasabah PT BPRS Puduarta Insani Tembung‖. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa atribut produk, komitmen agama, kualitas jasa dan
kepercayaan mampu menjelaskan loyalitas nasabah mencapai sebesar 70,1%.
Secara parsial (individual) hanya atribut produk dan kualitas jasa memiliki
pengaruh nyata terhadap kepuasan nasabah.
Bastiar (2012) melakukan penelitian yang berjudul ―Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan
Nasabah Bank (Studi Kasus Pada Nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar)‖.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa taraf signifikansi 5%
menunjukkan bahwa, (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan kualitas
pelayanan terhadap kepuasan nasabah. (2) terdapat pengaruh positif dan
signifikan kepercayaan terhadap kepuasan nasabah.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya
terletak pada objek maupun variabel-variabel penelitian, dimana variabel-
variabel tersebut ditambah atau dikurangi dari masing-masing penelitian.
Objek penelitian juga berbeda dari penelitian terdahulu yaitu nasabah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Pemilihan Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga oleh peneliti
karena kota Salatiga merupakan kota yang sudah banyak terjadi persaingan
13
yang kompetitif antar lembaga keuangan syariah. Penelitian ini diharapkan
dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi pihak Bank Tabungan
Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga.
B. Kerangka Teori
1. Pemasaran
Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: 9).
a. Konsep Inti Pemasaran
Definisi ini berdasarkan pada konsep inti: kebutuhan, keinginan,
dan permintaan, produk; nilai, biaya, dan kepuasan, pertukaran transaksi
dan hubungan, pasar, serta pemasaran dan pemasar (Kotler dan Susanto,
1999: 11).
1) Kebutuhan, Keinginan, dan Permintaan
Ada perbedaan antara kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Kebutuhan manusia adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan
dasar. Manusia membutuhkan makanan, pakaian, perlindungan,
keamanan, hak milik, harga diri, dan beberapa hal lain untuk bisa
hidup. Kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau pemasar,
namun sudah ada terukir dalam hayati serta kondisi manusia.
Keinginan adalah hasrat akan pemuas tertentu kebutuhan
tersebut. Walaupun kebutuhan manusia sedikit, namun keinginan
14
mereka banyak. Keinginan manusia dibentuk oleh kekuatan dan
institusi sosial seperti sekolah, keluarga dan perusahaan.
Permintaan adalah keinginan akan sesuatu produk yang
didukung dengan kemampuan serta kesediaan membelinya.
Keinginan menjadi permintaan apabila didukung oleh daya beli.
Perbedaan ini menjelaskan akan tuduhan dari pengkritik pemasaran
bahwa‖ pemasar menciptakan kebutuhan atau pemasar membuat
orang membeli barang-barang yang tidak mereka inginkan‖.
Pemasar tidak menciptakan kebutuhan, kebutuhan sudah ada
sebelumnya. Pemasar mempengaruhi permintaan dengan membuat
suatu produk cocok, menarik, terjangkau dan mudah didapatkan oleh
konsumen yang dituju.
2) Produk
Produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan ata keinginan. Pentingnya suatu produk
fisik bukan terletak pada kepemilikannya, tetapi pada jasa yang
dapat diberikannya. Kita tidak membeli mobil untuk dilihat saja,
melainkan untuk jasa transportasinya. Jadi produk fisik sebenarnya
adalah sarana untuk memberikan jasa kepada kita.
3) Nilai, Biaya, dan Kepuasan
Setiap produk memiliki kemampuan berbeda untuk
memenuhi kebutuhan konsumen. Nilai adalah perkiraan konsumen
tentang kemampuan total suatu produk untuk memenuhi
15
kebutuhannya. Nilai dari setiap produk tergantung dari seberapa jauh
produk tersebut dapat mendekati produk ideal. Jika konsumen ingin
mendapatkan suatu produk, maka konsumen harus menyerahkan
banyak hal (berupa biaya) untuk mendapatkannya. Jadi, konsumen
akan mempertimbangkan nilai dan harga suatu produk sebelum
menentukan pilihan, dan konsumen akan memilih produk yang
memberikan kepuasan dan nilai tertinggi untuk harganya.
4) Pertukaran transaksi dan Hubungan
Kebutuhan dan keinginan manusia serta nilai suatu produk
bagi manusia tidak cukup untuk menjelaskan pemasaran. Pemasaran
timbul saat orang memutuskan untuk memenuhi kebutuhan serta
keinginannya dengan pertukaran. Pertukaran adalah cara
mendapatkan suatu produk yang diinginkan dari seseorang dengan
menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Pertukaran ini adalah konsep
dasar pemasaran. Supaya terjadi pertukaran, ada lima syarat yang
harus dipenuhi, yaitu:
a) Ada sekurang-kurangnya dua pihak
b) Masing-masing pihak memiliki sesuatu yang bernilai bagi pihak
lainnya
c) Masing-masing pihak dapat berkomunikasi dengan menyerahkan
barang
d) Masing-masing pihak bebas menerima atau menolak penawaran
yang ada
16
e) Masing-masing pihak memang menginginkan dan bersedia
berurusan dengan pihak lainnya
Pertukaran meupakan proses, bukan kejadian sesaat. Masing-
masing pihak disebut berada dalam suatu pertukaran bila mereka
berunding da mengarah ke suatu persetujuan. Jika persetujuan dapat
tercapai, kita sebut terjadi transaksi. Transaksi merupakan unit
pertukaran terkecil. Suatu transaksi merupakan pertukaran nilai
antara dua pihak.
Ada beberapa aspek dalam transaksi: sedikitnya ada dua
barang yang memiliki nilai; syarat-syarat yang disetujui; waktu
persetujuan dan tempet persetujuan. Biasanya ada suatu sistem
hukum yang menjamin bahwa pihak yang melakukan transaski
memenuhi kewajibannya. Kalau ada yang salah pengertian,
transaksi bisa menjadi suatu konflik. Tanpa adanya hukum
perjanjian, setiap orang cenderung untuk tidak saling percaya pada
saat mulai transaksi dan akhirnya semuanya rugi.
Pemasaran transaksi merupakan bagian dari suatu ide
pemasara berdasarkan hubungan. Pemasar yang baik akan mencoba
membangun suatu hubungan jangka panjang. Hal ini dicapai dengan
menjanjikan serta menyerahkan mutu dan pelayanan yang baik
dengan harga yang wajar kepada mitranya secara berkesinambungan.
5) Pasar
17
Pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang potensial
yang memiliki kebutuhab atau keinginan tertentu serta mau dan
mampu turut dalam pertukaran untuk memenuhi kebutuhan atau
keinginan itu. Jadi besarnya pasar tergantung dari jumlah orang yang
memiliki kebutuhan, punya sumber daya yang diminati orang lain,
dan mau menawarkan sumber daya itu untuk ditukar supaya dapat
memenuhi keinginan mereka.
6) Pemasaran dan Pemasar
Pemasaran maksudnya adalah bekerja dengan pasar untuk
mewujudkan transasksi yang mungkin terjadi dalam memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasar adalah orang yang
mencari sumber daya dari orang lain dan mau menawarkan sesuatu
yang bernilai untuk itu.
2. Kualitas Pelayanan
Menurut American Society for Quality Control dalam Ratnasari dan
Aksa (2011: 101), kualitas adalah keseluruhan dan ciri-ciri dan
karakteristik-karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan, dan dengan
kata lain kualitas suatu produk/jasa adalah sejauh mana produk/jasa
memenuhi spesifikasi-spesifikasinya. Kualitas pelayanan merupakan ciri
dan sifat dari pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan karyawan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan oleh pelanggan atau yang
18
tersirat dalam diri pelanggan (Hasan, 2010: 91). Kualitas mempunyai 8
dimensi pengukuran, yang terdiri atas aspek sebagai berikut:
a. Kinerja (Performance)
Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti meliputi merek, atribut-
atribut yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja
beberapa produk biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan
pada dasarnya bersifat umum.
b. Keragaman produk (Features)
Keragaman produk dapat berupa produk tambahan dari suatu produk inti
yang dapat menambah nilai suatu produk. Features suatu produk
biasanya diukur secara sbjektif oleh masing-masing individu pelanggan.
Perkembangan kualitas suatu produk menuntut karakter fleksibilitas agar
dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
c. Keandalan (realibility)
Dimensi keandalan berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu
produk mengalami keadaan tidak berfungsi pada suatu periode.
Keandalan suatu produk sangat penting mengingat besarnya biaya
pergantian dan pemeliharaan yang harus digantikan bila produk tidak
reliable.
d. Kesesuaian (conformance)
Kesesuaian suatu barang adalah kesesuaian produk dengan standar
dalam industrinya. Kesesuaian produk dalam industri jasa diukur dari
tingkat akurasi dan waktu penyelesaian, termasuk perhitungan kesalahan
19
yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi, dan beberapa
kesalahan lain.
e. Daya tahan/ ketahanan (durability)
Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi teknis dan ekonomi.
Secara teknis, ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah
kegunaan yang diperoleh oleh seseorang sebelum mengalami penurunan
kualitas. Secara ekonomis, ketahanan diartikan sebagai usia ekonomis
suatu produk dilihat melalui jumlah kegunaan yang dipeoleh sebelum
terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.
f. Kemampuan pelayanan (serviceability)
Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetensi,
kegunaan, dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi ini
menunjukkan bahwa pelanggan tidak hanya memperhatikan adanya
penurunan kualitas produk, tetapi juga penjadwalan pelayanan,
kenyamanan komunikasi dengan staff, frekuensi pelayanan perbaikan
akan kerusakan produk, dan layanan lainnya. Kemampuan pelayanan
suatu produk memiliki perbedaan standar bagi tiap orang dan
kualitasnya secara subjektif oleh pelanggan.
g. Estetika (aesthetics)
Merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. estetika suatu
produk dilihat melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh
pelanggan, bagaimana tampak luar suatu produk, rasanya, dan baunya.
20
Jadi estetika merupakan penilaian dan refleksi yang dirasakan oleh
pelanggan.
h. Kualitas yang dipersepsikan (perseived quality)
Pelanggan tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai
atribut-atribut produk dan jasa. Nemun demikian, biasanya pelanggan
memiliki informasi tentang produk secara tidak langsung, misalnya
melalui merek, nama, dan negara produsen.
Salah satu pendekatan kualitas pelayanan yang populer dijadikan
acuan dalam riset pemasaran adalah model SERVQUAL (service quality)
yang dikembangkan oleh Pasaruman dkk dalam Ratnasari dan Aksa (2011:
107) dalam serangkain penelitian mereka terhadap enam sektor jasa, yaitu
peralatan rumah tangga, reparasi, kartu kredit, asuransi, sambungan telepon
jarak jauh, perbankan ritel, dan pialang sekuritas.
Menurut Pasaruman dalam Tjiptono (2007: 273) terdapat lima
dimensi SERVQUAL, yaitu sebagai berikut:
a. Keandalan (Realibility)
Yaitu kemampuan perusahaan memberikan layanan yang sesuai yang
dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan.
b. Daya tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemauan / keinginan para staff untuk membantu para pelanggan
dan memberikan layanan dengan tanggap dan penyampaian informasi
yang jelas.
21
c. Jaminan (Assurance)
Yaitu mencakup pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan sifat dapat
dipercaya yang dimiliki para staff untuk menumbuhkan rasa percaya
pelanggan kepada perusahaan; bebas dari bahaya, risiko, atau keragu-
raguan.
d. Empati (Empathy)
Yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi, dan pemahaman atas kebutuhan individual para
pelanggan.
e. Bukti fisik (tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
pada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana
visi perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya meliputi fasilitas
fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi.
Sejumlah atribut kualitas pelayanan yang dapat memuaskan
pengguna industri jasa (Hasan, 2010: 91) adalah sebagai berikut:
a. Ketepatan waktu pelayanan
Yaitu kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pelayanan dengan
waktu proses yang lebih cepat sehingga dapat meminimkan waktu
tunggu bagi nasabah.
b. Akurasi pelayanan
Yaitu pelayanan yang berkaitan dengan reliabilitas pelayanan, tanggung
jawab dan bebas dari kesalahan-kesalahan.
22
c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan
Berlaku terutama bagi karyawan yang berada digaris depan secara
langsung berinteraksi dan melayani nasabah.
d. Kelengkapan
Yaitu ketersedian sarana pendukung serta pelayanan komplementer
lainnya, seperti buku pedoman, denah, dan sebagainya.
e. Kemudahan mendapatkan pelayanan
Seperti outlet, cukupnya jumlah karyawan yang melayani, fasilitas
pendukung, seperti komputer untuk memproses data, dan lain-lain.
f. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
Berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan, kemudahan
menjangkau tempat parkir kendaraan, ketersediaan informasi, dan lain-
lain.
g. Variasi model pelayanan
Yang berkaitan dengan inovasi untuk memberikan pola-pola baru dalam
pelayanan.
h. Pelayanan pribadi
Yaitu pelayanan yang berkaitan dengan fleksibelitas, penanganan
permintaan khusus.
i. Pendukung layanan
Seperti lingkungan, kebersihan, ruang tunggu yang sejuk, nyaman,
indah, dan lain-lain.
23
3. Kepercayaan
a) Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan (Efriyuzal, 2013: 144) adalah percaya dan
memiliki keyakinan terhadap partner dalam hubungan karena memiliki
kredibilitas dan kebajikan. Kredibilitas menunjukkan kepercayaan yang
didapat dari pihak lain karena memiliki keahlian yang dikehendaki
untuk melakukan suatu tugas, dan kepercayaan yang didapat karena
melakukan cara yang baik kepada pihak lain dalam suatu hubungan.
Sedangkan menurut Barnes (2003: 148) kepercayaan adalah keyakinan
bahwa seseorang akan menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang
lain, dan bukan yang ia takutkan. Beberapa elemen penting dari
kepercayaan yaitu:
(1) Kepercayaan merupakan perkembangan dari pengalaman dan
tindakan dimasa lalu
(2) Watak yang diharapakan dari partner, seperti dapat dipercaya dan
dapat diandalkan
(3) Kepercayaan melibatkan kesediaan untuk menempatkan diri dalam
risiko
(4) Kepercayaan melibatkan perasaan aman dan yakin pada diri partner
b) Membangun kepercayaan
Menurut Hasan (2011: 213) tidak bohong, tidak menipu, tidak
mengada-ada fakta, tidak berkhianat, serta tidak pernah ingkar janji
merupakan bentuk perbuatan yang dianjurka oleh agama Islam untuk
24
membangun kepercayaan orang lain terhadap diri kita. Rasulullah SAW
selalu mengingatkan para pedagang untuk tidak mengobral janji atau
berpromosi secara berlebihan yang cenderung mengada-ada (bohong,
menipu), semata-mata agar barang dagangannya laris terjual.
c) Indikator Kepercayaan
Menurut Tjiptono (2000: 237) indikator kepercayaan
pelanggan antara lain:
1) Brand Reliability, meliputi jasa yang sesuai dengan harapan,
kepercayaan pada produk dan jaminan kepuasan.
