pendampingan kawasan rumah pangan lestari...

21
PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU Ir. SISWANI DWI DALIANI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 KODE: 26 /1801.018/011/E/RDHP/2013

Upload: hoangdien

Post on 10-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) DI PROVINSI BENGKULU

Ir. SISWANI DWI DALIANI

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013

KODE: 26 /1801.018/011/E/RDHP/2013

Page 2: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHP : Pendampingan Program KRPL di Provinsi Bengkulu.

2. Unit Kerja : BPTP Bengkulu

3. Alamat Unit Kerja : JL. Irian KM, 6,5 Bengkulu 38119

4. Sumber Dana : DIPA BPTP Bengkulu TA. 2013

5. Status Kegiatan (L/B) : B (Baru)

6. Penanggung Jawab

a. Nama : Ir. Siswani Dwi Daliani

b. Pangkat/Golongan : Penata /IIId

c. Jabatan Fungsional : Penyuluh Pertanian Muda

7. Lokasi : 3 kabupaten/kota Provinsi Bengkulu

8. Agroekosistem : Lahan kering dataran rendah dan dataran tinggi

(pekarangan)

9. Tahun Mulai : 2013

3. Tahun Selesai : 2015

11. Output Tahunan : 1. Dapat disampaikannya materi pemanfaatan Kawasan Rumah Pangan Lestari melalui kegiatan sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi

2. Berkembangnya pemanfaatan lahan pekarangan sesuai dengan konsep model kawasan rumah pangan lestari

3. Tersebarnya teknologi pemanfaatan pekarangan sesuai dengan konsep KRPL dengan promosi dan advokasi melalui sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi

4. Diadopsinya paket teknologi pemanfaatan pekarangan sesuai dengan konsep KRPL dan agroekosistem setempat

5. Peningkatan pemahaman komoditas tanaman KRPL oleh warga masyarakat

6. Sampainya materi informasi teknologi pemanfaatan pekarangan dan jenis komoditas yang sesuai dengan kondisi wilayah

12. Output Akhir : 1. Dapat disampaikannya materi Kawasan Rumah

Pangan Lestari melalui kegiatan sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi

2. Berkembangnya pemanfaatan lahan pekarangan sesuai dengan konsep model kawasan rumah pangan lestari di 10 kabupaten/kota

Page 3: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

ii

3. Peningkatan pemahaman komoditas tanaman pekarangan KRPL, melalui pelaksanaan sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi.

4. Teridentifikasinya teknologi yang existing dan pemecahan masalah dalam pemanfaatan Kawasan Rumah Pangan Lestari

5. Diadopsinya inovasi teknologi spesifik lokasi dalam pemanfaatan pekarangan melalui kegiatan KRPL

6. Sampainya informasi komoditas tanaman pekarangan yang sfesifik di Provinsi Bengkulu kepada pengguna

7. Umpan balik efektivitas pendampingan KRPL di 3 Kabupaten/kota.

13. Biaya : Rp. 75.000.000,- (Seratus lima puluh juta rupiah)

Koordinator Program Dr. Ir. Wahyu Wibawa, MP NIP.19690427 199803 1 001

Penanggung Jawab RDHP

Ir. Siswani Dwi Daliani NIP. 19600730 198903 2 001

Mengetahui, Menyetujui, Kepala Balai Besar Pengkajian Kepala BPTP Bengkulu Dan Pengembangan teknologi Pertanian Dr. Ir. Agung Hendriadi, M. Eg Dr. Ir. Dedi Sugandi, MP NIP. 19638021 198903 1 011 NIP. 19590206 198603 1 002

Page 4: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

iii

RINGKASAN

1 Judul : Pendampingan program KRPL di Provinsi Bengkulu. 2 Unit kerja : BPTP Bengkulu 3 Lokasi : Provinsi Bengkulu 4 Agroekosistem : Lahan kering dataran rendah dan dataran tinggi

