pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman kedelai

Upload: yahya-ramadhana

Post on 25-Feb-2018

314 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    1/47

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    2/47

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    3/47

    PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

    SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kadar Air

    Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Kedelai adalah benar karya

    saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk

    apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau

    dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

    disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir

    skripsi ini.

    Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

    Pertanian Bogor.

    Bogor, Desember 2013

    Kresna Rahardian

    NIM G24090063

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    4/47

    ABSTRAK

    KRESNA RAHARDIAN. Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan danProduktivitas Tanaman Kedelai. Dibimbing oleh IMPRON.

    Kedelai (Glycine max (L) Merril) merupakan tanaman pangan yang

    mempunyai nilai manfaat dan ekonomi yang besar di Indonesia. Tujuan dari

    penelitian ini adalah mengukur pengaruh kadar air terhadap pertumbuhan dan

    produksi tanaman kedelai. Metode yang digunakan adalah dengan cara memberi

    perlakuan kadar air sebesar 40 %, 60 % dan 80 % dari kondisi air tersedia pada

    tanaman dengan 3 kali ulangan pada setiap perlakuannya. Perlakuan kadar air

    terhadap tanaman berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat

    kering total tanaman dan produktivitasnya. Tanaman dengan perlakuan kadar air

    80 % dari air tersedia memiliki hasil yang lebih baik dari perlakuan lainnya.Tanaman dengan kadar air yang semakin rendah akan meningkatkan stres air pada

    tanaman yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut

    akan terhambat sehingga mempengaruhi produktivitas tanaman kedelai.

    Kata kunci: berat kering total tanaman, jumlah daun, kedelai, pertumbuhan,

    produktivitas, stres air

    ABSTRACT

    KRESNA RAHARDIAN. Effect of Water Content Toward Soybean Growth andProductivity. Supervised by IMPRON.

    Soybean (Glycine max (L) Merril) is an economically high-valued and

    beneficial food crop in Indonesia. The purpose of this study is to measure the

    effect of water content on soybean growth and production. This study used three

    levels of water contents of 40 %, 60 %, and 80 % on soybean plant with 3

    replication for each treatment. Treatment of soil moisture contents on plant was

    significantly affect plant height, number of leaves, total dry weight and

    productivity. Treated plant with 80 % water content showed better result in all

    observed variables than other plant. Soybean with lower water content will raise

    water stress on plant which cause obstruction of plant growth and development sothat affect its productivity.

    Keywords: growth, leaf number, productivity, soybean, total dry weight, water

    stress.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    5/47

    Skripsi

    sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Sains

    padaDepartemen Geofisika dan Meteorologi

    PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DANPRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    KRESNA RAHARDIAN

    DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    6/47

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    7/47

    Judul Skripsi: Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas

    Tanaman

    Kedelai

    Nama : Kresna Rahardian

    NIM

    : G24090063

    Disetujui oleh

    Dr Ir Impron MAgrSc

    Pembimbing

    TanggaJ LuJus: rf

    DEC 2 13

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    8/47

    Judul Skripsi : Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas

    Tanaman Kedelai

    Nama : Kresna RahardianNIM : G24090063

    Disetujui oleh

    Dr Ir Impron MAgrSc

    Pembimbing

    Diketahui oleh

    Dr Ir Tania June MSc

    Ketua Departemen

    Tanggal Lulus:

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    9/47

    PRAKATA

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa taala atas

    segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang

    dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2013 ini ialah kadar

    air, dengan judul Pengaruh Kadar Air Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas

    Tanaman Kedelai.

    Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut

    peran serta dalam penyusunan karya ilmiah ini, terutama kepada:

    1

    Kedua orang tua tercinta (Ibu Hariati dan Bpk Haryono) berkat semangat

    dan doanya yang tiada pernah terhenti dan adik tersayang Novianti Putri.

    2

    Dr Ir Impron MAgrSc. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

    membimbing dan memberikan arahan dalam penyelesaian skripsi ini.3

    Dr Rahmat Hidayat Msc dan Ir Bregas Budianto Ass dpl selaku dosen

    penguji skripsi saya atas segala masukan dan saran dalam penyusunan

    skripsi ini

    4 Nuryadi SSi MSi selaku Kepala Stasiun Klimatologi Klas I Darmaga Bogor

    yang telah menyediakan lahan penelitian.

    5

    Seluruh dosen GFM atas ilmu dan wawasannya dan seluruh staf TU GFM

    atas bantuan untuk semua urusan administrasi.

    6

    Bapak Yudi atas kediaannya dalam membantu pengolahan lahan penelitian.

    7 Teman satu bimbingan skripsi (Nowa Adipati Siregar, Enda Ulinata, Rizal

    Choirul Insani, dan Ika Purnamasari) sahabat yang tidak pernah berhenti

    mendoakan yang terbaik Frinsa, Wengki, Noyara, Dieni, Dodik, Khabib,

    Ervan, Rosalina, Muharrom, Winda, Hijjaz, Rikson, Dimas, Edo, Ipin, Ika

    F, Dissa, Wayan, Lidya, Risa, May, Risna, Eka Fay, Nita, Fahmi, Tommy,

    Santi, Zaenal, Jame, Dwi Putri, Ima, Sholah, Zia, Hifdy, Bambang, Alin,

    Didi, Rini, Eka Alrozi dan Umar.

    8 Keluarga Besar PSM IPB Agria Swara atas pengalaman yang banyak dan

    berharganya (Dini, Nadia, Arin, Esa, Yovita, Adit, Kak Lina, Pakde, Kak

    Fikri, Kak Vita, Kokoh).

    9 Teman SMA 48 Jakarta (Kukuh, Hadi, Arief, Bagas, Wewe, Ence) yang

    selalu mengingatkan hal terbaik.

    10

    Teman satu kostan Griya Indah atas keceriaan dan dukungan terbaiknya.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

    Bogor, Desember 2013

    Kresna Rahardian

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    10/47

    DAFTAR ISI

    DAFTAR TABEL ix

    DAFTAR GAMBAR ix

    DAFTAR LAMPIRAN ix

    PENDAHULUAN 11

    Latar Belakang 11

    Tujuan Penelitian 11

    TINJAUAN PUSTAKA 2

    Tanaman Kedelai 2

    Fenologi Tanaman Kedelai 3

    Kadar Air 5

    METODE 6

    Tempat dan Waktu Penelitian 6

    Bahan dan Alat 6

    Prosedur Analisis Data 6

    Rancangan Percobaan 6

    Pengaturan Kadar Air Tanah 7

    Persiapan Media Tanam 8

    Penanaman 8

    Pemeliharaan 8

    Pemanenan 8

    Pengamatan 9

    Kondisi Iklim Makro 9

    Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kedelai 9

    Biomassa Tanaman 9

    Kadar Air 9

    Pengolahan dan Analisis data 10

    Analisis Statistik Rancangan Percobaan 10

    HASIL DAN PEMBAHASAN 11

    Gambaran Umum Lokasi Penelitian 11

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    11/47

    Pola Pengaturan Air pada Perlakuan Kadar Air 11

    Fase Perkembangan Tanaman Kedelai 13

    Pertumbuhan Tanaman Kedelai 14

    Tinggi Tanaman 14

    Jumlah Daun 15

    Berat Kering Total Tanaman 16

    Indeks Luas Daun (ILD), Specific Leaf Area(SLA) 17

    Produktivitas Tanaman Kedelai 19

    SIMPULAN DAN SARAN 20

    Simpulan 20

    Saran 21

    DAFTAR PUSTAKA 21

    LAMPIRAN 23

    RIWAYAT HIDUP 34

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    12/47

    DAFTAR TABEL

    1 Fase perkembangan tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan 13

    2 Akumulasi panas tanaman kedelai di berbagai ketinggian 14

    3 Pengaruh kadar air tanah terhadap tinggi tanaman menurut uji lanjut

    Duncan 15

    4 Pengaruh kadar air tanah terhadap jumlah daun menurut uji lanjut

    Duncan 16

    5 Pengaruh kadar air tanah terhadap berat kering total tanaman menurut

    uji lanjut Duncan 17

    6 Produksi tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan 20

    DAFTAR GAMBAR

    1 Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril) 2

    2 Fase pertumbuhan tanaman kedelai 3

    3 Pembagian petak perlakuan kadar air tanah 7

    4 Ilustrasi jarak tanam dalam 1 petak 8

    5 Suhu udara rata-rata harian (BMKG 2013). 11

    6 Penambahan air rata-rata pada masingmasing ulangan pada kondisi

    kadar air 80 % (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % (). 127 Tinggi rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 % (),

    kadar air 60 % () dan kadar air 40 % (). 148 Jumlah daun rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 %

    (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % (). 169 Berat kering total per tanaman rata-rata semua ulangan pada kondisi

    kadar air 80 % (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 %(). 17

    10 Indeks luas daun rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 %

    (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % (). 1811 Specific Leaf Area (SLA) rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar

    air 80 % (), kadar air 60 % ( ) dan kadar air 40 % (- - - -). 1912 Grafik produksi tanaman kedelai pada kadar air 80 % (), kadar air

    60 % () dan kadar air 40 % () 20

    DAFTAR LAMPIRAN

    1 Data analisis contoh fisika tanah Balai Penelitian Tanah 23

    2 Data agronomi 3 MST 23

    3 Data agronomi 5 MST 24

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    13/47

    4 Data agronomi 7 MST 24

    5 Data agronomi 9 MST 25

    6 Data agronomi 11 MST 25

    7 Data penambahan air (ml) pada masing-masing perlakuan dan

    ulangan 268 Data perhitungan akumulasi panas 27

    9 Kondisi umum selama penelitian 29

    10 Grafik penambahan air pada kadar air 40 % 32

    11 Grafik penambahan air pada kadar air 60 % 32

    12 Grafik penambahan air pada kadar air 80 % 33

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    14/47

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Kedelai (Glycine max (L) Merril) merupakan salah satu komoditas tanaman

    pangan yang penting di Indonesia setelah padi dan jagung. Kedelai memiliki nilai

    ekonomi yang cukup tinggi sebagai sumber protein nabati (Adisarwanto dan

    Wudianto 1999). Kebutuhan kedelai di Indonesia terus meningkat dari tahun ke

    tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2012 produksi kedelai

    sebesar 851.65 ribu ton biji kering (BPS 2013), sedangkan kebutuhan kedelai

    setiap tahunnya kurang lebih sebesar 2.3 juta ton biji kering atau baru mencukupi

    sekitar 37.01 % dari kebutuhan nasional (Dirjen Tanaman Pangan 2013).

    Salah satu permasalahan yang menghambat produksi kedelai di Indonesiaadalah berkurangnya ketersediaan air. Kekurangan Air merupakan salah satu

    faktor penting yang dominan menyebabkan rendahnya produksi kedelai di

    Indonesia (Tangkuman 1974). Jika ketersediaan jumlah air berkurang akan

    mengakibatkan tanaman mengalami titik kritis sehingga dapat mempengaruhi

    produksi tanaman tersebut. Pemberian air sangat berkaitan dengan tingkat

    ketersediaan air dalam tanah. Air yang tersedia dalam tanah juga akan

    berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.

