pengaruh metode mengajar guru terhadap prestasi …
TRANSCRIPT
i
PENGARUH METODE MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASIBELAJAR BAHASA SISWA ARAB KELAS VIII SMP PONDOK
PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ AISIYAHWILAYAH SULAWESI SELATAN
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar SarjanaPendidikan Islam (S. Pd. I) pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
DWI ISMAWATI NINGSIH105 24 00084 10
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1435 H/ 2014 M
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul Skrips : Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi atau
Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP Pondok
PesantrenUmmul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi
Selatan
Nama penulis : Dwi Ismawati Ningsih
Stambuk/NIM : 105 24 00084 10
Fak/Jurusan : Agama Islam/ Pendidikan Bahasa Arab
Setelah dengan seksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini
dinyatakan telah memnuhi syarat untuk diajukan dan dipertahankan
dihadapan tim penguji ujian skripsi Fakultas Agama Islam Unismuh
Makassar.
Makassar, 22 Syawal 1435 H18 Agustus 2014 M
Disetujui:
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd) (Dra. A. Fajriwati T, M.A., M. Pd)NIND: 9909005374 KTAM: 1035 363
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaraan, penulis/peneliti yang bertandatangan di
bawah ini, menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya
penulis/peneliti sendiri. Jika kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan
duplikat, tiruan, plagiat, dibuat atau dibantu secara langsung oleh orang lain
baik keseluruhan, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal
demi hukum.
Makassar, 22 Syawal 1435 H18 Agustus 2014 M
Penulis
Dwi Ismawati Ningsih
iv
FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor:JL.SultanAlauddin No. 259 (GedungIqra’ Lantai IV) Tlp.0411-866972-881593. Fax.0411 865588 Makassar 90223
PENGESAHAN SKRIPSISkripsi yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Metode Mengajar guru
terhadap Prestasi Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP PondokPesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan”telah diujikan pada hari sabtu 04 Dzulqaidah 1435 H, bertepatan dengan 30Agustus 2014 M dihadapan tim penguji dan dinyatakan telah dapat diterimadan disahkan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjanaPendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas MuhammadiyahMakassar.
Makassar,04 Dzulqaidah 1435 H30 Agustus 2014 M
DEWAN PENGUJI :
1. Ketua : Drs.H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I (…………………………)
2. Sekretaris : Dr. Abd Rahim Razaq., M.Pd (…………………………)
3. Tim Penguji : 1.Dr. Abd Rahim Razaq., M.Pd (…………………………)
2. Dra.A.Fajriwati T.,MA.,M.Pd (…………….…….…..…)
3. Mahlani Sabae.,S.Th.I.,MA (…………………….……)
4. Dra.Fatmawati., M.Pd (………………………….)
Disahkan Oleh:
Dekan Fakultas Agama Islam
Drs. H.Mawardi Pewangi, M Pd.INBM: 554 612
v
FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Kantor:JL.SultanAlauddin No. 259 (GedungIqra’ Lantai IV) Tlp.0411-866972-881593. Fax.0411 865588 Makassar 90223
BERITA ACARA MUNAQASYAH
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar,telahmengadakan sidang Munaqasyah pada:Tanggal : 04 Dzulqaidah 1435 H/ 30 Agustus 2014 MTempat : Kampus Unismuh Makassar Jl.Sultan Alaudin No. 259
(Gedung Al Ahwal Syahsiyah)
MEMUTUSKANBahwa Saudara (i)Nama : Dwi Ismawati NingsihNIM : 105 24 000 84 10Judul Skripsi : Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Prestasi Belajar
Bahasa Arab Siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren PutriUmmul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
Dinyatakan : LULUSKetua : Drs. Mawardi Pewangi, M.Pd.I (..……………………….)
Sekrestaris : Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd (…...………………...….)
Pembimbing I : Dr. Abd. Rahim Razaq, M. Pd (…….….................……)
Pembimbing II : Dra .A.Fajriwati T, MA. M.Pd (…...………….........…..)
Penguji I : Mahlani Sabae.,S.Th.I.,MA (….…...………….....….)
Penguji II : Dra. Fatmawati., M. Pd (….………......…….…...)
04 Dzulqaidah 1435 H30 Agustus 2014 M
Dekan, Fakultas Agama Islam
Drs.H Mawardi Pewangi, M Pd.INBM : 554 612
vi
KATA PENGANTAR
نحمده ونستعینھ ونستغفره ونعوذباالله من شرورانفسنا ومن أت ان الحمد سیأعمالنامن یھده الله فلا مضل لھ ومن یضلل فلا ھادى لھ واشھد ان لاالھ الا
د عبده ورسولھ ابعد.,اللھوحده لاشریك لھ واشھد أن محم امAlhamdulillahi Rabbil Alamin, peneliti haturkan kehadirat Allah Swt
atas limpahan karunia yang diberikan kepada peneliti sehingga skripsi ini
dapat penulis selesaikan dengan sebaik-baiknya. Shalawat dan salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Saw yang diutus ke permukaan
bumi ini untuk menjadi suri tauladan dalam segenap aktifitas hidup dan
kehidupan kita.
Dengan izin Allah kami dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
tugas akhir dari serangkaian perkuliahan di Universitas Muhammadiyah
Makassar. Penulis mengambil judul “Pengaruh Penerapan Metode
Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Motivasi Siswa
Kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar”.
Keberadaan karya ini penulis menyadari bahwa banyak kesulitan
dan hambatan yang penulis hadapi. Namun berkat pertolongan Allah yang
tidak pernah meninggalkan hamba-Nya sedikitpun, kemudian bantuan
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga
segala kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi dapat teratasi, oleh
vii
karena itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang sebesar- besarnya kepada:
1. Kedua orang tua penulis tercinta ayahanda Mahfud dan ibunda
Endang Supriati yang telah mendidik dan membesarkan penulis
dengan penuh kasih sayang dan tak kenal lelah dalam memotivasi
dan memberikan semangat, yang penuh cinta serta pengorbanannya
selama ini baik dari segi materi maupun tenaga untuk kepentingan
penulis sehingga sampai kejenjang perkuliahan (S1)
2. Bapak DR. H. Irwan Akib, M. Pd selaku Rektor beserta jajarannya
yang telah memberikan pelayanan, pembinaan dan perhatiannya
kepada penulis dalam menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah
Makassar.
3. Bapak Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas
Agama Islam beserta para pembantu Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar .
4. Ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin, MA.,M.Pd selaku Ketua Jurusan
Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Makassar.
5. Bapak DR. Abd. Rahim Razaq, dan Ibu Dra. A. Fajriwati Tadjuddin,
MA., M.Pd selaku pembibing yang penuh kesabaran dan ketulusan
viii
telah meluangkan waktu untuk memberi bimbingan, saran, motivasi,
sejak penyusunan proposal hingga penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak kepala sekolah dan guru-guru SMP Pondok Pesantren Putri
Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, dan saudara
penulis Ahmad Makkulau, Muhammad Amin S.Pd, yang telah
memberikan bantuan moral dan material selama penulis masih dalam
jenjang pendidikan.
7. Teman-teman seperjuangan penulis, Hamdiana, Hasriani, Herniyati,
Hasdinar, Hajrah, Nur Fitri, St. Radiatul Adawiah, Rosnani, Rohana,
Rita Wati Ishak, Ratu Firniatul, Miftahul Masyitah, Astuti, Kaka Nia,
Kaka Unhy dan semua teman-teman yang berada di pondok sakinah,
yang selama ini dalam suka dukanya menuntut ilmu kami jalani
bersama serta rasa cinta mereka yang telah diberikan kepada
penulis.
Harapan penulis semoga segala bantuan, motivasi dan
pengorbanan yang telah diberikan oleh berbagai pihak bernilai ibadah dan
memperoleh imbalan yang berlipat ganda disisi Allah SWT, Amin.
Makassar, 22 Syawal 1435 H18 Agutus 2014 M
Penyusun
Dwi Ismawati Ningsih
ix
ABSTRAK
Dwi Ismawati Ningsih 105240008410 Pengaruh Penerapan MetodeDemonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Terhadap Motivasi BelajarSiswa Kelas VIII SMP Ummul Mukminin Makassar.
Pembahasan ini mengacu pada pokok bahan tentang PenerapanMetode Demonstrasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab di Kelas VIII SMPUmmul Mukminin Makassar.Tujuan penelitian dari skripsi ini adalahdiharapkan dapat menambah wawasan dan cakrawala berfikir penulis, dapatdijadikan sebagai bahan pemikiran tentang bagaimana metodepembelajaran bahasa Arab dan sebagai salah satu karya ilmiah yang turutserta memberikan konstribusi pemikiran yang berorientasi pada masa depan.Dan juga sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjanaPendidikan Islam pada Fakultas Agama Islam Universitas MuhammadiyahMakassar.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Teknikanálisis data menggunakananalisis kualitatif deskriptif dan rumus persentasesederhana, dan pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,wawancara, dokumentasi, dan angket yang dibagikan kepada responden,sampel sebagai wakil yang di teliti, yaitu siswa kelas VIII SMP UmmulMukminin Makassar. Populasi ini sebanyak 181 0rang siswa sedangkanjumlah sampel yaitu 25% dari jumlah populasi yaitu sebanyak 45 orang.
Hasil penelitian dapat diketahui bahwa penerapan metode mengajarguru dalam pembelajaran bahasa Arab di Kelas VIII SMP Pondok PesantrenPutri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan ternyata sangatmenarik karena terbukti peserta didik menyenangi pelajaran dengan gurumenggunakan metode langsung. Dipandang dari segi pemahaman bahwatingkat pemahaman bahasa Arab siswa dengan metode yang digunakan gurudalam proses belajar mengajar sangat bagus dan termotivasi, Hasilnya dapatdiketahui dari hasil angket, 14(31,1%) sangat termotivasi untuk belajarbahasa Arab dengan metode yang digunakan guru, 28(62,2%) termotivasi,dan 3(6,7%) tidak termotivasi dengan metode yang diberikan guru dalamproses belajar dan juga dapat diketahui dalam hasil wawancancara langsungdari guru bidang studi Bahasa Arab.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… iHALAMAN PERSETJUAN PEMBIMBING …………………………… iiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…………………… iiiHALAMAN PERNYATAAN PENGESAHAN SKRIPSI ……………… ivHALAMAN BERITA ACARA MUNAQASYAH…………………........... vHALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………. viHALAMAN ABSTRAK ………………………………………………….. ixDAFTAR ISI ……………………………………………………………… x
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………….................. 1B. Rumusan Masalah ……………………............... 11C. Tujuan Penelitian ……………………………….. 11D. Manfaat/ Kegunaan Penelitian ………………… 12
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ………………………………… 13
A. Metode Pengajaran …………………………….... 131. Metode Tradisional ……………………..... 162. Metode Modern …………………………… 16
B. Prestasi Belajar …………………………………… 23
BAB III : METODE PENELITIAN ……………………………….. 28
A. Jenis Penelitian …………………………………. . 28B. Lokasi dan Objek Penelitian …………………….. 28C. Variabel Penelitian ……………………….………. 28D. Defenisi Operasional Variabel …………………... 29E. Populasi dan Sampel …………………………….. 29F. Instrument Penelitian ……………………………... 31G. Teknik pengumpulan Data ……………………….. 32H. Teknik Analisis Data ………………………………. 34
BAB IV : HASIL PENELITIAN/ PEMBAHASAN ………………… 35
A. Kondisi Objektif Lokasi Penelitian ……………… 35
xi
1. Selayang pandang SMP Pondok PesantrenMukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan………………………………………………….. 35
2. Keadaan Guru dan Siswa………………… 38
B. Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap hasilBelajar Bahasa Arab Siswa SMP Pondok PesantrenUmmul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan……... …………..... ……………………………………. 46
BAB V : PENUTUP ………………………………………………….. 60A. Kesimpulan ………………………………. ………… 60B. Saran-saran/ Implikasi penelitian …………………. 61
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 62
LAMPIRAN ……………………………………………………….................. 64
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Daftar guru menurut tahun 2013/2014SMP Pondok Pesantren Putri UmmulMukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan .................... .. 39
Tabel 2 : Keadaan siswa SMP Pondok Pesantren PutriUmmul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan.......... 44
Tabel 3 : Keadaan sarana dan prasarana SMP PondokPesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah WilayahSulawesi Selatan .................................................................. 45
Tabel 4 : Apakah ketika Guru Anda menjelaskan dengan bahasaArab anda dapat memahaami……………………..….……….. 46
Tabel 5 : Bagaimana usaha anda dalam memahami bahasa ArabDengan metode mubasyarah atau metode langsungYang digunakan oleh guru .................................... ………….. 47
Tabel 6 : Mana yang lebih anda sukai dan lebih anda pahamidalam pembelajaran bahasa Arab……………………………... 48
Tabel 7 : bagaimana pendapat anda tentang pelajaranBahasa Arab………………………………………………… 49
Tabel 8 : Bahasa apa yang digunakan guru Anda ketika MengajarBahasa arab………………………………………………… 50
.Tabel 9 : Apakah Anda senang belajar bahasa Arab……………….. 51
Tabel 10 : Apakah anda sering mempraktekkan percakapan bahasaArab di Kelas………………………………………………… 52
Tabe 11 : Tabel Nilai siswa dari tes kosa kata………………............. 52
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di
sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan
pendidikan yang diharapkan. Dalam proses belajar mengajar, guru
mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas
belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung
jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk
membantu proses perkembangan anak. Pendidik adalah orang yang
mengajar dan membantu siswa dalam memecahkan masalah pendidikannya.
