simon p ginting -...

52

Upload: trinhdieu

Post on 07-Mar-2019

282 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN
Page 2: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Disusun Oleh:

Simon P Ginting

Pusat Penelitian dan Pengembangan PeternakanBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Departemen Pertanian2012

ISBN : 978-602-8475-02-0

Petunjuk TeknisPENGELOLAAN PAKAN

DALAM USAHA TERNAK KAMBING

Page 3: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Petunjuk TeknisPENGELOLAAN PAKAN

DALAM USAHA TERNAK KAMBING

Diterbitkan : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

Hak Cipta @ 2008. Loka Penelitian Kambing PotongSei Putih PO. Box I Galang Deli Serdang

Sumatera Utara 20585

Penyunting PelaksanaSupriyatna

Tata Letak dan Rancangan Sampul:Supriyatna

Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya

Petunjuk Teknis Pengelolaan Pakan Dalam Usaha TernakKambing, 2009.Penulis : Simon P. GintingLoka Penelitian Kambing Potong Sei Putih : vii + 44 halamanISBN : 978-602-8475-02-0

Page 4: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

KATA PENGANTAR

Sebagian besar pengusahaan ternak kambing di Indonesiamerupakan usaha peternakan rakyat dengan tingkat penerapanteknologi serta manajemen yang cukup beragam. Keragamandalam hal intensitas penggunaan maupun pemilihan jenisteknologi dapat disebabkan antara lain oleh perbedaan agro-ekosistem dimana ternak kambing dipelihara ataupun oleh tingkatpengetahuan serta pengalaman dalam berusaha. Oleh karena itu,adanya sumber informasi yang secara prinsip-teknis dapatmenjangkau berbagai kondisi lingkungan yang beragamdiharapkan dapat membantu meningkatkan penerapan teknologidan teknis manajemen dalam usaha produksi kambing. Salah satuaspek sangat penting dalam usaha produksi kambing adalahpengelolaan pakan secara efisien.

Buku petunjuk teknis ini secara khusus memuat prinsip danteknis pengelolaan pakan serta memamparkan berbagai inovasiteknologi pakan yang dapat diterapkan dalam usaha peternakankambing balk yang dikelola dengan pola peternakan rakyatmaupun pengelolaan secara komersial dengan orientasikeuntungan. Aspek manajemen dan teknologi pakan yangdikemukakan dalam buku ini disusun sedemikian rupa sehinggadapat menjangkau berbagai agro-ekosistem yang berbeda.

Semoga buku petunjuk teknis ini dapat dimanfaatkan olehberbagai pihak yang berkepintingan dan memebri kontribusi bagipeningkatan efisiensi usaha ternak kambing.

Bogor, April 2009Kepala Pusat,

Dr. Abdullah Bamualim

Page 5: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

DAFTAR ISI

Halaman

1. Kata Pengantar� iii

2. Daftar Isi� iv

3. Daftar Tabel� vi4. Daftar Gambar� vii

I. BAB I. PENDAHULUAN� 1

II. BAB II. PERILAKU MAKAN TERNAKKAMBING� 3

1. Seleksi Pakan� 32. Adaptasi Pakan Berserat Tinggi � 4

3. Adaptasi Pakan Beprotein Rendah � 5

III. BAB III. SISTEM PEMBERIAN HIJAUANPAKAN UNTUK TERNAK KAMBING 6

1. Metoda "Potong-Angkut" Dalam PemanfaatanTanaman Pakan Ternak� 8

2. Sistem Pengembalaan Dalam PemanfaatanTanaman Pakan Ternak � 12

3. Kombinasi antara Potong-Angkut denganPenggembalaan dalam MemanfaatkanTanaman Pakan� 16

4. Pemanfaatan Tanaman Pakan Legum PohonSebagai Suplemen� 17

Page 6: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

g

IV. BAB IV. PENGGUNAAN BAHAN PAKANALTERNATIF SEBAGAI PAKANDASAR� 23

1. Penggunaan Pakan Konsentrat Pada Kambing ... 242. Kandungan Nutrisi Pakan Konsentrat� 26

i 3. Strategi Penggunaan Konsentrat SecaraEfisien� 27

4. Pembuatan dan Penggunaan Garam dan MineralBlok� 30

5. Pakan Blok Multi Nutrien (PBMN) � 31

V. BAB V. PAKAN KOMPLIT� 34Optimalisasi Rasio Roughage/Konsentrat DalamPakan Komplit � 37

VI. BAB VI. AIR MINUM� 40Kebutuhan Air Minum� 40Metabolisma Air� 42

VII. BAB VII. DAFTAR BACAAN� 44

Page 7: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

NoTabel

DAFTAR TABEL

Uraian Halaman

1 Jumlah pemberian dan cara memilih hijauan pakanuntuk ternak kambing secara potong-angkut�

2 Cara pengelolaan dan frekuensi pemberian hijauanpakan kepada kambing�

3 Beberapa aspek penting dalam pemanfaatantanaman pakan ternak untuk ternak kambing secarapenggembalaan�

4 Beberapa aspek teknis pemanfaatan tanamanpakan ternak leguminosa pohon untuk ternakkambing�

5 Taraf Penggunaan Limbah Industri PadaTernak Kambing�

6 Pemberian pakan suplemen kepada ternakperiode produksi�

7 Beberapa bahan pakan dan taraf penggunaannyadalam formula pakan kor ;entrat untuk ternakkambing�

8 Mated dan prosedur pembuatan garam mineralblok� 30

9 Beberapa formula pakan blok yang dapat disusununtuk kambing dengan atau tanpa molasses� 32

10 Respon kambing terhadap penggunaan beberapalimbah pertanian dan agri-industri sebagai pakandasar dalam pakan komplit (total mixed ration)� 36

11 Pengelolaan air minum untuk ternak kambing� 44

10

12

15

19

24

27

29

Page 8: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

NoGambar

DAFTAR GAMBAR

Judul Gambar Halaman

1 Ternak kambing melakukan seleksi berdasarkankualitas gizi clan palatabiltas fraksi tanaman � 8

2 Hijauan pakan yang dipotong dipilih clan tanamanmuda dengan rasio daun/batang paling tinggi� 11

~3 Penggembalaan ternak kambing sebagai carapengelolaan pastura� 14

4 Kaliandra adalah jenis tanaman leguminosa pohonsebagai hijauan pakan berkualitas tinggi� 18

5 Sengon adalah jenis tanaman leguminosa pohonsebagai hijauan pakan berkualitas tinggi� 19

6 Turi adalah jenis tanaman leguminosa pohonsebagai hijauan pakan berkualitas tinggi� 21

7 I ndigofera adalah jenis tanaman leguminosa pohonsebagai hijauan pakan berkualitas tinggi� 22

8 Berbagai bahan pakan seperti dedak, bungkil kelapa,garam, tepung ikan, bungkil kacang kedele dapatdigunakan untuk membuat konsentrat � 25

9 Pencampuran bahan untuk membuat konsentrat(suplemen) dapat dilakukan secara manual� 29

10 Pakan komplit dalam bentuk pelet yang mengandungberbagai jenis bahan sebagai pakan tambahan untukmeningkatkan gizi ternak� 35

11 Pakan komplit menggunakan pelepah kelapa sawitsebagai sumber serat� 38

12 Selama masa menyusui (laktasi) induk membutuhkanair minum dalam jumlah yang besar untukmemproduksi susu� 43

Page 9: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

BAB IPENDAHULUAN

Dalam budidaya ternak kambing yang dikelola secaraintensif, pakan merupakan salah satu komponen input yangsangat menentukan keberhasilan usaha secara finansial. Salahsatu keunikan ternak kambing seperti halnya ternak ruminansial ain adalah sistem cerna yang komplek (poligastrik), sehinggamampu mengubah bahan pakan berserat tinggi (rumput,jerami,dll.) sebagai sumber utama energi dan mengubah senyawanitrogen yang bukan protein (NBP) seperti urea menjadi proteinbernilai bilogis tinggi untuk kebutuhan produksinya. Kelebihandalam kemampuan memanfaatkan bahan pakan berserat tinggi inidimungkinkan oleh proises fermentasi secara anaerobik yangdiperankan oleh mikroba yang berkembang didalam lambung.Namun, fermentasi anaerobik ini memiliki konsekuensi bahwaefisiensi pemanfaatan pakan lebih rendah dibandingkan prosescerna pada ternak monogastrik. Oleh karena itu, pemilihan bahanpakan pada ternak kambing diutamakan kepada bahan yang tidakbersaing dengan kebutuhan jenis ternak lain (monogastrik), sepertiunggas dan babi maupun manusia. Dalam konteks ini, tanamanpakan ternak (hijauan pakan) dan hasil sisa tanaman maupunIimbah pertanian dan industri agro menjadi pilihan utama dalammengembangkan sistem pakan pada usaha ternak kambing(pakan dasar).

