biografi singkat simon petrus

Upload: yudha-pratama-situmorang

Post on 31-Oct-2015

2.180 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

Biografi SImon Pertus.. AGar kita mengetahuinya

TRANSCRIPT

Biografi Singkat Simon Petrus

Latar BelakangArti nama :"Batu karang"Nama lain : Simon yang berarti "Buluh"Ayahnya : Yunus ( Matius 16:17)Asal : Kota Betsaida, daerah Golan, terletak di tepi pantai danau Galilea, tempat Petrus menjadi nelayan.Kendati tidak belajar secara formal mengenai hukum Taurat, dalam hidupnya menerapkan kesalehan dan memegang teguh pengharapan pada Allah. ( Kis 4:13; 10:14)Temperamen cenderung Sanguine.Panggilan.Melalui komunitas dan persahabatan dengan Andreas, Petrus berkenalan dengan Yesus Kristus. Dalam perjumpaan di Galilea, Yesus memanggil Petrus menjadi murid-Nya. ( Yoh 1:41; Mrk 1:16)Ia termasuk murid Yesus yang pertama bersama Andreas. ( Mat 14:17 )Sebagai murid, Simon mendapat gelar nama baru, yaitu Kefas yang berarti "Batu karang / batu besar".Petrus dalam proses pembinaan.Ia selalu membangun hubungan erat dengan guru ( Mrk 5:37; 9:2)Ia memiliki antusias tinggi dalam belajar kepada Yesus sebagai guru, yang dijalani melalui pembinaan informal. ( Mat 14:28; Mrk 14:29)Menunjukkan hasil atas proses pembinaan yang dijalani dari Yesus melalui posisinya yang selalu tampil sebagai juru bicara dari kedua belas murid ( Mat 15:15; 18:21; Luk 5:5)Petrus bersedia menjadi sarana pewahyuan dari Allah Bapa sehingga ia memberikan pengakuan atas diri Yesus Kristus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup. ( Mat 16:18)Kegagalan Petrus sebagai murid.Ketika Yesus menyampaikan tentang penderitaan yang akan dialami, Petrus menolaknya menurut keinginan hatinya sendiri, bukan lagi sebagai sarana pewahyuan sehingga Tuhan Yesus menegurnya dengan keras. ( Mat 6:21-23)Dapat dikatakan sikap Petrus yang meledak-ledak dan cenderung "omong-besar" itu tidak bisa dijadikan bukti loyalitas Petrus kepada gurunya. Ia takut dan menyangkal Guru ketika Tuhan Yesus menghadap Mahkamah Agama.Pemulihan Petrus sebagai murid.Setelah kebangkitan, Petrus nyaris berhasil membawa teman-teman untuk kembali kepada kehidupan yang lama sebagai nelayan di Kapernaum ( Yoh 21:1-14).Petrus diteguhkan kembali dan diangkat sebagai pemimpin bagi kawan domba Tuhan * Yoh 21:15-19)Di hari Pentakosta, ia bersama 119 murid lain memberitakan firman Tuhan dengan penuh keberanian. ( Kis 2)Petrus sebagai rasul.Petrus menjadi pemimpin. Mendapat karunia mujizat. Menyembuhkan penyakit hingga membangkitkan Dorkas. ( Kis 3:1-10; 5:15; 9:32-34)Petrus terbuka dengan paradigma baru. Ia melayani Kornelius, non-Yahudi. ( Kis 10)Membuka bible study bagi non-Yahudi. ( Gal 2:11)Di bebaskan dengan ajaib dari penjara dan kembali bersemangat mengabarkan Injil. ( Kis 12:7)Menulis surat yang menjadi berkat. ( 1 Ptr 5:13)

Simon PetrusDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasLihat pula: PetrusSimon beralih ke halaman ini.Santo Simon Petrus

Lukisan oleh Francesco CossaBarat: Pemimpin para Rasul, Paus PertamaTimur: Pre-eminent ApostleLahirAbad pertama SM atau M, BetsaidaWafat64, Roma, disalibkanDihormati diGereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja AnglikanTempat ziarah utamaBasilika Santo PetrusHari peringatan11 Februari, 29 Juni, 18 NovemberAtributKunci Surga, palliumSimon Petrus (Simon nama aslinya, Petrus, atau Kefas nama yang diberikan Yesus) adalah salah seorang dari dua belas rasul Yesus. Ia adalah seorang nelayan dari Galilea yang diberi posisi pemimpin oleh Yesus (Matius 16:18, Yohanes 21:15-16). Ia dan saudaranya, Andreas adalah rasul pertama yang dipanggil oleh Yesus. Simon dinamakan sebagai Petrus atau "batu karang", yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus.Daftar isi [sembunyikan] 1 Dalam Perjanjian Baru1.1 Latar belakang1.2 Panggilan Yesus1.3 Mencuci kaki1.4 Berjalan di atas air1.5 Mengakui Yesus sebagai Kristus1.6 Penangkapan Yesus1.7 Petrus menyangkal Yesus1.8 Karya setelah penyaliban Yesus1.9 Quo Vadis2 Kepausan3 Karya4 Kematian5 Lihat pula[sunting]Dalam Perjanjian Baru