Sedangkan menurut kajian Islam, menurut Imam al-Ghazali guru/pendidik
adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan, menyempurnakan,
segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati
peserta didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.
Pendidik/guru di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah
pengajar, adalah tenaga kependidian yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagi profesi pendidik.
pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan
berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam
suatu proses yang sistematis, terencana, dan bertujuan.
2
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono (1991: 99),
peran guru dalam proses belajar berpust pada :
a. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untukmencapai tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangkapanjang;
b. Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai;c. Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti
sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri.
Peran utama seorang guru adalah menyampaikan ilmu pengetahuan
sebagai warisan kebudayaan masa lalu yang dianggap berguna sehingga
harus dilestarikan. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam
proses pembelajaran, bagaimana pun hebatnya teknologi, peran guru akan
tetap diperlukan. Teknologi yang konon bisa memudahkan manusia mencari,
mendapatkan informasi, dan pengetahuan, tidak mungkin dapat mengganti
peran seorang guru. Ada beberapa peran guru dalam proses pembelajaran,
antara lain :
a. Guru sebagai Demonstrator
Dengan peranannya sebagai demonstrator atau pengajar, guru
hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan
diajarkannya serta senantiasa mengembangkan dan meningkatkan
kemampuannya. Dengan terus belajar, diharapkan akan tercipta siswa yang
unggul.
Menurut The Liang Gie, yang dikutip oleh Sunardi Nur dan Sri
Wahyuningsih (2002: 98) yaitu:
3
“ karakteristik siswa yang unggul ada tiga, yaitu gairah belajar yang
mantap, semangat maju yang menyala dalam menuntut ilmu dan kerajinan
mengusahakan studi sepanjang waktu”.
Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2011: 26) , yang dimaksud
dengan peran guru sebagai demonstrator adalah:
“peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapatmembuat siswa lebih mengerti dan memahami setiap pesan yangdisampaikan. Ada dua konteks guru sebagai demonstrator, yaitu :
1. Sebagai demonstrator guru harus menunjukkan sikap-sikap terpuji.Dalam setiap kehidupan, guru merupakan sosok yang ideal bagisetiap siswa. Biasanya apa yang dilakukan guru akan menjadi acuanbagi siswa. Dengan demikian, berarti dalam konteks ini guruberperan sebagai model dan teladan bagi setiap siswa.
2. Sebagai demonstrator guru harus dapat menunjukkan bagaimanacaranya agar setiap materi pelajaran bias lebih dipahami dan dihayatioleh setiap siswa. Oleh karena itu, sebagai demonstrator eratkaitannya dengan perencanaan strategi pembelajaran yang lebihefektir.
b. Guru sebagai pengelola kelas
Tujuan pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan
fasilitas kelas untuk bermacam-macam kegiatan belajar dan mengajar agar
mencapai hasil belajar yang baik. Sebagai pengelola, guru berperan dalam
menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara
nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar
tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar siswa.
c. Guru sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang cukup tentang media pendidikan, karena media pendidikan
merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar
4
mengajar. Sebagai mediator, guru menjadi perantara hubungan antar
manusia. Dalam konteks kepentingan ini, guru harus terampil
mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan
berkomunikasi.
d. Guru sebagai Evaluator
Fungsi ini dimaksudkan agar guru mengetahui apakah tujuan yang
telah dirumuskan telah tercapai atau belum, dan apakah materi yang sudah
diajarkan sudah cukup tepat. Dengan melakukan penilaian guru akan dapat
mengetahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap
pelajaran serta keefektifan metode mengajar. Dalam peran ini, guru
menyimpulkan data atau informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang
telah dilakukan. Terdapat dua fungsi dalam memerankan perannya sebagai
evaluator, yaitu :
1. Untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang
telah ditentukan atau menentukan keberhasilan siswa dalam
menyerap materi kurikulum.
2. Untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh
kegiatan yang telah dirancang dan diprogramkan.
e. Guru sebagai Motivator
Dalam proses pembelajaran. motivasi merupakan salah satu aspek
dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi
bukan disebabkan kemampuannya yang kurang, tetapi dikarenakan tidak
adanya motivasi untuk belajar. Dengan demikian, siswa yang berprestasi
5
rendah belum tentu disebabkan oleh kemampuannya yang rendah pula,
tetapi mungkin disebabkan tidak ada dorongan motivasi dalam dirinya. Oleh
sebab itu, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa, karena
pada hakikatnya aktivitas belajar adalah aktivitas yang berhubungan dengan
keadaan mental seseorang. Dengan demikian apabila peserta didik belum
siap (secara mental) menerima pelajaran yang akan disampaikan, maka
dapat dipastikan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan tersebut akan
berjalan dengan sia-sia dan tanpa makna.
Ada beberapa cara untuk memotivasi siswa dalam belajar, antara lain :
1. Memperjelas tujuan yang ingin dicapai;
2. Membangkitkan minat siswa;
3. Sesuaikan materi pelajaran dengan pengalaman dan kemampuan
siswa;
4. Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar;
5. Berilah pujian yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa;
6. Ciptakan persaingan dan kerja sama.
Pengetahuan guru tentang kedua problem itu penting agar guru dapat
meminimalisasi problem tersebut dan dapat mencari solusi yang tepat untuk
mengatasinya. Sehingga apa yang diharapkan dari pengajaran bahasa Arab
dalam batas-batas minimal dapat tercapai dengan baik.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang
dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak
ditawari aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk
6
kepentingan penelitian (penelitian akademik atau pun penelitian tindakan)
sangat sulit menemukan sumber-sumber literaturnya. Namun, jika para guru
(calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran
yang meruju kpada proses (beserta konsep dan teori dasar pembelajran
sebagamana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat
secara kreatif mencoba dan mengembangkan model pembelajaran versi guru
yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah metode
pembelajaran yang telah ada.
54% Guru di Indonesia tidak memiliki kualifikasi yang cukup untukmengajar. Guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkankualitas pendidikan, dimana guru akan melakukan interaksi landsungdengan peserta didik dalam pembelajaran di ruang kelas. Melaluiproses belajar dan mengajar inilah berawalnya kualitas pendidikan.Artinya, secara keseluruhan kualitas pendidikan berawal dari kualitaspembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di ruang kelas (AnalisisData Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009).
Secara kuantitas, jumlah guru di Indonesia cukup memadai. Namunsecara distribusi dan mutu, pada umumnya masih rendah. Hal inidapat dibuktikan dengan masih banyaknya guru yang belum sarjana,namun mengajar di SMU/SMK, serta banyaknya guru yang mengajartidak sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka miliki. Keadaan inicukup memprihatinkan, dengan prosentase lebih dari 50% di seluruhIndonesia (Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009)
Hal ini seharusnya menjadi salah satu titik berat perbaikan sistem
pendidikan di Indonesia, mengingat semakin maju-nya suatu negara bermula
dari pendidikan yang berkualitas, pendidikan yang berkualitas bermuara dari
pembelajaran yang berkualitas, pembelajaran yang berkualitas dimulai dari
pengajar yang berkualitas pula.
7
Metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu,
yaitu metode berceramah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa
modal, tenaga, dan tanpa persiapan yang rumit, Metode ceramah menjadi
metode terbanyak yang dipakai guru karena memang hanya itulah metode
yang benar-benar di kuasai sebagian besar guru.
Pernahkah guru mengajak anak berkeliling sekolahnya untuk belajar?
Pernahkah guru membawa siswanya melakukan percobaan alam lingkungan
sekitar? Atau pernahkah guru membawa seorang ilmuwan langsung datang
di kelas untuk menjelaskan profesinya? Mungkin hanya sebagian kecil guru
yang melakukan hal-hal tersebut. Dan mungkin "BIAYA" yang menjadi
alasannya.
Indonesia telah mengalami beberapa pergantian kurikulum dari KBK
menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan
kurikulum yang baru. Namun adakah yang berbeda dari kondisi pembelajaran
di sekolah-sekolah? 'TIDAK'. Karena pembelajaran di sekolah sejak jaman
dulu masih memakai KURIKULUM BUKU PAKET. Sejak era 60-70an,
pembelajaran di kelas tidak jauh berbeda dengan sebelumnya. Apapun
kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah
yang menjadi "ACUAN" pengajaran guru. Sebagian Guru tidak pernah
mencari sumber refrensi lain sebagai acuan belajar.
Kita semua tentu tahu, bahwa Indonesia adalah negara yang dikenal
sebagai negara yang kaya raya, namun sumber daya manusianya masih
lemah dalam pendidikan. Hal ini diakui oleh banyak orang di dunia, bahkan
8
oleh masyarakat Indonesia sendiri. Dapat dikatakan bahwa, pendidikan di
Indonesia adalah salah satu yang kurang maju dari semua negara di dunia.
Hal ini disebabkan karena banyaknya masalah pendidikan di Indonesia yang
masih sangat sulit untuk diatasi.
Dalam belajar mengajar hal yang terpenting adalah proses, karena
proses inilah yang menentukan tujuan belajar akan tercapai atau tidak
tercapai. Ketercapaian dalam proses belajar mengajar ditandai dengan
adanya perubahan tingkah laku dan prestasi belajar. Perubahan tingkah laku
dan prsetasi belajar tersebut baik yang menyangkut perubahan bersifat
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor), maupun yang menyangkut
nilai dan sikap (efektif).
Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode tradisional/klasikal
dan kedua, metode modern. Metode pengajaran bahasa Arab tradisional
adalah metode pengajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai
budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar semakin
mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik gramatik/sintaksis
(qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as sharf) atau pun sastra (adab).
Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan
tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah. Metode tersebut mampu
bertahan beberapa abad, bahkan sampai sekarang pesantren-pesantren di
Indonesia, khususnya pesantren salafiah masih menerapkan metode
tersebut.
9
Metode pembelajaran bahasa nampaknya sangat dipengaruhi oleh
pendekatan atau al madhol apa yang mendasari seseorang terhadap
persepsinya tentang bahasa. Banyak sekali asumsi tentang bahasa misalnya:
bahasa adalah kebiasaan (al ‘adah) dan kebiasaan membutuhkan
pengulangan dan pembiasaan. Asumsi lain mengatakan bahwa bahasa
adalah hebit (al malakah) sedang tulisan hanyalah symbol yang lain
mengatakan bahasa adalah apa yang diucapkan. Masih banyak lagi asumsi-
asumsi lain menyangkut bahasa yang dari asumsi itu melahirkan cara baik
cara belajar maupun cara mengajar.
