pengantar psikologi umum & perkembangan

25
KULIAH I PENGANTAR PSIKOLOGI UMUM & PERKEMBANGAN MUHAMAD PRIYATNA, M.Pd.I. 1

Upload: haristiansahroni

Post on 27-Sep-2015

143 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

File Kuliah Semester IV

TRANSCRIPT

  • KULIAH I

    PENGANTAR

    PSIKOLOGI UMUM & PERKEMBANGAN

    MUHAMAD PRIYATNA, M.Pd.I.

    1

  • PENGANTAR

    Manusia merupakan

    subyek dalam

    kehidupan,

    karena manusia

    melihat, bertanya,

    berpikir dan

    mempelajari sesuatu

    yang ada dalam

    kehidupannya.

    Manusia tidak hanya tertarik

    mempelajari apa yang ada pada

    lingkungannya atau sesuatu di

    luar dirinya,

    tetapi juga tertarik pada hal-hal

    tentang diri manusia itu sendiri.

    Manusia ingin mengetahui

    keadaan manusia sendiri

    Manusia menjadi obyek studi dari

    manusia.

    2

  • PENGANTAR

    Banyak cabang ilmu

    pengetahuan yang

    menjadikan manusia

    sebagai obyeknya,

    tetapi beda pada

    fokus penelitiannya.

    Fisiologi umpamanya mempelajari

    aspek fisik atau jasmani

    manusia, yaitu struktur tubuh,

    bagian-bagian tubuh, fungsi,

    cara kerja dari masing-masing.

    Sosiologi mempelajari kehidupan

    manusia dalam satuan

    kelompok kecil seperti dalam

    keluarga, unit-unit pekerjaan,

    organisasi, kelompok profesi,

    kelompok-kelompok masyarakat

    dan lainnya.

    3

  • PENGANTAR

    Banyak cabang ilmu

    pengetahuan yang

    menjadikan manusia

    sebagai obyeknya,

    tetapi beda pada

    fokus penelitiannya.

    Antropologi mempelajari

    kehidupan manusia dalam

    kelompok yang lebih besar dan

    terikat dengan ikatan yang lebih

    permanen, turun temurun,

    seperti kelompok dan ras,

    bangsa, suku bangsa,

    kebudayaan dll.

    Sejarah mempelajari kehidupan

    manusia dalam urutan waktu

    dan peristiwa yang dialaminya.

    4

  • DEFINISI

    Psikologi mempelajari

    manusia pada aspek

    prilaku atau kegiatan

    individu. (Nana

    Syaodih)

    Individu memiliki ciri yang esensial yaitu bahwa dia selalu berprilaku atau

    melakukan kegiatan.

    Perilaku atau kegiatan meliputi hal-hal yang disadari dan tidak disadari.

    Perilaku juga mencakup aspek kognitif, pemikiran atau pengunaan rasio, aspek

    afektif seperti perasaan, keinginan, kemampuan, sikap dan nilai, dan aspek

    psikomotor terkait segi keterampilan.

    5

    Jadi perilaku atau kegiatan individu

    mencakup segala pernyataan atau

    aktivitas hidup, baik yang disadari

    ataupun tidak, terlihat atau tidak terlihat,

    aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

  • PENGANTAR

    Secara harfiah

    Psikologi dapat

    diartikan sebagai ilmu

    tentang jiwa

    atau

    ilmu jiwa

    Kata psikologi berasal dari bahasa

    yunani, Psyche berarti jiwa, roh

    atau sukma.

    Logy atau Logos berarti ilmu atau

    pengetahuan.

    6

    Pada masa lampau banyak yang mengartikan psikologi sebagai ilmu

    jiwa, akan tetapi dewasa ini para ahli pada umumnya sepakat bahwa psikologi tidak lagi diartikan sebagai ilmu jiwa, tetapi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku atau kegiatan

    individu.

  • DEFINISI

    Alasan psikologi tidak

    lagi diartikan sebagai

    ilmu jiwa adalah:

    7

    1. Jiwa adalah sesuatu yang sulit

    atau tidak dapat diamati

    secara langsung, karena jiwa

    manusia selalu berada pada

    badannya, maka tidak mungkin

    mempelajari jiwanya tanpa

    kesatuan badannya.

    2. Mempelajari jiwa berarti hanya

    mempelajari sebagian saja dari

    individu atau manusia, dengan

    demikian studi tersebut tidak

    lengkap. (Nana Saodih)

  • TUJUAN

    MEMPELAJARI

    PSIKOLOGI

    8

    1. Agar seseorang mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang individu, baik dirinya sendiri, maupun orang lain.