(pekarangan) 5 Status (L/B) : B (Baru) 6 Tujuan : 1. Mendampingi kegiatan KRPL di provinsi

Bengkulu yang dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan P2KP Kabupaten Kota di Provinsi Bengkulu

2. Menyebarkan/mendiseminasikan inovasi teknologi pemanfaatan pekarangan melalui kegiatan sosialisasi, gelar teknologi, dan pelatihan-pelatihan di 3 kabupaten kota di provinsi Bengkulu

7 Keluaran : 1. Berkembangnya pemanfaatan lahan pekarangan sesuai dengan konsep kawasan rumah pangan lestari

2. Tersebarnya teknologi pemanfaatan pekarangan sesuai dengan konsep KRPL dengan promosi dan advokasi melalui sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi dalam bentuk materi informasi teknologi pemanfaatan pekarangan dan jenis komoditas yang sesuai dengan kondisi wilayah sampai ke pengguna

3. Diadobsinya paket teknologi pemanfaatan pekarangan sesuai dengan konsep KRPL dan agroekosistem setempat

4. Luasan jangkauan diseminasi dengan memanfaatkan jalur komunikasi dan pemangku kepentingan (stakeholders) dapat diketahui

5. Peningkatan pemahaman komoditas tanaman KRPL oleh warga masyarakat

8 Hasil/pencapaian : 1. Percepatan pengenalan, penyebarluasan dan adopsi pemanfaatan pekarangan di Provinsi Bengkulu.

2. Sampainya informasi komoditas tanaman pekarangan spesifik lokasi di Provinsi Bengkulu kepada pengguna

3. Terbentuknya suatu kawasan rumah pangan lestari yang lebih luas secara mandiri oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi.

4. Diadopsinya inovasi teknologi KRPL di 3 kabupaten kota di provinsi Bengkulu.

Page 5: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

iv

9 Prakiraan Manfaat :1

2

3

Diadopsinya model pemanfaatan pekarangan di kelompok rumah tangga dalam satu desa Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aspek-aspek teknis budidaya tanaman pekarangan seperti tomat, cabe, kol bunga, dan terung. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merancang usaha tani yang efisien baik dalam penggunaan input maupun pemanfaatan sumberdaya lahan pekarangan dengan menggunakan pupuk organik. Manfaat yang paling diharapkan adalah peningkatan produktivitas yang diikuti oleh peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi belanja keluarga.

3 Prakiraan Dampak :1

2

Peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan sehingga pada akhirnya mampu menurun pengeluaran konsumsi pangan rumah tangga masyarakat Peningkatan produktivitas usahatani dan pendapatan masyarakat melalui pengembangan inovasi teknologi yang sesuai dengan agroekosistem dan sosial ekonomi setempat. Hal ini akan meningkatkan stabilitas produksi bahan pangan secara regional dan nasional yang mendukung terwujudnya ketahanan pangan melalui kawasan rumah pangan lestari. Teknologi yang diintroduksikan dapat diadopsi secara luas oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

11 Metodologi : Pendampingan program KRPL dilaksanakan di 3

kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu. Pendampingan dilakukan melalui petugas kepada pelaku utama. Kegiatan pendampingan KRPL meliputi: a) Koordinasi internal dan antar institusi b) Sosialisasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi c). melaksanakan pengawalan pada KBD KRPL di Kabupaten/kota d) menyampaikan dan mendistribusi bahan informasi teknologi pemanfaatan pekarangan berupa petunjuk praktis budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos

Page 6: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

v

12 Jangka Waktu : 3 (tiga) tahun (2013 s/d 2015)

13 Biaya : Rp. 75.000.000. (seratus lima puluh juta rupiah)

Page 7: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

vi

Page 8: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Laju pembangunan pertanian yang semakin dinamis menuntut percepatan

adopsi teknologi oleh pelaku utama maupun pelaku usaha di sektor pertanian. Dalam

merespon tuntutan tersebut perlu dilakukannya pendampingan. Pendampingan

merupakan salah satu aspek penting dalam mensukseskan program Kawasan Rumah

Pangan Lestari (KRPL). Pendampingan yang holistik, bersinergi, terkoordinir, terfokus

dan terukur sangat diharapkan oleh semua pihak dalam mengakselerasi pencapaian

dari sasaran yang telah ditetapkan.

Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua

dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang No 7 tahun 1996

tentang Pangan disebutkan bahwa “ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya

pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang

cukup baik jumlah maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau”. Berdasar

definisi tersebut, terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga merupakan tujuan

sekaligus sebagai sasaran dari ketahanan pangan di Indonesia. Oleh karenanya

pemantapan ketahanan pangan dapat dilakukan melalui pemantapan ketahanan

pangan di tingkat rumah tangga

Menindak lanjuti arahan Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan

Pangan pada bulan Oktober 203 di Jakarta tentang ketahanan dan kemandirian

pangan nasional harus dimulai dari rumah tangga. Terkait denganhal ini,

pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga

merupakan salah satu alternatif untuk mewujudkan kemandirian pangan rumah

tangga. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan

keluarga sudah dilakukan masyarakat sejak lama dan terus berlangsung hingga

sekarang namun belum dirancang dengan baik dan sistematis pengembangannya

terutama dalam menjaga kelestarian sumberdaya. Olehkarena itu, komitmen

pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan

melalui diversifikasi pangan berbasis sumberdaya lokal, dan konservasi tanaman

pangan untuk masa depan perlu diaktualisasikan dalam menggerakkan kembali

budaya menanam di lahanpekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan “Model

Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL)” yang merupakan himpunan dari

Page 9: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

2

Rumah Pangan Lestari (RPL) yaitu rumah tangga dengan prinsip pemanfaatan

pekarangan yang ramah lingkungan dan dirancang untuk pemenuhan kebutuhan

pangan dan gizi keluarga, diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal,

pelestarian tanaman pangan untuk masa depan, serta peningkatan pendapatan yang

pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjaga

keberlanjutannya, pemanfaatan pekarangan dalam konsep KRPL dilengkapi dengan

kelembagaan Kebun Bibit Desa, unit pengolahan serta pemasaran untuk

penyelamatan hasil yang melimpah (Kementerian Pertanian, 2011).

1.2. Dasar Perimbanagan

Berdasar pemikiran tersebut, seperti tertuang Pedoman Umum Model KRPL

(Kementerian Pertanian, 2011), Tujuan pengembangan Model KRPL adalah: (1)

Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat melalui optimalisasi

pemanfaatan pekarangan secara lestari; (2) Meningkatkan kemampuan keluarga dan

masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan di perkotaan maupun perdesaan

untuk budidaya tanaman pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga),

pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah

tangga menjadi kompos; (3) Mengembangkan sumber benih/bibit untuk menjaga

keberlanjutan pemanfatan pekarangan dan melakukan pelestarian tanaman pangan

lokal untuk masa depan; dan (4) Mengembangkan kegiatan ekonomi produktif

keluarga sehingga mampu meningkat kesejahteraan keluarga dan menciptakan

lingkungan hijau yang bersih dan sehat secara mandiri. Berdasar tujuan tersebut,

sasaran yang ingin dicapai dari Model KRPL ini adalah berkembangnya kemampuan

keluarga dan masyarakat secara ekonomi dan sosial dalam memenuhi kebutuhan

pangan dan gizi secara lestari, menuju keluarga dan masyarakat yang sejahtera

(Kementerian Pertanian, 2011).

Tingkat adopsi teknologi pemanfataatan pekarangan di Provinsi Bengkulu

relatif masih rendah yang diindikasikan oleh masih kurangnya pemanfaatan

pekarangan. Tingkat pemahaman masyarakat dan penyuluh dalam pemanfaatan

pekarangan dalam upaya peningkatan ketahanan pangan masih rendah dan perlu

ditingkatkan. Melalui Pendampingan KRPL dalam bentuk kegiatan sosialisasi,

apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar teknologi serta penyebaran bahan informasi

berupa buku petunjuk, leaflet-leaflet, CD, dll diharapkan dapat tersebarnya paket

teknologi pemanfaatan pekarangan yang lestari sehingga pada akhirnya akan

Page 10: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

3

tercapainya peningkatan pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal dan

meningkatkan pendapatan rumah tangga tani.