Dari sini para pakar mengatakan bahwa pendekatan adalah sejumlah
asumsi tentang bahasa. Dengan ungkapan yang sederhana dapat dikatakan
bahwa bila asumsi orang tentang bahasa adalah lisan maka ia akan
mengajarkan bagaimana keterampilan berbahasa harus dicapai dan materi
apa yang sesuai untuk itu. Sebaliknya bila asumsi orang tentang bahasa
adalah yang tertulis atau tulisan, maka yang akan diajarkan adalah
bagaimana memahami yang ditulis.
Ada kategorisasi tentang metode yaitu metode tradisional seperti
metode qawaid dan terjemah, dan kedua metode modern. Kategorisasi ini
didasarkan pada ada tidaknya teori yang mendasari metode.
Ada dua kerangka teori yang mendasari sebuah metode sehingga ia
disebut modern yaitu:
1. Teori linguistic yakni teori tentang bahasa itu sendiri
2. Teori psikologi pembelajaran bahasa
10
Kedua landasan teori itulah yang digunakan untuk mengembangkan
metode pembelajaran bahasa.
Daya tarik pembelajaran biasanya di ukur dengan mengamati
kecenderungan siswa untuk tetap belajar. Daya tarik pembelajaran erat sekali
kaitannya dengan daya tarik bidang studi, di mana kualitas pembelajaran
biasanya akan mempengaruhi keduanya.
Saat guru mengajar di kelas baik pendekatan, maupun metode tidak
akan Nampak, karena keduanya menyatu di dalam seni mengajar atau
teknik mengajar. Sebagi seorang guru, mereka harus mampu mengetahui
sejauh mana kemampuan siswa dalam menangkap pelajaran yang
diberikan.Walaupun demikian guru bahasa harus berbekal dengan
kompetensi akademik yang di dalamnya adalah penguasaan metode,
penguasaan materi, dan pemahaman tentang berbagai pendekatan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas pengaruh metode terhadap prestasi belajar
siswa dalam bidang studi bahasa Arab siswa Kelas VIII SMP Pondok
Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan maka
rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Bagaimana metode mengajar guru bahasa Arab siswa kelas VIII SMP
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi
Selatan?
11
2. Bagaimanaprestasibelajarbahasa Arab siswakelas VIII SMP Pondok
Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan?
3. Bagaimana pengaruh metode terhadap prestasi belajar bahasa Arab
siswa Kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui:
1. Mengetahui metode mengajar guru bahasa Arab siswa kelas VIII SMP
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi
Selatan
2. Menegtahui prestasi belajar bahasa Arab siswa kelas VIII SMP
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi
Selatan
3. Mengetahui pengaruh metode pengajaran terhadap prestasi belajar
siswa dalam bidang studi bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok
Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain:
1. Kegunaanteoritis
12
a. Sebagai sarana untuk menambah khazanah ilmu pengetahuan
tentang pengaruh metode mengajar guru terhadap prestasi belajar
bahasa arab
b. Sebagai referensi dalam kajian-kajian metode mengajar guru
bahasa Arab khususnya terhadap prestasi belajar siswa
2. Kegunaan praktis
a. Bagi pihak sekolah, sebagai sumbangan berharga dalam
mengetahui pengaruh metode mengajar guru Bahasa Arab
terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren
Putri Ummul Mukminin Aisiyah Wilayah Sulawesi Selatan
b. Bagi guru, dapat menjadi bahan masukan bagi calon guru
khususnya guru bidang studi bahasa Arab
c. Bagisiswa, dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada
bidang studi bahasa Arab.
13
13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Metode Pengajaran
Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku yang terjadi dari adanya interaksi antara seorang guru dengan
lingkungannya. Proses pembelajaran seharusnya menekan pada metode
atau cara bagaimana membelajarkan kepada siswa, proses pembelajaran
dilaksanakan dalam rangka memberi kesempatan kepada siswa
memperoleh pengalaman belajar, proses pembelajaran lebih banyak
diarahkan untuk mempelajari mata pelajaran prosesnya dapat beraneka
ragam mulai dari yang sederhana dengan menggunakan ceramah sampai
kepada yang kompleks seperti dengan metode penemuan.
“ Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikanrencana yang sudah disusun tercapai secara optimal. Metodeadalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaansuatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metodelebih bersifat procedural dan sistemik karena tujuannya untukmempermudah pengerjaan suatu pekerjaan.”
Metode mengajar adalah suatu alat yang merupakan perangkat
atau bagian dari suatu strategi pengajaran. Strategi pengajaran juga
merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
Pengertian metode pengajaran juga ialah suatu cara penyampaian bahan
pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, maka fungsi metode
mengajar tidak dapat diabaikan karena metode mengajar tersebut turut
14
14
menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dan
merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem.
Mendidik dengan contoh (keteladanan) adalah satu metodepembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yangdicontohkan oleh Rasulullah saw. dalam kehidupannya, merupakancerminan kandungan Alquran secara utuh, sebagaimana firman Allah swt.berikut:
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladanyang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat)Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebutAllah.” (QS. 33: 21).
Uswatun hasanah pada ayat di atas adalah perbuatan baik yang
dapat dicontoh. Dengan demikian, keteladanan menjadi penting dalam
pendidikan, keteladanan akan menjadi metode yang ampuh dalam
membina perkembangan anak didik. Keteladanan sempurna, adalah
keteladanan Rasulullah SAW., yang dapat menjadi acuan bagi pendidik
sebagai teladan utama, sehingga diharapkan anak didik mempunyai figur
pendidik yang dapat dijadikan panutan.
Dalam metode pembelajaran guru ada beberapa metode yang
biasa digunakan oleh seorang guru, seperti metode Tanya jawab. Ini
berkenaan dengan hadits Rasulullah saw yaitu
“Hadis Qutaibah ibn Sa’id, hadis Lâis kata Qutaibah hadis Bakryaitu ibn Mudhar dari ibn Hâd dari Muhammad ibn Ibrahim dari AbiSalmah ibn Abdurrahmân dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw.bersabda; Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai didepan pintu salah seorang di antara kalian. Ia mandi di sana limakali sehari. Bagaimana pendapat kalian? Apakah masih akantersisa kotorannya? Mereka menjawab, tidak akan tersisakotorannya sedikitpun. Beliau bersabda; Begitulah perumpamaansalat lima waktu, dengannya Allah menghapus dosa-dosa.” (HR.Muslim).
15
15
Metode tanya jawab, apakah pembicaraan antara dua orang atau
lebih, dalam pembicaraan tersebut mempunyai tujuan dan topik tertentu.
Metode dialog berusaha menghubungkan pemikiran seseorang dengan
orang lain, serta mempunyai manfaat bagi pelaku dan pendengarnya.(an-
Nahlawi, 1996: 205). Uraian tersebut memberi makna bahwa dialog
dilakukan oleh seseorang dengan orang lain, baik mendengar langsung
atau melalui bacaan. Nahlawi, mengatakan pembaca dialog akan
mendapat keuntungan berdasarkan karakteristik dialog, yaitu topik dialog
disajikan dengan pola dinamis sehingga materi tidak membosankan,
pembaca tertuntun untuk mengikuti dialog hingga selesai. Melalui dialog,
perasaan dan emosi akan terbangkitkan, topik pembicaraan disajikan
bersifat realistik dan manusiawi.
Metode pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar sesuai
dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi, dan sesuai juga dengan siswa
yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Metode yang bukan saja
memberikan kemudahan kerja guru untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Metode dapat berfungsi untuk memberikan pernyataan
singkat dan ransangan yang khusus mengenai isi materi dari mata
pelajaran yang telah dipelajari dan contoh-contoh acuan ynag mudah
diingat untuk setiap konsep, prosedur atau prinsip yang diajarkan.
Secara sederhana, metode pembelajaran bahasa Arab dapat
digolongkan menjadi dua macam yaitu:
16
16
1. Metode Tradisional/klasikal
Metode pembelajaran bahasa Arab tradisional adalah metode
pembelajaran bahasa Arab yang terfokus pada “bahasa sebagai budaya
ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti belajar secara mendalam
tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik aspek gramatika/sintaksis
(qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as sharf), ataupun sastra
(adab). Metode yang berkembang dan masyhur digunakan untuk tujuan
tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah..
2. Metode modern
Metode pembelajaran bahasa Arab modern pembelajaran yang
berorientasi pada tujuan bahasa Arab dipandang sebagai alat komunikasi
dalam kehidupan modern, sehingga inti belajar bahasa Arab adalah
kemampuan untuk menggunakan bahasa tersebut secara aktif dan
mampu memahami ucapan/ungkapan dalam bahasa Arab. Metode yang
lazim digunakan dalam pembelajaran adalah metode langsung (thariqah
al-mubasyarah).
Melihat pentingnya penggunaan metode pada setiap pembelajaran
maka mencoba mengkaji keaktifan metodepembelajaran dalam
membelajarkan pada siswa. Selain itu, factor yang sangat menentukan
prestasi belajar siswa adalah motivasi itu sendiri untuk berprestasi. Sering
dijumapai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi
belajar yang dicapainya rendah,akibat kemampuan intelektual yang
dimilikinya tidak/kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor
pendukung agar kemampuan intelektual yang dimilki siswa dapat
berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi tinggi
dalam dirinya. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri
17
17
seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk
mencapai tujuan dan merupakan bagian dari belajar.
Pendapat lain mengatakan bahwa metode mengajar dapat
diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu:
1. Metode mengajar konvensional
2. Metode mengajar inkonvensional
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang lazim
dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional.
Sedangkanmetode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar
yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum, seperti
mengajar dengan modul, pengajaran berprogram, pengajaran unit,
machine program, dan masih merupakan metode yang baru
dikembangkan dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu yang
mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli
menanganinya (Usman, 2002: 3)
Pengajaran menjadi pasif, jika guru tidak dapat memotivasi siswa,
bahkan mungkin sekali siswa merasa jenuh dan merasa dongkol karena
kata-kata dan kalimat yang dituturkan guru yaitu tidak pernah
dapatdimengerti, karena memang guru hanya menggunakan bahasa
asing tanpa diterjemahkan ke dalam bahasa anak.
“banyak pilihan metode yang dapat digunakan oleh seorang gurudalam memproses interaksi belajar untuk mencapai tujuan tertentu,tentu saja setiap metode memiliki kelebihan dan kekuranganmasing-masing”(Sudiyono dkk, 2008: 117).
18
18
Banyak factor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode
yang tepat meliputi: tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, guru
dan waktu. Dan yang paling penting adalah fisiologi pendidikan. Hal ini
penting karena kalau menggunakan pendekatan konvensional
(pedagogis) akan berbeda kalau menggunakan pendekatan andragogis.
Dalam pendekatan andragogis keterlibatan aktif siswa menjadi mutlak
adanya, untuk itu maka metode-metode yang bersifatsatu arah untuk
dihindari (Sudiyono dkk, 2008: 118).
“Metode pengajaran ialah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya
pengajaran” (Sudjana, 2005: 76).
Dalam pengajaran ialah yang paling penting adalah metode, karenasukses tidaknya suatu pengajaran bahasa sering dinilai dari segimetode yang digunakan sebab hanya metode yang dapatmenentukan isi dan cara mengajarkan bahasa (Muliyanto Sumardi,1974: 2).
Berdasarkan defenisi/pengertian metode pengajaran yang
dikemukakan tersebut di atas dapat disimpulkna bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan. Tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai
kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses
pembelajaran perlu dirancang secara sistemik. Banyak metode yang
digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing bawah bolavolli,
19
19
antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran inovatif dan
konvensional.
Metode pembelajaran dapat diartiakan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusundalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat
digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya, ceramah, demonstrasi, diskusi, dan sebagainya.
