pengaruh kompetensi manajerial terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL TERHADAP
KINERJA PIMPINAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Iswahyudi No. Mhs. 04311533
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2009
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL TERHADAP
KINERJA PIMPINAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
SKRIPSI
Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir
guna memperoleh gelar Sarjana jenjang Strata 1 Program Studi Ekonomi Manajemen,
pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Oleh
Nama : Iswahyudi
Nomor Mahasiswa : 04311533
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Sumber Daya Manusia
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
FAKULTAS EKONOMI
YOGYAKARTA
2009
ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
“Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
referensi dan apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya
sanggup menerima hukuman/sangsi apapun sesuai peraturan yang berlaku.” Yogyakarta, November 2009
Penulis,
Iswahyudi iii
PENGESAHAN
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL TERHADAP
KINERJA PIMPINAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Oleh :
Nama
: Iswahyudi
Nomor Mahasiswa : 04311533
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Sumber Daya Manusia
Yogyakarta, November 2009
Telah disetujui dan disahkan oleh
Dosen Pembimbing,
Supardi, Drs, H. MM.
iv
PENGESAHAN UJIAN
Telah dipertahankan dan disahkan untuk Memenuhi syarat guna memperoleh gelar
Sarjana jenjang Strata 1 pada Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia
Nama
: Iswahyudi
Nomor Mahasiswa : 04311533
Program Studi : Manajemen
Bidang Konsentrasi : Sumber Daya Manusia Yogyakarta, November 2009
Disahkan Oleh,
Pembimbing Skripsi: Supardi, Drs, H. MM. Penguji I : ……… Penguji II : ………
Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia
Drs. Asmai Ishak, M.Bus, Ph.D
v
MOTTO
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan
siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. Yaitu orang-orang yang
senantiasa mengingat Allah sambil brdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka senantiasa mentafakkuri tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata : “ Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sai Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka”. (Q.S Ali Imram: 190-191)
“Jangan pernah ada kata “cukup”, keinginan dan tekad yang kuat adalah modal utama.
Lakukan terus apa yang telah Anda mulai dan berusaha lebih keras lagi akan
mengantarkan Anda menuju puncak kesuksesan”.
“Kesuksesan adalah milik setiap orang yang FOKUS pada IMPIANnya, berani menjalani
PROSES dan selalu BANGKIT dari setia kegagalannya”.
“Kesuksesan akan lebih berarti jika dinikmati oleh orang-orang kita cintai”.
“Kesuksesan adalh pilihan, siapa yang berani membayar harga sebuah kesuksesan di
muka maka dia akan bisa menikmati kesuksesan itu lebih dahulu”.
“The Champion Never Quits, Dare To Dream Dare To Succeed”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini Kupersembahkan untuk :
♦ Ayahku dan ibundaku yang telah memberikan do’a, cinta,
kasih sayang, dukungan moral, spiritual dan material yang
takkan pernah ternilai.
♦ My brother dan my sister yang selalu memberiku semangat dan
warna dalam keluarga dan hidupku.
♦ My lovely yang selalu memberi dukungannya selama ini.
vii
Assalamu’alaikumWr.Wb
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb Semesta Alam atas
segala karunia, rahmat, kenikmatan, serta kasih sayangNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini, yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata-1 pada
Program Studi Manajemen dengan konsentrasi Sumber Sumber Daya Manusia di Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad
SAW, karena dengan risalahnya kita bisa membedakan yang haq dan yang bathil.
Proses penyusunan skripsi ini telah melibatkan berbagai pihak yang memberi dukungan
berupa fasilitas, dukungan materil, moril maupun doa. Olek karena itu, penulis mengucapkan
rasa terimah kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M,Ec selaku Rektor Universitas Islam Indonesia.
2. Bapak Drs. Asmai Ishak, M.bus, Ph.D selaku Dekan Fakultas Universitas Islam Indonesia.
3. Bapak Drs. Zaenal Arifin. MSi. Selaku Ketua Prodi Manajemen Fakultas Universitas Islam.
Indonesia.
4. Bapak Supardi, Drs. H. MM selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, motivasi, nasihat, kesabaran dan dukungan. Tanpa itu
semua, skripsi ini tidak akan berarti.
5. Wakil Rektor, Dekan, Wakil Dekan dan Ketua Jurusan beserta staf karyawan yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
viii
6. Kedua orang tuaku tercinta Ayahnda Isromli dan Alm. Ibunda Nurhayati yang selalu
memberikan dukungan baik moral maupun material serta doa dan kesabarannya dalam
setiap detik perjalan waktu.
7. Adik-adik’ku tersayang Iswahyuli dan Isviando yang telah mendukungku dalam setiap
kesempatan.
8. My lovely Fitri yang telah mendukungku dan memberi semangat, “ Terima kasih atas
dukungannya selama ini semoga tidak berakhir sampai disini”.
9. Dosen FE UII : Pak Suwarsono, Pak Zainal Arifin, Bu Srimulyati, Pak Albari, Pak Syafar,
Pak Bowo, Pak Alhasin, Bu Trias, Pak Muhadi, Pak Nursya’bani, Pak Wisnu, Pak Yazid,
dan semua dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama di bangku
perkuliahan.
10. Sahabat-sahabat K-LINK ku Bang Ivan, Hari, Elwan, Supril, Unyil, Rama, Apip, Aril,
Yurizal, Rama dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
11. Temen-temen seperjuangan kelas B manajemen angkatan 2004 di kampus ekonomi tercinta
“ Sukses buat kita semua”.
12. Temen-temen kost : “Ipul, Hari, Rhei, Raka, Dj, Bowo, Ridho, Ade, bang Andre, Daniel
kuliah yang rajin ya”.
13. Dan semua orang yang ada di sekelilingku yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini
maupun orang yang telah menghiasi perjalanan hidupku sekarang, maupun yang akan
datang : Thank for Your Loving Me”
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
ix
x
Yogyakarta, 3 November 2009
Iswahyudi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN............................................................................................ i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ ii
HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI............................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN.................................................................. v
HALAMAN MOTTO........................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... vii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii
DAFTAR ISI......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xiv
ABSTRAK ………………………….………………………………................ xvi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 6
2.1. Landasan Teori............................................................................................... 6
2.1.1. Kompetensi Manajerial dan Arti Pentingnya……………………...6
xi
2.1.2. Indikator-indikator Kompetensi Manajerial………………………13
2.1.3. Kinerja dan Arti Penting Bagi Organisasi………………………...18
2.1.4. Penilaian Kinerja…………………………………………………..18
2.1.5. Tujuan Penilaian Kinerja…………………………………………..19
2.2. Rerangka Pemikiran..........................................................................................21
2.3. Hipotesis Penelitian...........................................................................................22
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... ..23
3.1. Metode Penelitian …........…………………..…………..................................23
3.2. Populasi dan Sampel …………………............…..…………..........................23
3.3. Teknik Pengambilan Sampel ..……………………….....................................23
3.4. Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data......................................................23
3.5. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian.......................24
3.6. Pengukuran Variabel.......................................................................................26
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian......................28
3.8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian............29
3.9. Metode Analisis Data.....................................................................................31
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………34
4.1. Karakteristik Responden................................................................................34
4.2. Analisis Data..................................................................................................36
4.3. Pengujian Hipotesis........................................................................................40
4.4. Pengujian R2..................................................................................................40
4.5. Pembahasan....................................................................................................41
xii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................43
5.1. Kesimpulan......................................................................................................43
5.2. Saran...............................................................................................................43
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Interval Skala ..............................................................................................27
Tabel 3.2. Hasil Uji Validitas Item-item......................................................................29
Tabel 3.3. Hasil Uji Validitas Item-item......................................................................30
Tabel 3.4. Hasil Uji Reliabilitas...................................................................................31
Tabel 4.1. Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin....................................36
Tabel 4.2. Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ...................................................36
Tabel 4.3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Kerja .......................................37
Tabel 4.4. Penilaian Responden terhadap Kompetensi Manajerial .............................38
Tabel 4.5. Penilaian Responden terhadap Kinerja Pimpinan .....................................39
Tabel 4.6. Hasil Regresi Linier Berganda Metode OLS..............................................40
Tabel 4.7. Hasil Uji t Kompetensi Manajerial .............................................................41
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Penelitian.........................................................................21
xv
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner………………….........………………………..…………..48
Lampiran 1 Data Penelitian………………………………………..……………..55
Lampiran 2 Hasil Olah Data...................................................................................61
xvi
Halaman
ABSTRAK
Iswahyudi
Penelitian ini berjudul Pengaruh Kompetensi Manajerial terhadap Kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode survei yakni pengamatan dan penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan obyek tertentu di daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu akan ditelaah dengan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pimpinan dan salah satu bawahan di Universitas Islam Indonesia. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling (semua anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian). Metode analisis data yang digunakan dalam analisis regresi linier sederhana yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel kompetensi manajerial terhadap kinerja karyawan. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kompetensi manajerial di Universitas Islam Indonesia, bagaimana kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia, dan bagaimana pengaruh kompetensi manajerial terhada kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia dengan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kompetensi manajerial di Universitas Islam Indonesia, menganalisis kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia, dan menganalisis bagaimana pengaruh kompetensi manajerial terhada kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebanyakan responden (80,5%) menilai kompetensi manajerial Pimpinan Universitas Islam Indonesia, Sangat Setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa kompetensi manajerial Pimpinan Universitas Islam Indonesia adalah baik, kebanyakan responden (82,93%) menilai kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia, Sangat Setuju. Hal ini dapat diartikan bahwa kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia adalah baik, dan hasil analisis Regresi Linier Sederhana menunjukkan bahwa variabel kompetensi manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Hal ini berarti jika kompetensi manajerial mengalami peningkatan, maka kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.Berkaitan dengan berpengaruhnya variabel kompetensi manajerial terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia, maka dapat diberikan saran untuk meningkatkan kinerja pimpinan dengan cara pimpinan lebih memiliki empati dalam hal kebutuhan-kebutuhan individu atau bawahan-bawahannya, pimpinan lebih menjalin hubungan personal yang baik dengan bawahan-bawahannya, pimpinan lebih memiliki dan menunjukkan rasa perhatian pada bawahan- bawahannya, pimpinan lebih mendorong perkembangan dan pertumbuhan lembagan dan memperhatikan dan melihat minat terbaik yang dimiliki bawahan-bawahannya, pimpinan lebih mendorong imajinasi bawahan-bawahannya. Dengan demikian, maka kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia akan lebih meningkat.
Kata kunci : kompetensi manajerial dan kinerja pimpinan.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, 1994, Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Beach, Jeft Haris, Jr., 1990, Managing People at Work : Concept and Cases in Interpersonal Behaviour, Jhon Wilkey & Son, Inc, Canada.
Dharma, Surya, Manajemen Kinerja, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Danim, Sudarwan, 2002, Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan, Bandung: Pustaka Setia.
Gujarati, Damodar, 1999, Ekonomertrika Dasar, Erlangga, Jakarta.
Hasibuan, Malayu SP., 2001, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara.
Henry Simamora, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Dua, STIE YKPN, Yogyakarta.
King, Patricia, 1993, Performance Planning and Appraisal, New York: McGraw-Hill Book Company.
