guru prestasi

42
Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Era reformasi membawa dampak yang sangat luas di berbagai sisi kehidupan, mulai dari segi politik, ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan dan bahkan dunia pendidikan ikut bergetar. Pengaruh-pengaruh itu menggeliat setelah dibukanya wawasan akan kebebasan pola pikir manusia dalam menyampaikan segala ide dan gagasannya kepada pihak-pihak pengambilan kebijakan. Di sisi lain reformasi juga ikut menyeret lapisan bawah masyarakat untuk terlibat didalam mewarnai segala kebijakan yang diambil oleh pengambil keputusan. Tak luput pula dunia pendidikan ikut menikmati getahnya. Di era lama murid dan orang tua begitu patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang di keluarkan sekolah. Akhir-akhir ini menjadi sangat alot, dan tidak menuntut kemungkinan segala upaya yang diambil oleh sekolah banyak yang kandas di tengah jalan. Dan akhirnya timbulah pertanyaan ----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 1

Upload: sujanarspd

Post on 20-Jun-2015

297 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Era reformasi membawa dampak yang sangat luas di berbagai sisi kehidupan, mulai

dari segi politik, ekonomi sosial budaya pertahanan keamanan dan bahkan dunia

pendidikan ikut bergetar. Pengaruh-pengaruh itu menggeliat setelah dibukanya wawasan

akan kebebasan pola pikir manusia dalam menyampaikan segala ide dan gagasannya

kepada pihak-pihak pengambilan kebijakan. Di sisi lain reformasi juga ikut menyeret

lapisan bawah masyarakat untuk terlibat didalam mewarnai segala kebijakan yang diambil

oleh pengambil keputusan. Tak luput pula dunia pendidikan ikut menikmati getahnya. Di

era lama murid dan orang tua begitu patuh terhadap kebijakan-kebijakan yang di keluarkan

sekolah. Akhir-akhir ini menjadi sangat alot, dan tidak menuntut kemungkinan segala

upaya yang diambil oleh sekolah banyak yang kandas di tengah jalan. Dan akhirnya

timbulah pertanyaan apakah sebenarnya yang menyebabkan itu semua ? Dan bagaimana

cara mengatasi persoalan-persoalan itu ? hal ini harus mendapatkan jawaban dan dan jalan

keluar bila pendidikan kita di masa yang akan datang ingin tetap eksis di mata masyarakat

dan pemerintah .

Selanjutnya Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) menegaskan bahwa

Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran,serta ditegaskan lagi didalam UU

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 1

Page 2: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, aklak

mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya ,masyarakat bangsa dan negara. (UU RI

No 20 Tahun 2003, Ps.1 )

Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat

melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan.

( UURI No 20 Tahun 2003, Ps. 4(6) )

Dan tak kalah pentinya : masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber

daya dalam penyelenggaraan pendidikan (UURI No 20 Tahun 2003 Ps. 9)

Dari pernyataan tegas yang di muat dalam UUD 1945 dan UURI No 20 Tahun

2003 baik pasal 1, 4 dan 9 untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang bermutu dan

berkwalitas yang sifatnya masih umum dan komplek, pelaksanaanya diperlukan dukungan

dari pemerintah serta komponen-komponen masyarakat serta penyelenggara pendidikan.

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah berhak

mengarahkan,membimbing ,membantu dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pemerintah wajib menjamin

tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan. Sementara itu sekolah harus

menyediakan dan menyelenggaran pengajaran yang PAKEM. Disisi lain masyarakat dan

orang tua menyediakan sumber daya dukungan untuk kemajuan sekolah.

Memang tidak mudah untuk membangun kondisi yang harmonis dari komponen-

komponen tersebut. Hal ini dibutuhkan suatu strategi tertentu untuk mewujudkan GOAL

pada saat –saat akhir nanti.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 2

Page 3: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Mengingat membangun sinergi dari unsur pemerintah, unsur lembaga pendidikan

serta unsur masyarakat sangatlah sulit dilakukan terutama bagi sekolah-sekolah pinggiran,

dan agar orang tua wali murid / masyarakat lebih berperan memberikan dukungan terhadap

sekolah. Pemerintah lebih efektif memberikan dukungan dana untuk kemajuan

pendidikan.maka diperlukan suatu desain untuk membangun image sekolah agar sekolah

menjadi pusat pendidikan, pusat budaya untuk mencapai gol-gol yang diinginkan.

