pendahuluan pkl dafren

9
I. PENDAHULUAN Indonesia merupakan kawasan yang mempunyai potensi luas sebagai lahan studi biologi, karena kawasan ini memiliki kekayaan yang besar tentang keanekaragaman hayati. Selain itu kawasan ini juga mengalami tekanan yang kuat dan terus menerus terhadap kekayaan jenis tumbuhan khususnya keanekaragamannya. Oleh karena itu sangat mendesak untuk dilakukan pengungkapan, inventarisasi, karakterisasi dan dokumentasi tentang pemanfaatan dan pengelolaan jenis-jenis tumbuhan sebelum pengetahuan tersebut musnah (Munawaroh, 2011). Kawasan Kebun Raya Baturraden berada di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, berbatasan dengan Lokawisata Baturraden dan Bumi Perkemahan Baturraden. Luas keseluruhan Kebun Raya mencapai 143,5 ha dan terletak di kawasan Wana Wisata Perum Perhutani yang merupakan perkebunan pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis borneensis), dan rasamala (Altingia excelsa), serta beberapa jenis rotan sebagai sisipan. Pohon-pohon yang ada berusia antara 3–64 tahun. Kebun Raya Baturraden telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi ex-situ flora pegunungan Jawa. Sebagai pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia, Pulau Jawa menghadapi masalah dalam mempertahankan kelestarian sumber daya alamnya. Konversi hutan menjadi berbagai peruntukan seperti pemukiman, sarana transportasi, dan sarana publik lainnya terjadi sangat cepat karena didorong oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kawasan hutan di Jawa yang tinggal 19% perlu 1

