penelitian buat jurnal politik.doc

Upload: aris-munandar

Post on 02-Mar-2018

273 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    1/28

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    2/28

    ter&adi sebelumnya. al inilah kemudian yang men&adikan momentum perubahan

    kepemimpinan politik dalam krisis politik ini men&adi sangat kuat.

    /ebelum ter&adinya krisis politik 1998, Indonesia di ba'ah pemerintahOrde Baru mengundang International $onetary %und(I0F# dalam penanganan

    krisis keuangan mata uang rupiah yang &ustru men&adikan Indonesia ter&erembab

    pada krisis ekonomi yang semakin mendalam. alam kondisi ekonomi yang

    sangat buruk hasil dari beberapa nasihat I0F inilah yang kemudian memun%ulkan

    aksi"aksi keprihatinan dan gerakan reformasi politik.

    +enelitian ini akan fokus men&elaskan tekanan ekonomi internasional

    dalam krisis politik Indonesia 199*"1998. 2ekanan ekonomi internasional yang

    dimaksud adalah berasal dari peran institusi ekonomi internasional yaitu I0F

    dalam penanganan krisis keuangan Indonesia 199*"1998. al ini dapat dilihat dari

    sebuah fakta bah'a se&ak akhir Oktober 199*, pemerintah Indonesia mengundang

    I0F dengan melakukan beberapa kali nota kesepakatan &)etter #f Intent'untuk

    memperbaiki kondisi keuangan rupiah yang sakit parah ketika itu.

    Berdasarkan argumen yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini

    akan mengka&i pertanyaan penelitian berikut ini. +ertama, Bagaimana tekanan

    I0F sebagai kekuatan ekonomi internasional terhadap pemerintah Orde Baru

    yang men%iptakan krisis politik Indonesia periode Oktober 199* hingga 0ei

    19983 Kedua, 4pa yang melatarbelakangi I0F melakukan tekanan terhadap

    pemerintah Orde Baru yang beru&ung pada reformasi politik 19983

    Batasan periodisasi penelitian ini dilakukan se&ak diundangnya I0F dalam

    penanganan krisis keuangan rupiah pada Oktober 199* sampai dengan mundurnya

    presiden /oeharto dari kursi kepresidenannya pada 0ei 1998. engan demikian,

    penelitian mengenai tekanan I0F terhadap pemerintah Orde Baru ini men&adi

    semakin terfokus dalam periode yang telah dibatasi seperti yang telah disebutkan.

    +enelitian ini merupakan penelitian kualitatif. ata yang digunakan &uga

    bersifat kualitatif. ata kualitatif yang dikumpulkan merupakan data yang

    berbentuk kata"kata dan teks tertulis (0as5oed, 1996179#. 0enurut euman,

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    3/28

    199*9#, penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut.

    +ertama, ntuk mendapatkan arti atau makna tertentu biasanya peneliti ikut

    membenamkan dirinya ke dalam suatu data kualitatif. Kedua, konsep biasanya

    berbentuk motif"motif dan generalisasi. Ketiga, pengukuran biasanya bersifat ad

    hocdan sangat bergantung pada latar belakang indi-idu atau peneliti. Keempat,

    data biasanya berbentuk dokumen, transkip, dan obser-asi. Kelima, teori biasanya

    bersifat induktif. Keenam, tidak ada prosedur khusus dalam penelitian kualitatif.

    Ketu&uh, analisisnya bersumber pada motif"motif atau generalisasi dari fakta"fakta

    atau data"data yang telah diorganisir agar dapat disa&ikan men&adi sebuah potret

    atau gambaran yang utuh dan konsisten.

    ata"data yang didapat merupakan sumber data primer dan sekunder. ata

    primer didapatkan dari dokumentasi langsung I0F. /edangkan data sekunder

    berasal dari teks"teks yang telah melalui proses interpretasi atau pemaknaan dalam

    konteks tertentu. engan demikian, teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

    menggunakan teknik studi kepustakaan, yang didapat dari dokumen resmi I0F,

    buku, &urnal ilmiah, ma&alah, artikel surat kabar, dan artikel"artikel lain yang

    didapat dari situs"situs internet.

    ata"data yang didapat tersebut digunakan untuk memperoleh generalisasi

    yang bersifat ilmiah atau memperoleh pengetahuan ilmiah yang baru, dan dapat

    pula berguna sebagai pelengkap informasi yang telah dikumpulkan sendiri oleh

    peneliti. an akhirnya data"data tersebut dapat memperkuat penemuan atau

    pengetahuan yang telah ada (asution, ))116:"167#.

    ata yang berhasil di&aring kemudian dikumpulkan dan dianalisis dengan

    menggunakan metode penulisan deskriptif"analitik. 0etode deskriptif analitis

    adalah penggambaran sebuah peristi'a atau keadaan se%ara rin%i yang kemudian

    dikumpulkan dan digabungkan men&adi sebuah fakta"fakta se%ara umum atau

    merupakan generalisasi yaitu pernyataan atau hubungan antara dua konsep atau

    lebih.

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    4/28

    +enelitian akan menggambarkan se%ara rin%i tekanan I0F sebagai

    kekuatan ekonomi internasional terhadap pemerintah Orde Baru dalam krisis

    politik Indonesia 199*"1998. /elain itu, kepentingan I0F dalam melakukan

    tekanan terhadap pemerintah Orde Baru &uga akan digambarkan se%ara rin%i.

    +enggambaran tekanan I0F dan kepentingannya tersebut dikumpulkan dan

    digabungkan men&adi sebuah fakta"fakta se%ara umum atau digeneralisasi.

    $# %andasan Konseptual

    Teori 'konomi Politik

    +enelitian ini akan menggunakan pendekatan ;ekonomi politik< yang akan

    men&elaskan substansi politik dengan menggunakan metodologi ekonomi. al ini

    berbeda dengan pendekatan ;politik ekonomi< yang men&elaskan substansi

    ekonomi dengan menggunakan metodologi politik (eliarno-, ))7 17#.

    +endekatan ;ekonomi politik< &uga se%ara sederhana didefinisikansebagai sebuah

    seni mengelola ekonomi sebuah negara (/taniland, )) 17#.

    (# IMF se)agai Kekuatan 'konomi Internasional

    ntuk men&elaskan tekanan ekonomi internasional yang dilakukan oleh I0F

    kepada pemerintah Orde Baru dalam penanganan krisis keuangan Indonesia 199*"

    1998, penelitian ini akan men&elaskannya dengan teori ekonomi politik

    neoliberalisme, teori /tructural 0dustment Pro!ram (/4+#, dan teori agenda

    =ashington >onsensus.

    +enelitian mengenai peran I0F di Indonesia ini akan di&elaskan dengan

    teori ekonomi politik neoliberalisme. 0enurut =inarno ())9 88"91#, gagasan

    mengenai ekonomi politik neoliberalisme dipelopori oleh 0ilton Friedman.

    0ilton menentang kebi&akan ekonomi yang berkembang sebelumnya, yaitu

    6

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    5/28

    keynesian. +aling tidak ada hal penting yang mendasari gagasan ekonomi

    neoliberalisme ini.

