pengaruh metode pengajarandanpower ......terhadap kemampuan servis bawah bolavoli pada siswa...

74
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: HERLAN EFFENDHI X4606007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dothuy

Post on 21-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user i

PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER LENGAN

TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA

SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO

TAHUN AJARAN 2010/2011

SKRIPSI

Oleh:

HERLAN EFFENDHI

X4606007

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ii

PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER LENGAN

TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA

SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO

TAHUN AJARAN 2010/2011

Oleh:

HERLAN EFFENDHI

X4606007

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar SarjanaPendidikan

Jasmani Kesahatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user v

ABSTRAK

Herlan Effendhi. PENGARUH METODE

PENGAJARANDANPOWERLENGAN TERHADAP KEMAMPUAN

SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP

NEGERI 2 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2010/2011.Skripsi, Surakarta:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta,

Maret 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh metode

pengajaran servis bawah antara ketinggian net secara bertahap, jarak servis secara

bertahap, dan kombinasi antara keduanya terhadap kemampuan servis bawah

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran

2010/2011.(2) Pengaruh antara power lengan tinggi dan rendah terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Girimarto tahun ajaran 2010/2011. (3) Interaksi antara metode pengajaran dengan

power lengan terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Sampel penelitian ini

adalah siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto berjumlah 90 orang.

Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah tespower lengan dan tes kemampuan

servis bawah. Teknik analisis data yang digunakan dengan anava rancangan

faktorial 2x3 dan uji rentang nawman keuls.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)

Ada pengaruh antara Metode Ketinggian Net secara Bertahap, Metode Jarak

Servis secara Bertahap, dan Metode Kombinasi terhadap kemampuan servis

bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari hasil

analisis data menunjukkan Fhitung= 6,380 >dari Ftabel=3,11 dengan taraf

signifikansi 5%.(2) Ada pengaruh antara power lengan tinggi dan rendah terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Girimarto. Dari hasil analisis data menunjukkan Fhitung= 11,63 >dari Ftabel

=3,96 dengan taraf signifikansi 5%.(3) Ada interaksi antara metode pengajaran

dan power lengan terhadap kemampuan servis bawah bolavoli pada siswa putra

kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari hasil analisis data menunjukkan

Fhitung= 3,169 >dari Ftabel=3,11 dengan taraf signifikansi 5%.

Page 6: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vi

Page 7: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

ABSTRACT

Herlan Effendhi. EFFECT OF METHOD OF TEACHING AND

POWER SERVICE UNDER THE ARM ON THE ABILITY OF STUDENTS

BOLAVOLI CLASS VIII BOYS SMP NEGERI 2 GIRIMARTO ACADEMIC

YEAR 2010/2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and

Education,University of Surakarta Eleven March, March 2011.

The purpose of this study is to determine: (1) Effect of method of

teaching service under the net height in stages, gradually distance service, and a

combination of service capability under bolavoli the son of the eighth grade

students of SMP Negeri 2 Girimarto academic year 2010/2011. (2) Effect of high-

and low-power arm of the service capability under bolavoli son in eighth grade

students of SMP Negeri 2 Girimarto academic year 2010/2011. (3) The interaction

between teaching methods with a power arm on the ability of service under

bolavoli.

This research uses experimental methods. The sample of this research is

the son of the eighth grade students of SMP Negeri 2 Girimarto numbered 90

people. Sampling technique using a stratified random sampling. Data collection

techniques used were test arm power and test the ability of service below. Data

analysis techniques used by Anova 2x3 factorial design and test a range of

nawman keuls.Based on research results can be obtained conclusions are as

follows: (1) There is the influence of the Gradual Method Net Elevation, Distance

Services in Gradual Method, and Method Combination of service capability under

bolavoli son in eighth grade students of SMP Negeri 2 Girimarto. From the

analysis of data showed Fcount = 6.380> Ftable = 3.11 with significance level of

5%. (2) There is the influence of high-and low-power arm of the service capability

under bolavoli son in eighth grade students of SMP Negeri 2 Girimarto. From the

analysis of data showed Fcount = 11.63> Ftable = 3.96 with significance level of

5%. (3) There is interaction between teaching methods and the power arm of the

service capability under bolavoli son in eighth grade students of SMP Negeri 2

Girimarto. From the analysis of data showed Fcount = 3.169> Ftable = 3.11 with

significance level of 5%.

vi

Page 8: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user vii

MOTTO

Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling berguna bagi orang lain

( HR. Al Qodla’iy )

Kau mungkin saja kecewa jika percobaanmu gagal, tetapi kau pasti

takkan berhasil jika tidak mencoba.

( Beverly Sills)

Tetap berusaha dan terus berusaha sekalipun kau bukan orang cerdas

(Penulis)

Page 9: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user viii

Page 10: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Almamater

SMP Negeri 2 Girimarto

Bapak dan Ibu Tercinta

Rekan-rekan penjaskesrek

angkatan ‘06

Adik-adik JPOK FKIP UNS

Seseorang yang menantiku

Page 11: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user x

KATA PENGANTAR

Dengan diucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga dapat diselesaikan penulisan

skripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh

karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada yang

terhormat:

1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga

dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

3. Drs. H. Sunardi, M.Kes. selaku Ketua Program Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Sarwono, M.S.sebagai pembimbing I yang dengan sabar memberikan

bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Waluyo, S.Pd.M.Or. sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.

6. Kepala sekolah SMP Negeri2 Girimarto yang telah memberikan izin untuk

mengadakan penelitian.

7. Guru SMP Negeri 2Girimarto yang telah membantu dalam penelitian.

8. Siswa putera kelas VIII yang telah bersedia sebagai sampel penelitian.

9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.

Semoga semua amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang

Maha Esa. Akhirnya berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat.

Surakarta, Maret 2011

Page 12: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xi

DAFTAR ISI

JUDUL .............................................................................................................. i

PENGAJUAN ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ............................................................................................... iii

PENGESAHAN ................................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................................................ v

MOTTO ............................................................................................................ vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ............................................................................. 5

D. Perumusan Masalah ............................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

F. Manfaat Hasil Penelitian ....................................................................... 6

BAB II. LANDASAN TEORI .......................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................... 7

1. Permainan Bolavoli .......................................................................... 7

2. Servis Bawah dalam Permainan Bolavoli ........................................ 10

3. Teori dan Metode Pengajaran ........................................................... 14

4. Power Lengan dan Metode Pengajaran Servis Bawah ..................... 25

B. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 29

1. Pengaruh Metode Ketinggian Net secara Bertahap, Metode Jarak

Servis secara Bertahap danMetode Kombinasiterhadap

Page 13: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xii

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli.................................................30

2. PengaruhPower LenganterhadapKemampuan

Servis Bawah Bolavoli....................................................................... 31

3. Interaksi antara Metode Pengajaran dengan Power Lengan

terhadapKemampuan Servis Bawah Bolavoli................................... 31

C. Perumusan Hipotesis ............................................................................. . 32

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................... . 33

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... . 33

B. Rancangan Penelitian ............................................................................ .. 34

C. VariabelPenelitian ................................................................................. . 35

D. Definisi Operasional Variabel ............................................................... . 35

E. Populasi dan Sampel ............................................................................. . 36

F. Treatment .............................................................................................. . 37

G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... . 38

H. Teknik Analisis Data ............................................................................. . 39

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ . 45

A. Deskripsi Data ........................................................................................ . 46

B. Uji Prasyarat Analisis ............................................................................. . 48

C. Pengujian Hipotesis ................................................................................ . 50

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................. . 52

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ........................................... . 57

A. Simpulan ................................................................................................. .57

B. Implikasi ................................................................................................. .. 57

C. Saran ....................................................................................................... . .58

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... .. 59

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................ .. 61

Page 14: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Rangkaian Gerakan Servis Bawah ................................................... 13

Page 15: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Data Kemampuan

Servis bawah Bolavoli.......................................................................... 46

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data................................................................... 49

Tabel 3. Tabel Hasil Uji Bartlett....................................................................... 49

Tabel 4.Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor 2 x 3............................ 50

Tabel 5.Ringkasan Hasil Analisis Rentang Newman Keuls.............................. 51

Tabel 6.Pengaruh Sederhana, Pengaruh Utama, Dan Interaksi

Faktor Utama Terhadap Peningkatan Kemampuan Servis

Bawah Bolavoli.................................................................................... 55

Page 16: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Petunjuk Pelaksanaan Tes ............................................................ .61

Lampiran 2. Program Pengajaran dengan Metode Ketinggian Net

secaraBertahap............................................................................... 64

Lampiran 3. Program Pengajaran dengan Metode Jarak Servis

secara Bertahap ................................................................................................. 67

Lampiran 4. Program Pengajaran dengan Metode Kombinasi Ketinggian

Net dan Jarak Servis secara Bertahap ............................................................... 70

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pengajaran

Ketinggian Net secara Bertahap..................................................... 73

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pengajaran Jarak

Servis secara Bertahap.................................................................... 86

Lampiran 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Metode Pengajaran

Kombinasi....................................................................................... 99

Lampiran 8. Jadwal Treatment .......................................................................... 112

Lampiran 9. Tes Power Lengan ........................................................................ 113

Lampiran 10. Data Hasil Tes Awal Kemampuan Servis Bawah Bolavoli ....... 122

Lampiran 11. Data Hasil Tes Akhir Kemampuan Servis Bawah Bolavoli ....... 125

Lampiran 12. Uji Reliabilitas.............................................................................128

Lampiran 13. Uji Normalitas............................................................................. 136

Lampiran 14. Uji Homogenitas.......................................................................... 146

Lampiran 15. Uji Analisis Varians..................................................................... 149

Lampiran 15. Uji Lanjut Newman – Kleus........................................................ 152

Lampiran 16. Dokumentasi................................................................................ 153

Page 17: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan jasmani merupakan alat dalam usaha pencapaian tujuan

pendidikan, yang sangat berperan terhadap pembentukan dan perkembangan

manusia melalui aktivitas jasmani dan olahraga terpilih. Aktivitas jasmani atau

gerak tubuh merupakan media dalam pendidikan jasmani. Aktivitas gerak sebagai

sarana untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani yang telah dituangkan dalam

Garis Besar Program Pengajaran (GBPP).

Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

lembaga-lembaga pendidikan baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah

Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK). Pendidikan jasmani mempunyai tujuan untuk

mengembangkan kemampuan jasmani anak dan potensi lainnya meliputi afektif,

kognitif dan psikomotor. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendidikan

jasmani harus diajarkan dengan baik dan benar sesuai dengan jenjang pendidikan

masing-masing.

Berkaitan dengan pembelajaran pendidikan jasmani, penelitian ini akan

mengambil objek penelitian pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2

Girimarto. Materi pokok yang wajib diajarkan meliputi cabang olahraga atletik,

senam, dan permainan. Sedangkan materi pilihan merupakan materi yang dapat

dipilih sesuai dengan kemampuan, situasi dan kondisi sekolah masing-masing.

Bolavoli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk

dalam materi pokok pendidikan jasmani yang diajarkan di SMP Negeri 2

Girimarto. Salah satu teknik dasar bolavoli yang diajarkan di SMP Negeri 2

Girimarto adalah servis. Berkaitan dengan pengajaran servis, penelitian ini

memfokuskan pada pokok bahasan servis bawah.

Page 18: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Guru penjasorkes di SMP Negeri 2 Girimarto menyatakan bahwa,

pengajaran servis bawah di SMP Negeri 2 Girimarto belum menunjukkan hasil

seperti yang diharapkan. Faktanya tidak jarang para siswa kurang mampu

melakukan servis bawah, terlebih-lebih untuk siswa putri kadang tidak mampu

menyeberangkan bola ke daerah permainan lawan. Sebaliknya bagi siswa putra

umumnya mampu melakukan servis bawah, tetapi hanya sekedar melewatkan bola

tanpa memperhitungkan tingkat efektivitas servis bawah yang dilakukan. Karena

kemampuan individu siswa putra dan putri berbeda, maka penelitian ini hanya

meneliti kemampuan servis bawah pada siswa putra.

Pada umumnya kemampuan siswa putra di SMP Negeri 2 Girimarto

sebagian besar belum memiliki kesiapan yang memadahi dalam pengajaran servis

bawah bolavoli. Kondisi yang demikian perlu mendapat perhatian dan solusi yang

tepat agar siswa dapat melakukan servis bawah dengan baik dan efektif. Seorang

guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang tepat sesuai dengan kondisi

perkembangan motorik siswa. Jika tugas ajar dianggap sukar, maka harus

dilakukan atau disusun dari cara yang mudah dan sederhana, kemudian secara

bertahap ditingkatkan ke yang lebih sulit atau kompleks. Dalam hal ini Rusli

Lutan dan Adang Suherman (2000: 68) berpendapat, “Perluasan isi atau materi

maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar secara progresif dari yang mudah

ke yang sukar atau dari yang sederhana ke yang kompleks”. Pada penelitian yang

relevan disebutkan kelebihan dan kelemahan pembelajaran ketinggian net secara

bertahap dan jarak servis secara bertahap yang dikemukakan Dudung Kurniawan

(2006: 27-30) bahwa,

Kelebihan pembelajaran servis atas dengan ketinggian net secara bertahap

antara lain: (1) meningkatkan motivasi belajar siswa karena net yang lebih

rendah, sehingga siswa merasa mampu melakukan servis atas, (2) dapat

meminimalkan bola menyangkut net, (3) meningkatkan kepekaan atau

konsistensi pukulan untuk menyeberangkan bola ke daerah permainan

lawan. Sedangkan kelemahan pembelajaran servis atas dengan ketinggian

net secara bertahap antara lain: (1) bola dapat menyangkut net, karena jarak

servis yang jauh (9 m) dan siswa belum memiliki kekuatan yang memadahi,

(2) siswa akan sulit mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan karena

jarak servis yang cukup jauh.