Lussier, R.N. Human Relation in organization. A skill-building approach (3rd ed). New York : McGraw-Hill dan Steers, R.M & Braunstein, D.N., 1976, A behaviourally-based measure of manifest needs in work setting, Journal of Vocational Behaviour, 9:251-252.
Muchlas, Makmuri, 2005. Perilaku Organisasi, BPFE UGM, Jogjakarta.
Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung, PT. Raja Grafindo Persada.
P, Siagian, 1983, Organisasi Kepeminpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta.
Prawirosentono, Suyadi, 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.
Siagian, Sondang P., 1992, Fungsi-Fungsi Manajerial, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Silahahi, Ulbert, 2002, Studi tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori, dan Dimensi, Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Suyadi, Prawirosentono, 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE.
xviii
Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku Organisasi Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka dan Benyamin Molan; Editor: Agus Widyantoro), Edisi 10. Jakarta: Prenhallindo.
., 2003, Perilaku Organisas Jilid I, Terjemahan Tim Indeks, Jakarta: PT. Ineks Kelompok Gramedia.
Sutopo. 1999, Administrasi, Manajemen dan Organisasi, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Ruslan, Rosady, 2004, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Rahayu, Sri, 2005, SPSS Versi 12.00, Dalam Riset Pemasaran, Alfabeta, Bandung.
Santoso, Singgih, 2005, Menguasai Statistik di Era Informasi, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta.
Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
, 2004, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE.
xix
1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan diberlakukannya otonomi daerah, maka telah terjadi perubahan paradigma
dalam pengelolaan pendidikan perguruan tinggi yang antara lain telah memunculkan suatu model
dalam manajemen pendidikan, yaitu university based management. Model manajemen ini pada
dasarnya memberikan peluang yang sangat besar (otonomi) pimpinan universitas untuk
mengelola dirinya sesuai dengan kondisi yang ada serta memberikan kesempatan kepada
masyarakat (stakeholders) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pendidikan
(Mulyana, 2002:11).
Konsekuensi dari pelaksanaan manajemen berbasis pendidian dalam universitas dalam
setiap satuan, jenis, dan jenjang pendidikan antara lain sangat diperlukan adanya kemampuan
manajerial yang cukup memadai dari pimpinan universitas dan didukung oleh adanya kinerja
yang profesional. Konsekuensi ini tentunya dapat juga dilihat dan dirasakan pada
penyelenggaraan pendidikan di Universitas Islam Indonesia sebagai salah satu lembaga
pendidikan formal dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Universitas Islam Indonesia
merupakan bagian integral dari lembaga pendidikan dalam sistem pendidikan nasional dengan
jenjang pendidikan tinggi. Proses penyelenggaran pendidikan yang pada dasarnya sama dengan
penyelenggaraan yang diselenggarakan oleh departemen pendidikan nasional atau yang lainnya
(Mulyana, 2002:11).
Kompetensi merupakan apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam
bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda (Dharma, 2009:102). Ini harus dibedakan dari
xx
1
kemampuan tertentu (pengetahuan, keahlian dan kepiawaian) yang dibutuhkan untuk
melaksanakan berbagai tugas yang berhubungan dengan suatu pekerjaan. Kompetensi
menentukan aspek-aspek proses dari kinerja suatu pekerjaan. Kompetensi bisa bersifat generik
secara universal, berlaku bagi semua manajer tanpa peduli ia merupakan bagian dari organisasi
yang mana, ataupun apa pekerjaan tertentu mereka. Mereka dapat juga bersifat generik secara
organisasional, bila bersifat umum dan berlaku bagi seluruh staf, atau terfokus secara lebih
spesifik kepada suatu jenis pekerjaan atau kategori karyawan seperti para manajer, ilmuwan, staf
profesional ataupun sraf administrasi. Secara alternatif, mereka juga bisa ditetapkan bagi suatu
hierarki jenis pekerjaan atau, pada beberapa kasus, semua pekerjaan staf, tingkat demi tingkat.
Kompetensi juga dapat ditetapkan secara spesifik bagi suatu peran tertentu secraa individual
(Dharma, 2009:102).
Universitas Islam Indonesia sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari sistem
pendidikan nasional diharapkan mampu mewujudkan manusia Indonesia yang memiliki
kemampuan dan keterampilan yang cukup untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi
ataupun untuk terjun ke dalam masyarakat. Secara fisik kondisi Universitas Islam Indonesia pada
umumnya masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal sarana, prasarana, buku-buku
maupun fasilitas penunjang pembelajaran serta kekurangan dosen, baik secara kualitas maupun
kuantitas. Kekurangan tersebut tentunya berakibat pada kurang tingginya mutu pembelajaran dan
outputnya. Kondisi semacam itu tentunya perlu mendapat perhatian dari universitas dan berbagai
pihak terkait lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghargai partisipasi swasta yang telah
memberikan sumbangan yang cukup besar dalam ikut serta mencerdaskan bangsa.
Untuk menunjang tercapainya kualitas pendidikan di Universitas Islam Indonesia telah
diatur tentang pembakuan kurikulum pendidikan tinggi dan Universitas Islam Indonesia. Dalam
xxi
rangka penyelenggaraan pendidikan selanjutnya terutama dalam kaitannya dengan optimalisasi
otonomi kampus, minimal ada dua aspek penting yang perlu mendapatkan perhatian, yaitu
kemampuan manajerial pimpinan Universitas Islam Indonesia dan kinerja profesional para
dosennya. Pertama, kemampuan (skill) pimpinan Universitas Islam Indonesia dalam membuat
perencanaan, mengorganisir, memimpin, memotivasi, mengendalikan, dan mengevaluasi seluruh
sumber daya yang ada di Universitas Islam Indonesia yang merupakan hal penting dan startegis
dalam upaya pencapaian kemajuan suatu Universitas Islam Indonesia (Danim, 2002:133).
Universitas Islam Indonesia sebagai suatu sistem sosial, mempunyai dimensi yang sangat
kompleks, sehingga tidak dapat terlepas dari berbagai permasalahan yang menuntut adanya
pemecahan yang komprehensif dan dapat diterima oleh semua pihak. Oleh sebab itu, diperlukan
adanya seorang pemimpin yang memiliki kemampuan manajerial yang memadai, sehingga
diharapkan dapat terwujud kondisi Universitas Islam Indonesia yang dinamis dan kondusif
dalam rangka meningkatkan kualitas Universitas Islam Indonesia yang bersangkutan. Namun,
hingga saat ini penguasaan konsep administrasi dan manajerial serta regulasi yang relevan
dengan tugas kependidikan Universitas Islam Indonesia tampaknya belum banyak dipahami oleh
Pimpinan Universitas Islam Indonesia yang cenderung bekerja secara apa adanya dengan
mengandalkan pengalamannya.
Permasalahan lain yang terjadi ialah pemahaman terhadap perubahan yang terjadi di luar
sistem pendidikan sangatlah rendah sehingga akhirnya kemampuan untuk memotivasi dan
mengatur bawahan juga menjadi sangat minim. Kinerja atau unjuk kerja pimpinan universitas
dan dosen di Universitas Islam Indonesia merupakan suatu hal utama yang perlu mendapatkan
perhatian semua pihak terutama dari para pimpinan universitas, supervisor/pengawas, dan
stakeholders lainnya. Hal ini dapat dipahami karena dengan adanya kinerja pimpinan yang
xxii
profesional akan dapat menunjang tercapainya proses dan output pendidikan yang lebih
berkualitas. Namun demikian, masalah kinerja pimpinan bukanlah masalah yang sederhana,
melainkan merupakan permasalahan yang sangat kompleks karena melibatkan banyak unsur
yang saling terkait (interrelation), saling mempengaruhi (interaction), dan saling ketergantungan
(interdependence) satu dengan yang lainnya.
Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, maka dalam tulisan ini yang menjadi
permasalahan utama adalah bagaimana kompetensi manajerial, bagaimana kinerja, bagaimana
pengaruh kompetensi manajerial terhada kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Dengan
permasalahan ini diharapkan dapat memberikan masukan dan sumbangan yang berguna bagi
pihak-pihak terkait seperti pimpinan Universitas Islam Indonesia, para dosen, dan pengawas
serta stakeholders lainnya dalam rangka peningkatan kualitas kinerja dosen dan kemajuan
prestasi para mahasiswanya.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelian
dengan judul ”Pengaruh Kompetensi Manajerial terhadap Kinerja Pimpinan Universitas Islam
Indonesia”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana kompetensi manajerial di Universitas Islam Indonesia?
2. Bagaimana kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh kompetensi manajerial terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam
Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk :
xxiii
1. Menganalisis kompetensi manajerial di Universitas Islam Indonesia.
2. Menganalisis kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia.
3. Menganalisis bagaimana pengaruh kompetensi manajerial terhada kinerja Pimpinan
Universitas Islam Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bidang manajemen sumberdaya
manusia pada Universitas Islam Indonesia mengenai pengaruh kompetensi manajerial
terhada kinerja pimpinan.
2. Bagi Universitas
Dapat memberikan sumbangan pada Universitas Islam Indonesia khususnya kepada
pimpinan dalam pelaksanaan tugas berkaitan dengan kompetensi manajerial terhadap
kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia.
xxiv
2.1. Landasan Teori
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.1. Kompetensi Manajerial dan Arti Pentingnya
Konsep “kompetensi” merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris competence
yang berarti kecakapan, dan kemampuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:516)
“kompetensi’ berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu
hal. Berkenaan dengan batasan kemampuan dalam konsep kompetensi, VHVroom dalam As’ad
(1987) mengemukakan bahwa kemampuan adalah atribut non motivasional yang dimiliki oleh
individu untuk melaksanakan tugas, atau merupakan suatu potensi untuk melakukan sesuatu.
Kemampuan ditentukan oleh tiga hal, yaitu : (1) kondisi sensoris dan kognitif, (2) pengetahuan
tentang cara merespon yang benar, (3) kemampuan untuk melaksanakan respon tersebut (As’ad,
1987:60). Pendapat ini menyimpulkan bahwa kemampuan merupakan proses respon, dari
menerima respon, memilah dan menilai, serta melakukan tindakan yang sudah dipilih sebagai
alternatif untuk merespon sesuatu. Bila seseorang memahami kondisi kerjanya kurang
mendukung bagi terlaksananya tugas, maka pegawai tersebut akan membuat beberapa pilihan
tindakan yang ditujukan untuk mengatasi masalah tersebut, selanjutnya melaksanakan apa yang
sudah menjadi pilihannya.
Echols dan Shadily (1997:42) menyatakan bahwa keterampilan sepadan dengan kata
kecakapan, dan kepandaian yang disebut dengan skill, sedangkan manajerial merupakan kata
sifat yang berhubungan dengan kepemimpinan dan pengelolaan. Dalam banyak kepustakaan,
kata manajerial sering disebut sebagai asal kata dari management yang berarti melatih kuda atau
secara harfiah diartikan sebagai to handle yang berarti mendosens, menangani, atau
xxv
6
mengendalikan, sedangkan management merupakan kata benda yang dapat berarti pengelolaan,
tata pimpinan atau ketatalaksanaan (Silalahi, 2002:135).
