pengaruh pelayanan terhadap loyalitas nasabah
DESCRIPTION
Dalam bisnis jasa gadai merupakan bisnis yang saat ini banyakdiincar oleh para pengusaha dan perbankan. Bahkan bank-bank, baikpemerintah, swasta atau asing banyak pula yang mulai menjalankan usahagadai. Hal ini karena bisnis gadai terbukti tetap eksis dan jaya di masaapapun. Dalam masa krisis moneter maupun masa perekonomian yangmembaik, ternyata bisnis jasa gadai tetap eksis. Hal ini dapat dilihat dariperkembangan omzet dan surplus yang semakin meningkat dari tahun ketahun yang diperoleh oleh Perum Pegadaian.TRANSCRIPT
1
2
3
JURNAL EKSIS
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PGRI DEWANTARA JOMBANG
VOLUME II NOMOR 1 PEBRUARI TAHUN 2007
DAFTAR ISI
Willy Sugianto Kepemimpinan Yang Bervisi
SugengSuprapto Implementasi Sistem Dan ' Prosedur Akuntansi
Yuniep Mujati Suaidah Pengeluaran Kas di Badan Pengelola Keuangan daerah (BPKD) K abu pa t en Jombang B erped oman PadaPermendagri nomor I 3 tahun 2006
Fatimah Ana l i s i s Swo t T er had ap S t r a t eg i P emas a r an Erminati Pancaningrum
Nurali Pada PT. Puj angga Luhur Jombang
Sayeng Pengaruh Kedisiplinan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Dwi Ermayanti (Studi Kasus di Subdin Pembangunan dan
Pemeliharaan Dinas Prasarana Jalan Kabupaten Jombang).
Catur Agus Widodo Pengaruh Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Erminati Pancaningrum Perum Pegadaian Cabang Jombang .
Nurali
MeyJuliana Pengaruh Dividen Kas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public PT. Gudang Garam, tbk.
j di PT. Bursa Efek Surabaya."
Abd. Rochim Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Service Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Pada Dealer Yamaha Kranggan Mojokerto)
4
PENGARUH PELAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH
PERUM PEGADAIAN CABANG JOMBANG
Catur Agus Widodo
Erminati Pancaningrum, ST
Nurali, SE
ABSTRAK
Dalam bisnis jasa gadai merupakan bisnis yang saat ini banyak diincar oleh para pengusaha dan perbankan. Bahkan bank-bank, baik pemerintah, swasta atau asing banyak pula yang mulai menjalankan usaha gadai. Hal ini karena bisnis gadai terbukti tetap eksis dan jaya di masa apapun. Dalam masa krisis moneter maupun masa perekonomian yang membaik, ternyata bisnis jasa gadai tetap eksis. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan omzet dan surplus yang semakin meningkat dari tahun ke tahun yang diperoleh oleh Perum Pegadaian.
Subjek penelitian yang dijadikan sampel penelitian ini adalah para nasabah Perum Pegadaian Cabang Jombang. Kuesioner diberikan kepada para nasabah yang datang ke Perum Pegadaian Cabang Jombang dengan 60 Responden, dengan skala Likert dan menggunakan analisa regresi berganda. Variabel X1 bukti fisik, X2 keandalan, X3 Skor dimensi ketanggapan, X4 Skor dimensi keterjaminan, X5 dimensi empati dan Y adalah loyalitas nasabah.
Hasil Dari seluruh variabel / bukti fisik, keandalan (reabilitas), ketanggapan (nesponsif), kepastian (jaminan), dan empati berpengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah Perum Pegadaian Jombang. Diantara 5 variabel yaitu bukti fisik, keandalan (reabilitas), ketanggapan (responsive), kepastian (jaminan), dan empati yang paling dominant adalah variabel keandalan (reabilitas) Kata kunci: pelayanan, loyalitas
Di era globalisasi dan persaingan yang bebas dan semakin kuat ini menuntut
Pegadaian agar lebih meningkatkan kekuatan dalam bersaing dengan lembaga-
lembaga keuangan lain. Pada tahun 2006 ini pemerintah telah mempersiapkan
Rancangan Undang-Undang Gadai Swasta, yang berarti sebentar lagi Pegadaian akan
menjadi industri baru yang akan dilegalkan oleh pemerintah. Oleh karena itu agar
Perum Pegadaian pada umumnya dan Pegadaian Cabang Jombang pada khususnya
tetap eksis ditengah percaturan persaingan usaha, maka perlu diambil langkah-
langkah dan strategi untuk mempertahankan kelangsungan operasional. Salah satu
5
langkah yang dapat diambil adalah meningkatkan pelayanan (Perum Pegadaian,
2006).
