pengaruh pengembangan produk terhadap volume

91
PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA KONVEKSI BUSANA MUSLIM CLOTHING KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam Oleh: NOER AJI FEBRIYANTO NIM 112411057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2015

Upload: vodiep

Post on 17-Jan-2017

220 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP

VOLUME PENJUALAN PADA KONVEKSI BUSANA MUSLIM

CLOTHING KENDAL

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1

dalam Ilmu Ekonomi Islam

Oleh:

NOER AJI FEBRIYANTO

NIM 112411057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2015

ii

vi

iii

ABSTRAK

Pengembangan produk merupakan strategi pemasaran yang

menjadi solusi untuk meningkatkan volume penjualan karena konsumen

lebih banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan

mereka. Hal ini penting agar konsumen tidak beralih kepada produk lain

yang dirasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka. Untuk

mewujudkan pengembangan produk Konveksi Busana Muslim

Clothing Kendal dalam perkembanganya dituntut untuk memberikan

banyak pilihan produk kepada konsumen dengan memperhatikan

dimensi pengembangan produk itu sendiri yaitu meningkatnya jenis

produk. Hal tersebut dapat dilihat dari empat tahun terakhir volume

penjualan Konveksi Busana Muslim Kendal mengalami pasang surut

total volume penjualan. Dari latar belakang tersebut mendorong penulis

untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengembangan

Produk terhadap Volume Penjualan pada Konveksi Busana Muslim

Clothing Kendal”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh

pengembangan produk terhadap volume penjualan pada Konveksi

Busana Muslim Clothing Kendal.

Jenis penilitian ini adalah penelitian lapangan field research.

Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder diperoleh

berdasarkan catatan penjualan dan bukti tertulis yang

didokumentasikan. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik purposive sampling. Metode analisis datanya

menggunakan regresi linier sederhana, analisis deskriptif variabel

penelitian, uji asumsi klasik dan uji hepotesa, sedangkan pengolahan

datanya menggunakan SPSS 16.00 for windows.

Dari hasil pengolahan data diperoleh regresi linier sederhana Y

= 34,150 + 28,112X. Besarnya pengaruh pengembangan produk

terhadap volume penjualan adalah 28,112%. berdasarkan hasil uji t

diperoleh t sebesar 5,345 dengan nilai signifikansi 1, dimana nilai

signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa

pengembangan produk tidak berpengaruh positif dan signifikan

terhadap volume penjualan, dibuktikan pada data penjualan yang terjadi

pada tahun 2013-2014 dengan mengalami penurunan penjualan.

Kata kunci: Pengembangan produk, volume penjualan.

iv

viii

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan

bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah ditulis oleh orang lain

atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun

pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat

dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 30 November 2015

Deklarator

Noer Aji Febriyanto

NIM. 112411057

v

MOTTO

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada

Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa

yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan

bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr :

18)

vi

x

PERSEMBAHAN

Saya panjatkan puji syukur yang agung kepada Allah SWT serta

shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sang pencerah dunia ini, atas

terselesaikannya penulisan skripsi ini. Saya persembahkan skripsi ini

kepada :

Kedua orang tuaku tercinta Bapak Eko Dumadi dan Ibu Mujiyati

yang senantiasa mencurahkan kasih sayang beserta do’anya yang

selalu dipanjatkan untuk keberhasilan ananda selama ini.

Kakakku Lerry Alfayanti yang menjadi contoh dan motivator

dalam meraih tujuan hidup serta sahabatku Huda Limustofa, Galih

Suryo Anggoro, Prima Amri Danarko, dan Umi Masruroh,

terimakasih telah menjadi bagian perjalanan hidup penulis.

Semoga harmonisasi senantiasa menyertai kita semua.

Sahabat karibku di kampus Muhammad Yunus, Abdullah, Nur

Yahya, Fattah, Jarot, Muslim, yang selalu memotivasi dan

mendo’akan saya, semoga semua selalu berada dalam pelukan

kasih sayang Allah SWT.

Semoga Allah SWT Selalu memberikan rohman dan rohimnya.

Amiin.

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,

taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini yang berjudul : “Pengaruh Pengembangan Produk terhadap

Volume Penjualan pada Konveksi Busana Muslim Clothing

Kendal” dengan baik tanpa banyak menuai kendala yang berarti.

Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat-sahabat dan pengikutnya.

Skripsi ini diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Jurusan Ekonomi

Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Walisongo Semarang.

Ucapan terima kasih sedalam-dalamnya penulis sampaikan

kepada semua yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan

moral dan bantuan apapun yang sangat besar bagi penulis. Ucapan

terima kasih terutama penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhibbin, M.Ag selaku Rektor UIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Dr. H. Imam Yahya, M.Ag, selaku Dekan Fakultas

Syari”ah UIN Walisongo Semarang.

3. Bapak Dr. H. Nur Fatoni, M.Ag, selaku ketua Jurusan Ekonomi

Islam atas segala bimbingannya, dan Bapak Ahmad Furqon Lc,

M.Ag, selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Islam atas

pengarahannya dalam penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Drs. H. Hasyim Syarbani, MM. Selaku Dosen Pembimbing

I, serta Bapak H. Suwanto, S.Ag., MM. Selaku Dosen

Pembimbing II, yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga

dan pikiran untuk memberikan pengarahan dan bimbingan dalam

menyusun skripsi ini.

5. Semua Dosen dan Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan

Bisnis IslamUIN Walisongo Semarang.

viii

xii

6. Ibu Siti Kuzaemah, selaku pimpinan Konveksi Busana Muslim

Clothing Kendal yang telah membantu memberikan fasilitas dan

waktunya. Semua itu sangat berharga bagi penulis.

7. Sahabat seperjuanganku EIB’11 kalian istimewa, khususnya bang

Yunus, Abdullah, Dhowi, Aini, Tita, Resti, dan lain lainya yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah membantu

penyusunan skripsi, terima kasih atas persahabatan yang tulus

yang kalian berikan selama ini.

8. Sahabat-sahabat KKN Crew Posko 13 Raga, Kang Dafi, Akmal,

Sadam, Neng Inna, Itik, Wiwik, Mpis, Nada, Vika, Azizah yang

selalu menjaga kebersamaan dan dukungan

9. Almamaterku tercinta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Walisongo Semarang.

Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dan

selalu melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-nya kepada

mereka. Pada akhirnya penulis menyadari akan kekurangan yang ada

pada skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin...

Semarang, 30 November 2015

Penulis

Noer Aji Febriyanto

NIM. 102411057

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... ......................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING........ ............................... ii

PENGESAHAN........ ............................................................ iii

ABSTRAK ............................................................................ iv

DEKLARASI.... .................................................................... v

MOTTO........... ..................................................................... vi

PERSEMBAHAN.. ............................................................... vii

KATA PENGANTAR......... ................................................. viii

DAFTAR ISI........... .............................................................. x

DAFTAR TABEL..... ............................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR.. .......................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN.. ................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah....... .................................................. 6

1.3 Tujuan dan Manfaat...... ................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian. ................................................... .7

1.3.2 Manfaat Penelitian .................................................. 7

1.4 Sistematika Penulisan.... ................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. ........................................ 9

2.1 Kajian Teoritis.... .............................................................. 9

2.1.1 Pemasaran........... ................................................... 9

2.1.2 Bauran Pemasaran.................................................. 12

x

xiv

2.1.3 Pemasaran Syariah......... ........................................ 15

2.1.4 Strategi Pengembangan Produk. ............................ 17

2.1.6 Pengembangan Produk dalam Islam...... ................ 22

2.1.5 Produk.... ............................................................... 23

2.1.6 Penjualan dan Volume Penjualan.......... ................. 24

2.1.6.1 Penjualan......... ....................................... 24

2.1.6.2 Volume Penjualan...... ........................... 25

2.2 Penelitian Terdahulu... .................................................... 26

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik... ........................................ 28

2.4 Hipotesis Penelitian..... ..................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN......... ............................. 30

3.1 Jenis dan Sumber Data. .................................................... 30

3.1.1 Jenis Data.......... ..................................................... 30

3.1.2 Sumber Data...... .................................................... 30

3.2 Populasi dan Sampel.... .................................................... 31

3.2.1 Populasi.. ............................................................... 31

3.2.1 Sampel.... ............................................................... 31

3.3 Metode Pengumpulan Data...... ........................................ 32

3.4 Definisi Operasional Variabel.. ........................................ 33

3.5 Analisis Data.... ................................................................ 33

3.5.1 Uji Asumsi Klasik.......... ........................................ 35

3.5.1.1 Uji Normalitas... ....................................... 35

3.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas.. ........................... 36

3.5.1.3 Uji Autokorelasi ....................................... 37

xi

3.5.2 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana.. ................. 37

3.5.3 Uji Hipotesis...... .................................................... 38

3.5.3.1 Koefisien Determinasi... ........................... 38

3.5.3.2 Uji Parsial (Uji t)........... ........................... 38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..... ....... 40

4.1 Penyajian Data. ................................................................ 40

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian....... ................ 40

4.1.2 Profil Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal 41

4.1.3 Visi dan Misi...... ................................................... 41

4.1.4 Produk-produk... .................................................... 41

4.2 Deskriptif Data Penelitian........ ........................................ 42

4.3 Deskriptif Variabel Penelitian.. ........................................ 42

4.3.1 Pengembangan Produk... ....................................... 43

4.3.1.1 Produk.... .................................................. 43

4.4 Uji Asumsi Klasik........ .................................................... 52

4.5 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana ............................. 57

4.6 Pengujian Hipotesis..... ..................................................... 58

4.7 Pembahasan..... ................................................................. 61

BAB V PENUTUP.......... ...................................................... 63

xii

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Volume Penjualan Konveksi Busana Muslim Kendal

2011-2014.......... ................................................ 5

Tabel 3.1 Definisi operasional variabel..... ......................... 33

Tabel 4.1 Pengembangan Produk.. ..................................... 43

Tabel 4.2 Volume Penjualan.......... .................................... 50

Tabel 4.3 Uji Autokorelasi.5 .............................................. 6

Tabel 4.4 Uji Regresi Linier Sederhana..... ........................ 57

Tabel 4.5 Uji t........ ............................................................ 59

Tabel 4.6 Koefisien Determinan.... .................................... 60

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Grafik Histogram....... ......................................... 53

Gambar 4.2 Normal p-plot. .................................................... 54

Gambar 4.3 Scaterplot....... ..................................................... 55

xiv

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan

makin tajamnya persaingan. Hal ini ditandai dengan munculnya

perusahaan yang menawarkan jenis produk yang berkualitas

dengan harga yang bersaing dalam pemasaran.1 Dengan adanya

persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing

dalam menarik konsumen dengan menerapkan strategi yang tepat

dalam memenuhi target volume penjualan.

Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera

konsumen mutlak diperlukan jika pelaku bisnis tidak ingin

kehilangan konsumennya serta menumbuhkan permintaan akan

produknya. Mempertahankan dan bahkan menumbuhkan

permintaan baru tentu bukan perkara mudah bagi para pelaku

bisnis. Menurut Philip Kotler pekerjaan pemasaran bukan

bagaimana menemukan konsumen yang tepat untuk sebuah

produk tapi bagaimana menemukan produk yang tepat untuk

konsumen. Dalam hal ini, perusahaan perlu menawarkan produk

yang sesuai dengan permintaan konsumen.2 Perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta meningkatnya pertumbuhan

ekonomi membuat perubahan pada kebutuhan, keinginan maupun

1 Alma Buchari, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa,

Bandung: Alfabeta, 2004, h. 6. 2 Philip Kotler. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT.

Indeks Kelompok Gramedia. 2005,h. 10.

2

selera konsumen. Perubahan tersebut menuntut perusahaan untuk

menyesuaikan barang hasil produksi dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen. Untuk mengatasi ketatnya persaingan dalam

pemasaran maka salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan

adalah dengan menerapkan strategi pengembangan produk,

dimana dalam menerapkan strategi tersebut perusahaan berusaha

untuk menawarkan produk yang mampu bersaing, sehingga

peningkatan penjualan produk dan jasa terus meningkat,3 yaitu

upaya perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui

penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk

baru atau mengembangkan produk yang sudah ada.4

Dalam usaha untuk mempertahankan dan memperluas

daerah pemasaran tersebut, dibutuhkan adanya kebijakan

pemasaran yang tepat. Pada pasar pembeli (buyer market) yang

memiliki jumlah barang yang ditawarkan lebih besar daripada

jumlah yang dibutuhkan, maka akan menentukan untuk menarik

konsumen yang sebanyak-banyaknya. Hal ini menyebabkan

timbulnya persaingan yang semakin tajam antara perusahaan yang

sejenis. Demikian juga dengan Konveksi Busana Muslim Clothing

Kendal dalam menjalankan kebijaksanaan untuk meningkatkan

volume penjualan dan untuk menghadapi persaingan yang tajam

saat ini, perusahaan perlu memperhatikan produk yang

3 Gregories Candra, Strategi dan Program Pemasaran,

Yogyakarta: Andi, 2002, h. 150. 4 Henricus W. Ismanthono. Kamus istilah ekonomi populer,

Jakarta: kompas, 2003, h. 56.

3

dipasarkan, antara lain dengan mengadakan pengembangan

produkyakni kegiatan menambah jenis barang yang dihasilkan,

dengan maksud agar dapat lebih mudah memenuhi keinginan

konsumen. Dengan adanya pengembangan produk ini maka

konsumen lebih banyak pilihan untuk memenuhi “selera” mereka.

Hal ini penting karena konsumen akan beralih kepada produk

yang dirasa dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.

Ada kemungkinan bila perusahaan mengabaikan pengembangan

produk, maka konsumen akan berpindah pada produk pesaingnya,

jika hal tersebut terjadi maka perusahaan akan kehilangan

pelanggan atau konsumen dan mengakibatkan volume penjualan

akan menurun. Tetapi jika pengembangan produk dijalankan

sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan selera konsumen, maka

diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.

Mengingat tingkat persaingan terus meningkat, maka pihak

perusahaan harus meningkatkan kinerja perusahaan termasuk

keragaman produk yang ditawarkan, untuk membangun hubungan

jangka panjang dengan pelanggannya atau calon pelanggan lain.

Produk adalah salah satu unsur bauran pemasaran yang sangat

strategis terhadap peningkatan volume penjualan.5

Aktifitas produksi yang mampu bertahan dan mendapatkan

profit berlimpah pada saat ini adalah yang kompetitif dan inovatif.

Dimana aktifitas tersebut, selain ditentukan oleh sumber daya

5 Philip Kotler Dan Lane Kevin Keller, Manajemen Pemasaran,

Jakarta: Prenhalindo, 2008, h. 519.

4

alam dan manusia, juga sangat ditentukan oleh berbagai macam

kemajuan dan tekhnologi yang mampu memberikan inovasi dan

efisiensi pada suatu industri. Rasulullah SAW menganjurkan

Itqan (tekun) dalam setiap pekerjaan yang dilaksanakan oleh

seorang muslim. Bersifat profesional dalam memproduksi menjadi

suatu keharusan bagi seorang produsen muslim.6

Islam menganjurkan dan mendorong proses produksi

mengingat pentingnya produksi dalam menghasilkan sumber

kekayaan. Allah berfirman dalam surat Al-Mulk: 67 ayat 15 :

Artinya : “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu,

Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah

sebahagian dari rizki-Nya, dan hanya kepada-Nya-lah

kamu (kembali setelah) dibangkitkan”7

Keinginan untuk bekerja atau berproduksi merupakan

fitrah yang berada dalam diri manusia. Nash-nash syariat

memberikan perhatian dan mendorongnya pada usaha terbaik

berupa anjuran bekerja dan berproduksi. Sumber-sumber nash

dengan gambaran ini mendorong kaum muslimin untuk mencari

6 Ika Zunia Fauzia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi

Islam perspektif Maqashidal-syariah, Jakarta : Kencana Prenadamedia

Group, 2014, h. 124. 7 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya,

Jakarta : PT. Insan Media Pustaka, 2012, h. 67.

5

keuntungan halal dan baik. Dengan gambarn ini, kaum muslimin

akan memperbaiki jiwanya dan merasa cukup dengan rizki yang

diperolehnya. Kaum muslim merasa bahwa produksi yang

dilakukan ini adalah ibadah kepada Allah. Dengan media

produksi, manusia akan membuat pakaian yang dapat

menyembunyikan kejelekanya.8

Konveksi Busana Muslim Clothing sebagai tempat

produksi pakaian muslim telahmenembus tempat pemasaran di

kampus-kampus, perkantoran, dan sejumlahperkumpulan dalam

suatu organisasi. Produk yang dihasilkan diantaranya kerudung,

baju koko, gamis, dengan berbagai ukuran dan model.

Di daerah Kendal sendiri ada beberapa perusahaan konveksi yang

menjadi pesaing bagi Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal

di daerah Kendal Barat, diantaranya yaitu: Biru Konveksi, dan

Konveksi Chandra.

Tabel 1.1

Volume penjualan Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal9

Tahun 2011 – 2014

Sumber : Data Primer yang diolah,

8 Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam: Prinsip,

Dasar dan Tujuan.Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h. 160 9 Dokumentasi Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.

2011 2012 2013 2014

cawu 1 1.394 1.241 1.737 1.716

cawu 2 1.468 1.262 1.937 1.802

cawu 3 1.621 1.362 1.706 1.479

total volume penjualan 4.483 3.865 5.380 4.997

6

Dari tabel 1.1 tersebut terlihat volume penjualan yang tidak

teratur (fluktuatif) dan terjadi fenomena gap dari tahun ke tahun,

maka peneliti tertarik untuk menganalisa seberapa besar pengaruh

pengembangan produk yang ditawarkan kepada konsumen apakah

sudah sesuai dengan harapan konsumen sebagai pembeli produk

sehingga dapat menaikkan volume penjualan. Maka dari itu untuk

memperoleh konsumen yang lebih banyak, Konveksi Clothing

Kendal menawarkan keragaman produk yang inovatif, sehingga

tetap mampu menarik setiap pelanggan dari semua kalangan.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengembangan

Produk terhadap Volume Penjualan pada Konveksi Busana

Muslim Clothing Kendal”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas

maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini

adalah:

Bagaimana pengembangan produk berpengaruh positif terhadap

volume penjualan pada Konveksi Busana Muslim Clothing

Kendal?

7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pengembangan

produk terhadap volume penjualan pada Konveksi

Busana Muslim Clothing Kendal.

1.3.2 Manfaat penelitian

1. Sebagai bahan informasi/masukan bagi pimpinan

perusahaan untuk merumuskan kebijakannya,

khususnya dalam hal pengembangan produk

terhadap volume penjualan pada Konveksi Busana

Muslim Clothing Kendal.

2. Dengan melakukan penelitian, diharapkan dapat

memberikan pengalaman yang berguna bagi peneliti,

khususnya mengenai pengembangan produk

terhadap volume penjualan pada Konveksi Busana

Muslim Clothing Kendal.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan ini, penulis mengelompokkan

urutan bahasan materi dalam lima bab yang masing-masing akan

diuraikan sebagai berikut :

BAB I Menguraikan latar belakang penelitian analisis pengaruh

pengembangan produk terhadap volume penjualan

pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.

Diuraikan pula rumusan masalah, tujuan dan manfaat

penelitian, serta sistematika penulisan.

8

BAB II Menguraikan tinjauan pustaka yang meliputi kerangka

teori, penelitian terdahulu, dan hipotesis.

BAB III Menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam

penulisan skripsi ini yang meliputi: jenis penelitian,

jenis dan sumber data, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian dan

pengukuran serta teknik analisis data.

BAB IV Menguraikan analisis data dan pembahasan yang

meliputi penyajian data, analisis data dan

pembahasan.

