pengaruh kebijakan bauran pemasaran terhadap keputusan

20
PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA DI BANDAR LAMPUNG Driya Wiryawan Dorothy Rouly H. Pandjaitan Dosen FEB Universitas Lampung ABSTRAK Sepada motor merek Honda memiliki pangsa pasar yang luas dan prospek yang baik sehingga banyak perusahaan lain masuk dan ikut berkompetisi dalam bidang usaha ini sehingga membuat persaingan semakin ketat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh produk, harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik sepeda motor Honda yang berada di Bandar Lampung.. Ukuran sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi linier berganda, uji F dan Uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R 2 ) variabel bebas mampu menjelaskan 77,3% terhadap variabel terikat. Kebijakan bauran pemasaran secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai F- hitung sebesar 80,666. Secara sendiri produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t- hitung 2,759 dan nilai koefisien regresi 0,218. Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t- hitung 2,976 dan nilai nilai koefisien regresi 0,238. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian nilai t- hitung 6,686 dan nilai koefisien regresi 0,465. Distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t- hitung 2,023 dan nilai koefisien regresi 0,115. Variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian adalah promosi. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh terkecil terhadap keputusan pembelian adalah distribusi. Kata kunci: bauran pemasaran, keputusan pembelian I. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin pentingnya peranan pemasaran pada masa sekarang ini. Bahkan hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan dasar atau pokok juga membutuhkan kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan penting yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan, terutama yang bersifat ekonomis untuk mengembangkan usahanya agar memperoleh laba yang maksimum dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membeli kendaraan pribadi sehingga sebagian besar masyarakat membutuhkan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk membantu mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Alat transportasi yang digunakan bermacam-macam yaitu angkutan darat, angkutan laut, dan angkutan udara. Kendaraan transportasi itu sendiri terdiri dari berbagai jenis, salah satu jenisnya adalah sepeda motor.

Upload: dinhdung

Post on 13-Jan-2017

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

PENGARUH KEBIJAKAN BAURAN PEMASARAN

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR HONDA

DI BANDAR LAMPUNG

Driya Wiryawan

Dorothy Rouly H. Pandjaitan Dosen FEB Universitas Lampung

ABSTRAK

Sepada motor merek Honda memiliki pangsa pasar yang luas dan prospek yang baik sehingga

banyak perusahaan lain masuk dan ikut berkompetisi dalam bidang usaha ini sehingga membuat

persaingan semakin ketat.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh produk, harga, promosi, dan

distribusi terhadap keputusan pembelian. Tujuan penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh produk,

harga, promosi, dan distribusi terhadap keputusan pembelian. Hipotesis dalam penelitian ini adalah

kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Honda di Bandar Lampung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pemilik sepeda motor Honda yang berada di Bandar

Lampung.. Ukuran sampel penelitian ini sebanyak 100 responden. Pengujian hipotesis menggunakan

analisis regresi linier berganda, uji –F dan Uji-t.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) variabel bebas mampu

menjelaskan 77,3% terhadap variabel terikat. Kebijakan bauran pemasaran secara bersama-sama

berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai F-hitung sebesar 80,666. Secara sendiri produk

berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung 2,759 dan nilai koefisien regresi 0,218.

Harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung 2,976 dan nilai nilai koefisien

regresi 0,238. Promosi berpengaruh terhadap keputusan pembelian nilai t-hitung 6,686 dan nilai

koefisien regresi 0,465. Distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian dengan nilai t-hitung

2,023 dan nilai koefisien regresi 0,115. Variabel yang dominan terhadap keputusan pembelian adalah

promosi. Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh terkecil terhadap keputusan pembelian

adalah distribusi.

Kata kunci: bauran pemasaran, keputusan pembelian

I. PENDAHULUAN

Perkembangan perekonomian yang terus meningkat mengakibatkan semakin pentingnya peranan

pemasaran pada masa sekarang ini. Bahkan hal-hal yang bukan merupakan kebutuhan dasar atau

pokok juga membutuhkan kegiatan pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan penting yang

dilaksanakan oleh perusahaan dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan, terutama yang bersifat

ekonomis untuk mengembangkan usahanya agar memperoleh laba yang maksimum dan menjaga

kelangsungan hidup perusahaan.

Seiring dengan perkembangan zaman, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membeli

kendaraan pribadi sehingga sebagian besar masyarakat membutuhkan sepeda motor sebagai alat

transportasi untuk membantu mereka dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Alat transportasi yang

digunakan bermacam-macam yaitu angkutan darat, angkutan laut, dan angkutan udara. Kendaraan

transportasi itu sendiri terdiri dari berbagai jenis, salah satu jenisnya adalah sepeda motor.

Page 2: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Sepeda motor adalah alat transportasi yang memiliki kapasitas penumpang tidak lebih dari 2

orang. Biasanya sepeda motor digunakan sebagai alat transportasi yang tidak bisa dilalui oleh mobil

misalnya jalan yang sempit atau jalan daerah terpencil. Fungsi dari sepeda motor tersebut

mengantarkan mereka sampai pada tujuan atau tempat. Produk kendaraan jenis sepeda motor

merupakan salah satu alat dan sarana transportasi yang cukup penting dalam menunjang manusia

untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.

Objek yang menjadi bahan penelitian adalah pengguna atau pemakai sepeda motor Honda di

Bandar Lampung. Sepeda motor Honda mempunyai keunggulan dibandingkan produk pesaing, yang

dilihat dari merek, bentuk produk, dan kualitas produk. Jenis produksi sepeda motor yang dipasarkan

di Bandar Lampung adalah sepeda motor Honda yang banyak diminati oleh para konsumen, karena

memilki kualitas produk yang baik dan merek yang sudah cukup terkenal. Keunggulan yang dimiliki

kendaraan sepeda motor Honda adalah suku cadang mudah didapat, bentuk atau bodi sepeda motor

yang baik, dan kualitas sepeda motor terjamin. Sepeda motor Honda memasarkan produknya

menghadapi persaingan dan tantangan dari perusahaan pesaing yang sejenisnya atau perusahaan dalam

industri sepeda, yang selalu berusaha memperluas pangsa pasar sasarannya.

PT. Tunas Dwipa Motor sebagai dealer utama terbesar di Bandar Lampung selalu berusaha

memperluas pangsa pasar sasarannya, hal tersebut terbukti bahwa pangsa pasar yang sangat luas

dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain yang sejenis yaitu PT Lautan Teduh, PT Agung

Lestari Sepeda Motor, PT Wahana Ottomitra Multiartha dan lain-lain. Data tersebut dapat dilihat dari

penjelasan Tabel 1.1

Tabel 1.1 Pangsa Pasar Honda dan Produksi Sejenis Merek Pesaing

di Bandar Lampung.

