pengaruh pembelajaran sistim koloid terhadap hasil belajar dan retensi hasil belajar siswa kelas xi...

127
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada faktor guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk menghasilkan out put proses pembelajaran yang bermutu. Namun pada hakikatnya guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan. Pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan sumber daya manusia ini maka, jajaran Departemen Pendidikan Kebudayaan telah mengambil kebijakan ke arah penyempurnaan sistem pendidikan. Pendidikan tidak lepas dari pelaku-pelaku pendidik itu sendiri yang dalam proses pembelajaran melakukan berbagai pendekatan, cara maupun strategi ke arah peningkatan mutu pendidikan. Pada pembelajaran kimia misalnya, guru menginginkan agar setiap materi ajar dapat dikuasai oleh siswa, begitu pula sebaliknya, siswa menginginkan agar setiap materi yang diajarkan bisa diserap dan dipahami oleh siswa itu sendiri, sehingga masalah yang terjadi memungkinkan untuk dipecahkan. Secara garis besar, konsep-konsep dalam kimia dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu konsep konkrit dan konsep terdefenisi. Konsep konkrit digeneralisasi dari pengamatan langsung terhadap gejala alam atau hasil eksperimen, seperti misalnya konsep tentang wujud zat, dan konsep asam basa.

Upload: musrinsalila

Post on 27-Jul-2015

3.471 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Skripsi Asli dari musrin salila jurusan Pendidikan Kimia UNG

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada

faktor guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk

menghasilkan out put proses pembelajaran yang bermutu. Namun pada hakikatnya

guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru

adalah salah satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat

mempengaruhi pendidikan. Pentingnya pendidikan dalam rangka peningkatan

sumber daya manusia ini maka, jajaran Departemen Pendidikan Kebudayaan telah

mengambil kebijakan ke arah penyempurnaan sistem pendidikan. Pendidikan

tidak lepas dari pelaku-pelaku pendidik itu sendiri yang dalam proses

pembelajaran melakukan berbagai pendekatan, cara maupun strategi ke arah

peningkatan mutu pendidikan. Pada pembelajaran kimia misalnya, guru

menginginkan agar setiap materi ajar dapat dikuasai oleh siswa, begitu pula

sebaliknya, siswa menginginkan agar setiap materi yang diajarkan bisa diserap

dan dipahami oleh siswa itu sendiri, sehingga masalah yang terjadi

memungkinkan untuk dipecahkan.

Secara garis besar, konsep-konsep dalam kimia dapat dibagi menjadi dua

kategori, yaitu konsep konkrit dan konsep terdefenisi. Konsep konkrit

digeneralisasi dari pengamatan langsung terhadap gejala alam atau hasil

eksperimen, seperti misalnya konsep tentang wujud zat, dan konsep asam basa.

Page 2: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

2

Konsep terdefenisi adalah konsep yang ditetapkan dan digunakan untuk

menjelaskan suatu obyek, misalnya peristiwa abstrak seperti ionisasi dan solvasi.

Mampu di jelaskan dengan media pembelajaran macromedia flash.

Dalam pembelajaran kimia dituntut seorang guru harus mampu mengusai

metode-metode pembelajaran yang menyenangkan yang dapat membuat siswa

mampu menganalisis dan memahami materi dengan baik, sehingga pembelajaran

dapat berlangsung dengan efektif dan efisiensi, maka perlu adanya media

pembelajaran berbasis flash yang di gunakan dengan tujuan agar konsep materi

mudah difahami dalam peningkatan hasil belajar. Salah satu media alternatif yang

digunakan untuk memberikan pemahaman konsep kepada siswa pada pelajaran

kimia khususnya pada materi system koloid walaupun tidak lagi dengan

melakukan eksperimen atau demonstrasi lewat laboratorium.

Selain strategi yang digunakan oleh guru sebagai pendidik, media juga

merupakan komponen penting dalam pencapaian tujuan dalam suatu proses

pembelajaran. Media yang tepat dan menarik perhatian tentunya akan lebih mudah

untuk difahami peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Dengan

adanya media, maka kegiatan pembelajaran juga tidak monoton sehingga

menghindarkan timbulnya kebosanan pada peserta didik.

Dengan adanya kemajuan teknologi, maka media yang dapat digunakan

pun kian beragam. Terutama sejak teknologi multimedia meningkat pesat akhir-

akhir ini, maka pilihan media pun semakin beragam, terutama media yang

berbasis software komputer. Salah satu media yang sangat menarik dan konkret

adalah media berbasis Flash Macromedia Flash. Dengan media ini, maka proses

Page 3: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

3

pembelajaran pun menjadi menarik. Konsep-konsep abstrak pun dapat dijelaskan

dengan konkret dan dengan tampilan animasi-animasi yang lebih berwarna.

Bunurul (2008:) Pembelajaran dengan menggunakan software computer

macromedia flash player lebih memotivasi siswa dalam pengembangan hasil

belajarnya. Software ini pun banyak digunakan untuk mendukung pembelajaran

berbasis komputer (CAI). Namun, apakah dengan kecanggihan yang ditawarkan

pembelajaran ini dapat menggantikan posisi guru masih merupakan tanda tanya

besar.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam menanggulangi masalah

tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan

media berbasis flash Macromedia Flash dengan tujuan mampu memberikan

pemahaman konsepsi belajar siswa yang mandiri, epektif dan efisien serta

menyenangkan.

Dari hasil observasi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tapa, bahwa

pembelajaran yang selama ini digunakan guru kimia masih kurang menumbuhkan

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Selama ini pembelajaran kimia

disajikan dalam bentuk pembelajaran langsung seperti ceramah, tanya jawab, dan

pemberian soal latihan tanpa menggunakan media pembelajaran. Pada proses

pembelajaran berlangsung, hanya beberapa siswa yang mampu mengemukakan

pendapat atau ide serta kurangnya kerja sama antar siswa serta interaksi antara

siswa dan guru. Pada observasi ini diperoleh data hasil belajar siswa pada konsep

sistem koloid di tahun ajaran 2006/2007 jumlah persentase kelulusan dengan nilai

ketuntasan 65 hanya 51 % (nilai asli), sedangkan di tahun ajaran 2007/2008

Page 4: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

4

dengan nilai ketuntasan 65 mencapai 49% (nilai asli). Meskipun kita ketahui

bahwa mata pelajaraan sistem koloid tergolong mudah untuk difahami

dibandingkan dengan materi yang lain, namun penguasaan konsep tentang materi

masih begitu rendah. Pada mata pelajaran sistem koloid yang pada dasarnya

minimal harus diaplikasikan dengan melakukan demonstrasi atau eksperimen

dilaboratorium sehingga siswa dikategorikan tidak hanya menghafal konsep tetapi

mampu memahami konsep materi dengan baik. Ini tidak nampak dalam

pembelajarannya, disebabkan karena laboratorium kimia di SMA Negeri 1 Tapa

tidak dimanfaatkan dengan alasan alat-alat dan bahan laboratorium tidak

memadai. Kaitannya dengan media pembelajaran dengan menggunakan

makromedia flash, pola berpikir siswa dalam memahami konsep abstrak dari

materi sistem koloid dapat diingat dan mudah dipahami walaupun tanpa

melakukan eksperimen di laboratorium. Sehingga, muncul inisiatif untuk

melakukan penilitian dengan desain menggunakan makromedia flash.

Berdasarkan uraian diatas, maka mendorong penulis melakukan

penelitian dengan judul : ” Pengaruh Pembelajaran Sistem Koloid Dengan

Menggunakan Macromedia Flash Terhadap Hasil Belajar Dan Retensi Hasil

Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tapa”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dirumuskan masalah

dalam penelitian sebagai berikut :

Page 5: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

5

1. Apakah untuk materi sistem koloid hasil belajar yang diajar dengan

menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada yang diajarkan tanpa

menggunakan macromedia flash?

2. Apakah untuk materi sistem koloid retensi hasil belajar yang diajar dengan

menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada yang diajarkan tanpa

menggunakan macromedia flash?

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang di uraikan, adapun tujuan penelitian

yaitu :

1. Mengetahui hasil belajar untuk materi sistem koloid yang diajarkan dengan

menggunakan macromedia flash dibandingkan dengan yang diajarkan tanpa

menggunakan macromedia flash

2. Untuk mengetahui retensi hasil belajar untuk materi sistem koloid yang

diajarkan dengan menggunakan macromedia flash dibandingkan dengan yang

diajarkan tanpa menggunakan macromedia flash.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh informasi tentang pengaruh penggunaan Macromedia Flash

terhadap hasil belajar dan retensi hasil belajar siswa pada materi sistem

koloid.

Page 6: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

6

2. Sebagai bahan pertimbanagan bagi para praktisi pendidikaan dalam

meningkatkan pemahaman konsep sistem koloid oleh siswa melalui

Macromedia Flash

1.5. Batasan istilah

Untuk menghindari terjadinya perbedaan pengertian, maka perlu

dijelaskan beberapa istilah yaitu:

1. Macromedia flash adalah aplikasi pencipta objek animasi yang powerful.

Ditambah dengan pembuatan objek grafis vektor yang terkandung di

dalamnya, pemprograman ActionScript. Animassi yang dimaksud yaitu dari

gerak partikel-partikel atom dan molekul yang tidak nampak dengan panca

indra, tidak bisa digeneralisasi dari pengamatan, harus dapat digeneralisasikan

dengan teori.

2. Hasil belajar adalah kemampuan siswa dalam aspek pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi pada materi system

koloid dimana kemampuan ini diperoleh melalui media pembelajaran

macromedia flash. Kemampuan siswa dalam aspek tersebut dinyatakan dalam

skor tes hasil belajar.

3. Retensi hasil belajar adalah kemampuan siswa mengingat materi yang telah

diajarkan oleh guru pada rentang waktu tertentu. Retensi hasil belajar siswa

dalam hal ini dinyatakan dalam skor tes retensi hasil belajar.

Page 7: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1. Keberhasilan Proses Belajar

Seorang guru yang profesional, dia tentu tidak sekedar bertugas

mentransfer materi dan mengajarkan hafalan. Tetapi, dalam upaya membangun

proses pencerdasan siswa, maka guru harus berani bertindak dan mengemukakan

ide-ide yang inovatif untuk mampu mendorong tumbuhnya sikap kreatif siswa dan

senantiasa kreatif untuk menampilkan pikiran-pikiran alternative. Di samping itu,

guru juga dituntut tidak stagnan, melainkan terus secara dinamis mengembangkan

diri melalui proses pembelajaran terbuka dan menyenangkan.

Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa

dapat belajar secara efektif dan efisien mengenai pada tujuan yang diharapkan.

Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai tekhnik-

tekhnik atau metode mengajar (Soetardjo, 1998).

Tujuan mengajar adalah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki

dalam tingkah laku seorang pelajar. Perubahan dilakukan seorang guru dengan

menggunakan suatu strategi mengajar untuk mencapai tujuan dengan memilih

metode yang tepat (Nur, 2000).

Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada

faktor guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk

menghasilkan keluaran atau out put proses pengajaran yang bermutu. Namun pada

hakekatnya guru tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan,

Page 8: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

8

sebab guru adalah salah satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat

mempengaruhi pendidikan (Amiruddin, 1989).

Pengajaran adalah susunan informasi dan lingkungan yang memfasilitasi

pembelajaran. Lingkungan tidak hanya tempat berlangsungnya pengajaran tetapi

juga metode, media dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan

informasi dan membimbing siswa belajar. Penyusunan informasi, pilihan strategi

pengajaran, menentukan lingkungan pengajaran menjadi tanggung jawab guru.

Pembelajaran adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru

pada saat individu berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.

Proses pengajaran-pembelajaran mencakup pemilihan, penyusunan dan

cara penyampaian informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dan cara siswa

berinteraksi dengan informasi itu (Wartono, 2004).

2.2. Defenisi Belajar dan Hasil Belajar Kimia

Belajar pada hakekatnya adalah proses perubahan tingkah laku. Hal ini

memberikan informasi bahwa dalam belajar harus dilandasi oleh adanya

perubahan. Proses perubahan terjadi selama jangka waktutertentu. Winkel (1996 :

50) menyatakan bahwa adanya perubahan dalam pola perilaku inilah yang

menandakan telah terjadi belajar. Makin banyak kemampuan yang diperoleh

sampai menjadi milik pribadi, makin bayak pula perubahayang telah dialami. Jadi

banyaknya kemampuan yang dimiliki sebagai hasil dari belajar sebanding dengan

banyaknya perubahan yang dialami.

Page 9: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

9

Belajar menurut Cronbach dalam suryabrata (1994 : 247) adalah

mengalami dan dalam mengalami itu si pelajar menggunakan panca indera. Hal

ini senada dengan apa yang dikemukakan ioleh Winkel ( 1996 : 52 ) belajar terjadi

dalam interaksi dengan lingkungan, dalam bergaul dengan orang-orang, dalam

memegang benda, dan dalam menghadapi peristiwa. Selanjutnya Winkel ( 1996 :

53 ) mengemukakan bahwa belajar pada manusia dirumuskan sebagai berikut :

”suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan

lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan, keterampilan, dan nilai

serta sikap ”.

Dari berbagai definisi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses perubahan yang melibatkan aktivitas mental yang melairkan

kecakapan baru melalui usaha keras dalam proses berkelanjutan.

Dalam proses belajar menghasilkan kemampuan–kemampuan belajar

yang selanjutnya disebut hasil belajar. Secara sederhana, kemudian Winkel (1996:

51) menggolongkan kemampuan belajar dalam kemampuan kognitif yang

meliputi keterampilan melakukan rangakaian gerak-gerik badan dalam urutan

tertentu; kemampuan dinamik efektif yang meliputi sikap dan nilai yang meresapi

perilaku dan tindakan.

Secara global, hasil belajar didefinisikan sebagai suatu bentuk perubahan

tingkah laku yang dinyatakan dengan cara bertingkah laku yang baru sebagai hasil

dari pengalaman dan latihan. Perubahan ini melingkupi kemampuan kognitif,

sensorik, psikomotor, dan kemampuan dinamik. Pada umumnya dalam mengukur

hasil belajar dapat dinyatakan dalam ukuran kualitatif dan kuantitatif. Secara

Page 10: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

10

kualitatif hasil belajar dinyatakan dengan baik atau kurang baik, bagus atau

kurang bagus. Sedangkan secara kuantitatif dinyatakan dengan angka.

Ilmu kimia sama halnya dengan ilmu pengetahuan yang lainnya dibangun

oleh konsep, aturan-aturan, fakta-fakta, deskripsi, dan peristilahan. Sastrawijaya

(1998) menyatakan bahwa mempelajari kimia adalah mempelajari teori-teori,

fakta-fakta, aturan-aturan, deskripsi, dan peristilahan kimia. Tetapi pembelajaran

kimia tidak diartikan bahwa didalamnya hanya terdapat keharusan menyampaikan

hukum, teori, fakta-fakta, aturan-aturan, deskripsi, model, dan peristilahan khusus.

Dengan pelajaran kimia diharapkan tercapainya sikap positif pada siswa terhadap

dunia spiritual ilmu pengetahuan kimia yang mendorong siswa untuk mampu

berpikir kreatif, mengadakan analisis, dan memecahkan masalah. Sejalan dengan

pandangan kontruktivistik yang dikemukakan Degeng (dalam Hariun 2003),

aktifitas belajar lebih banyak didasarkan pada data primer dan bahan manipulatif

dengan penekanan pada keterampilan berpikir kritis, analisis, membandingkan,

generalisasi, memprediksi, dan menghipotesis.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat dikatakan bahwa

kemampuan yang diperoleh dari mempelajari kimia atau hasl belajar kimia adalah

pengetahuan yang diperoleh dari proses abstraksi atau idealisasi dari fakta atau

fenomena alam yang kemudian darinya dibangun atau dirumuskan suatu model

teori.

Page 11: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

11

2.3. Pembelajaran

Menurut Tim Dikdatik Metodik Kurikulum Depdikbud (1995:1),

pembelajaran berarti perbuatan atau aktivitas yang menyebabkan timbulnya

kegiatan atau kecakapan baru pada orang lain. Sedangkan Nana Sudjana (1989:7)

memberikan batasan pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan pembelajaran adalah pelaksaaan proses belajar mengajar, yakni

suatu proses penterjemahan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat

dalam kurikulum kepada para siswa melalui interaksi belajar mengajar di sekolah.

Definisi lain dari Roeestiyah N.K. (1986 :41) Pembelajaran adalah (1)

transfer pengetahuan kepada siswa, (2) mengajar siswa bagaimana caranya

belajar, (3) hubungan interaksi antara guru dan siswa, (4) proses interaksi siswa

dengan siswa dan konsultasi guru.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah

serangkaian proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru di dalam kelas

dalam menyampaikan program pembelajaran pada sejumlah siswa sehingga

terjadi interaksi dua arah, yaitu guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa untuk

mencapai tujuan yang ditetapkan.

2.4. Hasil belajar

Tes ini diberikan kepada seluruh kelompok siswa yang secaara acak

terpilih sebagai objek penelitiaan yang diberikan setelah seluruh pemblejaran

selesai dilaksanakan. Pelaksanaan tes ini dilakukan pada waktu bersaamaan

dengan alokasi waktu yang sama yaitu sebanyak dua jam pelajaran, tetapi masing-

Page 12: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

12

masing kelompok sampel ditempatkan dalam ruang yang berbeda. Raudaah

Herleni (1999:47).

2.5. Retensi Belajar

Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli pendidikan yang

berkaitan dengan retensi, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Guskey &

Gates (1985), Hursh (1976), Kulik et, al., (1978 & 1990) (dalam Semb et, al.,

1993: 305) diantaranya membuktikan bahwa kita menyimpan banyak ingatan

terhadap apa yang telah dipelajari di sekolah. Retensi dan lupa merupakan dua

istilah yang tidak dapat dipisahkan.

Retensi mengacu pada tingkat dimana materi yang telah dipelajari masih

melekat dalam ingatan, sedangkan lupa mengacu pada porsi ingatan yang hilang.

Ilmuwan yang pertamakali meneliti tentang retensi adalah Ebbinghaus pada tahun

1885. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Ebinghaus adalah kurva retensi

yang menunjukkan bahwa retensi dapat berkurang dengan cepat setelah interval

waktu tertentu dan lupa atau berkurangnya retensi ini dapat terjadi beberapa jam

pertama setelah proses belajar berlangsung (James Dese, 1959: 241). Retensi

merupakan salah satu fase dalam tahapan belajar.