Dalam manajemen kinerja menurut Amstrong dalam Dharma (2009) istilah kompetensi
mengacu kepada dimensi perilaku dari sebiah peran-perilaku yang diperlukan seseorang untuk
dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan. Sebagaimana didefinisikan oleh Amstrong
kompetensi mencakup : karakteristik perilaku yang dapat menunjukkan perbedaan antara mereka
yang berkinerja tinggi yang dalam konteks ini menyangkut prestasi (Dharma, 2009:102).
Kompetensi adalah apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam
bentuk jenis dan tingkatan perilaku yang berbeda. Ini harus dibedakan dari kemampuan tertentu
(pengetahuan, keahlian dan kepiawaian) yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai tugas
yang berhubungan dengan suatu pekerjaan. Kompetensi menentukan aspek-aspek proses dari
kinerja suatu pekerjaan (Dharma, 2009:102).
Pada prinsipnya pengertian manajemen mempunyai beberapa karakteristik sebagai
berikut : 1). Ada tujuan yang ingin dicapai; 2) sebagai perpaduan ilmu dan seni; 3) merupakan
proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-
unsurnya; 4) ada dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam suatu organisasi; 5) didasarkan
pada pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab; 6) mencakup beberapa fungsi; dan 7)
merupakan alat untuk mencapai tujuan (Hasibuan, 2001:3).
Manajemen merupakan suatu proses pengelolaan sumber daya yang ada mempunyai
empat fungsi yaitu perencanaan, peng-organisasian, penggerakan, dan pengawasan. Hal ini
sesuai dengan pendapat Terry dalam Sutopo (1999:14) yang menyatakan bahwa fungsi
manajemen mencakup kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan
xxvi
yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya (Sutopo, 1999:14).
Tugas dan tanggung jawab pimpinan adalah merencanakan, mengorgani-sasikan,
mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi seluruh kegiatan Universitas
Islam Indonesia, yang meliputi bidang proses belajar mengajar, administrasi kantor, administrasi
mahasiswa, administrasi pegawai, administrasi perlengkapan, administrasi keuangan,
administrasi perpustakaan, dan administrasi hubungan masyarakat, oleh sebab itu, dalam rangka
mencapai tujuan organisasional, pimpinan pada dasarnya mempunyai tugas dan tanggung jawab
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan terhadap
seluruh sumber daya yang ada dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan (Burhanudin, 1994:29).
Perencanaan (planning), merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang tentang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan (Siagian, 1992:50). Di dalam perencanaan ini dirumuskan dan
ditetapkan seluruh aktivitas lembaga yang menyangkut apa yang harus dikerjakan, mengapa
dikerjakan, di mana dikerjakan, kapan akan dikerjakan, siapa yang mengerjakan dan bagaimana
hal tersebut dikerjakan. Kegiatan yang dilakukan dalam perencanaan dapat meliputi penetapan
tujuan, penegakan strategi, dan pengembangan rencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
Pimpinan sebagai top manajemen di lembaga pendidikan mempunyai tugas untuk membuat
perencanaan, baik dalam bidang program pembelajaran dan kurikulum, kepegawaian,
kemahasiswaan, keuangan maupun perlengkapan. Pengorganisasian (organizing), menurut Terry
adalah pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok
pekerjaan, penentuan hubungan-hubungan pekerjaan di antara mereka dan pemberian lingkungan
pekerjaan yang sepatutnya. Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang
xxvii
perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan. Fungsi ini perlu dilakukan untuk mewujudkan
struktur organisasi, uraian tugas tiap bidang, wewenang dan tanggung jawab menjadi lebih jelas,
dan penentuan sumber daya manusia dan materil yang diperlukan.
Menurut Robbins (2003:52), bahwa kegiatan yang dilakukan dalam pengorganisasian
dapat mencakup :
1) Menetapkan tugas yang harus dikerjakan;
2) Siapa yang mengerjakan;
3) Bagaimana tugas itu dikelompokkan;
4) Siapa melapor ke siapa; dan
5) Di mana keputusan itu harus diambil.
Penggerakan (actuating), adalah aktivitas untuk memberikan dorongan, pengarahan, dan
pengaruh terhadap semua anggota kelompok agar mau bekerja secara sadar dan suka rela dalam
rangka mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi.
Masalah penggerakan ini pada dasarnya berkaitan erat dengan unsur manusia sehingga
keberhasilannya juga ditentukan oleh kemampuan kepala Universitas Islam Indonesia dalam ber-
hubungan dengan para dosen dan karyawannya. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan kepala
dalam berkomunikasi, daya kreasi serta inisiatif yang tinggi dan mampu mendorong semangat
dari para dosen/ karyawannya. Untuk dapat menggerakan dosen atau anggotanya agar
mempunyai semangat dan gairah kerja yang tinggi, maka perlu memperhatikan beberapa prinsip
berikut Robbins (2003:55) :
a. Memperlakukan para pegawai dengan sebaik-baiknya,
xxviii
b. Mendorong pertumbuhan dan pengem-bangan bakat dan kemampuan para pegawai tanpa
menekan daya kreasinya,
c. Menanamkan semangat para pegawai agar mau terus berusaha meningkatkan bakat dan
kemampuannya,
d. Menghargai setiap karya yang baik dan sempurna yang dihasilkan para pegawai;
e. Menguasahan adanya keadilan dan bersikap bijaksana kepada setiap pegawai tanpa pilih kasih,
f. Memberikan kesempatan yang tepat bagi pengembangan pegawainya, baik kesempatan belajar
maupun biaya yang cukup untuk tujuan tersebut,
g. Memberikan motivasi untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki para pegawai
melalui ide, gagasan, dan hasil karyanya.
Pengawasan (controlling), dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk mengetahui
realisasi perilaku personel dalam organisasi pendidikan dan apakah tingkat pencapaian tujuan
pendidikan sesuai dengan yang dikehendaki, kemudian apakah perlu diadakan perbaikan.
Pengawasan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan kerja sama antara
dosen, pimpinan, dan karyawan lainnya dalam institusi satuan pendidikan.
Pada dasarnya ada tiga langkah yang perlu ditempuh dalam melaksanakan pengawasan,
yaitu 1) menetapkan alat ukur atau standar, 2) mengadakan penilaian atau evaluasi, dan 3)
mengadakan tindakan perbaikan atau koreksi dan tindak lanjut. Oleh sebab itu, kegiatan
pengawasan itu dimaksudkan untuk mencegah penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan,
menilai proses dan hasil kegiatan dan sekaligus melakukan tindakan perbaikan.
Deskripsi tugas dan tanggung pimpinan dapat dilihat dari dua fungsi, yaitu pimpinan
sebagai administrator. Pimpinan sebagai administrator mempunyai tugas dan tanggung jawab
atas seluruh proses manajerial yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
xxix
pengawasan terhadap seluruh bidang garapan yang menjadi tanggung jawab pimpinan. Bidang
garapan manajemen tersebut dapat meliputi bidang personalia, mahasiswa, tata usaha,
kurikulum, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan, dan Lazaruth, pimpinan fakultas, dan
tanggung jawabnya, sedangkan, pimpinan sebagai supervisor berkaitan dengan kegiatan–
kegiatan pelayanan terhadap peningkatan kemampuan profesionalisme dosen dalam rangka
mencapai proses pembelajaran yang berkualitas.
Untuk dapat melakukan tugas dan tanggung jawab tersebut, pimpinan perlu memiliki
berbagai kemampuan yang diperlukan. Menurut Katz sebagaimana dikutip oleh Danim
(2002:44) bahwa kemampuan manajerial itu meliputi technical skill (kemampuan teknik), human
skill (kemampuan hubungan kemanusiaan), dan conceptual skill (kemampuan konseptual).
Kemampuan teknik adalah kemam-puan yang berhubungan erat dengan penggunaan alatalat,
prosedur, metode dan teknik dalam suatu aktivitas manajemen secara benar (working
withthings), sedangkan kemampuan hubungan kemanusiaan merupakan kemampuan untuk
menciptakan dan membina hubungan baik, memahami dan mendorong orang lain sehingga
mereka bekerja secara suka rela, tiada paksaan dan lebih produktif (working with people).
Kemampuan konseptual adalah kemampuan mental untuk mengkoordinasikan, dan memadukan
semua kepentingan serta kegiatan organisasi. Dengan kata lain, kemampuan konseptual ini
terkait dengan kemampuan untuk membuat konsep (working with ideas) tentang berbagai hal
dalam lembaga yang dipimpinnya. Seiring dengan perubahan paradigma desentralisasi
pendidikan dan otonomisasi sekolah/Universitas Islam Indonesia dengan diberlakukannya suatu
model manajemen school based management, maka pimpinan sebagai top manajemen di
Universitas Islam Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis. Bahkan
menurut hasil studi dari Lipham dalam Kusnan (2007:4) disebutkan bahwa keberhasilan suatu
xxx
lembaga sangat ditentukan oleh kemampuan kepala pimpinan dalam mengelola dan memimpin
lembaganya. Dalam kaitannya dengan pengem-bangan pimpinan, menurut Wiles sebagaimana
ditulis oleh Sahertian bahwa ada sejumlah keterampilan yang perlu dimiliki oleh seorang
pemimpin pendidikan yaitu keterampilan dalam memimpin, menjalin hubungan kerja dengan
sesama, menguasai kelompok, mengelola administrasi personalia, dan keterampilan dalam
penilaian Sahertian dalam Kusnan (2007:5). Selain itu, seorang pimpinan dalam melaksanakan
tugasnya hendaknya mempunyai tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan pesonal, kecerdasan
profesional, dan kecerdasan manajerial (Rosyada, 2004:239).
Kecerdasan personal adalah kemampuan, skil dan keterampilan untuk melakukan
hubungan sosial dalam konteks tata hubungan profesional maupun sosial. Sedangkan, kecerdasan
profesional merupakan kecerdasan yang diperoleh melalui pendidikan yang berupa keahlian
tertentu di bidangnya. Adapun kecerdasan manajerial adalah kecerdasan yang berkaitan dengan
kemampuan untuk melakukan kerja sama dengan mengerjakan sesuatu melalui orang lain, baik
kemampuan mencipta, membuat perencanaan, pengorganisasian, komunikasi, memberikan
motivasi, maupun melakukan evaluasi. Kinerja (performance) merupakan aktivitas seseorang
dalam melaksanakan tugas pokok yang dibebankan kepadanya (King, 1993:19). Pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab tersebut merupakan pengekspresian seluruh potensi dan kemampuan
yang dimiliki seseorang serta menuntut adanya kepemilikan yang penuh dan menyeluruh.
Dengan demikian, munculnya kinerja seseorang merupakan akibat dari adanya suatu pekerjaan
atau tugas yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan profesi dan job deskcription
individu yang bersangkutan.
xxxi
2.1.2. Indikator-indikator Kompetensi Manajerial
Berikut ini adalah indikator kompetensi yang dipergunakan oleh Standarf Chartered
menurut Amstrong dalam Dharma (2009:25) dalam kompetensi menejerialnya :
1.Pengetahuan kerja
2.Profesional
3.Kesadaran organisasi
4.Komunikasi lisan dan tulisan
5.Keahlian interpersonal
6.Kerja sama tim
7.Inisiatif
8.Kemampuan beradaptasi
9.Kreatifitas
10. Keahlian-keahlian analitis
11. Kemampuan pengambilan keputusan
12. Produktifitas
13. Kualitas
14. Manajemen dan pengawasan
15. Kepemimpinan
Kompetensi bisa bersifat generik secara universal, berlaku bagi semua manajer tanpa
peduli ia merupakan bagian dari organisasi yang mana, ataupun apa pekerjaan tertentu mereka.