No Nama Perusahaan Merek Yang Dipasarkan Pangsa

Pasar

1 PT. Tunas Dwipa Motor (TDM) Honda 46 %

2 P.T Lautan Teduh Yamaha 35 %

3 P.T Agung Lestari Sepeda Motor (ALUM) Suzuki 10 %

4 P.T Wahana Ottomitra Multiartha Kawasaki 5 %

5 Lain-lain Sepeda motor Cina dan India 4 %

Sumber: Porek Samsat Bersama Bandar Lampung 2012

PT. Tunas Dwipa Motor dalam memasarkan produknya di Bandar Lampung paling unggul

dalam pangsa pasarnya dibandingkan dengan pesaingnya. Untuk mempertahankan pangsa pasar

diposisi level teratas. PT. Tunas Dwipa Motor Bandar Lampung melakukan kebijakan bauran

pemasaran yang berkaitan dengan produk, harga, promosi dan distribusi yang bertujuan untuk

meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan level pangsa pasar pertama sepeda sepeda

motor. Kempat unsur tersebut dikenal dengan bauran pemasaran. Volume penjualan berdasarkan

kenyataan dari PT. Tunas Dwipa Motor di Bandar Lampung dari target yang telah ditetapkan seperti

ditunjukkan pada Tabel 1.2

Tabel 1.2 Perkembangan Target dan Kenyataan Volume Penjualan Sepeda Motor

PT. Tunas Dwipa Motor Tahun 2009 – 2011 (dalam Unit).

Tahun Target Penjualan

(Unit)

Kenyataan Penjualan

(Unit)

2009 1000 909

2010 1.120 998

2011 1.560 1420

Sumber: PT. Tunas Dwipa Motor Bandar Lampung, 2012

Page 3: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Tabel 1.2 memperlihatkan bahwa target penjualan yang telah ditetapkan oleh PT. Tunas Dwipa

Motor di Bandar Lampung tiap tahunnya mengalami peningkatan, apalagi pada tahun 2010 ke 2011

mengalami target penjualan yang sangat besar dibandingkan tahun sebelumnya. Tetapi tiap tahunnya

penjualan PT. Tunas Dwipa Motor di Bandar Lampung semakin menjauhi dari target penjualan, hal

tersebut bisa terlihat dari kenyataan penjualan dengan target penjualannya.

Masalah yang dihadapi adalah adanya persaingan dengan perusahaan lain dan kenyataan

penjualan yang dilakukan belum mencapai target penjualan yang telah ditentukan sesuai dengan Tabel

1.2. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini mengajukan permasalahan sebagai berikut seberapa besar

pengaruh kebijakan produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung?

Seberapa besar pengaruh kebijakan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandar Lampung? Seberapa besar pengaruh kebijakan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Honda di Bandar Lampung? Seberapa besar pengaruh kebijakan distribusi terhadap keputusan

pembelian sepeda motor Honda di Bandar Lampung?

II. STUDI LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bauran pemasaran merupakan faktor penting dalam keputusan pembelian konsumen. Variabel ini

dikenal dengan bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Faktor ini

yang akan diteliti sebagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Kotler (2009:18),

bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus

mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Menurut Kotler (2009:18), mengklasifikasikan alat-

alat itu menjadi empat kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran. 4P menggambarkan

pandangan penjual tentang alat-alat pemasaran yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pembeli,

4P tersebut antara lain:

a. Produk.

Menurut Kotler (2009:431), produk sebagai sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu untuk

memenuhi keinginan atau kebutuhan. Selain itu produk juga memiliki berbagai atribut. Menurut

Tjiptono (2000:103), atribut produk adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk merupakan suatu

karakteristik spesifik dari produk yang memberikan manfaat penting bagi konsumen dan dijadikan

dasar pengambilan keputusan pembelian. Jika perusahaan dapat memenuhi keinginan konsumen

dengan memberikan atribut-atribut yang terbaik pada produknya, diharapkan konsumen akan

memandang produk tersebut berbeda dan lebih baik dari produk para pesaingnya, dan perusahaan akan

dapat menempatkan posisi produknya ke arah yang lebih baik.

b. Harga.

Menurut Stanton (2001:312), harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh

beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya. Harga merupakan komponen

yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Harga memiliki dua peranan utama dalam

proses pengambilan keputusan pembelian (Tjiptono, 2000:143) yaitu: peranan alokasi harga dalam

membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang

diharapkan berdasarkan daya belinya. Kedua, Peranan informasi dari harga dalam membidik

konsumen mengenai faktor-faktor produk seperti kualitas.

c. Promosi.

Menurut Kotler (2009:365) Untuk mempengaruhi perilaku konsumen, perusahaan dapat

menggunakan strategi promosi. Perusahaan mempromosikan produk agar konsumen dapat mengenali

produk dan untuk tujuan agar konsumen terbaik untuk melakukan keputusan pembelian.

d. Distribusi.

Sebagian besar konsumen menginginkan barang yang disajikan dengan mudah. Mudah dalam hal

ini adalah mudah dijangkau dan tersedia banyak, dengan adanya barang yang disajikan secara mudah

dan banyak dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Menurut Tjiptono (2000:163), distribusi

Page 4: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan

jasa dari produsen ke konsumen.

Sehingga model penelitian terdapat pada Gambar 1.1 berikut ini:

Bauran Pemasaran

Gambar 1.1 Paradigma Penelitian

Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang mungkin benar atau salah yang akan diterima

apabila fakta-fakta membenarkan dan akan ditolak apabila salah. Berdasarkan permasalahan dan

kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:

1. Kebijakan produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandar Lampung.

2. Kebijakan harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandar

Lampung.

3. Kebijakan promosi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandar Lampung.

4. Kebijakan distribusi berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandar Lampung.

III. METODA PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah sekelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, obyek, transaksi

atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi obyek penelitian. Sedangkan

sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Menurut Sugiyono

(2002:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan atau konsumen sepeda motor Honda di

Bandar Lampung. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel secara tidak

acak. Dalam penggunaan penarikan sampel secara tidak acak ini, pengetahuan, kepercayaan, dan

pengalaman seseorang dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang dipilih

sebagai sampel.

Prosedur penarikan sampel secara tidak acak yang digunakan adalah Purposive Sampling.

Menurut Djarwanto (2001:18) Purposive Sampling adalah yang mendasarkan pada maksud-maksud

tertentu dalam memilih anggota sampel. Sedangkan menurut Supranto, (2000:17) Purposive Sampling,

yaitu pengambilan sampel dimana elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dimasukkan

dengan sengaja, dengan catatan bahwa sampel tersebut mewakili populasi.

Keputusan

Pembelian

(Y)

Produk

(X1)

Harga

(X2)

Promosi

(X3)

Distribusi

(X4)

Page 5: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian verifikatif yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antar variabel melalui suatu pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan

melalui analisis regresi linier berganda karena dalam penelitian ini variabel yang berpengaruh dari

variabel bebas terhadap variabel terikat. Setelah itu diujikan secara bersama-sama menggunakan uji –

F dan diujikan secara individu menggunakan uji-t.