Dalam tahap ini retensi merupakan proses penyimpanan pemahaman dan

perilaku baru yang diperoleh setelah mengalami proses acquisition (fase

menerima informasi). Dalam tahap belajar terjadi proses internal dalam pikiran

siswa. Winkel (1996: 305), menggambarkan tahapan proses tersebut terjadi

dengan urutan sebagai berikut:

Page 13: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

13

1. Siswa menerima rangsang dari reseptor,

2. Rangsang yang masuk ditampung dalam sensori register dan diseleksi,

sehingga membentuk suatu kebulatan perseptual,

3. Pola perseptual tersebut masuk ke dalam ingatan jangka pendek (Short

Term Memory / STM) dan tinggal disana selama 20 detik, kecuali bila

informasi tersebut ditahan lebih lama melalui proses penyimpanan,

4. Penampungan hasil pengolahan informasi yang berada dalam STM dan

menyimpannya dalam ingatan jangka panjang (Long Term Memory /

LTM) sebagai informasi yang siap pakai sewaktu-waktu pada saat

diperlukan,

5. Pada saat diperlukan siswa menggali informasi yang telah dimasukkan

dalam LTM untuk dimasukkan kembali ke dalam STM Dengan

melihat proses internal yang terjadi dalam siswa, maka fase ke 3 dan 4

dimana ingatan dimasukkan dan ditahan dalam STM dan kemudian

dimasukkan ke dalam LTM merupakan proses yang amat penting bagi

retensi.

Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Winkel di atas informasi

tersebut dapat ditahan lebih lama melalui proses penyimpanan. Tentu saja yang

dimaksud dengan proses penyimpanan ini berkaitan dengan bagaimana informasi

ini dapat diterima dan dikonstruksikan dan akhirnya disimpan dalam benak siswa.

Oleh karena itu tidak mengherankan apabila banyak ilmuwan dibidang pendidikan

menyatakan bahwa proses pembelajaran memegang peranan pentin terhadap

Page 14: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

14

retensi siswa. Semb dan Elis (1992) (dalam Semb dan Elis, 1993: 305)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi LTM tehadap

pengetahuan yang telah dipelajari dalam kelas adalah tingkat dari materi yang

dipelajari, tugas yang harus dipelajari, metode pembelajaran, dan perbedaan

individual.

Sedangkan dalam masalah lupa Winkel (1987: 297) menyatakan bahwa

gejala lupa mudah terjadi pada pengetahuan kognitif bila individu tidak berhasil

mengkonstruksi pengetahuannya sendiri atau tidak berhasil mengaitkan konsep-

konsep yang dipelajarinya dengankonsep-konsep yang telah dimilikinya. Lupa

akan terjadi apabila materi yang dipelajari tidak menarik, tidak diperlukan

individu sehingga tidak dihiraukan. Dengan demikian dalam pembelajaran

dipandang perlu untuk menitik beratkan pada aspek-aspek bernalar sehingga

pembelajaran menjadi bermakna. Pembelajaran yang menitik beratkan pada guru

(teacher centered) dinilai telah gagal untuk mengembangkan pemahaman yang

permanen. Penelitian yang dilakukan oleh Angelo (1991, dalam Susan Hanley,

1994: 3) terhadap siswanya di Berkeley membuktikan bahwa dengan

menggunakan metode pembelajaran secara tradisional dimana guru bertindak

sebagai penyampai informasi dan siswa penerima informasi didapatkan hasil

bahwa kurang dari 20% dari siswanya dapat mengingat apa yang telah

disampaikan oleh guru. Mereka terlalu sibuk mencatat dam memasukkan

informasi tanpa melalui seleksi ke dalam ingatan mereka.

Dengan demikian perlu diupayakan pembelajaran yang bermakna bagi

siswa. Pembelajaran yang banyak melibatkan panca indra dalam proses berpikir

Page 15: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

15

dapat memungkinkan pembelajaran menjadi lebih bermakna, sehingga dengan

demikian memungkinkan kuatnya retensi siswa terhadap konsep-konsep yang

diajarkan. Untuk memenuhi hal tersebut guru sedapat mungkin melibatkan siswa

dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan memberikan pertanyaan

untuk memacu keterlibatan berpikir siswa sehingga siswa dapat menggunakan dan

mengaitkan konsep-konsep yang telah dimilikinya. Bila konsep-konsep tersebut

terkait satu sama lain maka akan terbentuk pengetahuan yang bermakna yang

tidak mudah untuk dilupakan

2.6. Retensi hasil belajar

Tes ini diberikan kepada semua siswaa baik kelas eksperiment maupun

kelas control. Tes ini diberikaan tanpa adanya pemberitaahuan sebelumnya, hal ini

dilakukaan agar retensi belajar siswa yang diukur brnaar-benar mencerminkan

hassil belajar hasil belajar siswa pada saat perlakuan, bukan karena pengulangan

belajarnya. Pelaksaanaan tes retensi hasil belajar ini diberikan setelah dua minggu

pembelajaran telah selesai dilaksanakan.

Instrument yang digunakan adalah sama, dalam arti mengandung soal

yang sama, tetapi memanipulasi nomor soal dan nomor pilihan alternaatif jawaban

untuk setiap soal. Hal ini dilakukan untuk mengurangi timbulnya β€œcarry over

effect” dan β€œpractice effect”. Seperti halnya tes hasil belajar, tes retensi hasil

belajar juga dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan dengan alokasi waktu

yang sama yaitu 2 jam pelajaran, tapi masing-masing kelompok sampel

ditempatkan pada ruang yang berbeda. (Raudaah Herleni.tesis; 1999:48)

Page 16: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

16

2.7. Media Pembelajaran

Apabila media membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan

instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu

disebut media pembelajaran (Azhar Arsyad, 2002: 4). Agar media pembelajaran

tersebut berfungsi dengan baik dan mampu membantu siswa maupun guru dalam

mencapai apa yang diharapkan. Maka dalam hal ini guru harus memahami teknik

penyajian pelajaran.

Teknik penyajian pelajaran adalah sebagai teknik penyajian yang

dikuasai guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di

dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan

oleh siswa dengan baik (Roetiyah N. K, 1991:1). Klasifikasi media pembelajaran

berdasarkan bentuknya yaitu:

Media berbasis manusia (Guru, instruktur, tutor, kegiatan kelompok)

Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk

mengirim dan mengkomunikasikan pesan atau informasi.

Media berbasis cetak (Buku penuntun, buku latihan)

Materi pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku

teks, buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas.

Media berbasis visual (buku, alat batu kerja, grafik, peta, gambar, transparan,

slide).

Media ini memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar.

Media ini dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual

Page 17: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

17

dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antar

materi pelajaran dengan dunia nyata.

Media berbasis Audio Visual (Vidio, film, Tv)

Salah satu hal yang penting yang diperlukan dalam media audio visual adalah

penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak

rancangan, dan penelitian.

Media berbasis komputer

Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidIkan dan

latihan. Komputer sebagai manajer dalam proses pembelajaran. Ada pula

peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatnya

meliputi penyajian informasi, isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.

Adapun fungsi atau peranan media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Sebagai alat Bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2. Merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi.

3. Alat peraga dalam pembelajaran, penggunaannya integral dengan tujuan dan

isi pelajaran.

4. Penggunaan alat peraga bukan semata alat hiburan.

5. Untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan oleh guru.

6. Untuk mempertinggi mutu belajar mengajar (Sudjana, 1987).

Page 18: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

18

Demikian pula Nasution (1986), mengemukakan bahwa faedah yang

terkandung dalam media pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Menambah kegiatan belajar mengajar.

2. Menghemat waktu belajar.

3. Menambah keadaan permanen dari hasil belajar.

4. Membantu anak-anak yang ketinggalan dalam pelajaran.

5. Membangkitkan minat, perhatian, dan aktivitas pada murid.

6. Memberi pengalaman yang lebih tepat dan jelas.

Berdasarkan kutipan di atas, maka dapat disimpulan bahwa media

pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengefektikan metode mengajar.

2. Dapat membantu siswa dalam menyamakan persepsi terhadap konsep.

3. Memperkecil verbalisme.

4. Menigkatkan pemahaman terhadap materi.

5. Membangkitkan minat dan aktivitas siswa.

6. Menghamet waktu belajar.

7. Menambah kegiatan belajar mengajar.

8. Menambah keadaan permanen dari hasil belajar.

2.8. Urgensi Media dalam Pembelajaran

Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering

muncul mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran.Kita

Page 19: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

19

harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran, karena

proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian

pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke

dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-

verbal, proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi

tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Ada kalanya penafsiran berhasil,

adakalanya tidak. Kegagalan/ketidakberhasilan dalam memahami apa yang

didengar, dibaca, dilihat atau diamati. Kegagalan/ketidakberhasilan atau

penghambat dalam proses komunikasi dikenal dengan istilah barriers atau noise.

Semakin banyak verbalisme semakin abstrak pemahaman yang diterima.

2.9. Animasi Macromedia Flash

Macromedia adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bergerak di

bidang grafis dan pengembangan web. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992

dan telah berkembang pesat pada tahun 1990-an dan 2000-an. Pada Desember

2005 Macromedia diakui salah satu perusahaan saingannya yaitu Adobe Systems,

tetapi Adobe sementara ini masih tetap menggunakan nama Macromedia pada

sejumlah programnya.

Macromedia didirikan pada tahun 1992 melalui merger antara

Authorware Inc. (perusahaan pembuat Authorware) dan MacroMind-Paracomp

(perusahaan pembuat Macromind Director). Hingga pertengahan 1990-an,

Macromedia Director yang digunakan untuk memproduksi CD-ROM dan kios-

kios informasi masih merupakan produk unggulan Macromedia, namun seiring

Page 20: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

20

meningkatnya popularitas World Wide Web Macromedia menciptakan Shockwave,

sebuah plugin Director bagi penjelajah web serta pada tahun 1996 mengakui sisi

dua perusahaan berorientasi web, FutureWave Software (yang membuat

FutureSplash Animator - yang kemudian berkembang menjadi Flash) dan iBand

Software (pembuat perangkat lunak authoring HTML yang digunakan sebagai

dasar untuk mengembangkan Dreamweaver).

Kemampuan membuat objek seperti shockwave Flash maupun animasi

gif, dapat dikatakan bahwa Macromedia Flash adalah aplikasi pencipta objek

animasi yang powerful. Ditambah dengan pembuatan objek grafis vektor yang

terkandung di dalamnya, pemprograman ActionScript dan transisi layernya yang

dinamis membuat produk ini lebih produktif dibandingan produk penciptaan

animasi sejenis.

Macromedia Flash merupakan standar profesional yang digunakan untuk

membuat animasi di web. Sejak keberadaannya pertama kali dan digunakan oleh

beberapa situs web untuk membuat animasi intro dan permainan, banyak orang

dibuat kagum olehnya. Ini disebabkan karena ukurannya yang begitu kecil tetapi

dapat menampilkan animasi di web yang luar biasa mengagumkan.

2.10. Kelebihan Flash Sebagai Media Presentasi

Presentase adalah salah satu contoh komunikasi langsung dimana

presenter (pembawah maateri presentase) berhadaapan dengan audiens (pendengar

persentasi). Pendenganr tentu tidak memuliki beban karena mereka tinggal

menerima apa yang dikatakan persenter, persenterlaah yang memiliki beban

Page 21: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

21

karena harus membwakan materi daan harus bertanggung jawab atas apa yang

disampaaikaannya (Andi Pramono, 2006: 1)

Presentasi yang baik adalah presentasi yang komunikatif. Banayak faktor

yang dapat menyebabkan orang tidak dapat memperhatikan apa yang

disaampaikan oleh presenter. Salah satunya adalah karena media yang digunakan

untuk presentasi (Andi Pramono, 2006: 2)

Ada bebrapa alasan mengapa kita memilih flash sebagai media

presentasi, yaitu karena flash memiliki kelebihan-kelebihan sebaggai berikut :

1. Hasil akhir file flash memiliki ukuraan yang lebih kecil (setelah di publish)

2. Flash mampu mengimpor hampir semua file gambar dan file-file aaudio

hingga presentassi dengan flash dapat lebih hidup.

3. Animasi dapat dibentuk, dijalankan, dan dikontrol.

4. Flash mampu membuat file executable (*.exe) sehingga dapat dijalankan pada

Pcmanapun tanpa harus menginstall terlebih dahulu prograam flash.

5. Font presentase tidak akan berubah meskipun PC yang digunakan tidak

memiliki font tersebut.

6. Gambar flash merupakan gambar vektor sehinggaa tidak akan pernah pecah

meskipun di-zoom beratus kali.

7. Flash mampu dijalankan pada sistem operasi windows maupun macintosh.

8. Hasil akhir dapat disimpan dalam berbagai macam bentuk, seperti *.avi, *.gif,

*.mov, ataupun file dengan format yang lain.

(Andi Pramono, 2006: 2)

Page 22: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

22

2.11. Komponen dan Pengelompokkan Koloid.

System koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya terletak

antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Untuk lebih memahami secara

konnseptual maka dijelaskan komponen dan pengelompokan koloid.

2.11.1. Komponen Sistem Koloid.

Bila suatu zat di campurkan dengan zat lain, maka akan terjadi

penyebaran secara merata dari suatu zat kedalam zat lain yang disebut dengan

system dispertsi. Berdasarkan ukuran partikelnya, system disperse dibedakan

menjadi tiga kelompok, yaitu : larutan, koloid, dan suspensi. Secara sepintas

perbedaan antara suspense (sering Disebut campurab kasar) dengan larutan (sering

disebut larutan sejati) akan tampak jelas dari homogenitasnya, tetapi akan sulit

dibedakan antara larutan dengan koloid atau antara koloid dengan suspense. Jika

gula pasir dicampurkan ke dalam air, molekul gula segera larut dan terbentuklah

suatu larutan yang jernih. Ukuran partikel gula dalam air lebih kecil dari 10-4

dan

tidak dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan. Jika pasir dicampurkan

ke dalam air, pasir dan air akan memisah ketika campuran ini didiamkan.

Campuran semacam ini disebut suspensi. Partikel pasir berukuran lebih besar dari

10-5

cm, dan dapat dipisahkan dari air dengan cara penyaringan.

Diantara kedua sistem campuran di atas (antara suspensi dan larutan),

terdapat sistem koloid. Sebagai contoh, jika tanah liat dicampurkan ke dalam air

yang mnegadung sedikit NaOH, tanah liat pecah menjadi sejumlah partikel kecil

campuran yang terbentuk tidak jernih. Tetapi partikel tanah liat tidak mengendap

Page 23: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

23

jika didiamkan, dan juga tidak dapat dipisahkan dengan cara penyaringan. Partikel

tanah liat cukup kecil untuk mampu menembus kertas saring.tetapi cukup besar

untuk menyebabkan campuran menjadi keruh.

Istilah β€œKoloid” di usulkan oleh Thoms Graham (1805-1869) dari ingris

pada tahun 1861. Sewaktu meneliti proses difusi sebagai zat dalam medium

cairan. Graham mengamati bahwa zat seperti kanji, gelatiu, getah, dan albumin

berdifusi sangat lambat dan tidak mampu menembus membran tertentu.

Kelompok zat ini lalu di namainya koloid.yang berarti seperti lem β€œ(bahasa

yunani : kalta : lem,oidos : seperti).

Dewasa ini istila koloid di pakai untuk menyatakan ukuran partikel serta

sistem campuran. Partikel-partikel suatu zat di katakan berukuran kolid apabila

berdiameter antara 10-5

cm sampai 10-7

cm.Yang di sebut β€œKoloid” adalah suatu

campuran zat di mana suatu zat tersebut merata dengan berukuran koloid dalam

suatu zat lain.

Sebagaimana halnya larutan yang tersusun dari zat terlarut dan pelarut,

maka sistem koloid juga tersusun dari dua komponen, yaitu fase terdispersi, yaitu

zat tersebar merata serta fase pendispersi, yaitu zat medium tempat partikel-

partikel koloid itu tersebar.

Page 24: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

24

Perbedaan antara larutan, sistem koloid dan suspensi dapat dirangkum

dalam tabel 2.1

Tabel 2.1 perbandingan larutan, sistem koloid dan suspensi.

No. Larutan Sistem koloid

Suspensi

1.

Satu fase Dua fase Dua fase

2. Jernih Tidak jernih

Diameter partikel

lebih besar dari 10-5

cm

3.

Diameter partikel

lebih kecil dari

10-7

cm

Diameter partikel antara

10-7

sampai 10 -5

cm

Diameter partikel

lebih besar dari 10-7

cm

4. Tidak dapat

disaring Tidak dapat disarig Dapat disaring

5. Tidak memisah

jika didamkan

Tidak memisah jika tidak

didiamkan

Memisah jika

dididihkan

6. Homogen Antara homogen,

heteogen Heterogen

2.11.2. Pengelompokkan Sistem Koloid.

Baik fase terdispersi maupun pendispersi dalam suatu sistem koloid dapat

berupa gas, cair atau padat. Namun perlu segera dikemukakan bahwa campuran

gas dengan gas tidaklah membentuk sistem koloid, sebab semua gas akan

tercampur homogen dalam segala perbandingan.

Page 25: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

25

Dengan demikian kita mengenal delapan jenis sistem koloid, seperti yang

tercantum dalam tabel 2.2 berikut:

Table. 2.2. Pengelompokan system koloid

Fase

terdispersi

Fase

pendispersi Sistem koloid Contoh

Gas Cair Busa Buih sabun, ombak, limun, krem

kocok,

Gas Padat Busa padat Batu apung, lava, karet, busa,

biskuit

Cair Gas Aerosol cair Kabut, awan, pengeras rambut

(hairspray), obat semprot.

Cair Cair Emulsi Susu, santan, minyak ikan,

mayonnaise

Cair Padat Gel

Keju, mentega, nasi, selai, agar-

agar, lateks, mutiara, semir padat,

lem padat.

Padat Gas Aerosol padat Asap, debu, buangan knalpot

Padat Cair Sol

Kanji, cat, tinta, protoplasma, putih

telur, air lumpur, semir cair, lem

cair

Padat Padat Sol padat Tanah, kaca, permata, perunggu,

kuningan.

Dari tabel di atas tampak jelas bahwa proses di alam sekitar kita banyak

berhubungan dengan sistem koloid. Kegunaan dari cabang ilmu β€œkimia koloid”

terdapat diberbagai bidang. Protoplasma dalam sel makhluk hidup merupakan

sistem koloid, sehingga kimia koloid diperlukan untuk menerangkan reaksi dalam

sel. Tanah juga merupakan sistem koloid, dan pemahaman tentang koloid sangat

membantu dalam meningkatkan kesuburan lahan. Dalam bidang industri, kimia

koloid banyak dimanfaatkan pada pembuatan berbagai produk antara lain biskuit,

keju, mentega, hairspray, cat, tinta, keramik, sabun, semen, karet, obat-obatan,

Page 26: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

26

kosmetika, insektisida, plastik dan tekstil, seluruh fakta ini menunjukkan betapa

luas peranan sistem koloid dalam kehidupan kita.

