pengaruh frekuensi pemberian hijauan …repository.politanipyk.ac.id/391/1/lta yasni (ptn).pdf ·...

40
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH RANTIANG AMEH LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : YASNIMAR BP : 1201372040 PROGRAM STUDI PETERNAKAN JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH PAYAKUMBUH 2015

Upload: phungthuan

Post on 24-Aug-2018

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN

TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN

ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH

RANTIANG AMEH

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh :

YASNIMAR

BP : 1201372040

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

PAYAKUMBUH

2015

Page 2: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN

TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN

ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH

RANTIANG AMEH

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh :

YASNIMAR

BP : 1201372040

Laporan ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya (A.Md)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

PAYAKUMBUH

2015

Page 3: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN

TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN

ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH

RANTIANG AMEH

Oleh :

YASNIMAR

BP : 1201372040

Menyetujui :

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing

Budidaya Tanaman Pangan Akademik

Ir. Setya Dharma, M.Si Yurni Sari Amir, S.Pt, MP NIP. 196010061987031003 NIP. 197609032009122003

Mengetahui :

Direktur Politeknik Pertanian

Negeri Payakumbuh

Ir. Gusmalini, M.Si

NIP. 195711101987032001

Page 4: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

LAPORAN TUGAS AKHIR

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN

TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN

ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH

RANTIANG AMEH

Oleh :

YASNIMAR

BP : 1201372040

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Laporan

Tugas Akhir Program Studi Peternakan Jurusan Budidaya

Tanaman Pangan Politeknik Pertanian

Negeri Payakumbuh Pada Tanggal 6 Juli 2015

TIM PENGUJI

No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 Drh. Ulva Mohtar Lutfi, M.Si Ketua

2 Yurni Sari Amir, S.Pt, MP Anggota

3 Ir. Irzal Irda, MP Anggota

Page 5: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Karya ini kupersembahkan untuk :

”Allah SWT” yang dengan nikmat-Nya sempurnalah segala

kebaikan, dengan karunia-Nya diturunkan segala anugerah dan dengan taufik-Nya tercapailah segala tujuan, untuk Mu sang idola

umat “Nabi Muhammad SAW” contoh suri tauladan dalam menjalani kehidupan di dunia ini.

Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah : 32)

Pepatah Arab :

Seandainya cahaya ilmu didapatkan hanya dengan lamunan, niscaya tidak akan ada orang bodoh di dunia ini. Maka

bersungguh-sungguhlah, jangan malas dan jangan lalai karena hanya penyesalanlah yang didapati oleh orang yang

bermalasan...!!!

Thank’s To Kedua Orang Tua “Ayahanda (Asmi) dan Ibunda (Dasimar)”

wanita yang paling ku kasihi, dialah yang mengandung ku yang berpeluh bersimbah darah dan bertaruh nyawa demi melahirkan

ku, tanpamu aku tidak akan ada didunia ini. Ibu yang membesarkan tanpa pamrih, menjaga agar tak

seorangpun dapat menyakiti ku, dengan tangan lembutnya senantiasa merangkai do’a untuk anak-anak mu. Kini putri kecil mu sudah beranjak dewasa ibu.

Terima kasih atas semua yang telah engkau berikan padaku. Semoga Allah SWT membelas dengan pahala berlipat ganda.

Amin ya Rabb….

Page 6: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Ayah beliaulah yang selalu bersusah payah membanting tulang,

semoga peluh dan tetesan keringat yang engkau keluarkan dalam perjuangan mencari nafkah senantiasa berkah dan dibalas dengan

surga…aamiin I LOVE YOU AYAH

IBU, AYAH kami hanya ingin menjadi sebuah impian bagimu

membopong semua mimpimu di pundak kami

Terima Kasih untuk abang ku yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Insya Allah sebentar lagi meraih gelar

sarjana,“fighting Oppaa…”Terima kasih juga diucapkan pada nenek yang telah membantu merawatku sejak kecil, tanpa

bantuan mu aku tidak akan bisa seperti saat ini.

Kepada Pembimbing Akademik Ibu Yurni Sari Amir terima kasih atas bimbingan serta nasehatnya, dan juga telah banyak

membantu dalam pengerjaan laporan ini… terima kasih juga untuk Ibu Susi, Ibu Muthia, Ibu Nelzi, Ibu

Debby, Ibu Nila, Ibu Eva, Ibu Novi, Bapak Ramond, Bapak Ulva, Bapak Irzal, Bapak Toni, dan semua staf pengajar Program Studi

Peternakan yang belum tersebutkan namanya.

Terima Kasih Kepada PTN 12 yang telah mengukir banyak cerita dan kisah suka duka bersama. spesialnya untuk sahabat-sahabat ku, thank’s ya tanpa bantuan kalian semua ini tidak akan terwujud dan mudah2an apa yang

selama ini apa yang kita impikan menjadi kenyataan.

LOVE YOU ALL…!!!!

Page 7: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN

TERHADAP PRODUKSI SUSU KAMBING PERANAKAN

ETAWA (PE) DI PETERNAKAN KAMBING PERAH

RANTIANG AMEH

YASNIMAR

1201372040

(Di bawah bimbingan Yurni Sari Amir, S.Pt, MP)

RINGKASAN

Kambing peranakan etawa (PE) merupakan salah satu jenis ternak perah

yang memiliki potensi untuk menghasilkan susu dengan kualitas yang baik.

Rendahnya kemampuan produksi susu kambing dalam memenuhi permintaan

dikarenakan jumlah populasi ternak yang masih terbatas dan kemampuan

berproduksi yang belum optimal. Selain dari penambahan jumlah populasi ternak

kambing perah, peningkatan produksi susu dapat pula dilakukan dengan cara

perbaikan tata laksana. Perbaikan tata laksana yang paling memungkinkan adalah

peningkatan frekuensi pemberian hijauan.

Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dilaksanakan di

Peternakan Kambing Perah Ranting Ameh, Kayu Rantingan, Bukik Batabuah

Kecamatan Canduang Kabupaten Agam dari tanggal 16 Maret-30 Mei 2015. Pada

pelaksanaan PKPM dilakukan pemeliharaan empat ekor kambing laktasi ke-1

dengan umur 1-3 tahun dengan frekuensi pemberian pakan hijauan tiga kali dan

empat kali sehari dengan total hijauan 12 kg/ekor/hari serta penambahan

konsentrat sebanyak 4 kg/ekor/hari. Pengambilan data jumlah produksi susu

dilakukan selama tujuh minggu.

Frekuensi pemberian pakan hijauan empat kali sehari tidak mampu

menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi. Frekuensi pemberian pakan tiga

kali sehari menghasilkan produksi susu dengan rata-rata 0,65 liter/hari sedangkan

pemberian pakan empat kali dengan rata-rata 0,50 liter/hari.

Kata kunci : Kambing PE, frekuensi pemberian pakan, produksi susu

Page 8: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir

(PKPM) dengan judul “Pengaruh Frekuensi Pemberian Hijauan Terhadap

Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Di Peternakan Kambing

Perah Rantiang Ameh”. Laporan tugas akhir ini merupakan laporan Pengalaman

Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) dan merupakan salah satu syarat

menyelesaikan pendidikan diploma III di Politeknik Pertanian Negeri

Payakumbuh.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ayahanda dan ibunda tercinta

yang telah memberikan dukungan moril maupun materil serta kepada abang,

kakak, dan adik-adik yang telah memberikan dorongan semangat, bimbingan serta

do’anya yang tidak pernah berhenti demi mencapai kesuksesan dalam menggapai

cita-cita.

Pada kesempatan ini juga diucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ir. Gusmalini, M.Si selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri

Payakumbuh.

2. Bapak Ir. Setya Dharma, M.Si selaku Ketua Jurusan Budidaya Tanaman

Pangan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh.

3. Ibu Muthia Dewi, S.Pt, M.Sc selaku Ketua Program Studi Peternakan.

4. Ibu Yurni Sari Amir, S.Pt, MP selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah meluangkan waktu dalam membimbing pembuatan tugas akhir.

5. Bapak Ir. Amrizal selaku Ketua Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh.

Page 9: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

6. Bapak Febryon Tri Intano, S.Pt selaku Pembimbing Lapang yang telah

bersedia meluangkan waktu dan memberi informasi di Peternakan Kambing

Perah Rantiang Ameh.

7. Semua karyawan Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh (Kak Ica, Bang

Jejen, Oon, Pak Can, Mas Eko, dan Mbak Lastri.

8. Terima kasih juga diucapkan kepada Dea Karlita, Fatrisben, Rahmat Ilahi

dan Sahaja Datutdur selaku teman PKPM atas kerja samanya.

Untuk kesempurnaan laporan ini, diharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun. Akhir kata diucapkan terima kasih.

Tanjung Pati, Agustus 2015

Yasnimar

Page 10: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................ iv

DAFTAR TABEL .................................................................................... v

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... vi

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2. Tujuan ........................................................................................ 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4

2.1. Karakteristik Komuditi ........................................................... 4

2.1.1. Kambing Peranakan Etawa (PE) ..................................... 4

2.1.2. Pakan Kambing Peranakan Etawa (PE) .......................... 5

2.1.3. Hijauan ............................................................................ 5

2.1.4. Konsentrat ....................................................................... 6

2.1.5. Frekuensi Pemberian Pakan ............................................ 9

2.1.6. Susu Kambing Dan Faktor Yang Mempengaruhinya ..... 11

2.2. Aspek Lingkungan ................................................................... 12

III. METODE PELAKSANAAN ......................................................... 13

3.1. Waktu dan Tempat .................................................................. 13

3.2. Bahan dan Alat ......................................................................... 13

3.3. Pelaksanaan .............................................................................. 13

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 17

4.1. Hasil ........................................................................................... 17

4.2. Pembahasan .............................................................................. 18

V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 21

5.1. Kesimpulan ............................................................................... 21

5.2. Saran........................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 22

LAMPIRAN ............................................................................................ 24

Page 11: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi Zat-Zat Makanan Ampas Tahu .......................................... 7

2. Kandungan Mineral ............................................................................. 8

3. Komposisi Susu Kambing .................................................................... 11

4. Jadwal Pemberian Pakan Kambing ...................................................... 15

5. Kandungan Zat Pakan........................................................................... 15

6. Perbandingan Jumlah Produksi Susu ................................................... 17

Page 12: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel Halaman

1. Dokumentasi Kegiatan PKPM ............................................................. 24

2. Profil Perusahaan ................................................................................. 26

3. Struktur Organisasi .............................................................................. 27

4. Tata Letak Perusahaan ......................................................................... 28

Page 13: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kambing merupakan ternak ruminansia kecil yang menduduki tempat

tersendiri dikalangan bangsa-bangsa di Asia dan Afrika. Peran ternak ruminansia

kecil ini telah memberi sumbangan yang sangat berarti bagi kesehatan dan gizi

berjuta-juta penduduk di negara berkembang. Kambing merupakan hewan ternak

tertua setelah anjing dan tergolong hewan memamahbiak, berkuku genap, serta

memiliki sepasang tanduk yang menggantung (Sarwono, 2012).

Kambing perah merupakan salah satu jenis ternak perah yang memiliki

potensi untuk menghasilkan susu dengan kualitas yang baik. Bangsa kambing

perah yang menghasilkan susu contohnya yaitu kambing PE (peranakan etawa)

yang telah tersebar luas di Indonesia. Kambing PE merupakan salah satu ternak

yang cukup potensial sebagai penyedia protein hewani baik melalui daging

maupun susunya (Nurhaeli dkk, 2014).

Susu adalah adalah salah satu hasil ternak yang dikenal sebagai bahan

makanan bernilai gizi tinggi. Susu mengandung berbagai jenis zat gizi yang

lengkap dengan proporsi seimbang, sehingga susu bermanfaat menunjang

pertumbuhan dan kesehatan tubuh baik bagi anak-anak maupun dewasa (Legowo,

2002).