2) Brand intentions, kejujuran dalam menyelesaikan masalah,
konsumen yang mengandalkan produk yang digunakan dan
jaminan ganti rugi dari pihak perusahaan.
Sedangkan menurut Flavian dan Giunaliu dalam Bastiar
(2012) kepercayaan terbentuk dari tiga hal yaitu:
a. Kejujuran (honesty)
Kejujuran adalah percaya pada kata-kata orang lain, percaya bahwa
mereka akan menepati janjinya dan bersikap tulus pada kita.
b. Kebajikan (benevolence)
Kebajikan adalah tindakan yang mendahulukan kepentingan umum
dari pada kepentingan pribadi.
25
c. Kompetensi (competence)
Kompetensi adalah persepsi atas pengetahuan, kemampuan untuk
menyelesaikan masalah, dan kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pihak lain yang dimiliki suatu pihak.
d) Pembentuk Kepercayaan
Menurut Mowen dan Minor dalam Napian (2013) kepercayaan
konsumen (consumer belief) adalah semua pengetahuan yang dimiliki
oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek,
atribut dan manfaatnya. Objek (objects) dapat berupa produk, orang,
perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan
dan sikap. Atribut (atribute) adalah karakteristik atau fitur yang
mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek. Manfaat (benefit)
adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen.
Pembentuk kepercayaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa
adalah sebagai berikut:
1) Kepercayaan atribut objek
Kepercayaan atribut objek yaitu pengetahuan sebuah objek
memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek.
Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan
objek, seperti seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan
atribut objek konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui
tentang sesuatu dalam hal variasi atributnya.
26
2) Kepercayaan atribut manfaat
Kepercayaan atribut manfaat yaitu seseorang mencari produk dan
jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan
memenuhi kebutuhan mereka, dengan kata lain memiliki atribut
yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Kepercayaan
atribut manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa
jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau memberikan
manfaat tertentu.
3) Kepercayaan objek manfaat
Kepercayaan objek manfaat merupakan persepsi konsumen tentang
beberapa jauh produk, jasa orang tertentu yang akan memberikan
manfaat tertentu.
4. Atribut Produk
Atribut produk adalah unsur – unsur pokok yang dipandang penting
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Atribut produk meliputi merek, kemasan, jaminan (garansi), pelayanan, dan
sebagainya (Tjiptono, 2008: 103).
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain,
warna, gerak, atau kombinasi atribut – atribut produk lainnya yang
diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap
produk pesaing. Pada dasarnya suatu merek juga merupakan janji
penjual untuk secara konsisten menyampaikan serangkaian ciri – ciri,
27
manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek yang baik juga
menyampaikan jaminan tambahan berupa kualitas. Merek sendiri
digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu :
1) Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau
membedakan produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya.
Ini akan memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat
berbelanja dan saat melekukan pembelian ulang.
2) Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produsen.
3) Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan
kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen.
4) Untuk mengendalikan pasar.
Ada enam makna yang bisa disampaikan melalui suatu merek
menurut Kotler dalam buku Tjiptono (2008: 104), yaitu:
1) Atribut
Sebuah merek menyampaikan atribut-atribut tertentu, misalnya:
Mercedes mengisyaratkan mahal, tahan lama, berkualitas, nilai jual
kembali yang tinggi, cepat, dan sebagainya.
2) Manfaat
Merek bukanlah sekedar sekumpulan atribut, karena yang dibeli
konsumen adalah manfaat, bukanlah atribut. Atribut harus
diterjemahkan kedalam manfaat-manfaat fungsional dan/atau
emosional. Misalnya atribut mahal dapat diterjemahkan kedalam
manfaat emosional seperti ― mobil ini dapat meningkatkan
28
gengsiku‖. Atribut tahan lama dapat dicerminkan dalam manfaat
fungsional seperti ― saya tidak perlu membeli mobil baru setiap
beberapa tahun‖.
3) Nilai – nilai
Merek juga menyatakan nilai-nilai produsennya. Contohnya
Mercedes berarti kinerja tinggi, keamanan, prestise, dan
sebagainya.
4) Budaya
Merek juga mencerminkan budaya tertentu. Mercedes
mencerminkan budaya Jerman, yaitu terorganisir rapi, efisien, dan
berkualitas tinggi.
5) Kepribadian
Merek juga memproyeksikan kepribadian tertentu. Apabila merek
itu menyangkut orang, binatang, atau suatu obyek, apa yang akan
terbayangkan ? Mercedes memberi kesan pimpinan yang baik
(orang), Singa yang berkuasa (binatang), atau istana yang megah
(obyek).
6) Pemakai
Merek memberi kesan mengenai jenis konsumen yang membeli
atau menggunakan produknya. Misalnya kita akan heran bila
melihat seorang sekretaris berusia 19 tahun mengendarai Mercedes.
Kita cenderung menganggap yang wajar pengemudinya adalah
seorang eksekutif puncak berusia separuh baya.
29
Produk hanyalah sesuatu yang dibeli konsumen, sedangkan merek
merupakan sesuatu yang dibeli konsumen. Apabila produk bisa dengan
mudah ditiru pesaing, maka merek selalu memiliki keunikan yang relatif
sukar dijiplak. Merek berkaitan erat dengan persepsi, sehingga
sesungguhnya persaingan yang terjadi antar perusahaan adalah pertarungan
persepsi dan bukan sekedar pertarungan produk.
Suatu merek dapat mencerminkan makna – makna yang ingin
disampaikan, maka ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, yaitu
sebagai berikut:
1) Merek harus khas atau unik
2) Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk dan
pemakaiannya.
3) Merek harus menggambarkan kualitas produk.
4) Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.
5) Merek tidak boleh mengandung arti yang buruk di negara dan dalam
bahasa lain.
6) Merek harus dapat menyesuaikan diri (adaptable) dengan produk –
produk baru yang mungkin ditambahkan ke dalam lini produk.
b. Kemasan
Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan
dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau
pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. Tujuan penggunaan
kemasan antara lain :
30
1) Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan,
kehilangan, berkurangnya kadar/isi, dan sebagainya.
2) Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating),
misalnya tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah
menyemprotkannya (seperti obat nyamuk, parfum), dan lain – lain.
3) Bermanfaat dalam pemakainan ulang (reusable), misalnya untuk
diisi kembali (refill) atau untuk wadah lain.
4) Memberikan daya tarik (promotion), yaitu aspek artistik, warna,
bentuk, maupun desainnya.
5) Sebagai identitas (image) produk, misalnya berkesan kokoh/awet,
lembut, atau mewah.
6) Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, dihitung, dan
ditangani.
7) Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.
8) Sebagai cermin inovasi produk, bekaitan dengan kemajuan teknologi
dan daur ulang.
Menurut Berkowitz dalam Tjiptono (2008: 106) pemerian kemasan
pada produk bisa memberikan tiga manfaat utama, yaitu :
1) Manfaaat komunikasi
Manfaat utama kemasan adalah sebagai media pengungkapan
informasi produk kepada konsumen. Informasi tersebut meliputi cara
menggunakan produk, komposisi produk, dan informasi khusus (efek
samping, frekuensi pemakaian yang optimal, dan sebagainya). Informasi
31
lainnya berupa segel atau simbol bahwa produk tersebut halal dan telah
lulus pengujian/disahkan oleh instansi bpemerintah yang berwenang.
2) Manfaat fungsional
Kemasan seringkali pula memastikan peranan fungsional yang
penting, seperti memberikan kemudahan, perlindungan, dan
penyimpanan. Contohnya pasta gigi Colgate mengubah kemasannya
menjadi pump dispensers untuk memudahkan penggunaanya.
3) Manfaat perseptual
Kemasan juga bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu
dalam benak konsumen. Air mineral seperti Aqua diberi kemasan yang
berwarna biru muda untuk memberikan persepsi bahwa produknya segar
dan sehat.
c. Pemberian Label (Labeling)
Labeling berkaitan dengan pengemasan. Label merupakan
bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai
produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan,
atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantelkan pada
produk. Dengan demikian, ada hubungan erat antara labeling,
packaging, dan branding. Secara garis besar terdapat tiga macam label
menurut Stanton dalam Tjiptono (2008: 107), yaitu :
1) Brand label, yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau
dicantumkan pada kemasan.
32
2) Descriptive label, yaitu label yang memberikan informasi obyektif
mengenai penggunaan, konstruksi/pembuatan, perawatan/perhatian
dan kinerja produk, serta karakteristik – karakteristik lainnya yang
berhubungan dengan produk.
3) Grade label, yaitu label yang mengidentifikasi penilaian kualitas
produk (product’s judge quality) dengan suatu huruf, angka, atau
kata. Di Amerika, misalnya, buah persik dalam kaleng diberi label
kualitas A, B, dan C, sedangkan jagung dan gandum diberi label 1
dan 2.
d. Layanan Pelengkap
Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau
layanan, baik itu jasa sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa
sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe
bisnis yang satu dengan tipe yang lain, tetapi layanan pelengkapnya
memiliki kesamaan. Menurut Lovelock dalam Tjiptono (2008: 107)
layanan pelengkap diklasifikasikan menjadi delapan kelompok, yaitu :
1) Informasi, misalnya jalan/arah menuju tenpat produsen, jadwal atau
skedul penyampaian produk/jasa, harga, instruki mengenai cara
menggunakan produk inti atau layanan pelengkap, peringatan
(warnings), kondisi penjualan/layanan, pemberitahuan adanya
perubahan, dokumentasi, konfirmasi reservasi, rekapitulasi rekening,
tanda terima dan tiket.
33
2) Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi, dan
konsultasi manajemen/teknis.
3) Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan diklub atau program
tertentu; jasa langganan; jasa berbasis kualifikasi (misalnya
perguruan tinggi)), order entry, dan reservasi (tempat duduk, meja,
ruang, professional appointments, admisi untuk fasilitas yang
terbatas (contohnya pameran).
4) Hospitality, diantaranya sambutan, food and beverages, toilet,
perlengakapan kamar mandi, fasilitas menunggu(majalah, hiburan,
koran, ruang tunggu), transportasi, dan sekuriti.
5) Caretaking, terdiri dari perhatian dan perlindungan atas barang milik
pelanggan yang mereka bawa (parkir kendaraan roda dua dan roda
empat; penanganan bagasi; titipan tas; dan lain- lain), serta perhatian
dan perlindungan atas barang yang dibeli pelanggan (pengemasan,
transportasi, pengantaran, instalasi, pembersihan, inspeksi dan
diagnosis, pemeliharaan preventif, reparasi dan inovasi, upgrades).
6) Exeptions, meliputi permintaan khusus sebelumnya penyampaian
produk, menangani komplain/pujian/saran, pemecahan masalah
(jaminan dan garansi atau kegagalan pemakaian produk; kesulitan
yang muncul dari pemakaian produk; kesulitan yang disebabkan
kegagalan produk, termasuk masalah dengan staf atau pelanggan
lainnya), dan restitusi (pengembalian uang, kompensasi, dan
sebagainya).
34
7) Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk bertransaksi
individual, laporan verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang
memperlihatkan jumlah rekening, dan sebagainya.
8) Pembayaran, berupa swalayan oleh pelanggan, pelanggan
berinteraksi dengan personil perusahaan yang menerima
pembayaran, pengurangan otomatis atas rekening nasabah, serta
kontrol dan verifikasi.
e. Jaminan (Garansi)
Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas
produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti
rugi bila produk ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang
diharapkan atau dijanjikan. Jaminan bisa meliputi kualita produk,
reparasi, ganti rugi (uang kembali atau produk ditukar)n sebagainya.
Jaminan sendiri ada yang bersifat tertulis ada pula yang tidak tertulis.
Dewasa ini jaminan seringkali dimanfaatkan sebagai aspek promosi,
terutama pada produk – produk tahan lama.
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong dalam Efriyuzal (2013)
bahwa atribut produk adalah pengembangkan suatu produk dan jasa
memerlukan pendefinisian manfaat-manfaat yang akan ditawarkan. Manfaat
ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut - atribut produk seperti,
kualitas, fitur, serta gaya dan desain. Keputusan mengenai atribut ini
mempengaruhi reaksi konsumen terhadap suatu produk. Atribut produk
meliputi :
35
a. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk
melakukan fungsi – fungsinya, kemampuan itu meliputi: daya tahan,
keandalan, ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan
diperbaiki, dan atribut lain yang berharga pada produk secara
keseluruhan.
b. Fitur Produk
Fitur produk merupakan alat persaingan untuk
mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang
menjadi pesaingnya. Menjadi produsen yang mengenalkan fitur baru
yang dibutuhkan dan dianggap bernilai menjadi salah satu cara yang
efektif untuk bersaing.
c. Gaya dan Desain Produk
Konsep desain lebih luas dibandingkan gaya. Gaya semata-mata
menjelaskan penampilan produk tertentu. Gaya yang sensasional
mungkin akan mendapatkan perhatian dan mempunyai nilai seni, tetapi
tidak selalu membuat produk tertentu berkinerja lebih baik. Sedangkan
desain bukan sekedar tampilan saja, tetapi termasuk ke dalam jantung
produk. Desain yang baik dapat memberikan kontribusi dalam hal
kegunaan produk dan juga penampilannya.
Atribut produk Islam yaitu atribut-atribut khusus yang melekat
pada bank syariah diantarannya seperti tidak ada unsur riba, sistem bagi
hasil, tidak ada unsur judi, untuk investasi yang halal, dan melakukan
36
aktivitas sesuai syariah. Atribut-atribut produk Islam ini yang menjadi
alasan utama para nasabah memilih menggunakan bank syariah dan menjadi
indikator penilaian bagi nasabah. Maka kepuasan akan dirasakan oleh
nasabah bila nilai syariah yang ada pada atribut produk bank syariah
semakin tinggi (Atmojo, 2010).
Atribut berupa fitur produk yang dimiliki Bank Umum Syariah,
diadopsi dari hasil penelitian Iqbal dalam Bakhtiar (2011) berupa prinsip-
prinsip dasar sistem keuangan Islam yang berasal dari Al-Quran dan As-
Sunnah. Prinsip-prinsip dasar tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1) Pengharaman Bunga
Pengharaman bunga/ riba diinterpretasikan sebagai setiap tambahan
modal yang tidak adil baik dalam hutang maupun pertukaran antar
barang yang diharamkan jika tidak diserahkan dalam jumlah yang sama
dan dalam waktu itu juga. Larangan ini didasarkan pada argumentasi
keadilan sosial, kesetaraan, dan hak milik. Islam menghalalkan laba jual
beli dan mengharamkan bunga.
2) Pembagian risiko
Pemberi dana dan pengelola dana menerima imbalan saham dari
keuntungan dan juga risiko.
3) Uang sebagai modal potensial
Uang diperlakukan sebagai modal potensial hanya pada saat modal aktual
digunakan untuk aktivitas produktif.
37
4) Larangan perilaku spekulatif
Sebuah sistem keuangan Islam melarang transaksi yang menampilkan
ketidakpastian yang ekstrim, perjudian, dan risiko.