[sunting]Latar belakangMenurut Injil Yohanes Petrus lahir di Betsaida, Galilea, dan ayahnya bernama Yohanes (Yohanes 1:42)/Yunus (Matius 16:17). Dikisahkan juga bahwa Yesus pernah menyembuhkan ibu mertua Petrus yang berarti Petrus pernah menikah. Sebelum ia mengikuti Yesus, ia dan saudaranya, Andreas bekerja sebagai penjala ikan (nelayan).[sunting]Panggilan YesusDalam Injil Matius dan Markus diceritakan bahwa Petrus sedang mencari ikan di danau Genesaret ketika Yesus menghampiri mereka dan berkata, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." (Matius 4:19).Dalam Injil Lukas diceritakan bahwa Yesus naik ke perahu Petrus untuk mengajar orang banyak di tepi danau Genesaret, kemudian ia menunjuk Petrus untuk menebarkan jalanya karena ia tahu bahwa Petrus semalaman tidak mendapatkan ikan. Petrus mematuhi petunjuk Yesus dan ia serta nelayan lainnya mendapat ikan dalam jumlah besar. Dengan mujizat tersebut Petrus menjadi percaya kepada Yesus bersama-sama dengan Yakobus dan Yohanes. Andreas tidak disebutkan dalam kisah ini.Dalam Injil Yohanes diceritakan bahwa Andreas adalah salah satu murid Yohanes Pembaptis yang pergi untuk mengikut Yesus. Ia lalu memanggil saudaranya, Simon, dan menceritakan bahwa ia telah menemukan Mesias. Andreas lalu membawa Petrus kepada Yesus dan Yesus menamakan Simon "Kefas" (bahasa Aram) untuk 'batu', bahasa Yunani maskulin: "Petros", feminim: "Petra". Di kemudian hari nama Yunaninya banyak digunakan karena bahasa Yunani adalah bahasa universal pada waktu itu.Yesus memandang dia dan berkata: "Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus)."(Yohanes 1:42)Yesus menamai Simon sebagai Petrus atau "batu karang", yang mengisyaratkan bahwa Yesus meletakkan landasan gereja-Nya di atas Petrus. (Matius 16:18).[sunting]Mencuci kakiDalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Petrus menolak kakinya dicuci oleh Yesus yang mencuci kaki murid-muridnya (karena ia merasa tidak layak), Yesus menjawabnya "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku." Petrus lalu menjawab Yesus, "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!" (Yohanes 13:6-9)[sunting]Berjalan di atas air

Perahu yang diombang ambingkan gelombang di danau Genesaret; Rembrandt 1633Dalam Injil Matius diceritakan Petrus yang berjalan di atas air ketika ia melihat Yesus yang berjalan di atas air, namun karena ia takut, maka ia tenggelam lalu ditolong oleh Yesus. (Matius 14:22-32). Injil Markus juga menceritakan Yesus yang berjalan di atas air namun tidak menceritakan Petrus yang berjalan di atas air.[sunting]Mengakui Yesus sebagai KristusPetrus yang pertama kali mengakui imannya akan Yesus sebagai Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16, Markus 8:29, Lukas 9:20). Petrus juga hadir dan berbicara dalam kisah-kisah lebih sering daripada rasul-rasul yang lain, misalnya dalam peristiwa Transfigurasi Kristus, peristiwa Petrus menegur Yesus yang berkata bahwa Ia akan disalibkan, kisah Petrus dan pemungut bea Bait Allah, kisah Yesus berdoa di taman Getsemani, kisah Yesus dan pohon ara, dan lain-lainnya.[sunting]Penangkapan YesusDalam Injil Yohanes diceritakan bahwa ketika Yesus akan ditangkap, Petrus menghunus pedangnya dan memotong telinga kanan hamba Imam Besar yang mencoba menangkap Yesus, yang bernama Malkhus. Yesus lalu menegur Petrus, dan di dalam Injil Lukas ditambahkan bahwa Yesus lalu menjamah telinga Malkhus dan menyembuhkannya. (Lukas 22:51)[sunting]Petrus menyangkal YesusYesus memperingati Petrus bahwa setelah Ia ditangkap nanti, Petrus akan menyangkalNya tiga kali, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya malam ini, sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali." (Matius 26:34) Sebelum dan sesudah Yesus mengatakan itu, Petrus masih bersikeras bahwa ia adalah murid yang paling setia.Petrus menjawab-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya karena Engkau, aku sekali-kali tidak." (Matius 26:33)Kata Petrus kepada-Nya: "Sekalipun aku harus mati bersama-sama Engkau, aku takkan menyangkal Engkau." Semua murid yang lainpun berkata demikian juga. (Matius 26:35)Pada akhirnya diceritakan bahwa tepat seperti perkataan Yesus, Petrus telah menyangkal Yesus tiga kali sebelum ayam berkokok.Sementara itu Petrus duduk di luar di halaman. Maka datanglah seorang hamba perempuan kepadanya, katanya: "Engkau juga selalu bersama-sama dengan Yesus, orang Galilea itu." Tetapi ia menyangkalnya di depan semua orang, katanya: "Aku tidak tahu, apa yang engkau maksud." Ketika ia pergi ke pintu gerbang, seorang hamba lain melihat dia dan berkata kepada orang-orang yang ada di situ: "Orang ini bersama-sama dengan Yesus, orang Nazaret itu." Dan ia menyangkalnya pula dengan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Tidak lama kemudian orang-orang yang ada di situ datang kepada Petrus dan berkata: "Pasti engkau juga salah seorang dari mereka, itu nyata dari bahasamu." Maka mulailah Petrus mengutuk dan bersumpah: "Aku tidak kenal orang itu." Dan pada saat itu berkokoklah ayam. (Matius 26:69-74)[sunting]Karya setelah penyaliban YesusPetrus masih belum berkarya banyak pasca kenaikan Yesus ke Surga. Petrus dan murid-murid yang lain masih tinggal di dalam kota Yerusalem, berkumpul untuk bertekun dan berdoa bersama dengan sekitar seratus dua puluh orang, sampai tiba hari Pentakosta, di mana Roh Kudus dicurahkan seperti lidah-lidah api. Setelah peristiwa itulah, Petrus memberikan kotbah yang akhirnya menyebabkan tiga ribu orang memberi diri dibaptis.Di kemudian hari Petrus pergi dan tinggal di Roma. Roma kala itu adalah pusat seluruh Kekaisaran Romawi. Di sana, Petrus mempertobatkan banyak orang. Ketika penganiayaan yang kejam terhadap orang-orang Kristen dimulai, jemaat di sana memohon pada Petrus untuk meninggalkan Roma dan menyelamatkan diri.[sunting]Quo VadisKonon menurut tradisi, ia memang sedang dalam perjalanan meninggalkan Roma ketika ia berjumpa dengan Yesus di tengah jalan. Petrus bertanya kepada-Nya, Tuhan hendak ke manakah Engkau pergi? (dalam bahasa Latin: "Quo Vadis Domine?") Jawab Yesus, Aku datang untuk disalibkan kedua kalinya. Kemudian Petrus berbalik dan kembali ke Roma. Ia mengerti bahwa penglihatannya berarti bahwa ia harus menderita dan wafat bagi Yesus.[sunting]Kepausan