    2. Dengan pemahaman tersebut seseorang diharapkan dapat bertindak ataupun memberikan perlakuan yang lebih bijaksana, menyangkut penggunaan cara atau metode yang tepat pada saat dan dalam kondisi yang tepat terhadap individu yang tepat. (Nana Saodih)

  • RUANG LINGKUP

    Lingkup kajian bidang

    psikologi cukup luas,

    sebab individu

    manusia berada

    dalam berbagai

    posisi, kondisi dan

    tahap perkembangan.

    Setiap posisi, kondisi dan tahap perkembangan dapat

    memperlihatkan karakteristik kegiatan atau perilaku tertentu yang berbeda pada posisi, kondisi serta

    tahap perkembangan lainnya.

    9

    Secara garis besar dibedakan tiga

    kategori bidang psikologi, yaitu:

    1. Psikologi Umum

    2. Psikologi Khusus

    3. Psikologi Terapan

    (Nana Syaodih)

  • PSIKOLOGI UMUM

    Sering disebut

    sebagai pengantar

    psikologi,

    merupakan studi

    tentang perilaku atau

    kegiatan individu

    secara umum.

    Mempelajari konsep

    umum kegiatan atau

    perilaku individu, apa,

    mengapa dan

    bagaimana individu

    melakukan kegiatan.

    Mengenai masalah apa, mencakup jenis-jenis

    kegiatan atau perilaku yang dilakukan individu,

    apa yang menjadi sasaran dan tujuan dari

    kegiatan tersebut.

    Masalah mengapa, menjelaskan faktor-faktor

    yang mempengarui kegiatan atau perbuatan

    individu, baik faktor yang berasal dari dalam diri

    berupa kebutuhan, motif, minat, sikap,

    perasaan, dan tujuan-tujuan yang ingin dicapai,

    maupun faktor yang berasal dari luar diri

    individu bersumber dari lingkungan, seperti

    alam, sosial, politik, budaya, pengetahuan,

    teknologi dll.

    Mengenai bagaimana individu melakukan

    kegiatan diuraikan dengan bentuk-bentuk

    interaksi individu dengan lingkungannya.

    Interaksi secara individu maupun kelompok,

    interaksi yang sehat dan kurang sehat. 10

  • PSIKOLOGI KHUSUS

    Mempelajari perilaku

    atau kegiatan individu

    secara khusus, baik

    kekhususan karena

    tahap

    perkembangannya,

    posisinya, aspek yang

    mendapatkan sorotan

    utamanya atau karena

    kondisinya

    Kategori ini meliputi:

    1. Psikologi Perkembangan, yang terbagi

    menjadi psikologi anak, remaja, dewasa

    dan usia lanjut.

    2. Psikologi Pria dan Wanita

    3. Psikologi Abnormal

    4. Psikologi Kepribadian

    5. Psikologi Diferensial

    6. Psikologi Binatang

    Dll.

    11

  • PSIKOLOGI TERAPAN

    Merupakan

    penerapan atau

    penggunaan

    pengetahuan, prinsip-

    prinsip, kaidah-

    kaidah, pendekatan,

    metode dan teknik-

    teknik psikologi untuk

    memahami dan

    memecahkan

    masalah-masalah

    bidang lain.

    Kategori ini meliputi:

    1. Psikologi Pendidikan

    2. Psikologi Industri dan Perusahaan

    3. Psikologi Kejahatan atau Kriminal

    4. Psikologi Kedokteran dan Keperawatan

    5. Psikologi Sosial dan Massa

    6. Psikologi Perang

    7. Psikologi Politik

    8. Dll.

    12

  • FUNGSI PSIKOLOGI

    DALAM PENDIDIKAN

    Dalam bidang pendidikan, psikologi

    dibutuhkan untuk lebih memahami situasi

    pendidikan, interaksi guru dengan siswa,

    kemampuan, perkembangan, karakteristik

    dan faktor-faktor yang melatarbelakangi

    perilaku siswa, perilaku guru, proses

    belajar, pengajaran, pembelajaran,

    bimbingan, evaluasi, pengukuran dan lain-

    lain.

    Dengan pemahaman yang lebih luas dan

    mendalam tentang psikologi, guru-guru dan

    para pendidik lainnya diharapkan mampu

    menciptakan interaksi pendidikan,

    perlakuan mendidik yang lebih efektif dan

    efesien.

    13

  • KAJIAN PSIKOLOGI

    DI LINGKUNGAN

    ISLAM

    Dr. Utsman Najati:

    Ilmu psikologi dan

    juga beragam ilmu

    humaniora lainnya

    yang dipelajari di

    negara-negara Islam

    adalah ilmu yang

    memiliki falsafah dan

    arah tujuan yang

    asing bagi kalangan

    kaum muslimin.

    Teoritisnya dibentuk oleh para ilmuwan

    barat dan bukan ilmuwan muslim, dengan

    dasar hasil penelitian dan kajian yang

    diadakan di masyarakat barat dan bukan

    masyarakat muslim. Hal ini tentu tidak bisa

    diterima mentah-mentah karena perbedaan

    gaya pemikiran dan juga kehidupannya.