1.3. Tujuan

Tujuan pendampingan KRPL pada tahun 2013 adalah:

1. Mendampingi kegiatan KRPL di provinsi Bengkulu yang dilaksanakan oleh

Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan P2KP Kabupaten Kota di

Provinsi Bengkulu

2. Menyebarkan/mendiseminasikan inovasi teknologi pemanfaatan

pekarangan melalui kegiatan sosialisasi, gelar teknologi, dan pelatihan-

pelatihan di 3 kabupaten kota di provinsi Bengkulu

1.4. Keluaran yang Diharapkan

1. Melalui kegiatan sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan gelar

teknologi di 3 Kabupaten dan Kota di provinsi Bengkulu diharapkan akan

tersebarluasnya paket teknologi pemanfaatan pekarangan berupa

kawasan rumah pangan lestari.

2. Diadopsinya paket teknologi pemanfaatan pekarangan sesuai dengan

konsep rumah pangan lestari di 3 kabupaten/kota diprovinsi Bengkulu

3. Didapatkannya Umpan balik efektivitas pendampingan di Stakeholders.

4. Diketahuinya teknologi yang existing dan solusi dalam pemecahan

masalah dalam hal pemanfaatan lahan pekarangan.

5. Peningkatan pemahaman komoditas tanaman pekarangan KRPL, melalui

pelaksanaan Gelar teknologi, Sosialisasi/apresiasi dan pelatihan.

6. Tersosialisasinya pemanfaatan Kawasan RPL, melalui kegiatan Gelar

Teknologi, sosialisasi/apresiasi dan pelatihan.

1.5. Hasil yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan pendampingan KRPL ini adalah akan

terdampinginya program KRPL di 3 kabupaten/kota dan terus berkembang

membentuk kawasan baru lainya di provinsi Bengkulu. Dengan adanya koordinasi

yang terpadu dari tingkat pusat sampai ke tingkat masyarakat pelaksana KRPL

diharapkan tujuan dari pengembangan kawasan rumah pangan lestari ini dapat

tercapai sesuai dengan yang diharapkan oleh pemerintah. Partisipatif dari petani

pelaksana KRPL juga diharapkan sangat berperan dalam hal keberhasilan program

pendampingan KRPL ini, karena tanpa adanya feedback tidak akan tercapai apa yang

diharapkan. Peningkatan adopsi teknologi akan berdampak terhadap peningkatan

Page 11: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

4

produktivitas, produksi dan pendapatan masyarakat dengan tetap memperhatikan

kelestarian lingkungan dan pertanian yang berkelanjutan.

1.6. Perkiraan Manfaat dan Dampak

1.6.1 Manfaat

Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap aspek-aspek teknis dalam

pemanfaatan lahan pekarangan dengan budidaya tanaman pangan, buah, sayuran

dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak dan ikan, pengolahan hasil

serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi kompos. Meningkatkan kemampuan

masyarakat dalam merancang usaha tani yang efisien baik dalam pemanfaatan lahan

pekarangan yang lestari, mengurangi belanja untuk konsumsi sehari-hari. Manfaat

yang paling diharapkan adalah peningkatan produktivitas yang diikuti oleh

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan lahan

pekarangan yang lestari.

1.6.2 Dampak

Peningkatan wawasan dan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan

lahan pekarangan. Peningkatan produktivitas usahatani dan pendapatan masyarakat

melalui pengembangan inovasi teknologi yang sesuai dengan agroekosistem dan

sosial ekonomi setempat. Hal ini akan meningkatkan stabilitas produksi bahan

pangan untuk konsumsi sehari-hari. Teknologi yang diintroduksikan dapat diadopsi

secara luas oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan

mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan serta mewujudkan

kawasan rumah pangan lestari.