Paus Santo PetrusNama lahirSimon bin YunusMulai menjabat30Sampai64/67 (?)Pendahulutidak adaPenggantiLinusLahirtanggal tidak diketahuiBetsaida, GalileaWafat64/67 (?)Roma, ItaliaTanda tanganPaus bernama lainnyaCatatan kaki'Saat itu belum disebut paus, namun Petrus telah menjadi kepala Konsili Para Rasul di Yerusalem pada tahun 50.[sunting]Karya

Selain berkhotbah, Petrus juga menulis 2 surat (Surat 1 Petrus dan 2 Petrus) yang termasuk dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[sunting]Kematian

Menurut tradisi, Petrus wafat dengan cara disalibkan terbalik di Roma saat pemerintahan Nero setelah menolak disalibkan dengan kepala di atas karena ia merasa tidak layak untuk mati dalam posisi yang sama seperti Yesus. Petrus dimakamkan di tempat yang kini persis di bawah altar utama Basilika Santo Petrus di Vatikan.

StefanusDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasUntuk kegunaan lain dari Stefanus, lihat Stefanus (disambiguasi).Stefanus

Saint Stephen in Glory (detail) by Giacomo CavedoneProtomartyrLahirAbad ke-1WafatYerusalemDihormati diGereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Timur, Gereja Ortodoks Oriental, Gereja Katolik Timur, Gereja Lutheran, Gereja AnglikanHari peringatan26 Desember (barat)27 Desember (timur)Santo Stefanus, yang dikenal sebagai Protomartyr (atau martir pertama) dalam Kekristenan, dihormati sebagai seorang santo dalam Gereja Katolik serta Gereja Ortodoks. Hari peringatannya secara historis dirayakan pada tanggal 3 Agustus, memperingati penemuan (Bahasa Latin: inventio) jenazahnya pada masa pemerintahan Kaisar Flavius Augustus Honorius.Daftar isi [sembunyikan] 1 Diaken Kristen2 Kesyahidan3 Teofani4 Hari Santo Stefanus5 Kultus Santo Stefanus6 Tempat-tempat peringatan7 Referensi8 Pustaka lain9 Pranala luar[sunting]Diaken Kristen

Menurut Kisah para Rasul, dalam kurun waktu awal keberadaan jemaat Kristen di Yerusalem (setelah kematian Yesus), Stefanus adalah salah satu dari ketujuh pria, kemungkinan besar seorang Yahudi Helenistis, yang dipilih untuk mengurus distribusi bantuan bagi janda-janda tua dalam komunitas jemaat. (Peranan ini kemudian dikenal sebagai diakon atau diaken.) Stefanus juga dikenal karena karunia-karunia yang dimilikinya sebagai seorang penginjil (evangelis), mengkhotbahkan ajaran-ajaran Yesus kepada khalayak Yerusalem, termasuk kepada anggota-anggota sinagoga Helenistis. Kisahnya sebagai berikut:[1]Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari. Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman." Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.Kisah Para Rasul 6:1-6[sunting]Kesyahidan

Kisah Para Rasul pasal 6 mengisahkan bagaimana Stefanus diadili oleh Sanhedrin dengan dakwaan hujat terhadap Nabi Musa dan Allah[2] serta berkata-kata menentang Bait Allah dan Hukum Taurat.[3] Hukuman yang diterimanya adalah dirajam sampai mati kira-kira antara tahun 34-35 Masehi oleh sekelompok massa yang marah. Mereka meletakkan jubahnya di kaki seorang muda bernama Saulus dari Tarsus, yang kelak dikenal sebagai Santo Paulus.[4]Khotbah terkhir yang disampaikan Stefanus ditujukan sebagai tundingan terhadap kaum Yahudi karena telah membunuh nabi-nabi mereka serta menjadi pembunuh Kristus (Kis 7:52).Nama Stefanus berasal dari Bahasa Yunani Stephanos, artinya "mahkota", yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Aram menjadi Kelil. Santo Stefanus secara tradisional digelari mahkota kemartiran Kristen dan kerap dilukiskan dalam seni dengan tiga buah batu beserta dahan palem para martir. Dalam ikonografi Kristen Timur dia digambarkan sebagai seorang pria muda tanpa janggut dan ber-tonsura (cukuran di kepala biarawan Kristen), mengenakan vestimentum (busana liturgi) diakon, dan kerap menggenggam sebuah miniatur gedung gereja serta incensarium (pedupaan).[sunting]Teofani

Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Teofani yang dialaminya bersifat unik karena dia menyaksikan baik Sang Bapa maupun Sang Putera."Aku melihat langit terbuka, dan Anak manusia berdiri di sebelah kanan Allah." (Kis 7:56)[sunting]Hari Santo Stefanus

Tanggal 26 Desember, "perayaan Santo Stefanus" disebut-sebut dalam kidung Natal Good King Wenceslas (Raja Wensislaus yang baik), disebut sebagai "Hari Santo Stefanus". Hari tersebut merupakan hari libur nasional di Republika Srpska, Irlandia, Italia, Austria dan Finlandia. Hari Santo Stefanus dirayakan pada tanggal 27 Desember di Romania dan negeri-negeri Ortodoks Timur lainnya. Di Catalunya (meskipun tidak demikian halnya di daerah-daerah lain di Spanyol) Hari tersebut dinamakan "Sant Esteve" dan merupakan hari libur bank (bank holiday, disebut demikian karena pada hari tersebut kegiatan perbankan tidak diizinkan oleh hukum). Hari tersebut dinamakan "Saint tienne" di Perancis dan menjadi hari libur bank di Alsace dan Moselle saja.Tanggal 26 Desember juga merupakan hari libur di Ligao City, Filipina, yang merayakan fiesta (pesta, festival) sebagai penghormatan kepada Santo Stefanus Protomartyr, santo pelindung kota itu.[sunting]Kultus Santo Stefanus

Banyak gedung gereja menggunakan namanya untuk menghormati Santo Stefanus, namun tidak ada "makam St. Stefanus" yang resmi sampai tahun 415. Ketika para peziarah Kristen dalam jumlah besar sedang menuju Yerusalem, seorang imam bernama Lucianus berkata telah mendapat penglihatan bahwa makam St. Stefanus terletak di Kafar Gamala, beberapa jarak jauhnya dari Utara Yerusalem. Gregorius dari Tours melaporkan bahwa karomah St. Stefanus melindungi sebuah sebuah oratorium yang didedikasikan kepadanya di Metz tatkala seluruh kota itu dibumihanguskan oleh bangsa Hun, pada malam Paskah, tahun 451. Satu-satunya bangunan yang tetap utuh hanyalah oratorium itu, yang di dalamnya tersimpan relikuinya (Historia Francorum ii.6).[sunting]Tempat-tempat peringatan

Di Yerusalem Timur, Israel - Gereja St. StevenDi kota tua Yerusalem - "Gerbang Singa" disebut pula Gerbang Santo Stefanus, karena menurut tradisi Stefanus dirajam di tempat tersebut, meskipun kemungkinan besar peristiwa itu berlangsung di Gerbang Damsyik [1]Di desa Kafarbe, sebelah Tenggara Turki - Gereja Mor Stephanus[sunting]Referensi

^ Kisah Para Rasul 6:1-6^ Kis 6:11^ Kis 6:13-14^ Kis 8:1

Paulus dari TarsusDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasUntuk kegunaan lain dari Paulus, lihatPaulus (disambiguasi).

Potret Paulus dari zaman-zaman awal.[sembunyikan]Bagian dariseriartikel tentangKekristenan

YesusKristus

KelahiranKematianKebangkitanNatalJumat AgungPaskah

Dasar

GerejaInjilKerajaanRasul:PaulusPetrus

Alkitab

Perjanjian BaruPerjanjian LamaKanonDeuterokanonika

Teologi

Allah BapaAllah PutraAllah Roh KudusTrinitasKeselamatanBaptisanMaria

Ajaran

Sepuluh Perintah AllahHukum KasihAmanat AgungKotbah di Bukit:Ucapan BerbahagiaDoa Bapa Kami

Sejarah Kekristenan

Gereja mula-mulaKonsiliPengakuan imanMisiSkisma Timur-BaratPerang SalibReformasiKontra Reformasi

Denominasi Kristen

[tampilkan]Katolik

[tampilkan]Protestan

[tampilkan]Ortodoks

Topik terkait

KhotbahDoaEkumenismeGerakanSeniMusikLiturgiKalenderSimbolKritikPortal KristenKotak ini:lihatbicarasunting

Paulus dari Tarsus(awalnyaSaulus dari Tarsus) atauRasul Paulus, (3Masehi67Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajarankekristenanyang bersumberkan dari pengajaranYesusKristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalamPerjanjian BarudiAlkitabKristensebagai seorangYahudidarisuku Benyamin,[1]yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negaraRomawi. Ia lahir di kotaTarsustanahKilikia(sekarang diTurki), dibesarkan diYerusalemdan dididik dengan teliti di bawah pimpinanGamaliel.[2]Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorangFarisimenurut mazhab yang paling keras dalamagama Yahudi.[3]Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kotaDamaskus, ia berubah menjadi seorang pengikutYesus Kristus(Kisah Para Rasul 9).Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan olehYesus Kristusadalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula,Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihatGalatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang dipimpin olehPetrusdanYakobus, adikYesusKristus(Kisah Para Rasul 15), yang disebut sebagai SidangSinodeatauKonsiliGereja yang pertama.Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakanInjilke daerah-daerah berbahasa Yunani.Paulus dijadikan seorangSanto(orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasukKatolik Roma,Ortodoks Timur, danAnglikan, dan beberapa denominasiLutheran. Dia berbuat banyak untuk kemajuan Kristen di antara para orang-orang bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak Paulus. Surat-suratnya menjadi bagian pentingPerjanjian Baru. Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan peranan penting dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan sebagai sekte dariYudaisme.Daftar isi[sembunyikan] 1Pertobatan 2Kewarganegaan Roma 3Surat-surat Paulus 3.1Surat-surat Paulus 3.2Surat-surat Deutero Pauline 4Perjalanan misi Paulus 4.1Pelayanan awal 4.2Perjalanan misi pertama 4.3Konsili Yerusalem 4.4Insiden di Antiokhia 4.5Perjalanan misi kedua 4.6Perjalanan misi ketiga 5Penangkapan 6Perjalanan ke Roma 7Kematian 8Makam 9Referensi 10Pranala luar