Page 19: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kelebihan pembelajaran servis atas dengan jarak servis secara bertahap

antara lain: (1) siswa lebih mudah menyeberangkan bola ke daerah

permainan lawan karena jarak servis yang lebih dekat, (2) tenaga yang

dikerahkan atau dikeluarkan lebih sedikit atau efisien, (3) servis dapat

diarahkan ke bagian tempat dalam lapangan permainan lawan, (4) dapat

meminimalkan bola menyangkut net, (5) meningkatkan motivasi yang

tinggi, sehingga lebih senang dan servis atas dapat dilakukan secara

berulang-ulang, (6) peningkatan jarak servis yang dilakukan secara bertahap

memberikan dampak yang lebih baik karena siswa-siswa lebih cepat

beradaptasi sehingga setelah mencapai jarak servis yang sebenarnya tidak

dirasakan dan servis dapat dilakukan dengan baik. Sedangkan kelemahan

pembelajaran servis atas dengan jarak servis secara bertahap antara lain:

jarak servis yang terlalu dekat dengan net mengakibatkan net akan kelihatan

tinggi sehingga servis bawah cenderung melambung tinggi, sehingga hal ini

kurang efektif terhadap hasil servis.

Jika dilihat dari kelebihan dan kelemahannya, kedua metode pembelajaran

ketinggian net dan jarak servis tersebut masih ada sangkut-pautnya (relevan).

Maka dari itu untuk memperbaharui metode pembelajaran dengan ketinggian net

dan jarak servis secara bertahap dapat dilakukan dengan cara mengkombinasikan

kedua metode pembelajaran tersebut, selain itu karena pada penerapan metode

pembelajaran lebih menekankan pada keaktifan guru dalam menyampaikan materi

maka penelitian ini mengubah metode pembelajaran menjadi metode pengajaran.

Sehingga ada tiga metode pengajaran yang dicobakan pada penelitian ini, yaitu

ketinggian net secara bertahap, jarak servis secara bertahap, dan kombinasi antara

keduanya.

Dari ketiga metode pengajaran ketinggian net secara bertahap, jarak servis

secara bertahap, dan kombinasi antara keduanya belum diketahui metode mana

yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan servis bawah

bolavoli. Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari ketiga metode pengajaran

servis bawah tersebut perlu dikaji dan diteliti lebih mendalam baik secara teori

maupun praktek melalui penelitian eksperimen. Untuk membuktikan metode

pengajaran mana yang lebih baik pengaruhnya antara ketinggian net secara

bertahap, jarak servis secara bertahap, dan kombinasi antara keduanya, ketiga

metode pengajaran tersebut dicobakan pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2

Girimarto tahun ajaran 2010/2011.

Page 20: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Selain penerapan metode pengajaran yang tepat, faktor individu juga sangat

dominan berpengaruh terhadap peningkatan penguasaan kemampuan

keterampilan servis bawah yang dipelajari. Dalam hal ini A. Sarumpaet, Zulfar

Djazet, Parno dan Imam Sadikun (1992: 95) berpendapat bahwa, “Servis adalah

pukulan pertama yang mengawali rentetan bolak-baliknya bola dalam permainan”.

Dalam melakukan servis bawah kemampuan individu sangatlah penting. Beberapa

faktor individu yang dibutuhkan dalam melakukan servis bawah antara lain

adalah kekuatan dan kecepatan, gabungan dari kekuatan dan kecepatan akan

menghasilkan power.

Power lengan merupakan salah satu kemampuan kondisi fisik yang berperan

penting dalam permainan bolavoli. Dalam melakukan servis bolavoli, power

lengan sangat dibutuhkan untuk menambah kecepatan bola yang masuk ke daerah

lawan. Di SMP Negeri 2 Girimarto, power lengan yang dimiliki masing-masing

siswa berbeda, ada siswa yang memiliki power lengan tinggi dan ada yang

memiliki power lengan rendah.

Permasalah yang telah dikemukakan di atas merupakan dasar yang melatar

belakangi judul “Pengaruh Metode Pengajaran dan Power Lengan Terhadap

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli Pada Siswa Putra kelas VIII SMP Negeri 2

Girimarto Tahun Ajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Penguasaan teknik servis bawah bolavoli siswa putra kelas VIII SMP Negeri

2 Girimarto tahun ajaran 2010/2011 masih rendah, maka dari itu perlu

ditingkatkan.

2. Perlunya solusi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan servis bawah

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran 2010/2011.

Page 21: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

3. Belum diketahui pengaruh metode pengajaran dengan ketinggian net secara

bertahap, jarak servis secara bertahap, dan kombinasi antara keduanya

terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

4. Power lengan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto terhadap

kemampuan servis bawah.

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap permasalahan penelitian,

masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Pengaruh metode pengajaran dengan ketinggian net secara bertahap, jarak

servis secara bertahap, dan kombinasi antara keduanya terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli.

2. Power lengan siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto terhadap

kemampuan servis bawah.

3. Interaksi antara metode pengajaran dengan power lengan terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, dapat

dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah metode pengajaran servis bawah dengan metode ketinggian net

secara bertahap (MKNB), metode jarak servis secara bertahap (MJSB), dan

metode kombinasi antara keduanya (MK) berpengaruh terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto

tahun ajaran 2010/2011?

2. Apakah power lengan tinggi dan rendah berpengaruh terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli pada siswa putra SMP Negeri 2 Girimarto?

3. Adakah interaksi antara metode pengajaran dengan power lengan terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli?

Page 22: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, penelitian ini

mempunyai tujuan untuk mengetahui:

1. Pengaruh metode pengajaran servis bawah dengan metode ketinggian net

secara bertahap (MKNB), jarak servis secara bertahap (MJSB), dan

kombinasi antara keduanya (MK) terhadap kemampuan servis bawah bolavoli

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran 2010/2011.

2. Pengaruh power lengan tinggi dan rendah terhadap kemampuan servis bawah

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran

2010/2011.

3. Interaksi antara metode pengajaran dengan power lengan terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli.

F. Manfaat Penelitian

Berkaitan dengan permasalahan dan tujuan penelitian tersebut di atas,

diharapkan penelitian ini memberikan manfaat antara lain:

1. Dapat meningkatkan kemampuan servis bawah bolavoli siswa putra kelas

VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran 2010/2011 yang dijadikan obyek

penelitian.

2. Sebagai masukan untuk dijadikan pedoman guru penjasorkes di SMP Negeri

2 Girimarto pentingnya pengajaran yang tepat dan disesuaikan dengan

kondisi dan perkembangan siswa, sehingga pengajaran dapat berhasil dengan

baik.

3. Bagi peneliti dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam bidang

penelitian ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.

Page 23: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Bolavoli

a. Pengertian Bolavoli

Bolavoli merupakan olahraga permainan yang sudah berkembang dan

banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Bolavoli adalah olahraga

permainan yang dalam pelaksanaannya bola dipantulkan sebelum bola menyentuh

tanah.

Menvoli atau memantulkan bola merupakan karakteristik permainan

bolavoli. Dalam memainkan bola atau memantulkan bola sebanyak-banyaknya

tiga kali. Setelah tiga kali pantulan, bola harus diseberangkan ke daerah

permainan lawan. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar bermain bolavoli yang

dikemukakan A. Sarumpaet, Zulfar Dzaet, Parno, dan Imam Sadikun (1992: 86)

bahwa, “Prinsip bermain bolavoli adalah memainkan bola dengan menvoli

(memukul dengan tangan) dan berusaha menjatuhkannya ke dalam lapangan

permainan lawan dengan menyeberangkan bola lewat atas net atau jaring, dan

mempertahankannya agar bola tidak jatuh di lapangan sendiri”. Hal senada

dikemukakan M. Yunus (1992: 2) “Aturan dasar lainnya, bola boleh

dimainkan/dipantulkan dengan temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut

sebelum diseberangkan ke daerah lawan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, bolavoli

merupakan olahraga permainan yang dalam pelaksanaan permainannya bola

dipantulkan. Masing-masing regu harus memantulkan bola sebanyak-banyaknya

tiga kali dan setelah tiga kali sentuhan bola harus diseberangkan melewati net ke

daerah permainan lawan sesulit mungkin. Agar permainan bolavoli dapat berjalan

dengan baik dan lancar, maka harus menguasai unsur-unsur dasar permainan

bolavoli, yaitu teknik dasar bermain bolavoli.

Page 24: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

b. Teknik Dasar Bermain Bolavoli

Menguasai teknik dasar bermain bolavoli merupakan syarat utama agar

dapat bermain bolavoli dengan baik. Teknik dasar bolavoli merupakan

serangkaian gerakan yang harus dilakukan dalam permainan bolavoli. Berkaitan

dengan teknik dasar bolavoli Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 187)

menyatakan, “Teknik dasar permainan bolavoli merupakan permainan untuk

melakukan bentuk-bentuk gerakan yang berhubungan dengan permainan

bolavoli”. Menurut Sunardi (2006: 16) menyatakan, “Teknik dasar bolavoli

adalah proses melahirkan keaktifan jasmani dan pembuktian suatu praktek dengan

sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang permainan

bolavoli”.

Berdasarkan pengertian teknik dasar permainan bolavoli yang dikemukakan

dua ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar bermain bolavoli

merupakan suatu proses gerak tubuh yang dibuktikan dengan praktek yang

dilakukan dengan efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang pasti guna

mencapai hasil yang baik dalam permainan bolavoli. Teknik permainan bolavoli

merupakan aktifitas jasmani yang menyangkut cara memainkan bola dengan

efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk

mencapai suatu hasil yang optimal. Banyak manfaat yang diperoleh dengan

menguasai teknik dasar bolavoli baik secara individu maupun kolektif. A.

Sarumpaet dkk. (1992: 87) menyatakan, “Penguasaan teknik dasar bolavoli

merupakan salah satu unsur yang menyatakan menang atau kalahnya suatu regu

dalam pertandingan”. Sedangkan Sunardi (2000: 16) menyatakan, “Tenik dasar

bolavoli harus betul-betul dipelajari terlebih dahulu guna dapat mengembangkan

mutu permainan bolavoli”. Untuk mencapai prestasi bolavoli yang maksimal,

maka macam-macam teknik dasar bolavoli harus dilatih sejak dini.

c. Pentingnya Penguasaan Teknik Dasar Bolavoli

Hal yang mendasar dan harus dikuasai agar dapat bermain bolavoli adalah

menguasai macam-macam teknik dasar bolavoli. Tanpa menguasai teknik dasar

bolavoli tidak mungkin mencapai prestasi bolavoli yang optimal. Dalam hal ini A.

Page 25: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Sarumpaet dkk. (1992: 87) menyatakan, “Teknik dasar dalam permainan bolavoli

harus benar-benar dikuasai terlebih dahulu, agar dapat mengembangkan mutu

permainan, lancar dan teratur”.

Penguasaan teknik dasar bolavoli merupakan unsur yang sangat mendasar

untuk mencapai prestasi bolavoli, selain faktor fisik, taktik dan mental. Teknik

dasar bolavoli merupakan faktor utama yang harus dikembangkan melalui latihan

yang baik dan teratur. Berkaitan dengan teknik dasar bolavoli M. Yunus (1992:

68) menyatakan, “Teknik dalam permainan bolavoli dapat diartikan sebagai cara

memainkan bola dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan

yang berlaku untuk mencapai hasil yang optimal”. Menurut Sunardi (2006: 16)

bahwa, “Teknik dasar bolavoli adalah proses melahirkan keaktifan jasmani dan

pembuktian suatu praktek dengan sebaik-baiknya untuk menyelesaikan tugas yang

pasti dalam cabang permainan bolavoli”.

Berdasarkan pengertian teknik dasar bolavoli yang dikemukakan dua ahli

tersebut dapat disimpulkan bahwa, teknik dasar permainan bolavoli merupakan

suatu proses gerak tubuh yang dibuktikan dengan praktek yang dilakukan dengan

sebaik mungkin dalam arti efektif dan efisien untuk menyelesaikan tugas yang

pasti guna mencapai hasil yang baik dalam permainan bolavoli. Teknik permainan

bolavoli merupakan aktivitas jasmani yang menyangkut cara memainkan bola

dengan efektif dan efisien sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk

mencapai suatu hasil yang optimal.

