pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

16
1 PUSAT SENI BELA DIRI PENCAK SILAT di TANGERANG Djunaedi ABSTRAKSI Proyek Seni Bela Diri Pencak Silat merupahkan salah satu usaha sebagai wadah untuk menampung aktifitas aktifitas pelatihan pencak silat, baik itu pelatihan fisik atau ketrampilan teknis maupun penguwasaan teori teori tentang permainan seni bela diri beserta fasilitas fasilitas pendukung yang diperuntukan bagi masyarakat demi kemajuan bangsa. Kata kunci : sebagai wadah untuk menampung aktifitas aktifitas pelatihan pencak silat PENDAHULUA Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela diri telah lama wujud dan pada mulanya ia berkembang di medan pertempuran sebelum secara perlahan - lahan apabila peperangan telah berkurang dan penggunaan senjata modern tidak digunakan secara berleluasa, seni bela diri mulai berkembang dikalangan mereka yang bukannya anggota tentara tetapi merupakan orang awam. Boleh dikatakan seni bela diri terdapat diseluruh dunia ini dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang sama. Sebagai contoh seni silat adalah seni bela diri yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Brunei. Bagaimanapun kemudahan hubungan dan komunikasi yang ada pada masa ini memudahkan perkembangan ideal dan seni bela diri tidak lagi terdapat di tanah asalnya tetapi telah berkembang keseluruh dunia. Seni bela diri juga terbagi menjadi beberapa jenis pada seni tempur bersenjata tajam, senjata tidak tajam seperti kayu, dan seni tempur tangan kosong. Di antara jenis - jenis seni bela diri yang ada adalah seperti berikut: Aikido Capoeira Gulat Hapkido Jiu Jitsu Jogo do pau Judo Kalaripayat Karate Kendo Kung fu

Upload: ngodiep

Post on 30-Dec-2016

231 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

1

PUSAT SENI BELA DIRI PENCAK SILAT

di TANGERANG

Djunaedi

ABSTRAKSI

Proyek Seni Bela Diri Pencak Silat merupahkan salah satu usaha sebagai wadah untuk

menampung aktifitas – aktifitas pelatihan pencak silat, baik itu pelatihan fisik atau ketrampilan

teknis maupun penguwasaan teori – teori tentang permainan seni bela diri beserta fasilitas –

fasilitas pendukung yang diperuntukan bagi masyarakat demi kemajuan bangsa.

Kata kunci : sebagai wadah untuk menampung aktifitas – aktifitas pelatihan pencak silat

PENDAHULUA

Seni bela diri merupakan satu

kesenian yang timbul sebagai satu cara

seseorang itu mempertahankan diri. Seni bela

diri telah lama wujud dan pada mulanya ia

berkembang di medan pertempuran

sebelum secara perlahan - lahan apabila

peperangan telah berkurang dan penggunaan

senjata modern tidak digunakan secara

berleluasa, seni bela diri mulai berkembang

dikalangan mereka yang bukannya anggota

tentara tetapi merupakan orang awam.

Boleh dikatakan seni bela diri terdapat

diseluruh dunia ini dan hampir setiap negara

mempunyai seni bela diri yang berkembang

sama. Sebagai contoh seni silat adalah seni

bela diri yang berkembang di negara ASEAN

dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand,

dan Brunei.

Bagaimanapun kemudahan hubungan

dan komunikasi yang ada pada masa ini

memudahkan perkembangan ideal dan seni

bela diri tidak lagi terdapat di tanah asalnya

tetapi telah berkembang keseluruh dunia.

Seni bela diri juga terbagi menjadi

beberapa jenis pada seni tempur bersenjata

tajam, senjata tidak tajam seperti kayu, dan

seni tempur tangan kosong. Di antara jenis -

jenis seni bela diri yang ada adalah seperti

berikut:

Aikido

Capoeira

Gulat

Hapkido

Jiu Jitsu

Jogo do pau

Judo

Kalaripayat

Karate

Kendo

Kung fu

Page 2: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

2

Silambam

Silat

Taekwondo

Taido

Tomoi

Wing Tsun

Wun –hup – kuen - do

Wushu

Dewasa ini banyak cabang olah raga

yang sudah dalam program – program

pendidikan di sekolah – sekolah, sehigga

mempunyai wadah yang cukup untuk

pengembanganya. Kebutuhan masyarakat

akan sebuah sarana olah raga merupahkan

suatu kendala sosial yang dewasa ini banyak

mendapat perhatian, khususnya bagi

masyarakat pecinta olah raga yang

merasakan secara langsung kurangnya

fasilitas - fasilitas olahraga tersebut.