    Masing-masing memiliki falsafah yang khas

    dan berbeda dalam menjalani

    kehidupannya. Juga berbeda dalam

    memahami tabiat manusia serta tugas dan

    tujuan hidupnya.

    Peranan agama memiliki pengaruh yang

    signifikan dalam roda kehidupan di

    dalamnya.

    14

  • LATAR BELAKANG

    MASUKNYA KAJIAN

    PSIKOLOGI KE

    DALAM

    LINGKUNGAN ISLAM

    Untuk mengkaji lebih jauh ilmu psikologi

    barat, maka kita harus menelusuri kembali

    sejarah berdirinya kajian psikologi secara

    ilmiah lepas dari kajian filsafat.

    Demikian juga kita harus menelusuri

    sejarah kajian psikologi akhirnya dibahas

    dalam lingkungan Islam.

    Pada awalnya, ilmu psikologi merupakan

    bagian dari kekhususan ilmu filsafat di

    fakultas sastra. Kurikulumnya disusun

    berdasarkan kurikulum yang ada di

    universitas yang ada di eropa.

    Sedangkan model ilmiah di negara barat

    memisahkan pendidikan dan pengajaran

    keagamaan pada bidang yang berbeda.

    15

  • LATAR BELAKANG

    MASUKNYA KAJIAN

    PSIKOLOGI KE

    DALAM

    LINGKUNGAN ISLAM

    Model pemisahan seperti di atas tidak

    familiar bagi kaum muslimin. Karena pada

    pendidikan Islam, seorang pelajar akan

    lebih dahulu mempelajari ilmu-ilmu Islam

    pada awalnya untuk kemudian mempelajari

    ilmu lain yang diinginkannya.

    Dari model sekolah barat tersebut

    muncullah generasi-generasi sekuler yang

    tidak mengetahui apapun ilmu-ilmu Islam

    kecuali sedikit saja.

    Dari sini ada ketimpangan antara ilmu-ilmu

    Islam yang berlandaskan pengetahuan

    agama dan ilmu-ilmu umum yang

    berlandaskan pengetahuan umum dan

    sosial, termasuk psikologi.

    16

  • LATAR BELAKANG

    MASUKNYA KAJIAN

    PSIKOLOGI KE

    DALAM

    LINGKUNGAN ISLAM

    Tahapan atau fase

    berkembangnya

    kajian psikologi di

    lingkungan Islam

    terbagai menjadi tiga

    fase:

    Fase pertama adalah fase mempelajari

    psikologi dari buku-buku asing (buku yang

    dibawa para penjajah). Fase ini terjadi sebelum

    didirikannya universitas arab modern.

    Fase kedua adalah fase mempelajari psikologi

    melalui kajian-kajian umum. Pada fase ini,

    bahasa arab mulai dipergunakan dalam

    penerjemahan dan penulisan buku psikologi.

    Para peneliti mulai giat dalam menulis dan

    menerjemahkan berbagai kitab yang

    berhubungan dengan psikologi.

    Fase ketiga adalah fase dimulainya gagasan

    konsep murni psikologi dalam Islam. Para

    ilmuwan muslim meneliti karakteristik

    masyarakat Islami dan mulai membangun

    konsep baru psikologi yang sesuai dengan

    karakteristik tersebut.

    17

  • SILABUS

    18

  • REFERENSI

    Panduan lengkap & praktis Psikologi Islam, muhammad Izzuddin Taufiq, Penerbit GIP.

    Konseling Terapi, Dr. Musfir bin said az-Zahrani, Penerbit GIP.

    Psikologi Qurani, Prof. Dr. Utsman Najati, Penerbit Aulia Press. (2x7.15)

    Psikologi perkembangan, Elizabeth Hurlock, Penerbit Erlangga. (155,2)

    Psikologi, suatu pengantar dalam perspektif Islam, Abdul Rahman Shaleh, Penerbit Kencana. (2x7.15)

    Psikologi pendidikan, Ngalim purwanto, Penerbit Rosdakarya.

    19

  • 1.

    PSIKOLOGI

    PERKEMBANGAN

    Mempelajari perilaku

    dan karakteristik

    individu dalam

    berbagai tahap

    perkembangan.

    Tiap tahap masa perkembangan menjadi obyek

    studi dari psikologi, karena setiap masa

    memiliki ciri-ciri atau karakteristik

    perkembangan yang berbeda.

    Seperti masa sebelum lahir dan masa bayi

    perkembangan aspek fisik sangat pesat.

    Masa bayi dan masa kanak-kanak

    perkembangan gerak cukup dominan.

    Masa anak sekolah dasar perkembangan

    kognitif dan sosial cukup pesat.