Penguasaan teknik dasar bermain bolavoli mempunyai peran penting dalam

usaha mencapai prestasi yang optimal. Seorang pemain yang menguasai teknik

dasar bolavoli dengan baik akan mendukung penampilannya baik secara individu

maupun secara kolektif. M. Yunus (1992: 68) menyatakan, “Seni dalam

permainan bolavoli terlihat dari pemain yang sudah menguasai teknik tinggi

hingga menyerupai akrobatik dengan pukulan-pukulan dan tipu muslihat yang

indah serta mempesona para penonton yang menyaksikannya”. Menurut A.

Sarumpaet dkk. (1992 :87) bahwa, “Penguasaan teknik dasar bolavoli merupakan

salah satu unsur yang menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam

Page 26: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pertandingan. Oleh karena itu, teknik dasar tersebut harus benar-benar dikuasai

terlebih dahulu, agar dapat mengembangkan mutu permainan, lancar dan teratur”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, penguasaan

teknik dasar bolavoli mempunyai peran penting baik secara individual maupun

secara kolektif dalam bermain bolavoli di samping faktor fisik, taktik dan mental.

Dengan menguasai teknik dasar bolavoli akan mendukung penampilan seorang

pemain lebih baik, dan secara kolektif dapat mempengaruhi menang atau kalahnya

suatu tim dalam pertandingan. Setiap pemain harus mengerti dan memahami

peraturan dasar permainan bolavoli, sehingga akan terhindar dari kesalahan

teknik. Kesalahan teknik yang dilakukan seorang pemain akan merugikan timnya

dan menguntungkan pihak lawan.

2. Servis Bawah dalam Permainan Bolavoli

a. Fungsi Servis Bawah dalam Permainan Bolavoli

Teknik dasar dalam permainan bolavoli terus berkembang. Pada awalnya

servis merupakan penyajian bola pertama sebagai tanda dimulainya permainan.

Seiring dengan perkembangan permainan bolavoli dan penerapan teknik dan

strategi permainan bolavoli, pukulan servis memiliki fungsi ganda yaitu sebagai

tanda dimulainya permainan dan sebagai serangan pertama bagi regu yang

melakukan servis. Departemen Pendidikan Pelatihan Bolavoli Amerika Serikat

(2008: 90) mengemukakan bahwa, “Selain menempatkan bola dalam permainan,

servis juga dapat menjadi suatu cara efektif bagi sebuah tim untuk mencetak nilai

dengan cepat”. Sedangkan menurut Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992:

187) bahwa, “Servis sudah bukan saja sebagai tindakan untuk menghidupkan bola

ke dalam permainan, melainkan juga merupakan suatu serangan yang pertama

bagi pihak yang melakukan servis”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, servis dalam

permainan bolavoli memiliki fungsi utama yaitu sebagai serangan pertama untuk

mendapatkan point. Dengan sistem penilaian rellypoint, maka servis mempunyai

pengaruh besar terhadap jalannya seluruh permainan. Seperti Dieter Beutelstahl

Page 27: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

(2007: 8) bahwa, “Servis yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya

pertandingan”. Hal ini artinya angka atau point dapat dihasilkan melalui servis

yang baik bahkan dapat menentukan menang atau kalahnya suatu tim. Tetapi

kegagalan servis juga menguntungkan pihak lawan, yaitu bola berpindah dan

lawan mendapatkan angka. Oleh karena itu, dalam melakukan servis hendaknya

lebih berhati-hati agar bola dapat masuk ke daerah permainan lawan dan lawan

sulit untuk menerimanya. A. Sarumpaet dkk. (1992: 95) menyatakan, “Tujuan

permainan bolavoli adalah memukul bola melewati jaring ke dalam daerah lawan

sedemikian rupa, sehingga lawan sulit atau tidak dapat mengembalikannya”. Oleh

karena itu, dalam melakukan servis harus dibuat sesulit mungkin agar lawan sulit

mengembalikan atau bahkan langsung mati.

Kunci keberhasilan pukulan servis yaitu bola dapat menyeberang melewati

net, laju bola sulit diantisipasi lawan dan diarahkan pada titik kelemahan lawan.

Kemampuan seorang pemain melakukan pukulan servis yang sulit atau mengarah

pada titik kelemahan lawan, maka akan menyulitkan lawan untuk menerimanya

atau bahkan lawan langsung mati.

b. Jenis-jenis Servis Bawah

Berdasarkan cara pelaksanaanya, servis bolavoli dibedakan menjadi dua

salah satunya servis bawah (underhand servis). Servis bawah merupakan bentuk

servis yang sederhana dan tujuan servis tangan bawah biasanya hanya

menyeberangkan menyeberangkan bola kedaerah permainan lawan. Seperti

dikemukakan M. Yunus (1992: 69) bahwa, “Servis tangan bawah adalah servis

yang sangat sederhana dan di ajarkan terutama untuk pemula. Gerakannya lebih

alamiah dan tenaga yang dibutuhkan tidak terlalu besar”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, servis bawah kurang memiliki

efektivitas untuk melakukan serangan, jika dibanding dengan servis atas. Hal ini

karena, servis bawah tidak mungkin dapat mempercepat laju bola, sehingga lawan

mudah untuk menerimanya. Berdasarkan putarannya servis bawah dibedakan

menjadi beberapa macam. Sunardi (2006: 18) mengelompokkan jenis servis

bawah menurut putarannya yaitu, “Back spin, out side spin, in side spin, cuting

Page 28: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

underhand(memotong), dan floating underhand(mengapung)”. Berdasarkan

macam-macam jenis servis bawah tersebut, maka membelajarkan servis bawah

bagi siswa pemula adalah langkah yang harus dilakukan untuk menuju pada

permainan yang menuntut keterampilan servis yang baik agar nantinya siswa

mampu melakukan servis sebagai serangan. Hal terpenting dan harus diperhatikan

dalam melakukan servis bawah bolavoli yaitu harus dilakukan seefektif dan

sesulit mungkin agar lawan tidak dapat menerimanya untuk selanjutnya menyusun

serangan.

Ketepatan dan kekuatan penempatan bola dalam melakukan servis

merupakan hal penting untuk memperoleh hasil yang optimal. Apabila pemain

mampu mengarahkan servisnya ke tempat yang tidak dijaga atau pemain yang

paling lemah, maka servis akan berhasil dengan baik. Hal ini karena, lawan tidak

mempunyai kesempatan menyusun serangan karena servis yang tidak sempurna

atau bahkan lawan langsung mati.

c. Teknik Servis Bawah

Teknik merupakan rangkuman metode yang dipergunakan dalam melakukan

gerakan dalam suatu cabang olahraga. Teknik juga merupakan suatu proses

gerakan dan pembuktian dalam suatu cabang olahraga, atau dengan kata lain

teknik merupakan pelaksanaan suatu kegiatan secara efektif dan rasional yang

memungkinkan suatu hasil yang optimal.

Keberhasilan servis bawah tidak terlepas dari penguasaan teknik yang baik

dan benar. Teknik yang benar akan menghasilkan pukulan servis yang baik dan

efektif. Sedangkan kesalahan teknik servis adalah sebuah kegagalan, sehingga

akan menguntungkan pihak lawan. Berkaitan dengan teknik servis bawah, M.

Yunus (1992: 68) mengelompokkan teknik servis bawah terdiri tiga bagian yaitu,

“(1) sikap permulaan, (2) gerakan pelaksanaan dan (3) gerak lanjut”. Untuk lebih

jelasnya berikut ini diuraikan teknik pelaksanaan servis bawah sebagai berikut:

Page 29: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Sikap Permulaan

Sikap permulaan servis bawah yaitu: berdiri didaerah servis menghadap ke

lapangan, bagi yang tidak kidal kaki kiri di depan dan bagi yang kidal sebaliknya.

Bola dipegang pada tangan kiri, tangan kanan boleh menggenggam atau dengan

telapak tangan terbuka, lutut agak ditekuk sedikit dan berat badan berada di

tengah.

2) Gerakan Pelaksanaan

Gerakan pelaksanaan servis bawah yaitu: bola dilambungkan di depan

pundak kanan, setinggi 10 sampai 20 cm dan pada saat yang bersamaan tangan

kanan ditarik ke belakang, kemudian diayunkan ke arah depan atas dan mengenai

bagian belakang bawah bola.

3) Gerak Lanjut (Followthrough)

Gerak lanjut dari pukulan servis bawah yaitu: setelah memukul bola diikuti

dengan memindahkan berat badan ke depan, dengan melangkahkan kaki kanan ke

depan dan segera masuk ke lapangan untuk mengambil posisi dengan sikap siap

normal, siap untuk menerima pengembalian atau serangan dari pihak lawan.

Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi rangkaian pelaksanaan servis

bawah sebagai berikut:

Gambar 1. Rangkaian Gerakan Servis Bawah

(Roji, 2007: 11)

Page 30: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

3. Teori dan Metode Pengajaran

a. Pengertian Pengajaran

Istilah pembelajaran sama dengan instructional atau pengajaran. Menurut

Nana Sudjana (2009: 29) bahwa, “Mengajar merupakan proses memberikan

bimbingan/bantuan kepada siswa dalam melakukan proses belajar”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pengajaran diartikan sebagai

perbuatan mengajar tentu ada yang mengajar yaitu guru dan ada yang diajar atau

belajar yaitu siswa. Dengan demikian pengajaran diartikan sama dengan

perbuatan belajar oleh siswa dan mengajar oleh guru. Mengajar merupakan

aktivitas kompleks. Tujuan utamanya ialah agar terjadi aktivitas belajar pada

siswa, dan tanggung jawab utama dari pihak guru yaitu mengarahkan dan

memperlancar proses mengajar-belajar. Kadang-kadang proses belajar itu

mengalami kelambanan seperti tercermin pada grafik kemajuan belajar. Dalam

situasi yang demikian, guru yang bersangkutan bertanggung jawab untuk

melakukan penyesuaian kembali pengalaman belajar yang cocok bagi para

siswanya berdasarkan prinsip-prinsip paedagogis, tujuan yang ingin dicapai,

pengetahuannya tentang keadaan siswa, bahkan juga isi pelajaran dan

kelangsungan proses mengajar-belajar itu sendiri.

Kegiatan mengajar selalu terkait langsung dengan tujuan yang jelas. Ini

berarti, proses mengajar itu tidak begitu bermakna jika tujuannya tidak jelas. Jika

tujuan tidak jelas, maka isi pengajaran berikut metode mengajar juga tidak

mengandung makna apa-apa. Oleh karena itu seorang guru harus mengajari benar-

benar keterkaitan antara tujuan, pengalaman belajar, metode, dan bahkan cara

mengukur perubahan atau kemajuan yang dicapai.

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam proses mengajar-

belajar, maka seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar yang cocok

untuk mencapai tujuan yang dimaksud. Seorang guru harus memiliki ide atau cara

mengajar yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada, agar tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai dengan baik.

Page 31: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang yang memiliki

pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk

memberikan suatu pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Kegiatan mengajar

meliputi penyampaian pengetahuan, menularkan sikap, kecakapan atau

keterampilan yang diatur sesuai dengan lingkungan yang menghubungkannya

dengan subyek yang sedang belajar. Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000: 3)

menyatakan bahwa, “Mengajar adalah upaya guru dalam memberikan rangsangan,

bimbingan, pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar”.

Pendapat lain dikemukakan Rusli Lutan (1988: 376) bahwa,

Pengajaran merupakan seperangkat kegiatan sengaja dan berencana dari

seorang atau person (P) yang memiliki kelebihan pengetahuan atau

keterampilan untuk disampaikan kepada orang lain sebagai sasaran atau

obyek (O), yang belum berkembang pengetahuan, keterampilan atau bahkan

sifat-sifat biologis tertentu, dan informasi atau keterampilan itu disampaikan

melalui saluran atau metode tertentu, yang kemudian mendapat respon dari

obyek sekaligus berperan sebagai subyek.

Berdasarkan batasan mengajar yang dikemukakan dua ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa, mengajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks yang di

dalamnya terdapat beberapa komponen yang saling berkaitan yang bertujuan

untuk mempengaruhi atau meningkatkan pengetahuan atau keterampilan siswa

menjadi lebih baik. Ditinjau dari pelaksanaannya, unsur pokok dalam proses

mengajar terdiri beberapa elemen yaitu: (1) guru yang berpengalaman dan

terampil, (2) siswa yang sedang berkembang, (3) informasi atau keterampilan, (4)

saluran atau metode penyampaian informasi/keterampilan dan, (5) respon atau

perubahan perilaku pada siswa. Hasil belajar dapat dicapai dengan baik, maka

sesorang guru bertugas mengelola proses pengajaran berupa aktivitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan.