Kepiawaian dalam olahraga untuk

menunjang program “ memasyarakatkan

olahraga dan mengolahragakan masyarakat “

menuntut upaya yang lebih nyata dari pihak

pemerintah maupun dari pihak swasta untuk

secara langsung terjun ke dalam program

pembinaan olahraga di Indonesia.

Degan berkembangnya teknologi dan

informasi sekarang ini, Menteri Pemuda dan

Olahraga menyatakan perlunya suatu

pendekatan ilmiah untuk meningkatkan

prestasi olah raga.

Perkembangan olahraga bela diri di

Indonesia memperlihatkan gejala peningkatan

yang pesat, dalam kurun waktu 5 tahun

jumlah atlet Tae Kwon Do Indonesia

meningkat sekitar 20 %, Kempo naik sekitar

40 % dalam jangka 12 tahun, PERKEMI telah

menjangkau 27 propinsi di tahun 1992 dan

pencak silat di propinsi Bali telah memiliki

15000 atlet dari berbagai aliran.

Cabang olahraga bela diri pencak silat

berkembang pesat sampai manca Negara,

sehingga penggarapan sebuah padepokan

pencak silat dengan program latihan terpadu

yang dibuat oleh lembaga berkompeten dan

para pakar dibidangnya masing - masing

diharapkan dapat menjadi pemersatu jenis-

jenis bela diri pencak silat ini, agar jangan

berpikir dan berkonsep secara terkotak -

kotak.

Secara umum selain fungsi olah raga dalam

hal ini pencak silat meliputi

Aspek Biologis

Meningkatkan kesehatan

jasmani dan memperkuat fisik.

Aspek Psikologis

Membentuk keberanian,

kejujuran, tanggumg jawab melatih

mental dan spiritual.

Page 3: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

3

Aspek Psikokultural

Untuk mempererat persatuan

dan kesatuan serta melestarikan

budaya bangsa.

Hal ini berguna untuk pemberian

kesempatan yang lebih luas dalam era

globalisasi dalam menyalurkan bakat dan

minat masyarakat terhadap bela diri Pencak

silat secara positif sesuai dengan moto

Pemerintah yakni didalam jiwa yang sehat

terdapat jasmani yang kuat

Tujuan perancangan Padepokan

Pencak silat adalah menciptakan suatu

padepokan pencak silat yang dominan dengan

unsur alam, konteks dengan linkungan, dan

mampu memperlihatkan ciri khas Nusantara

sebagai wadah aktifitas bela diri pencak silat

dan menerapkan ilmu pemgetahuan dalam

berbagai bidang sebagai jawaban tuntutan

perkembangan informasi dan komunikasi

sekarang ini.

Ruang lingkup perancangan bangunan

dan tapak padepokan pencak silat yang

berlokasi di jalan Sudirman, Tangerang

dengan luas lahan sekitar 2 ha.

Padepokan ini akan menyediakan

fasilitas latihan, akomodasi, pertandingan,

perkembangan dan pembinaan organisasi

pencak silat yang diakui oleh IPSI.

Metodologi pembahasan yang

digunakan adalah metode analisis, dengan

cara mencari data melalui studi literature,

survey dan wawancara.

Sistematika pembahasan.

Asal Mula Pencak Silat

Sejak kapan bela diri ada dimuka

bumi ? Tepatnya bela diri telah ada dimuka

bumi bersamaan dengan keberadaan manusia

di muka bumi, Mengapa demikian?.

Berdasarkan sejarah, manusia hidup

dari jaman berburu dan mengumpulkan

makanan, disini mereka belajar dari alam

untuk mempertahankan diri dengan berbagai

cara.

Dalam bertahan hidup, manusia

menyadari apa yang dibutuhakan, dari

sandang pangan dan papan, tapi tak luput dari

rasa aman dari serangan binatang dan

manusia lain, dari sini timbul naluri untuk

menyerang atau bertahan dari serangan.

Kemudian manusia mulai merekayasa pola

serangan dan dinamakan jurus. Jurus

adalah tehnik gerak berpola yang sangat

efektif mewujudkan keamanan yang

bersifaf serangan ( ofensif ) maupun

pertahanan ( defensive ).

Dengan adanya hubungan dengan

daerah lain atau Negara lain,

terjadilah apa yang dinamakan interaksi

budaya ( akulturasi ).

Menurut bapak Maryun

Sudirohadiprodjo, proses akultulrasi

mempengaruhi bela diri di Indonesia,

Page 4: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

4

prosesnya ada tiga, pertama, proses

penciptaan yang dihasilkan akibat

penyesuaian terhadap adat dan kebudayaan

Indonesia : Kedua, dianut masyarakat turun

temurun : ketiga , praktek pertempuran yang

terus diperbaiki dalam kurun waktu yang

lama.