Susu kambing adalah susu yang diperoleh dengan jalan pemerahan seekor

kambing perah atau lebih yang dilakukan secara teratur, terus-menerus, dan

hasilnya berupa susu segar murni tanpa dicampur, dikurangi, atau ditambah

sesuatu (Sarwono, 2012).

Page 14: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Rendahnya kemampuan berproduksi susu kambing dalam memenuhi

permintaan dikarenakan jumlah populasi ternak kambing yang masih terbatas

jumlahnya dan kemampuan berproduksi yang belum optimal. Selain dari

penambahan jumlah populasi ternak kambing perah, peningkatan produksi susu

dapat pula dilakukan melalui peningkatan kemampuan berproduksi susu dari

ternak kambing dengan cara perbaikan tata laksana (Siregar, 2001).

Perbaikan tata laksana yang paling memungkinkan adalah frekuensi

pemberian pakan. Pemberian pakan dua kali sehari menyebabkan

ketidakmampuan ternak untuk mengkonsumsi pakan dalam jumlah yang relatif

banyak. Hal ini sebenarnya dapat ditanggulangi dengan meningkatkan frekuensi

pemberian pakan lebih dari dua kali dalam sehari. Frekuensi pemberian pakan

yang lebih dari dua kali sehari akan dapat meningkatkan konsumsi bahan kering

pakan, kadar lemak susu dan produksi susu (Siregar, 2001). Atas dasar ini dibuat

laporan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Frekuensi Pemberian Hijauan

Terhadap Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Di Peternakan

Kambing Perah Rantiang Ameh”.

Page 15: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

1.2. Tujuan

Penulisan tugas akhir dengan judul “Pengaruh Frekuensi Pemberian

Hijauan Terhadap Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Di

Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh” bertujuan untuk :

1. Menggali ilmu yang lebih banyak lagi dalam bidang peternakan,

khususnya mengenai tatacara yang lebih baik untuk mendatangkan income

dan nilai jual susu kambing yang lebih tinggi.

2. Mengetahui tatalaksana pemeliharaan kambing perah khususnya periode

laktasi di peternakan kambing perah Rantiang Ameh.

3. Mengetahui pengaruh frekuensi pemberian pakan terhadap produksi susu

kambing di peternakan kambing perah Rantiang Ameh.

Page 16: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Komoditi

2.1.1. Kambing Peranakan Etawa (PE)

Kambing PE merupakan bangsa kambing hasil persilangan antara kambing

kacang dengan kambing etawa. Kambing ini sebagai penghasil susu dan daging.

Kambing PE memiliki sifat antara kambing etawa dan kambing kacang. Bobot

badan kambing PE sekitar 32-37 kg dan produksi susunya 1,5-3 liter per hari

(Setiawan dan Tanius, 2005).

Menurut Yulianto (2012) ciri-ciri kambing PE antara adalah bentuk muka

cembung melengkung dan dagu berjanggut, terdapat gelambir di bawah leher

yang tumbuh berasal dari sudut janggut, telinga panjang (lembek menggantung

dan ujungnya agak berlipat), ujung tanduk agak melengkung, tubuh tinggi dan

pipih, bentuk garis punggung mengombak kebelakang, bulu tumbuh panjang

dibagain leher, pundak, punggung dan paha, serta bulu paha panjang dan lebar.

Dengan kemampuan produksi susu tersebut maka kambing PE cukup

signifikan untuk dikembangkan sebagai ternak penghasil susu yang sangat

potensial. Selain itu, kambing PE pun sangat adaptif dengan topografi Indonesia,

tidak memerlukan lahan luas, dan pembudidayaannya relatif mudah sehingga

dapat dijadikan bisnis sampingan keluarga. Dalam waktu dua tahun kambing PE

dapat beranak tiga kali dengan setiap kali beranak rata-rata dua ekor anak atau

cempe (Setiawan dan tanius, 2005).

Page 17: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

2.1.2. Pakan Kambing Peranakan Etawa (PE)

Bahan pakan adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan digunakan

oleh hewan. Secara umum dapat dikatakan bahwa bahan pakan adalah bahan yang

dapat dimakan (Tilman dkk, 1998). Pakan sangat dibutuhkan oleh kambing untuk

tumbuh dan berkembang biak. Hanya pakan yang sempurna yang mampu

mengembangkan kerja sel tubuh. Pakan yang sempurna mengandung kelengkapan

protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral (Sarwono, 2012).

Pakan merupakan bahan makanan ternak yang berupa bahan kering dan

basah. Bahan makanan ini harus diberikan pada ternak sebagai kebutuhan hidup

pokok, dengan adanya pakan maka proses pertumbuhan, reproduksi dan produksi

susu akan berlangsung dengan baik. Secara umum jenis pakan yang diberikan

pada kambing PE sebenarnya hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu pakan kasar,

pakan penguat dan pakan suplemen atau pengganti (Setiawan dan tanius, 2005).

2.1.3. Hijauan

Hijauan merupakan bahan pakan berserat kasar yang dapat berasal dari

rumput dan dedaunan. Kebutuhan hujauan untuk kambing sekitar 70% dari total

pakan. Adapun jenis rumput yang dapat diberikan pada kambing antara lain

rumput liar (rumput lapang), rumput gajah hawai, rumput gajah afrika, rumput

raja (king grass), rumput setaria, serta rumput gajah king BR (silangan bibit king

grass dengan rumput gajah hawai). Sementara dedaunan sangat baik ditambahkan

pada hijauan karena kandungan protein kasarnya sangat tinggi. Beberapa jenis

dedaunan yang dapat diberikan antara lain daun jagung, kaliandra, turi, dan

lamtoro dan (Setiawan dan Tanius, 2005).

Page 18: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Kebutuhan nutrisi kambing berbeda-beda sesuai denagn kondisi umur,

status fisiologi, dan tingkat produktivitasnya. Pemberian pakan yang tepat akan

menjaga keseimbangan kondisi rumen sehingga proses pencernaan mikroba

rumen berjalan dengan baik (Sarwono, 2012).