BAB V Merupakan penutup yang berisi kesimpulan yang

dapat ditarik dari pembahasan dan saran-saran yang

dapat dijadikan masukan bagi berbagai pihak yang

berkepentingan.

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Pemasaran

Banyak definisi pemasaran yang dikemukakan

oleh para pakar yang meskipun berbeda namun pada

dasarnya sama. Adanya perbedan ini disebabkan oleh

perbedaan penekanan dan sudut pandang diantara para ahli

itu sendiri.

Menurut Philip Kotler sebagaimana yang dikutip

oleh Murti Sumarni pemasaran adalah suatu proses sosial

dan manajerial antara individu atau kelompok dengan

individu atau kelompok lain agar meraka mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,

penawaran, dan secara bebas mempertukarkan produk

yang bernilai dengan pihak lain”.10

Pemasaran merupakan sistem total aktifitas bisnis

yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan harga,

mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa dan

gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran

dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

Menurut American Marketing Association,

Pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses

10

Murti Sumarni, Manajemen Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta:

Liberty, 2002, h. 6

10

menciptakan, mengkomunikasikan dan menyampaikan

nilai bagi para pelanggan. Serta mengelola relasi pelanggan

sedemikian rupa sehingga memberikan manfaat bagi

organisai dan para stakeholdernya.

Menurut Daryanto pemasaran adalah suatu proses

sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang

bernilai satu sama lain.11

Berdasarkan definisi-definisi tersebut diatas, dapat

dilihat bahwa pemasaran merupakan suatu proses untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

membuat, menawarkan dan secara bebas menukarkan

produk barang atau jasa yang mempunyai nilai untuk

memuaskan konsumen dan berhubungan dengan kegiatan-

kegiatan usaha yang menggunakan prinsip pemberian

harga, promosi, hingga mendistribusikan barang atau jasa

kepada konsumen untuk mencapai sasaran serta tujuan

organisasi.

Sebagian besar usaha untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan manusia dilakukan melalui pemasaran, hal

ini terutama disebabkan karena proses pemasaran

menambah kegunaan (utilitas) dari produk yang ada, jadi

11

Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung : Satu

Nusa, 2011, h. 6

11

proses pemasaran seperti pembelian, penjualan,

pengankutan, dan penggudangan, merupakan proses

menambah kegunaan (utilitas) produk yang ada.12

Pada dasarnya pemasaran suatu barang mencakup

perpindahan atau aliran dari dua hal, yaitu aliran fisik

barang itu sendiri dan aliran kegiatan transaksi untuk

barang tersebut, mulai dari penjual, produsen sampai

kepada pembeli konsumen akhir.13

Konsep pemasaran yang harus diketahui antara lain :

1. Kebutuhan adalah sebuah kondisi dimana kita merasa

kekurangan atas satu barang tertentu, dan ada sebuah

dorongan untuk memenuhinya.

2. Keinginan adalah kebutuhan manusia yang sudah

dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu. Artinya

individu mungkin mempunyai kebutuhan yang sama,

seperti kebutuhan makan, minum, atau pakaian. Namun,

individu bisa memiliki keinginan yang berbeda karena

sudah ada peranan budaya dan kepribadian.

3. Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung

oleh daya beli. Manusia dapat memiliki keinginan,

namun belum tentu merupakan permintaan atas produk

tertentu bila ia tidak memiliki daya beli.

12

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Jakarta:

Rajawali Pers, 2013. h. 17 13

Sofjan Assauri, Ibid. h. 18

12

4. Produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada

pasar agar dapat dibeli, digunakan atau dikonsumsi,

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan

mereka.

5. Nilai pelanggan adalah sekumpulan manfaat yang

diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa

tertentu.

6. Kepuasan pelanggan adalah sejauh mana manfaat

sebuah produk dirasakan sesuai dengan apa yang

diharapkan pelanggan.

7. Relationship marketing merupakan istilah yang erat

kaitannya dengan meraih dan menjaga kepuasan

pelanggan.

8. Pasar, dirumuskan sebagai mereka yang membeli

barang sekarang, termasuk mereka yang potensial untuk

membeli barang dari kita.14

2.1.2 Bauran Pemasaran

Menurut Bygrave (1996) seabagimana yang

dikutip oleh Ismail Yusanto dalam bukunya yang telah

diterjemahkan dalam tujuh belas bahasa ini, strategi

pemasaran adalah kumpulan petunjuk dan kebijakan yang

digunakan secara efektif untuk mencocokkan program

pemasaran (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan

14

M. Taufik Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005, h. 7-16

13

peluang pasar sasaran guna mencapai sasaran usaha.

Dalam bahasa yang lebih sederhana, suatu strategi

pemasaran pada dasarnya menunjukkan bagaimana sasaran

pemasaran dapat dicapai.15

Tingkatan yang menggabungkan elemen penting

pemasaran benda atau jasa, seperti keunggulan produk,

penetapan harga, pengemasan produk, periklanan,

persediaan barang, distribusi, dan anggraan pemasaran,

dalam usaha memasarkan sebuah produk atau jasa

merupakan gambaran jelas mengenai bauran pemasaran.16

Pada tingkatan tersebut terdapat perincian

mengenai product, price, place, dan promotion, atau yang

lebih sering dikenal sebagai 4P in marketing. Penggunaan

konsep marketing mix sudah dianggap sebagai sebuah

keharusan. Karena itu, tidak jarang orang memandang

pemasaran hanya sebatas marketing mix. Dengan

menganggap bahwa pemasaran hanya sebatas marketing

mix atau bauran pemasaran.

15

Muhammad Ismail Yusanto, Muhammd Karebet

Widjajakusuma, Menggas Bisnis Islami, Jakarta: Gema Insani, cet. ke-7,

2008, h. 169 16

Thotik Gunara, Utus Sudibyo, Marketing Muhammad SAW.,

Bandung: Madani Prima, 2008, h. 46

14

a. Produk (Product)

Sebuah benda atau pelayanan yang ditawarkan

untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen, baik

itu kebutuhan primer atau kebutuhan sekunder.17

b. Harga (Price)

Harga dapat diartikan sebagai ekspresi dari sebuah

nilai, dimana nilai tersebut menyangkut kegunaan dan

kualitas produk, citra yangterbentuk melalui iklan dan

promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi

dan layanan yang menyertainya.18

c. Distribusi/ Lokasi (Place)

Place diartikan sebagai distribusi. Distribusi adalah

bagaimana produk dapat sampai pada pengguna akhir,

yang dalam hal ini adalah pelanggan dengan biaya yang

seminimal mungkin tanpa mengurangi kepuasan pelanggan

dan apa pengaruh place juga dapat diartikan sebagai

pemilihan tempat atau lokasi usaha. Perencanaan

pemilihan lokasi yang baik, tidak hanya berdasar pada

istilah strategis, dalam artian memandang pada jauh

dekatnya pada pusat kota atau mudah tidaknya akomodasi

menuju tempat tersebuthnya pada keseimbangan keuangan

perusahaan.19

17

Ibid, h. 47 18

Ibid, h. 49 19

Ibid, h. 51

15

d. Promosi (Promotion)

Promosi adalah salah satu bentuk kegiatan promosi

dengan menggunakan alat peragaan, pameran, demonstrasi,

hadiah, contoh barang, dan sebagainya.20

2.1.3 Pengertian Pemasaran Syariah

Pemasaran Syariah adalah sebuah disiplin bisnis

strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan

perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya,

yang dalam keseluruhan prosesnya dengan akad dan prinsip-

prinsip muamalah (bisnis) dalam Islam. Ada empat karakteristik

syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi para

pemasar, yaitu :

1. Teitis (Rabbaniyah)

Salah satu ciri khas pemasaran syariah yang tidak

dimiliki dalam pemasaran konvensional yang dikenal

selama ini adalah sifatnya yang religius (diniyyah). Jika

seorang pemasar syariah meyakini bahwa hukum-hukum

syariat yang bersifat teitis atau bersifat ketuhanan ini

adalah hukum yang paling adil, paling sempurna, paling

selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling dapat

mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu

mewujudkan kebenaran, memusnahkan kebatilan, dan

menyebarluaskan kemaslahatan, karena merasa cukup akan

20

Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung: Satu

Nusa, 2011, h. 105

16

segala kesempurnaan dan kebaikan-Nya, dia rela

melaksanakannya.21

2. Etis (Akhlaqiyyah)

Keistimewaan lain dari pemasaran syariah selain

karena teistis (rabbâniyyah), juga karena ia sangat

mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam

seluruh aspek kegiatanya. Sifat etis ini sebenarnya

merupakan turunan dari sifat teitis (rabbâniyyah). Dengan

demikian syariah marketing adalah konsep pemasaran

yang sangat mengedepankan nilai-nilai moral dan etika,

tidak peduli apa pun agamanya, karena nilai-nilai moral

dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang

diajarkan oleh semua agama.22

3. Realistis (Al-Waqiyyah)

Pemasaran Syariah bukanlah konsep eksklusif,

fanatik, anti modernitas, dan kaku. Pemasaran Syariah

adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana

keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang

melandasinya.23

4. Humanistis (Al-Insyaniyyah)

Keistimewaan pemasaran syariah yang lain adalah

sifatnya yang humanistis yang universal. Pengertian

21

Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah

Marketing, Bandung: PT Mizan Pustaka, 2006, h. 26-27 22

Ibid, h. 32-33 23

Ibid, h. 35

17

humanistis adalah bahwa syariah diciptakan untuk manusia

agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga

dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat

terkengkang dengan panduan syariah. Sehingga diharapkan

menjadi manusia yang terkontrol dan seimbang. Bukan

manusia yang serakah, yang menghalalkan segala cara

untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dan

berbahagia di atas penderitaan orang lain.24

2.1.4 Strategi Pengembangan Produk

2.1.4.1 Pengertian Pengembangan Produk

Strategi pengembangan produk merupakan

strategi mengembangkan produk baru yang

berhubungan dengan produk yang ada sekarang. Dalam

menerapkan strategi pengembangan produk perlu

diperhatikan faktor-faktor penentu kapan strategi

tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, antara lain :

a. Kemampuan riset dan pengembangan perusahaan

Strategi ini efektif jika perusahaan memiliki

kemampuan atau kapabilitas dalam riset dan

pengembangan yang kuat, dengan demikian produk

baru dapat dilansir dengan cepat, diterima dan terus

menerus.

b. Daur hidup produk dan keberhasilan produk dimata

pelanggan.