Pengaturan lingkungan belajar bertujuan agar siswa terlibat secara aktif

dalam proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu menerapkan cara

mengajar yang efektif. Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa

kemampuan dalam menyampaikan tugas ajar, agar tujuan pengajaran dapat

berhasil. Hal yang terpenting dan harus diperhatikan dalam mengajar yaitu, guru

Page 32: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

harus mampu menerapkan metode mengajar yang tepat dan mampu

membelajarkan siswa menjadi aktif melaksanakan tugas ajar yang diberikan.

b. Metode Mengajar

Mengajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang yang

memiliki pengetahuan atau keterampilan yang lebih dari pada yang diajar, untuk

memberikan suatu pengertian, kecakapan, atau ketangkasan. Seperti dikemukakan

Nana Sudjana (2009: 72) bahwa, “Kegiatan mengajar berhubungan dengan cara

guru menjelaskan bahan kepada siswa”.

Untuk menyajikan seperangkat kegiatan pembelajaran agar tujuan

pembelajaran tercapai, salah satunya adalah metode mengajar. Berkaitan dengan

metode mengajar, Nana Sudjana (2009: 76) berpendapat, “Metode mengajar

adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa

pada saat berlangsungnya pengajaran”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, metode mengajar merupakan suatu

alat untuk menciptakan suatu proses mengajar belajar. Dengan metode mengajar

diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa yang berhubungan dengan

kegiatan mengajar guru. Dengan kata lain, akan tercipta interaksi edukatif. Dalam

interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa

berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi akan berjalan

dengan baik, jika siswa banyak aktif dibandingkan dengan guru. Oleh karenanya,

metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan

belajar siswa. Dengan metode pembelajaran yang tepat akan dapat

membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga akan mendukung pencapaian

hasil belajar lebih optimal.

c. Mengajar yang Efektif dan Efisien

Masalah utama dalam konteks pengajaran pendidikan jasmani adalah

peningkatan efektivitas pengajaran. Efektivitas pengajaran berkaitan erat dengan

kualitas instruksional dan kualitas instruksional itu sendiri erat kaitannya dengan

penguasaan pengetahuan dan keterampilan menerapkan teori-teori belajar

Page 33: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

mengajar keterampilan suatu cabang olahraga. Rusli Lutan (1988:26) menyatakan

ada dua kriteria yang dapat dipakai untuk menilai efektivitas pengajaran yaitu:

1) Kriteria korelatif yaitu suatu pengajaran dikatakan efektif dalam

kaitannya dengan tujuan yang diharapkan. Semakin mendekati tujuan

yang ingin dicapai, semakin efektif pengajaran itu.

2) Kriteria yang kedua konsepsi normatif yakni suatu pengajaran

dikatakan efektif atau tidak, dinilai berdasarkan suatu model mengajar

yang baik yang diperoleh dari teori.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, efektivitas pengajaran

adalah keberhasilan dalam proses pembiasaan atau sosialisasi siswa dan

pengembangan sikap serta pengetahuan yang mendukung pencapaian

keterampilan yang lebih baik dalam rangka program pembinaan.

Dalam kegiatan belajar mengajar tentunya siswa menghendaki hasil belajar

yang efektif bagi dirinya. Lebih lanjut Rusli Lutan (1988: 381) menyatakan,

“Efektivitas pengajaran meliputi empat unsur yaitu: (1) pemanfaatan waktu aktif

berlatih, (2) lingkungan yang efektif, (3) karakteristik guru dan siswa, (4)

pengelolaan umpan balik”.

Di antara empat elemen tersebut, elemen yang dominan pengaruhnya pada

efektivitas mengajar adalah pemanfaatan waktu aktif berlatih. Jumlah waktu yang

dihabiskan siswa untuk aktif belajar, merupakan indikator utama dan efektivitas

pengajaran. Konsep jumlah waktu aktif berlatih erat dengan kemampuan

managemen guru dalam mengelola proses belajar dan kesediaan serta ketekunan

siswa untuk melaksanakan tugas-tugas gerak yang diajarkan.

Seorang guru bertugas mengelola proses pengajaran berupa aktivitas

merencanakan dan mengorganisasikan semua aspek kegiatan, tidak saja susunan

pengalaman atau tugas-tugas ajar, tetapi juga penciptaan kondisi lingkungan

belajar yang efektif. Menurut Husdarta dan Yudha M. Saputra (2000: 4) tugas

utama guru adalah “Untuk menciptakan iklim atau atmosfer supaya proses belajar

terjadi di kelas atau lapangan. Ciri utama terjadinya proses belajar adalah siswa

dapat secara aktif ikut terlibat di dalam proses pembelajaran. Para guru harus

berupaya agar para siswa dimotivasi untuk lebih berperan”.

Page 34: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Pengaturan lingkungan belajar juga merupakan bagian penting dalam

mengajar keterampilan. Hal ini dimaksudkan agar siswa terlibat secara aktif dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru harus mampu menerapkan cara mengajar

yang efektif. Untuk itu seorang guru harus memiliki beberapa kemampuan dalam

menyampaikan tugas ajar, agar tujuan mengajar dapat berhasil.

Efektivitas pengajaran tentu juga berkaitan dengan efisiensi pengajaran.

Tuntutan terhadap metode yang efisien didorong oleh kenyataan yang terdapat di

sekolah-sekolah terutama kelangkaan fasilitas dan sumber daya lain. Selain itu

juga, kelas yang besar dengan jumlah siswa yang banyak juga merangsang upaya

pengajaran yang lebih memperhatikan efisiensi. Rusli Lutan (1988: 26)

menyatakan kebutuhan akan metode yang efisien dalam pengajaran dilandasi oleh

beberapa alasan diantaranya:

1) Efisiensi akan menghemat waktu, energi atau biaya.

2) Metode yang efisien akan memungkinkan para siswa untuk menguasai

tingkat keterampilan yang lebih tinggi.

3) Pengalaman yang sukses merupakan umpan balik dan membangkitkan

motivasi siswa untuk belajar. Semakin berhasil siswa dalam kegiatan

belajar, semakin disukainya kegiatan tersebut.

Pengajaran yang efektif dan efisien dapat dicapai apabila seorang guru

mampu menerapkan metode mengajar yang tepat. Metode mengajar yang baik dan

efektif akan memberi kemudahan siswa dalam menguasai materi yang diberikan,

sehingga pembelajaran akan berjalan dengan efektif. Pengajaran yang efektif dan

efisien akan diperoleh hasil belajar yang optimal, sehingga tujuan pengajaran

yang dirumuskan dapat tercapai dengan baik.

d. Pengajaran Servis Bawah dengan Metode Ketinggian Net secara Bertahap

(MKNB)

a) Pelaksanaan Pengajaran Servis Bawah dengan MKNB

Pengajaran servis bawah bolavoli dengan MKNB merupakan bentuk

pengajaran keterampilan dimana ketinggian net diturunkan dari ketinggian

yang sebenarnya. Dari ketinggian net 2,43 m diturunkan menjadi 2 m.

Page 35: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Penurunan ketinggian net didasarkan pada permainan bolavoli mini. Dalam hal

ini Aip Syarifuddin dan Muhadi (1991/1992: 197) menjelaskan, “Tinggi jaring

dari tanah ke atas untuk putra 2 m dan untuk putri 1,80 m”.

Pengajaran ketinggian net tersebut didasarkan pada kemampuan siswa,

dimana kemampuan siswa atau kondisi siswa belum memadahi melakukan

servis bawah dengan ketinggian net yang sebenarnya. Ditinjau dari prinsip-

prinsip pengaturan isi atau materi pelajaran, pengajaran ketinggian net

merupakan pengajaran yang didasarkan pada tingkat kesulitan atau

kompleksitas gerakan, sehingga perlu disusun secara sederhana. Soedarwo,

Suyati, dan Sunardi (1997: 57) menyatakan, “Salah satu prinsip mengajar

bolavoli yaitu prinsip sistematis dari yang mudah ke yang sukar, dari yang

telah dikuasai ke bahan yang belum dikuasai, dari elemen global atau

keseluruhan ke bagian-bagian”. Pendapat lain dikemukakan Rusli Lutan dan

Andang Suherman (1999/2000: 68) bahwa:

Perluasan isi atau materi maksudnya adalah penyusunan aktivitas belajar

secara progresif dari yang mudah ke yang sukar atau dari yang sederhana

ke yang kompleks. Pada proses ini guru harus memahami (1) bagaimana

mengurangi kompleksitas dan kesulitan materi pelajaran dan (2)

bagaimana menganalisis materi pelajaran menjadi bagian-bagian yang

dapat menciptakan susunan atau rantai pengalaman belajar yang bersifat

progresif.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pengajaran

servis bawah dengan MKNB merupakan cara pengajaran servis bawah yang

dilakukan dari cara yang lebih mudah atau sederhana dan secara bertahap

ditingkatkan hingga mencapai ketinggian net yang sebenarnya.

Dalam pelaksanaan pengajaran servis bawah dengan MKNB yaitu 2 m,

setiap tiga kali latihan ketinggian net dinaikkan. Berdasarkan jadwal perlakuan

(treatment) yang direncanakan yaitu enam minggu dengan tiga kali latihan

dalam satu minggu. Dari ketinggian net awal 2 m ada sisa waktu lima minggu

dan ada sisa 43 cm untuk mencapai ketinggian net yang sebenarnya. Sisa

ketinggian 43 cm tersebut dibagi lima minggu hasilnya 8,6 cm, namun

Page 36: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

ketinggian net setiap tiga kali latihan dinaikkan 8 cm. Dan pada akhir

pertemuan (minggu ke VI) ketinggian net dinaikkan 11 cm supaya mencapai

ketinggian net sebenarnya.

Ketinggian net yang dinaikkan secara bertahap dimaksudkan agar siswa

memiliki adaptasi terhadap beban yang ditingkatkan secara bertahap. Berkaitan

dengan adaptasi, Suharno HP. (1985: 18) menyatakan, “Adaptasi adalah

penyesuaian fungsi dan struktur organisme akibat beban latihan yang

diberikan”. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, siswa akan mampu

melakukan gerakan yang sama meskipun beban latihannya ditingkatkan (tinggi

net dinaikkan). Hal ini karena, beban yang dinaikkan secara bertahap tidak

didasarkan oleh siswa, karena siswa telah memiliki adaptasi terhadap beban

sebelumnya. Dengan ketinggian net yang dinaikkan secara bertahap, siswa

tidak akan merasakan beban yang berat karena telah memiliki modal awal yaitu

gerakannya sama dengan latihan sebelumnya.

b) Pengaruh Pengajaran Servis Bawah dengan MKNB

Metode pengajaran keterampilan merupakan suatu cara yang dilakukan

oleh guru agar tingkat kesulitan yang dialami siswa dapat diatasi dalam proses

belajar keterampilan. Pengajaran servis bawah dengan MKNB adalah cara

meningkatkan kemampuan servis bawah yang dilakukan dari cara yang mudah

atau sederhana dan secara bertahap ketinggian net dinaikkan. Berdasarkan hal

tersebut, pengajaran servis bawah dengan MKNB dapat diidentifikasi

kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pengajaran servis bawah dengan

MKNB antara lain:

1) Meningkatkan motifasi belajar siswa karena net yang lebih rendah, sehingga

semua siswa merasa mampu melakukan servis bawah.

2) Dapat meminimalkan bola menyangkut net.

3) Meningkatkan kepekaan atau konsistensi pukulan untuk menyeberangkan

bola kedaerah permainan lawan.

Page 37: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sedangkan kelemahan pengajaran servis bawah dengan MKNB antara

lain:

1) Bola dapat menyangkut net, karena jarak servis yang jauh (9 m) dan siswa

belum memiliki kekuatan yang memadai.

2) Siswa akan sulit mengarahkan bola pada sasaran yang diinginkan karena

jarak servis yang cukup jauh.

e. Pengajaran Servis Bawah dengan Metode Jarak Servis secara Bertahap

(MJSB)

a) Pelaksanaan Pengajaran Servis Bawah dengan MJSB

Pengajaran jarak servis ini diterapkan pada pembelajaran servis bawah,

karena kondisi siswa yang belum siap atau belum mampu melakukan servis

dari jarak yang sebenarnya. Seringkali servis dari jarak sebenarnya kurang

dapat dilakukan dengan baik, bolanya sering menyangkut net, atau bolanya

melenceng di luar lapangan permainan. Menurut Rusli Lutan dan Andang

Suherman (1999/2000: 76) bahwa:

Manakala kondisi sebenarnya menjadi penghambat keterampilan

tertutup, rubahlah kondisi latihan itu pada tingkat yang bisa dilakukan

siswa selama perubahann kondisi tersebut tidak merusak integritas skill

yang dipelajarinya. Pada kesempatan ini ubahlah orientasi pembelajaran

agar lebih menekankan pada efisiensi (proses) daripada efektivitas

(produk). Jelaskanlah pengetahuan hasil tentang proses. Untuk

selanjutnya tingkatkan kondisi.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pengajaran servis bawah dengan

MJSB merupakan solusi untuk membelajarkan servis bawah kepada siswa dari

jarak yang lebih mudah, karena servis bawah dari jarak yang sebenarnya siswa

mengalami kesulitan. Pengajaran servis bawah dengan MJSB merupakan cara

belajar yang dilakukan dari kondisi yang mudah atau sederhana dan secara

bertahap jarak servis ditingkatkan. Belajar tahap demi tahap hasilnya akan

lebih baik. Hasil yang dicapai pada tahap awal bisa menjadi modal untuk

mempelajari meteri berikutnya. Kemampuan fisik dan gerak akan berkembang

Page 38: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

sejalan dengan aktivitas mempraktekkan gerak berulang-ulang. Dengan

meningkatnya daya fisik dan gerak, siswa akan menjadi siap untuk

mempelajari gerakan-gerakan yang semakin sukar atau berat dan kompleks.

