156302581 retensi urine

41
RETENSI URINE SMF BEDAH RSU HAJI SURABAYA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013 1 Pembimbing: dr. Samsul Islam, Sp.U REFERAT Irna Farah Nadiansyah 201210401011017

Upload: setiabudi

Post on 28-Sep-2015

551 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

4rt

TRANSCRIPT

  • RETENSI URINESMF BEDAH RSU HAJI SURABAYAFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG2013*Pembimbing:dr. Samsul Islam, Sp.UREFERATIrna Farah Nadiansyah201210401011017

  • DEFINISIRetensi urin adalah ketidakmampuan seseorang untuk mengeluarkan urine yang terkumpul di dalam buli-buli hingga kapasitas maksimal buli-buli terlampaui. *

  • ANATOMI*

  • FISIOLOGI*PENGISIAN1Aktivitas sensor regang pada dinding VUDISTENSITekanan intravesikal tidak meningkatInhibisi sistem parasimpatis aktifitas motorik detrusordan active compliance dari VUStimulasi sistem simpatisKontraksi dari sfingter uretra internaTekanan uretra > tekanan intravesikalUrine tidak mengalir keluar

  • *PENGALIRAN2Distensi kandung kemih Rangsangan miksiRelaksasi sfingter uretra internaInhibisi tonus simpatisTekanan intravesikal > tekanan intrauretralUrine keluar

  • ETIOLOGI*

  • ETIOLOGI*

  • *

  • KLASIFIKASI*

  • EPIDEMIOLOGI*

  • BATU URETRA*Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal/batu ureter yang turun ke buli-buli kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang merupakan batu primer terbentuk di uretra sangat jarang, kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra. Angka kejadian batu uretra ini tidak lebih 1% dari seluruh batu saluran kemih.

  • *GEJALA KLINISPEMERIKSAAN PENUNJANG

  • PENATALAKSANAAN*

  • *LUBRIKASI ANTERIOR

  • *LUBRIKASIPOSTERIOR

  • *STRIKTURA URETRAStriktura uretra adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis pada dindingnyaPenyempitan lumen ini disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis dan pada tingkat yang lebih parah terjadi fibrosis korpus spongiosum.

  • *infeksitraumaProses radangJaringan sikatrikHambatan aliran urineRetensi urinPATOFISIOLOGIDERAJAT PENYEMPITAN LUMEN

  • GEJALA KLINIS*

  • *

  • *

  • *

  • *Fimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal sampai korona glandis. Fimosis dialami oleh sebagian besar bayi baru lahir karena terdapat adhesi alamiah antara prepusium degan glands penis.FIMOSISGEJALA KLINISPENATALAKSANAAN

  • *Parafimosis adalah prepusium penis yang diretraksi sampai di sulkus koronarius tidak dapat dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus koronarius. PARAFIMOSISPENATALAKSANAANJika prepusium tidak secepatnya dikempalikan ke tempat semula, menyebabkan gangguan aliran balik vena superfisialis edema glans penis dan dirasakan nyeri neksrosis glans penis.

  • *BENIGN PROSTATE HYPERTROPHYBenign Prostate Hyperplasia (BPH) sebenarnya adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral prostat mengalami hiperplasia yang akan mendesak jaringan prostat yang asli ke perifer dan menjadi simpai bedah.

  • ZONA ANATOMI PROSTAT*

  • *

  • GEJALA KLINIS*1. LUTS2. GEJALA SALURAN KEMIH BAGIAN ATAS2. GEJALA DI LUAR SALURAN KEMIH

    OBSTRUKSI IRITASI HesistansiPancaran miksi lemahIntermitensiMiksi tidak puasDistensi abdomenTerminal dribbling (menetes)Volume urine menurunMengejan saat berkemihFrekuensiNokturiUrgensiDisuria Urgensi dan disuria jarang terjadi, jika ada disebabkan oleh ketidakstabilan detrusor sehingga terjadi kontraksi involunter.

  • *

  • TRANSURETHRAL RESECTION PROSTATE*

  • *CARCINOMA PROSTATEpertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada jaringan prostat yang tidak normal/abnormal yang merupakan kelainan atau suatu keganasan pada saluran perkemihan khususnya prostat pada bagian lobus perifer sehingga timbul nodul-nodul yangdapat diraba

  • STADIUM CA PROSTATE*

  • GAMBARAN KLINIS*

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG*

  • PENATALAKSANAAN*

  • PENATALAKSANAAN RETENSI URIN*

  • 1. KATETER*Bila terjadi keslulitan jangan dipaksakan mungkin terdapat striktur, spasme yang terutama terjadi di pars membrananesa atau batu pada uretra. Bila ujung kateter terhalang oleh lobus tengah prostate maka memasukkan kateter dapat dibantu dengan mendorong ujung kateter kearah atas lewat RT.

  • 2. SISTOSTOMI*Suatu tindakan pembedahan untuk mengalirkan kencing melalui lubang yang dibuat supra pubik untuk mengatasi retensi urin dan menghindari komplikasi

  • *SISTOSTOMI TROKAR

  • *SISTOSTOMI TERBUKA

  • 3. PUNGSI BULI-BULI*Merupakan tindakan darurat sementara bila keteterisasi tidak berhasil dan fasilitas / sarana untuk sistostomi baik trokar maupun terbuka tidak tersedia. Digunakan jarum pungsi dan penderita segera dirujuk ke pusat pelayanan dimana dapat dilakukan sistostomi. Penderita dan keluarga harus diberi informasi yang jelas tentang prosedur ini karena tanpa tindakan susulan sistostomi, buli-buli akan terisi penuh kembali dan sebagian urin merembes melalui lubang bekas pungsi.

  • KOMPLIKASI*