Penerapan metode pengajaran tidak akan berjlan dengan efektif
dan efesien sebagai media pengantar materi pengajaran bila
penerapannya tanpa didasari dengan pengetahuan yang memadai
tentang metode itu. Sehingga metode bias saja akan menjadi penghambat
jalannya proses pengajaran, bukan komponen yang menunjang
pencapaian tujuan, jika tidak tepat aplikasinya. Oleh karena itu, penting
sekali untuk memahami dengan baik dan benar tentang karakteristik suatu
metode. Secara sederhana, metode pengajaran bahasa Arab dapat
digolongkan menjadi dua macam, yaitu: pertama, metode
tradisional/klasikal, dan kedua metode modern. Metode pengajaran
bahasa Arab tradisional adalah metode pengajaran bahasa arab terfokus
pada “bahasa sebagai budaya ilmu” sehingga belajar bahasa Arab berarti
belajar secara mendalam tentang seluk-beluk ilmu bahasa Arab, baik
aspek gramatika/sintaksis (qawaid nahwu), morfem/morfologi (qawaid as
sharf), ataupun sastra (adab). Metode yang berkembang dan masyhur
20
20
digunakan untuk tujuan tersebut adalah metode qawaid dan tarjamah.
Metode tersebut mampu bertahan bebrapa abad, bahkan sampai
sekarang pesantren-pesantren di Indonesia, khususnya pesantren slafiah
masih menerapkan metode tersebut.
Metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya
pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan
sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan
suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah
paa kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik
tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan
penggunaanmetode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikia pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik
yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas
yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-
gantiteknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Berdasarkan defenidi/pengertian metode pembelajaran yang
dikemukakan tersebutu di atas dapat disimpulkan bahwa metode
pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh
seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai
tujuan. “Tujuan proses pembelajaran adalah agar siswa dapat mencapai
kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses
pembelajaran perlu dirancang secara sistematik dan sistemik”. Banyak
metode yang digunakan seorang guru dalam pembelajaran passing
21
21
bawah bola volli, antara lain dengan menggunakan metode pembelajaran
inovatif dan konvensional.
Ada kategorisasi tentang metode yaitu: metode tradisional seperti
metode qawaid dan terjemha,dan kedua metode modern.kategorisasi ini
didasarkan pada ada tidaknyteori yang mendasari metode.
Ada dua kerangkan teori yang mendasari sebuah metode sehingga ia
disebut metode modern yaitu:
1. Teori Linguistik yakni teori bahasa itu sendiri
2. Teori Psikologi pembelajaran bahasa
Kedua landasan teori itulah yang digunakan untuk
mengembangkan metode pembelajaran bahasa.
Teori psikologi pembelajaran bahasa menegaskan bahwaorang
belajar bahasa harus dengan stimulus-respon. Ini artinya belajar bahasa
menuntut keaktifan pemeblajar. Namun, apa yang disebut stimulus tidak
harus datang dari pihak luar atau dari orang lain, melainkan bisa
diciptakan oleh pembelajar sendiri.
Teori psikologi pembelajaran bahasa ada beberapa aliran atau
madzhab anatar lain:
1. Madzhab behaviorisme yang tokohnya anatar lain: thorndike yang
berpandangan bahwa belajar bahasa dilakukan dengan teori trial dan
error yang bisa dilakukan oleh guru dengan melatihkan pembelajar secara
berulang-ulang. Ini menuntut guru harus pandai merekayasa lingkungan
pembelajar.
22
22
Atas dasar pandangan inilah muncul metode al-samiyah
syafahiyyah (aural oral approach). Yakni metode yang melatihkan
keahiran pendengarandan kemudian melatihkan pengucapan secara baik
dan benar. Metode ini menitik beratkan pada kegiatan reinforcemen atau
al-ta’ziz, yang medianya bisa menggunakan media tadribat, menghafal
kosakata, dialog dan latihan pola-pola kalimat.
2. Madzhab kognitif yang menyatakan bahwalingkunyan bukanlah
penentu hasil pembeajaran. Pembelajar pada saat menerima stimulus
mepunyai hak untuk menentukan pilihan respon yang sesuai. Pengikut
madzhab ini adalah Naom Chomsky yang berpandangan bahwa setiap
orang memiliki kesiapan fitrah untuk belajar bahasa. Sejak lahir setiap
orang telah dibekali Allah swt piranti pemerolehan bahasa (jihaz iktisab al-
lughah). Karena itu dalam hal berbahasa ada dua istilah yang perlu
dipahami yaitu (1) ta’allum al-lughah dan (2) iktisab al-lughah.
Untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik, para guru dituntut
menguasai berbagai metode pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar. Selain itu, guru juga harus memperhatikan
karakteristik siswa. Dengan menguasai berbagai macam metode
pembelajaran, guru dapat menguasai kelebihan dan elemahan masing-
masing metode pembelajaran. Selanjutnya dengan mengetahui
karakteristik siswa, guru dapat menentukan metode pembelajaran yang
tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa.
23
23
B. Prestasi Belajar
Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak bisa
dipisahkan. Belajar merujuk pada apa yang harus dilakukan seseorang
sebagai subjek dalam belajar.sedangkan mengajar merujuk pada apa
yang seharusnya dilakukan seorang guru sebagai pengajar.
Dua konsep belajar mengajar yang dilakukan oleh siswadan guru
terpadu dalam satu kegiatan.
Diantara keduanya itu terjadi interaksi dengan guru. Kemampuan
yang dimiliki siswa dari proses belajar mengajar saja harus bisa
mendapatkan hasil bisa juga melalui kreatifitas seseorang itu tanpa
adanya intervensi orang lain sebagai pengajar.
Belajar merupakan suatu proses untuk mencapai hasil
belajar.”Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya
mencapai tujuan belajar atau yang disebut hasil belajar, yaitu suatu
bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap” Abdurrahman (2003: 28).
Perubahan tingkah laku siswa setelah mengikuti pembelajaran terdiri dari
sejumlah aspek. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-
aspek tersebut. Adapun aspek-aspek itu adalah pengetahuan, pengertian,
kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubunga sosial, jasmani,
budi pekerti, dan sikap.
“Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisiyaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajarmerupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik biladibandingkan pada saat sebelum belajar (Dimiyati dan Mudjiono,1990: 250).”
24
24
Tingkat perkembangan mental tersebutterwujud pada jenis-jenis
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil
belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran.
“Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi
perubahan tingkah laku pada seorang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti (Hamalik, 2006:
30).”
Berdasarkan teori taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka
studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif,
psokomor. Perinciannya adalah sebagai berikut:
1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri
dari 6 (enam) aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan penilaian.
2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakteristik dengan suatu nilai atau kompleks nilai.
3. Ranah psikomotor, meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-
benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati).
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan dari pada afektif dan
psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan
afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses
pembelajaran di sekolah.
25
25
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh
guru untuk dijadikan ukuran atau criteria dalam mencapai suatu tujuan
pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar
dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Howard Kingsley membagi 3 macam hasil belajar (Sudjana, 2005:
22);
a. Keterampilan dan Kebiasaan b. Pengetahuan dan Pengertian
c. Sikap dan cita-cita
Pendapat dari Horward Kingsley ini menunjukkan hasil perubahan
dari semua proses belajar. Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri
siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa
hasil belajar adalah suatu penilaian akhir dari proses dan pengenalan
yang telah dilakukan berulang-ulang. Serta akan tersimpan dalam jangka
waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya karena hasil
belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir
serta menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
Belajar merupakan salah satu factor yang mempengaruhi dan
berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Hasil
belajar merupakan perubahan-perubahan yang diharapakan terjadi pada
perilaku dan pribadi siswa setelah mengalami dan melalui proses belajar.
26
26
Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimilki siswa setelah
menempuh pengalaman belajar.
Kondisi pembelajaran didefenisiskan sebagai factor yangempengaruhi efek metode dalam meningkatkan hasil pembelajarandan hakikatnya tidak dapat dimanipulasi. Berbeda halnya denganvariel metode pembelajaran. Metode pembelajaran didefenisikansebagai cara-cara yang berbeda di bawah kondisi pembelajaranyang berbeda (Uno, 2006: 16).
Dari penjelasan diatas, hasil pembelajaran dapat didefenisikan
menjadi 3 (tiga) yaitu:
1. Keefektifan (effectiveness)
2. Efesiensi (efficiency)
3. Daya tarik (appeal)
Keefektifan belajar biasanya diukur dengan tingkat pencapaian si
pembelajar. Ada 4 (empat) aspek penting yang dapat dipakai untuk
mempreskripsikan keefetifan pemebelajar, yaitu: pertama, kecermatan
penguasaan perilaku yang dipelajari atau sering disebut dengan tingkat
kesalahan. Kedua kecepatan untuk kerja. Ketiga, tingkatalih belajar.
Keempat, tingkat setensi dari apa yang dipelari.
Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang diharapkan
terjadi pada perilaku dan pribadi siswa setelah mengalami dan melalui
proses belajar. Hasil belajar merupakan tingkah laku yang dimiliki siswa
setelah menempuh pengalaman belajar.
Hasil belajar terbagi menjadi tiga ranah, yaitu: ranah kognitif yaitu
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam yaitu:
pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi. Yang
27
27
kedua ranah efektif, yaitu yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban, atau reaksi penelitian, organisasi
dan internalisasi. Yang ketiga ranah psikomotorik yaitu yang berkenaan
dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam
aspek ranah psikomotorik, yaitu gerakan reflek, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan
keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretative.
Hasil belajar diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan
berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami
suatu bahan yang telah diajarkan:
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tidak belajar dantindak mengajar. Dari sisi guru, tindakan mengajar diakhir denganproses evaluasi hasil belajar, dari sisi siswa hasil belajarmerupakan puncak proses belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3).
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswasetelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurutHorwart Kingsley dalam bukunya Sudjana membagi tiga macamhasil belajar mengajar: keterampilan dan kebiasaan, pengetahuandan pengarahan, sikap cita-cita (Sudjana, 2004: 22).
Dari pendapat diatas dapat disimpulakan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan keterampilan, sikap dan keterampilan yang diperoleh siswa
setelah ia menerima perlakuan yang diberikan oleh guru sehingga dapat
mengkonstruksikan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Kemampuan siswa dalammenyerap atau memahami suatu bahan
yang telah diajarkan dpat diketahui berdasarkan penilaian yang dilakukan
oleh guru. Salah satu upaya mengukur hasil belajar siswa dilihat dari hasil
belajar siswa itu sendiri. Bukti dari usaha yang dilakukan dalam proses
28
28
belajar adalah hasil belajaryang diukur melalui tes. Hal ini sesuai dengan
“Hasil belajar adalah hasil yang dicapai dalam perwujudan prestasi belajar
siswa yang dilihat pada setiap mengikuti tes” Ahmad dalam (Oemar,
2001). Hasil belajar dalam penelitian ini diperoleh melalui tes yang
diberikan pada setiap akhir siklus.
29
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif kuantitatif. Menurut
Moleong (Hardiansyah, 2010), penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang di alami oleh
subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain
sebagainya. Secara holistic, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-
kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini bermaksud untuk
menjelaskan tentang urgensi media dan hakikat dari hasil belajar pada siswa
kelas VII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah
Sulawesi Selatan.
B. Lokasi dan Objek Penelitian
Pada penelitian ini yang menjadi lokasi penelitian adalah SMP Pondok
Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan, dan
objek penelitian ini berfokus pada siswa kelas VII SMP Pondok Pesantren
Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan.
C. Variable Penelitian
Pada judul penelitian ini adalah pengaruh metode pengajaran guru
terhadap hasil prestasi belajar pada bidang studi bahasa Arab siswa kelas VII
30
30
SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan dan pada judul tersebut terdiri dari variable yaitu metode
pembelajaran dan prestasi atau hasil belajar siswa.