Pelaksanaan pengajaran servis bawah dengan MJSB yaitu dilakukan dari

jarak 3 m dari net di (garis serang) didalam lapangan permainan. Dari jarak 3

m tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah menyeberangkan bola ke daerah

permainan lapangan lawan. Berdasarkan jadwal yang direncanakan yaitu

selama enam minggu dengan tiga kali latihan dalam satu minggu, maka dari

jarak awal 3 m (pertemuan 1) masih ada jarak 6 m selama 5 minggu. Dari jarak

6 m tersebut dibagi 5 minggu hasilnya 1,20 m. Dengan demikian setiap tiga

kali latihan jarak servis ditambah 1,20 m, sehingga pada minggu ke VI jarak

servis mencapai jarak yang sebenarnya.

b) Pengaruh Pengajaran Servis Bawah dengan MJSB

Pengajaran servis bawah dengan MJSB merupakan bentuk pengajaran

yang dilakukan dari cara yang mudah dan sederhana, dimana pengajaran ini

diterapkan didasarkan pada kondisi siswa. Dengan belajar servis dari jarak

yang lebih dekat akan menimbulkan rasa senang dan motivasi belajar yang

tinggi, sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai. Rusli Lutan dan Andang

Suherman (1999/2000: 17) menyatakan, “Unit pengajaran dikembangkan agar

dapat mengurangi rasa bosan pada siswanya. Misalnya: dengan

memadukannya dalam permainan, pengembangan isi dan gaya mengajar”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, siswa akan mencapai hasil

belajar servis bawah yang optimal, jika kondisi belajar cukup menyenangkan

dan siswa mampu melakukannya dengan baik. Berdasarkan hal tersebut

pengajaran servis bawah dengan MJSB dapat diidentifikasi kelebihannya yaitu:

1) Siswa lebih mudah menyeberangkan bola kedaerah permainan lawan karena

jarak servis yang lebih dekat.

2) Tenaga yang dikerahkan atau dikeluarkan lebih sedikit atau efisien.

Page 39: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

3) Servis dapat diarahkan ke bagian tempat dalam lapangan permainan lawan.

4) Dapat meminimalkan bola menyangkut net.

5) Meningkatkan motivasi yang tinggi, sehingga lebih senang dan servis

bawah dapat dilakukan secara berulang-ulang.

6) Peningkatan jarak servis yang dilakukan secara bertahap memberikan

dampak yang lebih baik karena siswa-siswa lebih cepat beradaptasi

sehingga setelah mencapai jarak servis yang sebenarnya tidak dirasakan dan

servis dapat dilakukan dengan baik.

Sedangkan kelemahan pengajaran servis bawah dengan MJSB antara

lain: jarak servis yang terlalu dekat dengan net mengakibatkan net akan

kelihatan tinggi sehingga servis bawah cenderung melambung tinggi, sehingga

hal ini kurang efektif terhadap hasil servis.

f. Pengajaran Servis Bawah dengan Metode Kombinasi antara Ketinggian

Net dan Jarak Servis secara Bertahap (MK)

a) Pelaksanaan Pengajaran Servis Bawah dengan MK

Pada dasarnya pengajaran servis bawah dengan ketinggian net dan jarak

servis secara bertahap memiliki karakteristik yang sama, yaitu didasarkan pada

kemampuan siswa. Maka dari itu pengajaran tersebut dikombinasikan. Dalam

pelaksanaan pengajaran servis bawah dengan MK yaitu dilakukan mulai dari

ketinggian net 2 m, dan jarak servis 3 m dari net di (garis serang) didalam

lapangan permainan dengan setiap tiga kali latihan ketinggian net dan jarak

servis ditambah. Berdasarkan jadwal perlakuan (treatment) yang direncanakan

yaitu enam minggu dengan tiga kali latihan dalam satu minggu. Dari

ketinggian net awal 2 m dan jarak servis 3 m, ada sisa waktu lima minggu dan

ada sisa 43 cm untuk mencapai ketinggian net dan 6 m untuk jarak servis yang

sebenarnya. Seperti pelaksanaan pada pengajaran ketinggian net dan

pengajaran jarak servis sebelumnya, sisa ketinggian 43 cm tersebut dibagi lima

minggu hasilnya 8,6 cm, namun ketinggian net setiap tiga kali latihan

dinaikkan 8 cm. Dan pada akhir pertemuan (minggu ke VI) ketinggian net

Page 40: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dinaikkan 11 cm sehingga mencapai ketinggian net sebenarnya. Begitu juga

dengan jarak servis, setiap ketinggian net dinaikkan 8 cm maka jarak servis

ditambah 1,20 m, sehingga pada minggu ke VI ketinggian net mencapai 2,43

dan jarak servis mencapai 9 m (ukuran sebenarnya).

b) Pengaruh Pengajaran Servis Bawah dengan MK

Ketinggian net dan jarak servis merupakan cara untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah. Kedua pengajaran tersebut

masing-masing mempunyai penekanan sendiri-sendiri, tetapi pada dasarnya

kedua pengajaran tersebut sama-sama mengarah pada kemampuan siswa. Akan

lebih baik apabila pengajaran antara ketinggian net dan jarak servis

dikombinasikan, siswa akan merasakan ketinggian net dan jarak servis mulai

dari tingkatan yang paling mudah sampai ketingkat yang paling sulit atau

ukuran yang sebenarnya.

Adapun kelebihan pengajaran servis bawah dengan MK yaitu:

1) Meningkatkan motifasi belajar siswa karena net yang lebih rendah dan jarak

yang lebih dekat, sehingga semua siswa merasa mampu melakukan servis

bawah.

2) Tenaga yang dikerahkan atau dikeluarkan lebih sedikit atau efisien.

3) Servis dapat diarahkan ke bagian tempat dalam lapangan permainan lawan.

4) Dapat meminimalkan bola menyangkut net.

5) Meningkatkan motivasi yang tinggi, sehingga lebih senang dan servis

bawah dapat dilakukan secara berulang-ulang.

6) Peningkatan ketinggian net dan jarak servis yang dilakukan secara bertahap

memberikan dampak yang lebih baik karena siswa-siswa lebih cepat

beradaptasi sehingga setelah mencapai ketinggian net dan jarak servis yang

sebenarnya tidak dirasakan dan servis dapat dilakukan dengan baik.

Page 41: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Sedangkan kelemahan pengajaran servis bawah dengan MK antara lain:

1) Pada jarak servis dekat dan ketinggian net rendah, sering kali siswa

melakukan servis tidak terkontrol sehingga jatuhnya bola tidak tepat di

dalam lapangan.

2) Pada jarak servis dan ketinggian net yang sebenarnya, bola sering kali

menyangkut net.

4. Power Lengan dan Servis Bawah

Power dapat juga disebut daya ledak. Menurut Suharno HP. (1983: 37)

bahwa: “Daya ledak ialah kemampuan sebuah otot atau segerombolan otot untuk

mengatasi tahanan beban dengan kecepatan tinggi dalam situasi gerakan yang

utuh”. Adapun pengertian daya ledak (muscular power), menurut Mulyono

Biyakto Atmojo (2010: 59) adalah “Kemampuan untuk mengerahkan kekuatan

dengan maksimum dalam jangka waktu yang minim”. Daya ledak (power) adalah

kemampuan melakukan gerakan eksplosif. Power adalah hasil perkalian kekuatan

maksimal (force) dengan kecepatan (velocity). Power pada dasarnya adalah

kemampuan otot seseorang untuk mengatasi tahanan secara maksimal dengan

kecepatan tinggi dalam suatu gerakan utuh.

Berdasarkan pada batasan mengenai power yang telah dikemukakan maka

dapat disimpulkan bahwa power merupakan gabungan antara dua unsur yaitu

kekuatan dan kecepatan dalam berkontraksi, dengan demikian untuk dapat

menghasilkan power lengan yang baik diperlukan latihan kekuatan dan kecepatan

kontraksi otot. Dalam olahraga cabang bolavoli komponen fisik power sangat

diperlukan, salah satunya yaitu dalam melakukan servis bawah.

a. Faktor yang Mempengaruhi Power

Ditinjau dari unsur terbentuknya power, kekuatan dan kecepatan merupakan

faktor utama yang menentukan baik dan tidaknya power yang dimiliki seseorang.

Dalam hal ini Suharno HP. (1993: 59) berpendapat bahwa faktor yang

menentukan baik tidaknya power yaitu:

Page 42: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1) Banyak sedikitnya macam fibril otot putih (phasic) dari otot.

2) Kekuatan dan kecepatan otot. Rumus P= F x V

P= Power, F= Force, V= Velocity

3) Waktu rangsang dibatasi secara kongkrit lamanya.

4) Koordinasi gerakan yang harmonis.

5) Tergantung banyak sedikitnya zat kimia yang terkandung dalam otot (ATP).

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, kekuatan dan kecepatan merupakan

unsur utama dari power. Selain faktor kekuatan dan kecepatan, faktor lain yang

menentukan baik tidaknya power antara lain banyak sedikitnya fibril otot putih,

waktu rangsang, koordinasi gerakan secara zat kimia dalam otot. Upaya untuk

meningkatkan power, maka faktor-faktor tersebut harus dimiliki dan dilatih secara

sistematis dan kontinyu.

b. Otot Penunjang Power Lengan

Lengan merupakan bagian tubuh yang dominan dalam permainan bolavoli.

Keberadaan lengan, baik proporsi maupun kemampuannya harus dimanfaatkan

pada teknik yang benar untuk mendukung penguasaan teknik dasar servis dalam

bolavoli.

Ditinjau dari gerak anatomi, lengan merupakan anggota gerak atas. Sebagai

anggota gerak atas lengan terdiri dari seluruh lengan, mulai dari lengan sampai

ujung jari tangan. Menurut Hasan Doewes (1993: 22) bahwa, “Rangka daripada

anggota gerak atas dibagi menjadi 3 bagian besar: (1) sceleton brachii, (2)

sceleton ante brachii, (3) sceleton mani”.

Tulang-tulang pada lengan tersebut dilapisi berbagai macam otot. Berkaitan

dengan otot, menurut Evelyn Pearce (1999: 15) bahwa, “Otot adalah jaringan

yang mempunyai kemampuan khusus, yaitu berkontraksi dan dengan jalan

demikian maka gerakan terlaksana”.

Dalam gerakan servis bawah, otot lengan sangat berperan penting untuk

menghasilkan servis yang maksimal untuk dapat masuk ke target sasaran. Adapun

Page 43: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

otot-otot yang terdapat pada lengan menurut Evelyn Pearce (1999: 112) yaitu:

“otot deltoid, otot trisep, otot brakhioradialis, otot extensor karpi radialis longus,

otot extensor digitorum, otot extensor dan abduktor ibu jari, otot ankonecus, otot

extensor karpiulnaris, otot extensor retinakulum”.

Dalam gerakan sevis, otot lengan mempunyai peran penting untuk

menghasilkan servis yang maksimal, efektif dan efisien. Dalam gerakan servis,

otot lengan harus dikerahkan sebaik mungkin pada teknik yang benar. Dengan

mengerahkan otot-otot lengan secara tepat pada teknik yang benar, maka akan

diperoleh servis yang memuaskan.

c. Latihan untuk Meningkatkan Power

Power lengan merupakan komponen fisik yang sangat penting dalam

mencapai prestasi olahraga, khususnya bolavoli. Hal ini dikarenakan dalam

permainan bolavoli sangat memerlukan gerakan-gerakan ekplosif dari otot lengan

untuk melakukan servis dan semes. Karena pentingnya power lengan dalam

pencapaian prestasi maksimal dalam bolavoli, maka perlu pengembangan dan

pembinaan power lengan secara terprogram dan intensif. Dan tentunya harus

mengacu pada prinsip-prinsip yang ada dalam latihan power.

Untuk meningkatkan power diperlukan peningkatan kekuatan dan kecepatan

secara bersama-sama dan terpadu. Oleh karena itu metode-metode latihan yang

digunakan untuk meningkatkan power harus memiliki ciri-ciri yang mencakup

pengembangan unsur kekuatan dan kecepatan. Menurut Suharno HP. (1993: 38)

ciri-ciri latihan daya ledak adalah:

1) Meningkatkan beban relatif ringan (berat badan atau tambahan beban luar).

2) Gerakan latihan dinamis.

3) Gerakan-gerakan merupakan suatu gerakan yang singkat dan selaras.

Untuk mengembangkan bisa digunakan dengan metode weigh training,

interval training, repetition training, dan pliometrik. Latihan yang digunakan

untuk meningkatkan daya harus dilakukan secara sistematis dan hati-hati,

terutama bagi seorang pemula.

