pengaruh determinan niat mahasiswa dalam...

118
PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN SABUK PENGAMAN DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017 SKRIPSI Disusun Oleh: ARIO JULVIANTINO 1113101000038 PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H/2017 M

Upload: others

Post on 08-Sep-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM

MENGGUNAKAN SABUK PENGAMAN

DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2017

SKRIPSI

Disusun Oleh:

ARIO JULVIANTINO

1113101000038

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1438 H/2017 M

Page 2: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

i

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu di Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan

jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, Desember 2017

Ario Julviantino

Page 3: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Skripsi, Desember 2017

Ario Julviantino, NIM : 1113101000038

PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN

SABUK PENGAMAN DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

xvii + 82 halaman, 19 tabel, 11 gambar, 17 lampiran

ABSTRAK

Penggunaan sabuk pengaman memiliki peran yang penting dalam

keselamatan di jalan raya dimana dapat mengurangi risiko kematian dan cedera

secara signifikan saat terjadi kecelakaan. Berdasarkan studi pendahuluan yang

dilakukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diketahui bahwa dari 10 pengendara

kendaraan roda empat, hanya 7 pengendara yang menggunakan sabuk pengaman,

dan dari 10 penumpang kendaraan roda empat, keseluruhan penumpang tidak ada

yang menggunakan sabuk pengaman.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross

sectional, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh determinan niat mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menggunakan sabuk pengaman, dengan sikap,

norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku sebagai faktor determinan niat.

Sampel penelitian ini merupakan mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat yang

berjumlah 312 orang yang didapatkan melalui metode sampling non-probabilistic.

Pengumpulan data dilaksanakan melalui pengisian kuesioner. Dilakukan analisis

multivariat menggunakan uji regresi linier berganda.

Berdasarkan penelitian didapatkan bahwa niat penggunaan sabuk pengaman

memiliki nilai median 4,67 dan determinan pembentuk nya yaitu sikap memiliki nilai

median 5,00, norma subyektif memiliki nilai median 5,67, dan persepsi kontrol

perilaku memiliki nilai median 6,00. Berdasarkan analisis multivariat didapatkan

bahwa norma subyektif (sig.0,000, β = 0,414) merupakan determinan yang

berpengaruh paling signifikan, diikuti dengan persepsi kontrol perilaku (sig.0,000, β

= 0,187) dan sikap (sig. 0,017, β = 0,119).

Berdasarkan hasil penelitian, untuk memperbaiki niat dalam menggunakan

sabuk pengaman disarankan untuk perlu dilakukan kajian kembali terkait peraturan

penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye dan

edukasi yang bukan hanya ditujukan terhadap pengguna kendaraan roda empat, tetapi

kepada orang-orang yang penting dari pengguna kendaraan roda empat.

Kata Kunci : Sabuk pengaman, theory of planned behavior, Mahasiswa

Daftar Bacaan : 57 (1975-2017)

Page 4: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

iii

SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY JAKARTA

FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

Undergraduate Thesis, November 2017

Ario Julviantino, NIM : 1113101000038

EFFECT OF DETERMINANTS RELATED TO UNDERGRADUATE STUDENT

INTENTION ON SEATBELT USE IN SYARIF HIDAYATULLAH ISLAMIC

STATE UNIVERSITY JAKARTA 2017

xvii + 82 pages, 19 tables, 11 pictures, 17 attachments

ABSTRACT

Seatbelt use plays an important role in road safety. Seatbelt use can

significantly reduce the risk of fatality and injury in an accident. Based on the prior

observation in Syarif Hidayatullah State Islamic University, it was discovered that

from 10 car drivers, there are only 7 drivers who use seatbelt when driving, and from

10 car passenger, it’s discovered that every of the passenger didn’t use seatbelt.

This research is a quantitative research with a cross sectional design to see

what the effects of determinants related to Syarif Hidayatullah undergraduate student

intention on seatbelt use, with attitude, subjective norm, and perceived behavior

control as the determinant factor of intention. The sample of this research consist of

312 undergraduate car occupants in which collected through non-probability

sampling technique. Data collection is executed through questionnaire. A

Multivariate analysis through multiple linear regressions then conducted.

The research found that seatbelt use intention have a median of 4,67, and

determinant constructing intention that is attitude have a median of 5,00, subjective

norm have a median of 5,67, and perceived behavior control have a median of 6,00.

Based on the multivariate analysis, it was founded that subjective norm (sig.0,000, β

= 0,414) was the most significantly related determinant of seatbelt use intention,

followed by perceived behavioral control (sig.0,000, β = 0,187) and attitude (sig.

0,017, β = 0,119).

Based on the research, to raise the seatbelt use intention, it is suggested that

the legislation that regulate the use of seatbelt use of car occupants in Indonesia

needs to be reviewed by the government, and there is a need for a campaign and

education program that targets not only the car occupants, but also the family and

significant other of the car occupants.

Keywords : Seatbelt, theory of planned behavior, undergraduate student

Reading list : 57 (1975-2017)

Page 5: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

iv

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Judul Skripsi

PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM

MENGGUNAKAN SABUK PENGAMAN

DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2017

Telah disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Sidang Skripsi

Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Oleh :

Ario Julviantino

NIM : 1113101000038

Tangerang Selatan, Desember 2017

Mengetahui

Pembimbing Skripsi

Dr. Iting Shofwati, S.T, M.KKK

NIP. 197608080 200604 2 001

Page 6: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

v

PANITIA SIDANG SKRIPSI

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Jakarta, Desember 2017

Penguji I

Siti Rahmah Hidayatullah Lubis, S.KM, M.KKK

NIP.

Penguji II

Izza Hananingtyas, M.Kes

NIP. 19890216 201403 2 005

Penguji III

Ir. Rulyenzi Rasyid, M.KKK

NIP.

Page 7: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Ario Julviantino

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 21 Juli 1994

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Golongan Darah : -

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Cimandiri No 28, RT 001/RW 007, Cipayung,

Ciputat, Tangerang Selatan

Nomor Telepon : 0878 8907 9511

Alamat surat elektronik : [email protected]/[email protected]

Pendidikan Formal

1. TK Negeri Cipete

1999 – 2000 Jl. Cipete VII, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12430, Indonesia

2. SDN Cipete Selatan

2000 – 2001 Jl. Asem II, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12430, Indonesia

3. SDS Dharma Karya

2001 – 2006 Jl. Pala Raya No.3 Pondok Cabe Udik, Pamulang

4. SMPS Dharma Karya

2006 – 2009 Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang,

Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten

5. SMAS Dharma Karya

2009 – 2012 Jl. Talas II No.30 Pondok Cabe Ilir, Kecamatan Pamulang,

Kota Tangerang Selatan, Propinsi Banten

6 Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

2013 –

sekarang

Fakultas Kedokteran dan IlmuKesehatan (FKIK),

Program Studi Kesehatan Masyarakat,

Peminatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Page 8: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Determinan Niat Mahasiswa

Dalam Menggunakan Sabuk Pengaman Di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta 2017” ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam proses

memperoleh gelar sarjana. Dalam proses penyusunannya, penulis mendapat

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Allah SWT atas segala nikmat serta kasih sayang yang telah diberikan-Nya.

2. Keluarga Penulis

3. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM., M.Kes., selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Dr. Iting Shofwati, S.T, M.KKK selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan ilmu serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi.

5. Ibu Siti Rahmah H Lubis, S.KM, M.KKK, Ibu Izza Hananingtyas, M.Kes,

dan Ir. Rulyenzy Rasyid, M.KKK selaku dosen penguji yang telah

memberikan saran serta arahan kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi.

6. Seluruh mahasiswa yang telah menjadi bagian dari penelitian karena tanpa

ikut sertanya penelitian ini tidak dapat dilaksanakan.

Page 9: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

viii

7. Radianti, Rizal, dan Erwin, seluruh kerabat K3 2013 “Katigabelas”

Suryaramadhanty, Dinda, Vicky, Nursyahbanni, Arianda, Aqil, Amalia,

Nanda, Daus, Widya, Satrio, Nanda, Najma, Dea, Mega, Ana, Dewi, dan Iis ,

dan keluarga K3 UIN Jakarta dan Pathisity yang tidak dapat disebutkan

namanya satu per satu, yang telah memberikan dukungan dan motivasi

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Akhir kata, penulis menyadari adanya kekurangan dalam penulisan skripsi ini.

Namun, semoga terdapat manfaat bagi penulis maupun bagi pembaca yang lain.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, November 2017

Penulis

Page 10: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................................... ii

ABSTRACT ................................................................................................................ iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

DAFTAR ISTILAH ................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.3. Tujuan ............................................................................................................ 7

1.3.1. Tujuan Umum ........................................................................................ 7

1.3.2. Tujuan Khusus ....................................................................................... 7

1.4. Manfaat .......................................................................................................... 8

1.4.1. Bagi Institusi Keilmuan ......................................................................... 8

1.4.2. Bagi Peneliti ........................................................................................... 8

1.4.3. Bagi Pengguna Kendaraan Roda Empat ................................................ 8

1.4.4. Bagi Pihak Berwewenang ...................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup .............................................................................................. 9

Page 11: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 10

2.1. Sabuk Pengaman ......................................................................................... 10

2.1.1. Komponen Sabuk Pengaman ............................................................... 11

2.1.2. Jenis-Jenis Sabuk Pengaman ................................................................ 12

2.1.3. Keefektifan Sabuk Pengaman dalam Pencegahan Cedera ................... 13

2.2. Peraturan Penggunaan Sabuk Pengaman di Indonesia ................................ 14

2.3. Niat .............................................................................................................. 16

2.4. Theory of Planned Behavior ....................................................................... 19

2.4.1. Faktor Pembentuk Niat ........................................................................ 21

2.4.2. Kerangka Teori .................................................................................... 25

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ...................... 26

3.1. Kerangka Konsep ........................................................................................ 26

3.2. Definisi Operasional .................................................................................... 27

3.3. Hipotesis Penelitian ..................................................................................... 28

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN .................................................................. 29

4.1. Desain Penelitian ......................................................................................... 29

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................................... 29

4.3. Populasi dan Sampel ................................................................................... 29

4.4. Etika Penelitian ........................................................................................... 32

4.5. Instrumen Penelitian .................................................................................... 33

4.5.1. Analisis Validitas Instrumen ................................................................ 38

4.5.2. Analisis Reliabilitas Instrumen ............................................................ 40

4.6. Metode Pengumpulan Data ......................................................................... 41

Page 12: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xi

4.7. Manajemen Data ......................................................................................... 42

4.7.1. Pengelolaan Data ................................................................................. 42

4.7.2. Analisis Data ........................................................................................ 43

BAB V HASIL .......................................................................................................... 50

5.1. Deskripsi Umum Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di

UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 .......................................................... 50

5.2. Distribusi Niat Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN

Syarif Hidayatullah tahun 2017 .................................................................. 53

5.3. Distribusi Faktor Determinan Pembentuk Niat Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ............... 54

5.4. Faktor Determinan Paling Berpengaruh Terhadap Niat Penggunaan

Sabuk Pengaman Pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda

Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ........................................... 56

BAB VI PEMBAHASAN .......................................................................................... 59

6.1. Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 59

6.2. Niat Penggunaan Sabuk Pengaman Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan

Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ................................. 59

6.3. Pengaruh Sikap Terhadap Niat Penggunaan Sabuk Pengaman

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017 ............................................................................. 62

6.4. Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Penggunaan Sabuk

Pengaman Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN

Syarif Hidayatullah tahun 2017 .................................................................. 65

Page 13: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xii

6.5. Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Sabuk Pengaman

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017 ............................................................................. 69

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 72

7.1. Simpulan ...................................................................................................... 72

7.2. Saran ............................................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 76

LAMPIRAN ............................................................................................................... 83

Page 14: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pertanyaan pada Instrumen Penelitian ............................................... 37

Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel ........................................................................ 39

Tabel 4.3 Nilai Cronbach α ................................................................................ 40

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel .................................................................... 40

Tabel 4.5 Uji Eksistensi ..................................................................................... 44

Tabel 4.6 Uji Durbin-Watson ............................................................................. 45

Tabel 4.7 Uji Normalitas .................................................................................... 47

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas .......................................................................... 49

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Mahasiswa/i

Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017 .......................................................................................... 50

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017 ................................................................... 51

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berkendara pada

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017 ................................................................... 51

Tabel 5.4 Distribusi Pengalaman Berkendara Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-Laki pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat

di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ............................................. 52

Tabel 5.5 Distribusi Pengalaman Berkendara Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat

di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ............................................. 52

Page 15: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xiv

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Niat Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ...... 53

Tabel 5.7 Distribusi Nilai Niat Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda

Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 .................................. 53

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Variabel Determinan Pembentuk Niat

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017 ................................................................... 54

Tabel 5.9 Distribusi Nilai Sikap Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda

Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 .................................. 54

Tabel 5.10 Distribusi Nilai Norma Subyektif Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ...... 55

Tabel 5.11 Distribusi Nilai Persepsi Kontrol Perilaku Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017 ...... 55

Tabel 5.12 Hasil Analisis Variabel Kandidat Model Multivariat ........................ 56

Tabel 5.13 Hasil Analisis Multivariat .................................................................. 56

Page 16: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Buckle, Retractor, Anchor, Webbing, dan Latch plate (dari kiri ke

kanan) ................................................................................................. 12

Gambar 2.2 Slip Guide ........................................................................................... 12

Gambar 2.3 Lap-belt (kiri) dan Lap-and-shoulder belts (kanan) .......................... 13

Gambar 2.4 Theory of Reasoned Action ............................................................... 18

Gambar 2.5 Theory of Planned Behavior .............................................................. 20

Gambar 2.6 Kerangka Teori (Ajzen, 1991) ........................................................... 25

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 26

Gambar 4.1 Proses pembuatan kuesioner .............................................................. 34

Gambar 4.2 Kurva Distribusi Residual .................................................................. 46

Gambar 4.3 Normal P-P Plot Residual .................................................................. 46

Gambar 4.4 Diagram Scatter plot Residual ........................................................... 48

Page 17: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Output Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 3 Output Hasil Uji Univariat

Lampiran 4 Output Hasil Uji Multivariat

Page 18: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

xvii

DAFTAR ISTILAH

WHO : World Health Organization

ASIRT : Association For Safe International Road Travel

NHTSA : National Highway Traffic Safety Administration

BPS : Badan Pusat Statistik

UIN : Universitas Islam Negeri

KM : Keputusan Menteri

Kepmenhub : Keputusan Menteri Perhubungan

Page 19: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

1

1. BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Berkendara menggunakan kendaraan baik milik pribadi maupun kendaraan

umum di jalan raya memiliki risiko kematian dan cedera bagi para penggunanya.

Kecelakaan di jalan raya merupakan penyebab terbesar kematian penduduk muda

berumur diantara 15 sampai dengan 29 tahun (WHO, 2015a). Laporan dari WHO

(2015a) menunjukkan bahwa sebanyak 68 negara di dunia mengalami peningkatan

jumlah kematian di jalan raya semenjak tahun 2010. Sebesar 84% dari seluruh negara

yang mengalami peningkatan merupakan negara dengan tingkat pendapatan rendah

hingga menengah.

Akibat kecelakaan di jalan raya, sekitar 1,3 juta orang meninggal dan 20-50

juta mengalami cedera atau kecacatan (ASIRT, n.d). Untuk data dunia, kecelakaan di

jalan raya memiliki rate kematian 17,4 per 100.000 penduduk (WHO, 2015c).

Sebesar 316.080 penduduk di Asia Tenggara mengalami kematian akibat kecelakaan

di jalan raya, dengan rate kematian sebesar 17,0 per 100.000 penduduk (WHO,

2015b). Pada tahun 2013, sebesar 38.279 penduduk Indonesia meninggal akibat

kecelakaan di jalan raya, dengan rate kematian 15,3 per 100.000 penduduk dan/atau

36,7 per 100.000 jumlah kendaraan. Sebesar 6% dari total penduduk yang meninggal

di jalan raya adalah diakibatkan kecelakaan kendaraan roda empat (WHO, 2015a),

dimana 1% merupakan pengendara dan 5% lainnya merupakan penumpang dari

kendaraan (WHO, 2015a).

Kecelakaan di jalan raya disebabkan oleh beberapa faktor seperti berkendara

dengan kecepatan tinggi, berkendara di bawah efek alkohol, berkendara dibawah

Page 20: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

2

efek obat-obatan terlarang, tidak fokus mengendarai saat berkendara (bermain ponsel,

mengobrol), infrastruktur jalan yang tidak aman, kendaraan yang tidak aman,

layanan kesehatan/keselamatan pasca kecelakaan yang tidak mencukupi, penegakan

hukum dan peraturan lalu lintas yang tidak mencukupi, dan tidak menggunakan alat

pelindung berkendara seperti sabuk pengaman saat berkendara (WHO, 2017). Sabuk

pengaman, seat-belt, atau safety-belt merupakan salah satu alat pelindung berkendara

yang berfungsi untuk melindungi pengguna kendaraan roda empat dari risiko

berbenturan dengan interior mobil dan/atau terlempar ke luar mobil (Simsekoglu,

2009). Penggunaan sabuk pengaman mengurangi risiko kematian dan cedera serius,

dimana penggunaan sabuk pengaman mengurangi risiko kematian sebesar 45% dan

mengurangi risiko cedera serius sampai dengan 50% (NHTSA, 2010). Cedera paling

sering dan serius yang terjadi ketika terjadi kecelakaan ketika pengguna kendaraan

tidak menggunakan sabuk pengaman adalah benturan ke kepala, kemudian dada, dan

terakhir perut, dan kemudian terdapat juga cedera yang dapat mengakibatkan

kecacatan yaitu cedera pada kaki dan leher (WHO, 2009).

Setiap negara di dunia memiliki peraturan dan regulasi yang mewajibkan

pengguna kendaraan roda empat untuk menggunakan sabuk pengaman. Di Indonesia

sendiri sudah terdapat peraturan-peraturan, mulai dari Undang-Undang Nomor 14

tahun 1992 tentang Lalu Lintas Angkatan Jalan sampai dengan Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yang mengatur

tentang desain sabuk pengaman, komponen sabuk pengaman, kewajiban penggunaan

sabuk pengaman, dan denda pelanggaran ketika tidak menggunakan sabuk pengaman.

Peraturan-peraturan tersebut dibuat karena sesuai dengan yang dinyatakan oleh

WHO (2009) bahwa peraturan dan regulasi merupakan salah satu solusi yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah penggunaan sabuk pengaman di seluruh dunia.

Page 21: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

3

Masih adanya angka kematian di jalan raya pada kendaraan roda empat dapat

disebabkan oleh masih rendahnya penggunaan sabuk pengaman saat berkendara.