Page 10: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pakan dasar atau pakan pokok memiliki arti bahwa secarakuantitatif bahan tersebut dialokasikan dan dikonsumsi olehternak dalam jumlah paling banyak dibandingkan bahan pakanlain. Namun demikian, untuk mendukung produktivitas yang tinggimenurut kapasitas genetiknya, maka suplai nutrisi dari pakandasar sering tidak mencukupi, balk dalam jumlah asupannyamaupun dalam keseimbangan antar berbagai zat gizinya. Olehkarena itu, koreksi terhadap defisiensi maupun ketidakseimbangan nutrien dalam pakan dasar tersebut perlu dilakukan.

Pemberian pakan konsentrat ataupun supiemen yangmenggunakan bahan baku dengan kandungan nutrisi (protein,energi, mineral) yang tinggi sebaiknya digunakan untukmengatasai kekurangan nutrisi pada pakan dasar. Oleh karenakonsentrasi nutrisinya relatif tinggi, maka biaya penggunaanpakan konsentrat juga relatif Iebih tinggi dibandingkan denganpakan dasar per unit pakan. Dengan demikian penggunaan pakankonsentrat haruslah seefisien mungkin. Efisiensi penggunaanpakan dapat diukur dari rasio antara jumlah pakan yangdikonsumsi ternak dengan output yang dihasilkan. Efisiensipenggunaan pakan yang tinggi dapat dicapai dengan pengelolaanpakan yang tepat, antara lain pengelolaan alokasi jumlah pakanoptimal, formulasi konsentrat yang efisien, pemilihan bahan bakuyang seimbang secara nutrisi dan layak secara ekonomis sertapenentuan waktu dan frekuensi pemberian pakan yang strategis.Kontribusi penggunaan pakan secara efisien sangat besarterhadap efisiensi ekonomik usaha produksi secara keseluruhan.

Page 11: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

BAB IIPERILAKU MAKAN TERNAK KAMBING

Seleksi PakanBerdasarkan karakter morfofisiologis yang dikembangkan

oleh Hoffman, maka dilihat dari perilaku makannya ternak kambingtermasuk kedalam kelompok intermediate yaitu memiliki polamakan antara tipe grazer (perumput) seperti sapi, kerbau dandomba dan tipe concentrate selector (peramban murni) yangmemilih pakan dengan konsentrasi nutrisi tinggi, seperti jerapah,dikdik dan . Selain itu, ternak kambing juga memiliki kapasitasuntuk beradaptasi dengan baik kedalam kelompok perumputmaupun kedalam kelompok peramban. Oleh sebab itu, ternak inimemiliki kemampuan adaptif yang L inggi pada berbagai kondisiagroekosistem dan karakteristik pakan yang sangat beragam.Ternak kambing juga cenderung selektif terhadap bagian/fraksitanaman, sehingga mampu memilih bagian tanaman dengankandungan zat gizi paling tinggi.

Perilaku makan seperti ini membuat kambing memilikikeuntungan komparatif dibandingkan jenis ruminansia lain dansecara budidaya memberi kemudahan dalam mengelola hijauanpakan. Dengan memanfaatkan perilaku makan tersebut, makajenis hijauan pakan yang dapat dimanfaatkan menjadi lebih

Page 12: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

g (

beragam meliputi jenis rumput-rumputan, legum, pakisan maupuntanaman perdu atau pohon.

Adaptasi Pakan Berserat TinggiTolkamp and Brouwer (1993) melalukan analisis statistik

terhadap data literatur menyangkut kecernaan pakan danmenyimpulkan bahwa kecernaan pakan pada kambing nyata Iebihtinggi dibandingkan dengan pada domba, walaupun perbedaan ini(4latif kecil (0,8 unit). Perbedaan kecernaan semakin lebarterhadap pakan dengan kandungan protein yang rendah. Faktoryang mempengaruhi kecernaan pakan yang Iebih tinggi padakambing antara lain adalah mastikasi, ruminasi dan waktu tahanpakan.

Studi pustaka yang dilakukan oleh Louca dkk. (1982)menginformasikan bahwa waktu yang digunakan untuk mastikasidan ruminasi (mengunyah pakan) lebih lama pada kambingdibandingkan dengan domba dan sapi. Waktu mengunyahmeningkat tajam sejalan dengan meningkatnya konsumsi pakanberserat (roughage). Disamping itu jumlah bolus yang diregurgitasijuga meningkat tajam.

Lamanya pakan didalam saluran pencernaan (waktu tahanpakan), terutama didalam lambung (reticulo-rumen) ditentukanoleh jumlah pakan yang dikonsumsi dan besarnya kapasitassaluran pencernaan. Peningkatan konsumsi pakan mengakibatkanlaju pelepasan pakan didalam saluran pencernaan meningkat,atau dengan kata lain waktu tahan menjadi berkurang. Hal inimengakibatkan kecernaan pakan menurun. Pada kambingdilaporkan bahwa waktu tahan pakan Iebih lama dibandingkanpada domba (Devendra, 1981; Louca et al., 1982). Perbedaanwaktu tahan terdapat juga antara bangsa kambing. Pada bangsakambing yang hidup di daerah beriklim kering (arid) waktu tahan

Page 13: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

pakan Iebih -lama dibandingkqan dengan bangsa di daerahberiklim sedang (Louca et al. (1982).

Adaptasi Pakan Berprotein Rendah

Ternak ruminansia memiliki mekanisme konservasi Ndengan menghambat N yang hilang akibat pembuangan N daritubuh, serta memacu daur ulang (recycling) N kedalam reticulo-rumen. Daur ulang N kedalam lambung (reticulo-rumen) dapatterjadi melalui air li ur yang bercampur dengan pakan yangdikonsumsi, namun yang utama sebenarnya adalah akibat difusisecara Iangsung dari darah melalui dinding rumen. Permeabilitasdinding rumen terhadap senyawa urea dan ammonia jauh lebihtinggi pada kambing dibandingkan domba. Daur ulang N yangIebih tinggi pada kambing dibandingkan dengan domba jugaterjadi akibat tingkat sekresi saliva per kg bahan kering pakandikonsumsi yang Iebih tinggi pada kambing. Perbedaan tingkatdaur ulang N juga terjadi antar bangsa kambing, dan lebih tinggipada bangsa kambing dengan habitat kering. Namun, perbedaani ni tidak terdeteksi, apabila diberi pakan dengan kandunganprotein tinggi .

Pada penggunaan pakan berprotein rendah, peristiwa daurulang N berperan sangat penting dalam menyumbangketersediaan N bagi kebutuhan mikrobia rumen untuk mencernapakan secara fermentatif. Penggantian pakan (kandungan proteintinggi) dengan pakan (kandungan protein rendah) mengakibatkanpeningkatan 400% transfer urea kedalam reticulo-rumen daridarah. Pada saat yang sama, transfer urea ke usus besarmenurum tajam dari 8% menjadi 1 % dari total transfer ureakedalam sistim saluramn pencernaan. Informasi ini mempertegaspentingnya daur ulang N dalam mengatasi bahan pakan berproteinrendah.

