pkl print.pdf
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya tingkat kemacetan di Jakarta menjadi problematik yang harus
segera diselesaikan. Kemacetan sendiri bukan hanya terjadi karena kendaraan dari
dalam kota saja melainkan juga banyak kendaraan yang berasal dari luar jakarta
yang menyebabkan kemacetan di pinggiran kota.
Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) dibangun sebagai salah satu solusi untuk
mengatasi volume kendaraan yang tinggi terutama dari kendaraan-kendaraan yang
berasal dari kota-kota satelit di sekitar jakarta dan untuk menunjang pertumbuhan
ekonomi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan dibangunnya JORR 2 diharapkan
investor akan melirik kota-kota satelit di sekitar Jakarta sebagai alternatif tujuan
investasi.
Ruas tol Cijago seksi 2A ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol
nasional, khususnya Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Ruas tol ini
menghubungkan antara Jl. Raya Bogor dan Jl. Margonda. Adapun tol Cijago
berfungsi sebagai jalan pintas yang dapat mengurangi kemacetan di sekitar jakarta
khususnya sepanjang margonda hingga masuk ke Jakarta.
Proyek yang bernilai sekitar 382 M ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya
(persero) dengan PT perentjana Djaya sebagai konsultan. Proyek jalan tol ini
dibangun sepanjang 3,5 Km dengan perkerasan kaku setebal 27 cm dan perkerasan
lentur setebal 5 cm, termasuk di dalamnya 1 JPO, 3 Jembatan, dan 5 Overpass.
1.2 Lokasi proyek
Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A (Margonda - Raya
Bogor) STA 16+700 s/d 20+200, sepanjang 3.50 km terletak diantara Jl. Margonda
Raya dengan Jl. Raya Bogor di Cisalak, sejajar dengan Jl. H. Juanda, Depok – Jawa
Barat.
2
Gambar 0.1 Lokasi proyek pada propinsi Jawa Barat
Gambar 0.2 Lokasi proyek pada daerah kota Depok
Gambar 0.3 Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A
3
1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan
Tujuan yang ingin dicapai pada Praktik Kerja Lapangan di proyek Jalan Tol
Cinere – Jagorawi ini terbagi menjadi 4 (empat) yaitu :
1. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan sub-grade.
2. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan sub-base.
3. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan lean concrete.
4. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan rigid pavement.
4
BAB II
PENGENALAN PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. HUTAMA KARYA(Persero) selanjutnya disebut PT. HK awalnya
merupakan perusahaan swasta Hindia Belanda ‘Hollandsche Beton Maatschappij’
yang dinasionalisasi pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI
No. 61/1961 Tanggal 29 Maret 1961 dengan nama PN. HUTAMA KARYA.
Status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 14 tahun 1971 juncto Akta Perseroan Terbatas No. 74 tanggal 15
Maret 1973, juncto Akta Perubahan No.48 tanggal 8 Agustus 1973 yang keduanya
dibuat dihadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH yang kemudian berdasarkan Surat
Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No.
DU/MK.136/KPTS/03/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Penetapan Hari Ulang
Tahun PT. Hutama Karya, maka dengan ini tanggal 29 Maret ditetapkan sebagai
hari ulang tahun PT. Hutama Karya.
Gambar 0.1 PN. Hutama Karya
Tahun 1960 merupakan tonggak transformasi PT. Hutama Karya dari
perusahaan swasta 'Hollandsche Beton Maatschappij‘ menjadi PN. HUTAMA
KARYA. Sejak fase transformasi, PN. Hutama Karya telah menghasilkan karya
konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental seperti Gedung DPR/MPR RI,
Monumen Patung Pancoran.
5
Menandai dimulainya teknologi Beton pra Tekan di Indonesia, dimana PN.
Hutama Karya telah mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss. Sebagai
wujud eksistensi terhadap teknologi ini PN. Hutama Karya membentuk Divisi
khusus prategang. Pada dekade ini Hutama Karya berubah status menjadi PT.
Hutama Karya (Persero).
Gambar 0.2 Ilustrasibeton prategang PT. Hutama Karya
Mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin berkembang dan
kompetitif PT. Hutama Karya telah melakukan terobosan dengan diversifikasi
usaha dengan mendirikan Unit Bisnis HakaPole yaitu Pabrik Tiang Penerangan
Jalan Umum berbagai tipe dari baja bersegi delapan (Oktagonal) dan melakukan
ekspansi usaha di luar negeri serta awal inovasi teknologi dengan ditemukannya
LPBH-80 ‘SOSROBAHU’ (Landasan Putar Bebas Hambatan) oleh Dr. Ir. Tjokorda
Raka Sukawati.
Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus menerus dan mengikuti
kemajuan teknologi konstruksi yang berkembang pesat, PT. Hutama Karya telah
mampu menghasilkan produk dengan teknologi tinggi berupa: Jembatan Bentang
Panjang (Suspension Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Bridge,
Cable Stayed). PT. Hutama Karya telah memenuhi standar internasional dalam hal
kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan dengan didapatkannya sertifikasi ISO
9002:1994, OHSAS 18001:1999.
6
Era millennia dimana dinamika ekonomi semakin pesat, PT. Hutama Karya
telah merevitalisasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor-
sektor swasta dengan pembangunan: High Rise Building (Bakrie Tower,
Apartemen), infrastruktur (Jalan TOL). Seiring dengan perkembangan tersebut,
kualitas dan mutu tetap menjadi perhatian PT. Hutama Karya. Hal ini terbukti
dengan didapatkannya ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.
Perubahan lingkungan strategis memacu PT. Hutama Karya untuk turut
berubah. Berbagai rencana di masa depan dicanangkan, salah satunya adalah
menjadi perusahaan terbuka sebelum tahun 2015.
2.2 Visi dan Misi
Visi
Menjadi Perusahaan Industri
Konstruksi yang Handal dan
Terkemuka.
Misi
Meningkatkan nilai perusahaan
di bidang industri konstruksi
secara profesional dalam
memenuhi harapan Pemangku
Kepentingan (Stakeholder).
Motto
"Inovasi Untuk Solusi"
INSAN HUTAMA senantiasa
mencari alternatif cara baru
dalam pengelolaan aktivitas dan
pernyelesaian permasalahan
Gambar 0.3 Ilustrasi visi dan misi PT. Hutama Karya
7
Budaya Perusahaan
1. Berorientasi pada pelanggan
a. Insan Hutama senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan
b. Keberpihakan pada kepuasan pelanggan
c. Pelanggan internal maupun pelanggan eksternal
2. Integritas
Insan Hutama memiliki moral dan etika usaha yang baik
3. Profesional
Insan Hutama bekerja sesuai tanggung jawab profesinya secara baik dan
benar berdasarkan sistem manajemen dan GCG
Value Statements
"Kami bekerja secara profesional, berintegritas, dan senantiasa
berinovasi untuk dapat dihandalkan dalam menghasilkan nilai
tambah yang tumbuh berkesinambungan kepada para pemangku
kepentingan"
2.3 Organisasi Perusahaan
Gambar 0.4 Struktur organisasi PT. Hutama Karya
8
Tabel 0.1 Manajemen PT. Hutama Karya
No. Nama Jabatan
1 Achmad Hermanto Dardak Komisaris Utama
2 Max Tamaela Komisaris
3 M.I. Zulkarnain Duki Komisaris
4 Arlen Tobana Pakpahan Komisaris
5 Achmad Budhi Patria Komisaris
6 Eddy Yusbar Badaruddin Komisaris
7 Tri Widjajanto Joedosastro Direktur Utama
8 R. Soetanto Direktur Operasi I
9 Indradjaja Manopol Direktur Operasi II
10 Hartik Aningsih Direktur SDM dan Umum
11 Budi Rachmat Kurniawan Direktur Pengembangan
12 Suparman Direktur Keuangan
9
2.4 Inovasi
Gambar 0.5 SOSROBAHU
SOSROBAHU adalah Unit Putar Hidraulik Tanpa Gesekan (Hydraulic Non
Friction Rotating Device), merupakan konstruksi disk dari besi tuang berdiameter
80 cm, yang diletakkan ditengah – tengah (centre line) dari tiang jembatan.
Teknologi pemutar pier head di atas kolom ini memungkinkan pier head beton
dicor sejajar arah memanjang jalan/jembatan, dan setelah umur beton mencukupi,
pier head diputar hingga posisi yang diinginkan. .Dengan teknologi ini akan
mereduksi biaya konstruksi, terutama di lokasi padat penduduk atau padat lalu
lintas.