2.11.3. Sifat-Siat Koloid.

Sistem koloid mempunyai sifat-sifat khas yang berbeda dari sifat larutan

atau pun suspensi. Selanjutnya akan dibahas beberapa sifat-sifat khas dari system

koloid

A. Efek Tyndall.

Jika seberkas cahaya masuk ke dalam ruang gelap melalui celah, maka

berkas cahaya itu akan terlihat jelas, sebab partikel debu dalam ruangan yang

berukuran koloid akan menghamburkan cahaya tersebut. Demikian pula jika kita

berada di tengah hutan yang lebat pada pagi hari, cahaya matahari yang masuk

melalui sela-sela pepohonan akan tampak dengan nyata sebab cahaya itu

dihamburkan oleh partikel kabut yang merupakan sistem koloid.

Peristiwa penghamburan cahaya oleh partikel loloid disebut efek tyndall,

sebab hal ini mula-mula di terangkan oleh john tyndall (1820-1893), ahli fisika

bangsa Inggris.

Efek tyndall dapat digunakan untuk membedakan sistem koloid dan

larutan sejati. Partikel dalam larutan yang berupa molekul atau ion terlalu kecil

untuk menghamburkan cahaya, sehinga berkas cahaya dalam larutan tidak terlihat,

sebaliknya, cahaya yang melewati sistem koloid akan terlihat nyata. Partikel-

Page 27: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

27

partikel koloid yang berukuran cukup besar akan menghamburkan cahaya itu

kesegala arah,meskipun partikel koloidnya tidak tampak.

Efek tyndall dapat menerangkan mengapa langit pada sing hari berwarna

biru, sedangkan ketika matahari terbenam langit di ufuk barat berwarna jingga

atau merah. Ini di sebabkan oleh penghamburan cahaya matahari oleh partikel

koloid di angkasa, dan tidak semua frekuensi sinar matahari di hamburkan dengan

intensitas yang sama. Oleh karen intensitas cahaya yang di hamburkan berbanding

lurus dengan frekuensi, maka ketika matahari melintas di atas kita frekuesi paling

tingilah yang banyak sampai ke mata kita, sehinga kita melihat langit berwarna

biru. Ketika matahari terbenam, hamburan frekuensi rendah lebih banyak, sehinga

kita menyaksikan langiit berwarna jingga atau merah. Maha besar Allah yang

telah menciptakan efek tyndall agar umatnya dapat menikmati langit.

B. Gerak Brown

Mengapa partikel koloid tersebar merata dalam medium pendispersinya

dan tidak memisah meskipun didiamkan? hal ini disebabkan oleh adanya gerak

terus-menerus secara acak tetapi gesit dari partikel koloid tersebut. Gerakan acak

dari partikel koloid dalm medium pendispersinya ini disebut gerak brown.

Berdasarkan nama ahli botani bangsa Inggris yang menemukan gerakan ini pada

tahun 1827, yaitu Robert Brown (1773-1858). Perlu juga diketahui bahwa

pengamatan gerakan partikel koloid tersebut ternyata merintis jalan bagi Robert

Brown untuk menemukan adanya inti sel pada tahun 1831.

Page 28: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

28

Gerak Brown membuktikan teori kinetik molekul, sebab gerakan tersebut

adalah akibat tabrakan antara partikel koloid dengan molekul pendispersinya dari

segala arah. Oleh karena momentum partikel koloid jauh lebih besar dari molekul

mediumnya, maka partikel koloid bergerak pada garis lurus sampai arah dan

kecepatannya diubah oleh tabrakan berikutnya.

Gerak brown akan semakin cepat jika ukuran partikel koloid makin kecil.

Sebaliknya, makin besar ukuran partikel gerakannya makin lambat. Itulah

sebabnya pada partikel suspensi gerak brown tidak lagi di jumpai.

C. Adsorpsi Koloid

Peristiwa penyerapan suatu molekul atom ion pada permukaan suatu zat

disebut adsosrpsi. Dengan dikelirukan dengan adsorpsi, yaitu penyerapan sampai

kebagian dalam dibawahpermukaan.

Suatu sistem koloid mempunyai kemampuan mengadsorpsi, sebab

partikel koloid memiliki permukaan yang sangat luas. Sipat adsorpsi dan koloid

dapat kita reaksikan antara lain, pada proses berikut ini.

a. Pada penyembuhan sakit perut oleh serbuk karbon (norit), campuran serbuk

karbon dengan cairan usus akan membentuk sistim koloid yang mampu

mengadsorpsi kuman yang berbahaya.

b. Pada proses pemurnian gula pasir, gula yang masih kotor (berwarna coklat) di

larutkan dalam air panas, lalu di alirkan melalui sistem koloid yang berupa

tanah diatom atau karbon kotoran pada gula akan teradsorpsi sehingga di

peroleh gula yang poutih bersi.

Page 29: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

29

c. Deodoran dan anti pespiran (zat anti keringat) dapat menghilangkan bau badan

anti pespiran umumnya mengandung senyawa aluminium, seperti aliminium

klorohidrat, Al2(OH )5 Cl.2H2O, yang dapat memperkecil pori kelenjar

keringat, sehinga hanya sedikit keringat yang keluar. Hal ini karena ion

aluminium mengumpulkan sebagian cairan dalam kelenjar sehingga porinya

menjadi kecil. Pada umumnya anti pespiran di tambahi parfum untuk

menghilangkan bau badan sehingga berfungsi sebagai diodoran mengandung

seng peroksida,minyak esensial parfum, serta zat anti septik untuk

menghentikan kegiatan bakteri.seng peroksida dapat menghilangkan senyawa

yang berbau dengan cara mengoksidasinya, sedangkan minyak esensialm dan

parfum menyerap atau menghilangkan bau badan. Di permukaan tubuh

manusia terdapat kurang lebih dua juta kelenjar kerigat.penguapan air dari

cairan yang keluar dari kelenjar inilah yang mengatur suhu tubuh manusia.

Bau badan terutama disebabkan terdapatnya senyawa nitrogen organik, lemak

yang keluar dari tubuh, dan dari pertumbuhan bakteri dalam kelenjar keringat.

Sebenarnya keringat sendiri tidak berbau, tetapi hasil penguraiyannya oleh

bakteri yang berbau.

d. Tawaspun dapat di gunakan sebagai zat antipespira. Dahulu tukang cukur

mengoleskan tawas untuk dagu yang berdarah akibat pisau cukur.darah yang

keluar akan mengalami koagulasi sehinga menutup pori dan pendarahan akan

terhenti.

e. Daya adsorpsi dari koloid dalam tanah mampu menahan bahan makanan yang

di perlukan tumbuhan, sehingga tidak terbawa air hujan. Tanah juga mampu

Page 30: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

30

mengadsorsi kuman yang berbahaya, itulah sebabnya tangki kotora (septik

tang) harus berjarak minimal delapan meter dari sumur, agar tanah dapat

mengadsorpsi semua zat pencemar.

D. Muatan Koloid dan Elekrofensis

Partikel-partikel koloid dapat bermuatan listrik sebagai akibat dari

penyerapan ion pada permukaan partikel koloid tersebut. Sebagai contoh, koloid

Fe(OH)3 dalam air akan menyerap kation sehingga bermuatan positif, sedangkan

koloid As2S3 bermuatan negatif karena mengadsorsi anion.

Disamping karena adanya gerak brown, kestabilan suatu sistem koloid

juga disebabkan adanya muatan listrik pada permukaan partikel koloid. Gaya

tolak-menolak di antara muatan sama akan mencegah pemisahan atau

pengumpulan sehingga sistim koloid menjadi stabil.

Jika sepasang elektroda di celupkan ke dalam suatu sistem koloid, lalu

kepadanya di alirkan arus listrik, maka partikel-partikel koloid yang bermuatan

positif akan menuju katode dan yang bermuatan negatif akan menuju anode.

Pergerakan partikel koloid di pengaruh medan listrik disebut elektroforosis. Pada

peristiwa elektroforosis, partikel koloid akan di netralkan muatannya dan di

gumpalkan pada elektrode.

Page 31: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

31

Beberapa kegunaan dari proses elektroforosis antara lain sebagai berikut:

1. Untuk menentukan muatan sutu partikel koloid.

2. Untuk memproduksi barang industri yang terbuat dari karet. Misalnya, pada

pembuatan boneka dan arung tangan, karetnya diendapkan pada cetakan

bentuk boneka atau sarung tangan secara elektroforosis.

3. Untuk mengurai zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap

pabrik. Metode ini dikembangkan oleh Frederick Cottrell (1877-1948), dari

Amerika serikat. Cerobong asap pabrik bagian dalam dilengkapi dengan

pengendap elektrotatika berupa lempengan logam yang diberi muatan listrik,

yang akan menarik dan mengumpulkan debu halus dalam asap buangan.

E. Koagulasi Koloid

Partikel koloid dapat mengalami koagulasi (pengumpulan) dengan cara

penambahan suatu elektrolit yang muatannya berlawanan. Sifat koagulasi partikel

koloid, antara lain ; dapat diamati pada proses berikut ini:

a. Pada pengolahan karet dari bahan mentahnya (lakets), partikel karet dalam

lakets digumpalkan dengan menambahkan asam asetat, sehingga karet dapat

dipisahkan dari laketsnya.

b. Partikel lumpur dan tanah liat yang dikandung air sungai akan mengendap

takkala berjumpa dengan air laut yang mengandung banyak elektrolit,

sehingga terjadilah delta daerah muara.

Page 32: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

32

c. Jika bagia tubuh kita mengalami luka, maka ion Al3+

atau Fe3+

segera

menetralkan partikel albuminoid yang dikandung darah, sehingga terjadi

penggumpalan yang menutupi luka.

d. Pada proses penjernihan air,di tambahkan tawas, Al2(SO4)3, yang

menyediakan ion Al+3

untuk mengendapkan partikel lumpur,sehingga air

menjadi jernih.

F. Koloid Liofil dan Koloid Liofod.

Berdasarkan sifat adsorsi dari partikel koloid terhadap medium

pendispersinya, kita mengenal dua macam koloid.

a. Koloid liofil yaitu koloid yang β€œsenang cairan” (bahasa Yunani: Iyo = cairan;

Philia = senang). Partikel koloid akan menjadi sorpsi molekul cairan,

sehingga terbentuk selubung disekeliling partikel koloiud itu. Jika medium

pendispersinya air, istilah yang dipergunakan adalah hidrofil (senang air).

Contoh koloid liofil adalah kanji, protein dan agar-agar.

b. Koloid liopob, yaitu koloid yang β€œbenci cairan” (phobia = benci). Koloid tidak

mengabsorbsi molekul cairan jika mediumnya air. Istilah yang dipakai adalah

hidrofob (benci air). Contoh koloid hidrofob adalah sol sulfida dan sol logam.

Koloid liofil lebih stabil dari pada koloid liofob. Untuk menggumpalkan

berkas liofil diperlukan eletrolit dalam jumlah banyak, sebab selubung yang

berfungsi sebagai pelindung harus dipecah dahulu. Adapun koloid liofob mudah

digumpalkan dengan diberi sedikit elektrolit saja.

Page 33: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

33

Pada pembuatan sol hidrofob, cairan yang akan dipakai sebagai medium

pendispersi harus dimurnikan dahulu dan elektrolit (ion) yang dapat mengganggu

kestabilan koloid pemurnian medium pendispersi dari elektrolit ini disebut

dialistis. Koloid dimasukkan ke dalam kantung yang terbuat dari selaput semi

permiabel, yaitu selaput yang dapat melewatkan material atau ion tetapi tidak

dapat dilewati partikel koloid jika kantung yang berisi koloid itu dimasukkan ke

dalam air, maka ion pengganggu akan menembus selaput masuk ke dalam air

sedangkan partikel koloid akan tetap tinggal tinggal di dalam kantung.

Beberapa koloid hidrofil, seperti gelatin dna gan Arab, bukan hanya

stabil terhadap koagulasi, tetapi juga ditambahkan itu disebut koloid pelindung,

sebab menutupi permukaan koloid hidrofob. Jadi, jika gelatin ditambahkan ke

dalam sol emal atau sol As2S3, maka sol itu sukar digumpalkan oleh elektrolit.

Penambahan koloid pelindung banyak dipakai dalam pembuatan berbagai produk

industri, misalnya film fotografi yang merupakan koloid AgBr dalam gelatin.

G. Emulsi.

Emulsi adalah sistem koloid yang partikel terdispersi dan medium

pendispersinya sama-sama cair. Ditinjau dari segi kepolaran, emulsi merupakan

cairan polar dan cairan non polar, mis: air dan minyak.

Jika minyak kelapa dicampurkan dengan air kemudian dikocok,

terjadilah campuran yang akan memisah kembali, setelah didiamkan agak lama.

Untuk menstabilkan emulsi ini perlu ditambahkan zat pengemulsi (emulgator),

yaitu senyawa organik yang mengandung kombinasi gugus polar dan nonpolar

Page 34: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

34

sehingga mampu mengikat zat polar (air) dan zat nonpolar (minyak). Misalnya

sabun yang merupakan garam karboksilat. Molekul sabun tersusun dari β€œekor”

alkil yang nonpolar (larut dalam minyak dan β€œkepala” ion karboksilat yang polar

(larut dalam air).

Prinsip inilah yang menyebabkan sabun dan detergen memiliki daya

pembersih. Ketika kita mandi atau mencuci pakaian, ekor nonpolar dari sabun

menempel kotoran dan kepala polarnya menempel pada air. Akibatnya, tegangan

permukaan air menjadi berkurang, sehingga air jauh lebih mudah menarik

kotoran.

Salah satu emulsi yang kita kenal sehari-hari adalah susu, dimana lemak

terdispersi dalam air. Dalam susu terkadung kasein suatu protein yang berfungsi

sebagai zat pengemulsi, jika susu menjadi masam, karena laktosa (gula susu)

terodksidasi menjadi asam laktat, kasein akan terkoagulasi dan tidak dapat lagi

menstabilkan emulsi. Akibatnya, lemak bersama kasein akan memisah susu.

Proses pencernaan lemak dalam tubuh kita berlangsung melalui pembentukan

emulsi. Dalam usus selalu terkandung larutan basa yang akan berreaksi dengan

sebagian kecil lemak, membentuk semacam zat pengemulsi yang mengemulsikan

lemak sisanya, sehingga memudahkan enzim lipase untuk mengkatalisis

penguraian lemak tersebut.

Dalam bidang industri obat-obatan dan kosmetika, bentuk emulsi banyak

digunakan dalam pembuatan berbagai produk, seperti salep, cream, lotion dan

minyak ikan.

Page 35: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

35

2.11.4. Pembuatan Sistem Koloid

Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel

suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan mengelompokan

(agregasi) partikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar

kemudian didispersikan kedalam medium disperse. Cara yang pertama disebut

kondensasi sedangkan yang kedua disebut cara dispersi.

A. Cara Kondensasi.

Salah satu cara pembuatan sistem koloid adalah cara kondensasi, yaitu

menggumpalkan partikel larutan yang terlalu kecil menjadi partikel yang

berukuran koloid, partikel larutan yang berupa ion, atom, atau molekul dapat

dikondensasi atau digumpalkan menjadi ukuran koloid melalui cara fisis

(penurunan kelarutan) atau cara kimia (reaksi tertentu).

Cara fisis yang dapat dilakukan untuk mengkondesasikan partikel adalah

sebagai berikut:

a. Pendinginan.

Kelarutan suatu zat pada umumnya berbanding lurus dengan suhu,

sehingga proses pendinginan akan menggumpalkan larutan menjadi suatu koloid.

b. Penggantian pelarut.

Misalnya kita membuat sol belerang dari air; belerang sukar larut dalam

air, tetapi melarut baik dalam alkohol. Maka larutan jenuh belerang dalam alkohol

Page 36: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

36

diteteskan ke dalam air sambil diaduk. Belerang akan menggumpal menjadi

partikel koloid, kemudian alkohol dipisahkan dengan metode dialisis.

c. Pengembunan uap.

Misalnya; uap raksa dialirkan melalui air dingin, sehingga terbentuk sol

raksa. Kemudian amonium sitrat ditambahkan sebagai penstabil (stabilizar).

Pembuantan sistem koloid cara kondensasi yang paling banyak dilakukan

adalah melalui reaksi kimia. Adapun reaksi kimia tersebut antara lain sebagai

berikut:

a. Reaksi Penngendapan

Dua buah larutan encer yang masing-masing mengandung elektrolit

dicampurkan, sehingga menghasilkan endapan yang berukuran koloid.

AgNO3 – NaCl AgCl(S) + NaNO3

b. Reaksi hidrolisis

Sol hidroksida seperti Fe(OH)3 dan Al(OH)3 diperoleh dengan

menambahkan garam klorida ke dalam air mendidih dan garam itu terhidrolisis

menjadi hidroksida yang berukuran koloid.

FeCl3 + 3 H2O Fe (OH)3 (S) + 3 HCl

AlCl3 + 3 H2O Al (OH)3 (S) + 3 HCl

c. Reaksi redoks

Sol logam seperti sol emas dapat diperoleh dengan mereduksi larutan

garamnya, menggunakan reduktor non elektrolit seperti formaldehida.

2 AuCl3 + 3 HCHO + 3 H2O 2 Au + 6 HCl + 3 HCOOH

Page 37: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

37

Sol belerang dan iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion sulfida dan

iodida.

2H2S + CO2 3S(s) + 2H2O

5HI + HIO 3I2 + 3H2O

B. Cara Dispersi.

Selain cara kondensasi, suatu sistem koloid dapat dibuat melalui cara

dispersi, yaitu menghaluskan partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel

yang berukuran koloid.

Beberapa cara dispersi yang sering dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Cara Mekanik.

Yang dimaksud dengan cara mekanik adalah melakukan penggensan

(penggilingan) untuk zat padat. Setelah diperoleh kehalusan yang dikehendaki,

barulah zat ini didispersikan kedalam medium pendispersi. Jika perlu

ditambahkan zat pemantap (stabilizar) guna mencegah penggumpalan kembali sol

bedorong sering dibuat dengan metode seperti ini.

b. Cara Peptisasi.

Partikel endapan dipecah dan dihaluskan menjadi partikel koloid dengan

menambahkan suatu elektrolit yang mengandung ion sejenis: Misalnya, sol Fe

(OH)3 dibuat dengan menambah FeCl3 dan sol NiS dibuat dengan menambahkan

H2S.

Page 38: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

38

c. Cara Busur Bredig (Cara Elektrodispersi).

Cara ini khusus untuk membuat sol logam dengan cara dispersi. Dua kawat

logam yang berfungsi. Sebagai elektrode dicelupkan ke dalam air, kemudian

kedua ujung kawat diberi loncatan listrik, sebagian logam clear mendebu ke

dalam air dalam bentuk partikel koloid.

2.12. Hipotesis penelitian

Dalam penelitiaan ini diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa pada materi sistem koloid yang pembelajarannya

menggunakan macromedia flash lebih tinggi di bandingkan dengan tanpa

menggunakan macromedia flash.

2. Retensi hasil belajar siswa pada materi sistem koloid yang pembelajarannya

menggunakan macromedia flash lebih tinggi di bandingkan dengan tanpa

menggunakan macromedia flash.

