pengaruh pengembangan produk terhadap volume
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP
VOLUME PENJUALAN PADA KONVEKSI BUSANA MUSLIM
CLOTHING KENDAL
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1
dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh:
NOER AJI FEBRIYANTO
NIM 112411057
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2015
ABSTRAK
Pengembangan produk merupakan strategi pemasaran yang
menjadi solusi untuk meningkatkan volume penjualan karena konsumen
lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan
mereka. Hal ini penting agar konsumen tidak beralih kepada produk lain
yang dirasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Untuk
mewujudkan pengembangan produk Konveksi Busana Muslim
Clothing Kendal dalam perkembanganya dituntut untuk memberikan
banyak pilihan produk kepada konsumen dengan memperhatikan
dimensi pengembangan produk itu sendiri yaitu meningkatnya jenis
produk. Hal tersebut dapat dilihat dari empat tahun terakhir volume
penjualan Konveksi Busana Muslim Kendal mengalami pasang surut
total volume penjualan. Dari latar belakang tersebut mendorong penulis
untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengembangan
Produk terhadap Volume Penjualan pada Konveksi Busana Muslim
Clothing Kendal”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh
pengembangan produk terhadap volume penjualan pada Konveksi
Busana Muslim Clothing Kendal.
Jenis penilitian ini adalah penelitian lapangan field research.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh
berdasarkan catatan penjualan dan bukti tertulis yang
didokumentasikan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis datanya
menggunakan regresi linier sederhana, analisis deskriptif variabel
penelitian, uji asumsi klasik dan uji hepotesa, sedangkan pengolahan
datanya menggunakan SPSS 16.00 for windows.
Dari hasil pengolahan data diperoleh regresi linier sederhana Y
= 34,150 + 28,112X. Besarnya pengaruh pengembangan produk
terhadap volume penjualan adalah 28,112%. berdasarkan hasil uji t
diperoleh t sebesar 5,345 dengan nilai signifikansi 1, dimana nilai
signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa
pengembangan produk tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap volume penjualan, dibuktikan pada data penjualan yang terjadi
pada tahun 2013-2014 dengan mengalami penurunan penjualan.
Kata kunci: Pengembangan produk, volume penjualan.
iv
viii
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan
bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain
atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun
pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat
dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.
Semarang, 30 November 2015
Deklarator
Noer Aji Febriyanto
NIM. 112411057
v
MOTTO
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada
Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa
yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr :
18)
vi
x
PERSEMBAHAN
Saya panjatkan puji syukur yang agung kepada Allah SWT serta
shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sang pencerah dunia ini, atas
terselesaikannya penulisan skripsi ini. Saya persembahkan skripsi ini
kepada :
Kedua orang tuaku tercinta Bapak Eko Dumadi dan Ibu Mujiyati
yang senantiasa mencurahkan kasih sayang beserta do’anya yang
selalu dipanjatkan untuk keberhasilan ananda selama ini.
Kakakku Lerry Alfayanti yang menjadi contoh dan motivator
dalam meraih tujuan hidup serta sahabatku Huda Limustofa, Galih
Suryo Anggoro, Prima Amri Danarko, dan Umi Masruroh,
terimakasih telah menjadi bagian perjalanan hidup penulis.
Semoga harmonisasi senantiasa menyertai kita semua.
Sahabat karibku di kampus Muhammad Yunus, Abdullah, Nur
Yahya, Fattah, Jarot, Muslim, yang selalu memotivasi dan
mendo’akan saya, semoga semua selalu berada dalam pelukan
kasih sayang Allah SWT.
Semoga Allah SWT Selalu memberikan rohman dan rohimnya.
Amiin.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini yang berjudul : “Pengaruh Pengembangan Produk terhadap
Volume Penjualan pada Konveksi Busana Muslim Clothing
Kendal” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti.
Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.
Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi
Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang.
Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan
kepada semua yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan
moral dan bantuan apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan
terima kasih terutama penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor UIN
Walisongo Semarang.
2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas
Syari”ah UIN Walisongo Semarang.
3. Bapak Dr. H. Nur Fatoni, M.Ag, selaku ketua Jurusan Ekonomi
Islam atas segala bimbingannya, dan Bapak Ahmad Furqon Lc,
M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam atas
pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Hasyim Syarbani, MM. Selaku Dosen Pembimbing
I, serta Bapak H. Suwanto, S.Ag., MM. Selaku Dosen
Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga
dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam
menyusun skripsi ini.
5. Semua Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan
Bisnis IslamUIN Walisongo Semarang.
viii
xii
6. Ibu Siti Kuzaemah, selaku pimpinan Konveksi Busana Muslim
Clothing Kendal yang telah membantu memberikan fasilitas dan
waktunya. Semua itu sangat berharga bagi penulis.
7. Sahabat seperjuanganku EIB’11 kalian istimewa, khususnya bang
Yunus, Abdullah, Dhowi, Aini, Tita, Resti, dan lain lainya yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu
penyusunan skripsi, terima kasih atas persahabatan yang tulus
yang kalian berikan selama ini.
8. Sahabat-sahabat KKN Crew Posko 13 Raga, Kang Dafi, Akmal,
Sadam, Neng Inna, Itik, Wiwik, Mpis, Nada, Vika, Azizah yang
selalu menjaga kebersamaan dan dukungan
9. Almamaterku tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Walisongo Semarang.
Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan
selalu melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-nya kepada
mereka. Pada akhirnya penulis menyadari akan kekurangan yang ada
pada skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...
Semarang, 30 November 2015
Penulis
Noer Aji Febriyanto
NIM. 102411057
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL... ......................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING........ ............................... ii
PENGESAHAN........ ............................................................ iii
ABSTRAK ............................................................................ iv
DEKLARASI.... .................................................................... v
MOTTO........... ..................................................................... vi
PERSEMBAHAN.. ............................................................... vii
KATA PENGANTAR......... ................................................. viii
DAFTAR ISI........... .............................................................. x
DAFTAR TABEL..... ............................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR.. .......................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN.. ................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah....... .................................................. 6
1.3 Tujuan dan Manfaat...... ................................................... 7
1.3.1 Tujuan Penelitian. ................................................... .7
1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................. 7
1.4 Sistematika Penulisan.... ................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. ........................................ 9
2.1 Kajian Teoritis.... .............................................................. 9
2.1.1 Pemasaran........... ................................................... 9
2.1.2 Bauran Pemasaran.................................................. 12
x
xiv
2.1.3 Pemasaran Syariah......... ........................................ 15
2.1.4 Strategi Pengembangan Produk. ............................ 17
2.1.6 Pengembangan Produk dalam Islam...... ................ 22
2.1.5 Produk.... ............................................................... 23
2.1.6 Penjualan dan Volume Penjualan.......... ................. 24
2.1.6.1 Penjualan......... ....................................... 24
2.1.6.2 Volume Penjualan...... ........................... 25
2.2 Penelitian Terdahulu... .................................................... 26
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik... ........................................ 28
2.4 Hipotesis Penelitian..... ..................................................... 28
BAB III METODE PENELITIAN......... ............................. 30
3.1 Jenis dan Sumber Data. .................................................... 30
3.1.1 Jenis Data.......... ..................................................... 30
3.1.2 Sumber Data...... .................................................... 30
3.2 Populasi dan Sampel.... .................................................... 31
3.2.1 Populasi.. ............................................................... 31
3.2.1 Sampel.... ............................................................... 31
3.3 Metode Pengumpulan Data...... ........................................ 32
3.4 Definisi Operasional Variabel.. ........................................ 33
3.5 Analisis Data.... ................................................................ 33
3.5.1 Uji Asumsi Klasik.......... ........................................ 35
3.5.1.1 Uji Normalitas... ....................................... 35
3.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas.. ........................... 36
3.5.1.3 Uji Autokorelasi ....................................... 37
xi
3.5.2 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana.. ................. 37
3.5.3 Uji Hipotesis...... .................................................... 38
3.5.3.1 Koefisien Determinasi... ........................... 38
3.5.3.2 Uji Parsial (Uji t)........... ........................... 38
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..... ....... 40
4.1 Penyajian Data. ................................................................ 40
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian....... ................ 40
4.1.2 Profil Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal 41
4.1.3 Visi dan Misi...... ................................................... 41
4.1.4 Produk-produk... .................................................... 41
4.2 Deskriptif Data Penelitian........ ........................................ 42
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian.. ........................................ 42
4.3.1 Pengembangan Produk... ....................................... 43
4.3.1.1 Produk.... .................................................. 43
4.4 Uji Asumsi Klasik........ .................................................... 52
4.5 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ............................. 57
4.6 Pengujian Hipotesis..... ..................................................... 58
4.7 Pembahasan..... ................................................................. 61
BAB V PENUTUP.......... ...................................................... 63
xii
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Volume Penjualan Konveksi Busana Muslim Kendal
2011-2014.......... ................................................ 5
Tabel 3.1 Definisi operasional variabel..... ......................... 33
Tabel 4.1 Pengembangan Produk.. ..................................... 43
Tabel 4.2 Volume Penjualan.......... .................................... 50
Tabel 4.3 Uji Autokorelasi.5 .............................................. 6
Tabel 4.4 Uji Regresi Linier Sederhana..... ........................ 57
Tabel 4.5 Uji t........ ............................................................ 59
Tabel 4.6 Koefisien Determinan.... .................................... 60
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Grafik Histogram....... ......................................... 53
Gambar 4.2 Normal p-plot. .................................................... 54
Gambar 4.3 Scaterplot....... ..................................................... 55
xiv
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan
makin tajamnya persaingan. Hal ini ditandai dengan munculnya
perusahaan yang menawarkan jenis produk yang berkualitas
dengan harga yang bersaing dalam pemasaran.1 Dengan adanya
persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing
dalam menarik konsumen dengan menerapkan strategi yang tepat
dalam memenuhi target volume penjualan.
Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera
konsumen mutlak diperlukan jika pelaku bisnis tidak ingin
kehilangan konsumennya serta menumbuhkan permintaan akan
produknya. Mempertahankan dan bahkan menumbuhkan
permintaan baru tentu bukan perkara mudah bagi para pelaku
bisnis. Menurut Philip Kotler pekerjaan pemasaran bukan
bagaimana menemukan konsumen yang tepat untuk sebuah
produk tapi bagaimana menemukan produk yang tepat untuk
konsumen. Dalam hal ini, perusahaan perlu menawarkan produk
yang sesuai dengan permintaan konsumen.2 Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pertumbuhan
ekonomi membuat perubahan pada kebutuhan, keinginan maupun
1 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,
Bandung: Alfabeta, 2004, h. 6. 2 Philip Kotler. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT.
Indeks Kelompok Gramedia. 2005,h. 10.
2
selera konsumen. Perubahan tersebut menuntut perusahaan untuk
menyesuaikan barang hasil produksi dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Untuk mengatasi ketatnya persaingan dalam
pemasaran maka salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan
adalah dengan menerapkan strategi pengembangan produk,
dimana dalam menerapkan strategi tersebut perusahaan berusaha
untuk menawarkan produk yang mampu bersaing, sehingga
peningkatan penjualan produk dan jasa terus meningkat,3 yaitu
upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui
penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk
baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.4
Dalam usaha untuk mempertahankan dan memperluas
daerah pemasaran tersebut, dibutuhkan adanya kebijakan
pemasaran yang tepat. Pada pasar pembeli (buyer market) yang
memiliki jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada
jumlah yang dibutuhkan, maka akan menentukan untuk menarik
konsumen yang sebanyak-banyaknya. Hal ini menyebabkan
timbulnya persaingan yang semakin tajam antara perusahaan yang
sejenis. Demikian juga dengan Konveksi Busana Muslim Clothing
Kendal dalam menjalankan kebijaksanaan untuk meningkatkan
volume penjualan dan untuk menghadapi persaingan yang tajam
saat ini, perusahaan perlu memperhatikan produk yang
3 Gregories Candra, Strategi dan Program Pemasaran,
Yogyakarta: Andi, 2002, h. 150. 4 Henricus W. Ismanthono. Kamus istilah ekonomi populer,
Jakarta: kompas, 2003, h. 56.
3
dipasarkan, antara lain dengan mengadakan pengembangan
produkyakni kegiatan menambah jenis barang yang dihasilkan,
dengan maksud agar dapat lebih mudah memenuhi keinginan
konsumen. Dengan adanya pengembangan produk ini maka
konsumen lebih banyak pilihan untuk memenuhi “selera” mereka.
Hal ini penting karena konsumen akan beralih kepada produk
yang dirasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Ada kemungkinan bila perusahaan mengabaikan pengembangan
produk, maka konsumen akan berpindah pada produk pesaingnya,
jika hal tersebut terjadi maka perusahaan akan kehilangan
pelanggan atau konsumen dan mengakibatkan volume penjualan
akan menurun. Tetapi jika pengembangan produk dijalankan
sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan selera konsumen, maka
diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Mengingat tingkat persaingan terus meningkat, maka pihak
perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan termasuk
keragaman produk yang ditawarkan, untuk membangun hubungan
jangka panjang dengan pelanggannya atau calon pelanggan lain.
Produk adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang sangat
strategis terhadap peningkatan volume penjualan.5
Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan
profit berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif.
Dimana aktifitas tersebut, selain ditentukan oleh sumber daya
5 Philip Kotler Dan Lane Kevin Keller, Manajemen Pemasaran,
Jakarta: Prenhalindo, 2008, h. 519.
4
alam dan manusia, juga sangat ditentukan oleh berbagai macam
kemajuan dan tekhnologi yang mampu memberikan inovasi dan
efisiensi pada suatu industri. Rasulullah SAW menganjurkan
Itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh
seorang muslim. Bersifat profesional dalam memproduksi menjadi
suatu keharusan bagi seorang produsen muslim.6
Islam menganjurkan dan mendorong proses produksi
mengingat pentingnya produksi dalam menghasilkan sumber
kekayaan. Allah berfirman dalam surat Al-Mulk: 67 ayat 15 :
Artinya : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,
Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah
sebahagian dari rizki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah
kamu (kembali setelah) dibangkitkan”7
Keinginan untuk bekerja atau berproduksi merupakan
fitrah yang berada dalam diri manusia. Nash-nash syariat
memberikan perhatian dan mendorongnya pada usaha terbaik
berupa anjuran bekerja dan berproduksi. Sumber-sumber nash
dengan gambaran ini mendorong kaum muslimin untuk mencari
6 Ika Zunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi
Islam perspektif Maqashidal-syariah, Jakarta : Kencana Prenadamedia
Group, 2014, h. 124. 7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Jakarta : PT. Insan Media Pustaka, 2012, h. 67.
5
keuntungan halal dan baik. Dengan gambarn ini, kaum muslimin
akan memperbaiki jiwanya dan merasa cukup dengan rizki yang
diperolehnya. Kaum muslim merasa bahwa produksi yang
dilakukan ini adalah ibadah kepada Allah. Dengan media
produksi, manusia akan membuat pakaian yang dapat
menyembunyikan kejelekanya.8
Konveksi Busana Muslim Clothing sebagai tempat
produksi pakaian muslim telahmenembus tempat pemasaran di
kampus-kampus, perkantoran, dan sejumlahperkumpulan dalam
suatu organisasi. Produk yang dihasilkan diantaranya kerudung,
baju koko, gamis, dengan berbagai ukuran dan model.
Di daerah Kendal sendiri ada beberapa perusahaan konveksi yang
menjadi pesaing bagi Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal
di daerah Kendal Barat, diantaranya yaitu: Biru Konveksi, dan
Konveksi Chandra.
Tabel 1.1
Volume penjualan Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal9
Tahun 2011 – 2014
Sumber : Data Primer yang diolah,
8 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam: Prinsip,
Dasar dan Tujuan.Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 160 9 Dokumentasi Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.
2011 2012 2013 2014
cawu 1 1.394 1.241 1.737 1.716
cawu 2 1.468 1.262 1.937 1.802
cawu 3 1.621 1.362 1.706 1.479
total volume penjualan 4.483 3.865 5.380 4.997
6
Dari tabel 1.1 tersebut terlihat volume penjualan yang tidak
teratur (fluktuatif) dan terjadi fenomena gap dari tahun ke tahun,
maka peneliti tertarik untuk menganalisa seberapa besar pengaruh
pengembangan produk yang ditawarkan kepada konsumen apakah
sudah sesuai dengan harapan konsumen sebagai pembeli produk
sehingga dapat menaikkan volume penjualan. Maka dari itu untuk
memperoleh konsumen yang lebih banyak, Konveksi Clothing
Kendal menawarkan keragaman produk yang inovatif, sehingga
tetap mampu menarik setiap pelanggan dari semua kalangan.
Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengembangan
Produk terhadap Volume Penjualan pada Konveksi Busana
Muslim Clothing Kendal”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas
maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
Bagaimana pengembangan produk berpengaruh positif terhadap
volume penjualan pada Konveksi Busana Muslim Clothing
Kendal?
7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian
Untuk mengetahui pengaruh pengembangan
produk terhadap volume penjualan pada Konveksi
Busana Muslim Clothing Kendal.
1.3.2 Manfaat penelitian
1. Sebagai bahan informasi/masukan bagi pimpinan
perusahaan untuk merumuskan kebijakannya,
khususnya dalam hal pengembangan produk
terhadap volume penjualan pada Konveksi Busana
Muslim Clothing Kendal.
2. Dengan melakukan penelitian, diharapkan dapat
memberikan pengalaman yang berguna bagi peneliti,
khususnya mengenai pengembangan produk
terhadap volume penjualan pada Konveksi Busana
Muslim Clothing Kendal.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan ini, penulis mengelompokkan
urutan bahasan materi dalam lima bab yang masing-masing akan
diuraikan sebagai berikut :
BAB I Menguraikan latar belakang penelitian analisis pengaruh
pengembangan produk terhadap volume penjualan
pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.
Diuraikan pula rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, serta sistematika penulisan.