Page 14: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

'' BAB IIISISTEM PEMBERIAN HIJAUAN PAKAN UNTUK

TERNAK KAMBING

Hijauan pakan ternak (HPT) yang paling umum digunakandalam budidaya kambing adalah jenis rumput-rumputan danleguminosa. HPT merupakan pakan dasar (pokok), karenamerupakan komponen utama dari ransum ternak. Hijauan pakanternak dapat merupakan jenis tanaman lokal (native), maupunyang diintroduksi (eksotik). Produktivitas jenis introduksi hampirselalu lebih tinggi dibandingkan dengan jenis lokal, sehinggabanyak dikembangkan sebagai sumber hijauan. Dari kelompoktanaman lokal jenis rumputan yang disukai kambing antara lainadalah rumput Axonopus compressus (rumput pahit), Cynodondactylon (rumput kawat), Ottocloa nodusa, sedangkan kelompokintroduksi jenis rumput-rumputan yang sangat cocok untuk ternakkambing antara lain adalah Brachiaria ruziziensis, Brachiariahumidicola, Paspalum guonearum, Paspalum ateratum danStenotaphrum secundatum.

Dari kelompok leguminosa jenis Stylosanthes guianensisyang termasuk kedalam legum merambat sangat disukai ternakkambing dan memiliki kualitas nutrisi yang baik, karena kandungan

Page 15: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

proteinnya tinggi dan mudah dicerna. Tanaman pakan tersebutdiatas dapat dikembangkan diareal kebun rumput dan digunakandengan cara potong-angkut (cut and carry system), atau ditanamdiareal pengembalaan (grazing system), atau kombinasikeduanya.

Dari jenis leguminosa pohon beberapa yang cocok untukternak kambing antara lain Gliricidia sepium (sengon), Leucaecaleucochepala (lamtoro), Calliandra callothyrsus (Kaliandra) danIndigofera sp. Jenis legumoinosa pohon biasanya tidak digunakansebagai pakan dasar, namun Iebih sering sebagai pakansuplemen untuk memnuhi kebutuhan protein. Jenis leguminosapohon sangat baik sebagai sumber pakan pada musim kering saatmana ketersediaan jenis rumput dapat menurun dengan tajam.Biasanya ternak kambing membutuhkan waktu adaptasi selama 1-2 minggu untuk dapat mengkonsumsi leguminosa pohon dalamjumlah normal, kecuali jenis lamtoro. Apabila produksi leguminosapohon cukup besar, sehingga mampu memenuhi kebutuhanpakan, maka hijauan ini dapat digunakan sebagai pakan dasar.

Page 16: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar 1. Ternak kambing melakukan seleksi berdasarkankualitas gizi dan palatabiltas fraksi tanaman

Metoda "Potong-Angkut" Dalam Pemanfaatan TanamanPakan Ternak

Metoda "potong-angkut" sangat umum dilakukan didaerahpadat penduduk dengan ketersediaan lahan pengembalaan yangterbatas ataupun pada pola usaha yang sangat intensif. Padasistem ini ternak kambing dipelihara didalam kandang sepanjanghidupnya, sehingga sepenuhnya tergantung kepada jenis danjumlah hijauan yang diberikan. Pada sistem ini ternak kambinghanya dapat melakukan seleksi terhadap pakan secara terbatastergantung kepada hijauan yang diberikan.

Page 17: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

'Pengefo(aan Pakan

Efisiensi pemanfaatan hijauan pakan dengan pola ini akansangat ditentukan oleh faktor kualitas dan jumlah hijauan yangdialokasikan. Kualitas hijauan pakan merupakan fungsi dari umurtanaman dan rasio daun/batang. Semakin tua umur tanaman,maka semakin rendah kualitas gizinya akibat kandungan proteinyang menurun, kandungan serat meningkat dan kecernaanmenurun. Semakin tinggi rasio daun/batang, maka kualitas gizisemakin tinggi, karena konsentrasi nutrisi dan kecernaan fraksidaun cenderung lebih tinggi dibandingkan fraksi batang.Kontaminasi atau tercampurnya jenis hijauan lain yang tidakdisukai ternak dapat pula menurunkan potensi konsumsi gizi daritotal hijauan yang diberikan. Oleh karena itu, seleksi ataupemilihan serta pemilahan berdasarkan umur tanaman dan rasiodaun/batang sangat penting dilakukan secara ketat. Rasiodaun/batang secaqra praktis dapat dilakukan dengan mudahsaat melakukan pemotongan hijauan pakan dan hal ini akanmemberikan dampak positif yang nyata bagi produktifitas kambing.

Pada prinsipnya, efisiensi penggunaan pakan akanmeningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi pakan. Dengandemikian, sasaran agar konsumsi hijauan mencapai taraf yangmaksimal perlu selalu dipertimbangkan dan diupayakan dalampengelolaan pakan. Adanya faktor seleksi oleh ternak kambingpada sistem 'potong angkut', misalnya komponen daun dantanaman muda lebih disukai dibandingkan tanaman tua ataupunbagian batang, maka beberapa hal penting perlu diperhatikandalam menyiapkan pakan hijauan dengan cara 'potong angkut'.Pada Tabel 1 dipaparkan seberapa banyak dan bagaimanamemilih hijauan pakan yang optimal untuk produksi kambing.

Page 18: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

(Penge(o(aan (Pakan

label 1. Jumlah pemberian dan cara memilih hijauan pakanuntuk ternak kambing secara potong-angkut

1.

1

Hijauan segar diberikan sebanyak 10-20% dari bobot tubuhyaitua. Anak sapih diberikan sebanyak 2-3 kg/ekor/harib. Dara/Pejantan Muda diberikan 4-5 kg/ekor/haric. I nduk/Pejantan diberikan 5-6 kg/ekor/harid. Pakan hijauan umumnya lebih murah dibandingkan bahan

pakan laine. Maksimalkan pemberian dan konsumsi hijauan pakanf. Pastikan alokasi hijauan telah mencukupi (harus terdapat

sisa pakan pada hari berikutnya 10% dari jumlah yangdiberikan)

1.2.3.4.

Pilih tanaman berumur relatif muda sekitar 35-42 hariImbangan daun/batang setingg mungkinUtamakan bagian daun dibandingkan batangGunakan lebih dari satu jenis; 2-3 jenis hijauan yang disukaiternak

5. Tanaman legum sangat baik sebagai sumber protein yangmurah

Jenis hijauan pakan yang ideal untuk cara potong-angkutumumnya memiliki sifat tumbuh tegak dan memiliki ukuran batangdan daun yang relatif besar atau lebar. Rumput raja atau rumputgajah termasuk kedalam kategori tersebuti. Untuk jenis tanamanpakan seperti ini, maka sebaiknya dilakukan upaya pengolahansebelum diberikan kepada kambing agar pemanfaatnnya menjadioptimal.

Page 19: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar 2. Hijauan pakan yang dipotong dipilih dari tanamanmuda dengan rasio daun/batang paling tinggi

Namun demikian, terdapat pula jenis hijauan pakan yangsesuai untuk potong angkut namun tidak membutuhkan prosespengolahan/pencacahan sebelum digunakan sebagai pakankambing, seperti Paspalum guenoarum, Paspalum ateratum,Brachiaria ruziziensis dan Brachiaria humidicola.

Pada Tabel 2 dibawah ini dipaparkan teknis pengolahanhijauan sebelum diberiukan kepada kambing dan seberapa seringhijauan diberikan untuk menghasilkan performasn kambing yangmaksimal.

Page 20: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

cPenge(olaan Pakan

Tabel 2. Cara pengolahan dan frekuesi pemberian hijauan pakankepada kambing

Jenis tanaman pakan yang berbatang besar (rumput gajah,rumput raja, Panicum sp,) sebaiknya dicacah menjadi-potongan 10-20 cm

2. Untuk tanaman pakan berbatang kecil (Brachiaria ruziziensis,Paspalum guenoarum, Paspalum ateratum dan Brachiariahumidicola) tidak perlu dicacah dan dapat langsung diberikan

3. Waktu pemotongan yang ideal ada pada sore hari

1.

1. Efisiensi penggunaan pakan meningkat mengikuti tarafkonsumsi (efsiensi meningkat bila konsumsi meningkat)

2. Upayakan konsumsi pakan maksimal3. Konsumsi pakan meningkat bila frekuensi pemberian pakan

meningkat4. Frekuensi pemberian hijauan yang ideal adalah 3x dalam

sehari,5. Berikan sore hari dalam jumlah terbanyak, pagi hari dalam

jumlah sedang dan siang hari dalam jumlah sedikit6. Namun, dapat diberikan 2x dalam sehari bila membebankan

biaya untuk tenaga kerja.7. Hindari pemberian 1 x dalam sehari.