Dalam bisnis jasa gadai merupakan bisnis yang saat ini banyak diincar oleh
para pengusaha dan perbankan. Bahkan bank-bank, baik pemerintah, swasta atau
asing banyak pula yang mulai menjalankan usaha gadai. Hal ini karena bisnis gadai
terbukti tetap eksis dan jaya di masa apapun. Dalam masa krisis moneter maupun
masa perekonomian yang membaik, ternyata bisnis jasa gadai tetap eksis. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan omzet dan surplus yang semakin meningkat dari
tahun ke tahun yang diperoleh oleh Perum Pegadaian.
Konsep Jasa
Kotler (1994) mendefinisikan jasa sebagai berikut: “Setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain pada dasarnya.
Tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa
berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya”.
Jasa memiliki karakteristik yang sangat mempengaruhi rancangan program
pemasaran dan berbeda dengan produk (fisik). Griffin (1996) menyebutkan
karakteristik sebagai berikut :
1. Itangibility (tidak berwujud).
2. Unstorabil (tidak disimpan).
3. Customization ( kustomisosi)
Pengukuran Kualitas Jasa
Menurut Sviokla selain dari segi biaya kualitas memiliki delapan dimensi
pengukuran yang terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut :
1. Kinerja (Performance).
2. Keragaman produk (Features).
3. Keandalan (Reliability).
4. Kesesuaian (Conformance).
5. Ketahanan atau Daya Tahan (Service bility).
6. Kemampuan Pelayanan (Service bility).
7. Estetika (Aesthetis).
8. Kualiatas yang dipersepsikan (Perceived Quality).
6
Konsep Peningkatan Kualitas
(Zaithamal dan Bitner, 1996) mengemukakan dalam memberikan jasa
pelayanan kepada pelanggan terdapat 5 dimensi yaitu :
1. Dimensi Bukti Fisik (Wujud).
2. Dimensi Keandalan (Reliabilitas).
3. Dimensi Ketanggapan (Responsif).
4. Dimensi Keterjaminan (Kepastian).
5. Dimensi Empaty.
Kepuasan Pelanggan
Faktor utama penentu kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan
terhadap kualitas jasa (Zaithamal dan Bitner, 1996). Apabila ditinjau dari pencapaian
kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan dapat ditingkatkan dengan beberapa
pendekatan sebagai berikut (Kotler, 1997).
1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen dan
pelanggan
2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi
di dalam perbaikan proses pelayanan.
3. Memberi kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan. Dengan
membentuk sistem saran dan kritik.
4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership
marketing sesuai dengan situasi pemasaran.
Loyalitas Pelanggan
Wulf Scroder, dan Laco Bucci (2001), Loyalitas adalah sebagai besarnya
konsumsi dan frekuensi pembelian yang dilakukan oleh seorang konsumen terhadap
suatu perusahaan / jasa.
Loyalitas sendiri terbagi menjadi 3 kategori :
1. Pendekatan Prilaku
Yang berfokus pada prilaku konsumen purna pembelian dan mengukur loyalitas
berdasarkan tingkat pembelian (frekuensi dan kemungkinan membeli lagi).
2. Pendekatan Sikap
Menyimpulkan loyalitas pelanggan dari aspek keterlibatan psikologis, favoritisme,
dan service of good will pada jasa tertentu.
7
3. Pendekatan Terintegrasi
Kombinasi 2 variabel untuk menciptakan sendiri konsep loyalitas pelanggan.
Strategi Loyalitas Nasabah
Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan meningkatkan
kepuasan pelanggan diantaranya (tjiptono, 1995).