Page 44: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Program latihan yang disusun dalam rangka meningkatkan power lengan

perlu dipilih metode latihan yang tepat sesuai dengan karakteristik power serta

sesuai dengan karakteristik nomor olahraga yang akan dikembangkan.

5. Power Lengan dan Metode Pengajaran Servis Bawah Bolavoli

Gerakan servis merupakan gerakan yang bersifat eksplosif. Untuk

melakukannya, diperlukan power dari otot-otot yang terlibat dalam gerakan

servis. Penggerak utama dalam melakukan servis adalah power lengan. Power

lengan merupakan faktor pendukung dalam pengajaran servis bawah bolavoli.

Power lengan yang baik akan mempermudah proses pengajaran servis bawah

bolavoli. Dengan didukung power lengan yang dimiliki tiap siswa kemungkinan

besar siswa akan lebih mudah menguasai teknik servis bawah bolavoli. Dengan

demikian power lengan sangat besar peranannya dalam menghasilkan servis yang

baik dalam arti kuat dan tepat.

Selain power lengan, metode pengajaran juga sangat berpengaruh dalam

meningkatkan kemampuan servis bawah. Dengan diterapkannya metode

pengajaran yang benar maka siswa akan semakin mudah dalam menguasai teknik

servis bawah yang benar. Dengan metode pengajaran MKNB siswa akan semakin

bersemangat dalam malakukan gerakan servis bawah, karena dengan ketinggian

net yang diturunkan maka siswa yang memiliki power lengan tinggi maupun

rendah akan semakin yakin bahwa mereka mampu menyeberangkan bola

kedaerah permainan lawan. Begitu juga pada metode pengajaran MJSB, dengan

jarak servis yang didekatkan akan membuat siswa semakin bersemangat dalam

melakukan gerakan servis bawah. Sama halnya dengan kedua metode pengajaran

sebelumnya metode pengajaran MK juga berpengaruh baik terhadap kemampuan

siswa, dengan ketinggian net yang diturunkan dan jarak servis yang didekatkan

maka siswa yang mempunyai power lengan tinggi maupun rendah menjadi

semakin mudah dan yakin bahwa mereka mampu malakukan gerakan servis

bawah.

Page 45: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

B. Kerangka Pemikiran

Dari hasil kajian teori setelah disarikan menurut variabel penelitian, maka

diperoleh suatu kerangka konseptual seperti nampak pada skema berikut.

Kerangka Konseptual

Metode Pengajaran

Power Lengan

(Tinggi dan Rendah)

Pengajaran servis bawah di

SMP Negeri 2 Girimarto

Untuk Melihat Peningkatan

Servis Bawah

Pelaksanaan Program

Pengajaran

Tujuan

Pengajaran Kelompok

Pengajaran Siswa Guru

Lingkungan

RPP

Metode

Pengajaran

MKNB

MJSB MK

Permasalahan

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

pada Siswa di SMP Negeri 2 Girimarto

Masih Rendah

Page 46: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

1. Pengaruh Metode Pengajaran MKNB, MJSB dan MK terhadap

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

MKNB merupakan metode pengajaran servis bawah yang merubah

ketinggian net sebenarnya diturunkan menjadi sekian meter, kemudian dinaikkan

secara bertahap dan pada akhirnya ketinggian net kembali pada ketinggian yang

sebenarnya. Ketinggian net yang diturunkan dimaksudkan untuk meminimalkan

bola menyangkut net. Dengan ketinggian net yang diturunkan maka motifasi

belajar siswa akan meningkat, dapat meminimalkan bola menyangkut net dan

dapat meningkatkan kepekaan atau konsistensi pukulan untuk menyeberangkan

bola kedaerah permainan lawan.

Sedangkan metode pengajaran MJSB, merupakan bentuk pengajaran yang

berorientasi pada tingkat kemampuan siswa yang masih rendah. Melalui

pengajaran servis bawah dari jarak yang lebih dekat, siswa akan lebih mudah

menyeberangkan bola kedaerah permainan lawan, tenaga yang dikerahkan atau

dikeluarkan lebih sedikit atau efisien, servis dapat diarahkan ke bagian tempat

dalam lapangan permainan lawan, dapat meminimalkan bola menyangkut net,

meningkatkan motivasi yang tinggi, peningkatan jarak servis secara bertahap

dapat membuat siswa lebih cepat beradaptasi.

Jika dibandingkan dengan metode pengajaran MKNB dan MJSB, metode

pengajaran MK lebih efektif dan efisien, hal tersebut dikarenakan MK merupakan

gabungan dari metode pengajaran MKNB dan MJSB. Kedua metode pengajaran

tersebut masing-masing mempunyai penekanan sendiri-sendiri tetapi sama-sama

mengarah pada kemampuan siswa. Mengkombinasikan metode pengajaran

MKNB dan MJSB sama artinya dengan menkombinasikan kelebihan-kelebihan

dari masing-masing metode, dengan ketinggian net yang diturunkan dan jarak

servis yang didekatkan maka siswa akan lebih mudah dalam melakukan gerakan

servis bawah dan juga lebih cepat beradaptasi, sehingga setelah mencapai

ketinggian net dan jarak servis yang sebenarnya siswa tidak merasakan beban

yang terlalu berat dan servis dapat dilakukan dengan baik.

Page 47: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Berdasarkan karakteristik masing-masing dari ketiga metode pengajaran

servis bawah tersebut tentu akan menimbulkan respon yang berbeda pada diri

pelaku. Dengan demikian diduga ketiga metode pengajaran tersebut memiliki

pengaruh terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

2. Pengaruh Power Lengan terhadap Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

Selain metode pengajaran, faktor yang mempengaruhi kemampuan servis

bawah yaitu kemampuan individu, kemampuan individu yang dimaksudkan

adalah power lengan. Pada dasarnya power adalah kemampuan otot seseorang

untuk mengatasi tahanan secara maksimal dengan kecepatan tinggi dalam suatu

gerakan utuh. Gerakan servis bawah bolavoli adalah suatu gerakan yang utuh dan

dibutuhkan kecepatan maupun kekuatan lengan (power lengan) agar gerakan

tersebut dapat dilakukan dengan maksimal. Dengan mengerahkan power lengan

secara tepat pada teknik yang benar, maka akan diperoleh servis bawah yang

memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa power lengan yang dimiliki tiap

individu sangat berpengaruh terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

3. Interaksi antara Metode Pengajaran dengan Power Lengan terhadap

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

Walaupun telah diduga secara kuat bahwa pengaruh metode pengajaran MK

lebih efektif dan efisien dibanding dengan metode pengajaran yang lain, namun

tidak dapat dijamin bahwa hal itu akan berlaku juga pada kelompok power lengan

yang berbeda. Dari karakteristik masing-masing metode pengajaran dan

perbedaan power lengan yang dimiliki tiap individu, maka akan timbul

kecenderungan terjadinya interaksi antar variabel-variabel tersebut.

Page 48: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

C. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh metode pengajaran terhadap kemampuan servis bawah bolavoli

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto tahun ajaran 2010/2011.

2. Ada pengaruh antara power lengan tinggi dan rendah terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli pada siswa putra SMP Negeri 2 Girimarto.

3. Ada interaksi antara metode pengajaran dengan power lengan terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli.

Page 49: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bolavoli SMP Negeri 2 Girimarto

Kabupaten Wonogiri.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada akhir bulan Oktober sampai dengan

awal Desember 2010 dengan frekuesi seminggu tiga kali. Secara rinci jenis

kegiatan dan waktu pelaksanaan dapat di lihat sebagai berikut:

No Kegiatan

Bulan ke... Tahun 2010

Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

Pengajuan

judul

Penyusunan Proposal

Konsultasi Proposal

2. Pelaksanaan

Seminar

Konsultasi

Tes Awal Puasa

Treatment

Tes Akhir

3. Penyelesaian

Page 50: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

B. Rancangan Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam faktorial 2 X 3. Untuk lebih

jelasnya berikut ini disajikan gambar rancangan penelitian sebagai berikut :

Keterangan:

A1B1:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MKNB dengan kriteria sampel

power lengan tinggi.

A1B2:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MKNB dengan kriteria sampel

power lengan rendah.

A2B1:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MJSB dengan kriteria sampel

power lengan tinggi.

A2B2:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MJSB dengan kriteria sampel

power lengan rendah.

A3B1:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MK dengan kriteria sampel

power lengan tinggi.

A3B2:Kelompok pengajaran servis bawah dengan MK dengan kriteria sampel

power lengan rendah.

2. Metode Eksperimen

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Dasar penggunaan metode ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan

memberikan perlakuan kepada subyek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna

mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan.

Pengajaran Servis Bawah

Power Lengan

MKNB

(A1)

MJSB

(A2)

MK

(A3)

Tinggi (B1) A1B1 A2B1 A3B1

Rendah (B2) A1B2 A2B2 A3B2

Page 51: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent)

dan satu variabel terikat (dependent) yaitu:

1. Variabel bebas (independent) yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain,

variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel manipulatif terdiri atas:

1) Pengajaran ketinggian net secara bertahap

2) Pengajaran jarak servis secara bertahap

3) Pengajaran kombinasi ketinggian net dan jarak servis secara

bertahap

b. Variabel atributif adalah variabel yang melekat pada diri sampel yaitu

power lengan tinggi dan power lengan rendah.

2. Variabel terikat (dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi variabel lain.

Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah kemampuan servis bawah

dalam permainan bolavoli.

D. Definisi Operasional Variabel

1. Pengajaran Servis Bawah dengan MKNB

Pengajaran servis bawah bolavoli dengan MKNB merupakan bentuk

pengajaran keterampilan dimana ketinggian net diturunkan dari ketinggian yang

sebenarnya. Dari ketinggian net 2,43 m diturunkan menjadi 2 m. Penurunan

ketinggian net didasarkan pada permainan bolavoli mini.

2. Pengajaran Servis Bawah dengan MJSB

Pelaksanaan pengajaran servis bawah dengan MJSB yaitu dilakukan dari

jarak 3 meter dari net di (garis serang) didalam lapangan permainan. Dari jarak 3

meter tersebut diharapkan siswa akan lebih mudah menyeberangkan bola ke

daerah permainan lapangan lawan.

Page 52: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

3. Pengajaran Servis Bawah dengan MK

Dalam pelaksanaan pengajaran servis bawah dengan MK yaitu dilakukan

mulai dari ketinggian net 2 m, dan jarak servis 3 m dari net di (garis serang)

didalam lapangan permainan dengan setiap tiga kali latihan ketinggian net dan

jarak servis ditambah.

4. Power Lengan

Power lengan adalah kemampuan lengan untuk mengerahkan kekuatan

dengan maksimum dalam jangka waktu yang minim.

5. Hasil Belajar Servis Bawah

Hasil Belajar servis bawah adalah kemampuan siswa melakukan servis

bawah setelah diberi pengajaran dengan menggunakan ketiggian net dan jarak

servis sebagai rangsangan tinggi dan jarak bertahap.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri II Girimarto berjumlah 239 siswa,

dengan jumlah siswa putra 110 dan siswa putri 129. Populasi penelitian adalah

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto Kabupaten Wonogiri tahun ajaran

2010/2011 yang berjumlah 110 siswa yang terbagi dalam 7 kelas:

1. Kelas A : 9 putra

: 22 putri

2. Kelas B : 11 putra

: 21 putri

3. Kelas C : 16 putra

: 18 putri

4. Kelas D : 18 putra

: 18 putri

5. Kelas E : 20 putra

Page 53: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

: 16 putri

6. Kelas F : 18 putra

: 16 putri

7. Kelas G : 18 putra

: 18 putri

2. Sampel

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah stratified

random sampling, yaitu keseluruhan populasi dites power lengan. Dari hasil tes

power lengan tersebut dirangking dari nilai tertinggi sampai terendah, kemudian

dihitung rata-ratanya (median). Setelah dihitung rata-ratanya maka akan diketahui

berapa jumlah kelompok power lengan tinggi maupun power lengan rendah, dari

kedua kelompok tersebut diambil sampel secara random kemudian masing-masing

kelompok dibagi menjadi tiga kelompok eksperimen, sehingga terdapat 6

kelompok sesuai rancangan faktorial 2 X 3.

F. Treatment

Didalam memberikan treatment atau perlakuan harus dipertimbangkan

secara benar–benar. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kelelahan yang berlebihan

akibat dari program pengajaran yang terlalu padat atau program pengajaran itu

kurang berhasil karena frekuensinya kurang. Pengajaran dalam peneletian ini

dilakukan dengan frekuensi 3 kali seminggu selama 6 minggu, sehingga ada 18

kali pertemuan selama pelaksanaan treatment sesuai dengan jumlah pertemuan

tiap semesternya. Dengan pengajaran 3 kali seminggu selama 6 minggu

diharapkan sudah terdapat peningkatan kemampuan servis bawah.

Page 54: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Dalam melaksanakan treatment ini sampel dibagi menjadi enam kelompok yaitu :

1. Kelompok I

Diberi pengajaran servis bawah dengan MKNB dengan kriteria sampel power

lengan tinggi.