D. Defenisi Operasional Variabel
Metode merupakan salah satu sub system dalam pembelajaran yang
tidak bisa dilepaskan begitu saja. Metode adalah cara yang digunakan oleh
fasilitator dalam interaksi belajar dengan memperhatikan keseluruan system
untuk mencapai suatu tujuan.
Menurut Acep Hermawan metode pembelajaran (thariqah at tadris)
adalah perencanaan program yang bersifat menyeluruh yang berhubungan
erat dengan langkah-langkah penyampaian materi pelajaran secara
prosedur, tidak saling bertentangan, dan tidak bertentangan dengan
pendekatan.
Metode pengajaran adalah cara pengajaran yang digunakan guru
untuk mencapai suatu tujuan dari pembelajaran yang memfokuskan pada
tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan prestasi hasil belajar adalah hasil yang
dicapai dari suatu pembelajaran dari siswa sebagai bentuk kerja keras siswa
dalam belajar.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai populasi, terlebih dahulu
penulis memberikan pengertian populasi berdasarkan rumusan yang
dikemukakan oleh penulis, yaitu sebagai berikut:
31
31
“Populasi adalah seluruh objek yang menjadi perhatian kita dalam
suatu ruang lingkup dan waku yang kita tentukan” (Margono, 2007: 118)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”(Sugiyono, 2011: 117.
Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian
yang dijadikan sumber data yang memiliki karakteristik penelitian yang
terdapat dilokasi penelitian.Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian
adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan Tahun Ajaran 2013/2014.
1. Sampel
Setelah melihat populasi dalam penelitian ini, maka langkah berikutnya
adalah menentukan sampel.
Menurut Riyanto dalam “sampel adalah bagian dari populasi”
(Musfiqon, 2012: 52)
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki olehpopulasi, bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajarisemua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yangdiambil dari populasi itu” (Sugiyono, 2011: 118)
“Apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semuasehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jikajumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%atau lebih” (Suharsismi Arikunto, 2006: 134)
32
32
Jadi dalam penentuan penelitian tidak selamanya perlu meneliti secara
keseluruhan populasi, karena hal tersebut membutuhkan dana, memiliki
waktu yang agak lama serta pertimbangan keterbatasan yang dimiliki peneliti.
Dengan demikian, teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh
peneliti adalah pengambilan bentuk teknik acak atau random sampling, pada
teknik ini, semua anggota dalam populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi sampel. Karena jumlah populasi 180 orang maka
penulis mengambil 25% dari siswa yang terdapat pada kelas VIII, sehingga
sampel yang dibutuhkan 45 siswa.
F. Instrumen Penelitian
Penelitian menggunakan instrumen, penelitian sebagai alat bantu agar
kegiatan penelitian berjalan secara sistematis dan terstruktur, dalam
pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara antara lain sebagai
berikut:
1. Pedoman wawancara / interview
Sebagai acuan yang digunakan ketika melakukan wawancara, yang
berisi pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan.
Pedoman wawancara ini disusun sebelum melaksanakan wawancara.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis guna mengumpulkan data
yang dibutuhkan tentang objek penelitian mengenai pengaruh metode
pengajaran guru terhadap prestasi atau hasil belajar siswa kelas VIII SMP
33
33
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan.
3. Pedoman observasi
Yaitu melakukan pengumpulan data dengan memperhatikan sesuatu
atau hal-hal yang ada kaitannya dengan penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan alat indera, kondisi siswa kelas VIII SMP Pondok Pesantren
Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan.
Melakukan observasi dengan cara menghimpun bahan-bahan
keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang
dijadikan sasaran pengamatan.
Adapun isi dalam lembar observasi adalah tentang proses
pembelajaran ketika berlangsung di kelas, bagaimana guru dan siswa
sedang berinteraksi langsung, dari kegiatan pertama sampai kegiatan akhir.
Selain itu juga mencatat aktifitas dan sejauh mana perkembangan siswa
dalam pembelajaran bahasa Arab.
4. Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data lansung dari tempat
penelitian meliputi buku-buku, absensi, peraturan-peraturan, perangkat-
perangkat pembelajaran dan semacamnya.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dan
metode untuk mengumpulkan data sebagai berikut:
34
34
1. Metode Wawancara
Wawancara adalah percakapan antara dua orang atau lebih, terdiri
dari pewawancara (interviewer) dan terwawancara (interviewee) yang
dilakukan dengan maksud menghimpan informasi dari interviewee, dalam hal
informasi. Wawancara menggunakan seperangkat pertanyaan baku yang
terdapat dalam pedoman wawancara. Bersifat tersandar karena
pewawancara telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan tertulis yang alternative jawabannya pun telah disiapkan. Bersifat
terbuka karena wawancara dilakukan dengan subjek mengetahui bahwa
mereka sedang diwawancarai dengan maksud dan tujuan yang juga
diketahui.
2. Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada siswa yang
bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. Teknik
ini digunakan untuk memperoleh informasi yang lengkap dari responden
mengenai pengaruh metode pengajaran guru terhadap prestasi atau hasil
belaja pada bidang studi bahasa Arab siswa kelas VIII SMP Pondok
Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan.
3. Metode Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan langsung keobjek penelitian
untuk melihat dekat kegiatan yang dilakukan. Observasi dilaksanakan untuk
memperoleh data kemampuan berbicara bahasa arab siswa yang ada
35
35
selama pembelajaran berlangsung. Observasi ini dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Obsevasi dilakukan oleh
peneliti perseorangan.
4. Studi Dokumentasi
Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data lansung dari tempat
penelitian meliputi buku-buku, absensi, peraturan-peraturan, perangkat-
perangkat pembelajaran dan semacamnya.
H. Teknik Analisis Data
Untuk mengolah data menjadi sebuah pembahasan, maka peneliti
menganalisis data dengan teknik analisis statistik yaitu :
1. Analisis Kualitatif Deskriptif yaitu analisis pengolahan data yang
digunakan terhadap data yang berupa uraian yang diperoleh melalui
observasi dan wawancara.
2. Analisis Kuantitatif Deskriptif yaitu analisis pengolahan data dengan
menggunakan rumus statistik
Rumus yang digunakan dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:
Rumus :
P = FN × 100%Keterangan :
F : Frekuensi yang sedangdicaripersentase
N : Jumlah frekuensi
P : Hasil atau skor yang diperoleh
36
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. KONDISI OBJEKTIF LOKASI PENELITIAN
1. Selayang Pandang SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
Dalam era globalisasi ini, manusia senantiasa dituntut untuk memiliki
pengetahuan, keterampilan yang handal dan berjiwa besar,sehingga dapat
berkompotisi dalam masyarakat global. pendidikan pada dasarnya mengarah
pada tujuan pendidikan nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai lembaga pendidikan
Islam tentunya juga memiliki tanggung jawab besar dalam menyukseskan
Pendidikan nasional. Untuk itu Universitas Muhammadiyah Makassar
bekerja sama dengan Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah
Wilayah Sulawesi Selatan sebagai laboratorium sekolah bagi mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Makassar dalam praktikum akademik. Pendirian
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
dilontarkan dalam sebuah rapat Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan tanggal
37
37
8 Maret 1981 oleh ibu Dra. Hj. Ramlah Aziez yang ketika itu selaku ketua
Pimpinan Wilayah Aisyiyah Sulawesi Selatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah
Sulawesi Selatan berhasil mendapatkan sebidang tanah wakaf dari
Almarhumah Ibu Hj. Athirah Kalla, seluas 2 Ha dikelurahan Sudiang
Kecamatan Biringkanaya. Penyerahan tanah secara resmi dilakukan
dihadapan peserta rapat kerja Wilayah ‘Aisyah Sul-Sel yang dihadiri oleh
Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah se-Sulawesi Selatan pada tanggal 1 Dzulqaiddah
1401 H bertepatan dengan 30 Agustus 1981 di Ujung Pandang.
Namun dalam perjalanan selanjutnya, Bapak Drs. H.M. Yusuf Kalla,
selaku ahli waris Almarhumah Hj. Athirah Kalla memandang lokasi di
kelurahan Sudiang itu tidak strategis, karena berdekatan dengan bandara
Hasanuddin, maka tanah tersebut dipertukarkan dengan tanah yang
berlokasi di kelurahan Bulurokeng kecamatan Biringkanaya yang luasnya
kira-kira 2 hektar
Acara pertukaran tanah wakaf ini dilaksanakan pada tanggal, 1
Muharram 1404 H bertepatan dengan tanggal 8 Oktober 1983, pihak ahli
waris diwakili oleh Bapak Drs. H.Muh.Yusuf Kalla sedangkan pihak Pimpinan
Wilayah Sulawesi Selatan diwakili oleh ibu Hj.St. Musyawarah Musa,SH,MS,
yang juga sebagai ketua Pimpinan Wilayah pada saat itu. Acara tersebut
disaksikan oleh para anggota Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Sul-Sel, para ahli
waris almarhumah Hj. Athirah Kalla, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah,
Camat Biringkanaya dan sejumlah undangan.
38
38
Berkat kerja keras dari panitia maka pada tahun 1984 diatas tanah
wakaf ini dimulailah pembangunan sebuah Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan . Dan Alhamdulillah pada tahun
1987 Pondok Pesantren ini mulai menerima santri baru yang pada saat itu
berjumlah 17 orang.
Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan sejak dibukanya hingga sekarang ini telah berjumlah 1112 orang.
Dan telah dipimpin oleh tiga orang direktur. Pada awal berdirinya pondok ini
dipimpin oleh Ibu Dra. Hj. Ramlah Aziez sebagai direktur pertama hingga
wafatnya tahun 1988, kemudian dilanjutkan oleh Al-Ustadz KH. Abdul Malik
Ibrahim sebagai direktur kedua hingga wafatnya, 31 Mei 2001. Dan
selanjutnya dipimpin oleh Drs. K.H. Jalaluddin Sanusi sebagai direktur yang
ketiga hingga sekarang.
Adapun Visi dan Misi SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
a. Visi
Unggul dalam ketaqwaan, intelektualitas, kemandirian, dan
kepeloporan dalam amal Ma’ruf Nahi Munkar yang berlandaskan
Alquran dan al-Sunnah.
b. Misi
1. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah Swt. dan
berakhlak mulia
39
39
2. Mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang
berkepribadian, cerdas, terampil, berkualitas dan berprestasi
3. Mempersiapkan peserta didik menjadi kader- kader yang istiqamah
dan bertanggung jawab dalam melaksanakan amar ma’ruf dan
nahi mungkar serta mampu melanjutkan amal usaha
Muhammadiyah/ Aisyiyah khususnya dan amal usaha umat Islam
pada umumnya.
4. Membekali peserta didik dengan life skiil dan vocational skill yang
memadai untuk hidup layak dan mandiri
5. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi
secara sehat dan mampu beradabtasi dengan lingkungan
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
2. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru dan siswa adalah dua komponen yang tidak bisa dipisahkan,
keduanya saling mendukung dan melengkapi. Guru sebagai pendidik,
pembimbing, dan pengarah dalam proses pembelajaran sedangkan siswa
yang menjadi objek kerja seorang guru. Keberhasilan yang didapatkan oleh
seorang siswa sangat dipengaruhi oleh kemampuan guru dalam
melaksanakan tugasnya.
