makalah kedelai

22
USAHATANI TANAMAN KEDELAI MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pertanian Tropika Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember Disusun Oleh Kelompok 3 1. Indah Tri Q. (141510601064) 2. M. Viki A. (141510601089) 3. Nurul Laili (141510601093) 4. Bethari Brilianti (141510601096) 5. Arruman Fathir S (141510601097)

Upload: dhevi-dwi

Post on 19-Dec-2015

40 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KEDELAI

USAHATANI TANAMAN KEDELAI

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Pertanian TropikaProgram Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember

Disusun Oleh

Kelompok 3

1. Indah Tri Q. (141510601064)

2. M. Viki A. (141510601089)

3. Nurul Laili (141510601093)

4. Bethari Brilianti (141510601096)

5. Arruman Fathir S (141510601097)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: MAKALAH KEDELAI

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya alam yang

melimpah dan beranekaragam. Sumberdaya alam ini terdiri dari hewan,

tumbuhan, perikanan dan kondisi lahan yang subur. Sumberdaya ini sebagian

besar digunakan dalam bidang pertanian. Pembangunan di sektor pertanian dapat

memperluas lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan petani, peternak dan

pekebun serta mendorong pemerataan pembangunan daerah dengan tetap

memperhatikan kelestarian sumberdaya alamnya.

Dalam bidang pertanian, rata – rata tanaman yang dibudidayakan oleh

masyarakat adalah tanaman pangan, karena jumlah penduduk yang semakin

meningkat yang akan mengakibatkan kebutuhan pangan yang meningkat pula.

Namun tidak menutup kemungkinan banyak petani yang menaman tanaman jenis

palawija seperti kedelai. Kedelai adalah salah satu tanaman pangan yang

diusahakan oleh sebagian penduduk di Indonesia. Kedelai (Glycine max (L)

Merril) merupakan salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan

dasar kebanyakan makanan di Asia Timur seperti kecap, tahu dan tempe.

Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini mulai dibudidayakan 3500 tahun

yang lalu di Asia Timur. Pada tahun 1750 tanaman ini sudah mulai di kenal

sebagai bahan makanan dan pupuk hijau di Indonesia. Kedelai yang tergolong

genus Glycine mempunyai banyak spesies yang merupakan susunan genom

diploid dengan 20 pasang kromosom antara lain Glycine clandestina, Glycine

falcata,dan Glycine tabacina.

Kedelai juga merupakan bahan pangan penting sumber protein nabati yang

dikonsumsi oleh masyarakat di dunia, sehingga kebutuhan kedelai dari tahun ke

tahun selalu meningkat. Kedelai, selain sebagai bahan makanan , juga digunakan

untuk bahan baku industri dan pakan ternak. Setiap tahun konsumsi kedelai

Indonesia mencapai 2 juta ton, sedangkan produksi hanya 1,2 juta ton. Pada tahun

2010 konsumsi kedelai Indonesia diperkirakan mencapai 2,8 juta ton, padahal

produksi hanya 1,3 juta ton (Damanik, 2013). Komoditas ini selalu di butuhkan

Page 3: MAKALAH KEDELAI

dalam jumlah banyak oleh masyarakat. Upaya peningkatan produksi kedelai dapat

dilakukan dengan cara menerapkan teknologi – teknologi baru dalam

pembudidayaan tanaman kedelai, dan dapat juga dengan cara dilakukan dengan

cara memperluas areal panen. Namun, kendala peningkatan produksi kedelai saat

ini semakin beragam. Salah satu contohnya adalah konversi lahan pertanian

menjadi lahan non pertanian. Melalui pemanfaatan sumber pertumbuhan baru,

kendala konversi lahan diharapkan dapat teratasi.

Kedelai dibudidayakan dilahan sawah maupun lahan lahan kering.