Berdasarkan Toyota Regional Safety Campaign Survey 2014, yang dikutip dari

Otomotifnet (2016) diketahui bahwa persentase penggunaan sabuk pengaman

diseluruh Asia Tenggara masih sangat rendah yaitu sebesar 25%, dengan di

Indonesia masih sejumlah 30%, sama seperti Thailand, yang kemudian diikuti

dengan Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Keyakinan dan sikap sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi

penggunaan sabuk pengaman berdasarkan theory of planned behavior yang

diungkapkan oleh Ajzen (1991) merupakan faktor dari pembentuk niat. Dimana

keyakinan yang tinggi terhadap keuntungan kesehatan dari sabuk pengaman

berhubungan dengan tingginya penggunaan sabuk pengaman (Begg dan Langley,

2000 dalam (Simsekoglu, 2009)), dimana sebaliknya ketika sikap dan keyakinan

negatif mempengaruhi secara negatif penggunaan sabuk pengaman (Steptoe dkk.,

2002 dalam (Simsekoglu, 2009)). Pada theory of planned behavior dijelaskan bahwa

niat merupakan prediktor utama dari dilakukannya perilaku. Diketahui bahwa pada

beberapa penelitian sebelumnya bahwa niat merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku atau tindakan penggunaan sabuk pengaman (Torquato, dkk.,

2012, Chliaoutakis, dkk., 2000). Theory of planned behavior telah banyak digunakan

dalam melakukan penelitian tentang penggunaan sabuk pengaman (Tavafian, dkk.,

2011, Şimşekoğlu and Lajunen, 2008, Torquato, dkk., 2012, Castanier, dkk., 2013).

Rendahnya penggunaan sabuk pengaman di Indonesia berdasarkan Toyota

Regional Safety Campaign Survey 2014 seperti dikutip dari Otomotifnet (2016)

menunjukkan bahwa masih rendah/buruknya perilaku penggunaan sabuk pengaman

dari pengguna kendaraan roda empat di Indonesia. Padahal pada tahun 2013 jumlah

Page 22: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

4

mobil penumpang/kendaraan roda empat di Indonesia adalah sejumlah 11.484.514

kendaraan (BPS, 2014), yang menunjukkan bahwa hanya sekitar 3 juta dari mobil

yang ada pengemudi nya menggunakan sabuk pengaman. Hal tersebut diikuti dengan

rate kematian di jalan raya sejumlah 36,7 per 100.000 jumlah kendaraan (WHO,

2015a), dimana sebanyak 6% dari jumlah kecelakaan yang terjadi menimpa

kendaraan roda empat, dengan sebesar 1% merupakan pengendara dan sebesar 5%

merupakan penumpang dari mobil tersebut.

Berdasarkan data WHO (2015a) dari 95.906 kecelakaan yang terjadi di

Indonesia, sebesar 38.279 mengalami kematian dengan korban paling banyak

merupakan penduduk muda berumur diantara 15 sampai dengan 29 tahun dengan

sebesar 6% dari total korban merupakan pengendara dan penumpang kendaraan roda

empat. Mahasiswa merupakan kelompok yang berada pada golongan umur dengan

jumlah kecelakaan yang tinggi (Kemenkes, 2015, WHO, 2015a), dimana telah

terbukti banyaknya kecelakaan pada kendaraan roda empat yang melibatkan

kelompok mahasiswa (Cirebontrust, 2017, Jawapos, 2016, Redaksisumbar, 2017).

Padahal, dengan digunakannya sabuk pengaman dapat mengurangi risiko kematian

sebesar 45% dan mengurangi risiko cedera serius sampai dengan 50% (NHTSA,

2010).

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan universitas

negeri yang terletak di wilayah Ciputat, Tangerang Selatan. Universitas yang

pertama kali didirikan pada 1 Juni 1957 ini memiliki 11 fakultas dan 1 sekolah pasca

sarjana. Ke 11 fakultas tersebut terbagi menjadi 2 area yaitu area kampus I yang

terletak di Jl. Ir. H. Djuanda, Ciputat dan kampus II yang terletak di Jl. Kertamukti,

Ciputat. Berdasarkan data yang didapatkan dari website UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diketahui bahwa pada tahun akademik 2016/2017 jumlah mahasiswa/i aktif

Page 23: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

5

yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah 24.246 mahasiswa/I (UIN,

2017).

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap pihak pengelola parkir UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, diketahui bahwa volume mobil yang masuk ke dalam

kampus UIN Jakarta sekitar 400 mobil per hari. Dari 400 mobil tersebut, sekitar 200

sampai dengan 250 mobil berada di kampus II dan sekitar 150 sampai dengan 200

mobil berada di kampus I. Kemudian, berdasarkan observasi yang dilakukan

terhadap pengguna kendaraan roda empat, baik pengendara maupun penumpang

diketahui bahwa dari 10 pengendara mobil mahasiswa/i yang masuk ke area UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, hanya 7 pengendara yang menggunakan sabuk

pengaman dan dari 10 penumpang mahasiswa/i yang menjadi penumpang kendaraan

roda empat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, keseluruhannya tidak menggunakan

sabuk pengaman. Maka oleh sebab itu, berkaitan dengan cukup tingginya jumlah

mahasiswa/i di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang tidak menggunakan sabuk

pengaman, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui niat penggunaan

sabuk pengaman pada pengguna, baik pengendara dan penumpang muda di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Oleh sebab itu maka peneliti ingin melakukan penelitian

mengenai “Pengaruh Determinan Niat Mahasiswa Dalam Menggunakan Sabuk

Pengaman Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2017”.

1.2.Rumusan Masalah

Di Indonesia, angka penggunaan sabuk pengaman masih sangat rendah, yaitu

sebesar 30%. Rendahnya penggunaan sabuk pengaman ini sangat mempengaruhi

risiko kematian dan cedera akibat kecelakaan kendaraan mobil, dengan buktinya

telah terjadi kematian ketika kecelakaan yang disebabkan oleh penumpang kendaraan

Page 24: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

6

tersebut tidak menggunakan sabuk pengaman, padahal menggunakan sabuk

pengaman saat berkendara di beberapa negara khususnya Indonesia diwajibkan

sesuai peraturan yang diterbitkan oleh pemerintah, dan penggunaan sabuk pengaman

juga dapat mengurangi risiko cedera dan kematian akibat kecelakaan. Dengan

banyaknya kasus tersebut, tetapi diketahui bahwa masih terdapat pengguna muda

kendaraan roda empat yang tidak menggunakan sabuk pengaman ketika berkendara,

khususnya di Universitas Islam Negeri Syaraf Hidayatullah Jakarta, dimana

berdasarkan observasi yang dilakukan terhadap pengguna kendaraan roda empat,

baik pengendara maupun penumpang diketahui bahwa dari 10 pengendara mobil

mahasiswa/i yang masuk ke area UIN Syaraf Hidayatullah Jakarta, hanya 7

pengendara yang menggunakan sabuk pengaman dan dari 10 penumpang

mahasiswa/i yang menjadi penumpang kendaraan roda empat di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, keseluruhannya tidak menggunakan sabuk pengaman. Oleh

sebab itu ingin dilakukan analisis terhadap niat penggunaan sabuk pengaman pada

pengendara dan penumpang kendaraan berumur muda (15-29 tahun) menggunakan

Theory of Planned Behavior, dimana teori ini memiliki kemampuan dalam

melakukan analisis perilaku kesehatan. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti

ingin melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Determinan Niat Mahasiswa Dalam

Menggunakan Sabuk Pengaman Di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta 2017”.

Page 25: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

7

1.3.Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran serta hubungan niat penggunaan sabuk pengaman

dengan faktor-faktor pembentuknya pada mahasiswa pengguna kendaraan roda

empat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Diketahui gambaran dari niat sebagai prediktor perilaku pada penggunaan

sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda empat di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017

2. Diketahui gambaran dari sikap sebagai prediktor niat pada penggunaan sabuk

pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda empat di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017

3. Diketahui gambaran dari norma subyektif sebagai prediktor niat pada

penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda

empat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun

2017

4. Diketahui gambaran dari persepsi kontrol perilaku sebagai prediktor niat pada

penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda

empat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun

2017

5. Diketahuinya hubungan antara sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol

perilaku terhadap niat penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa

Page 26: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

8

pengguna kendaraan roda empat di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017

1.4.Manfaat

1.4.1. Bagi Institusi Keilmuan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu informasi yang dapat

digunakan baik oleh mahasiswa pada institusi keilmuan maupun institusi keilmuan

itu sendiri supaya dapat menambah wawasan keilmuan K3 pada kehidupan sehari-

hari khususnya pada perilaku penggunaan sabuk pengaman.

1.4.2. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan wadah bagi peneliti untuk mengamalkan ilmu K3

yang telah dipelajari selama kegiatan perkuliahan dan diharapkan dapat

dipergunakan sebagai sumber informasi dan dasar untuk meningkatkan K3

khususnya keselamatan berkendara.

1.4.3. Bagi Pengguna Kendaraan Roda Empat

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi pengendara sehingga

lebih menyadari dan memperhatikan aspek keselamatan dalam berkendara,

khususnya dalam penggunaan sabuk pengaman.

1.4.4. Bagi Pihak Berwewenang

Untuk pihak Kementerian dan Dinas Perhubungan, penelitian ini diharapkan

dapat menjadi informasi dalam melakukan pengambilan keputusan dalam perumusan

dan penetapan peraturan penggunaan sabuk pengaman. Selanjutnya untuk kepolisian,

Page 27: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

9

penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk meningkatkan

tingkat road safety atau keselamatan jalan raya.

1.5.Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang keselamatan berkendara

kendaraan roda empat yang bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pembentuk

dari niat terhadap niat dalam penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa

pengguna kendaraan roda empat berumur 15-29 tahun di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada tahun 2017. Penelitian ini bersifat analitik kuantitatif dengan desain

potong lintang dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Penelitian ini dilakukan

selama bulan Februari-November 2017 di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan sampel penelitian sebanyak 312 orang responden yang

didapatkan melalui pengumpulan sampel non-probabilistik. Variabel dependen

dalam penelitian ini merupakan niat sebagai prediktor perilaku. Variabel independen

dalam penelitian ini adalah sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku.

Page 28: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

10

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Sabuk Pengaman

Seat-belt, safety belt, atau yang dikenal sebagai sabuk pengaman/keselamatan

merupakan alat pelindung diri yang tidak rumit tetapi efektif yang di rancang untuk

melindungi pengendara mobil dari risiko berbenturan dengan interior mobil dan/atau

terlempar ke luar mobil (Simsekoglu, 2009). Menurut Keputusan Menteri

Perhubungan Nomor KM 37 Tahun 2002 tentang Persyaratan Teknis Sabuk

keselamatan, seat-belt atau sabuk keselamatan merupakan perangkat peralatan yang

merupakan bagian dan terpasang pada kendaraan bermotor, yang berfungsi untuk

mencegah benturan terutama bagian kepala dan dada dengan bagian kendaraan

sebagai akibat perubahan gerak kendaraan secara tiba-tiba. Sabuk pengaman bekerja

dengan menahan pengendara mobil di kursinya, baik pada saat normal berkendara,

maupun saat terjadi kecelakaan.

Beberapa fungsi dari sabuk pengaman menurut (WHO, 2009) adalah sebagai

berikut :

1. Mengurangi risiko kontak dengan interior kendaraan atau mengurangi

keparahan dari cedera apabila terjadi kontak.

2. Menyamaratakan gaya yang diakibatkan kecelakaan ke bagian tubuh yang

terkuat dari manusia.

3. Mencegah pengendara dari terlempar keluar kendaraan ketika terjadi

kecelakaan.

4. Mencegah cedera ke penumpang kendaraan akibat penumpang lain.

Page 29: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

11

2.1.1. Komponen Sabuk Pengaman

Komponen-komponen utama dari sabuk pengaman adalah buckles (pengunci

sabuk), retractor/length adjuster (pengatur panjang), anchors (jangkar), webbing

(pita sabuk), latch-plates/fitting (pengikat) (NHTSA, 2014), dan slip-guide

(Kepmenperhub, 2002).

1. Pita Sabuk (Webbing), yaitu bagian dari sabuk keselamatan yang berfungsi

untuk menahan posisi pengemudi dan penumpang agar tetap berada pada

tempat duduk semula saat mengalami perubahan kecepatan dan gerakan

secara mendadak;

2. Pengunci Sabuk (Buckle), yaitu bagian dari sabuk keselamatan yang

berfungsi sebagai penyambung dan pengunci pita sabuk dengan komponen

lainnya;

3. Pengatur Panjang (Length Adjuster/Retractor), yaitu bagian dari sabuk

keselamatan yang berfungsi untuk mengatur dan menggulung pita sabuk serta

mengatur panjang sesuai kebutuhan;

4. Penuntun Gelincir (Slip Guide), yaitu bagian dari sabuk keselamatan yang

berfungsi mengarahkan perubahan pergerakan Sabuk Keselamatan;

5. Pengikat (Fitting/latch-plates), yaitu bagian dari sabuk keselamatan yang

berfungsi mengikat pita sabuk ke badan kendaraan;

6. Jangkar (Anchorage), yaitu bagian dari perangkat sabuk keselamatan yang

berfungsi sebagai tempat dipasangnya Sabuk Keselamatan pada kendaraan

bermotor.

Page 30: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

12

Sumber : NHTSA (2014)

Gambar 2.1 Buckle, Retractor, Anchor, Webbing, dan Latch plate (dari kiri ke

kanan)

Sumber : dokumentasi pribadi

Gambar 2.2 Slip Guide

2.1.2. Jenis-Jenis Sabuk Pengaman

Terdapat 2 jenis Sabuk Pengaman yang paling sering ditemukan di dalam

kendaraan yang biasa ditemukan di jalan, yaitu lap-belt dan lap-and-shoulder belt

atau three-point belt (NHTSA, 2014), walau terdapat beberapa variasi lain seperti

sash, belt in seat, 5 point, automatic, 6-point harness (Monforton, n.d), dan sabuk

keselamatan tipe 4 titik (Kepmenperhub, 2002). Sebuah lap-belt merupakan jenis

sabuk pengaman yang melindungi proteksi 2 titik, dimana jenis sabuk ini

menghubungkan 2 titik di sisi kiri dan kanan pinggul pengendara. Kelemahan dari

lap belt yaitu tidak melindungi tubuh bagian atas. Untuk mengatasi kelemahan dari

jenis sabuk pengaman lap-belt, maka dibuat lap-and-shoulder belt atau biasa disebut

dengan three-point belt. Lap-and-shoulder belt mengatasi permasalahan yang

Page 31: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

13

dimiliki oleh lap-belt dengan memberikan proteksi tambahan di tubuh bagian atas.

Proteksi tersebut diberikan dengan cara menambahkan satu titik proteksi yaitu di sisi

bahu pengendara, sehingga titik proteksi dari sabuk pengaman ini berada di 3 titik

yaitu di kedua sisi pinggul dan di salah satu sisi bahu.

Sumber : NHTSA (2014)

Gambar 2.3 Lap-belt (kiri) dan Lap-and-shoulder belts (kanan)

2.1.3. Keefektifan Sabuk Pengaman dalam Pencegahan Cedera

Penggunaan sabuk pengaman yang baik dan benar pada saat berkendara

meningkatkan tingkat keselamatan/perlindungan dari pengendara mobil. Bagi

pengendara mobil, penggunaan sabuk pengaman dapat memberikan perlindungan

pada beberapa kondisi. Kondisi yang mendapat perlindungan dengan menggunakan

sabuk pengaman adalah maksimal pada kecepatan 70 km/j tabrakan dari depan, dan

50 km/j tabrakan dari samping (WHO, 2004). Penggunaan sabuk pengaman

mengurangi risiko kematian dan cedera serius, dimana penggunaannya mengurangi

risiko kematian sebesar 45% dan mengurangi risiko cedera serius sampai dengan

50% (NHTSA, 2010). Penggunaan sabuk pengaman, dalam berkendara juga

mencegah pengendara kendaraan terlempar dari kendaraannya ketika berkendara,

dimana seseorang yang berkendara mobil tidak menggunakan sabuk pengaman, 30

Page 32: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

14

kali lebih besar risikonya untuk terlempar keluar dari kendaraan ketika terjadi

kecelakaan (NHTSA, 2009).

2.2.Peraturan Penggunaan Sabuk Pengaman di Indonesia

Peraturan yang pertama kali diterbitkan di Indonesia untuk mengatur tentang

penggunaan sabuk pengaman atau sabuk keselamatan adalah dengan

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas

Angkatan Jalan. Undang-undang tersebut menyatakan pada pasal 61 ayat 2

dijelaskan bahwa terdapat pidana kurungan 1 bulan penjara dan denda setinggi-

tingginya Rp.1,000,000 bila pengendara tidak menggunakan sabuk keselamatan.

Peraturan tersebut kemudian disempurnakan dengan diterbitkan Peraturan

Pemerintah No. 44 tahun 1993 Tentang Kendaraan dan Pengemudi, dimana pada

paragraf 11 pasal 70 huruf e dijelaskan tentang sabuk keselamatan kecuali sepeda

motor dan pasal 76 tentang persyaratannya sabuk keselamatan. Pada tahun 1998,

dikeluarkan PP nomor 71 tahun 1998 tentang penangguhan berlakunya kewajiban

melengkapi dan menggunakan sabuk keselamatan dengan pertimbangan berdasarkan

pengamatan terhadap situasi dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat saat itu

dan juga dalam rangka mematangkan persiapan dan kesiapan masyarakat maupun

aparat pelaksana.

Kemudian pada tahun 2002 di terbitkan 2 peraturan, yaitu keputusan Menteri

Perhubungan No. KM 85 Tahun 2002 Tentang Pemberlakuan Kewajiban

Melengkapi dan Menggunakan Sabuk Keselamatan dan Keputusan Menteri

Perhubungan No. KM 37 Tahun 2002 Tentang Persyaratan Teknis Sabuk

Keselamatan. Kedua peraturan tersebut menjadi peraturan yang mengatur dalam

penggunaan seat-belt, sabuk pengaman atau sabuk keselamatan selama berkendara.

Page 33: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

15

Selanjutnya pada tahun 2009 dikeluarkan Undang-Undang No.22 Tahun 2009

tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dimana mengatur bahwa pengendara

kendaraan bermotor roda empat atau lebih dan penumpang yang duduk di sebelah

pengendara diwajibkan menggunakan sabuk pengaman. Berdasarkan UU tersebut,

jika seseorang yang mengendarai dan berada di sebelah pengendara tidak

menggunakan sabuk pengaman dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama

1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp 250.000,00 rupiah.