    Doorenbos dan Kassam (1979) menyatakan bahwa untuk mempercepat

    pertumbuhan dan meningkatkan hasil tanaman perlu penyiraman sesuai

    kebutuhan air tanaman. Penyiraman dipengaruhi oleh tiga faktor seperti

    mengganti air yang telah menguap, memberi tambahan air yang dibutuhkan olehtanaman, dan mengembalikan kekuatan tanaman. Bila air tersedia dalam jumlah

    yang cukup, maka pertumbuhan tanaman akan meningkat.

    Tanaman kedelai yang ketersediaan air pada fase pertumbuhan dan

    perkembangan tanaman tidak terpenuhi akan menyebabkan tanaman mengalami

    stres. Stres air merupakan kondisi yang mengganggu keseimbangan pertumbuhan

    tanaman, seperti terjadinya kekurangan atau kelebihan air di lingkungan tanaman.

    Stres air terjadi ketika tanaman tidak mampu menyerap air untuk menggantikan

    kehilangan akibat transpirasi sehingga terjadi kelayuan, ganguan pertumbuhan

    bahkan kematian. Stres air yang menyebabkan kekeringan secara nyata dapat

    menurunkan jumlah polong hingga pada akhirnya dapat menurunkan hasil biji

    kering.Merujuk pada penelitian Syahbudin (1995) bahwa tanaman kedelai yang

    ditanam dengan pemberian air kurang dari 25% kadar air tanah tersedia

    berpengaruh nyata terhadap bobot biji polong isi per pot.Pengaturan pemberian

    air pada tanaman kedelai selama proses pertumbuhan dan perkembangannya perlu

    diperhatikan untuk memperoleh hasil panen kedelai yang optimal.

    Tujuan Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah mengukur pengaruh kadar air terhadap

    pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    15/47

    2

    .

    TINJAUAN PUSTAKA

    Tanaman Kedelai

    Tanaman kedelai pada umumnya berbentuk semak dan tumbuh tegak.

    Kedelai dibudidayakan di Indonesia mulai abad ke-17 sebagai tanaman pangan

    dan pupuk hijau. Kedelai yang tersebar di Indonesia berasal dari daerah

    Manshukuo kemudian menyebar ke daerah Mansyuria Jepang (Asia Timur) dan

    ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika (Wawan 2006).

    Kedelai pada awalnya dikenal dengan beberapa nama botani seperti Glycine

    soja dan Soja max. Memasuki tahun 1948 disepakati bahwa nama botani yang

    dapat diterima dalam istilah ilmiah adalah Glycine max (L.) Merril (Wawan

    2006).

    Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut:Divisi : Spermatophyta

    Class : Dicotyledoneae

    Ordo : Rosales

    Famili : Papilionaceae

    Genus : Glycine

    Species : Glycine max (L) Merril

    Gambar 1 Tanaman Kedelai (Glycine max (L) Merril)

    Kedelai merupakan salah satu jenis tanaman berhari pendek. Hal ini

    berkaitan dengan lama penyinaran per hari. Tanaman kedelai tidak dapat berbungajika panjang hari melebihi batas kritisnya yaitu 15 jam per hari. Sebagian besar

    daerah tropis yang panjang harinya mencapai 12 jam per hari akan mempengaruhi

    produksi tanaman kedelai (Adisarwanto 2005).

    Tanaman kedelai memerlukan tanah yang subur, gembur dan kaya akan

    humus atau bahan organik (Suprapto 1999). Nilai pH yang ideal bagi

    pertumbuhan kedelai dan rhizobium adalah 6 6.8. Tanaman kedelai akanmengalami klorosis jika pH diatas 7 yang dapat mengakibatkan tanaman menjadi

    kerdil dan daunnya menguning (Fachruddin 2000).

    Tanaman kedelai tumbuh dengan baik pada dataran rendah hingga mencapai

    ketinggian 500 meter di atas permukaan laut (mdpl) (Adisarwanto 2008).

    Tanaman kedelai memiliki karakteristik iklim yang cocok pada daerah yangmemiliki kisaran suhu rata-rata antara 25-27 0C. Kelembaban udara (RH) berkisar

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    16/47

    3

    di antara 75 - 90 % dengan lama penyinaran 10 12 jam per hari (Rukmana danYuniarsih 1996).

    Ketersediaan air merupakan hal terpenting bagi pertumbuhan tanaman saat

    tanaman kedelai memasuki fase perkecambahan kedelai sehingga daerah yang

    memiliki curah hujan yang merata sangat baik untuk ditanami kedelai. Kebutuhanair pada tanaman kedelai selama fase pertumbuhan umumnya berkisar pada 350 -

    450 mm dan curah hujan selama setahun sekitar 1500 - 2000 mm/tahun

    (Adisarwanto 2005).

    Tanaman kedelai dapat ditanam pada lahan sawah maupun lahan kering.

    Selain itu tanaman kedelai juga dapat diusahakan pada lahan pasang surut. Namun

    karena tanaman kedelai tidak tahan terhadap genangan air, kedelai tidak

    dianjurkan ditanam pada lahan pasang surut yang bertipe selalu terluapi baik saat

    pasang besar maupun pasang kecil (Wayan1997).

    Fenologi Tanaman Kedelai

    Proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman kedelai menjadi

    matang melewati beberapa fase yang terjadi secara alami. Hal tersebut merupakan

    respon alami tumbuhan untuk menuju proses kematangangannya. Ilmu mengenai

    periode fase-fase pada tanaman dan berlangsungnya fase-fase tersebut sangat

    dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya disebut fenologi (Fewless 2006 dalam

    Yulia 2007).

    Gambar 2 Fase pertumbuhan tanaman kedelai

    (Sumber : University of Illinois. 1992)

    Keterangan :VE : Stadium kecambah awal

    VC : Stadium kecambah akhir

    V1 : Stadium vegetatif 1

    V2 : Stadium vegetatif 2

    V3 : Stadium vegetatif 3

    R1 : Stadium reproduktif awal

    R3 : Stadium reproduktif

    R5 : Stadium pembentukan polong

    R8 : Senesens (penuaan)

    Fase - fase pertumbuhan tanaman kedelai merupakan hal yang penting

    diketahui untuk memaksimalkan produksi tanaman kedelai. Hal ini terkait dengan

    langkah - langkah untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal dengan tingkat

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    17/47

    4

    produksi maksimal tanaman kedelai seperti periode pemupukan, penyiangan dan

    panen (Wawan 2006).

    Secara garis besar fase pertumbuhan tanaman kedelai terdiri dari fase

    vegetatif dan generatif (reproduksi). Dari masing-masing fase tersebut terdiri atas

    beberapa sub - sub fase. Fase vegetatif tanaman kedelai dihitung sejak tanamanmuncul dari dalam tanah sampai awal pembungaan. Fase generatif tanaman

    kedelai dimulai saat masuk pembungaan sampai polong matang. Periode fase

    vegetatif hingga mencapai awal pembungaan terdiri dari fase-fase berikut :

    1. Fase Pemunculan (VE)

    Fase ini ditandai dengan mulai munculnya keping biji (cotiledon)

    dari dalam tanah yang disebut Vegetatif Epigeous (VE). Epigeous

    merupakan sifat perkecambahan dari biji yang cotiledonnya terangkat ke

    permukaan tanah.

    2. Fase Cotiledon (VC)

    Fase ini ditandai dengan cotyledon yang akan muncul setelah 2 - 3

    hari dan kedua lembar daun primer terbuka. Pertumbuhan berikutnyaadalah pembentukan daun bertangkai tiga. Bersamaan dengan ini mulai

    terbentuk akar - akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang

    3. Fase Buku Pertama (V1)

    Umur tanaman pada fase ini sekitar satu minggu dan daun mulai

    terurai pada buku daun tunggal. Akar - akar sekunder mulai tumbuh. Fase

    ini memerlukan persediaan hara yang cukup.

    4. Fase Buku Kedua (V2)

    Umur tanaman pada fase ini pada umumnya telah mencapai dua

    minggu dengan ditandai penuhnya daun ketiga pada buku di atas buku

    unifoliolat. Akar mulai bercabang dan berfungsi menyerap unsur hara

    sehingga ketersediaan hara sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan

    tanaman.

    5. Fase Buku Ketiga (V3)

    Umur tanaman pada fase ini telah mencapai tiga minggu dan telah

    terbentuk tiga buku batang utama dengan daun terurai penuh. Sistem

    perakaran sudah berfungsi penuh dan bintil akar sudah mulai berfungsi

    untuk mengikat nitrogen.

    Periode fase generatif hingga mencapai matangnya polong terdiri atas fase -

    fase berikut:

    1. Fase Mulai Berbunga (R1)

    Fase ini ditandai dengan terbukanya bunga pertama pada bukumanapun. Fase ini menandakan umur tanaman kedelai telah mencapai 35

    - 45 hari.

    2. Fase Mulai Berpolong (R3)

    Umur tanaman pada fase ini telah mencapai 55 - 65 hari dengan

    mulai munculnya polong pada salah satu dari empat buku teratas pada

    batang utama.

    3. Fase Mulai Berbiji (R5)

    Fase ini disebut juga fase awal pengisian biji yang ditandai dengan

    munculnya biji sebesar 3 mm dalam polong pada salah satu dari 4 buku

    teratas.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    18/47

    5

    4. Fase Matang Penuh (R8)

    Fase ini warna polong sudah coklat dan sebagian daun menguning.

    Jika tanaman kedelai terlambat dipanen pada fase ini daun akan gugur

    (Arsyad 1995).

    Uraian stadium vegetatif dan reproduktif tersebut merupakan pertumbuhan

    dari suatu tanaman yang representatif. Sedangkan yang dijadikan acuan untuk

    menetapkan setiap stadium tersebut ialah ratarata dari pengamatan apabila lebihkurang 50 % dari tanaman telah mencapai atau melampaui stadium pertumbuhan

    tertentu ( Hidayat 1993 )

    Kadar Air

    Air merupakan komponen utama dalam suatu tanaman, bahkan hampir

    mencapai 90 % sel-sel tanaman tersusun oleh air. Air yang diserap tanaman jugaberfungsi sebagai media reaksi pada hampir seluruh proses metabolismenya.

    Evapotranspirasi merupakan salah satu proses metabolisme yang dialami oleh

    tanaman dimana air diuapkan melalui stomata (transpirasi) dan tanah (evaporasi)

    (Hanafiah 2005).