Mereka dapat juga bersifat generik secara organisasional, bila bersifat umum dan berlaku bagi
seluruh staf, atau terfokus secara lebih spesifik kepada suatu jenis pekerjaan atau kategori
karyawan seperti para manajer, ilmuwan, staf profesional ataupun sraf administrasi. Secara
xxxii
alternatif, mereka juga bisa ditetapkan bagi suatu hierarki jenis pekerjaan atau, pada beberapa
kasus, semua pekerjaan staf, tingkat demi tingkat. Kompetensi juga dapat ditetapkan secara
spesifik bagi suatu peran tertentu secraa individual.
Salah satu cara untuk menentukan perbedaan di antara mereka yang berkinerja tinggi
dan yang kurang efektif adalah dengan mendapatkan indikator positif dan negatif bagi tiap
kompetensi seperti contoh dibawah ini. Misalnya, kepemimpinan didefinisikan sebagai
membimbing, memberikan semangat dan motivasi kepada para individu dan tim untuk mencapai
hasil yang diinginkan. Dengan demikian indikator yang dikategorikan positif bagi kepemimpinan
adalah Dharma (2009:26) :
1. Mencapai tingkat kinerja yang tinggi dari kelompok.
2. Menentukan sasaran, rencana dan harapan secara jelas.
3. Memantau kinerja secara terus menerus dan memberikan umpan balik yang baik.
4. Menjaga hubungan yang efektif dengan individu dan tim secara keseluruhan.
5. Mengembangkan rasa memiliki tujuan bersama di dalam tim.
6. Membangun moril dan secara efektif memberikan motivasi kepada individu dan
memberikan pengakuan atas kontribusi mereka serta mengambil tindakan yang tepat untuk
mengatasi mereka yang berkinerja kurang.
Indikator negatif Dharma (2009:26) :
1. Tidak dapat mencapai kinerja yang tinggi dari tim.
2. Gagal mengklarifikasikan sasaran atau standar kinerja.
3. Tidak emmberikan perhatian yang cukup kepada kebutuhan individu dan kelompok.
4. Tidak memantau maupun memberikan umpan balik yang efektif terhadap kinerja.
xxxiii
5. Tidak konsisten dalam memberikan imbalan bagi kinerja yang baik dan mengambil tindakan
bagi mereka yang berkinerja kurang.
Kompetensi yang membedakan dapat ditentukan dalam bentuk sebuah skala
(behaviorally anchored rating scales). Misalnya sebuah dimensi dari kinerja adalah kerja sama
tim dan skalanya dapat disusun seperti berikut ini Dharma (2009:27) :
1. Secara terus menerus menyumbangkan pemikiran. Mengambil peranan memimpin dalam
pertemuan kelompok tetapi toleran dan mendukung kepada sesama kolega dan menghargai
sudut pandang orang lain. Selalu memberitahukan kepada orang lain mengenai aktifitas-
aktifitasnya sendiri dan mengetahui tentang apa-apa yang dikerjakan oleh anggota tim yang
lainnya dalam mendukung pencapaian sasaran tim.
2. Mengambil bagian penuh dalam pertemuan kelompok dan sering menyumbangkan
pemikiran yang berguna. Mau mendengarkan sesama kolega dan menjaga agar mereka
cukup tahu tentang aktifitasnya sendiri dan cukup pula mengetahui apa-apa yang sedang
mereka kerjakan.
3. Kadang memberikan pendapat pada pertemuan kelompok tetapi bukan merupakan
penyumbang yang besar dari pemikiran baru atau perencanaan aktifitas. Secara umum dapat
menerima pemikiran orang lain dan mau mengubah rencananya sendiri untuk menyesuaikan
diri. Tidak selalu memberikan informasi yang baik kepada orang lain mengenai aktifitasnya
sendiri atau cukup mau bersusah-payah untuk mengetahui apa yang sedang mereka kerjakan.
4. Kecenderungan untuk mengikuti secara pasif anjuran orang lain. Mungkin mengundurkan
diri dari pertemuan kelompok tetapi kadang-kadang menunjukkan sikap menentang kepada
orang lain. Tidak terlalu tertarik untuk mengetahuio aktifitas orang lain ataupun
memberitahukan aktifitasnya sendiri kepada orang lain.
xxxiv
5. Kecenderungan untuk bergerak sendiri tanpa merasa perlu untuk memberikan kontribusinya
kepada aktifitas tim. Kadang-kadang tidak kooperatif dan tidak mau berbagi informasi.
6. Umumnya tidak kooperatif. Selalu bertindak sendiri, tidak mempedulikan keinginan
anggota-anggota tim yang lainnya dan sama sekali tidak tertarik kepada pencapaian sasaran
tim.
Perbedaan di antara kemampuan dan kompetensi di dalam manajemen kinerja amatlah
jelas : kemampuan adalah keahlian, pengetahuan dan kepiawaian yang dapat dipelajari,
sementara kompetensi mengacu kepada perilaku yang dibutuhkan untuk menerapkan hasil
pembelajaran itu ke dalam praktik. Dalam menilai kinerja seseorang ada dua pertanyaan
mendasar yang perlu dijawab Dharma (2009:30) :
1. Apakah orang memiliki keahlian-keahlian dan pengetahuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas tertentu.
2. Apakah perilaku orang memberikan kontribusi yang positif atau negatif terhadap
terlaksananya tugas ini.
Pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan merujuk pada suatu analisis terhadap tuntutan
kemampuan dan kompetensi bagi pekerjaan tertentu atau kelas pekerjaan yang bersangkutan.
Pada praktiknya, daftar kompetensi seringkali termasuk butir yang secara ketat dapat
dimasukkan ke dalam keahlian dan tidak selalu mungkin untuk membedakan secara jelas antara
kemampuan dan kompetensi. Pada analisis yang terakhir keduanya adalah karakteristik yang
dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya. Akan tetapi seharusnya diusahakan untuk
membedakan keduanya karena ini akan membantu dalam menunjukkan arah tindakan yang tepat.
Contohnya, suatu kursus pelatihan yang spesifik untuk menambah pengetahuan atau konseling
xxxv
dan coaching untuk membantu seseorang mengembangkan kompetensi dalam bekerja dengan
orang lain.
Analisis kemampuan mungkin berbentuk analisis job-learning seperti yang diuraikan
oleh Pearn dan Kandola dalam Kusnan (2007:39). Hal ini dipusatkan kepada analisis keahlian
belajar yang dapat memberikan kontribusi bagi suatu kinerja yang memuaskan. Keahlian
belajar digunakan untuk meningkatkan keahlian atau pengetahuan dan mewakili kategori yang
luas dari perilaku pekerjaan yang harus dipelajari. Keahlian belajar tersebut adalah sebagai
berikut Kusnan (2007:39):
1. Keahlian fisik yang memerlukan petunjuk, praktik dan pengulangan'antuk dapat dikuasai
dengan baik.
2. Mengoperasikan dan merawat pabrik, peralatan dan mesin.
3. Prosedur dan rangkaian aktifitas yang kompleks, yang dihafalkan atau diikuti berdasarkan
petunjuk tertuiis atau buku panduan.
4. Informasi non-verbal seperti apa yang dilihat, dicium, dikecap dan diraba-yang
dipergunakan untuk memeriksa, menilai atau membedakan dan yang biasanya
mernerlukan praktik untuk dapat dikuasai.
5. Mengingat-ingat data atau informasi.
6. Memerintahkan, memprioritaskan, dan merencanakan yang merujuk kepada tingkat
tanggungjawab pemegang pekerjaan dan fleksibilitasnya dalam menentukan bagaimana
suatu tugas harus dilaksanakan.
7. Melihat ke depan dan mengantisipasi
8. Mendiagnosa, menganalisis dan memecahkan masalah, dengan atau tanpa bantuan.
xxxvi
9. Menginterpretasikan atau menggunakan panduan terttxlis dan sumber-sumber informasi
lainnya seperti diagram dan chart.
10. Beradaptasi dengan pemikiran-pemikiran dan sistemsistem baru.
Analisis kompetensi memberikan dasar penyusunan profil atau model kompetensi
untuk digunakan dalam manajemen kinerja, seleksi dan pengembangan karir. Pada bagian
sebelumnya dari bab ini, kompetensi didefinisikan sebagai karakteristik perilaku yang dapat
didemonstrasikan untuk membedakan mereka yang memiliki kinerja tinggi pada sebuah peran
tertentu.
Sebuah analisis kompetensi biasanya dilakukan dengan cara suatu wawancara yang
terstruktur, walaupun sebuah pendekatan 'workshop' dapat juga diambil di mana sejumlah ahli
manajemen berkumpul untuk menganalisis suatu pekerjaan atau jenis pekerjaan.
2.1.3. Kinerja dan Arti Penting Bagi Organisasi
Kinerja adalah sebagai fungsi interaksi antara kemampuan dan motivasi yaitu prestasi
kerja (Robbins, 2006:108). Kinerja atau prestasi kerja adalah tingkat hasil kerja karyawan dalam
mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan yang diberikan. Dengan kata lain prestasi kerja
adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas maupun kuantitas berdasarkan standar kerja
yang telah ditentukan.
Menurut Beach (1990:39), kinerja seseorang dapat didasarkan juga pada kualitas dan
kuantitas kerja, kehadirannya, dapat tidaknya diandalkan, pengetahuan kerja dan kerjasama.
Kinerja merupakan perilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Kinerja merupakan suatu hal
yang sangat penting dalam upaya perusahaan untuk mencapai tujuannya.
2.1.4. Penilaian Kinerja
xxxvii
Suatu organisasi baik swasta maupun pemerintah, akan selalu berupaya agar para anggota
atau karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, hal itu dapat meningkatkan
kinerjanya yang diwujudkan dalam bentuk kinerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan
dari organisasi. Untuk itu sumberdaya manusia yang trampil, profesional dan bekerja tinggi
adalah dambaan semua organisasi Simamora (1999:416).
Simamora (1999:416), mengemukakan bahwa penilaian kinerja berkenaan dengan
seberapa baik seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan /diberikan. Evaluasi pekerjaan
menentukan seberapa tinggi harga sebuah pekerjaan bagi organisasi. Handoko (2003:206) ada
dua teori utama untuk mengukur kinerja seseorang adalah efisiensi dan efektivias. Efisiensi
adalah kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan benar, efisiensi ini merupakan
konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara pengeluaran (output) dan pemasukan
(input). Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat untuk pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, seorang manajer yang efektif dapat memilih
pekerjaan yang harus dilakukan atau cara yang tepat untuk pencapaian tujuan.