Penanamannya biasanya dilakukan pada akhir musim hujan, setalah pemanenan

tanaman padi. Umumnya budidaya tanaman kedelai menggunakan sistem tanpa

oleh tanah, yaitu hanya dengan cara me-nugal atau melubangi tanah dengan alat

yang bernama tugal. Biji dimasukan langsung kedalam lubang tanam tersebut,

pada umumnya di isi 3 biji per lubang tanam. Perawatn tanaman kedalai yang

perlu di lakukan diantaranya adalah pemupukan, pengendalian OPT, dan air.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja sarana dan prasarana usahatani tanaman kedelai di Desa

Kaliwining?

2. Bagaimana proses usahatani tanaman kedelai di Desa Kaliwining?

3. Apakah ada proses agroindustri bidang kedelai di Desa Kaliwining?

4. Bagaimana proses pemasaran hasil panen kedelai di Desa Kaliwining?

5. Bagaimana proses kelembagaan pertanian di Desa Kaliwining?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui sarana dan prasarana usahatani tanaman kedelai di Desa

Kaliwining

2. Mengetahui proses usahatani tanaman kedelai di Desa Kaliwining

3. Mengetahui ada atau tidaknya proses agroindustri bidang kedelai di Desa

Kaliwining

4. Mengetahui proses pemasaran hasil panen kedelai di Desa Kaliwining

5. Mengetahui proses kelembagaan pertanian di Desa Kaliwining

Page 4: MAKALAH KEDELAI

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Sarana dan Prasarana Pra Usahatani

Prausahatani perlu dilakukan sebelum dilakukannya usahatani tertuama

dalam budidaya tanaman kedelai. Hal – hal yang harus disiapkan sebelum

kegiatan budidaya atau yang biasa disebut dengan sarana produksi ini hukumnya

mutlak untuk dilakukan oleh para pelaku usahatani. Sarana dan prasarana ataupun

infrasutruktur yang telah di sediakan oleh pemerintah guna untuk menunjang

kegiatan pertanian masyarakat yaitu berupa tersedianya jalan raya yang

memudahkan akses dari tempat tinggal ke lahan serta mempermudah proses

distribusi saprodi maupun produk pertanian dari dan ke lahan. Adapun sarana dan

prasarana yang dibutuhkan sebelum dilakukannya usahatani adalah menyiapkan

beberapa hal diantaranya yaitu, benih, alat produksi pertanian (alsintan), modal

dan tenaga kerja.

Benih menjadi sesuatu yang wajib dan harus disiapkan dengan sebaik-

baiknya dan dengan pertimbangan yang matang, sebab setiap benih tentu memiliki

daya tumbuh dan tingkat produktivitas yang berbeda-beda. Para petani kedelai di

Desa Kaliwining ini mayoritas menggunakan benih kedelai galunggung dan

baluran. Benih galunggung memiliki beberapa kelebihan yaitu bijinya besar, dan

umur panennya cepat, akan tetapi benih ini belum memiliki label. Namun,

mayoritas petani di Desa Kaliwining memilih menggunakan benih kedelai varietas

Baluran karena dianggap memiliki keunggulan daripada yang lain.

Pengolahan tanah pada umumnya dilakukan dengan alat produksi pertanian

(alsintan) agar pengolahan dapat dilakukan secara optimal. Pada budidaya kedelai,

para petani pada umumnya menerapkan sistem olah tanah minimum Para petani

langsung menyebarkan benih pada lahan atau menggunakan sistem melubangi

tanah tidak terlalu dalam lalu meletakan benih pada lubang sebanyak 3-5 benih

kedelai.

Modal menjadi sesuatu yang penting yang harus disiapkan sebelum

memulai budidaya kedelai. Modal yang dibutuhkan bisa berasal dari pribadi dan

bisa juga dari pihak luar atau meminjam, akan tetapi modal yang digunakan

Page 5: MAKALAH KEDELAI

responden berasa dari kepemilikan pribadi. Modal tersebut digunakan untuk

memberikan upah tenaga kerja, membeli benih, dan biaya pemeliharaan tanaman

kedelai. Berikut rincian modal yang di keluarkan oleh responden untuk budidaya

kedelai :