24

Ibid, h. 38

18

Bila produk telah mencapai tahap dewasa

(maturity) dalam daur hidup produk serta produk

berhasil di mata pelanggan, maka strategi ini efektif

untuk dilakukan, dengan harapan agar pelanggan

tersebut tertarik untuk mencoba produk baru yang

diluncurkan.

c. Perkembangan teknologi.

Strategi ini sangat cocok diterapkan bila pesaing

industri dalam pengembangan teknologi sangat

cepat.

d. Persaingan produk di pasar.

Strategi ini efektif dilakukan pada saat pesaing

sedang gencar-gencarnya melansir produk baru

dengan BMW (biaya, mutu, dan waktu) yang lebih

baik.

e. Pertumbuhan industri.

Strategi ini efektif jika perusahaan bersaing dalam

industri dengan pertumbuhan yang (sangat) tinggi.

Pengembangan produk melibatkan modifikasi

substansial terhadap produk yang ada saat ini atau

penciptaan produk yang baru, namun masih terkait

yang dapat dipasarkan pada pelanggan saat ini

melalui saluran distribusi yang sudah ada. Idenya

adalah untuk memenuhi kepuasan pelanggan

19

produk baru sebagai hasil dari pengalaman positif

mereka dengan tawaran awal perusahaan tersebut.

Pengembangan produk/barang (product

development) yaitu pembuatan produk baru oleh

suatu perusahaan untuk menggantikan produk yang

sudah ada. Pengembangan produk sangatlah

penting untuk mempertahankan pengistimewaan

produk dan untuk meningkatkan pangsa pasar.

Penyempurnaan produk adalah unsur yang

terpenting dalam mempertahankan siasat umum

yang diberlakukan oleh suatu perusahaan.

Tujuan pengembangan produk yaitu untuk

memberitahukan kepada para pelanggan bahwa

perusahaan masih memiliki kekuatan persaingan

yang begitu penting untuk mempertahankan

kesetiaan mereka.

Pembaharuan produk, banyak perusahaan

yang mempunyai beberapa produk yang kurang

menguntungkan. Namun perusahaan enggan dalam

menghilangkan produk tersebut karena takut akan

mengurangi volume penjualan. Secara ideal

perusahaan menemukan produk baru untuk

mendesak ke luar produk yang lama (tidak diminati

konsumen). Sebab lain disamping mengurangi

kerugian juga untuk mengembangkan produk dan

20

jasa, jadi pilihan pembeli bisa berubah keproduk

baru yang diciptakan.

Ada 4 cara utama untuk menambah produk

baru 1. Tiru produk yang dijual oleh para pesaing,

2. Ketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan-

perusahaan yang sudah membikin produk lain, 3.

Melalui penelitian pasar, identifikasi kebutuhan

pelanggan dan ciptakanlah produk untuk memenuhi

kebutuhan itu, 4. Kembangkan produk baru melalui

penelitian perusahaan

“Strategi pengembangan produk adalah

pengembangan produk asli, perbaikan produk,

lewat usaha litbang milik perusahaan sendiri”.25

Perusahaan dalam melakukan strategi

pengembangan produk hendaknya mempelajari dan

meneliti tingkah laku konsumen, khususnya berkenaan

dengan barang dan jasa yang dipasarkan, sehingga

dapat diketahui kemungkinan-kemungkinan yang

menimbulkan kepuasan. Pada umumnya perusahaan

yang mampu merebut perhatian konsumen tersebut

akan menjadi pelanggan. Pengembangan produk yang

dilakukan perusahaan untuk memperkecil resiko

penjualan, yaitu jika suatu jenis barang tidak terjual,

25Daryanto, Sari Kuliah Manajemen Pemasaran, Bandung : Satu

Nusa, 2011, h. 60

21

dapat ditunjang oleh barang lain yang diproduksi

perusahaan tersebut.26

Biasanya strategi pengembangan produk paling

tepat bagi perusahaan apabila :

a. Sistem pemasaran inti tidak banyak menunjukkan

tambahan kesempatan untuk pertumbuhan atau

laba.

b. Kesempatan-kesempatan diluar sistem pemasaran

inti adalah lebih baik.

2.1.4.2 Manfaat Strategi Pengembangan Produk

Menurut Fandy Tjiptono menjelaskan tentang

manfaat strategi pengembangan produk yaitu :

a. Perusahaan dapat mengerahkan full capacity karena

tidak tergantung pada satu macam produk.

b. Menandingi penawaran baru dari pesaing.

c. Penemuan-penemuan baru yang menguntungkan

bagi calon konsumen.

d. Dengan mengadakan strategi pengembangan

produk perusahaan tidak bergantung pada satu

pasar saja.27

26

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran Dasar: Konsep dan

Strategi, Jakarta: CV Rajawali, 1988, h. 172. 27

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi Ke-3, Yogjakarta:

ANDI, 1997, h. 132

22

1.1.5 Pengembangan Produk dalam Islam

Produksi adalah pekerjaan berjenjang yang

memerlukan kesungguhan usaha manusia, pengorbanan yang

besar, dan kekuatan yang terpusat dalam lingkungan tertentu

untuk mewujudkan daya guna material dan spiritual.

Pemahaman produksi dalam islam memiliki arti sebagai bentuk

usaha keras dalam mengembangkan faktor-faktor sumber yang

diperlukan dan melipat gandakan income dengan tujuan

kesejahteraan masyarakat, menopang eksistensi serta ketinggian

derajat manusia.28

Anjuran islam untuk melakukan produksi dan

relasinya sebagai bagian dari ibadah. Islam menganjurkan dan

mendorong proses produksi mengingat pentingnya produksi

dalam menghasilkan sumber kekayaan.

Upaya produsen untuk memperoleh maslahah yang

maksimum dapat terwujud apabila produsen mengaplikasikan

nilai-nilai islam dalam melakukan pengembangan produknya.

Dengan kata lain, seluruh kegiatan produksi terkait

pada tatanan nilai moral dan teknikal yang Islami. Nilai-nilai

Islam yang relevan dengan produksi dikembangkan dari tiga

nilai utama dalam ekonomi islam yaitu: Khalifah, Adil, Takaful,

secara lebih rinci nilai nilai Islam dalam produksi meliputi :

28

Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam: Prinsip,

Dasar danTujuan. Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004, h.159.

23

1. Berwawasan jangka panjang, yaitu berorientasi pada tujuan

akhirat.

2. Menepati janji dan kontrak.

3. Memenuhi takaran, ketepatan, kelugasan, dan kebenaran.

4. Berpegang teguh pada kedisiplinan dan dinamis.

5. Memuliakan prestasi atau produktifitas.

6. Mendorong ukhuwah antar sesama pelaku ekonomi.

7. Menghormati hak milik individu.

8. Mengikuti syarat sah dan rukun akad atau transaksi.

9. Berwawasan sosial atau maslahah.

10. Menghindari jenis dan proses produksi yang diharamkan

dalam islam.29

2.1.6 Produk

Menurut Prof. Dr Thamrin dan Francis Tantri produk

adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi,

dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk

mencakup lebih dari sekedar barang berwujud (dapat dideteksi

panca indra). Kalau didefinisikan secara luas produk meliputi

objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi,

gagasan, atau bauran dari semua wujud diatas.30

29 Ibid. h. 164

30Thamrin Abdullah dan Francis Tantri, Manajemen Pemasaran,

Edisi 1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013 h. 153.

24

2.1.7 Penjualan dan Volume Penjualan

2.1.7.1 Penjualan

Menurut Basu Swastha sebagaiman yang dikutip

oleh Basu Swastha penjualan adalah Ilmu dan seni

mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual

untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli

barang dan jasa yang ditawarkannya.31

Jadi adanya

penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang

atau jasa antara pedagang dan pembeli.

Sedangkan menurut Fandy Tjiptono sebagaimana

yang dikutip oleh Fandy Tjiptono “penjualan adalah

memindahkan posisi pelanggan ke tahap pembelian

(dalam proses pengambilan keputusan) melalui

penjualan tatap muka”.32

Menurut Marbun BN sebagaimana yang dikutip

oleh Marbun BN Penjualan adalah “Total barang yang

terjual oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu”.

Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya

kegiatan perusahaan. Perusahaan, dalam menghasilkan

barang atau jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu menjual

barang atau jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh

karena itu, penjualan memegang peranan penting bagi

31

Basu Swastha, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2009, h. 8-9 32

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Yogyakarta: CV.

Andi Offset, 2012, h. 32

25

perusahaan agar produk yang dihasilkannya, dapat

terjual dan memberikan penghasilan bagi perusahaan.

Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan

untuk menjual barang/jasa yang diperlukan sebagai

sumber pendapatan untuk menutup semua ongkos guna

memperoleh laba.

Kegiatan penjualan merupakan suatu kegiatan

yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan

memasarkan produknya baik berupa barang atau jasa.

Kegiatan penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan

bertujuan untuk mencapai volume penjualan yang

diharapkan dan menguntungkan untuk mencapai laba

maksimum bagi perusahaan.33

2.1.7.2 Volume Penjualan

Menurut Rangkuti volume penjualan adalah

pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi

fisik, volume atau unit suatu produk. Volume penjualan

merupakan suatu yang menandakan naik turunya

penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo,

ton atau liter.34

Volume penjualan merupakan jumlah total yang

dihasilkan dari kegiatan penjualan barang. Semakin

33

Marbun BN, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan, 2003, h. 225 34

Freddy Rangkuti, Strategi Promosi Yang Kreatif, Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2009, h. 207.