2.1.4. Konsentrat

Konsetrat adalah suatu bahan pakan yang mempunyai kandungan serat

kasar yang rendah dan mudah dicerna, mengandung pati, dan protein yang tinggi,

sehingga nilai nutrisi yang terkandung pada konsentrat lebih baik dari pada

hijauan. Konsentrat berdasarkan sifat karakteristik fisik, kimia serta

penggunaannya dapat digolongkan ke dalam kelas empat dan lima. Kelas empat

adalah konsentrat sumber energi sedangkan kelas lima adalah sumber protein.

Konsentrat sumber energi adalah bahan pakan dengan kandungan serat kasar

kurang dari 18% dan protein kasar kurang dari 20%. Konsentrat sumber protein

adalah bahan pakan yang mengandung serat kasar kurang dari 18% dan protein

kasar lebih besar dari 20% (Askari, 2012).

Konsentarat adalah salah satu bahan pakan yang tinggi kandungan protein

dan rendah kandungan serat kasarnya, maka hampir semua konsentrat mempunyai

kecernaan yang tinggi. Konsentrat merupakan salah satu bahan pakan penguat

bagi kambing PE. Adapun bahan pakan baku konsentrat ini terdiri dari campuran

beberapa bahan makanan.

a. Ampas tahu

Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur

kedelai yang diperas dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan

cukup potensial dipakai sebagai bahan pakan ternak karena ampas tahu

Page 19: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

masih mengandung zat gizi yang baik dan dapat digunakan dalam ransum

ternak besar atau ternak kecil (Syaputra, 2010).

Ampas tahu merupakan bahan makanan penguat tambahan yang

pemberiannya pada ternak sebanyak 3 kg/hari/ekor. Penggunaan ampas

tahu ini bertujuan sebagai sumber protein dan meningkatkan nafsu makan

karena aromanya sangat disukai ternak. Pemberian ampas tahu bisa dapat

langsung dicampur ke dalam konsentrat sebelum ternak diperah (Setiawan

dan Tanius, 2005). Ditinjauan dari komposisi zat kimianya ampas tahu

dapat digunakan sebagai sumber protein, ampas tahu lebih tinggi

kualitasnya dibanding dengan kacang kedelai (Tarmidi, 2002). Komposisi

zat gizi ampas tahu dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi Zat-zat Makanan Ampas Tahu.

Bahan BK PK SK LK Abu Ca P

% % % % % % %

Ampas tahu 13,3 21 23,58 10,49 25,63 0,53 0,24

Sumber : Tarmidi 2002.

b. Mineral

Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya

memiliki unsur kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi. Hewan

memerlukan sejumlah mineral agar dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal.

Mineral sangat penting untuk kelangsungan hidup ternak. Hampir semua mineral

ditemukan dalam jaringan ternak dan mempunyai fungsi yang sangat penting

dalam proses metabolisme ternak.

Kadar mineral pada berbagai jenis hewan adalah 2,8-4,5%. Sebagian besar

yaitu sekitar 90% zat mineral terdapat dalam rangka tubuh atau tulang yang terdiri

Page 20: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

dari atas kapur dan asam fosfat. Sedangakan dalam 100 cc darah terkandung 2-11

mg kalsium, 1-3 mg fosfor, dan 0,2 mg magnesium (Lubis, 1953).

Komposisi mineral pakan bervariasi tidak hanya karena perbedaan

tanaman dan spesies tetapi juga antar tanaman yang sama dengan varietas yang

berbeda. Perbedaan lingkungan juga sangat mempengaruhi kandungan mineral

tanaman seperti jenis dan kondisi tanah, pengaruh pemupukan, komposit tanaman

yang di tanam, serta cuaca dan iklim. Kebutuhan mineral pada ternak sangat

bervariasi tergantung pada umur ternak, ukuran ternak, jenis kelamin, tipe

produksi dan fase produksinya.

Menurut Parakkasi (1998), pemberian campuran mineral yang sesuai

dapat memperbaiki kondisi secara cepat, misalnya calving percentage meningkat

100-200 persen, pertambahan bobot badan meningkat 10-25 persen dan dapat

menurunkan mortalitas. Induk bunting dan laktasi sangat membutuhkan unsur

mineral untuk mengatasi kemungkinan kurangnya asupan mineral dari pakan

hijauan. Kandungan dari mineral dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kandungan Mineral

No Kandungan Mineral Persentase (%)

1. Kalsium 50 %

2. Phospor 25 %

3. Manganase 0,35 %

4. Iodium 0,20 %

5. Kalium 0,10 %

6. Cupprum 0,15 %

7. Sodium 15 %

8. Iron 0,80 %

9. Zincum 0,20 %

10. Magnesium 0,15 %

Sumber : Syaputra 2010

Aturan pakai : pencegahan 2 kg mineral dan pengobatan 4 kg mineral untuk

100 kg makanan penguatnya setiap hari.

Page 21: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

c. Garam

Garam diperlukan oleh semua kelas ternak, khususnya ternak ruminansia

(pemakan hijauan). Jumlah garam yang dibutuhkan ternak bervariasi tergantung

pada tingkat pertumbuhan, komposisi ransum, tingkat produksi, dan suhu

lingkungan. Ternak yang banyak terkena panas dan bekerja lebih berat

memerlukan garam yang lebih banyak dibandingkan dengan ternak yang

dikandangkan, karena ternak yang digembalakan memerlukan garam untuk

menyeimbangkan kalium yang tinggi dan kalsium yang rendah.

Baik zat Na maupun Cl sangat penting artinya di dalam cairan dan sel

tubuh, diantaranya untuk menjaga elastisitas dari tubuh. Dalam keadaan biasa

garam ini sebagian besar dikeluarkan dari tubuh melalui ginjal (urin) dan juga

melalui kulit (keringat). Jumlah pemberian garam untuk ternak kambing 9-10

g/100 kg berat badan (Lubis, 1953).

Pemberian garam dapat disediakan dalam bentuk garam blok, garam biasa,

serta dicampurkan dalam mineral atau ransum. Garam yang biasa digunakan

adalah NaCl yang dapat diperoleh dengan cara penguapan air laut atau dari

pertambangan deposit garam dibeberapa tempat.