    +ertama, mengenai inter-ensi pasar. Bagi kalangan neoliberalismeinter-ensi negara dalam mekanisme pasar hanya dibutuhkan ketika pasar

    menemui kegagalan. Kedua, eoliberalisme menggugat program"program

    kese&ahteraan dan welfare state yang dita'arkan oleh Keynesianisme. Ketiga,

    pengagungan terhadap pasar. eoliberalisme per%aya bah'a pasar bebas akan

    men%iptakan kese&ahteraan dan perdamaian. i ba'ah mekanisme pasar dan

    dibimbing oleh apa yang disebut sebagai ;tanda"tanda pasar

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    6/28

    alam per&alanannya, conditionalities I0F ini kemudian berkembang

    men&adi ke arah penerapan =ashington >on%esus, terutama dalam upaya

    penanganan krisis di banyak negara. @oseph (/tiglitA, )) :":6# men&elaskan

    bah'a I0F memang menerapkan agenda =ashington >onsensus dalam

    menangani negara"negara yang terkena Krisis keuangan 4sia 199*, termasuk

    Indonesia. 0enurutnya, =ashington >onsensus pada dasarnya terdiri dari tiga

    pilar, yaitu pengetatan fiskal, pri-atisasi, dan liberalisasi pasar.

    *# Teori Kekuatan Modal

    /edangkan untuk men&elaskan pertanyaan penelitian kedua, apa yang

    melatarbelakangi I0F melakukan tekanan terhadap pemerintah Orde Baru

    sehingga men%iptakan krisis politik Indonesia yang beru&ung pada mundurnya

    presiden /oeharto pada 0ei 1998, akan menggunakan teori kekuatan modal yang

    terdiri dari teori kepentingan pemodal internasional dan teori kepentingan pelaku

    finansial global di I0F.

    2eori pertama mengenai kepentingan pemodal internasional di tubuh I0F

    adalah berasal dari teori yang dikembangkan oleh $obison (1987 1*7")#. 2eori

    ini men&elaskan diskursus politik dan bisnis di Indonesia yang men&elaskan

    adanya ri-alitas antara kelompok pro ekonomi kapitalisme Barat (internasional#

    dengan kelompok ekonomi sentralistik. Orde Baru di ba'ah kepemimpinan

    +residen /oeharto dinilai berada di antara kebi&akan ekonomi yang liberal (pro

    kapitalis internasional# dan sentralistik. +ada 197* hingga a'al 19*)"an, Orde

    Baru gen%ar melakukan kebi&akan liberal dalam rangka mengundang in-estasi

    asing untuk memperbaiki struktur ekonomi yang han%ur ditinggalkan Orde ?ama.

    Barulah pada 19*1, kebi&akan sentralistik kemudian diterapkan oleh Orde Baru

    seiring ter&adinya bonanAa minyak dunia. Kebi&akan ini berlangsung hingga a'al

    198)"an dengan berakhirnya bonanAa minyak dunia.

    $obison menekankan bah'a aktor yang bersaing dalam perebutan

    pengaruh kebi&akan ekonomi ini berkumpul pada dua kutub. i kutub pertama

    adalah kelompok pro kapitalisme internasional (termasuk pro I0F dan Bank

    7

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    7/28

    unia# atau biasa disebut sebagai kelompok ;0afia Barkeley< atau kelompok

    Bappenas. /edangkan di kutub lain adalah kelompok Opsus (Operasi Khusus#

    atau >enter for /trategi% and International /tudies (>/I/# di ba'ah 4li 0oertopo.

    Kutub terakhir ini adalah mereka yang pro terhadap nasionalisme ekonomi atau

    pro terhadap kebi&akan ekonomi sentralistik.

    $obison &uga meneliti bah'a Indonesia di ba'ah pemerintah Orde Baru

    adalah sebuah negara komprador. 4rgumen ini didasarkan pada teori

    ketergantungan. 0asuknya kapitalisme Indonesia ke dalam sistem global berarti

    subordinasi struktur ekonomi Indonesia kepada kepentingan pemodal

    internasional dan subordinasi terhadap pemodal domestik Indonesia. Komprador

    yang dimaksudkan oleh $obison adalah kelompok teknokrat yang berada di

    Bappenas atau kelompok 0afia Barkeley yang berperan dalam memberikan

    pengaruh terhadap kebi&akan ekonomi Indonesia berpihak pada kepentingan

    kapitalisme internasional.

    2eori selan&utnya berasal dari =inters (1999 6"7# yang menyoroti

    peran struktur ekonomi internasional mo(ile capitalist (kapitalis internasional#

    termasuk I0F yang bernegosiasi dengan para pengambil kebi&akan ekonomi diIndonesia. =inters menilai bah'a struktur modal di Indonesia pada masa Orde

    Baru bersifat kombinasi antara modal negara dengan non negara. 0odal negara

    yang berupa de-isa berlimpah ruah terutama ketika masa bonanAa minyak se&ak

    a'al 19*)"an hingga pertengahan 198)"an. /etelah boom minyak berakhir pada

    pertengahan 198)"an, negara kemudian membuka akses yang luas terhadap

    berbagai modal di luar pendapatan negara seperti FI, in-estasi portofolio,

    pin&aman antar negara, dan pin&aman s'asta.

    Baik $obison maupun =inters hanya sa&a tidak membahas se%ara khusus

    peran I0F yang langsung berinteraksi dengan pemerintah Indonesia. 4nalisis

    yang serupa dengan $obison dan =inters dalam men&elaskan krisis keuangan

    199* dalam perspektif ekonomi politik dilakukan oleh $osser ())#. ia

    2I(id. hal. 16"1:3I(id. hal. 116"11:

    *

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    8/28

    men&elaskan bah'a kesepakatan I0F dengan pemerintah Orde Baru yang tertuang

    dalam se&umlah conditionalities?oI telah men%iptakan persaingan antara mo(ile

    capitalist(kapitalis internasional# dengan para birokrat"politisi dan konglomerat

    (kapitalis domestik#. alam krisis keuangan 199*, para kapitalis internasional

    memasukan se&umlah agenda ke dalam ?oI untuk melakukan liberalisasi ekonomi

    di Indonesia. al ini kemudian mendapatkan penentangan dari para kapitalis

    domestik yang terutama mun%ul dari kalangan pebisnis kelurga dan kroni presiden

    /oeharto.

    /e&alan dengan $osser, /%h'arA (199619# mendefinisikan kapitalis kroni

    &crony capitalists'atau para pebisnis kroni &crony (usinessmen'dengan meru&uk

    kepada kelompok bisnis yang memiliki kedekatan atau hubungan personal dengan

    /oeharto. 0ereka terdiri dari beberapa pebisnis keturunan >hina (terutama seperti

    ?iem /ioe ?iong, Bob asan, dan +ra&ogo +angestu# dan kerabat keluarga

    /oeharto.

    2eori mengenai kepentingan I0F selan&utnya berasal dari @oseph (/tiglitA

    )) )*#. alam perkembangannya, I0F tidak lagi ber&alan hanya untuk

    men%apai kepentingan mandat utamanya, yaitu mempertahankan stabilitaskeuangan global dan meyakinkan ketersediaan dana bagi negara"negara yang

    teran%am resesi atau krisis. 4kan tetapi, I0F &uga ber&alan untuk men%apai

    kepentingan pelaku finansial internasional. engan demikian ada perubahan

    mendasar dari I0F yaitu dari melayani kepentingan ekonomi global men&adi

    melayani para pelaku finansial global. +eran I0F dalam melindungi kepentingan

    pelaku finansial global terutama pada penanganan berbagai krisis keuangan 199*

    di 4sia 2imur ini di&alankan melalui menerapkan serangkaian kebi&akan (bisaberbentuk conditionalities# dari I0F agar ter%iptanya &aminan pembayaran tang

    ?uar egeri (?# negara"negara * dan kreditur internasional (/tiglitA, )8#.