8
BAB II Menguraikan tinjauan pustaka yang meliputi kerangka
teori, penelitian terdahulu, dan hipotesis.
BAB III Menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam
penulisan skripsi ini yang meliputi: jenis penelitian,
jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, variabel penelitian dan
pengukuran serta teknik analisis data.
BAB IV Menguraikan analisis data dan pembahasan yang
meliputi penyajian data, analisis data dan
pembahasan.
BAB V Merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang
dapat ditarik dari pembahasan dan saran-saran yang
dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang
berkepentingan.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Pemasaran
Banyak definisi pemasaran yang dikemukakan
oleh para pakar yang meskipun berbeda namun pada
dasarnya sama. Adanya perbedan ini disebabkan oleh
perbedaan penekanan dan sudut pandang diantara para ahli
itu sendiri.
Menurut Philip Kotler sebagaimana yang dikutip
oleh Murti Sumarni pemasaran adalah suatu proses sosial
dan manajerial antara individu atau kelompok dengan
individu atau kelompok lain agar meraka mendapatkan apa
yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan secara bebas mempertukarkan produk
yang bernilai dengan pihak lain”.10
Pemasaran merupakan sistem total aktifitas bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan
gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran
dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Menurut American Marketing Association,
Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses
10
Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta:
Liberty, 2002, h. 6
10
menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan
nilai bagi para pelanggan. Serta mengelola relasi pelanggan
sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi
organisai dan para stakeholdernya.
Menurut Daryanto pemasaran adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang
bernilai satu sama lain.11
Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, dapat
dilihat bahwa pemasaran merupakan suatu proses untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan
membuat, menawarkan dan secara bebas menukarkan
produk barang atau jasa yang mempunyai nilai untuk
memuaskan konsumen dan berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan usaha yang menggunakan prinsip pemberian
harga, promosi, hingga mendistribusikan barang atau jasa
kepada konsumen untuk mencapai sasaran serta tujuan
organisasi.
Sebagian besar usaha untuk memenuhi kebutuhan
dan keinginan manusia dilakukan melalui pemasaran, hal
ini terutama disebabkan karena proses pemasaran
menambah kegunaan (utilitas) dari produk yang ada, jadi
11
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung : Satu
Nusa, 2011, h. 6
11
proses pemasaran seperti pembelian, penjualan,
pengankutan, dan penggudangan, merupakan proses
menambah kegunaan (utilitas) produk yang ada.12
Pada dasarnya pemasaran suatu barang mencakup
perpindahan atau aliran dari dua hal, yaitu aliran fisik
barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk
barang tersebut, mulai dari penjual, produsen sampai
kepada pembeli konsumen akhir.13
Konsep pemasaran yang harus diketahui antara lain :
1. Kebutuhan adalah sebuah kondisi dimana kita merasa
kekurangan atas satu barang tertentu, dan ada sebuah
dorongan untuk memenuhinya.
2. Keinginan adalah kebutuhan manusia yang sudah
dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Artinya
individu mungkin mempunyai kebutuhan yang sama,
seperti kebutuhan makan, minum, atau pakaian. Namun,
individu bisa memiliki keinginan yang berbeda karena
sudah ada peranan budaya dan kepribadian.
3. Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung
oleh daya beli. Manusia dapat memiliki keinginan,
namun belum tentu merupakan permintaan atas produk
tertentu bila ia tidak memiliki daya beli.
12
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Jakarta:
Rajawali Pers, 2013. h. 17 13
Sofjan Assauri, Ibid. h. 18
12
4. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada
pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi,
yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan
mereka.
5. Nilai pelanggan adalah sekumpulan manfaat yang
diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa
tertentu.
6. Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat
sebuah produk dirasakan sesuai dengan apa yang
diharapkan pelanggan.
7. Relationship marketing merupakan istilah yang erat
kaitannya dengan meraih dan menjaga kepuasan
pelanggan.
8. Pasar, dirumuskan sebagai mereka yang membeli
barang sekarang, termasuk mereka yang potensial untuk
membeli barang dari kita.14
2.1.2 Bauran Pemasaran
Menurut Bygrave (1996) seabagimana yang
dikutip oleh Ismail Yusanto dalam bukunya yang telah
diterjemahkan dalam tujuh belas bahasa ini, strategi
pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang
digunakan secara efektif untuk mencocokkan program
pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan
14
M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h. 7-16
13
peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha.
Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi
pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran
pemasaran dapat dicapai.15
Tingkatan yang menggabungkan elemen penting
pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan produk,
penetapan harga, pengemasan produk, periklanan,
persediaan barang, distribusi, dan anggraan pemasaran,
dalam usaha memasarkan sebuah produk atau jasa
merupakan gambaran jelas mengenai bauran pemasaran.16
Pada tingkatan tersebut terdapat perincian
mengenai product, price, place, dan promotion, atau yang
lebih sering dikenal sebagai 4P in marketing. Penggunaan
konsep marketing mix sudah dianggap sebagai sebuah
keharusan. Karena itu, tidak jarang orang memandang
pemasaran hanya sebatas marketing mix. Dengan
menganggap bahwa pemasaran hanya sebatas marketing
mix atau bauran pemasaran.
15
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammd Karebet
Widjajakusuma, Menggas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani, cet. ke-7,
2008, h. 169 16
Thotik Gunara, Utus Sudibyo, Marketing Muhammad SAW.,
Bandung: Madani Prima, 2008, h. 46
14
a. Produk (Product)
Sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan
untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik
itu kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder.17
b. Harga (Price)
Harga dapat diartikan sebagai ekspresi dari sebuah
nilai, dimana nilai tersebut menyangkut kegunaan dan
kualitas produk, citra yangterbentuk melalui iklan dan
promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi
dan layanan yang menyertainya.18
c. Distribusi/ Lokasi (Place)
Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah
bagaimana produk dapat sampai pada pengguna akhir,
yang dalam hal ini adalah pelanggan dengan biaya yang
seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan
dan apa pengaruh place juga dapat diartikan sebagai
pemilihan tempat atau lokasi usaha. Perencanaan
pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada
istilah strategis, dalam artian memandang pada jauh
dekatnya pada pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi
menuju tempat tersebuthnya pada keseimbangan keuangan
perusahaan.19
17
Ibid, h. 47 18
Ibid, h. 49 19
Ibid, h. 51
15
d. Promosi (Promotion)
Promosi adalah salah satu bentuk kegiatan promosi
dengan menggunakan alat peragaan, pameran, demonstrasi,
hadiah, contoh barang, dan sebagainya.20
2.1.3 Pengertian Pemasaran Syariah
Pemasaran Syariah adalah sebuah disiplin bisnis
strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan
perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya,
yang dalam keseluruhan prosesnya dengan akad dan prinsip-
prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Ada empat karakteristik
syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para
pemasar, yaitu :
1. Teitis (Rabbaniyah)
Salah satu ciri khas pemasaran syariah yang tidak
dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal
selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Jika
seorang pemasar syariah meyakini bahwa hukum-hukum
syariat yang bersifat teitis atau bersifat ketuhanan ini
adalah hukum yang paling adil, paling sempurna, paling
selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat
mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu
mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan
menyebarluaskan kemaslahatan, karena merasa cukup akan
20
Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: Satu
Nusa, 2011, h. 105
16
segala kesempurnaan dan kebaikan-Nya, dia rela
melaksanakannya.21
2. Etis (Akhlaqiyyah)
Keistimewaan lain dari pemasaran syariah selain
karena teistis (rabbâniyyah), juga karena ia sangat
mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam
seluruh aspek kegiatanya. Sifat etis ini sebenarnya
merupakan turunan dari sifat teitis (rabbâniyyah). Dengan
demikian syariah marketing adalah konsep pemasaran
yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika,
tidak peduli apa pun agamanya, karena nilai-nilai moral
dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang
diajarkan oleh semua agama.22
3. Realistis (Al-Waqiyyah)
Pemasaran Syariah bukanlah konsep eksklusif,
fanatik, anti modernitas, dan kaku. Pemasaran Syariah
adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana
keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang
melandasinya.23
4. Humanistis (Al-Insyaniyyah)
Keistimewaan pemasaran syariah yang lain adalah
sifatnya yang humanistis yang universal. Pengertian
21
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah
Marketing, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006, h. 26-27 22
Ibid, h. 32-33 23
Ibid, h. 35
17
humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia
agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga
dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat
terkengkang dengan panduan syariah. Sehingga diharapkan
menjadi manusia yang terkontrol dan seimbang. Bukan
manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara
untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dan
berbahagia di atas penderitaan orang lain.24
2.1.4 Strategi Pengembangan Produk
2.1.4.1 Pengertian Pengembangan Produk
Strategi pengembangan produk merupakan
strategi mengembangkan produk baru yang
berhubungan dengan produk yang ada sekarang. Dalam
menerapkan strategi pengembangan produk perlu
diperhatikan faktor-faktor penentu kapan strategi
tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, antara lain :
a. Kemampuan riset dan pengembangan perusahaan
Strategi ini efektif jika perusahaan memiliki
kemampuan atau kapabilitas dalam riset dan
pengembangan yang kuat, dengan demikian produk
baru dapat dilansir dengan cepat, diterima dan terus
menerus.
b. Daur hidup produk dan keberhasilan produk dimata
pelanggan.