2.1.5 Frekuensi Pemberian Pakan

Semakin tinggi susu yang diproduksi oleh seekor ternak, semakin banyak

pula energi dan zat-zat makanan lainnya yang dibutuhkan oleh ternak tersebut.

Usaha untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan pada ternak yang berproduksi

susu tinggi, sering terbentur pada ketidakmampuan ternak tersebut untuk

mengkonsumsi pakan yang diberikan. Hal ini akan dapat ditanggulangi dengan

meningkatkan frekuensi pemberian pakan (Siregar, 2001).

Page 22: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Frekuensi pemberian pakan akan dapat meningkatkan konsumsi pakan,

sehingga produksi susu akan mengalami peningkatan. Peningkatan produksi susu

tersebut terjadi karena energi dan zat-zat makanan lainnya yang diperlukan untuk

memproduksi susu tersedia dalam jumlah lebih banyak. Frekuensi pemberian

pakan tidak hanya meningkatkan konsumsi pakan, akan tetapi juga meningkatkan

kecernaan bahan kering pakan. Peningkatan kecernaan bahan kering pakan akan

menambah jumlah zat-zat makanan yang dapat diabsorbi untuk kebutuhan

produksi susu. Pemberian pakan dari satu kali menjadi dua kali sehari pada sapi

perah yang sedang berproduk akan berakibat pada meningkatnya konsumsi bahan

kering hijauan sebanyak 10% yang disertai dengan peningkatan produksi susu

yang mencapai 6%. Frekuensi pemberian pakan empat kali dalam sehari ternyata

mampu meningkatkan kemampuan berproduksi susu sampai dengan 54,8%

(Siregar, 2001).

Menurut Sodiq dan Abidin (2007), cara terbaik adalah memberikan

hijauan sedikit demi sedikit namun berulang kali, tiga atau empat kali dalam

sehari. Sumoprastowo (1986) menyatakan bahwa pemberian pakan pada ternak

kambing dilakukan sedikit demi sedikit tetapi berulang kali, sesuai dengan

kebiasaan kambing, jadi semakin banyak frekuensi yang diberikan kepada ternak

kambing untuk mengkonsumsi pakan, maka makanan tersebut akan terserap

secara sempurna di dalam tubuh ternak.

Page 23: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

2.1.6 Susu Kambing dan Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Susu

Susu kambing adalah susu yang diperoleh dengan jalan pemerahan seekor

kambing perah atau lebih yang dilakukan secara teratur, terus-menerus, dan

hasilnya berupa susu segar murni tanpa dicampur, dikurangi, atau ditambah

sesuatu. Berat jenis susu minimal 1,027 pada suhu 27,500 C dengan kadar lemak

minimal 2,8%. Susu terdiri dari 7/8 bagian air dan 1/8 bagian bahan kering

(Sarwono, 2012).

Komposisi susu kambing dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Komposisi Susu Kambing

No Komposisi Kandungan

1. Air 83-87,5 g

2. Karbohidrat 4,6 g

3. Energi 67 kkal

4. Protein 3,3-4,9 g

5. Lemak 4,0-7,3 g

6. Ca 129 mg

7. P 106 mg

8. Fe 0,05 mg

9. Vitamin A 185 IU

10. Thiamin 0,04 mg

11. Riboflavin 0,14 mg

12. Niacin 0,30 mg

13. Vitamin B12 0,70 mcg

Sumber : Sarwono 2012

Warna susu kambing yang sehat adalah putih bersih, kekuning-kuningan,

dan tidak tembus cahaya, apabila susunya bewarna semu merah, semu biru, terlalu

kuning, atau seperti air, kondisi susu tersebut tidak normal. Begitu pula kalau susu

agak berlendir dan bergumpal-gumpal. Bau dan rasa susu kambing murni sangat

spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Ada kalanya bau susu agak tajam, sedikit

manis, dan berlemak (Sarwono, 2012).

Page 24: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi prosuksi susu variasi

antar jenis kambing, variasi interjenis kambing, faktor genetik, musim, umur,

lama masa laktasi, faktor perawatan dan perlakuan, pengaruh masa birahi dan

kebuntingan, frekuensi pemerahan, pergantian pemerahan, dan faktor pakan

(Sarwono, 2012).

2.2. Faktor Lingkungan

Dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah lingkungan areal

kandang. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi produksi susu. Lokasi kandang

tidak dapat steril dari pengaruh negatif yang mengakibatkan produksi merosot

secara tidak tetap. Biasanya ternak rentan terhadap stres akibat perubahan dan

pengaruh lingkungan seperti perubahan iklim yang ekstrim, suara bising dari

kendaraan, musik dan ribut antar karyawan (Setiawan dan Tanius, 2005).

Page 25: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Waktu dan Tempat

Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) untuk menyusun Tugas

Akhir (TA) dilaksanakan selama tiga bulan mulai tanggal 16 Maret sampai 30

Mei 2015 bertempat di Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh, Kayu

Rantingan, Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam.

3.2. Alat dan Bahan

a. Alat

Alat yang digunakan merupakan fasilitas yang ada di Peternakan Kambing

Perah Rantiang Ameh, Kayu Rantingan, Bukik Batabuah Kecamatan Canduang

Kabupaten Agam. Alat yang digunakan terdiri dari kandang, sekop, pengumpul

feaces, sapu lidi, karung, literan susu, ember, baskom, selang air, milk can, teko,

kain saringan, kain lap, kompor, timbangan, dan drum.

b. Bahan

Bahan yang digunakan antara lain adalah empat ekor kambing PE laktasi

ke-1 dengan umur 1-3 tahun, pakan hijauan (daun ubi jalar, rumput lapang,

rumput gajah, tithonia, dan leguminosa), konsentrat (ampas tahu), garam, mineral

dan air.