    +# &nalisis Masalah

    Tekanan IMF Terhadap Pemerintah Orde (aru 1997-1998

    8

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    9/28

    2ekanan I0F terhadap pemerintah Indonesia dalam penanganan krisis moneter

    199*"1998 adalah sebuah upaya agar Indonesia men&alan program"program

    ekonomi neoliberalisme. +rogram"program ekonomi neoliberalisme tersebut

    ter%ermin dari serangkaian )etter of Intent (?oI# maupun $emorandum of

    conomic and %inancial Policy (0CF+# antara I0F dengan pemerintah

    Indonesia. ?oI yang dilakukan antara pemerintah Indonesia dengan I0F pada

    199*"1998 sendiri ter&adi sebanyak tiga kali, yakni ?oI pertama Oktober 199*,

    ?oI kedua @anuari 1998, dan ?oI ketiga 4pril 1998.

    a# %oI Pertama Okto)er 1997

    Ketika ter&adi fluktuasi nilai mata uang rupiah terhadap dollar 4/ se&ak

    bulan 4pril hingga Oktober 199* (lihat ambar 1#, pemerintah kemudian

    meminta bantuan kepada I0F dan Bank unia dalam rangka penyelesaian krisis

    mata uang ini. +ada 8 Oktober 199*, pemerintah se%ara resmi meminta I0F dan

    Bank unia untuk memberikan pin&aman dengan pertimbangan dapat

    memper%epat pemulihan ekonomi dengan adanya tambahan dana untuk %adangan

    de-isa dan modal (0ann, 1998 77"7*#. +ada 1 Oktober 199*, ter&adilah

    kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan I0F yang tertuang dalam ?oIpertama yang berisikan per&an&ian tahun dengan bantuan dana sebesar *, miliar

    /$ (sekitar 6 miliar dollar 4/#.

    ,am)ar 1# Fluktuasi ilai Mata .ang /upiah Terhadap Dolar &0

    Periode &pril 1997-Desem)er 1998

    9

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    10/28

    /umber Bank Indonesia, '''.bi.go.id

    +emerintah di'akili oleh 0enkeu 0ar5ie 0uhammad dan ubernur BI

    /oedra&ad &i'andono dalam penandatanganan ?oI dengan I0F ini. alam

    kesepakatan ?oI pertama ini I0F memberikan persyaratan yang berupa

    rekomendasi atau bantuan teknis (/4+# kepada Indonesia terutama dalam

    beberapa hal penting terkait kebi&akan moneter ketat, disiplin fiskal, pri-atisasi,

    deregulasi perdagangan dan in-estasi, serta kebi&akan restrukturisasi dan

    rekapitulasi perbankan.

    /e%ara garis besar ?oI pertama ini terdiri dari tiga pilar utama yakni

    kerangka kebi&aksanaan makro ekonomi, restrukturisasi sektor keuangan, dan

    reformasi struktural. Kerangka kebi&aksanaan makro ekonomi dalam ?oI tersebut

    di antaranya meliputi kebi&aksanaan fiskal dimana pemerintah menghemat

    anggaran sekitar 1 persen +roduk omestik Bruto (+B# tahun 199*"1998,

    meningkatkan %ukai tembakau dan alkohol, dan meningkatkan penerimaan pa&ak

    pemerintah dari sektor non"migas (@usmaliani, ))1:6#. alam kebi&aksanaan

    fiskal ini pemerintah berkomitmen untuk mengurangi anggaran pengeluaran

    pembangunan dan proyek"proyek infrastruktur perusahaan negara.

    /edangkan mengenai restrukturisasi sektor keuangan, pemerintah dengan

    dibantu I0F, Bank unia dan Bank +embangunan 4sia (4B# merumuskannya

    1)

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    11/28

    dalam empat bagian. +rogram restrukturisasi ini bertu&uan untuk mengembalikan

    keper%ayaan masyarakat pada sistem keuangan Indonesia yang dilanda krisis.

    +rogram restrukturisasi keuangan yang menyita perhatian adalah terkait

    peme%ahan masalah"masalah spesifik bank"bank pemerintah dan bank"bank

    pembangunan daerah.

    2erkait dengan upaya pemulihan kondisi nilai mata uang rupiah dan

    peme%ahan masalah"masalah spesifik yang dialami bank"bank tersebut, I0F

    merekomendasikan dalam ?oI pertama untuk melikuidasi 17 Bank. $en%ana

    kebi&akan penutupan 17 bank ini memberikan implikasi yang sangat negatif

    kepada Indonesia. +ada saat itu beredar selebaran gelap tentang bank"bank yang

    akan ditutup, sehingga ter&adi penarikan dana besar"besaran &rush' dari

    masyarakat (Batubara, ))81*#.

    4tas rekomendasi I0F, pada tanggal 1 o-ember 199* pemerintah

    melikuidasi 17 bank berdasarkan /K 0enteri Keuangan o. 87D199*. al ini

    kontan membuat keper%ayaan terhadap perbankan semakin merosot. Kembali

    ter&adi rush se%ara besar"besaran. alam kondisi seperti itu, beredar pula rumor

    tentang bank"bank yang akan dilikuidasi tahap kedua. Bank"bank akhirnyameminta bantuan fasilitas BI sebagai the lender of the last resort. /elain itu,

    kebi&akan likuidasi 17 bank bermasalah ini &uga telah menyebabkan capital fli!ht

    (pelarian modal# dan spekulasi -aluta asing yang sangat intens. i mana"mana

    barisan antrian orang untuk mengambil uang dari bank.

    2erkait dengan pelarian modal, diperkirakan sepan&ang tahun 1998

    eksodus modal s'asta men%apai /E 16, miliar. al itu ter&adi menyusul

    kerusuhan sosial dan ketidakpastian politik, serta tidak adanya &aminan berbisnis

    di Indonesia, yang sekaligus men%erminkan bah'a tingkat suku bunga yang tinggi

    di dalam negeri ternyata tidak mampu menahan modal tetap di dalam negeri.

    ibandingkan tahun 1997 dan hingga kuartal pertama tahun 199*, selama kuartal

    keempat tahun 199* dan kuartal pertama tahun 1998 arus modal keluar lebih besar

    daripada arus modal masuk. iperkiran defisit modal untuk kuartal I tahun 199*

    11

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    12/28

    men%apai sekitar /E 8 miliar, sedangkan kuartal I tahun 1998 sekitar /E 7

    miliar (2ambunan, 1998#.

    Kebi&akan penutupan 17 bank yang direkomendasikan I0F ini dinilaitanpa persiapan matang. 2idak tersedianya bank alternatif membuat krisis

    bertambah parah di mata masyarakat. engan tidak adanya keper%ayaan dari

    publik, ter&adi penarikan simpanan se%ara besar"besaran dari perbankan nasional

    oleh masyarakat. 0elemahnya kiner&a perbankan ini semakin memperlemah nilai

    rupiah. al ini berdampak pada naiknya tingkat inflasi dan berkurangnya daya

    beli masyarakat. /ebagai akibat dari itu semua, maka krisis keuangan semakin

    membesar (adi, ))66:#.

    +ilar terakhir dari ?oI pertama ini menyangkut reformasi struktural.