Page 39: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

39

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini membuktikan hasil belajar untuk materi sistem koloid yang

diajarkan dengan menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada yang

diajarkan tanpa menggunakan macromedia flash dan untuk mengetahui retensi

hasil belajar untuk materi sistem koloid yang diajarkan dengan menggunakan

macromedia flash lebih tinggi dari pada yang diajarkan tanpa menggunakan

macromedia flash.

Jenis penelitian merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan

pelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah post test only controle group

design. Dalam penelitian ini tidak dilakukan pretest karena dianggap kemampuan

awal siswa sama berdasarkan rata-rata nilai rapor untuk mata pelajaran kimia

semester ganjil tahun ajaran 2008/2009. Untuk kelompok yang diajar dengan

menggunakan media pembelajaran macromedia flash merupakan kelas

eksperimen dan kelompok yang diajar tanpa menggunakan media pembelajaran

macromedia flash disebut kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 3.1 dibawah ini.

Page 40: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

40

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Post Test Only Controle Group Design

KE X O1 O3

KK - O2 O4

Keterangan:

KE : Kelas Eksperimen

KK : Kelas Kontrol

X : Pengajaran dengan menggunakan macromedia flash

O1 & O3 : Tes hasil belajar dan retensi hasil belajar kelas eksperimen

O2 & O4 : Tes hasil belajar dan retensi hasil belajar kelas kontrol

3.2.Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tapa

pada tahun ajaran 2008/2009. Pada tahun ajaran tersebut terdapat 2 kelas dengan

perincian pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Distribusi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Tapa

Kelas Banyaknya

Siswa

Nilai Rata-rata Kelas

Untuk Semester ganjil

XI IPA1 21 71,98

XI IPA2 21 72,2

X=72.09

Page 41: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

41

3.2.2 Sampel Penelitian

Pada penelitian ini 2 kelas yang bisa digunakan sebagai sampel yaitu

kelas XI IPA1 dan Kelas XI IPA2 yang merupakan kelas-kelas homogen karena

nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran kimia smester 1 yang diperoleh hampir

sama dengan rata-rata kelas keseluruhan. Untuk kelas XI IPA1 dikenai pengajaran

dengan menggunakan media pembelajaran macromedia flash dan kelas XI IPA2

tanpa menggunakan media pembelajaran macromedia flash. Penelitian ini cukup

representative karena subyek penelitian keseluruhan dari jumlah populasi.

3.3. lnstrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk evaluasi tes hasil belajar dan

retensi hasil belajar berupa soal tes bentuk pilihan ganda dengan 1 (satu) jawaban

benar, 2 (dua) jawaban mengecoh dan 1 (satu) pilihan jawaban yang diberikan

sendiri oleh siswa jika tiga pilihan jawaban yang diberikan dianggap tidak benar.

Butir-butir soal yang telah disusun selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen

pembimbing.

3.4.Verifikasi Instrumen Penelitian

Verifikasi instrumen penelitian yang digunakan meliputi validitas,

reliabilitas dan tingkat kesukaran item.

Page 42: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

42

3.4.1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengetahui

kesahihan suatu intstrumen. Sebuah tes yang dikatakan valid apabila dapat tepat

mengukur apa yang diukur Arikunto (2002) Pengujian validitas untuk penelitian

ini adalah berdasarkan validitas isi (content validity) yang diperoleh melalui

pertimbangan satu dosen dan dua guru kimia SMA Negeri 1 Tapa. Dalam

validitas isi ini yang menjadi perhatian utama adalah keterwakilan konsep dengan

baik oleh setiap soal sesuai dengan apa yang diukur, serta pemakaian kalimat yang

digunakan sudah komunikatif atau belum. Soal diberi skor 2 jika telah mewakili

konsep dan kalimatnya sudah komunikatif. Soal diberi skor 1 jika telah mewakili

konsep saja tetapi kalimatnya belum komunikatif, atau belum mewakili konsep

dan kalimatnya sudah komunikatif. Sedangkan soal diberi skor 0 (nol) jika belum

mewakili konsep dan kalimatnya belum komunikatif. Selanjutnya skor-skor yang

diberikan oleh tiap penilai dikonfirmasikan antara satu dengan lainnya dan

dinyatakan dalam persentase yaitu;

…………(3.1)

Dimana Pn = Persentase skor penilaian n(n=0,1,2)

Dari hasil perhitungan uji validitas diperoleh persentase untuk setiap

penilai sebesar 100%. Dengan kata lain koefesien validitas tes yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 1 untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar

lampiran.

Page 43: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

43

3.4.2. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi apabila tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap. Dalam penelitian ini reliabilitas dari instrumen

diukur dengan rumus Kuder dan Richardson-20 atau KR-20 yaitu:

……… (3.2)

Arikunto (2002)

Keterangan

r11 = reliabilitas tes

βˆ‘p.q = jumlah hasil perkalian antara p dan q

s = standar deviasi

n = banyaknya item tes

p = proporsi subyek yang menjawab item dengan benar

q = proporsi subyek yang menjawab item dengan salah

Kriteria yang digunakan dalam reliabilitas ini adalah semakin besar nilai

dari r11 maka reliabilitas suatu tes makin tinggi (Arikunto, 2001: 75). Untuk

mengintepretasikan reliabilitas suatu tes digunakan kriteria sebagai berikut:

a. Bila r11 antara 0,8 - 1,0 berarti reliabilitas tersebut cukup tinggi

b. Bila r11 antara 0,6 - 0,8 berarti reliabilitas tersebut tinggi

c. Bila r11 antara 0,4 - 0,6 berarti reliabilitas tersebut cukup

d. Bila r11 antara 0,2 - 0,4 berarti reliabilitas tersebut rendah

e. Bila r11 antara 0,0 - 0,2 berarti reliabilitas tersebut agak rendah

Page 44: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

44

Dari hasil perhitungan yang didapatkan pada uji relibilitas yaitu r11 = 0,69. Artinya

nilai yang diperoleh maka nilai reabilitas soal yang di gunakan tersebut tinggi.

Pengujian relibilitas tes dilaksanakan di Sekolah SMA Negeri 4 Gorontalo

kelas XI IPA 2 dengan jumlah siswa keseluruhan 27 orang dibantu dengan guru

mitra.

3.4.3. Tingkat Kesukaran Item

Tingkat kesukaran (P) suatu item tes ditentukan berdasarkan perbedaan

antara siswa yang menjawab benar dengan jumlah peserta tes. Rumus yang

digunakan adalah:

………….(3.3)

Arikunto (2002)

Keterangan:

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = jumlah seluruh peserta tes

Kriteria yang digunakan untuk mengukur mengintepretasikan tingkat

kesukaran item tes dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Soal dengan P = 0,00 - 0,45 adalah soal sulit

b. Soal dengan P = 0,45 - 0,75 adalah soal sedang

c. Soal dengan P = 0,75 - 1,00 adalah soal mudah

dari hasil perhitungan dapat dilihat keseluruhan soal dengan kategori

untuk soal yang mudah =5; soal sedang = 21 dan soal yang sulit =2 total soal

Page 45: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

45

keseluruhan sejumlah 28. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar lampiran

8.

3.5 Pengumpulan dan Analisis Data

3.5.1 Pengumpulan Data

Pada penelitian ini data diambil dengan jalan mengadakan perlakuan dan

tes. Tes dan perlakuan diadakan pada awal bulan Mei 2009. Pengajaran dilakukan

oleh peneliti sedangkan pengawasan ujian dilakukan oleh peneliti dan dibantu

oleh guru kimia untuk menjamin kejujuran siswa dalam mengerjakan soal

tersebut.

3.5.2 Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian ini maka dilakukan langkah-langkah

analisis sebagai berikut:

Pengujian prasyarat, mencakup:

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan dalam analisis ini guna untuk

mengetahui apakah data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak. Dalam

penelitian ini digunakan uji lilefors (Sudjana, 1998:466) dengan prosedur sebagai

berikut.

1. Pengamatan X1,X2,…..ΒΈXn dijadikan bilangan baku Z1 ,Z2,….,Zn dengan

menggunakan rumus s

XXZ

2

111

……………(3.4)

Page 46: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

46

Dimana :

X

= rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus

n

XX

1

…………..(3.5)

s = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus

111

2

1

2

11

nn

XXns

…………(3.6)

2. Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian

dihitung peluang ii ZZPZF

Misalnya; untuk Z = 0,2 maka F(0,2) - P(Z 0,2) = P(- ~ < Z 0) + P

(0 < Z < 0,2) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi

nZZZ ,.......,, 21 yang lebih kecil atau sama dengan iZ Jika proporsi ini dinyatakan

oleh S( iZ ), maka

n

ZyangZZZBanyaknyaZS in

i

,...,,)( 21

………(3.7)

3. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya.

4. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut.

Page 47: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

47

Dari hasil perhitungan uji normalitas untuk skor hasil belajar kelas eksperimen

diperoleh L0 = 0,121433 dan Ltabel = 0,225 dengan n = 21 pada taraf signifikan

0,01 disimpulkan bahwa L0 < dari Ltabel artinya skor hasil belajar untuk kelompok

yang diajar dengan menggunakan macromedia flash terdistribusi normal. Begitu

juga sebalikanya pada hasil perhitungan skor hasil belajar kelas kontrol

didapatkan L0 = 0,132652 dan Ltabel = 0,225, pada skor retensi hasil belajar untuk

kelas eksperimen diperoleh hasil L0 = 0,13791 dan Ltabel = 0,225 dan skor terensi

hasil belajar untuk kelas kontrol diperoleh L0 = 0,128043 dan Ltabel = 0,225 dari

hasil yang ada disimpulkan secara keseluruhan pada uji normalitas hasil belajar

untuk kelompok yang diajarkan dengan menggunakan macromedia flash dan

tanpa menggunakan macromedia flash terdistribusi normal artinya nilai L0 < dari

Ltabel. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar lampiran.

b. Uji Homogenitas

Uji ini digunakan untuk menyelidiki kehomogenan sampel penelitian

yang diambil dari populasi penelitian. Untuk pengujian kehomogenitasan varians

digunakan uji F dengan rumusan sebagai berikut:

………. (3.8)

Sudjana dalam Anik Setyowati (2002:41)

Page 48: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

48

Dimana:

SA = Simpangan baku dari kelas yang diajar dengan media pembelajaran

macromedia flash

SB = Simpangan baku dari kelas yang diajar tanpa menggunakan media

pembelajaran macromedia flash.

Kriteria pengujian:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel untuk taraf signifikan 0,01

Ho ditolak jika Fhitung β‰₯ Ftabel untuk taraf signifikan 0,01

Hasil uji homogenitas tidak lepas dari data yang diperoleh pada uji

normalitas untuk kelas eksperimen diperoleh nilai F0 = 1,04 sedangkan pada

kelas kontrol diperoleh nilai F0 = 1,65 sementara pada Ftabel = 2,94

c. Pengujian Hipotesis

Analisis data penelitian adalah didasarkan atas perbedaan skor rata-rata

antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uji-t.

Rumus yang digunakan adalah:

…….. (3.9)

Sudjana dalam Anik Setyowati (2002:42)

Page 49: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

49

dengan:

XA = Rata-rata skor tes siswa yang diajar dengan menggunakan macromedia

flash.

XB = Rata-rata skor tes siswa yang diajar tanpa menggunakan macromedia

flash.

NA= jumlah siswa kelas yang diajar dengan menggunakan macromedia flash.

NB = jumlah siswa kelas yang diajar tanpa menggunakan macromedia flash.

SA = simpangan baku kelas yang diajar dengan menggunakan menggunakan

macromedia flash.

SB = Simpangan baku kelas yang diajar tanpa menggunakan menggunakan

macromedia flash.

Kriteria pengujian adalah:

Ho dapat diterima jika thitung ≀ ttabel untuk taraf signifikan 0,01

Ho dapat ditolak jika thitung > ttabel untuk taraf signifikan 0,01

Page 50: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Data skor rata-rata hasil belajar dan retensi hasil belajar siswa untuk

materi sistem koloid kelompok yang diajar dengan menggunakan macromedia

flash (Kelas Eksperimen) dan tanpa menggunakan macromedia flash (Kelas

kontrol) diberikan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 skor tes hasil belajar dan retensi hasil belajar pada kelas

eksperimen dan kelas control.

Kelas Ekperimen

Kelas Kontrol

No Tes Hasil

(X1) Retensi

(X2) Tes Hasil

Y1 Retensi

Y2

1 82.14 46.42 67.86 42.86

2 82.14 50 64.29 35.71

3 82.14 50 75 42.86

4 75 53.57 75 42.86

5 82.14 53.57 60.71 32.14

6 78.57 60.71 60.71 35.71

7 71.43 67.86 64.29 35.71

8 67.86 42.86 82.14 28.57

9 71.43 46.42 67.86 32.14

10 64.29 28.57 57.14 42.86

11 64.29 32.14 57.14 35.71

12 82.14 42.86 67.86 32.14

13 78.57 53.57 64.29 39.29

14 85.71 67.86 67.86 32.14

Page 51: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

51

Sambungan Tabel diatas.

Dari rata-rata skor hasil belajar untuk kelompok eksperimen sebesar

76,87 dan untuk kelompok kontrol sebesar 68,54 sedangkan rata-rata skor tes

setelah berselang 3 minggu (retensi) hasil belajar untuk kelompok eksperimen

sebesar 47,28 dan untuk kelompok kontrol sebesar 38,43. Jadi dibandingkan

dengan skor hasil belajar, maka retensi untuk kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol masing-masing menunjukan bahwa pembelajaran dengan

menggunakan macromedia flash memberikan hasil yang lebih besar dalam

mempertahankan retensi hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran

tanpa menggunakan macromedia flash.

4.2.Pengujian Hipotesis Penelitian

Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

analisis. Uji persyaratan analisis tersebut meliputi uji normalitas dan uji

homoginitas. Adapun pengujian hipotesis diperoleh informasi dari tabel 4.2 skor

tes hasil belajar dan retensi hasil belajar pada kelas eksperimen dengan

15 85.71 42.86 67.86 39.29

16 85.71 42.86 67.86 32.14

17 78.57 28.57 75 35.71

18 71.43 46.42 71.43 42.86

19 71.43 50 82.14 46.42

20 78.57 42.86 71.43 53.57

21 75 42.86 71.43 46.42

βˆ‘ 1614.27 992.84 1439.3 807.11

X 76.87 47.28 68.54 38.43

Page 52: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

52

menggunakan macromedia flash (X) dan kelas kontrol tanpa menggunakan

macromedia flash (Y).

4.3.Prasyarat

a. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

hasil penelitian yang terkumpul berdistribusi normal atau memiliki sebaran yang

normal, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan statistic parametric

dapat dilanjutkan. Seperti telah dikatakan pada bagian sebelumnya, pengujian

normalitas data ini menggunakan uji liliefors dengan Ξ± = 0,01 dan dengan

kriterianya adalah tolak 0H bahwa populasi berdistribusi normal jika L0 < Ltabel

dalam hal lainnya 0H diterima.

Data yang akan diuji terdiri dari dua kelompok data yaitu data skor hasil

belajar siswa dan skor retensi hasil belajar siswa pada materi system koloid

dengan menggunakan macromedia flash dan data skor hasil belajar dan retensi

hasil belajar siswa pada materi system koloid yang diajarkan secara konvensional.

Page 53: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

53

Tabel 4.2 Ikhtisar uji normalitas Untuk kelas eksperimen dan kelas

kontrol

Kriteria

Kelas Ekperimen Kelas Kontrol

Kesimpulan

L0

Ltabel

keputuasan

pengujian

L0

Ltabel

keputusan

pengujian

Hasil

Belajar

0,121433

0,225

H0 diterima

0,132652

0,225

H0 diterima

Terdistribusi

Normal

Retensi

belajar

0,13791

0,225

H0 diterima

0,128043

0,225

H0 diterima

Terdistribusi

Normal

Keterangan :

H0 diterima, L0(hitung) < Ltabel

H0 ditolak, L0(hitung) > Ltabel

Lπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =1,031

𝑛=

1,031

21=

1,031

4,58= 0,225

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lembar lampiran13.

b. Uji Homogenitas

Uji homoginitas digunakan untuk mengetahui apakah data skor varians

kelas eksperimen dan kelas control homogen. Harga F perlu dikonsultasikan

dengan harga pada Ftabel pada taraf kesalahan tertentu dengan dk pembilang dan

penyebut. Untuk itu digunakan taraf kesalahan 0,01 dengan dk pembilang maupun

penyebut. Jadi harga F dicari pada tabel F di peroleh F(0,99)(20,20) = 2,94. Ikhtisar

Page 54: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

54

hasil homoginitas diberikan pada tabel 4.4 dan hasil perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 13.

Tabel 4.3 Ikhtisar Hasil Belajar dan Retensi hasil Belajar siswa untuk

uji homoginitas kelas eksperimen dan kelas kontrol

Hasil Belajar Retensi Hasil Belajar

Kesimpulan Kelas Eksperimen & Kontrol Kelas Eksperimen & Kontrol

F0

Ftabel

keputuasan

pengujian

F0

Ftabel

keputusan

pengujian

1,04

2,94

H0 diterima

1,65

2,94

H0 diterima

Homogen

Keterangan :

H0 diterima, F0(hitung) < Ftabel

H0 ditolak, F0(hitung) > Ftabel

4.4. Pengujian Hipotesis

a. Hipotesis 1 (Skor Hasil Belajar)

Hipotesis 1 yang berbunyi : β€œHasil belajar siswa pada materi sistem

koloid yang pembelajarannya menggunakan macromedia flash lebih tinggi

dibandingkan dengan tanpa menggunakan macromedia flash.

Hasil analisis dengan menggunakan Microsoft Office Excel terdapat pada

lampiran 13 ringkasan hasil analisis seperti dalam table 4.8 iktisar skor tes hasil

belajar berikut.

Dengan demikian dari tabel diatas dapat

disimpulkan bahwa data hasil belajar dan

retensi hasil Belajar adalah homogen dimana

nilai F0(hitung) < Ftabel dengan kriteria H0

diterima

Page 55: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

55

Tabel 4.4 Ikhtisar Skor Tes hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Pada Hipotesis 1

Kriteria thitung ttabel Keputusan

Pengujian

Kesimpulan

H0 diterima,

t ≀ t(1-Ξ±/2)(Nx/Ny-1)

H0 ditolak,

t > t(1-Ξ±/2)(Nx/Ny-1)

3,93

2,84

H0 ditolak

Secara ril dan bukan faktor

kebetulan hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi dari

pada kelas kontrol.

*) ttabel = t (1-Ξ±/2)(Nx/Ny -1)

ttabel = t (1-0.01/2)(20-1)

ttabel = t (0,995)(20) = 2,84

Dari daftar distribusi pada taraf signifikan 0,01 diperolen nilai thitung =

3,93 > dari ttabel (0,995)(20) = 2,84 dan H0 di tolak sehingga dapat dinyatakan bahwa

hasil belajar siswa yang mengalami pembelajaran dengan menggunakan

macromedia flash secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

mengalami pembelajaran tanpa menggunakan macromedia flash (metode

konvensional) berdasarkan perhitungan nilai rata-rata hasil belajar untuk

kelompok eksperimen sebesar 76,87 dan nilai rata-rata untuk kelas kontrol sebesar

68,54. Hal ini menunjukan bahwa pada pembelajaran dengan menggunakan

macromedia flash hasil belajar lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran

tanpa menggunakan macromedia flash.