Tetapi, peraturan tentang penggunaan sabuk pengaman di Indonesia hanya

mewajibkan untuk pengendara dan penumpang yang ada di sebelah pengendara

(penumpang depan). Peraturan yang ada di Indonesia tidak mewajibkan penumpang

di bagian belakang dan tengah mobil untuk menggunakan sabuk pengaman sehingga

kebanyakan mobil yang ada di Indonesia tidak menyediakan sabuk pengaman untuk

penumpang selain penumpang di depan, dimana menyebabkan penggunaan sabuk

pengaman di dalam kendaraan roda empat masih rendah, padahal penelitian oleh

Steptoe, dkk. (2002) menunjukkan bahwa peraturan yang dikeluarkan oleh

pemerintah di beberapa negara yang ditelitinya menunjukkan bahwa selama tahun

1990 sampai tahun 2000, mengikuti dengan dimunculkannya peraturan yang

menekankan penggunaan sabuk pengaman, tingkat penggunaan sabuk pengaman di

negara yang ditelitinya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 24 hingga

64%. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa jika terdapat tekanan secara sosial dari

pemerintah dalam bentuk peraturan-peraturan yang mewajibkan penggunaan sabuk

pengaman akan meningkatkan penggunaan sabuk pengaman, sehingga dengan

ditekankannya penggunaan sabuk pengaman bukan hanya pada pengguna kendaraan

di bagian depan, tetapi juga di tengah dan di belakang dapat meningkatkan angka

penggunaan sabuk pengaman di Indonesia.

Page 34: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

16

2.3.Niat

Intention atau niat merupakan indikasi dari kesiapan seseorang untuk

melakukan suatu perilaku atau tindakan (Ajzen, 1991, Ajzen, 2006, Jillian J Francis,

dkk., 2004). Walaupun tidak terdapat hubungan yang sempurna antara intention

dengan perilaku, intention merupakan pengukuran yang terdekat (proximal) dari

perilaku (Jillian J Francis, dkk., 2004), tetapi Ajzen (1985) menambahkan bahwa niat

hanya dapat memprediksi upaya seseorang untuk melakukan perilaku, bukan

perilaku sebenarnya. Asumsi niat sebagai pengukuran terdekat dari perilaku adalah

seseorang akan melakukan sesuatu yang seseorang itu niat lakukan, dan tidak akan

melakukan sesuatu yang seseorang itu tidak niat untuk lakukan (Sheeran, 2002). Niat

sendiri sudah banyak digunakan untuk memprediksi banyak jenis perilaku, seperti

perilaku konsumen (Lim, dkk., 2016, Jayasingh and Eze, 2009), perilaku

keselamatan berkendara (Şimşekoğlu and Lajunen, 2008, Torquato, dkk., 2012,

Tavafian, dkk., 2011), perilaku keselamatan pejalan kaki (Diaz, 2002), evaluasi

perkembangan personal (Patterson, 2001), dan masih banyak penelitian lainnya.

Pada perilaku penggunaan sabuk pengaman, niat merupakan salah satu faktor

yang dapat mempengaruhi perilaku penggunaan sabuk pengaman. Penelitian yang

dilakukan oleh Chliaoutakis, dkk. (2000) menunjukkan bahwa niat dari pengendara

mempengaruhi perilaku penggunaan sabuk pengaman dari pengendara tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Chliaoutakis, dkk. (2000) tersebut menunjukkan

bahwa pada populasi pengendara muda di Yunani terdapat beberapa faktor

pembentuk niat atau motivasi seperti imitasi, keamanan diri, dan peraturan (legalitas)

dimana memiliki asosiasi positif dengan penggunaan sabuk pengaman, hal ini

berbanding terbalik dengan faktor kenyamanan dimana memiliki asosiasi negatif

dengan penggunaan sabuk pengaman. Kemudian terdapat penelitian yang dilakukan

Page 35: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

17

oleh Torquato, dkk. (2012), dimana dilakukan pada populasi mahasiswa di Brazil.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa sikap dan niat merupakan variabel yang

paling berkontribusi dalam perilaku penggunaan sabuk pengaman. Penelitian tersebut

menunjukkan bahwa niat berkorelasi sangat tinggi dengan perilaku penggunaan

sabuk pengaman, dan sikap berkorelasi tinggi dengan niat penggunaan sabuk

pengaman. Penelitian oleh Tavafian, dkk. (2011) pada pengemudi di Iran juga

menunjukkan bahwa niat memiliki korelasi positif yang signifikan terhadap

penggunaan sabuk pengaman.

Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menggambarkan tentang

perilaku melalui niat, tetapi terdapat dua teori yang paling sering digunakan, kedua

teori tersebut adalah theory of reasoned action (Fishbein and Ajzen, 1975, Ajzen,

1985), dan theory of planned behavior (Ajzen, 1985, Ajzen, 1991, Ajzen, 2006).

Theory of reasoned action merupakan teori perilaku yang memprediksi

perilaku yang secara langsung dikehendaki oleh individu (Hale, dkk., 2002),

sehingga teori ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi atau melihat perilaku

dimana individu tidak memiliki kehendak atas perilaku yang dilakukan oleh individu

(Greene, 2009). Ajzen juga menjelaskan bahwa dalam teori ini Niat dapat diharapkan

untuk memprediksi perilaku hanya ketika terdapat dua kondisi terpenuhi. Kondisi

pertama yaitu pengukuran niat harus menggambarkan niat responden dikarenakan

niat biasanya muncul seketika sebelum dilakukannya perilaku. Kondisi kedua yaitu

perilaku harus berada pada kontrol kehendak individu itu sendiri (Ajzen, 1985).

Page 36: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

18

Sumber : (Fishbein and Ajzen, 1975, Greene, 2009)

Gambar 2.4 Theory of Reasoned Action

Berdasarkan theory of reasoned action, untuk memprediksi perilaku diperlukan

beberapa variabel, yaitu niat (intention), sikap (attitudes), norma subjektif (subjective

norms), kekuatan kepercayaan terhadap perilaku (behavioral belief strength),

evaluasi terhadap hasil (outcome evaluation), kepercayaan normative (normative

belief), dan motivasi untuk menjalankan (motivation to comply) (Fishbein and Ajzen,

1975, Greene, 2009). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku dapat di prediksi melalui

niat individu, dimana niat terbentuk dari gabungan sikap dan norma subjektif dari

individu (Fishbein and Ajzen, 1975). Untuk dapat melihat hubungan antara tiap

variabel pembentuk, dapat melihat pada Gambar 2.4.

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Theory of reasoned action merupakan teori

perilaku yang memprediksi perilaku yang secara langsung dikehendaki oleh individu

(Hale, dkk., 2002), sehingga teori ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi atau

melihat perilaku dimana individu tidak memiliki kehendak atas perilaku yang

dilakukan oleh individu (Greene, 2009). Oleh sebab itu, dikembangkan Theory of

Planned Behavior oleh Ajzen (1991). Theory of Planned Behavior mengatasi

kelemahan theory of reasoned action dengan menambahkan variabel perceived

behavior control untuk mengatasi batasan dari theory reasoned action ketika

menghadapi perilaku dimana seseorang tidak memiliki kehendak terhadap perilaku

Kepercayaan terhadap

perilaku &

Evaluasi hasil

Kepercayaan normatif

& motivasi untuk

menjalankan

Sikap terhadap

perilaku

Norma subyektif

niat behavior

Page 37: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

19

tersebut (Ajzen, 1991, Simsekoglu, 2009), sehingga meningkatkan akurasi teori ini

untuk memprediksi perilaku (Knabe, 2012). Berdasarkan theory of planned behavior,

niat atau intention didasari oleh persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral

control), norma subyektif (subjective norm), dan sikap (attitude) (Knabe, 2012).

Hubungan antara intention dengan faktor pembentuk dan hubungan antara intention

dengan perilaku dapat dilihat pada Gambar 2.5.

2.4.Theory of Planned Behavior

Theory of planned behavior merupakan penyempurnaan dari teori reasoned

action, yang sebelumnya telah dikembangkan oleh Fishbein and Ajzen (1975)

dengan menambahkan satu variabel baru. Variabel baru yang ditambahkan adalah

perceived behavioral control. Perceived behavior control ditambahkan untuk

mengatasi batasan dari theory reasoned action ketika menghadapi perilaku dimana

seseorang tidak memiliki kehendak terhadap perilaku tersebut (Ajzen, 1991,

Simsekoglu, 2009), sehingga meningkatkan akurasi teori ini untuk memprediksi

perilaku (Knabe, 2012).

Dalam theory of planned behavior, dijelaskan bahwa intention (niat)

merupakan prediktor langsung dari perilaku dimana ditentukan oleh attitude (sikap),

subjective norm (norma subjektif), dan perceived behavioral control (kontrol

perilaku yang dirasakan). Studi-studi sebelumnya menunjukkan bahwa theory of

planned behavior memiliki keampuhan dalam memprediksi berbagai jenis perilaku,

seperti perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (Armitage and Conner, 2001).

Theory of planned behavior merupakan teori psikologis yang sudah sering digunakan

untuk mengetahui attitude, intention, dan kepercayaan di banyak jenis perilaku, juga

perilaku kesehatan (Simsekoglu, 2009). Theory of planned behavior ini sendiri sudah

Page 38: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

20

pernah digunakan untuk banyak jenis penelitian, penelitian tentang perilaku

pendidikan (Knabe, 2012), perilaku konsumen (Lim, dkk., 2016), evaluasi

perkembangan personal (Patterson, 2001), perilaku keselamatan pejalan kaki (Diaz,

2002, Zhou, dkk., 2015, Palat, dkk., 2016), dan penggunaan sabuk pengaman

(Tavafian, dkk., 2011, Şimşekoğlu and Lajunen, 2008, Torquato, dkk., 2012,

Deroche and Woodman, 2013, Ali, dkk., 2011b). Theory of planned behavior tidak

hanya dapat digunakan untuk memprediksi perilaku positif dari individu, tetapi juga

dapat digunakan untuk melakukan prediksi perilaku negative dari individu, dimana

perilaku negative ini dapat berupa perilaku pelanggaran terhadap keselamatan

berkendara (Deroche and Woodman, 2013, Palat, dkk., 2016), dan faktor-faktor yang

mempengaruhi pelanggaran yang dilakukan pejalan kaki (Diaz, 2002, Zhou, dkk.,

2015, Palat, dkk., 2016)

Sumber : Ajzen (1991)

Gambar 2.5 Theory of Planned Behavior

Sikap

Norma

Subyektif

Persepsi

Kontrol

Perilaku

Niat Perilaku

Page 39: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

21

2.4.1. Faktor Pembentuk Niat

2.4.1.1. Sikap

Attitude atau sikap merupakan derajat dimana seseorang menilai secara garis

besar perilakunya (Knabe, 2012), dimana memiliki 2 komponen. Komponen pertama

adalah kepercayaan terhadap konsekuensi dari perilaku. Komponen kedua adalah

penilaian baik secara positif maupun negatif terhadap setiap aspek dari perilaku.

Kedua komponen ini merupakan komponen yang bekerja bersama untuk

menunjukkan attitude dari seseorang dimana terbentuk dari behavioral belief atau

kepercayaan terhadap perilaku (Ajzen, 1991, Ajzen, 2006).

Menurut Simsekoglu (2009) belief (keyakinan) dan attitude (sikap)

merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan sabuk pengaman pada

pengendara kendaraan roda empat. Keyakinan yang tinggi terhadap keuntungan

kesehatan dari sabuk pengaman berhubungan dengan tingginya penggunaan sabuk

pengaman (Begg dan Langley, 2000 dalam (Simsekoglu, 2009)), dimana sebaliknya

ketika sikap dan keyakinan negatif mempengaruhi secara negatif penggunaan sabuk

pengaman (Steptoe dkk., 2002 dalam (Simsekoglu, 2009)). Penelitian oleh Tavafian,

dkk. (2011) juga menunjukkan bahwa sikap berkorelasi positif dengan perilaku

penggunaan sabuk pengaman. Penelitian oleh Steptoe, dkk. (2002) juga

menunjukkan bahwa sikap juga berasosiasi positif dengan penggunaan sabuk

pengaman. Penelitian oleh Ali, dkk. (2011b) pada pengemudi di Iran juga

menunjukkan bahwa sikap memiliki hubungan yang signifikan dengan niat

penggunaan sabuk pengaman.

Untuk melakukan intervensi dalam sikap penggunaan sabuk pengaman

menurut Şimşekoğlu and Lajunen (2008) ketika diadakan kampanye-kampanye yang

dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu, kampanye tersebut tidak hanya difokuskan

Page 40: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

22

kepada outcome negatif dari tidak menggunakan sabuk pengaman, tetapi juga fokus

terhadap keuntungan dari penggunaan sabuk pengaman. Dengan dilakukannya

intervensi dengan mengajarkan keuntungan dari penggunaan sabuk pengaman, maka

diharapkan akan meningkatkan nilai-nilai komponen sikap sehingga terjadi

peningkatan dukungan dari penggunaan sabuk pengaman sehingga dapat

meningkatkan niat penggunaan sabuk pengaman.

2.4.1.2.Norma Subyektif

Subjective norm atau norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi individu

tentang tekanan sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen,

1991, Ajzen, 2005, Ajzen, 2006), dimana hal tersebut ditentukan dengan kombinasi

antara normative belief atau kepercayaan normatif dan motivation to comply atau

motivasi untuk menjalankan perilaku dari individu. Norma subyektif ditentukan

dengan total kepercayaan normatif yang mempengaruhi harapan dari seseorang

terhadap referents yang penting, dimana pada hal ini merupakan social referent

(Knabe, 2012).

Dalam teori ini, dinyatakan semakin individu mempersepsikan bahwa social

referent yang mereka miliki mendukung mereka untuk melakukan suatu perilaku,

maka individu tersebut akan cenderung merasakan tekanan sosial untuk

memunculkan perilaku tersebut. Begitu pula sebaliknya, semakin individu

mempersepsikan bahwa social referent yang mereka miliki tidak menyetujui suatu

perilaku, maka individu cenderung merasakan tekanan sosial untuk tidak melakukan

perilaku tersebut (Ajzen, 2005, Ajzen, 2006). Penelitian oleh Steptoe, dkk. (2002)

menunjukkan bahwa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sebagai social

referent di beberapa negara yang ditelitinya menunjukkan bahwa selama tahun 1990

sampai tahun 2000, mengikuti dengan dimunculkannya peraturan yang menekankan

Page 41: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

23

penggunaan sabuk pengaman, tingkat penggunaan sabuk pengaman di negara yang

ditelitinya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 24 hingga 64%.

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan oleh Şimşekoğlu and Lajunen

(2008) pada pengemudi di Turki, diketahui bahwa norma subyektif dan sikap

memiliki hubungan yang positif dengan niat penggunaan sabuk pengaman, baik di

jalan perkotaan maupun di jalan perkotaan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tavafian, dkk. (2011) pada pengendara di Iran yang menunjukkan

bahwa norma subyektif memiliki korelasi positif yang signifikan, baik terhadap niat

maupun perilaku penggunaan sabuk pengaman. Penelitian oleh Ali, dkk. (2011b)

pada pengemudi di Iran juga menunjukkan bahwa norma subyektif memiliki

hubungan yang signifikan dengan niat penggunaan sabuk pengaman.

2.4.1.3.Persepsi Kontrol Perilaku

Perceived behavioral control (PBC) atau persepsi kontrol perilaku mengacu

pada persepsi seseorang terhadap kemampuan orang tersebut untuk melakukan

perilaku (Ajzen, 2006, Ajzen, 1991), dimana menekankan terhadap kemudahan dan

kesulitan yang dirasakan seseorang berhubungan dengan perilaku dan tugas tertentu

(Knabe, 2012). Persepsi kontrol perilaku terbentuk dari control belief seseorang,

dimana control belief ini terbentuk akibat baik pengalaman yang pernah dialami

individu, ataupun pengalaman yang dialami oleh orang yang dikenal oleh individu

(Ajzen, 1991). Persepsi kontrol perilaku di ditentukan dengan cara menjumlahkan

faktor pengendali yang dapat membantu atau menghalangi terjadinya perilaku (Ajzen,

2006). Pertanyaan yang harus ditanyakan dalam mengukur persepsi kontrol perilaku

adalah kepercayaan seseorang terhadap apakah orang tersebut dapat melakukan

perilaku, dan pertanyaan yang mengukur kontrol perilaku yang dirasakan oleh

seseorang. Seperti digambarkan dalam Gambar 2.5, terlihat bahwa persepsi kontrol

Page 42: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

24

perilaku mempengaruhi baik niat maupun perilaku itu sendiri. Hal ini dikarenakan

berdasarkan theory of planned behavior, persepsi kontrol perilaku, bersamaan

dengan niat dapat digunakan secara langsung untuk memprediksi tercapainya

perilaku (Ajzen, 1991). Menurut Ajzen (1991) terdapat dua hipotesis yang dapat

menjelaskan hal ini, kedua hipotesis itu yaitu :

1. Pertama, jika niat merupakan hal yang konstan, peningkatan atau penurunan

dari dilakukannya sebuah perilaku dipengaruhi oleh tingkat persepsi kontrol

perilaku. Contohnya dimana ketika terdapat dua orang dengan tingkat niat

yang sama untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku, seseorang yang

lebih percaya diri untuk melakukan perilaku/tindakan ini (tingkat persepsi

kontrol perilaku tinggi) akan lebih tinggi kemungkinan untuk melakukan

perilaku/tindakan tersebut.

2. Alasan kedua kenapa persepsi kontrol perilaku dapat dihubungkan dengan

bagaimana tercapainya perilaku dikarenakan PBC dapat digunakan sebagai

alat pengukuran pengendalian sebenarnya.

Pada penggunaan sabuk pengaman, persepsi kontrol perilaku merupakan

salah satu variabel yang dapat mempengaruhi perilaku penggunaan sabuk pengaman.

Penelitian oleh Tavafian, dkk. (2011) yang dilaksanakan pada pengendara mobil di

Iran menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku memiliki korelasi signifikan yang

positif terhadap perilaku penggunaan sabuk pengaman. Uji multiple regression yang

dilakukan juga menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku secara signifikan dapat

memprediksi niat penggunaan sabuk pengaman. Kedua hal tersebut menunjukkan

bahwa ketika seseorang memiliki persepsi kontrol perilaku yang tinggi menyebabkan

meningkatnya keinginan seseorang untuk menggunakan sabuk pengaman. Penelitian

oleh Ali, dkk. (2011b) pada pengemudi di Iran juga menunjukkan bahwa persepsi

Page 43: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

25

kontrol perilaku memiliki hubungan yang signifikan dengan niat penggunaan sabuk

pengaman. Untuk meningkatkan penggunaan sabuk pengaman dapat dilakukan

dengan cara melakukan perubahan terhadap kepercayaan pengguna kendaraan roda

empat mengenai kemudahan penggunaan sabuk pengaman. Hasil tersebut menurut

Chatzisarantis, dkk. (2005) dapat dilakukan dengan cara mengubah kepercayaan

bahwa penghalang untuk melakukan perilaku mudah untuk di atasi, hal ini dapat

dilakukan dengan memberikan argumen-argumen yang menyediakan solusi untuk

mengatasi halangan-halangan perilaku yang ada.