Page 12: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

5

II. TINJAUAN PUSAKA

Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari lahan yang relatif sempit ini,

bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran, buah-buahan; bahan

tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan tangan; serta bahan pangan hewani yang

berasal dari unggas, ternak kecil maupun ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari

pengelolaan pekarangan antara lain dapat : memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi

keluarga, menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan

bagi keluarga.

Rumah Pangan Lestari merupakan rumah yang memanfaatkan pekarangan

secara intensif melalui pengelolaan sumberdaya alam lokal secara bijaksana, yang

menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan

meningkatkan kualitas, nilai dan keanekaragamannya. Penataan pekarangan

ditujukan untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya melalui pengelolaan

lahan pekarangan secara intensif dengan tata letak sesuai dengan pemilihan

komoditas.

Pengelompokan lahan pekarangan dibedakan atas pekarangan perkotaan dan

perdesaan, masing-masing memiliki spesifikasi baik untuk menetapkan komoditas

yang akan ditanam, besarnya skala usaha pekarangan, maupun cara menata

tanaman, ternak, dan ikan.

a. Pekarangan Perkotaan : Pekarangan perkotaan dikelompokkan menjadi 4, yaitu:

(1) Perumahan Tipe 21, dengan total luas lahan sekitar 36 m2; (2) Perumahan

Tipe 36, luas lahan sekitar 72 m2; (3) Perumahan Tipe 45, luas lahan sekitar 90

m2; dan (4) Perumahan Tipe 54 atau 60, luas lahan sekitar 120 m2.

b. Pekarangan Perdesaan: Pekarangan perdesaan dikelompkkan menjadi 4, yaitu

(1) pekarangan sangat sempit (tanpa halaman), (2) pekarangan sempit (<120

m2), (3) pekarangan sedang (120-400 m2), dan (4) pekarangan luas (>400 m2).

Pemilihan komoditas ditentukan dengan mempertimbangkan pemenuhan

kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta kemungkinan pengembangannya secara

komersial berbasis kawasan. Komoditas untuk pekarangan antara lain: sayuran,

tanaman rempah dan obat, serta buah (pepaya, jeruk kalamansi, mangga Bengkulu,

sirsak). Pada pekarangan yang lebih luas dapat ditambahkan kolam ikan dan ternak.

Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (Model KRPL), diwujudkan dalam satu dusun

(kampung) yang telah menerapkan prinsip RPL dengan menambahkan intensifikasi

Page 13: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

6

pemanfaatan pagar hidup, jalan desa, dan fasilitas umum lainnya (sekolah, rumah

ibadah, dll), lahan terbuka hijau, serta mengembangkan pengolahan dan pemasaran

hasil. Suatu kawasan harus menentukan komoditas pilihan yang dapat

dikembangkan secara komersial, dilengkapi dengan kebun bibit.

Berbagai jenis tanaman pangan seperti padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan,

sayur, buah, dan pangan dari hewani banyak kita jumpai. Demikian pula berbagai jenis

tanaman rempah dan obat-obatan dapat tumbuh dan berkembang dengan mudah di

wilayah kita ini. Namun demikian realisasi konsumsi masyarakat masih dibawah anjuran

pemenuhan gizi. Oleh karena itu salah satu upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan

keluarga dan gizi masyarakat harus diawali dari pemanfaatan sumberdaya yang tersedia

maupun yang dapat disediakan di lingkungannya. Upaya tersebut ialah memanfaatkan

pekarangan yang dikelola oleh keluarga. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan

pekarangan antara lain dapat: memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga,

menghemat pengeluaran, dan juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi

keluarga. Potensi lahan pekarangan sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan

untuk mewujudkan kesejahteraan keluarga, baik bagi rumah tangga di pedesaan

maupun di perkotaan.