26

besar jumlah penjualan yang dihasilkan perusahaan,

semakin besar kemungkinan laba yang dihasilkan

perusahaan. Oleh karena itu volume penjualan

merupakan salah satu hal penting yang harus dievaluasi

untuk kemungkinan perusahaan agar tidak rugi. Jadi

volume penjualan yang menguntungkan harus menjadi

tujuan utama perusahaan dan bukannya untuk

kepentingan volume penjualan itu sendiri.

Terdapat beberapa indikator dari volume

penjualan yang dikutip dari Kotler oleh Basu Swasta

yaitu :

1. Mencapai volume penjualan

2. Mendapatkan laba

3. Menunjang pertumbuhan perusahaan

Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa volume penjualan adalah total penjualan yang

dinilai dengan unit oleh perusahaan dalam periode

tertentu untuk mencapai laba yang maksimal sehingga

dapat menunjang pertumbuhan perusahaan.35

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Mukodam mahasiswa

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mataram, dengan judul “Peranan

Pengembangan Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan

35

Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku

Konsumen, Yogyakarta: BPFE, 2008, h. 404

27

di Toko Grobak Tyois”. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui tahap-tahap pengembangan produk apa saja yang

dilakukan, untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong

dalam melakuakan pengembangan produk, serta untuk

mengetahui besar peranan pengembangan terhadap volume

penjualan. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis korelasi pearson yang didukung dengan analisis

koefisien determinasi, serta untuk mengetahui signifikan nilai

korelasi dilakukan uji t satu pihak. Hasil penelitian ini adalah

terdapat hubungan yang signifikan antara pengembangan

prodak dengan volume penjualan, yaitu dengan nilai r =

0,9502.36

Penelitian yang dilakukan oleh Nugraha mahasiswa

Universitas Jember dengan judul “Peranan Pengembangan

Biaya Produk dalam Meningkatkan Volume Penjualan di Pabrik

Tape”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahap-

tahap-tahap pengembangan produk apa saja yang dilakukan,

untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong dalam

melakuakan pengembangan produk, serta untuk mengetahui

besar peranan pengembangan terhadap volume penjualan. Alat

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

korelasi pearson yang didukung dengan analisis koefisien

determinasi, serta untuk mengetahui signifikan nilai korelasi

36

Mukodam, Peranan Pengembangan Produk dalam

Meningkatkan Volume Penjualan di Toko Grobak Tyois, Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Mataram, 2005.

28

dilakukan uji t satu pihak. Hasil yang didapat dari analisis

korelasi pearson dapat diketahui bahwa nilai r = 0,9067 yang

menunjukkan hubungan yang cenderung sangat kuat dan searah

hal tersebut mengandung arti bahwa peningkatan biaya

pengembangan produk akan meningkatkan volume penjualan,

begitu juga sebaliknya.37

2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik

Berdasarkan pada tinjauan pustaka maka kerangka

pemikiran teoritis yang disajikan dalam penelitian dapat dilihat

pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritik

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian yang dibuat berdasarkan

kerangka pemikiran.38

Dikatakan sementara, karena jawaban

yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

37

Nugraha, Peranan Pengembangan Biaya Produk dalam

Meningkatakan Volume Penjualan di Pabrik Tape, Universitas Jember, 2008. 38

Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta :

Graha Ilmu, 2008, h.46.

Pengembangan Produk Volume Penjualan

29

didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui

pengumpulan data.39

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, yang dinyatakan dalam bentuk kalimat

pertanyan.40

Dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh

positif antara pengembangan produk terhadap volume penjualan

di Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.

39

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2004,

h.51. 40

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta,

2006, h. 70.

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

3.1.1 Jenis Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan

(field research) yakni pengamatan langsung ke objek yang

diteliti guna mendapatkan data yang relevan. Penelitian ini

termasuk penelitian kuantitatif dimana peneliti dapat

menentukan hanya beberapa variabel saja dari objek yang

diteliti kemudian dapat membuat instrumen untuk

mengukurnya.41

Penelitian kuantitatif banyak dituntut

menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari

hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan

penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan

tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain.42

3.1.2 Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari objek penelitian, berupa dokumen-

dokumen dan laporan tertulis dari perusahaan

41 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung:

Alfabeta, 2006, h. 17. 42 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.27.

31

serta informasi lain yang ada hubungannya

dengan masalah ini.

b. Data sekunder adalah data yang sudah

diterbitkan atau digunakan pihak lain.

Contohnya jurnal, majalah, dan publikasi

lainnya.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang

terdiri dari manusia, benda benda, hewan, tumbuh-

tumbuhan, gejala-gejala atau nilai test, peristiwa-peristiwa

sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di

dalam suatu penelitian.43

Populasi dari penelitian ini adalah

seluruh penjualan Konveksi Busana Muslim Clothing

Kendal dari tahun 2011 s/d 2014. Yaitu penjualan

sebanyak 12 catur wulan.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan uraian

karakteristik yang dimiliki oleh populasi.44

Teknik

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.45

Pada teknik ini sampel

43 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2009, h. 80. 44 Ibid, h. 81. 45

Ibid, h. 85.

32

yang diambil adalah sampel yang memiliki kriteria-kriteria

tertentu. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Telah memenuhi batas minimum volume penjualan.

2. Semua data variabel terikat dan bebas tersedia.

Dengan menggunakan kriteria diatas maka jumlah

sampel dari penelitian ini adalah penjualan selama empat

tahun dari tahun 2011 sampai 2014 sebanyak 12 catur

wulan. Alasan pengambilan sampel tersebut adalah bahwa

selama empat tahun sampel dianggap fluktuatif

menggambarkan kondisi pengembangan produk di

perusahaan tersebut.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam penulisan ini, metode pengumpulan data yang

penulis tempuh adalah sebagai berikut :

a. Wawancara

Yaitu cara untuk mendapatkan informasi atau data

dari responden dengan mengajukan pertanyaan secara

langsung antara interviewer dan interviewe. Dalam penelitian

ini penulis secara langsung melakukan wawancara kepada

pemilik (owner) Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal.

b. Metode dokumentasi

Metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan

33

sebagainya.46

Digunakan guna memperoleh data sebagai

bahan informasi yang berupa latar belakang perusahaan,

tugas pokok dan tata kerja, serta data lain yang mendukung.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penulisan skripsi maka penulis menggunakan

beberapa istilah sehingga didefinisikan secara operasional agar

menjadi petunjuk dalam penelitian ini yaitu dapat dilihat pada

tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1

Definisi operasional variabel

Variabel Penelitian Definisi Indikator

Pengembangan

Produk

(X)

Mengembangkan produk

dengan memodivikasi produk

dan memperbaiki

Produk,

Volume Penjualan

(Y)

total penjualan yang dinilai

dengan unit perusahaan

dalam periode tertentu

Volume

penjualan,

3.5 Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif

menggunakan statistik. Statistik yang digunakan untuk analisis

data dalam penelitian yaitu :47

46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 274. 47 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R &

D, Bandung : Alfabeta, 2011, h.142-143.

34

1. Statistik deskriptif.

Statistik deskriptif merupakan statistik yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagimana

adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum.

2. Statistik inferensial

Adalah teknik statistik yang digunakan untuk

menganalisis data sampel, kesimpulan yang diberlakukan

untuk populasi berdasarkan data sampel kebenarannya bersifat

peluang.

Analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan

untuk mengetahui sejauh mana variabel yang mempengaruhi

variabel yang lain agar data yang dikumpulkan tersebut dapat

bermanfaat maka harus diolah atau dianalisis sehingga dapat

dijadikan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Sebelum

melakukan analisis data maka diperlukan pengolahan data

terlebih dahulu, pengolahan data tersebut meliputi :

1. Editing

Proses yang dilakukan setelah data terkumpul untuk

melihat apakah jawaban-jawaban pertanyaan telah terisi

lengkap atau belum.

35

2. Coding

Proses pemberian kode tetentu terhadap bermacam-

macam jawaban untuk dikumpulkan kedalam kategori yang

sama.

3. Tabulating

Pengelompokkan data atas jawaban responden dengan

teliti dan teratur kemudian dihitung dan dijumlahkan sampai

terwujud dalam bentuk-bentuk tabel. Oleh karena itu teknik

analisis data digunakan untuk mengetahui hubungan antara

variabel yang mempengaruhi variabel yang lain adalah dengan

model analisis regresi sederhana.

3.5.1 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk

mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi

yang digunakan dalam penelitian ini. Pengujian ini juga

dimaksudkan untuk memastikan bahwa di dalam model

regresi yang digunakan tidak terdapat multikoloniaritas dan

heteroskedastisitas serta untuk memastikan bahwa data

yang dihasilkan berdistribusi normal.

3.5.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi, variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi normal.Jika asumsi

ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid.

36

Pengujian Normalitas data dilakukan

menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov

Test, dengan melihat tingkat signifikansi 5%.Dasar

pengambilan keputusan ini dari uji normalitas adalah

dengan melihat probabilitas asymp.sig (2-tailed) >

0.05 maka data mempunyai distribusi normal dan

sebaliknya jika probabilitas asymp.sig (2-tailed) <

0.05 maka data mempunyai distribusi yang tidak

normal.

3.5.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya

heteroskedastisitas dengan melihat ada tidaknya pola

tertentu pada grafik dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi–Y sesungguhnya) yang telah di studentized.

Dasar analisis :48

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur

(bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi

Heteroskedastisitas.

48

Ibid, h. 105.

37

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada

sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

3.5.1.3 Uji Autokorelasi

Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah

ada korelasi antar anggota sampel atau data

pengamatan yang diurutkan berdasarkan waktu,

sehingga munculnya suatu datum dipengaruhi oleh

datum sebelumnya. Dalam penelitian ini bila terjadi

Autokorelasi, berarti fundamental selain dipengaruhi

oleh Variabel Independen juga dipengaruhi

fundamental pada periode sebelumnya.49

3.5.2 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Merupakan alat ukur yang juga dapat digunakan

untuk mengukur ada atau tidaknya korelasi antar

variabel

Persamaan regresi linier sederhana dapat dicari

dengan rumus:

Y = a + ßX

Keterangan:

a = Konstanta

ß = Koefisien Regresi

X = Pengembangan produk

Y = Volume Penjualan

49

Ibid, h. 95-96.