5) Kehalalan kontrak
Islam menjunjung tinggi kewajiban kontrak dan pengungkapan informasi
sebagai bentuk ibadah.
6) Kegiatan sesuai syariah
Hanya kegiatan usaha yang tidak melanggar aturan syariah yang
memenuhi syarat untuk investasi.
5. Kepuasan pelanggan
a. Pengertian Kepuasan
Kepuasan menurut Kotler (2002: 42) adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara
persepsi/kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-
harapannya. Sedangkan menurut Westbrook dan Reilly dalam Tjiptono
(2007: 349) kepuasan pelanggan merupakan respons emosional terhadap
pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu
yang dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku
berbelanja dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan.
Respons emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif yang
membandingkan persepsi (atau keyakinan) terhadap objek, tindakan atau
kondisi tertentu dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, keinginan, dan
hasrat) individual.
38
b. Faktor - faktor yang sering digunakan perusahaan dalam
menentukan tingkat kepuasan pelanggan
Ada lima faktor yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam
menentukan tingkat kepuasan pelanggan (Ratnasari dan Aksa, 2011:
117), yaitu sebagai berikut:
1) Kualitas produk
Pelanggan akan merasa puas apabila hasil evaluasi mereka
menunjukkan bahwa produk yang telah mereka gunakan
berkualitas.
2) Kualitas pelayanan
Pada industri jasa, adalah mutlak bahwa pelanggan akan
merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau
sesuai dengan yang pelanggan harapkan.
3) Emosional
Pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan
bahwa orang lain akan kagum terhadap dia apabila menggunakan
produk dengan merek tertentu, sehingga membuatnya mengalami
tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan
karena kualitas produk, tetapi nilai sosial atau self-esteem yang
membuat pelanggan menjadi puas terhadap merek tertentu.
39
4) Harga
Produk yang mempunyai kualitas yang sama dengan produk
lain, tetapi ditetapkan pada harga yang lebih murah akan
memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.
5) Biaya
Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu
produk/jasa (pengorbanannya semakin kecil), cenderung puas
terhadap produk/jasa ini.
c. Pengukuran kepuasan pelanggan
Kotler (2002: 44) mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur
kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut:
1) Sistem keluhan dan saran
Sebuah perusahaan yang berfokus pada pelanggan
mempermudah pelanggannya untuk memberikan saran dan keluhan.
Banyak restoran dan hotel menyediakan formulir bagi tamu untuk
melaporkan hal-hal yang mereka sukai dan tidak sukai. Seperti
misalnya rumah sakit dapat menempatkan kotak saran di koridor,
menyediakan kartu komentar untuk diisi oleh pasien yang akan
keluar, dan memperkerjakan staff khusus untuk menangani keluhan
pasien.
40
2) Survei kepuasan pelanggan
Perusahaan-perusahaan yang responsif mengukur kepuasan
pelanggan secara langsung dengan melakukan survei berkala.
Mereka mengirimkan daftar pertanyaan atau menelepon pelanggan-
pelanggan terakhir mereka sebagai sampel acak dan menanyakan
apakah mereka amat puas, puas, biasa saja, kurang puas, atau amat
tidak puas terhadap berbagai aspek kinerja perusahaan. Mereka juga
meminta pendapat pembeli tentang kinerja para pesaing mereka.
Selain mengumpulkan informasi tentang kepuasan
pelanggan, juga berguna untuk mengajukan pertanyaan tambahan
untuk mengukur keinginan pelanggan untuk membeli ulang,
pembelian ulang biasanya tinggi jika kepuasan pelanggan tinggi,
juga bermanfaat untuk mengukur kemungkinan atau kesediaan
pelanggan untuk merekomedasikan perusahaan dan merek ke orang
lain. Informasi dari mulut ke mulut yang nilainya positif tinggi
menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan kepuasan pelanggan
yang tinggi.
3) Belanja Siluman (Ghost Shopping)
Perusahaan-perusahaan dapat membayar orang-orang untk
bertindak sebagai pembeli potensial guna melaporkan hasil temuan
mereka tentang kekuatan dan kelemahan yang mereka alami ketika
membeli produk perusahaan dan produk pesaing. Para pembelanja
siluman itu bahkan dapat menyampaikan masalah tertentu untuk
41
menguji apakah staff penjualan perusahaan menangani situasi
tersebut dengan baik.
4) Analisis Pelanggan yang Hilang
Perusahaan-perusahaan harus menghubungi para pelanggan
yang berhenti membeli atau berganti pemasok untuk mempelajari
sebabnya. Perusahaan juga harus memperhatikan tingkat kehilangan
pelanggan, dimana jika kehilangan pelanggan meningkat maka hal
tersebut menunjukkan bahwa perusahaan telah gagal memuaskan
pelanggannya
d. Strategi kepuasan pelanggan
Schnaars dalam bukunya Tjiptono Strategi Pemasaran (2008)
strategi kepuasan pelanggan menyebabkan para pesaing harus berusaha
keras dan memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut pelanggan
suatu perusahaan. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa
kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka pangjang yang
membutuhkan komitmen, baik menyangkut dana maupun sumber daya
manusia. Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan
meningkatkan kepuasan pelanggan, yaitu:
1) Strategi pemasaran berupa Relationship Marketing
Menurut McKenna dalam Tjiptono (2008) Strategi
pemasaran berupa Relationship Marketing adalah strategi dimana
transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak
berakhir setelah penjualan selesai. Supaya relationship marketing
42
dapat diimplementasikan, perlu dibentuk costumer database, seperti
yang diungkapkan oleh Goni dalam Tjiptono (2008). Customer
database yaitu daftar nama pelanggan yang oleh perusahaan
dianggap perlu dibina hubungan jangka panjang dengan mereka.
Database tersebut tidak hanya berisi nama pelanggan, tetapi juga
mencakup hal-hal penting lainnya, misalnya frekuensi dan jumlah
pembelian, preferensi, dan lain sebagainya. Dengan tersedianya
informasi semacam itu, maka diharapkan perusahaan dapat
memuaskan para pelanggannya secara lebih baik, yang pada
gilirannya dapat menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga terjadi
pembelian ulang. Selain itu, informasi tersebut memungkinkan
perusahaan untuk merancang produk khusus yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan tertentu supaya bisa
memberikan hasil yang lebih efektif, hubungan yang baik tidak
hanya dibina dengan pelanggan akhir, tetapi juga dengan pemasok
bahkan dengan perusahaan pesaing.
2) Strategi superior customer service
Menurut Schnaars dalam Tjiptono (2008: 41) yaitu
menawarkan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing. Hal ini
membutuhkan dana yang besar, kemampuan sumber daya manusia,
dan usaha gigih agar dapat tercipta suatu pelayanan yang superior.
Oleh karena itu, seringkali (tetapi tidak harus) perusahaan yang
menawarkan customer service yang lebih baik akan membebankan
43
harga yang lebih tinggi pada produk-produknya. Akan tetapi
biasanya mereka memperoleh manfaat besar dari pelayanan yang
lebih baik tersebut, yaitu berupa tingkat pertumbuhan yang cepat
besarnya laba yang diperoleh. Contoh pelayanan superior yang dapat
diberikan adalah distributor komputer memberikan pelayanan
konsultai gratis seputar permasalahan komputer, surat kabar yang
memberikan jasa pelayanan gratis dalam menentukan format iklan
bagi para pemasang iklan, dan lain sebagainya.
3) Strategi unconditional gurantees
Menurut Hart dalam Tjiptono (2008: 42) strategi ini
berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamisme
penyempurnaan mutu produk atau jasa dan kinerja perusahaan.
Selain itu juga akan meningkatkan motivasi para karyawan untuk
mencapai tingkat kinerja yang lebih baik daripada sebelumnya.
Garansi atau jaminan istimewa ini dirancang untuk
meringankan risiko/kerugian pelangga, dalam hal pelanggan tidak
puas dengan suatu produk atau jasa yang telah dibayarnya. Garansi
tersebut menjanjikan kualitas prima dan kepuasan pelanggan. Fungsi
utama garansi adalah untuk mengurangi risiko pelanggan sebelum
dan sesudah pembelian barang atau jasa, sekaligus memaksa
perusahaan bersangkutan untuk memberikan yang terbaik dan
44
meraih loyalitas pelanggan. Garansi ini dapat diberikan dalam dua
bentuk, yaitu:
a) Garansi internal, yaitu janji yang dibuat oleh suatu departemen
atau divisi kepada pelanggan internalnya, yakni pemroses lebih
lanjut dan setiap orang dalam perusahaan yang sama yang
memanfaatkan hasil/jasa departemen tersebut. Garansi ini
dilandaskan pada komitmen untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, tepat waktu, akurat, jujur, dan sungguh-sungguh. Contoh
garansi internal adalah jaminan dari Divisi Transportasi untuk
mengantarkan atau mengambil barang secara tepat waktu bagi
divisi lainnya, jaminan dari Divisi Teknik pada suatu distributor
komputer untuk menyelesaikan reparasi komputer dengan baik
dan cepat kepada divisi lainnya, dan lain-lain.
b) Garansi eksternal, yaitu jaminan yang dibuat oleh perusahaan
kepada para pelanggan ekstenalnya, yakni mereka yang membeli
dan menggunakan produk perusahaan. Garansi ini menyangkut
service yang unggul dan produk yang handal serta berkualitas
tinggi. Perusahaan harus benar-benar menepati janjinya, karena
apabila tidak ditepati malah akan menjadi masalah. Contoh dari
garansi ini adalah janji mengantarkan produk secara tepat waktu,
garansi bahwa produk berkulitas tinggi, jaminan mendapatkan
ganti rugi apabila kualitas produk tidak sesuai dengan yang
45
dijanjikan, jaminan potongan harga apabila melakukan
pembelian ulang diperusahaan yang sama, dan lain-lain.
4) Strategi penanganan keluhan yang efisien
Menurut Schnaars dalam Tjiptono (2008: 43) penanganan
keluhan memberikan peuang untuk mengubah seorang pelanggan
yang tidak puas menjadi pelanggan produk perusahaan yang puas
(atau bahkan menjadi pelanggan abadi). Proses penanganan keluhan
yang efektif dimulai dari identifikasi dan penentuan sumber masalah
yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh. Langkah ini
merupakan langkah yang sangat vital, karena menentukan efektivitas
langkah-langkah selanjutnya. Sumber masalah ini perlu diatasi,
ditindaklanjuti, dan diupayakan agar dimasa mendatang tindak
timbul masalah yang sama.
Keterlibatan manajemen puncak dalam menangani keluhan
pelanggan juga memberikan dampak positif. Hal ini dikarenakan
pelanggan lebih suka berurusan dengan orang-orang yang memiliki
kekuasaan/wewenang untuk mengambil keputusan dan tindakan
untuk memecahkan masalah mereka. Ada empat aspek penting
dalam menangani keluhan, yaitu:
(a) Empati terhadap pelanggan yang ramah
Dalam menangani pelanggan yang emosi atau marah, peusahaan
perlu bersikap empati, karena bila tidak situasi akan bertambha
runyam. Perusahaan perlu meluangkan waktu untuk
46
mendengarkan keluhan mereka dan berusaha memahami situasi
yang dirasakan oleh pelanggan tersebut.
(b) Kecepatan dalam penanganan keluhan
Kecepatan merupakan hal yang sangat penting dlam penanganan
keluhan. Apabila keluhan dapat ditangani dengan cepat, maka
ada kemungkinan pelanggan tersebut menjadi puas. Apabila
pelanggan puas dengan cara penanganan keluhannya, maka
kemungkinan besar kemungkinannya akan menjadi pelanggan
perusahaan kembali.
(c) Kewajaran atau keadilan dalam memecahkan permasalahan tau
keluhan
Perusahaan perlu memperhatikan aspek kewajaran dalam hal
biaya dan kinerja jangka panjang. Hasil yag diharapakan
tentunya adalah situasi win-win, dimana pelanggan dan
perusahaan sama-sama diuntungkan (fair/realistis).
(d) Kemudahan bagi konsumen untuk menghubungi perusahaan
Hal ini sangat penting bagi konsumen untuk menyampaikan
komentar, saran, kritik, pertanyaan, maupun keluhannya. Disini
sangat dibutuhkan adanya metode komunikasi yang mudah dan
relatif tidak mahal, dimana pelanggan dapat menyampaikan
keluhannya.
5) Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi upaya seperti
melakukan pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan secara
47
berkesinambungan, memberikan pendidikan dan pelatihan
menyangkut komunikasi, salesmanship, dan public relationship
kepada pihak manajemen dan karyawan, memasukkan unsur
kemampuan untuk memuaskan pelanggan (yang penilainnya bisa
didasarkan pada survei pelanggan) kedalam sistem penilaian prestasi
karyawan, dan memberikan empowerment (wewenang) yang besar
kepada para karyawan dalam melaksanakan tugasnya.
6) Menetapkan Quality function Deployment (QFD)
QFD yaitu praktik untuk merancang suatu proses sebagai tanggapan
kebutuhan pelanggan. QFD merupakan konsep yang pertama kali
dikembangkan di Jepang dan kemudian berkembang luas dinegara-
negara lain. QFD berusaha menerjemahkan apa yang dibutuhkan
pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi. Hal ini
dilaksanakan dengan melibatkan pelanggan dalam proses
pengembangan produk sedini mungkin. Dengan demikian QFD
memungkinkan suatu perusahaan untk memprioritaskan kebutuhan
pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas
maksimum.
e. Manfaat Program Kepuasan Pelanggan
Terlepas dari perdebatan mengenai konsepnya, realisasi
kepuasan pelanggan melalui perencanaan, pengimplementasian, dan
48
pengendalian progrm khusus berpotensi memberikan beberapa manfaat
pokok (Tjiptono, 2007: 352), diantaranya sebagai berikut:
1) Reaksi terhadap produsen berbiaya rendah
Persaingan dalam banyak industri ditandai dengan overcapacity dan
oversupply. Dalam berbagai kasus, hal ini menyebabkan
pemotongan harga menjadi senjata strategis untk meraih pangsa
pasar. Fokus pada kepuasan pelanggan nerupakan upaya
mempertahankan pelanggan dalam rangka menghadapi para
produsen berbiaya rendah. Banyak perusahaan yang mendapati
cukup banyak pelanggan yang bersedia membayar harga lebih mahal
untuk pelayanan dan kualitas yang lebih baik. Konsumen seperti ini
tidak akan mengorbankan tingkat kualitas yang bisa diterima hanya
semata-mata untuk penghematan biaya tertentu yang tidak begitu
signifikan.
2) Manfaat ekonomis retensi pelanggan versus perpetual prospecting
Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan
memuaskan pelanggan saat ini jauh lebih murah daripada terus-
menerus berupaya menarik atau memprospek pelanggan baru. Hal
ini dikarenakan komponen biaya mencari pelanggan baru meliputi
sejumlah hal, seperti biaya iklan, biaya mendidik pelanggan agar
memahami sistem dan prosedur layanan perusahaan, dan lainnya.