    Kadar air tanah merupakan selisih dari masukan air dari presipitasi yang

    menginfiltrasi tanah di tambah hasil kondensasi dan adsorpsi dikurangi air yang

    hilang lewat evapotranspirasi, aliran permukaan, perkolasi dan rembesan lateral

    (Hanafiah 2005). Hal tersebut pada dasarnya menunjukkan keseimbangan antara

    jumlah air yang masuk ke, yang tersedia di dan yang keluar dari sistem (sub

    sistem) tertentu. Secara umum dapat dirumuskan dengan (Sri Harto 2000).

    I = O SKeterangan :

    I : masukan (inflow)

    O : keluaran (outflow)

    Menurut Hanafiah (2005) koefisien air tanah merupakan koefisien yang

    menunjukkan potensi ketersediaan air tanah untuk mensuplai kebutuhan tanaman,

    terdiri dari :

    a. Jenuh atau retensi maksimum, yaitu kondisi di mana seluruh ruang pori

    tanah terisi oleh air.

    b.

    Kapasitas lapang adalah kondisi dimana tebal lapisan air dalam pori-pori

    tanah mulai menipis, sehingga tegangan antar air - udara meningkat hingga

    lebih besar dari gaya gravitasi.

    c. Koefisien layu (titik layu permanen) adalah kondisi air tanah yang

    ketersediaannya sudah lebih rendah ketimbang kebutuhan tanaman untuk

    aktivitas dan mempertahankan turgornya.

    d.

    Koefisien Higroskopis adalah kondisi di mana air tanah terikat sangat kuat

    oleh gaya matrik tanah.

    Kemampuan tanah menahan air dipengaruhi antara lain oleh tekstur tanah.

    Tanah-tanah bertekstur kasar mempunyai daya menahan air lebih kecil daripadatanah bertekstur halus. Oleh karena itu, tanaman yang ditanam pada tanah pasir

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    19/47

    6

    umumnya lebih mudah kekeringan daripada tanah - tanah bertekstur lempung atau

    liat. Kondisi kelebihan air ataupun kekurangan air dapat mengganggu

    pertumbuhan tanaman. Ketersediaan air dalam tanah umumnya dipengaruhi

    banyaknya curah hujan atau air irigasi, kemampuan tanah menahan air, besarnya

    evapotranspirasi (penguapan langsung melalui tanah dan melalui vegetasi),tingginya muka air tanah, kadar bahan organik tanah, senyawa kimiawi atau

    kandungan garam-garam dan kedalaman solum tanah atau lapisan tanah (Madjid

    2009).

    METODE

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juli 2013 di lahanmilik Stasiun Pengamatan Cuaca BMKG Klas 1 Dramaga Kabupaten Bogor dan

    pengolahan data dilakukan di Laboratorium Agrometeorologi, Departemen

    Geofisika dan Meteorologi, Institut Pertanian Bogor. Penanaman dilakukan pada

    tanggal 1 Mei 2013. Periode pengamatan dan pengambilan data adalah pada

    tanggal 2 Mei hingga 25 Juli 2013.

    Bahan dan Alat

    Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

    1

    Alat pengolah tanah (cangkul, kored, tugal dan ajir)2 Oven

    3 Timbangan

    4 Polibag/pot dengan diameter 30 cm

    5

    Penggaris, alat tulis

    6 Bambu

    7

    Plastik bening

    8 Seperangkat komputer dengan software MS. Word, MS. Excel, ArcGis

    9.3 dan SPSS Statistics17.0

    Bahan yang digunakan antara lain sebagai berikut :

    1

    Benih kedelai varietas galunggung2 Rhizomax (legin)

    3

    Pupuk urea, kandang, NPK, KCI dan TSP

    4 Air

    Prosedur Analisis Data

    Rancangan Percobaan

    Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap 3perlakuan dengan masing-masing dilakukan tiga kali ulangan. Rancangan

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    20/47

    7

    lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).Taraf

    perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut :

    Perlakuan Kadar Air (K) sebagai Petak Utama :

    K1 : Pemberian air sampai 40% dari air tersediaK2 : Pemberian air sampai 60% dari air tersedia

    K3 : Pemberian air sampai 80% dari air tersedia

    Model linear yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

    Keterangan :

    i : Perlakuan kadar air 40 %, 60 % dan 80 %

    j : Ulangan ke-1, 2 dan 3

    Yij : Pengamatan pada kadar air ke-i dan ulangan ke-j : Rataan umum

    I : Pengaruh perlakuan ke-i

    ij : Pengaruh acak pada kadar air ke-i ulangan ke-j

    Petak perlakuan kadar air pada penelitian ini diberikan naungan berupa

    plastik transparan pada bagian atasnya setinggi kurang lebih 2-3 meter. Hal ini

    dilakukan agar memudahkan perlakuan kontrol kadar air dan menghindari faktor

    cuaca seperti hujan.

    K1U1 K3U2 K2U3

    K3U3 K2U1 K1U3

    K3U1 K1U2 K2U2

    Gambar 3 Pembagian petak perlakuan kadar air tanah

    Keterangan :

    K1 : Perlakuan kadar air tanah 40% U1 : Ulangan ke -1

    K2 : Perlakuan kadar air tanah 60% U2 : Ulangan ke -2

    K3 : Perlakuan kadar air tanah 80% U3 : Ulangan ke -3

    Pengaturan Kadar Air TanahPerlakuan kadar air dilakukan pada saat tanaman kedelai berumur 19 hari

    setelah tanam (HST). Umur tanaman kedelai tersebut pada saat perlakuan kadar

    air akan memasuki fase vegetatif 3. Fase ini merupakan fase vegetatif terakhir

    tanaman kedelai sebelum memasuki fase generatif 1. Kadar air pada kondisi air

    tersedia masing-masing perlakuan tetap dijaga pada kadar persentase yang telah

    ditetapkan. Jika presentase kadar air pada kondisi air tersedia berkurang maka

    polibag ditambahkan sejumlah air hingga memenuhi presentase kadar air tersedia

    pada masing-masing perlakuan.

    Jumlah kadar air tersedia merupakan selisih dari kadar air tanah padakondisi kapasitas lapang dan titik layu permanen. Untuk mengetahui jumlah air

    ijiijY

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    21/47

    8

    yang perlu ditambahkan, polibag perlu dilakukan penimbangan terlebih dahulu.

    Hal ini untuk mengetahui volume air yang harus ditambahkan untuk mencapai

    bobot polibag pada masing-masing persentase perlakuan.

    Persiapan Media TanamPersiapan tanah dilakukan dimana tanah tersebut dimasukkan ke dalam

    polibag dengan berat total 1 polibag sekitar 2.4 kg. Tanah sebelumnya dilakukan

    pemupukan dengan dosis 10gr Urea, 100 gr pupuk kandang, 5 gr TSP, 5gr NPK

    dan 8 gr KCI per polibag. Pupuk kandang, NPK, TSP dan KCI diberikan

    sekaligus pada saat tanam. Pupuk Urea diberikan dosis pada saat tanam dan

    sisanya dosis diberikan pada umur 4 minggu setelah tanam.

    PenanamanBenih tanaman kedelai di campur dengan legin (suatu inokulum buatan dari

    bakteri atau kapang yang ditempatkan di media biakan, tanah, kompos untuk

    memulai aktifitas biologinya Rhizobium japonicum). Legin sebanyak 5-10 gramdiberi air sekitar 10 cc lalu dicampurkan dengan 1 kg benih dan kocok hingga

    seluruh kulit biji terlapisi oleh inokulum. Benih dibiarkan kurang lebih selama 15

    menit lalu di tanam. Jarak antar tanaman dalam 1 petak adalah 35 cm x 35 cm

    dengan jarak antar petak adalah 20 cm.

    Gambar 4 Ilustrasi jarak tanam dalam 1 petak

    Pemeliharaan

    Kedelai akan mulai tumbuh kira - kira 5 - 6 hari. Disaat ada biji yang tidaktumbuh dengan baik dan tidak terlihat seragam, benih kedelai yang tidak tumbuh

    diganti dengan biji-biji yang baru dan telah dicampur dengan legin. Kondisi tanah

    tetap terjaga dalam kondisi lembab terutama pada masa pertumbuhan agar

    tanaman tidak kerdil.

    PemanenanPemanenan kedelai dilakukan setelah daun tanaman mulai berwarna kuning

    dan buah berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak.

    Tanaman kedelai yang di panen berumur 85 hari.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    22/47

    9

    Pengamatan

    Kondisi Iklim Makro

    Kondisi iklim dapat dilihat dengan menggunakan data sekunder dari StasiunPengamatan Cuaca BMKG Klas 1 Dramaga Kabupaten Bogor.

    Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kedelai

    1 Tanaman contoh di tentukan sebanyak satu tanaman per petak

    perlakuan. Tanaman yang didestruktif sebanyak dua tanaman per dua

    minggu dan bukan tanaman pinggir

    2

    Tinggi tanaman dan jumlah daun

    3 Indeks Luas Daun (ILD)

    Indeks luas daun ditentukan menggunakan persamaan :

    ILD = x jumlah populasi.

    Luas daun di hitung menggunakan ArcGis. Daun tanaman hasil destruktif

    di-scan dan di simpan dalam file berekstensi *.jpg. Setelah itu data

    tersebut diolah menggunakan ArcGis dan akhirnya diperoleh luas daunnya

    4 SLA (Specific Leaf Area) / Luas Daun Spesifik (LDS) ditentukan

    menggunakan persamaan :

    SLA (cm2/gram) =

    5 Bobot kering total ditimbang dari bobot tanaman hasil destruktif yang

    di keringkan dengan suhu 800C selama 48 jam.

    Biomassa TanamanPersamaan yang digunakan untuk menentukan biomassa tanaman adalah:

    dW = WnW(n-1)Keterangan :

    dW : pertumbuhan berat kering tanaman per minggu (g/m2)

    Wn : berat kering minggu ke n

    W(n-1) : berat kering minggu ke n-1

    Kadar AirPengamatan yang dilakukan meliputi kadar air pada TLP (Titik Layu

    Permanen), kadar air pada KL (Kapasitas Lapang) dan kadar air setiap 2 hari

    selama perlakuan.

    Kadar Air Tanah =

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    23/47

    10

    Untuk menghitung persentase berat terhadap persentase volume dapat

    digunakan rumus sebagai berikut:

    % H2O Vol = % H2O BK x BD

    Keterangan :BB : Berat Basah

    BK : Berat Kering

    BD :Bulk Density(g/cm3)

    Untuk mengetahui jumlah air tersedia yang diberikan dapat ditentukan dari

    hasil analisis fisika tanah, yaitu nilai kadar air pada KL dan TLP. Selisih antara

    nilai kadar air pada KL dan kadar air pada TLP merupakan nilai dari volume air

    tersedia. Persentase air yang diberikan merupakan persentase dari volume air

    tersedia tersebut. Analisis fisik tanah dilakukan di Balai Penelitian Tanah

    Laboraturium Fisika Tanah Bogor (Lampiran 1).