Penelitian Lapangan

Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder

1. Data Primer

Data yang diperoleh melalui pendapat langsung dari pelanggan sepeda motor Honda di Bandar

Lampung mengenai kebijakan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda. Metode yang digunakan adalah penyebaran kuisioner

kepada pelanggan sepeda motor Honda di Bandar Lampung. Kuisioner tersebut berisi pertanyaan

tentang kebijakan bauran pemasaran (produk, harga, promosi, distribusi) terhadap keputusan

pembelian motor Honda. Data primer ini diperoleh melalui 100 responden pelanggan sepeda motor

Honda di Bandar Lampung. Pengukurannya didasarkan pada respon terhadap skala Likert. Agar data

yang diperoleh benar menggunakan instrumen penelitian kuisioner menggunakan skala Likert 1

sampai dengan 5. Untuk memberikan nilai terhadap jawaban dalam kuesioner dibagi menjadi lima

tingkat alternatif jawaban yang disusun bertingkat dengan pemberian bobot nilai (skor) sebagai

berikut:

Sangat Setuju skor (5)

Setuju skor (4)

Cukup Setuju skor (3)

Kurang Setuju skor (2)

Sangat Tidak Setuju skor (1)

2. Data Sekunder

Penelitian ini dilakukan secara langsung pada konsumen pemakai sepeda motor Honda di Bandar

Lampung untuk memperoleh data-data sekunder yang dibutuhkan dalam penulisan penelitian ini,

misalnya data mengenai produk, harga, promosi dan distribusi dan data lainnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan sepeda motor Honda di Bandarlampung

yang berjumlah 100 orang. Metode pengumpulan data melalui pengisian kuesioner oleh responden

diperoleh kondisi responden, antara lain usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, status pekerjaan, dan

penghasilan perbulan.

Data Responden Berdasarkan Usia

Tabel Usia Responden

Usia Responden

(tahun) Frekuensi Persentase

25 – 30 73 73%

30 – 45 21 21%

45 – 50 6 6 %

>50 0 0%

Total 100 100%

Dari hasil kuesioner pada Tabel dapat diketahui bahwa usia pelanggan sepeda motor Honda di

Bandarlampung pada tahun 2012 didominasi usia 25-30 tahun sebanyak 73% atau 73 orang.

Page 6: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Kemudian, skala usia 30-45 tahun sebesar 21% dan paling sedikit pada skala usia 45-50 tahun sebesar

6% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan sepeda motor Honda di

Bandarlampung hampir seluruhnya dari kalangan umur 25-30 tahun.

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel Jenis Kelamin Responden

Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada Tabel dapat dijelaskan bahwa responden yang

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 62 orang atau 62% sebagai pelanggan sepeda motor Honda di

Bandarlampung pada tahun 2012, dan selebihnya berjenis kelamin perempuan sebanyak 38 orang atau

38%. Hal ini menunjukkan bahwa responden laki-laki mendominasi dalam keputusan pembelian

sepeda motor Honda di Bandarlampung.

Data Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

SD 5 5%

SMP 23 23%

SMU 52 52%

DIPLOMA 14 14%

SARJANA (S1) 6 6%

SARJANA (S2) 0 0%

Total 100 100%

Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa pendidikan terakhir dari pelanggan sepeda

motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh pendidikan SMU sebanyak 52 orang atau 52%.

Responden yang berpendidikan SMP sebanyak 23%, selanjutnya diikuti oleh responden pendidikan

diploma sebanyak 14 orang atau 14%. Responden yang berpendidikan Sarjana sebanyak 6% dan yang

paling sedikit adalah pendidikan SD sebanyak 5 orang atau 5%.

Data Responden Berdasarkan Status Pekerjaan

Tabel Status Pekerjaan Responden

Jenis Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pegawai negeri sipil 20 20%

Perbankan 6 6%

Asuransi 0 0%

Pedagang 31 31%

Wiraswasta 43 43%

Pegawai BUMN 0% 0%

Total 100 100%

Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa jenis-jenis pekerjaan dari pelanggan

sepeda motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh wiraswasta sebanyak 43 orang atau 43%.

Responden yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 20 orang atau 20 %, selanjutnya

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 62 62%

Perempuan 38 38%

Total 100 100%

Page 7: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

yang paling sedikit diikuti oleh responden yang memiliki profesi sebagai perbankan sebanyak 6 orang

atau 6%.

Data Responden Berdasarkan Penghasilan

Tabel Penghasilan Responden

Dari penyajian data pada Tabel dapat dijelaskan bahwa penghasilan responden dari pelanggan

sepeda motor Honda di Bandarlampung didominasi oleh responden dengan penghasilan 2,5 juta – 4

juta rupiah sebanyak 41 orang atau 41%. Kemudian responden yang berpenghasilan Rp 1,5 juta-

Rp2,5 juta sebanyak 26 orang atau 26%. selanjutnya diikuti oleh responden yang berpenghasilan Rp.1

juta- Rp1,5 juta sebanyak 17 orang atau 17%. Responden dengan penghasilan dibawah Rp 1 juta

sebanyak 13% dan yang paling sedikit adalah responden dengan penghasilan lebih dari Rp 5 juta

sebanyak 3 orang atau 3%.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif yang bertitik tolak pada frekuensi jawaban dari hasil jawaban kuesioner.

Keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung dapat dilihat dari pengaruh yang terdiri

dari variabel produk, harga, promosi dan distribusi dengan menggunakan analisis statistik melalui nilai

pada sebaran pertanyaan yang terdapat pada 100 eksemplar kuesioner. Berikut hasil tanggapan

responden terhadap beberapa pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner yang disajikan dalam bentuk

tabel.

Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Produk (X1)

Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel produk

Tabel Persepsi Responden Variabel Produk (X1)

Persepsi responden terhadap produk meliputi sejumlah karakteristik yang dapat dilihat oleh

kualitas produk, bentuk produk, dan merek. Semakin baik produk, maka akan semakin tinggi

keputusan pembelian motor Honda dan sebaliknya, berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel

dari item pertanyaan pertama variabel produk mengenai responden kualitas motor Honda sangat

bagus, mayoritas responden sebesar 35% menjawab setuju, 25% menjawab cukup setuju. Menurut

persepsi responden bahwa motor Honda memiliki kualitas yang baik di mesinnya.

Penghasilan/bulan Frekuensi Persentase

< Rp 1.000.000 13 13%

Rp1.Juta – Rp 1,5 Juta 17 17%

Rp 1,5 Juta – Rp 2,5 Juta 26 26%

Rp 2,5 Juta – Rp 4 Juta 41 41%

> Rp 5 Juta 3 3%

Total 100 100%

Item

Pertanyaan

Skor Jawaban

Total SS = 5 S = 4 CS = 3 TS = 2 STS = 1

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1 18 35 25 12 10 100

2 14 37 25 13 11 100

3 13 29 37 13 8 100

4 22 35 24 11 8 100

5 17 37 20 12 14 100

6 16 28 34 10 12 100

Page 8: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Kemudian untuk item pertanyaan kedua mengenai motor Honda nyaman untuk dikendarai,

mayoritas responden sebesar 37% menjawab setuju dan 25% menjawab cukup setuju. Menurut

persepsi responden, motor Honda nyaman untuk dikendarai.

Untuk item pertanyaan ketiga mengenai motor Honda hemat BBM, mayoritas responden sebesar

37% menjawab cukup setuju dan 29% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, motor

Honda dikenal sebagai motor yang irit BBM. Untuk item pertanyaan keempat mengenai bentuk body

Honda sangat menarik, mayoritas responden sebesar 35% menjawab setuju dan 24% menjawab cukup

setuju. Menurut persepsi responden, body motor Honda sangat menarik karena sporty dan sangat

disukai.

Untuk item pertanyaan kelima mengenai desain striping sepeda motor Honda menarik, mayoritas

responden sebesar 37% menjawab setuju dan 20% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi

responden, striping sepeda motor Honda desainnya sangat menarik. Untuk item pertanyaan keenam

mengenai merek sepeda motor Honda sangat terkenal, mayoritas responden sebesar 28% menjawab

setuju dan 34% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden bahwa merek sepeda motor

Honda sudah sangat terkenal bagi konsumen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel produk, mayoritas

responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban setuju dan sangat

setuju atas produk sepeda motor Honda di Bandarlampung.