Inovasi teknologi berpeluang untuk diadopsi oleh petani apabila teknologi

yang diintroduksikan memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Bermanfaat bagi petani secara nyata.

2. Lebih unggul dibandingkan dengan teknologi yang telah ada.

3. Bahan, sarana, alat mesin, modal dan tenaga untuk mengadopsi teknologi

tersedia.

4. Memberikan nilai tambah dan keuntungan ekonomi.

5. Meningkatkan efisiensi dalam berproduksi.

6. Bersifat ramah lingkungan dan menjamin keberlanjutan usaha pertanian

(Kartono, 2009).

Dari sisi petaninya sendiri, mereka juga mempertimbangkan beberapa faktor

sebelum mengadopsi teknologi. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh petani

diantaranya adalah:

1. Ketersediaan pasar hasil panen dengan harga pasar yang layak serta

keuntungan yang baik.

2. Kepastian diperolehnya hasil dengan resiko kegagalan yang minimal.

3. Penerapan teknologi tidak sulit bagi petani.

Page 14: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

7

4. Petani mampu menyediakan modal untuk mengadopsi teknologi.

5. Memberikan nilai tambah dan keuntungan nyata bagi petani.

Dalam proses adopsi inovasi teknologi kepada pengguna, akan mengalami proses

dan tahapan yaitu kesadaran (awareness), tumbuhnya minat (interest), evaluasi

(evaluation), mencoba (trial) dan adopsi (adoption) (Rogers, 1983).

Pada dasarnya pendampingan merupakan bagian dari kegiatan diseminasi.

Diseminasi teknologi merupakan proses timbal balik, para pelaku menyediakan,

menerima informasi dan teknologi sehingga diperoleh kesepahaman dan

kesepakatan bersama. Kegiatan diseminasi dalam pendekatan Spectrum Diseminasi

Multi Chanels (SDMC), dilakukan dengan memanfaatkan berbagai jalur komunikasi

dan pemangku kepentingan (stakeholders) terkait. Ilustrasi pada Gambar 1

menunjukkan pola-pola yang merupakan spectrum diseminasi beserta beragam

channel yang dapat digunakan dalam proses distribusi informasi inovasi teknologi

tersebut.

Gambar 1. Spektrum Diseminasi Multi Channel (SDMC).

Sumber: Badan Litbang Pertanian (2011)

Page 15: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

8

Masyarakat akan menerima dan mengadopsi inovasi teknologi dengan syarat

teknologi yang diintroduksikan secara ekonomis menguntungkan dan secara teknis

dapat dilaksanakan serta tidak bertentangan dengan sosial budaya masyarakat

setempat. Proses pembelajaran bagi masyarakat haruslah dilakukan secara

sistematis, lengkap, sederhana/aplikatif, dan partisipatif dengan mengoptimalkan

kinerja dari panca indra. Learning by doing secara partisipatif merupakan metode

pembelajaran yang tepat, karena petani tidak hanya mendengar ataupun melihat,

tetapi lebih ditekankan untuk mampu melaksanakan, mengevaluasi/membuat

penilaian (menemukan), menentukan pilihan, mengadopsi, dan mendifusikan

teknologi yang spesifik lokasi. Dengan cara ini diharapkan petani lebih kreatif dan

inovatif yang dapat berperan seperti halnya seorang peneliti dan penyuluh.

Page 16: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

9

III. PROSEDUR

3.1 Lokasi kegiatan dan waktu

Kegiatan pendampingan KRPL tahun 2013 dilaksanakan di 3 Kabupaten/kota

yang dilaksankanan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu dan P2KP

Kabupaten/Kota di Provinsi Bengkulu. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Januari –

Desember 2013.