[sunting]PertobatanArtikel utama untuk bagian ini adalah:Pertobatan Paulus

Patung Santo Paulus diDamaskusSebelum bertobat Paulus dikenal sebagaipenganiayaumat Kristen mula-mula. Ia adalah seorangFarisiyang sangat taat kepada HukumTaurat(Filipi 3:5). Kisah Para Rasul juga mengutip perkataan Paulus yang menyebut bahwa ia "adalah orang Farisi, keturunan orang Farisi" (Kisah Para Rasul 23:6).Pertobatan Paulus dapat diperkirakan antara tahun33-36dengan bukti kuat untuk tahun34[4][5][6]dengan mengacu pada salah satu suratnya.[7]Menurut Kisah Para Rasul, pertobatannya (ataumetanoia) terjadi di jalan menujuDamaskusdi mana ia mengalami "pertemuan" denganYesus, yang kemudian menyebabkan ia menjadi buta untuk sementara (Kisah Para Rasul9:1-31,22:1-22,26:9-24)[sunting]Kewarganegaan RomaPaulus secara sah memiliki kewarganegaraanRomawidari sejak lahir (Kis 22:28). Kemungkinan besar kewarganegaraan ini diberikan kepada keluarganya karena pengabdian orang tua atau leluhurnya kepada pemerintah Romawi.Sumber mengenai kewarganegaraan Paulus dicatat dalam beberapa bagian padaKisah Para Rasul: Kis 16:37-39: Tetapi Paulus berkata kepada orang-orang itu: "Tanpa diadili mereka telah mendera kami, warganegara-warganegara Roma, di muka umum, lalu melemparkan kami ke dalam penjara. Sekarang mereka mau mengeluarkan kami dengan diam-diam? Tidak mungkin demikian! Biarlah mereka datang sendiri dan membawa kami ke luar." Pejabat-pejabat itu menyampaikan perkataan itu kepada pembesar-pembesar kota. Ketika mereka mendengar, bahwa Paulus dan Silas adalah orang Rum, maka takutlah mereka. Mereka datang minta maaf lalu membawa kedua rasul itu ke luar dan memohon, supaya mereka meninggalkan kota itu. Kis 22:25-29: Tetapi ketika Paulus ditelentangkan untuk disesah, berkatalah ia kepada perwira yang bertugas: "Bolehkah kamu menyesah seorang warganegara Rum, apalagi tanpa diadili?" Mendengar perkataan itu perwira itu melaporkannya kepada kepala pasukan, katanya: "Apakah yang hendak engkau perbuat? Orang itu warganegara Rum." Maka datanglah kepala pasukan itu kepada Paulus dan berkata: "Katakanlah, benarkah engkau warganegara Rum?" Jawab Paulus: "Benar." Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku." Maka mereka yang harus menyesah dia, segera mundur; dan kepala pasukan itu juga takut, setelah ia tahu, bahwa Paulus, yang ia suruh ikat itu, adalah orang Rum. Kis 23:23-27: Kemudian kepala pasukan memanggil dua perwira dan berkata: "Siapkan 200 orang prajurit untuk berangkat keKaisareabeserta 70 orang berkuda dan 200 orang bersenjata lembing, kira-kira pada jam 9 malam ini. Sediakan juga beberapa keledai tunggang untuk Paulus dan bawalah dia dengan selamat kepada wali negeriFeliks." Dan ia menulis surat, yang isinya sebagai berikut: "Salam dariKlaudius Lisiaskepada wali negeri Feliks yang mulia. Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan ketika mereka hendak membunuhnya, aku datang dengan pasukan mencegahnya dan melepaskannya, karena aku dengar, bahwa ia adalah warganegara Roma.Kisah Para Rasuljuga mencatat bahwa ketika Paulus diadili olehPerkius Festus, ia menuntut naik banding kepada Kaisar (Kis 25-26). Hanya yang berkewarganegaraan Romalah yang bisa naik banding langsung kepada Kaisar. Karena naik banding itu, ia dikirim keRoma.[sunting]Surat-surat Paulus

Paulus sedang menulis surat-suratnya, Abad 16 (Blaffer Foundation Collection,Houston,Texas).Surat-surat Paulus merupakan alat komunikasi antara dirinya dengan komunitas-komunitas Kristen perdana, tetapi juga penting karena berisi uraian teologisnya. Ada 13 surat dalamPerjanjian Baruyang menunjukkan Paulus sebagai penulisnya.[8]Namun, saat ini para ahli Perjanjian Baru berdebat menentukan mana surat yang ditulis sendiri oleh Paulus (surat-suratPauline) dan mana surat yang mengatasnamakan dirinya sebagai penulis (surat-suratDeutero-Pauline).[8]Konsensus yang diterima secara umum di kalangan para ahli Perjanjian Baru mengenai surat-surat Paulus adalah sebagai berikut:[8][sunting]Surat-surat Paulus1. Surat 1 Tesalonika2. Surat 1 Korintus3. Surat 2 Korintus4. Surat Galatia5. Surat Roma6. Surat Filipi7. Surat Filemon[sunting]Surat-surat Deutero Pauline1. Surat Kolose2. Surat Efesus3. Surat 2 Tesalonika4. Surat 1 Timotius5. Surat 2 Timotius6. Surat Titus[sunting]Perjalanan misi PaulusGambar pada pranala luar