2.1.5. Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Simamora (1999: 423) meskipun semua organisasi sama-sama memiliki tujuan
utama mendasar tersebut untuk sistem penilaian kinerja mereka terdapat variasi yang sangat
besar dalam penggunaan khusus yang dibuat organisasi atas informasi yang dihasilkan oleh
sistem karyawan tersebut. Tujuan-tujuan khusus itu dapat digolongkan menjadi dua bagian besar,
yaitu evaluasi dan pengembangan. Kedua tujuan tersebut tidaklah saling terpisahkan, tetapi
memang secara tidak langsung berbeda dari segi orientasi waktu, metode-metode dan peran
atasan dan bawahan.
xxxviii
Penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan suatu pedoman dalam bidang personalia
yang diharapkan dapat menunjukan prestasi kerja para karyawan secara rutin dan teratur
sehingga sangat bermanfaat bagi pengembangan karir karyawan maupun organisasi secara
keseluruhan. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,
dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara illegal, tidak melanggar
hukum sesuai moral dan etika (Prawirosentono, 1999:2). Faktor yang mempengaruhi kinerja
menurut Prawirosentono (1999:27) adalah :
a) Efektivitas dan efisiensi
Efektivitas dari suatu kelompok adalah apabila tujuan dapat dicapai sesuai dengan kebutuhan
yang direncanakan, sedangkan efisiensi adalah berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang
dikeluarkan dalam pencapaian tujuan.
b) Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan atau sebagai akibat kepemilikan
wewenang tersebut.
c) Disiplin
Disiplin secara umum adalah taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku yang
bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja.
d) Inisiatif
Inisiatif seseorang berkitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide untuk
merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
Kinerja indikatornya sebagai berikut : Prawirosentono, 1999:27)
a). Dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan
xxxix
b). Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan cepat
c). Memiliki pengetahuan
d). Memiliki kemampuan bekerjasama
e). Memiliki tanggung jawab
f). Memiliki sikap kerja
g). Memiliki inisiatif
h). Memiliki ketrampilan
i). Memiliki kemampuan keputusan
j). Memiliki kemampuan mengarahkan dan membimbing
k). Memiliki kemampuan menyelesaikan tugas
l). Memiliki kreatifitas
Menurut Muchlas (2005:28) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja :
a). Efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam
pencapaian tujuan, sedangkan efektivitas dari suatu kelompok adalah apabila tujuan dapat
dicapai sesuai dengan kebutuhan;
b). Tanggung jawab adalah bagian yang tak terpisahkan atau sebagian kemampuan dari
kepemilikan wewenang tersebut;
c). Inisiatif yang berkaitan dengan daya pikir seseorang dan kreatifitas dalam bentuk ide untuk
suatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.
2.2. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kusnan (2007) dengan judul kemampuan
manajerial kepala madrasah dan implikasinya terhadap kinerja guru. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah merupakan faktor penting dan
xl
strategis dalam kerangka peningkatan kualitas dan kemajuan madrasah yang dipimpinnya.
Dengan kemampuan manajerial, baik kemampuan teknik, kemampuan hubungan kemanusian,
maupun kemampuan konseptual yang memadai diharapkan kepala madrasah mampu
menggerakan seluruh potensi madrasah termasuk dapat memacu peningkatan kualitas kinerja
professional para guru di madrasah.
2.3. Rerangka Pemikiran
Berikut ini gambar kerangka pemikiran sebagai berikut :
Kompetensi Manajerial (X)
Gambar 2.1 Rerangka Penelitian
Kinerja (Y)
Dari rerangka penelitian di atas dapat dijelaskan bahwa kompetensi manajerial
mempengaruhi kinerja dengan kata lain kinerja dipenagruhi kompetensi manajerial. Kompetensi
merupakan apa yang dibawa oleh seseorang ke dalam pekerjaannya dalam bentuk jenis dan
tingkatan perilaku yang berbeda. Ini harus dibedakan dari kemampuan tertentu (pengetahuan,
keahlian dan kepiawaian) yang dibutuhkan untuk melaksanakan berbagai tugas yang
berhubungan dengan suatu pekerjaan. Kompetensi menentukan aspek-aspek proses dari kinerja
suatu pekerjaan. Kompetensi bisa bersifat generik secara universal, berlaku bagi semua manajer
tanpa peduli ia merupakan bagian dari organisasi yang mana, ataupun apa pekerjaan tertentu
mereka. Mereka dapat juga bersifat generik secara organisasional, bila bersifat umum dan
berlaku bagi seluruh staf, atau terfokus secara lebih spesifik kepada suatu jenis pekerjaan atau
kategori karyawan seperti para manajer, ilmuwan, staf profesional ataupun sraf administrasi.
Secara alternatif, mereka juga bisa ditetapkan bagi suatu hierarki jenis pekerjaan atau, pada
xli
beberapa kasus, semua pekerjaan staf, tingkat demi tingkat. Kompetensi juga dapat ditetapkan
secara spesifik bagi suatu peran tertentu secara individual dalam mempengaruhi kinerja
seseorang (Dharma, 2009:102).
2.4. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan teori,
maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Kompetensi manajerial berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. xlii
3.1. Metode Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode survei yakni pengamatan dan penyelidikan secara
kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan obyek tertentu di
daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu akan ditelaah (Ruslan, 2004 : 21).
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004: 72). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pimpinan dan salah satu bawahan di Universitas Islam Indonesia yang
berjumlah 41 orang, 1 rektor, 3 wakil rektor, 8 dekan, 8 wakil dekan dan 21 ketua jurusan.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling (semua
anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel penelitian). Yang
artinya langsung memberikan kuesioner kepada populasi yang menjadi sampel dalam
pengambilan data.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Kuesioner (Questionaire)
xliii
23
Pengumpulan data penelitian, dan pada kondisi tertentu pihak peneliti tidak perlu hadir
(Ruslan, 2004 : 23). Data yang dibutuhkan berupa jawaban responden (penilaian) atas
pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan yaitu pertanyaan-pertanyaan kompetensi
manajerial dan kinerja.
2). Metode Wawancara (Interview)
Pengumpulan data penelitian dengan cara mengadakan wawancara langsung dengan pihak
yang bersangkutan (Ruslan, 2004 : 24). Wawancara dalam penelitian ini memberikan
pertanyaan lisan.
3.5. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a). Variabel Independen (X)
Variabel independen (bebas) dalam penelitian yaitu kompetensi manajerial.
b). Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah kinerja pimpinan (Y).
2. Definisi Operasional Variabel
a). Kompetensi Manajerial (X)
Kompetensi manajerial adalah suatu potensi yang berkaitan dengan proses
pengelolaan sumber daya yang ada mempunyai empat fungsi yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan (Danim, 2002:133). Berikut ini adalah
indikator kompetensi yang dipergunakan oleh Standarf Chartered menurut Amstrong
(1994) dalam Dharma (2009:103) dalam kompetensi menejerialnya :
16. Pengetahuan kerja
17. Profesional
xliv
18. Kesadaran organisasi
19. Komunikasi lisan dan tulisan
20. Keahlian interpersonal
21. Kerja sama tim
22. Inisiatif
23. Kemampuan beradaptasi
24. Kreatifitas
25. Keahlian-keahlian analitis
26. Kemampuan pengambilan keputusan
27. Produktifitas
28. Kualitas
29. Manajemen dan pengawasan
30. Kepemimpinan
b). Kinerja (Y)
Kinerja karyawan adalah sebagai fungsi interaksi antara kemampuan dan motivasi
yaitu prestasi kerja (Robbins, 2006:108). Kinerja dijabarkan sebagai berikut :
(Prawirosentono, 1999:27):
dengan beberapa indikator sebagai berikut :
a). Dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan
b). Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan cepat
c). Memiliki pengetahuan
d). Memiliki kemampuan bekerjasama
e). Memiliki tanggung jawab
xlv
f). Memiliki sikap kerja
g). Memiliki inisiatif
h). Memiliki ketrampilan
i). Memiliki kemampuan keputusan
j). Memiliki kemampuan mengarahkan dan membimbing
k). Memiliki kemampuan menyelesaikan tugas
l). Memiliki kreatifitas.
3.6. Pengukuran Variabel
Menurut Sugiyono (2004:55), skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator variabel tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun
item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berikut ini kategori-kategori
dari skala Likert :
Kategori :
SS
S
= Sangat setuju
= Setuju
RR = Ragu-ragu
TS
= Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Skor :
xlvi
SS diberi skor = 5
S diberi skor = 4
RR diberi skor= 3
TS diberi skor = 2
STS diberi skor = 1
Skala likert ini kemudian manakala individu yang bersangkutan dengan menambahkan
bobot dari jawaban yang dipilih. Nilai rata-rata dari masing-masing responden dari kelas interval
dengan jumlah kelas sama dengan 5 sehingga dapat dihitung sebagai berikut Sugiyono (2004) :
Nilai Max -Nilai Min Interval = Jumlah Kelas
Interval =5-1 = 0,8
5
Adapun kategori dari masing-masing interval adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Interval Skala
Interval 1,00 s/d 1,79 1,80 s/d 2,59 2,60 s/d 3,39 3,40 s/d 4,19 4,20 s/d 5,00
Keterangan Kompetensi dan Kinerja Sangat Buruk
Kompetensi dan Kinerja Buruk Kompetensi dan Kinerja Cukup Baik
Kompetensi dan Kinerja Baik Kompetensi dan Kinerja Sangat Baik
Respon yang cenderung tinggi mengidentifikasi kompetensi dan kinerja yang baik dan
sebaliknya respon yang cenderung rendah mengidentifikasi kompetensi dan kinerja yang buruk.
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen-Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur benar-benar
mengukur apa yang seharusnya diukur (Santoso, 2005 : 269). Pengujian validitas dilakukan
xlvii
dengan metode korelasi yaitu dengan melihat angka koefisien korelasi (rxy) pada item korelasi
yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total.
Dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 41 responden, maka dilakukan analisis
korelasi antara skor pertanyaan dengan skor total. Apabila nilai rxy > 0,50, maka dapat
dinyatakan item tersebut valid. Selanjutnya kuesioner tersebut akan digunakan dalam penelitian.
Formula untuk menghitung koefisien korelasi (rxy) adalah sebagai berikut (Santoso, 2002 : 268):
(Σ n XY
) (Σ Σ X . Y
[
)
2 ]
rxy = [ Σ n X
2 − ( )2] Σ n Y2 − ( )
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antar skor butir (X) dan skor variable (Y)
N = jumlah responden yang diuji coba
ΣX = jumlah skor butir (X)
ΣY = jumlah skor variable (Y)
ΣX2= jumlah skor butir (X) kuadrat.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan suatu alat pengukur dapat menunjukkan
dipercaya atau tidak (sahih atau handal) (Rahayu, 2005 : 273). Pengujian reliabilitas dilakukan
dengan teknik cronbach alpha, dengan jumlah sampel uji coba kuesioner sebanyak 41
responden. Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai probabilita statistik <
0,05. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
komputer SPSS for Windows Release 13.00. Formula untuk menghitung koefisien Cronbach
Alpha adalah sebagai berikut (Santoso, 2002 : 269).
xlviii
�
b
� �Vt − ΣVi �
α = �� (b −
1)�� ��
Vt ��
Keterangan:
α = Cronbach Alpha
b = Banyaknya butir angket
Vt = Varian skor total
Vi = Varian butir i=1,2,….,n.