24
Ibid, h. 38
18
Bila produk telah mencapai tahap dewasa
(maturity) dalam daur hidup produk serta produk
berhasil di mata pelanggan, maka strategi ini efektif
untuk dilakukan, dengan harapan agar pelanggan
tersebut tertarik untuk mencoba produk baru yang
diluncurkan.
c. Perkembangan teknologi.
Strategi ini sangat cocok diterapkan bila pesaing
industri dalam pengembangan teknologi sangat
cepat.
d. Persaingan produk di pasar.
Strategi ini efektif dilakukan pada saat pesaing
sedang gencar-gencarnya melansir produk baru
dengan BMW (biaya, mutu, dan waktu) yang lebih
baik.
e. Pertumbuhan industri.
Strategi ini efektif jika perusahaan bersaing dalam
industri dengan pertumbuhan yang (sangat) tinggi.
Pengembangan produk melibatkan modifikasi
substansial terhadap produk yang ada saat ini atau
penciptaan produk yang baru, namun masih terkait
yang dapat dipasarkan pada pelanggan saat ini
melalui saluran distribusi yang sudah ada. Idenya
adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan
19
produk baru sebagai hasil dari pengalaman positif
mereka dengan tawaran awal perusahaan tersebut.
Pengembangan produk/barang (product
development) yaitu pembuatan produk baru oleh
suatu perusahaan untuk menggantikan produk yang
sudah ada. Pengembangan produk sangatlah
penting untuk mempertahankan pengistimewaan
produk dan untuk meningkatkan pangsa pasar.
Penyempurnaan produk adalah unsur yang
terpenting dalam mempertahankan siasat umum
yang diberlakukan oleh suatu perusahaan.
Tujuan pengembangan produk yaitu untuk
memberitahukan kepada para pelanggan bahwa
perusahaan masih memiliki kekuatan persaingan
yang begitu penting untuk mempertahankan
kesetiaan mereka.
Pembaharuan produk, banyak perusahaan
yang mempunyai beberapa produk yang kurang
menguntungkan. Namun perusahaan enggan dalam
menghilangkan produk tersebut karena takut akan
mengurangi volume penjualan. Secara ideal
perusahaan menemukan produk baru untuk
mendesak ke luar produk yang lama (tidak diminati
konsumen). Sebab lain disamping mengurangi
kerugian juga untuk mengembangkan produk dan
20
jasa, jadi pilihan pembeli bisa berubah keproduk
baru yang diciptakan.
Ada 4 cara utama untuk menambah produk
baru 1. Tiru produk yang dijual oleh para pesaing,
2. Ketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan-
perusahaan yang sudah membikin produk lain, 3.
Melalui penelitian pasar, identifikasi kebutuhan
pelanggan dan ciptakanlah produk untuk memenuhi
kebutuhan itu, 4. Kembangkan produk baru melalui
penelitian perusahaan
“Strategi pengembangan produk adalah
pengembangan produk asli, perbaikan produk,
lewat usaha litbang milik perusahaan sendiri”.25
Perusahaan dalam melakukan strategi
pengembangan produk hendaknya mempelajari dan
meneliti tingkah laku konsumen, khususnya berkenaan
dengan barang dan jasa yang dipasarkan, sehingga
dapat diketahui kemungkinan-kemungkinan yang
menimbulkan kepuasan. Pada umumnya perusahaan
yang mampu merebut perhatian konsumen tersebut
akan menjadi pelanggan. Pengembangan produk yang
dilakukan perusahaan untuk memperkecil resiko
penjualan, yaitu jika suatu jenis barang tidak terjual,
25Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung : Satu
Nusa, 2011, h. 60
21
dapat ditunjang oleh barang lain yang diproduksi
perusahaan tersebut.26
Biasanya strategi pengembangan produk paling
tepat bagi perusahaan apabila :
a. Sistem pemasaran inti tidak banyak menunjukkan
tambahan kesempatan untuk pertumbuhan atau
laba.
b. Kesempatan-kesempatan diluar sistem pemasaran
inti adalah lebih baik.
2.1.4.2 Manfaat Strategi Pengembangan Produk
Menurut Fandy Tjiptono menjelaskan tentang
manfaat strategi pengembangan produk yaitu :
a. Perusahaan dapat mengerahkan full capacity karena
tidak tergantung pada satu macam produk.
b. Menandingi penawaran baru dari pesaing.
c. Penemuan-penemuan baru yang menguntungkan
bagi calon konsumen.
d. Dengan mengadakan strategi pengembangan
produk perusahaan tidak bergantung pada satu
pasar saja.27
26
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar: Konsep dan
Strategi, Jakarta: CV Rajawali, 1988, h. 172. 27
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ke-3, Yogjakarta:
ANDI, 1997, h. 132
22
1.1.5 Pengembangan Produk dalam Islam
Produksi adalah pekerjaan berjenjang yang
memerlukan kesungguhan usaha manusia, pengorbanan yang
besar, dan kekuatan yang terpusat dalam lingkungan tertentu
untuk mewujudkan daya guna material dan spiritual.
Pemahaman produksi dalam islam memiliki arti sebagai bentuk
usaha keras dalam mengembangkan faktor-faktor sumber yang
diperlukan dan melipat gandakan income dengan tujuan
kesejahteraan masyarakat, menopang eksistensi serta ketinggian
derajat manusia.28
Anjuran islam untuk melakukan produksi dan
relasinya sebagai bagian dari ibadah. Islam menganjurkan dan
mendorong proses produksi mengingat pentingnya produksi
dalam menghasilkan sumber kekayaan.
Upaya produsen untuk memperoleh maslahah yang
maksimum dapat terwujud apabila produsen mengaplikasikan
nilai-nilai islam dalam melakukan pengembangan produknya.
Dengan kata lain, seluruh kegiatan produksi terkait
pada tatanan nilai moral dan teknikal yang Islami. Nilai-nilai
Islam yang relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga
nilai utama dalam ekonomi islam yaitu: Khalifah, Adil, Takaful,
secara lebih rinci nilai nilai Islam dalam produksi meliputi :
28
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam: Prinsip,
Dasar danTujuan. Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h.159.
23
1. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi pada tujuan
akhirat.
2. Menepati janji dan kontrak.
3. Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran.
4. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis.
5. Memuliakan prestasi atau produktifitas.
6. Mendorong ukhuwah antar sesama pelaku ekonomi.
7. Menghormati hak milik individu.
8. Mengikuti syarat sah dan rukun akad atau transaksi.
9. Berwawasan sosial atau maslahah.
10. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan
dalam islam.29
2.1.6 Produk
Menurut Prof. Dr Thamrin dan Francis Tantri produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi,
dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk
mencakup lebih dari sekedar barang berwujud (dapat dideteksi
panca indra). Kalau didefinisikan secara luas produk meliputi
objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi,
gagasan, atau bauran dari semua wujud diatas.30
29 Ibid. h. 164
30Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran,
Edisi 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013 h. 153.
24
2.1.7 Penjualan dan Volume Penjualan
2.1.7.1 Penjualan
Menurut Basu Swastha sebagaiman yang dikutip
oleh Basu Swastha penjualan adalah Ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual
untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli
barang dan jasa yang ditawarkannya.31
Jadi adanya
penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang
atau jasa antara pedagang dan pembeli.
Sedangkan menurut Fandy Tjiptono sebagaimana
yang dikutip oleh Fandy Tjiptono “penjualan adalah
memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian
(dalam proses pengambilan keputusan) melalui
penjualan tatap muka”.32
Menurut Marbun BN sebagaimana yang dikutip
oleh Marbun BN Penjualan adalah “Total barang yang
terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu”.
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya
kegiatan perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan
barang atau jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual
barang atau jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh
karena itu, penjualan memegang peranan penting bagi
31
Basu Swastha, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 2009, h. 8-9 32
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2012, h. 32
25
perusahaan agar produk yang dihasilkannya, dapat
terjual dan memberikan penghasilan bagi perusahaan.
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan
untuk menjual barang/jasa yang diperlukan sebagai
sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna
memperoleh laba.
Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan
yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan
memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.
Kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan
bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang
diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba
maksimum bagi perusahaan.33
2.1.7.2 Volume Penjualan
Menurut Rangkuti volume penjualan adalah
pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi
fisik, volume atau unit suatu produk. Volume penjualan
merupakan suatu yang menandakan naik turunya
penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo,
ton atau liter.34
Volume penjualan merupakan jumlah total yang
dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin
33
Marbun BN, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 2003, h. 225 34
Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2009, h. 207.
26
besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,
semakin besar kemungkinan laba yang dihasilkan
perusahaan. Oleh karena itu volume penjualan
merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi
untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi
volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi
tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk
kepentingan volume penjualan itu sendiri.
