penetapan kadar thiamin
DESCRIPTION
Penetapan kadar thiamin secara HPLCTRANSCRIPT
PENETAPAN TIAMIN HIDROKLORIDA DALAM TABLET
VITAMIN B1 SECARA HPLC
Cristianto Oktiandi, Larasati, Muhammad Adam, dan Reska Prilly Andini
PKT 47 Kelas XIII-4 SMK-SMAK Bogor
PENDAHULUAN
Vitamin merupakan bahan yang diperlukan dalam jumlah kecil bagi
kesehatan tubuh manusia. Meskipun hanya diperlukan dalam jumlah yang relatif
kecil, namun demikian jika kekurangan unsur tersebut dalam tubuh dapat
mengakibatkan gangguan dalam fungsi dan sistem dalam tubuh manusia. Vitamin
B1, yang juga dikenal dengan nama thiamin , adalah salah satu vitamin yang larut
dalam air. Ditemukan pada tahun 1910, oleh Umetaro Suzuki di Jepang, itu adalah
salah satu senyawa organik pertama untuk diakui sebagai vitamin. Namun, sekarang
namanya yaitu tiamin diberikan oleh Robert R. Williams, yang juga melaporkan
komposisi kimianya dan sintesis. Thiamin terjadi dalam tubuh manusia sebagai
thiamin bebas dan sebagai bentuk berbagai terfosforilasi.
Kegunaan Tiamin sangat penting bagi tubuh yaitu memelihara sistem saraf
yang sehat ofi, membantu mengubah glukosa menjadi energi yang dapat digunakan
untuk beraktifitas, merangsang tindakan dalam otak , meningkatkan pertumbuhan
secara umum, membantu mencerna karbohidrat, membantu mempertahankan
jumlah darah normal merah dan lain lain. Namun disamping itu bila kekurangan
tiamin akan menyebabkan Anorexia nervosa, beri-beri , sembelit , depresi, kelelahan,
kelemahan secara umum, tangan kelumpuhan, sakit kepala, dan lain – lain.
ALAT
a. Labu Ukur 100 mL
b. Labu Ukur 50 mL
c. Piala Gelas 100 mL
d. Piala Gelas 400 mL
e. Pipet volum 5 mL
f. Kertas Saring Whatman No.41
g. Penyaring Milipore No.41
h. Sistem Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, Agilent 1100, Detektor VWD 254
nm, fase gerak methanol : buffer fosfat = 55 : 4, 0,5 mL/menit.
BAHAN
a. KH2PO4
b. Aguabidest
c. Standar Thiamin Hidroklorida
PEREAKSI
A. Buffer Fosfat 0.04 M.
Timbang 5,442 gram KH2PO4 , dilarutkan dalam aquabidest, ditepatkan
hingga 1000 mL, dihomogenkan.
B. Standar Induk Thiamin 1000 ppm.
Ditimbang 0,1000 gram standar tiamin hidroklorida dan dilarutkan dalam
buffer fosfat dan ditempatkan sampai 100 ml.
C. Standar induk Thiamin 100 ppm.
Dilakukan pengenceran dari standar induk 1000 ppm dengan memipet 25
ml standar tiamin 1000 ppm ke dalam labu ukur 250 ml, diimpitkan dan
dihomogenkan.
D. Persiapan Contoh
Timbang ± 0,2000 gram contoh tiamin. Masukkan ke dalam labu
ukur 100 ml, ditambahkan larutan buffer fosfat, dikocok selama 5 menit,
biarkan mengenap dan saring. Pipet 5 ml filtrat ke dalam labu ukur 50 ml,
diencerkan dengan buffer fosfat, diimpitkan dan dihomogenkan. Disaring
menggunakan kertas saring milipore.
TINJAUAN PUSTAKA
Prinsip
Tiamin dilarutkan dalam larutan buffer fosfat pH 4.5. Pemisahan tiamin dilakukan
dengan menginjeksikan larutan contoh pada sistem KCKT menggunakan kolom
fase terikat C18. Fase gerak campuran buffer fosfat : methanol (55+54), secara
isokratik dengan kecepatan alir 0,5 ml per menit. Detektor yang digunakan
adalah detector UV – Vis pada panjang gelombang 254 nm. Membandingkan
area contoh terhadap area standar, kadar amina dapat ditetapkan.
Tiamin
Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya adalah
vitamin hidroklorida. Tiamin, dikenal juga dengan B1 atau aneurin, sangat penting
dalam metabolisme karbohidrat. Peran utama tiamin adalah sebagai bagian dari
koenzim dalam dekarboksilasi oksidatif asam alfa-keto. Gejala defisiensi akan muncul
secara spontan berupa beri-beri pada manusia. Penyakit tersebut ditandai dengan
penimbunan asam piruvat dan asam laktat, terutama dalam darah dan otak serta
kerusakan daru sistem kardiovaskuler, syaraf dan alat pencernaan.
Struktur kimia tiamin, merupakan gabungan dari molekul basa pirimidin dan
tiazol yang dirangkai jembatan metilen. Kokarboksilase adalah pirofosfat dari tiamin
yang disintesis oleh tubuh dari kombinasi tiamin dengan ATP (Adenosisn Trifosfat).
Tiamin larut dalam alkohol 70 % dan air, dapat rusak oleh panas, terutama dengan
adanya alkali. Pada kondisi kering, tiamin stabil pada suhu100o C selama beberapa jam.
Kelembaban akan mempercepat kerusakannya. Hal ini menunjukkan bahwa pada
makanan segar, tiamin kurang stabil terhadap panas jika dibandingkan dengan makanan
kering.
Sumber tiamin yang baik adalah biji-bijian. Beras pecah kulit atau bekatul
merupakan sumber tiamin yang baik yang sering kehilangan potensinya karena derajat
penhyosoan yang terlaru tinggi. Pada masa sekarang tiamin biasa ditambahkan sebagai
bahan aditif pada makanan konsumsi misalnya tepung terigu.
Tiamin terdapat dalam buah-buahan, biji-bijian, sayuran, pati, daging, telur,
susu, roti, keju, dan ragi.
Kebutuhan tiamin akan sebanding dengan jumlah asupan kalori. Ikan mentah dapat
merusak tiamin karena mengandung enzim tiaminase yang akan mudah rusak oleh
pemanasan. Gejala defisiensi ringan tiamin diawali dengan kelelahan, depresi, gangguan
syaraf tepi, dan gangguan pencernaan. Keadaan defisiensi berat berupa penyakit beri-
beri. Penyakit ini terdapat pada masyarakat penyantap nasi dan beras giling dan tidak
terdapat pada masyarakat penyantap beras tumbuk.
Struktur Thiamin Hidroklorida
HPLC