3.8. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Berikut ini hasil pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian :
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian
Indikator
X1.1p
X1.2p
X1.3p
X1.4p
X1.5p
X1.6p
X1.7p
X1.8p
X1.9p
X1.10p
X1.11p
X1.12p
X1.13p
X1.14p
X1.15p
X1.1b
X1.2p
X1.3b
X1.4b
X1.5b
X1.6b
X1.7b
X1.8b
Probabilita statistik 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
xlix Level of significant
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Keterangan
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid
Valid Valid Valid Valid Valid
X1.9b
X1.10b
X1.11b
X1.12b
X1.13b
X1.14b
X1.15b
0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2009. Dari Tabel 3.2 tersebut di atas dapat diketahui bahwa probabilita statistik < 0,05,
sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel
kompetensi manajerial adalah valid.
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Item-item Variabel Penelitian
Indikator Probabilita statistik Level of significant Keterangan Y1.1p
Y1.2p
Y1.3p
Y1.4p
Y1.5p
Y1.6p
Y1.7p
Y1.8p
Y1.9p
Y1.10p
Y1.11p
Y1.12p
Y1.1b
Y1.2b
Y1.3b
Y1.4b
Y1.5b
Y1.6b
Y1.7b
Y1.8b
Y1.9b
Y1.10b
Y1.11b
Y1.12b
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
l
Dari Tabel 3.3 tersebut di atas dapat diketahui bahwa probabilita statistik < 0,05,
sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada variabel
kinerja pimpinan adalah valid.
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
Indikator Cronbach Alpha Nilai Kritis Keterangan Kompetensi Manajerial Pimpinan Kompetensi Manajerial Bawahan Kinerja Pimpinan Kinerja Bawahan
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
0,893 0,917 0,905 0,930
0,60 0,60 0,60 0,60
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Dari Tabel 3.4 tersebut di atas dapat diketahui bahwa koefisien Cronbach's Alpha
> 0,60 sehingga seluruh pertanyaan dalam kuesioner pada item-item pertanyaan pada
variabel kompetensi manajerial dan kinerja pimpinan adalah reliabel.
3.9. Metode Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis statistik dalam penelitian ini adalah analisis deskripsi variabel penelitian
yang menggambarkan jawaban atau penilaian dari responden atas kuesioner yang diberikan.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif adalah analisis dalam bentuk angka-angka hasil perhitungan.
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh varibel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
bagaimana pengaruh variabel kompetensi manajerial terhadap kinerja karyawan. Model
persamaan regresi linier sederhana yang digunakan dengan formula sebagai berikut
(Gujarati, 1999 : 121) :
li
Y = b0 + b1X + ei
dimana :
Y = Kinerja Pimpinan
X = Kompetensi Manajerial
b0 = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi
ei = Error Term
b. Pengujian Hipotesis
1. Uji t (t-test)
Uji t digunakan untuk membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara individual dengan asumsi bahwa variabel yang lain tetap atau konstan.
Adapun langkah-langkah dalam uji t adalah :
a). Merumuskan hipotesis
Ho : bi = 0 (Variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen)
Ha : bi ≠ 0 (Variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen)
b). Menentukan kriteria pengujian
Penelitian ini menggunakan uji dua sisi, maka daerah penolakannya berada di sisi
kanan kurva yang luasnya α (5%) dan derajat kebebasan (degrre of freedom) yaitu :
df = n-k, di mana n adalah jumlah sampel dan k adalah konstanta.
lii
- Bila Probabilitas t-statistik > Level of Significant = 0,05, maka Ho diterima, artinya
tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
- Bila Probabilitas t-statistik < Level of Significant = 0,05, maka Ho ditolak, artinya ada
pengaruh secara signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen
c). Mencari nilai t-statistik (Gujarati, 1999 : 74) :
β t - hitung = i
Se βi
Keterangan :
t = Nilai t-statistik
βi = Koefisien regresi
Se βi = Standart error βi
2. R2 (Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Nilai R2
(Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1. Semakin besar R2
mengindikasikan semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel independen. Perumusan yang digunakan untuk mencari nilai R2 adalah :
(Gujarati, 1999 : 139).
{ ( )( ) } R2= { ∑
N XiYi − ∑ ∑
Xi Yi
)2}{ ∑
2
∑ N Xi
2
−(∑
Xi N Yi 2 −
(∑
Yi )2}
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
X i = Variabel independen
liii
Yi = Variabel dependen
N = Observasi.
liv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan analisis hasil penelitian mengenai Pengaruh Kompetensi Manajerial
terhadap Kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Pembahasan analisis hasil penelitian ini
dimulai dari analisis deskriptif (deskripsi variabel penelitian) dan kemudian dilanjutkan dengan
analisis kuantitatif yaitu analisis Regresi Linier Sederhana dan pengujian hipotesis.
Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa pengumpulan data penelitian dilakukan
dengan cara memberikan kuesioner kepada responden penelitian yaitu Pimpinan Universitas
Islam Indonesia yang diambil dengan menggunakan metode non probability sampling. Dalam
penelitian ini disebarkan 41 kuesioner pada 41 responden. Kuesioner yang dikembalikan
sebanyak 41 eksemplar, sehingga respon rate-nya sebanyak 100,0%. Kuesioner yang terjawab
lengkap dan layak dianalisis dalam penelitian ini sebanyak 41 kuesioner.
Rincian perolehan kuesioner dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran rekapitulasi
data. Setelah data terkumpul, kemudian data diedit (editing), diberi kode (coding), dan
ditabulasikan (tabulating). Untuk selanjutnya dianalisis dengan bantuan program statistik
komputer SPSS for Windows Release 13.00.
4.1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 41 reponden, maka dapat
diidentifikasikan mengenai karakteristik responden sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan
sebagai berikut : lv
34
Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No 1 2
Jenis Kelamin Laki-laki
Perempuan
Jumlah 41 0
Persentase 100,0% 00,0%
Total 41 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini
sebagian besar adalah laki-laki sebanyak 41 responden atau 100,0% dan perempuan sebanyak 0 responden atau 00,0%. Hal ini menunjukkan bahwa Pimpinan Universitas Islam Indonesia seluruhnya dari jenis kelamin laki-laki, karena seorang pemimpin lebih lebih ideal dan sesuai kodratnya dalam Islam membutuhkan dan menggunakan dari kaum laki-laki daripada kaum perempuan sehubungan dengan pekerjaannya yang berkaitan dengan meimpin dalam hal mengatur, merencanakan, mengontrol, dan mengorganisasi.
2. Tingkat Pendidikan
Berdasarkan tingkat pendidikan, maka responden dalam penelitian ini
diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentase 1 Pasca Sarjana 2 Doktor
37 4
90,2% 09,8%
Total 41 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian
ini adalah sebagian besar berpendidikan S2 sebanyak 37 responden atau 90,2% dan sebagian kecil berpendidikan Doktor sebanyak 4 responden atau 09,8%. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pendidikan, Pimpinan Universitas Islam Indonesia mayoritas mempunyai pendidikan pasca sarjana (S2).
lvi
3. Lama Kerja Berdasarkan lama kerja, maka responden dalam penelitian ini diklasifikasikan
sebagai berikut :
Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Lama Kerja
No Lama Kerja Jumlah Persentase 1 2 3
5 s/d 10 th 11 s/d 22 th
> 20 th
29 10 2
70,7% 24,4% 04,9%
Total 100 100,0% Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas dapat dilihat bahwa responden dalam penelitian ini
sebagian besar lama kerjanya 5 s/d 10 tahun sebanyak 29 responden atau 70,7% dan sebagian kecil lama kerjanya > 20 tahun sebanyak 2 responden atau 04,9%. Hal ini menunjukkan bahwa Pimpinan Universitas Islam Indonesia sudah cukup lama dalam mengabdikan (memimpin) dirinya di Universitas Islam Indonesia.
4.2. Analisis Data
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, jawaban dari responden telah direkapitulasi
kemudian dianalisis untuk mengetahui pengaruh kompetensi manajerial terhadap kinerja
Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Analisis data ini melalui dua tahap, yaitu analisis
deskriptif dan analisis kuantitatif.
1. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian
a. Variabel Kompetensi Manajerial
lvii
Tabel 4.4 Penilaian Responden terhadap Kompetensi Manajerial
Kategori Sangat Setuju
Frekuensi Persentase 33 80,5%
Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Sumber : Data Primer Diolah, 2009.
8 0 0 0
41
19,5% 00,0% 00,0% 00,0%
100,0%
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas dari 41 responden yang diambil sebagai sampel,
diketahui kebanyakan responden (80,5%) menilai kompetensi manajerial Pimpinan
Universitas Islam Indonesia, sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan memiliki
pengetahuan kerja yang mendukung dalam bekerja, professionalisme pimpinan dalam
bekerja telah memperlancar dan mendukung pekerjaan, pimpinan memiliki kesadaran
dalam berorganisasi dan telah mendukung kompetensi manajerial dalam bidang
pekerjaannya, pimpinan memiliki kemampuan dalam berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan dan membantunya dalam bekerja, pimpinan memiliki keahlian
interpersonal yang membuatnya mampu dalam memanajerial bawahan, kerja sama antar
tim (pimpinan dengan bawahan atau bawahan dengan bawahan) telah berjalan dengan baik,
pimpinan memiliki inisiatif dan kreatifitas yang dapat membantu memperlancar pekerjaan
manajerial, pimpinan memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dan bawahan
yang telah memperlancar hubungan dengan bawahan, pimpinan memiliki keahlian-keahlian
analitis dan telah membantu dalam meyelesaikan pekerjaan manajerial, kemampuan
pimpinan dalam pengambilan keputusan telah membantu dalam meyelesaikan pekerjaan
manajerial, pimpinan memiliki kompetensi manajerial yang telah mendorong produktifitas
dalam kinerja pimpinan, pimpinan memiliki kualitas manajerial yang telah mendorong
lviii
pimpinan untuk bekerja, pimpinan memiliki kemampuan manajerial yang membuat
kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi baik, manajemen dalam hal pengawasan telah
berjalan dengan baik, dan kepemimpinan yang dilakukan telah berjalan sesuai dengan
keinginan bawahan.
b. Variabel Kinerja Pimpinan
Tabel 4.5 Penilaian Responden terhadap Kinerja Pimpinan
Kategori Frekuensi Persentase Sangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Total
Sumber : Data Primer Diolah, 2009
34 6 1 0 0
41
82,93% 14,63%
2,44% 0,00% 0,00%
100,0%
Berdasarkan Tabel 4.5 dari 41 responden yang diambil sebagai sampel, diketahui
kebanyakan responden (82,93%) menilai kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia,
sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa pimpinan dapat menyelesaikan sejumlah
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya, dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti
dan cepat sesuai dengan yang diharapkan, memiliki pengetahuan yang cukup tentang tugas
dan kewajiban, memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang lain dan sikap yang
konstruktif dalam kelompok, memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaan, memiliki sikap kerja yang menyenangkan dan berusaha konsentrasi pada tugas,
memiliki inisiatif dalam menjalankan tugas/pekerjaan, memiliki ketrampilan tekhnis untuk
menyelesaikan pekerjaan, memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan, memiliki
kemampuan mengarahkan dan membimbing karyawan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas, memiliki kemampuan menyelesaikan tugas, dan pimpinan memiliki kreatifitas
untuk menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
lix
2. Analisis Kuantitatif
a. Analisis Regresi Linier Sederhana
Analisis dalam penelitian ini adalah analisis Regresi Linier Sederhana. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel kompetensi manajerial (X) terhadap kinerja
Pimpinan Universitas Islam Indonesia (Y). Adapun bentuk persamaan regresinya adalah Y
= b0 + b1X + ei. Berikut ini tabel hasil Regresi Sederhana metode OLS (Ordinary Least
Square) :
Tabel 4.6 Hasil Regresi Linier Sederhana Metode OLS
Variabel Koefisie Regresi Standart Error t-hitung Probabilitas Konstanta
X 8,106 0,818
0,916 0,208
8,852 3,929
0,000 0,000
R2 : 0,221 R : 0,470 F-statistik
:10,195 N : 41
Sumber: Hasil Olah Data Regresi Linier Sederhana, 2009. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program statistik komputer
SPSS for Windows Release 13.00 diperoleh hasil persamaan Regresi Linier Sederhana
sebagai berikut :
Y = 8,106 + 0,818X
Pada persamaan di atas ditunjukkan pengaruh kompetensi manajerial (X) terhadap
kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia (Y). Adapun arti dari koefisien regresi
tersebut adalah :
a.Konstanta (b0) = 8,106 Artinya apabila kompetensi manajerial (X) sama dengan nol (tidak ada perubahan), maka
kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia (Y) sebesar 8,106. lx
b. Koefisien regresi kompetensi manajerial (b1) = 0,818 Koefisien regresi positif (searah) artinya, jika kompetensi manajerial (X) meningkat,
maka kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia (Y) akan meningkat dan sebaliknya,
dengan asumsi variabel lain konstan.