Terdapat beberapa indikator dari volume
penjualan yang dikutip dari Kotler oleh Basu Swasta
yaitu :
1. Mencapai volume penjualan
2. Mendapatkan laba
3. Menunjang pertumbuhan perusahaan
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa volume penjualan adalah total penjualan yang
dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode
tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga
dapat menunjang pertumbuhan perusahaan.35
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Mukodam mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mataram, dengan judul “Peranan
Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan
35
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku
Konsumen, Yogyakarta: BPFE, 2008, h. 404
27
di Toko Grobak Tyois”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tahap-tahap pengembangan produk apa saja yang
dilakukan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong
dalam melakuakan pengembangan produk, serta untuk
mengetahui besar peranan pengembangan terhadap volume
penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis korelasi pearson yang didukung dengan analisis
koefisien determinasi, serta untuk mengetahui signifikan nilai
korelasi dilakukan uji t satu pihak. Hasil penelitian ini adalah
terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan
prodak dengan volume penjualan, yaitu dengan nilai r =
0,9502.36
Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha mahasiswa
Universitas Jember dengan judul “Peranan Pengembangan
Biaya Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan di Pabrik
Tape”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-
tahap-tahap pengembangan produk apa saja yang dilakukan,
untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dalam
melakuakan pengembangan produk, serta untuk mengetahui
besar peranan pengembangan terhadap volume penjualan. Alat
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
korelasi pearson yang didukung dengan analisis koefisien
determinasi, serta untuk mengetahui signifikan nilai korelasi
36
Mukodam, Peranan Pengembangan Produk dalam
Meningkatkan Volume Penjualan di Toko Grobak Tyois, Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Mataram, 2005.
28
dilakukan uji t satu pihak. Hasil yang didapat dari analisis
korelasi pearson dapat diketahui bahwa nilai r = 0,9067 yang
menunjukkan hubungan yang cenderung sangat kuat dan searah
hal tersebut mengandung arti bahwa peningkatan biaya
pengembangan produk akan meningkatkan volume penjualan,
begitu juga sebaliknya.37
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik
Berdasarkan pada tinjauan pustaka maka kerangka
pemikiran teoritis yang disajikan dalam penelitian dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritik
2.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian yang dibuat berdasarkan
kerangka pemikiran.38
Dikatakan sementara, karena jawaban
yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum
37
Nugraha, Peranan Pengembangan Biaya Produk dalam
Meningkatakan Volume Penjualan di Pabrik Tape, Universitas Jember, 2008. 38
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta :
Graha Ilmu, 2008, h.46.
Pengembangan Produk Volume Penjualan
29
didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data.39
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, yang dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyan.40
Dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh
positif antara pengembangan produk terhadap volume penjualan
di Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.
39
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2004,
h.51. 40
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta,
2006, h. 70.
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
3.1.1 Jenis Data
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan
(field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang
diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini
termasuk penelitian kuantitatif dimana peneliti dapat
menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang
diteliti kemudian dapat membuat instrumen untuk
mengukurnya.41
Penelitian kuantitatif banyak dituntut
menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan
penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan
tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.42
3.1.2 Sumber Data
a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung
dari objek penelitian, berupa dokumen-
dokumen dan laporan tertulis dari perusahaan
41 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung:
Alfabeta, 2006, h. 17. 42 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.27.
31
serta informasi lain yang ada hubungannya
dengan masalah ini.
b. Data sekunder adalah data yang sudah
diterbitkan atau digunakan pihak lain.
Contohnya jurnal, majalah, dan publikasi
lainnya.
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang
terdiri dari manusia, benda benda, hewan, tumbuh-
tumbuhan, gejala-gejala atau nilai test, peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di
dalam suatu penelitian.43
Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh penjualan Konveksi Busana Muslim Clothing
Kendal dari tahun 2011 s/d 2014. Yaitu penjualan
sebanyak 12 catur wulan.
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan uraian
karakteristik yang dimiliki oleh populasi.44
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu.45
Pada teknik ini sampel
43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2009, h. 80. 44 Ibid, h. 81. 45
Ibid, h. 85.
32
yang diambil adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria
tertentu. Pemilihan sampel dalam penelitian ini
menggunakan kriteria sebagai berikut:
1. Telah memenuhi batas minimum volume penjualan.
2. Semua data variabel terikat dan bebas tersedia.
Dengan menggunakan kriteria diatas maka jumlah
sampel dari penelitian ini adalah penjualan selama empat
tahun dari tahun 2011 sampai 2014 sebanyak 12 catur
wulan. Alasan pengambilan sampel tersebut adalah bahwa
selama empat tahun sampel dianggap fluktuatif
menggambarkan kondisi pengembangan produk di
perusahaan tersebut.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang
penulis tempuh adalah sebagai berikut :
a. Wawancara
Yaitu cara untuk mendapatkan informasi atau data
dari responden dengan mengajukan pertanyaan secara
langsung antara interviewer dan interviewe. Dalam penelitian
ini penulis secara langsung melakukan wawancara kepada
pemilik (owner) Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.
b. Metode dokumentasi
Metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat
kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan
33
sebagainya.46
Digunakan guna memperoleh data sebagai
bahan informasi yang berupa latar belakang perusahaan,
tugas pokok dan tata kerja, serta data lain yang mendukung.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Dalam penulisan skripsi maka penulis menggunakan
beberapa istilah sehingga didefinisikan secara operasional agar
menjadi petunjuk dalam penelitian ini yaitu dapat dilihat pada
tabel 3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1
Definisi operasional variabel
Variabel Penelitian Definisi Indikator
Pengembangan
Produk
(X)
Mengembangkan produk
dengan memodivikasi produk
dan memperbaiki
Produk,
Volume Penjualan
(Y)
total penjualan yang dinilai
dengan unit perusahaan
dalam periode tertentu
Volume
penjualan,
3.5 Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk analisis
data dalam penelitian yaitu :47
46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 274. 47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &
D, Bandung : Alfabeta, 2011, h.142-143.
34
1. Statistik deskriptif.
Statistik deskriptif merupakan statistik yang
digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum.
2. Statistik inferensial
Adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data sampel, kesimpulan yang diberlakukan
untuk populasi berdasarkan data sampel kebenarannya bersifat
peluang.
Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan
untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi
variabel yang lain agar data yang dikumpulkan tersebut dapat
bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis sehingga dapat
dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sebelum
melakukan analisis data maka diperlukan pengolahan data
terlebih dahulu, pengolahan data tersebut meliputi :
1. Editing
Proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk
melihat apakah jawaban-jawaban pertanyaan telah terisi
lengkap atau belum.
35
2. Coding
Proses pemberian kode tetentu terhadap bermacam-
macam jawaban untuk dikumpulkan kedalam kategori yang
sama.
3. Tabulating
Pengelompokkan data atas jawaban responden dengan
teliti dan teratur kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai
terwujud dalam bentuk-bentuk tabel. Oleh karena itu teknik
analisis data digunakan untuk mengetahui hubungan antara
variabel yang mempengaruhi variabel yang lain adalah dengan
model analisis regresi sederhana.
3.5.1 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk
mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi
yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga
dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model
regresi yang digunakan tidak terdapat multikoloniaritas dan
heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data
yang dihasilkan berdistribusi normal.
3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal.Jika asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.
36
Pengujian Normalitas data dilakukan
menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov
Test, dengan melihat tingkat signifikansi 5%.Dasar
pengambilan keputusan ini dari uji normalitas adalah
dengan melihat probabilitas asymp.sig (2-tailed) >
0.05 maka data mempunyai distribusi normal dan
sebaliknya jika probabilitas asymp.sig (2-tailed) <
0.05 maka data mempunyai distribusi yang tidak
normal.
3.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik dimana sumbu Y adalah Y yang
telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi–Y sesungguhnya) yang telah di studentized.
Dasar analisis :48
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi
Heteroskedastisitas.
48
Ibid, h. 105.
37
2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
3.5.1.3 Uji Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah
ada korelasi antar anggota sampel atau data
pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu,
sehingga munculnya suatu datum dipengaruhi oleh
datum sebelumnya. Dalam penelitian ini bila terjadi
Autokorelasi, berarti fundamental selain dipengaruhi
oleh Variabel Independen juga dipengaruhi
fundamental pada periode sebelumnya.49
3.5.2 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Merupakan alat ukur yang juga dapat digunakan
untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar
variabel
Persamaan regresi linier sederhana dapat dicari
dengan rumus:
Y = a + ßX
Keterangan:
a = Konstanta
ß = Koefisien Regresi
X = Pengembangan produk
Y = Volume Penjualan
49
Ibid, h. 95-96.
38
3.5.3 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel independen secara parsial (individu) diukur
dengan menggunakan uji t-statistik.50
3.5.3.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi memiliki
fungsi untuk menjelaskan sejauh mana
kemampuan variabel independen
(pengembangan produk) dalam menerangkan
variabel dependen (volume penjualan) dengan
melihat Adjusted R Square.
3.5.3.2 Uji Parsial (Uji t)
Untuk menjawab hipotesis dalam
penelitian ini maka digunakan uji statistik t.