Peta interaktif perjalanan Paulus

[sunting]Pelayanan awal

Rumah yang diyakini sebagai milikAnaniasdiDamaskusSetelah perjumpaannya denganYesusdan menjadi buta, Paulus tinggal 3 hari di kotaDamaskus, di mana dia disembuhkan dari kebutaan dan dibaptis olehAnaniasdi Damaskus (tahun 34 M)[9]Paulus mengatakan bahwa ia kemudian pertama-tama pergi ke tanahArab, dan kemudian kembali keDamaskus(Galatia1:17). Dia menjelaskan dalam Galatia bagaimana 3 tahun setelah pertobatannya, ia pergi ke Yerusalem (tahun 37 M). Di sana ia bertemuYakobusdan tinggal bersamaSimon Petrusselama 15 hari (Galatia1:13-24)Tidak ada catatan tertulis eksplisit bahwa Paulus telah mengenal Yesus secara pribadi sebelumpenyaliban-Nya, tetapi dipastikan bahwa ia mengetahui pelayanan Yesus dan jugapengadilan Yesusdi hadapanImam Besar Yahudi. Paulus menegaskan bahwa ia menerima Injil bukan dari orang lain, melainkan oleh wahyu Yesus Kristus (Galatia1:11-12).Dalamsuratnya kepada jemaat di Galatiaitu Paulus mengisahkan bagaiamana ia dibantu melarikan diri dari kotaDamaskuspada zaman pemerintahaan rajaAretasdari Nabataea.[10]Raja Aretas (Harithat IV) yang wafat pada tahun 40 (lihat2 Korintus 11:32-33) memerintah dari tahun 9 sampai 40 M.[11]Sejarawan Flavius Yosefus mencatat detail perselisihan antara raja Aretas dengan rajaHerodes Antipasmengenai perbatasan.[12]Yosefus menuliskan Aretas sebagai "raja Arabia Petrea" (Josephus Antiquities 18.5, Whiston 1957:539). Kaisar RomawiTiberiusberpihak kepada Herodes Antipas dan memerintahkan Vitellius, prokonsul di Suriah, "untuk berperang melawan Aretas." Dalam perjalanan Vitellius menerima komunikasi yang mengabarkan kematian Tiberius, maka ia menarik kembali tentaranya. Tiberius wafat pada tanggal 16 Maret 37 dan pada saat itu Damaskus berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Romawi dan dipimpin oleh Vitellius. Raja Aretas wafat pada tahun 40 sehingga lolosnya Paulus dari Damaskus terjadi antara tahun 37 dan 40. Belum jelas kapan Aretas menerima kuasa atas Damaskus dari KaisarCaliguladalam penyelesaian kasus di Suriah. Pemerintahan Areta di Damaskus dapat berawal dari tahun 37 berdasarkan penemuan arkeologi berupa mata uang logam. Dosker menulis: "Waktu Tiberias wafat pada tahun 37, dan mengingat urusan Arabia sudah tuntas pada tahun 39, jelas bahwa pertobatan Paulus terjadi antara tahun 34 dan 36. Tanggal ini kemudian menjadi pasti berkat sebuah koin dari Damaskus, dengan gambar raja Aretas dan tahun "101". Jika tahun itu mengacu pada era Pompian, berarti sama dengan tahun 37 M, sehingga pertobatan Paulus terjadi pada tahun 34 (T. E. Mionnet, Description des medailles antiques greques et romaines, V [1811], 284f.)."[13]DalamSurat Galatia, Paulus juga menceritakan bahwa 14 tahun setelah pertobatannya (tahun 48 M) ia masuk kembali ke Yerusalem (Galatia 2:1-10). Tidak diketahui sepenuhnya apa yang terjadi selama 14 tahun ini, karenaKisah Para Rasulmaupun Surat Galatia tidak memberikan detail jelas.[14]Pada akhir masa ini,Barnabaspergi untuk mencari Paulus di Tarsus dan membawa dia kembali ke Antiokhia (Kis 11:25).Ketika bencana kelaparan terjadi diYudea, diduga sekitar tahun45-46[15]atau48M, Paulus dan Barnabas berangkat ke Yerusalem untuk memberikan dukungan finansial dari komunitas Antiokhia.[16]Menurut Kisah Para Rasul, Antiokhia menjadi pusat alternatif bagi penyebaran orang Kristen setelah kematianStefanus. Di Antiokhialah para pengikut Yesus pertama kali disebut "Kristen" (Kis 11:26)[sunting]Perjalanan misi pertama