Page 56: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

56

Hal ini dapat kita lihat pada Grafk 4.1 hasil belajar sebagai berikut.

Grafik 4.1 skor hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

Keterangan:

= Kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan

macromedia flash

= Kelas Kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan

macromedia flash

b. Hipotesis 2 (Skor Retemsi Hasil Belajar Berselang 2 Minggu 6 Hari

Hipotesis 2 yang berbunyi : β€œRetensi hasil belajar siswa pada materi

sistem koloid yang pembelajarannya menggunakan macromedia flash lebih tinggi

di bandingkan dengan tanpa menggunakan macromedia flash.

0

20

40

60

80

100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122

Nila

i

Jumlah Responden

Page 57: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

57

Tabel 4.5 Ikhtisar Skor Tes Retensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen Dan

Kelas Kontrol Pada Hipotesis 2

Kriteria thitung ttabel Keputusan

Pengujian

Kesimpulan

H0 diterima,

t ≀ t(1-Ξ±)(Nx/Ny-1)

H0 ditolak,

t > t(1-Ξ±)(Nx/Ny-1)

3,29 2.84 H0 ditolak

Secara ril dan bukan faktor

kebetulan hasil belajar kelas

eksperimen lebih tinggi dari

pada kelas kontrol.

Dari daftar distribusi pada taraf signifikan 0,001 diperolen nilai thitung =

3,29 > dari ttabel (0,995)(20) = 2,84 dan kriteria H0 ditolak sehingga dapat dinyatakan

bahwa ada hubungan antara hasil belajar siswa dengan pembelajaran

menggunakan macromedia flash. Namun, secara riil dan bukan faktor kebetulan

pada skor retensi hasil belajar yang mengalami pembelajaran dengan

menggunakan macromedia flash secara signifikan lebih baik dibandingkan

dengan siswa yang mengalami pembelajaran tanpa menggunakan macromedia

flash (metode konvensional) berdasarkan perhitungan skor perolehan nilai rata-

rata hasil belajar untuk kelompok eksperimen sebesar 47,28 dan nilai rata-rata

untuk kelas kontrol sebesar 38,43 hal ini menunjukan bahwa pada pembelajaran

dengan menggunakan macromedia flash hasil belajar lebih tinggi dibandingkan

dengan pembelajaran tanpa menggunakan macromedia flash.

Page 58: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

58

Hal ini dapat kita lihat pada Grafik 4.2 retensi hasil belajar sebagai

berikut.

Grafik 4.2 skor retensi hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol

Keterangan:

= Kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan

macromedia flash

= Kelas Kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan

macromedia flash

Ini kemudian diuji melalui hipotesis nol yang berbunyi untuk materi

sistem koloid hasil belajar dan retensi hasil belajar kelompok eksperimen yang

diajar dengan menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada hasil belajar

dan retensi hasil belajar kelompok kontrol yang diajar tanpa menggunakan

macromedia flash. Ikhtisar hasil pengujian diberikan pada tabel 4.8 dan table 4.9.

Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13.

01020304050607080

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Nila

i

Jumlah Responden

Page 59: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

59

4.5. Pembahasan

Dalam penjelasan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

macromedia flash beda dengan pembelajaran secara konvensional, dimana lebih

menekankan berfikir dedukatif. Pada hakekatnya guru hanya menyampaikan isi

mata pelajaran tanpa pernah melakukan analisis karakteristik konsep untuk

mengetahui apakah siswa telah benar-benar mengetahui konsep secara lebih

spesifik. Pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash dimana siswa

diminta lebih banayak berfikir dalam memahami konsep melalui beberapa

tampilan animasi dari macromedia flash.

Penggunaan macromedia flash dalam pengajaran materi system koloid

menyebabkan materi tersebut mudah untuk dipahami oleh siswa. Hal ini

menyebabkan imajinasi siswa dalam memahami konsep materi tersebut yang

pembelajarannya melalui macromedia flash dengan logika yang benar akan

terlihat. Disamping itu macromedia flash siswa akan terbantu dalam memahami

konsep materi dengan baik sehingga hasil belajar dan retensi hasil belajar

cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar dan retensi hasil belajar

siswa yang diajar tanpa menggunakan macromedia flash. Dapat dilihat

berdasarkan hasil perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran 13, uji-t diperoleh

bahwa perlakuan pembelajaran dengan menggunakan macromedia flash

dinyatakan secara umum berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar dan

retensi hasil belajar yang dibuktikan dengan skor hasil belajar dan retensi hasil

belajar. Pengaruh yang dimaksud adalah dapat meningkatkan hasil belajar dan

retensi hasil belajar siswa.

Page 60: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

60

Kajian terhadap retensi, terkait dengan fungsi memori dalam mengingat

dan melupakan (Herleni, raudah,1999). Mengingat adalah proses memanggil

kembali informasi yang telahb tersimpan dalam memori, dan lupa adalah ketidak

mampuan untuk memanggil informasi yang tersimpan dalam memori. Artinya,

bahwa informasi yang tersimpan dalam memori setelah selang waktu tertentu

akan mengalami penurunan. Sebagian masih tersimpan dalam memori dan

sebagian telah dilupakan. Hal ini akan mudah dipahami apabila konsepsi retensi

tersebut dikaitkan dengan proses retrieval didalam memori ingatan si pelajar.

Berkaitan dengan retensi tersebut, maka pengunaan macromedia flash akan dapat

mempermudah proses retrieval yang terjadi dalam ingatan si pelajar.

Page 61: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

61

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian kemudian dianalisis tes hasil belajar dan

retensi hasil belajar maka dapat disimpulkan diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk materi sistem koloid hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada hasil belajar yang

diajar tanpa menggunakan macromedia flash.

2. Untuk materi sistem koloid retensi hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan macromedia flash lebih tinggi dari pada retensi hasil belajar

yang diajar tanpa menggunakan macromedia flash.

5.1. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, dikemukakan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Dalam membelajarkan konsep sistem koloid diharapkan guru menjelaskan

konsep tersebut menggunakan macromedia flash sehingga siswa dapat

memahami konsep tanpa harus menghafal konsep, sehingganya hasil belajar

yang diperoleh siswa bisa lebih baik.

2. Pemanfaatan sofwere macromedia flash sebagai media pembelajaran

dikalangan guru atau tenaga pendidik harus benar-benar relefan dengan materi

yang diajarkan, sehingga memudahkan siswa dalam memahami konsep materi

pelajaran kimia lebih baik.

Page 62: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

62

DAFTAR PUSTAKA

Aktor Sadewa, Wiwin. dkk. 2006. Mahir Dalam 7 Hari Macromedia

Flash Pro 8. Yogyakarta. Andi offsat

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bhineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 1989. Menajemen Penelitian. Jakarta : Proyek

pengembangan lembaga pendidikantenaga kependidikan

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.

Bunurul. 2008. Evaluasi-Pembelajaran-Kimia-Berbasis-Software-Flashtm.

http://bunurul.wordpress.com

Educare. 2009. Jurnal Pendidikan dan Budaya. http://educare.e-

fkipunla.net/Generated: 24 March, 2009, 14:13

Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Herleny Raudah. 1999. Keefektifan Model Perolehan Konsep Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Dan Retensi Hasil Belajar Siswa

SMU Negeri Kabupaten Kotabaru. Malang : Institut Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan Malang Program Studi Pendidikan Kimia. Tesis.

H. M Rohani, Ahmad. 2004. Pengolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Imron, Ali. 1996. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Pustaka Jaya.

Kean dan Middlecaamp. 1984. Karakteristik-ilmu-kimia.

http://chemi-is-try.com/index2.php?page=produk&id=1

Kurtek, upiedu. ____. Pengertian+Retensi+Hasil+Belajar&cd=11&hl=id&ct

=clnk&gl=idhttp://209.85.173.132/search?q=cache:Op6EtWJggjgJ:

/media/sources/BAB%25201.doc+*.

Nasir, Mohammad. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam

Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang : Universitas Negeri

Malang.

Page 63: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

63

Purwanto, M. Ngalim. 2004. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya

Pramono Andi. 2006. Presentase Multimedia dengan Makromedia

Flash.Yogyakarta. Andi offsat

Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas XI. Jakarta ; Erlangga

Rahmat, Abdul. 2009. Super Teacher. Bandung: MQS Publising

Santyasa.____.Model_Model_Pembelajaran.pdf+*.

pengertian+retensi+hasil+belajar&cd=8&hl=id&ct=clnk&gl=id

http://209.85.173.132/search?q=cache:orA9nxHWjhoJ:www.freew

ebs.com/

Setyowati Anik. 2002. Pengaruh Pengajaran Ionisasi Larutan Elektrolit Dengan

Menggunakan Gambaran Mikroskopik Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Kelas II SMU PGRI 1 Jombang. Malang :Universitas Negeri

Malang FMIPA Prodi. Kimia. Skripsi.

Sudarmo, unggul. 2007. Kimia Untuk SMA Kelas XI.2. Jakarta. PHißETA

Sunardi. 2008. Kimia Bilingual untuk SMA/MA Kelas XI semester 1 dan 2.

Bandung : Yrama widya

Uno, Hamza & Kuadrat, Masri. 2009. Pengelolaan Kecerdasan Dalam

Pembelajaran (Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis

Kecerdasan). Jakarta: Bumi Aksara

Winkel, W. S. 1995. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Grasindo.

Yuyun. VBS. 2009. PC Media (Percantik Windows). Jakarta: PT.Ginantika

Pratama Prima (GPP).

___________. 2009. CHIP (Teknologi Superkomputer). Jakarta: PT. Galva

Teknologies

Page 64: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

64

Lampiran 1

LEMBAR SOAL TES HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM KOLOID

KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAPA

Soal Pilihan Ganda

Identitas dituliskan terlebih dahulu pada lembar jawaban anda

Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D dan E di lembar

jawaban anda untuk jawaban yang paling dianggap benar!

Diisikan terlebih dahulu soal yang paling di anggap mudah

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal selama 45 menit

1. Sistem berikut yang merupakan sistem dispersi koliod adalah : ……..

a) Bensin d. Air garam

b) Air kanji e. Sirop

c) Air soda

2. Kabut adalah sistem koloid dari....

a. Gas dalam zat cair d.Gas dalam zat padat

b. Zat cair dalam gas e. ZAT cair dalam zat cair lain

c. Gas dalam gas lain

3. Di antara zat-zat di bawah ini, yang tidak dapat membentuk koloid liofil jika

didispersikan ke dalam air ialah....

a. Kanji d. Sabun

b. Belerang e. Agar-agar

c. Gelatin

4. Contoh koloid yang medium pendispersinya padat dan fase terdispersinya cair

adalah....

a. Asap d. Awan

b. Kuningan e. Mutiara

c. Batu apung

5. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut ....

a. Sol d. Aerosol

b. Emulsi e. Suspensi

c. Bum

6. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya dengan sistem koloid

adalah....

a. Efek tyndall d. Emulsi

b. Dialysis e. Elektrolisis

c. Koagulasi

Page 65: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

65

7. Proses penjernihan air dengan tawas berkaitan dengan sifat koloid, yaitu ....

a. Gerak Brown d. Koagulasi

b. Elektroforesis e. Adsorpsi

c. Efek Tyndall

8. Salah satu sifat penting dari dispersi koloid yang banyak dimanfaatkan dalam

bidang industri dan analisis biokimia adalah ....

a. Prinsip elektroforesis d. Homogenisasi

b. Efek Tyndall e. Peptisasi

c. Gerak Brown

9. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air, maka akan terjadi dua lapisan

yang tidak saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini dikocok

dan ditambahkan ....

a. Air panas d. Minyak tanah

b. Es e. Larutan garam

c. Air sabun

10. Penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid disebut ....

a. Gerak Brown d. Elektroforesis

b. Efek Tyndall e. Osmosis

c. Koagulasi

11. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali ....

a. Santan d. Mayonaise

b. Minyak ikan e. Alkohol 70%

c. Air susu

12. Hal-hal berikut merupakan ciri sistem koloid, kecuali ....

a. Tidak dapat disaring d. Homogen

b. Stabil (tidak memisah) e. Menghamburkan cahaya

c. Terdiri atas dua fase

13. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah ....

a. Koloid bersifat homogen, sedangkan supensi heterogen

b. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi

meneruskan cahaya

c. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil

d. Koloid satu fase, sedangkan suspensi dua fase

e. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh

Page 66: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

66

14. Perhatikan data di bawah ini.

Dari data di atas yang termasuk dispersi koloid adalah ....

a. 1 dan 3 d. 3 dan 5

b. 2 dan 4 e. 4 dan 5

c. 2 dan 3

15. Gerak Brown terjadi karena ....

a. Gaya gravitasi

b. Tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama

c. Tarik-menarik antara pertikel koloid yang berbeda muatan

d. Tumbukan antara partikel koloid

e. Tumbukan molekul medium dengan partikel koloid

16. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak jemih.

Filtrat tersebut temyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa air sungai

a. Tergolong lamtan sejati

b. Tergolong suspensi

c. Tergolong sol

d. Tergolong koloid

e. Mengandung partikel kasar dan partikel koloid

17. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa ....

a. Pembuatan agar-agar d. Pembusukan air susu

b. Terjadinya berkas sinar e. Terjadinya delta di muara sungai

c. Pembuatan cat

No.

Warna

Larutan

Keadaan

Sebelum

Penyaringan

Keadaan

Sesudah

Penyaringan

Larutan

Dikenakan Cahaya ;

1.

Kuning

Keruh

Keruh

Terjadi penghamburan cahaya

2.

Kuning coklat

Bening

Bening

Terjadi penghamburan cahaya

3.

Biru

Bening

Bening

Tidak terjadi penghamburan cahaya

4.

Putih

Keruh

Keruh

Terjadi penghamburan cahaya

5.

Tak berwarna

Bening

Bening

Tidak terjadi penghamburan cahaya

Page 67: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

67

18. Proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap sistem koloid bertujuan untuk....

a. Memisahkanjenis-jenis partikel koloid

b. Menggumpalkan partikel koloid

c. Mengukur dimensi partikel koloid

d. Membuang kelebihan ion-ion elektrolit dari koloid

e. Membuat larutan dari koloid

19. Partikel koloid bermuatan listrik karena ....

a. Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid

b. Absorpsi ion-ion oleh partikel koloid

c. Partikel koloid mengalami ionisasi

d. Pelepasan elektron oleh partikel koloid

e. Reaksi partikel koloid dengan mediumnya

20. Aluminium hidroksida membentuk sol bermuatan positif dalam air. Di antara

elektrolit berikut, yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid itu

adalah....

a. NaCI d. Na3PO4

b. Fe2(SO4)3 e. Na2SO4

c. BaCl2

21. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan

cara.

a. Elektrolisis d. Dekanasi

b. Elektroforesis e. Presipitasi

c. Dialisis

22. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul pelarutnya

disebut

a. Liofil d. Elektrofil

b. Dialisis e. Liofob

c. Hidrofil

23. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah ....

a. Belerang, agar-agar, dan mentega

b. Batu apung, awan, dan sabun

c. Susu, kaca, dan mutiara

d. Minyak tanah,asap,dan debu

e. lem karet, lem kanji, dan busa sabun

24. Yang termasuk koloid liofob adalah ....

a. Amilum dalam air d. Lemak dalam air

b. Protein dalam air e. Agar –agar dalam air

c. Putih telur dalam air

Page 68: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

68

25. Diantara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut :

1. Larutan kalium asetat + Alkohol

2. Belerang + gula + Air

3. Susu + Air

4. Minyak + air

5. Agar-agar yang dimasak

Yang menunjukan proses pembuatan gel ialah…..

a. 1 dan 5 d. 3 dan 4

b. 1 dan 3 e. 2 dan 4

c. 2 dan 5

26. Pembuatan koloid berikut yang tidak tergolong cara kondensasi adalah…

a. Pembutann sol belerang dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan

SO2

b. Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas

c. Pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspense amilum

d. Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi (III) klorida

e. Pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan

H2S

27. Diantara cara-cara pembuatan koloid berikut yang merupakan cara dispersi

adalah….

a. Pembuatan sol belerang dengan dialiri gas H2S dalam larutan SO2

b. Pebutan kanji dengan memanaskan amilum

c. Pembuatan sol emas dengan mereduksi larutan garam emas

d. Pembuatan sol Fe(OH)3 dalam air mendidih

e. Pembutan AgCl dengan mereaksikan larutan AgNO3 encer dengan

larutan NaCl encer

28. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara :

(1) Hidrolisis

(2) Peptisasi

(3) Reaksi redoks

(4) Penggilingan atau penggerusan

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah nomor….

a. 1 dan 2 d. 2 dan 3

b. 1 dan 3 e. 2 dan 4

c. 1 dan 4

Page 69: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

69

Lampiran 2

KUNCI JAWABAN SOAL TES HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM KOLOID

KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAPA

Soal Pilihan Ganda

1. b

2. b

3. b

4. d

5. d

6. e

7. e

8. a

9. c

10. b

11. e

12. d

13. c

14. b

15. e

16. d

17. a

18. d

19. e

20. b

21. c

22. e

23. e

24. a

25. a

26. b

27. b

28. b

Page 70: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

70

Lampiran 3

LEMBAR SOAL TES RETENSI HASIL BELAJAR

MATERI SISTEM KOLOID

KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAPA

Soal Pilihan Ganda

Identitas dituliskan terlebih dahulu pada lembar jawaban anda

Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D dan E di lembar

jawaban anda untuk jawaban yang paling dianggap benar!