1. Relationship Marketing
Dalam strategi ini hubungan transaksi antara penyedia jasa dan
pelanggan berkelanjutan, tidak berakhir setelah penjualan selesai. Dengan kata
lain, dijalin suatu kemitraan jangka panjang dengan pelanggan secara terus
menerus sehingga dapat terjadi bisnis ulangan (repeat business).
2. Strategi Superior Customer Service
Strategi ini berusaha menawarkan pelayanan yang lebih unggul dari pada
pesaingnya. Untuk mewujudkannya dibutuhkan dana yang besar, kemampuan
sumber daya manusia, dan usaha yang gigih. Meskipun demikian, melalui
pelayanan yang lebih unggul, perusahaan yang bersangkutan dapat membebankan
harga yang lebih tinggi jasanya.
3. Strategi Cinconditional Guarantecs
Berintikan komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan
(Garansi) yang pada gilirannya akan menjadi sumber dinamis penyempurnaan
kualitas jasa dan kinerja perusahaan. Selain itu juga akan meningkatkan motivasi
para karyawan untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik dari pada
sebelumnya.
4. Strategi Penanganan Keluhan yang Efektif
Penanganan keluhan yang baik memberikan peluang untuk mengubah
seorang pelanggan yang tidak puas menjadi pelanggan yang puas (atau bahkan
pelanggan abadi)
8
Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
Secara skematis model Hipotesis penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
METODE PENELITIAN
Subjek penelitian yang dijadikan sampel penelitian ini adalah para nasabah
Perum Pegadaian Cabang Jombang. Jumlah Nasabah ini diasumsikan tidak diketahui
besarannya. Oleh karena itu pengambilan sampel dilakukan tanpa memperhatikan
besaran populasi dan krakteristik populasi. Dengan demikian teknik pengambilan
sampel yang tepat digunakan adalah insidental sampling. Kuesioner diberikan kepada
para nasabah yang datang ke Perum Pegadaian Cabang Jombang dengan 60
Responden.
DEFINISI OPERASIOANAL VARIABEL PENELITIAN
Variabel Dimensi Definisi Operasional Ordinal
Pelayanan Bukti Fisik � Kemutakhiran (kemoderan) peralatan yang dimiliki Gadai
Ordinal
� Penampilan dan kerapian karyawan Gadai rapi
dan menarik
� Pengaturan ruang tunggu dan kebersihan fasilitas
Keandalan (Reabilitas)
� Pelayanan yang cepat dan akurat dalam memberikan kredit Gadai
Ordinal
� Dalam pemberian kredit mudah dan cepat tidak
berbelit-belit
� Pelunasan kredit bisa sewaktu-waktu dan dapat
diperbarui setelah jatuh tempo
� Karyawan membantu nasabah yang mendapat
masalah
Ketanggapan (Responsif)
� Kesediaan karyawan dalam memberikan layanan dengan cepat
Ordinal
� Karyawan memberikan informasi yang jelas dan
mudah di mengerti
� Kesediaan dalam kelonggaran waktu karyawan
untuk membantu kesulitan dan menanggapi permintaan nasabah
Kepastian (Jaminan)
� Kemampuan dan pengetahuan karyawan dalam menetapkan pinjaman
Ordinal
Pelayanan (X1, X2, X3, X4, X5)
Loyalitas Nasabah ( Y )
9
� Penyerahan barang jaminan rapi dan aman � Kesabaran karyawan dalam memberikan layanan Empati � Perhatian secara individu kepada nasabah Ordinal
� Pelayanan kepada semua nasabah tanpa
memandang status sosial
� Karyawan paham akan kebutuhan dan perasaan
nasabah
Loyalitas Nasabah
Pendekatan terintegrasi
� Mempertimbangkan Perum Pegadaian sebagai pilihan utama dalam menggunakan jasa.
Ordinal
� Merekomendasikan jasa Perum Pegadaian
kepada orang lain.
� Mengajak teman atau tetangga untuk datang ke
Perum Pegadaian (transaksi gadai).
Pendekatan
sikap � Membicarakan hal-hal positif tentang pelayanan
Perum Pegadaian kepada orang lain.
Pendekatan
prilaku � Melakukan gadai ulang waktu mendatang.