Dari pemikiran-pemikiran diatas penulis ingin mengemukakan gagasan bagaimana

membangun image atau kepercayaan masyarakat yang mengalami kesulitan menjalin

komunikasi dengan orang tua / masyarakat serta bagaimana menjalin komunikasi dengan

pemerintah sebagai penyandang dana. Sehingga Karya Tulis ini kami beri judul “ DESAIN

MEMBANGUN IMAGE PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP

SEKOLAH PINGGIRAN ”

1.2. Ruang Lingkup Penulisan

Agar pembahasan Desain Membangun image sekolah pinggiran lebih mengena dan

tidak meluas, pembahasan dari gagasan ini di tekankan pada bahasan : DESAIN

MEMBANGUN IMAGE PEMERINTAH DAN MASYARAKAT TERHADAP

SEKOLAH PINGGIRAN (SMP Negeri 2 Jatiroto).

1.3. Bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas maka timbul permasalahan

pokok yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana Desain membangun Image Pemerintah dan Masyarakat terhadap SMP Negeri 2

Jatiroto sebagai sekolah pinggiran.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 3

Page 4: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

1.4. Batasan Masalah

Agar lebih fokus dan tidak meluas maka rumusan masalah menjadi : ”Bagaimana

Desain Membangun IMAGE Pemerintah Dan Masyarakat/ Orang tua wali murid”

terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto.

1.5. Tujuan Penulisan.

1. Ingin memberikan gagasan kepada sekolah-sekolah pinggiran tentang cara-cara

efektif menjalin komunikasi dengan pemerintah dan pengelola pendidikan.

2. Ingin memberikan contoh desain cara-cara membangun komunikasi antara

sekolah dengan Masyarakat/orang tua wali murid sebagai pendukung penting di

sekolah.

3. Ingin memaparkan cara mengubah sekolah dari sekolah duafa menjadi sekolah

inovatif.

4. Ingin menyumbangkan sebuah gagasan kecil yang bisa digunakan sebagai acuan

sekolah pinggiran dalam rangka mengangkat sekolah menjadi pusat budaya

masyarakat.

5. Ikut serta mendukung program-program pemerintah dalam menggali guru-guru

berprestasi dan profesional.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 4

Page 5: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Tujuan Pendidikan Nasional

Pendididikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Sedangkan Tujuan Pendidikan Nasional adalah : Untuk mengembangkan potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dari fungsi dan tujuan pendidikan Nasional itu telah jelas kiranya bahwa bukan

merupakan barang mudah untuk mewujudkan impian itu, artinya bahwa sangatlah mustahil

tujuan itu tercapai tanpa adanya : peran serta dari orang tua / masyarakat serta pemerintah

serta lembaga pendidikan yang berwibawa disuatu lembaga pendidikan. Untuk itulah maka

diperlukan suatu Desain khusus agar fungsi orang tua/wali murid lebih efektif serta serta

pemerintah lebih berperan memegang kendali dalam rangka mewujudkan pendidikan yang

berkualitas dan bermutu serta berdaya guna. Dengan kata lain sarana paling ampuh untuk

mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional adalah : peserta didik harus kita kelola secara

maksimal dengan mengefektifkan segenap unsur pendidikan, baik orang tua/masyarakat,

pemerintah serta lembaga pendidikan yang memiliki kredibilitas tinggi. Selanjutnya

lembaga pendidikan sebagai tempat mencetak siswa–siswa sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, harus

memiliki IMAGE yang tinggi, baik dimata masyarakat maupun dimata pemerintah.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 5

Page 6: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

2.2. Brand Image

Sebelum membahas bagaimana desain membangun Brand Image sekolah

pinggiran. Terlebih dahulu kita bahas pengertian dari istilah : Brand Image itu sendiri.

Brand : Adalah sebuah nama, istilah, tanda, symbol atau desain atau kombinasi dari itu

semua, diinginkan untuk mengidentifikasikan atau mengenali serta membedakannya

terhadap yang lain.

Image : Secara sederhana mengandung pengertian ; ide-ide, kepercayaan serta kesan-kesan

seseorang yang diyakini dari suatu obyek yang mereka temui. Kesan, ide, gagasan atau

kepercayaan seseorang bisa mengarah pada : organisasi, pemerintah atau departemen atau

bahkan bisa mengarah pada lembaga pendidikan Seperti misalnya :

Image yang mengarah pada lembaga pendidikan kita yaitu SMPN 2 Jatiroto selama ini

yang berkembang adalah : Anaknya nakal-nakal, sering bolosan, sekolah kumuh, dan lain-

lain. Terlepas dari pada itu kepada siapapun yang akan mengelola dan membina di SMP 2

Jatiroto tidak akan berhasil dengan cepat bila kesan- kesan yang sudah melekat dan

mendarah daging di masyarakat tidak segera dibuang.