    $eformasi struktural ini diren%anakan untuk di%apai melalui perdagangan luar

    negeri dan in-estasi, deregulasi dan pri-atisasi, lingkungan dan &aring pengaman

    sosial (@usmaliani, ))171#. 2ekanan I0F melalui ?oI pertama yang

    mendasarkan pada agenda Konsesus =ashington diantaranya adalah terkait

    komitmen pemerintah dengan organisasi perdagangan dunia (=2O#. al ini

    terkait dengan adanya upaya penghapusan peraturan mengenai keharusankandungan lokal untuk kendaraan bermotor sesuai komitmen dengan =2O pada

    tahun ))) ('''.imf.org#.

    /elain itu, pemerintah &uga harus semakin memperluas dan

    menyederhanakan hal"hal terkait in-estor asing. +emerintah diminta untuk

    mempela&ari sektor ritel untuk membuka kemungkinan modal asing di sektor

    tersebut. 4genda lain yang tak kalah pentingnya terkait Konsensus =ashington

    dalam ?oI pertama itu adalah mengenai pri-atisasi B0. alam rangka

    meningkatkan persaingan domestik dengan maksud mendongkrak efisiensi, maka

    pemerintah harus melakukan pri-atisasi B0.

    )# %oI Kedua anuari 1997

    alam 0CF+ maupun ?oI Kedua @anuari 199* ini digarisba'ahi bah'a

    pemerintah harus lebih komitmen dengan apa yang telah disepakati dengan I0F

    1

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    13/28

    pada ?oI pertama Oktober 199*. Butir"butir dalam kebi&aksanaan fiskal dalam ?oI

    kedua men%akup, penegasan tetap menggunakan prinsip anggaran berimbang

    (pengeluaran pemerintah sama dengan pendapatannya#, &uga meliputi usaha"usaha

    pengurangan pemerintah seperti menghilangkan subsidi bahan bakar minyak

    (BB0# dan listrik, membatalkan se&umlah proyek infrastruktur besar, dan

    peningkatan pendapatan pemerintah (2ambunan, 19981)#.

    alam usaha meningkatkan pendapatan pemerintah, I0F &uga

    menekankan komitmen pemerintah terhadap beberapa hal, termasuk menaikan

    %ukai terhadap se&umlah barang tertentu, men%abut semua fasilitas pa&ak,

    diantaranya penangguhan pa&ak pertambahan nilai (++#, dan fasilitas pa&ak dan

    tarif bea masuk, termasuk dalam hal ini I0F &uga meminta penghapusan hak

    istime'a pa&ak untuk mobil nasional, dan menin&au kembali bantuan pemerintah

    kepada I+2 (Industri +esa'at 2erbang usantara# (2oha,

    '''.ekonomi.lipi.go.id#. /elain itu pemerintah diminta mengenakan pa&ak

    tambahan terhadap bensin, memperbaiki audit ++, dan memperbanyak ob&ek

    pa&ak.

    /elain mengenai fiskal, ?oI kedua ini &uga menekankan penghapusanbeberapa hal menyangkut praktik monopoli %engkeh B++> dan monopoli

    B?O atas bahan"bahan pokok seperti gula, &agung, kedelai, minyak goreng,

    terigu, ke%uali beras. @ika semua hal itu dipenuhi, I0F men&an&ikan akan segera

    men%airkan utang luar negerinya untuk membantu memperbaiki kondisi

    perekonomian Indonesia.

    2erkait dengan adanya tekanan dari I0F untuk melakukan penghematan

    pengeluaran anggaran pemerintah, pemerintah Indonesia menangguhkan se&umlah

    proyek besar terkait pembangunan 1: pembangkit listrik di Indonesia. 2ekanan

    terhadap penangguhan pembangunan 1: pembangkit listrik ini sesungguhnya

    merupakan bentuk tekanan lan&utan dari I0F yang menganggap pemerintah

    Indonesia tidak konsisten terhadap penghematan pengeluaran anggarannya dengan

    dikeluarkannya iAin melan&utkan proyek"proyek besar tersebut pada 1 o-ember

    1

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    14/28

    199* melalui Keppres o 6*D199*. engan adanya tekanan I0F melalui ?oI

    Kedua pada @anuari 1998, pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan Keppres

    o :D1998 untuk menangguhkan kembali proyek"proyek besar tersebut (2isnis

    Indonesia* dan 8 @uli ))6#.

    2erkait dengan tekanan I0F terhadap penghapusan hak istime'a pa&ak

    bagi mobil nasional, pemerintah Indonesia &ustru se%ara resmi memberikan

    dispensasi bagi 1: ribu unit mobil 2imor yang tidak laku ter&ual di pasaran pada

    Februari 1998 &2isnis Indonesia 6 4pril 1997#. $espons ini termasuk

    menge&utkan, karena berarti pemerintah Indonesia tidak mengikuti tekanan I0F

    terkait pendapatan pemerintah melalui reformasi sektor pa&ak.

    /elain mengenai proyek"proyek besar dan hak istime'a pa&ak mobil

    nasional, pemerintah Indonesia &uga merespons tekanan I0F lainnya terkait

    monopoli %engkeh B++>. +emerintah membubarkan B++>, dan kemudian

    mendirikan perusahaan koperasi baru terkait &ual beli %engkeh tersebut pada

    Februari 1998 ($osser, ))1*#. /ayangnya, ternyata praktik monopoli %engkeh

    ini tidak berhenti dengan adanya koperasi baru tersebut. +raktik monopoli ini

    terus berlan&ut hingga kesepakatan antara pemerintah Indonesia dengan I0Fselan&utnya pada 4pril 1998.

    2# %oI Ketiga &pril 1998

    0emorandum tambahan dalam ?oI ketiga sekaligus &uga merupakan kelan&utan,

    pelengkap, dan modifikasi dari :) butir ?oI @anuari 1998 yang tetap men%akup

    kebi&akan"kebi&akan fiskal dan moneter serta reformasi perbankan (sektor

    keuangan# dan struktural.

    4genda Konsensus =ashington masih tetap ditekankan agar pemerintah

    berkomitmen melaksanakannya. 2erkiat dengan pri-atisasi, ?oI ketiga ini

    menekankan kembali niat pemerintah untuk melakukan di-estasi dan reformasi

    perusahaan negara (B0#. I0F terus menekankan pemerintah untuk

    mengembangkan mekanisme peningkatan efisiensi B0 serta memperkuat

    keuangan publik.

    16

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    15/28

    alam ?oI ketiga ini, pemerintah terus ditekan untuk berkomitmen

    terhadap pembatasan subsidi bagi bahan bakar minyak (BB0# dan listrik. al ini

    sesuai dengan kebi&aksanaan ?oI terkait dengan program anggaran pemerintah.

    +rogram ini tentu sa&a semakin memantapkan agenda Konsensus =ashington di

    Indonesia melalui ?oI ketiga ini. paya pembatasan subsidi BB0 dan listrik ini

    terkait dengan pengetatan fiskal yang men&adi program dalam setiap penanganan

    krisis ekonomi atau moneter oleh I0F di seluruh negara yang terkena krisis.

    alam upaya menekan pemerintah untuk berkomitmen dalam pengetatan fiskal

    melalui pembatasan subsidi.

    engan adanya komitmen kepada I0F, pemerintah kemudian

    mengumumkan kenaikan harga BB0 pada 6 0ei 1998. 2ernyata kenaikan

    harga BB0 ini disambut gegap gempita oleh masyarakat dengan melakukan

    se&umlah demonstrasi untuk menentang kenaikan harga BB0 tersebut. 4ksi

    un&uk rasa kemudian terus bergelora hingga bermotif /4$4 dan kerusuhan

    anarkis di berbagai tempat. al inilah yang men&adi a'al tuntutan masyarakat

    untuk menurunkan /uharto dari kursi kepresidenannya pada 0ei 1998

    (3acana disi +husus 1997-1998 '''.elsppat.or.id'.