Tabel 0.2 Proyek-proyek yang menggunakan Teknologi Sosrobahu
No. Nama Proyek Lokasi Tahun
1 Cawang-Tanjung Priok Toll Way Jakarta, Indonesia 1988
2 Harbour Road Toll Way Jakarta, Indonesia 1994
3 Metro Manila Highway Manila, Philiphina 1996
4 Kuala Lumpur Middle Ring Road II Kuala Lumpur, Malaysia 1996
Gambar 0.6 Proyek Jalan Tol Cawang Tanjung Priok tahun 1998
10
2.5 Standar Internasional
Sebagai bentuk komitmen PT. Hutama Karya terhadap kepuasan pelanggan,
tuntutan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan, PT. Hutama Karya
menerapkan standar manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan. Komitmen tersebut
dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat berstandar internasional, yaitu:
Sertifikat ISO 9001:2008
Gambar 0.7 Sertifikat ISO 9001:2008
11
Sertifikat ISO 14001:2004
Gambar 0.8 Sertifikat ISO 14001:2004
12
Sertifikat OHSAS 18001:2007
Gambar 0.9 Sertifikat OHSAS 18001:2007
13
2.6 Anggota Asosiasi
Asosiasi Aspal Beton Indonesia Asosiasi Kontraktor Air Indonesia
Asosiasi Kontraktor Indonesia Asosiasi Kontraktor Listrik dan
Mekanikal Indonesia
D & B Kamar Dagang Industri Indonesia
14
Lembaga Pengembang Jasa
Konstruksi Real Estate Indonesia
2.7 Cabang dan Anak Perusahaaan
2.7.1 HAKAASTON
Gambar 0.10 Logo PT. HAKAASTON
PT. HAKAASTON berdiri tanggal 25 November 2010 yang bergerak dalam
bidang kontraktor konstruksi sipil. PT. HAKAASTON memiliki 17 unit Asphalt
Mixing Plant (AMP), yang dilengkapi dengan sarana laboratorium dan stone
crusher sendiri di beberapa unit-unitnya. Unit AMP ini tersebar di berbagai daerah
di Indonesia untuk memenuhi order dari customer-customer.
Selain mengerjakan proyek-proyek penghamparan, PT. HAKAASTON juga
melayani pembelian tunai atau retail. Untuk recana ke depan PT. HAKAASTON
akan memulai produksi aspal emulsi (dalam proses pengembangan di unit AMP
Cikunir) dan batching plant (produksi beton).
15
2.7.2 HAKAPOLE
Gambar 0.11 Logo PT. HAKAPOLE
PT. HAKAPOLE didirikan tanggal 25 November 2010, sebagai anak
perusahaan PT. Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang industri baja,
meliputi :
Steel Pole : Monopole, Polygonal Pole, dan High Mast
Steel Tower : Tower Transmisi, Tower BTS.
Steel Structure : Rangka Baja (pabrik, gedung, jembatan rangka baja, dll), Guard Rail.
Metal
Industries
: Tabung Gas, Spare Part Otomotif, Tanki Transformator, Pekerjaan
Mechanical/Electrical
2.7.3 HK REALTINDO
Gambar 0.12 Logo PT. HK REALTINDO
PT. HK REALTINDO merupakan anak perusahaan pertama PT. Hutama
Karya (Persero) yang bergerak dalam pengembangan property dan perumahan.
Didirikan pada 10 Mei 2010, sejak awal hingga saat ini, PT. HK REALTINDO telah
mengembangkan berbagai produk, dan properti perumahan yang strategis dan
tersebar hampir di seluruh nusantara.
16
Berikut adalah beberapa proyek besar yang ditangani oleh PT. HK
REALTINDO:
1. The H Residence
2. The H Tower
3. Kubikahomy
4. Techno Tower
5. Office Tower Antam
6. Townsite Antam
7. Office Area di Jababeka
2.8 Pelaksanaan Disiplin Kerja
Kedisiplinan kerja sangat penting agar karyawan PT. HUTAMA KARYA
dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Untuk itulah perlu untuk
dikeluarkannya suatu tata tertib karyawan perusahaan tersebut, diantaranya :
1. Jam Kerja
a. Jam kerja hari Senin s/d Sabtu (kecuali jam kerja dilapangan, masuk
setiap hari).
b. Masuk kerja : Pukul 08.00 WIB
c. Pulang kerja : Pukul 17.00 WIB
d. Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB
2. Jam Lembur
Bagi karyawan yang bekerja terus selama 1 (satu) jam atau lebih
bahkan bisa sampai 24 jam setelah jam 18.00 WIB bisa diperhitungkan
sebagai jam lembur. Besarnya uang lembur per jam diberikan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
3. Tidak Masuk Kerja
Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu)
hari atau lebih, harus ada bukti surat keterangan dari dokter. Bila tidak ada
surat keterangan dari dokter maka dipotong dari hak cutinya.
17
4. Hak Cuti Karyawan
Bagi karyawan hak cuti yang diterima adalah 12 hari per tahun.
Sedangkan untuk izin, maksimal 12 hari dalam setiap bulan dan meminta
izin kepada Kepala Divisi.