    Sehingga perbedaan dominasi perkembangan

    aspek tertentu, maka seringkali individu

    memperlihatkan perilaku yang tidak sama.

    20

  • 2.

    PSIKOLOGI

    PRIA & WANITA

    Mempelajari kondisi

    dan ciri-ciri yang khas

    dari pria dan wanita.

    Perbedaan jenis kelamin tidak hanya membawa

    perbedaan dalam segi fisik, tetapi juga segi

    kejiwaan atau kerohanian.

    Wanita dan pria secara kodrat berbeda,

    keduanya memiliki ciri-ciri yang berbeda,

    dalam hal-hal tertentu kemampuan keduanya

    juga berbeda.

    Perbedaan ini bukan hanya disebabkan oleh

    hal-hal yang bersifat kodrati tetapi juga karena

    adanya perbedaan fungsi dalam kehidupan,

    terutama dalam kehidupan keluarga.

    Kedua hal di atas menimbulkan tuntutan

    tuntutan dari masyarakat yang berbeda pula.

    Wanita dituntut berpenampilan sebagai

    wanita, istri dan ibu, sedang pria diharapkan

    berpenampilan sebagai suami dan ayah dari

    anak-anaknya. 21

  • 3.

    PSIKOLOGI

    ABNORMAL

    Mempelajari perilaku

    dan karakteristik

    individu yang

    menyimpang dari

    keadaan normal.

    Psikologi tidak hanya mempelajari individu-

    individu yang wajar tetapi juga yang kurang

    atau tidak normal.

    Abnormalitas individu ada yang bersifat

    permanen atau menetap, yaitu suatu kondisi

    tidak normal yang tidak dapat diperbaiki, atau

    abnormal yang temporer yang masih dapat

    diperbaiki.

    Abnormal permanen dapat berkenaan dengan

    penyimpangan fisik seperti cacat fisik atau

    cacat psikis.

    Abnormalitas bisa juga bersifat temporer,

    terutama berkenaan dengan gangguan psikis

    yang memiliki peluang untuk disembuhkan,

    sering juga disebut sebagai ketidaksehatan

    mental.

    22

  • 4.

    PSIKOLOGI

    KEPRIBADIAN

    Merupakan cabang

    dari psikologi yang

    khusus mempelajari

    kepribadian individu.

    Manusia mungkin satu-satunya makhluk di

    dunia ini yang memiliki kepribadian, yaitu suatu

    integritas dari semua aspek baik fisik maupun

    psikis yang dimiliki individu yang menampilkan

    ciri-ciri yang khas. Karena adanya ciri-ciri

    kepribadian inilah sebenarnya yang membuat

    organisme manusia ini menjadi manusia.

    Dalam studi tentang kepribadian dibicarakan

    beberapa tipologi kepribadian, baik tipologi

    yang bertolak dari karakteristik fisik, sosial,

    moral maupun aspek lainnya.

    Dalam studi tentang kepribadian dibahas

    beberapa teori kepribadian yang menguraikan

    konsep-konsep atau beberapa pandangan

    konseptual (teoritis) tentang kepribadian dari

    berbagai teori psikologi.

    23

  • 5.

    PSIKOLOGI

    DIFERENSIAL

    Mempelajari

    perbedaan-perbedaan

    kemampuan dan

    kegiatan individu.

    Setiap individu memiliki potensi dan kecakapan

    intelektual yang berbeda. Sebagaian besar

    individu memiliki intelegensia yang normal,

    tetapi sebagian memiliki intelegensia tinggi dan

    sebagian lainnya rendah.

    Perbedaan kemampuan seseorang tidak hanya

    dalam bidang yang bersifat intelektual tetapi

    juga dalam bidang sosial.

    Keragaman atau perbedaan-perbedaan

    kemampuan dan perilaku individu tersebut

    menjadi obyek studi dari psikologi diferensial.

    24

  • 6.

    PSIKOLOGI

    BINATANG

    Mempelajari kegiatan

    atau perilaku

    binatang.

    Studi tentang kegiatan binatang ini

    sesungguhnya bukan ditujukan untuk

    memahami kehidupan binatang itu sendiri. Hasil

    studi ini digunakan sebagai bahan

    perbandingan bagi pemahaman kegiatan

    manusia, oleh karena itu cabang psikologi ini

    disebut juga psikologi komparatif.

    Kesulitan yang dihadapi dalam mempelajari

    kegiatan manusia adalah, kita tidak dapat

    begitu saja melakukan percobaan terhadap

    manusia. Karena mungkin percobaan tersebut

    merugikan atau memberikan pengaruh yang

    tidak baik bagi individu yang menjadi obyek

    percobaan, dan suatu percobaan mungkin

    dipandang kurang etis bila dilakukan terhadap

    manusia.

    25