    Ta)el 1# Matriks Tekanan IMF3 /espons Pemerintah Orde (aru3 dan

    Dampak %angsung Tekanan IMF terhadap Penanganan Krisis Moneter

    Tekanan IMF /espons

    Pemerintah

    Dampak %angsung

    terhadap

    Penanganan Krisis

    Moneter

    %oI

    Pertama

    $estrukturisasi

    Keuangan terkait

    masalah bank"bank

    pemerintah dan bank

    pembangunan daerah.

    /K. 0enkeu o

    87D199* (likuidasi

    terhadap 17 bank

    bermasalah#

    2idak ada. @ustru

    kebi&akan ini telah

    menimbulkan

    kepanikan pasar dan

    capital fli!ht

    sehingga

    memperparah krisis

    moneter.

    %oI " +enangguhan proyek" Keppres o :D1998 2idak ada.

    1:

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    16/28

    Kedua proyek besar

    " +enghapusan hak

    istime'a pa&ak mobil

    nasional

    " +enghapusan hak

    monopoli B++>

    tentang

    penangguhan

    proyek"proyek

    besar pembangunanpembangkit listrik.

    0enolak.

    +emerintah

    mendirikan

    koperasi baru

    menggantikan

    B++> pada

    Februari 1998.

    2idak ada.

    2idak ada.

    %oI

    Ketiga

    +en%abutan /ubsidi

    listrik dan BB0

    +emerintah

    menaikan harga

    BB0 pada 6 0ei

    1998.

    2idak ada. $espons

    ini memi%u chaosdi

    berbagai tempat di

    Indonesia.

    (# IMF (erkepentingan Melindungi Pemodal Internasional dan Pelaku

    Finansial ,lo)al#

    2ekanan I0F terkait pengetatan pengeluran pemerintah ini tentu sa&a sangat

    merugikan bagi bisnis keluarga /oeharto yang sedang ber&alan kala itu. @ika

    tekanan I0F itu dipatuhi pemerintah Orde Baru, 2utut dan 2itik berpotensi

    kehilangan mega proyek pembangkit listrik barunya. 60eskipun ada tekanan dari

    I0F, pemerintah nyatanya menyetu&ui dilan&utkannya mega proyek pembangkit

    listrik yang tidak terlalu dibutuhkan masyarakat ini. 4tas ke&adian ini, I0F

    menilai bah'a pemerintah tidak berkomitmen terhadap pengetatan

    pengeluarannya ("ewswee4 7 @anuari 1998#.

    +royek pembangkit listrik ini bermula se&ak diberlakukannya ++ o.

    1)D1989 tentang iAin usaha kelistrikan (IK#. /e&ak itu antara tahun 199) hingga

    199*, perusahaan listrik negara (+?# menandatangani 7 kesepakatan dengan

    in-estor s'asta untuk membangun pembangkit listrik. anya sa&a ketika

    Indonesia terkena efek conta!ion krisis moneter di 2hailand 199*, semua proyek

    4;/uharto Family alues

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    17/28

    tersebut ditangguhkan melalui keppres 9D199* pada /eptember 199* (2isnis

    Indonesia * dan 8 @uli ))6#.

    Berselang satu hari setelah paket I0F disepakati pada 1 Oktober 199*,sebanyak 1: proyek pembangkit listrik diiAinkan untuk dilan&utkan oleh presiden

    /oeharto melalui Keppres o 6*D199* pada 1 o-ember 199*. 0eskipun tidak

    &elas apakah proyek"proyek ini memang dilarang dilan&utkan oleh I0F (karena

    detail kesepakatan paket I0F tidak diketahui publik#, faktanya iAin proyek"proyek

    itu untuk dilan&utkan men&adi indikasi bah'a pemerintah Orde Baru tidak

    berkomitmen dengan paket I0F yang sudah disepakati terkait pengetatan

    pengeluran pemerintah. Beberapa kebi&akan I0F yang ditolak untuk dilaksanakan

    diantaranya adalah beberapa proyek yang dilakukan oleh roup >itra

    ?amtorogung (yang dimiliki oleh 2utut#, roup usamba (dimiliki oleh

    yayasan yang dikontrol oleh presiden /oeharto#, dan group atam (yang dimiliki

    oleh /iti adiati ari&adiD2itik#. 0eskipun akhirnya, atas tekanan I0F pemerintah

    mengeluarkan Keppres o :D1998 untuk menangguhkan kembali proyek"proyek

    tersebut.

    +royek pembangkit listrik adalah salah satu %ontoh betapa proyek"proyekbesar seperti ini &ustru dikuasai oleh bisnis keluarga /oeharto beserta kroninya.

    +royek pembangkit listrik ini memang sangat menggiurkan bagi kalangan

    pengusaha. Berdasarkan keppres o *D199, s'asta diberikan keleluasaan untuk

    membangun proyek kelistrikan nasional. 0elalui ker&asama dengan +? dengan

    s'asta melaluipower purchase a!reement (++4#, listrik yang di&ual s'asta harus

    dibeli sampai 1)) persen oleh +?. meskipun harga &ual s'asta lebih mahal

    dibandingkan harga &ual +?, perusahaan listrik negara ini tetap harusmembelinya (2empo, 1) 0aret G 9 0ei 1998#.

    Beberapa konglomerat keluarga /oeharto ikut bergabung dalam bisnis

    listrik s'asta ini. /ud'ikatmono, adik tiri presiden /oeharto, melalui +2

    >ikarang ?istrindo memperoleh hak monopoli menyuplai listrik untuk ka'asan

    industri @ababeka, Kara'ang, @a'a Barat. Bisnis ini &uga diikuti oleh ?im /ioe

    1*

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    18/28

    ?iong melalui rup /alim dengan membangun pembangkit listrik bertenaga

    gas (+?2# yang dipasarkan industri Bukit Indah >ity, >ikampek, @a'a Barat.

    +engusaha ashim &o&ohadikusumo, anak dari ekonom +rof /oemitro

    &o&ohadikusumo, dan anak /oeharto Bambang masing"masing menggarap

    proyek +aiton I dan +aiton II. /elain itu, Bob asan (rup usamba# bersama

    anak"anak /oeharto semuanya terlibat menggarap proyek"proyek pembangkit

    listrik di Indonesia.

    /elain terkait pengetatan pengeluaran pemerintah, bisnis 2ommy &uga

    berpotensi akan mengalami kebangkrutan &ika paket reformasi usulan I0F

    di&alankan pemerintah. /ebab, kesepakatan lain yang dibuat I0F itu &uga

    terkait dengan mobil nasional, 2imor, yang dimiliki oleh 2ommy. 2ommy

    dikenal masyarakat luas terutama ketika dia memenangkan tender mobil

    nasional ini melalui perusahaannya +2 2+ (2imor +utra asional# pada 1997.

    0obil ini sebenarnya se%ara penuh dibuat di Korea /elatan dan kemudian

    diimpor ke Indonesia. anya sa&a mobil nasional yang diimpor ini dibebaskan

    dari segala bentuk pa&ak dan bea masuk, dimana pebisnis otomotif lainnya

    diharuskan membayar. engan adanya fasilitas kebi&akan seperti itu, 2ommy

    meraup keuntungan besar karena men&ual mobil nasional itu dengan harga

    yang setengah lebih murah dari harga normal mobil"mobil yang dibuat di

    Indonesia seperti 2oyota, Ford, dan eneral 0otors.