Sistem Pengembalaan Dalam Pemanfaatan TanamanPakan

Sistem mengembalaan merupakan alternatif dalambudidaya ternak kambing. Sistem ini dapat menjadi satu-satunya

Page 21: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

pilihan paling praktis dan ekonomis pada berbagai ekosistemtertentu. Di agroekosistem lahan kering dengan iklim kering seringterdapat padang savana yang ditumbuhi berbagai jenis tanamanrumput maupun perdu yang dapat dimanfaatkan sebagai sumberpakan bagi produksi kambing secara pengembalaan. Selainrumput alam yang telah beradaptasi dengan kondisi setempatbeberapa tanaman eksotik (introduksi) dapat dikembangkan untukmeningkatkan kapasitas tampung lahan bagi produksi kambing.Beberapa jenis rumput yang dapat dikembangkan diagroekosistemi ni antara lain adalah Brachiaria ruziziensis dan Brachiariahumidicola.

Pada sistem perkebunan, terutama kelapa sawit, ternakkambing dapat diintroduksikan sebagai salah satu komponenusaha dalam suatu sistem integrasi tanaman-ternak. Kapasitastampung lahan antar tanaman kelapa sawit (gawangan) dapatditingkatkan dengan mengembangkan tanaman pakan ternak yangmemiliki toleransi yang balk terhadap naungan. RumputStenotaphrum secundatum merupakan salah satu jenis hijauanpakan yang toleran terhadap naungan dan mampu tumbuhdengan balk pada tingkat naungan antara 50-70%.

Sistem pengembalaan memberikan kebebasan bagi ternakuntuk melakukan seleksi sendiri terhadap berbagai jenis tanamanpakan yang tersedia ataupun seleksi terhadap komponen tanamanyang dianggap lebih berkualitas. Ternak kambing memiliki sifatselektifitas yang tinggi dan mengutamakan bagian tanaman yangpaling berkualitas sebagai pilihan utama.

Selama penggembalaan ternak kambing melakukanberbagai aktifitas yang tidak selalu berkaitan langsung denganmengkonsumsi hijauan, seperti berjalan, bermain dan berbaringsambil melakukan aktifitas ruminasi dan regurgitasi. Oleh karenai tu, jumlah pakan yang dikonsumsi selama penggembalaan

Page 22: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

tergantung kepada waktu efektif yang digunakan untukmengkonsumsi pakan.

Gambar 3. Penggembalaan ternak kambing merupakan salahsatu cara efisien memanfaatkan hijauan pakan

Lamanya waktu yang secara efektif digunakan untukmengkonsumsi pakan tersebut sangat dipengaruhi oleh cuaca,keragaman tanaman, kepadatan tanaman clan kualitas nutrisitanaman yang tersedia diareal penggembalaan. Agar konsumsipakan mencukupi kebutuhan ternak disarankan lamapengembalaan paling tidak 4-6 jam dalam sehari, tergantungkepada ketersediaan hijauan di padang pengembalaan. Waktupengembalaan yang paling efektif adalah pada saat intensitassinar matahari mulai menurun yaitu antara pukul 14.00-18.00.

Page 23: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pengembalaan pada pagi - dan siang hari harusmempertimbangkan adanya peluang yang lebih tinggi terinfeksiparasit saluran pencernaan dan waktu makan yang tidak efektifakibat intensitas sinar matahari yang tinggi. Infestasi cacaingparasit pada sistem pengembalaan dapat dikendalikan denganpemberian obat cacing secara reguler (setiap 2-3 bulan).Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam mengelolahijauan pakan dengan pola pengembalaan disajikan pada label 2.Dalam menentukan dan mengelola lokasi pengembalaan perludiperhatikan prinsip "rotasi" yang bertujuan untuk mengoptimalkanketersediaan hijauan baik dari segi umur maupun produksihijauan. Selain itu rotasi dapat memutus rantai proses infeksicacaing parasit.

label 3. Beberapa aspek penting dalam pemanfaatan tanamanpakan ternak untuk ternak kambing secarapenggembalaan

1. Lama pengembalaan menentukan seberapa banyak hijauandapat dikonsumsi.

2. Pengembalaan minimal 6 jam sehari untuk menjaminkecukupan pakan

3. Pengembalaan selama 4 jam &,)at diterima selama hijauantersedia cukup banyak

4. Jumlah hijauan tersedia dilapangan menentukan berapa lamawaktu penggembalaan dibutuhkan.

Waktu Pengembalaan

1. Intensitas sinar matahari yang tinggi mengurangi aktifitasmerumput.

2. Gembalakan ternak pada saat intensitas sinar matahairendah: 09:00 s/d 11:00 dan 14:00 s/d 18:00

3. Pada pagi hari l arva parasit mengkontaminasi tanaman pakanbagian atas; Hindari pengembalaan terlalu pagi.

Lama Pengembalaan

Page 24: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

4. Proses respirasi tanaman pada malam had menyebabkankonsentrasi karbohidrat (mudah dicerna) menjadi berkurang;Alokasikan waktu pengembalaan pada sore had selamamungkin

sstem nggembalaan

1. Hijauan yang tersedia untuk penggembalaan harus berumurmuda untuk menjamin kualitas tinggi.

2. Lakukan rotasi penggembalaan, sehingga umur tanaman saat" digunakan berkisar antara 35-40 hari.

3. Rotasi akan menekan populasi cacing parasit diarealpenggembalaan

4. Jumlah ternak per satuan luas areal penggembalaan perludiatur sesuai dengan ketersediaan hijauan

5. Gunakan stocking rate (jumlah kambing/satuan luasan) yangtepat untuk mengoptimalkan penggunaan pasture

6. Hindari over stocking (pengembalaan terlalu berat) untukmencegah gangguan pertumbuhan tanaman atauunderstocking (pengembalaan terlalu ringan) untukmencegah inefisiensi penggunaan lahan

Kombinasi antara Potong-Angkut dengan Pengembalaandalam Memanfaatkan Tanaman Pakan

Kombinasi antara sistem potong-angkut denganpengembalaan merupakan salah satu pendekatan yang sangatbaik dalam pengelolaan tanaman pakan untuk mengoptimalkanproduksi kambing. Dalam sistem ini alokasi waktu pengembalaanberkisar antara 3-4 jam sehari. Hijauan tambahan (potong-angkut)diberikan didalam kandang sebanyak 3,0-7,0 kg/ekor/hari,tergantung bobot badan atau sekitar 10-15% bobot badan. Waktupemberian hijauan didalam kandang tergantung kepada waktupengembalaan. Apabila pengembalaan dilakukan pada sore hari,hijauan potong-angkut diberikan sebagian besar pada pagi hari

Page 25: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

dan sisanya pada sore hari setelah ternak kembali dari arealpengembalaan. Bila pengembalaan dilakukan pada pagi hari,maka hijauan potong angkut seluruhnya diberikan pada sore harisetelah ternak kembali dari areal pengembalaan. Pengembalaanmemberikan kesempatan bagi ternak untuk memilih hijauan mudadengan kualitas nutrisi tinggi dan kesempatan untuk bergerak(exercise) yang penting bagi kesehatan ternak. Sistem ini jugamemberi prioritas penggunaan rumput alam sebagai sumberutama hijuan dan rumput eksotik yang ditanam di arealpengembalaan sebagai hijauan tambahan dan penyangga,terutama selama musim kemarau saat produksi hijauan alammenurun tajam.

Pemanfaatan Tanaman Pakan Legum Pohon SebagaiSuplemen

Tanaman leguminosa pohon (helai dan tangkai daun)merupakan bahan pakan yang mengandung protein kasar yangtinggi (17-30 %) dan juga sumber energi yang baik untuk ternakkambing. Tanaman ini Iebih sering diberikan sebagai pakantambahan, walaupun dapat digunakan sebagai pakan dasarapabila ketersediannya mencuk pi. Dari berbagai jenisl eguminosa pohon, Leucaena leucocephala (Lamtoro), Gliricidiasepium (Gamal atau sengon) dan Calliandra calothyrsus(Kaliandra) merupakan jenis legum pohon yang relatif telahbanyak digunakan pada ternak kambing. Jenis Indigofera spmerupakan legum pohon yang berkualitas nutrisi tihggi danpotensial dikembangkan untuk ternak kambing karenapalatabilitasnya (tingkat kesenangan) cukup baik.