49
3) Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan
Berdasarkan konsep costumer lifetime value, upaya mempertahankan
loylitas pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan selama
periode waktu yang lama bisa menghasilkan anuitas yang jauh lebih
besar daripada pembelian individual.
4) Daya persuasif gethok tular (word of mouth)
Dalam banyak industri (terutama sektor jasa), pendapat/opini dari
teman dan keluarga jauh lebih persuasif dan kredibel daripada iklan.
Oleh karena itu, banyak perusahaan yang tidak hanya meneliti
kepuasan total, namun juga menelaah sejauh mana pelanggan
bersedia merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain.
5) Reduksi sensitif harga
Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan
cenderung lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian
individualnya. Hal itu disebabkan faktor kepercayaan (trust) telah
terbentuk. Pelanggan yakin bahwa perusahaan langgananya tidak
akan bersikap oportunistik dan memanfaatkan mereka untuk
kepentingan sesaat.
6) Kepuasan pelanggan sebagai indikator kesuksesan bisnis dimasa
depan
Pada hakikatnya kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka
panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa
membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan prima. Program
50
kepuasan pelanggan relatif mahal dan tidak mendatangkan laba
dalam jangka pendek. Akan tetapi, hasilnya bisa dituai dalam jangka
panjang dan manfaat tersebut dapat bertahan lama. Oleh karena itu,
kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan bisnis dimasa
depan yang mengukur kecenderungan reaksi pelanggan terhadap
perusahaan dimasa yang akan datang.
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1
Dari kerangka penelitian tersebut diatas, maka dapat dibuat
persamaan matematisnya sebagai berikut:
Y = β0 + β1 X1 +β2 X2 + β3 X3 + e
Keterangan :
Kualitas Pelayanan
(X1)
Kepercayaan ( X2)
Atribut Produk
Islam (X3)
Kepuasan
Nasabah (Y)
H1
H2
H3
51
Y = Kepuasan nasabah
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Kepercayaan
X3 = Atribut Produk Islam
e = Standar error
β0, β1, β2, β3 = Koefisien regresi yang hendak dicari.
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Martono (2011: 63) adalah jawaban sementara
yang kebenarannya masih harus diuji, atau rangkuman kesimpulan teoritis yang
diperoleh dari tinjauan pustaka. Hipotesis juga merupakan proposisi yang akan
diuji kenerlakuannya atau merupakan suatu jawaban sementara atas pernyataan
penelitian. Menurut Supriyanto dan Machfudz (2010: 176) hipotesis adalah
kesimpulan sementara (pernyataan) yang haus dibuktikan kenbenarannya, hasil
pembuktian bisa salah atau bisa juga betul. Mengacu pada rumusan masalah,
teori yang telah dikemukakan, dan penelitian-penelitian terdahulu yang telah
dilaksanakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
1) Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah
Salah satu faktor penting yang dapat membuat pelanggan puas
adalah kualitas pelayanan. Apabila pelayanan yang diberikan oleh pihak
perbankan menunjukkan kualitas pelayanan yang menyenangkan dan
nyaman, maka nasabah akan puas terhadap pelayanan tersebut. Hubungan
antara kualitas pelayanan dengan kepuasan pelanggan didukung penelitian
yang dilakukan oleh Bastiar (2012) membuktikan dalam penelitiannya
52
bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Atmojo (2011)
menyatakan bahwa berdasarkan hasil uji t variabel kualitas pelayanan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah. Tjiptono
dan Chandra (2012: 76) juga mengatakan bahwa kualitas yang tinggi
menimbulkan tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi pula. Dari uraian
tersebut dapat dinyatakan bahwa aspek kualitas pelayanan diduga
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah dengan hipotesa:
H1 : kualitas pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah.
2) Pengaruh Kepercayaan terhadap Kepuasan Nasabah
Menurut Dabholkar dalam Junusi (2009) Kepercayaan konsumen
tergantung dari pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang atau
jasa dan menerima informasi yang baik daru penyedia jasa, sehingga
pengalaman dan informasi yang baik akan menumbuhkan kepercayaan
konsumen terhadap suatu produk maupun layanan jasa. Hal ini dikarenakan
pengalaman yang terbentuk pada memori konsumen terhadap suatu produk
atau jasa dapat membangun rasa percaya seseorang, jika pengalaman yang
mereka alami menyenangkan dan memuaskan mereka. Hubungan
kepercayaan dengan kepuasan pelanggan didukung penelitian yang
dilakukan oleh Bastiar (2012) dalam penelitiannya membuktikan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan kepercayaan terhadap kepuasan
nasabah. Menurut Junusi (2009) kepercayaan berpengaruh secara signifikan
53
terhadap kepuasan nasabah, jadi semakin tinggi derajat kepercayaan
nasabah maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan nasabah. Dari
uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa aspek kualitas pelayanan diduga
berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah dengan hipotesa:
H2 = kepercayaan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah
3) Pengaruh Atribut Produk Islam terhadap Kepuasan Nasabah
Setiap nasabah muslim pasti ingin menjaga kehalalan hartanya,
sesuai dengan prinsip syariah Islam, maka dia akan memilih bank yang
memiliki atribut produk Islam. Apabila Bank Syariah yang dipilih, secara
konsisten menunjukkan atribut keislaman pada produknya maka nasabah
akan puas menggunakan Bank Syariah tersebut, serta merekomendasikan
kepada orang terdekatnya untuk menggunakan Bank Syariah tersebut.
Hubungan atribut produk Islam dan kepuasan pelanggan didukung oleh
penelitian Junusi (2009) membuktikan bahwa atribut produk Islam
mempunyai hubungan yang positif dengan kepuasan pelanggan. Sari
(2011) dalam penelitiannya juga menunjukkan bahwa atribut produk Islam
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kepuasan nasabah. Menurut
Fornell and Wernerfelt dalam Atmojo (2010) yang menyatakan bahwa
atribut dari sebuah produk sangat erat kaitannya dengan customer
satisfaction karena semakin tinggi penilaian konsumen mengenai atribut
produk maka akan semakin tinggi pula kepuasan pelanggan yang akan
dirasakan. Dari uraian tersebut dapat dinyatakan bahwa aspek atribut
54
produk Islam diduga berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah
dengan hipotesa:
H3 = Atribut Produk Islam berpengaruh positif terhadap kepuasan
nasabah
55
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, yaitu
serangkaian penelitian yang banyak dituntutmenggunakan angka-angka
(Arikunto, 2010: 27). Sedangkan menurut Martono (2011: 20) penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data yang
berupa angka, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis untuk
mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut. penelitian
ini adalah membahas tentang pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, dan
atribut produk Islam terhadap kepuasan nasabah Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) SyariahKCP Salatiga.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian yang akan dilakukan adalah nasabah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga, yang dimulai
pada 24 Desember 2015 – 17 Januari 2016.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Bawono (2006: 28) populasi adalah keseluruhan
wilayah objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan
kemudian peneliti akan menarik kesimpulan dari populasi tersebut.
Sedangkan menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan
56
subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga.
2. Sampel
Menurut Bawono (2006: 28-29) sampel adalah objek atau
subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi,
agar dapat menghemat waktu dan biaya. Sehingga dalam menentukan
sampel harus hati-hati, karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya
merupakan kesimpulan dari populasi. Sedangkan menurut Arikunto
(2010: 174) sampel dalah sebagian aatu wakil populasi yang diteliti.
Metode pengambilan sampel yaitu dengan simple random
sampling, merupakan teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut
(Martono, 2011: 75).
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel yang
digunakan rumus menurut Bawono (2006: 29) sebagai berikut:
S=
( )
Keterangan:
S = Sampel
P = Populasi
e2
= error
Penelitian ini memerlukan sampel sebanyak 88 nasabah untuk
mewakili populasi nasabah yaitu 703 nasabah, tetapi dibulatkan menjadi
57
sebanyak 90 responden. Tingkat kesalahan 10%. Perolehan sampel (s)
minimum 88 orang dengan pertimbangan:
s =
( )
=
( ( ) )
=
=
= 87, 54 = 88 orang
D. Metode Pengumpulan data
Menurut Arikunto (2010: 161) data adalah segala fakta dan angka
yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Informasi yaitu
hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluanMetode
pengambilan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh peneliti untuk
mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah untuk menghasilkan suatu
kesimpulan ( Bawono, 2006 : 29 ). Teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh penulis dalam mengumpulkan data yaitu :
a. Data primer adalah data dan informasi yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti dari narasumber atau responden yang ada dilapangan
melalui (Bawono, 2006 : 29-30):
1) Kuisioner (Angket)
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada objek
penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna.
58
2) Wawancara
Wawancara adalah metode atau cara mengumpulkan data serta
berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung kepada
seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga berwenang
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
b. Data Sekunder adalah informasi dan data dari sumber arsip berupa buku-
buku yang relevan, jurnal, majalah, internet dan sumber lain yang
mengupas tentang penelitian ini (Bawono, 2006 : 30).
E. Skala Pengukuran Data
Menurut Bawono (2006: 31) skala pengukuran dapat
dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu; nominal, ordinal interval dan
rasio. Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan skala interval atau
disebut juga skala likert. Skala interval atau likert adalah memberikan
rangking kepada responden, yang diranking bisa berupa prefensi, perilaku dan
sebagainya. Kategori untuk skala ini terdiri dari lima tingkatan dimulai dari
sangat tidak tahu- sangat tahu.Lima kategori penilaian dalam masing-masing
pernyataan diberikan skor 1—5, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jawaban sangat tidak puas dengan skor 1
2. Jawaban tidak puas dengan skor 2
3. Jawaban netral dengan skor 3
4. Jawaban puas dengan skor 4
5. Jawaban sangat puas dengan skor 5
59
F. Definisi Operasional Penelitian
Menurut Bawano (2006: 27) definisi operasional merupakan definisi
tentang variabel-variabel yang akan digunakan, baik variabel dependent
maupun variabel independent, sehingga nantinya tidak menghasilkan data
yang bias. Sesuai dengan perumusan masalah yang ada maka, dalam
penelitian ini menggunakan 2 variabel, yaitu variabel bebas dan terikat.
1. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan suatu variabel yang dapat
mempengaruhi variabel lainnya (Sanusi, 2011: 50). Menurut Martono
(2011: 57) variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel lain atau menghasilkan akibat pada variabel yang lain, yang pada
umumnya berada dalam urutan tata waktu yang terjadi lebih dulu.
Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepuasan nasabah (X)
dengan indikator sebagai berikut:
a. Kualitas Pelayanan (X1)
Menurut Hasan (2010: 91) kualitas pelayanan merupakan ciri dan
sifat dari pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan karyawan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan oleh pelanggan atau
yang tersirat dalam diri pelanggan. Terdapat lima indikator
penelitian variabel kualitas pelayanan menurut Pasaruman dalam
Tjiptono (2007: 273), yaitu :
1) Keandalan
2) Daya tanggap
60
3) Jaminan
4) empati
5) Bukti fisik
b. Kepercayaan (X2)
Menurut Barnes (2003: 148) kepercayaan adalah keyakinan bahwa
seseorang akan menemukan apa yang ia inginkan pada diri orang
lain, dan bukan yang ia takutkan. Indikator penelitian variabel
kepercayaan menurut Tjiptono (2000: 237) dan Flavian Giunaliu
dalam Bastiar (2012) yaitu:
1) Brand reliability
2) Brand intentions
3) Kejujuran
4) Kebajikan
5) Kompetensi
c. Atribut Produk Islam (X3)
Atribut produk Islam yaitu atribut-atribut khusus yang melekat pada
bank syariah diantarannya seperti tidak ada unsur riba, sistem bagi
hasil, tidak ada unsur judi, untuk investasi yang halal, dan
melakukan aktivitas sesuai syariah (Atmojo, 2010). Indikator
penelitian variabel atribut produk Islam menurut Atmojo (2010)
yaitu:
1) Tidak ada unsur riba
2) Menggunakan sistem bagi hasil
61
3) Tidak ada unsur judi
4) Untuk investasi yang halal
5) Melakukan aktivitas sesuai syariah
2. Variabel Terikat
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel lain (Sanusi, 2011: 50). Sedangkan menurut Martono (2011: 57)
variabel terikat merupakan variabel yang diakibatkan atau dipengaruhi
oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah
kepusasan nasabah.
Menurut Westbrook dan Reilly dalam Tjiptono (2007: 349)
kepuasan pelanggan merupakan respons emosional terhadap
pengalaman-pengalaman berkaitan dengan produk atau jasa tertentu yang
dibeli, gerai ritel, atau bahkan pola perilaku (seperti perilaku berbelanja
dan perilaku pembeli), serta pasar secara keseluruhan. Respons
emosional dipicu oleh proses evaluasi kognitif yang membandingkan
persepsi (atau keyakinan) terhadap objek, tindakan atau kondisi tertentu
dengan nilai-nilai (atau kebutuhan, keinginan, dan hasrat)
individual.Indikator penelitiannya yaitu:
1) Kualitas produk
2) Kualitas pelayanan
3) Emosional
4) Harga
5) Biaya
62
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh
peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
lebih mudah diolah (Arikunto, 2010 : 203). Adapun instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket / kuesioner yang
rinciannya dapat diuraikan sebagai berikut :
Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel/Sub
Variabel
Indikator Skala
1
Kualitas
Pelayanan (X1)
- Keandalan
- Daya tanggap
- Jaminan
- Empati
- Bukti fisik
Interval
2
Kepercayaan (X2)
- Brand reliability
- Brand intention
- Kejujuran
- Kebajikan
- Kompetensi
Interval
3
Atribut Produk
Islam (X3)
- Tidak ada unsur riba
- Sistem bagi hasil
- Untuk investsi halal
- Aktivitas sesuai
syariah
Interval
63
4
Kepuasan
Nasabah (Y)
- Kualitas produk
- Kualitas pelayanan
- Emosional
- Harga
- Biaya
Interval
H. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 68) uji validitas yaitu
analisis yang dipakaip untuk mengukur seberapa cermat suatu test
melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat mencerminkan
variabel yang diukur. Sedangkan menurut Singarimbun dalam Supriyanto
dan Machfudz (2010: 249) uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
diukur.Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilihat dari korelasi
masing-masing score butir pertanyaan terhadap total score butir-butir
pertanyaan untuk toleransi menunjukkan hasil yang signifikan.
Signifikan atau tidaknya korelasi ini dapat dilihat pada kolom atau baris
total score (toleransi), apabila nilai pearson corelation berbintang dua,
maka tingkat korelasi signifikansi pada level 1% dan berbintang satu,
maka tingkat korelasi signifikansi pada level 5%.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas menurut Bawono (2006: 63) adalah menguji data
yang kita peroleh sebagai misal hasil dari kuestioner yang kita bagikan.
Jika kuisioner tersebut handal atau reliable, maka jawaban responden
64
tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Sedangkan menurut Hadi dalam
Bawono (2006: 63-64) uji reliabilitas analisis yang dipakai untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif
konsisten adalahatau tidak berbeda jika diukur ulang pada subjek yang
sama, sehingga dapat diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur
(kuesioner). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini
adalah teknik cronbach alpha. Daftar pertanyaan yang akan diuji
dikatakan reliable apabila nilai cronbach alpha> 0,60.