    Kebi&akan mobil nasional ini memang men&adi kontro-ersi terutama bagi

    negara"negara produsen otomotif. @epang yang melindungi produsen mobilnya

    seperti 2oyota pernah mempersoalkan kebi&akan pemerintah terkait mobil nasional

    ini se%ara resmi ke panel =2O (=orld 2rade OrganiAation#. @epang memangketika itu tidak membidik substansi Inpres o. D1997 mengenai program mobil

    nasional atau pemberian proteksi tiga tahun kepada +2 2+ selaku penyelenggara

    tunggal program mobil nasional. @epang mempersoalkan Keppres o 6D1997

    yang melegalakn +2 2+ memasukan sedan 2imor dari perusahaan induknya,

    KI4 0otor >orp. Korea /elatan, dalam bentuk >B &completely (uilt up'. @epang

    18

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    19/28

    ketika itu belum bersedia menganggap 2imor adalah produk Indonesia, karena

    seluaruh komponennya diproduksi di Korsel (+ompas #nline ) 4pril 199*#.

    Berbeda dengan @epang, ni Cropa se%ara langsung pernah memintapemerintah Indonesia untuk menin&au ulang kebi&akan mobil nasional terutama

    terkait dengan Inpres o. D1997. =akil presiden C ?eon Brittan

    mengemukakan kalangan industri otomotif Cropa tidak puas dengan adanya

    Inpres mengenai mobil nasional tersebut. +ada Bulan 4pril 1997, menteri

    perdagangan Cropa, 4/, @epang, dan Kanada menggelar pertemuan di Kobe

    @epang untuk membahas kebi&akan proteksi tersebut. 0ereka mengkritik

    kebi&akan proteksi khusus di bidang otomotif oleh pemerintah Indonesia terkait

    pembebasan bea masuk (B0# dan pa&ak barang me'ah (++n"B0# terhadap mobil

    nasional 2imor (2isnis Indonesia 6 4pril 1997#.

    2erkait dengan ?oI pertama Oktober 199* dan ?oI kedua @anuari 1998,

    ir&en +a&ak se%ara resmi mengumumkan dispensasi bagi 1: ribu unit mobil

    2imor yang tidak laku ter&ual di pasaran Februari 1998. al ini &elas kontra

    dengan tekanan I0F yang menginginkan adanya penghapusan hak istime'a

    pa&ak bagi mobil nasional ini. ispensasi pen%abutan fasilitas bebas pa&ak bagi2imor memang amat sulit dipahami. ak istime'a pa&ak bagi 2imor memang

    tidak terkait dengan kepentingan nasional, ke%uali semata"mata merupakan

    kebanggaan nasional &national pride' (Isma'an, ))111"11#.

    Ketika I0F mulai meragukan komitmen pemerintah Orde Baru dalam

    menerapkan butir"butir yang tertuang dalam ?oI pertama Oktober 199*, I0F

    kemudian melan&utkannya pada ?oI kedua @anuari 1998. ?oI ini merupakan

    lan&utan dari ?oI pertama dan penegasan I0F terhadap komitmen pemerintah

    untuk melaksanakan semua saran"sarannya. /alah satu saran I0F yang membatasi

    akti-itas bisnis keluarga /oeharto dalam ?oI kedua ini adalah desakan untuk

    segera menghentikan praktik monopoli %engkeh.

    alam rangka mengikuti saran I0F, pada Februari 1998 pemerintah

    melalui menteri koperasi /ubiakto >akra'erdaya akan membentuk sebuah

    19

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    20/28

    perusahaan koperasi baru yang akan didirikan untuk menggantikan monopoli &ual

    beli %engkeh yang selama ini dilakukan oleh Badan +enyangga +erdagangan

    >engkeh (B++>#. engan ini, dia mengklaim bah'a dengan adanya perusahaan

    koperasi baru tersebut maka &ual beli %engkeh akan terbebas dari berbagai bentuk

    peraturan dan monopoli ($osser, ))1*7#. +emerintah kemudian membubarkan

    B++>.

    Kenyataannya ternyata berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh

    menteri koperasi di atas. ingga ?oI ketiga antara I0F dengan pemerintah Orde

    Baru pada pertengahan 4pril 1998, monopoli %engkeh ternyata tetap ter&adi

    meskipun B++> sudah dibubarkan. +ara pengusaha rokok yang dulu dipaksa

    untuk membeli %engkehnya ke B++> sekarang diharuskan membeli ke +2

    Kembang >engkeh asional (+2 K>#. +2 K> sendiri sendiri rupanya

    perusahaan milik 2ommy /oeharto, yang dulu merupakan pemegang saham

    terbesar di B++> (6poso 1*, Cdisi : 4pril G 1 0ei 1998#.

    engan demikian bah'a praktik monopoli yang dilakukan K> ini

    berkolusi dengan irektorat @enderal Bea >ukai. >aranya, setiap perusahaan

    rokok yang ingin mendapatkan pita %ukai, harus terbukti membeli %engkeh dariK>. engan adanya fakta seperti itu, menurut Isma'an, pemerintah hanya

    melakukan ;demonopoli artifisal< terhadap B++>, karena ternyata tidak pernah

    serius untuk menghilangkan praktik monopoli %engkeh ini.

    4#$# Melindungi Kepentingan Pelaku Finansial ,lo)al dengan Menerapkan

    (er)agai Ke)i5akan Terkait aminan Pem)ayaran .% egara-negara ,7

    dan Kreditur &sing di Indonesia

    Ketika ?oI kedua @anuari 1998 tidak ditanggapi positif oleh pasar, rupiah terus

    menurun hingga beberapa minggu. Indonesia kemudian disarankan untuk

    menggunakan >B/ (>urren%y Board /ystem# untuk menanggulangi krisis mata

    uang rupiah. Ide penggunakan >B/ ini se&alan dengan /te-e anke, guru besar

    dari @ohn opkins ni-ersity =ashington >, yang diangkat presiden /oeharto

    sebagai penasihat presiden se&ak akhir @anuari 1998. anke kala itu menyarankan

    )

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    21/28

    presiden untuk menggunakan >B/ di Indonesia untuk mengatasi krisis mata uang

    rupiah.

    I0F benar"benar menolak ren%ana penerapan >B/ di Indonesia ini.0elalui &uru bi%aranya, Kathleen =hite, I0F mengatakan bah'a usulan anke

    menimbulkan keka%auan pada upaya I0F menerapkan berbagai syarat pada

    Indonesia seperti yang ditetapkan 1: @anuari lalu. 0enurutnya, I0F menghendaki

    supaya Indonesia menerapkan sistem ekonomi pasar yang tidak lagi dikendalikan

    seperti >B/ yang diusulkan oleh anke ('''.tempo.%o.id#. engan demikian

    &elas bah'a upaya menolak penerapan >B/ di Indonesia merupakan usaha I0F

    agar agenda =ashington >onsesnsus ber&alan di Indonesia sesuai dengan apa yang

    tertuang dalam ?oI maupun 0CF+.

    irektur I0F, 0i%hael >amdessus, &uga mengirim surat terkait penolakan

    I0F terhadap >B/ ini langsung kepada presiden /oeharto pada 11 Februari 1998.

    ia memperingatkan presiden untuk tidak melan&utkan ren%ana penerapan >B/,

    dan sebagai konsekuensinya &ika Indonesia tetap menerapkannya I0F tidak dapat

    melan&utkan bantuannya untuk Indonesia. alam rangka menekan pemerintah

    untuk tidak menerapkan >B/, presiden 4/ Bill >linton bahkan harus meneleponlangsung kepada /oeharto. +ada intinya >linton menekankan kepada /oeharto

    agar Indonesia bisa mentaati dan men&alani se&umlah persyaratan yang sudah

    disepakati dengan I0F untuk menyelesaikan persoalan moneter yang men&erat

    Indonesia.