    Akumulasi Panas atau Heat Uni t(HU)Persamaan yang digunakan untuk menentukan akumulasi panas pada

    tanaman adalah sebagai berikut:

    Keterangan :

    AP : akumulasi panas (oC hari)

    S : fase perkembangan tanaman

    T : suhu rata-rata harianTb : suhu dasar tanaman kedelai 10 0C ( Kumar 2008)

    Pengolahan dan Analisis data

    Data yang diperoleh dari penelitian diolah menggunakan Software MS.

    Exceldan dianalisis keragamannya menggunakan SPSS Statistics17.0

    Analisis Statistik Rancangan PercobaanAnalisis statistik ANOVA (Analysis of Variance) dengan taraf nyata ()

    dilakukan menggunakan software SPSS Statistics 17.0. Pengujian dilakukan

    menggunakan uji F. Pengaruh perlakuan dikatakan nyata apabila F hitung lebih

    besar dari F tabel.

    F hitung =

    Selanjutnya digunakan uji lanjut Duncan (Rp) untuk mengetahui beda nilai

    tengah hasil pengamatan setiap perlakuan (p) yang dapat ditentukan melalui

    persamaan :

    Rp= r; p; dbg S;S =

    r; p; dbg : Nilai tabel Duncan pada taraf nyata , jarak peringkat antarperlakuan p dan derajat bebas galat sebesar dbg.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    24/47

    11

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Gambaran Umum Lokasi Penelitian

    Lokasi penelitian terletak di stasiun Klimatologi Klas 1 BMKG Dramaga

    Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada koordinat lintang 0631' LS dan

    10644' BT dengan elevasi 207 mdpl. Suhu udara rata - rata harian tempat

    penelitian adalah 25.9 0C. Suhu maksimum dan minimum rata - rata harian adalah

    27.6 0C dan 23.2 0C. Kelembaban udara rata-rata adalah 84%.

    22

    23

    24

    25

    26

    27

    28

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Suhu

    (0C)

    Hari Setelah Tanam

    Gambar 5 Suhu udara rata-rata harian (BMKG 2013)

    Pola Pengaturan Air pada Perlakuan Kadar Air

    Pemberian perlakuan kadar air dilakukan pada saat umur tanaman mencapai

    19 HST. Umur tanaman kedelai tersebut telah memasuki fase vegetatif terakhir,

    setelah itu tanaman kedelai akan memasuki fase generatif pertama. Pada fase ini

    tanaman kedelai lebih memerlukan ketersediaan air yang mencukupi jika

    dibandingkan pada fase vegetatif. Menurut Pramono (1993) pengaruh kekurangan

    air yang terjadi pada fase generatif lebih menekan hasil dibandingkan bila

    kekurangan air yang terjadi pada fase vegetatif.

    Gambar 6 menunjukkan nilai rata-rata penambahan volume air pada

    masing-masing perlakuan kadar air. Pada awal masa tanam hingga tanaman diberiperlakuan kadar air yang berbeda (19 HST), kadar air pada setiap perlakuan dijaga

    pada kondisi kadar air 100 % dari kondisi air tersedia. Setelah tanaman memasuki

    fase vegetatif tiga pada umur 19 HST hingga panen perlakuan kadar air diberikan

    sesuai persentase masing-masing perlakuan.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    25/47

    12

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Penambahan

    Volumeair(ml)

    Hari Setelah Tanam

    Gambar 6 Penambahan air rata-rata pada masingmasing ulangan pada kondisikadar air 80 % (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % ()

    Penambahan volume air pada masing - masing perlakuan cenderung sama

    pada awal masa tanam hingga umur tanaman 19 HST (Gambar 6) yaitu sekitar

    200 280 ml air. Penambahan air yang dilakukan untuk menjaga agar kadar airpada polibag tetap terjaga kondisinya pada kadar air 100 % dari air tersedia.

    Penambahan volume air tersebut menunjukan jumlah air yang berkurang di setiap

    polibag pada masing-masing perlakuan setiap dua hari.

    Setelah tanaman memasuki umur 19 HST tanaman kedelai pada masing-

    masing petak diberikan perlakuan kadar air setiap dua hari sekali pada persentase

    yang berbeda. Sebelum tanaman diberi perlakuan kadar air, masing-masingperlakuan perlu diturunkan kadar airnya dari sebelumnya sebesar 100 % dari air

    tersedia menjadi persentase kadar air sebesar 80 %, 60 % dan 40 % pada kondisi

    air tersedia

    Untuk menurunkan persentase kadar air pada masing-masing perlakuan,

    selama 1 - 2 hari sebelum dilakukan perlakuan, tanaman kedelai pada masing-

    masing petak tidak diberikan penambahan volume air sehingga persentase kadar

    air akan turun. Setelah itu penambahan air diberikan sesuai dengan persentase

    kadar air dari air tersedia pada masing-masing perlakuan.

    Perlakuan kadar air pada kondisi kadar air 80 % dari air tersedia

    menunjukkan penurunan jumlah air yang lebih besar dibandingkan perlakuan

    lainnya sehingga jumlah volume air yang harus ditambahkan ke dalam polibagmenjadi lebih besar dibandingkan perlakuan kadar air 60 % dan 40 % dari air

    tersedia. Pada perlakuan kadar air 60 % dan 40 % dari air tersedia, tanah pada

    polibag semakin mendekati kondisi titik layu permanen dimana pada kondisi ini

    daya absorbs tanaman sangat rendah karena jumlah air yang minim sehingga

    jumlah volume air yang hilang kecil. Sebaliknya jumlah air yang tersedia

    mendekati kapasitas lapang umumnya dapat cepat diserap oleh tanaman sehingga

    air yang tersedia dalam polibag akan cepat berkurang (Hasibuan 1981).

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    26/47

    13

    Fase Perkembangan Tanaman Kedelai

    Tanaman kedelai memiliki fase perkembangan yang terdiri dari fase

    vegetatif dan fase generatif. Fase vegetatif tanaman kedelai terdiri dari fase

    vegetatif (VE, VC, V1-V3) sedangkan fase generatifnya terdiri dari fase generatif(R1-R8) (Arsyad 1995). Menurut Hidayat (1993) perubahan fase satu ke fase

    lainnya pada tanaman kedelai dapat diamati apabila kurang lebih 50% dari

    tanaman telah mencapai atau melampaui fase tertentu.

    Tabel 1 menunjukan bahwa perkembangan fase pada tanaman kedelai di

    semua perlakuan kadar air relatif sama. Pengaruh kadar air terhadap

    perkembangan tanaman kedelai menunjukkan bahwa fase perkembangan tanaman

    kedelai tidak berkaitan dengan kadar air. Pada umumnya laju perkembangan

    tanaman berbanding lurus dengan suhu udara rata-rata harian di atas suhu dasar

    tanaman tersebut (Handoko 1994).

    Perkembangan fase suatu tanaman dapat dilihat melalui nilai dari akumulasi

    panas. Akumulasi panas tersebut juga merupakan gambaran energi yangdibutuhkan tanaman kedelai pada perkembangannya (Estiningtyas 1994).

    Akumulasi panas yang dibutuhkan tanaman kedelai hingga mencapai panen pada

    penelitian ini adalah sebesar 1341 Cod.

    Tabel 2 menunjukkan nilai akumulasi panas tanaman kedelai pada berbagai

    ketinggian yang dilakukan Estiningtyas. Merujuk pada penelitian yang dilakukan

    oleh Estiningtyas (1994), terdapat perbedaan nilai akumulasi panas pada tanaman

    kedelai tersebut. Hal ini dikarenakan pada penelitian Estiningtyas varietas yang

    digunakan adalah varietas kedelai Malabar, sedangkan penelitian ini

    menggunakan varietas Galunggung. Varietas tanaman yang berbeda akan

    mempengaruhi keragaman penampilan dan karakteristik tanaman tersebut. Hal

    tersebut nantinya akan menyebabkan keragaman pertumbuhan tanaman akibatadanya perbedaan sifat tanaman meliputi bentuk dan fungsi tanaman tersebut

    (Sitompul 1995).

    Tabel 1 Fase perkembangan tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan

    FASELama Hari Akumulasi Panas (Cod)

    K1 K2 K3 K1 K2 K3

    VEGETATIF

    Epigeous (VE) 4 4 4 32.2

    Cotiledon (VC) 3 3 3 100.8

    Vegetatif 1 (V1) 5 5 5 150

    Vegetatif 2 (V2) 5 5 5 229.5

    Vegetatif 3 (V3) 9 9 9 311

    GENERATIF

    Mulai Berbunga (R1) 27 27 27 454.7

    Mulai Berpolong (R3) 11 11 11 895.8

    Mulai Berbiji (R5) 18 18 18 1067

    Matang Penuh (R8) * 3 3 3 1341

    Keterangan :*Tanaman kedelai di panen pada fase ini. K1 = Perlakuan kadar air 40 %, K2 =Perlakuan kadar air 60 % dan K3 = Perlakuan kadar air 80 %.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    27/47

    14

    Tabel 2 Akumulasi panas tanaman kedelai di berbagai ketinggian

    TahapPerkembangan

    Tanaman

    Akumulasi Panas (C

    o

    hari)LahanBMKG

    Dramaga

    Woro Estiningtyas (1994)

    DasanLengkong

    Sengkol Sedau

    (207 mdpl) (150 mdpl) (156 mdpl) (350 mdpl)

    Berbunga 454.7 671 556.2 567.5

    Panen 1341 1320.2 1123.6 1263.7

    Pertumbuhan Tanaman Kedelai

    Tinggi TanamanPengaruh tingkat kadar air terhadap rata - rata pertumbuhan tinggi tanaman

    dapat dilihat pada Gambar 7. Hasil pengamatan pada 3 minggu setelah tanam

    (MST) tinggi tanaman perlakuan kadar air 80 % menunjukkan nilai rata - rata

    yang lebih tinggi dari perlakuan kadar air 60 % dan 40 %. Memasuki umur

    tanaman 5 - 9 MST tanaman perlakuan kadar air 60 % dan 80 % mengalami

    peningkatan pertumbuhan tinggi yang signifikan dibandingkan tanaman pada

    kadar air 40 %. Pertumbuhan tinggi tanaman saat memasuki 11 MST relatif stabil

    pada perlakuan kadar air 40 % dan 60 % sedangkan pada kadar air 80 % tinggi

    tanaman masih ada peningkatan.