4.3. Pengujian Hipotesis
Pengujian pengaruh variabel kompetensi manajerial (X) terhadap variabel kinerja Pimpinan
Universitas Islam Indonesia (Y).
Dengan taraf nyata (α) = 5%/2 = 0,025, pengujian 2 sisi dengan derajat kebebasan
(degree of freedom) yaitu : df = (n-k) = 41 - 2 = 39, diperoleh t-tabel = 2,021 dan dari hasil Regresi Berganda diperoleh t-hitung = 3,929.
Tabel 4.7
Hasil Uji t Variabel Kompetensi Manajerial Variabel t-hitung t-tabel Sig. Keterangan
Kompetensi Manajerial Sumber : Data Primer Diolah, 2009
Kesimpulan :
3,929 2,021 0,000 Signifikan
Berdasarkan hasil olah data diperoleh nilai Probabilitas t-hitung (0,000) < Level of
Significant (0,05), maka disimpulkan bahwa variabel kompetensi manajerial (X)
berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia (Y),
sehingga hipotesa diterima.
4.4. Pengujian R2(Koefisien Determinasi)
R2 (Koefisien Determinasi) ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan secara komprehensif terhadap variabel dependen. Nilai
R2 (Koefisien Determinasi) mempunyai range antara 0-1. Semakin besar R2mengindikasikan
semakin besar kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
lxi
Hasil dari regresi dengan metode OLS diperoleh R2 (Koefisien Determinasi atau R
Square) sebesar 0,284 artinya variabel dependen (Y) dalam model yaitu kinerja pimpinan
Universitas Islam Indonesia (Y) dijelaskan oleh variabel independen (X) yaitu kompetensi
manajerial (X) sebesar 28,4%, sedangkan sisanya sebesar 72,6% dijelaskan oleh variabel lain di
luar model.
4.5. Pembahasan
Hasil analisis Regresi Linier Sederhana menunjukkan bahwa variabel kompetensi
manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam
Indonesia. Hal ini dapat diartikan, jika kompetensi manajerial meningkat dalam arti bahwa, jika
pimpinan memiliki pengetahuan kerja yang mendukung dalam bekerja, professionalisme
pimpinan dalam bekerja telah memperlancar dan mendukung pekerjaan, pimpinan memiliki
kesadaran dalam berorganisasi dan telah mendukung kompetensi manajerial dalam bidang
pekerjaannya, pimpinan memiliki kemampuan dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun
tulisan dan membantunya dalam bekerja, pimpinan memiliki keahlian interpersonal yang
membuatnya mampu dalam memanajerial bawahan, kerja sama antar tim (pimpinan dengan
bawahan atau bawahan dengan bawahan) telah berjalan dengan baik, pimpinan memiliki
inisiatif dan kreatifitas yang dapat membantu memperlancar pekerjaan manajerial, pimpinan
memiliki kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan dan bawahan yang telah memperlancar
hubungan dengan bawahan, pimpinan memiliki keahlian-keahlian analitis dan telah membantu
dalam meyelesaikan pekerjaan manajerial, kemampuan pimpinan dalam pengambilan keputusan
telah membantu dalam meyelesaikan pekerjaan manajerial, pimpinan memiliki kompetensi
manajerial yang telah mendorong produktifitas dalam kinerja pimpinan, pimpinan memiliki
kualitas manajerial yang telah mendorong pimpinan untuk bekerja, pimpinan memiliki
lxii
kemampuan manajerial yang membuat kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi baik,
manajemen dalam hal pengawasan telah berjalan dengan baik, dan kepemimpinan yang
dilakukan telah berjalan sesuai dengan keinginan bawahan, maka kinerja Pimpinan Universitas
Islam Indonesia akan mengalami peningkatan.
lxiii
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dan saran ini merupakan hasil dari penelitian untuk mengetahui Pengaruh
Kompetensi Manajerial terhadap Kinerja Pimpinan Universitas Islam Indonesia. Kesimpulan
yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dan saran akan diuraikan sebagai berikut :
5.1. Kesimpulan
1. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa kebanyakan responden (80,5%) memberikan
jawaban sangat setuju terhadap kompetensi manajerial pimpinan Universitas Islam
Indonesia. Hal ini dapat diartikan bahwa kompetensi manajerial Pimpinan Universitas
Islam Indonesia adalah baik.
2. Hasil analisis deskripsi menunjukkan bahwa kebanyakan responden (82,93%) memberikan
jawaban Sangat setuju terhadap kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia. Hal ini
dapat diartikan bahwa kinerja pimpinan Universitas Islam Indonesia adalah baik.
3. Hasil analisis Regresi Linier Sederhana menunjukkan bahwa variabel kompetensi
manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja Pimpinan Universitas Islam
Indonesia. Hal ini berarti jika kompetensi manajerial mengalami peningkatan, maka kinerja
Pimpinan Universitas Islam Indonesia akan mengalami peningkatan dan sebaliknya.
5.2. Saran
Berkaitan dengan berpengaruhnya variabel kompetensi manajerial terhadap kinerja
Pimpinan Universitas Islam Indonesia, maka dapat diberikan saran untuk meningkatkan kinerja
pimpinan dengan cara :
lxiv
43
Pimpinan lebih memiliki empati dalam hal kebutuhan-kebutuhan individu atau bawahan-
bawahannya, pimpinan lebih menjalin hubungan personal yang baik dengan bawahan-
bawahannya, pimpinan lebih memiliki dan menunjukkan rasa perhatian pada bawahan-
bawahannya, pimpinan lebih mendorong perkembangan dan pertumbuhan lembagan dan
memperhatikan dan melihat minat terbaik yang dimiliki bawahan-bawahannya, pimpinan lebih
mendorong imajinasi bawahan-bawahannya. Dengan demikian, maka kinerja Pimpinan
Universitas Islam Indonesia akan lebih meningkat. lxv
Yth. Responden
K U E S I O N E R
Pimpinan Universitas Islam Indonesia Di Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dengan segala kerendahan hati perkenankanlah Saya pada kesempatan ini, memohon
kepada Bapak/Ibu agar bersedia meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan yang saya
ajukan seperti terlampir dalam kuesioner ini.
Perlu anda ketahui bahwa tujuan penelitian ini adalah semata-mata untuk tujuan ilmiah,
dimana pendapat Bapak/Ibu tersebut akan saya pergunakan dalam rangka penyusunan skripsi
dengan judul ”Pengaruh Kompetensi Manajerial terhadap Kinerja Pimpinan Universitas
Islam Indonesia”.
Akhir kata, atas segala bantuan Bapak/Ibu, Saya sampaikan ucapkan terima kasih
sedalam-dalamnya.
Hormat Saya,
Iswahyudi lxvi
Identitas Responden
Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Lama Kerja
Jabatan
Petunjuk Pengisian
: …………………………………………..
: Laki-laki/Perempuan.
: a. Sarjana
b. Pasca Sarjana
c. Doktor
: ……………………………… tahun
: ……………………………………..
Pilih salah satu jawaban yang anda kehendaki dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban anda. Jika ada kesalahan pilihan jawaban, lakukan pembetulan dengan memberikan
tanda dua garis (==) pada jawaban yang salah dengan kriteria :
STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, RR : Ragu-ragu, S : Setuju, dan SS : Sangat
Setuju.
A. Kompetensi Manajerial
Kompetensi Manajerial 1 Saya memiliki pengetahuan kerja yang mendukung Saya
dalam bekerja.
2 Professionalisme Saya dalam bekerja telah
memperlancar dan mendukung pekerjaan.
3 Saya memiliki kesadaran dalam berorganisasi dan telah
mendukung kompetensi manajerial dalam bidang
pekerjaan Saya.
4 Saya memiliki kemampuan dalam berkomunikasi baik
lxvii
STS TS RR
S
SS
secara lisan maupun tulisan dan membantu Saya dalam
bekerja.
5 Saya memiliki keahlian interpersonal yang membuat
Saya mampu dalam memanajerial bawahan.
6 Kerja sama antar tim (pimpinan dengan bawahan atau
bawahan dengan bawahan) telah berjalan dengan baik.
7 Saya memiliki inisiatif dan kreatifitas yang dapat
membantu memperlancar pekerjaan manajerial.
8 Saya memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan dan bawahan yang telah memperlancar
hubungan dengan bawahan.
9 Saya memiliki keahlian-keahlian analitis dan telah
membantu dalam meyelesaikan pekerjaan manajerial.
10 Kemampuan Saya dalam pengambilan keputusan telah
membantu dalam meyelesaikan pekerjaan manajerial.
11 Saya memiliki kompetensi manajerial yang telah
mendorong produktifitas dalam kinerja Saya.
12 Saya memiliki kualitas manajerial yang telah
mendorong Saya untuk bekerja.
13 Saya memiliki kemampuan manajerial yang membuat
kualitas pekerjaan yang Saya lakukan menjadi baik.
14 Manajemen dalam hal pengawasan telah berjalan
dengan baik
15 Kepemimpinan yang Saya lakukan telah berjalan sesuai
dengan keinginan bawahan.
lxviii
Kinerja
Kinerja
STS TS RR
S
SS 1 Dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab Saya.
2 Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan cepat
sesuai dengan yang diharapkan.
3 Memiliki pengetahuan yang cukup tentang tugas dan
kewajiban.
4 Memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang lain
dan sikap yang konstruktif dalam kelompok.
5 Memiliki sikap tanggung jawab dalam menjalankan
pekerjaan.
6 Memiliki sikap kerja yang menyenangkan dan berusaha
konsentrasi pada tugas.
7 Memiliki inisiatif dalam menjalankan tugas/pekerjaan
8 Memiliki ketrampilan tekhnis untuk menyelesaikan
pekerjaan.