Nilai modus pada Tabel 4.6 untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 35 dan

mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan

nilai 37 dan mediannya sangat setuju dengan nilai 14. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu kurang

setuju dengan nilai 37 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 13. Untuk pertanyaan keempat

modusnya yaitu setuju dengan nilai 35 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 22. Untuk

pertanyaan kelima modusnya yaitu setuju dengan nilai 37 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan

nilai 17. Untuk pertanyaan keenam modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 34 dan mediannya

yaitu sangat setuju dengan nilai 16.

Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Harga (X2)

Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel harga

Tabel Persepsi Responden Terhadap Harga (X2)

Item

Pertanyaan

Skor Jawaban

Total SS = 5 S = 4 CS = 3 KS = 2 STS = 1

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1 18 29 26 23 4 100

2 27 36 17 13 7 100

3 8 35 41 10 6 100

4 17 24 27 25 7 100

5 25 34 17 17 7 100

6 8 33 39 11 9 100

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel harga

mengenai harga yang ditawarkan wajar dan sesuai, mayoritas responden sebesar 29% menjawab setuju

dan 26% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden bahwa harga sepeda motor Honda

sesuai dengan kualitas dan tidak jauh dengan harga pesaingnya. Untuk item pertanyaan kedua

mengenai harga yang ditawarkan perusahaan lebih menguntungkan, mayoritas responden sebesar 36%

menjawab setuju dan 27% menjawab sangat setuju. Menurut persepsi responden bahwa harga yang

ditawarkan sesuai dengan harga jual yang sangat tinggi di pasaran.

Kemudian untuk item pertanyaan ketiga mengenai potongan harga sepeda motor Honda besar,

mayoritas responden sebesar 41% responden menjawab cukup setuju dan 35% menjawab setuju.

Page 9: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Berdasarkan hasil persepsi responden bahwa setiap pembelian motor sepeda motor Honda ada

potongan harga atau diskon yang diberikan oleh perusahaan.

Untuk item pertanyaan keempat mengenai harga yang ditawarkan sesuai kemampuan, mayoritas

responden sebesar 27% responden menjawab cukup setuju dan 24% menjawab setuju. Berdasarkan

hasil persepsi responden bahwa harga yang ditawarkan sesuai kemampuan daya beli konsumen untuk

membeli sepeda motor Honda. Setelah itu untuk item pertanyaan kelima mengenai harga jual sepeda

motor Honda sesuai dengan harga pasar, mayoritas responden sebesar 34% responden menjawab

setuju dan 25% menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden bahwa harga jual di

pasar untuk sepeda motor Honda sangat tinggi di pasar. Untuk item pertanyaan keenam mengenai

harga sepeda motor Honda tidak jauh berbeda dengan harga pesaing, mayoritas responden sebesar

39% responden menjawab cukup setuju dan 33% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi

responden, bahwa harga sepeda motor Honda selisih sedikit dengan harga pesaing.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel harga, mayoritas

responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup setuju dan

setuju atas harga sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel 4.7 untuk

pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 29 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 23.

Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan nilai 36 dan mediannya dengan nilai kurang

setuju dengan nilai 17. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 41 dan

mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 10. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu kurang

setuju dengan nilai 24 dan mediannya yaitu setuju dengan nilai 24. Untuk pertanyaan kelima

modusnya yaitu setuju dengan nilai 34 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 17. Untuk

pertanyaan keenam modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 39 dan mediannya yaitu tidak setuju

dengan nilai 11.

Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Promosi (X3)

Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel promosi

Tabel Persepsi Responden Terhadap Promosi (X3)

Item

Pertanyaan

Skor Jawaban

Total SS = 5 S = 4 CS = 3 KS = 2 STS = 1

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1 27 40 21 9 3 100

2 19 23 27 21 10 100

3 14 33 33 15 5 100

4 32 31 19 12 6 100

5 22 24 28 18 8 100

6 19 28 24 18 11 100

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel

promosi mengenai tampilan iklan sepeda motor Honda menarik perhatian, mayoritas responden

sebesar 40% menjawab setuju dan 27% menjawab sangat setuju. Responden berpersepsi bahwa

tampilan iklan sepeda motor Honda sangat menarik.

Selanjutnya, untuk item pertanyaan kedua mengenai iklan produk pada sepeda motor Honda jelas

dan dapat menggambarkan produk, mayoritas responden sebesar 27% menjawab cukup setuju dan

23% menjawab setuju. Menurut persepsi responden, bahwa iklan yang ditampilkan menggambarkan

produk yang nyaman untuk dikendarai. Untuk item pertanyaan ketiga mengenai keanekaragaman

media iklan dapat menunjang promosi, mayoritas responden sebesar 33% menjawab setuju dan 13%

menjawab sangat setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan beranekaragam media

iklan seperti televisi, koran dan yang lain, konsumen dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

Kemudian untuk item pertanyaan keempat mengenai kelengkapan saran komunikasi yang

dimiliki perusahaan, mayoritas responden sebesar 32% menjawab sangat setuju dan 31% menjawab

setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan kelengkapan saran komunikasi,

Page 10: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

peusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen. Dari item pertanyaan kelima

mengenai pegawai perusahaan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam penyampaian pesan

dari produk, mayoritas responden sebesar 28% menjawab cukup setuju dan 24% menjawab setuju.

Berdasarkan hasil persepsi responden, bahwa dengan memiliki kemampuan komunikasi yang baik

dalam penyampaian produk konsumen mengetahui produk tersebut. Untuk item pertanyaan keenam

mengenai tersedia informasi perusahaan dan produk serta bahan bacaan lain yang berguna, mayoritas

responden sebesar 28% menjawab setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Berdasarkan hasil persepsi

responden, bahwa dengan tersedianya informasi dan bahan bacaan akan membantu konsumen dalam

mengetahui produk sepeda motor Honda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel promosi, mayoritas

responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup setuju dan

setuju atas promosi pada sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel 4.8 untuk

pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 40 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 21.

Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu kurang setuju dengan nilai 27 dan mediannya yaitu tidak

setuju dengan nilai 21. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu setuju dengan nilai 33 dan mediannya

yaitu tidak setuju dengan nilai 15. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu sangat setuju dengan

nilai 32 dan mediannya yaitu kurang setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kelima modusnya yaitu

kurang setuju dengan nilai 28 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 22. Untuk pertanyaan

keenam modusnya yaitu setuju dengan nilai 28 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19.

Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Distribusi (X4)

Berikut hasil tanggapan responden mengenai variabel distribusi

Tabel Persepsi Responden Terhadap Distribusi (X4)

Item

Pertanyaan

Skor Jawaban

Total SS = 5 S = 4 CS = 3 KS = 2 STS = 1

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1 13 16 24 27 20 100

2 29 18 14 20 19 100

3 34 21 16 18 11 100

4 25 29 14 18 14 100

5 25 23 17 24 11 100

6 20 25 18 25 12 100

Berdasarkan hasil tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel

distribusi mengenai pengantaran barang konsumen cepat, mayoritas responden sebesar 27% menjawab

tidak setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Responden berpersepsi bahwa pengantaran barang

kekonsumen masih lambat, atau masih ada kendala dalam pengantaran barang. Kemudian untuk item

pertanyaan kedua mengenai lembaga perantara barang ke konsumen sangat baik, mayoritas responden

sebesar 29% menjawab sangat setuju dan 20% menjawab tidak setuju. Menurut persepsi responden,

lembaga perantara konsumen baik dan ada juga ada yang buruk. Untuk item pertanyaan ketiga

mengenai tempat penjualan di tiap kecamatan ada, mayoritas responden sebesar 34% menjawab sangat

setuju dan 21% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, tempat penjualan atau dealer

tiap kecamatan ada dan memudahkan konsumen untuk membeli semakin dekat.