I. Uji Hipotesis
1. Uji t Test (Uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependent secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t
statistik untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat
kepercayaan tertentu (Bawono, 2006: 89-90). Untuk mengetahui
tingkat signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel
secara individu atau sendiri-sendiri dengan melihat nilai
signifikansinya pada tabel coefficients pada hasil regresi, apakah
kurang dari 5% atau 0.05.Jika nilai signifikannya < 5% maka variabel
independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen,
sebaliknya jika nilai signifikannya > 5% maka variabel independen
secara parsial tidak mempengaruhi variabel dependen.
65
2. Uji F (Uji secara serempak)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
terikat (Bawono, 2006: 91). Untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi
variabel dependen yaitu dengan melihat signifikansinya pada tabel
Anova dari persamaan regresi, apakah kurang dari 5% atau 0.05.
Apabila nilai signifikannya < 5% maka variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen, sebaliknya jika nilai
signifikannya > 5% maka variabel independen secara simultan tidak
mempengaruhi variabel dependen.
3. Uji R2 (Koefisien determinasi)
Uji koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X123…), atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen. Untuk mengetahui sejauh mana
kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
yaitu dengan melihat nilai R2
pada tabel model summary dari
persamaan regresi yang diperoleh. Apabila angka koefisien
determinan (R2) semakin mendekati 1 berarti model regresi yang
digunakan sudah semakin tepat sebagai model penduga terhardap
variabel dependen (Bawono, 2006: 92-93).
66
4. Analisis Regresi Berganda
Menurut Bawono (2006: 84-85) regresi ini digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk
meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang
lebih dari satu. Persamaan regresi berganda dapat berupa sebagai berikut:
Y= β0+ β1 X1+ β2X2+ β3X3+
Dimana:
Y = Kepuasan nasabah
β0 = Konstanta dari persamaan regresi
β123 = Koefisien dari variabel X123
X1 = Kualitas pelayanan
X2 = kepercayaan
X3 =Atribut Produk Islam
= Residual
J. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Menurut Bawono (2006: 115) Multikolinieritas adalah uji
yang digunakan untuk mengetahui situasi dimana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Masalah
multikolineritas biasanya muncul pada data time series yang apabila
masalah multikolinearitas ini serius dapat mengakibatkan berubahnya
tanda dari parameter estimasinya. Sedangkan menurut Ghozali (2001:
77) Multikolinearitas tujuannya adalah untuk menguji apakah ada
67
korelasi antara sesama variabel independen (multikolinearitas). Jika
terjadi korelasi antara variabel bebas cukup tinggi atau di atas 0,90
maka mengindikasikan adanya multikolinearitas. Selain itu dapat juga
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF),
apabila Tolerance lebih besar dari 0,10 (10%) atau nilai VIF lebih kecil
dari 10 maka tidak terjadi Multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskendastisitas terjadi apabila varian dari variabel
pengganggu tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul
apabial terjadi Heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi
tidak efisien lagi baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta
uji t-test dan F-test akan menyebabkan kesimpulan yang salah
(Bawono, 2006: 133). Cara mendeteksi Heteroskedastisitas yaitu
dengan menggunakan metode White Test. Secara manual uji ini
dilakukan dengan meregres residual kuadrat (U2i) dengan variabel
bebas dan perkalian variabel bebas. Dapatkan nilai R2 untuk
menghitung χ2
dimana χ2
= n * R2. Pengujiannya yaitu adalah jika χ
2
hitung < χ2 tabel, maka hipotesis adanya heteroskedastisitas dalam
model ditolak (Bawono, 2006: 145).
Menurut Bawono (2006: 145) dengan uji White ini, model
persamaan kita menjadi sebagai berikut:
U2i = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 ++ β4X1
2 + β5X2
2 + β6X3
2 + β7X1X2X3
68
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi kita, data variabel dependen dan independen yang kita pakai
apakah berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang
baik adalah yang datanya berdistribusi normal. Data normal yaitu data
yang dipakai atau didapat dari lapangan itu sesuai dengan teoritiknya
atau sampel yang diambil untuk penelitian tersebut mewakili populasi
yang dapat digunakan oleh peneliti. Untuk menguji data apakah
berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara melihat histogram dan
normal probability plot. Grafik histogram berdistribusi normal jika pola
mendekati normal dan bisa kita lihat adalah perbandingan antara data
observasi dengan distribusi yng mendekati distribusi normal. Grafik
normal probability plot berdistribusi normal jika titk-titik yang
menyebar berada disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya
mengikuti arah garis diagonalnya (Bawono, 2006: 174 -176).
K. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu merupakan data
yang berbentuk angka kemudian diproses dan diolah menggunakan SPSS
(Statistical Packagefor Social Science) 21 sesuai dengan keinginan oleh
pengguna (user) secara cepat dan tepat. Hasil atau output dari SPSS 21
tersebut kemudian dianalisis dan diinterpretasikan berdasarkan data yang
telah ada.
69
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
BTPN Syariah adalah Bank Umum Syariah ke 12 di Indonesia
yang memiliki tekad untuk menumbuhkan jutaan rakyat Indonesia
sehingga memiliki kehidupan yang lebih baik. BTPN Syariah lahir dari
perpaduan dua kekuatan yaitu, PT Bank Sahabat Purbadanarta dan Unit
Usaha Syariah BTPN. Bank Sahabat Purbadanarta yang berdiri sejak
Maret 1991 di Semarang, merupakan bank umum non devisa yang 70%
sahamnya diakusisi oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk
(BTPN) pada 20 Januari 2014 dan kemudian dikonversi menjadi BTPN
Syariah berdasarkan Surat Keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
tanggal 22 Mei 2014. Unit Usaha Syariah BTPN yang difokuskan
melayani dan memberdayakan keluarga pra sejahtera di seluruh
Indonesia adalah salah satu segmen bisnis di PT Bank Tabungan Nasional
Tbk sejak Maret 2008, kemudian dispin off dan bergabung ke BTPN
Syariah pada Juni 2014.
2. Visi, Misi dan Nilai
a. Visi
Menjadi bank syariah terbaik, untuk keuangan inklusif, mengubah
hidup berjuta rakyat indonesia.
70
b. Misi
Bersama kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih
berarti.
Bersama artinya dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh
pemangku kepentingan (stakeholders) tanpa terkecuali.
Stakeholders adalah seluruh karyawan, nasabah, pemerintah dan
regulator, pemegang saham, serta masyarakat luas secara umum.
Kita Ciptakan Kesempatan artinya mengupayakan untuk
menjadikan segala aktivitas yang di lakukan di BTPN Syariah
adalah sebuah kesempatan untuk tumbuh.
Tumbuh bermakna semua kesempatan yang ada harus mampu
membawa perubahan untuk setiap stakeholders ke arah yang lebih
baik.
Hidup yang Lebih Berarti artinya seluruh stakeholders BTPN
Syariah yang telah tumbuh, diharapkan mampu memberikan
manfaat bagi sekitarnya.
c. Nilai
―PRISMA‖: PRofesional, Integritas, Saling menghargai dan
kerjasaMA.
1) Profesional: Diwujudkan dengan cara meningkatkan keahlian
sesuai profesi kita. Perilaku yang diharapkan muncul adalah
seluruh karyawan berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri
ke arah yang lebih baik, mematuhi kode etik perusahaan, tidak
71
bekerja berdasar imbalan, menyelesaikan tugas dengan baik
sesuai target.
2) Integritas: Identik dengan citra positif seseorang, menyangkut
komitmen, kejujuran, dan keadilan. Perilaku yang diharapkan
muncul adalah jujur, bertindak sesuai norma, dan tidak
mengingkari janji.
3) Saling Menghargai: Bersikap hormat, menghargai pendapat, dan
kontribusi rekan kerja yang lain sesuai dengan tugas, tanggung
jawab, dan kompetensinya. Perilaku yang diharapkan muncul
adalah bisa mendengarkan pendapat dan menghargai hasil karya
orang lain.
4) Kerjasama: Mengutamakan kepentingan dan tujuan bersama
serta menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan. Perilaku
yang diharapkan muncul adalah mampu bekerja dalam tim dan
mempercayai peran yang dilakukan masing-masing orang, tidak
membiarkan anggota tim bekerja sendiri, dan memberi bantuan
bila ada yang kesulitan.
3. Identitas Tempat Penelitian
a) Nama : PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
b) Alamat : Kantor Cabang Pembantu Salatiga
Jl. Resident Indarjo, Gedongan, Tingkir, RT
001/RW 005, Salatiga
c) Homepage : www.btpnsyariah.com
72
d) Tanggal berdiri : 20 Januari 2014
e) Tanggal beroperasi : 14 Juli 2014 – Sekarang
4. Struktur Organisasi
BTPN Syariah Salatiga merupakan kantor cabang pembantu yang
masih kecil dengan karyawan berjumlah sebanyak 6 orang. Struktur
organisasi dengan yang berjumlah enam karyawan ini adalah sebagai
berikut:
a. Yulius Hendigyas Bimakso selaku Manajer
b. Andika Fauzi selaku Wakil Manajer
c. Afthon Usyagi selaku Pembina Sentral atau AO (Account Officer) 1
d. Andreas Tri Hantoro selaku Pembina Sentral atau AO 2
e. Fajar Dwi Utomo B.A. selaku Pembina Sentral atau AO 3
f. Agus Istanto selaku Pembina Sentral Collection
Struktur Organisasi
b.
Gambar 4.1
P S C
Manajer
Wakil Manajer
P S/ AO
P S/ AO P S/ AO
73
5. Tugas dan Wewenang
a. Tugas dari manajer cabang Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(BTPN) Syariah KCP Salatiga, antara lain:
1) Mengarahkan kinerja karyawan
2) Memberi Acc bila ada pengajuan pembiayaan dan transaksi
lainnya
3) Mencari calon nasabah dan penarikan transaksi
4) Memberikan pelatihan dasar keanggotaan bagi nasabah
5) Dan pekerjaan manajer pada umumnya
b. Tugas dari wakil manajer Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Syariah KCP Salatiga, antara lain:
1) Membantu manajer menjalankan tugasnya.
2) Mendampingi saat melakukan pelatihan keanggotaan
3) Mencari calon nasabah dan penarikan transaksi
c. Tugas dari pembina sentral Bank Tabungan Pensiunan Nasional
(BTPN) Syariah KCP Salatiga, antara lain:
1) Mencari nasabah sebanyak-banyaknya.
2) Melayani nasabah di tempat Nasabah, baik itu toko, pasar, ataupun
rumah nasabah.
3) Setelah melakukan penarikan PS membuat laporan dan
menyerahkan dana serta slip untuk selanjutnya di input, kedalam
komputer.
74
d. Tugas dari pembina sentral colleciont Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga. Tugas PSC pada dasarnya
sama dengan tugas PS lainnya, akan tetapi yang membedakannya
adalah pekerjaan tambahan dalam melakukan tarikan tagihan. Jadi jika
ada nasabah yang melakukan transaksi murabahah pihak yang
bertugas melakukan penarikan pembayaran adalah PSC.
B. Identitas Responden
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di Bank
Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga dengan
respondennya yaitu nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN)
Syariah KCP Salatiga. Data yang diperoleh oleh peneliti adalah dari
kuesioner yang telah dibagikan kepada responden kemudian diolah dan
dianalisis menggunakan prosedur statistik deduktif.
1. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No Jenis Kelamin Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 Perempuan 90 orang 100 %
Jumlah 90 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
75
Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa semua responden yang
digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah perempuan yang berjumlah
90 orang dengan prosentase 100 %.
2. Usia Responden
Tabel 4.2
Usia Responden
No Usia Responden Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
1 < 20 tahun 2 2 %
2 21-30 tahun 6 7 %
3 31-40 tahun 23 26 %
4 41-50 tahun 19 21 %
5 > 50 tahun 40 44 %
Jumlah 90 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Dari tabel diatas dapat diketahui usia nasabah terbanyak yang menjadi
responden dalam penelitian ini adalah usia > 50 tahun yaitu 40 orang
dengan prosentase 44%, kemudian usia 31-40 tahun berjumlah 23 orang
dengan prosentase 26%, usia 41-50 tahun 19 orang dengan prosentase
21%, usia 21-30 tahun ada 6 orang dengan prosentase 7% dan urutan
terakhir adalah usia < 20 tahun yaitu 2 orang dengan prosentase 2%.
76
3. Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.3
Tingkat Pendidikan Responden
No Pendidikan Jumlah responden (orang) Presentase (%)
1. SD 27 30 %
2. SMP 21 23 %
3. SMA 31 34 %
4. Diploma 7 8 %
5. Sarjana 4 5 %
Jumlah 90 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui tingkat pendidikan nasabah
yang menjadi responden penelitian adalah SD berjumlah 27 orang dengan
prosentase 30%, SMP berjumlah 21 orang dengan prosentase 23%, SMA
berjumlah 31 orang dengan prosentase 34%, Diploma sebanyak 7 orang
dengan prosentase 8%, dan terakhir yaitu sarjana sebanyak 4 orang dengan
prosentase 5%. Sehingga dapat disimpulkan pendidikan terbanyak
responden adalah SMA sebanyak 31 orang dengan prosentase 34%.
77
4. Jenis Pekerjaan Responden
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
No Pekerjaan Jumlah Responden Presentase (%)
1. Pelajar 3 3 %
2. Pedagang/Wiraswasta 37 41 %
3. Petani 34 38 %
4. Buruh 16 18 %
Jumlah 90 orang 100%
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa nasabah terbanyak yang
menjadi responden adalah bekerja sebagai Pedagang, yaitu berjumlah 37
orang dengan prosentase 41%, kemudian disusul Petani sebanyak 34 orang
dengan prosentase 38%, Buruh sebanyak 16 orang dengan prosentase
18%, kemudian yang terakhir Pelajar sebanyak 3 orang dengan prosentase
3 %.
78
5. Penghasilan Responden
Tabel 4.5
Penghasilan Responden
No Penghasilan Jumlah Responden
(orang)
Presentase (%)
1. 500.000 – 1.000.000 27 30 %
2. 1.100.000 – 3.000.000 59 66 %
3. > 3.000.000 4 4 %
Jumlah 90 100 %
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Dari tabel diatas dapat kita ketahui sebanyak 27 orang
berpenghasilan Rp.500.000 – 1.000.000 dengan prosentase 30%,
kemudian 59 orang berpenghasilan Rp.1.100.000- 3.000.000 dengan
prosentase 66% dan yang terakhir sebanyak 4 orang berpenghasilan >
3.000.000. Sehingga dapat dilihat penghasilan terbanyak adalah
Rp.1.100.000 – 3.000.000 sebanyak 59 orang dengan prosentase 66%.
C. Hasil Pengujian Instrumen
Dalam suatu penelitian seorang peneliti membutuhkan suatu alat
atau instrumen, maka dalam penelitian tersebut terlebih dahulu menguji
instrument menggunakan uji reliabilitas dan uji validitas supaya bisa
menghasilkan suatu penelitian yang akurat (Bawono, 2006 : 63).