Bab Kisan, diyakini sebagai tempat Paulus melarikan diri daripenganiayaandi DamaskusPenulis Kisah Para Rasulmenyusun perjalanan Paulus menjadi tiga perjalanan terpisah. Perjalanan pertama, (Kis. 13-14) awalnya dipimpin oleh Barnabas, yang mengambil Paulus dariAntiokhiamenujuSipruskemudianAsia Kecil(Anatolia) selatan, dan kembali keAntiokhia. Di Siprus, nama Yunani "Paulus" mulai dipakai menggantikan nama Yahudi "Saulus". Di sini ia memarahi dan membutakan mataElimassi penyihir (Kis 13:8-12) yang berusaha menghalang-halanginya menyampaikan ajaran-ajaran mereka. Dari titik ini, Paulus digambarkan sebagai pemimpin kelompok.[17]Antiokhia dilayani sebagai pusat kekristenan utama dari penginjilan Paulus.[18][sunting]Konsili YerusalemArtikel utama untuk bagian ini adalah:Konsili YerusalemKebanyakan sarjana setuju bahwa pertemuan penting antara Paulus dan jemaat di Yerusalem terjadi di antara tahun48-50,[7]yang dijelaskan dalam Kis. 15:2 dan biasanya dilihat sebagai peristiwa yang sama dengan yang disebutkan oleh Paulus dalam Galatia 2:1.[7]Pertanyaan kunci yang diajukan adalah apakah non-Yahudi yang bertobat perlu disunat.[19]Pada pertemuan ini, Petrus,Yakobus (saudara Yesus Kristus), danYohanesmenyetujui misi Paulus bagi bangsa-bangsa lain.[sunting]Insiden di AntiokhiaArtikel utama untuk bagian ini adalah:Insiden di AntiokhiaMeskipun perjanjian dicapai padaKonsili Yerusalemsebagaimana yang dipahami oleh Paulus, Paulus menceritakan bagaimana ia kemudian di depan umum mengkritik Petrus, atas keengganan Petrus untuk makan bersama dengan orang Kristen non-Yahudi di Antiokhia, setelah menerima kunjungan orang-orang Yahudi Kristen (karena secara tradisi, orang-orang Yahudi dilarang makan bersama orang-orang bukan Yahudi).[20]Di dalam Surat Galatia, yang merupakan sumber utama dari insiden diAntiokhiaini, Paulus mencatat perkataannya kepada Petrus: "Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?" (Galatia2:11-14). Paulus juga menyebutkan bahwa bahkanBarnabas(rekan seperjalanannya hingga saat itu) ikut-ikutan bersikap seperti Petrus.[21]Hasil akhir dari insiden tersebut masih belum jelas.The Catholic Encyclopediamenyatakan: "catatan Paulus atas insiden itu tidak meninggalkan keraguan bahwa Petrus melihat kebenaran dari teguran itu." Setelah kejadian itu Paulus kemudian berangkat memulai misi berikutnya dari Antiokhia.[sunting]Perjalanan misi keduaDalam perjalanan misi kedua, setelah pertikaian dengan Barnabas karena persoalanYohanes Markus, Paulus ditemani olehSilas. Mereka berangkat dari Antiokhia, menujuSiriadanKilikia, dan tiba di selatanGalatia. DiListra,Timotiusbergabung dengan mereka. Mereka menyeberangi daerahFrigiadan perbatasanMisia. Lalu mereka bergabung denganLukasdiTroas. Dia memutuskan untuk pergi ke Eropa, dan diMakedoniaia mendirikan komunitas Kristen pertama Eropa: JemaatFilipi. Juga diTesalonika,Berea,AtenadanKorintus. Dia tinggal selama 1,5 tahun di Korintus, di rumah sepasang suami-isteri,AkwiladanPriskila(Kisah Para Rasul18:11). Masa tinggalnya ini bersamaan dengan waktuGaliomenjabat singkat sebagai gubernur (prokonsul) diAkhayadari 1 Juli 51 sampai 1 Juli 52.[22]Pada musim dingin tahun51, ia menulissurat pertama kepada Jemaat Tesalonika, dokumen tertua dariPerjanjian Baru. Tahun berikutnya ia kembali keAntiokhia.[sunting]Perjalanan misi ketigaSetelah tinggal di Antiokhia beberapa saat, Paulus pergi ke Galatia dan Frigia untuk mendukung gereja-gereja yang telah ia dirikan pada perjalanan sebelumnya (Kisah Para Rasul18:23). Kemudian ia berkeliling pada wilayah baratBitiniadan tiba diEfesusdengan perjalanan darat. Di Efesus ia menulissurat pertamanya kepada orang-orang Korintuspada tahun54dansurat keduapada akhir57.Setelah tiga tahun di Efesus, Paulus kemudian mengunjungiAsia KecildanYunani. Kemudian mendahului Lukas, ia berlayar keTroas, disertai beberapa murid-muridnya (Kisah Para Rasul20:4), disebabkan karena rencana pembunuhan terhadap dirinya oleh orang-orang Yahudi. Dan akhirnya ia kembali keYerusalemdan bertemu dengan Yakobus di sana.[sunting]Penangkapan

Penangkapan Paulus, ilustrasi Alkitab di awal 1900-an.