Skala Pengukuran
Kuesioner diberikan kepada para reponden dengan 5 alternatif jawaban yang
disusun berdasarkan skala tipe likert yaitu sangat setuju (skor 5), Setuju (skor 4),
Kurang setuju (skor 3), Tidak setuju (skor 2) dan Sangat tidak setuju (Skor 1)
Metode Analisis Data
Penelitian ini melibatkan beberapa variabel bebas dan variabel tergantung
untuk menguji hipotesis.
Uji hipotesis dilakukan dengan analisis regresi ganda. Rumus Matematik
Regresi Ganda (Multiple Reggression) adalah sebagai berikut.
Yi = ββββ0 + ββββ1 X1 + ββββ2 X2 + ββββ3 X3 + ββββ4 X4 + ββββ5 X5 + e
Dimana :
Yi : Estimasi rata-rata loyalitas nasabah.
β0 : Konstanta dari persamaan regresi
X1 : Skor dimensi bukti fisik
X2 : Skor dimensi keandalan
X3 : Skor dimensi ketanggapan
X4 : Skor dimensi keterjaminan
X5 : Skor dimensi empati
e : Residual atau kesalahan prediksi
Analisis data penelitian menggunakan bantuan SPSS VERSI 14.
10
4.2. Hasil Penelitian
Analisis regresi pada penelitian ini adalah untuk menjawab permasalah serta
hipiotesis penelitian. Hasil analisa regresi penelitian dijelaskan sebagai berikut :
Analisa 1: Diskriptif Statistics
Descriptive Statistics
3,6167 ,72560 60
3,8889 ,56471 60
4,0583 ,45419 60
3,8889 ,55461 60
4,0500 ,56189 60
3,9778 ,38750 60
Y. LOYALITAS NASABAH
X1. BUKTI FISIK
X2. KEADAAN (REABILITAS)
X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF)
X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
X5. EMPATI
Mean Std. Deviation N
� Tingkat loyalitas nasabah rata-rata (dengan jumlah data 60 responden)
adalah 3,6167, dengan standar deviasi 0,7560.
� Bukti fisik Perum Pegadaian Jombang rata-rata (dengan jumlah data 60
responden) adalah 3,8889, dengan standar deviasi 0,56471.
� Keadaan (reabilitas) pelayanan Perum Pegadaian Jombang rata-rata
(dengan jumlah data 60 responden) adalah 3,0583, dengan standar
deviasi 0,45419.
� Ketanggapan (responsis) pelayanan Perum Pegadaian Jombang rata-rata
(dengan jumlah data 60 responden) adalah 3,8889, dengan standar
deviasi 0,55461.
� Kepastian (jaminan) pelayanan Perum Pegadaian Jombang rata-rata
(dengan jumlah data 60 responden) adalah 4,0500, dengan standar
deviasi 0,56189.
� Empati pelayanan Perum Pegadaian Jombang rata-rata (dengan jumlah
data 60 responden) adalah 3,9778, dengan standar deviasi 0,38750.
11
Analisa 1: Diskriptif Statistics
Correlations
1,000 ,063 ,498 -,082 ,134 ,379
,063 1,000 ,428 ,543 ,647 ,436
,498 ,428 1,000 ,290 ,558 ,601
-,082 ,543 ,290 1,000 ,556 ,391
,134 ,647 ,558 ,556 1,000 ,628
,379 ,436 ,601 ,391 ,628 1,000
. ,318 ,000 ,266 ,154 ,001
,318 . ,000 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 . ,012 ,000 ,000
,266 ,000 ,012 . ,000 ,001
,154 ,000 ,000 ,000 . ,000
,001 ,000 ,000 ,001 ,000 .