40
40
Para guru yang mengabdi di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sebanyak 79 orang. Adapun
nama-nama guru yang mengabdi di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 1
DAFTAR GURU MENURUT SEKOLAH TAHUN 2013/2014
SMP PONDOK PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ AISYIYAH
NO NAMA/NIP JABATAN
1 Drs. H. Abd Kadir AmdaniNBM. 503 805
Kepala Sekolah
2 Drs. H. Muh. Asrar M.Pd. INip.
Wakasek Kurikulum
3 Dra. St. Raodah RaufNUPTK. 3050741643300050
Wakasek Kesiswaan
4 Tauhid, S.AgNUPTK. 0753754656200042
Kepala TU
5 Basdiana, SENip.
Staf TU
6 Puji Pratiwi, S.SiNip.
Staf TU
7 A. Suhadah S.AgNip. 9954746650300002
Kepala Perpustakaan
8 H. Marjani, SSNUPTK. 903775565300073
Kord. LAB Bahasa
10 Suraedah S.KomNUPTK. 6541754655300023
Kord. LAB Komp
11 Daulah Mawardi S. AgNUPTK. 814676658300073
Guru
12 Muslimah Jalaluddin S. Pd. INip.
Guru
13 Dra. St. Harming Ahmad Guru
41
41
NUPTK. 756374264530006314 Rusmiati. S. Ag
Nip.Guru
15 Nurmiyati Halim, S. AgNUPTK. 7834751633000062
Guru
16 Nur Wahidah Illijas, S. AgNUPTK. 2537754656300003
Guru
17 Dra. Raodah raufNUPTK.3050741643300050
Guru
18 Sunarti, S. AgNUPTK.1444375565300002
Guru
19 Nurmi alam bakri s. AgNUPTK.1554751652300042
Guru
20 Dra. Nursema sakeNip. 131926189
Guru
21 A. Suhadah S. AgNUPTK. 995476650300002
Guru
22 Sudir Nyengka, BANUPTK. 5938736650300002
Guru
23 Dra. Siti sabriyani salehNip. 150304744
Guru
24 H. Siti Zohra MarzukiNip.
Guru
25 Drs. H. WagimanNUPTK. 6442744668200033
Guru
26 Andi Hadi Ibrahim Ss. MagNip.
Guru
27 Tauhid S. AgNUPTK. 0753754656200042
Guru
28 Dra. Hj. MaemunahNUPTK.8563741644210480
Guru
29 Hj. Marjani, SSNUPTK. 9037755656300073
Guru
30 Erna, SSNUPTK. 7439753655300043
Guru
31 Dra. Mahirah. APNip.131640923
Guru
32 Muh. Zaelani S. Ip Guru
42
42
Nip.33 Athifah Noor, S.Pd.i
Nip.Guru
34 Drs. Muh TaufanNip. 196312311994121011
Guru
35 Drs. AhmadNip. 196504261997021002
Guru
36 Mulyana S. Pd, M. PdNip. 1947761662300002
Guru
37 Muskilaturahmi, S. PdNUPTK. 9357753655300053
Guru
38 Mu’aliyah H Asnawi SSNip.
Guru
39 St. Khadijah S. PdNip.
Guru
40 Rabiatul Adawiyah S. PdNip.
Guru
41 Masriyah S. PdNip.
Guru
42 Sahidah S. PdNip. 131678972
Guru
43 Andi Wafiyah S. AgNip. 580057677
Guru
44 Sabilah Sabah Jam’an S. AgNUPTK. 1462754300063
Guru
45 Muh Ismail Said. SSNip.
Guru
46 Drs. LasappeNip. 1314445118
Guru
47 Nur Maya Ningsih S. PdNip.
Guru
48 H. Murdhang. S. PdNip. 131568636
Guru
49 Dra. H. HerawatyNip. 13141681
Guru
50 Dra. H. Rosnaeni AbuNip. 131416826
Guru
43
43
51 Dra. H. JumrianiNip. 132058956
Guru
52 Hj. Dana Nier. M. Pd Guru
53 Dita Eliana Artha. M. PdNip.
Guru
54 Gustina, S. PdNip.
Guru
55 Fatimah, S. PdNip.
Guru
56 Ratnawati, S. PdNip.
Guru
57 Ernawati, S. PdNip.
Guru
58 Musliana. Ag, S. PdNip.
Guru
59 Muh. Alimin Tahiyat, BANip.
Guru
60 Anita Taurisia Putri, SENip.
Guru
61 Muthmainnah, SENip.
Guru
62 Ismaniar, S. PdNUPTK. 4738756657300053
Guru
63 St. Maryati Rasyid, S. PdNUPTK. 6736747649300120
Guru
64 Andi Hasyuni, S. PdNUPTK. 5034750651300030
Guru
65 Nur Indah Sasmita, S. PdNip.
Guru
66 Ratna Sari, S. KomNip.
Guru
67 Suraedah, S. KomNUPTK. 6541754655300023
Guru
68 Kahadiah, S. Pd. INip.
Guru
69 Hernani Said, S. PdNip.
Guru
44
44
70 Darmawati BM. S. AgNip.
Guru
71 Drs. H. Muh. Asrar, M. Pd. INip.
Guru
72 Dra. Hj. Andi NurhikmawatiNip.
Guru
73 Hj. Darna Muis, S. AgNip.
Guru
74 Nur Iffah, S. PdNip.
Guru
75 Darnawati, S. PdNip.
Guru
76 Hajra Thurua, STNip.
Guru
77 Denta Baji, S. PdNip.
Guru
78 Nur Inayah, S. HumNip.
Guru
79 Rosdiana, S. Sos Guru
Sumber Data : Tata Usaha SMP Pondok Pesantren Putri UmmulMukminin Aisyiyah Wilyah Sulawesi Selatan
b. Keadaan Siswa
Siswa yang menjalani proses belajar di SMP Pondok Pesantren Putri
Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan saat ini memiliki jumlah
siswa sebanyak 627 orang yang terbagi dalam 3 tingkatan kelas yang
masing-masing tingkatan terdiri 1 kelas. Adapun keadaan siswa dapat dilihat
pada tabel berikut:
45
45
Tabel 2
Keadaan Siswa SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah
Wilayah Sulawesi Selatan 2013/2014
No Kelas A B C D E F Jumlah
1 VII 38 38 38 38 38 38 228
2 VIII 32 31 32 29 27 30 181
3 IX 36 34 39 38 35 36 218
Jumlah 627
Sumber Data: Tata Usah SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
c. Keadaan Sarana dan Prasarana
Kelangsungan pendidikan tidak hanya didukung oleh tenaga pengajar
dan siswa tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana belajar.
Sarana dan prasarana belajar merupakan salah satu faktor pendukung
dalam mewujudkan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan.
Sarana dan prasarana dalam belajar yang memadai akan sangat membantu
dalam proses pembelajaran, karena hal tersebut akan membuat siswa lebih
nyaman dalam mengikuti dan memahami pelajaran yang diberikan, sehingga
akan menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik.
Berikut ini akan digambarkan fasilitas dan sarana prasarana SMP
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Wilayah Sulawesi Selatan :
46
46
Tabel 3
Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan 2013/2014
No Jenis Ruangan, Gedung Sekolah Keterangan Jumlah
Baik Buruk
1 Ruangan Kepala sekolah dan wakil 1 - 1
2 Ruangan untuk guru-guru 1 - 1
3 Ruangan kelas untuk belajar 18 - 18
4 Ruangan tata usaha 1 - 1
5 Wc/ Kamar kecil 20 - 20
6 Aula dan ruangan pertemuan 1 - 1
7 Perpustakaan 1 - 1
8 Ruang BK 1 - 1
9 Masjid 1 - 1
10 Laboratorium IPA 1 - 1
11 Laboratorium Komputer 1 - 1
12 Laboratorium Bahasa 1 - 1
13 R. Tungu/Tamu 1 - 1
14 R. Keterampilan 1 - 1
15 R.Internet 1 - 1
16 Depot Air Minum 1 - 1
17 Rumah Yayasan 6 - 6
18 Asrama 7 - 7
19 Kantin 1 - 1
20 R. Masak/Dapur 1 - 1
21 Pos Satpam 1 - 1
Sumber Data: Tata Usaha SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
47
47
B. Pengaruh Metode Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Siswa
ahasa Arab SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin
Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan
Pengaruh metode mengajar guru terhadap hasil belajar siswa pada
bidang studi bahasa Arab dapat dilihat pada data berikut.
Tabel 4
Apakah ketika guru Anda menjelaskan dengan menggunakan bahasa Arab
anda dapat memahami?
No Kategori jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat paham 1 2,22 %
2 Paham 20 44,44 %
3 Kurang paham 20 44,44 %
4 Tidak paham 4 8,89 %
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan hasil analisis di atas tentang apakah ketika guru Anda
menjelaskan dengan menggunakan bahasa Arab Anda dapat memahaminya,
terdapat 4 (emapat) alternatif jawaban, yaitu sangat paham, paham, kurang
paham dan tidak paham. Tabel diatas menunjukkan bahwa siswa yang
menjawa sangat paham terdapat 2,22 %, dan menjawab paham sebanyak
44.44 %, siswa lain yang menjawab kurang paham sebanyak 44.44 % dan
menjawab tidak paham sebanyak 8.89 %. Ini menunjukkan bahwa dari 45
siswa yang diteliti, antara yang paham dan kurang paham sama besar
jumlahnya
48
48
Tabel 5
Bagaimana usaha Anda dalam memahami bahasa Arab dengan metode
mubasyarah atau metode langsung yang digunakan guru.
No Kategori jawaban Frekuensi Persentase
1 Memperhatikan dengan seksama 27 60 %
2 Mengikuti apa yang diucapkan guru 4 8.89 %
3 Mencatat materi yang diberikan guru 10 22.22 %
4 Menghafalkan kosa kata yangdiucapkanguru
4 8.89 %
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan table di atas, banyaknya siswa yang menjawab
memperhatikan dengan seksama yaitu 27 siswa atau 60 %. Siswa yang
menjawab mengikuti apa yang diucapkan guru sebanyak 4 siswa atau 8.89
%. Sedangkan yang menjawab mencatat materi yang diberikan guru
sebanyak 10 siswa atau 22.22 %. Dan yang terakhir menjawab
menghafalkan kosa kata yang diberikan oleh guru sebanyak 4 siswa atau
8.89 %. Dari penjabaran di atas, siswa yang memperhatikan dengan
seksama lebih banyak disbandingkan jawaban 2, 3, dan 4. Ini menjelaskan
bahwa usaha siswa untuk memahami bahasa Arab labih besar.
Dari penjabaran di atas, dikatakan bahwa siswa dalam memahami
bahasa Arab dengan metode mubasyarah atau metode langsung yang
digunakan guru, siswa lebih dapat memahami dengan cara memperhatikan
dengan seksama, hal ini juga dikatakan oleh seorang siswa yaitu:
49
49
” Jika kita memperhatikannya, saya memang suka metode langsung iniapalagi jika di variasikan dengan game yang tidak menjenuhkan(wawancara, 19 Maret 2014 di SMP Ummul Mukminin Aisiyah WilayahSulawesi Selatan)”.
Table 6
Yang mana lebih Anda sukai dan lebih mudah Anda pahami dalam
pembelajaran bahasa Arab
No Kategori jawaban Frekuensi Persentase
1 Mendengarkan bahasa Arab 17 37.78 %
2 Berbicara bahasa Arab 18 40 %
3 Membaca bahasa Arab 5 11.11 %
4 Menulis bahasa Arab 5 11.11 %
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan table diatas siswa yang memilih jawaban mendengarkan
bahasa Arab ialah 17 siswa atau 37.78 %, siswa yang memilih jawaban
berbicara bahasa Arab sebanyak 18 siswa atau 40 %, dan yang memilih
jawaban membaca bahasa Arab sebanyak 5 siswa atau 11.11 % sedangkan
yang memilih alternative jawaban terakhir ialah sebanyak 5 siswa atau 11.11
%. Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa siswa lebih menyukai
untuk berbicara bahasa arab dibandingkan alternative lain. Ini dapat dilihat
dari persentase siswa yang memilih jawaban tersebut lebih banyak dari pada
memilih jawaban yang lain.
50
50
Tabel 7
Bagaimana pendapat Anda tentang pelajaran bahasa Arab
No Kategori jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat mudah 1 2.22 %
2 Mudah 24 53.33 %
3 Sulit 20 44.44 %
4 Sangat sulit - -
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan table di atas, diperoleh banyaknya siswa yang memilih
setiap jawaban yang telah tersedia. Banyaknya siswa yang memilih jawaban
sangat mudah ialah 1 siswa atau 2.22 %. Siswa yang memilih jawaban
mudah ialah 24 siswa atau 53.33 %. Dan yang menjawab sulit sebanyak 20
siswa atau 44.44 % sedangkan jawaban terakhir yaitu yang menjawab sangat
sulit tidak ada. Ini menjelaskan bahwa pelajaran bahasa Arab arab hanya
berkisar pada taraf mudah dan sulit, sedangkan untuk kategori sangat sulit
tidak satupun siswa yang menjawabnya.