Membuang kesan yang sudah tertanam erat seperti yang tertulis di atas, ditambah

lagi dengan kesan-kesan feodalisme Pemerintah Belanda selama berkuasa di Indonesia juga

menambah beban berat dalam menghapus kesan buruk. Yaitu SMP Negeri 2 Jatiroto yang

dulunya berasal dari sekolah Tehnik yang oleh Belanda diperuntukan bagi karyawan-

karyawan bawahan ikut memberi warna masyarakat terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto yaitu

adanya Stratifikasi/penggolongan antara golongan atas dan bawah. Tidak semudah kita

untuk membalikkan telapak tangan. Namun perlu pemikiran yang cerdas dari setiap

personil yang ada di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan tidak menutup kemungkinan

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 6

Page 7: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

membutuhkan kerja ekstra serta berani terhadap resiko untuk mendukung kegiatan yang

akan dijalankan.

Dari dua pengertian diatas dapat ditarik suatu pengertian sederhana bahwa :

BrandIimage adalah : Kepercayaan seseorang terhadap Merk atau symbol yang dimiliki

oleh suatu obyek. Disini obyeknya adalah lembaga SMP Negeri 2 Jatiroto yang merupakan

salah satu dari sekian banyak sekolah pinggiran di Kabupaten Lumajang yang memiliki

karakteristik Unik seperti kami paparkan diatas. Pertanyaan selanjutnya yang timbul adalah

bagaimana Membangun Brand Image Dan Komunikasi Pemerintah dan Masyarakat

terhadap SMP Negeri 2 Jatiroto ?

Mari kita ikuti pembahasan berikut ini.

2.3. Desain Membangun IMAGE dengan Pemerintah.

Sesuai dengan tujuan Pendidikan Nasional maka tanggung jawab terbesar dalam

mencerdaskan bangsa adalah Pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam UUD 1945 yang

diamandemen Pasal 31 tentang Pendidikan dan Kebudayaan yaitu :

1. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan **** )

2. Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib

membiayainya.**** )

3. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional

yang meningkatkan keimanan dan ketagwaan serta akhlak mulia dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. ****)

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 7

Page 8: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Dari pasal-pasal itu dapat ditarik suatu pengertian bahwa setiap warga negara dan

masyarakat berhak mendapat pendidikan serta pemerintah akan mengusahakan suatu sistim

pendidikan yang berkualitas. Namun kenyataan yang ada dimasyarakat belum mengakui

bahwa setiap lembaga yang ada itu berkualitas. Hal ini akan tanpak sekali saat-saat

penerimaan siswa baru berlangsung. Kejadian yang ada, banyak sekolah-sekolah pinggiran

yang kesulitan untuk memenuhi pagu yang ditetapkan. Dan bahkan untuk memenuhi pagu

pendaftaran tetap dibuka hingga Masa orientasi siswa ditutupi. Timbulah persoalan baru,

apa sebenarnya yang mempengaruhi itu semua ?

Tidak lain adalah perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah pinggiran sangat rendah,

baik terhadap pembangunan fisik maupun penyediaan sarana lainya. Ini mengakibatkan :

1. Sekolah-sekolah pinggiran kurang menarik.

2. Sekolah pinggiran semakin tak terurus

3. Sekolah pinggiran semakin terjepit dengan pendanaaan-pendanaan

4. Para karyawan,guru semakin tak betah disekolah.

5. Dan terakhir adalah kepercayaan masyarakat /orang tua terhadap sekolah tidak ada.

Sekarang timbul pertanyaan bagaimana membangun Image atau kepercayaan pemerintah

terhadap sekolah agar pemerintah semakin perhatian terhadap sekolah kita ?

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 8

Page 9: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Cara-cara membangun “Image “ pemerintah terhadap sekolah adalah :

1. Terapkan strategi Corporate Managemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah

(MPMBS)

Dalam strategi Corperate MPMBS yang perlu kita ingat adalah : bahwa pemerintah

memberikan kewenangan dan kemandirian sekolah untuk mengelola proses dan

sumberdaya pendidikan yang ada dengan melibatkan warga sekolah baik Guru

karyawan / orang tua wali murid dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan

mutu sekolah. Dari sini yang kita butuhkan, agar image pemerintah semakin oke

terhadap sekolah adalah jalinan kerjasama ( Corporate ).

2. Kenali Kekuatan-Kekuatan Sekolah kita.

Sebagai sekolah pinggiran yang mengalami persoalan-persoalan yang komplek seperti

SMP Negeri 2 Jatiroto yang berada pada geografis yang kurang menguntungkan yaitu

berdekatan dengan sekolah favorit serta berada pada ujung timur kabupaten Lumajang

dan berbatasan dengan kabupaten Jember yang memiliki kebijakan yang berbeda ikut

mewarnai image masyarakat terhadap sekolah.

Untuk itu tindakan bijak yang harus kita ambil adalah kenali kekuatan-kekuatan sekolah

kita .Misalnya :

1. Apakah Pagu terpenuhi

2. Apakah Dukungan dari lingkungan sekitar cukup

3. Apakah Tenaga pengajar kompeten

4. Apakah Sarana dan prasarana memadai

5. Dan seterusnya.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 9

Page 10: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Lalu kegiatan seterusnya, pupuk terus kegiatan-kegiatan itu secara intensif agar

mampu bersaing dengan sekolah lainya. Dan tak kalah pentingnya adalah munculkan

kekuatan-kekuatan baru sekolah kita .