Untuk item pertanyaan keempat mengenai pengataran barang ke konsumen bertanggung jawab

penuh, mayoritas responden sebesar 29% menjawab setuju dan 25% menjawab sangat setuju.

Berdasarkan hasil persepsi responden, pengantar barang ke konsumen bertanggung jawab penuh

apabila ada kerusakan dari produk. Selanjutnya untuk item pertanyaan kelima mengenai prosedur

pengiriman barang mudah dan jelas, mayoritas responden sebesar 25% menjawab sangat setuju dan

23% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, pengiriman barang yang dilakukan oleh

perusahaan mudah dan jelas tidak membingungkan konsumen. Untuk item pertanyaan keenam

mengenai lembaga memberikan kepastian pengiriman barang, mayoritas responden sebesar 25%

Page 11: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

menjawab sangat setuju dan 20% menjawab setuju. Berdasarkan hasil persepsi responden, perusahaan

memberikan kepastian kapan barang akan dikirim, sehingga tidak membuat kecewa bagi konsumen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel distribusi, mayoritas

responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban setuju dan sangat

setuju atas distribusi pada sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada Tabel untuk

pertanyaan pertama yaitu tidak setuju dengan nilai 27 dan mediannya yaitu sangat tidak setuju dengan

nilai 20. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 29 dan mediannya yaitu

setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu sangat setuju dengan nilai 34 dan

mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu setuju

dengan nilai 29 dan mediannya yaitu tidak setuju dengan nilai 18. Untuk pertanyaan kelima modusnya

yaitu sangat setuju dengan nilai 25 dan mediannya yaitu setuju dengan nilai 23. Untuk pertanyaan

keenam modusnya yaitu tidak setuju dengan nilai 25 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai

20.

Analisis Persepsi Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Y

Berikut hasil tanggapan responden terhadap variabel keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandarlampung.

Tabel Persepsi Responden Terhadap Keputusan Pembelian (Y)

Item

Pertanyaan

Skor Jawaban

Total SS = 5 S = 4 CS = 3 KS = 2 STS = 1

Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi Frekuensi

1 19 42 28 7 4 100

2 19 48 24 7 2 100

3 16 39 29 14 2 100

4 19 42 27 8 4 100

5 19 48 24 7 2 100

6 16 40 29 12 3 100

Persepsi responden terhadap keputusan yang diambil untuk melakukan pembelian terhadap suatu

produk berdasarkan produk, harga, promosi, dan distribusi. Indikator dari variabel keputusan

pembelian, antara lain kelas sosial, keluarga, pengalaman, dan kepercayaan. Berdasarkan hasil

tanggapan responden pada Tabel dari item pertanyaan pertama variabel keputusan pembelian

mengenai keputusan membeli kelas sosialnya baik, mayoritas responden sebesar 42% menjawab

setuju dan 28% menjawab cukup setuju. Responden berpersepsi bahwa dengan keputusan membeli

sepeda motor Honda kelas sosialnya menjadi baik. Untuk item pertanyaan kedua mengenai

mempunyai sepeda motor Honda kelas sosialnya naik, mayoritas responden sebesar 48% menjawab

setuju dan 24% menjawab cukup setuju. Berdasarkan persepsi responden, mempunyai sepeda motor

Honda maka kelas sosialnya naik.

Selanjutnya, untuk item pertanyaan ketiga mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda

bisa digunakan oleh anggota keluarga, mayoritas responden sebesar 39% menjawab setuju dan 29%

menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden, sepeda motor Honda mudah dikendarai, jadi

bisa digunakan siapa saja, cocok untuk keluarga. Selanjutnya, untuk item pertanyaan keempat

mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda pernah mencoba dan nyaman dikendarai,

mayoritas responden sebesar 42% menjawab setuju dan 27% menjawab cukup setuju. Menurut

persepsi responden, sepeda motor Honda nyaman untuk dikendari karena memiliki mesin yang halus

dan lincah untuk dikendarai.

Page 12: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Selanjutnya, untuk item pertanyaan kelima mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda

karena percaya pada kualitas mesin yang baik, mayoritas responden sebesar 48% menjawab setuju dan

27% menjawab cukup setuju. Menurut persepsi responden sepeda motor Honda memiliki kualitas

mesin yang baik dan tidak diragukan lagi dari pabrikan Honda. Selanjutnya, untuk item pertanyaan

keenam mengenai keputusan membeli sepeda motor Honda karena percaya nilai jual pasarnya tinggi,

mayoritas responden sebesar 40% menjawab setuju dan 29% menjawab cukup setuju. Menurut

persepsi responden sepeda motor Honda memiliki kualitas mesin yang baik dan tidak diragukan lagi

dari pabrikan Honda.

Jadi dapat disimpulkan bahwa untuk keseluruhan item pertanyaan variabel keputusan pembelian,

mayoritas responden dari 100 responden yang dimintai tanggapannya, memberikan jawaban cukup

setuju dan setuju atas keputusan pembelian sepeda motor Honda di Bandarlampung. Nilai modus pada

Tabel untuk pertanyaan pertama yaitu setuju dengan nilai 42 dan mediannya yaitu sangat setuju

dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kedua modusnya yaitu setuju dengan nilai 48 dan mediannya yaitu

sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan ketiga modusnya yaitu setuju dengan nilai 39 dan

mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 16. Untuk pertanyaan keempat modusnya yaitu setuju

dengan nilai 42 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk pertanyaan kelima

modusnya yaitu setuju dengan nilai 48 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan nilai 19. Untuk

pertanyaan keenam modusnya yaitu setuju dengan nilai 40 dan mediannya yaitu sangat setuju dengan

nilai 16.

Hasil Uji Instrumen

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan pada setiap butir pertanyaan pada masing-masing variabel. Setiap butir

pertanyaan pada masing-masing variabel diuji tingkat validitasnya dan menghapus butir pertanyaan

yang dianggap tidak valid. Setelah melakukan perhitungan, ternyata semua butir pertanyaan pada

masing-masing variabel yang diuji sudah dinyatakan valid.

Dari hasil uji validitas untuk butir pertanyaan variabel produk diperoleh nilai koefisien yang

terdapat pada tabel dengan menggunakan jumlah responden sebanyak 100, maka nilai r-tabel diperoleh

melalui df = n - k. K merupakan jumlah pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = 100 – 6 = 94, maka

r-tabel = 0,201. Butir pertanyaan dianggap valid jika angka koefisien yang tampak r-hitung > r-tabel.

Berdasarkan output uji validitas yang diperoleh seluruh butir pertanyaan memiliki nilai r-hitung > 0,201.

Hal ini membuktikan bahwa seluruh butir pertanyaan, dalam hal ini enam pertanyaan dianggap valid.

