pendarahan

13
Perdarahan adalah hilangnya darah dari sistem sirkulasi. Klasifikasi perdarahan a. Berdasar banyaknya jumlah darah yang hilang Perdarahan dikelompokkan menjadi empat macam oleh American College of Surgeons' Advanced Trauma Life Support 1. Kelas 1 Jumlah darah yang hilang mencapai 15% dari volume darah dalam tubuh. Dalam hal ini tidak ada perubahan pada tanda vital dan resusitasi cairan tidak diperlukan. 2. Kelas 2 Jumlah darah yang hilang mencapai 15-30% dari volume darah dalam tubuh. Dapat diberikan resusitasi cairan kristaloid (larutan saline). Transfusi darah tidak diperlukan. 3. Kelas 3 Jumlah darah yang hilang mencapai 30-40% dari volume darah dalam tubuh. Tekanan darah pasien menurun, denyut jantung menigkat, syok peripheral hipoperfusi. Resusitasi cairan dan transfuse darah perlu diberikan.

Upload: astrid-alvina-damayanty

Post on 31-Oct-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pendarahan

TRANSCRIPT

Page 1: pendarahan

Perdarahan adalah hilangnya darah dari sistem sirkulasi.

Klasifikasi perdarahan

a. Berdasar banyaknya jumlah darah yang hilang

Perdarahan dikelompokkan menjadi empat macam oleh American College of Surgeons'

Advanced Trauma Life Support

1. Kelas 1

Jumlah darah yang hilang mencapai 15% dari volume darah dalam tubuh. Dalam hal

ini tidak ada perubahan pada tanda vital dan resusitasi cairan tidak diperlukan.

2. Kelas 2

Jumlah darah yang hilang mencapai 15-30% dari volume darah dalam tubuh. Dapat

diberikan resusitasi cairan kristaloid (larutan saline). Transfusi darah tidak

diperlukan.

3. Kelas 3

Jumlah darah yang hilang mencapai 30-40% dari volume darah dalam tubuh.

Tekanan darah pasien menurun, denyut jantung menigkat, syok peripheral

hipoperfusi. Resusitasi cairan dan transfuse darah perlu diberikan.

4. Kelas 4

Jumlah darah yang hilang mencapai >40 % dari volume darah dalam tubuh. Tubuh

memerlukan kompensasi transfuse dan resusitasi cairan yang tinggi untuk

menghindari kolaps system kardiovaskular.

Respon fisiologis terhadap perdarahan

Page 2: pendarahan

Hilangnya darah Respon vascular Tanda dan Gejala

15% (ringan) Kontraksi vena besar Biasanya sementara

30% (sedang) Kontraksi arteriole, dengan

menurunnya aliran darah

ke kulit dan otot.

Menurunnya keluaran

jantung, denyut nadi

meningkat, takikardi.

Haus, hipotensi, ortostatik,

takut, lemah, pucat, kulit

dingin, hiperventilasi

45% (parah) Semua yang terjadi pada

kelas 3. Keluaran jantung

kurang dari 50% normal.

hipotensi

Sesak napas, tidak sadar.

b. WHO

Grade 0 Tidak ada perdarahan

Grade 1 Petechiae

Grade 2 Kehilangan darah ringan

Grade 3 Kehilangan darah banyak

Grade 4 Kehilangan darah fatal dikaitkan dengan perdarahan retinal atau cerebral

Page 3: pendarahan

c. Berdasarkan asalnya

1. Mulut

- Hematemesis: muntah darah segar

- Hemoptysis: batuk darah yang berasal dari paru-paru

2. Hematochezia: darah dari rectal

3. Hematuria: darah di urin

4. Kepala

- Hemoragi intracranial

- Hemoragi cerebral

- Hemoragi intracerebral

- Hemoragi subarachnoid

5. Paru-paru

6. Ginekologi

7. Gastro intestinal tract

Etiologi dari perdarahan

Etiologi perdarahan dapat dikelompokkan menjadi:

a. Perdarahan karena kondisi medis

Perdarahan terjadi karena kerusakan pada:

Page 4: pendarahan

1. Dinding sel darah

2. Trombosit, baik kualitas maupun kuantitas

3. Factor pembekuan

Tampilan klinis Gangguan factor koagulasi Gangguan system vaskuler

Petechiae Jarang Karakteristik

Hematom Karakteristik Jarang

Ekimosis Sering, besar, soliter Karakteristik, kecil,

multiple

Hemarthrosis Karakteristik Jarang

Perdarahan occult Sering Jarang

Gambar: Petechie pada mukosa oral

Page 5: pendarahan

Gambar: Petechiae dan ekimosis

Kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan pasien rentan terhadap perdarahan. Kondisi

tersebut merupakan kondisi yang mengganngu fungsi “hemostatis” dari tubuh yang terdiri dari

system hemostasis termasuk platelet dan system koagulasi.

Platelet merupakan komponen yang bertanggung jawab pada pembekuan darah. Platelet

memproduksi substansi yang menstimulasi produksi dari bekuan darah. Klasifikasi perdarahan

akibat kelainan platelet dikelompokkan menjadi jumlah platelet normal yaitu nontrombositopeni

purpura dan tombositopeni purpura. Nontrombositopeni purpura dapat disebabkan oleh

perubahan pada dinding pembuluh darah akibat sumbatan, infeksi, kimiawi, dan alergi.

Penyebab lain adalah gangguan fungsi platelet akibat defek genetik (Bernard-Soulier disease),

obat-obatan (aspirin, NSAIDs, alkohol, antibiotik beta laktam, penisilin, dan cephalosporin),

alergi, penyakit autoimun, von Willebrand’s disease, dan uremia.