3. Kenali Kelemahan-Kelemahan Sekolah kita.

Tidak cukup dengan mempelajari kekuatan-kekuatan sekolah kita, kita sebagai manager

sekolah terutama sekolah –sekolah pinggiran harus semakin pro aktif untuk senantiasa

meneliti dan mengenali kelemahan-kelemahan sekolah kita agar kita semakin

memahami segala kebutuhan sekolah yang nantinya akan kita jadikan skala prioritas

program-program kita, untuk kita hubungkan dengan pihak pemerintah/ pengambil

kebijakan secara akurat. Untuk mengenali kelemahan –kelemahan sekolah, perhatikan

topik-topik berikut :

1. Tenaga Guru

Misalnya : Tenaga Guru atau pengajar kurang

2. Komunikasi / Hubungan Masyarakat

Komunikasi dengan masyarakat buntu

3. Image atau kepercayaan masyarakat

Misalnya : Image masyarakat tipis atau rendah.

4. Sumber Pendanaan

Misalnya : Sumber pendanaan lamban

5. Dan seterusnya.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 10

Page 11: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

4. Kenali Peluang-Peluang Sekolah Kita.

Sebagai pengelola sekolah pinggiran kita tidak boleh merasa putus asa dengan kondisi

yang berkembang di lingkungan kita. Kita harus memiliki prinsip hari ini kita kalah,

dan hari esok kita harus menang. Berikut contoh-contoh penggalian peluang di sekola :

a. Input dari SD cukup

Disini dibutuhkan kerja keras, dengan berbagai usaha : misalnya promosi secara

efektif dan efisien.

b. Daya tampung sekolah masih cukup.

Tanamkan kepada masyarakat dan pemerintah bahwa sekolah bisa memenuhi pagu

yang ditetapkan.

c.Pelayanan Kepada Masyarakat bisa kita tingkatkan

Janganlah berhenti untuk berusaha , karena tuntutan masyarakat terus bertambah

seirama dengan kemajuan jaman dan tehnologi. Beri pelayanan terbaik untuk

masyarakat.

d. Kuantitas dan Kualitas bisa kita raih.

Mantabkan prinsip dan ide dan gagasan, ada perjuangan pasti ada hasil. Jangan

pernah menyerah dan putus asa dan bulatkan tekad.

5. Kenali Ancaman-Ancaman.

Selalu waspada terhadap segala ancaman yang akan merongrong sekolah kita Ancaman

bisa datang dari lingkungan kita dan lingkungan sekitar. Oleh karena itu kenali secara

mantab ancaman-ancaman itu, serta carikan jalan keluar. Ancaman –ancaman yang

dapat terjadi di sekolah antara lain :

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 11

Page 12: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

a. Putus sekolah tinggi.

Carilah pendekatan secara terus menerus terhadap orang tua wali murid yang rawan

putus sekolah. Fungsikan organisasi kemasyarakatan di sekolah semisal

Humas dam bimbingan dan penyuluhan.

b. Kebijakan sekolah di sekitar kita yang fluktuatif

Lakukan pendekatan secara intensif terhadap sekolah-sekolah tetangga, hindari

kehendak keras karena bagaimanapun usaha kita akan gagal bila tidak ada peran

aktif dari sekolah-sekolah yang telah memiliki hati di masyarakat .

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 12

Page 13: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 13

KEKUATAN SEKOLAH

Pagu Terpenuhi Dukungan dari lingkungan sekitar cukup

Tenaga pengajar kompeten

Sarana dan Prasarana memadai

Ancaman

Anak usia putus sekolah tinggi.Pengaruh kebijakan sekolah sekitar yang fuktuatif

Kelemahan :

Tenaga Guru kurangKomunikasi buntu.IMAGEmasyarakat tipisPendanaanlamban

PELUANG

Input dari SD Cukup. Daya tampung ada. Pelayanan bisa ditingkatkan.Kuantitas dan kwalitas bisa kita raih.

SECARA

KONSISTEN

SKALA

PRIORITAS

Sasaran Sekolah 1.Sekolah yang berkualitas

2.Sekolah inovatif3.Sekolah pusat budaya

4. Sekolah yang memiliki Image tinggidari pemerintah dan masyarakat

GOAL

PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

IMAGE PEWMERINTAH

STRATEGI CORPORATE MPMBS:Memberikan kewenangan dan kemandirian untuk mengelola proses dan sumberdaya pendidikan

Melibatkan warga sekolah(Guru,karyawan ,orang tua siswa /masyarakat dalam pengambilan keputusan.Ditujukan untuk peningkatan mutu pembelajaran dan prestasi

Page 14: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Dari desain diatas tampak jelas bahwa manager sekolah harus melakukan usaha-

usaha pendekatan terhadap pemerintah dan pemerintah daerah secara konsisten dengan

memperhatikan skala prioritas program untuk mewujudkan goal sekolah yaitu : Sekolah

yang memiliki Image tinggi dari pemerintah dan masyarakat.