79
1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
a. Uji Validitas
Menurut Singarimbun dalam Supriyanto dan Machfudz (2010:
249) uji validitas yaitu uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh
mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur. Butir
pertanyaan dinyatakan valid apabila nilai pearson corelation
berbintang dua, maka tingkat korelasi signifikansi pada level 1% dan
berbintang satu, maka tingkat korelasi signifikansi pada level 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas
Variabel
Pearson
Corelation
Significant (2-
Tailed)
Kesimpulan
X1 1 ,801** ,000 Valid
2 ,889** ,000 Valid
3 ,798** ,000 Valid
4 ,754** ,000 Valid
5 ,742** ,000 Valid
X2 6 ,687** ,000 Valid
7 ,802** ,000 Valid
8 ,791** ,000 Valid
80
9 ,798** ,000 Valid
10 ,690** ,000 Valid
X3 11 ,879** ,000 Valid
12 ,768** ,000 Valid
13 ,714** ,000 Valid
14 ,758** ,000 Valid
15 ,691** ,000 Valid
Y 16 ,353** ,001 Valid
17 ,789** ,000 Valid
18 ,737** ,000 Valid
19 ,726** ,000 Valid
20 ,730** ,000 Valid
Sumber : Data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas, diketahui semua pertanyaan yang
digunakan dalam kuesioner adalah valid, semua item pertanyaan dalam
variabel berbintang dua yang menunjukkan signifikansi pada level 1%.
Sehingga tidak ada item yang dihapus dan semua item pertanyaan dapat
digunakan pada keseluruhan model pengujian.
81
b. Uji Reliabilitas
Menurut Hadi dalam Bawono (2006: 63-64) uji reliabilitas
adalah analisis yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana pengukuran
data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika
diukur ulang pada subjek yang sama, sehingga dapat diketahui
konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuesioner). Teknik yang
digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah teknik cronbach
alpha. Daftar pertanyaan yang akan diuji dikatakan reliable apabila
nilai cronbach alpha > 0,60.
Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach’s Alpha Kesimpulan
1. X1 0,805 Reliable
2. X2 0,795 Reliable
3. X3 0,797 Reliable
4. Y 0,772 Reliable
Sumber : Data Primer yang Diolah (2016)
Hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan nilai X1 sebesar 0,805,
berarti item pada variabel tersebut layak digunakan sebagai alat ukur
karena lebih besar dari nilai cronbach’s alpha 0,60. Nilai X2 sebesar
0,795, berarti item pada variabel tersebut layak digunakan sebagi alat
ukur karena lebih besar dari nilai cronbach’s alpha 0,60. Nilai X3
sebesar 0,797, berarti item pada variabel tersebut layak digunakan
82
sebagai alat ukur karena lebih besar dari nilai cronbach’s alpha 0,60.
Nilai Y sebesar 0,772, berarti item pada variabel tersebut layak
digunakan sebagai alat ukur karena lebih besar dari nilai cronbach’s
alpha 0,60. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semua item pada masing-
masing variabel layak digunakan sebagai alat ukur karena nilai
cronbach’s alpha > 0,60.
D. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji t Test
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independent mempengaruhi variabel dependent secara individu atau
sendiri-sendiri. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji t statistik
untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat kepercayaan
tertentu (Bawono, 2006: 89-90). Berikut adalah hasil uji t dengan
menggunakan SPSS versi 21:
Tabel 4.8
Hasil Uji t Test
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Kepercayaan
Atribut Produk Islam
5,912 1,065 5,551 ,000
,196 ,084 ,241 2,325 ,022
,185 ,075 ,232 2,462 ,016
,366 ,093 ,430 3,953 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber : data primer yang diolah (2016)
83
Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel
independen X dengan hipotesis sebagai berikut:
Ha : terdapat pengaruh antara X dan Y
Apabila nilai signifikansi kurang dari nilai alfa (α) 0,05, maka
variabel tersebut dinyatakan positif mempengaruhi variabel
dependennya. Berdasarkan hasil uji t, peneliti mendapatkan nilai t
hitung masing-masing untuk kualitas pelayanan, kepercayaan dan
atribut produk Islam, yaitu:
1) Variabel kualitas pelayanan dengan t hitung sebesar 2,325 dan
dengan nilai signifikansi kualitas pelayanan sebesar 0,022, dimana
nilai signifikansi lebih kecil dari α 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
kualitas pelayanan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Dengan demikian, secara empiris
menolak hipotesis null dan menerima hipotesis satu (1) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal ini berarti semakin baik
kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah oleh bank syariah,
maka semakin tinggi kepuasan yang dirasakan nasabah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik dari
Atmojo (2011) dalam penelitiannya yang mengatakan bahwa dengan
adanya pemberian kualitas pelayanan yang baik akan mampu
memberikan kepuasan kepada nasabah, karena tingginya tingkat
kualitas pelayanan yang diberikan akan menjadikan kunci sukses
84
strategi pemasaran bagi suatu usaha dalam menjalin hubungan
jangka panjang antara perusahaan dengan pelanggannya.
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Bastiar (2012) dan Atmojo (2011) yang
menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
2) Variabel kepercayaan dengan t hitung sebesar 3,953 nilai
signifikansi kepercayaan sebesar 0,016, dimana nilai signifikansi
lebih kecil dari nilai α 0,05, maka dapat dikatakan bahwa
kepercayaan secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Dengan demikian secara empiris
menolak hipotesis null dan menerima hipotesis dua (2), yang
menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
kepercayaan nasabah terhadap pihak perbankan maka semakin tinggi
pula kepuasan yang dirasakan oleh nasabah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik dari
Sari (2011) yang mengatakan bahwa kepercayaan dibutuhkan untuk
membangkitkan kepuasan nasabah terhadap bank syariah. Nasabah
yang telah memilki rasa puas pada bank syariah, maka nasabah
tersebut akan cenderung melakukan transaksi berulang dan mencari
apa yang dibutuhkannya kepada bank syariah tersebut.
85
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Junusi (2009), Sari (2011) dan Bastiar (2012)
yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dn
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
3) Variabel atribut produk Islam dengan t hitung sebesar 3,610 dan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai signifikansi
lebih kecil dari nilai α 0,05, maka dapat dikatakan bahwa atribut
produk Islam secara statistik berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah. Dengan demikian secara empiris
menolak hipotepsis null dan menerima hipoptesis tiga (3), yang
menyatakan bahwa atribut produk Islam berpengaruh positif dan
sigpnifikan terhadap kepuasan nasabah. Hal ini berarti semakin baik
nilai atribut produk Islam yang dimiliki oleh bank syariah tersebut,
maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh nasabah.
Hasil penelitian ini konsisten dengan pernyataan teoritik dari
Junusi (2009) yang menyatakan bahwa atribut-atribut produk Islam
yang dinilai penting oleh nasabah/konsumen akan mempengaruhi
sikap puas terhadap produk Islam yang ditawarkan oleh bank
syariah.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Atmojo (2011), Junusi (2009) dan Sari (2011) yang
menyatakan bahwa atribut produk Islam berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah.
86
2. Uji F test
Uji ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel bebas secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel
terikat (Bawono, 2006: 91). Adapun hasil uji F-test sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji F test
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression
Residual
Total
519,843 3 173,281 64,064 ,000b
232,613 86 2,705
752,456 89
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
b. Predictors: (Constant), Atribut Produk Islam, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan
Sumber : data primer yang diolah (2016)
Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa F hitung
sebesar 64,064 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana nilai
signifikansi ini kurang dari nilai alfa (α) sebesar 0,05. Hal tersebut
dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu kualitas pelayanan,
kepercayaan dan atribut produk Islam secara bersama-sama
mempengaruhi kepuasan nasabah.
Dengan demikian, hasil tersebut secara empiris menolak
hipotesis null dan menerima hipotesis 4 yang menyatakan bahwa
kualitas pelayanan, kepercayaan dan atribut produk Islam secara
bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah.
87
3. Uji R2
Uji koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen
(X123…), atau sejauh mana kontribusi variabel independen
mempengaruhi variabel dependen (Bawono, 2006: 92). Adapun hasil uji
koefisien determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,831a ,691 ,680 1,64463
a. Predictors: (Constant), Atribut Produk Islam, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Sumber : data primer yang diolah (2016)
Hasil pada tabel tersebut menunjukan bahwa koefisien
korelasi (R) sebesar 0,831 yang berati bahwa terdapat hubungan yang
kuat dan positif antara variabel independen terhadap variabel dependen
kerena nilai R mendekati angka 1. Artinya semakin besar nilai X maka
semakin besar pula nilai Y. Sedangkan hasil R2
sebesar 0,691 yang
berarti bahwa 69,1% variabel Y dipengaruhi oleh variabel X, sedangkan
30,9% variabel dipengaruhi oleh variabel lain diluar model persamaan
penelitian.
E. Analisis Regresi Berganda
Menurut Bawono (2006: 84-85) regresi ini digunakan untuk
menganalisis data yang bersifat multivariate, analisis ini digunakan untuk
88
meramalkan nilai variabel dependen dengan variabel independen yang
lebih dari satu.
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
B Std.
Error
Beta
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Kepercayaan
Atribut Produk Islam
5,912 1,065 5,551 ,000
,196 ,084 ,241 2,325 ,022
,185 ,075 ,232 2,462 ,016
,366 ,093 ,430 3,953 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
sumber: data primer yang diolah (2016)
Kepuasan = 5,912 + 0,196 Kualitas Pelayanan + 0,185 Kepercayaan +
0,366 Atribut Produk Islam + ε
Dari persamaan fungsi di atas dapat diartikan bahwa:
a. Konstanta sebesar 5,912 menyatakan bahwa jika variabel kualitas
pelayanan, kepercayaan, dan atribut produk Islam dianggap konstan
atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan nasabah sebesar 5,912.
b. Kualitas pelayanan sebesar 0,196 menyatakan bahwa jika kualitas
pelayanan mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kepercayaan
dan atribut produk Islam konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka
kepuasan nasabah mengalami peningkatan sebesar 0,196.
c. Kepercayaan sebesar 0,185 menyatakan bahwa ketika kepercayaan
mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kualitas pelayanan dan
89
atribut produk Islam konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka
kepuasan nasabah mengalami peningkatan sebesar 0,185.
d. Atribut Produk Islam sebesar 0,366 menyatakan bahwa ketika Atribut
Produk Islam mengalami peningkatan 1 satuan sedangkan kualitas
pelayanan dan kepercayaan konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka
kepuasan nasabah mengalami peningkatan sebesar 0,366.
F. Uji Asumsi Klasik
Menurut Bawono (2006:115) uji asumsi klasik merupakan tahapan
penting dilakukan dalam proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat
gejala asumsi klasik diharapkan dapat dihasilkan modal regresi yang
handal sesuai dengan kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator),
yang menghasilkan model regresi yang tidak bias dan handal sebagai
penaksir. Uji asumsi klasik terdiri dari: heteroscedasticity, multicolinearity
dan normality.
1. Uji Multikolinearitas
Menurut Bawono (2006: 115) uji multikolinieritas adalah uji yang
digunakan untuk mengetahui situasi dimana terdapat korelasi variabel-
variabel bebas diantara satu dengan yang lainnya. Sedangkan menurut
Ghozali (2001: 77) Multikolinearitas tujuannya adalah untuk menguji
apakah ada korelasi antara sesama variabel independen
(multikolinearitas). Jika terjadi korelasi antara variabel bebas cukup
tinggi atau di atas 0,90 maka mengindikasikan adanya gejala
multikolinearitas. Selain itu dapat juga dengan melihat nilai Tolerance
90
dan Variance Inflation Factor (VIF), apabila Tolerance lebih besar dari
0,10 (10%) atau nilai VIF lebih kecil dari 10, maka tidak terjadi gejala
Multikolinearitas.
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Kualitas Pelayanan
Kepercayaan
Atribut Produk Islam
,335
,404
,303
2,987
2,475
3,298
sumber: data primer yang diolah (2016)
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilihat pada kolom Collinearity
Statistics yaitu nilai Tolerance dan VIF. Yang menunjukkan nilai VIF
lebih kecil dari 10 dan nilai Tolerance menunjukkan lebih besar dari
angka 0,1 (10%), maka dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas
pelayanan, kepercayaan, dan atibut produk Islam tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
2. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskendastisitas terjadi apabila varian dari variabel pengganggu
tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabial terjadi
Heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi
baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-test
akan menyebabkan kesimpulan yang salah (Bawono, 2006: 133). Cara
91
mendeteksi Heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan metode
White Test. Secara manual uji ini dilakukan dengan meregres residual
kuadrat (U2i) dengan variabel bebas dan perkalian variabel bebas, yaitu
dengan rumus: U2i = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 ++ β4X1
2 + β5X2
2 + β6X3
2
+ β7X1X2X3. Dapatkan nilai R2 untuk menghitung χ
2 dimana χ
2 = n * R
2.
Pengujiannya yaitu adalah jika χ2 hitung < χ
2 tabel, maka hipotesis
adanya heteroskedastisitas dalam model ditolak (Bawono, 2006: 145).
Tabel 4.13
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,417a ,174 ,081 3,53185
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1, Kualitas Pelayanan, Atribut Produk
Islam, Kepercayaan, X1.X2, X2.X3, X1.X3
Sumber: data primer yang diolah (2016)
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai R2
sebesar 0,174,
maka kita dapat mengetahui besarnya χ2 hitung yaitu 0,174 * 90 =
15,66. Sedangkan besarnya χ2 tabel adalah 109,7730. Karena χ
2 hitung
< χ2 tabel, maka gejala penyakit heteroskedastisitas dalam model
persamaan ini tidak ada.
3. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model
regresi kita, data variabel dependen dan independen yang kita pakai
92
apakah berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang
baik adalah yang datanya berdistribusi normal. Untuk menguji data
apakah berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan cara melihat
histogram dan normal probality plot (Bawono, 2006: 174-176).
Grafik Histogram
Gambar 4.2
Dalam grafik histogram diatas, dapat kita lihat perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
normal. Terlihat bahwa grafik Histogram menunjukkan pola distribusi
yang mendekati normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model
regresi memenuhi asumsi normalitas.
93
Grafik Normal Plot
Gambar 4.3
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat dilihat adalah
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik
Normal Plot terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal, sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
94
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dibahas dalam bab sebelumnya, maka
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil uji t yaitu analisis data secara parsial diperoleh hasil
bahwa variabel kualitas pelayanan sebesar 0,022, kepercayaan sebesar 0,016
dan atribut produk Islam sebesar 0,000 dimana nilai signifikansi tersebut
lebih kecil dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan,
keercayaan dan atribut produk Islam berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap kepuasan nasabah. Dimana dari hasil tersebut faktor
atribut produk Islam berpengaruh paling besar terhadap kepuasan nasabah.