Berdasarkan penjabaran diatas, jawaban yang paling banyak ialah
jawaban mudah, sebanyak 24 siswa atau 53.33 %. Hal ini sesuai dengan
pernyataan seorang siswi yang bernama Amalia Indah Wardani yaitu:
“ Pelajaran bahasa Arab itu gampang-gampang susah, kalau masalahseru atau tidak seru itu lain lagi kalau yang itu tergantung metodepengajarannya (Wawancara 19 Maret 2014 di SMP Ummul MukmininMakassar)”.
51
51
Table 8
Bahasa apa yang digunakan guru Anda ketika mengajar bahasa Arab?
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1 Bahasa Arab 1 2.22 %
2 Bahasa Arab diselingi Bahasa
Indonesia
34 75.55 %
3 Bahasa Indonesia - -
4 Bahasa indonesia diselingi Bahasa
Arab
10 22.22 %
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Dari tabel di atas, dari keseluruhan siswa yang diteliti ketika diberi
pertanyaan bahasa apa yang digunakan guru anda ketika mengajar bahasa
Arab, jumlah siswa yang memilih jawaban bahasa arab ialah 1 (satu) siswa
atau 2.22 %, jawaban lainnya ialah bahasa arab diselingi bahasa Indonesia
yang menjawab sebanyak 34 siswa atau 75.55 %. Angka ini lebih banyak
dibandingkan dengan jawaban nomor satu. Dan yang menjawab bahasa
Indonesia tidak ada. Sedangkan yang menjawab bahasa Indonesia diselingi
bahasa Arab ialah sebanyak 10 siswa atau 22.22 %. Dalam hal ini dapat
dilihat bahwa siswa yang memilih bahwa guru lebih sering atau lebih banyak
menggunakan bahasa Arab yang diselingi dengan bahasa Indonesia
dibandingkan guru hanya mengajar bahasa Arab dengan menggunakan
bahasa Arab.
52
52
Tabel 9
Apakah anda senang belajar bahasa Arab?
No Kategori jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat senang 4 8.89 %
2 Senang 33 73.33 %
3 Kurang senang 7 15.55 %
4 Tidak senang 1 2.22 %
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa siswa yang sangat
senang belajar bahasa Arab terdiri dari 4 siswa atau 8.89 %, siswa yang
senang belajar bahasa arab dengan jawaban senang sebanyak 33 siswa
atau 73.33 %, dan siswa dengan jawab kurang senang sebanyak 7 siswa
atau 15.55 % sedangkan yang menjawab tidak senang ialah sebanyak 1
siswa atau 2.22 %. Dalam hal ini dapat kita lihat bahwa siswa yang senang
belajar bahasa arab lebih banyak daripada siswa yang tidak senang belajar
bahasa Arab. Seperti yang di katakan oleh salah seorang siswi yang
bernama Fadilah Khairunnisa yaitu:
” cukup disenangi, cukup mudah dan banyak menambah pengetahuan
(Wawancara 19 Maret 2014 di SMP Ummul Mukminin Makassar)”.
53
53
Tabel 10
Apakah Anda sering mempraktekan percakapan bahasa Arab di dalam
kelas?
No Kategori Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat sering 5 11.11 %
2 Sering 20 44.44 %
3 Pernah 20 44.44 %
4 Tidak pernah - -
Jumlah 45 100 %
Sumber Data : Tabulasi angket
Berdasarkan tabel di atas, siswa yang memilih jawaban sangat sering
sebanyak 5 siswa atau 11.11 %, siswa yang menjawab sering sebanyak 20
siswa atau 44.44 %. Dan siswa yang menjawab pernah sebanyak 20 siswa
atau 44.44 % , sedangkan yang menjawab tidak pernah tidak ada satu pun
dari siswa yang memilih jawaban ini. Ini menunjukkan bahwa kemampuan
siswa dalam berbahasa Arab mencukupi, hal ini dapat dilihat dari penjelasan
di atas bahwa siswa sering melakukan percakapan di kelas.
Tabel 11
No Nama Nilai Keterangan
1 Nadya nurul ilmi 100 Sangatmenguasai
2 Nur Qolbi Sam 94 Sangatmenguasai
3 Aqillah farahdiba 92 Sangatmenguasai
4 Sania hafifa 78 Menguasai
54
54
5 Ghina syafirah 86 Menguasai
6 Nur khafifah ramdani 94 Sangatmenguasai
7 Syafirah maharani 94 Sangatmenguasai
8 Annisa fitriah 98 Sangatmenguasai
9 Alifka annisa 94 Sangatmenguasai
10 Afifah nur izzah 94 Sangatmenguasai
11 Elma reska utama 72 Menguasai12 Ridhatul azizah 84 Menguasai13 Tiara nurhaliza yamin 94 Menguasai14 Mayada salsabila 70 Menguasai15 Nur afifah indarwaty 90 Sangat
menguasai16 Fairuz azizah ismail 96 Sangat
menguasai17 Annisa nur azhari hidayati 88 Menguasai18 Meriska amalia Mansur 60 Cukup
menguasai19 Putri qonita rahim 94 Sangat
menguasai20 Nur rahma ningsih 92 Sangat
menguasai21 Fadilah khairunnisa 94 Sangat
menguasai22 Mahdiyyah hanifah 80 Menguasai23 Nur safitri 60 Cukup
menguasai24 Fitri febriastuti 60 Cukup
menguasai25 Azzahrah zulkhalaifah 76 Menguasai26 Nadia C.A 82 Menguasai27 Cempaka 70 Menguasai28 Rahmawati 60 Cukup
menguasai29 Mutiah fadilah 82 Menguasai30 A.Syahidah ulhaq 88 Menguasai31 Nurul arsy arif 84 Menguasai
55
55
32 A.Nabila ramadhani 86 Menguasai33 Farras fadilah 98 Sangat
menguasai34 Nurul hidayah rahim 70 Menguasai
35 Fahirah chairunnisa 90 Sangatmenguasai
36 Tatya latifah karima 70 Menguasai37 Rafiqah ridwan 88 Menguasai38 Annisa fitri utami baso 84 Menguasai39 Ulya aulia mg 72 Menguasai40 Nur khafifah. M 98 Sangat
menguasai41 Windy kirana alam 92 Sangat
menguasai42 Charunnisa yusuf 90 Sangat
menguasai43 Amalia puji lestari 100 Sangat
menguasai44 Tholita zobrina S 60 Cukup
menguasai45 Lutfiah 98 Sangat
menguasaiSumber data : hasil tes kosa kata
Berdasarkan hasil tes kosa kata di atas dengan 3 keterangan nilai
yaitu: Sangat menguasai, menguasai, dan cukup menguasai. Tabel di atas
menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang responden dengan nilai presentase
44,4 % mendapatkan nilai yang sangat baik yaitu ”sangat menguasai
mufradat”. Selanjutnya sebanyak 20 orang dengan nilai presentase 44,4 %
mendapatkan nilai yang baik yaitu ”menguasai mufradat”. Sebanyak 5 orang
responden dengan nilai presentase 11,1 % mendapatkan nilai yang cukup
yaitu ”cukup menguasai”. Jadi siswa di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul
Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sangat menguasai kosa kata.
56
56
Nilai keterampilan Berbicara Bahasa Arab siswa kelas VIII SMP
Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan, Dapat dilihat dari tabel berikut :
Tabel 5
No Nama Nilai Keterangan
1 Nadya nurul ismi 90,63 Amat baik
2 Nur Qolbi Sam 90,58 Amat baik
3 Aqillah farahdiba 92,02 Amat baik
4 Sania hafifa 75,67 Baik
5 Ghina syafirah 88,89 Amat Baik
6 Nur khafifah ramdani 94,71 Amat baik
7 Syafirah maharani 94,21 Amat baik
8 Annisa fitriah 89,55 Amat baik
9 Alifka annisa 97,04 Amat baik
10 Afifah nur izzah 92,77 Amat baik
11 Elma reska utama 71,75 Amat baik
12 Ridhatul azizah 83,77 Baik
13 Tiara nurhaliza yamin 79,77 Baik
14 Mayada salsabila 73,35 Baik
15 Nur afifah indarwaty 80,61 Baik
16 Fairuz azizah ismail 92,95 Amat baik
17 Annisa nur azhari hidayat 89,49 Amat baik
18 Meriska amalia Mansur 76,05 Baik
19 Putri qonita rahim 92,17 Amat baik
20 Nur rahma ningsih 69,55 Kurang
21 Fadilah khairunnisa 95,29 Amat baik
22 Mahdiyyah hanifah 70,93 Cukup
57
57
23 Nur safitri 65,11 Kurang
24 Fitri febriastuti 70 Cukup
25 Azzahrah zulkhalaifah 75 Cukup
26 Nadia C.A 70 Cukup
27 Cempaka 72 Cukup
28 Rahmawati 75 Cukup
29 Mutiah fadilah 70 Cukup
30 A.Syahidah ulhaq 78 Cukup
31 Nurul arsy arif 74 Cukup
32 A.Nabila ramadhani 75 Cukup
33 Farras fadilah 75 Cukup
34 Nurul hidayah rahim 70 Cukup
35 Fahirah chairunnisa 75 Cukup
36 Tatya latifah karima 78 Cukup
37 Rafiqah ridwan 80 Cukup
38 Annisa fitri utami baso 74 Cukup
39 Ulya aulia mg 73 Kurang
40 Nur khafifah. M 85 Baik
41 Windy kirana alam 80 Cukup
42 Charunnisa yusuf 90 Amat Baik
43 Amalia puji lestari 80 Cukup
44 Tholita zobrina S 70 Kurang
45 Luthfiah 81 Cukup
Sumber data : Guru mata pelajaran bahasa Arab
Berdasarkan hasil keterampilan berbicara bahasa Arab di atas dengan
2 keterangan nilai yaitu: Tuntas dan tidak. Tabel di atas menunjukkan bahwa
sebanyak 43 orang responden dengan nilai presentase 95,5 %mendapatkan
nilai yang sangat baik yaitu ” tuntas ”. Selanjutnya sebanyak 2 orang dengan
58
58
nilai presentase 4,4 % mendapatkan nilai yang cukup yaitu ”tidak tuntas”.
Jadi keterampilan berbicara bahasa Arab siswa di SMP Pondok Pesantren
Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi Selatan sangat baik.
Metode mengajar ialah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode
lebih bersifat procedural dan sistemik karena tujuannya untuk mempermudah
pengerjaan suatu pekerjaan. Metode mengajar yang digunakan oleh guru di
SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukminin Aisyiyah Wilayah Sulawesi
Selatan sejauh ini berjalan efektif, ini ditandai dengan keberhasilan siswa
dalam mempelajari bahasa Arab. Metode yang digunakan oleh para guru
juga berbeda-beda sehingga tidak membuat siswa bosan dalam mempelajari
bahasa Arab.
Selama pembelajaran bahasa Arab guru tidak hanya menggunakan
satu atau dua metode melainkan banyak menggunakan metode mengajar
lainnya. Seperti yang dikatakan oleh salah satu guru yang mengajar bahasa
Arab di SMP Pondok Pesantren Putri Ummul Mukmnin Aisyiyah Wilayah
Sulawesi Selatan.
“Ada berbagai metode yang digunakan guru dalam mengajar bahasaarab salah satunya ialah metode langsung, dengan caramemperdengarkan kosakata itu kepada siswa tentang bagaimanamemberikan contoh pengucapan kosa kata. setelahmemperdengarkan mereka harus mengikuti tanpa melihat teks jadimurni yang mereka gunakan adalah istima’” (Wawancara 19 maret2014 di SMP Ummul Mukminin Makassar).