60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60
60 60 60 60 60 60
Y. LOYALITAS NASABAH
X1. BUKTI FISIK
X2. KEADAAN (REABILITAS)
X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF)
X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
X5. EMPATI
Y. LOYALITAS NASABAH
X1. BUKTI FISIK
X2. KEADAAN (REABILITAS)
X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF)
X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
X5. EMPATI
Y. LOYALITAS NASABAH
X1. BUKTI FISIK
X2. KEADAAN (REABILITAS)
X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF)
X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
X5. EMPATI
PearsonCorrelation
Sig.(1-tailed)
N
Y. LOYALITASNASABAH
X1. BUKTIFISIK
X2. KEADAAN(REABILITAS)
X3.KETANGGAPA
N(RESPONSIF)
X4.KEPASTIAN(JAMINAN) X5. EMPATI
� Ada hubungan antar variabel loyalitas nasabah (y) dengan variabel
keadaan (reabilitas) (x2) yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar
0,498, dengan signifikan 0,000<0,05 sedangkan variabel loyalitas
nasabah (y) dengan Empati (x5) memiliki hubungan sebesar 0,379
dengan signifikan 0,001 < 0,05. Jadi secara teoritis, karena hubungan
korelasi variabel keadaan (reabilitas) terhadap loyalitas nasabah lebih
besar dibanding dengan variabel-variabel yang lain, maka diputuskan
variabel keadaan (reabilitas) lebih berpengaruh terhadap loyalitas
nasabah dibanding variabel bebas lainnya.
� Terjadi hubungan multikolinieritas yang diantara masing-masing
variabel bebas dengan tingkat signifikansi koefisien korelasi jauh di
bawah 0,05, maka hubungan korelasi diantara masing-masing variabel
bebas tersebut adalah sangat nyata seperti yang disebutkan pada tabel
diatas.
Variables Entered/Removed b
X5. EMPATI, X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF), X1.BUKTI FISIK, X2. KEADAAN (REABILITAS), X4.KEPASTIAN (JAMINAN)
a . Enter
Model1
Variables EnteredVariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Y. LOYALITAS NASABAHb.
12
� Tabel VARIABLES ENTERED menunjukkan bahwa tidak ada variabel
yang dikeluarkan (removed). Atau dengan kata lain, semua variabel
bebas dimasukkan dalam perhitungan regresi.
Model Summaryb
,896a ,803 ,895 ,20929 1,793Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), X5. EMPATI, X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF),X1. BUKTI FISIK, X2. KEADAAN (REABILITAS), X4. KEPASTIAN(JAMINAN)
a.
Dependent Variable: Y. LOYALITAS NASABAHb.
� Angka R square adalah 0,803 Hal ini berarti 80,3% dari variabel loyalitas
nasabah bisa dijelaskan oleh variabel empati, tanggapan (responsif),
bukti fisik, keadaan (reabilitas) dan kepastian (jaminan). Dan sisanya
(100%-80,3% = 19,7%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain.
� Standard Error of Estimate adalah 0,20929 (dalam hal ini adalah
bertindak sebagai variabel loyalitas nasabah). Bila dibandingkan dengan
nilai standar deviasi variabel loyalitas penjualan pada variabel
sebelumnya adalah sebesar 0,72560, yang lebih besar dari nilai standard
error of estimate yang hanya 0,20929. Oleh karena lebih kecil dari
standar deviasi loyalitas nasabah, maka model regresi lebih bagus dalam
bertindak sebagai prediktor loyalitas nasabah dari pada Rata-rata
loyalitas nasabah itu sendiri.
ANOVAb
11,017 5 2,203 5,935 ,000a
20,046 54 ,371
31,063 59
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), X5. EMPATI, X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF), X1. BUKTIFISIK, X2. KEADAAN (REABILITAS), X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
a.
Dependent Variable: Y. LOYALITAS NASABAHb.
� Dari uji ANOVA atau F test pada tabel diatas, didapat F hitung adalah 5,935
dengan tingkat signifikansi 0,0000. Karena probabilitas (0,000) jauh
lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk
13
memprediksi tingkat loyalitas nasabah. Atau bisa dikatakan, bukti fisik,
keadaan (reabilitas), ketanggapan (responsif), kepastian (jaminan) dan
empati secara bersama-sama berpengaruh terhadap Loyalitas Nasabah.
Coefficientsa
7,433 ,909 3,476 ,000
3,059 ,194 ,046 3,302 ,000 ,525 1,904
5,809 ,230 ,506 4,509 ,000 ,575 1,741
1,285 ,181 ,218 2,575 ,001 ,326 1,598
3,237 ,227 ,184 3,044 ,000 ,386 2,593
3,553 ,286 ,295 3,930 ,000 ,511 1,958
(Constant)
X1. BUKTI FISIK
X2. KEADAAN (REABILITAS)
X3. KETANGGAPAN (RESPONSIF)
X4. KEPASTIAN (JAMINAN)
X5. EMPATI
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Y. LOYALITAS NASABAHa.