Tenaga kerja

- 40 orang pada penanaman benih x Rp 30.000 : Rp 1.200.000

- 20 orang pada saat panen x Rp30.000 : Rp 600.000

Pestisida

- Rp 500.000/ha : Rp 500.000

Benih 50kg/Ha

@Rp10.000 x 50 : Rp 500.000

Pupuk Urea 1 kw

- Rp 180.000 : Rp 180.000

Phonska 2 kw

- @ Rp 240.000 x 2 : Rp 480.000

TSP 1 kw

- Rp 200.000 : Rp 200.000

Organik

- Rp : Rp 50.000

Total : Rp 3.710.000

Tenaga kerja yang digunakan oleh Bapak Mustapit untuk pengelolaan

usahatani tanaman kedelai berasal dari tetangga di sekitar rumah, ataupun kerabat

sendiri. Tenaga kerja yang dibutuhkan tergantung pada cara menanam benih

kedelai. Terdapat dua cara yaitu dengan cara disebar atau dengan sistem “Gejik”.

Sistem sebar yaitu dengan cara langsung menebar benih kedelai pada lahan yang

telah disediakan, cara tersebut lebih menghemat tenaga kerja, tetapi menambah

jumlah benih yang akan ditanam. Sistem “Gejik” adalah suatu cara dengan cara

melubangi tanah dengan sebatang kayu yang memiliki ujung lancip dan meletakan

sekitar 2-3 benih didalam lubang dengan jarak tana 20 cm x 20 cm. Sistem “gejik”

Page 6: MAKALAH KEDELAI

tersebut membutuhkan tenaga kerja yang lebih, namun menghemat bibit yang

digunakan. Tenaga kerja tersebut bekerja dari pukul 07.00 hingga pukul 15.00.

Upah yang diberikan perhari adalah Rp 30.000,- untuk setiap orang yang bekerja.

2.2 Budidaya

2.2.1 Penanaman

Tanah yang telah diolah dengan traktor ataupun tanah dari sisa tanaman

sebelumnya yang tidak dilakukan pengolahan tanah dengan kondisi lahan agak

basah bisa langsung dilakukan penanaman. Lahan yang akan ditanami oleh benih

kedelai pertama kali diberikan pupuk organik terlebih dahulu. Penanaman bisa

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara dilubangi dan dengan cara ditebar.

Penanaman dengan cara dilubangi dilalukan dengan menggunakan tongkat yang

runcing pada bagian bawahnya, gunanya untuk melubangi tanah yang akan

ditanami benih kedelai. Sistem tanam ini dilakukan dengan melubangi tanah

terlebih dahulu dengan menggunakan tongkat atau “gejik” dengan jarak tanam 20

x 20 cm, setelah tanah dilubangi kemudian benih kedelai dimasukkan ke dalam

lubang dengan jumlah 2-3 benih per lubang. Sistem tanam ini dirasa kurang

efisien dalam penggunaan tenaga kerja karena jumlah tenaga kerja yang

dibutuhkan mencapai 40 orang per Ha, sehingga membutuhkan biaya yang besar.

Namun, sistem tanam yang lain yaitu sistem tebar dengan cara benih kedelai

langsung di tebar secara merata ke seluruh permukaan lahan, kemudian di tutup

dengan mulsa. Pada sistem tanam ini kelebihannya yaitu tidak membutuhkan

tenaga kerja yang banyak, sehingga bisa menghemat biaya.

Waktu tanam yang baik untuk kedelai di Desa Kaliwining biasanya antara

tanggal 6 bulan Juni sampai tanggal 20 bulan Juli. Selang waktu tersebut dirasa

sangat baik dan sangat tepat untuk dilakukan penanaman kedelai karena apabila

penanaman dilakukan di akhir bulan Juli maka dirasa kurang baik dikarenakan

musimnya tidak cocok. Kedelai yang ditanam diluar dari tanggal tersebut akan

berbuah, tetapi terdaoat banyak ulat yang menyerang buah kedelai yang masuk ke

dalam buah dan menggerogoti buah itu sendiri. Hal tersebut jelas membawa

dampak yang begitu besar yaitu berkurangnya produktivitas kedelai. Salah satu

Page 7: MAKALAH KEDELAI

contoh nyata, pernah ada seorang petani yang menanam kedelai pada bulan

Agustus, dan hasilnya petani tersebut gagal panen karena banyak kedelai yang

dimasuki ulat dan polongnya habis dimakan ulat.