2.4.2. Kerangka Teori

Sumber : Ajzen (1991)

Gambar 2.6 Kerangka Teori (Ajzen, 1991)

Sikap

Norma

Subyektif

Persepsi

Kontrol

Perilaku

Niat Perilaku

Page 44: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

26

3. BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1.Kerangka Konsep

Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel yang diteliti, yaitu niat sebagai

variabel dependen dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu sikap, norma subyektif, dan

persepsi kontrol perilaku yang berperan sebagai variabel independen. Dalam

penelitian ini sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku merupakan

variabel independen yang dapat berdiri masing-masing tanpa mempengaruhi variabel

independen lainnya, dan hanya berperan sebagai pembentuk niat, sesuai teori yang

dikembangkan sebelumnya (Ajzen, 1985, Ajzen, 1991, Ajzen, 2005, Ajzen, 2006).

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Sikap

Norma

Subyektif

Persepsi

Kontrol

Perilaku

Niat

Page 45: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

27

3.2.Definisi Operasional

No Nama

Variabel Definisi Cara Ukur

Alat

Ukur

Hasil

Ukur

Skala

Ukur

1 Niat Indikasi dari

kesiapan

mahasiswa /i

pengguna

kendaraan roda

empat untuk

menggunakan

sabuk

pengaman

Wawancara kuesioner Nilai

median

dari skor

niat

Interval

2 Sikap Derajat dimana

mahasiswa /i

pengguna

kendaraan roda

empat menilai

secara garis

besar perilaku

penggunaan

sabuk

pengaman,

baik secara

positif maupun

negatif

(mendukung

atau tidak

mendukung)

Wawancara kuesioner Nilai

median

dari skor

sikap

Interval

3 Norma

Subyektif

Persepsi

mahasiswa /i

pengguna

kendaraan roda

empat tentang

tekanan sosial

untuk

menggunakan

sabuk

pengaman

Wawancara kuesioner Nilai

median

dari skor

norma

subyektif

interval

Page 46: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

28

No Nama

Variabel Definisi Cara Ukur

Alat

Ukur

Hasil

Ukur

Skala

Ukur

4 Persepsi

Kontrol

Perilaku

Persepsi

mengenai

kemudahan

atau kesulitan

mahasiswa /i

pengguna

kendaraan roda

empat dalam

menggunakan

sabuk

pengaman

Wawancara kuesioner Nilai

median

dari skor

persepsi

kontrol

perilaku

Interval

3.3.Hipotesis Penelitian

Hipotesis

Ada hubungan antara sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku terhadap

niat penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda empat

di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017

Page 47: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

29

4. BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan desain potong lintang (cross sectional). Variabel dependen dalam

penelitian ini merupakan niat sebagai prediktor perilaku. Variabel independen dalam

penelitian ini adalah sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku sebagai

prediktor dari niat.

4.2.Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di bulan Februari sampai dengan November 2017,

dengan bertempat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4.3.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pengguna kendaraan

empat berusia muda (15-29 tahun) yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Sampel

Dengan memiliki beberapa pertimbangan-pertimbangan seperti yang

dijelaskan pada beberapa poin yaitu :

a. Menurut Jillian J Francis, dkk. (2004) dalam Constructing Questionnaires

Based On The Theory Of Planned Behavior A Manual For Health Services

Researchers dijelaskan bahwa untuk penelitian menggunakan theory of

Page 48: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

30

planned behavior dengan uji multiple regression atau regresi berganda

dibutuhkan jumlah sampel sebesar 80 sehingga penelitian dapat diterima.

b. Green (1991) menjelaskan terdapat rule of thumb dimana untuk melakukan

uji multiple correlation menggunakan rumus N ≥ 50 + 8 m dan untuk

melakukan uji secara parsial menggunakan jumlah sampel N ≥ 104 + m,

dimana m merupakan jumlah variabel independen.

Menggunakan rumus N ≥ 50 + 8 m, didapatkan sampel minimal dari penelitian ini

sejumlah 74 responden. Mengikuti pertimbangan pertama bahwa sampel yang

diharapkan untuk penelitian menggunakan theory of planned behavior sejumlah 80,

kemudian mengingat jumlah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang berjumlah

sekitar 24.000 mahasiswa maka jumlah sampel ditambahkan menjadi 200 sampel,

dimana kemudian untuk memaksimalkan response rate dari kuesioner dikalikan dua

menjadi 400 kuesioner (Jillian J Francis, dkk., 2004, Green, 1991).

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kriteria untuk menentukan apakah

seseorang dapat menjadi sampel penelitian atau tidak. Kriteria tersebut dapat terbagi

menjadi kriteria inklusif dan kriteria eksklusif. Pada penelitian ini hanya diberikan

kriteria inklusif untuk menentukan sampel penelitian ini, beberapa kriteria inklusif

tersebut adalah :

a. Mahasiswa dan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

b. Berumur antara 15-29 tahun

c. Pengendara yang menyetir kendaraan roda empat

d. Penumpang kendaraan roda empat

Pengumpulan sampel dalam penelitian ini dilaksanakan menggunakan

metode sampling non-probability atau non-probabilitas. Penggunaan metode

Page 49: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

31

pengumpulan sampling non-probabilitas dilakukan karena tidak dapat dilakukannya

metode pengumpulan sampel probability atau probabilitas dikarenakan tidak

terdapatnya data populasi pengguna kendaraan roda empat di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Untuk mendapatkan data populasi mahasiswa/i pengguna

kendaraan roda empat memerlukan biaya dan waktu yang banyak dimana dalam

menjalankan penelitian ini tidak dapat tercapai.

Metode sampling non-probabilitas yang digunakan adalah metode sampling

kuota. Metode ini sangat berguna ketika tidak terdapatnya sampel melalui metode

pengumpulan sampel probabilitas, dimana pengumpulan sampel melalui metode

sampling kuota dianggap setara dengan pengumpulan sampel menggunakan metode

sampling probabilitas stratified random sampling (Laerd, 2012). Walaupun dianggap

memiliki kemampuan generalisasi yang kurang, tetapi Sebuah metode sampling non-

random (non-probabilistik) dapat menjadi representatif terhadap populasi dan

memiliki kemampuan generalisasi yang baik ketika karakteristik sosio-demografis

dari sampel yang dikumpulkan serupa (Banerjee and Chaudhury, 2010)

Penetapan kuota dari sampel dilakukan berdasarkan jumlah mahasiswa/i tiap

fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Berdasarkan penghitungan dan

pengumpulan data yang dilakukan, didapatkan sampel sebesar 312 orang responden

yang terbagi menjadi beberapa fakultas seperti sebagai berikut:

1. Adab dan Humaniora = 33

2. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi = 32

3. Dirasat Islamiyah = 7

4. Ekonomi dan Bisnis == 27

5. Ilmu Sosial dan Politik = 15

6. Ilmu Tarbiyah dan Keguruan = 68

Page 50: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

32

7. Kedokteran dan Ilmu Kesehatan = 23

8. Psikologi = 9

9. Sains dan Teknologi = 31

10. Sekolah Pasca Sarjana = 5

11. Syariah dan Hukum = 39

12. Ushulludin = 23

4.4.Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu norma atau aturan yang mengacu pada perilaku

peneliti mengenai tindakan baik atau buruk yang merupakan kewajiban dan tanggung

jawab peneliti. Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek, oleh karena itu

harus dihormati dan dilindungi haknya sebagai responden dengan meminta izin dan

menggunakan etika sebagai berikut :

1. Lembar persetujuan (Informed Consent)

Informed Consent adalah informasi secara lengkap tentang tujuan riset

yang akan dilaksanakan dan mempunyai kebebasan dalam berpartisipasi atau

menolak menjadi responden. Setiap pengguna kendaraan roda empat yang

menjadi responden diberikan lembar persetujuan beserta penjelasan tentang

maksud dan tujuan penelitian, jika menandatangani lembar persetujuan

tersebut berarti bersedia, tetapi jika subjek tidak bersedia menjadi responden

maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghargai haknya.

2. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality adalah kerahasiaan informasi kelompok data tertentu

sebagai hasil riset. Segala informasi yang diperoleh dari responden, peneliti

Page 51: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

33

bersedia menjamin kerahasiaannya, hanya pada kelompok data tertentu saja

yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.

4.5.Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

kuesioner theory of planned behavior yang dikembangkan berdasarkan tata cara dari

Constructing Questionnaires Based On The Theory Of Planned Behavior A Manual

For Health Services Researchers yang dikembangkan oleh Jillian J Francis, dkk.

(2004).. Dalam pembuatan kuesioner theory of planned behavior, dapat dibuat

pertanyaan dalam bentuk direct maupun pertanyaan dalam bentuk indirect. Untuk

melihat bagaimana varian dari setiap prediktor mempengaruhi niat perilaku, maka

hanya diperlukan pembuatan pertanyaan dalam bentuk direct dengan detail 3 item

pertanyaan pada setiap variabel prediktor (sikap, norma subyektif, dan perilaku) dan

3 pertanyaan untuk mengukur niat sehingga didapatkan 12 pertanyaan. Ketika

penelitian ingin dilakukan untuk melihat kepercayaan apa yang paling

mempengaruhi niat dari perilaku, maka perlu dilakukan pengukuran baik secara

direct maupun indirect, dimana kemudian dapat dianalisis secara keseluruhan dan

diketahui kepercayaan-kepercayaan apa saja yang mempengaruhi perilaku tersebut.

Dikarenakan penelitian ini hanya ingin melihat adanya hubungan dan

melakukan prediksi terhadap niat penggunaan sabuk pengaman, maka penelitian ini

menggunakan pertanyaan dalam bentuk direct dengan tahapan pembentukan

kuesioner untuk penelitian berbasis theory of planned behavior terbagi menjadi

Sembilan tahap (Jillian J Francis, dkk., 2004). Kesembilan tahap yang dilalui adalah

sebagai berikut:

Page 52: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

34

Gambar 4.1 Proses pembuatan kuesioner

1. Tahap 1

Peneliti mendefinisikan populasi yang dituju, pada penelitian ini populasi

yang dituju adalah mahasiswa pengguna, dimana dapat berupa pengendara maupun

penumpang kendaraan roda empat yang berada pada range umur 15-29 tahun.

2. Tahap 2

Pada tahap ini, peneliti secara berhati-hati mendefinisikan perilaku yang akan

diteliti. Setelah melalui penulisan latar belakang dan tinjauan pustaka, pada

penelitian ini, peneliti mendefinisikan perilaku yang akan diteliti yaitu perilaku

Page 53: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

35

penggunaan sabuk pengaman pada pengendara dan penumpang kendaraan roda

empat.

3. Tahap 3

Pada tahap ini peneliti menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mengukur

niat (intention) dari penggunaan sabuk pengaman. Dalam mengukur niat dilakukan

pengukuran melalui niat rata-rata (generalized intention). Terdiri dari 3 buah

pertanyaan yang mengukur generalized intention. Setiap generalized intention diukur

menggunakan skala semantik diferensial bipolar dengan range nilai dari 1 sampai

dengan 7.

4. Tahap 4

Pada tahap ini ditentukan persepsi keyakinan keuntungan dan kerugian yang

paling sering muncul dalam melakukan perilaku (sikap). Dalam melakukan

pengukuran dilakukan pengukuran dengan pertanyaan langsung (direct). Terdiri dari

3 pertanyaan yang mengukur melalui pertanyaan langsung sikap (attitude).

Pengukuran menggunakan skala semantik diferensial dengan range nilai 1 – 7.

5. Tahap 5

Pada tahap ini ditentukan orang atau kelompok paling berpengaruh dari

populasi yang dapat menyetujui atau tidak menyetujui dilakukannya perilaku (norma

subyektif). Dalam melakukan pengukuran dilakukan pengukuran dengan pertanyaan

langsung (direct). Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengukur melalui pertanyaan

langsung norma subjektif (subjective norm). Pengukuran menggunakan skala

semantik diferensial dengan range nilai 1 – 7.

Page 54: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

36

6. Tahap 6

Tentukan faktor penghalang dan penguat yang dipersepsikan yang dapat

mempersulit ataupun mempermudah dilakukannya perilaku. (Persepsi kontrol

perilaku). Dalam melakukan pengukuran dilakukan pengukuran dengan pertanyaan

langsung (direct). Terdiri dari 3 pertanyaan yang mengukur melalui pertanyaan

langsung persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control). Pengukuran

menggunakan skala semantik diferensial dengan range nilai 1 – 7.

7. Tahap 7

Setelah peneliti telah mendapatkan poin-poin yang akan di tanyakan dalam

penelitian, buat draft kuesioner yang berisi hasil penentuan yang dilakukan pada poin

3 sampai dengan 6.

8. Tahap 8

Setelah draft dibuat, lakukan uji awal kuesioner (pilot study) dan lakukan

penggantian terhadap kata-kata di dalam questionnaire jika dibutuhkan.

9. Tahap 9

Pada tahap ini peneliti melakukan uji kedua berdasarkan ubahan yang telah

dilakukan sesuai masukan pada uji awal kuesioner.

Kuesioner akhir terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian A dan bagian B.

bagian A berisi pertanyaan tentang karakteristik responden yaitu nama, umur, jenis

kelamin, dan nomor telpon yang bisa dihubungi. Bagian B berisi 12 poin pertanyaan,

dimana ke 12 poin pertanyaan tersebut digunakan untuk mengukur skor perceived

behavior control (3 poin pertanyaan direct), attitude (3 poin pertanyaan direct),

Page 55: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

37

subjective norms (3 poin pertanyaan direct), dan intention (3 poin pertanyaan

generalized intention). Pertanyaan yang telah dibuat untuk tiap variabel dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Pertanyaan pada Instrumen Penelitian

Variabel Skala Endpoints

NIAT

N1 Saya ingin menggunakan

sabuk pengaman setiap berada

di dalam kendaraan roda

empat

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

N2 Saya berharap menggunakan

sabuk pengaman setiap berada

di dalam kendaraan roda

empat

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

N3 Saya akan menggunakan

sabuk pengaman setiap berada

di dalam kendaraan roda

empat

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

SIKAP

S1 Secara Garis Besar, saya

menganggap penggunaan

Sabuk Pengaman

1 - 7

Sangat Tidak

Menguntungkan

– Sangat Menguntungkan

S2 Secara Garis Besar, saya

menganggap penggunaan

Sabuk Pengaman

1 - 7 Sangat tidak Nyaman

– Sangat Nyaman

S3 Secara Garis Besar, saya

menganggap penggunaan

Sabuk Pengaman

1 - 7

Hal yang sangat tidak benar

dilakukan

– Hal yang sangat benar

untuk dilakukan

Page 56: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

38

Variabel Skala Endpoints

NORMA SUBYEKTIF

NS1 Orang yang penting bagi saya

menyarankan untuk TIDAK

menggunakan sabuk

pengaman

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

NS2 Merupakan hal yang sangat

diharapkan untuk saya

menggunakan sabuk

pengaman setiap kali saya

berada di dalam kendaraan

roda empat

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

NS3 Saya mendapat tekanan sosial

untuk menggunakan sabuk

pengaman

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

PERSEPSI KONTROL PERILAKU

P1 Saya yakin saya dapat

menggunakan sabuk

pengaman jika saya ingin

menggunakannya

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

P2 Menggunakan atau tidak

menggunakan sabuk

pengaman itu tergantung

keinginan saya

1 - 7 Sangat tidak setuju

– Sangat setuju

P3 Menurut saya menggunakan

sabuk pengaman saat

berkendara

1 - 7 Sangat sulit

- Sangat mudah

4.5.1. Analisis Validitas Instrumen

Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana

ketepatan suatu alat ukur atau instrumen penelitian dalam mengukur suatu data

Page 57: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

39

(Hastono, 2006). Validitas dari instrumen penelitian didapatkan dengan cara

melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor totalnya, dimana

suatu variabel dianggap valid ketika skor variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap total skor dari instrumen. Untuk melakukan korelasi dapat

digunakan metode korelasi Pearson Product Moment (Hastono, 2006). Keputusan

dari uji validitas adalah:

Bila r hitung lebih besar dari r tabel → Ho ditolak, artinya variabel valid

Bila r hitung lebih kecil dari r tabel → Ho diterima, artinya variabel tidak valid

Pada penelitian ini, untuk melakukan pengujian validitas dari data yang

dikumpulkan maka digunakan nilai corrected item total correlation, dimana nilai

tersebut harus lebih besar dari 0,1109 (nilai r dengan degree of freedom 312-3 (df-

jumlah variabel independen) = 309, pada tingkat signifikansi 5%.). Untuk

perbandingan nilai corrected item total correlation dengan nilai r dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Uji Validitas Variabel

Faktor Analisis

Corrected Item

Total Correlation r Tabel Keputusan

NIAT

N1 Pernyataan 1 0,524 0,1109 Valid

N2 Pernyataan 2 0,293 0,1109 Valid

N3 Pernyataan 3 0,524 0,1109 Valid

SIKAP

S1 Pernyataan 1 0,490 0,1109 Valid

S2 Pernyataan 2 0,518 0,1109 Valid

S3 Pernyataan 3 0,423 0,1109 Valid

NORMA SUBYEKTIF

NS1 Pernyataan 1 0,213 0,1109 Valid

NS2 Pernyataan 2 0,668 0,1109 Valid

NS3 Pernyataan 3 0,597 0,1109 Valid

PERSEPSI KONTROL PERILAKU

Page 58: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

40

P1 Pernyataan 1 0,481 0,1109 Valid

P2 Pernyataan 2 0,234 0,1109 Valid

P3 Pernyataan 3 0,219 0,1109 Valid

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa setiap poin pertanyaan pada tiap variabel

memiliki nilai corrected item total correlation lebih besar dari pada nilai r tabel

sehingga data yang dianalisis dianggap valid.

4.5.2. Analisis Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah suatu pengukuran yang berupaya menunjukkan sejauh

mana hasil pengukuran akan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali

atau lebih terhadap gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono,

2006). Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Keputusan dari uji reliabilitas

adalah sebagai berikut :

Bila r alpha lebih besar dari r tabel → pertanyaan variabel dianggap reliabel

Dalam penelitian ini, untuk menetapkan reliabilitas dari instrumen

pengumpulan data, maka dapat dibandingkan nilai dari cronbach α dengan nilai α if

item deleted. Jika nilai α if item deleted lebih kecil dari pada nilai α pembanding

maka item-item variabel yang ada di dalam instrumen dinyatakan valid.