Ajaran Sun Tzu ? mengatakan bahwa,

menang dalam waktu yang singkat adalah

tujuan perang. Kalau perang menjadi

berkepanjangan, senjata akan menjadi tumpul

dan semangat akan merosot. Tidak jarang

selama batas penyerangan tidak dikenal

banyak jatuh korban. Apalagi saat penjajahan

berlangsung. Oleh karena itu Sun Tzu

mengatakan „Perang itu kegiatan yang penuh

tipu muslihat „

Dalam hidup masyarakat manusia

menilai kepentingan orang lain juga, sehingga

mereka mulai memerhatikan nilai moral,

menghargai nilai kehidupan dan falsafah

hidup serta bertanggung jawab.

Pencak Silat di Indonesia

Perkembangan yang pesat dialami saat

jaman kerajaan, dimana setiap pekerjaan

mempelajari jurus – jurus dalam pencak silat

sebagai tehnik bertempur perorangan. Tetapi

mengalami kemunduran saat dijajah oleh

belanda, karena penjajah melihat pencak silat

sebagai alat mempersatukan bangsa

Indonesia, sehingga perkembanggannya harus

dihambat. Tetapi dengan ajaran yang baik

dalam mengajarkan cinta damai dan

persaudaraan segala usaha penjajah menjadi

sia - sia.

Pada jaman pendudukan Jepang,

perguruan pencak silat diberi angin segar oleh

mereka, lagi pula tentara jepang

membutuhakan tenaga rakyat Indonesia

dalam menghadapi perang yang sedang

dihadapinya

Setelah proklamasi kemerdekaan

perguruan pencak silat diseluruh wilayah

berkembang dengan pesat. Ahirnya pada

tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta didirikan

sebuah organisasi nasional Ikatan Pencak

Silat Seluruh Indonesia

Jenis Pencak Silat

Pencak silat sebagai system bela diri

yang mempunyai sifat etis, teknis, estetis dan

atletis serta mempunyai 4 aspek integral (

catur gatra ) mendasari cabang dalam olah

raga bela diri pencak silat yaitu :

1. Pencak Silat Beladiri ( Pesiladi )

Teknik dan jurus Pesiladi bertujuan

untuk pembelaan diri. Sifat pelaksanaan

pesiladi adalah praktis, taktis, efektif dan

efisien. Jurus jurusnya terdiri dari

beragam cara yang efektif untuk

pembelaan diri terhadap berbagai bentuk

ancaman fisik.

2. Pencak Silat Mental Spiritual ( Pesilatal )

Tujuan pesilatal untuk pengendalian

diri baik sikap, perilaku dan perbuatan

Page 5: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

5

manusia yang mempelajarinya. Sifatnya :

informatif, edukatif, deskriptif dan

ilustratif.

3. Pencak Silat Seni ( Pesilani )

Pesilani bertujuan mempertunjukan

keindahan gerak Pencak Silat.

Pelaksanaanya normatif, improvisasi,

kreatif dan inovatif.

4. Pencak Silat Olah Raga ( Pesilaga )

Pesilaga bertujuan untuk memelihara

kebugaran, ketahanan jasmani dan

meningkatkan prestasi olah raga.

Pelaksanaanya bersifat : restriktif,

regulatif ( teratur ), sportif dan prestatif.

Aspek Pencak Silat

Padepokan ini direncanakan untuk

dapat melayani penduduk Tangerang dengan

IPSI sebagai pusatnya, dengan cabang yang

dilatih sebanyak empat buah berdasarkan

empat aspek yang ada dalam pencak silat.

Dalam pencak silat terdapat empat

aspek ( catur gatra ) yang saling mengisi,

yaitu :

Aspek Seni, menampilkan keindahan

teknik dan jurus pencak silat

Aspek Olah Raga, tujuan

keolahragaan pencak silat, yakni

kebugaran, ketangkasan dan prestasi

olah raga

Aspek Bela Diri, menapilkan

pembelaan diri dengan menggunakan

teknik dan jurus khas pencak silat

Aspek Mental Spiritual, memberi

bekal sikap mental kepada pesilat

untuk menjadi pesilat sejati.

Pengertian Padepokan Pencak Silat

Kata padepokan berasal dari bahasa

Jawa Kawi, yang mempunyai arti :

1. Dhepokan : ” lenggahan ” atau

tempat duduk ( bersila )

2. Phadepokan : ” pratapan ” yang

berarti tempat pertapaan

3. n Depok: : a. Duduk bersila dihadapan

guru yang sedang

memberikan pelajaran

b. Tinggal ditempat yang

disediakan guru

dilingkugan tempat

tinggalnya untuk belajar

dalam jangka waktu

tertentu.