2.4. Desain Membangun Komunikasi dan Partisipasi orang tua siswa terhadap

sekolah.

Keputusan menteri pendidikan Nasional Nomor : 044/U/2002 tanggal 2 April 2002

tantang : Dewan Pendidikan Dan Komite Sekolah di undangkan dengan tujuan untuk :

Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan

dan program pendidikan. Untuk meningkatkan tanggung jawab dan peran aktif seluruh

lapisan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan, serta untuk menciptakan suasana

demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu.

Kenyataan yang timbul sekarang adalah : Komite Sekolah yang dibentuk

berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan tersebut belum sepenuhnya dapat menjawab

persoalan-persolan yang dihadapi oleh masyarakat/orang tua murid dengan pihak sekolah.

Ini terbukti banyak sekolah–sekolah yang mengalami kegagalan dalam melibatkan orang

tua/wali murid dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan di suatu sekolah.

Pertanyaan yang muncul adalah apakah penyebab utama dari permasalahan tersebut ?

Menurut analisis penulis jawabanya adalah : Masih terlalu sederhananya Struktur

Organisasi Dewan /Komite sekolah di bentuk, sehingga aspirasi- aspirasi atau program-

program dari sekolah pemahamanya masih jauh di lubuk hati masyarakat yaitu masyarakat

yang notabene heterogen. Dengan kata lain Jauhnya komunikasi antara sekolah dengan

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 14

Page 15: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

orang tua / wali murid. (Komunikasi hanya diwakili oleh orang-orang tertentu yang

notabene tidak membawa aspirasi orang tua siswa di level paling bawah )

Dari kenyataan-kenyataan yang ada mengatur banyak orang ternyata lebih sulit dari

pada mengutur sedikit orang. Atas dasar prinsip itulah gagasan ini tercetus. Misalnya

disebuah sekolah dengan jumlah siswa 300 siswa, ingin mengadakan komunikasi dengan

orang tua/masyarakat. Kemudian segala macam keperluan disiapkan, mulai dari sound

sistem, tempat duduk dan bahkan pengurus Komite telah dihadirkan. Saat-saat awal

perjalanan rapat, susana aman-aman saja. Namun menjelang penarikan pendapat skenario

rapat yang kita susun menjadi rusak akibat masuknya pendapat diluar kendali pengurus

Komite, yang kemudian didukung oleh ratusan peserta yang awalnya tenang-tenang saja

tetapi akhirnya menjadi runyam. Ini adalah gambaran sulitnya mengatur banyak orang

dalam sebuah persidangan masyarakat / pertemuan orang tua wali murid.

Selanjutnya mari kita cermati desain berikut ini :

1. Kepala sekolah dibantu dengan urusan-urusan disekolah merancang pertemuan kecil

dengan pengurus komite di sekolah.

2. Kemudian kerja kita diawali dari bagan paling bawah yaitu :tiap-tiap kelas dari

kelas I, II dan III dengan panduan dari wali kelas merancang pertemuan yang

diawali dengan pembentukan komite kelas. Setelah komite kelas terbentuk,

sampaikan pesan materi kepada pengurus. Kemudian masing-masing pengurus/

komite kelas membuat kesepakatan .

3. Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan oleh komite kelas dibawa oleh pengurus

komite kelas dalam rapat komite kelas parelel I, II dan kelas III. Perlu diingan

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 15

Page 16: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

pendapat atau hasil keputusan yang dibawa oleh pengurus/ paguyuban kelas boleh

berbeda.

4. Kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan oleh komite kelas paralel dibawa oleh

pengurus komite kelas paralel dalam rapat komite sekolah bersama pihak sekolah

yang dipandu oleh tim pemberdayaan orang tua siswa.

5. Segala aspirasi orang tua siswa yang telah digali dari bawah dan telah dipadukan

dengan program sekolah dapat diangkat sebagai agenda rapat pleno komite sekolah

yang diikuti oleh semua orang tua. Boleh jadi rapat pleno hanya dihadiri oleh

beberapa orang tua siswa, karena mereka telah menyalurkan aspirasinya melalui

komite kelas masing masing.

6. Diusahakan ruang rapat disusun dengan model O untuk memberikan suasana

kebersamaan.