2. Kelompok II

Diberi pengajaran servis bawah dengan MKNB dengan kriteria sampel power

lengan rendah.

3. Kelompok III

Diberi pengajaran servis bawah dengan MJSB dengan kriteria sampel power

lengan tinggi.

4. Kelompok IV

Diberi pengajaran servis bawah dengan MJSB dengan kriteria sampel power

lengan rendah.

5. Kelompok V

Diberi pengajaran servis bawah dengan MK dengan kriteria sampel power

lengan tinggi.

6. Kelompok VI

Diberi pengajaran servis bawah dengan MK dengan kriteria sampel power

lengan rendah.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Power Lengan

Untuk mengukur tingkat power lengan dengan menggunakan Two Hand

Medicine Ball Put Test dari Mulyono Biyakto Atmojo (2010: 62)

2. Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

Untuk mengukur kemampuan servis bawah dilakukan dengan tes servis

bawah dari Nurhasan (2001: 170)

Page 55: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji

homogenitas. Adapun langkah masing-masing uji prasyarat tersebut sebagai

berikut:

a. Uji Normalitas (Metode Lilliefors)

Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel

penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak.

Langkah-langkah :

1) Pengamatan X1,X2,X3,………….Xn dijadikan bilangan baku

Z1,Z2,Z3,………..Zn, dengan menggunakan rumus :

Zi = { Xi – X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan

simpangan baku.

2) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor

tertinggi.

3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi).

4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu :

S(Zi) = i/n.

5) Mencari selisih antara F(Zi) – S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya.

6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo.

Rumusnya : Lo = | F(Zi) – S(Zi) | maksimum.

Kriteria :

Lo < Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

Page 56: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

b. Uji Homogenitas ( Metode Bartlet)

Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah

pengujiannya sebagai berikut :

1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom – kolom kelompok sampel

: dk (n-1), 1/dk, Sdi2, dan (dk) log Sdi

2.

2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel.

Rumusnya :

11...............1 2

2

n

SdnSD i

12 nSdLogB i

3) Menghitung X2

Rumusnya : X2

= (Ln) B-(n-1) Log Sdi 1………(2)

Dengan (Ln 10) = 2,3026

Hasilnya ( X2 hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X

2 tabel ), pada taraf

signifikansi = 0,05 dan dk (n-1).

4) Apabila X2

hitung < X2 tabel, maka Ho diterima.

Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X2

hitung > X2

tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesisi dalam penelitian ini meliputi beberapa langkah.

Langkah-langkah pengujian hipotesis sebagai berikut:

a. ANAVA Rancangan Faktorial 2 x 3

1) Metode AB untuk perhitungan ANAVA dua Faktor

Tabel Ringkasan ANOVA untuk Eksperimen faktorial 2 x 3

Page 57: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Sumber

Variasi Dk JK RJK Fo

Rata – rata

Perlakuan

A

B

AB

1

a-1

b-1

(a-1) (b-1)

Ry

Ay

By

ABy

R

A

B

AB

A/E

B/E

AB/E

Kekeliruan ab(n-1) Ey E

Keterangan :

A = Taraf faktorial A N = Jumlah sampel

B = Taraf faktorial B

Langkah- langkah perhitungan :

a) 2

11

2

ij

b

j

a

i

b) abn

R

b

j

a

i

y

11

c) yij

b

j

a

i

RJJab

2

11

d) yi

a

i

y Rbn

/2

1

e) yi

b

j

y Ran

/2

1

f) yyaby Jb

Page 58: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

g) )(2

yyyyy R

2) Kriteria Pengujian Hipotesis

Jika 211 VVFF , maka hipotesis nol ditolak.

Jika 211 VVFF , maka hipotesis nol di terima dengan : dk pembilang

1iV dan dk penyebut knknV .............12= taraf signifikan untuk

pengujian hipotesis.

Keterangan :

Y2

: Jumlah kuadrat data

Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan

Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan pembelajaran servis

bawah.

By : Jumlah peningkatan berdasarkan power lengan.

Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan

kelompok perlakuan dan power lengan.

Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

b. Uji Rentang Newman – Keuls setelah ANAVA

Menurut Sudjana (1994:36) langkah-langkah untuk melakukan uji

Newman –Keuls adalah sebagai berikut :

1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil

sampai kepada yang terbesar.

2) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK disertai dk-nya.

Page 59: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus:

N

KekeliruanRJKS E

y RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil

rangkuman ANAVA.

4) Tentukan taraf siknifikan , lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji

Newman – Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan) dan P = 2,3…,k.

Harga – harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P

supaya dicatat.

5) Kalikan harga – harga yang didapat di titik…….. di atas masing – masing yS

dengan jalan demikian diperoleh apa yang dinamakan rentang siknifikan

terkecil (RST).

6) Bandingkan selisih rata – rata terkecil dengan RST untuk mencari P-k selisih

rata – rata terbesar dan rata – rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

1), dan seterusnya. Demikian halnya perbandingan selisih rata – rata terbesar

kedua rata – rata terkecil dengan RTS untuk P = (k-1), selisih rata-rata

terbesar kedua dan selisih rata-rata terkecil kedua dengan RST untuk P = (k-

2), dan seterusnya. Dengan jalan begitu semua akan ada 12/1 kK

pasangan yang harus dibandingkan. Jika selisih – selisih yang didapat lebih

besar dari pada RST-nya masing – masing maka disimpulkan bahwa terdapat

perbedaan yang siknifikan antara rata – rata perlakuan.

c. Hipotesis Statistik

Hipotesa 1 H0 = µ A3 ≥ µ A1dan µ A2

HA = µ A3 µ A1dan µ A2

Hipotesa 2 210 H

21 AH

Hipotesa 3 00 InteraksiH

Page 60: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

0 InteraksiH A

Keterangan

= Nilai rata – rata

A1 = Pembelajaran servis dengan ketinggian net

A2 = Pembelajaran servis dengan jarak servis

A3 = Pembelajaran servis dengan kombinasi ketinggian net dan jarak servis

B1 = Power lengan tinggi

B2 = Power lengan rendah

Page 61: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Tercapainya tujuan penelitian hanya dengan data yang dapat dikumpulkan

dari tempat penelitian. Data penelitian yang dikumpulkan harus sesuai dengan

permasalahan penelitian dan menggunakan instrumen yang sesuai. Dengan cara

tersebut akan diperoleh data yang benar-benar diperlukan untuk mencapai tujuan

penelitian yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini, data yang terkumpul terdiri

dari data tes awal dan data tes akhir. Data tes awal diperoleh untuk mengetahui

keadaan sebelum diadakan perlakuan. Sedangkan data tes akhir diperoleh untuk

mengetahui keadaan objek penelitian setelah diberikan perlakuan tertentu.

Data hasil tes awal digunakan untuk mengelompokkan subjek penelitian

berdasarkan power lengan. Dari tes awal tersebut kemudian dikelompokkan menjadi

dua yaitu power lengan tinggi dan power lengan rendah. Kedua kelompok tersebut

diambil dari seluruh kelas yang ada. Selanjutnya dari dua kelompok tersebut diambil

masing-masing 45 siswa sehingga jumlah siswa yang menjadi sampel penelitian

sejumlah 45 x 2 kelompok = 90 siswa. Dari kedua kelompok selanjutnya diambil tiap

kelompok 15 siswa dari kelompok power lengan tinggi dan 15 siswa dari kelompok

power lengan rendah, kemudian diberi perlakuan dengan metode pengajaran

ketinggian net secara bertahap. Selanjutnya, diambil masing-masing 15 siswa dari

kelompok power lengan tinggi dan rendah dan diberi perlakukan dengan metode

pengajaran jarak servis secara bertahap. Kelompok terakhir masing-masing 15 siswa

dari kelompok power lengan tinggi dan rendah yang kemudian diberi perlakukan

dengan metode pengajaran kombinasi.

Berdasarkan pengelompokan di atas, kemudian disusun rancangan penelitian

dengan faktorial 2 x 3. Adapun hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data yang

kemudian dianalisis yang meliputi analisis deskriptif dan analisis inferensial atau

analisis untuk mengkaitkan antara satu variabel dengan variabel lain. Berdasarkan

hasil analisis maka dapat dikemukakan deskripsi data, pengujian prasyarat analisis,

pengujian hipotesis, dan pembahasan.

Page 62: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

A. Deskripsi Data

Deskripsi hasil analisis data kemampuan servis bawah bolavoli sesuai dengan

kelompok yang dibandingkan, disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Deskriptif Data Kemampuan Servis bawah

Bolavoli

Metode

Pengajaran Statistik

Hasil Tes Akhir

Power Lengan

Tinggi Rendah Total

MKNB Rata-rata 2,400 2,13 2,67

Standar Deviasi 1,24 1,30 1,26

MJSB Rata-rata 2,87 2,33 2,60

Standar Deviasi 0,99 1,23 1,13

MK Rata-rata 4,13 2,46 3,3

Standar Deviasi 0,83 1,19 1,31

Total Rata-rata 3,13 2,31 2,72

Standar Deviasi 1,25 1,22 1,298

Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan MKNB dan MJSB

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kemampuan servis bawah bolavoli

kelompok MKNB lebih rendah dibandingkan dengan MJSB.

2. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan MKNB dan MK

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kemampuan servis bawah bolavoli

kelompok MKNB lebih rendah dibandingkan dengan MK.

3. Jika antara kelompok siswa yang mendapat perlakuan MJSB dan MK

dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa kemampuan servis bawah bolavoli

kelompok MJSB lebih rendah dibandingkan dengan MK.

Page 63: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

4. Jika antara kelompok siswa yang memiliki power lengan tinggi dan siswa yang

memiliki power lengan rendah dibandingkan, maka dapat diketahui bahwa

kemampuan servis bawah bolavoli kelompok siswa yang memiliki power lengan

tinggi lebih besar dibandingkan dengan kelompok siswa yang memiliki power

lengan rendah.

Untuk mengetahui gambaran menyeluruh dari nilai-nilai tersebut di atas, maka

dapat dilihat pada grafik batang di bawah ini:

Gambar 1. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Servis Bawah Bolavoli Berdasarkan

Kelompok Penelitian.

Agar nilai rata-rata peningkatan kemampuan servis bawah bolavoli yang

dicapai tiap kelompok mudah dipahami, maka nilai peningkatan kemampuan servis

bawah bolavoli pada tiap kelompok tersebut disajikan dalam bentuk grafik sebagai

berikut:

2,4

2,87

4,13

2,13 2,33 2,47

0

1

2

3

4

5

Ketinggian Net Jarak Servis Kombinasi

kem

amp

uan

se

rvis

baw

ah

Metode Pengajaran

Power Tinggi

Power Rendah

Page 64: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 2. Grafik Nilai Rata-Rata Kemampuan Servis Bawah Bolavoli Berdasarkan

Kelompok Penelitian.

Keterangan:

A1B1 : Kelompok metode pengajaran ketinggian net secara bertahap dengan tingkat

power lengan tinggi.

A1B2 : Kelompok metode pengajaran ketinggian net secara bertahap dengan tingkat

power lengan rendah.

A2B1 : Kelompok metode pengajaran jarak servis secara bertahap dengan tingkat

power lengan tinggi.

A2B2 : Kelompok metode pengajaran jarak servis secara bertahap dengan tingkat

power lengan rendah.

A3B1 : Kelompok metode pengajaran kombinasi dengan tingkat power lengan

tinggi.

A3B2 : Kelompok metode pengajaran kombinasi dengan tingkat power lengan

rendah.

B. Uji Prasyarat Analisis

1. Uji Normalitas

Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji terhadap distribusi data

untuk mengetahui apakah distribusi data normal atau tidak. Uji normalitas data

2,4 2,13

2,87

2,33

4,13

2,47

0

1

2

3

4

5

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A3B1 A3B2

rata-rata

Page 65: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

dalam penelitian ini menggunakan metode lilliefors. Hasil uji normalitas data yang

dilakukan pada setiap kelompok penelitian disajikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data

Kelompok N Lo Lt Kesimpulan

A1 30 0,1540 0,161 Distribusi normal

A2 30 0,1594 0,161 Distribusi normal

A3 30 0,1300 0,161 Distribusi normal

B1 45 0,1216 0,1321 Distribusi normal

B2 45 0,1266 0,1321 Distribusi normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Lo atau hasil

perhitungan, semuanya memiliki harga kurang dari l tabel pada taraf signifikansi

0,05. Hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa sampel yang terambil berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. Dengan demikian persyaratan normalitas data telah terpenuhi.

Perhitungan uji normalitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui variasi sampel pada tiap-

tiap kelompok penelitian. Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap

data hasil penelitian dengan menggunakan uji bartlett. Hasil perhitungan uji

homogenitas dengan rumus bartlett adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Tabel Hasil Uji Bartlett

∑Kelompok Ni 2

hitung 2

tabel Kesimpulan

6 15 3,7476 11,1 Homogen

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa 2

hitung lebih kecil

dibandingkan dengan 2

tabel. Hal ini menunjukkan bahwa sampel penelitian bersifat

homogen. Dengan demikian persyaratan homogenitas sampel dalam penelitian ini

Page 66: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

dapat terpenuhi. Perhitungan uji homogenitas secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran.