Jadi padepokan adalah tempat untuk

mendapat pelajaran dari seorang guru dengan

cara duduk bersila dalam waktu tertentu.

Pengertian pencak silat merupahkan kata

majemuk, berasal dari ” pencak ” dan ” silat

”. Pencak berarti pergerakan badan tertentu

dan terlatih. Silat merupahkan cara berkelahi

menggunakan pencak. Pencak merupahkan

ketrampilan pergerakan badan dalam variasi

untuk mempertahankan diri sedangkan silat

adalah aplikasi perkelahian dari pencak,

sehingga satu sama lain tidak dapat

dipisahkan.

Page 6: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

6

Pencak : Gerak bela serang yang berupa

tari yang berirama dengan

peraturan tertentu, bisa digunakan

untuk pertunjukan.

Silat : intisari pencak dalam membela

diri secara fisik dan tidak

digunakan dalam pertunjukan.

Arti pencak silat menurut guru besar

IPSI adalah hasil budi daya manusia indo –

nesia untuk membela / mempertahankan

eksistensi ( keberadaan ) dan integritasnya (

bersatunya ) terhadap lingkungan hidup /

alam sekitarnya untuk mencapai keselarasan

hidup guna menigkatkan iman dan taqwa

pada Tuhan Yang Maha Esa.

Dari pengertian diatas dapat

dilukiskan arti padepokan pencak silat sebagai

sebuah wadah penggemblengan dan

pembinaan kemampuan para pesilat secara

efektif baik mental maupun spiritual dari

beberapa guru yang ( teknik dan taktik )

sehingga mereka mendapatkan keseimbangan

jasmani dan rohani dalam jangka waktu

tertentu.

Pengertian Tema

Hirarki adalah Masa pada sumbu

utama disusun secara berurutan sesuai dengan

fungsi atau kebutuhanya ( hirarki ) dari latih

terbuka, museum, pondok serba guna dan

berakhir di pondok gedeh ( area pertandingan

) dari awal ke akhir dan dari rendah ke tinggi

mencerminkan hirarki dari latihan yang

disiplin. Diskusi dan belajar, disertai

pembinaan yang baik akan berakhir pada

prestasi tertinggi yang diharapkan

Hirarki adalah kumpulan,

tingkatan, susunan, tatanan dan aturan

peletakan ruang menurut fungsi dan

kebutuhan. Misalkan susunan dari mulai awal

ke akhir dan dari yang rendah ke yang tinggi.

RAGA AKAL BATIN

Interpretasi Tema

1. Kegiatan

kegiatan yang terdapat dalam tapak

beraneka ragam, baik kegiatan pelatihan

bela diri, pertunjukan, pengorganisasian

dan hunian, dan lain – lain. Masing –

masing kegiatan itu memiliki sifat dan

pelaku kegiatan yang berbeda, sehingga

perlu perencanaan dalam pengelompokan

kegiatan, sirkulasi, pencapaian dan

keamanan.

2. Lingkungan

a. Aktivitas lingkungan yang

beraneka ragam seperti

pendidikan, komersial, ibadah,

jasa dan perdagangan merupahkan

suatu ciri khas kawasan ini yang

telah demikian menyatu sehingga

dengan kehadiran padepokan

pencak silat akan berdampak

langsung terhadap kesatuan

Page 7: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

7

aktivitas lingkungan, masalahnya

yaitu bagaimana mengadakan

kegiatan didalam padepokan yang

saling melengkapi terhadap

lingkungan.

b. Penentuan jalan masuk dan keluar

dalam tapak

3. Bangunan

a. Penempatan dan hubungan antar

kegiatan didalam padepokan

nantinya akan menjadi suatu yang

sangat vital, sebab jika terjadi

penempatan yang tidak tepat maka

kegiatan – kegiatan didalam

padepokan akan saling

mengganggu, baik didalam tapak

maupun terhadap lingkungan atau

sebaliknya.

b. Dalam meragakan jurus atau

bertanding sipesilat terkadang

memakai alat bantu dalam

mengepresikan diri berupa pedang,

tombak, keris, belati, dan trisula.

Dalam hal ini desain ruang latihan

harus diperhitungkan penempatan

alat, pemasangan alat dan

ketinggian flaponya.

c. Karena padepokan ini dirancang di

daerah tropis, maka perlu

diperhatikan penempatan masa

bangunan terhadap curah hujan

dan sinar matahari, dimana hal itu

akan mempengaruhi kenyamanan

penghuni padepokan.

d. Dari segi penampilan bangunan

perlu mencerminkan dan

mengekspresikan sebuah

padepokan pencak silat sekaligus

kontekstual dengan lingkungan.