Tabel 4.3 Nilai Cronbach α

Nilai Cronbach α

0,786

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel

Faktor Analisis

Alpha if Item

Deleted Nilai α Keputusan

NIAT

N1 Pernyataan 1 0,761 0,786 Reliabel

N2 Pernyataan 2 0,785 0,786 Reliabel

N3 Pernyataan 3 0,763 0,786 Reliabel

Page 59: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

41

Faktor Analisis

Alpha if Item

Deleted Nilai α Keputusan

SIKAP

S1 Pernyataan 1 0,764 0,786 Reliabel

S2 Pernyataan 2 0,762 0,786 Reliabel

S3 Pernyataan 3 0,771 0,786 Reliabel

NORMA SUBYEKTIF

NS1 Pernyataan 1 0,786 0,786 Reliabel

NS2 Pernyataan 2 0,751 0,786 Reliabel

NS3 Pernyataan 3 0,750 0,786 Reliabel

PERSEPSI KONTROL PERILAKU

P1 Pernyataan 1 0,766 0,786 Reliabel

P2 Pernyataan 2 0,785 0,786 Reliabel

P3 Pernyataan 3 0,786 0,786 Reliabel

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa setiap poin pertanyaan pada tiap variabel

memiliki nilai α if item deleted lebih kecil dari pada nilai α pembanding sehingga

item-item variabel yang ada di dalam instrumen dinyatakan valid.

4.6.Metode Pengumpulan Data

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan digunakan untuk mengumpulkan data sekunder, landasan

teori dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. Studi dilakukan antara lain

dengan mengumpulkan data yang bersumber dari literatur – literatur, bahan kuliah,

dan hasil penelitian lainnya yang ada hubungan nya dengan objek penelitian. Hal ini

dilakukan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan mengenai masalah yang

sedang dibahas.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data yang diperlukan dengan

cara memberikan kuesioner kepada responden. Kuesioner berisi pertanyaan terkait

Page 60: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

42

variabel perceived behavior control, subjective norms, attitude, dan intention untuk

melihat perilaku penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan

roda empat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017.

4.7.Manajemen Data

4.7.1. Pengelolaan Data

Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan tahap sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Data (Editing)

Yaitu memeriksa kelengkapan data dan perbaikan data yang sudah ada

menjadi data yang benar, bersih dan terisi secara lengkap.

2. Memasukkan Data (Entry)

Yaitu memasukkan data hasil penelitian dalam tabel induk (master tabel) dari

setiap jawaban responden yang sudah diberi kode atau nilai.

3. Struktur Data (Structure)

Pada saat pengembangan struktur data bagian masing-masing variabel perlu

di tetapkan nama, skala, dan jumlah digit termasuk jumlah desimal untuk data

numerik.

4. Pembersihan Data (Cleaning)

Yaitu pengecekan kembali data yang sudah di dimasukkan apakah ada

kesalahan atau tidak.

Page 61: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

43

4.7.2. Analisis Data

4.7.2.1.Analisis Univariat

Dilakukan analisis univariat terhadap usia, jenis kelamin, intention sebagai

variabel dependen dengan persepsi kontrol perilaku, norma subjektif, dan sikap

sebagai variabel independen/variabel prediktor untuk melihat distribusi frekuensi

dari variabel-variabel tersebut. Distribusi frekuensi dari tiap variabel didapatkan

melalui nilai median dan IQR (Inter-Quartile Range) sesuai dengan yang disarankan

oleh Madadizadeh, dkk. (2015).

4.7.2.2.Analisis Multivariat

Analisis data yang dilakukan menggunakan analisis multivariate dengan

menggunakan metode multiple regression analysis seperti yang dianjurkan oleh

Jillian J Francis, dkk. (2004). Multiple regression analysis atau regresi linier

berganda merupakan uji analisis data dengan cara menganalisis hubungan antara dua

atau lebih variabel independen dengan variabel dependen (Riyanto, 2009). Metode

multiple regression analysis dijalankan untuk mengetahui hubungan antara intention

sebagai variabel dependen dengan persepsi kontrol perilaku, norma subjektif, dan

sikap sebagai variabel independen/variabel prediktor. Untuk menjalankan uji regresi

linear berganda dengan inferensi yang valid, maka dalam melakukan uji regresi

diperlukan untuk mengikuti kaidah-kaidah atau asumsi yang sudah ditetapkan

(Hastono, 2006). Menurut Hastono (2006) asumsi-asumsi yang perlu dipenuhi dalam

melakukan uji regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

4.7.2.2.1. Uji Eksistensi

Untuk tiap nilai dari variabel X (variabel independen), variabel Y (dependen)

adalah variabel random yang mempunyai mean dan varian tertentu. Asumsi ini

Page 62: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

44

berkaitan dengan teknik pengambilan sampel. Untuk memenuhi asumsi ini, sampel

yang diambil harus dilakukan secara random. Cara mengetahui asumsi eksistensi

dengan cara melakukan analisis deskriptif variabel residual dari model, bila residual

menunjukkan adanya nilai mean mendekati 0 (nol) dan standar deviasi maka asumsi

eksistensi terpenuhi.

Menggunakan hasil pemodelan dari regresi, didapatkan pada Tabel 4.5 nilai

rata-rata dan standar deviasi dari residual uji regresi.

Tabel 4.5 Uji Eksistensi

Mean Standar Deviasi

Unstandarized Residual 0,00000 0,92464

Berdasarkan data yang didapat diketahui bahwa mean dari residual regresi sebesar

0,0000 dan memiliki standar deviasi sebesar 0,94124, dimana memenuhi asumsi

eksistensi dimana angka mean harus sejumlah 0 (nol) atau mendekati 0 dan memiliki

standar deviasi.

4.7.2.2.2. Uji Independensi

Suatu keadaan dimana masing-masing nilai Y bebas satu sama lain. Jadi nilai

dari tiap-tiap individu saling berdiri sendiri. Tidak diperbolehkan nilai observasi

yang berbeda yang diukur dari satu individu diukur dua kali. Untuk mengetahui

asumsi ini dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW). Bila nilai DW

berada pada rentang –2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi, sebaliknya bila

nilai DW < -2 atau > +2 berarti asumsi tidak terpenuhi (Hastono, 2006).

Menggunakan metode uji Durbin-Watson Test untuk melakukan uji

independensi, didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.6.

Page 63: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

45

Tabel 4.6 Uji Durbin-Watson

Durbin-Watson

1,709

Berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai Durbin-Watson (DW) sebesar 1,789.

Nilai DW yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai dimana jika nilai

Durbin berada pada –2 s.d. +2 berarti asumsi independensi terpenuhi, dan sebaliknya

jika nilai Durbin berada pada < -2 atau > +2 berarti asumsi tidak terpenuhi. Dari

perbandingan tersebut maka asumsi untuk dependensi terpenuhi.

4.7.2.2.3. Uji Normalitas

Variabel Y mempunyai distribusi normal untuk setiap pengamatan variabel X.

Uji Normalitas pada regresi linear berganda dapat diketahui dari Normal P-P Plot

residual, bila data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Hastono, 2006, Iqbal, 2015).

Setelah dilakukan pemodelan dan dimunculkan residual dari model regresi

maka didapatkan histogram dan P-P Plot seperti pada Gambar 4.2 dan Gambar 4.3.

Page 64: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

46

Gambar 4.2 Kurva Distribusi Residual

Gambar 4.3 Normal P-P Plot Residual

Berdasarkan kurva distribusi pada Gambar 4.2 dan normal P-P Plot pada Gambar 4.3,

dapat dilihat bahwa data residual membentuk kurva, dan pada P-P Plot data

menyebar di sekitar dan mengikuti garis diagonal sehingga asumsi normalitas regresi

Page 65: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

47

terpenuhi. Untuk kembali mengecek normalitas residual dari model regresi, juga

dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirmov seperti dapat dilihat pada Tabel 4.7

dimana didapatkan nilai signifikansi di atas 0,05 yaitu 0,200 sehingga residual dari

model regresi diasumsikan memiliki distribusi normal.

Tabel 4.7 Uji Normalitas

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

.029 312 .200* .997 312 .804

4.7.2.2.4. Uji Homoskedastisitas

Varian nilai variabel Y sama untuk semua nilai variabel X. homoskedastisitas

dapat diketahui dengan melakukan pembuatan plot residual. Bila titik tebaran tidak

berpola tertentu dan menyebar merata di sekitar garis titik nol maka dapat disebut

varian homogen pada setiap nilai X dengan demikian asumsi homoskedastisitas

terpenuhi. Sebaliknya bila titik tebaran membentuk pola tertentu misalnya

mengelompok di bawah atau di atas garis tengah nol, maka diduga variannya terjadi

heteroskedastisitas (Hastono, 2006).

Dari pemodelan regresi, didapatkan diagram scatter plot residual regresi

seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Page 66: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

48

Gambar 4.4 Diagram Scatter plot Residual

Berdasarkan diagram scatter plot pada Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik tebaran

tidak berpola tertentu dan menyebar merata di sekitar garis titik nol, dimana dapat

disebut dengan varian homogen pada setiap nilai X, dengan pertimbangan berikut

maka asumsi Homoskedastisitas terpenuhi.

4.7.2.2.5. Uji Multikolinearitas

Dalam regresi linier tidak boleh terjadi sesama variabel independen

berkorelasi secara kuat (multicollinearity). Untuk mendeteksi collinearity dapat

diketahui dari nilai VIF (variance inflation factor), bila nilai VIF lebih dari 10 maka

mengindikasikan telah terjadi kolinearitas (Hastono, 2006). Maka oleh sebab itu

untuk memenuhi asumsi ini diperlukan nilai VIF dari tiap variabel < 10.

Untuk melakukan uji multikolinearitas, diperlukan VIF (Variance Inflation

Factor) dan tolerance serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas.

Adapun nilai VIF dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Page 67: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

49

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Variabel Statistik Kolinearitas

Tolerance VIF

Sikap 0,928 1,077

Norma Subyektif 0,824 1,214

Persepsi Kontrol Perilaku 0,882 1,134

Berdasarkan Tabel 4.8 nilai VIF pada diketahui bahwa nilai VIF pada tiap variabel

berada di bawah 10 (<10 VIF) sehingga menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas

pada model regresi sehingga asumsi multikolinearitas terpenuhi (tidak terjadi

multikolinearitas).

Page 68: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

50

5. BAB V

HASIL

5.1.Deskripsi Umum Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN

Syarif Hidayatullah tahun 2017

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan November dengan

pengumpulan data untuk penelitian dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

pada bulan Oktober-November 2017. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan

deskripsi umum mengenai responden yang diteliti. Untuk distribusi responden

berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur pada Mahasiswa/i

Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Umur Jumlah Persentase

16 3 1 %

17 21 6,7 %

18 113 36,2 %

19 50 16 %

20 41 13,1 %

21 37 11,9 %

22 18 5,8 %

23 10 3,2 %

24 8 2.6 %

26 2 0,6 %

27 4 1,3 %

28 2 0,6 %

29 3 1 %

Jumlah 312 100 %

Berdasarkan Tabel 5.1, diketahui bahwa dari 312 responden yang diteliti. Sebanyak

113 orang atau 36,2% dari responden merupakan responden dengan umur 18 tahun

Page 69: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

51

yang kemudian diikuti dengan responden dengan umur 19 tahun sebanyak 50

responden dengan persentase 16%. Untuk jumlah responden paling sedikit

merupakan responden dengan umur 26 dan 27 tahun yang masing-masing sejumlah 2

orang responden dengan persentase masing-masing sebesar 0,6%.

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin pada Mahasiswa/i

Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Variabel Kategori Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki-Laki 123 39,4

Perempuan 189 60,6

Total 312 100

Untuk distribusi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel 5.1. Pada Tabel 5.1 diketahui bahwa dari total 312 responden didapatkan

bahwa lebih dari 50%, yaitu 60,6% dari responden atau 189 orang responden

merupakan perempuan dan kemudian tersisa 39,4% atau sebanyak 123 orang

responden memiliki jenis kelamin laki-laki.

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pengalaman Berkendara pada

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Variabel Kategori Jumlah Persentase

Pengalaman

Berkendara

Pengendara 64 20,5

Penumpang 248 79,5

Total 312 100

Untuk distribusi responden berdasarkan jenis pengalaman berkendara dari

responden dapat dilihat pada Tabel 5.3 diketahui bahwa dari total 312 responden

didapatkan bahwa sebesar 79,5% dari responden atau 248 orang responden

Page 70: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

52

merupakan responden yang hanya pernah sebagai penumpang di dalam kendaraan

roda empat dan kemudian sebesar 20,5% atau sebanyak 64 orang responden

merupakan pengendara dari kendaraan roda empat.

Tabel 5.4 Distribusi Pengalaman Berkendara Berdasarkan Jenis Kelamin Laki-

Laki pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017

Variabel Kategori Jumlah Persentase

Pengalaman

Berkendara Laki-

Laki

Pengendara 40 32,5

Penumpang 83 67,5

Total 123 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa dari keseluruhan pengguna kendaraan

laki-laki, sejumlah 67,5% atau 83 responden hanya pernah menjadi penumpang

kendaraan roda empat, dan kemudian sebesar 32,5% atau sebanyak 40 orang

responden merupakan pengendara dari kendaraan roda empat.

Tabel 5.5 Distribusi Pengalaman Berkendara Berdasarkan Jenis Kelamin

Perempuan pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif

Hidayatullah tahun 2017

Variabel Kategori Jumlah Persentase

Pengalaman

Berkendara

Perempuan

Pengendara 25 13,2

Penumpang 164 86,8

Total 189 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa dari keseluruhan pengguna kendaraan

perempuan, sejumlah 86,8% atau 164 responden hanya pernah menjadi penumpang

kendaraan roda empat, dan kemudian sebesar 13,2% atau sebanyak 25 orang

responden merupakan pengendara dari kendaraan roda empat.

Page 71: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

53

5.2.Distribusi Niat Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN

Syarif Hidayatullah tahun 2017

Berikut pada Tabel 5.6 terdapat uraian distribusi frekuensi dari niat

penggunaan sabuk pengaman.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Variabel Niat Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan

Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Variabel Median Min-Max IQR Q1 – Q3 n

Niat 4,67 1,00 – 7,00 1,67 4,00 – 5,67 312

Diketahui berdasarkanTabel 5.6 bahwa niat memiliki nilai median sebesar 4,67

dengan Inter Quartile Range sebesar 1.67, dimana berarti sebesar 50% dari total niat

responden berada pada nilai 4,00 sampai dengan 5,67, dengan 25% dari total

responden memiliki nilai di bawah 4,00, dan 25% dari responden memiliki nilai niat

di atas 5,67.

Tabel 5.7 Distribusi Nilai Niat Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat

di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Variabel Median

NIAT 4,67

N1 Ingin menggunakan sabuk pengaman 5,00

N2 Berharap menggunakan sabuk

pengaman 4,00

N3 Akan menggunakan sabuk pengaman 5,00

Pada variabel niat, keinginan menggunakan sabuk pengaman dan niat akan

dari pengguna untuk menggunakan sabuk pengaman memiliki nilai median yang

sama yaitu sebesar 5,00 diikuti dengan harapan responden untuk menggunakan sabuk

pengaman dengan nilai median sebesar 4,00.

Page 72: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

54

5.3.Distribusi Faktor Determinan Pembentuk Niat Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Variabel Determinan Pembentuk Niat

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Variabel Median Min-Max IQR Q1 – Q3 n

Sikap 5,00 1,00 – 7,00 2,33 4,33 – 6,67 312

Norma Subyektif 5,67 2,00 – 7,00 2,00 4,67 – 6,67 312

Persepsi Kontrol Perilaku 6,00 1,00 – 7,00 1,58 5,08 – 6,67 312

Berdasarkan Tabel 5.8 sikap memiliki nilai median sebesar 5,00 dengan Inter

Quartile Range sebesar 2,33, dimana berarti sebesar 50% dari total sikap responden

berada pada nilai 4,33 sampai dengan 6,67. Norma subyektif memiliki nilai median

sebesar 5,67 dengan Inter Quartile Range sebesar 2,00, dimana berarti sebesar 50%

dari total nilai norma subyektif responden berada pada nilai 4,67 sampai dengan 6,67.

Persepsi kontrol perilaku memiliki nilai median sebesar 6,0 dengan Inter Quartile

Range sebesar 1,58, dimana berarti sebesar 50% dari total nilai norma subyektif

responden berada pada nilai 5,08 sampai dengan 6,67.

Tabel 5.9 Distribusi Nilai Sikap Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat

di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Variabel Median

SIKAP 5.00

S1 Anggapan terhadap keuntungan

penggunaan sabuk pengaman 5.00

S2 Anggapan terhadap kenyamanan

penggunaan sabuk pengaman 5.00

S3 Anggapan terhadap benar tidak nya

menggunakan sabuk pengaman 5.00

Page 73: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

55

Pada variabel sikap, ketiga pertanyaan terkait pembentuk sikap memiliki nilai

yang sama dengan nilai median dari variabel sikap yaitu sebesar 5,00.

Tabel 5.10 Distribusi Nilai Norma Subyektif Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan

Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Variabel Median

NORMA SUBYEKTIF 5.67

NS1 Orang yang penting dalam hidup

menyarankan menggunakan sabuk

pengaman

7.00

NS2 Lingkungan mengharapkan saya

menggunakan sabuk pengaman 6.00

NS3 Tekanan sosial dalam menggunakan

sabuk pengaman 5.00

Pada variabel Norma Subyektif, persepsi mengenai orang yang penting dalam

hidup menyarankan menggunakan sabuk pengaman memiliki rata-rata paling besar

yaitu sebesar 7,00 dan persepsi mengenai tekanan sosial dalam menggunakan sabuk

pengaman memiliki rata-rata paling kecil yaitu sebesar 5,00.

Tabel 5.11 Distribusi Nilai Persepsi Kontrol Perilaku Mahasiswa/i Pengguna

Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Variabel Median

PERSEPSI KONTROL PERILAKU 6.0

P1 Yakin akan menggunakan jika ingin

menggunakan sabuk pengaman 6.00

P2 Menggunakan atau tidak

menggunakan tergantung keinginan 6.00

P3 Kemudahan menggunakan sabuk

pengaman saat berkendara 6.00

Pada variabel persepsi kontrol perilaku, ketiga pertanyaan terkait pembentuk

persepsi kontrol perilaku memiliki nilai yang sama dengan nilai median dari variabel

persepsi kontrol perilaku yaitu sebesar 6,00.