    Pertumbuhan tinggi tanaman tidak dapat mencapai kondisi maksimal padakadar air 40 % dengan tinggi pada 11 MST hanya mencapai 51.6 cm dan 64.5 cm

    pada kadar air 60 %, sedangkan tinggi tanaman pada kadar air 80 % dapat

    mencapai titik tertingginya yaitu 75 cm. Tanaman pada kadar air rendah akan

    mengalami stres air yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman akan terganggu.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    0 2 4 6 8 10 12

    Tinggirata-rata(cm)

    MST

    Gambar 7 Tinggi rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 % (),kadar air 60 % () dan kadar air 40 % ()

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    28/47

    15

    Hasil uji statistik terhadap tinggi tanaman menunjukkan bahwa tinggi

    tanaman sangat dipengaruhi oleh pemberian perlakuan kadar air. Uji lanjut

    terhadap nilai tengah kadar air pada perlakuan kadar air 40 % dan 60 % tidak

    menyebabkan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman pada saat 3 MST

    namun berbeda nyata pada kadar air 80 %. Perlakuan kadar air mulaimenunjukkan perbedaan yang nyata pada masing-masing perlakuan terhadap

    tinggi tanaman saat tanaman berumur 5 - 11 MST.

    Tabel 3 Pengaruh kadar air tanah terhadap tinggi tanaman menurut uji lanjut

    Duncan

    UmurTinggi rata - rata (cm)

    K1 K2 K3

    3 MST 35.7a 37a 41.8b

    5 MST 40.8a 44.8b 54.3c

    7 MST 44.1a 58.5b 66.8c9 MST 50a 65.5b 72.7c

    11 MST 51.7a 64.5b 75.3c

    Keterangan: Huruf yang sama pada masingmasing baris menunjukkan tidak ada perbedaan yangnyata menurut uji nilai tengah Duncan taraf nyata 5 %. K1 = Perlakuan kadar air 40

    %, K2 = Perlakuan kadar air 60 % dan K3 = Perlakuan kadar air 80 %.

    Jumlah DaunPemberian perlakuan kadar air 80 % memperlihatkan jumlah daun rata - rata

    tanaman yang lebih banyak daripada tanaman dengan perlakuan kadar air 40 %

    dan 60 %. Jumlah daun terbanyak pada setiap perlakuan kadar air terjadi pada saat

    tanaman berumur 9 MST. Jumlah daun terbanyak ada pada kadar air 80 % denganjumlah 71 helai diikuti dengan kadar air 60 % dan 40 % masing-masing 58 helai

    dan 33 helai daun.

    Nilai kadar air rendah pada tanaman kedelai akan mengakibatkan tanaman

    mengalami stres air. Tanaman yang mengalami stres air menyebabkan

    ketidakseimbangan potensial air antara sistem jaringan dan lingkungannya. Stres

    air yang berlangsung terus menerus menyebabkan tanaman mengalami

    plasmolisis sehingga tanaman akan layu (Lubis 1999 dalam Saras 2000)

    Banyaknya jumlah daun akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya

    umur tanaman. Peningkatan semakin tinggi saat umur tanaman memasuki masa

    pembungaan (5 MST). Perlakuan kadar air 80 % lebih baik dalam meningkatkan

    jumlah daun daripada perlakuan kadar air 60 % dan 40 %. Hal tersebutdimungkinkan bahwa pada kadar air 60 % dan 40 % mengalami defisit air.

    Prawiranata (1981) menyatakan bahwa defisit air mempengaruhi laju fotosintesis

    yang akan menyebabkan stomata tertutup sebagai respon atas defisit air pada

    tanaman.

    Memasuki umur tanaman pada 11 MST jumlah daun pada masing-masing

    perlakuan mulai berkurang jumlahnya. Hal tersebut merupakan respon alami dari

    tanaman kedelai dimana daun - daun mulai menguning dan gugur saat akan

    memasuki masa panen.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    29/47

    16

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    0 2 4 6 8 10 12

    Jumlahdaun(hela

    i)

    MST

    Gambar 8 Jumlah daun rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 %

    (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % ()

    Hasil uji statistik pengaruh kadar air terhadap jumlah daun menunjukkan

    bahwa jumlah daun dipengaruhi oleh pemberian kadar air. Pada umur tanaman 3

    MST terlihat jumlah daun tidak berbeda nyata pada perlakuan kadar air 40 % dan

    60 %. Jumlah daun semakin menurun seiring penurunan pemberian kadar air.

    Jumlah daun terbanyak terbanyak terdapat pada pemberian kadar air 80 % diikuti

    kadar air 60 % dan kadar air 40 %. Umur tanaman 9 MST merupakan jumlah

    daun terbanyak pada masing-masing perlakuan kadar air kemudian turun kembali

    saat memasuki masa panen pada umur tanaman 11 MST.

    Tabel 4 Pengaruh kadar air tanah terhadap jumlah daun menurut uji lanjut

    Duncan

    UmurJumlah Daun

    K1 K2 K3

    3 MST 11a 13a 21b

    5 MST 16a 24b 34c

    7 MST 29a 44b 56c

    9 MST 33a 58b 71b

    11 MST 19a 43b 46b

    Keterangan: Huruf yang sama pada masingmasing baris menunjukkan tidak ada perbedaan yangnyata menurut uji nilai tengah Duncan taraf nyata 5 %. K1 = Perlakuan kadar air 40

    %, K2 = Perlakuan kadar air 60 % dan K3 = Perlakuan kadar air 80 %.

    Berat Kering Total TanamanBobot kering tanaman menggambarkan pola tanaman mengakumulasikan

    produk dari proses fotosintesis dan merupakan integrasi dengan faktor-faktor

    lingkungan (Sumarsono 2008). Bobot kering tanaman semakin kecil seiring

    penurunan pemberian perlakuan kadar air pada tanaman.

    Berat Kering Total (BKT) per tanaman dengan perlakuan kadar air 80 %

    lebih besar daripada kadar air 60 % dan 40 %. Peningkatan BKT tanaman pada

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    30/47

    17

    perlakuan kadar air 40 % sudah mulai terhambat pada umur tanaman 7 MST

    sedangkan pada kadar air 40 % dan 80 % peningkatan BKT besar. Memasuki

    umur tanaman 9 MST pada kadar air 60 %, peningkatan BKT sudah mulai

    berhenti sedangkan kadar air 80 % tetap mengalami peningkatan.

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    40

    45

    50

    0 2 4 6 8 10 12

    BeratKeringTotal/tanaman

    (gram)

    MST

    Gambar 9 Berat kering total per tanaman rata-rata semua ulangan pada kondisi

    kadar air 80 % (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 %()

    Hasil uji statistik menunjukkan bahwa BKT tanaman dipengaruhi oleh

    pemberian kadar air yang berbeda. Menurut uji lanjut Duncan perbedaan

    perlakuan kadar air menyebabkan perbedaan yang nyata terhadap BKT pada umurtanaman 3 - 11 MST. BKT tanaman pada perlakuan kadar air 80 % memiliki nilai

    yang paling tinggi daripada perlakuan kadar air 40 % dan 60 %.

    Tabel 5 Pengaruh kadar air tanah terhadap berat kering total tanaman menurut uji

    lanjut Duncan

    UmurBerat Kering Total per tanaman (g)

    K1 K2 K3

    3 MST 3.04a 4.23b 6.2c

    5 MST 5.36a 8.66b 12.03c

    7 MST 8.97a 12.97b 21.78c

    9 MST 9.63a 26.69b 36.62c

    11 MST 9.92a 26.99b 39.71cKeterangan: Huruf yang sama pada masingmasing baris menunjukkan tidak ada perbedaan yang

    nyata menurut uji nilai tengah Duncan taraf nyata 5 %. K1 = Perlakuan kadar air 40

    %, K2 = Perlakuan kadar air 60 % dan K3 = Perlakuan kadar air 80 %.

    Indeks Luas Daun (ILD), Specif ic Leaf Area(SLA)Tanaman dengan perlakuan kadar air 80 % memiliki nilai ILD yang lebih

    besar daripada kadar air 60 % dan 40 %. Jumlah daun yang lebih banyak pada

    tanaman dengan perlakuan kadar air 80 % mengakibatkan nilai ILD yang semakin

    besar. Nilai ILD semakin rendah seiring dengan penurunan jumlah kadar air.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    31/47

    18

    Jumlah daun yang banyak akan meningkatkan luasan lahan yang tertutup daun,

    sehingga nilai ILD akan semakin besar.

    Nilai ILD tanaman terus meningkat dengan bertambahnya umur tanaman.

    Saat tanaman memasuki masa panen nilai ILD akan mulai menurun. Menurunnya

    nilai ILD disebabkan karena jumlah daun yang mulai berkurang karena mulaimenguning dan gugur.

    Nilai ILD pada perlakuan kadar air 80 % dan kadar air 60 % terus

    meningkat hingga pada saat tanaman memasuki umur 9 MST nilai ILD mulai

    menurun. Nilai ILD pada perlakuan kadar air 40 % sudah mulai mengalami

    penurunan pada saat tanaman memasuki umur 7 MST. Pemberian kadar air yang

    lebih sedikit daripada perlakuan lain mengakibatkan tanaman pada perlakuan

    kadar air 40 % lebih cepat mengalami stres air sehingga gugurnya daun

    berlangsung lebih cepat.

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    1

    1.2

    1.4

    1.6

    0 2 4 6 8 10 12

    IndeksLuasDaun

    (ILD)

    MST Gambar 10 Indeks luas daun rata-rata semua ulangan pada kondisi kadar air 80 %

    (), kadar air 60 % () dan kadar air 40 % ()

    Specific Leaf Area(SLA) merupakan nilai yang menggambarkan ketebalan

    suatu daun. Nilai SLA yang semakin besar mengindikasikan daun semakin tipis

    (Sutoro 2008). Nilai SLA (Gambar 11) pada tanaman kedelai cenderung berubah-

    ubah. Pada tanaman dengan perlakuan kadar air 80 % dan 60 % nilai SLA

    cenderung naik kemudian turun setelah mencapai nilai SLA tertinggi. Berbeda

    pada tanaman dengan kadar air 40 % nilai SLA cenderung naik kemudian turunkembali, namun saat memasuki masa panen nilai SLA kemudian naik kembali

    hingga mencapai nilai tertingginya.

    Tanaman kedelai dengan kadar air yang semakin rendah, tingkat stres airnya

    akan semakin tinggi. Hal ini akan berpengaruh secara langsung terhadap

    pertumbuhan tanaman kedelai. Tanaman kedelai yang mengalami stres air secara

    langsung dapat menyebabkan penurunan turgor. Tekanan turgor ini sangat

    berperan dalam menentukan ukuran tanaman, berpengaruh terhadap perbanyakan

    sel tanaman, membuka dan menutupnya stomata tanaman dan perkembangan

    daun (Islami dan Utomo 1985). Sehingga tanaman kedelai dengan kadar air yang

    lebih rendah akan mengakibatkan daun tanaman cenderung menjadi lebih tipis

    dibandingkan tanaman dengan kadar air yang lebih tinggi.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    32/47

    19

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    350

    400

    0 2 4 6 8 10 12

    SpecificLeafArea

    SLA(cm2/gram

    )

    MST

    Gambar 11 Specific Leaf Area (SLA) rata-rata semua ulangan pada kondisi

    kadar air 80 % (), kadar air 60 % ( ) dan kadar air 40 %

    (- - - -)

    Karakteristik morfologis tanaman kedelai seperti ketebalan daun merupakan

    karakter tanaman yang diduga mempengaruhi tingkat produktivitas karena dapat

    mempengaruhi proses fotosintesis (Sutoro 2008). SLA sebagai indikator ketebalan

    daun menunjukkan semakin tebal daun cenderung menghasilkan biji yang banyak

    (Aggarwal 1995 dalam Sutoro 2008).