59
59
Dari penjelasan diatas guru dalam mengajar bahasa Arab
menggunakan berbagai metode yang memungkinkan siswa dapat
memahaminya lebih baik dan cepat menangkap apa yang diajarkan oleh
guru. Seorang guru harus pandai dalam memilih metode pembelajaran ini
dikarenakan metode sangat berpengaruh pada minat dan hasil akhir siswa
pada pelajaran bahasa Arab.
Metode yang digunakan guru ketika mengajar di kelas sangat
mempengaruhi hasil belajar siswa, ini dapat dilihat dari beberapa pendapat
siswa yaitu Mutawwafiqah ketika guru mengajar menggunakan metode
mubasyarah, ia mengakatakan bahwa:
” Saya lebih suka dengan pengajaran yang menggunakan metode
langsung, karena saya dapat memahaminya”(Wawancara 19 Maret 2014 di
SMP PondokPesantren Ummul Mukminin)
Dan pendapat lain dari Aria Novita yaitu:
”Menyenangkan guru mampu membuat kami mengetahui bahasa Arabdengan mudah karena metode pembelajaran guru yang baik”(Wawancara 19 Maret 2014 di SMP Pondok pesantren UmmulMukminin)
Dari beberapa penjelasan di atas metode sangat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada bidang setudi bahasa arab. Ketika guru
mengajar menggunakan metode yang disenangi siswa maka tingkat minat
belajar siswa meningkat, dan ini sangat mempengaruhi bagaimana hasil
belajar siswa pada bidang studi bahasa Arab.
60
60
”Metode demonstrasi adalah salah satu metode yang digunakan olehguru disini, metode ini biasanya melalui game, permainan dansebagainya. Metode ini digunakan untuk mengurangi rasa ngantuksiswa di kelas. Metode ini sangat bagus digunakan ketika di akhirpelajaran. Akan tetapi metode ini memiliki kelemahan, yaitu siswa yangkurang siswa yang belum paham atau kurang pemahamannya tentangbahasa yang kurang akan mengalami keterlambatan, sebaliknya siswayang mempunyai kemampuan yang bagus akan berkembang dengansendirinya metode ini sama halnya dengan metode lepas. Ini dilakukanpada indikator membaca, muhadatsah dan penguasaan mufradat(Wawancara 19 maret 2014 di SMP Ummul Mukminin Makassar)
Berdasarkan penjelasan di atas ketika guru mengajar maka guru harus
pandai untuk memilih metode untuk membuat siswa lebih bersemangat
dalam belajar.
61
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan di lokasi, yang
berkaitan dengan “Pengaruh Metode Pengajaran Guru Terhadap Prestasi
atau Hasil Belajar Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP Pondok pesantren
Ummul Mukminin Aisiyah wilayah Sulawesi Selatan”. Maka bagian ini
akan mengemukakan kesimpulan pokok dari seluruh apa yang telah
diuraikan sebagai penegasan dan dilengkapi dengan saran-saran. Oleh
karena itu kesimpulan dari seluruh isi dapat dilihat dari uraian berikut.
metode pengajaran dan prestasi belajar bahasa Arab yang terdapat Di
SMP Pondok pesantren ummul Mukminin Aisiyah wilayah Sulawesi
Selatan Sudah memiliki kriteria bagus, serta metode pengajaran bahasa
Arab yang berbagai macam digunakan sehingga siswa yang menimbah
ilmu di sekolah tersebut memiliki pemahaman baik secara umum, lebih-
lebih dari pemahaman ilmu agama dan secara umum sejalan dengan ini
guru-guru juga memiliki pembinaan yang aktif baik di Sekolah Maupun di
Asrama.
B. Saran
1. Guru sebagai pendidik, harus lebih memperhatikan
perkembangan siswa, bukan saja dari segi kognitif dan
62
62
psikomotorik, tetapi juga kepada efektifnya dengan mengadakan
komunikasi baik secara formal maupun non formal.
2. Guru sebagai pemerhati keadaan ummat, harus lebih aktif
mengontrol ilmu akidah akhlak yang telah disampaikan kepada
siswa agar siswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
didapatkan dan menyampaikan kepada orang lain, sehingga
tercipta agama islam sebagai rahmatan lil’alamin.
3. Guru sebagai pengemban amanah yang sangat mulia, harus
terus mempelajari kebutuhan ummat baik dari segi ilmu, amal,
dakwah dan sabar. Sehingga amanah yang dipikul tidak terasa
berat tetapi terasa nikmat.
62
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran al karim
Abu Ahmadi & Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta :Rineka Cipta: Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta: Jakarta.
Anonim. 2010. Pendekatan Strategi Metode dan teknik. (Online),(http://mediadidik.blogspot.com/html, diakses 29 Oktober 2012)
Analisis Data Guru 2009, Ditjen PMPTK 2009
Bukhâri, Abu Abdullah bin Muhammad Ismâil. Al-Jâmi’ al-Shahĩh al-Mukhtasar, Juz 1. Beirut: Dâr Ibnu Kaşir al-Yamâmah, 198.
Dimiyati & Mudjiono. 1990. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.Jakarta.
Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar.Rineka Cipta: Jakarta.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara: Bandung.
Hermawan, Acep. 2011. Metodologi pembelajaran Bahasa Arab. RemajaRosdakarya: Bandung.
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2008. Strategi PembelajaranBahasa. Remaja Rosdakarya: Bandung.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Prestasi Pustaka:Jakarta.
Rahim, Abdul. 2012. System Pembelajaran Balikan dan MotivasiBerprestasi. UIN press: Makassar.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan. Kencana: Jakarta.
Sudiyono & Triyo Supriyatno, dkk. 2006. Strategi pembelajaranPartisipatori. UIN press: Malang.
63
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar mengajar. RemajaRosdakarya: Bandung.
Sudjiono, Anas. 2002. Pengantar Statistik pendidikan. Cet X. GrafindoPersada: Jakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian pendidikan. Alfabeta: Bandung.
Sumardi, Muliyanto. 1974. Pengajaran Bahasa Asing; Sebuah Tinjauandari Segi Metodologi. Bulan Bintang: Jakarta.
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan pembelajaran. Bumi Aksara:Jakarta.
Usman, M. Basyiruddin. 2006. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.Ciputat pers. Jakarta.
Wina Sanjaya. 2011. Strategi Pembelajaran, cet-8 : Kencana: Jakarta.
DENAKELASSMP UMMUL MU’MININ
DENAH SMP UMMUL MU’MININ
RUANG MAKANAULA
R
U G
A U
N R
G U
KANTORPESANTREN
RUANG PEMBINAAN
SANTRI
G
E
R
B
A
N
G
T
E
M
B
O
K
Possatpam
KELASM
A
S
J
I
D
PERPUSKANTOR SMA
K
E
L
A
S
K
E
L
A
SK
E
L
A
S
K
E
L
A
S
L
A
P
A
N
G
A
N
A
S
R
A
M
A
KELAS SMA KELAS SMARUJAB
TANGGA
TAMAN
KOPERASI
W
U
D
H
U
KANTIN
ANGKET
A. Pengantar
Angket ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang latar belakang
siswa pembelajaran bahasa ara khsusnya tentang metode mengajar gru
yang dialami siswa di SMP Pondok Pesantren Ummul Mukminin Aisiyah
Wilayah Sulawesi Selatan. Sehingga dari penelitian ini berupa data-data dan
saran-saran yang nanti akan disajikan bahan pertimbangan dan pemikiran
untuk perbaikan dan peningkatan pengajaran bahasa Arab maupun pelajaran
yang lain. Jawaban dari Anda sangat membantu kami dalam proses
penelitian ini. Atas partisipasi yang anda berikan, kami ucapkan terima kasih.
B. Perhatian
Tidak ada jawaban yang salah, dalam hal ini setiap orang dapat
mempunyai jawaban yang berbeda, karena pilihan jawaban yang paling
sesuai dengan diri anda. Jangan terpengaruh dengan jawaban teman anda.
Apapun jawaban ada tidak berpengaruh dengan nilai raport.
C. Identitas Diri
Tanggal :
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Bacalah dengan baik sebelum diisi!
2. Berilah tanda silang ( X ) pada salah satu jawaban yang cocok !
A. Pertanyaan1. Apakah anda senang belajar bahasa Arab ?
a. Sangat senang c. Kurang senang
b. Senang d. Tidak senang
2. Bagaimana pendapat Anda tentang pelajaran bahasa Arab
a. Sangat mudah c. sulit
b. Mudah d. sangat sulit
3. Bahasa apa yang digunakan guru anda ketika mengajar bahasa arab
a. Bahasa arab
b. Bahasa arab diselingi bahasa Indonesia
c. Bahasa Indonesia
d. Bahasa Indonesia diselingi bahasa arab
4. Bagaimana pendapat anda tentang pelajaran bahasa arab?
a. Paham
b. Kadang-kadang
c. Kurang paham
d. Tidak paham
5. Apaka anda paham ketika guru ada menjelaskan menggunakan
bahasa arab?
a. Sangat paham
b. Paham
c. Kurang paham
d. Tidak paham
6. Apakah anda senang dengan metode langsung yang digunakan guru
ketika mengajar?
a. Sangat senang
b. Senang
c. Kurang senang
d. Tidak senang
7. Bagaimana usaha anda dalam memahami bahasa arab dengan
metode mubasyarah atau metode langsung yang digunakan guru di
kelas?
a. Memperhatikan dengan seksama
b. Mengikuti apa yang diucapkan oleh guru
c. Mencatat materi yang diberikan oleh guru
d. Menhafalkan kosa kata yang dilafalkan oleh guru
8. Apakah anda sering mempraktekka percakapan bahasa arab di
dalam kelas?
a. Sangat sering
b. Sering
c. Pernah
d. Tidak pernah
9. Apakah anda mengalami kesulitan saat bercakap bahasa arab?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Pernah
d. Tidak pernah
10.Bagaimana cara yang lebih memudahkan anda untuk dapat bercakap
dalam bahasa arab?
a. Banyak mendengar
b. Banyak berbicara
c. Banyak membaca
d. Banyak menulis
11.Mana yang lebih anda sukai dan lebih mudah untuk anda pahami
dalam pembelajaran bahasa arab?
a. Mendengarkan bahasa arab
b. Berbicara bahasa arab
c. Membaca bahasa arab
d. Menulis bahasa arab
PEDOMAN WAWANCARA
Nama responden :
1. Apa pendapa anda tentang bahasa arab?
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
2. Bagiamaa menurut anda tentang metode mengajar guru yang
diterapkan di kelas ketika mengajar bahasa arab?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
3. Apakah anda selalu berbicara dengan menggunakan bahasa arab?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
4. Bagaimana cara anda agar dapat memahami bahasa arab dengan
metode yang digunakan oleh guru ketika mengajar di kelas?
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
5. Bagaimana menurut anda tentang metode mubasyarah atau metode
langsung yang digunakan oleh guru ketika mengajar bahasa arab?
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
79
RIWAYAT HIDUP
Dwi Ismawati Ningsih. Lahir di Topoyo II pada tanggal 28
September 1992. Penulis adalah anak kedua dari tiga
bersaudara yang merupakan buah kasih dari pasangan
Mahpud dan Endang supriati. Penulis mengawali pendidikan
formal di SD Inpres Kabubu pada tahun 1998 dan tamat pada
tahun 2004. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMPN 3 Budong-
Budong dan tamat pada tahun 2007. Selanjutnya, pada tahun yang sama penulis
masuk di SMAN 1 Topoyo dan tamat pada tahun 2010. Tahun 2010, penulis
terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Agama Islam, Jurusan Pendidikan
Bahasa Arab, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar
(UNISMUH) program Strata Satu melalui jalur tes Tertulis. Penulis pernah aktif
sebagai aktivis dakwah di LDK FOSDIK Al-Umdah UNM.