� Tabel diatas menggambarkan persamaan regresi yang dijelaskan sebagai
berikut :
Y= 7,433 + 3,059X1 + 5,809X2 + 1,285X3 + 3,237X4 + 3,553X5 + e
� Konstanta sebesar 7,433 menyatakan bahwa jika tidak ada Bukti Fisik,
Keadaan (Reabilitas), Ketanggapan (Responsif), Kepastian (Jaminan)
dan Empati maka Loyalitas Nasabah Perum Pegadaian Jombang adalah
sebesar 7.433.
� Koefisien regresi X1 (Bukti Fisik) sebesar 3,059 menyatakan bahwa
setiap penambahan (karena tanda +), bukti fisik Perum Pegadaian
Jombang akan meningkatkan loyalitas nasabah atau mempengaruhi
tingkat loyalitas sebesar 3,059.
� Koefisien regresi X2 (Keadaan/Reabilitas) sebesar 5,809 menyatakan
bahwa setiap penambahan (karena tanda +), Keadaan/Reabilitas Perum
Pegadaian Jombang akan meningkatkan loyalitas nasabah atau
mempengaruhi tingkat loyalitas sebesar 5,809.
� Koefisien regresi X3 (Ketanggapan/Responsif) sebesar 1,285
menyatakan bahwa setiap penambahan (karena tanda +),
Ketanggapan/Responsif karyawan Perum Pegadaian Jombang akan
meningkatkan loyalitas nasabah atau mempengaruhi tingkat loyalitas
sebesar 1,285.
� Koefisien regresi X4 (Kepastian/Jaminan) sebesar 3,237 menyatakan
bahwa setiap penambahan (karena tanda +), Kepastian/Jaminan
karyawan Perum Pegadaian Jombang akan meningkatkan loyalitas
nasabah atau mempengaruhi tingkat loyalitas sebesar 3,237.
14
� Koefisien regresi X5 (Empati) sebesar 3,553 menyatakan bahwa setiap
penambahan (karena tanda +), Empati Perum Pegadaian Jombang akan
meningkatkan loyalitas nasabah atau mempengaruhi tingkat loyalitas
sebesar 3,553.
� Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen
(promosi). Terlihat pada angka SIG. (singkatan dari Signifikansi atau
besaran nilai probabilitas) yang jauh di bawah 0,025. Dapat dikatakan
seluruh variabel independen signifikan, atau variabel bukti fisik, keadaan
(reabilitas), ketanggapan (responsif), kepastian (jaminan) dan empati
benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas nasabah
Perum Pegadaian Jombang.
1. Uji T
X1. (Bukti Fisik)
0 1,6721,672-
ditolak ho
3,302•
diterima ha
Thitung (3,302) > Ttabel (1,672) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
X1 (bukti fisik) berpengaruh secara signifikan terhadap Y (loyalitas nasabah).
X2. (Keadaan/Reabilitas)
0 1,6721,672-
ditolak ho
4,509•
diterima ha
Thitung (4,509) > Ttabel (1,672) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
X2 (keadaan/reabilitas) berpengaruh secara signifikan terhadap Y (loyalitas
nasabah).
15
X3. (Ketanggapan/Responsif)
0 1,6721,672-
ditolak hoDiterima ha
2,575•
Thitung (2,575) > Ttabel (1,672) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
X3 (Ketanggapan/Responsif) berpengaruh secara signifikan terhadap Y (loyalitas
nasabah).
X4. (Kepastian/Jaminan)
0 1,6721,672-
ditolak hoDiterima ha
3,044•
Thitung (3,044) > Ttabel (1,672) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
X4 (Kepastian/Jaminan) berpengaruh secara signifikan terhadap Y (loyalitas
nasabah).
X5. (Empati)
0 1,6721,672-
ditolak hoDiterima ha
3,930•
Thitung (3,930) > Ttabel (1,672) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
X5 (empati) berpengaruh secara signifikan terhadap Y (loyalitas nasabah).