    Produktivitas Tanaman Kedelai

    Perlakuan kadar air berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman kedelai

    pada setiap perlakuan. Produksi tanaman kedelai berbanding lurus dengan

    peningkatan kadar air. Tanaman kedelai pada kadar air 80 % memiliki nilai

    produksi yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi kadar air lainnya.

    Produksi yang rendah pada kadar air 40 % dan 60 % diakibatkan kurangnya air

    yang akan menghambat proses fotosintesis pada saat pengisian polong tanaman.

    Fachruddin (2000) mengatakan bahwa fase pembentukan polong dan pengisian

    biji memerlukan ketersediaan air yang mencukupi. Jika ketersediaan air tersebutmencukupi akumulasi fotosintat di polong tanaman kedelai akan berlangsung

    dengan baik. Ketersediaan air yang tidak terjamin juga merupakan salah satu

    penyebab merosotnya panen dan luas pertanaman kedelai karena kedelai termasuk

    tanaman yang tidak tahan kekeringan (Fagi dan Tangkuman 1985)

    Menurut Badan Pelatihan dan Pengembangan Pertanian Republik Indonesia

    potensi produktivitas tanaman kedelai varietas Galunggung sekitar 1.5 ton/ha.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi produksi tanaman kedelai pada

    perlakuan kadar air 80% adalah 0.81 ton/ha atau sekitar 53.7% dari potensi

    produktivitas Badan Litbang Pertanian RI. Hal ini terjadi karena ada pengaruh lain

    seperti serangan hama penghisap polong (Riptortis Lincearis) pada saat masa

    pembentukkan polong yang menyebabkan produktivitas kedelai tidak mencapaikondisi maksimal.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    33/47

    20

    0

    0.1

    0.2

    0.3

    0.4

    0.5

    0.6

    0.7

    0.8

    0.9

    0 15 30 45 60 75 90

    HasilPanen(ton/ha)

    KAT (%)

    Gambar 12 Grafik produksi tanaman kedelai pada kadar air 80 % (), kadar air60 % () dan kadar air 40% ()

    Tabel 6 Produksi tanaman kedelai pada masing-masing perlakuan

    PerlakuanPanen (ton/ha)

    Hasil Potensi*

    K1 0.28

    1.5K2 0.47

    K3 0.81Keterangan : *potensi produksi kedelai varietas galunggung menurut badan litbang pertanian

    (www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/277/). K1 = Perlakuan kadar air 40 %,

    K2 = Perlakuan kadar air 60 % dan K3 = Perlakuan kadar air 80 %.

    SIMPULAN DAN SARAN

    Simpulan

    Perlakuan kadar air pada pada masing-masing tanaman kedelai memberikan

    hasil yang berbeda nyata terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Semakin sedikit

    kadar air yang tersedia pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai akan semakin

    menurun. Tanaman yang mendapat perlakuan kadar air mendekati maksimum dari

    air tersedia (kadar air 80 %) menghasilkan tinggi tanaman, jumlah daun, berat

    kering total tanaman, dan produksi yang lebih besar dibandingkan denganperlakuan kadar air yang lain. Proses fotosintesis yang terganggu akibat

    berkurangnya ketersediaan air menyebabkan pertumbuhan dan produksi kedelai

    pada kadar air yang lebih rendah menjadi berkurang. Selain itu serangan hama

    juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman kedelai

    tersebut menjadi rendah.

    http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/277/http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/277/http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/277/http://www.litbang.deptan.go.id/varietas/one/277/
  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    34/47

    21

    Saran

    Pengukuran suhu harus dilakukan karena hal tersebut berkaitan langsung

    dengan perkembangan tanaman. Perlu dilakukannya pengukuran kadar air tanah

    sebagai perlakuan kontrol untuk mengetahui tingkat kadar air yang lebih baik.Upaya pengendalian hama dan penyakit serta pemeliharaan tanaman harus lebih

    diperhatikan agar pertumbuhan dan produktivitasnya lebih optimal.

    DAFTAR PUSTAKA

    Adisarwanto T, Wudianto R. 1999.Meningkatkan Hasil Panen Kedelai di Lahan

    Sawah, Kering dan Pasang Surut. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

    Adisarwanto T. 2005.Kedelai. Jakarta(ID): Penebar Swadaya.Adisarwanto T. 2008.Budidaya Kedelai Tropika. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

    Aggarwal PK. 1995. Plant type designs for increased yield potential of irrigated

    rice- simulation analysis. In PK Aggarwal RB,Mattews MJ. Kroff HH van

    Laar (Eds). SARP Research Proceedings. IRRI. Los Banos. p.59-66.Di dalam

    Sutoro N, Dewi M, Setyowati. 2008. Hubungan Sifat Morfologis Tanaman

    dengan Hasil Kedelai.Bogor (ID): Balai Penelitian Tanaman Pangan. Vol 27.

    No.3.

    Arsyad DM, Mahyuddin S. 1995. Kedelai Sumber Pertumbuhan dan Produksi

    dan Teknik Budidaya. Bogor (ID):Badan Litbang Pertanian, Puslitbangtan.

    [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Padi, Jagung dan Kedelai (Angka

    Sementara Tahun 2012). Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.[Deptan] Departemen Pertanian. 2006. Sifat Fisik Tanah dan Metode Analisisnya.

    Kurnia U, Fahmuddin A, Abdurachman A, Dariah A, editor. Bogor(ID) : Balai

    Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian.

    Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 2013. Pedoman Teknis Pengelolaan

    Produksi Kedelai tahun 2013. Jakarta (ID): Kementrian Pertanian.

    Doorenbos J, Kassam AH. 1979. Yield Response to Water. FAO Irrigation and

    DrainagePaper 33. Rome (IT): FAO

    Estiningtyas W, Irianto G. 1994. Akumulasi satuan panas dalam budidaya

    tanaman kedelai di Lombok, Nusa Tenggara Barat.Jurnal Agromet Vol. X no 1

    dan 2.

    Fachruddin L.2000.Budidaya Kacang-Kacangan.Jakarta (ID): Kanisius.

    Fagi AM, Tangkuman F. 1985. Pengelolaan Air untuk Pertanaman

    Kedelai.Bogor (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat

    Penelitiandan Pengembalian Tanaman Pangan.

    Fewless G. 2006. Phenology. Di dalam Yulia ND. 2007. Kajian fenologi fase

    pembungaan dan pembuahan Paphiopedilum glaucophyllum J.J.Sm. var

    glaucophyllum.J Biodivers. 8(1):58-62.

    Hanafiah KA. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta (ID): Rajawali Pers.

    Handoko. 1994.Dasar Penyusunan dan Aplikasi Model Simulasi Komputer untukPertanian. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

    Harto S. 2000. Hidrologi Teori Masalah Penyelesaian. Jakarta (ID): PT.Gramedia.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    35/47

    22

    Hasibuan. 1981. Ilmu Tanah Umum. Medan (ID): Fakultas Pertanian Universitas

    Sumatera Utara

    Hidayat O. 1993. Morfologi Tanaman Kedelai. Bogor (ID): Dalam buku Kedelai

    cetakan ke-2 Badan Litbang Pertanian, Puslitbangtan.

    Islami T, Utomo WH. 1995.Hubungan Tanah, Air dan Tanaman. Semarang (ID):IKIP Semarang Press.

    Kumar A, Pandey, Shekh AM, Kumar M. 2008. Growth and yield response of

    soybean (Glycine max l.) in relation to temperature, phostoperiod and sunshine

    duration at anand, Gujarat, India.American-Eurasian Journal of Agronomy 1

    (2):45-50

    Lubis MY, Pitono J, Wahid P. (1999). Pengaruh cekaman air terhadap

    pertumbuhan dan produksi pada tanaman jambu mente. Jumal Penelitian

    Tanaman Industri, 5(1), 1-7. Dalam Saras Winarbawa. 2000. Pengaruh Kadar

    Air Tanah Terhadap Pertumbuhan dan Produksi dua Tipe Kapolaga

    Sabrang.Buletin Agronomi (28)(1) 1-8.

    Madjid A. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bahan Ajar Online [Internet]. DiacuFeb 21 2013]. Tersedia pada http://dasar2ilmutanah.com/2009/04/ fisika-tanah-

    bagian-6-air-tanah-dan.html. Fakultas Pertanian Unsri & Program Studi Ilmu

    Tanaman, Program Magister (S2), Program Pascasarjana, Universitas

    Sriwijaya.

    Pramono, Ratresni E, Kamal M, Nurmauli N. 1993. Evaluasi daya tahan kering

    berbagai genotipe kedelai (Glycine max (L.) Merr) melalui uji percobaan dan

    pertumbuhan vegetatif. J. Peng. Pengh. Wil. Lahan Kering 12; 28 38. Didalam Nurhayati. 2009. Pengaruh Cekaman Air Pada Dua Jenis Tanah

    Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kedelai (Glycine max (L.) Merril. Aceh

    (ID): Fakultas Pertanian Unsyiah Aceh.Prawiranata W, Harran P, Tjondronegoro P. 1981. Dasar-dasar Fisiologi

    Tumbuhan Jilid I.Bogor (ID): Departemen Botani, Fakultas PertanianInstitut Pertanian Bogor.

    Rukmana R, Yuniarsih Y. 1996.Kedelai Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta

    (ID): Kanisius.Sitompul SM, Guritno B. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta (ID):

    UGM PressSumarsono. 2008. Analisis Kuantitatif Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Soy

    beans).Semarang (ID): Fakultas Peternakan Universitas Diponegoro.

    Suprapto. 1999.Bertanam Kedelai. Jakarta (ID): Penebar Swadaya.

    Sutoro N, Dewi M, Setyowati. 2008. Hubungan Sifat Morfologis Tanaman

    dengan Hasil Kedelai. Bogor (ID): Balai Penelitian Tanaman Pangan. Vol 27.

    No.3.

    Syahbudin H, Irsal L . 2002. Kadar air tanah, iklim mikro, dan hasil tanaman

    kedelai dengan waktu naungan dan pemberian air berbeda. Jurnal Agromet 16

    (1 dan 2) : 25-36 , 2002

    Tangkuman F. 1974.Bercocok Tanam Kedelai.Bogor (ID):LP.

    Wawan IA. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max(L.) Merill).[skripsi].

    Bandung(ID). Universitas Padjadjaran.

    Wayan IS. 1997. Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut.Jakarta (ID):

    Balitbang Pertanian.