3.3. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan di Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh,

Kayu Rantingan, Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam adalah

mengukur jumlah produksi susu kambing PE laktasi. Pengambilan data dilakukan

Page 26: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

dengan cara mengukur produksi susu dengan menggunakan literan setiap kali

pemerahan selama 35 hari atau 5 minggu. Selain itu data lain diperoleh langsung

dari hasil pengamatan di lapangan, dan mengikuti kegiatan yang berhubungan

dengan pemeliharaan kambing laktasi seperti, pengambilan hijauan, penjemputan

ampas tahu, penimbangan ternak, pemberian pakan hijauan dan kosentrat, serta

pemeliharaan kambing seperti potong tanduk. Berikut adalah pelaksanaa kegiatan

yang dilakukan :

a. Penimbangan Sisa Pakan

Penimbangan sisa pakan dilakukan satu kali sehari pada pagi hari. Hijauan

yang ada dalam tempat pakan dikumpulkan dan dikeluarkan, setelah itu

diletakkan di atas karung dan ditimbang dengan menggunakan timbangan gantung

yang bertujuan untuk menghitung konsumsi ternak kambing.

b. Membersihkan Kandang

Sebelum dilakukan pemerahan kandang dibersihkan terlebih dahulu. Sisa

pakan dikumpulkan dan dibuang lalu tempat pakan disapu, bagian dalam kandang

(lantai disapu), bagian bawah kandang (feses dikumpulkan dan dimasukkan dalam

karung sedangkan sisa pakan dibuang), kemudian lantai kandang disemprot

dengan air bersih. Hal ini dikarenakan air susu mudah sekali menyerap bau yang

dapat mempengaruhi kualitas air susu, baik yang berasal dari makanan maupun

feses.

c. Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan setelah kandang dibersihkan. Pakan yang

pertama diberikan adalah hijauan sebanyak 12 kg dengan frekuensi pemberian

empat kali sehari (3 kg/pemberian) dan 12 kg dengan frekuensi pemberian tiga

Page 27: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

kali sehari (4 kg/pemberian), sedangakan konsentrat diberikan setelah pemerahan

selesai sebanyak 2 kg dengan frekuensi pemberian dua kali sehari. Perbandingan

jumlah pemberian hijauan dan konsentrat adalah 80:20%. Jadwal pemberian

pakan kambing selama PKPM dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jadwal Pemberian Pakan Kambing

No Waktu Dan Jumlah Pemberian Pakan

Hijauan Konsentrat Hijauan Pemberian

1. 08.00 / 4 kg 09.00 / 2 kg 08.00 / 3 kg 09.00 / 2 kg

2. 13.00 / 4 kg 17.00 / 2 kg 13.00 / 3 kg 17.00 / 2 kg

3. 16.00 / 4 kg - 16.00 / 3 kg -

4. - - 20.00 / 3 kg -

Jumlah 12 kg 4 kg 12 kg 4 kg

Berikut adalah tabel kandungan zat pakan kambing disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5. Kandungan Zat Pakan

No Zat Pakan BK PK TDN

1. Hijauan 2,616 kg 0,175 kg 1,360 kg

2. Konsentrat 0,648 kg 0,153 kg 0,511 kg

Jumlah 3,264 kg 0,328 kg 1,871 kg

d. Pencucian Ambing

Sebelum dilakukan pemerahan ambing dan puting terlebih dahulu

dibersihkan, puting dan ambing serta lipatan paha kambing dicuci dengan air

hangat sampai bersih sambil diusap dan dipijit perlahan. Kemudian ambing dan

puting dikeringkan dengan kain lap.

e. Pemerahan

Sebelum melakukan pemerahan terlebih dahulu disiapkan alat dan bahan

berupa milk can, kain saringan, ember, teko, spayer berisi alkohol, teat dipping

berisi anti septik dan kantong plastik. pemerahan dilakukan dengan menggunakan

seluruh jari tangan atau whole hand.

Page 28: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

f. Pengukuran Volume Susu

Dilakukan satu per satu setelah pemerahan tuntas dengan menggunakan

literan susu.

g. Pasteurisasi

Susu yang telah selesai diperah dibawa ke ruang pengolah susu, disini

dilakukan pasteurisasi dengan suhu 700C selama 15 menit. Kemudian susu

didinginkan dan siap untuk dikemas.

Page 29: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

Jumlah produksi susu kambing PE yang diberi pakan hijauan sebanyak 12

kg dengan pemberian hijauan tiga kali dan empat kali dengan tambahan

konsentrat 4 kg/ekor/hari yang diberikan dua kali dalam satu hari disajikan pada

Tabel 6.

Tabel 6. Perbandingan Jumlah Produksi Susu Dengan Frekuensi Pemberian

Hijauan yang Berbeda

No Hari/Tanggal Jumlah Produksi Susu (Liter/Hari)

Hijauan tiga kali Hijauan empat kali

1 2 3 4

1. Senin, 20 April 2015 0,63 0,74

2. Selasa, 21 April 2015 0,57 0,61

3. Rabu, 22 April 2015 0,60 0,61

4. Kamis, 23 April 2015 0,67 0,61

5. Jum’at, 24 April 2015 0,67 0,78

6. Sabtu, 25 April 2015 0,73 0,69

7. Minggu, 26 April 2015 0,73 0,64

8. Senin, 27 April 2015 0,78 0,62

9. Selasa, 28 April 2015 0,81 0,73

10. Rabu, 29 April 2015 0,73 0,61

11. Kamis, 30 April 2015 0,69 0,73

12. Jum’at, 1 Mei 2015 0,57 0,52

13. Sabtu, 2 Mei 2015 0,75 0,57

14. Minggu, 3 Mei 2015 0,58 0,49

15. Senin, 4 Mei 2015 0,42 0,35

16. Selasa, 5 Mei 2015 0,70 0,41

17. Rabu, 6 Mei 2015 0,66 0,40

18. Kamis, 7 Mei 2015 0,70 0,38

19. Jum’at, 8 Mei 2015 0,91 0,34

20. Sabtu, 9 Mei 2015 0,72 0,21

21. Minggu, 10 Mei 2015 0,78 0,33

22. Senin, 11 Mei 2015 0,70 0,31

23. Selasa, 12 Mei 2015 0,62 0,39

24. Rabu, 13 Mei 2015 0,37 0,32

25. Kamis, 14 Mei 2015 0,57 0,37

26. Jum’at, 15 Mei 2015 0,64 0,38

27. Sabtu, 16 Mei 2015 0,69 0,52

28. Minggu, 17 Mei 2015 0,69 0,57

Page 30: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

1 2 3 4

29. Senin, 18 Mei 2015 0,63 0,65

30. Selasa, 19 Mei 2015 0,77 0,64

31. Rabu, 20 Mei 2015 0,57 0,54

32. Kamis, 21 Mei 2015 0,51 0,34

33. Jum’at, 22 Mei 2015 0,58 0,35

34. Sabtu, 23 Mei 2015 0,59 0,45

35. Minggu, 24 Mei 2015 0,69 0,59

Jumlah 23,09 17,89

Rata-Rata 0,65 0,50

4.2. Pembahasan

Berdasarkan Tabel 6, dapat dilihat perbandingan jumlah produksi susu

kambing PE yang diberi pakan hijauan tiga kali dan empat kali dengan tambahan

konsentrat 4 kg/ekor/hari. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pemberian