3.2 Cakupan Kegiatan

Pendampingan dilakukan di 3 kabupaten/kota di provinsi Bengkulu. Untuk

tahun 2013 kegiatan pendampingan dilakukan di 3 kabupaten yakni kabupaten

Bengkulu Selatan, Kabupaten Lebong dan kota Bengkulu. Pendampingan KRPL yang

dilakukan oleh BPTP Bengkulu dalam bentuk 1 kali gelar teknologi di kabupaten

Bengkulu Selatan, 1 kali sosialisasi di kabupaten Lebong, dan 2 kali pelatihan di

kabupaten Bengkulu selatan dan Kabupaten Rejang Lebong serta jika dimungkinkan

dari biaya nya akan dilakukan juga di beberapa kabupaten lainnya.

Kegiatan pendampingan oleh BPTP Bengkulu akan diprioritaskan pada

penyampaian materi melalui media elektronik (IT), leafleat, brosur, buku petunjuk

teknis dll khususnya kepada penyuluh pertanian lapangan (PPL) dan stakeholders di

tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

3.3 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1 Persiapan

Penyusunan RODHP

RODHP disusun sebagai penjabaran dan perincian dari RDHP. RODHP lebih

rinci dan operasional baik dari aspek administrasi/keuangan dan kegiatan

yang akan dilaksanakan. RODHP selanjutnya diturunkan dan dirincikan lagi

menjadi juklak kegiatan diseminasi.

Pelaksanaan sosialisasi.

Pelaksanaan gelar teknologi/temu lapang.

Pelatihan-pelatihan

3.3.2 Pelaksanaan kegiatan

Koordinasi intern dilaksanakan secara rutin dalam bentuk pertemuan di BPTP

Bengkulu. Pertemuan direncanakan dilaksanakan 1-2 kali dalam sebulan. Dalam

pertemuan ini akan dibahas tetang persiapan dan pelaksanaan sosialisasi, gelar

teknologi/temu lapang, pelatihan-pelatihan dan pelaporan. Koordinasi ekstern

Page 17: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

10

dilakukan dengan stakeholder dan kooperator dalam pelaksanaan kegiatan dan

kemajuan perkembangan kegiatan.

Setelah dilakukan koordinasi intern dan ekstern, selanjutnya dilakukan

identifikasi kebutuhan pendampingan program KRPL. Setelah diketahui kebutuhan

pendampingan maka selanjutnya dibuat petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk

pelaksanaan (juklak) dan ditindak lanjuti dengan pelaksanaan kegiatan berupa

sosialisasi, gelar teknologi, pelatihan-pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan.

3.3.3 Parameter yang Diukur

Jumlah peserta/kelompok yang didampingi

Frekuensi pendampingan (sosialisasi, apresiasi, pelatihan-pelatihan dan

gelar teknologi).

Jumlah dan jenis bahan informasi yang disebarluaskan sebagai bahan

penyuluhan.

Jumlah stakeholders yang mencari informasi mengenai teknologi

pemanfaatan pekarangan terpadu (KRPL) dengan mengakses web BPTP

Bengkulu

Page 18: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

11

IV. ANALISIS RESIKO

Analisis resiko diperlukan untuk mengetahui berbagai resiko yang mungkin

dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan diseminasi/pendampingan. Dengan mengenal

resiko, penyebab, dan dampaknya maka akan dapat disusun strategi ataupun cara

penanganan resiko baik secara antisipatif maupun responsif (Tabel 1 dan 2).

Tabel 1. Daftar resiko pelaksanaan pendampingan KRPL tahun 2013.

NO. RESIKO PENYEBAB DAMPAK

1. Koordinasi antar pelaksana KRPL di daerah kurang lancar

- Masing-masing SKPD menjalankan tupoksinya sendiri dan belum terintegrasi

- Peningkatan produksi dan produktivitas (kinerja bersama) tidak tercapai

Tabel 2. Daftar penanganan resiko dalam pelaksanaan pendampingan KRPL tahun 2013.