Hal tersebut berarti semakin tinggi kualitas pelayanan, semakin mampu bank
syariah menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan nasabah atau calon
nasabah, dan semakin baik atribut produk Islam yang dimiliki oleh pihak
perbankan syariah, maka semakin tinggi pula kepuasan yang dirasakan oleh
nasabah.
Sedangkan berdasarkan hasil uji F (uji secara simultan) menunjukkan
hasil F hitung sebesar 64,064 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, dimana
nilai signifikansi tersebut kurang dari nilai alfa (α) 0,05, maka hal tersebut
dapat dikatakan bahwa variabel kualitas pelayanan, kepercayaan, dan atribut
95
produk Islam secara bersama-sama berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap kepuasan nasabah.
B. Saran
Adapun saran yang diajukan peneliti dari penelitian yang telah
dilakukan bagi peneliti selanjutnya yaitu mengingat koefisien determinasi
(R²) yang diperoleh dari penelitian ini sebesar 0,691 atau 69,1%, hal ini
berarti kemampuan model dalam menjelaskan perilaku variabel kepuasan
nasabah sebesar 30,9% sudah tergolong tinggi, sehingga bagi peneliti
selanjutnya disarankan dapat mengembangkan penelitian lanjutan dengan
meneliti faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan nasabah
misalnya seperti nilai ekonomis (bagi hasil), informasi, komunikasi yang
dibutuhkan nasabah, dan faktor-faktor lain yang belum pernah diteliti
sebelumnya.
Daftar Pustaka
Antonio, M Syafii. 2007. Bank Syariah dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Atmojo, agung Purwo. 2010. Skripsi. "Analisis Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai
Nasabah, Dan Atribut Produk Islam Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi
Kasus Pada BNI Syariah Cabang Semarang)". UNDIP Semarang.
Bakhtiar, M Rifki. 2011. Skripsi. "Pengaruh Atribut Produk Islam dan Kualitas
Pelayanan terhadap Tingkat Pertumbuhan Pendapatan dan Return on
Assets (ROA) dengan Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah sebagai
Variabel Intervening: Studi Empiris Pada Bank Umum Syariah di
Indonesia". Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Barnes, James G. 2003. Rahasia Manajemen Hubungan Pelanggan. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Bastiar, Agus. 2012. Skripsi. "Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan
Nilai Pelanggan Terhadap Kepuasan Nasabah Bank (Studi Kasus Pada
Nasabah BRI Unit Pangandaran Banjar)". Universitas Negeri
Yogyakarta.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Efriyuzal, Yesi Elsandra. 2013. Jurnal. "Pengaruh Atribut Produk, Komitmen
Agama, Kualitas Pelayanan dan Kepercayaan Nasabah dengan Kepuasan
Sebagai Variabel Intervening". Jurnal Ekonomi STIE Haji Agus Salim
Bukittinggi. Vol, 14. No, 2. Hal, 142.
El Junusi, Rahman. 2009. Skripsi. "Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen
Agama, Kualitas Jasa dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank Syari‘ah (Pada Bank Muamalat Kota
Semarang)". Prodi Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Walisongo.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Hasan, Ali. 2010. Marketing Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hidayat, Rahmat. 2009. Jurnal. "Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk dan
Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank
Mandiri". Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Universitas Trunojoyo
Madura. Vol,11.No,1.
Husnah, Arini Mar‘atul. 2015. Skripsi. "Analisis pengaruh kualitas pelayanan,
kepercayaan, dan aksesibilitas terhadap kepuasan nasabah (survei pada
nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang Kudus)". Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Ika, Nur Dewi. 2013. Skripsi. "Pengaruh Kualitas Layanan, Nilai Nasabah, Dan
Atribut Produk Islam Terhadap Kepuasan Nasabah (Studi Kasus PT.
Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Malang)". Universitas Brawijaya
Malang.
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Press.
Kotler, philip dan AB Susanto. 1999. Manajemen Pemasaran Jasa di Indonesia.
Jakarta: Salemba Empat.
Kotler, philip. 2002. Manajemen pemasaran. Jakarta: Prehallindo.
Lovelock, C dan L.K. Wright. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Indeks
Martono, Nanang. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: PT Grafindo Persada.
Napian, Sukron. 2013. Skripsi. "Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi,
Kepercayaan Merk dan Kepuasan Konsumen terhadap keputusan di
pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio Soul (Studi pada Pengguna Mio
Soul Wilayah Ciputat)". UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Peter, J Paul dan Jerry J Olson. 2000. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ratnasari, Ririn dan Mastuti H Aksa. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori
dan Kasus. Bogor: Ghalia Indonesia.
Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Sari, Armida. 2011. Tesis. "Pengaruh Atribut Produk Islam, Komitmen Agama,
Kualitas Jasa Dan Kepercayaan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. BPRS
Puduarta Insani Tembung". IAIN Sumatra Utara.
Supriyanto, A Sani dan Masyhuri Machfudz. 2010. Metodologi Riset: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Malang: UIN MALIKI Press
Tjiptono, Fandy dan Grejorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
Tjiptono, Fandy . 2007. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayu Media publishing.
_____________ . 2011. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: Bayu Media publishing.
_____________ . 2000. Strategi pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
_____________ . 2008. Strategi pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi.
www.btpnsyariah.com. diakses pada tanggal 7 Januari 2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Zuhrotul Koniah
NIM : 213 11 023
Tempat, Tgl Lahir : Kab. Semarang, 23 Mei 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa Segiri RT 08 RW 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang
Jawa 50771
IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ayah : Baqok
Pekerjaan : Petani
Nama Ibu : Sunarti
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Desa Segiri RT 08 RW 02 Kec. Pabelan Kab. Semarang Jawa
50771
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SDN 01 Segiri, lulus tahun 2007
2. MTs Darul ‗Ulum Suruh, lulus tahun 2008
3. MAN Suruh. Lulus tahun 2011
4. IAIN Salatiga Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan S1 Perbankan
Syariah angkatan 2011
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 12 Januari 2016
Yang membuat
Zuhrotul Koniah
NIM 213 11 023
Kuesioner Penelitian
Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/i
Nasabah BTPN Syariah KCP Salatiga
Assalamu‘alaikum Wr.Wb
Dengan hormat, berkenaan dengan penyelesaian skripsi yang berjudul ―Analisis
Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan, dan Atribut Produk Islam terhadap Kepuasan
Nasabah Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga‖, saya:
Nama : Zuhrotul Koniah
NIM : 21311023
Program Studi : S1 Perbankan Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas : IAIN Salatiga
Memohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdr/i nasabah Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga untuk mengisi kuesioner penelitian yang peneliti
berikan.
Seluruh informasi data yang Bapak/ Ibu/Sdr/i berikan sangatlah berarti dalam
penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi saya dan akan saya jamin kerahasiaannya
hanya untuk kepentingan akademik. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu/Sdr/i saya
ucapkan terima kasih.
Wassalamu‘alaikum Wr.Wb
Salatiga, Desember 2015
Zuhrotul Koniah
ANGKET / KUESIONER
I. Isilah identitas Bapak/Ibu/Sdr/i sebagai berikut :
1. Nama (boleh tidak diisi) : ...................................................................
2. Alamat : ....................................................................
3. No. Telephon : ....................................................................
4. Jenis Kelamin
Pria
Wanita
5. Usia responden
< 20 tahun
21 - 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
> 50 tahun
6. Tingkat Pendidikan
SD
SMP
SMA
Diploma
Sarjana
7. Jenis pekerjaan
Pelajar
Pedagang/Wiraswasta
Petani
Buruh
8. Penghasilan
500.000 – 1.000.000
1.100.000 – 3.000.000
> 3.000.000
II. DAFTAR PERTANYAAN
Berilah tanda centang () pada pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan
pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah di Bank Tabungan Pensiunan
Nasional (BTPN) Syariah KCP Salatiga sesuai dengan pilihan anda pada kolom berikut:
1) Sangat Tidak Setuju (STS)
2) Tidak Setuju (TS)
3) Netral (N)
4) Setuju (S)
5) Sangat Setuju (SS)
No. Pertanyaan
Jawaban
STS TS N S SS
A. KUALITAS PELAYANAN
1. Karyawan BTPN Syariah KCP Salatiga
melakukan pencatatan yang teliti dalam setiap
transaksi
2. Karyawan BTPN Syariah KCP Salatiga
mendengar dengan baik keluhan nasabah
3. Customer service BTPN Syariah KCP Salatiga
memberikan informasi yang jelas kepada
nasabah
4. Teller BTPN Syariah KCP Salatiga
memperlakukan nasabah dengan baik ketika
melakukkan transaksi
5. BTPN Syariah KCP Salatiga mempunyai ruang
tunggu yang nyaman
No Pertanyaan
Jawaban
STS TS N S SS
B. KEPERCAYAAN
1. BTPN Syariah KCP Salatiga memberikan
pelayanan yang sesuai dengan keinginan
nasabah
2. BTPN Syariah KCP Salatiga memberikan solusi
yang tepat dan terbuka pada setiap keluhan
nasabah
3. BTPN Syariah KCP Salatiga menjamin
kerahasiaan transaksi nasabah
4. Karyawan BTPN Syariah KCP Salatiga
mengutamakan kepentingan nasabah
5. BTPN Syariah KCP Salatiga memberikan
tenggang waktu kepada nasabah yang masih
mempunyai tanggungan pinjaman
No.
Pertanyaan
Jawaban
STS TS N S SS
C. ATRIBUT PRODUK ISLAM
1. Anda memilih menjadi nasabah BTPN Syariah
KCP Salatiga karena menghindari unsur riba
2. Anda memilih menggunakan produk/jasa BTPN
Syariah KCP Salatiga karena menggunakan
sistem bagi hasil
3. Anda memilih menggunakan produk/jasa BTPN
Syariah KCP Salatiga karena bebas dari judi
atau bersifat untung-untungan
4. Anda menabung di BTPN Syariah KCP Salatiga
karena dananya diinvestasikan untuk usaha-
usaha yang halal
5. Anda menjalin hubungan dengan BTPN Syariah
KCP Salatiga karena aktivitas/operasionalnya
sesuai dengan syariah Islam
No.
Pertanyaan
Jawaban
STS TS N S SS
D. KEPUASAN NASABAH
1. Anda sering membicarakan hal-hal positif
tentang kualitas produk/jasa dari BTPN Syariah
KCP Salatiga
2. Anda puas terhadap pelayanan yang telah
diberikan oleh BTPN Syariah KCP Salatiga
3. Anda puas dan bangga menggunakan
produk/jasa BTPN Syariah KCP Salatiga
4. Produk/jasa BTPN Syariah KCP Salatiga
mempunyai harga yang kompetitif dibandingkan
produk/jasa di Bank Syariah lain
5. Anda tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan
atau membuang waktu lama untuk mendapatkan
produk/jasa BTPN Syariah KCP Salatiga yang
diinginkan
1 2 3 4 5 Jml_X1 6 7 8 9 10 Jml_X2
4 4 4 4 3 19 3 3 3 4 5 18
5 5 5 5 5 25 2 3 3 4 5 17
4 4 4 4 3 19 2 4 4 3 3 16
4 4 3 5 4 20 5 4 3 4 5 21
5 5 5 5 5 25 3 4 4 4 4 19
4 4 4 4 4 20 3 4 3 5 3 18
3 3 3 4 3 16 4 4 3 3 3 17
4 4 3 4 5 20 3 3 3 5 4 18
3 3 3 4 4 17 4 4 4 3 4 19
4 4 3 5 4 20 4 4 4 3 5 20
5 3 3 4 4 19 4 4 3 3 4 18
4 4 4 4 5 21 5 3 3 3 4 18
5 4 5 5 5 24 4 4 4 3 5 20
4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 5 23
4 3 3 3 2 15 4 4 4 4 5 21
5 4 4 4 4 21 4 3 3 3 5 18
4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 5 22
4 1 1 1 2 9 4 1 2 1 1 9
4 3 3 4 4 18 4 3 4 3 4 18
4 1 1 4 4 14 2 3 3 1 1 10
4 4 4 5 3 20 3 4 5 4 5 21
4 4 3 5 5 21 3 4 4 5 4 20
4 4 3 4 4 19 2 4 3 5 5 19
4 5 4 5 4 22 3 4 3 4 3 17
3 3 3 4 4 17 4 5 4 5 4 22
4 4 5 5 5 23 4 3 3 4 3 17
4 4 5 5 4 22 4 4 5 5 4 22
4 4 4 5 4 21 4 4 5 5 5 23
4 4 4 5 4 21 4 4 4 5 4 21
4 4 4 4 3 19 4 4 4 5 4 21
4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 3 19
4 4 3 4 3 18 4 4 4 4 4 20
3 3 2 4 2 14 3 2 3 4 2 14
4 4 4 4 4 20 4 3 2 4 3 16
2 2 2 4 4 14 3 3 3 2 4 15
4 4 3 5 4 20 4 5 4 4 3 20
4 4 5 4 5 22 4 5 3 4 4 20
5 5 3 5 4 22 5 4 5 4 3 21
3 3 4 2 1 13 3 1 2 3 2 11
4 4 4 5 4 21 4 5 5 5 4 23
3 3 3 4 3 16 3 4 4 5 4 20
5 5 5 5 4 24 5 4 5 4 5 23
1 1 2 2 3 9 1 3 1 2 2 9
3 3 2 2 2 12 3 3 2 2 2 12
4 4 3 5 4 20 4 3 3 3 4 17
5 5 4 5 3 22 5 4 4 4 5 22
4 4 4 4 5 21 4 4 4 3 5 20