7. Realita pendukung ide desain ini antara lain :

a. Air akan mengalir teratur bila sanitasi air teratur pula Komunikasi akan

mengalir teratur bila jalur dan strata komunikasi teratur pula..

b. Taka ada satupun kantor / instansi / lembaga yang berani meninggalkan

struktur organisasi.

c. Aksi demo hanya terjadi pada sekumpulan orang yang tidak jelas jalur dan

strata komunikasinya.

d. Jalur dan strata komunikasi yang jelas akan menghasilkan produk-produk

kesepakatan dengan proses yang lebih praktis, efektif, efisien.

8. Selanjutnya perhatikan Desain berikut ini.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 16

Page 17: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

DESAIN MEMBANGUN KOMUNIKASI & PARTISIPASI ORANG TUA SISWA TERHADAP SEKOLAH

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 17

I

II

III

IV

SEKOLAH

TIM PEMBERDAYAANORANG TUA SISWA

( PIHAK SEKOLAH & KOMITE )

KOMITEKelas I Paralel

KOMITEKelas II Paralel

KOMITEKelas III Paralel

KOMITE SEKOLAH

KOMITE KLS 3A

KOMITE

KLS

2A

KOM

1TE

KLS

1A

KOM

1TE

KLS

1B

KOM

1TE

KLS

1C

KOM

1TE

KLS

1D

KOM

1TE

KLS

1E

KOMITE

KLS

2B

KOMITE

KLS

2C

KOMITE

KLS

2D

KOMITE

KLS

2E

KOMITE

KLS

3B

KOMITE

KLS

3C

KOMITE

KLS

3D

KOMITE

KLS

3E

ORANG TUA SISWA SMP NEGERI 2 JATIROTO

Page 18: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Keterangan :

Pengurus /Paguyupan Kelas masing-masing terdiri dari :

1. Ketua

2. Wakil

3. Sekretaris

4. Bendahara

5. 2 Orang Anggota

Mekanisme Kerja :

1. Tentukan Materi yang akan disampaikan kepada orang tua / Wali murid.

2. Susun Informasi-informasi materi yang akan di komunikasikan kepada orang tua

wali murid secara akurat.

3. Bicarakan dan simulasikan secara tepat pesan-pesan materi yang akan dibawa

dalam sidang atau rapat.

4. Kumpulkan bahan-bahan pendukung materi yang akan disajikan atau

dikomunikasikan kepada orang tua wali murid . Misalnya : Payung hukum dan lain-

lainya.

5. Tentukan transmisi pesan pada jalur dan gate/ pintu yang benar. Jangan sembarang

orang bicara dihadapan wali murid atau orang tua .

6. Gunakan alat bantu atau media yang cocok untuk konsumsi perserta atau anggota

rapat.

7. Pelajari karakteristik dari masing –masing peserta melalui humas yang ada di

sekolah.

8. Semua oke program bisa dijalankan.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 18

Page 19: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

2.5. Desain Sekolah Inovasi

SMP Negeri 2 Jatiroto dalam perjalanan sejarah panjangnya mengalami masa-masa

suram hal ini terbukti dengan adanya bermacam-macam predikat yang muncul : antara lain

: Sekolah kumuh, sekolah anak nakal serta sekolah-sekolah buangan. Kesan buruk itu

akhirnya mulai pudar setelah munculnya Predikat baru di SMP Negeri 2 Jatiroto yang

akhir akhir ini mendapat predikat nilai A dari Badan Akreditasi Sekolah ( BAS ) .

Memang membutuhkan perjuangan panjang dan sangat melelahkan untuk meraih

predikat itu. Hal ini semata karena perjuangan dari tangan dingin dari manager sekolah

serta kerjasama yang erat saling bahu membahu dari segenap Managemen Corporate di

SMP Negeri 2 Jatiroto .Persoalan berikutnya adalah apa sebenarnya yang menyebabkan

SMP Negeri 2 Jatiroto bangun tidak lain adalah Image pemerintah dan masyarakat Jatiroto

sekarang mulai tumbuh. Hal ini terbukti dengan adanya : Denyut-denyut kegiatan yang

selalu ada di SMP Negeri 2 Jatiroto, ditandai dengan: padatnya kegiatan ekstra kurikuler di

sekolah, hadirnya sarana sarana dari bantuan pemerintah mulai dari : Penyediaan gedung

hingga bantuan-bantuan lain demi pengembangan di SMP Negeri 2 Jatiroto. Dan bahkan

SMP Negeri 2 Jatiroto sekarang tidak akan kalah dengan SMP-SMP yang ada di perkotaan

dalam hal penyediaan sarana-sarana yang bernuansa IPTEK, mulai dari jaringan komputer

( Internet ), sistem Audio kelas sarana-sarana lain semisal Marching Band yang unggul di

wilayahnya.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 19

Page 20: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 20

SEKOLAH DUAFA/RINTISAN

Sekolah Standar Nasional

Sekolah Standar International

SEKOLAH INOVASI1.Sarana dan Prasarana Memadai2.Adanya jaringan penghubung terhadap dunia luar3.Adanya denyut kegiatan ekstra dan Intra kurikuler4.Adanya kegiatan unggulan5. Adanya sistim jaringan imformasi Di setiap ruang.