Diisikan terlebih dahulu soal yang paling di anggap mudah

Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan soal selama 45 menit

1. Sistem berikut yang merupakan sistem dispersi koliod adalah : ……..

a. Bensin

b. Air garam

c. Sirop

d. Air soda

e. Air kanji

2. Kabut adalah sistem koloid dari....

a. Gas dalam zat cair

b. Gas dalam zat padat

c. Zat cair dalam gas

d. ZAT cair dalam zat cair lain

e. Gas dalam gas lain

3. Di antara zat-zat di bawah ini, yang tidak dapat membentuk koloid liofil

jika didispersikan ke dalam air ialah....

a. Kanji

b. Sabun

c. Belerang

d. Agar-agar

e. Gelatin

4. Contoh koloid yang medium pendispersinya padat dan fase terdispersinya

cair adalah....

a. Asap

b. Awan

c. Kuningan

d. Mutiara

e. Batu apung

Page 71: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

71

5. Dispersi zat cair atau zat padat dalam gas disebut ....

a. Sol

b. Emulsi

c. Aerosol

d. Suspensi

e. Bum

6. Gejala atau proses yang paling tidak ada kaitannya dengan sistem koloid

adalah....

a. Efek tyndall

b. Emulsi

c. Dialysis

d. Elektrolisis

e. Koagulasi

7. Proses penjernihan air dengan tawas berkaitan dengan sifat koloid,

yaitu....

a. Gerak Brown

b. Koagulasi

c. Elektroforesis

d. Adsorpsi

e. Efek Tyndall

8. Salah satu sifat penting dari dispersi koloid yang banyak dimanfaatkan dalam

bidang industri dan analisis biokimia adalah ....

a. Homogenisasi

b. Efek Tyndall

c. Peptisasi

d. Gerak Brown

e. Prinsip elektroforesis

9. Bila minyak kelapa dicampurkan dengan air, maka akan terjadi dua lapisan

yang tidak saling melarut. Suatu emulsi akan terjadi bila campuran ini

dikocok dan ditambahkan ....

a. Air panas

b. Minyak tanah

c. Es

d. Larutan garam

e. Air sabun

10. Penghamburan berkas sinar oleh sistem koloid disebut ....

a. Gerak Brown

b. Elektroforesis

c. Koagulasi

d. Efek Tyndall

e. Osmosis

Page 72: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

72

11. Sistem berikut tergolong emulsi, kecuali ....

a. Santan

b. Alkohol 70%

c. Mayonaise

d. Minyak ikan

e. Air susu

12. Hal-hal berikut merupakan ciri sistem koloid, kecuali ....

a. Tidak dapat disaring

b. Stabil (tidak memisah)

c. Homogen

d. Menghamburkan cahaya

e. Terdiri atas dua fase

13. Salah satu perbedaan antara koloid dengan suspensi adalah ....

a. Koloid menghamburkan cahaya, sedangkan suspensi meneruskan

cahaya

b. Koloid bersifat homogen, sedangkan supensi heterogen

c. Koloid transparan, sedangkan suspensi keruh

d. Koloid stabil, sedangkan suspensi tidak stabil

e. Koloid satu fase, sedangkan suspensi dua fase

14. Perhatikan data di bawah ini.

No.

Warna

Larutan

Keadaan

Sebelum

Penyaringan

Keadaan

Sesudah

Penyaringan

Larutan

Dikenakan Cahaya ;

1. Kuning

Keruh

Keruh

Terjadi penghamburan cahaya

2.

Kuning coklat

Bening

Bening

Terjadi penghamburan cahaya

3.

Biru

Bening

Bening

Tidak terjadi penghamburan cahaya

4.

Putih

Keruh

Keruh

Terjadi penghamburan cahaya

5.

Tak berwarna

Bening

Bening

Tidak terjadi penghamburan cahaya

Page 73: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

73

Dari data di atas yang termasuk dispersi koloid adalah ....

a. 2 dan 3

b. 3 dan 5

c. 2 dan 4

d. 4 dan 5

e. 1 dan 3

15. Gerak Brown terjadi karena ....

a. Tolak-menolak antara partikel koloid yang bermuatan sama

b. Gaya gravitasi

c. Tarik-menarik antara pertikel koloid yang berbeda muatan

d. Tumbukan molekul medium dengan partikel koloid

e. Tumbukan antara partikel koloid

16. Suatu contoh air sungai setelah disaring diperoleh filtrat yang tampak jemih.

Filtrat tersebut temyata menunjukkan efek Tyndall. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa air sungai

a. Tergolong suspensi

b. Tergolong lamtan sejati

c. Tergolong sol

d. Mengandung partikel kasar dan partikel koloid

e. Tergolong koloid

17. Peristiwa koagulasi dapat ditemukan pada peristiwa ....

a. Pembusukan air susu

b. Pembuatan agar-agar

c. Terjadinya berkas sinar

d. Terjadinya delta di muara sungai

e. Pembuatan cat

18. Proses elektrodialisis yang dilakukan terhadap sistem koloid bertujuan

untuk....

a. Menggumpalkan partikel koloid

b. Membuang kelebihan ion-ion elektrolit dari koloid

c. Memisahkanjenis-jenis partikel koloid

d. Membuat larutan dari koloid

e. Mengukur dimensi partikel koloid

19. Partikel koloid bermuatan listrik karena ....

a. Absorpsi ion-ion oleh partikel koloid

b. Adsorpsi ion-ion oleh partikel koloid

c. Reaksi partikel koloid dengan mediumnya

d. Partikel koloid mengalami ionisasi

e. Pelepasan elektron oleh partikel koloid

Page 74: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

74

20. Aluminium hidroksida membentuk sol bermuatan positif dalam air. Di antara

elektrolit berikut, yang paling efektif untuk menggumpalkan koloid itu

adalah....

a. NaCl2

b. Na3PO4

c. Na2SO4

d. Fe2(SO4)3

e. BaCl2

21. Kelebihan elektrolit dalam suatu dispersi koloid biasanya dihilangkan dengan

cara.

a. Elektrolisis

b. Dekanasi

c. Elektroforesis

d. Presipitasi

e. Dialisis

22. Sistem koloid yang partikel-partikelnya tidak menarik molekul pelarutnya

disebut

a. Liofil

b. Elektrofil

c. Dialisis

d. Liofob

e. Hidrofil

23. Zat-zat yang tergolong sol liofil adalah ....

a. Batu apung, awan, dan sabun

b. Minyak tanah,asap,dan debu

c. Susu, kaca, dan mutiara

d. Belerang, agar-agar, dan mentega

e. lem karet, lem kanji, dan busa sabun

24. Yang termasuk koloid liofob adalah ....

a. Lemak dalam air

b. Amilum dalam air

c. Protein dalam air

d. Agar –agar dalam air

e. Putih telur dalam air

25. Diantara beberapa percobaan pembuatan koloid berikut :

6. Larutan kalium asetat + Alkohol

7. Belerang + gula + Air

8. Susu + Air

9. Minyak + air

10. Agar-agar yang dimasak

Page 75: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

75

Yang menunjukan proses pembuatan gel ialah…..

a. 2 dan 5

b. 3 dan 4

c. 1 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1 dan 5

26. Pembuatan koloid berikut yang tidak tergolong cara kondensasi adalah…

a. Pembuatan sol kanji dengan memanaskan suspense amilum

b. Pembuatan sol As2S3 dengan mereaksikan larutan As2O3 dengan larutan

H2S

c. Pembutann sol belerang dengan mengalirkan gas H2S kedalam larutan

SO2

d. Pembuatan sol Fe(OH)3 dengan hidrolisis larutan besi (III) klorida

e. Pembuatan sol emas dengan mereduksi suatu larutan garam emas

27. Diantara cara-cara pembuatan koloid berikut yang merupakan cara dispersi

adalah….

a. Pebutan kanji dengan memanaskan amilum

b. Pembuatan sol emas dengan mereduksi larutan garam emas

c. Pembutan AgCl dengan mereaksikan larutan AgNO3 encer dengan

larutan NaCl encer

d. Pembuatan sol belerang dengan dialiri gas H2S dalam larutan SO2

e. Pembuatan sol Fe(OH)3 dalam air mendidih

28. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan cara :

(5) Hidrolisis

(6) Peptisasi

(7) Reaksi redoks

(8) Penggilingan atau penggerusan

Pembuatan koloid dengan cara kondensasi adalah nomor….

a. 1 dan 4

b. 2 dan 3

c. 1 dan 3

d. 2 dan 4

e. 1 dan 2

Page 76: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

76

Lampiran 4

KUNCI JAWABAN SOAL TES RETENSIHASIL BELAJAR

MATERI SISTEM KOLOID

KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 TAPA

Soal Pilihan Ganda

1. e

2. c

3. c

4. b

5. c

6. d

7. d

8. e

9. e

10. d

11. b

12. c

13. d

14. c

15. d

16. e

17. b

18. b

19. c

20. d

21. e

22. d

23. e

24. b

25. e

26. e

27. a

28. c

Page 77: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

77

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 5

Data Uji Coba Instrumen

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

2 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

3 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1

4 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

5 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1

6 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1

7 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

8 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1

9 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1

10 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1

11 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0

12 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1

13 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1

14 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1

15 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0

16 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

17 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1

18 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1

19 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1

20 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1

21 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0

22 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1

23 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0

24 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

25 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1

26 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1

27 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1

18 18 21 18 18 12 16 19 17 19 19 12 19 19 23

Page 78: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

78

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Sambungan.

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 Skor X

1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 24 85,71

1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 23 82,14

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 22 78,53

1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 22 78,57

0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 21 75

1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 21 75

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 20 71,43

1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 20 71,43

1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 20 71,43

1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 20 71,43

1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 20 71,43

1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 19 67,86

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 19 67,86

0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 18 64,29

1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 18 60,29

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 18 64,29

1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 18 64,29

1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 18 64,29

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 64,29

0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 17 60,71

1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 17 60,71

0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 17 60,71

1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 60,71

1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 17 60,71

0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 16 57,14

0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 16 57,14

0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 16 57,14

19 20 24 20 24 21 17 19 20 17 15 16 13 512 1824,53

Page 79: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

79

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 6.

UJI VALIDITAS TES

Keterangan :

Penilai 1 : HAMZA YUSUF, S.Pd

Penilai 2 : NITA SULEMAN, S.T, M.T

Penilai 3 : MASRID PIKOLI, S.Pd, M.Pd

Perhitungan Validitas

Jumlah pemberian skor 2 (Skor yang telah relevan) dari penilai :

Penilai 1 : 28

Penilai 2 : 28

Penilai 3 : 28

Nomor Soal Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

Page 80: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

80

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Persentase soal menggunakan rumu:

𝑃 = π‘†π‘œπ‘Žπ‘™ π‘Œπ‘Žπ‘›π‘” π‘€π‘’π‘›π‘‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘‘ π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ 2

π‘†π‘œπ‘Žπ‘™ πΎπ‘’π‘ π‘’π‘™π‘’π‘Ÿπ‘’β„Žπ‘Žπ‘› π‘₯ 100 %

Penilai 1

Penilai 2

Penilai 2

Diperoleh persentase untuk setiap penilai sebesar 100%. Dengan kata lain

koefesien validitas tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1

Page 81: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

81

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 7

HASIL NILAI

Uji Validitas Soal SMA Negeri 4 Gorontalo

Kelas XI IPA 2

No. Nama Siswa

Perolehan Nilai

Skor

Nilai

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘–

28 π‘₯100

01. Nurhayati Usman 17 60,71

02. Sri Munifa Habibie 18 64,29

03. Hendra Karim 16 57,14

04. Djamilah Arsyad 16 57,14

05. Muhammad Fazri Tangahu 21 75,00

06. Imam wahyudin latief 16 57,14

07. Fadil Cilvani 17 60,71

08. Roman Djafar 18 60,29

09. Siskawati Usman 23 82,14

10. Kiki Rahmawati Arsyad 22 78,57

11. Nurelisa Mokoagow 18 64,29

12. Rahmawati Ibrahim 18 64,29

13. Desiyanti Kaharu 19 67,86

14. Nurnaningsih Kadir 18 64,29

15. Samsiar Saputri S. Harun 20 71,43

16. Servin Nune 21 75

17. Lindra Husain 20 71,43

18. Delawanti Pakaya 19 67,86

19. Mariam Dalai 18 64,29

20. Susanti Djafar 17 60,71

21. Zainuddin Laiyah 20 71,43

22. Agustina Suwarno 22 78,53

23. Insan Lestari 17 60,71

24. Pipin Huda 20 71,43

25. R. Lahmuda 20 71,43

26. Susan Montu 24 85,71

27. Yeyen Yurike Yusuf 17 60,71

Page 82: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

82

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 8.

UJI TINGKAT KESUKARAN ITEM

Tabel. Uji Coba Tingkat kesukaran Item

Uji Coba Tingkat Kesukaran Item

No B JS P Kriteria

1 18 27 0.666667 sedang

2 18 27 0.666667 sedang

3 21 27 0.777778 mudah

4 18 27 0.666667 sedang

5 18 27 0.666667 sedang

6 12 27 0.444444 sulit

7 16 27 0.592593 sedang

8 19 27 0.703704 sedang

9 17 27 0.62963 sedang

10 19 27 0.703704 sedang

11 19 27 0.703704 sedang

12 12 27 0.444444 sulit

13 19 27 0.703704 sedang

14 19 27 0.703704 sedang

15 23 27 0.851852 mudah

16 19 27 0.703704 sedang

17 20 27 0.740741 sedang

18 24 27 0.888889 mudah

19 20 27 0.740741 sedang

20 24 27 0.888889 mudah

21 21 27 0.777778 mudah

22 17 27 0.62963 sedang

23 19 27 0.703704 sedang

24 20 27 0.740741 sedang

25 17 27 0.62963 sedang

26 15 27 0.555556 sedang

27 16 27 0.592593 sedang

28 13 27 0.481481 Sedang

Page 83: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

83

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Tingkat kesukaran item menggunakan rumus :

(Arikunto 1997: 212)

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = Jumlah seluruh siswa

Kriteria

Jika P = 0,00 - 0,45 Adalah soal yang sukar

P = 0,45 – 0,75 Adalah soal yang Sedang

P = 0,75 – 1,00 Adalah soal yang mudah

Page 84: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

84

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 9.

UJI RELIABILITAS TES

Tabel Hitung Produk Momen Corelation

No.

Urut Skor

kuadrat

deviasi

Siswa X X2

1 24 576

2 23 529

3 22 484

4 22 484

5 21 441

6 21 441

7 20 400

8 20 400

9 20 400

10 20 400

11 20 400

12 19 361

13 19 361

14 18 324

15 18 324

16 18 324

17 18 324

18 18 324

19 18 324

20 17 289

21 17 289

22 17 289

23 17 289

24 17 289

25 16 256

26 16 256

27 16 256

N = 27 βˆ‘X = 512 βˆ‘X2 = 9834

No.

Soal B JS P q P x q

1 18 27 0.666667 0.333333 0.222222

2 18 27 0.666667 0.333333 0.222222

3 21 27 0.777778 0.222222 0.17284

4 18 27 0.666667 0.333333 0.222222

5 18 27 0.666667 0.333333 0.222222

6 12 27 0.444444 0.555556 0.246914

7 16 27 0.592593 0.407407 0.241427

8 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

9 17 27 0.62963 0.37037 0.233196

10 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

11 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

12 12 27 0.444444 0.555556 0.246914

13 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

14 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

15 23 27 0.851852 0.148148 0.1262

16 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

17 20 27 0.740741 0.259259 0.192044

18 24 27 0.888889 0.111111 0.098765

19 20 27 0.740741 0.259259 0.192044

20 24 27 0.888889 0.111111 0.098765

21 21 27 0.777778 0.222222 0.17284

22 17 27 0.62963 0.37037 0.233196

23 19 27 0.703704 0.296296 0.208505

24 20 27 0.740741 0.259259 0.192044

25 17 27 0.62963 0.37037 0.233196

26 15 27 0.555556 0.444444 0.246914

27 16 27 0.592593 0.407407 0.241427

28 13 27 0.481481 0.518519 0.249657

βˆ‘p.q = 5.766804

Page 85: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

85

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Reliabilitas instrumen penelitian diukur dengan menggunakan rumus Kuder dan

Richardson-20:

(Arikunto, 1997:81)

Keterangan :

r11 = Reliabilitas tes

βˆ‘p.q = Jumlah hasil perkalian antara p dan q

S = Varians skor total

n = Banyaknya item tes

p = Banyaknya siswa yang menjawab benar item tes

q = Banyaknya siswa yang menjawab salah item tes (q =1- p)

dari data didapatkan :

n = 28

Ξ£ P.q = 5.77

𝑆2 = 𝑋

2βˆ’

𝑋 2

𝑛𝑛

= 9834 βˆ’

512 2

2828

= 9834 βˆ’ 9362,29

28 =

471,71

28

S2 = 16,85 𝑆 = 16,85 = 4,11

Sehingga:

π‘Ÿ11 = 28

28 βˆ’ 1

4,112 βˆ’ 5,77

4,112 =

28

27

16,89 βˆ’ 5,77

16,89 = 1,04 0,66

r11 = 0,69 reabilitas tinggi

Dari nilai yang diperoleh maka nilai reabilitas soal yang di gunakan tersebut

tinggi.

Page 86: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

86

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 10

DAFTAR NILAI

Uji Tes Hasil Belajar Dan Retensi Hasil Belajar

SMA Negeri 1 Tapa

Kelas XI IPA 1 (Kelas Eksperimen)

No Nama Siswa

Nilai Hasil Belajar Nilai Retensi Hasil

Belajar

Skor

Nilai

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘–

28 π‘₯100

Skor

Nilai

π‘†π‘˜π‘œπ‘Ÿ π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘–

28 π‘₯100

01. Sitra Dulanggo 23 82,14 13 46,42

02. Nurlaila Samad 23 82,14 14 50

03. Seftiyani R Abas 23 82,14 14 50

04. Megawati Makulase 21 75 15 53,57

05. Moh. Rizky Masionu 23 82,14 15 53,57

06. Rini Mahmud 23 78,57 17 60,71

07. Roy Ronal Naiya 20 71,43 19 67,86

08. Itin Loiyo 19 67,86 12 42,86

09. Rianti Sahrain 20 71,43 13 46,42

10. Sutrisno Abdul Kadir 18 64,29 8 28,57

11. Abd. Muhklis Ahmad 18 64,29 9 32,14

12. Rusni L Wumu 23 82,14 12 42,86

13. Yunangsi Walangadi 22 78,57 15 53,57

14. Fahriani Butolo 24 85,71 19 67,86

15. Indriati Usman 24 85,71 12 42,86

16. Sulastri Ladiku 24 85,71 12 42,86

17. Suleman Naniu 22 78,57 8 28,57

18. Kartika Amu 20 71,43 13 46,42

19. Nirmala Radjak 20 71,43 14 50

20. Nuriawaty Cenik 22 78,57 12 42,86

21. Novita H Ahmad 21 75 12 42,86

Page 87: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

87

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 11

DAFTAR NILAI

Uji Tes Hasil Belajar Dan Retensi hasil Belajar

SMA Negeri 1 Tapa

Kelas XI IPA 2 (Kelas Kontrol)

No. Nama Siswa

Nilai Hasil Belajar Nilai Retensi Hasil

Belajar

Skor

Nilai

π‘Ίπ’Œπ’π’“ π‘΅π’Šπ’π’‚π’Š

πŸπŸ– π’™πŸπŸŽπŸŽ

Skor

Nilai

π‘Ίπ’Œπ’π’“ π‘΅π’Šπ’π’‚π’Š

πŸπŸ– π’™πŸπŸŽπŸŽ

01. Novrianti Kidamu 19 67,86 12 42,86

02. Fatmawaty S. Tahir 18 64,29 10 35,71

03. Riskawati Ishak 21 75 12 42,86

04. Misra Suleman 21 75 12 42,86

05. Nirmawati Kadir 17 60,71 9 32,14

06. Wilan Yusuf 17 60,71 10 35,71

07. Yusuf Abjul 18 64,29 10 35,71

08. Karmila Radjak 23 82, 14 8 28,57

09. Noval Hamzah 19 67,86 9 32,14

10. Sri Metha Liskawati F.S. 16 57,14 12 42,86

11. Serly Yahya 16 57,14 10 35,71

12. Andrian Usman 19 67,86 9 32,14

13. Moh. Yusran Huntoyungo 18 64,29 11 39,29

14. Riskawaty Lasimpala 19 67,86 9 32,14

15. Yuliana Lasimpala 19 67,86 11 39,29

16. Harsyid F Lasimpala 19 67,86 9 32,14

17. Selviana Ibrahim 21 75 10 35,71

18. Feri Duhi 20 71,43 12 42,86

19. Rukaiyah Usman 23 82,14 13 46,42

20. Asmin Nani 20 71,43 15 53,57

21. Lisna Yusuf 20 71,43 13 46,42

Page 88: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

88

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 12.