5 5 4 4 4 22 5 3 4 3 3 18
4 4 4 4 3 19 4 5 4 4 4 21
5 5 4 5 5 24 5 2 3 4 4 18
4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 3 19
4 4 3 4 4 19 4 3 3 4 4 18
4 4 4 4 5 21 4 3 4 4 4 19
4 4 4 4 5 21 4 3 3 4 4 18
4 4 4 4 5 21 4 4 4 4 4 20
3 3 3 5 5 19 3 4 5 5 5 22
3 3 3 4 4 17 3 3 4 3 4 17
4 4 4 4 5 21 4 3 3 3 5 18
4 4 4 5 3 20 4 4 3 4 4 19
4 4 4 5 4 21 4 4 4 3 4 19
4 4 4 5 4 21 4 4 3 3 5 19
4 4 3 5 4 20 4 3 4 3 3 17
4 4 4 5 4 21 4 5 5 4 4 22
2 2 2 2 1 9 2 1 2 1 3 9
4 4 3 5 5 21 4 4 5 4 4 21
4 4 3 3 5 19 4 4 3 3 3 17
3 3 4 5 5 20 3 4 4 4 5 20
1 1 3 4 4 13 3 1 1 2 4 11
2 2 2 2 1 9 2 3 3 1 4 13
3 3 3 5 4 18 3 3 2 1 4 13
4 4 4 3 4 19 4 4 4 4 5 21
4 4 4 5 5 22 5 5 5 5 5 25
4 4 4 5 3 20 5 4 4 5 5 23
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 24
4 4 5 4 3 20 4 4 5 5 5 23
4 4 4 5 3 20 3 4 3 5 4 19
5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 24
4 4 5 3 3 19 5 4 5 3 4 21
4 4 4 3 3 18 5 5 3 5 4 22
4 4 4 5 4 21 5 5 5 5 4 24
4 4 4 5 5 22 5 5 4 5 5 24
4 4 5 3 4 20 5 5 4 4 4 22
5 5 5 4 5 24 5 5 5 5 4 24
3 3 3 4 3 16 5 4 4 5 5 23
5 5 5 5 5 25 4 5 3 5 5 22
4 4 4 4 5 21 5 4 4 5 5 23
4 4 5 4 5 22 5 5 3 5 4 22
4 4 4 3 4 19 4 2 5 3 5 19
5 5 5 5 5 25 5 5 5 4 5 24
4 4 3 4 4 19 3 3 4 4 4 18
11 12 13 14 15 Jml_X3 16 17 18 19 20 Jml_Y
4 4 4 4 4 20 4 5 4 4 4 21
5 4 5 3 4 21 5 5 5 5 5 25
3 5 4 2 4 18 5 4 3 5 4 21
4 3 4 5 4 20 5 4 4 3 4 20
5 4 5 4 5 23 5 5 4 4 4 22
5 4 5 4 4 22 5 4 4 5 5 23
4 4 3 4 4 19 5 4 3 4 4 20
5 4 4 4 3 20 4 4 3 4 3 18
4 4 3 4 3 18 5 4 4 4 4 21
4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 3 21
5 4 3 4 4 20 5 5 4 4 4 22
5 4 4 5 4 22 5 4 4 5 5 23
5 5 4 4 4 22 5 5 5 5 4 24
4 4 4 5 3 20 5 4 4 3 4 20
4 4 3 4 3 18 5 4 4 4 4 21
5 4 4 4 4 21 5 5 4 5 5 24
4 4 4 5 4 21 4 4 4 4 4 20
1 1 1 4 2 9 4 1 1 1 1 8
4 4 3 4 3 18 5 4 4 4 4 21
3 1 3 4 1 12 5 1 4 1 3 14
4 4 4 4 5 21 4 4 4 4 4 20
4 4 4 4 4 20 5 4 5 3 3 20
4 4 4 4 4 20 5 5 4 4 4 22
4 5 5 4 4 22 4 4 4 4 3 19
4 4 3 4 4 19 5 4 4 5 5 23
5 5 4 5 4 23 5 4 5 4 4 22
5 5 4 5 3 22 5 5 4 4 4 22
5 5 4 5 5 24 5 5 5 3 5 23
5 5 4 5 3 22 5 5 5 3 3 21
4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21
5 4 4 5 3 21 5 5 5 5 3 23
4 5 4 4 4 21 4 4 5 4 4 21
1 2 3 1 3 10 5 2 3 4 2 16
4 4 4 4 5 21 5 4 4 4 4 21
2 4 3 2 2 13 5 2 4 2 3 16
4 5 4 4 4 21 5 5 5 3 3 21
5 4 4 5 4 22 5 5 4 4 4 22
5 4 5 5 4 23 5 5 5 5 4 24
1 3 3 1 2 10 4 1 1 3 3 12
4 4 4 4 4 20 5 4 4 5 3 21
5 3 3 5 4 20 5 5 4 3 3 20
5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 4 24
2 3 1 2 3 11 4 1 1 3 3 12
4 3 3 4 4 18 5 4 3 3 3 18
4 4 4 4 4 20 5 4 4 3 3 19
5 5 5 5 3 23 5 5 5 4 4 23
5 4 4 5 3 21 5 5 4 5 4 23
4 4 5 4 3 20 5 4 4 4 4 21
5 4 4 5 4 22 5 5 4 5 5 24
5 5 5 5 5 25 5 5 5 3 3 21
4 4 4 4 4 20 5 4 4 3 3 19
4 3 4 4 3 18 5 4 3 4 4 20
3 4 4 3 4 18 5 3 4 5 5 22
4 4 4 4 3 19 5 4 4 4 4 21
5 4 4 5 4 22 5 5 4 4 4 22
5 5 3 5 3 21 3 5 5 3 5 21
5 3 3 5 5 21 4 5 3 4 4 20
4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 3 18
5 4 4 5 4 22 5 5 4 3 3 20
4 3 4 4 4 19 4 4 3 5 5 21
5 4 4 5 3 21 5 5 4 4 4 22
4 2 4 4 3 17 4 4 4 4 4 20
3 2 4 3 4 16 5 4 5 5 5 24
2 2 2 2 1 9 5 3 1 3 1 13
5 3 4 5 4 21 5 5 3 5 5 23
3 3 4 3 3 16 5 4 3 3 3 18
5 3 3 5 4 20 5 3 3 4 4 19
2 2 3 2 3 12 4 2 2 4 4 16
3 2 2 3 3 13 5 3 2 3 3 16
5 3 3 5 4 20 5 5 2 4 4 20
5 4 4 5 5 23 5 5 5 4 4 23
4 4 5 4 4 21 4 5 4 4 4 21
4 4 5 4 4 21 5 3 3 5 5 21
4 4 5 4 4 21 4 3 3 4 5 19
4 4 4 4 4 20 5 4 4 4 4 21
4 4 3 4 4 19 5 4 4 3 3 19
4 4 5 4 5 22 5 4 4 4 4 21
4 4 5 4 4 21 5 3 5 3 3 19
4 5 5 4 5 23 5 3 5 3 3 19
HASIL UJI
A. Validitas
1. Uji Validitas Kualitas Pelayanan (X1)
Correlations
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Kualitas
Pelayanan
Butir_1
Pearson
Correlation
1 ,805** ,572
** ,442
** ,432
** ,801
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_2
Pearson
Correlation
,805** 1 ,746
** ,564
** ,458
** ,889
**
Sig. (2-
tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_3
Pearson
Correlation
,572** ,746
** 1 ,420
** ,438
** ,798
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
5 5 5 5 3 23 5 5 3 4 4 21
4 5 5 4 4 22 4 4 5 5 5 23
4 5 5 4 3 21 5 4 5 4 4 22
4 5 5 4 4 22 5 4 5 4 4 22
4 5 5 4 4 22 5 4 5 3 5 22
5 5 4 5 4 23 5 5 4 4 4 22
3 3 5 3 4 18 5 4 5 4 4 22
4 5 5 4 4 22 5 4 5 5 4 23
4 4 4 4 3 19 5 4 4 4 4 21
4 5 5 4 3 21 5 5 5 5 5 25
5 4 3 5 4 21 4 5 3 3 3 18
Butir_4
Pearson
Correlation
,442** ,564
** ,420
** 1 ,569
** ,754
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000
,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_5
Pearson
Correlation
,432** ,458
** ,438
** ,569
** 1 ,742
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000
,000
N 90 90 90 90 90 90
Kualitas
Pelayanan
Pearson
Correlation
,801** ,889
** ,798
** ,754
** ,742
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
2. Uji Validitas Variabel Kepercayaan (X2)
Correlations
Butir_6 Butir_7 Butir_8 Butir_9 Butir_10 Kepercayaan
Butir_6
Pearson Correlation 1 ,427** ,463
** ,397
** ,346
** ,687
**
Sig. (2-tailed)
,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_7
Pearson Correlation ,427** 1 ,586
** ,609
** ,395
** ,802
**
Sig. (2-tailed) ,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_8
Pearson Correlation ,463** ,586
** 1 ,507
** ,440
** ,791
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_9
Pearson Correlation ,397** ,609
** ,507
** 1 ,437
** ,798
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_1
0
Pearson Correlation ,346** ,395
** ,440
** ,437
** 1 ,690
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000
,000
N 90 90 90 90 90 90
Keperc
ayaan
Pearson Correlation ,687** ,802
** ,791
** ,798
** ,690
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Validitas Variabel Atribut Produk Islam (X3)
Correlations
Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Atribut
Produk Islam
Butir_11
Pearson
Correlation
1 ,541** ,438
** ,847
** ,493
** ,879
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_12
Pearson
Correlation
,541** 1 ,587
** ,372
** ,408
** ,768
**
Sig. (2-
tailed)
,000
,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_13
Pearson
Correlation
,438** ,587
** 1 ,278
** ,439
** ,714
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000
,008 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_14
Pearson
Correlation
,847** ,372
** ,278
** 1 ,360
** ,758
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,008
,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_15
Pearson
Correlation
,493** ,408
** ,439
** ,360
** 1 ,691
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000
,000
N 90 90 90 90 90 90
Atribut Produk
Islam
Pearson
Correlation
,879** ,768
** ,714
** ,758
** ,691
** 1
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
4. Uji Validitas Variabel Kepuasan Nasabah (Y)
Correlations
Butir_16 Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 Kepuasan
Nasabah
Butir_16
Pearson
Correlation
1 ,192 ,261* ,139 ,014 ,353
**
Sig. (2-
tailed)
,070 ,013 ,190 ,899 ,001
N 90 90 90 90 90 90
Butir_17
Pearson
Correlation
,192 1 ,531** ,426
** ,384
** ,789
**
Sig. (2-
tailed)
,070
,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_18
Pearson
Correlation
,261* ,531
** 1 ,237
* ,364
** ,737
**
Sig. (2-
tailed)
,013 ,000
,024 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_19
Pearson
Correlation
,139 ,426** ,237
* 1 ,629
** ,726
**
Sig. (2-
tailed)
,190 ,000 ,024
,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
Butir_20
Pearson
Correlation
,014 ,384** ,364
** ,629
** 1 ,730
**
Sig. (2-
tailed)
,899 ,000 ,000 ,000
,000
N 90 90 90 90 90 90
Kepuasan
Nasabah
Pearson
Correlation
,353** ,789
** ,737
** ,726
** ,730
** 1
Sig. (2-
tailed)
,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 90 90 90 90 90 90
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
A. Uji Reliabilitas
1. Uji Reliabilitas Kualitas pelayanan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items
,805 ,910 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
Butir_1 35,0556 42,615 ,756 . ,775
Butir_2 35,1778 40,485 ,858 . ,755
Butir_3 35,2667 41,434 ,743 . ,768
Butir_4 34,7556 42,277 ,692 . ,776
Butir_5 35,0444 41,549 ,669 . ,773
Kualitas
Pelayanan
19,4778 12,769 1,000 . ,853
2. Uji Reliabilitas Kepercayaan (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items
N of Items
,795 ,884 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_6 34,3444 45,037 ,612 . ,773
Butir_7 34,4889 43,039 ,747 . ,753
Butir_8 34,5444 43,307 ,734 . ,756
Butir_9 34,4222 41,887 ,734 . ,747
Butir_10 34,2000 44,791 ,613 . ,771
Kepercayaan 19,1111 13,336 1,000 . ,811
3. Uji Reliabilitas Atribut Produk Islam (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,797 ,889 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_11 35,3000 36,078 ,840 . ,739
Butir_12 35,5111 37,803 ,702 . ,760
Butir_13 35,4667 38,948 ,642 . ,771
Butir_14 35,3222 38,153 ,693 . ,763
Butir_15 35,7000 39,785 ,621 . ,778
Atribut Produk
Islam
19,7000 11,673 1,000 . ,822
4. Uji Reliabilitas Kepuasan Nasabah (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items
N of Items
,772 ,821 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if
Item Deleted
Butir_16 36,1778 32,193 ,283 . ,789
Butir_17 36,8778 25,659 ,709 . ,711
Butir_18 37,0444 26,313 ,642 . ,723
Butir_19 37,0667 27,254 ,642 . ,731
Butir_20 37,1333 27,465 ,652 . ,732
Kepuasan
Nasabah
20,4778 8,455 1,000 . ,716
B. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Heteroskedastisitas
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,417a ,174 ,081 3,53185
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1, Kualitas Pelayanan, Atribut Produk Islam,
Kepercayaan, X1.X2, X2.X3, X1.X3
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 210,444 9 23,383 1,875 ,068b
Residual 997,918 80 12,474
Total 1208,362 89
a. Dependent Variable: U2i
b. Predictors: (Constant), X3.X3, X2.X2, X1.X1, Kualitas Pelayanan, Atribut Produk Islam,
Kepercayaan, X1.X2, X2.X3, X1.X3
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Kepercayaan
Atribut Produk Islam
X1.X1
X1.X2
X1.X3
15,779 7,599
2,076 ,041
-,859 1,214 -,833 -,707 ,481
,294 1,399 ,291 ,210 ,834
-1,040 1,252 -,965 -,831 ,409
,137 ,062 4,664 2,201 ,031
-,011 ,076 -,329 -,138 ,890
-,197 ,121 -6,101 -1,632 ,107
,042 ,058 1,450 ,722 ,472
X2.X2
X2.X3
X3.X3
-,082 ,090 -2,482 -,912 ,365
,155 ,076 4,917 2,034 ,045
a. Dependent Variable: U2i
2. Uji Multikolinearitas
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,831a ,691 ,680 1,64463
a. Predictors: (Constant), Atribut Produk Islam, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Coefficient Correlationsa
Model Atribut Produk
Islam
Kepercayaan Kualitas Pelayanan
Correlations
Atribut Produk Islam 1,000 -,419 -,563
Kepercayaan -,419 1,000 -,300
Kualitas Pelayanan -,563 -,300 1,000
Covariances
Atribut Produk Islam ,009 -,003 -,004
Kepercayaan -,003 ,006 -,002
Kualitas Pelayanan -,004 -,002 ,007
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
collinearity Diagnosticsa
M
o
d
e
l
Dimension
Eigenvalue
Conditi
on
Index
Variance Proportions
(Constant) Kualitas
Pelayanan
Kepercayaan Atribut
Produk
Islam
1
2
3,964 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
,020 13,985 ,97 ,04 ,09 ,02
,010 20,004 ,01 ,37 ,85 ,06
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 12,6359 24,0242 20,4778 2,41680 90
Residual -4,63591 4,04479 ,00000 1,61667 90
Std. Predicted Value -3,245 1,467 ,000 1,000 90
Std. Residual -2,819 2,459 ,000 ,983 90
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
3. Uji Normalitas
C. Uji Hipotesis (Uji Regresi)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,831a ,691 ,680 1,64463
a. Predictors: (Constant), Atribut Produk Islam, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean Square F Sig.
1
Regression 519,843 3 173,281 64,064 ,000b
Residual 232,613 86 2,705
Total 752,456 89
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
b. Predictors: (Constant), Atribut Produk Islam, Kepercayaan, Kualitas Pelayanan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant)
Kualitas Pelayanan
Kepercayaan
Atribut Produk Islam
5,912 1,065 5,551 ,000
,196 ,084 ,241 2,325 ,022
,185 ,075 ,232 2,462 ,016
,366 ,093 ,430 3,953 ,000
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 12,6359 24,0242 20,4778 2,41680 90
Residual -4,63591 4,04479 ,00000 1,61667 90
Std. Predicted
Value
-3,245 1,467 ,000 1,000 90
Std. Residual -2,819 2,459 ,000 ,983 90
a. Dependent Variable: Kepuasan Nasabah