Page 74: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

56

5.4.Faktor Determinan Paling Berpengaruh Terhadap Niat Penggunaan Sabuk

Pengaman Pada Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN

Syarif Hidayatullah tahun 2017

Pada tahap pemodelan multivariat seluruh variabel baik variabel independen

dan variabel dependen dianalisis secara bersamaan. Melalui metode ENTER atau

ENTRY, variabel yang valid dalam model multivariat adalah variabel dengan P-

value ≤ 0,05. Jika terdapat variabel dengan P-value > 0,05 dalam model, maka

variabel tersebut harus dikeluarkan dari dalam model. Pengeluaran variabel

dilakukan bertahap dimulai dari P-value yang paling besar. Tetapi berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan, tingkat P-value dari setiap variabel independen berada di

bawah P-value ( ≤ 0,05). Tingkat P-value dari tiap variabel dapat dilihat pada Tabel

5.12.

Tabel 5.12 Hasil Analisis Variabel Kandidat Model Multivariat

Variabel P-value

Sikap 0,017

Norma Subyektif 0,000

Persepsi Kontrol Perilaku 0,000

Setelah dilakukan pemodelan kemudian didapatkan hasil akhir dari model

regresi linier berganda seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13 Hasil Analisis Multivariat

Variabel R R

Square P-value α Β

Sikap

0,551 0,304 0,000 1,147

0,119

Norma Subyektif 0,414

Persepsi Kontrol Perilaku 0,187

Page 75: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

57

Berdasarkan Tabel 5.13 menggunakan nilai β maka dapat dibuat model prediksi dari

niat seperti sebagai berikut :

Keterangan

: Konstanta

: Niat menggunakan sabuk Pengaman

: Sikap

: Norma Subyektif

: Persepsi Kontrol Perilaku

Arti dari persamaan garis tersebut adalah :

1. Setiap bertambahnya satu nilai sikap dari responden, maka akan terjadi

peningkatan niat penggunaan sabuk pengaman sebesar 0,119 kali.

2. Setiap bertambahnya satu nilai norma subyektif dari responden, maka akan

terjadi peningkatan niat penggunaan sabuk pengaman sebesar 0,414 kali.

3. Setiap bertambahnya satu nilai persepsi kontrol perilaku dari responden,

maka akan terjadi peningkatan niat penggunaan sabuk pengaman sebesar

0,187 kali.

Berdasarkan Tabel 5.12 dan Tabel 5.13, dan persamaan garis atau model prediksi

dari regresi berganda diketahui bahwa norma subyektif (sig. 0,000, β = 0,414)

dibandingkan dengan sikap (sig. 0,031, β = 0,119) dan persepsi kontrol perilaku (sig.

0,001, β = 0,187) memiliki nilai signifikansi yang lebih rendah (p-value < 0,05) dan

nilai β yang lebih tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa norma subyektif

merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling tinggi terhadap niat penggunaan

sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda empat di Universitas

Page 76: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

58

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017. Berdasarkan Tabel 5.13

didapatkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,304. Nilai Adjusted R Square

menunjukkan bahwa variabel sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku

sebesar 30,4% menjelaskan varian dari niat penggunaan sabuk pengaman pada

mahasiswa pengguna kendaraan roda empat di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017.

Page 77: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

59

6. BAB VI

PEMBAHASAN

6.1.Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini dalam mengumpulkan sampel, dilaksanakan melalui

metode pengumpulan sampel non-probabilistik kuota. Pengambilan sampel secara

non-probabilistik yang dilaksanakan menyebabkan tidak semua bagian dalam

populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden.

6.2.Niat Penggunaan Sabuk Pengaman Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan

Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Niat merupakan indikasi dari kesiapan seseorang untuk melakukan suatu

perilaku atau tindakan (Ajzen, 1991, Ajzen, 2006, Jillian J Francis, dkk., 2004).

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa niat memiliki nilai median sebesar

4.67 dengan keinginan menggunakan sabuk pengaman dan niat akan dari pengguna

untuk menggunakan sabuk pengaman memiliki nilai median yang sama yaitu sebesar

5,00 diikuti dengan harapan responden untuk menggunakan sabuk pengaman dengan

nilai median sebesar 4,00. Sebesar 50% dari nilai niat penggunaan sabuk pengaman

mahasiswa berada pada rentang skor 4,00 – 5,67. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

terdapat niat yang positif pada mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam

menggunakan sabuk pengaman.

Berdasarkan uji multivariat yang dilakukan, ditemukan bahwa ketiga variabel

pembentuk niat sesuai dengan theory of planned behavior yang dibuat oleh Ajzen

(1991), yaitu sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol perilaku ketiganya, baik

secara parsial (sikap (0,017), norma subyektif (0,000), dan persepsi kontrol perilaku

Page 78: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

60

(0,000)) maupun secara simultan (p-value = 0,000) memiliki hubungan yang

signifikan terhadap niat penggunaan sabuk pengaman mahasiswa di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya di Iran

(Tavafian, dkk., 2011, Ali, dkk., 2011a) dan penelitian oleh Torquato, dkk. (2012) di

Brazil dimana pada penelitian-penelitian tersebut ditunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara sikap, norma subyektif, dan persepsi kontrol

perilaku terhadap niat penggunaan sabuk pengaman. Sesuai dengan yang dijelaskan

dalam theory of planned behavior, bahwa intention (niat) merupakan prediktor

langsung dari perilaku dimana ditentukan oleh attitude (sikap), subjective norm

(norma subjektif), dan perceived behavioral control (persepsi kontrol perilaku),

maka dengan melakukan perubahan melalui intervensi terhadap ketiga prediktor

pembentuk niat tersebut, dapat diharapkan untuk terjadinya perubahan dari niat

penggunaan sabuk pengaman untuk menjadi lebih baik, mengingat niat juga sebagai

prediktor langsung dari perilaku, dimana dengan ditingkatkannya niat melalui

prediktornya, diharapkan perilaku atau tindakan penggunaan sabuk pengaman pada

mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan ikut meningkat.

Pada penelitian ini diketahui bahwa variabel sikap, norma subyektif, dan

persepsi kontrol perilaku sebesar 30,4% mempengaruhi varian dari niat penggunaan

sabuk pengaman pada mahasiswa pengguna kendaraan roda empat di Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2017. Rendahnya nilai tersebut

menunjukkan bahwa sebesar 69,6% varian nilai dari niat masih dipengaruhi oleh

faktor-faktor lainnya, tetapi diketahui bahwa menurut Itaoka (2012) dalam studi

social-sciences, untuk melihat efektifitas dari faktor nilai R2

tidak terlalu

berpengaruh. Itaoka (2012) menjelaskan bahwa rendahnya nilai tersebut dapat

Page 79: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

61

dikarenakan oleh 2 hal, yaitu akibat tersedianya variabel tetapi tidak menggambarkan,

atau masih terdapat variabel-variabel lain yang dapat menggambarkan nilai tersebut

tetapi tidak terdapat dalam penelitian. Berdasarkan pada penelitian ini, variabel yang

diteliti hanya variabel berdasarkan theory of planned behavior, tidak dilakukan

analisis berdasarkan variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi penggunaan

sabuk pengaman sehingga diperlukan penelitian ke depannya untuk mencari

variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi penggunaan sabuk pengaman pada

mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hasil penelitian, sudah didapatkan rumus yang dapat digunakan

untuk melakukan prediksi terhadap niat penggunaan sabuk pengaman berdasarkan

sikap, norma subyektif, dan perilaku. Selanjutnya, diperlukan penelitian-penelitian

yang dilakukan untuk melakukan analisis untuk melihat hubungan yang lebih

mendetail dari tiap variabel melalui analisis baik secara direct maupun indirect

sesuai dengan yang dikemukakan oleh Jillian J Francis, dkk. (2004). Pada penelitian

ini, penggunaan metode sampling non-probabilistik, dimana memiliki kemampuan

generalisasi yang tidak sebaik metode sampling probabilistik, tetapi, pengumpulan

data melalui metode sampling non-probabilistik dapat menyediakan sebuah bukti

atau petunjuk yang dapat membantu studi-studi selanjutnya melalui sample yang

random. Sebuah metode sampling non-random (non-probabilistik) dapat menjadi

representatif ketika karakteristik sosio-demografis dari sampel yang dikumpulkan

serupa (Banerjee and Chaudhury, 2010). Pada penelitian ini, penggunaan sampling

non-probabilistik juga disertai dengan kriteria-kriteria inklusif seperti kelompok

umur, merupakan mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan merupakan

pengguna kendaraan roda empat sehingga sampel yang didapatkan diupayakan

sebesar mungkin dapat merepresentasikan populasi dari penelitian, tetapi tetap perlu

Page 80: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

62

diupayakan untuk mendapatkan sampel melalui metode probabilistik untuk

menggambarkan secara keseluruhan populasi penelitian seperti yang diungkapkan

oleh Banerjee and Chaudhury (2010).

Pada penelitian ini hanya dilakukan upaya melihat hubungan secara

menyeluruh pada pengguna kendaraan roda empat dalam menggunakan sabuk

pengaman, dimana tidak dibedakan antara pengendara aktif kendaraan roda empat

dan penumpang kendaraan roda empat, oleh sebab itu selanjutnya diperlukan analisis

yang dilakukan baik kepada kelompok pengendara maupun penumpang kendaraan

roda empat, mengingat berdasarkan hasil penelitian terdapat perbedaan jumlah yang

besar antara pengendara dan penumpang, dan berdasarkan data yang dimiliki WHO

(2015a) diketahui bahwa dari total 6% dari total penduduk yang meninggal di jalan

raya adalah akibat kecelakaan kendaraan roda empat, 1% merupakan pengendara dan

5% lainnya merupakan penumpang dari kendaraan.

6.3.Pengaruh Sikap Terhadap Niat Penggunaan Sabuk Pengaman Mahasiswa/i

Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah tahun 2017

Sikap merupakan derajat dimana seseorang menilai secara garis besar

perilakunya (Knabe, 2012). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, sikap

memiliki nilai median sebesar 5,00 dengan seluruh pertanyaan pembentuk konstruk

memiliki median yang sama yaitu 5,00. Nilai median sikap yang didapatkan

penelitian sebesar 5,00 lebih tinggi dari pada nilai median dari pertanyaan yaitu 4,00

dimana hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat

mendukung penggunaan sabuk pengaman. Hal ini dapat dibandingkan dengan nilai

median niat sebesar 4.67 yang juga menunjukkan nilai median penelitian di atas nilai

median dari variabel. Tingginya nilai sikap dan niat tersebut sesuai dengan yang

Page 81: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

63

diungkapkan oleh Simsekoglu (2009) dimana keyakinan yang tinggi terhadap

keuntungan kesehatan dari sabuk pengaman berhubungan dengan tingginya

penggunaan sabuk pengaman (Begg dan Langley, 2000 dalam (Simsekoglu, 2009)),

dimana sebaliknya ketika sikap dan keyakinan negatif mempengaruhi secara negatif

penggunaan sabuk pengaman (Steptoe dkk., 2002 dalam (Simsekoglu, 2009)).

Sikap dalam theory of planned behavior memiliki 2 komponen pembentuk,

komponen pertama adalah kepercayaan terhadap konsekuensi dari perilaku dan

komponen kedua adalah penilaian baik secara positif maupun negatif terhadap setiap

aspek dari perilaku. Kedua komponen ini merupakan komponen yang bekerja

bersama untuk menunjukkan sikap dari seseorang dimana terbentuk dari behavioral

belief atau kepercayaan terhadap perilaku (Ajzen, 1991, Ajzen, 2006). Tingginya

nilai sikap dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa/i UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta percaya terhadap konsekuensi dari penggunaan sabuk

pengaman dan mahasiswa/i menilai secara positif penggunaan sabuk pengaman

sehingga didapatkan nilai yang menunjukkan dukungan dari mahasiswa/i pengguna

kendaraan roda empat dalam menggunakan sabuk pengaman.

Berdasarkan hasil pengujian multivariat, sikap memiliki nilai signifikansi

yang tinggi terhadap niat penggunaan sabuk pengaman, yaitu sebesar 0,017 (<0,05)

dimana hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dari sikap

mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat terhadap niat penggunaan sabuk

pengaman. Penelitian ini sesuai dengan penelitian oleh Simsekoglu (2009) belief

(keyakinan) dan attitude (sikap) merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan

sabuk pengaman pada pengendara kendaraan roda empat. Penelitian oleh Tavafian,

dkk. (2011) juga menunjukkan bahwa sikap berkorelasi positif dengan perilaku

penggunaan sabuk pengaman.

Page 82: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

64

Dengan adanya hubungan yang signifikan antara sikap dan niat penggunaan

sabuk pengaman, maka untuk melakukan intervensi untuk meningkatkan penggunaan

sabuk pengaman, diperlukan perubahan sikap mengenai kepercayaan terhadap

konsekuensi dari perilaku dan penilaian baik secara positif maupun negatif terhadap

setiap aspek dari perilaku. Menurut Şimşekoğlu and Lajunen (2008), untuk merubah

sikap dari pengguna sabuk pengaman, kampanye-kampanye yang dilakukan oleh

lembaga-lembaga tertentu tidak hanya difokuskan kepada outcome negatif dari tidak

menggunakan sabuk pengaman, tetapi juga fokus terhadap keuntungan dari

penggunaan sabuk pengaman. Dengan dilakukannya intervensi dengan mengajarkan

keuntungan dari penggunaan sabuk pengaman, maka diharapkan akan meningkatkan

nilai-nilai komponen sikap sehingga terjadi peningkatan dukungan dari penggunaan

sabuk pengaman sehingga dapat meningkatkan niat penggunaan sabuk pengaman.

Oleh sebab itu, maka Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

diharapkan untuk dapat menyediakan sebuah media promosi keselamatan di jalan

raya yang berupaya untuk mengedukasi baik keuntungan penggunaan sabuk

pengaman dan kerugian tidak menggunakan sabuk pengaman. Edukasi yang

dilakukan dapat dilaksanakan melalui beberapa cara, yaitu melalui media cetak atau

melalui media sosial (Vasudevan, dkk., 2009, Zhang, dkk., 2017), dimana dapat

dilakukan proses pembuatan media dan program edukasi penggunaan sabuk

pengaman sesuai dengan acuan dari WHO (2009) dalam bukunya yaitu Seat-belts

and child restraints: a road safety manual for decision-makers and practitioners

dimana pada buku tersebut dijelaskan tahapan secara menyeluruh mengenai

bagaimana mulai dari pengumpulan data hingga pembuatan model intervensi

terhadap penggunaan sabuk pengaman. Dengan dilakukannya intervensi tersebut,

maka dapat dilakukan peningkatan sikap penggunaan sabuk pengaman melalui kedua

Page 83: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

65

komponennya dimana dengan pengguna kendaraan roda empat mengetahui

konsekuensi ketika menggunakan dan tidak menggunakan sabuk pengaman, dan juga

pengguna dapat menilai baik secara positif maupun negatif penggunaan sabuk

pengaman setelah mendapatkan pengetahuan mengenai keuntungan dan kerugian

dari penggunaan sabuk pengaman.

6.4.Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Penggunaan Sabuk Pengaman

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Norma subyektif didefinisikan sebagai persepsi individu tentang tekanan

sosial untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku (Ajzen, 1991, Ajzen,

2005, Ajzen, 2006). Norma subyektif ditentukan dengan total kepercayaan normatif

yang mempengaruhi harapan dari seseorang terhadap referents yang penting, dimana

pada hal ini merupakan social referent (Knabe, 2012). Berdasarkan hasil penelitian,

didapatkan bahwa norma subyektif memiliki nilai median sebesar 5,67 dengan

persepsi mengenai orang yang penting dalam hidup menyarankan menggunakan

sabuk pengaman memiliki median paling besar yaitu sebesar 7,00 dan persepsi

mengenai tekanan sosial dalam menggunakan sabuk pengaman memiliki median

paling kecil yaitu sebesar 5,00. Nilai yang tinggi tersebut menunjukkan bahwa

terdapat tekanan sosial kepada pengguna kendaraan roda empat dalam menggunakan

sabuk pengaman.

Norma subyektif dalam theory of planned behavior ditentukan dengan

kombinasi antara normative belief atau kepercayaan normatif dan motivation to

comply atau motivasi untuk menjalankan perilaku dari individu. Norma subyektif

ditentukan dengan total kepercayaan normatif yang mempengaruhi harapan dari

Page 84: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

66

seseorang terhadap referents yang penting, dimana pada hal ini merupakan social

referent (Knabe, 2012). Tingginya nilai norma subyektif dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta percaya bahwa

terdapat harapan dari seseorang yang penting bagi mahasiswa/i untuk menggunakan

sabuk pengaman, dan juga menunjukkan bahwa terdapat tekanan secara sosial baik

dari lembaga-lembaga tertentu maupun pemerintah sehingga terdapat motivasi untuk

menjalankan perilaku penggunaan sabuk pengaman pada mahasiswa/i UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan hasil pengujian multivariat, norma subyektif memiliki nilai

signifikansi yang tinggi terhadap niat penggunaan sabuk pengaman, yaitu sebesar

0,000 (<0,05) dimana hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan

dari norma subyektif mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat terhadap niat

penggunaan sabuk pengaman. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan

oleh Şimşekoğlu and Lajunen (2008) pada pengemudi di Turki, diketahui bahwa

norma subyektif dan sikap memiliki hubungan yang positif dengan niat penggunaan

sabuk pengaman, baik di jalan perkotaan maupun di jalan perkotaan. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Tavafian, dkk. (2011) pada pengendara di

Iran yang menunjukkan bahwa norma subyektif memiliki korelasi positif yang

signifikan, baik terhadap niat maupun perilaku penggunaan sabuk pengaman. Pada

penelitian ini, norma subyektif dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (<0,05) dan

nilai β sebesar 0,375, lebih besar dari variabel lainnya, menunjukkan bahwa norma

subyektif merupakan prediktor yang paling signifikan dalam menggunakan sabuk

pengaman. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Şimşekoğlu

and Lajunen (2008) dimana norma subyektif dalam modelnya merupakan prediktor

Page 85: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

67

yang paling signifikan dalam memprediksi niat dan perilaku penggunaan sabuk

pengaman.

Menurut Şimşekoğlu and Lajunen (2008), ketika norma subyektif menjadi

prediktor yang signifikan dari niat penggunaan sabuk pengaman, perlu dilakukan

kampanye penggunaan sabuk pengaman, dengan target utama yaitu meningkatkan

opini dan sikap dari orang-orang yang penting dari pengguna sabuk pengaman

(keluarga dan teman terdekat), dimana dalam pesan yang disampaikan melalui

kampanye juga ditekankan mengenai pentingnya opini yang positif dari orang-orang

yang penting bagi pengguna sabuk pengaman. Tingginya hubungan antara norma

subyektif dengan penggunaan sabuk pengaman juga dapat dijelaskan oleh nilai dari

tekanan sosial dan lingkungan dari responden, dimana penelitian Steptoe, dkk.