Upload: hasan

Post on 18-Dec-2015

9 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

contoh proposal pkl

TRANSCRIPT

I. PENDAHULUANIndonesia merupakan kawasan yang mempunyai potensi luas sebagai lahan studi biologi, karena kawasan ini memiliki kekayaan yang besar tentang keanekaragaman hayati. Selain itu kawasan ini juga mengalami tekanan yang kuat dan terus menerus terhadap kekayaan jenis tumbuhan khususnya keanekaragamannya. Oleh karena itu sangat mendesak untuk dilakukan pengungkapan, inventarisasi, karakterisasi dan dokumentasi tentang pemanfaatan dan pengelolaan jenis-jenis tumbuhan sebelum pengetahuan tersebut musnah (Munawaroh, 2011).Kawasan Kebun Raya Baturraden berada di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, berbatasan dengan Lokawisata Baturraden dan Bumi Perkemahan Baturraden. Luas keseluruhan Kebun Raya mencapai 143,5 ha dan terletak di kawasan Wana Wisata Perum Perhutani yang merupakan perkebunan pinus (Pinus merkusii), damar (Agathis borneensis), dan rasamala (Altingia excelsa), serta beberapa jenis rotan sebagai sisipan. Pohon-pohon yang ada berusia antara 364 tahun. Kebun Raya Baturraden telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi ex-situ flora pegunungan Jawa. Sebagai pulau yang terpadat penduduknya di Indonesia, Pulau Jawa menghadapi masalah dalam mempertahankan kelestarian sumber daya alamnya. Konversi hutan menjadi berbagai peruntukan seperti pemukiman, sarana transportasi, dan sarana publik lainnya terjadi sangat cepat karena didorong oleh pertumbuhan penduduk yang tinggi. Kawasan hutan di Jawa yang tinggal 19% perlu segera diupayakan pelestariannya agar tidak mengalami kepunahan (LIPI, 2014).Upaya pelestarian yang dilakukan oleh kebun raya diantaranya adalah dengan penambahan jumlah tanaman koleksi. Salah satu cara penambahan jumlah tanaman koleksi yaitu dengan eksplorasi (Wardaya dkk., 2010). Eksplorasi adalah fase awal dalam program pemuliaan tanaman untuk pencarian sumber genetik dan peningkatan variabilitas genetik (Fehr, 1987). Kegiatan eksplorasi merupakan tahap awal dalam upaya melestarikan plasma nutfah bertujuan untuk menginventarisasi data dan informasi keberadaan tanaman langka. Data dan informasi yang dikumpulkan meliputi daerah asal atau lokasi penemuan, jenis dan karakterisasi secara ex-situ, manfaat dan khasiatnya, serta termasuk peluang untuk budidaya dan perbanyakan (Wilis et al., 2005).Material tumbuhan dapat berupa vegetatif (seedling, split/anakan, umbi, rhizoma, bulbil dan stek) dan generatif (biji dan spora). Pada material spora ditanam pada media moss dari Bryophita (lumut) dan Pterydophyta (paku) yang diperoleh langsung dari hutan dan dibungkus rapat. Material tumbuhan hasil dari eksplorasi dilakukan penangaan melalui beberapa tahapan karena kondisi lingkungan kebun raya yang berbeda dengan habitat asli dari tumbuhan. Penanganan terhadap material hasil eksplorasi menentukan peranan dalam aklimatisasi. Material tanaman yang tidak tertangani dengan baik dapat menyebabkan material mengalami pembusukan atau malah tanaman kering karena kekurangan air. Setelah material hasil eksplorasi sampai di unit seleksi dan pembibitan, tahapan penanganan terhadap material menjadi faktor penting untuk membuat tumbuhan dapat beradaptasi dan survive, sehingga nantinya tumbuhan dapat dijadikan sebagai koleksi kebun raya (Trimanto, 2013). Kegiatan aklimatisasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan pada material tanaman calon koleksi. Aklimatisasi adalah upaya penyesuaian atau adaptasi suatu organisme terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Kegiatan aklimatisasi bertujuan untuk mengkondisikan tanaman hasil eksplorasi agar dapat bertahan hidup. Proses aklimatisasi akan menentukan seberapa jauh tanaman dapat bertahan hidup, hal ini dikarenakan kondisi lingkungan yang berbeda dengan kondisi aslinya. Aklimatisasi yang baik dibutuhkan sebagai upaya pengadaptasian tanaman sampai siap untuk dijadikan koleksi. Proses aklimatisasi pada umumnya dilakukan dengan penananaman material pada media di unit seleksi dan pembibitan, penyungkupan material tanaman, penjarangan tanaman dalam polybag, perawatan yang meliputi pemupukan dan penyiraman, dan monitoring terhadap tanaman hingga siap menjadi koleksi kebun (Trimanto, 2013).Tujuan diadakannya praktikum kerja lapangan dengan topik Aklimatisasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi Di Kebun Raya Baturraden adalah untuk mengetahui metode yang dilakukan dalam proses aklimatisasi tumbuhan hasil eksplorasi di Kebun Raya Baturraden, dan diharapkan dapat bermanfaat dengan mendapatkan tambahan ilmu, pengalaman kerja mengenai aklimatisasi tumbuhan hasil eksplorasi, dan memperoleh pengetahuan dasar yang nantinya dapat dijadikan sebagai pedoman penelitian.