Data Skor tes hasil belajar dan retensi hasil belajar pada kelas eksperimen

dengan menggunakan macromedia flash (X) dan kelas kontrol tanpa menggunakan

macromedia flash (Y).

Kelas Ekperimen

Kelas Kontrol

No. Tes Hasil Retensi Tes Hasil Retensi

X1 X2 Y1 Y2

1 82.14 46.42 67.86 42.86

2 82.14 50 64.29 35.71

3 82.14 50 75 42.86

4 75 53.57 75 42.86

5 82.14 53.57 60.71 32.14

6 78.57 60.71 60.71 35.71

7 71.43 67.86 64.29 35.71

8 67.86 42.86 82.14 28.57

9 71.43 46.42 67.86 32.14

10 64.29 28.57 57.14 42.86

11 64.29 32.14 57.14 35.71

12 82.14 42.86 67.86 32.14

13 78.57 53.57 64.29 39.29

14 85.71 67.86 67.86 32.14

15 85.71 42.86 67.86 39.29

16 85.71 42.86 67.86 32.14

17 78.57 28.57 75 35.71

18 71.43 46.42 71.43 42.86

19 71.43 50 82.14 46.42

20 78.57 42.86 71.43 53.57

21 75 42.86 71.43 46.42

βˆ‘ 1614.27 992.84 1439.3 807.11

Page 89: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

89

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lmpiran 13

ANALISIS DATA

1. Uji Normalitas

a. Skor Hasil Belajar

- Kelas Eksperimen

Tabel Data Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen

No.

Xi

Zi

F(Zi)

S(Zi)

β”‚F(Zi) - S(Zi)β”‚

Resp

1 64.29 -1.86647 0.0314 0.095238 0.063838095

2 64.29 -1.86647 0.0314 0.095238 0.063838

3 67.86 -1.3368 0.0918 0.142857 0.051057143

4 71.43 -0.80712 0.2119 0.333333 0.121433

5 71.43 -0.80712 0.2119 0.333333 0.121433

6 71.43 -0.80712 0.2119 0.333333 0.121433

7 71.43 -0.80712 0.2119 0.333333 0.121433333

8 75 -0.27745 0.3936 0.428571 0.034971

9 75 -0.27745 0.3936 0.428571 0.034971429

10 78.57 0.252226 0.5987 0.619048 0.020348

11 78.57 0.252226 0.5987 0.619048 0.020348

12 78.57 0.252226 0.5987 0.619048 0.020348

13 78.57 0.252226 0.5987 0.619048 0.020347619

14 82.14 0.781899 0.7823 0.857143 0.074843

15 82.14 0.781899 0.7823 0.857143 0.074843

16 82.14 0.781899 0.7823 0.857143 0.074843

17 82.14 0.781899 0.7823 0.857143 0.074843

18 82.14 0.781899 0.7823 0.857143 0.074842857

19 85.71 1.311573 0.9049 1 0.0951

20 85.71 1.311573 0.9049 1 0.0951

21 85.71 1.311573 0.9049 1 0.0951

βˆ‘ 1614.27 -6.1E-14 10.8104 12.28571 1.475314476

Page 90: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

90

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Diketahui:

βˆ‘Xi = 1614,26 n = 2

𝑋 = 𝑋𝑖

𝑛=

1614,27

21 = 76,87

𝑆2 = 𝑛 𝑋2 βˆ’ 𝑋 2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)=

21 124996,8573 βˆ’ 1614,27 2

21 (21 βˆ’ 1)

𝑆2 = 2624934,003 βˆ’ 2605867,633

420

𝑆2 = 19075,37

420= 45,42𝑆 = 45,42 = 6,74

L0 = 0,121433

Lπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =1,031

𝑛=

1,031

21=

1,031

4,58= 0,225

Dari perhitungan diatas diperoleh L0 = 0,121433, dan Ltabel = 0,225 dengan

n = 21 pada taraf signifikan 0,01. Dengan demikian L0 = 0,121433 < Ltabel = 0,225,

maka dapat disimpulkan bahwa gain skor hasil belajar untuk kelompok yang diajar

dengan menggunakan macromedia flash terdistribusi normal

Page 91: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

91

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

- Kelas Kontrol

Tabel Data Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol

No.

Resp Xi Zi F(Zi) S(Zi) β”‚F(Zi) - S(Zi)β”‚

1 57.14 -1.64475 0.1977 0.095238 0.102462

2 57.14 -1.64475 0.1977 0.095238 0.102461905

3 60.71 -1.1296 0.3669 0.190476 0.176424

4 60.71 -1.1296 0.3669 0.190476 0.17642381

5 64.29 -0.613 0.2709 0.333333 0.062433

6 64.29 -0.613 0.2709 0.333333 0.062433

7 64.29 -0.613 0.2709 0.333333 0.062433333

8 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652

9 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652

10 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652

11 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652

12 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652

13 67.86 -0.09785 0.7517 0.619048 0.132652381

14 71.43 0.417302 0.8849 0.761905 0.122995

15 71.43 0.417302 0.8849 0.761905 0.122995

16 71.43 0.417302 0.8849 0.761905 0.122995238

17 75 0.932454 0.9564 0.904762 0.051638

18 75 0.932454 0.9564 0.904762 0.051638

19 75 0.932454 0.9564 0.904762 0.051638095

20 82.14 1.962757 0.9969 1 0.0031

21 82.14 1.962757 0.9969 1 0.0031

βˆ‘ 1439.3 -3.5E-14 13.9698 12.28572 2.071082762

Diketahui :

βˆ‘Xi = 1439,3 n = 21

𝑋 = 𝑋𝑖

𝑛=

1439,3

21 = 68,54

𝑆2 = 𝑛 𝑋2 βˆ’ 𝑋 2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)=

21 99606,5512 βˆ’ 1439,3 2

21 (21 βˆ’ 1)

𝑆2 = 2091737,575 βˆ’ (2073312,01)

21 (21 βˆ’ 1)

Page 92: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

92

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

𝑆2 = 18425,565

420= 43,87 𝑆 = 43,87 = 6,62

L0 = 0,132652

Lπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =1,031

𝑛=

1,031

21=

1,031

4,58= 0,225

Dari perhitungan diatas diperoleh L0 = 0,132652, dan Ltabel = 0,225 dengan

n = 21 pada taraf signifikan 0,01. Dengan demikian L0 = 0,132652 < Ltabel = 0,225,

maka dapat disimpulkan bahwa gain skor hasil belajar untuk kelompok yang diajar

tanpa menggunakan macromedia flash terdistribusi normal

b. Skor Retensi Hasil Belajar

- Kelas Eksperimen

Tabel Data Skor Retensi Hasil Belajar Kelas Eksperimen

No. Xi Zi F(Zi) S(Zi) β”‚F(Zi) - S(Zi)β”‚

Resp

1 -50 -2.00749 0.0228 0.047619 0.024819048

2 -42.85 -1.32131 0.0934 0.142857 0.049457

3 -42.85 -1.32131 0.0934 0.142857 0.049457143

4 -39.28 -0.9787 0.166 0.190476 0.02447619

5 -35.72 -0.63705 0.2643 0.285714 0.021414

6 -35.72 -0.63705 0.2643 0.285714 0.021414286

7 -35.71 -0.63609 0.2643 0.333333 0.069033333

8 -32.15 -0.29444 0.3859 0.380952 0.004947619

9 -32.14 -0.29348 0.3859 0.52381 0.13791

10 -32.14 -0.29348 0.3859 0.52381 0.13791

11 -32.14 -0.29348 0.3859 0.52381 0.137909524

12 -25.01 0.390778 0.6517 0.619048 0.032652

13 -25.01 0.390778 0.6517 0.619048 0.032652381

14 -25 0.391738 0.6517 0.714286 0.062586

15 -25 0.391738 0.6517 0.714286 0.062585714

16 -21.43 0.734348 0.7673 0.809524 0.042224

17 -21.43 0.734348 0.7673 0.809524 0.04222381

18 -17.86 1.076958 0.8577 0.904762 0.047062

19 -17.86 1.076958 0.8577 0.904762 0.047061905

20 -17.85 1.077918 0.8577 0.952381 0.094680952

21 -3.57 2.448359 0.9927 1 0.0073

βˆ‘ -610.72 -6.2E-15 10.4193 11.42857 1.149776905

Page 93: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

93

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Diketahui :

βˆ‘Xi = -610,72 n = 21

𝑋 = 𝑋𝑖

𝑛=βˆ’610,72

21 = βˆ’29,08

𝑆2 = 𝑛 𝑋2 βˆ’ 𝑋 2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)=

21 20063,58 βˆ’ βˆ’610,72 2

21 (21 βˆ’ 1)

𝑆2 = 421335,18 βˆ’ (372978,92)

21 (21 βˆ’ 1)

𝑆2 = 48356,26

420= 115,13

𝑆 = 115,13 = 10,72

L0 = 0,13791

Lπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =1,031

𝑛=

1,031

21=

1,031

4,58= 0,225

Dari perhitungan diatas diperoleh L0 = 0,13791, dan Ltabel = 0,225 dengan

n = 21 pada taraf signifikan 0,01. Dengan demikian L0 = 0,13791 < Ltabel = 0,225,

maka dapat disimpulkan bahwa gain skor hasil belajar untuk kelompok yang diajar

dengan menggunakan macromedia flash terdistribusi normal

Page 94: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

94

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

- Kelas control

Tabel Data Skor Retensi Hasil Belajar Kelas Kontrol

No.

Resp Xi Zi F(Zi) S(Zi) β”‚F(Zi) - S(Zi)β”‚

1 -53.57 -2.81235 0.0025 0.047619 0.045119048

2 -39.29 -1.1009 0.1357 0.095238 0.040461905

3 -35.72 -0.67304 0.2514 0.333333 0.081933

4 -35.72 -0.67304 0.2514 0.333333 0.081933

5 -35.72 -0.67304 0.2514 0.333333 0.081933

6 -35.72 -0.67304 0.2514 0.333333 0.081933

7 -35.72 -0.67304 0.2514 0.333333 0.081933333

8 -32.14 -0.24398 0.4052 0.428571 0.023371

9 -32.14 -0.24398 0.4052 0.428571 0.023371429

10 -28.58 0.182685 0.5714 0.52381 0.04759

11 -28.58 0.182685 0.5714 0.52381 0.047590476

12 -28.57 0.183883 0.5714 0.666667 0.095267

13 -28.57 0.183883 0.5714 0.666667 0.095267

14 -28.57 0.183883 0.5714 0.666667 -0.095266667

15 -25.01 0.610547 0.7291 0.714286 0.014814286

16 -25 0.611746 0.7291 0.857143 0.128043

17 -25 0.611746 0.7291 0.857143 0.128043

18 -25 0.611746 0.7291 0.857143 0.128042857

19 -21.43 1.039609 0.8485 0.904762 -0.056261905

20 -17.86 1.467471 0.9278 0.952381 -0.024580952

21 -14.28 1.896532 0.9706 1 0.0294

βˆ‘ -632.19 -2.2E-14 10.7259 11.85714 1.07993681

Diketahui :

βˆ‘Xi = -632,19 n = 21

𝑋 = 𝑋𝑖

𝑛=βˆ’632,19

21 = βˆ’30,10

𝑆2 = 𝑛 𝑋2 βˆ’ 𝑋 2

𝑛 (𝑛 βˆ’ 1)=

21 20424,01 βˆ’ βˆ’632,19 2

21 (21 βˆ’ 1)

𝑆2 = 428904,21 βˆ’ (399664,1961)

21 (21 βˆ’ 1)

Page 95: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

95

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

𝑆2 = 29240,01

420= 69,62

𝑆 = 69,62 = 8,34

L0 = 0,128043

Lπ‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ =1,031

𝑛=

1,031

21=

1,031

4,58= 0,225

Dari perhitungan diatas diperoleh L0 = 0,128043, dan Ltabel = 0,225 dengan

n = 21 pada taraf signifikan 0,01. Dengan demikian L0 = 0,128043 < Ltabel = 0,225,

maka dapat disimpulkan bahwa gain skor hasil belajar untuk kelompok yang diajar

tanpa menggunakan macromedia flash terdistribusi normal

2. Uji Homogenitas

a. Perhitungan Statistik Homogenitas Untuk Gain Skor Hasil Belajar

Kedua Kelompok Pengajkaran Dengan Uji-F

Kriteria: Tolak H0, Jika F0 β‰₯ Ftabel

Terima H0, Jika F0 < Ftabel

Rumus yang digunakan:

𝐹0 = 𝑆2 . π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

𝑆2 .π‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ (π΄π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘’π‘›π‘‘π‘œ, 1993: 2809)

Pada lampiran 13 uji normalitas diperoleh skor hasil belajar kedua kelompok adalah

sebagai berikut :

Diketahui ∢ N1 = 21; S1 = 6,74; S12 = 45,42; X 1 = 76,87

Diketahui ∢ N2 = 21; S2 = 6,62; S22 = 43,87; X 2 = 68,54

F0 =𝑆2π΅π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

𝑆2𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙 =

45,42

43,87= 1,04

Dimana; Ftabel = F(1-Ξ±)(n1-1,n2-1)

= F(1-0,01)(21-1,21-1)

= F(0,99)(20,20) = 2,94

Dapat disimpulkajn bahwa F0(hitung) = 1,04 < Ftabel = 2,94 dengan kriteria H0

diterima dan criteria pengujian adalah homogeny

Page 96: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

96

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

b. Perhitungan Statistik Homogenitas Untuk Gain RETENSI Hasil Belajar

Kedua Kelompok Pengajkaran Dengan Uji-F

Kriteria: Tolak H0, Jika F0 β‰₯ Ftabel

Terima H0, Jika F0 < Ftabel

Rumus yang digunakan:

𝐹0 = 𝑆2 . π‘π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

𝑆2 .π‘˜π‘’π‘π‘–π‘™ (π΄π‘Ÿπ‘–π‘˜π‘’π‘›π‘‘π‘œ, 1993: 2809)

Pada lampiran 13 uji normalitas diperoleh skor hasil belajar kedua kelompok adalah

sebagai berikut :

Diketahui ∢ N1 = 21; S1 = 10,73; S12 = 115,13; X 1 = βˆ’29,08

Diketahui ∢ N2 = 21; S2 = 8,34; S22 = 69,62; X 2 = βˆ’30,10

F0 =𝑆2π΅π‘’π‘ π‘Žπ‘Ÿ

𝑆2𝐾𝑒𝑐𝑖𝑙 =

155,13

69,62= 1,65

Dimana; Ftabel = F(1-Ξ±)(n1-1,n2-1)

= F(1-0,01)(21-1,21-1)

= F(0,99)(20,20) = 2,94

Dapat disimpulkajn bahwa F0(hitung) = 1,65 < Ftabel = 2,94 dengan kriteria H0

diterima.

Page 97: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

97

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

3. Uji Hipotesis 1 Skor hasil belajar Siswa

Perhitungan Uji-t untuk perbedaan hasil belajar anatara siswa yang diajar

dengan menggunakan macromedia flash kelas eksperimen (X) dengan yang tanpa

menggunakan macromedia flash kelas kontrol(Y).

Diketahui :

X = X

NX=

1614,27

21= 76,87 NX = 21

SX2 =

NX X2 βˆ’ X 2

NX (NX βˆ’ 1)=

21 124996,9 βˆ’ 1614,27 2

21(21 βˆ’ 1)

SX2 =

2624934,9 βˆ’ (2605867,633)

21( 21 βˆ’ 1)

No.

Kelas Eksperimen

Kelas Kontrol

X.Y X2.Y

2

X X2 Y Y

2

1 64.29 4133.204 57.14 3264.98 3673.5306 13494827.07

2 64.29 4133.204 57.14 3264.98 3673.5306 13494827.07

3 67.86 4604.98 60.71 3685.704 4119.7806 16972592.19

4 71.43 5102.245 60.71 3685.704 4336.5153 18805364.95

5 71.43 5102.245 64.29 4133.204 4592.2347 21088619.54

6 71.43 5102.245 64.29 4133.204 4592.2347 21088619.54

7 71.43 5102.245 64.29 4133.204 4592.2347 21088619.54

8 75 5625 67.86 4604.98 5089.5 25903010.25

9 75 5625 67.86 4604.98 5089.5 25903010.25

10 78.57 6173.245 67.86 4604.98 5331.7602 28427666.83

11 78.57 6173.245 67.86 4604.98 5331.7602 28427666.83

12 78.57 6173.245 67.86 4604.98 5331.7602 28427666.83

13 78.57 6173.245 67.86 4604.98 5331.7602 28427666.83

14 82.14 6746.98 71.43 5102.245 5867.2602 34424742.25

15 82.14 6746.98 71.43 5102.245 5867.2602 34424742.25

16 82.14 6746.98 71.43 5102.245 5867.2602 34424742.25

17 82.14 6746.98 75 5625 6160.5 37951760.25

18 82.14 6746.98 75 5625 6160.5 37951760.25

19 85.71 7346.204 75 5625 6428.25 41322398.06

20 85.71 7346.204 82.14 6746.98 7040.2194 49564689.2

21 85.71 7346.204 82.14 6746.98 7040.2194 49564689.2

βˆ‘ 1614.27 124996.9 1439.3 99606.55 111517.5714 611179681.4

Page 98: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

98

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

SX2 =

19067,27

420= 45,40

SX = 45,40 = 6,74

Diketahui :

Y = Y

NY=

1439,3

21= 68,54 NY = 21

SY2 =

NY Y2 βˆ’ Y 2

NY (NY βˆ’ 1)=

21 99606,55 βˆ’ 1439,3 2

21(21 βˆ’ 1)

SY2 =

(2091736,5) βˆ’ (2071584,49)

21( 21 βˆ’ 1)

SY2 =

20152,01

420= 47,98

SY = 47,98 = 6,93

Uji-t

t = X βˆ’ Y

𝑁𝑋 βˆ’ 1 𝑆𝑋

2 + π‘π‘Œ βˆ’ 1 π‘†π‘Œ2

𝑁𝑋 + π‘π‘Œ βˆ’ 2 1𝑁𝑋

+1π‘π‘Œ

t = 76,87 – 68,54

21 βˆ’ 1 45,40 + 21 βˆ’ 1 47,98 21 + 21 βˆ’ 2

121 +

121

t = 76,87 – 68,54

908 + 959,6 40

0,048 + 0,048

t = 8,33

1867,640 0,048 + 0,048

Page 99: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

99

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

t = 8,33

(46,69) 0,096

t = 8,33

4,48

𝑑 = 8,33

2.12= 3,93

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 1βˆ’π›Ό/2 𝑁𝑋 /π‘π‘Œβˆ’1

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 1βˆ’0,01/2 21βˆ’1

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 0,995 20

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 2,84

Dari hasil perhitungan diatas diketahui pada ttabel = 2,84 untuk taraf

signifikan 0,01 dengan dk = 40 ternyata thitung > ttabel maka hipotesis nol di tolak.