9 Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan
10 Memiliki kemampuan mengarahkan dan membimbing
karyawan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
11 Memiliki kemampuan menyelesaikan tugas
12 Memiliki kreatifitas untuk menyelesaikan pekerjaan
untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Terima Kasih
lxix
Identitas Responden Nama
Jenis Kelamin
Pendidikan
Lama Kerja
Jabatan
Petunjuk Pengisian
: …………………………………………..
: Laki-laki/Perempuan.
: a. Diploma
a. Sarjana
b. Pasca Sarjana
: ……………………………… tahun
: ……………………………………..
Pilih salah satu jawaban yang anda kehendaki dengan memberi tanda silang (X) pada
jawaban anda. Jika ada kesalahan pilihan jawaban, lakukan pembetulan dengan memberikan
tanda dua garis (==) pada jawaban yang salah dengan kriteria :
STS : Sangat Tidak Setuju, TS : Tidak Setuju, RR : Ragu-ragu, S : Setuju, dan SS : Sangat
Setuju.
B. Kompetensi Manajerial
Kompetensi Manajerial 1 Atasan Saya memiliki pengetahuan kerja yang
mendukung dalam bekerja.
2 Atasan Saya professionalis dalam bekerja dan telah
memperlancar serta mendukung pekerjaan.
3 Atasan Saya memiliki kesadaran dalam berorganisasi
dan telah mendukung kompetensi manajerial dalam
bidang pekerjaan.
4 Atasan Saya memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan
membantu dalam bekerja.
lxx
STS TS RR
S
SS
5 Atasan Saya memiliki keahlian interpersonal yang
membuat Saya mampu dalam memanajerial bawahan.
6 Kerja sama antar tim (pimpinan dengan bawahan atau
bawahan dengan bawahan) telah berjalan dengan baik.
7 Atasan Saya memiliki inisiatif dan kreatifitas yang dapat
membantu memperlancar pekerjaan manajerial.
8 Atasan Saya memiliki kemampuan beradaptasi terhadap
lingkungan dan bawahan yang telah memperlancar
hubungan dengan bawahan.
9 Atasan Saya memiliki keahlian-keahlian analitis dan
telah membantu dalam meyelesaikan pekerjaan
manajerial.
10 Kemampuan atasan Saya dalam pengambilan keputusan
telah membantu dalam meyelesaikan pekerjaan
manajerial.
11 Atasan Saya memiliki kompetensi manajerial yang telah
mendorong produktifitas dalam kinerja Saya.
12 Atasan Saya memiliki kualitas manajerial yang telah
mendorongnya untuk bekerja.
13 Atasan Saya memiliki kemampuan manajerial yang
membuat kualitas pekerjaan yang dilakukan menjadi
baik.
14 Manajemen dalam hal pengawasan telah berjalan
dengan baik
15 Kepemimpinan yang dilakukan atasan Saya telah
berjalan sesuai dengan keinginan bawahan.
lxxi
C. Kinerja
Kinerja
STS TS RR
S
SS 1 Atasan dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya.
2 Atasan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti dan
cepat sesuai dengan yang diharapkan.
3 Atasan memiliki pengetahuan yang cukup tentang tugas
dan kewajiban.
4 Atasan memiliki kemampuan bekerjasama dengan orang
lain dan sikap yang konstruktif dalam kelompok.
5 Atasan memiliki sikap tanggung jawab dalam
menjalankan pekerjaan.
6 Atasan memiliki sikap kerja yang menyenangkan dan
berusaha konsentrasi pada tugas.
7 Atasan memiliki inisiatif dalam menjalankan
tugas/pekerjaan
8 Atasan memiliki ketrampilan tekhnis untuk
menyelesaikan pekerjaan.
9 Atasan memiliki kemampuan dalam mengambil
keputusan
10 Atasan memiliki kemampuan mengarahkan dan
membimbing karyawan untuk mencapai efisiensi dan
efektivitas
11 Atasan memiliki kemampuan menyelesaikan tugas
12 Atasan memiliki kreatifitas untuk menyelesaikan
pekerjaan untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Terima Kasih
lxxii
Lampiran 3 : Frekuensi Karakteristik Responden
Frequencies
JK
Cumulative Valid Laki-laki
Frequency Percent Valid Percent 41 100.0 100.0
Pddkn
Percent 100.0 Cumulative
Valid
Pasca Sarjana
Frequency Percent Valid Percent 37 90.2 90.2
Percent 90.2
Doktor Total
4 41
LK
9.8 100.0
9.8 100.0
Cumulative
100.0
Valid
5-10 th
Frequency Percent Valid Percent 29 70.7 70.7
Percent 70.7
11-22 th > 20 th Total
10 2
41
24.4 4.9
100.0
Jbtn
24.4 4.9
100.0
95.1 100.0
Cumulative Valid
Rektor
Frequency Percent Valid Percent 1 2.4 2.4
Percent 2.4
Wakil Rektor Dekan Wakil Dekan Kajur Total
3 8 8
21 41
7.3 19.5 19.5 51.2
100.0
lxxiii
7.3 19.5 19.5 51.2
100.0
9.8 29.3 48.8
100.0
Lampiran 5 : Frekuensi Variabel
Interval Skala
Interval 1,00 s/d 1,79 1,80 s/d 2,59 2,60 s/d 3,39 3,40 s/d 4,19 4,20 s/d 5,00
Frequencies
X1
Kategori STS TS RR S SS
Cumulative Valid
S S S S
Frequency Percent Valid Percent 1 2.4 2.4 1 2.4 2.4
1 2.4 2.4 1 2.4 2.4
Percent 2.4 4.9 7.3 9.8
S 1 2.4 2.4 12.2 S S
SS SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
Total
2 1 1 2 3 2 1 4 1 3 2 3 2 3 1 2 3
41
4.9 2.4 2.4 4.9 7.3 4.9 2.4 9.8 2.4 7.3 4.9 7.3 4.9 7.3 2.4 4.9 7.3
100.0
4.9 2.4 2.4 4.9 7.3 4.9 2.4 9.8 2.4 7.3 4.9 7.3 4.9 7.3 2.4 4.9 7.3
100.0 lxxiv
17.1 19.5 22.0 26.8 34.1 39.0 41.5 51.2 53.7 61.0 65.9 73.2 78.0 85.4 87.8 92.7
100.0
Valid
RR
Y
Frequency Percent Valid Percent 1 2.4 2.4
Cumulative Percent
2.4 S S
S
S
S
SS SS SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
SS
Total
1 1 2 1 1 1 1 2 2 5 2 1 4 1 3 1 2 2 2 1 4
41
2.4 2.4 4.9 2.4 2.4 2.4 2.4 4.9 4.9
12.2 4.9
2.4
9.8
2.4
7.3
2.4
4.9
4.9
4.9
2.4
9.8
100.0
2.4 2.4 4.9 2.4 2.4 2.4 2.4 4.9 4.9
12.2 4.9
2.4
9.8
2.4
7.3
2.4
4.9
4.9
4.9
2.4
9.8
100.0
lxxv
4.9 7.3
12.2 14.6 17.1 19.5 22.0 26.8 31.7 43.9 48.8 51.2 61.0 63.4 70.7 73.2 78.0 82.9 87.8 90.2
100.0
Lampiran 6 : Regresi Linier Sederhana
Regression Variables Entered/Removedb
Model 1
Variables Entered
X1a
Variables Removed Method
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: Y
Model Summaryb
Adjusted
Std. Error of
Model 1
R .532a
R Square .284
R Square .265
the Estimate .35787
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y Sum of
Model Squares
ANOVAb
df
Mean Square
F
Sig. 1 Regression
Residual Total
1.977 4.995 6.971
1 39 40
1.977 .128
15.434 .000a
a. Predictors: (Constant), X1
b. Dependent Variable: Y
lxxvi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
B Std. Error
Standardized Coefficients
Beta
t
Sig.
1 (Constant) X1
8.106 .818
.916
.208 .532
8.852 3.929
.000
.000
a. Dependent Variable: Y
Predicted Value
Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean 4.0152 4.9726 4.5154
Std. Deviation
.22229
N
41
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual Std. Residual Stud. Residual Deleted Residual Stud. Deleted Residual Mahal. Distance Cook's Distance Centered Leverage Value
a. Dependent Variable: Y
-2.250
.056
3.9291 -1.01524
-2.837 -3.079
-1.19572 -3.493
.002
.000
.000
2.057
.139
4.9804 .48929
1.367
1.470
.57093 1.493
5.062
.843
.127
.000
.075
4.5177 .00000
.000
-.003
-.00231 -.019 .976 .040 .024
1.000
.026
.22032
.35336 .987
1.024
.38063 1.073
1.521
.134
.038
41
41
41 41 41 41 41 41 41 41 41
lxxvii
lxxviii
Lxxix
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, 1994, Analisis Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Beach, Jeft Haris, Jr., 1990, Managing People at Work : Concept and Cases in Interpersonal Behaviour, Jhon Wilkey
& Son, Inc, Canada. Dharma, Surya, Manajemen Kinerja, Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Danim, Sudarwan, 2002, Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan,
Bandung: Pustaka Setia. Gujarati, Damodar, 1999, Ekonomertrika Dasar, Erlangga, Jakarta.
Hasibuan, Malayu SP., 2001, Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah, Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, Henry, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Dua, STIE YKPN, Yogyakarta. King, Patricia, 1993, Performance Planning and Appraisal, New York: McGraw-Hill Book Company. Lussier, R.N. Human Relation in organization. A skill-building approach (3rd ed). New York : McGraw-Hill dan
Steers, R.M & Braunstein, D.N., 1976, A behaviourally-based measure of manifest needs in work setting, Journal of Vocational Behaviour, 9:251-252.
Muchlas, Makmuri, 2005. Perilaku Organisasi, BPFE UGM, Jogjakarta. Mulyasa, 2002, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi, Bandung, PT. Raja Grafindo
Persada. P, Siagian, 1983, Organisasi Kepeminpinan dan Perilaku Administrasi, Jakarta. Prawirosentono, Suyadi, 1999, Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama, Yogyakarta: BPFE. Siagian, Sondang P., 1992, Fungsi-Fungsi Manajerial, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Silahahi, Ulbert, 2002, Studi tentang Ilmu Administrasi: Konsep, Teori, dan Dimensi, Bandung: Sinar Baru
Algensindo. Robbins, Stephen P., 2006, Perilaku Organisasi Konsep, Kontroversi, Aplikasi, Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka
dan Benyamin Molan; Editor: Agus Widyantoro), Edisi 10. Jakarta: Prenhallindo. ., 2003, Perilaku Organisas Jilid I, Terjemahan Tim Indeks, Jakarta: PT. Ineks Kelompok
Gramedia. Sutopo. 1999, Administrasi, Manajemen dan Organisasi, Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Ruslan, Rosady, 2004, Metode Penelitian Public Relation dan Komunikasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Rahayu, Sri, 2005, SPSS Versi 12.00, Dalam Riset Pemasaran, Alfabeta, Bandung. Santoso, Singgih, 2005, Menguasai Statistik di Era Informasi, PT. Elek Media Komputindo, Jakarta. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
, 2004, Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung. T. Hani, Handoko, 2003, Manajemen, Edisi Kedua, BPFE.