PERSIAPAN –PERSIAPAN EVALUASI DIRI :

1.KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN2.ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN SEKOLAH

3.ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN4.KETENAGAAN

5. SARANA DAN PRASARANA6.PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN

7.PESERTA DIDIK8.PERAN SERTA MASYARAKAT

9.LINGKUNGAN DAN BUDAYA SEKOLAH.

KWALIFIKASI BAIK

SEKOLAH POTENSIAL

Page 21: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menyongsong pelaksanaan sistem belajar yang berbasis pada kompetensi siswa,

sekolah-sekolah dalam jajaran Depdiknas dihadapkan pada berbagai persaingan yang

sangat ketat. Hal ini menuntut kemampuan para pengelola pendidikan untuk selalu

menyiapkan siswa didiknya agar mampu berkembang dan tumbuh sejajar dengan sekolah-

sekolah favorit lainya.

Untuk itu merupakan keharusan bagi sekolah-sekolah yang selama ini memiliki

Brand Image atau citra/pandangan orang yang kurang baik tentang suatu sekolah, untuk

berbenah diri menggali segala kemungkinan yang akan membawa sekolah kearah yang

baik. Oleh sebab itu SMP Negeri 2 Jatiroto yang selama ini rendah dalam hal prestasi

akademik, harus digiring menuju kemampuan lain diluar akademik yaitu : Sistem

Komputerisasi. Dari rintisan sistim ini diharapkan stapak demi setapak citra SMP Negeri 2

Jatiroto akan sejajar dengan sekolah-sekolah lain yang memang sudah memiliki Image

dimata masyarakat.

Gagasan atau ide ini akan lebih mantap bila dari seluruh dewan Guru dengan

perlindungan dari segenap pengelola sekolah, bergerak serentak, maju bersama dalam

kerangka landasan yang kokoh yaitu itikad baik untuk membina sekolah kearah kemajuan

yang kita inginkan yaitu kekuatan yang berbasis pada Otonomi Sekolah.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 21

Page 22: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

B. Saran

1. Untuk mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan

dalam UUD Negara Republik Indonesia pasal 31, serta UU Republik Indonesia N0

20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Seyogyanya lembaga-lembaga

pendidikan di Indonesia lebih kompeten serta inovatif dalam menyediakan sarana

dan prasarana dengan pengelolaan Managemen Coorporatif Peningkatan Mutu

Berbasis Kompetensi .(MPMBS )

2. Kepada para manager sekolah-sekolah pinggiran berusahalah terus-menerus

secara konsis untuk mewujudkan sekolah yang inovatif, jangan bangga dengan

kesuksesan, jangan takut dengan kegagalan ,dan semua adalah resiko perjalan

hidup.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 22

Page 23: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

Otto BiografiSujanar, S.Pd.

Jln Stasiun Jatiroto Telpon ( 0334 ) 322 517 HP. 08155909418.

e-mail : smpn2_jatiroto @yahoo.co.id

A. DATA PRIBADI

1. Nama : Sujanar, S.Pd.

2. Nama Publikasi : Janar Hadi

3. NIP : 131 787 096

4. Tempat, Tanggal Lahir : Madiun, 08 Juli 1965

5. Jenis Kelamin : Lai-Laki

6. Alamat Rumah : Jln Stasiun Jatiroto Telpon ( 0334 ) 322 517

HP. 08155909418.

7. Alamat Kantor : Jln Nyeoran Jatiroto Telp. (0334) 321 346

8. Jabatan Guru : Guru Dewasa TK I

9. Kualifikasi : Guru Mata Pelajaran PKn

10.Pangkat / Golongan : Penata TK I / III D

11.Hoby : a. Mengarang, Diskusi Ilmiah, Work Shop

b. Olah raga bola voly, PMR, Pramuka

12.Status : Kawin

13. Keluarga : a. Istri : Ir. Endang Setyowati

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 23

Page 24: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

b. Anak : 1. Auridho Prasetyo Putra Ditya

2. Decha Putri Landung Sari

3. Dani Satriya Putra Triwangsa

c. Ayah : Hardjo Subi

d. Ibu : Jebrak

B. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Madiun

2. Sekolah Menengah Tingkat Pertama Negeri 1 Madiun

3. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Madiun lulus tahun 1985

4. Program Diploma Kependidikan ( D2) Universitas Negeri Jember Lulus

Tahun 1987.

5. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan ( FKIP ) STKIP PGRI Lumajang Lulus

tahun 1998.

C. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Tahun 1988 – 1995 Mengajar di SMP Negeri 1 Asembagus Situbondo.