38

3.5.3 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel independen secara parsial (individu) diukur

dengan menggunakan uji t-statistik.50

3.5.3.1 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi memiliki

fungsi untuk menjelaskan sejauh mana

kemampuan variabel independen

(pengembangan produk) dalam menerangkan

variabel dependen (volume penjualan) dengan

melihat Adjusted R Square.

3.5.3.2 Uji Parsial (Uji t)

Untuk menjawab hipotesis dalam

penelitian ini maka digunakan uji statistik t.

Uji statistik t digunakan untuk menjawab

pertanyaan apakah variabel independen

(pengembangan produk) secara individual

mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen (penjualan).

Asumsinya adalah:

1. Jika probabilitas (signifikansi) lebih besar

> dari 0,05 (a), maka variabel

independen secara individual tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

50

Ibid, h. 88.

39

2. Jika probabilitas (signifikansi) lebih kecil

< dari 0,05 (a), maka variabel independen

secara individual berpengaruh terhadap

variabel dependen.

40

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyajian Data

4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Konveksi Busana Muslim Clothing lahir pada tanggal

06 Juni 2008. Owner sekaligus foundernya adalah Siti

Kuzaemah. Konveksi Busana Muslim Clothing sebagai

tempat produksi pakaian muslim menerima pemesanan

dalam pembuatan kerudung, gamis, dan baju koko, yang

telah menembus tempat pemasaran di kampus-kampus,

perkantoran, dan sejumlah perkumpulan dalam suatu

organisasi di kawasan Kendal. Konsep awal dari

pemasaran produk busana muslim clothing Kendal adalah

dengan cara penyebaran brosur. Namun, seiring dengan

perkembangan teknologi dan beberapa aspek yang

menunjang demi kemajuan proses pemasarannya, Clothing

memakai situs jejaring sosial yaitu facebook, dalam

promosinya sampai saat ini. Usaha ini dimulai bersama

keluarganya, dimana Clothing Kendal mempunyai tempat

produksi/konveksi pakaian muslim yang berada di Kendal

dan berkantor pusat di Weleri. Hingga saat ini Clothing

Kendal dikenal di berbagai wilayah Kendal, dan

diharapkan untuk kedepannya agar Clothing dapat menjadi

tempat produksi pakaian muslim yang semakin

berkembang dan produksi-produksinya dapat menjadi

41

Trend masa depan bagi masyarakat, dan Clothing selalu

menjadi pilihan utama dalam pembuatan produksi pakaian

muslim.

4.1.2 Profil Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal

Nama Perusahaan : Busana Muslim Clothing

Alamat Perusahaan : Jl. Sunan Gunung Jati. No. 31. Rt

04. Rw 04 Weleri Kendal 51355

Jumlah Karyawan : 10 orang

4.1.3 Visi dan Misi

a. Visi :

Menjadi perusahaan fashion yang mampu memberikan

kepuasan produk kepada customer seiring

perkembangan trend.

b. Misi :

1) Memberikan pelayanan dan kepuasan yang prima

hingga purna jual.

2) Menawarkan produk yang memiliki keunggulan

dalam hal kualitas sehingga menambah nilai

pelanggan.

4.1.4 Produk-produk

a. Kerudung

b. Gamis

c. Baju Koko

42

4.2 Deskriptif Data Penelitian

4.2.1 Deskriptif Data Penelitian

Data penelitian ini dikumpulkan dengan dokumentasi

dan wawancara langsung di lapangan. Pengumpulan data

ini diperoleh secara langsung dari perusahaan, melalui

dokumen-dokumen dan laporan tertulis dari perusahaan

serta wawancara dengan owner dan bagian pemasaran

Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas yang

dilaksanakan mulai tanggal 01 sampai dengan 10

November 2015. Adapun teknik dalam pengambilan

sampel menggunakan purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pada

teknik ini sampel yang diambil adalah sampel yang

memiliki kriteria-kriteria tertentu.

4.3 Deskriptif Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari perkembangan

produk sebagai variabel bebas (independen) dan volume

penjualan sebagai variabel terikat (dependen). Data variabel

tersebut diperoleh dari laporan penjualan Busana Muslim

Clothing Kendal untuk lebih jelasnya bisa dilihat berikut ini

43

4.3.1 Pengembangan Produk

4.3.1.1 Produk

Data mengenai perkembangan produk di

busana muslim clothing Kendal adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.1

Perkembangan Produk

Tahun 2011 cawu I

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 25 52.1 52.1

kerudung 12 25.0 25.0

Koko 11 22.9 22.9

Total 48 100.0 100.0

Tahun 2011 cawu II

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 28 56.0 56.0

kerudung 12 24.0 24.0

Koko 10 20.0 20.0

Total 50 100.0 100.0

44

Tahun 2011 cawu III

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 27 54.0 54.0

kerudung 12 24.0 24.0

Koko 11 22.0 22.0

Total 50 100.0 100.0

Tahun 2012 cawu I

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 28 56.0 56.0

kerudung 12 24.0 24.0

Koko 10 20.0 20.0

Total 50 100.0 100.0

Tahun 2012 cawu II

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 28 56.0 56.0

kerudung 12 24.0 24.0

Koko 10 20.0 20.0

Total 50 100.0 100.0

45

Tahun 2012 cawu III

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 28 56.0 56.0

kerudung 12 24.0 24.0

Koko 10 20.0 20.0

Total 50 100.0 100.0

Tahun 2013 cawu I

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 46.9 46.9

kerudung 17 26.6 26.6

Koko 12 18.8 18.8

Pasmina 5 7.8 7.8

Total 64 100.0 100.0

Tahun 2013 cawu II

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 46.2 46.2

kerudung 17 26.2 26.2

Koko 12 18.5 18.5

Pasmina 6 9.2 9.2

Total 65 100.0 100.0

46

Tahun 2013 cawu III

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 49.2 49.2

kerudung 14 23.0 23.0

Koko 12 19.7 19.7

Pasmina 5 8.2 8.2

Total 61 100.0 100.0

Tahun 2014 cawu I

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 49.2 49.2

kerudung 14 23.0 23.0

Koko 14 23.0 23.0

Pasmina 3 4.9 4.9

Total 61 100.0 100.0

Tahun 2014 cawu II

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 46.2 46.2

kerudung 15 23.1 23.1

Koko 14 21.5 21.5

Pasmina 6 9.2 9.2

Total 65 100.0 100.0

47

Tahun 2014 cawu III

Produk

Frequency Percent Valid Percent

Valid Gamis 30 50.0 50.0

kerudung 14 23.3 23.3

Koko 13 21.7 21.7

Pasmina 3 5.0 5.0

Total 60 100.0 100.0

Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS 16.00 for Windows,

Berdasarkan keterangan pada tabel 4.1 di

atas, maka dapat diketahui tentang Produk Busana

Muslim Clothing Kendal menunjukkan bahwa

jumlah Produk tahun 2011 pada catur wulan I

sebanyak 48 jenis produk terdiri dari 25 produk

gamis, 12 produk kerudung, 11 produk koko. Pada

catur wulan II sebanyak 50 jenis produk, terdiri

dari 28 produk gamis, 12 produk kerudung, 10

produk koko, pada catur wulan III sebanyak 50

jenis produk terdiri dari 27 produk gamis, 12

produk kerudung, 11 produk koko.

Tahun 2012 pada catur wulan I, catur wulan

II dan catur wulan III sebanyak 50 jenis produk

terdiri dari 28 produk gamis, 12 produk kerudung,

10 produk koko.

48

Tahun 2013 pada catur wulan I sebanyak 64

jenis produk terdiri dari 30 produk gamis, 17

produk kerudung, 12 produk koko, 5 produk

pasmina. Pada catur wulan II sebanyak 65 jenis

produk, terdiri dari 30 produk gamis, 17 produk

kerudung, 12 produk koko, 6 produk pasmina.

Pada catur wulan III sebanyak 61 jenis produk

terdiri dari 30 jenis produk gamis 14 produk

kerudung, 12 produk koko, 5 produk pasmina.

Tahun 2014 pada catur wulan I sebanyak 61

jenis produk terdiri dari 30 produk gamis, 14

produk kerudung, 14 produk koko, 3 produk

pasmina. Pada catur wulan II sebanyak 65 jenis

produk, terdiri dari 30 jenis gamis, 15 produk

kerudung, 14 produk koko, 6 produk pasmina.

Pada catur wulan III sebanyak 60 jenis produk

terdiri dari 30 jenis produk gamis 14 produk

kerudung, 13 produk koko, 3 produk pasmina.

Hal ini menunjukkan bahwa pada 2011 cawu

II perusahaan mengurangi 1 produk koko dan

menambah 3 produk gamis sehingga jumlah

produk meningkat menjadi 50 jenis produk dari

cawu sebelumnya 48 produk. Pada cawu III

mengurangi 1 produk gamis, sehingga jumlah

49

produk tetap 50 jenis produk dari cawu

sebelumnya.

Pada tahun 2012 cawu I, II dan III perusahaan

mengurangi 1 produk koko dan menambah 1

produk gamis sehingga jumlah produk tetap 50

jenis produk dari cawu sebelumnya.

Pada 2013 cawu I perusahaan menambah 2

produk gamis, 2 produk koko, 5 kerudung, 5

pasmina sehingga jumlah produk meningkat

menjadi 64 jenis produk dari cawu sebelumnya 50

produk. Cawu II perusahaan menambah 1 produk

pasmina sehingga jumlah produk meningkat

menjadi 65 jenis produk dari cawu sebelumnya 64

produk. Cawu III perusahaan mengurangi 1 produk

pasmina dan 3 produk kerudung sehingga jumlah

produk berkurang menjadi 61 jenis produk dari

cawu sebelumnya 65 produk.