4. Padepokan Pencak Silat yang Berbasis

Budaya Nusantara

Bagimana mewujutkan sebuah

padepokan bela diri yang lahir dari

adat istiadat penduduk Indonesia asli

sejak dulu hingga sekarang yang

mampu mencerminkan basis Buday

Nusantara dalam perecanaan

bangunan pencak silat ini.

Studi Banding Tema Sejenis

Candi Borobudur

1. Arupadhatu

Keadaan lapis ketiga keadaan

manusia sudah menuju kesadaran

sejati tahap hening.

2. Rupadhatu

Tingkatan lapisan kedua

keadaan manusia yang sadar namun

masih dalam kebingungan mencari jati

diri karena berada dalam banyak

bentuk .

3. Kamadhatu

Tingkatan lapisan pertama

menggambarka manusia yang masih

Page 8: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

8

Gb. Candi Borobudur

berkeinginan akan sesuatu, masih

memiliki nafsu.

Masjid Agung Cina

Masjid agung cina ini terdapat di

Kota Xi”an, kaum muslimin Cina

mengemukakan aspek religiositas ketuhanan

menuju alah yang hanya dapat dilalui

melewati tahap – tahap kesempurnaan dan

pemahaman diri yang setapak demi setapak,

tepatny halaman demi halaman, sampai pada

tingkat kehadiran yang terjunjung tinggi.

Kawula Cina menghadap maharaja mereka

begitu juga. Disini kita diingatkan pada

perjalanan seorang salik ( oran bepergian )

yang melalui jalan ( tariqat ) tertentu harus

menempuh langkah – langkah perlahan –

lahan ( maqamat ), pelambangan halaman

demi halaman melalui gerbang – gerbang

sempit dalam arsitektur dari orang – orang

yang mencari ( talib ) menjadi manusia

yang memahami ( arib ), rela dan tawakal (

menyerahkan kepada allah ). Atau juga dapat

ditafsir selaku simbolisasi empat tingkatan

pemahaman Al – Quran.

Petunjuk harafiah ( ibarah )

yang ditunjukan kepada orang

awam

Petunjuk yang berupa

perbandingan ( isyarah ) yang

ditunjukan bagi orang cerdik

pandai ( khawas )

Arti tersembunyi yang

berhubungan dengan dunia

luar indera ( lata” if ), yang

ditunjukan bagi sahabat Nabi (

auliya )

Kebenaran spiritual ( haqa” if )

yang diturukan bagi para Nabi.

Page 9: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

9

Pure di Bali

Pure yang terdapat dikota Bali

mempunyai peranan penting bagi umat Hindu

di Bali, yang digunakan untuk hari raya Nyepi

bahkan untuk hari besar lainya. Sebagian

besar penduduk di Bali agama Hindu, dengan

jumlah penganutnya mencapai 2.907 jiwa

atau 91.43 persen seluruh penduduk Bali pada

yahun 2004. Hari raya Nyepi adalah hari suci

bagi umat Hindu Dharma yang

dilaksanakan pada pergantian tahun

Saka ( Isakawarsa ) dan dirayakan setiap

tahun sekali. Dalam menyambut hari raya suci

Nyepi diselenggarakan upacara antara lain

Melasti dan Tawur Kesanga.

1. Melasti

Melasti dimaksutkan untuk

menyucikan pratima, arca atau pralingga,

serta sebagai simbol yang membantu

mendekatkan diri kepada Tuhan.

2. Tawur Kesanga

Sehari sebelum Nyepi, diadakan

upacara Batu Nyadnya yaitu

menghaturkan pecaruan kepada sang buta

kala agar tidak menganggu umat. Umat

hindu membuat patungatau ogoh – ogoh

dari bambu.

3. Yoga Samadhi ada empat Berata ( Catur

Berata ) pantangan yag wajib diikuti pada

saat hari suci Nyepi.

Amati Geni

Amati Karya

Amati Lelanguan

Amti Lelungan

4. Ngebak Geni

Bermaaf – maafan dengan tetangga

kerabat dalam suasana batin yang telah

bersih dipenuhi kebijaksanaan.

5. Trimandala

Struktur tempat suci pura mengikuti

konsep Trimandala, yakni Nista Mandala

( Jaba Pisan ) zona terluar yag

merupahkan pintu masuk pura dari

lingkungan luar, Madya Mandala ( Jaba

Tengah ) zona tengah tempat aktivitas

umat dan fasilitas pendukung dan Utama

Mandala ( Jeroan ) yang merupahkan zona

paling suci didalam pura.