2. Tahun 1993-1995 Pembina OSIS SMP 1 Asembagus Situbondo

3. Tahun 1996- 2006 Mutasi dan aktif sebagai guru di SMP Negeri 2 Jatiroto

4. Tahun 1998-2000 Urusan kurikulum di SMP Negeri 2 Jatiroto.

5. Tahun 2005- sekarang Wakasek SMP Negeri 2 Jatiroto

D. PRESTASI YANG PERNAH DIRAIH

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 24

Page 25: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

1. 1994 Juara I Lomba Seni Sastra TK Karesidenan Madiun.

2. 1994 juara III Cerdas tangkas IWAPI Madiun

3. 1984-1985 Beasiswa Supersemar

4. 1985 Beasiswa Prestasi dan Pendidikan.

5. Penghargaan dari PMI Cabang Kab. Situbondo

6. Penghargaan Bupati Lumajang Dalam Kegiatan

7. Gerak Jalan Tradisional Jantung Gerbang Mas Harjalu Ke- 750.

E. PENDIDIKAN DAN LATIHAN YANG PERNAH DI IKUTI

1. Diklat Gladian Satuan Penegak 8 Apri s/d 18 April 1984

2. Diklat Gladian Penegak Dan Pandega Gudep Jember 533-534 Univ.

Jember 22 Pebruari-1 Maret 1986

3. Latihan Kerja MGBS/MGMP Bidang Studi 22 Juli - 22 Nopember 1989 di

Situbondo.

4. Latihan Kerja Swasta Bidang Komputer di Situbondo tanggal, 16 Juni – 23

Juli 1994

5. Pelatihan ( Pelajaran ) Teori dan Praktek Olah Raga Dan Ilmu Tenaga

Dalam “Welut Putih” Tingkat : Rantab Selaras selama 1.5 Tahun 1992-

1993

6. Latihan Kerja Guru ( LKG) Mata Pelajaran PKn di Situbondo 10 Oktober

1994 –Desember 1994.

7. MGMP Muatan Lokal Elektronika Cawu I dan II 1997-1998 Tanggal, 8

September- 22 Desember 1997

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 25

Page 26: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

F. KEGIATAN PENGEMBANGAN

1. Sosialisasi Kurikulum 2004 Tanggal 11 – 14 Oktober 2004.

2. Seminar Nasional “ Implementasi MPMBS Dalam Rangka Peningkatan

Mutu Sekolah Di Era Otonomi Daerah tanggal 22 Juni 2004 di Lumajang

3. Training Of Trainer ( ToT ) Pelatihan Terintregrasi Berbasis Kompetensi

Mata Pelajaran PKn Surabaya 3 s/d 17 Mei 2005.

4. Work Karya Tulis Ilmiah Pengurus Cabang PGRI Jatiroto,27 – 30 Januari

2006.

5. Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia Kab. Lumajang 18- 19

Juni 2005

G. PENGABDIAN MASYARAKAT

1. Pengurus Komite Sekolah Dasar 01 Jatiroto Periode 2002-2006.

2. Panitia Penyelenggara “Work Shop “ Bagi Guru SD, SMP Dan SMA “

Tahun 2006.

3. Konferensi Persatuan Guru Republik Indonesia Kab. Lumajang 18- 19

Juni 2005

4. Pengurus PGRI Periode 2006-2010 Kecamatan Jatiroto Sie Pendidikan .

Jatiroto, 1 April 2006Penulis

SUJANAR, S.Pd.Nip. 131 787 096

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 26

Page 27: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

DAFTAR PUSTAKA

Widayati, Ninik Sri 2006. Pengembangan Profesi Guru “Widyaswara LPMP Jawa Timur

Januari 2006.

Widayati,Ninik Sri 2006.Penelitian Tindakan Kelas “ Makalah Work PGRI Bagi Guru

SD,SMP dan SMU 2006 di Lumajang 27- 29 Januari 2006.

Degeng ,S. Nyoman .“MPMBS Dalam Pelaksanaan KBK : tantangan dan Harapan.

Undang-Undang Ri Nomor 20 Tahun 2003 “Sistim Pendidikan Nasional 2003 Jakarta :

Penerbit Depdagri.

Undang –Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Perubahanya Jakarta : Penerbit

Depdagri

Undang-Undang No 044/U/2002 Tanggal 2 April 2002 Jakarta : Penerbit Depdagri.

Suhardjono & Hoesein Azis a.&Suharta 1995.Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di

Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru.Jakarta :Departemen

Pendidikan Dan Kebudayaan Dirjend .Dikdasmen.

Marhiyanto Bambang & Arifin Samsul M” Kamus Lengkap 9 Milyar “Solo: Penerbit

Buana Raya.

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 27

Page 28: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 28

Page 29: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 29

Page 30: Guru Prestasi

Desain membangun image pemerintah dan masyarakat terhadap sekolah pinggiran

----- Create By Sujanar, S.Pd ---- 30