Sistem pengairan dilakukan dari air sungai yang mengalir dan berasal dari

beberapa titik, yaitu Dinoyo, DAM Rondo Kuning, dan Kompangan. Pada daerah

yang dialiri dari daerah Dinoyo pada umumnya dalam satu tahun menanam tiga

kali padi, karena airnya mencukupi. Namun, pada daerah dengan pengairan dari

titik DAM Rondo Kuning dan Kompangan, memiliki sistem tanam dua kali padi,

dan satu kali palawija yang mayoritas adalah kedelai. Pada umumnya kedelai

tidak membutuhkan air yang berlebihan, sehingga dapat tumbuh dimusim kemaru.

Namun apabila jika sungai tersebut kering, maka hanya dilakukan dengan

disemprotkannya air pada tanaman kedelai.

2.2.2 Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman kedelai dilakukan dengan mengontrol pengairan,

mengendalikan OPT dan melakukan pemupukan. Pengairan dilakukan dengan

mengontrol kondisi air di lahan, apabila terlalu kering dilakukan pengairan, dan

apabila ketersediaan air terlalu banyak maka dilakukan pembuangaan air. Sumber

air berasal dari 3 sumber yaitu sumber air dari Dusun Dinoyo, Dusun Gayam dan

dari Dusun Klompangan yang berupa sungai besar.

Pengendalian OPT dilakukan pertama pada saat tanaman kedelai berumur

15 hari dengan menggunakan Kondisil D, dan biasanya penyemprotan berikutnya

bersifat relatif, apabila jumlah serangan OPT dirasa masih banyak maka dilakukan

penyemprotan lagi, tetapi apabila kondisi serangan masih pada batas kewajaran

maka tidak dilakukan penyemprotan lagi, dan pada saat tanaman kedelai sudah

berbungan tanaman kembali disemprot dengan menggunakan pestisida yaitu

Kondisil B, karena kebanyakan hama yang menyerang tanaman kedelai yaitu ulat

yang menyerang bagian polong kedelai. Penyemprotan pestisida dilakukan

dengan mencampur 14 liter air dalam tangki dengan 3 tutup botol kecil atau 2

tutup botol besar pestisida. Pemupukan dilakukan dengan menggunakan 4 jenis

Page 8: MAKALAH KEDELAI

pupuk yaitu pupuk organik yang di berikan sebelum tanam, kemudian pupuk Urea

1 kw, pupuk Phonska 2 kw, dan TSP 1 kw.

2.2.3 Pemanenan

Panen dilakukan saat kedelai sudah berumur sekitar 70 – 80 hari, atau

biasanya tanaman sudah mulai berwarna kuning kecoklatan. Tanaman kedelai

dipanen dengan cara menyabit bagian batang kemudian dikumpulkan dan dijajar

disuatu tempat serta dijemur selama 3 hari kemudian dibalik. Kemudian setelah

dirasa sudah cukup kering, selanjutnya kedelai diblower untuk memisahkan

polong dengan kulitnya. Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pemanenan

sekitar 20 orang per hektar.

2.3 Agroindustri

Agroindustri atau pengolahan untuk mendapatkan seharusnya menjadi salah

satu kegiatan yang paling penting, karena untuk mendapatkan nilai tambah dari

budidaya suatu kegiatan, baik tanaman maupun ternak. Petani yang terdapat di

Desa Kaliwining, tidak melakukan proses agorindustri atau pengolahan kembali.

Kedelai yang sudah dipanen dari lahan langsung dikeringkan, setelah itu dijual ke

tengkulak dan tidak dilakukan pengolahan lebih lanjut. Tengkulak tersebut

biasanya langsung menjual hasilnya ke pabrik kedelai.