Analisa Kondisi Lingkungan

1. Lingkungan

a. Potensi lingkungan

Kawasan Kabupaten Tangerang

memiliki fungsi sebagai daerah

komersial, resapan hujan. Pada daerah

Cikokol dan Kober terdapat PAM yang

Page 10: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

10

menyediakan kebutuhan air bersih

disekitarnya. Lingkungan tapak yang

bersifat perumahan bukanlah kendala

untuk hadirnya sebuah bangunan

padepokan pencak silat

.

b. Kegiatan Lingkungan

kegiatan lingkungan di Cikokol dan

Kober umumnya ramai, antara pukul

08.00 – 05.00 meliputi : warung makan,

penjual, lahan hijau, pasar, mall, sekolah

dan tempat ibadah.

Kesimpulan

Dari hasil penilaian di atas

dapat disimpulkan bahwa rencana lokasi

untuk site proyek “ Pusat Seni Bela Diri

Pencak Silat di Tangerang “ ini adalah dengan

menggunakan site yang pertama yaitu yang

berlokasikan di Jalan, Sudirman, tepatnya di

Kelurahan Babakan.

Site Terpilih

Utara : UNIS dan Pemukiman

Selatan : Mall, STMIK dan Pemukiman

Timur : Pemukiman

Barat : Areal hijau dan kantor

Luas lahan : 25000 ( 2 Ha ).

Peraturan Bangunan

KDB : 40 %

KLB : 3.6

GSB : 12 M

Utilitas

1. Tersedia saluran drainase makro ( Riol

Kota ) dan saluran mikro ( saluran

dalam bangunan

2. Tersedia jaringan listrik dan telkom

Sirkulasi

Arah kendaraan dua arah menuju Kota

Tangerang, Bandara Soekarno dan arah

Daan Mogot

Untuk arah ini bisa langsung menuju ke

lokasi dan berbelok ke kanan dan jika

terus maka akan kearah tol Jakarta atau

grogol.

Page 11: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

11

Untuk sirkulasi manusia, bisa juga dengan

naik angkutan.

Potensi Tapak

1. Lokasi lahan terletak pada jalan utama

memiliki aksesbilitas dari segala arah.

2. Lokasi site yang terpilih memang

sudah diperuntukan sebagai pusat seni

dikota tangerang dengan melihat letak

dan suasana sekitar site.

3. Kondisi topografi site sejajar atau rata

dengan bangunan sekitar

4. Jumlah aktivitas manusia cukup ramai

terutama pada hari sabtu dan minggu

dikarenakan banyaknya acara disekitar

site.

5. Kondisi lahan eksisting pada lokasi

site berupa bangunan permanen

Karakter Lingkungan

1. Kondisi lahan eksisting disekitar site

berupa bangunan permanen,

diantaranya ada pangkalan,

pemukiman penduduk, penjara

wanita, sekolahan, pertamina dan

bangunan pendukung lainnya .

2. Memiliki potensi dalam

memperkenalkan “ Pusat Seni Bela

Diri Pencak Silat di Tangrerang “

pada lingkungan sekitar.

3. Tingkat kepadatan bangunan sekitar

tidak padat karena jauh dari tempat

keramaian dan dekat dengan

pemukiman penduduk.

Orientasi Bangunan

1. Orientasi bangunan tribune mengarah

ke Jl. Sudirman, area hijau dan

pemukiman

2. Orientasi bangunan utama mengarah

pusat perbelanjaan dan pemukiman

Perhitungan Luasan Parkir

Jumlah pengunjung 1500 orang dengan

Asumsi sebaga berikut:

Mobil 20 % x 1500 orang = 300

orang, asumsi 1 mobil 4 orang = 75

mobil

75 mobil x 15 m = 1125 m

Motor 30 % x 1500 orang = 450

orang, asumsi 1 motor 1,5 orang = 300

motor 300 mobil x 2 m = 600 m

Bus 20 % x 1500 orang = 300 orang,

asumsi 1 bus 40 orang = 8 bus

8 bus x 15 m = 120 m

Pejalan kaki / kendaraan umuml 30 %

x 1500 orang = 450 orang

Page 12: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

12

Jumlah luas parkir Pengelola ( 200 orang )