Page 26: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

cPenge(olaan cPakan

Gambar 4. Kaliandra (Calliandra calothyrsus) adalah jenistanaman leguminosa pohon yang berkualitas nutrisitinggi

Tanaman legum pohon merupakan sumber pakan yangmurah bila dikaitkan dengan kandungan protein, vitamin danenergi yang relatif tinggi. Oleh karena itu, jenis tanaman ini sangatdianjurkan menjadi salah satu pilihan sumber pakan bagi produksiternak kambing. Tanaman ini juga dapat difungsikan dalamkonservasi lahan, dan dapat menjadi sumber pakan yang pentingselama musim kering yang berkepanjangan atau sumber pakanyang sangat potensial untuk pengembangan ternak di agro-ekosistem lahan kering beriklim kering. Teknis pemanfaatan legumpohon sebagai bahan pakan secara efisien disajikan pada Tabel3.

Page 27: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

g [

Gambar 5. Sengon/Gamal ( Gliricidia sepium) adalah jenistanaman leguminosa pohon berkualitas nutrisi tinggi

Tabel 4. Beberapa aspek teknis pemanfaatan tanaman pakanternak leguminosa pohon untuk ternak kambing

Bagian Tanaman Legum Pohon Yang Dapat Digunakansebagai Pakan

1. Ternak kambing Iebih menyukai bagian helai dibanding tangkaidaun

2. Kualitas nutrisi helai daun Iebih tinggi dibandingkan batang3. Helai daun dapat diberikan secara terpisah atau bersamaan

dengan tangkai daun4. Jangan gembalakan kambing pada areal tanaman legum

muda untuk menjamin perkembangan tanaman, karena bagiankulit batang tanaman legum muda rentan terhadap ternak

Page 28: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

1

"<

erapa. anya , Legu ontDibedikanPedoman umum adalah berikan 0,5 - 1,0 kg per ekor per hariatau:

Ternak dewasa

I nduk

I nduk bunting

I nduk laktasi

1 bagian legum(25% legum)

2 bagian legum(40% legum)

3 bagian legum(50% legum)

3 bagian legum(50% legum)

dan 3 bagian rumput

dan 3 bagian rumput

dan 3 bagian rumput

dan 3 bagian rumput

1. Ternak kambing biasa meramban, sehingga menyukai posisimakan secara tegak.

2. Potong tangkai daun sepanjang 0,5 - 1,0 m, satukan dalamikatan, lalu digantung didalam kandang dengan posisi bagiandaun disebelah bawah

'$agaimana Meningkatkan Konsumsi Palatabilitas

1. Layukan selama 6-24 jam sebelum diberikan2. Bisakan terlebih dahulu dengan daun dan tangkai daun yang

I ebih tua3. Berikan tanpa pakan lain4. Campur ternak yang telah terbiasa dengan yang belum

terbiasa dalam satu kandang5. Campur dengan molases atau garam sampai terbiasa.6. Berikan kepada ternak dalam kelompok

Page 29: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar6. Turi (Sesbania glandifora) adalah tanaman leguminosapohon yang berkualitas nutrisi tinggi

Page 30: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar 7. Indigofera (Indigofera sp) adalah jenis tanamanleguminosa pohon yang berkualitas nutrisi tinggi

Umumnya, tanaman legum dimanfaatkan sebagai pakansuplemen atau tambahan untuk meningkatkan konsumsi proteinpada ternak. Leguminosa pohon mudah tumbuh, bahkan padatanah yang kurang subur, sehingga mudah dimanfaatkan sebagaisumber protein yang murah serta relatif tersedia sepanjang tahun,terutama pada musim kemarau.

Page 31: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

BAB IVPENGGUNAAN BAHAN PAKAN ALTERNATIF

SEBAGAI PAKAN DASAR

Bahan inkonvensional, seperti limbah atau hasil sisatanaman dapat juga digunakan sebagai pakan dasar selamabahan tersebut dapat diperoleh dengan biaya yang kompetitif.Beberapa produk limbah pengolahan pertanian dan hasil sisaatau hasil samping tanaman yang dapat digunakan adalahpelepah kelapa sawit, kulit buah kakao, kulit buah markisa dankulit nenas. Bahan tersebut umumnya memiliki kandungan seratyang tergolong tinggi, sehingga merupakan sumber energi yangdapat digunakan sebagai pakan dasar. Kandungan protein bahan-bahan tersebut umumnya rendah. Beberapa bahan inkonvensionali ni, seperti kulit buah nenas, kulit buah markisa, kulit buah kopitermasuk bahan limbah basah (wet by-products), sehinggamemerlukan proses pengeringan untuk mencegah kerusakansebelum diguinakan sebagai pakan. Proses pengeringan dapatdilakukan menggunakan sinar matahari atau dengan mencampurdengan bahan pakan lain yang berkadar air rendah. Metodapengeringan ini dapat penurunkan biaya. Taraf penggunaan

Page 32: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

beberapa bahan pakan inkonvensional sebagai pakan dasardisajikan pada Tabel 4.

Tabel 5. Taraf penggunaan hasil sisa/limbah indutri pengolahanpertanian sebagai pakan dasar pada kambing

Penggunaan Pakan Konsentrat Pada Kambing

Pakan konsentrat adalah bahan pakan atau ramuan daribeberapa bahan pakan yang mengandung zat gizi (protein,vitamin, mineral) dan energi dalam konsentrasi tinggi danseimbang per satuan berat atau volume. Pemberian pakankonsentrat pada kambing sangat membantu dalam meningkatkanproduktivitas. Hal ini dikarenakan penggunaan pakan dasar sajasering tidak mampu mencapai tingkat produktifitas yang tinggiakibat tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi sesuaikemampaun genetik ternak. Oleh karena konsentrasi nutrisinyatinggi maka harga per satuan berat juga relatif tinggi,sehinggajumlah pemberiannya juga perlu dibatasi untuk mencapai optimabiologis maupun optima ekonomik. Pada kambing pemberiankonsentrat biasanya berkisar antara 200-300 g per ekor per hadatau sebanyak 0,5-1,5% dari bobot tubuh. Jumlah ini sebenarnyatergantung kepada: 1) kualitas serta ketersediaan pakan dasar

Bahan Pakan Taraf Penggunaan (%)

Maksimal Optimal

Kulit kopi 30 15

Kulit kakao 40 20

Kulit markisa 45 30

Kulit nenas 40 30

Page 33: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar 8. Berbagai bahan pakan seperti dedak, bungkil kelapa,garam, tepung ikan, bungkil kacang kedele dapatdigunakan untuk membuat konsentrat.

g (

(hijauan), 2) tingkat produktivitas ternak yang diinginkan, dan 3)harga pakan konsentrat. Jika kualitas nutrisi pakan dasar (hijauan)balk, dan tersedia dalam jumlah cukup, maka penggunaan pakankonsentrat dapat disesuaikan menurut kebutuhan.

Page 34: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pengetoraan rpakan

Kandungan Nutrisi Pakan Konsentrat

Kandungan protein kasar dalam pakan konsentrat untukternak kambing dapat dirancang pada kisaran 16-18%,sedangkan kandungan energi dicerna antara 2700-2800 kkal/kgbahan kering pakan. Untuk menyusun formula pakan konsentratdengan spesifikasi protein dan energi tersebut diatas beberapabahan pakan sumber protein dan energi harus digunakan secarabeisamaan. Bahan utama sumber protein yang mudah diperolehadalah bungkil kacang kedele dan tepung ikan. Namun, karenaharga kedua bahan sumber protein ini tergolong tinggi, makajarang digunakan untuk ternak kambing ataupun kalau digunakanhanya dalam jumlah yang relatif kecil (1-2%). Bahan sumberprotein yang cukup bagus dengan harga relatif lebih murah adalahbungkil kelapa dan bungkil inti sawit. Kedua bahan ini jugamerupakan sumber enersi dan mineral yang balk untuk ternakkambing. Bahan baku lain sebagai sumber energi yang tersediasecara lokal adalah dedak halus/dedak kasar, tepung gaplek dantepung jagung.