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    36/47

    23

    LAMPIRAN

    Lampiran 1 Data analisis contoh fisika tanah Balai Penelitian Tanah

    Lampiran 2 Data agronomi 3 MST

    Perlakuan Tinggi Jumlah daun Daun Batang Akar BuahBB BK BB BK BB BK BB BK

    K1U1 34 12 3.2 1.5 4.8 1.3 0.6 0.5

    0 0

    K1U1.2 36 12 3.3 1.2 4.8 1.2 0.6 0.4

    K1U2 37 10 3.5 1.2 4.8 1.3 0.7 0.6

    K1U2.2 36 12 3.1 1.2 4.8 1.3 0.6 0.5

    K1U3 36 9 3.3 1.2 4.9 1.2 0.7 0.5

    K1U3.2 35 12 3.4 1.3 4.9 1.3 0.8 0.6

    K2U1 39 12 3.8 2.2 5.8 1.5 0.9 0.6

    K2U1.2 36 12 3.6 1.9 5.7 1.4 0.8 0.6

    K2U2 36 12 4.3 2.4 5.9 1.5 0.9 0.7K2U2.2 37 12 4.2 2.2 6.1 1.5 0.8 0.7

    K2U3 38 15 3.9 1.9 6.2 1.6 0.8 0.8

    K2U3.2 36 12 3.7 1.9 5.9 1.5 0.9 0.7

    K3U1 41 23 5.2 2.7 7.4 2.1 1.4 1.0

    K3U1.2 40 19 5.1 2.6 7.4 2.3 1.5 1.2

    K3U2 43 22 5.1 2.7 7.5 2.4 1.4 1.2

    K3U2.2 43 19 4.9 2.4 6.8 2.2 1.4 1.3

    K3U3 42 23 5.2 2.9 7.6 2.5 1.5 1.3

    K3U3.2 42 19 4.7 2.7 7.6 2.5 1.6 1.3

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    37/47

    24

    Keterangan : K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan kadar air tanah 60 %, K3 =

    Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken, Un.2 = Ulangan ke-n tanamanke-2, BK = Berat kering, BB = Berat Basah.

    Lampiran 3 Data agronomi 5 MST

    Perlakuan Tinggi Jumlah daunDaun Batang Akar Buah

    BB BK BB BK BB BK BB BK

    K1U1 41 15 4.2 2.2 5.5 1.6 1.2 0.8 1.0 0.6

    K1U1.2 39 15 4.4 2.2 5.5 1.6 1.2 0.9 1.0 0.5

    K1U2 43 18 4.9 2.4 5.7 1.7 1.4 0.9 0.9 0.5

    K1U2.2 42 15 4.5 2.3 5.5 1.6 1.3 1.0 0.9 0.6

    K1U3 40 17 5.2 2.4 5.6 1.7 1.3 0.9 1.0 0.5

    K1U3.2 40 16 5.2 2.5 5.4 1.5 1.2 0.8 0.9 0.6

    K2U1 44 24 5.7 3.5 6.8 2.5 1.9 1.3 1.5 0.9K2U1.2 46 20 5.6 3.5 6.6 2.7 1.7 1.0 1.5 1.1

    K2U2 46 26 5.8 3.6 7.2 2.9 2.1 1.4 1.6 1.0

    K2U2.2 45 24 5.7 3.6 6.5 2.5 2.4 1.4 1.6 1.2

    K2U3 45 26 6.4 4.1 7.3 2.7 1.8 1.1 1.6 1.1

    K2U3.2 43 22 5.5 3.5 7.1 2.9 2.3 1.5 1.6 1.1

    K3U1 54 43 7.9 5.1 8.4 3.8 2.8 1.5 2.4 1.4

    K3U1.2 54 30 7.7 4.8 8.5 3.9 3.1 1.5 2.6 1.5

    K3U2 56 36 8.3 5.1 8.8 4.1 3.1 1.6 2.4 1.5

    K3U2.2 55 30 7.8 5.0 8.7 4.2 3.0 1.5 2.4 1.4

    K3U3 50 35 7.5 5.2 8.0 3.6 2.7 1.5 2.7 1.7K3U3.2 57 30 7.9 5.1 8.3 3.7 3.5 1.7 2.7 1.6

    Keterangan : K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan kadar air tanah 60 %, K3 =

    Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken, Un.2 = Ulangan ke-n tanamanke-2, BK = Berat kering, BB = Berat Basah.

    Lampiran 4 Data agronomi 7 MST

    Perlakuan Tinggi Jumlah daunDaun Batang Akar Buah

    BB BK BB BK BB BK BB BK

    K1U1 46 37 10.4 3.4 11.6 3.4 3.1 1.4 8.3 1.3

    K1U1.2 47 23 8.3 2.9 9.7 3.1 3.3 1.4 7.7 1.2

    K1U2 45.5 28 8.4 3.0 10.2 3.3 2.4 1.0 7.4 1.1

    K1U2.2 41 23 9.6 3.0 10.5 3.7 2.8 1.2 8.1 1.2

    K1U3 42 31 9.7 4.2 11.3 3.4 2.9 1.3 7.8 1.2

    K1U3.2 43 28 8.5 2.6 9.9 3.2 2.9 1.3 7.8 1.3

    K2U1 56 47 12.4 4.6 14.2 3.9 4.3 1.8 12.0 2.5

    K2U1.2 57 39 11.7 4.2 14.5 3.9 4.5 1.7 13.9 3.1

    K2U2 62 48 13.2 4.7 14.6 3.9 4.5 1.7 12.9 2.8

    K2U2.2 60 41 11.4 4.2 15.7 4.0 4.3 1.7 12.8 2.8

    K2U3 58 49 13.8 4.9 14.8 4.0 4.3 1.7 12.7 3.1K2U3.2 58 37 10.8 4.1 14.2 2.9 4.1 1.8 14.2 3.7

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    38/47

    25

    K3U1 66 77 15.7 6.5 16.9 6.1 4.6 2.0 26.2 7.4

    K3U1.2 68 50 14.9 6.5 15.8 5.9 4.3 1.8 27.3 7.7

    K3U2 65 55 14.2 6.3 16.3 5.0 4.6 2.0 23.1 6.5

    K3U2.2 65 46 13.9 6.4 16.4 6.1 4.7 2.1 25.6 7.2

    K3U3 68 58 16.4 6.9 17.2 6.7 4.4 2.2 25.4 7.3

    K3U3.2 69 49 13.6 6.3 16.6 6.4 4.8 2.2 26.4 7.4

    Keterangan : K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan kadar air tanah 60 %, K3 =

    Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken, Un.2 = Ulangan ke-n tanamanke-2, BK = Berat kering, BB = Berat Basah.

    Lampiran 5 Data agronomi 9 MST

    Perlakuan Tinggi Jumlah daunDaun Batang Akar Buah

    BB BK BB BK BB BK BB BK

    K1U1 48 37 8.4 3.3 8.0 2.4 1.9 1.1 18.7 4.4K1U1.2 48 24 8.1 3.2 6.9 1.5 1.5 1.0 12.5 2.4

    K1U2 51 38 8.5 3.2 6.8 1.6 1.8 0.7 10.7 2.3

    K1U2.2 50 28 8.5 3.5 7.2 2.6 1.0 0.8 17.8 2.6

    K1U3 49 41 8.9 3.2 9.6 3.0 2.7 1.3 16.8 3.0

    K1U3.2 54 26 8.8 3.7 9.3 3.0 1.5 1.0 16.3 3.2

    K2U1 63 47 18.5 10.4 18.6 7.2 4.5 1.9 30.2 8.4

    K2U1.2 62 52 17.7 9.2 19.6 7.8 5.3 2.4 32.5 8.7

    K2U2 66 55 17.7 9.2 18.4 7.0 4.6 1.7 28.3 7.6

    K2U2.2 67 64 17.7 9.6 18.3 7.1 4.4 2.1 29.6 7.9

    K2U3 69 76 18.6 9.5 16.5 6.8 4.1 1.4 24.6 6.9K2U3.2 66 51 17.9 9.8 16.6 6.8 5.3 2.3 30.2 8.3

    K3U1 73 86 21.6 11.5 24.8 9.6 5.0 2.8 47.0 13.8

    K3U1.2 72 59 21.8 10.7 25.7 9.8 5.7 3.2 48.4 13.8

    K3U2 72 65 22.3 12.7 26.3 10.3 5.1 3.0 49.4 14.2

    K3U2.2 73 57 20.4 10.2 23.6 9.6 5.4 3.2 47.7 12.7

    K3U3 72 94 21.5 10.5 21.8 9.5 4.7 2.3 40.3 11.6

    K3U3.2 74 62 21.5 10.5 24.8 9.8 5.8 3.5 42.9 11.2

    Keterangan : K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan kadar air tanah 60 %, K3 =

    Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken, Un.2 = Ulangan ke-n tanamanke-2, BK = Berat kering, BB = Berat Basah.

    Lampiran 6 Data agronomi 11 MST

    Perlakuan Tinggi Jumlah daunDaun Batang Akar Buah

    BB BK BB BK BB BK BB BK

    K1U1 51 24 6.4 1.3 7.4 2.6 1.3 48.0 19.3 5.8

    K1U1.2 53 16 5.9 1.2 6.2 2.3 1.4 0.9 20.1 5.6

    K1U2 50 23 5.8 1.1 7.3 2.4 1.3 50.0 18.7 5.5

    K1U2.2 51 21 6.5 1.4 6.7 2.6 1.6 1.0 19.8 5.1

    K1U3 52 16 4.6 0.9 6.9 2.2 1.3 54.0 18.5 5.4K1U3.2 53 18 6.5 1.3 7.2 2.8 1.5 1.0 19.4 5.3

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    39/47

    26

    K2U1 67.7 53 16.5 8.8 19.5 8.9 3.2 62.0 32.0 7.7

    K2U1.2 68 36 16.6 8.6 21.0 9.0 4.6 2.3 30.3 7.6

    K2U2 65 50 14.8 8.8 20.1 9.0 3.1 67.0 26.5 7.9

    K2U2.2 65 40 16.0 8.4 21.1 9.2 5.2 2.6 29.5 7.4

    K2U3 58.2 43 15.8 8.3 18.4 8.5 3.0 66.0 30.6 7.1

    K2U3.2 63 34 15.8 8.2 19.9 8.4 4.9 2.4 29.4 8.2

    K3U1 75 63 17.7 9.4 28.3 9.9 11.2 72.0 50.2 14.9

    K3U1.2 76 43 18.5 9.8 27.3 9.5 10.8 4.9 60.0 19.3

    K3U2 75 43 16.8 9.4 26.3 9.7 10.8 73.0 57.4 17.8

    K3U2.2 77 39 17.2 8.5 28.6 10.4 11.6 4.9 58.4 18.3

    K3U3 74 55 17.5 9.4 25.8 8.3 10.4 74.0 49.3 13.8

    K3U3.2 75 33 17.0 7.9 28.3 9.9 10.4 4.5 57.4 17.7

    Keterangan : K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan kadar air tanah 60 %, K3 =

    Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken, Un.2 = Ulangan ke-n tanaman

    ke-2, BK = Berat kering, BB = Berat Basah.