Mobil 30 % x 200 orang = 60 orang,

asumsi 1 mobil 2 orang = 30 mobil

30 mobil x 15 m = 450 m

Motorl 50 % x 200 orang = 100 orang,

asumsi 1 motor 1 orang = 100 mobil

100 mobil x 15 m = 1500 m

Pejalan kaki / kendaraan umum 25 %

x 200 orang = 50 orang

Sumber

NAD : Neufert Architect Data

TA : Tugas Akhir

TTS : Time Saver Standard

SB : Study Banding

A : Asumsi

Konsep Dasar

Konsep dasar bangunan ini mengacu

pada fungsi dari bangunan, yaitu “ Pusat

Seni Bela Diri Pencak Silat di Tangerang “

karena tema yang saya ambil yaitu tentang

“Hirarki “, jadi sebuah gedung Pencak Silat

yang diimpi - impikan masyarakat untuk

menyaksikan suatu kebudayaan atau tradisi

dari nenek moyang yang wadahnya sangat

jelas sebagai wadah penyaluran bakat dan

tempat pertunjukan acara yang lain. Jika

dilihat dari judul yang saya buat maka saya

akan menekankan pada wadahnya yaitu “

Pusat Pencak Silat “, bukan lantaran sebagai

padepokan saja, tapi disini saya tetap akan

menguraikan jenis acara kegiatan apa saja

yang ada di gedung Pencak Silat ini. Gedung

Pencak Silat yang saya rancang ini akan

terpengaruh oleh cirri arsitektur yang

terinspirasi oleh tingkatan yang ada didalam

seni bela diri.

Rencana Tapak

a. Lokasi

Tapak terletak di Jl. Sudirman,

Tangerang – Banten dengan peruntukan

sebagai fasilitas umum. Tapak

perencanaan memiliki potensi yang

menarik dengan kondisi exsisting sekitar

tapak yang masih berupa ruang terbuka

hijau yang baik bila didirikan sebuah

padepokan. Disamping banyak

didukung oleh masyarakat islam yang

tinggal di daerah itu. Konsep rencana

tapak bangunan ini adalah perkantoran

atau pengelola dan pendidikan terdapat

dalam satu masa bagunan, namun dalam

masa bangunan tersebut adanya

pemisahan antara zona pendidikan dan

zona pengelolaan yang dapat langsung

dicapai melalui entrance. Sedangkan

untuk sarana pertandingan diletakan

pada bagian depan karena merupahkan

poin dari pencak silat. Untuk bangunan

aruphadhatu

ruphadhatu

kamadhatu

Page 13: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

13

penginapan dan hotel diletakan dibagian

belakang satu bangunan dengan

bangunan pengelolaan,

karenamerupahkan bagian private.

Sedangkan untuk latihan diletakan

dibagian luar gedung, karena melihat

citra dari pencak silat itu sendiri.

Fungsi

Fungsi bangunan Pusat Seni Bela Diri

Pencak Silat adalah sebagai satu tempat

pendidikan dan tempat latihan pencak silat di

Indonesia baik teori maupun praktek. Selain

itu juga berfungsi sebagai fasilitas penginapan

dan fasilitas yang memberikan kenyamanan

dan kemudahan kepada masyarakat berupa

gedung serba guna yang dapat dijadikan

tempat berbagai acara.

Sirkulasi

Semua arus kendaraan yang datang

ketapak masuk terlebih dahulu ke Jl.

Sudirman karena tapak terletak di tepi jalan

terebut, yang merupahkan jalan dua arah

dengan pembatas jalan.

a. Pengunjung

Diarahkan lurus langsung menuju stadion,

dengan jarak yang dekat dengan gerbang.

b. Pengelola dan Siswa Pesilat

Untuk pesilat yang tinggal dipadepokan

sirkulasinya dapat menyebar keseluruh tapak

dengan dieri alur pedestrian atau selasar.

Sedangkan untuk pengelola diberikan

sirkulasi atau tempat parkir pada area

belakang tapak.

c. Servis

Untuk sevis melalui bukaan samping,

pelayanan ini digunakan untuk mempermudah

arus sirkulasi dan pencapaian.

Konstruksi dan Struktur

Pendekatan sistem struktur dan konstruksi

berdasarkan atas pertimbangan:

a. Dapat memenuhi fungsi ruang yang ada

b. Dapat menopang kekuatan bangunan secara

keseluruhan

c. Banyaknya lantai atau beban yang dipikul

Page 14: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

14

1. Struktur Atap

Struktur atap untuk proyek ini terdapat dua

jenis struktur yaitu plat beton yang pada

bangunan arena pertandingan dan bangunan

penginapan. Sedangkan untuk struktur baja

pada banguna tribune di arena pertandingan.

2. Struktur Utama

Struktur utama bangunan menggunakan

struktur baja, pada kolom – kolom terdiri

dari baja ringan yang kemudian dicor.

3. Struktur Bawah

Struktur pondasi bangunan menggunakan

struktur pondasi Foot Plate dan tiang

pancang sehingga kekuatan beban pada

bangunan dapat disalurkan secara lebih

merata

Bahan Bangunan

1. Bahan Bangunan ( Material )

a. Kaca transparan digunakan sebagai silimut

bangunan

b. Keramik dan Granite digunakan pada ruang

kelas dan ruang penginapan serta ruangan

yang lainya.

c. Lantai parquete digunakan pada arena

pertandingan, cafe dan ruang makan.