2.4 Pemasaran

Pengertian pemasaran adalah sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

memeberi kepuasan dari barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen

atau pemakai. Hal tersebut dirasa tepat mengenai pemasaran pertanian karena

mencakup perpindahan barang atau jasa mulai dari subsistem pengadaan

penyaluran input pertanian, produsen hasil pertanian, agroindustri, pedagang

pengumpul, pengecer, dan lembaga-lembaga perantara dan pemakai lainnya.hal

tesebut dapat didefinisikan sebagai sejumlah kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

member kepuasan dari barang atau jasa yang dipertukarkan kepada konsumen

atau pemakai dalam bidang pertanian, baik input maupun produk pertanian. Desa

Page 9: MAKALAH KEDELAI

Kaliwining menerapkan sistem pemasaran yang langsung dijual melalui

tengkulak.

Produk primer dari tanaman kedelai yang telah dipanen dan dikeringkan

oleh petani pada umumnya langsung dijual ke tengkulak. Keberadaan tengkulak

kedelai di Desa ini juga cukup banyak yaitu sekitar 7 tengkulak dalam 3 Dusun.

Meskipun jumlah tengkulak banyak, akan tetapi rata-rata harga yang di tawarkan

hampir sama, yakni sekitar Rp5000-Rp7000/Kg.

Menurut responden, dari 50 kg benih/Ha yang telah di tanam biasanya di

dapatkan hasil sekitar 1 ton 2 kwintal ataupun 1 ton 5 kwintal. Pendapatan tidak

menentu disamping karena varietas benih yang berbeda juga karena tingkat

serangan OPT serta kondisi iklim yang tidak menentu. Responden pernah

mengalami ketika menanam kedelai seluas 0,5 hektar, tetapi hasil kedelai yang

ditaman tersebut tidak ada polongnya, karena habis di makan ulat sebagai akibat

dari kurang tepatnya waktu tanam. Hal tersebut dapat merugikan para petani di

Desa Kaliwining.

2.5 Lembaga Pertanian

Berbagai permasalahan dalam bidang agribisnis selalu muncul mulai yang

berkaitan dengan proses produksi, pascapanen (pengeringan, sortasi, dan lain-

lain), penyimpanan, pengangkutan dan pemasaran. Sejauh ini proses produksi dan

penanganan hasil panen komoditas lebih banyak menekankan pada kemampuan

dan keterampilan petani secara individu. Proses yang melibatkan kelembagaan,

baik dalam bentuk lembaga organisasi maupun kelembagaan norma dan tata

pengaturan, pada umumnya masih terpusat pada proses pengumpulan dan

pemasaran dalam skala tertentu. Kelembagaan pertanian dan petani belum terlihat

perannya dalam mengatasi permasalahan tersebut. Padahal fungsi kelembagaan

agribisnis sangat beragam, antara lain adalah sebagai penggerak, penghimpun,

penyalur sarana produksi, pembangkit minat dan sikap, dan lain-lain. Lembaga

yang berperan di Desa Kaliwining berfungsi sebagai penyalur sarana produksi,

dan penghimpun

Page 10: MAKALAH KEDELAI

Kegiatan pertanian di Desa Kaliwining ini berlangsung dengan baik karena

di tunjang oleh keberadaan lembaga pertanian yaitu kelompok tani. kelompok tani

di Desa ini terdapat di setiap Dusun. Kelompok tani disini berperan sebagai suatu

perkumpulan yang mewadai masyarakat petani untuk saling bertukar pengalaman

mengenai kegiatan pertanian, dan yang paling penting yaitu untuk pemberian

penyuluhan guna memberikan arahan kepada petani. Kelompok tani disini di di

bentuk oleh pemerintah di setiap Dusunnya. Berikut nama Dusun beserta nama

kelompok taninya :