Uji statistik t digunakan untuk menjawab
pertanyaan apakah variabel independen
(pengembangan produk) secara individual
mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen (penjualan).
Asumsinya adalah:
1. Jika probabilitas (signifikansi) lebih besar
> dari 0,05 (a), maka variabel
independen secara individual tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
50
Ibid, h. 88.
39
2. Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil
< dari 0,05 (a), maka variabel independen
secara individual berpengaruh terhadap
variabel dependen.
40
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Penyajian Data
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Konveksi Busana Muslim Clothing lahir pada tanggal
06 Juni 2008. Owner sekaligus foundernya adalah Siti
Kuzaemah. Konveksi Busana Muslim Clothing sebagai
tempat produksi pakaian muslim menerima pemesanan
dalam pembuatan kerudung, gamis, dan baju koko, yang
telah menembus tempat pemasaran di kampus-kampus,
perkantoran, dan sejumlah perkumpulan dalam suatu
organisasi di kawasan Kendal. Konsep awal dari
pemasaran produk busana muslim clothing Kendal adalah
dengan cara penyebaran brosur. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi dan beberapa aspek yang
menunjang demi kemajuan proses pemasarannya, Clothing
memakai situs jejaring sosial yaitu facebook, dalam
promosinya sampai saat ini. Usaha ini dimulai bersama
keluarganya, dimana Clothing Kendal mempunyai tempat
produksi/konveksi pakaian muslim yang berada di Kendal
dan berkantor pusat di Weleri. Hingga saat ini Clothing
Kendal dikenal di berbagai wilayah Kendal, dan
diharapkan untuk kedepannya agar Clothing dapat menjadi
tempat produksi pakaian muslim yang semakin
berkembang dan produksi-produksinya dapat menjadi
41
Trend masa depan bagi masyarakat, dan Clothing selalu
menjadi pilihan utama dalam pembuatan produksi pakaian
muslim.
4.1.2 Profil Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal
Nama Perusahaan : Busana Muslim Clothing
Alamat Perusahaan : Jl. Sunan Gunung Jati. No. 31. Rt
04. Rw 04 Weleri Kendal 51355
Jumlah Karyawan : 10 orang
4.1.3 Visi dan Misi
a. Visi :
Menjadi perusahaan fashion yang mampu memberikan
kepuasan produk kepada customer seiring
perkembangan trend.
b. Misi :
1) Memberikan pelayanan dan kepuasan yang prima
hingga purna jual.
2) Menawarkan produk yang memiliki keunggulan
dalam hal kualitas sehingga menambah nilai
pelanggan.
4.1.4 Produk-produk
a. Kerudung
b. Gamis
c. Baju Koko
42
4.2 Deskriptif Data Penelitian
4.2.1 Deskriptif Data Penelitian
Data penelitian ini dikumpulkan dengan dokumentasi
dan wawancara langsung di lapangan. Pengumpulan data
ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, melalui
dokumen-dokumen dan laporan tertulis dari perusahaan
serta wawancara dengan owner dan bagian pemasaran
Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas yang
dilaksanakan mulai tanggal 01 sampai dengan 10
November 2015. Adapun teknik dalam pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada
teknik ini sampel yang diambil adalah sampel yang
memiliki kriteria-kriteria tertentu.
4.3 Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari perkembangan
produk sebagai variabel bebas (independen) dan volume
penjualan sebagai variabel terikat (dependen). Data variabel
tersebut diperoleh dari laporan penjualan Busana Muslim
Clothing Kendal untuk lebih jelasnya bisa dilihat berikut ini
43
4.3.1 Pengembangan Produk
4.3.1.1 Produk
Data mengenai perkembangan produk di
busana muslim clothing Kendal adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Perkembangan Produk
Tahun 2011 cawu I
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 25 52.1 52.1
kerudung 12 25.0 25.0
Koko 11 22.9 22.9
Total 48 100.0 100.0
Tahun 2011 cawu II
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 28 56.0 56.0
kerudung 12 24.0 24.0
Koko 10 20.0 20.0
Total 50 100.0 100.0
44
Tahun 2011 cawu III
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 27 54.0 54.0
kerudung 12 24.0 24.0
Koko 11 22.0 22.0
Total 50 100.0 100.0
Tahun 2012 cawu I
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 28 56.0 56.0
kerudung 12 24.0 24.0
Koko 10 20.0 20.0
Total 50 100.0 100.0
Tahun 2012 cawu II
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 28 56.0 56.0
kerudung 12 24.0 24.0
Koko 10 20.0 20.0
Total 50 100.0 100.0
45
Tahun 2012 cawu III
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 28 56.0 56.0
kerudung 12 24.0 24.0
Koko 10 20.0 20.0
Total 50 100.0 100.0
Tahun 2013 cawu I
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 46.9 46.9
kerudung 17 26.6 26.6
Koko 12 18.8 18.8
Pasmina 5 7.8 7.8
Total 64 100.0 100.0
Tahun 2013 cawu II
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 46.2 46.2
kerudung 17 26.2 26.2
Koko 12 18.5 18.5
Pasmina 6 9.2 9.2
Total 65 100.0 100.0
46
Tahun 2013 cawu III
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 49.2 49.2
kerudung 14 23.0 23.0
Koko 12 19.7 19.7
Pasmina 5 8.2 8.2
Total 61 100.0 100.0
Tahun 2014 cawu I
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 49.2 49.2
kerudung 14 23.0 23.0
Koko 14 23.0 23.0
Pasmina 3 4.9 4.9
Total 61 100.0 100.0
Tahun 2014 cawu II
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 46.2 46.2
kerudung 15 23.1 23.1
Koko 14 21.5 21.5
Pasmina 6 9.2 9.2
Total 65 100.0 100.0
47
Tahun 2014 cawu III
Produk
Frequency Percent Valid Percent
Valid Gamis 30 50.0 50.0
kerudung 14 23.3 23.3
Koko 13 21.7 21.7
Pasmina 3 5.0 5.0
Total 60 100.0 100.0
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.00 for Windows,
Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di
atas, maka dapat diketahui tentang Produk Busana
Muslim Clothing Kendal menunjukkan bahwa
jumlah Produk tahun 2011 pada catur wulan I
sebanyak 48 jenis produk terdiri dari 25 produk
gamis, 12 produk kerudung, 11 produk koko. Pada
catur wulan II sebanyak 50 jenis produk, terdiri
dari 28 produk gamis, 12 produk kerudung, 10
produk koko, pada catur wulan III sebanyak 50
jenis produk terdiri dari 27 produk gamis, 12
produk kerudung, 11 produk koko.
Tahun 2012 pada catur wulan I, catur wulan
II dan catur wulan III sebanyak 50 jenis produk
terdiri dari 28 produk gamis, 12 produk kerudung,
10 produk koko.
48
Tahun 2013 pada catur wulan I sebanyak 64
jenis produk terdiri dari 30 produk gamis, 17
produk kerudung, 12 produk koko, 5 produk
pasmina. Pada catur wulan II sebanyak 65 jenis
produk, terdiri dari 30 produk gamis, 17 produk
kerudung, 12 produk koko, 6 produk pasmina.
Pada catur wulan III sebanyak 61 jenis produk
terdiri dari 30 jenis produk gamis 14 produk
kerudung, 12 produk koko, 5 produk pasmina.
Tahun 2014 pada catur wulan I sebanyak 61
jenis produk terdiri dari 30 produk gamis, 14
produk kerudung, 14 produk koko, 3 produk
pasmina. Pada catur wulan II sebanyak 65 jenis
produk, terdiri dari 30 jenis gamis, 15 produk
kerudung, 14 produk koko, 6 produk pasmina.
Pada catur wulan III sebanyak 60 jenis produk
terdiri dari 30 jenis produk gamis 14 produk
kerudung, 13 produk koko, 3 produk pasmina.
Hal ini menunjukkan bahwa pada 2011 cawu
II perusahaan mengurangi 1 produk koko dan
menambah 3 produk gamis sehingga jumlah
produk meningkat menjadi 50 jenis produk dari
cawu sebelumnya 48 produk. Pada cawu III
mengurangi 1 produk gamis, sehingga jumlah
49
produk tetap 50 jenis produk dari cawu
sebelumnya.
Pada tahun 2012 cawu I, II dan III perusahaan
mengurangi 1 produk koko dan menambah 1
produk gamis sehingga jumlah produk tetap 50
jenis produk dari cawu sebelumnya.
Pada 2013 cawu I perusahaan menambah 2
produk gamis, 2 produk koko, 5 kerudung, 5
pasmina sehingga jumlah produk meningkat
menjadi 64 jenis produk dari cawu sebelumnya 50
produk. Cawu II perusahaan menambah 1 produk
pasmina sehingga jumlah produk meningkat
menjadi 65 jenis produk dari cawu sebelumnya 64
produk. Cawu III perusahaan mengurangi 1 produk
pasmina dan 3 produk kerudung sehingga jumlah
produk berkurang menjadi 61 jenis produk dari
cawu sebelumnya 65 produk.