pakan tiga kali sehari menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi yaitu dengan

rata-rata 0,65 liter/ekor/hari dibanding dengan pemberian pakan empat kali

dengan rata-rata 0,50 liter/ekor/hari.

Frekuensi pemberian pakan dari tiga kali menjadi empat kali tidak mampu

meningkatkan produksi susu kambing PE, hal ini disebabkan karena imbangan

hijauan yang diberikan adalah 80:20%. Untuk mencapai produksi yang tinggi

dengan tetap mempertahankan kadar lemak susu, perbandingan antara hijauan dan

konsentarat harus diberikan dalam perimbangan tertentu. Menurut Siregar (1992),

hijauan atau rumput yang diberikan oleh peternak termasuk dalam kelompok

hijauan yang berkualitas sedang, oleh karena itu perimbangan antara hijauan dan

konsentrat yang diberikan adalah 64:36%.

Menurut Budiarti (2013) imbangan yang ideal antara hijauan dan

konsentrat untuk pakan ternak perah adalah 60:40%. Sedangkan dalam

pelaksanaan PKPM perbandingan antara hijauan dan konsentrat yang diberikan

adalah 80:20%. Hal ini menyebabkan produksi susu rendah, dimana hijauan yang

Page 31: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

diberikan berfungsi untuk meningkatkan kadar lemak susu (kualitas susu) karena

pemberian hijauan akan meningkatkan asam asetat rumen. Konsentrat berfungsi

dalam meningkatkan kuantitas produksi susu, karena pemberian konsentrat

berakibat terhadap meningkatkan propionat dalam rumen (Budiarti, 2013).

Untuk mencapai produksi susu yang tinggi, disamping peningkatan

frekuensi pemberian pakan dan imbangan pakan yang diberikan sebaiknya diikuti

pula dengan peningkatan frekuensi pemerahan. Peningkatan frekuensi pemerahan

dari dua kali menjadi tiga kali sehari akan dapat meningkatkan produksi susu

sekitar 15-20% (Siregar, 1992).

Selain itu hal yang juga perlu diperhatikan adalah pengaturan pemberian

konsentrat dan hijauan, adanya hijauan dan konsentrat dalam waktu yang

bersamaan dalam rumen akan mengurangi kecernaan hijauan. Hal ini terjadi

karena mikroorganisme dalam rumen mempunyai preferensi untuk mencerna

konsentrat lebih dahulu karena konsentrat lebih mudah dicerna dari pada rumput.

Pemberian konsentrat yang dilakukan 2 jam sebelum pemberian hijauan akan

mengakibatkan peningkatan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hal ini

terjadi karena konsentrat yang kaya akan pati sebagian besar sudah dicerna oleh

mikroorganisme rumen pada saat hijauan mulai masuk ke dalam rumen (Siregar,

1992).

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya produksi susu adalah umur

ternak. Ternak diberi pakan tiga kali rata-rata umurnya 2-3 tahun sedangkan yang

diberi pakan empat kali 1-2 tahun. Produksi susu kambing meningkat seiring

bertambahnya umur dan mencapai puncak pada saat berumur 5-7 tahun, yakni

pada masa laktasi ke-3 sampai laktasi ke-7, di bawah laktasi ke-3 hasil yang

Page 32: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

dicapai belum optimal. Jika di atas laktasi ke-7 produksi susu yang dihasilkan

menurun secara perlahan hingga akhir masa laktasi (Budiarsana dan Sutama,

2010).

Ukuran Ambing juga berpengaruh terhadap produksi susu, hal ini didasari

bahwa ambing merupakan organ penampung air susu dimana jumlah air susu

yang ditampung banyak maka akan memberikan perubahan bentuk dan ukuran

pada organ ambing serta memberikan kapasitas produksi air susu yang besar pula

(Pabana, 2011).

Cara pemerahan juga ikut berpengaruh terhadap produksi susu yang

dihasilakan. Agar produksi susunya stabil, waktu pemerahan harus diatur dengan

baik. Pada waktu pemerahan harus dijaga agar kambing tidak kaget atau ketakutan

karena terganggu sesuatu (Sarwono, 2012).

Page 33: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pemberian hijauan tiga kali menghasilkan produksi susu yang lebih tinggi

0,65 liter/ekor/hari, sedangkan pada pemberian hijauan empat kali

menghasilkan produksi susu 0,50 liter/ekor/hari.

2. Untuk mencapai produksi susu yang lebih tinggi selain meningkatkan

frekuensi pemberian pakan, imbangan persentase antara pakan hijauan dan

konsentrat harus diperhatikan. Sebaiknya pemberian hijauan dan

konsentrat 64:36% atau 60:40%, karena hijauan yang diberikan peternak

memiliki kualitas sedang.

3. Faktor umur juga berpengaruh terhadap produksi susu yang dihasilkan,

dimana ternak yang diberi pakan tiga kali sehari memiliki umur yang lebih

tinggi 2-3 tahun dibanding ternak yang diberi pakan empat kali 1-2 tahun.

5.2. Saran

Disarankan pada pemeliharaan kambing PE untuk mendapatkan produksi

susu yang optimal, hal yang harus diperhatikan pada pakan adalah keseimbangan

persentase antara hijauan dan konsetrat, frekuensi pemberian pakan dan frekuensi

pemerahan. Pada ternak perah sebaiknya konsentrat diberikan terlebih dahulu, dan

hijauan diberikan dua jam setelah pemberian konsentrat.