NO. RESIKO PENYEBAB PENANGANAN

1. Koordinasi antar pelaksana KRPL di daerah kurang lancar

- Masing-masing SKPD menjalankan tupoksinya sendiri dan belum terintegrasi

- Dilakukan sosialisasi - Meningkatkan

koordinasi

Page 19: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

12

V. TENAGA DAN ORGANISASI PELAKSANA

5.1. Tenaga yang terlibat dalam kegiatan

NO NAMA/NIP JABATAN DALAM

KEGIATAN

URAIAN TUGAS ALOKASI WAKTU

(%)

1 Siswani Dwi Daliani Penanggung Jawab RDHP Pendampingan KRPL

Bertanggung jawab dalam pelaksanakan pendampingan KRPL (penyusunan Juklak/juknis, pelaksanaan gelar teknologi, temu lapang, sosialisasi, pelatihan, penerbitan media)

40

2 Dr. Umi Pudji Astuti Anggota

Membantu melaksanakan kegiatan teknis, pelatihan, sosialisasi, Gelar Teknologi, pengumpulan data, analisis dan pelaporan kegiatan

20

3 Taufik Hidayat, S.TP Anggota

Membantu melaksanakan kegiatan teknis, pelatihan, sosialisasi, Gelar Teknologi, pengumpulan data, analisis dan pelaporan kegiatan

20

4 Ina Hartati Anggota Membantu melaksanakan kegiatan teknis, pelatihan, sosialisasi, Gelar Teknologi, pengumpulan data, analisis dan pelaporan kegiatan

20

Page 20: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

13

5.2. Jangka Waktu Kegiatan

5.3. Pembiyaan

No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan

(Rp.000) Biaya

1. Gaji Upah UHL Petani Pendukung Lain UHL petugas lapang

30 OH 11 OH

35.000 30.000

1.050.000 1.30.000

2. Belanja Bahan Sarana Produksi dan Bahan

Pendukung Lain ATK dan Komputer Suplies Percetakan bahan informasi Penggandaan, laminasi,

dokumentasi,foto, foto copy Konsumsi dalam rangka Gelar

Teknologi, Temu Lapang, Sosialisasi, apresiasi, pelatihan

1 paket

1 paket 1 paket

1 paket

200 OH

4.000.000

1.800.000 2.000.000

500.000

50.000

4.000.000

1.800.000 2.000.000

500.000

3.000.000

3. Biaya barang non operasional lainnya Akomodasi dalam rangka Gelar

teknologi, temu lapang, sosialisasi, apresiasi, pelatihan

4 kali

5.000.000

20.000.000

4. Belanja Sewa Sewa Tenda

1 Keg

1.000.000

1.000.000

5. Belanja Jasa Profesi Narasumber, Pengarah,

Fasilitator, Evaluator

6 OJ

500.000

3.000.000

4. Belanja Perjalanan Perjalanan Daerah

Perjalanan dalam rangka koordinasi, persiapan, pelaksanaan.

Perjalanan Kepusat dalam rangka koordinasi, seminar, workshop

70 OH

1 OP

365.000

5.000.000

25.550.000

3.000.000

Jumlah 75.000.000

No Uraian kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 3 11 12

1 Penyusunan RDHP

2 Penyusunan/pembahasan

perbaikan RODHP

3 Koordinasi

4 Pelaksanaan

5 Laporan bulanan

6 Laporan tengah tahun

7 Laporan akhir tahun

Page 21: PENDAMPINGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI …bengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/dokumen/RODHP/RODHP... · BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU ... c. Jabatan Fungsional

14

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 1996. Pedoman Penelitian Metode Penyuluhan Pertanian. Departeman Pertanian Pusat Penyuluhan Pertanian., Jakarta

Fauzia, S. 2002. Revitalisasi Fungsi Informasi dan Komunikasi serta diseminasi luaran BPTP. Makalah disampaikan pada ekspose dan seminar teknologi pertanian spesifik lokasi, 14-15 Agustus 2002 di Jakarta. Pusat penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi. Bogor.

Tjitropranoto, P. 2000. Strategi Diseminasi Teknologi dan Informasi Pertanian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bogor.