Pada 2014 cawu I perusahaan mengurangi 2
jenis pasmina dan menambah 2 produk koko
sehingga jumlah produk tetap 61 jenis produk dari
cawu sebelumnya. Cawu II perusahaan menambah
3 produk pasmina, dan 1 kerudung sehingga
jumlah produk meningkat menjadi 65 jenis produk
dari cawu sebelumnya 61 produk. Cawu III
perusahaan mengurangi 3 jenis pasmina, 1 koko, 1
50
kerudung sehingga jumlah produk berkurang
menjadi 60 jenis produk dari cawu sebelumnya 65
produk.
4.3.2 Volume Penjualan
Berikut ini akan disajikan data volume penjualan
produk dalam 4 tahun terakhir, yang dapat dilihat melalui
tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.2
Volume penjualan
Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan data volume penjualan pada tabel 4.7
maka dapat disajikan laju perkembangan penjualan produk
sebagai berikut :
1. Perkembangan penjualan cawu II 2011 =
× 100 % = 5,30 %
2. Perkembangan penjualan cawu III 2011 =
× 100 % = 10,42 %
2011 2012 2013 2014
cawu 1 1.394 1.241 1.737 1.716
cawu 2 1.468 1.262 1.937 1.802
cawu 3 1.621 1.362 1.706 1.479
total volume penjualan 4.483 3.865 5.380 4.997
51
3. Perkembangan penjualan cawu I 2012 =
100 % = -1,58 %
4. Perkembangan penjualan cawu II 2012 =
× 100 % = 1,69 %
5. Perkembangan penjualan cawu III 2012 =
× 100 % = 7,92 %
6. Perkembangan penjualan cawu I 2013 =
× 100 % = 27,53 %
7. Perkembangan penjualan cawu II 2013 =
× 100 % = 11,51 %
8. Perkembangan penjualan cawu III 2013 =
× 100 % = -11,92 %
9. Perkembangan penjualan cawu I 2014 =
× 100 % = 0,58 %
10. Perkembangan penjualan cawu II 2014 =
× 100 % = 5,01 %
11. Perkembangan penjualan cawu III 2014 =
× 100 % = -17,92 %
Berdasarkan data volume penjualan pada tabel 4.7
di atas menunjukkan bahwa prosentase perkembangan
52
penjualan produk dalam empat tahun (2011 s/d 2014)
nampak bahwa pada cawu II 2011 mengalami kenaikan
5,30% dari cawu sebelumnya. pada cawu III 2011
mengalami kenaikan 10,4% dari cawu sebelumnya 5,30%.
pada cawu I 2012 mengalami penurunan -1,58% dari cawu
sebelumnya 10,42%. pada cawu II 2012 mengalami
kenaikan 1,69% dari cawu sebelumnya -1,58%. pada cawu
III 2012 mengalami kenaikan 7,92% dari cawu sebelumnya
1,69%. pada cawu I 2013 mengalami kenaikan 27,53%
dari cawu sebelumnya 7,92%. pada cawu II 2013
mengalami kenaikan 11,51% dari cawu sebelumnya
27,53%. pada cawu III 2013 mengalami penurunan -
11,92% dari cawu sebelumnya 11,51%. pada cawu I 2014
mengalami kenaikan 0,58% dari cawu sebelumnya -
11,92%. pada cawu II 2014 mengalami kenaikan 5,01%
dari cawu sebelumnya 0,58%. pada cawu III 2014
mengalami penurunan -17,92% dari cawu sebelumnya
5,01%.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan
program SPSS 16.0. Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.
Sebelum pengujian hipotesis dalam penelitian ini terlebih
dahulu di lakukan uji asumsi klasik.
53
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.
Untuk mengetahui normalitas nilai residual, peneliti
menggunakan uji kolmogorov-smirnov di mana
kriteria yang digunakan adalah dengan
membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf
signifikansi yang sudah ditentukan, yaitu 0,5%. Agar
berdistribusi normal maka variabel residual harus
memiliki nilai signifikansi ≥ 0,05. Berikut adalah
hasil uji kolmogorov-smirnov :
Gambar 4.1
Grafik Histogram
54
Dari histrogram diatas, kurva yang terbentuk
terlihat normal. Selain menggunakan kolmogorov-
smirnov dan histogram, uji normalitas juga dapat
diketahui dengan menggunakan normal p-plot yang
dapat diketahui dengan menggunakan regresi antara
variabel independen dan variabel dependen yang
diteliti. Histogram yang menunjukkan normalnya
suatu distribusi data adalah histogram yang
kurvanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, akan
tetapi dikatakan normal apabila titik-titik p-plot
menyebar disekitar garis diagonal. Berikut adalah
gambar mengenai p-plot :
Gambar 4.2
Normal p-plot
55
Normal p-plot yang dihasilkan dari regresi
variabel dalam penelitian ini menunjukan sesuai
dengan ketentuan normalnya suatu data yaitu plot
titik-titik menyebar di antara garis diagonal dan
mengikuti arah garis diagonal sehingga normal p-
plot pada penelitian ini menunjukan distribusi secara
normal. Dari hasil uji normalitas didapat kesimpulan
bahwa data penelitian berdistribusi secara normal,
sehingga data-data dalam penelitian ini lolos pada
uji normalitas.
4.4.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian
dari residual pada model regresi.4 Dalam uji
heteroskedastisitas dapat menggunakan atau melihat
grafik Scatterplot. Berikut ini adalah hasil uji SPSS :
Gambar 4.3
Gambar Scaterplot
56
Dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa
titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di
atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga
model regresi layak dipakai untuk memprediksi
volume penjualan berdasarkan variabel independen
perkembangan produk.
4.4.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui
ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara
residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan
lain pada model regresi. Berdasarkan penelitian
diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut :
Tabel 4.3
Uji Autokorelasi
Sumber : data primer yang diolah dengan SPSS 16.00
Dari tabel 4.8 uji autokorelasi hasil output
SPSS model summary dengan menggunakan uji DW
atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-
hitung 1,749 dengan jumlah sampel (n) = 12, serta
jumlah variabel independen (k) = 1, diperoleh nilai
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .874a .746 .698 126.44233 1.749
57
dL sebasar 0,9708 dan dU sebesar 1,3314 (lihat
lampiran), maka du < dw < 4-du yaitu 1,3314 <
1,749 < 2,6686 sehingga hasilnya dapat disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif.
4.5 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana
Besarnya perubahan pada faktor dependen (Y) akibat
perubahan pada faktor independen (X) secara parsial dapat
dijelaskan melalui persamaan regresi seperti yang tertera
dalam tabel
Tabel 4.4
Uji regresi linier sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.150 336.323 .165 .989
X (Pengembangan Produk) 28.112 5.626 .874 5.345 .1
Sumber : data primer diolah dengan SPSS 16.00 (Model Summary)
Persamaan regresi linier sederhana dapat dicari dengan
rumus:
Y = a + βX
Keterangan:
a : Konstanta
β : Koefisien Regresi
X : Pengembangan Produk
Y : Volume Penjualan
58
Berdasarkan pada tabel 4.9 uji regresi linier sederhana
hasil output SPSS Coefficientsa tersebut diatas maka
persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:
Y = 34,150 + 28,112X
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Nilai konstan sebesar 34,150 artinya jika variabel
pengembangan produk tidak dimasukkan dalam
penelitian, maka tingkat volume penjualan sebesar
34,150%.
b. Kofisien regresi pada variabel pengembangan produk
(X) sebesar 28,112, artinya bila terjadi peningkatan 1
satuan pada pengembangan produk Konveksi Busana
Muslim Clothing Kendal, maka tingkat volume
penjualan akan bertambah 28,112% dimana faktor lain
dianggap konstan.
4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikasi Parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk menguji apakah ada
pengaruh masing masing variabel independen yaitu:
harga dan biaya promosi terhadap peningkatan
penjualan. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai
berikut:
1) Ho : βi = 0 = Pengembangan produk tidak
berpengaruh terhadap Volume Penjualan.
59
2) Ha : βi > 0 = Pengembangan produk berpengaruh
positif terhadap Volume Penjualan.
Tabel 4.5
Uji t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 34.150 336.323 .165 .989
X (pengembangan produk) 28.112 5.626 .874 5.345 .1 .846
Sumber : data primer di olah dengan SPSS 16.00 for windows.
Berdasarkan pada tabel 4.10 uji t hasil output
SPSS Coefficientsa tersebut diatas maka diperoleh
thitung sebesar 5.345 dengan nilai signifikansi 1,
dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05
maka Ha ditolak dan Ho diterima, dapat disimpulkan
bahwa pengembangan produk tidak berpengaruh
positif terhadap volume penjualan.
4.6.2 Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengukur seberapa besar presentase perubahan atau
variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh
perubahan atau variasi dari variabel independen.
Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi
dapat dijelaskan kebaikan dari model regresi dalam
memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi
nilai koefisien akan semakin baik kemampuan
60
variabel independen dalam menjelaskan prilaku
variabel dependen. Hasil pengujian koefisien
determinasi dapat dilihat dari nilai R square
Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui prosentase pengaruh variabel
independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
Maka nilai determinasi ditentukan dengan R2 (R
Square). Dari hasil perhitungan didapatkan nilai
koefisien determinasi sebagai berikut :
Tabel 4.6
Koefisien dterminan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .874a .746 .698 126.44233 1.749
Sumber : data primer diolah dengan SPPS 16.00 (Model Summary)
Berdasarkan tabel 4.11 koefisien determinasi
hasil output SPSS Model Summaryb diperoleh
angka, R square sebesar 0,746, hal ini menunjukkan
bahwa 74,6% varibel independen (pengembangan
produk) yang dapat menjelaskan variabel dependen
(volume penjualan).
Sedangkan sisanya sebesar 25,4% dipengaruhi atau
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
61
4.7 Pembahasan
Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa
pengembangan produk berpengaruh positif terhadap
volume penjualan produk pada Konveksi Busana Muslim
Clothing Kendal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh
hasil nilai t hitung sebesar 5.345 dengan nilai signifikansi
1, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk tidak
berpengaruh positif terhadap volume penjualan. maka
dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima, Jadi dapat
dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan
antara pengembangan produk dengan volume penjualan
produk pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal,
dikarenakan pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan
penjualan produk dan dibuktikan pada data volume
penjualan bahwa tahun 2013 volume penjualan lebih besar
dari tahun 2014.
Hasil analisis regresi yang dilakukan dalam
penelitian ini, antara variabel independen (pengembangan
produk) dan variabel dependen (volume penjualan) dapat
dijelaskan oleh koefisien determinasi. Hasil koefisien
determinasi dari variabel perkembangan produk yang
dinotasikan dalam besarnya R square sebesar 0,746, hal ini
menunjukkan bahwa 74,6% varibel independen
(pengembangan produk) yang dapat menjelaskan variabel
62
dependen (volume penjualan). Sedangkan sisanya sebesar
25,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Dari hasil uji t yang dilakukan terbukti bahwa
variabel pengembangan produk tidak berpengaruh positif
dan signifikan terhadap volume penjualan produk pada
Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal, karena hasil
signifikanya lebih besar dari probabilitas signifikan 5%
atau 0,05. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi
sebesar 28,112% dengan tingkat signifikan 1 (lebih besar
dari 0,05).
Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa pengembangan produk tidak mempunyai pengaruh
yang positif/signifikan terhadap volume penjualan, hal
tersebut dibuktikan dengan melihat data penjualan yang
terjadi pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan yang
cukup drastis dari tahun 2013.
63
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada analisis penelitian dan
pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV
tentang penelitian yang berjudul “Pengaruh
Pengembangan Produk terhadap Volume Penjualan
pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal”
peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
Diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 5,345
dengan nilai signifikansi 1, dimana nilai signifikansinya
lebih besar dari 0,05 dengan demikian Ha ditolak dan
Ho diterima, Jadi dapat dikatakan bahwa
pengembangan produk tidak berpangaruh positif dan
signifikan terhadap volume penjualan pada Konveksi
Busana Muslim Clothing Kendal.
Hasil analisis regresi linier sederhana yang
dilakukan dalam penelitian ini, antara variabel
independen (pengembangan produk) dan variabel
dependen (volume penjualan) dapat dijelaskan oleh
koefisien determinasi. Hasil koefisien determinasi dari
variabel pengembangan produk yang dinotasikan dalam
besarnya R square sebesar 0,746, hal ini menunjukkan
bahwa 74,6% varibel independen (pengembangan
64
produk) yang dapat menjelaskan variabel dependen
(volume penjualan). Sedangkan sisanya sebesar 25,4%
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta
beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian
ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui
hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih
baik, yaitu:
a) Bagi perusahaan agar perlunya memperhatikan
strategi marketing mix, terlebih menentukan segmentasi
pasar agar produk yang dikeluarkan dapat diterima
dikalangan masyarakat.
b) Bagi peneliti berikutnya diharapkan meneliti variabel
lainnya sebagai variabel independen, karena sangat
dimungkinkan variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini berpengaruh terhadap volume
penjualan.
5.3 Penutup
Alhamdulillah atas bimbingan dan petunjuk
Allah SWT penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis
menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan dalam
karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan baik dari segi penulisan bahasa maupun isi
65
yang terkandung. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi
kesempurnaan penulisan berikutnya. Semoga penelitian
ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca. Aamiin.
Akhirnya dengan memanjatkan do’a mudah
mudahan penelitian ini membawa manfaat bagi
pembaca dan bagi diri penulis, selain itu juga mampu
memberikan hasanah keilmuan yang positif bagi
Ekonomi Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Husain at-Tariqi, Abdullah, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar
danTujuan.Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.
Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis, Manajemen Pemasaran, Edisi
1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
Amir, M. Taufik, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar: Konsep dan Strategi,
Jakarta: CV Rajawali, 1988.
Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Jakarta: Rajawali
Pers, 2013.
BN, Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
2003.
Buchari, Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa,
Bandung: Alfabeta, 2004
Candra, Gregories, Strategi Dan Program Pemasaran, Yogyakarta:
Andi, 2002
Dokumentasi Chloting Kendal 2015
El-Fansury, Ozy, Sejuta Manfaat Berbusana Muslimat, Yogyakarta,
Laras Media Prima.
Fauzia, Ika Zunia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam
perspektif Maqashid al-syariah, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2014.
Glueck, William F, Manajeman dan Kebijakan Perusahaan,
Surabaya: Erlangga, 1990.
Ismanthono, Henricus W. Kamus istilah ekonomi populer , Jakarta:
kompas, 2003
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi
a, Jakarta Erlangga, 2001.
Kotler, Philip Dan Keller, Lane Kevin, Manajemen Pemasaran,
Jakarta: Prenhalindo, 2008.
Kotler, Philip. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks
Kelompok Gramedia. 2005
Notoradjo, Suljus A, Unsur unsur Marketing, Bandung: Alumni,
1972.
Priyatno, Duwi, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS,
Yogyakarta: MediaKom, 2010.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.
Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Yang Kreatif, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006.
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2004.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
Bandung: Alfabeta, 2009.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,
Bandung : Alfabeta, 2011.
Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank, Edisi 5, Yogyakarta:
Liberty Yogyakarta, 2002.
Sumayang, Lulu, Dasar dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Jakarta: Salemba Empat, 2003.
Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen,
Yogyakarta: BPFE, 2008.
Swastha, Basu, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta, 2009.
Tjptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, Pemasaran Strategik, Edisi
2, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012.
Tim Budai, Gerakan Budaya Akademik Islami, Cet. 2, Semarang,
Unissula Press, 2008.
Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta : Graha
Ilmu, 2008.
Data Angket Total Produk
Cawu / tahun Jumlah/total produk
(X)
Volume penjualan
produk (Y)
Cawu 1 / 2011 48 1394
Cawu 2 / 2011 50 1468
Cawu 3 / 2011 50 1621
Cawu 1 / 2012 50 1241
Cawu 2 / 2012 50 1262
Cawu 3 / 2012 50 1362
Cawu 1 / 2013 64 1737
Cawu 2 / 2013 65 1937
Cawu 3 / 2013 61 1706
Cawu 1 / 2014 61 1716
Cawu 2 / 2014 65 1802
Cawu 3 / 2014 60 1479
Keterangan :
Total produk adalah variabel (X)
Volume penjualan adalah variabel (Y)
Data Penjualan
Tahun/cawu Kerudung Gamis Baju
Koko
Total
2011/cawu 1 482 464 448 1394
2011/cawu 2 589 470 409 1468
2011/cawu 3 632 570 419 1621
2012/cawu 1 465 457 319 1241
2012/cawu 2 495 460 307 1621
2012/cawu 3 468 458 436 1362
2013/cawu 1 585 579 573 1737
2013/cawu 2 663 654 620 1937
2013/cawu 3 575 568 563 1706
2014/cawu 1 580 572 564 1716
2014/cawu 2 634 620 548 1802
2014/cawu 3 514 493 472 1479
BIODATA DIRI
Nama Lengkap : Noer Aji Febriyanto
Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 16 Februari 1992
NIM : 112411057
Jurusan : Ekonomi Islam
Fakultas : Ekonomi Bisnis Islam
Nama Orang Tua
Bapak : Eko Dumadi
Ibu : Mujiyati
Alamat : Desa Penaruban RT 04 RW 04 Kec. Weleri
Kab. Kendal
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 23 Desember 2015
Noer Aji Febriyanto
112411057
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Noer Aji Febriyanto
NIM : 112411057
Fakultas : Ekonomi Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 16 Februari 1992
Agama : Islam
Alamat : Desa Penaruban RT 04 RW 04 Kec.Weleri
Kab. Kendal
Pendidikan : SD N 01 Penaruban Lulus Tahun 2004
SMP N 1 Weleri Lulus Tahun 2007
SMK N 2 Kendal Lulus Tahun 2010
Fakulats Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Walisongo Semarang Lulus Tahun 2015
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 23 Desember 2015
Noer Aji Febriyanto
112411057