(2002) menunjukkan bahwa peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, sebagai

social referent di beberapa negara yang ditelitinya menunjukkan bahwa selama tahun

1990 sampai tahun 2000, mengikuti dengan dimunculkannya peraturan yang

menekankan penggunaan sabuk pengaman, tingkat penggunaan sabuk pengaman di

negara yang ditelitinya menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 24 hingga

64%. Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa jika terdapat tekanan secara sosial dari

pemerintah dalam bentuk peraturan-peraturan yang mewajibkan penggunaan sabuk

pengaman akan meningkatkan penggunaan sabuk pengaman.

Di Indonesia hal ini dapat diaplikasikan dikarenakan peraturan penggunaan

sabuk pengaman belum mengikat seluruh pengguna yang ada di dalam kendaraan

roda empat. Peraturan tentang penggunaan sabuk pengaman di Indonesia hanya

mewajibkan untuk pengendara dan penumpang yang ada di sebelah pengendara

(penumpang depan). Peraturan yang ada di Indonesia tidak mewajibkan penumpang

di bagian belakang dan tengah mobil untuk menggunakan sabuk pengaman sehingga

Page 86: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

68

kebanyakan mobil yang ada di Indonesia tidak menyediakan sabuk pengaman untuk

penumpang selain penumpang di depan, padahal seperti dijelaskan sebelumnya

(Steptoe, dkk., 2002) bahwa dengan adanya peraturan yang mewajibkan penggunaan

sabuk pengaman akan meningkatkan penggunaan sabuk pengaman, maka dengan

diwajibkan juga untuk penumpang kendaraan roda empat di bagian belakang untuk

menggunakan sabuk pengaman maka akan meningkatkan niat dan tindakan

penggunaan sabuk pengaman oleh pengguna kendaraan roda empat, dikarenakan

berdasarkan Cohen and Einav (2003) menunjukkan bahwa dengan peningkatan 1%

dari penggunaan sabuk pengaman dapat mengurangi fatalities di jalan raya akibat

kecelakaan kendaraan roda empat sebesar 0.13.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai tempat dimana terdapatnya

pengguna kendaraan roda empat seharusnya juga dapat membuat peraturan yang

berupaya untuk mengatur penggunaan sabuk pengaman dari mahasiswa/i pengguna

kendaraan yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dimana berdasarkan hasil

penelitian diketahui bahwa niat mahasiswa pengguna kendaraan roda empat dalam

menggunakan sabuk pengaman belum terlalu tinggi. Dengan dibuatnya peraturan

penggunaan sabuk pengaman di area UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka

diharapkan mulai dari di dalam area universitas sudah terbentuk niat dan perilaku

penggunaan sabuk pengaman ketika mahasiswa/i menggunakan kendaraan roda

empat. Peraturan yang telah dibuat kemudian selanjutnya disebarkan baik melalui

media cetak maupun media elektronik, dengan ditambahkan media-media promosi

yang mengedukasi pengguna kendaraan roda empat mengenai penggunaan sabuk

pengaman dimana berdasarkan penelitian oleh Vasudevan, dkk. (2009) menunjukkan

bahwa ketika media dan upaya penegakan dilakukan bersamaan dalam suatu

kampanye dapat secara efektif meningkatkan penggunaan sabuk pengaman.

Page 87: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

69

6.5.Pengaruh Persepsi Kontrol Perilaku Terhadap Niat Sabuk Pengaman

Mahasiswa/i Pengguna Kendaraan Roda Empat di UIN Syarif Hidayatullah

tahun 2017

Persepsi kontrol perilaku mengacu pada persepsi seseorang terhadap

kemampuan orang tersebut untuk melakukan perilaku (Ajzen, 2006, Ajzen, 1991),

dimana menekankan terhadap kemudahan dan kesulitan yang dirasakan seseorang

berhubungan dengan perilaku dan tugas tertentu (Knabe, 2012). Berdasarkan hasil

penelitian, didapatkan bahwa persepsi kontrol perilaku memiliki rata-rata nilai

sebesar 6,00 dengan seluruh pertanyaan dalam konstruk memiliki nilai median yang

sama yaitu 6,00. Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengguna kendaraan roda empat

merasa memiliki kendali (merasa mudah) ketika ingin menggunakan sabuk

pengaman.

Persepsi kontrol perilaku terbentuk dari control belief seseorang, dimana

control belief ini terbentuk akibat baik pengalaman yang pernah dialami individu,

ataupun pengalaman yang dialami oleh orang yang dikenal oleh individu (Ajzen,

1991). Nilai persepsi kontrol perilaku yang didapatkan dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa mahasiswa/i UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merasa mudah

menggunakan sabuk pengaman dikarenakan terdapat pengalaman yang pernah

dialami oleh mahasiswa/i maupun orang-orang di sekitarnya mengenai penggunaan

sabuk pengaman.

Berdasarkan hasil pengujian multivariat, persepsi kontrol perilaku memiliki

nilai signifikansi yang tinggi terhadap niat penggunaan sabuk pengaman, yaitu

sebesar 0,000 (<0,05) dimana hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan dari norma subyektif mahasiswa/i pengguna kendaraan roda empat

Page 88: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

70

terhadap niat penggunaan sabuk pengaman. Terdapatnya hubungan yang signifikan

antara persepsi kontrol perilaku dan penggunaan sabuk pengaman sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Tavafian, dkk. (2011) yang dilaksanakan pada

pengendara mobil di Iran menunjukkan bahwa persepsi kontrol perilaku memiliki

korelasi signifikan yang positif terhadap perilaku penggunaan sabuk pengaman. Uji

multiple regression yang dilakukan juga menunjukkan bahwa persepsi kontrol

perilaku secara signifikan dapat memprediksi niat penggunaan sabuk pengaman.

Penelitian oleh Ali, dkk. (2011b) pada pengemudi di Iran juga menunjukkan hal yang

sama bahwa persepsi kontrol perilaku memiliki hubungan yang signifikan dengan

niat penggunaan sabuk pengaman.

Dengan adanya hubungan yang signifikan antara persepsi kontrol perilaku

dan niat penggunaan sabuk pengaman, maka untuk melakukan intervensi untuk

meningkatkan penggunaan sabuk pengaman dapat dilakukan dengan cara melakukan

perubahan terhadap kepercayaan pengguna kendaraan roda empat mengenai

kemudahan penggunaan sabuk pengaman. Hasil tersebut menurut Chatzisarantis, dkk.

(2005) dapat dilakukan dengan cara mengubah kepercayaan bahwa penghalang untuk

melakukan perilaku mudah untuk di atasi, hal ini dapat dilakukan dengan

memberikan argumen-argumen yang menyediakan solusi untuk mengatasi halangan-

halangan perilaku yang ada.

Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, argumen-argumen dengan upaya

mengubah kepercayaan terhadap kemudahan penggunaan sabuk pengaman dapat

disampaikan bersamaan dengan edukasi untuk merubah sikap melalui media sosial

dan media cetak (Vasudevan, dkk., 2009, Zhang, dkk., 2017) , dan juga diikuti

dengan upaya penegakan penggunaan sabuk pengaman melalui peraturan-peraturan

penggunaan sabuk pengaman yang dapat diterbitkan di UIN Syarif Hidayatullah,

Page 89: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

71

dimana hal ini efektif dan efisien dikarenakan ketika media dan upaya penegakan

dilakukan bersamaan dalam suatu kampanye dapat secara efektif meningkatkan

penggunaan sabuk pengaman.

Page 90: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

72

7. BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada mahasiswa/i pengguna

kendaraan roda empat di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2017, dapat disimpulkan bahwa :

1. Niat penggunaan sabuk pengaman memiliki nilai median sebesar 4,67 dengan

50% dari nilai berada pada 4,00 – 5,67.

2. Sikap penggunaan sabuk pengaman memiliki nilai median memiliki nilai

median sebesar 5,00 dengan 50% dari nilai berada pada 4,33 – 6,67.

3. Norma Subyektif penggunaan sabuk pengaman memiliki nilai median

memiliki nilai median sebesar 5,67 dengan 50% dari nilai berada pada 4,67 –

6,67.

4. Persepsi Kontrol Perilaku penggunaan sabuk pengaman memiliki nilai

median memiliki nilai median sebesar 6,00 dengan 50% dari nilai berada

pada 5,08 – 6,67.

5. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa sikap, norma subyektif, dan

persepsi kontrol perilaku mahasiswa/i secara simultan/bersamaan

mempengaruhi niat penggunaan sabuk pengaman dimana menyumbang

sebesar 30.4% varian dari niat dengan signifikansi 0.000. Norma Subyektif

(sig. 0,000, β = 0,414) merupakan faktor yang paling mempengaruhi niat

penggunaan sabuk pengaman mahasiswa/i, diikuti dengan persepsi kontrol

perilaku (sig. 0,000, β = 0,187) dan sikap (sig. 0,017, β = 0,119).

Page 91: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

73

7.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran sebagai bahan

perbaikan ke depannya, yaitu :

1. Bagi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

a. Mengembangkan peraturan yang mewajibkan penggunaan sabuk

pengaman oleh seluruh pengguna kendaraan roda empat ketika

berkendara di area kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Bersamaan dengan peraturan tersebut dibuat kampanye melalui media

cetak dan media sosial yang dimiliki UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

yang bertujuan untuk melakukan edukasi terhadap keuntungan

menggunakan sabuk pengaman dan kerugian tidak menggunakan

sabuk pengaman yang ditargetkan kepada seluruh mahasiswa/i UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi Pihak Berwewenang

a. Pemerintah

Dikarenakan tekanan sosial dalam bentuk peraturan yang

ditetapkan oleh pihak pemerintah dapat mempengaruhi tingkat

penggunaan sabuk pengaman, maka dapat dilakukan evaluasi

terhadap peraturan lalu lintas yang ada di Indonesia. Evaluasi

peraturan yang perlu ditinjau kembali merupakan peraturan mengenai

penggunaan sabuk pengaman, dimana sebaiknya dibuat peraturan

yang mewajibkan penggunaan sabuk pengaman bukan hanya untuk

pengguna di kursi depan, tetapi juga di kursi tengah atau kursi

belakang, untuk meningkatkan jumlah penggunaan sabuk pengaman,

Page 92: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

74

dimana dapat mengurangi tingkat kematian pengguna kendaraan roda

empat di jalan.

b. Kepolisian

Meningkatkan tingkat penggunaan sabuk pengaman dengan

terus mengawasi performa penggunaan sabuk pengaman saat

berkendara.

c. Pemerintah dan Kepolisian

i. Melakukan edukasi mengenai sabuk pengaman mulai dari

fungsi sabuk pengaman, bahaya tidak menggunakan sabuk

pengaman, dan peraturan-peraturan sabuk pengaman dengan

upaya meningkatkan dukungan dan kepercayaan pengguna

kendaraan roda empat dalam menggunakan sabuk pengaman.

ii. Selain memberikan edukasi terkait fungsi sabuk pengaman dan

bahaya tidak menggunakan, dilakukan juga edukasi untuk

menyampaikan keuntungan-keuntungan penggunaan sabuk

pengaman.

iii. Edukasi yang dilakukan tidak hanya ditujukan kepada

pengguna tetapi ke keluarga maupun orang-orang yang

penting bagi pengguna sehingga diharapkan terdapat

peningkatan penggunaan sabuk pengaman oleh pengguna

kendaraan roda empat.

Page 93: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

75

3. Bagi Pengguna Kendaraan Roda Empat

Selalu menggunakan sabuk pengaman ketika di dalam kendaraan roda

empat, baik pengguna di bagian depan, tengah, maupun belakang

dikarenakan penggunaan sabuk pengaman (di posisi manapun) meningkatkan

tingkat keselamatan ketika kecelakaan sebesar 45 hingga 50%.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya ketika ingin melakukan penelitian terhadap

pengguna (pengendara dan penumpang) untuk dapat menggunakan

teknik sampling probabilitas untuk menghindari adanya bias terhadap

hasil penelitian (generalisasi dapat dilakukan ke seluruh populasi)

b. Peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang dapat

membandingkan faktor pembentuk niat sabuk pengaman pada

pengendara dan penumpang kendaraan roda empat.

c. Peneliti selanjutnya untuk dapat melakukan analisis lebih mendalam

menggunakan metode indirect sehingga dapat menemukan penjelasan

mengenai hubungan antar variabel lebih mendalam.

d. Menggunakan guideline yang ditetapkan WHO melakukan

perancangan upaya intervensi penggunaan sabuk pengaman.

Page 94: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

8. DAFTAR PUSTAKA

AJZEN, I. 1985. From Intentions to Actions: A Theory of Planned Behavior.

Springer Series in Social Psychology.

AJZEN, I. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior And

Human Decision Processes 50.

AJZEN, I. 2005. Attitudes Personality And Behavior, United Kingdom, McGraw-

Hill Education.

AJZEN, I. 2006. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodological

Considerations.

ALI, M., HAIDAR, N., ALI, M. M. & MARYAM, A. 2011a. Determinants of Seat

Belt Use Among Drivers in Sabzevar, Iran: A Comparison of Theory of

Planned Behavior and Health Belief Model. Traffic Injury Prevention, 12,

104-109.

ALI, M., HAIDAR, N. & MARYAM, M. M. A. A. 2011b. Determinants of Seat Belt

Use Among Drivers in Sabzevar, Iran: A Comparison of Theory of Planned

Behavior and Health Belief Model. Traffic Injury Prevention, 12, 104–109.

ARMITAGE, C. J. & CONNER, M. 2001. Efficacy of the Theory of Planned

Behaviour: A meta-analytic review. British Journal of Social Psychology, 29.

ASIRT. n.d. Road Crash Statistic [Online]. asirt.org: Association for Safe

International Road Travel. Available: https://asirt.org/initiatives/informing-

road-users/road-safety-facts/road-crash-statistics [Accessed 5 Desember

2016].

BANERJEE, A. & CHAUDHURY, S. 2010. Statistics without tears: Populations and

samples. Industrial Psychiatry, 19.

Page 95: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

BPS. 2014. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-

2013 [Online]. bps.go.id: Badan Pusat Statistik. Available:

http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1413 [Accessed 6 Desember

2016].

CASTANIER, C., DEROCHE, T. & WOODMAN, T. 2013. Theory of planned

behaviour and road violations: The moderating influence of perceived

behavioural control. Transportation Research Part F: Traffic Psychology and

Behaviour, 18, 10.

CHATZISARANTIS, N. L. D., KAMAROVA, S. & WANG, J. 2005. Development

And Evaluation Of An Intervention Based On The Theory Of Planned

Behaviour In Promoting Leisure Time Physical Activity Participation.

Singapore: National Institute Of Education.

CHLIAOUTAKIS, J. E., GNARDELLIS, C., DRAKOU, I., DARVIRI, C. &

SBOUKIS, V. 2000. Modelling the factors related to the seatbelt use by the

young drivers of Athens. Accident Analysis & Prevention, 32.

CIREBONTRUST. 2017. Mahasiswa Tewas Seketika Akibat Mobil yang Dibawanya

Nabrak Pohon [Online]. Cirebontrust.com. Available:

http://www.cirebontrust.com/mahasiswa-tewas-seketika-akibat-mobil-yang-

dibawanya-nabrak-pohon.html [Accessed 14 Februari 2017].

COHEN, A. & EINAV, L. 2003. THE EFFECTS OF MANDATORY SEAT BELT

LAWS ON DRIVING BEHAVIOR AND TRAFFIC FATALITIES. The

Review of Economics and Statistics, 85, 828–843

DEROCHE, C. C. T. & WOODMAN, T. 2013. Theory of planned behaviour and

road violations: The moderating influence of perceived behavioural control.

Transportation Research Part F: Traffic Psychology and Behaviour, 18, 10.

Page 96: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

DIAZ, E. M. 2002. Theory of planned behavior and pedestrians’ intentions to violate

traffic regulations. Transportation Research Part F: Traffic Psychology and

Behaviour.

FISHBEIN, M. E. & AJZEN, I. 1975. Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An

Introduction to Theory and Research, Addison-Wesley Pub (Sd).

GREEN, S. B. 1991. How Many Subjects Does It Take To Do A Regression

Analysis? Multivariate Behavioral Research, 26.

GREENE, K. 2009. Reasoned Action Theory. In: LITTLEJOHN, S. W. & FOSS, K.

A. (eds.) Encyclopedia of Communication Theory. Thousand Oaks, CA: Sage.

HALE, J. L., HOUSEHOLDER, B. J. & GREENE, K. L. 2002. Theory of Reasoned

Action. The Persuasion Handbook: Development in Theory and Practice.

Thousand Oaks, CA: Sage.

HASTONO, S. P. 2006. Analisis Data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Indonesia.

IQBAL, M. 2015. Pengolahan Data dengan Regresi Linier Berganda (dengan SPSS

‡ ). Jakarta: Institut Perbanas.

ITAOKA, K. Regression and interpretation low R-Squared! Social Research

Network 3rd Meeting, 2012 Noosa.

JAWAPOS. 2016. Detik-detik Mencekam Kecelakaan Maut Mobil Mahasiswa UGM

di Jurang Pasuruan [Online]. Jawapos.com: Jawa Pos. Available:

http://www.jawapos.com/read/2016/11/06/62490/detik-detik-mencekam-

kecelakaan-maut-mobil-mahasiswa-ugm-di-jurang-pasuruan [Accessed 14

Februari 2017].

Page 97: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

JAYASINGH, S. & EZE, U. C. 2009. An Empirical Analysis of Consumer

Behavioral Intention Toward Mobile Coupons in Malaysia. International

Journal of Business and Information, 4.

JILLIAN J FRANCIS, MARTIN P ECCLES, MARIE JOHNSTON, ANNE

WALKER, JEREMY GRIMSHAW, ROBBIE FOY, EILEEN F S KANER,

LIZ SMITH & BONETTI, D. 2004. Constructing Questionnaires Based On

The Theory Of Planned Behaviour A Manual For Health Services

Researchers. In: RESEARCH, C. F. H. S. (ed.). United Kingdom: University

of Newcastle.

KEMENKES. 2015. Lindungi Jiwa Anak dengan Jaga Keselamatan Jalan [Online].

Available: http://www.depkes.go.id/article/view/15110300002/protect-

children-soul-with-keeping-road-safety.html [Accessed 7 Desember 2016].

KEPMENPERHUB 2002. Persayaratan Teknis Sabuk keselamatan. In:

PERHUBUNGAN (ed.). Jakarta: Kementerian Perhubungan.

KNABE, A. 2012. Applying Ajzen's Teory of Planned Behavior to a Study of Online

Course Adoption in Public Relations Education. graduate, Marquette

University.

LAERD. 2012. Quota sampling [Online]. http://dissertation.laerd.com. Available:

http://dissertation.laerd.com/quota-sampling.php [Accessed 10 Oktober 2017].