    +ada Februari 1998, pemerintah melalui menteri keuangan beren%ana

    akan menunda penerapan >B/ ini. Ide penundaan penerapan >B/ ini dinilai

    terlalu dini karena se&atinya I0F dan negara"negara ma&u * akan mengadakan

    pertemuan di ?ondon untuk membahas hal ini ('''.sumitomo%orp.%o.&p#. anya

    sa&a ide penundaan >B/ ini kemudian berubah pada / 0+$ $I 0aret 1998.

    alam pidato pertanggung&a'abannya bulan 0aret 1998 di / 0+$ $I,

    +residen /oeharto menyatakan bah'a rekomendasi yang diberikan oleh I0F tidak

    ampuh menyelesaikan krisis moneter di Indonesia. +residen /oeharto &uga

    1

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    22/28

    menyatakan bah'a rekomendasi I0F itu akan ;disesuaikan< dengan kondisi"

    kondisi di dalam negeri Indonesia. /oeharto menyebut rekomendasi I0F yang

    akan disesuaikannya itu dengan istilah ;I0F +lusB/ dengan mematok kurs tetap di Indonesia.

    +residen &uga menyatakan perlunya membentuk e'an ilai 2ukar.

    al ini kemudian ditanggapi langsung oleh I0F. 0antan 'akil presiden

    4/, =alter 0ondale, tiba di @akarta. 4/ mendesak pemerintah Indonesia untuk

    se%ara serius melaksanakan program reformasi dari I0F. Karena merasa kha'atir

    dengan beralihnya perhatian pemerintah dari programnya kepada e'an ilai

    2ukar (>B/#, I0F mengumumkan tidak ada pembi%araan tentang program

    reformasi perekonomian Indonesia sebelum bulan 4pril 1998 dan memutuskan

    untuk menunda pemberian miliar dollar 4/ yang semula akan di%airkan pada 1:

    0aret 1998.

    +ada 11 0aret 1998, / 0+$ ini memilih /oeharto se%ara aklamasi

    men&adi presiden untuk ketu&uh kalinya dan B@ abibie sebagai 'akil presiden.

    +ada 16 0aret 1998, presiden /oeharto mengumumkan Kabinet +embangunan

    II di >redential $oom Istana 0erdeka, dimana memasukan beberapa nama yangdianggap kontro-ersial yaitu 2utut (anak sulung presiden /oeharto pertama# dan

    Bob asan (pengusaha kroni /oeharto#.

    +ada ) 0aret 1998, +emerintah melalui menteri keuangan baru Fuad

    Ba'aAir mengumumkan akan menunda kembali penerapan >B/. +emerintah

    menilai bah'a penerapan >B/ sudah tidak layak lagi di Indonesia. engan tidak

    mengambil opsi penerapan >B/ ini, pemerintah akan mempela&ari alternatif lain

    untuk menangani berbagai persoalan ekonomi saat itu ($osser, ))181#.

    +enolakan I0F atas usulan penerapan >B/ di Indonesia sebenarnya lebih

    kepada upaya I0F melindungi negara"negara *. * adalah importer dan

    eksportir terbesar bagi Indonesia, sekaligus &uga kreditur terbesar baik di sektor

    s'asta maupun pemerintah. Implementasi >B/ dan kurs tetap merupakan

    disinsentif bagi *. engan >B/, peluang mengambil alih (ta4e over'

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    23/28

    perusahaan"perusahaan Indonesia le'at bursa saham di pasar modal men&adi lebih

    ke%il. Ke%uali itu, keuntungan di bidang perdagangan internasional dan FI &uga

    menyempit. Ini terkait dengan lon&akan daya beli dalam dollar 4/ " karena potensi

    kurs rupiah dipatok pada titik yang overvaluedG yang mengalami pemangkasan

    akibat implementasi >B/ dan kurs tetap. Karena lon&akan daya beli yang

    terkoreksi, in-estor asing di sektor riil harus menyediakan dollar 4/ lebih banyak

    andaikata akan menga'ali realisasi proyeknya di Indonesia (Isma'an, Op.>it.,

    1))"1)1#.

    2erkait dengan penolakan I0F terhadap >B/ ini didukung langsung

    pemimpin negara"negara *. /eusai sidang * di ?ondon, negara"negara industri

    ma&u * se%ara resmi menolak ide penerapan >B/ di Indonesia. +enolakan *

    terhadap >B/ ini disampaikan langsung kepada presiden /oeharto oleh utusan

    khusus +0 Inggris 2ony Blair, =akil 0enlu erek fat%hett, yang &uga me'akili

    ni Cropa, mantan 'apres 4/ =alter F 0ondale yang dikirim presiden Bill

    >linton ($edia Indonesia 9 0aret 1998#.

    /elain terkait penolakan >B/ di Indonesia, kepentingan I0F dalam

    melindungi pelaku finansial global &uga terbukti dalam ?oI ketiga 4pril 1998ketika I0F dengan tegas meminta pemerintah Indonesia untuk membuat

    peraturan mengenai kepailitan yang baru. /emua langkah itu tepat dengan asumsi

    /ri Cdi /'asono dan /tiglitA bah'a resep penanganan krisis moneter I0F lebih

    didasarkan pada agenda kepentingan pelaku finansial global yang menginginkan

    adanya &aminan dan pengamanan pembayaran ? dan kredit asing lainnya.

    /emua resep I0F itu tidak fokus dengan kaitan penanganan krisis moneter di

    Indonesia ketika itu.

    Berkaitan dengan peraturan kepailitan ini, menurut ikmahanto, peraturan

    ini penting karena dianggap sebagai pintu agar kreditur asing bisa keluar dari

    Indonesia. al ini mengingat krisis tidak dapat diprediksi kapan akan berakhir.

    +roses memailitkan yang sangat mudah men&adi sarana untuk mengalihkan aset

    debitur Indonesia kepada kreditur asing ('''.seputar"indonesia.%om#.

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    24/28

    /elan&utnya terkait dengan pengurangan subsidi yang ditekankan I0F

    kepada pemerintah, hal ini &elas sangat merugikan masyarakat luas. 4lasan I0F

    untuk mengurangi subsidi &elas tidak ada hubungannya dengan upaya penanganan

    krisis moneter. ?ebih &auh dari itu, pengetatan subsidi pemerintah adalah sebuah

    upaya agar nera%a pembayaran pemerintah men&adi lebih baik dan itu berimplikasi

    pada &aminan dan pengamanan pembayaran ? negara"negara * dan kreditur

    asing.