Pakan suplemen/konsentrat yang ideal adalah pakantambahan yang berasosiasi secara positif dengan pakan dasar;artinya bahwa pemberian suplemen mengakibatkan peningkatankonsumsi pakan dasar. Secara ekonomis hubungan asosiasipositif ini penting, karena pakan dasar selalu Iebih murahdibandingkan dengan pakan konsentrat per satuan berat. Namun,tidak jarang terjadi bahwa pakan suplemen berasosiasi secaranegatif dengan pakan dasar yaitu pemberian suplemenmenurunkan konsumsi pakan dasar. Oleh karena pakan dasarumumnya lebih murah dibandingkan dengan suplemen, makafaktor biaya menjadi penting dalam meramu suatu formulasuplemen, dan hubungan asosaitif-negatif antara suplemendengan pakan dasar akan mengurangi tingkat efisiensi ekonomis

Page 35: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

pakan. Oleh karena itu, pemilihan bahan baku dalam penyusunansuplemen menjadi penting. Pemberian pakan tambahan ataukonsentrat dapat meningkatkan bobot tubuh kambing secara nyatayaitu berkisar anatara 70-110 g/h (tergantung rumpun, jeniskelamin dan umur kambing), dibandingkan dengan tanpa pakantambahan yang hanya menghasilakn pertambahan bobot tubuhsekitar 35-40 g/h.

Strategi Penggunaan Konsentrat Secara Efisien

Walaupun pemberian konsentrat akan meningkatkan lajupertumbuhan kambing, namun dalam merancang sistem pakandalam usaha produksi peningkatkan laju pertumbuhan harusmampu mengkompensasi peningkatan biaya pakan. Oleh karenaitu, dalam perencanaan pakan perlu selalu mempertimbangkankeselarasan antara optima biologis dan optima ekonomis. Dalamkaitan ini arti efisiensi penggunaan pakan menjadi sangat penting.

Untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan pakankonsentrat, maka dapat dikembangkan program pemberiankonsentrat secara strategis yaitu sistem pengalokasian pakankonsentrat yang berprinsip kepada kebutuhan nutrisi kambingselama periode kristis (puncak produksi) saat mana kebutuhannutrisi berada pada tingkat paling tinggi. Periode kritis ini adalahmenjelang melahirkan, awal masa laktasi, dan awal pasca sapih.Strategi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah pemberiankonsentrat, dan dengan sendirinya biaya pakan, tanpamengakibatkan penurunan tingkat produktivitas ternak kambing.Metoda pemberian pakan konsentrat secara strategis tersebutditampilkan pada Tabel 5.

Dengan program ini jumlah suplemen yang diberikan untukseekor induk bunting pada sistem strategis adalah sebanyak 7,5-

g

Page 36: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

15,0 kg, dan jauh berkurang (150-266%) dibandingkan denganpemberian sepanjang masa kebuntingan yaitu sebanyak 37,5 kg.Hal yang sama akan terjadi pada pemberian suplemen untuk induklaktasi dan fase produktif lainnya.

Induk Bunting

Anak pra-sapih

Pejantan

30-601-2.:bulanpra-partus

Dewasa Sepanjangwaktu

250

300-350

Formula pakan konsentrat perlu dirancang berdasarkanberbagai bahan pakan yang tersedia secara lokal dengan biayayang bersaing. Umumnya bahan yang mudah diperoleh karenatersedia secara komersial adalah produk limbah pengolahanindustri seperti dedak, tepung ikan, bungkil kedele, bungkil kelapa,bungkil inti sawit.

Bahan ini umumnya berkualitas baik dan merupakansumber energi atau protein dan mineral. Taraf penggunaanberbagai bahan pakan tersebut dalam formula konsentrat daptdilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Pemberian pakan suplemen kepada ternak periodeproduktif

Saat Pemberianl!WIompok ternak/ Periode Lama Jumlah

Fase produksi Pemberian Pemberian Pemberian(hari (g/ekor/hari)

Page 37: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Tabel 7. Beberapa bahan pakan clan taraf penggunaannya dalamformula pakan konsentrat untuk ternak kambing

4'engelo(aan 'Pakan

Gambar 9. Pencampuran bahan untuk membuat konsentrat(suplemen) dapat dilakukan secara manual.

Taraf penggunaan dalam ransum (%)Bahan pakan

Maksimal OptimalDedak halus 100 30Bungkil kelapa 100 30Bungkil kedele 100 10Bungkil inti sawit 30 20Pollard 100 30Tepung ikan 10 2Ampas tahu 100 20Ampas ubi 20 15Garam 3 1

Page 38: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pembuatan dan Penggunaan Garam dan Mineral Blok

Mineral merupakan unsur nutrisi yang penting bagiproduksi ternak kambing, terutama untuk pertumbuhan anak,produksi susu dan kebuntingan. Kandungan dan komposisimineral didalam rumput alam yang diberikan kepada ternakumumnya tidak mampu memenuhi kebutuhan, sehingga perludiberikan tambahan dari sumber bahan lain. Teknologi mineralblok merupakan cara yang praktis mengatasi kekurangan mineraldari bagan pakan, dan secara biologis sangat bermanfaat bagiternak. Proses pembuatan mineral blok disajikan pada Tabel 7.Bahan yang diperlukan untuk membuat garam-mineral blok adalahgaram (70%), semen (10%) dan mineral komersial seperti ultramineral (20%).

Tabel 8. Mated dan prosedur pembuatan garam-mineral blok

1. Campur merata 1,0 g mineral komersial (ultra mineral)dengan 3,5 kg garam dapur dan 0,5 kg semen serta airsecukupnya

2. Masukan campuran bahan kedalam ember plastik yangsebelumnya telah di lapisi dengan lembaran plastik (untukmemudahkan mengeluarkan blok dari ember plastik)

3. Ambil kawat sepanjang 40 cm yang dibengkokan keduaujungnya, lalu masukan secara tegak lurus kedalam campuranbahan

4. Keringkan campuran bahan ditempat terhindar dari hujan5. Setelah kering angkat mineral blok dari ember plastik dan slap

digantung didalam kandang

Page 39: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pakan Blok Multi Nutrien (PBMN)

Pakan blok multi nutrien adalah jenis pakan konsentratyang diproses menjadi blok sebelum diberikan kepada ternak.Pada prinsipnya semua bahan baku pakan dapat digunakan untukmembentuk pakan blok. Pembuatan pakan blok mengacukepada kandungan zat nutrisi yang esensial seperti energi yangmudah cerna (molases, dedak halus, tepung gaplek), unsurnitrogen (NPN; urea), protein lolos cerna dalam rumen (tepung bijikapuk, tepung ikan, tepung darah, daun singkong) dan mineralesensial (S, Na dan P). Rekomendasi konsumsi pakan blok multinutrien pada kambing adalah sebanyak 250 g/ekor/hari, walaupunangka ini dapat ditirigkatkan tergantung kepada status produksidan jenis kambing.

Pakan blok lebih difungsikan sebagai pakan suplemenuntuk pakan basal yang berkualitas rendah, dan bukandiperuntukan sebagai pakan tunggal. Tujuan pakan blok antaralain adalah untuk memacu aktivitas mikroba didalam salurancerna (rumen), sehingga mampu meningkatkan kecernaan pakandasar terutama yang berkualitas rendah seperti umumnya produkt isil sisa tanaman. Oleh karena itu, penggunaan pakan blok akanmenjadi efektif pada musim kemarau pada saat ketersediaanhif iuan pakan terbatas dan ternak semakin tergantung kepadabahan pakan alternatif yang umumnya berkualitas rendah.

Molasses dan dedak halus merupakan bahan baku pakanyang banyak digunakan sebagai komponen utama pakan blok(Tabel 8). Penggunaan bentonit dalam pakan blok selain dapatberfungsi sebagai pengikat (binder) untuk menghasilkan blokpakan dapat pula digunakan untuk menurunkan laju degradasiurea menjadi amonia. Hal ini akan meningkatkan efisiensipenggur an N dan mengurangi resiko keracunan urea.