Pemenggalan Paulus. LukisanEnrique Simonettahun 1887.Paulus tiba di Yerusalem tahun57membawa uang sumbangan yang dikumpulkan untuk jemaat di sana dari kota-kota yang dikunjunginya.[7]Ia disambung hangat, tetapi juga ditanya dengan teliti olehYakobusmengenai tuduhan bahwa ia "mengajar semua orang Yahudi yang tinggal di antara bangsa-bangsa lain untuk melepaskan hukum Musa, sebab engkau mengatakan, supaya mereka jangan menyunatkan anak-anaknya dan jangan hidup menurut adat istiadat" Yahudi (Kis 21:21). Paulus dianjurkan untuk melakukan upacara pentahiran, supaya "semua orang akan tahu, bahwa segala kabar yang mereka dengar tentang engkau sama sekali tidak benar, melainkan bahwa engkau tetap memelihara hukum Taurat."[23]Tidak berapa lama setelah sampai di Yerusalem, Paulus ditangkap dengan tuduhan membawa orang-orang bukan Yahudi ke dalam Bait Allah. Paulus dibawa ke markas tentara Romawi dan dihadapkan kepada gubernur RomawiAntonius Feliksdi Kaisarea. Ia ditahan selama 2 tahun, sampai gubernur yang baru,Perkius Festus, membuka kembali kasusnya pada tahun59. Karena tidak mau diadili di Yerusalem, Paulus menyatakan banding kepada Kaisar, sehingga kemudian ia dikirim ke Roma dengan naik kapal. (Kisah Para Rasul 25)[sunting]Perjalanan ke RomaKisah Para Rasulmencatat perjalanan Paulus ke Roma, termasuk kisah terdamparnya kapal yang membawa Paulus di pulauMalta,[7][24]dimana ia bertemu denganPublius[25]dan penduduk pulau itu yang menyambut mereka dengan ramah.[26]Setelah 3 bulan di sana, Paulus berangkat lagi dan tiba di Roma tahun60. Ia tinggal selama 2 tahun dalam tahanan rumah.[7](Kis 28:16) Seluruhnya, Paulus menghabiskan 5,5 sampai 6 tahun dari masa pelayanannya sebagai orang tahanan di dalam penjara.Irenaeus, bapa gereja padaabad ke-2, mencatat bahwaPetrusdan Paulus adalah tokoh-tokoh utama gereja di Roma dan mereka telah menunjukLinussebagai uskup gereja Roma, meneruskan tugas mereka.[27]Paulus bukan uskup gereja di Roma, nampaknya juga bukan perintisnya, karena sudah ada orang-orang Kristen di Roma ketika Paulus tiba (Kis 28:14-15) dan Paulus juga menulis surat kepada jemaat di Roma sebelum ia sempat mengunjungi Roma (Roma 1:1,7,11-13;Roma 15:23-29). Namun, Paulus dapat berperan penting dalam mengorganisir dan membesarkan gereja mula-mula di Roma.[sunting]KematianAlkitabtidak mengatakan bagaimana dan kapan Paulus meninggal. Namun menurut tradisiKristen, Paulus dipenggal di Roma pada masa pemerintahanNeropada sekitar pertengahan 60-an diTre Fontane Abbey.[28]Kewarganegaraan Romawi yang dimilikinya mengijinkan Paulus menjalani hukuman mati yang lebih cepat yaitu dengan pemenggalan.[29][sunting]MakamPada bulanJuni2009,Paus Benediktusmengumumkan hasil penggalian makam Paulus diBasilika Santo Paulus di Luar Tembok.Sarkofagusitu sendiri tidak terbuka, namun diuji dengan upaya penyelidikan. Dan itu menunjukkan potongan-potongan kemenyan, kain ungu dan kain biru serta fragmen tulang kecil. Tulang itu bertanggalradiokarbonabad ke-1 hingga ke-2. Menurut Vatikan, ini tampaknya mengkonfirmasi tradisi makam milik Paulus.[30][sunting]Referensi1. ^Filipi 3:52. ^Kisah Para Rasul 22:33. ^Kisah Para Rasul 26:54. ^Bromiley, Geoffrey William (1979).International Standard Bible Encyclopedia: A-D (International Standard Bible Encyclopedia (Wbeerdmans)). Wm. B. Eerdmans Publishing Company. hlm.689.ISBN0-8028-3781-6.5. ^Barnett, Paul (2002).Jesus, the Rise of Early Christianity: A History of New Testament Times. InterVarsity Press. hlm.21.ISBN0-8308-2699-8.6. ^L. Niswonger, Richard (1993).New Testament History. Zondervan Publishing Company. hlm.200.ISBN0-310-31201-9.7. ^abcdef"Paul, St" Cross, F. L., ed. The Oxford dictionary of the Christian church. New York: Oxford University Press. 20058. ^abcBambang Subandrijo. 2010. Menyingkap Pesan-pesan Perjanjian Baru 1. Bandung: Bina Media Informasi. 29.>9. ^Hengel, Martin and Anna Maria Schwemer, trans. John Bowden.Paul Between Damascus and Antioch: The Unknown YearsWestminster John Knox Press, 1997.ISBN 0-664-25736-410. ^Galatia 1:1711. ^Swaim 1962 Aretas. Pp. 217-218 in The Interpreters Dictionary of the Bible edited by G. A. Buttrick. Nashville: Abingdon Press, 1962. Halaman 217218.12. ^Flavius Josephus, Antiquities 18.5.3.13. ^Dosker, Henry E. 1986 Aretas. P. 288 in The International Standard Bible Encyclopedia, vol. 1, edited by Geoffrey W. Bromiley. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company. Halaman 288289.14. ^Barnett, PaulThe Birth Of Christianity: The First Twenty Years(Eerdmans Publishing Co. 2005)ISBN 0-8028-2781-0p. 20015. ^Ogg, George,Chronology of the New TestamentinPeake's Commentary on the Bible. Nelson. 196316. ^Barnettp. 8317. ^Peta perjalanan misi pertama18. ^Harris19. ^Kisah Para Rasul15:2,Galatia2:120. ^Catholic Encyclopedia: Judaizerslihat bagian judul: "The Incident At Antioch"21. ^Catholic Encyclopedia: Judaizers22. ^Kisah Para Rasul 18:12-1723. ^Kis 21:2424. ^Kis 28:125. ^Kis 28:726. ^Kis 28:227. ^Ireneaus Against Heresies 3.3.2: the "...Gereja didirikan dan diorganisasi di Roma oleh 2 orang rasul yang paling agung, Petrus dan Paulus; juga dengan iman yang diajarkan kepada orang-orang, telah diturunkan kepada zaman kita melalui pergantian uskup-uskup... Para rasul yang diberkati, kemudian, setelah mendirikan dan membesarkan Gereja, menyerahkan kepada Linus, jabatan keuskupan (episkopat)"