Trombositopeni purpura terbagi menjadi primer/idiopatik dan sekunder. Penyebab

sekunder akibat faktor kimia, fisik (radiasi), penyakit-penyakit sistemik, metastase kanker

Petechiae

Ekimosis

Page 6: pendarahan

pada tulang, splenomegali, obat-obatan (alkohol, obat diuretika, estrogen, dan gold salts),

vaskulitis, alat pacu jantung, infeksi virus dan bakteri.

Sedangkan faktor koagulasi merupakan faktor yang berinteraksi dengan proses yang

kompleks untuk membentuk bekuan darah. Gangguan koagulasi ini dapat menganggu

pembekuan darah. Kelainan faktor koagulasi dapat bersifat diturunkan seperti hemofili A yaitu

difisiensi faktor VIII, hemofili B defisiensi faktor IX atau Christmas’s disease dan dapatan

(penderita penyakit liver, defisiensi vitamin, obat-obat antikoagulasi, disseminated intravascular

coagulation, dan fibrinogenolisis primer).

b. Perdarahan surgical

Yaitu perdarahan karena trauma diantaranya abrasi, excoriasi, hematoma, laserasi, insisi,

kontusi, puncture, kecelakaan.

Penatalaksanaan di Bidang Kedokteran Gigi

Metode pemeriksaan yang sebaiknya dilakukan oleh dokter gigi saat mengidentifikasi

pasien dengan kelainan perdarahan adalah membuat riwayat penyakit secara lengkap,

pemeriksaan fisik, skrining laboratoris, dan observasi terjadinya perdarahan yang luas

setelah tindakan pembedahan.

Riwayat penyakit pasien harus dibuat selengkap mungkin. Pertanyaan-pertanyaan

hendaknya disusun secara berurutan dimulai dari pengalaman-pengalaman pasien terdahulu.

Beberapa penyakit gangguan perdarahan dapat diturunkan, sehingga pertanyaan juga perlu

Page 7: pendarahan

diarahkan ke anggota keluarga yang lain. Pengelompokan pertanyaan dilakukan sesuai dengan

jenis-jenis penyakit gangguan perdarahan yang mungkin dapat terjadi. Adapun pertanyaan

tersebut meliputi: apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan perdarahan, apakah

pernah mengalami perdarahan yang cukup lama setelah dilakukan tindakan pembedahan seperti

operasi dan cabut gigi, apakah pernah terjadi perdarahan yang cukup lama setelah mengalami

trauma, apakah sedang meminum obat-obatan untuk pencegahan gangguan koagulasi atau sakit

kronis, riwayat penyakit terdahulu, dan apakah pernah mengalami perdarahan spontan.

Berikut ini adalah cara mendeteksi pasien dengan riwayat perdarahan :

1. Riwayat Penyakit Lengkap

a. Riwayat keluarga yang memiliki gangguan perdarahan

b. Gangguan perdarahan setelah dilakukan operasi dan pencabutan gigi

c. Gangguan perdarahan setelah mengalami trauma

d. Konsumsi obat-obatan yang menimbulkan masalah perdarahan seperti aspirin,

antikoagulan, pemakaian antibiotika jangka panjang, dan obat-obat herbal

e. Penyakit-penyakit yang berhubungan dengan gangguan perdarahan seperti

leukemia,

penyakit liver, hemofilia, penyakit jantung bawaan, penyakit ginjal

f. Perdarahan spontan dari hidung, mulut, telinga, dan lain-lain

2. Pemeriksaan Fisik

Page 8: pendarahan

a. Jaundice dan pallor

b. Spider angiomas

c. Ecchymosis

d. Ptechiae

e. Oral ulcers

f. Hyperplastic gingival tissues

g. Hemarthrosis

3. Skrining laboratoris

a. PT

b. aPTT

c. TT

d. PFA-100

e. Jumlah Platelet

4. Tindakan pembedahan yang pernah dialami sehingga menimbulkan gangguan

perdarahan

Skrining laboratoris perlu dilakukan terutama pemeriksaan PT, aPTT, TT, PFA-100 dan

platelet count. Jenis pemeriksaan yang dilakukan disesuaikan dengan pengelompokan

gangguan perdarahan.

Page 9: pendarahan

Tindakan untuk mengontrol perdarahan yaitu:

a. Penekanan adalah tindakan segera, baik tekanan dengan tangan atau tekanan tidak

langsung dengan perban.

b. Menutupnya dengan spons kasa atau Gelfoam bertekanan.

c. Klem atau pengikatan digunakan untuk mengontrol peradarahan dari pembuluh

darah.

d. Klip hemostatik, digunakan untuk mengontrol perdarahan dari pembuluh yang sulit

diikat.

e. Elektrokauterisasi, untuk perdarahan dari pembuluh darah kecil atau rembesan

Adapun bahan-bahan henostatik yang dipakai untuk menghentikan perdarahan yaitu

a. Spons gelatin penyerap (Gelfoam) yang menyerap darah dengan aksi kapiler dan

menimbulkan beku darah.

b. Selulosa yang dioksidasi (Surgicel), yang secara fisik mempercepat pembentukan

bekuan darah.

c. Hemostat kolagen mikrofibrilar (Avitene, Helistat) yang memicu agregasi platelet.

d. Thrombin hewan topical (Thrombinar, Thrombostat) yang membekukan fibrinogen

dengan segera.