Keputusan :
Dari hasil uji hipotesis dengan uji T disimpulkan variabel yang paling berpengaruh
terhadap loyalitas nasabah pada Perum Pegadaian Jombang adalah X2
16
(Keadaan/Reabilitas) dengan nilai Thitung 4,509 lebih tinggi pengaruhnya diantara
variabel-variabel independent yang lain. Jadi disimpulkan variabel X2
(Keadaan/Reabilitas) berpengaruh dominan terhadap loyalitas nasabah, sehingga
pernyataan hipotesis kedua terjawab dan terbukti.
2. Uji F
0 2,5572,557-
ditolak hoDiterima ha
5,935•
Fhitung (5,935) > Ftabel (2,557) maka diputuskan Ho ditolak dan Ha diterima atau
variabel pelayanan secara bersama-sama/parsial berpengaruh secara signifikan
terhadap Y (loyalitas nasabah). Jadi disimpulkan pernyataan pada hipotesis
pertama terjawab dan terbukti.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan analisa yang dikemukakan pada bab-bab terdahulu,
maka hasil ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Dari seluruh variabel / bukti fisik, keandalan (reabilitas), ketanggapan (nesponsif),
kepastian (jaminan), dan empati berpengaruh signifikan terhadap loyalitas
nasabah Perum Pegadaian Jombang.
2. Diantara 5 variabel yaitu bukti fisik, keandalan (reabilitas), ketanggapan
(responsive), kepastian (jaminan), dan empati yang paling dominant adalah
variabel keandalan (reabilitas).
Saran
Dari kesimpulan di atas disarankan yang kiranya bisa bermanfaat bagi
perusahaan :
1. Hendaknya perusahaan lebih memperhatikan pelayanan yang cepat dan kredit
yang mudah karena hal tersebut adalah yang paling utama diinginkan nasabah.
17
2. Hendaknya karyawan selalu bersedia untuk membantu kesulitan nasabah tentang
tata cara pinjam-meminjam di Perum Pegadaian Jombang.
3. Hendaknya perusahaan memperhatikan pelunasan kredit bagi nasabah yang diluar
kota dengan cara kerjasama pada bank-bank yang sudah ada melalui ATM.
18
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, S.W. (2003a). Konsep Pemasaran. Makalah Seminar. Surabaya 24 Februari.
Astuti, S.W. (2003b). Relationship Marketing. Makalah Seminar. Surabaya, 24 Februari.
Astuti, S.W. (2003c). Pemasaran Jasa. Surabaya, 24 Februari.
Doelhadi, E.M.A.S. (2004). Mengembangkan Kepekaan dan Cepat Tanggap Terhadap Lingkungan Melalui Pendekatan Empathy. Surabaya: Jurnal LP3T UNAIR.
Gaymnastiar, A (2004). Etika Bisnis MQ. Bandung: MQS Publishing.
Gymnastiar, A., dan Kertajaya, H (2004). Berbisnis Dengan Hati. Jakarta : MarkPlus & Co.
Perum Pegadaian. (2002). Pedoman Operasional Kantor Cabang. Jakarta.
Perum Pegadaian. (2003). Pelayanan Prima. Jakarta: 13 April.
Perum Pegadaian. (2004a). Pelanggan NOW. Jakarta.
Perum Pegadaian. (2004b). Struktur Organisasi Perum Pegadaian. Jakarta.
Perum Pegadaian. (2005). Suplemen Analisa Kredit Kelayakan Usaha Pegadaian. Divisi Usaha Syariah. Jakarta.
Rahmady, R. (2005a). Kiat Sukses Menjual Salesmanship. Surabaya: Metromedia
Mandiri Pustaka. Soeratno. (1987). Metode Riset Khusus. Jakarta: Universitas Terbuka Karunia.
Soewono, H. J. (2005). The 10 Mistakes of Sales Person. Makalah Seminar. Surabaya: May 05.
Rambat Lupiyoadi – A. HAmdani, (2004) Manajemen Pemasaran Jasa, Edisi II,
Salemba Empat, Jakarta. Tandjung, J.W. (2004). Spiritual & Relationship Sellins. Surabaya: Spirit. Sujarweni, Wiratna, V. (2004). SPSS Versi 14. Yogyakarta: Ardana Media