LIM, Y. J., OSMAN, A., SALAHUDDIN, S. N., ROMLE, A. R. & ABDULLAH, S.

2016. Factors Influencing Online Shopping Behavior: The Mediating Role of

Purchase Intention. Procedia Economics and Finance 35.

MADADIZADEH, F., ASAR, M. E. & HOSSEINI, M. 2015. Common Statistical

Mistakes in Descriptive Statistics Reports of Normal and Non-Normal

Page 98: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Variables in Biomedical Sciences Research. Iranian Journal of Public Health,

44, 1557–1558.

MONFORTON, G. n.d. Types of Seat Belt Designs [Online].

http://www.gregmonforton.com/. Available:

http://www.gregmonforton.com/about-seatbelts.html [Accessed 1 Desember

2016].

NHTSA. 2009. Traffic Safety Facts: Occupant Protection. Available: http://www-

nrd.nhtsa.dot.gov/Pubs/811387.pdf.

NHTSA. 2010. Traffic Safety Facts: Children. Available: http://www-

nrd.nhtsa.dot.gov/Pubs/811387.pdf.

NHTSA 2014. National Child Passenger Safety Certification Training Program.

NHTSA.org: The National Highway Traffic Safety Administration.

OTOMOTIFNET. 2016. Parah! Hanya 30 Persen Masyarakat Indonesia

Mengenakan Sabuk Pengaman (laporan langsung dari Jepang) [Online].

Otomotifnet.com: Otomotif. Available: http://otomotifnet.com/Mobil/News-

Apm/Parah-Hanya-30-Persen-Masyarakat-Indonesia-Mengenakan-Sabuk-

Pengaman [Accessed 7 Desember 2016].

PALAT, B., PARAN, F. & DELHOMME, P. 2016. Applying an extended theory of

planned behavior to predicting violations at automated railroad crossings.

Accident Analysis and Prevention.

PATTERSON, R. R. 2001. Using the Theory of Planned Behavior as a Framework

for the Evaluation of a Professional Development Workshop. Microbiology

Education, 2.

REDAKSISUMBAR. 2017. Tabrakan Beruntun, Sabtu, Dini Hari, di Ulak Karang

Padang, 2 Mahasiswa Tewas, 2 Kritis [Online]. Redaksisumbar.com.

Page 99: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Available: http://redaksisumbar.com/tabrakan-beruntun-sabtu-dini-hari-di-

ulak-karang-padang-2-mahasiswa-tewas-2-kritis/ [Accessed 14 Februari

2017].

RIYANTO, A. 2009. Penerapan Analisis Multivariat dalam Penelitian Kesehatan,

Bandung, Niftra Media Press.

SHEERAN, P. 2002. Intention-Behavior Relations: A Conceptual and Empirical

Review. European Review of Social Psychology, 12, 36.

SIMSEKOGLU, Ö. 2009. Factors related to seat belt use : A Turkish case. Doctoral,

University of Helsinki.

ŞIMŞEKOĞLU, Ö. & LAJUNEN, T. 2008. Social psychology of seat belt use: A

comparison of theory of planned behavior and health belief model.

Transportation Research Part F: Traffic Psychology and Behaviour, 11, 181-

191.

STEPTOE, A., WARDLE, J., FULLER, R., DAVIDSDOTTIR, S., DAVOU, B. &

JUSTO, J. 2002. Seatbelt use, attitudes, and changes in legislation: An

international study. American Journal of Preventive Medicine, 23, Pages 254-

259.

TAVAFIAN, S. S., AGHAMOLAEI, T., GREGORY, D. & MADANI, A. 2011.

Prediction of Seat Belt Use Among Iranian Automobile Drivers: Application

of the Theory of Planned Behavior and the Health Belief Model. Traffic

Injury Prevention, 12.

TORQUATO, R., FRANCO, C. M. A. & BIANCHI, A. 2012. Seat Belt Use

Intention among Brazilian Undergraduate Students. Revista Colombiana de

Psicología, 21, 253-263.

Page 100: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

UIN. 2017. Rektor: Jumlah Mahasiswa UIN Jakarta Terus Bertambah [Online].

http://www.uinjkt.ac.id. Available: http://www.uinjkt.ac.id/id/rektor-jumlah-

mahasiswa-uin-jakarta-terus-bertambah/ [Accessed 10 Oktober 2017].

VASUDEVAN, V., NAMBISAN, S. S., SINGH, A. K. & PEARL, T. 2009.

Effectiveness of media and enforcement campaigns in increasing seat belt

usage rates in a state with a secondary seat belt law. Traffic Injury Prevention,

10.

WHO 2004. World report on road traffic injury prevention, www.wpro.who.int,

World Health Organization.

WHO 2009. Seat-belts and child restraints: a road safety manual for decision-makers

and practitioners. Geneva: World Health Organization.

WHO 2015a. Global Status Report on Road Safety 2015. Geneva: World Health

Organization.

WHO 2015b. Road Safety In The South-East Asia Region 2015. Geneva: World

Health Organization.

WHO 2015c. WHO Report 2015: Data tables. Geneva: World Health Organization.

WHO. 2017. Road traffic injuries - Fact sheets [Online]. http://www.who.int.

Available: http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs358/en/ [Accessed 29

December 2017].

ZHANG, S. D. N., APPLEWHITE, C., FOWLER, K. & HOLCOMB, J. 2017. A

social media program to increase adolescent seat belt use. Public Health

Nursing, 34.

ZHOU, H., ROMERO, S. B. & QIN, X. 2015. An extension of the theory of planned

behavior to predict pedestrians’ violating crossing behavior using structural

equation modeling. Accident Analysis and Prevention.

Page 101: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

LAMPIRAN

Page 102: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum wr.wb.

Saya Ario Julviantino adalah mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sedang

melakukan penelitian terkait penyelesaian skripsi dengan judul “Hubungan Faktor

Pembentuk Niat Mahasiswa Pengguna Kendaraan Roda Empat Di UIN Syarif

Hidayatullah Dalam Menggunakan Sabuk Pengaman Jakarta 2017” Sehubungan

dengan hal ini, saya memohon kesediaan Anda/Saudara untuk mengisi kuesioner ini

yang akan membantu dalam proses penelitian saya.

Kuesioner ini bertujuan untuk melihat faktor pembentuk perilaku penggunaan

sabuk pengaman. Saya memohon kejujuran anda dalam pengisian kuesioner ini

sesuai dengan keadaan dan kenyataan tanpa pengaruh orang lain. Semua jawaban

akan saya jaga kerahasiaan nya dan tidak memberikan dampak negatif bagi

Anda/Saudara. Hasilnya dapat dijadikan sebagai saran bagi pihak yang terkait

dengan objek penelitian. Atas kesediaan Anda/Saudara meluangkan waktu untuk

mengisi kuesioner ini. saya ucapkan terimakasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Jakarta,__________ 2017

Peneliti Responden

_____________ _____________

Page 103: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Enumerator :

Lokasi :

Waktu :

Bagian 1 (A) (Diisi

Oleh

Peneliti) Karakteristik Responden

1 Nama …… [ ] A1

2 Umur …… [ ] A2

3

Jenis Kelamin

1. Laki-laki

2. Perempuan

[ ] A3

4 No.HP …… [ ] A4

5

Pernah menjadi

1. Pengendara kendaraan roda empat

2. Penumpang kendaraan roda empat

[ ] A5

Bagian 2 (B) (Diisi

Oleh

Peneliti)

Setiap Pertanyaan dalam bagian ini mengacu pada penggunaan

sabuk pengaman saat anda berada di dalam kendaraan roda

empat

1

Secara Garis

Besar, saya

menganggap

penggunaan

Sabuk

Pengaman

Sangat

Tidak

Menguntu

ngkan

1 2 3 4 5 6 7

Sangat

Mengunt

ungkan

[ ] B13

2 Sangat

Nyaman 1 2 3 4 5 6 7

Sangat

Tidak

Nyaman

[ ] B14

3

Hal yang

Sangat

tidak

benar

dilakukan

1 2 3 4 5 6 7

Hal yang

sangat

benar

dilakuka

n

[ ] B15

4

Orang yang

penting bagi

saya

menyarankan

untuk TIDAK

menggunakan

sabuk

pengaman

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B22

Page 104: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Bagian 2 (B) (Diisi

Oleh

Peneliti)

Setiap Pertanyaan dalam bagian ini mengacu pada penggunaan

sabuk pengaman saat anda berada di dalam kendaraan roda

empat

5

Merupakan

hal yang

sangat

diharapkan

untuk saya

menggunakan

sabuk

pengaman

setiap kali

saya berada di

dalam

kendaraan

roda empat

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B23

6

Saya

mendapat

tekanan sosial

untuk

menggunakan

sabuk

pengaman

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B24

7

Saya yakin

saya dapat

menggunakan

sabuk

pengaman jika

saya ingin

menggunakan

nya

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B25

8

Menggunakan

atau tidak

menggunakan

sabuk

pengaman itu

tergantung

keinginan saya

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B26

9

Menurut saya

menggunakan

sabuk

pengaman saat

berkendara

Sangat

Mudah 1 2 3 4 5 6 7

Sangat

Sulit [ ] B27

Page 105: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Bagian 2 (B) (Diisi

Oleh

Peneliti)

Setiap Pertanyaan dalam bagian ini mengacu pada penggunaan

sabuk pengaman saat anda berada di dalam kendaraan roda

empat

10 Saya ingin

menggunakan

sabuk

pengaman

setiap berada

di dalam

kendaraan

roda empat

Sangat

Tidak

Setuju

1

2

3

4

5

6

7

Sangat

Setuju

[ ] B28

11

Saya berharap

menggunakan

sabuk

pengaman

setiap berada

di dalam

kendaraan

roda empat

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B29

12

Saya akan

menggunakan

sabuk

pengaman

setiap berada

di dalam

kendaraan

roda empat

Sangat

Tidak

Setuju

1 2 3 4 5 6 7 Sangat

Setuju [ ] B30

Page 106: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Lampiran 2 Output Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based

on

Standardized

Items

N of

Items

.786 .788 12

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

S1 58.47 82.192 .490 .623 .764

S2 58.45 82.357 .518 .787 .762

S3 58.46 82.037 .423 .773 .771

NS1 57.61 89.789 .213 .064 .786

NS2 57.81 80.885 .668 .887 .751

NS3 58.90 72.769 .597 .881 .750

P1 57.78 83.517 .481 .325 .766

P2 57.80 89.866 .234 .219 .785

P3 58.25 88.900 .219 .124 .786

N1 58.54 80.578 .524 .391 .761

N2 59.23 86.398 .293 .124 .785

N3 58.71 83.609 .524 .365 .763

Page 107: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Lampiran 3 Output Hasil Uji Univariat

Descriptives

Statistic Std. Error

S1 Mean 5.16 .084

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.00

Upper

Bound 5.33

5% Trimmed Mean 5.23

Median 5.00

Variance 2.195

Std. Deviation 1.482

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness -.320 .138

Kurtosis -.695 .275

S2 Mean 5.19 .080

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.03

Upper

Bound 5.35

5% Trimmed Mean 5.26

Median 5.00

Variance 1.980

Std. Deviation 1.407

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -.388 .138

Kurtosis -.308 .275

S3 Mean 5.17 .094

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.99

Upper

Bound 5.36

Page 108: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

5% Trimmed Mean 5.27

Median 5.00

Variance 2.767

Std. Deviation 1.664

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness -.509 .138

Kurtosis -.685 .275

NS1 Mean 6.03 .080

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.87

Upper

Bound 6.19

5% Trimmed Mean 6.21

Median 7.00

Variance 2.022

Std. Deviation 1.422

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 1

Skewness -1.693 .138

Kurtosis 2.261 .275

NS2 Mean 5.82 .071

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.68

Upper

Bound 5.96

5% Trimmed Mean 5.94

Median 6.00

Variance 1.580

Std. Deviation 1.257

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -1.111 .138

Kurtosis .818 .275

Page 109: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

NS3 Mean 4.73 .115

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.51

Upper

Bound 4.96

5% Trimmed Mean 4.82

Median 5.00

Variance 4.119

Std. Deviation 2.029

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 4

Skewness -.403 .138

Kurtosis -1.142 .275

P1 Mean 5.86 .078

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.71

Upper

Bound 6.01

5% Trimmed Mean 6.01

Median 6.00

Variance 1.909

Std. Deviation 1.382

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -1.401 .138

Kurtosis 1.863 .275

P2 Mean 5.84 .076

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.69

Upper

Bound 5.99

5% Trimmed Mean 5.98

Median 6.00

Variance 1.781

Std. Deviation 1.335

Minimum 1

Page 110: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -1.256 .138

Kurtosis 1.315 .275

P3 Mean 5.39 .087

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.22

Upper

Bound 5.56

5% Trimmed Mean 5.52

Median 6.00

Variance 2.348

Std. Deviation 1.532

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness -.947 .138

Kurtosis .350 .275

N1 Mean 5.10 .088

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.93

Upper

Bound 5.28

5% Trimmed Mean 5.18

Median 5.00

Variance 2.401

Std. Deviation 1.550

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -.491 .138

Kurtosis -.594 .275

N2 Mean 4.40 .090

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.23

Upper

Bound 4.58

Page 111: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

5% Trimmed Mean 4.41

Median 4.00

Variance 2.518

Std. Deviation 1.587

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness -.012 .138

Kurtosis -.864 .275

N3 Mean 4.93 .073

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.79

Upper

Bound 5.07

5% Trimmed Mean 4.96

Median 5.00

Variance 1.648

Std. Deviation 1.284

Minimum 1

Maximum 7

Range 6

Interquartile Range 2

Skewness -.115 .138

Kurtosis -.381 .275

SD Mean 5.1752 .07969

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.0184

Upper

Bound 5.3320

5% Trimmed Mean 5.2386

Median 5.0000

Variance 1.981

Std. Deviation 1.40760

Minimum 1.00

Maximum 7.00

Range 6.00

Interquartile Range 2.33

Skewness -.348 .138

Kurtosis -.627 .275

Page 112: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

NSD Mean 5.5288 .07046

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.3902

Upper

Bound 5.6675

5% Trimmed Mean 5.5916

Median 5.6667

Variance 1.549

Std. Deviation 1.24459

Minimum 2.00

Maximum 7.00

Range 5.00

Interquartile Range 2.00

Skewness -.503 .138

Kurtosis -.732 .275

PD Mean 5.6966 .05870

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 5.5811

Upper

Bound 5.8121

5% Trimmed Mean 5.7802

Median 6.0000

Variance 1.075

Std. Deviation 1.03692

Minimum 1.00

Maximum 7.00

Range 6.00

Interquartile Range 1.58

Skewness -1.142 .138

Kurtosis 1.913 .275

ND Mean 4.8120 .06275

95% Confidence

Interval for Mean

Lower

Bound 4.6885

Upper

Bound 4.9354

5% Trimmed Mean 4.8255

Median 4.6667

Variance 1.229

Std. Deviation 1.10840

Minimum 1.00

Page 113: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Maximum 7.00

Range 6.00

Interquartile Range 1.67

Skewness -.217 .138

Kurtosis .270 .275

Page 114: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Lampiran 4 Output Hasil Uji Multivariat

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ND 4.8120 1.10840 312

NSD 5.5288 1.24459 312

PD 5.6966 1.03692 312

SD 5.1752 1.40760 312

Correlations

ND NSD PD SD

Pearson Correlation ND 1.000 .511 .339 .244

NSD .511 1.000 .344 .267

PD .339 .344 1.000 .080

SD .244 .267 .080 1.000

Sig. (1-tailed) ND . .000 .000 .000

NSD .000 . .000 .000

PD .000 .000 . .080

SD .000 .000 .080 .

N ND 312 312 312 312

NSD 312 312 312 312

PD 312 312 312 312

SD 312 312 312 312

Variables Entered/Removeda

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method

1 SD, PD, NSDb . Enter

a. Dependent Variable: ND

b. All requested variables entered.

Page 115: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Model Summaryb

Mode

l R

R

Squar

e

Adjuste

d R

Square

Std.

Error of

the

Estimat

e

Change Statistics

Durbin

-

Watso

n

R

Square

Chang

e

F

Chang

e

df

1 df2

Sig. F

Chang

e

1 .551a

.304 .297 .92913 .304 44.863 3 30

8 .000 1.709

a. Predictors: (Constant), SD, PD, NSD

b. Dependent Variable: ND

ANOVAa

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 116.189 3 38.730 44.863 .000b

Residual 265.891 308 .863

Total 382.080 311

a. Dependent Variable: ND

b. Predictors: (Constant), SD, PD, NSD

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

95.0%

Confidence

Interval for B Correlations

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Lower

Bound

Upper

Bound

Zero-

order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 1.147 .356 3.227 .001 .448 1.847

NSD .369 .047 .414 7.915 .000 .277 .461 .511 .411 .376 .824 1.214

PD .200 .054 .187 3.697 .000 .094 .307 .339 .206 .176 .882 1.134

SD .094 .039 .119 2.409 .017 .017 .170 .244 .136 .115 .928 1.077

a. Dependent Variable: ND

Page 116: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

Coefficient Correlationsa

Model SD PD NSD

1 Correlations SD 1.000 .013 -.256

PD .013 1.000 -.336

NSD -.256 -.336 1.000

Covariances SD .002 2.831E-5 .000

PD 2.831E-5 .003 -.001

NSD .000 -.001 .002

a. Dependent Variable: ND

Collinearity Diagnosticsa

Model Dimension Eigenvalue

Condition

Index

Variance Proportions

(Constant) NSD PD SD

1 1 3.904 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .052 8.627 .01 .05 .10 .88

3 .029 11.676 .09 .95 .20 .00

4 .015 16.277 .90 .00 .70 .11

a. Dependent Variable: ND

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation N

Predicted Value 2.7077 5.7865 4.8120 .61123 312

Std. Predicted Value -3.443 1.594 .000 1.000 312

Standard Error of

Predicted Value .053 .256 .101 .029 312

Adjusted Predicted

Value 2.8458 5.8114 4.8124 .61036 312

Residual -2.77833 2.49554 .00000 .92464 312

Std. Residual -2.990 2.686 .000 .995 312

Stud. Residual -3.004 2.734 .000 1.003 312

Deleted Residual -2.80302 2.62092 -.00044 .93987 312

Stud. Deleted Residual -3.044 2.763 .000 1.006 312

Mahal. Distance .025 22.535 2.990 2.785 312

Cook's Distance .000 .121 .004 .011 312

Centered Leverage

Value .000 .072 .010 .009 312

Page 117: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye

a. Dependent Variable: ND

Page 118: PENGARUH DETERMINAN NIAT MAHASISWA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/37554/1/ARIO... · penggunaan sabuk pengaman di Indonesia, dan perlu nya dilakukan kampanye