Sehingga terkesan lebih alami.

d. Karpet digunakan pada ruang perpustakaan,

ruang audio visual dan ruang rapat.

e. Alucobond digunakan pada dinding luar

yang berfungsi sebagai estetika

2. Warna

a. Warna coklat, hitam, abu – abu serta warna

biru sangat mendominasi pada bangunan dan

interior ruangan. Perpaduan warna tersebut

diharapkan dapat memberikan kesan alami,

sehingga antara bangunan dan tapak terlihat

libih menyatu sebagai pusat seni bela diri.

b. Plafon menggunakan gypsum board dengan

perpaduan warna dan tingkatan yang berbeda

sehingga kesan Hirarki dapat terpenuhi, baik

didalam ruangan ataupun diluar ruangan.

3. Tekstur

a. Tekstur dapat diperoleh dengan

menggunakan material kayu, keramik,

parquete, batu candi dan granite. Yang

masing – masing memiliki karakteristik

tertentu.

b. Penggunaan tekstur dapat dilihat pada

fasade bangunan.

Page 15: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

15

KESIMPULAN

Dari hasil studi banding yang

penulis peroleh melalui survey di lapangan

dan melalui media internet, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa Padepokan Seni

Bela Diri Pencak Silat TMII dan Padepokan

Bangau Putih di Bogor dapat memberikan

masukan terhadap proyek untuk Tugas Akhir

penulis terutama pada Besaran Ruang,

Program Ruang, Fungsi dan Kegiatan Ruang

yang terdapat dalam bangunan Pusat Seni

Bela Diri Pencak Silat di Tangerang.

Dari hasil studi banding

Tema Sejenis yang penulis peroleh melalui

survey di lapangan dan melalui media

internet, maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa Candi Borobudur, Masjid Aggung di

Xian Cina dan Pure di Bali dapat memberikan

masukan terhadap proyek untuk Tugas Akhir

penulis terutama pada Tema Perancangan

yaitu Hirarki. Pada Candi Borobudur

terdapat Khamadhatu, Rhupadatu dan

Arhupadatu. Sedangkan pada Masjid Aggung

di Xian Cina terdapat perjalanan seorang

Thalib yang berjalan dari titik awal ke titik

akhir dan pada Pure di Bali terdapat susunan

atau tingkatan dari yang rendah ke yang tinggi

atau dari tempat yang kotor sampai dengan ke

tempat yang paling suci. Dari beberapa tema

sejenis dapat dijadikan suatu kesimpulan yang

mendukung terciptanya Tema Hirarki yaitu

Raga, Akal dan Batin. Yang memiliki arti

sebagai berikut:

1. Raga adalah seseorang yang masih

memiliki hawa nafsu atau keinginan

yang bersifat duniawi.

2. Akal adalah keadaan manusia yang

sudah mulai berfikir untuk menjadi

lebih baik.

3. Batin adalah keadaan manusia yang

sudah tidak memikirkan keadaan

duniawi, keaadaan disini

merupahkan keaadaan yang paling

tinggi.

Dari ketiga pengertian tersebut maka

dapat diterapkan kedalam bangunan

yang berupa Masa Bangunan, Susunan

Ruang dan Fungsi Ruang. Yang terdapat

dalam bangunan Pusat Seni Bela Diri

Pencak Silat di Tangerang.

DAFTAR PUSTAKA

Kernodle, George R, Invitation to the Theater, New

York, Harcourt, Braces and World Inc.

Ensiklopedia Indonesia, 1990 Jakarta, PT Adicipta

Pustaka, 1990

Page 16: pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap angkutan kota di

16

Neufeidt, Victoria, Webster New World Dictionary,

New York, Perntice Hall, 199 I Mada Banden, Teater

Daerah Indonesia, Pustaka Budaya, Hal 9

Agus J. Macdonald, Struktur dan Arsitektur,

Departement of Architecture, University of Edinburgh

Snyder, James C & Anthony J Cathanese. Pengantar

Arsitektur. New york.Mc Graw Hill.Inc.1979.hal 303

Ir. Hartono Poerbo, M. ARCH. Utilitas Bangunan

Poerwadarwinto.W.J.S. Kamus Umum Bahasa

Indonesia.Jakarta.P.N.Balai Pustaka.1985

Times Chamber Dictionary

Anthoniades. Anthony C.Phoetics of Architecture.

New York. VNR.In.Co.Ltd.1990.hal29.

Snyder, James C & Anthony J Cathanese. Pengantar

Arsitektur. New york.Mc Graw Hill.Inc.1979

Y. B. Mangunwijaya, Wastu Citra. PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 1995