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan hasil analisis data dan

interpretasinya. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

varians (anava) dengan faktorial 2 x 3. Selanjutnya dilakukan uji lanjut anava dengan

menggunakan uji rentang Newman Keuls, yaitu uji rata-rata setelah anava. Uji

rentang Newman Keuls dilakukan untuk mengetahui pengaruh kelompok yang mana

yang lebih baik dari setiap kelompok penelitian.

Hasil analisis data untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 4. Ringkasan Hasil Analisis Varians Dua Faktor 2 x 3

Sumber

variasi db

Jumlah Rata-rata Fo Ft

Kuadrat Kuadrat

A 2 16,689 8,344 6,380 3,11

B 1 15,211 15,211 11,630 3,96

A x B 2 8,289 4,144 3,169 3,11

Dalam 84 109,867 1,308 -

Total 89 150,056 - -

Selanjutnya dilakukan uji lanjut dengan menggunakan rumus Student Newman

Keuls. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 67: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tabel 5. Ringkasan Hasil Analisis Rentang Newman Keuls

KP Rerata A1B2 A2B2 A1B1 A3B2 A2B1 A3B1

RST 2,13 2,33 2,40 2,47 2,87 4,13

A1B2 2,13 _ 0,20 0,27 0,34 0,74 2,00* 0,8356

A2B2 2,33 _ _ 0,07 0,14 0,54 1,80* 1,0040

A1B1 2,40 _ _ _ 0,07 0,47 1,73* 1,1044

A3B2 2,47 _ _ _ _ 0,40 1,66* 1,1752

A2B1 2,87 _ _ _ _ _ 1,26* 1,2284

A3B1 4,13 _ _ _ _ _ _ _

Keterangan:

A1B1 : Kelompok MKNB dengan tingkat power lengan tinggi.

A1B2 : Kelompok MKNB dengan tingkat power lengan rendah.

A2B1 : Kelompok MJSB dengan tingkat power lengan tinggi.

A2B2 : Kelompok MJSB dengan tingkat power lengan rendah.

A3B1 : Kelompok MK dengan tingkat power lengan tinggi.

A3B2 : Kelompok MK dengan tingkat power lengan rendah.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

Pengajaran servis bawah bolavoli dengan MKNB, MJSB, dan MK dari hasil

penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari

hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fh = 6,380 dengan harga

signifikansi 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa F hitung > F tabel sebesar 6,380

> 3,11. Hal ini berarti hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya, MKNB, MJSB, dan MK

memiliki perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

Page 68: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

2. Pengujian Hipotesis Kedua

Berdasarkan tingkat power lengan yang dimiliki siswa putra kelas VIII SMP

Negeri 2 Girimarto, yaitu power lengan tinggi dan power lengan rendah. Hasil

penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada kemampuan servis

bawah bolavoli. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh nilai Fh =

11,680 dengan harga signifikansi 5%. Dari hasil tersebut diketahui bahwa F hitung >

F tabel sebesar 11,680 > 3,96. Hal ini berarti hipotesis nol (Ho) ditolak. Artinya,

tingkat power lengan tinggi dan tingkat power lengan rendah memiliki perbedaan

yang signifikan terhadap kemampuan servis bawah bolavoli.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

Interaksi antara faktor utama penelitian, yaitu antara metode pengajaran

dengan power lengan menunjukkan adanya interaksi yang signifikan terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli. Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan

diperoleh nilai Fh = 3,169 dengan harga signifikansi 5%. Dari hasil tersebut

diketahui bahwa F hitung > F tabel sebesar 3,169 > 3,11. Hal ini berarti hipotesis nol

(Ho) ditolak. Artinya, interaksi antara metode pengajaran yang terdiri dari MKNB,

MJSB, dan MK dengan power lengan tinggi dan rendah memiliki perbedaan yang

signifikan terhadap peningkatan kemampuan servis bawah bolavoli.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian ini mengarahkan pada penafsiran lebih lanjut

dari hasil penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya. Berdasarkan pengujian

hipotesis yang telah menghasilkan simpulan yaitu: 1) ada pengaruh yang signifikan

antara MKNB, MJSB dan MK terhadap kemampuan servis bawah bolavoli pada

siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto, 2) ada pengaruh yang signifikan

tingkat power lengan tinggi dan rendah terhadap kemampuan servis bawah bolavoli

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto, dan 3) ada interaksi antara

metode pengajaran dengan power lengan terhadap kemampuan servis bawah bolavoli

Page 69: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Berdasarkan simpulan tersebut,

dapat diperjelas dalam paparan sebagai berikut:

1. Pengaruh Metode Pengajaran Terhadap Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada pebedaan

yang signifikan antara MKNB, MJSB, dan MK terhadap kemampuan servis bawah

bolavoli. Pada siswa kelompok MK memiliki peningkatan yang lebih baik

dibandingkan dengan kelompok MKNB dan MJSB. Kemampuan siswa pada

kelompok MJSB memiliki rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

MKNB. Dari ketiga kelompok, maka yang paling tinggi memberikan peningkatan

terhadak kemampuan servis bawah bolavoli adalah siswa pada kelompok MK,

kemudian setingkat di bawahnya adalah kelompok MJSB, dan yang paling rendah

adalah kelompok MKNB. Ditinjau dari pelaksanaannya, pengajaran dengan MK

dilakukan dengan mengatur jarak servis dengan ketinggian net. Dengan mengatur

jarak servis, maka jarak servis serta dengan memperhatikan ketinggian net, maka

siswa dapat memperkirakan arah bola dengan lebih baik. Karena itulah, maka

pengajaran dengan MK memberikan efek yang paling baik dibandingkan dengan

hanya memperhatikan ketinggian net saja atau hanya memperhatikan jarak servis

saja.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh Fh sebesar

6,38 > dari Ft sebesar 3,11. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh antara MKNB, MJSB, dan dengan MK terhadap kemamuan servis bawah

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto, dapat diterima

kebenarannya.

2. Pengaruh Power Lengan Tinggi dan Rendah Terhadap Kemampuan Servis

Bawah Bolavoli

Berdasarkan pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa ada perbedaan

yang signifikan antara tingkat power lengan tinggi dengan tingkat power lengan

rendah terhadap kemampuan servis bawah bolavoli. Pada siswa kelompok power

lengan tinggi memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok power

Page 70: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

lengan rendah. Jika dilihat dari hal tersebut, kekuatan lengan sangat berpengaruh

pada kemampuan siswa dalam melakukan pukulan. Siswa dengan power lengan

tinggi akan lebih kuat dalam melakukan pukulan. Sementara itu, kekuatan pukulan

sangat diperlukan untuk dapat melakukan servis bawah bolavoli. Karena itu, siswa

yang memiliki power lengan tinggi akan lebih bisa mengatur pukulan dalam

memukul bola. Karena lebih memiliki kekuatan yang tinggi, maka keberhasilan

dalam melakukan servis bawah juga lebih baik. Sebaliknya siswa dengan power

lengan rendah akan mengalami kesulitan untuk memukul bola dari bawah. Karena

dalam melakukan pukulan sudah mengalami kesulitan, maka untuk melakukan servis

bawah pun juga mengalami kesulitan. Karena itu siswa yang memiliki power lengan

rendah banyak mengalami kegagalan dalam melakukan servis bawah bolavoli. Oleh

karena itulah maka dalam melakukan servis bawah bolavoli akan lebih baik dengan

memiliki tingkat power lengan tinggi dari pada power lengan rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh Fh sebesar

11,630 > dari Ft sebesar 3,96. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada

pengaruh antara tingkat power lengan tinggi dengan tingkat power lengan rendah

terhadap kemampuan servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri

2 Girimarto, dapat diterima kebenarannya.

3. Interaksi antara metode pengajaran dan power lengan tinggi dan rendah terhadap

kemampuan servis bawah bolavoli.

Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ada interaksi

yang signifikan antara metode pengajaran dan power lengan terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli. Pada kelompok dengan MK dan kelompok power lengan

tinggi memiliki peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelompok

lainnya. Jika dilihat dari hal tersebut, metode pengajaran dan kekuatan lengan sangat

berpengaruh pada kemampuan siswa dalam melakukan servis bawah bolavoli.

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh Fh sebesar

3,169 > dari Ft sebesar 3,11. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan ada

interaksi antara metode pengajaran dan power lengan terhadap kemampuan servis

Page 71: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto, dapat diterima

kebenarannya.

Untuk lebih memahami pengaruh MKNB, MJSB, dan MK, serta tingkat

power lengan tinggi dan rendah, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Pengaruh Interaksi Faktor Utama dan Sederhana Terhadap Peningkatan

Kemampuan Servis Bawah Bolavoli

B1 B2 RERATA

A1 2,40 2,13 2,27

A2 2,87 2,33 2,60

A3 4,13 2,47 3,30

RERATA 3,13 2,31

Peningkatan rerata sebelum dan sesudah perlakukan dapat dilihat pada grafik di

bawah ini:

Gambar 3. Bentuk Interaksi Kemampuan Servis Bawah Bolavoli Kelompok Metode

Pengajaran

Gambar 4. Bentuk Interaksi Kemampuan Servis Bawah Bolavoli Kelompok Power

Lengan

2,4 2,87

4,13

2,13 2,33 2,47

0

1

2

3

4

5

A1 A2 A3

B1

B2

Page 72: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Berdasarkan dua gambar di atas menunjukkan bahwa bentuk garis perubahan

besarnya nilai peningkatan kemampuan servis bawah bolavoli antara power lengan

rendah dan power lengan tinggi ada perbedaan. Sedangkan efek pengajaran dapat

dilihat bahwa pada metode pengajaran dengan MKNB memiliki peningkatan paling

rendah, kemudian dengan MJSB lebih tinggi, dan dengan MK memiliki peningkatan

yang cukup tajam.

2,4

2,13

2,87

2,33

4,13

2,47

0

1

2

3

4

5

B1 B2

A1

A2

A3

Page 73: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasannya yang telah diungkapkan

pada bab IV, dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh antara MKNB, MJSB, dan MK terhadap kemampuan servis bawah

bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari hasil analisis

data menunjukkan Fhitung sebesar 6,380 > dari Ftabel sebesar 3,11.

2. Ada pengaruh antara power lengan tinggi dan rendah terhadap kemampuan servis

bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari hasil

analisis data menunjukkan Fhitung sebesar 11,63 > dari Ftabel sebesar 3,96.

3. Ada interaksi antara metode pengajaran dan power lengan terhadap kemampuan

servis bawah bolavoli pada siswa putra kelas VIII SMP Negeri 2 Girimarto. Dari

hasil analisis data menunjukkan Fhitung sebesar 3,169 > dari Ftabel sebesar 3,11.

B. Implikasi

Simpulan hasil penelitian seperti di atas mengandung pengembangan ide

yang lebih luas dan dapat menimbulkan implikasi dalam kegiatan pengajaran,

khususnya pengajaran pada permainan bolavoli. Berdasarkan simpulan tersebut maka

dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian yaitu, metode pengajaran MK ternyata

memberikan hasil paling tinggi dibandingkan dengan kedua metode MKNB maupun

metode MJSB. Pada metode pengajaran MK, siswa dapat mengambil jarak yang

sesuai dan memperkirakan ketinggian net secara bersamaan. Dengan demikian siswa

dapat menempatkan bola sesuai dengan tepat sasaran. Pengajaran dengan

menggunakan salah satu metode tetap dapat meningkatkan kemampuan siswa,

namun tidak bisa maksimal. Karena itulah maka dalam pengajaran servis bawah

bolavoli sebaiknya tetap menggunakan metode MK. Dengan metode MK akan

menjadikan siswa dapat mengambil jarak yang tepat dan memperhitungkan

ketinggian net.

Page 74: PENGARUH METODE PENGAJARANDANPOWER ......TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA SISWA PUTRAKELAS VIII SMP NEGERI 2 GIRIMARTO AHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI FAKULTAS KEGURUAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian yang ada, saran-saran yang

dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Agar dapat mencapai hasil belajar servis bawah yang optimal, penguasaan teknik

servis yang benar sangat penting bagi pemain bolavoli. Untuk itu diperlukan

latihan-latihan yang rutin dan memperhatikan faktor-faktor lainnya juga. Dengan

demikian akan dapat mendukung kemampuan servis bawah bolavoli.

2. Peningkatan kemampuan servis bawah bolavoli dapat dilakukan dengan

menerapkan metode pengajaran yang tepat. Metode pengajaran tersebut adalah

MK, karena dalam gerakan servis, pemain harus dapat memukul bola melewati

net dan tidak melebihi garis belakang lawan. Namun juga perlu diperhatikan hal-

hal yang dapat mempengaruhi penerapan metode MK, sehingga penerapan

metode tersebut dapat dilaksanakan tanpa adanya hambatan yang berarti.