    Lampiran 7 Data penambahan air (ml) pada masing-masing perlakuan dan

    ulangan

    HST K1U1 K1U2 K1U3 K2U1 K2U2 K2U3 K3U1 K3U2 K3U3

    20-05-13 78 81 86 48 53 90 175 166 168

    22-05-13 79 71 77 99 113 103 174 169 182

    24-05-13 85 82 84 91 97 104 148 142 171

    26-05-13 82 71 82 115 113 93 161 138 149

    28-05-13 78 77 83 100 89 103 136 145 166

    30-05-13 77 90 85 105 94 93 142 163 169

    01-06-13 89 92 89 105 93 102 154 149 136

    03-06-13 93 97 96 90 107 112 136 151 151

    05-06-13 83 92 95 104 96 109 156 139 155

    07-06-13 79 85 87 95 95 94 155 153 144

    09-06-13 91 95 99 91 99 93 148 140 146

    11-06-13 81 76 80 95 93 112 153 144 138

    13-06-13 96 95 99 111 112 94 146 150 152

    15-06-13 78 87 76 105 100 94 138 140 167

    17-06-13 93 90 87 92 88 113 167 162 147

    19-06-13 98 97 93 106 99 106 156 140 14521-06-13 94 103 92 116 101 118 144 141 149

    23-06-13 89 92 87 101 106 104 150 159 167

    25-06-13 92 89 85 92 104 95 154 143 151

    27-06-13 78 92 86 95 112 94 148 162 169

    29-06-13 77 86 85 111 92 100 154 148 150

    01-07-13 91 77 66 116 105 94 159 150 172

    03-07-13 86 85 71 102 106 98 136 158 136

    05-07-13 73 82 81 90 93 105 136 132 143

    07-07-13 91 94 93 108 109 85 149 140 142

    09-07-13 79 98 94 85 95 91 134 139 156

    11-07-13 86 95 74 97 87 87 166 159 14613-07-13 80 89 88 96 105 99 145 130 167

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    40/47

    27

    15-07-13 82 103 83 96 105 87 174 161 165

    17-07-13 85 84 92 107 115 108 135 140 145

    19-07-13 72 87 76 96 98 99 139 158 166

    21-07-13 88 87 96 104 106 112 168 161 150

    23-07-13 76 85 91 89 105 99 142 156 16025-07-13 75 94 83 106 91 95 170 168 167Keterangan : HST = Hari setelah tanam, K1 = Perlakuan kadar air tanah 40 %, K2 = Perlakuan

    kadar air tanah 60 %, K3 = Perlakuan kadar air tanah 80 %, Un = Ulangan ken

    Lampiran 8 Data perhitungan akumulasi panas

    Tanggal HST

    Akumulasi PanasFase Perkembangan

    pada kadar air (%)

    T

    (0C)

    Tb

    (0C)

    SP

    (0C)

    AP

    (C0d)s 40 60 80

    01-05-13 0 26.2 10 16.2 16.2 0.01 PENANAMAN

    02-05-13 1 26 10 16 32.2 0.02 VE

    03-05-13 2 26.8 10 16.8 49 0.04

    04-05-13 3 27.3 10 17.3 66.3 0.05

    05-05-13 4 27.3 10 17.3 83.6 0.06

    06-05-13 5 27.2 10 17.2 100.8 0.08 VC

    07-05-13 6 26.7 10 16.7 117.5 0.09

    08-05-13 7 26.5 10 16.5 134 0.10

    09-05-13 8 26 10 16 150 0.11 V1

    10-05-13 9 26.2 10 16.2 166.2 0.1211-05-13 10 26.1 10 16.1 182.3 0.14

    12-05-13 11 25.6 10 15.6 197.9 0.15

    13-05-13 12 25.5 10 15.5 213.4 0.16

    14-05-13 13 26.1 10 16.1 229.5 0.17 V2

    15-05-13 14 25.9 10 15.9 245.4 0.18

    16-05-13 15 26.4 10 16.4 261.8 0.20

    17-05-13 16 25.9 10 15.9 277.7 0.21

    18-05-13 17 27.2 10 17.2 294.9 0.22

    19-05-13 18 26.1 10 16.1 311 0.23 V3

    20-05-13 19 26.4 10 16.4 327.4 0.24

    21-05-13 20 26.7 10 16.7 344.1 0.26

    22-05-13 21 26.3 10 16.3 360.4 0.27

    23-05-13 22 25.3 10 15.3 375.7 0.28

    24-05-13 23 26.8 10 16.8 392.5 0.29

    25-05-13 24 25.5 10 15.5 408 0.30

    26-05-13 25 25.7 10 15.7 423.7 0.32

    27-05-13 26 25.5 10 15.5 439.2 0.33

    28-05-13 27 25.5 10 15.5 454.7 0.34 R1

    29-05-13 28 26.4 10 16.4 471.1 0.3530-05-13 29 25.6 10 15.6 486.7 0.36

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    41/47

    28

    31-05-13 30 26.1 10 16.1 502.8 0.37

    01-06-13 31 26.5 10 16.5 519.3 0.39

    02-06-13 32 26.1 10 16.1 535.4 0.40

    03-06-13 33 25.6 10 15.6 551 0.41

    04-06-13 34 27.2 10 17.2 568.2 0.42

    05-06-13 35 26.6 10 16.6 584.8 0.44

    06-06-13 36 25.3 10 15.3 600.1 0.45

    07-06-13 37 26.3 10 16.3 616.4 0.46

    08-06-13 38 26.8 10 16.8 633.2 0.47

    09-06-13 39 27.4 10 17.4 650.6 0.49

    10-06-13 40 26.1 10 16.1 666.7 0.50

    11-06-13 41 25.5 10 15.5 682.2 0.51

    12-06-13 42 25.4 10 15.4 697.6 0.52

    13-06-13 43 25.5 10 15.5 713.1 0.5314-06-13 44 26.5 10 16.5 729.6 0.54

    15-06-13 45 27.4 10 17.4 747 0.56

    16-06-13 46 27.6 10 17.6 764.6 0.57

    17-06-13 47 25.6 10 15.6 780.2 0.58

    18-06-13 48 26.3 10 16.3 796.5 0.59

    19-06-13 49 26.4 10 16.4 812.9 0.61

    20-06-13 50 26.3 10 16.3 829.2 0.62

    21-06-13 51 26.4 10 16.4 845.6 0.63

    22-06-1352

    26.710 16.7 862.3 0.6423-06-13 53 27 10 17 879.3 0.66

    24-06-13 54 26.5 10 16.5 895.8 0.67 R3

    25-06-13 55 27.2 10 17.2 913 0.68

    26-06-13 56 25.5 10 15.5 928.5 0.69

    27-06-13 57 25.8 10 15.8 944.3 0.70

    28-06-13 58 25.7 10 15.7 960 0.72

    29-06-13 59 26.2 10 16.2 976.2 0.73

    30-06-13 60 26.2 10 16.2 992.4 0.74

    01-07-13 61 26.5 10 16.5 1008.9 0.75

    02-07-13 62 25.6 10 15.6 1024.5 0.76

    03-07-13 63 25 10 15 1039.5 0.78

    04-07-13 64 23.2 10 13.2 1052.7 0.79

    05-07-13 65 24.3 10 14.3 1067 0.80 R5

    06-07-13 66 25.6 10 15.6 1082.6 0.81

    07-07-13 67 25.2 10 15.2 1097.8 0.82

    08-07-13 68 25.3 10 15.3 1113.1 0.83

    09-07-13 69 24.6 10 14.6 1127.7 0.84

    10-07-13 70 24.9 10 14.9 1142.6 0.85

    11-07-13 71 24.6 10 14.6 1157.2 0.8612-07-13 72 25.5 10 15.5 1172.7 0.87

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    42/47

    29

    13-07-13 73 24.5 10 14.5 1187.2 0.89

    14-07-13 74 25.4 10 15.4 1202.6 0.90

    15-07-13 75 24.9 10 14.9 1217.5 0.91

    16-07-13 76 26 10 16 1233.5 0.92

    17-07-13 77 25.2 10 15.2 1248.7 0.93

    18-07-13 78 26 10 16 1264.7 0.94

    19-07-13 79 26.1 10 16.1 1280.8 0.96

    20-07-13 80 25.4 10 15.4 1296.2 0.97

    21-07-13 81 25.8 10 15.8 1312 0.98

    22-07-13 82 23.7 10 13.7 1325.7 0.99

    23-07-13 83 25.3 10 15.3 1341 1.00 R8

    Keterangan : HST = hari setelah tanam, T = suhu udara rata-rata harian (BMKG), Tb = suhu dasar,SP = satuan panas, AP = akumulasi panas, s = proporsi satuan panas terhadap

    akumulasi panas dan nilai AP yang dicetak merah merupakan akumulasi panas tiap

    fase perkembangan

    Lampiran 9 Kondisi umum selama penelitian

    (a) Benih kedelai varietas galunggung (b) Pupuk kandang

    (c) Rhizomax (legin) (d) Petak perlakuan

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    43/47

    30

    (e)

    Tanaman kedelai umur 3 HST (f)

    Tanaman kedelai umur 9 HST

    (g) Tanaman kedelai umur 12 HST (h) Tanaman kedelai umur 15 HST/ 2

    MST

    (i) Tanaman kedelai umur 23 HST /

    3 MST(j) Kedelai mulai berbunga 30 HST/ 4

    MST

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    44/47

    31

    (k) Tanaman

    kedelai umur 5 MST

    (l) Tanaman

    kedelai umur 7 MST

    (m)Tanaman kedelai umur 9 MST (n) Tanaman kedelai umur 11 MST

    (o) Lahan penelitian (p) Hasil panen kedelai

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    45/47

    32

    Lampiran 10 Grafik penambahan air pada kadar air 40%

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Penambahan

    V

    olumeair(ml)

    Hari Setelah Tanam

    Ulangan 1

    Ulangan 2

    Ulangan 3

    Lampiran 11 Grafik penambahan air pada kadar air 60%

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Penambahan

    Volumeair(ml)

    Hari Setelah Tanam

    Ulangan 1Ulangan 2

    Ulangan 3

    (q)

    Hama penghisap polong (Riptortis

    Lincearis)

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    46/47

    33

    Lampiran 12 Grafik penambahan air pada kadar air 80%

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    300

    0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

    Penambahan

    Volumeair(ml)

    Hari Setelah Tanam

    Ulangan 1

    Ulangan 2

    Ulangan 3

  • 7/25/2019 PENGARUH KADAR AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN KEDELAI

    47/47