Page 40: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Pemberian pakan blok sebaiknya dilakukan secara bertahapsebelum ternak terbiasa. Cara adaptasi yang balk terhadap pakanblok adalah pemberian selama 1 jam untuk memungkinkan ternakmengkonsumsi dalam jumlah terbatas (30 g) selama 3-4 hari.Selanjutnya pakan blok dapat diberikan selama 3 jam untukmemungkinkan konsumsi meningkat menjadi 60 g selama 4-6 hariberikutnya. Selanjutnya ternak dapat diberi akses secara tidakterbatas. Pakan blok juga dapat digunakan untuk sinkronisasi(selaras) degradasi protein dan energi pakan didalam salurancerna (rumen), sehingga proses fermentasi (pencernaan)berlangsung secara optimal_ dan sintesis (produksi) proteinmikroba dalam rumen yang merupakan sumber utama proteinbagi karnbing dapat ditingkatkan. Penggunaan bahan garam(NaCI) dalam pakan ternyata tidak hanya berfungsi sebagaisumber unsur mineral dan meningkatkan konsumsi, tetapi jugaberperan dalam menekan laju alir pakan didalam rumen.Kombinasi sinkronisasi degradasi protein dan energi dengan lajualir pakan yang lambat akan lebih semakin meningkatkan sintesisprotein mikroba rumen.

Pemberian PBMN dengan komposisi seperti disajikan padaformula 3 meningkatkan secara nyata kualitas semen pada dombapejantan yang penting pengaruhnya dalam usaha pembibitan.Beberapa keuntungan penggunaan pakan blok adalah 1) teknikyang sederhana dan efisien dalam konservasi limbah basahsebagai bahan pakan ternak, 2) memudahkan penangananpakan, 3) menurunkan penggunaan bahan konsentratkonvensional, sehingga dapat menurunkan biaya pakan, 4)meningkatkan sinkronitas antar berbagai nutrien esential padapenggunaan bahan pakan berkualitas rendah dan 5)memungkinkan tingkat penggunaan yang lebih tinggi limbah yangkurang disukai ternak didalam pakan.

Page 41: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Tabel 9. Beberapa formula pakan blok yang dapat disusun untukkambing dengan atau tanpa molasses

Pengefo(aan Pakan

6

28,0

25,0

15,0

TepungikanUrea 10,0Semen 0 _ 15,0GaramTepung kerangMgOCaHP0 4

Tepung tulangDi-ammonium PSulfurPremix mineral

Bahan pakan Formula1 2 3 4

Molases 50,0 45,0 42,0Dedak halus 20 ,0 23,0 25,0

Bungkil kelapaTepung gaplek 45,6

Page 42: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

PengeIo(aan Pakan

BAB VPAKAN KOMPLIT

Pakan komplit atau Total Mixed Ration adalah ransum yangmengandung pakan dasar (hijauan atau sumber serat lain) danpakan konsentrat dalam satu campuran. Campuran ini dapatdalam bentuk pelet, tepung atau remah. Pakan komplit memilikikelebihan dibandingkan dengan cara pemberian pakankonvensional yang memisahkan pemberian pakan dasar denganpakan konsentrat. Sifat selektif/memilih ternak kambing dapatdiminimalkan atau dihindari dengan pakan komplit. Denganteknologi pakan komplit pemanfaatan hasil sisa atau Iimbahtanaman yang umumnya memiliki palatabilitas rendah dapatdimaksimalkan. Pada Tabel 9 ditampilkan pakan komplitmenggunakan berbagai jenis bahan dasar berupa limbah tanamanatau pertanian. Penggunaan kulit buah markisa, misalnya yangpalatabilitasnya rendah dapat digunakan sebanyak 40% dalampakan komplit dan memberikan respon yang baik pada ternakkambing.

11

Page 43: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Penge(olaan cPakan

Gambar 10. Pakan komplit dalam bentuk pelet yang mengandungberbagai jenis bahan sebagai pakan tambahan untukmeningkatkan gizi ternak

I ndustri pengolahan buah nenas untuk menghasilkan jusnenas menghasilkan produk Iimbah berupa campuran kulit danserat perasan daging buah. Produk tersebut dapat digunakansebagai pakan dasar dalam pakan komplit. Limbah atau.hasil sisaini difermentasi menjadi silase Iimbah nenas untuk meningkatkantaraf penggunaannya didalam pakan komplit dan memberikanres )on yang Iebih balk pada kambing. Kulit buah kakao, kulit buahkopi, pelepah kelapa sawit juga merupakan bahan pakan dasaralternatif 'ialam meyusun pakan komplit untuk ternak kambing.

Page 44: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Tabel 10. Respon kambing terhadap penggunaan beberapaIimbah pertanian dan agri-industri sebagai pakan dasardalam pakan komplit (total mixed ration)

Proses fermentasi juga dapat dilakukan pada bahan pakaninkonvensional Iainnya seperti jerami padi, pelepah kelapa sawitdan Wit nenas. Penggunaan Wit nenas sebagai pakan dasardalam pakan komplit menghasilkan pertambahan bobot tubuhyang tinggi pada kambing. Meningkatnya konsumsi denganteknologi pakan komplit juga diakibatkan pengaruhnya terhadapstabilisasi fermentasi mikroba rumen yang akan memacukonsumsi pakan.

Bentuk fisik pakan komplit dapat mempengaruhi responternak. Ternak kambing, misalnya dilaporkan lebih menyukaibentuk fisik pakan yang kasar (ukuran partikel besar)dibandingkan pakan dalam bentuk tepung dengan ukuran partikelyang kecil, karena ternak ini sangat sensitif terhadap iritasi padasaluran pernafasan yang disebabkan oleh partikel pakan yanghalus. Peningkatan konsumsi pakan dengan penggunaan pakankomplit dalam bentuk pelet perlu dipertimbangkan secara

ahari asa Pakan Respon KonversiPBBH akan

gig),

S .

Wit buah nenaSilase kulit buah rlpnasPelepah'kelapa ;; 0Kulit buah:kakao 60-70 9 1Kulit buah kopi 60-70 9-

Page 45: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

ekonomis karena pembuatan pakan pelet akan membutuhkanbiaya yang lebih besar. Untuk meningkatkan efisiensi penggunaanpakan komplit terlebih pakan pelet, maka penggunaannyadilakukan pada periode puncak produksi ternak, seperti akhirkebuntingan dan awal masa laktasi serta anak pasca sapih danpejantan bibit. Penggunaan pakan komplit menggunakan kulitbuah markisa sebagai sumber serat dalam bentuk peletmenghasilkan respon yang balk pada kambing. Respon kambingterhadap pakan komplit menggunaan limbah nenas denganpartikel besar sebagi sumber serat dalam ransum sangat baiktercermin dari PBBH dan efisiensi penggunaan pakan yang cukuptinggi.

Optimalisasi Rasio Roughage/Konsentrat Dalam PakanKomplit

Walaupun konsumsi pakan inkonvensional dapatditingkatkan secara nyata dengan pakan komplit, namun agarefisiensi pengunaan pakan menjadi maksimal diperlukan rasioyang seimbang antara pakan dasar sebagai sumber serat(roughage) dengan konsentrat. Tinjauan literatur menunjukanbahwa bahwa rasio roughage (R)/konsentrat (K) dalam pakankomplit yang diberikan kepada kambing sangat bervariasi yaituantara 0,25 - 3,0. Keragaman ini kelihatannya dipengaruhi olehkualitas roughage yang digunakan. Rasio R/K yang optimal dalampakan komplit ditentukan oleh hubungan asosiatif antar berbagaijenis bahan pakan yang digunakan. Penggunaan bahankonsentrat dengan kandungan karbohidrat mudah cerna yangrelatif tinggi, misalnya dapat menekan fermentabilitas unsurserat didalam roughage. Oleh karena itu, peningkatkan proporsikonsentrat dalam pakan komplit sebenarnya dapat menstimulasikonsumsi roughage (bahan sumber serat), sehingga

Page 46: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

meningkatkan total konsumsi. Hal ini disebabkan berkurangnyakontrol fisik pakan terhadap konsumsi. Disamping itu, semakintinggi taraf kecernaan roughage, maka semakin kecil pengaruhproporsi konsentrat terhadap total konsumsi pakan.