No. Dusun Kelompok Tani

1. Krajan Ramayana

2. Gayam Sopo nyono

3. Bedadaung Wetan Bedadaung Jaya

4. Bedadung Kulon Ngudi Rezeki

5. Curah Suko Suko maju

6. Loji Lor Sido marem

7. Loji Kidul Sri Rezeki

8. Curah Banteng Joyo Boyo

9. Curah Arum Kurnia

10. Tugu Sari Tani makmur

Dari 10 kelompok tani yang tersebar merata ke setiap Dusun terhimpun 1

kelompok yang bertugas mengkoordinasi seluruh kelompok tani tersebut yang

biasa di sebut dengan Gapoktan. Penyuluhan tidak dilakukan secara rutin, tetapi

penyuluha dilakukan sesuai dengan kondisi di lapang atau biasanya dilakukan

sekitar 3 bulan sekali. Penyuluhan dilakukan dengan sistem anjang sana atau

berpindah dari tempat kelompok tani yang satu ke tempat kelompok tani yang

lain.

Kelompok tani selain sebagai wadah penyalur penyuluhan dari pemerintah

ke masyarakat petani juga berfungsi untuk tempat penyalur bantuan dari

pemerintah. Bantuan yang pernah di terima berupa benih kedelai, dan saat ini ada

Page 11: MAKALAH KEDELAI

rencana pemberian bantuan benih kedelai. Akan tetapi, sejauh ini kelompok tani

tidak pernah memberikan kredit kepada para anggotanya.

Page 12: MAKALAH KEDELAI

BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan diatas, mengenai “Usahatani Tanaman Kedelai”,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pra usahatani adalah adanya benih,

modal, alat produksi pertanian, dan tenaga kerja.

2. Budidaya tanaman kedelai mencakup penanaman, pemeliharaan, dan panen.

Penanaman tanaman padi dilakukan dengan dua sistem yaitu sebar dan

“Gejik”. Pemeliharaan tanaman kedelai antara lain dengan memberikan

pupuk, pengendalian hama dan gulma. Panen tanaman kedelai sendiri

dilakukan dengan alat sederhana yaitu arit.

3. Petani di Desa Kaliwingin tidak memiliki agroindustri yang berasal dari

hasil pertanian, terutama kedelai. Petani langsung menjual hasil kedelai

yang dipanen.

4. Pemasaran kedelai pada Desa Kaliwingin langsung dijual kepada tengkulak.

Tengkulak di Desa Kaliwangin memiliki 7 orang yang menjadi tengkulak.

Hasil yang diperoleh adalah Rp 5.000, - Rp 7000,- untuk per kilogram,

sedangkan dalam 1 hektar diperoleh hasil 1,2 – 1.5 ton.

5. Terdapat 10 kelompok tani dari 10 dusun yang ada di Desa Kaliwingin.

Kelompok tani tersebut bermenfaat bagi setiap petani, terutama dalam hal

komunikasi. Terdapat pula gabungan dari kelompok-kelompok tani

(gapoktan), yang dapat menyalurkan bantuan pemerintah seperti

penyuluhan.

3.2. Saran

Pemerintah seharunya lebih memperhatikan para petani kedelai, karena

kedelai memiliki nilai gizi yang baik, sehingga banyak dikonsumsi oleh

masyarakat. Penyuluhan diadakan lebih sering, sehingga petani lebih terbuka

dengan pemerintah dan mendapatkan informasi terbaru. Memberikan bantuan

yang diinginkan oleh petani, terutama pada benih.

Page 13: MAKALAH KEDELAI

DAFTAR PUSTAKA

Zulfikar. 2012. “Lembaga Pertanian terhadap Pembangunan Pertanian”. [Online]. http://peranlembagapertanian.blogspot.com/. Diakses pada 26 April 2015.

Damanik, Andriany F., Rosmayati, dan Hasmawi H. 2013. “Respons Pertumbuhan dan Produksi Kedelai terhadap Pemberian Mikorixa dan Penggunaan Ukran Bui pada Tanah Salin”. Agrotektnologi. 1(2): 142-153

Anonymous. 2010. “Pengertian Pemasar dan Pemasaran Pertanian”. [Online]. http://goodwisdoms.blogspot.com/2010/11/pengertian-pemasar-dan-pemasaran.html. Diakses pada 26 April 2015.

Page 14: MAKALAH KEDELAI

DOKUMENTASI