II. MATERI DAN CARA KERJAA.Alat dan BahanAlat-alat yang akan digunakan dalam Praktik Kerja Lapangan mengenai Aklimatisasi Tumbuhan Koleksi Hasil Eksplorasi di Kawasan Kebun Raya Baturraden adalah Cangkul, Kertas label, Lux meter, Polybag, Soil tester, Sungkup plastik, Spidol marker,dan Thermometer analog.Bahan-bahan yang akan digunakan adalah fungisida, pupuk, tanaman hasil eksplorasi, dan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT).B.Lokasi dan Waktu Praktik Kerja LapanganPraktik Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2015 27 April 2015 di Kebun Raya Baturraden, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas.C. Cara KerjaPraktik Kerja Lapangan akan dilakukan dengan cara :C.1. Penanaman tanaman pada polybag1. Media tanam dibuat dengan mencampurkan tanah dan pupuk dengan perbandingan 1:1, dan diberi air secukupnya,2. Media dimasukkan kedalam plastik polybag,3. Tanaman hasil eksplorasi ditanam pada media yang telah disiapkan,4. Tanaman diberi tanda koleksi dengan menulis data menggunakan spidol pada keras lakmus. Data tersebut berupa nama spesies, tempat asal tanaman, dan kode koleksi,5. Tanaman yang telah diberi pupuk ditempatkan pada sungkup plastik.C.2. Perawatan tanaman 1. Gulma yang tumbuh pada media dihilangkan dengan cara dicabut,2. Zat pengatur tumbuh disemprotkan pada tanaman,3. Fungisida disemprotkan pada tanaman koleksi,4. Setelah itu diberi pupuk.C.3 Pengukuran kondisi lingkungan tanaman1. Temperatur dan kelembaban lingkungan tanaman diukur dengan Thermometer analog2. Intensitas cahaya sekitar tanaman diukur dengan alat ukur Lux meter3. Kelembaban tanah sekitar tanaman diukur dengan soil tester4. pH tanah pada masing-masing tanaman diukur dengan soil tester

III. RENCANA KERJA HARIANKegiatan Harian Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan (PKL)Nama & NIM : Hasan (BIJ012204)Judul tentatif :AKLIMATISASI TUMBUHAN KOLEKSI HASIL EKSPLORASI DI KAWASAN KEBUN RAYA BATURRADENLokasi : Kebun Raya BaturradenWaktu : 13 April 2015 27 April 2015Dosen Pembimbing : Drs. Lucky Prayoga, MP.Pembimbing Lapangan : Ita Kusumawati, S.Hut., M.sc.

Tabel 1.1. Rencana Kegiata Harian Praktik Kerja LapanganNo.Hari, TanggalKegiatan

1Senin, 13 April 2015Pengenalan lingkungan kerja

2Selasa, 14 April 2015Persiapan media tanam

3Rabu, 15 April 2015Penanaman tanaman koleksi

4Kamis, 16 April 2015Pelabelan tanaman koleksi

5Jumat, 17 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

6Sabtu, 18 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

7Minggu, 19 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

8Senin, 20 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

9Selasa, 21 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

10Rabu, 22 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

11Kamis, 23 April 2015Perawatan dan pengukuran tanaman

12Jumat, 24 April 2015Pengumpulan data dan materi

13Sabtu, 25 April 2015Pembuatan bahan untuk presentasi

14Senin, 27 April 2015Presentasi hasil praktikum kerja lapangan

DAFTAR REFERENSIFehr, W. R. 1987. Principles of Cultivar Development. Theory and Technique. Vol.1. Macmillan Publishing Company. New York.LIPI. 2014. Kebun Raya Baturaden. http://krbogor.lipi.go.id/id/isirow/view_krd/81. Diakses pada tanggal 18 Desember 2014.Munawaroh, E., Inggit P.A., dan Sumanto. 2011. Studi Keanekaragaman dan Potensi Suku Piperaceae di Sumatera Barat. Berk. Penel. Hayati Edisi Khusus: 5A (35-40)Trimanto. 2013. Aklimatisasi Tumbuhan Hasil Eksplorasi dan Perbanyakan Tanaman Unit Seleksi dan Pembibitan Kebun Raya Purwodadi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.Wardaya, AS., Darmayanti., Tarmudji, A., Suef., dan B.W. Sejati. 2010. Laporan Kegiatan Eksplorasi Flora Kebun Raya Purwodadi di Kawasan Taman Hutan Raya Nipa-Nipa (Murhum) Kabupaten Kendari dan Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara. Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Purwodadi. Pasuruan. Wilis, M., Krismawati, A., Galingging, R.Y., Sarwani, M., dan Siahaan, M. 2005. Eksplorasi, Koleksi, dan Konservasi Plasma Nutfah Tanaman Obat dan Tanaman Hias Kalimantan Tengah. Laporan Akhir. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah. Hal 94.

3