Gambar 11. Pakan kompplit menggunakan pelepah kelapa sawitsebagai sumber serat (roughage)

Dalam prakteknya rasio RIK dapat disesuaikan dengantingkat produktifitas ternak. Pada induk kambing laktasi, misalnyaproporsi konsentrat dapat disesuaikan dengan jumlah anak yangdilahirkan atau masa laktasi. Alternatif lain adalah menggunakandua rasio yaitu rasio R/K relatif rendah pada awal laktasi (4-6minggu ) clan rasio R/K lebih tinggi pada akhir laktasi. Penggunaandua rasio R/K selama masa laktasi untuk menghindari

Page 47: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Penge(o(aan cPa(gn

underfeeding pada awal masa laktasi maupun over feeding padaakhir fase Iaktasi dapat diimplementasikan. Disamping itu, untukmenstabilkan kondisi rumen, bila menggunakan rasio R/K rendah,maka frekuensi pemberian pakan sebaiknya ditingkatkan.

Taraf protein kasar berbagai pakan komplit yangdigunakan dalam berbagai penelitian berkisar antara 15-20%,sedangkan kandungan energi metabolisme berkisar antara 1800-2800 Kkal/kg BK. Kandungan protein dan energi pada pakankomplit untuk kambing potong lebih rendah dibandingkan padakambing perah. Leguminosa pohon seperti Leucaenaleucocephala dapat digunakan sebagai sumber utama serat ataudicampur dengan bahan lain dengan kualitas yang lebih rendahseperti tanaman jagung muda ataupun jerami. Kedua jenis bahantersebut merniliki kualitas nutrisi yang tergolong baik, sehinggadengan rasio R/K yang tinggi masih mampu memenuhi kebutuhankambing perah.

Pakan komplit dengan rasio R/K yang rendah (berbasiskonsentrat) sesuai untuk kambing perah yang membutuhkanransum dengan konsentrasi nutrisi tinggi selama Iaktasi. Responkambing perah seperti PE sangat baik terhadap penggunaan daunLeucaena leucocephala sebagai pakan dasar dengan proporsi97% (BK) atau 60% maupun sebagai suplemen (20%) dalampakan komplit berbentuk pelet (panjang 20-25 mm dan diameter8,0 mm). Konsumsi pakan dilaporkan sangat baik antara 3,3-4,0%dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi antara 154-180g/h. Nilaibiologis N sebesar 32,9%, jauh Iebih tinggi dibandingkan denganpenggunaan Leucaena dalam bentuk segar sebesar 20,5%.Proses pengeringan dan pengolahan menjadi pelet kemungkinanmenyebabkan meningkatnya nilai biologis N.

Page 48: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

.s

Kebutuhan Air Minum

BAB VI

AIR MINUM

Air merupakan unsur sangat penting dan tak tergantikanyang sangat dibutuhkan oleh ternak kambing untuk hidup danberproduksi. Sebagian besar (70%) tubuh ternak merupakan unsurair. Oleh karena peran air sangat penting untuk kehidupan dantidak tergantikan oleh unsur lain, maka kekurangan air dapatberakibat fatal. Misalnya, apabila ternak kehilangan air sebanyak20% dari cairan tubuh akan menyebabkan kematian. Kekuranganair dalam volume yang lebih sedikit akan menggangu prosesmetabolisma nutrisi, sehingga menurunkan produktivitas, terutamapada induk yang sedang menyususi (laktasi). Pengelolaan airminum untuk ternak kambing disajikan pada Tabel 10.

Kebutuhan akan air semakin meningkat pada induk yangsedang menyesusi (laktasi). Dalam fase Iaktasi tersebut airdiperlukan untuk memproduksi susu yang mengandung 80-90air. Kekurangan air akan menyebabkan turunnya produksi susuyang selanjutnya akan mengganggu pertumbuhan anak.

Page 49: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Tabel 11. Pengelolaan air minum untuk ternak kambing

Bagaimana Hubungan Kebutuhan Air Dengan StatusTernak?

1. Ternak muda membutuhkan air lebih banyak dibandingkandengan temak dewasa Sesuaikan jumlah pemberian airminum dengan status umur ternak

2. - Kebutuhan induk laktasi (menyusui) akan air meningkat -tajam. Pastikan air minum tersedia setiap saat dalam jumlahcukup untuk induk yang sedang menyusui anak.

Berapa Banyak Kebutuhan Ternak Kambing akan Air?

Kebutuhan asupan (konsum air berkisar antaraliter/ekor/hari

2. Kebutuhan air meningkat pada pemberian pakan yangkering, misalnya pakan komplit

Kapan Saat P.emberian Air Minum?

Ternak akan mengkonsumsi air setiap saat beberapa kalidalam sehari. Pastikan air minum tersedia;setiap waktu.

2. Temak 'tidak akan mengkonsumsi air minum yang telahtercemar kotoran=(feses atau urin)

3. Sediakan selalu air yang bersih, ganti a r yang telahterkontaminasi feses atau urin (air-seni)

Ternak kambing seperti halnya jenis ternak lainmendapatkan air untuk kebutuhan hidupnya dari bahan pakanyang dikonsumsi. Namun, umumnya jumlah air yang diperoleh daripakan tidak mencukupi kebutuhan metabolismanya. Oleh karenai tu, air minum harus disediakan agar dapat dikonsumsi setiapsaat. Pemberian air minum semakin penting, apabila kepadaternak diberikan pakan komplit yang umumnya kering. Pentingnya

cPengeto&aan Pakan

Page 50: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

penyediaan air minum juga perlu diperhatikan pada ternakkambing yang digembalakan. Oleh karena itu, air minum harusselalu tersedia didalam kandang setiap saat.

Metabolisma Air

Konsumsi air yang tinggi akan memacu laju pelepasanpakan dida!am saluran pencernaan, disamping akanmen%akibatkan pula semakin rendahnya konsentrasi mikrobia perunit volume cairan rumen. Kedua hal ini dapat memacupenurunan tingkat kecernaan pakan. Terdapat hubungan negatifantara konsumsi air dengan kecernaan pakan berserat tinggi,baik pada kambing dengan habitat kering (kambing Bedouin)maupun pada kambing dari daerah berikUm sedang (kambingMamber).

Konsumsi air pada kambing lebih rendah dibandingkandengan domba. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu penyebablebih tingginya tingkat koefisien cerna pakan pakan pada kambing.Peranan penting reticulo-rumen sebagai organ penampung airmerupakan cara adaptasi oleh kambing didaerah beriklim kering.

Peran sebagai penampung air oleh reticulo-rumen akanmemperlambat laju alur cairan rumen yang berakibat kepada 1)semakin banyak waktu tersedia bagi kontak antara mikrobiadengan digesta, clan 2) semakin lama waktu tahan partikel pakandidalam reticulo-rumen terutama partikel berukuran kecil yangbiasanya melaju bersama cairan rumen. Kedua peristiwa tersebutakan memacu peningkatan kecernaan pakan.

Page 51: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

Gambar 12. Selama masa menyusui (Iaktasi) induk membutuhkanair minum dalam jumlah yang besar untukmomproduksi susu

Page 52: Simon P Ginting - sidolitkaji.litbang.pertanian.go.idsidolitkaji.litbang.pertanian.go.id/i/files/... · Isi buku dapat disitasi dengan menyebutkan sumbernya ... SISTEM PEMBERIAN HIJAUAN

BAB VIIDAFTAR BACAAN

Moualem, R., I. Chosniak and A. Shkolnik. 1990. Environmentalheat load, bioenergetics and water economy of two breedsof goats: The Mamber goat versus the desert Bedouin goat.WId. Rev. Anim. Prod. 25:91-95.

Narjisse, H., M.A. El Honsali, J.D. Olsen. 1995. Effect of oak(Quercus ilex) tannins on digestion and nitrogen balancein sheep and goats. Small Rumin. Res. 18:201-206.

Shkolnik, A. 1992. Digestive efficiency: Significance of body sizeand of adaptation to a stressful environment. In : R.M.Acharya (Ed.) Pre-Conference Proceedings InvitedPapers Vol. II, Part I. V I nternational Conference onGoats. Indian Council of Agricultural Research, NewDelhi, India. pp.255-260.