Page 34: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

DAFTAR PUSTAKA

Askari, M. Z. 2012. Evaluasi Kecernaan Beberapa Bahan Pakan Pada Ternak

Peranakan Ongole Dan Peranakan Frisien Holstein. Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta.

Budiarsana dan Sutama, I. 2010. Panduan Lengkap Kambing Domba. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Budiarti, C. Setyaningsih, W. dan Suprayogi, T. H. 2013. Peran Massage Dan

Pakan Terhadap Produksi Dan Kadar Lemak Susu Kambing Peranakan

Etawa. Universitas Diponegoro, Semarang.

Indah, B. K. 2009. Kajian Kualitas Ransum Kambing Peranakan Etawa Di Balai

Pembibitan Dan Budidaya Ternak Ruminansia Kendal. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Legowo, A. M. 2002. Sifat Kimiawi, Fisik dan Mikrobiologis Susu. Universitas

Diponegoro, Semarang.

Nurhaeli, N. N. Hidayat dan Soediarto, P. 2014. Analisis fungsi Produksi Ternak

Kambing Perah. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto.

Pabana, T. 2011. Korelasi Antara Dimensi Ambing dan Puting Terhadap Produksi

Susu Kambing Peranakan Etawa (PE). Universitas Hasanuddin, Makasar.

Sarwono, B. 2012. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta.

Setiawan, T. dan Tanius, A. 2005. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa.

Penebar Swadaya. Bogor.

Siregar, B. 2001. Peningkatan Kemampuan Berproduksi Susu Sapi Perah Laktasi

Melalui Perbaikan Pakan dan Frekuensi Pemberiannya. J. Ilmu Ter. Dan

Vet. Indon. 6(2):76-82.

Siregar, B. 1992. Sistem Pemberian Pakan Dalam Upaya Meningkatkan Produksi

Susu Sapi Perah. Wartazoa. 6(2):3-4.

Sodiq, A. dan Abidin, Z. 2007. Kambing Peranakan Etawa. Agromedia Pustaka.

Jakarta.

Sumoprastowo, C.D.A. 1986. Beternak Kambing yang Berhasil. Bratara. Niaga

Media. Jakarta.

Page 35: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Syaputra. N. 2010. Produksi Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) Berdasarkan

Periode Laktasi Di Peternakan Kambing Boncah Utama Kabupaten

Tanah Datar. Politeknik Pertanian Universitas Andalas. Tanjung Pati.

Tarmidi, R. A. 2002. Penggunaan Ampas Tahu dan Pengaruhnya Pada Pakan

Ruminansia.

Tilman, A. D. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Universitas Gajah Mada Press.

Yogyakarta.

Yulianto. A. 2012. Budidaya Kambing Etawa. Javalitera. Yogyakarta.

Page 36: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan PKPM

a. Penimbangan Ternak b. Penimbangan Pakan

c. Pengambilan Hijauan d. Penjemputan ampas tahu

Page 37: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

e. Pemerahan f. Pengukuran Volume Susu

Keluarga Besar Rantiang Ameh

Page 38: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Lampiran 2. Profil Perusahaan

Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh merupakan peternakan

kambing yang berlokasi di Kayu Rantingan Bukik Batabuah Kecamatan

Canduang Kabupaten Agam. Luas area peternakan adalah 1 Ha yang terdiri dari

dua bangunan utama yaitu labor pengolahan dan kandang, dimana kandang terdiri

dari beberapa bagian diantaranya kandang laktasi, kandang cempe, kandang

induk, kandang pejantan, kandang dara dan kandang pedaging. Peternakan

Kambing Perah Rantiang Ameh juga memiliki fasilitas lain seperti mess empat

kamar, ruang tamu serta satu buah kamar mandi.

Peternakan Kambing Perah Rantiang Ameh awalnya merupakan usaha

milik pribadi, dengan jumlah populasi awal ternak 20 ekor (18 ekor betina dan 2

ekor jantan). Kemudian muncul keinginan dari masyarakat sekitar untuk ikut serta

dalam peternakan ini, sehingga pada bulan desember 2010 terbentuklah kelompok

tani dengan jumlah anggota 15 orang yang dinamakan Peternakan Kambing Perah

Ranting Ameh yang diketuai oleh Ir. Amrizal. Populasi terakhir di Peternakan

Kambing Perah Rantiang Ameh adalah 125 ekor ternak dengan jumlah pekerja

empat orang dengan tugas masing-masing, satu orang bagian pengolahan, satu

orang pemerah, satu orang membersihkan kandang dan satu orang lagi bertugas

dalam pengambilan hijauan.

Page 39: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa

Lampiran 3. Struktur Organisasi

KELOMPOK TANI “RANTIANG AMEH”

KETUA Ir. Amrizal

BENDAHARA

Delfia

SEKRETARIS

Febryon Tri Intano, S.Pt

KOORDINATOR

1. Peternakan : Amri St. Bagindo 4. Pengolahan Hasil : Delfia

2. Pertanian : Awal 5. Pemasaran :

Jimmy

3. Perikanan : Murnaisir 6. Hasil : Handri

ANGGOTA KELOMPOK

1. Ema Lazita 9. Candra 17. Edrizal 25. Nasir

2. Edi Marius 10. Panduko 18. Wil 26. Yot

3. Efiyarman 11. Mirzal 19. Syamsurizal 27. Lida

4. Taharuddin 12. Era 20. Zul 28. Dedi

5. Zamrud 13. Malin 21. Katik 29. Arip

6. Gamal 14. Harianto Malin 22. Yori 30. Budi

7. Bendri 15. Tungkek Ameh 23. Erizal 31. Eri

8. Yuli 16. Budia Gendri 24. Yanti

Page 40: PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN …repository.politanipyk.ac.id/391/1/LTA Yasni (PTN).pdf · pengaruh frekuensi pemberian hijauan terhadap produksi susu kambing peranakan etawa