Pada 2014 cawu I perusahaan mengurangi 2

jenis pasmina dan menambah 2 produk koko

sehingga jumlah produk tetap 61 jenis produk dari

cawu sebelumnya. Cawu II perusahaan menambah

3 produk pasmina, dan 1 kerudung sehingga

jumlah produk meningkat menjadi 65 jenis produk

dari cawu sebelumnya 61 produk. Cawu III

perusahaan mengurangi 3 jenis pasmina, 1 koko, 1

50

kerudung sehingga jumlah produk berkurang

menjadi 60 jenis produk dari cawu sebelumnya 65

produk.

4.3.2 Volume Penjualan

Berikut ini akan disajikan data volume penjualan

produk dalam 4 tahun terakhir, yang dapat dilihat melalui

tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.2

Volume penjualan

Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal

Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan data volume penjualan pada tabel 4.7

maka dapat disajikan laju perkembangan penjualan produk

sebagai berikut :

1. Perkembangan penjualan cawu II 2011 =

× 100 % = 5,30 %

2. Perkembangan penjualan cawu III 2011 =

× 100 % = 10,42 %

2011 2012 2013 2014

cawu 1 1.394 1.241 1.737 1.716

cawu 2 1.468 1.262 1.937 1.802

cawu 3 1.621 1.362 1.706 1.479

total volume penjualan 4.483 3.865 5.380 4.997

51

3. Perkembangan penjualan cawu I 2012 =

100 % = -1,58 %

4. Perkembangan penjualan cawu II 2012 =

× 100 % = 1,69 %

5. Perkembangan penjualan cawu III 2012 =

× 100 % = 7,92 %

6. Perkembangan penjualan cawu I 2013 =

× 100 % = 27,53 %

7. Perkembangan penjualan cawu II 2013 =

× 100 % = 11,51 %

8. Perkembangan penjualan cawu III 2013 =

× 100 % = -11,92 %

9. Perkembangan penjualan cawu I 2014 =

× 100 % = 0,58 %

10. Perkembangan penjualan cawu II 2014 =

× 100 % = 5,01 %

11. Perkembangan penjualan cawu III 2014 =

× 100 % = -17,92 %

Berdasarkan data volume penjualan pada tabel 4.7

di atas menunjukkan bahwa prosentase perkembangan

52

penjualan produk dalam empat tahun (2011 s/d 2014)

nampak bahwa pada cawu II 2011 mengalami kenaikan

5,30% dari cawu sebelumnya. pada cawu III 2011

mengalami kenaikan 10,4% dari cawu sebelumnya 5,30%.

pada cawu I 2012 mengalami penurunan -1,58% dari cawu

sebelumnya 10,42%. pada cawu II 2012 mengalami

kenaikan 1,69% dari cawu sebelumnya -1,58%. pada cawu

III 2012 mengalami kenaikan 7,92% dari cawu sebelumnya

1,69%. pada cawu I 2013 mengalami kenaikan 27,53%

dari cawu sebelumnya 7,92%. pada cawu II 2013

mengalami kenaikan 11,51% dari cawu sebelumnya

27,53%. pada cawu III 2013 mengalami penurunan -

11,92% dari cawu sebelumnya 11,51%. pada cawu I 2014

mengalami kenaikan 0,58% dari cawu sebelumnya -

11,92%. pada cawu II 2014 mengalami kenaikan 5,01%

dari cawu sebelumnya 0,58%. pada cawu III 2014

mengalami penurunan -17,92% dari cawu sebelumnya

5,01%.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan

program SPSS 16.0. Metode analisis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik.

Sebelum pengujian hipotesis dalam penelitian ini terlebih

dahulu di lakukan uji asumsi klasik.

53

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak.

Untuk mengetahui normalitas nilai residual, peneliti

menggunakan uji kolmogorov-smirnov di mana

kriteria yang digunakan adalah dengan

membandingkan nilai p yang diperoleh dengan taraf

signifikansi yang sudah ditentukan, yaitu 0,5%. Agar

berdistribusi normal maka variabel residual harus

memiliki nilai signifikansi ≥ 0,05. Berikut adalah

hasil uji kolmogorov-smirnov :

Gambar 4.1

Grafik Histogram

54

Dari histrogram diatas, kurva yang terbentuk

terlihat normal. Selain menggunakan kolmogorov-

smirnov dan histogram, uji normalitas juga dapat

diketahui dengan menggunakan normal p-plot yang

dapat diketahui dengan menggunakan regresi antara

variabel independen dan variabel dependen yang

diteliti. Histogram yang menunjukkan normalnya

suatu distribusi data adalah histogram yang

kurvanya tidak menceng ke kiri atau ke kanan, akan

tetapi dikatakan normal apabila titik-titik p-plot

menyebar disekitar garis diagonal. Berikut adalah

gambar mengenai p-plot :

Gambar 4.2

Normal p-plot

55

Normal p-plot yang dihasilkan dari regresi

variabel dalam penelitian ini menunjukan sesuai

dengan ketentuan normalnya suatu data yaitu plot

titik-titik menyebar di antara garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal sehingga normal p-

plot pada penelitian ini menunjukan distribusi secara

normal. Dari hasil uji normalitas didapat kesimpulan

bahwa data penelitian berdistribusi secara normal,

sehingga data-data dalam penelitian ini lolos pada

uji normalitas.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian

dari residual pada model regresi.4 Dalam uji

heteroskedastisitas dapat menggunakan atau melihat

grafik Scatterplot. Berikut ini adalah hasil uji SPSS :

Gambar 4.3

Gambar Scaterplot

56

Dari grafik scatterplots di atas terlihat bahwa

titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di

atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi

volume penjualan berdasarkan variabel independen

perkembangan produk.

4.4.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui

ada atau tidaknya korelasi yang terjadi antara

residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan

lain pada model regresi. Berdasarkan penelitian

diperoleh hasil uji autokorelasi sebagai berikut :

Tabel 4.3

Uji Autokorelasi

Sumber : data primer yang diolah dengan SPSS 16.00

Dari tabel 4.8 uji autokorelasi hasil output

SPSS model summary dengan menggunakan uji DW

atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-

hitung 1,749 dengan jumlah sampel (n) = 12, serta

jumlah variabel independen (k) = 1, diperoleh nilai

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-

Watson

1 .874a .746 .698 126.44233 1.749

57

dL sebasar 0,9708 dan dU sebesar 1,3314 (lihat

lampiran), maka du < dw < 4-du yaitu 1,3314 <

1,749 < 2,6686 sehingga hasilnya dapat disimpulkan

tidak terjadi autokorelasi positif dan negatif.

4.5 Uji Analisis Regresi Linier Sederhana

Besarnya perubahan pada faktor dependen (Y) akibat

perubahan pada faktor independen (X) secara parsial dapat

dijelaskan melalui persamaan regresi seperti yang tertera

dalam tabel

Tabel 4.4

Uji regresi linier sederhana

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 34.150 336.323 .165 .989

X (Pengembangan Produk) 28.112 5.626 .874 5.345 .1

Sumber : data primer diolah dengan SPSS 16.00 (Model Summary)

Persamaan regresi linier sederhana dapat dicari dengan

rumus:

Y = a + βX

Keterangan:

a : Konstanta

β : Koefisien Regresi

X : Pengembangan Produk

Y : Volume Penjualan

58

Berdasarkan pada tabel 4.9 uji regresi linier sederhana

hasil output SPSS Coefficientsa tersebut diatas maka

persamaan regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut:

Y = 34,150 + 28,112X

Dari persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstan sebesar 34,150 artinya jika variabel

pengembangan produk tidak dimasukkan dalam

penelitian, maka tingkat volume penjualan sebesar

34,150%.

b. Kofisien regresi pada variabel pengembangan produk

(X) sebesar 28,112, artinya bila terjadi peningkatan 1

satuan pada pengembangan produk Konveksi Busana

Muslim Clothing Kendal, maka tingkat volume

penjualan akan bertambah 28,112% dimana faktor lain

dianggap konstan.

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikasi Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah ada

pengaruh masing masing variabel independen yaitu:

harga dan biaya promosi terhadap peningkatan

penjualan. Hipotesis untuk uji t adalah sebagai

berikut:

1) Ho : βi = 0 = Pengembangan produk tidak

berpengaruh terhadap Volume Penjualan.

59

2) Ha : βi > 0 = Pengembangan produk berpengaruh

positif terhadap Volume Penjualan.

Tabel 4.5

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 34.150 336.323 .165 .989

X (pengembangan produk) 28.112 5.626 .874 5.345 .1 .846

Sumber : data primer di olah dengan SPSS 16.00 for windows.

Berdasarkan pada tabel 4.10 uji t hasil output

SPSS Coefficientsa tersebut diatas maka diperoleh

thitung sebesar 5.345 dengan nilai signifikansi 1,

dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05

maka Ha ditolak dan Ho diterima, dapat disimpulkan

bahwa pengembangan produk tidak berpengaruh

positif terhadap volume penjualan.

4.6.2 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur seberapa besar presentase perubahan atau

variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh

perubahan atau variasi dari variabel independen.

Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi

dapat dijelaskan kebaikan dari model regresi dalam

memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi

nilai koefisien akan semakin baik kemampuan

60

variabel independen dalam menjelaskan prilaku

variabel dependen. Hasil pengujian koefisien

determinasi dapat dilihat dari nilai R square

Koefisien determinasi digunakan untuk

mengetahui prosentase pengaruh variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

Maka nilai determinasi ditentukan dengan R2 (R

Square). Dari hasil perhitungan didapatkan nilai

koefisien determinasi sebagai berikut :

Tabel 4.6

Koefisien dterminan

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .874a .746 .698 126.44233 1.749

Sumber : data primer diolah dengan SPPS 16.00 (Model Summary)

Berdasarkan tabel 4.11 koefisien determinasi

hasil output SPSS Model Summaryb diperoleh

angka, R square sebesar 0,746, hal ini menunjukkan

bahwa 74,6% varibel independen (pengembangan

produk) yang dapat menjelaskan variabel dependen

(volume penjualan).