    Kebi&akan pemotongan subsidi ini &elas merugikan bagi pemerintah dan

    negara se%ara luas yang sebelumnya masyarakat memang merasa nyaman dengan

    pemerintah diantaranya karena adanya berbagai subsidi tersebut. ampir di semua

    negara berkembang, termasuk Indonesia, subsidi bahan kebutuhan pokok seperti

    pangan dan BB0 memang men&adi isu penting dan memiliki implikasi politis

    yang sangat besar. engan adanya kebi&akan pemotongan subsidi ini tampaknya

    pemerintah Orde Baru benar"benar mempertaruhkan legitimasi politik yang

    selama ini dimilikinya. Kebi&akan pemotongan subsidi BB0, listrik dan bahan

    makanan pokok pada 6 0ei 1998 &ustru men&adi pemi%u kerusuhan sosial karena

    semakin menekan masyarakat yang sedang dalam keadaan kesulitan akibat

    kenaikan harga"harga bahan dasar pokok ($amli, ))811#.

    4# Kesimpulan

    /e&ak adanya ?oI pertama Oktober 199* ini pemerintah Indonesia berada dalam

    tekanan ekonomi internasional neoliberalisme I0F. 2ekanan eoliberalisme I0F

    yang berbentuk /tru%tural 4d&ustment +rogram (/4+# ini pada intinya berisikan

    agenda Konsensus =ashington yang terdiri dari tiga pilar, yakni pengetatan fiskal,

    pri-atisasi perusahaan negara (B0#, dan liberalisasi perekonomian. 4genda

    Konsensus =ashington yang didasari oleh pemikiran neoliberalisme ini pada

    intinya menginginkan peran negara yang minimal dalam akti-itas ekonomi.

    alam pemikiran neoliberalisme, peran negara dalam akti-itas ekonomi yang

    digantikan oleh peran pasar bebas adalah sebuah kenis%ayaan. 4dapun peran

    6

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    25/28

    negara akan diperlukan, &ika suatu saat mekanisme pasar itu mengalami

    kegagalan. /elabihnya, peran negara tidak diperlukan sama sekali.

    /e&ak a'al keberadaannya di Indonesia, I0F dengan utang luar negerinyatidak sa&a digunakan oleh 4/ untuk kepentingan politik hegemoninya terkait

    +erang ingin, tetapi &uga digunakan para pemodal internasional untuk bisa

    membuka akses penanaman modal asing di Indonesia dalam berbagai terkait

    +04 dan liberalisasi ekonomi. engan demikian bisa dipahami bah'a tekanan

    I0F kepada pemerintah Orde Baru melalui ?oI atau 0CF+ merupakan

    representasi kepentingan pemodal internasional.

    +enelitian ini membuktikan bah'a Indonesia merupakan lapangan

    persaingan pengaruh antara dua kelompok yakni pemodal internasional dan

    pemodal domestik. +emodal internasional selalu menginginkan kompetisi terbuka

    (liberalisasi# dalam berbagai sektor ekonomi agar bisa menanamkan in-estasinya

    di Indonesia.

    /elan&utnya berkaitan dengan perkembangannya terutama dalam berbagai

    penanganan krisis ekonomi di beberapa negara, ternyata saran"saran I0F kepada

    negara yang terkena krisis sarat akan kepentingan pelaku finansial global. alam

    konteks men&aga kepentingan pemodal internasional dan pelaku finansial global

    inilah, I0F menekan pemerintah"pemerintah yang terkena krisis untuk

    men&alankan se&umlah conditionalities yang sesuai dengan =ashington

    >onsensus, yaitu pengetatan fiskal, pri-atisasi, dan liberalisasi pasar melalui

    structural adustment pro!ramdalam bentuk ?oI dan 0CF+.

    alam rangka melindungi kepentingan pemodal internasional dan pelaku

    finansial global, I0F menekan pemerintah Orde Baru melalui ?oI untuk

    menerima paket reformasi ekonomi yang isinya &ustru dinilai telah menyebabkan

    kerapuhan ekonomi dan ini berarti telah memperlemah legitimasi politik

    pemerintah Orde Baru. ilangnya klaim kekuatan ekonomi berarti memperlemah

    legitimasi pemerintah Orde Baru itu sendiri.

    :

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    26/28

    engan demikian, dalam rangka melindungi kepentingan pemodal

    internasional dan pelaku finansial global, I0F melakukan tekanan untuk

    memperlemah legitimasi politik pemerintah Orde Baru. alam rangka melindungi

    pemodal internasional di Indonesia, I0F melakukan semakin gen%ar liberalisasi

    terhadap berbagai peraturan di Indonesia dengan %ara membatasi akses bisnis

    keluarga /oeharto dan kroninya. /elan&utnya dalam rangka melindungi

    kepentingan pelaku finansial global, I0F menekan pemerintah Orde Baru dengan

    menerapkan beberapa kebi&akan yang bisa men&amin pembayaran ? negara"

    negara * dan Kreditur Internasional di Indonesia.

    Keberhasilan I0F menekan bisnis keluarga /oeharto dan kroninya serta

    tekanan terhadap &aminan pemerintah Orde Baru dalam membayar ? negara"

    negara * dan Kreditur Internasional di Indonesia merupakan refleksi

    keberhasilan dalam bentuk delegitimasi politik Orde Baru. engan demikian,

    berhasil atau tidaknya tekanan I0F terhadap pemerintah Orde Baru dapat men&adi

    satu -ariabel penting dalam menentukan ter&adinya krisis politik 1998 di

    Indonesia.

    Da6tar Pustaka

    Batubara, 0ar'an, dkk., /4andal 2)2I, *amai-ramai merampo4 "e!ara aekal

    0edia >enter, @akarta, ))8

    eliarno-,4onomi Politi4 Crlangga, @akarta, ))7

    Fatah, Cep /aefulloh, 5atatan 0tas a!alnya Politi4 #rde 2aru +ustaka +ela&ar,

    Hogyakarta, 1998

    adi, /yamsul, dkk., /trate!i Pem(an!unan Indonesia Pasca I$% ranit,

    @akarta, ))6

    arino'o, >yrillus,I$%, Penan!anan +risis dan Indonesia Pasca +risis

    ramedia, @akarta, ))6

    7

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    27/28

    Isma'an, Indra,i 2awah 5en!4raman I$% +ondok Cdukasi, /olo, ))1

    @usmaliani, ;+rogram stabilisasi I0F dan implikasinya terhadap kiner&a

    perekonomian Indonesia,urAon

    +ress, K, ))

    /%h'arA, 4dam,0 "ation in 3aitin! Indonesia in the 199;s 4llen n'in,

    4ustralia, 1996

    /taniland, 0artin,0pa4ah 4onomi Politi4 Itu< /e(uah /tudi /osial dan

    +eter(ela4an!an ter&., $a&a'ali +ers, @akarta, ))

    /tiglitA, @oseph, lo(ali=ation and Its iscontents +enguin Books, ?ondon, ))

    2ambunan, 2ulus,+risis 4onomi dan $asa epan *eformasi ?embaga +enerbit

    FC I, @akarta, 1998

    2oha, 0ahmud, ;0enata 0asa epan +erekonomian Indonesia +as%a Krisis

    +erspektif Ckonomi Islam

  • 7/26/2019 penelitian buat jurnal Politik.doc

    28/28

    httpDD'''.ekonomi.lipi.go.idDinformasiDpublikasiDpublikasiJdetil.asp3

    nomo1), pada 9 @anuari )1

    =inarno, Budi,Pertarun!an "e!ara >ersus Pasar 0edia +ressindo,

    Hogyakarta, ))9

    =inters, @effrey,Power in $otion $odal 2erpindah $odal 2er4uasa $o(ilitas

    Investasi dan Politi4 di Indonesia+ustaka /inar arapan, @akarta, 1999