Page 100: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

100

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

4. Uji Hipotesis II Skor retensi Hasil belajar Siswa

Perhitungan Uji-t untuk perbedaan hasil belajar anatara siswa yang diajar

dengan menggunakan macromedia flash kelas eksperimen (X) dengan yang tanpa

menggunakan macromedia flash kelas control (Y).

No.

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol X.Y X2.Y2

X X2 Y Y2

1 46.42 2154.816 42.86 1836.98 1989.561 3958354

2 50 2500 35.71 1275.204 1785.5 3188010

3 50 2500 42.86 1836.98 2143 4592449

4 53.57 2869.745 42.86 1836.98 2296.01 5271663

5 53.57 2869.745 32.14 1032.98 1721.74 2964388

6 60.71 3685.704 35.71 1275.204 2167.954 4700025

7 67.86 4604.98 35.71 1275.204 2423.281 5872289

8 42.86 1836.98 28.57 816.2449 1224.51 1499425

9 46.42 2154.816 32.14 1032.98 1491.939 2225881

10 28.57 816.2449 42.86 1836.98 1224.51 1499425

11 32.14 1032.98 35.71 1275.204 1147.719 1317260

12 42.86 1836.98 32.14 1032.98 1377.52 1897562

13 53.57 2869.745 39.29 1543.704 2104.765 4430037

14 67.86 4604.98 32.14 1032.98 2181.02 4756850

15 42.86 1836.98 39.29 1543.704 1683.969 2835753

16 42.86 1836.98 32.14 1032.98 1377.52 1897562

17 28.57 816.2449 35.71 1275.204 1020.235 1040879

18 46.42 2154.816 42.86 1836.98 1989.561 3958354

19 50 2500 46.42 2154.816 2321 5387041

20 42.86 1836.98 53.57 2869.745 2296.01 5271663

21 42.86 1836.98 46.42 2154.816 1989.561 3958354

βˆ‘ 992.84 49156.69 807.11 31808.85 37956.89 72523224

Diketahui :

X = X

NX=

992,84

21= 47,28 NX = 21

SX2 =

NX X2 βˆ’ X 2

NX(NX βˆ’ 1)=

21 49156,69 βˆ’ 992,84 2

21(21 βˆ’ 1)

Page 101: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

101

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

SX2 =

1032290.42 βˆ’ (985731,27)

21( 21 βˆ’ 1)

SX2 =

46559,15

420= 110,86

SX = 110,86 = 10,52

Diketahui :

Y = Y

NY

= 807,11

21= 38,43 NY = 21

SY2 =

NY Y2 βˆ’ Y 2

NY(NY βˆ’ 1)=

21 31808.89 βˆ’ 807,11 2

21(21 βˆ’ 1)

SY2 =

(667986,69) βˆ’ (651426,55)

21( 21 βˆ’ 1)

SY2 =

16560,14

420= 39,43

SY = 39,43 = 6,28

Uji-t

t = X βˆ’ Y

𝑁𝑋 βˆ’ 1 𝑆𝑋

2 + π‘π‘Œ βˆ’ 1 π‘†π‘Œ2

𝑁𝑋 + π‘π‘Œ βˆ’ 2 1𝑁𝑋

+1π‘π‘Œ

t = 47,28 – (38,43)

21 βˆ’ 1 110,86 + 21 βˆ’ 1 39,43 21 + 21 βˆ’ 2

121

+121

t = 47,28 – (38,43)

2217,2 + 788,640

0,048 + 0,048

Page 102: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

102

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

t = 8,85

3005,840

0,096

t = 8,85

(75,15) 0,096

t = 8,85

7,21 𝑑 = 3,29

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 1βˆ’π›Ό/2 𝑁𝑋 /π‘π‘Œβˆ’1

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 𝑑 0,995 20

π‘‘π‘‘π‘Žπ‘π‘’π‘™ = 2,84

Dari hasil perhitungan diatas diketahui pada ttabel = 2,84 untuk taraf

signifikan 0,01 dengan dk= 40 ternyata thitung > ttabel maka hipotesis nol di tolak.

Page 103: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

103

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Lampiran 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam

kehidupansehari-hari.

III. KOMPETENSI DASAR

5.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

IV. INDIKATOR

Menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid dan suspense

Mengelompokan jenis koloid berdasarkan pase terdispersi dan medium

pendispersi

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai :

Mampu menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid dan suspense

berdasarkan tampilan animasi macromedia flash

Mampu mengelompokan jenis koloid berdasarkan pase terdispersi dan

medium pendispersi bedasarkan tampilan animnasi macromedia flash

Page 104: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

104

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

MATERI POKOK

SITEM KOLOID

Sistem Dispersi

a. Suspensi

b. Larutan

c. Koloid

VI. MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif dengan menggunakan macromedia flash

VII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

I. Tatap muka

Langkah-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Apersepsi

dan

motivasi

Kegiatan

inti

- Menanyakan jenis-jenis

koloid yang diketahui oleh

siswa dalam kehidupan

sehari-hari

- Menjelaskan materi

dengan menggunakan

macromedia flash

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi

yang disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya kepada materi

yang masih belum

difahami.

- Diberikan kesempatan

kepada siswa yang lain

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi dengan tampilan

animasi macromedia flash

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik dengan

tampilan animasi-animasi

macromedia flash

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

- Siswa yang lain menjawab

pertanyaan yang

10 menit

70 menit

Page 105: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

105

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Penutup

untuk menjawab

pertanyaan yang di

sampaikan oleh temannya.

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

siswa, guru menambahkan

dan meluruskan jawaban

yang dianggap masih

keliru.

- Memberikan kuis pad

asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas mandiri

disampaikan temannya.

- Siswa memperhatikan

jawaban yang ditambahkan

oleh guru

- Siswa menjawab Quis

- Siswa menyimpulkan materi

10 menit

II. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

III. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

IV. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : LCD, Labtop, macromedia flash

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PHiBETA

Page 106: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

106

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

V. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 09011977031004

Page 107: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

107

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

III. KOMPETENSI DASAR

5.2.Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

IV. INDIKATOR

Mendiskripsikan sifat-sifat koloid dengan menggunakan macromedia

flash (effek Tyndall, gerak brown, dialysis, elektroforosis, kestabilan

koloid)

menjelaskan proses penjernihan air dan kaitannya dengan sifat koloid

melalui macromedia flash

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan mampu :

Untuk mendiskripsikan sifat-sifat koloid dengan menggunakan

macromedia flash (effek Tyndall, gerak brown, dialysis, elektroforosis,

kestabilan koloid)

Untuk menjelaskan proses penjernihan air dan kaitannya dengan sifat

koloid melalui macromedia flash

Page 108: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

108

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

VI. MATERI POKOK

- Sifat-sifat koloid

a. Efek tyndall

b. Gerak brown

c. Adsorpsi

d. Koagulasi

- Kestabilan koloid

a. Stabilisator koloid

b. Proses dialisis

- Koloid liofil dan koloid liofod

a. Koloid liofil

b. Koloid liofob

c. Pemanfaatan sifat-sifat iofil

dan liofob

VII. MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif dengan menggunakan macromedia flash

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

I. Tatap muka

Langkah-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Apersepsi

dan

motivasi.

Kegiatan

inti

- Menanyakan matri yang

telah dipelajari dan

menghuungkannya dengan

materi hari ini

- Menjelaskan materi dengan

menggunakan macromedia

flash

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi yang

disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya kepada materi

yang masih belum difahami.

- Diberikan kesempatan

kepada siswa yang lain

untuk menjawab pertanyaan

yang di sampaikan oleh

temannya.

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi dengan tampilan

animasi macromedia flash

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik dengan

tampilan animasi-animasi

macromedia flash

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

- Siswa yang lain menjawab

pertanyaan yang

disampaikan temannya.

10 menit

70 menit

Page 109: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

109

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

Penutup

siswa, guru menambahkan

dan meluruskan jawaban

yang dianggap masih keliru.

- Memberikan kuis pad

asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas mandiri

- Siswa memperhatikan

jawaban yang ditambahkan

oleh guru

- Siswa menjawab Quis

- Siswa menyimpulkan materi

10 menit

II. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal sistem koloid dan sifat-sifat koloid

III. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal sistem koloid dan sifat-sifat koloid

XI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : LCD, Labtop, macromedia flash.

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PHiBETA

Page 110: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

110

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 09011977031004

Page 111: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

111

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

II. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

III. KOMPETENSI DASAR

5.2.Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

IV. INDIKATOR

Mendeskripsikan cara pembuatan koloid dengan sederhana

V. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan :

Mampu mendeskripsikan dan menjelaskan cara pembuatan koloid setelah

mengamati dari tampilan animasi makromedia flash

Page 112: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

112

S k r i p s i J u r u s a n P e n d i d i k a n K I M I A O l e h M u s r i n S a l i l a

VI. MATERI POKOK

Pembuatan koloid

a. Cara kondensasi

Pendinginan

Penggantian pelarut

Pengembunan

b. Cara dispersi

Dispersi mekanik

Peptisasi

Busur bredig

Homoginisasi

VII. MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif dengan menggunakan macromedia flash

VIII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

I. Tatap muka

Langka

h-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Aperseps

i dan

motivasi.

Kegiatan

inti

- Menanyakan matri yang

telah dipelajari dan

menghuungkannya dengan

materi hari ini

- Menjelaskan materi dengan

menggunakan macromedia

flash

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi yang

disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya kepada materi

yang masih belum difahami.

- Diberikan kesempatan

kepada siswa yang lain

untuk menjawab pertanyaan

yang di sampaikan oleh

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi dengan tampilan

animasi macromedia flash

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik dengan

tampilan animasi-animasi

macromedia flash

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

- Siswa yang lain menjawab

10 menit

70 menit

Page 113: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

113

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

Penutup

temannya.

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

siswa, guru menambahkan

dan meluruskan jawaban

yang dianggap masih keliru.

- Memberikan kuis pad

asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas mandiri

pertanyaan yang

disampaikan temannya.

- Siswa memperhatikan

jawaban yang ditambahkan

oleh guru

- Siswa menjawab Quis

- Siswa menyimpulkan materi

11 menit

II. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

III. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal soal di rumah terkait dengan materi

pembuatan koloid

XI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : LCD, Labtop, macromedia flash.

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PHiBETA

Page 114: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

114

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

IX. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 09011977031004

Page 115: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

115

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

Lampiran 14

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

VIII. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

IX. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

X. KOMPETENSI DASAR

5.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitarnya

XI. INDIKATOR

Menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid dan suspense

Mengelompokan jenis koloid berdasarkan pase terdispersi dan medium

pendispersi

XII. TUJUAN PEMBELAJARAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai :

Mampu menjelaskan perbedaan antara larutan, koloid dan suspense tanpa

menggunakan macromedia flash

Mampu mengelompokan jenis koloid berdasarkan pase terdispersi dan

medium pendispersi tanpa menggunakan macromedia flash

Page 116: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

116

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

XIII. MATERI POKOK

SITEM KOLOID

Sistem Dispersi

d. Suspensi

e. Larutan

f. Koloid

XIV. MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif

XV. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

I. Tatap muka

Langka

h-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Aperseps

i dan

motivasi

Kegiatan

inti

- Menanyakan jenis-jenis

koloid yang diketahui oleh

siswa dalam kehidupan

sehari-hari

- Menjelaskan materi dengan

sistematis dan terstruktur .

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi yang

disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya kepada materi

yang masih belum difahami.

- Diberikan kesempatan

kepada siswa yang lain

untuk menjawab pertanyaan

yang di sampaikan oleh

temannya.

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi yang dimaksud.

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik.

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

- Siswa yang lain menjawab

pertanyaan yang

disampaikan temannya.

- Siswa memperhatikan

10 menit

70 menit

Page 117: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

117

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

Penutup

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

siswa, guru menambahkan

dan meluruskan jawaban

yang dianggap masih keliru.

- Memberikan kuis pad

asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas mandiri

jawaban yang ditambahkan

oleh guru

- Siswa menjawab Quis

- Siswa menyimpulkan materi

11 menit

II. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

VI. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

VII. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : papan tulis dan spidol.

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PhiBE

Page 118: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

118

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

VIII. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 09011977031004

Page 119: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

119

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

X. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

XI. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

XII. KOMPETENSI DASAR

5.2.Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari

XIII. INDIKATOR

Mendiskripsikan sifat-sifat koloid tanpa menggunakan macromedia flash

(effek Tyndall, gerak brown, dialysis, elektroforosis, kestabilan koloid)

menjelaskan proses penjernihan air dan kaitannya dengan sifat koloid

tanpa menggunakan macromedia flash

XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan mampu :

Untuk mendiskripsikan sifat-sifat koloid tanpa menggunakan

macromedia flash (effek Tyndall, gerak brown, dialysis, elektroforosis,

kestabilan koloid)

Untuk menjelaskan proses penjernihan air dan kaitannya dengan sifat

koloid tanpa menggunakan macromedia flash

Page 120: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

120

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

XV. MATERI POKOK

Page 121: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

121

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

- Sifat-sifat koloid

e. Efek tyndall

f. Gerak brown

g. Adsorpsi

h. Koagulasi

- Kestabilan koloid

c. Stabilisator koloid

d. Proses dialisis

- Koloid liofil dan koloid liofod

d. Koloid liofil

e. Koloid liofob

f. Pemanfaatan sifat-sifat iofil dan lofob

MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif

XVI. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

II. Tatap muka

Langkah-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Apersepsi

dan

motivasi.

Kegiatan

inti

- Menanyakan matri yang

telah dipelajari dan

menghuungkannya

dengan materi hari ini

- Menjelaskan materi

secara sistyematis tanpa

macromedia flash

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi

yang disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

bertanya kepada materi

yang masih belum

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi.

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik.

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

10 menit

70 menit

Page 122: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

122

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

Penutup

difahami.

- Diberikan kesempatan

kepada siswa yang lain

untuk menjawab

pertanyaan yang di

sampaikan oleh

temannya.

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

siswa, guru

menambahkan dan

meluruskan jawaban

yang dianggap masih

keliru.

- Memberikan quis pad

asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas

mandiri

- Siswa yang lain menjawab

pertanyaan yang

disampaikan temannya.

- Siswa memperhatikan

jawaban yang ditambahkan

oleh guru

- Siswa menjawab quis

- Siswa menyimpulkan materi

12 menit

II. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal materi sifat-sifat koloid

IV. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal materi sifat-sifat koloid di rumah

Page 123: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

123

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

XI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : papan tulis dan spidol

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PHiBETA

XVII. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

Page 124: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

124

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 09011977031004

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

X. IDENTITAS MATA PELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Tapa

Mata Pelajaran : KIMIA

Kelas/Semester : XI/II

Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

XI. STANDAR KOMPETENSI

5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

XII. KOMPETENSI DASAR

Page 125: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

125

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

5.2.Mengelompokkan sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari

XIII. INDIKATOR

Mendeskripsikan cara pembuatan koloid dengan sederhana

XIV. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa diharapkan :

Mampu mendeskripsikan dan menjelaskan cara pembuatan koloid setelah

memperoleh iknformasi yang telah dijelaskan.

XV. MATERI POKOK

Pembuatan koloid

Cara kondensasi

Pendinginan

Penggantian pelarut

Pengembunan

Cara dispersi

Dispersi mekanik

Peptisasi

Busur bredig

XVI. MODEL PEMBELAJARAN

Ceramah Interaktif tanpa menggunakan macromedia flash

XVII. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

IV. Tatap muka

Langkah-

langkah

Aktifitas guru Aktifitas siswa waktu

Apersepsi dan

motivasi.

Kegiatan inti

- Menanyakan matri yang telah

dipelajari dan

menghuungkannya dengan

materi hari ini

- Menjelaskan materi dengan

dengan sistematis.

- Dimintakan untuk

memperhatikan materi yang

- mencermati dan menjawab

pertanyaan guru

- siswa memperhatikan

penjelasan guru tentang

materi.

- Siswa memperhatikan

materi dengan baik dari

10 menit

70 menit

Page 126: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

126

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

Penutup

disampaikan

- Memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

kepada materi yang masih

belum difahami.

- Diberikan kesempatan kepada

siswa yang lain untuk

menjawab pertanyaan yang di

sampaikan oleh temannya.

- Jika belum puas dengan

jawaban yang diberikan

siswa, guru menambahkan

dan meluruskan jawaban

yang dianggap masih keliru.

- Memberikan quis pad asiswa

- Menyuruh siswa untuk

menyimpulkan materi

- Memberikan tugas mandiri

penjelasan guru.

- Siswa menanyakan materi

yang dianggap belum

difahami

- Siswa yang lain menjawab

pertanyaan yang

disampaikan temannya.

- Siswa memperhatikan

jawaban yang

ditambahkan oleh guru

- Siswa menjawab Quis

- Siswa menyimpulkan

materi

13 menit

V. Tugas Terstruktur

Mengerjakan latihan soal cara pembuatan koloid

VI. Tugas Mandiri

Mengerjakan latihan soal soal di rumah terkait dengan materi

pembuatan koloid

XI. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

a. Media : papan tulis dan spidol

b. Sumber belajar :

- Kimia untuk SMA kelas XI : Michael Purba : Erlangga.

- Kimia Bilingual Untuk SMA/MA Kelas XI: Sunardi: Yrama Widya

- Kimia untuk SMA kelas XI; Unggul Sudarmo: PHiBETA

XVIII. PENILAIAN

a. Penilaian Proses : Penilaian pada saat proses belajar mengajar

Page 127: PENGARUH PEMBELAJARAN SISTIM KOLOID TERHADAP HASIL BELAJAR DAN RETENSI HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA Oleh Musrin Salila

127

R P P K e l a s X I I P A S M A N e g e r i 1 T a p a

b. Penilaian Hasil : penilaian yang dilakukan setelah proses belajar mengajar

Gorontalo, Mei 2009

Mengetahui,

Guru Mata Pelajaran Peneliti

HAMZA YUSUF, S.Pd MUSRIN SALILA

NIP. 131 874 215 NIM.441 405 035

Mengetahui,

Kepala SMA Negri 1 Tapa

RESI MILE, S.Pd, M.Pd

NIP. 1950 0901197703104