Sedangkan sisanya sebesar 25,4% dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

61

4.7 Pembahasan

Hipotesis yang diajukan menyatakan bahwa

pengembangan produk berpengaruh positif terhadap

volume penjualan produk pada Konveksi Busana Muslim

Clothing Kendal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh

hasil nilai t hitung sebesar 5.345 dengan nilai signifikansi

1, dimana nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka

dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk tidak

berpengaruh positif terhadap volume penjualan. maka

dengan demikian Ha ditolak dan Ho diterima, Jadi dapat

dikatakan bahwa tidak ada pengaruh positif dan signifikan

antara pengembangan produk dengan volume penjualan

produk pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal,

dikarenakan pada tahun 2013-2014 terjadi penurunan

penjualan produk dan dibuktikan pada data volume

penjualan bahwa tahun 2013 volume penjualan lebih besar

dari tahun 2014.

Hasil analisis regresi yang dilakukan dalam

penelitian ini, antara variabel independen (pengembangan

produk) dan variabel dependen (volume penjualan) dapat

dijelaskan oleh koefisien determinasi. Hasil koefisien

determinasi dari variabel perkembangan produk yang

dinotasikan dalam besarnya R square sebesar 0,746, hal ini

menunjukkan bahwa 74,6% varibel independen

(pengembangan produk) yang dapat menjelaskan variabel

62

dependen (volume penjualan). Sedangkan sisanya sebesar

25,4% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Dari hasil uji t yang dilakukan terbukti bahwa

variabel pengembangan produk tidak berpengaruh positif

dan signifikan terhadap volume penjualan produk pada

Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal, karena hasil

signifikanya lebih besar dari probabilitas signifikan 5%

atau 0,05. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi

sebesar 28,112% dengan tingkat signifikan 1 (lebih besar

dari 0,05).

Dari hasil pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan

bahwa pengembangan produk tidak mempunyai pengaruh

yang positif/signifikan terhadap volume penjualan, hal

tersebut dibuktikan dengan melihat data penjualan yang

terjadi pada tahun 2013-2014 mengalami penurunan yang

cukup drastis dari tahun 2013.

63

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pada analisis penelitian dan

pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV

tentang penelitian yang berjudul “Pengaruh

Pengembangan Produk terhadap Volume Penjualan

pada Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal”

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

Diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 5,345

dengan nilai signifikansi 1, dimana nilai signifikansinya

lebih besar dari 0,05 dengan demikian Ha ditolak dan

Ho diterima, Jadi dapat dikatakan bahwa

pengembangan produk tidak berpangaruh positif dan

signifikan terhadap volume penjualan pada Konveksi

Busana Muslim Clothing Kendal.

Hasil analisis regresi linier sederhana yang

dilakukan dalam penelitian ini, antara variabel

independen (pengembangan produk) dan variabel

dependen (volume penjualan) dapat dijelaskan oleh

koefisien determinasi. Hasil koefisien determinasi dari

variabel pengembangan produk yang dinotasikan dalam

besarnya R square sebesar 0,746, hal ini menunjukkan

bahwa 74,6% varibel independen (pengembangan

64

produk) yang dapat menjelaskan variabel dependen

(volume penjualan). Sedangkan sisanya sebesar 25,4%

dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang

tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta

beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian

ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui

hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih

baik, yaitu:

a) Bagi perusahaan agar perlunya memperhatikan

strategi marketing mix, terlebih menentukan segmentasi

pasar agar produk yang dikeluarkan dapat diterima

dikalangan masyarakat.

b) Bagi peneliti berikutnya diharapkan meneliti variabel

lainnya sebagai variabel independen, karena sangat

dimungkinkan variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini berpengaruh terhadap volume

penjualan.

5.3 Penutup

Alhamdulillah atas bimbingan dan petunjuk

Allah SWT penelitian ini dapat terselesaikan. Penulis

menyadari bahwa apa yang telah dipaparkan dalam

karya ilmiah ini masih banyak kekurangan dan

kelemahan baik dari segi penulisan bahasa maupun isi

65

yang terkandung. Oleh karena itu saran dan kritik yang

bersifat membangun sangat diharapkan penulis demi

kesempurnaan penulisan berikutnya. Semoga penelitian

ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi pembaca. Aamiin.

Akhirnya dengan memanjatkan do’a mudah

mudahan penelitian ini membawa manfaat bagi

pembaca dan bagi diri penulis, selain itu juga mampu

memberikan hasanah keilmuan yang positif bagi

Ekonomi Islam.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Husain at-Tariqi, Abdullah, Ekonomi Islam: Prinsip, Dasar

danTujuan.Yogyakarta: Magistra Insania Press, 2004.

Abdullah, Thamrin dan Tantri, Francis, Manajemen Pemasaran, Edisi

1, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Amir, M. Taufik, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran Dasar: Konsep dan Strategi,

Jakarta: CV Rajawali, 1988.

Assauri, Sofjan, Manajemen Pemasaran, Edisi 1, Jakarta: Rajawali

Pers, 2013.

BN, Marbun, Kamus Manajemen, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2003.

Buchari, Alma, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa,

Bandung: Alfabeta, 2004

Candra, Gregories, Strategi Dan Program Pemasaran, Yogyakarta:

Andi, 2002

Dokumentasi Chloting Kendal 2015

El-Fansury, Ozy, Sejuta Manfaat Berbusana Muslimat, Yogyakarta,

Laras Media Prima.

Fauzia, Ika Zunia, Abdul Kadir Riyadi, Prinsip Dasar Ekonomi Islam

perspektif Maqashid al-syariah, Jakarta: Kencana

Prenadamedia Group, 2014.

Glueck, William F, Manajeman dan Kebijakan Perusahaan,

Surabaya: Erlangga, 1990.

Ismanthono, Henricus W. Kamus istilah ekonomi populer , Jakarta:

kompas, 2003

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi

a, Jakarta Erlangga, 2001.

Kotler, Philip Dan Keller, Lane Kevin, Manajemen Pemasaran,

Jakarta: Prenhalindo, 2008.

Kotler, Philip. Manajamen Pemasaran, Jilid 1. Jakarta: PT. Indeks

Kelompok Gramedia. 2005

Notoradjo, Suljus A, Unsur unsur Marketing, Bandung: Alumni,

1972.

Priyatno, Duwi, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS,

Yogyakarta: MediaKom, 2010.

Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, Ekonomi Islam,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008.

Rangkuti, Freddy, Strategi Promosi Yang Kreatif, Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2004.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D,

Bandung : Alfabeta, 2011.

Sumarni, Murti, Manajemen Pemasaran Bank, Edisi 5, Yogyakarta:

Liberty Yogyakarta, 2002.

Sumayang, Lulu, Dasar dasar Manajemen Produksi dan Operasi.

Jakarta: Salemba Empat, 2003.

Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen,

Yogyakarta: BPFE, 2008.

Swastha, Basu, Manajemen Penjualan, Yogyakarta: BPFE

Yogyakarta, 2009.

Tjptono, Fandy dan Chandra, Gregorius, Pemasaran Strategik, Edisi

2, Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2012.

Tim Budai, Gerakan Budaya Akademik Islami, Cet. 2, Semarang,

Unissula Press, 2008.

Zulganef, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Yogyakarta : Graha

Ilmu, 2008.

DOKUMENTASI

Profil Konveksi Busana Muslim Clothing Kendal

Baju koko

Gamis

Kerudung

Data Angket Total Produk

Cawu / tahun Jumlah/total produk

(X)

Volume penjualan

produk (Y)

Cawu 1 / 2011 48 1394

Cawu 2 / 2011 50 1468

Cawu 3 / 2011 50 1621

Cawu 1 / 2012 50 1241

Cawu 2 / 2012 50 1262

Cawu 3 / 2012 50 1362

Cawu 1 / 2013 64 1737

Cawu 2 / 2013 65 1937

Cawu 3 / 2013 61 1706

Cawu 1 / 2014 61 1716

Cawu 2 / 2014 65 1802

Cawu 3 / 2014 60 1479

Keterangan :

Total produk adalah variabel (X)

Volume penjualan adalah variabel (Y)

Data Penjualan

Tahun/cawu Kerudung Gamis Baju

Koko

Total

2011/cawu 1 482 464 448 1394

2011/cawu 2 589 470 409 1468

2011/cawu 3 632 570 419 1621

2012/cawu 1 465 457 319 1241

2012/cawu 2 495 460 307 1621

2012/cawu 3 468 458 436 1362

2013/cawu 1 585 579 573 1737

2013/cawu 2 663 654 620 1937

2013/cawu 3 575 568 563 1706

2014/cawu 1 580 572 564 1716

2014/cawu 2 634 620 548 1802

2014/cawu 3 514 493 472 1479

BIODATA DIRI

Nama Lengkap : Noer Aji Febriyanto

Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 16 Februari 1992

NIM : 112411057

Jurusan : Ekonomi Islam

Fakultas : Ekonomi Bisnis Islam

Nama Orang Tua

Bapak : Eko Dumadi

Ibu : Mujiyati

Alamat : Desa Penaruban RT 04 RW 04 Kec. Weleri

Kab. Kendal

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenar-benarnya, untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 23 Desember 2015

Noer Aji Febriyanto

112411057

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Noer Aji Febriyanto

NIM : 112411057

Fakultas : Ekonomi Islam

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : Kendal, 16 Februari 1992

Agama : Islam

Alamat : Desa Penaruban RT 04 RW 04 Kec.Weleri

Kab. Kendal

Pendidikan : SD N 01 Penaruban Lulus Tahun 2004

SMP N 1 Weleri Lulus Tahun 2007

SMK N 2 Kendal Lulus Tahun 2010

Fakulats Ekonomi dan Bisnis Islam UIN

Walisongo Semarang Lulus Tahun 2015

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya untuk

dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Semarang, 23 Desember 2015

Noer Aji Febriyanto

112411057