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Produk

No Pertanyaan r - Hitung r – Tabel

1 Kualitas produk sepeda motor Honda Sangat bagus 0,392 0,201

2 Sepeda motor Honda nyaman untuk dikendarai 0,524 0,201

3 Sepeda motor Honda hemat BBM 0,409 0,201

4 Bentuk bodi motor sepeda motor Honda sangat

menarik 0,461 0,201

5 Desain stripingnya sepeda motor Honda menarik 0,523 0,201

6 Merek sepeda motor Honda terkenal 0,428 0,201

Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung

yang paling besar adalah pertanyaan yang kedua dengan nilai r-hitung sebesar 0,524 lebih besar dari

pada pertanyaan yang lain. Sedangkan r-hitung yang paling kecil terdapat pada pertanyaan yang kesatu

dengan nilai sebesar 0,392 lebih kecil dari pertanyaan yang lain. Uji validitas untuk variabel harga

juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil

pengujian validitas variabel harga ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Page 13: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Harga

No Pertanyaan r – Hitung r – Tabel

1 Harga yang ditawarkan wajar dan sesuai 0,601 0,201

2 Harga yang ditawarkan perusahaan lebih menguntungkan 0,573 0,201

3 Potongan harga/ discount pada sepeda motor Honda besar 0,438 0,201

4 Harga yang ditawarkan perusahaan sesuai kemampuan

anda 0,709 0,201

5 Harga jual pada sepeda motor Honda Sesuai dengan harga

pasar 0,563 0,201

6 Harga pada sepeda motor Honda tidak jauh berbeda

dengan harga pesaing 0,553 0,201

Dari penyajian data pada tabel, dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung

paling besar adalah pertanyaan yang keempat dengan nilai r-hitung sebesar 0,709 lebih besar dari

pertanyaan yang lain. Sedangkan variabel yang memilki r-hitung terkecil adalah pertanyaan yang ketiga

dengan nilai r-hitung sebesar 0,438 dari pertanyaan yang lain. Uji validitas untuk variabel promosi juga

menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil

pengujian validitas variabel promosi ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Promosi

No Pertanyaan r - Hitung r – Tabel

1 Tampilan iklan sepeda motor Honda menarik perhatian 0,548 0,201

2 Iklan produk pada sepeda motor Honda Jelas dan dapat

menggambarkan produk 0,560 0,201

3 Keanekaragaman media iklan dapat menunjang promosi 0,436 0,201

4 Kelengkapan saran komunikasi yang dimiliki perusahaan 0,422 0,201

5 Pegawai/Staff perusahaan memiliki kemampuan komunikasi

yang baik dalam penyampaian pesan dari produk 0,467 0,201

6 Tersedia informasi perusahaan dan produk serta bahan bacaan

lain yang berguna 0,420 0,201

Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung

terbesar adalah pertanyaan yang kedua dengan nilai r-hitung sebesar 0,560 lebih besar dari pertanyaan

yang lain untuk variabel promosi. Sedangkan pertanyaan yang memilki r-hitung terkecil adalah

pertanyaan yang keenam dengan nilai r-hitung sebesar 0,420 lebih kecil dari pertanyaan yang lain dari

variabel promosi. Uji validitas untuk variabel distribusi juga menunjukkan bahwa semua butir

pertanyaan valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel distribusi

ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Distribusi

No Pertanyaan r - Hitung r – Tabel

1 Pengantaran barang ke konsumen cepat 0,378 0,201

2 Lembaga perantara barang ke konsumen sangat baik 0,330 0,201

3 Tempat penjualan/ dealer di tiap kecamatan ada 0,319 0,201

4 Pengantaran barang ke konsumen bertanggung

jawab penuh 0,441 0,201

5 Prosedur pengiriman barang mudah dan jelas 0,373 0,201

6 Lembaga memberikan kepastian pengiriman barang 0,439 0,201

Page 14: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Dari penyajian data pada tabel dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung

terbesar adalah pertanyaan keempat dengan nilai r-hitung sebesar 0,441 lebih besar dari pertanyaan yang

lain untuk variabel distribusi. Sedangkan pertanyaan yang memiliki r-hitung terkecil adalah pertanyaan

ketiga dengan nilai r-hitung sebesar 0,319 lebih kecil dari pertanyaan yang lain untuk variabel distribusi.

Uji validitas untuk variabel keputusan pembelian juga menunjukkan bahwa semua butir pertanyaan

valid. Hal ini terlihat dari nilai r-hitung > 0,201. Hasil pengujian validitas variabel keputusan pembelian

ditunjukkan oleh tabel berikut ini:

Tabel Hasil Perhitungan Validitas Variabel Keputusan Pembelian

No Pertanyaan r - Hitung r – Tabel

1 Keputusan membeli sepeda motor Honda kelas

sosialnya baik 0,782 0,201

2 Mempunyai sepeda motor Honda kelas sosialnya

naik 0,700 0,201

3 Keputusan membeli sepeda motor Honda bisa

digunakan oleh anggota keluarga 0,717 0,201

4 Keputusan membeli sepeda motor Honda pernah

mencoba dan nyaman dikendarai 0,797 0,201

5 Keputusan membeli sepeda motor Honda karena

percaya pada kualitas mesin yang baik 0,700 0,201

6 Keputusan membeli sepeda motor Honda karena

percaya nilai jual pasarnya tinggi 0,711 0,201

Dari penyajian data pada tabel, dapat dijelaskan bahwa untuk pertanyaan yang memiliki r-hitung

terbesar adalah pertanyaan kesatu dengan nilai r-hitung sebesar 0,782 lebih besar dari pertanyaan yang

lain dari variabel keputusan pembelian. Sedangkan pertanyaan yang memiliki r-hitung terkecil adalah

pertanyaan kedua dan kelima dengan nilai r-hitung sebesar 0,700 karena memiliki r-hitung dengan nilai

yang sama dari variabel keputusan pembelian. Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas seluruh butir

pertanyaan dari masing-masing variabel dianggap valid karena seluruh butir pertanyaan memiliki nilai

r-hitung>0,201. Karena hasil pengujian semua atribut pertanyaan tersebut valid, maka kuesioner

dinyatakan cukup handal untuk mengukur informasi yang diharapkan.

Uji Realibilitas

Uji realibilitas menggunakan teknik Cronbach Alpha dengan penyelesaian melalui pengujian

realibilitas ini dilakukan pada masing-masing variabel, baik variabel bebas (produk, harga, promosi,

dan distribusi) maupun variabel terikat (keputusan pembelian). Realibilitas suatu konstruk variabel

dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60. Hasil perhitungan uji reliabilitas untuk

masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel Hasil Perhitungan Reliabilitas Pada Masing-masing Variabel

Variabel r

(Cronbach Alpha) r-minimal Kesimpulan

Produk (X1) 0,722 0,600 Reliabel

Harga (X2) 0,810 0,600 Reliabel Promosi (X3) 0,740 0,600 Reliabel Distribusi (X4) 0,652 0,600 Reliabel

Keputusan

Pembelian (Y) 0,903 0,600 Reliabel

Berdasarkan table nilai alpha hitung lebih besar dari pada batas nilai minimum alpha untuk

kuesioner yang dianggap reliabel, maka kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Untuk nilai

Page 15: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

realibilitas terbesar pada variabel keputusan pembelian dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,903

lebih besar dari variabel yang lain dan nilai realibilitas terkecil pada variabel distribusi dengan nilai

Cronbach Alpha sebesar 0,652 lebih kecil dari variabel yang lain. Setelah melakukan uji validitas dan

reliabilitas, maka kuesioner tersebut dinyatakan dapat diandalkan untuk mengukur apa yang

sebenarnya ingin diukur dan telah absah, serta konsisten untuk mengukur gejala yang sama.

Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan dinyatakan keseluruhan variabel adalah reliabel,

sehingga dapat digunakan sebagai instrumen dalam penelitian selanjutnya.

Hasil Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda meliputi berbagai perhitungan dan pengujian, yaitu penentuan

persamaan regresi, perhitungan koefisien determinasi, dan pengujian signifikansi variabel independen.

Analisis data secara kuantitatif dilakukan melalui pendekatan statistik, yaitu dengan model analisis

regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas, antara

lain produk (X1), harga (X2), promosi (X3), dan distribusi (X4) terhadap variabel terikat, yaitu

keputusan pembelian (Y). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil sebagai berikut.

Tabel Hasil Perhitungan Regresi Linier Berganda

Berdasarkan tabel maka dapat dibentuk suatu persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0,885 + 0,218X1 + 0,238X2 + 0,465X3+ 0,115X4

Dimana:

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Produk

X2 : Harga

X3 : Promosi

X4 : Distribusi

Dari model regresi yang terbentuk, maka diperoleh hubungan antara masing-masing variabel

independen (produk, harga, promosi, dan distribusi) dengan variabel dependen (keputusan pembelian)

yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Nilai konstanta bertanda positif menyatakan bahwa jika tidak ada kegiatan dari keempat variabel

bebas tersebut yang mempengaruhi keputusan pembelian, maka keputusan pembelian sepeda

motor Honda oleh responden pelanggan di Bandarlampung adalah positif.

2. Koefisien regresi X1 bertanda positif sebesar 0,218 yang menyatakan bahwa variabel produk

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden

pelanggan di Bandarlampung.

3. Koefisien regresi X2 bertanda positif sebesar 0,238 yang menyatakan bahwa variabel harga

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden

pelanggan di Bandarlampung.

4. Koefisien regresi X3 bertanda positif sebesar 0,465 yang menyatakan bahwa variabel promosi

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden

pelanggan di Bandarlampung.

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .885 1.208 .733 .466

Produk .218 .079 .212 2.759 .007

Harga .238 .080 .243 2.976 .004

Promosi .465 .070 .452 6.686 .000

Distribusi .115 .057 .122 2.023 .046

Page 16: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

5. Koefisien regresi X4 bertanda positif sebesar 0,115 yang menyatakan bahwa variabel distribusi

memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda oleh responden

pelanggan di Bandarlampung.

Hasil Pengujian Hipotesis

Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh semua variabel bebas bersama-

sama terhadap variabel terikat. Metode yang digunakan adalah uji F terhadap signifikansi model

regresi yang menunjukkan mampu tidaknya model atau persamaan yang terbentuk dalam memprediksi

nilai variabel terikat dengan tepat. Pengujian bersifat satu arah dengan tingkat signifikan sebesar 0,05

dan jumlah sampel sebanyak 100 orang dengan melibatkan 5 parameter, yaitu 1 konstanta β0 dan 4

koefisien, yaitu β1, β2, β3, dan β4.

(df1 = 100 – 5= 95 dan df2 = 5 – 1 = 4) jadi F tabel = 2,480

Hasil Uji Simultan (Uji F)

Berdasarkan hasil uji F pada tabel diperoleh F-hitung sebesar 80,666 dengan tingkat signifikan

0,000 dan nilai Ftabel =2,48 Jadi Fhitung (80,666) > Ftabel (2,48), maka H0 ditolak dan Ha diterima. Nilai

probabilitas < 0,05, yaitu (0,000 < 0,05), maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi

variabel keputusan pembelian (Y) atau dengan kata lain variabel produk (X1), harga (X2), promosi (X3)

dan distribusi (X4) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel keputusan pembelian

(Y).

Uji-t

Nilai Sig. dan thitung untuk masing-masing Variabel Bebas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .885 1.208 .733 .466

Produk .218 .079 .212 2.759 .007

Harga .238 .080 .243 2.976 .004

Promosi .465 .070 .452 6.686 .000

Distribusi .115 .057 .122 2.023 .046

Penjelasan dari tabel sebagai berikut:

1. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Produk (X1)

Nilai thitung (2,759) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,007 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara produk (X1)

terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,218 pada pelanggan sepeda motor Honda.

Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif produk sepeda motor Honda, maka

akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut.

2. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Harga(X2)

Nilai thitung (2,976) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,004 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara harga (X2)

Model Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 1750.617 4 437.654 80.666 .000(a)

Residual 515.423 95 5.426

Total 2266.040 99

Page 17: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,238 pada pelanggan sepeda motor Honda.

Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif harga sepeda motor Honda, maka akan

semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut.

3. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Promosi (X3)

Nilai thitung (6,686) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara promosi (X3)

terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,465 pada pelanggan sepeda motor Honda.

Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif promosi sepeda motor Honda, maka

akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut.

4. Pengujian Koefisien Parsial Variabel Distribusi (X4)

Nilai thitung (2,023) > ttabel (1,660) dan nilai signifikan 0,046 < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima pada tingkat kepercayaan 95%. Artinya secara sendiri ada pengaruh antara distribusi (X4)

terhadap keputusan pembelian (Y) dengan nilai sebesar 0,115 pada pelanggan sepeda motor Honda.

Hal ini dapat dinyatakan secara statistik bahwa semakin positif distribusi sepeda motor Honda, maka

akan semakin tinggi pula keputusan pembelian konsumen terhadap produk motor tersebut.

Koefisien Regresi Secara Individu

Hasil rumus koefisien regresi linier berganda tersebut adalah sebagai berikut:

Y = 0,885 + 0,218X1 + 0,238X2 + 0,465X3+ 0,115X4

Dari hasil rumus tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan variabel terikat dan bebas

mempunyai hubungan positif. Variabel tersebut adalah produk (X1), harga (X2), promosi (X3) dan

distribusi (X4). Untuk menentukan variabel bebas yang paling dominan berpengaruh terhadap variabel

terikat, dapat dilihat dengan nilai koefisien regresi secara individu dengan nilai t-hitung paling besar.

Dari perhitungan, variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel terikat adalah variabel promosi

dengan nilai t-Hitung paling besar yaitu 6,686.

Koefisien Determinasi

Hasil Nilai Adjusted R Square

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .879(a) .773 .763 2.32927

Sumber: Data diolah, lampiran 4

Uji nilai koefisien determinasi R2 bertujuan untuk menunjukan presentase tingkat kebenaran

prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan, semakin besar R2 maka semakin besar variasi dari

variabel dapat dijelaskan oleh variabel bebas. Koefisien determinasi R2 digunakan untuk mengetahui

proporsi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R2 menunjukan seberapa besar model

regresi mampu menjelaskan variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi R2

yang

diperoleh adalah sebesar 77,3% berarti bahwa variabel produk, harga, promosi, dan distribusi mampu

menjelaskan keputusan pembelian sebesar 77,3% sedangkan sisanya 22,7% (100% - 77,3%) dapat

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti suatu misal bauran pemasaran yang tidak dibahas

dalam penelitian ini adalah orang, proses, dan lingkungan fisik yang mempengaruhi keputusan

pembelian sepeda motor Honda.

V. SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan secara kuantitatif, maka hipotesis yang dirumuskan bahwa produk,

harga, promosi, dan distribusi berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda di

Bandarlampung. Hal ini didasarkan pada simpulan bahwa:

Page 18: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

1. Nilai koefisien determinasi R2

yang diperoleh adalah sebesar 77,3% berarti bahwa variabel

produk, harga, promosi, dan distribusi mampu menjelaskan keputusan pembelian sebesar 77,3%.

2. Berdasarkan hasil uji signifikan simultan (uji F) membuktikan bahwa variabel dari produk, harga,

promosi, dan distribusi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian sepeda motor Honda dengan nilai Fhitung (80,666) > Ftabel (2,48) dengan

dengan tingkat signifikan 0,00.

3. Berdasarkan uji signifikan parsial (uji t) menunjukkan bahwa variabel dari produk, harga,

promosi, dan distribusi menunjukkan hasil yang berpengaruh dan pengaruh tersebut searah

terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.

4. Produk berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini

berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,218 dengan tingkat signifikan sebesar 0,007 pada taraf kepercayaan 0,05.

5. Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal ini

berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,238 dengan tingkat signifikan sebesar 0,004 pada taraf kepercayaan 0,05.

6. Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal

ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,465 dengan tingkat signifikan sebesar 0,000 pada taraf kepercayaan 0,05.

7. Distribusi berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda. Hal

ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Regresi Linier Berganda diperoleh koefisien

regresi sebesar 0,115 dengan tingkat signifikan 0,046.

8. Variabel yang paling mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Honda adalah variabel

promosi, hal tersebut dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,465 atau t-hitung sebesar 6,686

diantara variabel yang lain dan promosi adalah kegiatan memberikan informasi kepada konsumen

tentang produk yang ditawarkan, dengan adanya kegiatan promosi konsumen mengetahui tentang

informasi produk yang ditawarkan dan semakin yakin untuk melakukan keputusan pembelian.

Sedangkan variabel yang mempunyai pengaruh yang terkecil terhadap keputusan pembelian

sepeda motor Honda adalah distribusi. Hal tersebut dibuktikan dari koefisien regresi sebesar 0,115

atau t-hitung terkecil sebesar 2,023 diantara variabel yang lain dan distribusi adalah pengantaran

barang dari produsen kekonsumen, dikarenakan untuk jaringan distribusi sepeda motor Honda

sangat pendek sehingga pengantaran barang kekonsumen sangat cepat, hal tersebut tidak sangat

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka saran yang dapat

diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Perusahaan diharapkan mampu mempertahankan variabel promosi sebagai pengaruh yang sangat

besar terhadap keputusan pembelian pada sepeda motor Honda. Cara yang dilakukan perusahaan

untuk mempertahankan pengaruh keputusan pembelian tersebut adalah melakukan kegiatan

promosi yang lebih baik dalam hal event, surat kabar, dan cash back.

2. Sebagai variabel terkecil dari hasil penelitian perusahaan diharapkan dapat meningkatkan kegiatan

distribusi seperti menyediakan tempat penjualan atau dealer di tiap kecamatan agar terjangkau dari

konsumen, perusahaan memiliki lembaga perantara barang ke konsumen yang baik, proses

pengiriman barang ke konsumen mudah, jelas atau tidak membingungkan konsumen, perusahaan

untuk dapat meningkatkan mutu pengiriman barang dengan cepat, perusahaan memberikan

kepastian barang sampai kepada konsumen, dan bertanggung jawab penuh apabila terjadi

kerusakan terhadap pengiriman barang.

3. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk ukuran sampel minimal 150 responden, agar memperoleh

hasil yang maksimal dan mengembangkan penelitian ini di masa yang akan datang, melalui

penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor lain yang mempengaruhi konsumen dalam

memutuskan membeli sepeda motor Honda, sehingga dapat menghasilkan suatu gambaran yang

lebih signifikan dari pada penelitian sebelumnya.

Page 19: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

DAFTAR PUSTAKA

Assael, Henry. 2002. Consumer Behavior, 8th ed, Cincinatti:OH, South Western College Publishing.

Bursan, Renaldi. 2009. Tanggapan Konsumen Atas Bauran Pemasaran Rokok Sampoerna A Mild.

Jurnal. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Djarwanto. 2001. Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian. Edisi Kedua. Cetakan Pertama.

Liberty. Yogyakarta.

Engel, James. F , Blackwell, Roger D, Miniard, P. W. 2001. Perilaku Konsumen. Alih Bahasa

Budiyanto. Jilid 4 dan 5. Edisi Keenam. Binarua Aksara. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP Universitas

Dipenogoro. Semarang.

Kasali, Rhenaldi. 2001. Membidik Pasar Indonesia, Segmentasi, Targeting, Positioning. Cetakan

Kelima. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Edisi Milenium Prehallindo. Jakarta.

Kotler, Philip Dan Amstrong, Gary. 2009. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid I Edisi Kedelapan.

Erlangga. Jakarta.

Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian . Jilid 1 dan 2.Edisi Millenium. Alih Bahasa Hendra Teguh ,SE ,Ak dan

Ronny A Rusli SE, Ak. Prehalindo. Jakarta.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Erlangga. Jakarta.

Malcom, Mcdonald. 2003. Strategic Marketing. Eighth Edition.New York: McGrawhill International

Edition.

McCarthy, J.E. 2000. Dasar-dasar Pemasaran (Terjemahan). Jakarta. Erlangga.

Mujiasih dan Rizal. 2007. Perilaku Konsumen. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Mowen, John. C dan Minor. 2001 . Perilaku Konsumen . Alih Bahasa Lina Salim Se, MBA, MA. Jilid

1. Edisi Kelima . Erlangga.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia, Anggota Ghalia Indonesia. Cetakan

Keempat.

Rangkuti, Freedy. 2001. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Cetakan Kedua, Gramedia. Jakarta.

Santoso, Singgih Dan Tjiptono, Fandy. 2002. Riset Pemasaran, Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS.

Cetakan Kedua. Gramedia. Jakarta.

Schiffman, Leon G., dan Lesslie, Lazar Kanuk. 2003. Consumer Behaviour. New Jersey: Prentice-Hall

Inc.

Sudarmo, 2004. Perilaku Konsumen. PT. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta. Bandung.

Supranto. 2000. Metode Riset, Aplikasi Dalam Pemasaran. Edisi Kedua belas, Rineka Cipta. Jakarta.

Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Alih Bahasa Drs. Yohanes Lamarto MBA, MSM, Jilid

1. Edisi Keempat belas. Erlangga. Jakarta.

Swastha, Basu, dan Handoko, Hani. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen, Edisi

tiga, Liberty. Yogyakarta.

Page 20: Pengaruh Kebijakan Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Swasta, Basu dan Irawan. 2000. Manajemen Pemasaran Modern. Edisi ketujuh. Liberty. Yogyakarta.

Swastha Dh, Basu, 2000. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi Pertama, Cetakan

Ketiga, Penerbit BPFE. Yogyakarta.

Tjiptono, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Edisi kedua. ANDI : Yogyakarta. Gregorius

Chandra.2007. Strategi dan Program Pemasaran.Edisi Keempat ANDI. Yogyakarta.

Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Winardi, 1991. Marketing dan Perilaku Konsumen. Mandar Maju. Bandung.