18
BAB III
PENGENALAN PROYEK
3.1 Prosedur mendapatkan proyek
Dalam menentukan kontraktor pelaksana dalam suatu pembangunan proyek,
dilakukan proses yang sudah ditentukan untuk mencapai kontrak/perjanjian
sehingga pekerjaan dapat dilakukan. Pada Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi
II A kontraktor utama ditentukan melalui pelelangan terbatas yNg diikuti oleh
beberapa kontraktor besar diantaranya ; Hutama Karya, Pembangunan Perumahan
Wijaya Karya, Jaya Konstruksi dan PT. Yasa.
PT. Hutama Karya pun terpilih menjadi kontraktor utama pada Proyek Jalan
Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A.
Gambar 0.1 Alur Tender Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A
19
3.2 Gambaran umum proyek
Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A (Margonda - Raya
Bogor) STA 16+700 s/d 20+200, sepanjang 3.50 km terletak diantara Jl. Margonda
Raya dengan Jl. Raya Bogor di Cisalak, sejajar dengan Jl. H. Juanda, Depok – Jawa
Barat.
Proyek ini termasuk dalam proyek JORR 2 yang rencananya akan dibangun
mengelilingi Jakarta, bertujuan sebagai alternatif pintu masuk menuju Jakarta dan
untuk Pengembangan kota-kota satelit di sekitar Jakarta.
Gambar 0.2 Jalan Tol Jabodetabek
3.3 Deskripsi Proyek
INFORMASI UMUM
● Nama Proyek : Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIA STA. 16+700
S/D STA. 20+200
● Lokasi Proyek : Margonda – Raya Bogor, Depok – Jawa Barat
● Pemilik Proyek : PT. TRANSLINGKAR KITA JAYA
● Konsultan : PT. PERENTJANA DJAJA
● Sifat Kontak : Lumpsum Fixed Price
● Uang Muka : 15% x Harga Kontrak
20
● Jaminan
Pelaksanaan
: 10% x Harga Kontrak
● Retensi : 5% x Harga Kontrak
● Lingkup
Pekerjaan
: - Umum
- Pembersihan Tempat Kerja
- Pembongkaran
- Pekerjaan Tanah
- Galian Struktur
- Drainase
- Subgrade
- Lapis Pondasi Agregat
- Perkerasan
- Struktur Beton
- Perkerasan Baja Struktural
- Pekerjaan Lain-Lain
- Pencahayaan, Lampu Lalu Lintas Dan Pekerjaan
Listrik
- Pekerjaan Plaza Tol
- Perngalihan Dan Perlindungan Utilitas Yang Ada
- Pekerjaan Fasilitas Jalan Tol
JENIS KONSTRUKSI JALAN UTAMA
● Panjang Jalan Utama : 3.50 km (STA.16+700 S/D STA. 20+200)
● Konstruksi Perkerasan : Rigid Pavement (Tebal 27 cm)
● Konstruksi Bahu Jalan : Flexible Pavement (Tebal 7 cm)
● Jumlah JPO : 1 Buah, (Panjang Total 51 m)
● Jumlah Jembatan : 3 Buah, (Panjang Total 366 m)
● Jumlah Overpass : 5 Buah, (Panjang Total 50 m)
JENIS KONSTRUKSI STRUKTUR
21
● Jembatan Kali Ciliwung : L = 80 m (4 Span = 10 m + 15 m + 40 m 15
m)
● Jembatan Kali Sugutamu 1 : L = 40 m (1 Span)
● Jembatan Situ Pangarengan : L = 135 m (9 Span = 9 x 15 m)
● Overpass Jalan Margonda : L = 2 x 17.8 m;
P = 47 m
● Overpass Pesona
Khayangan
: L = 9 m;
P = 3 x 18.2 m
● Overpass Jalan H. Daiman : L = 8 m;
P = 2 x 18.3 m
● Overpass Jalan M. Nail : L = 8 m;
P = 2 x 17.8 m
● Overpass Gamasetya : L = 8 m;
P = 2 x 17.8 m
● Sudetan Kali Sugutamu : L = 75.5 m
● Box Culvert STA. 20+012 : L = 1.5 m;
H = 2 m
3.4 Personalia dan organisasi proyek
Organisai proyek atau lebih dikenal dengan manajemen proyek adalah proses
yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian,
pengaturan dan pengendalian sehingga proyek dapat dilaksanaan sesuai sasaran
proyek, sesuai dengan biaya, mutu, dan waktu yang direncanakan.
Semakin baik suatu pengorganisasian proyek maka semakin optimal pula
kelangsungan suatu proyek, hal ini seiring dengan kenyataan bahwa semakin besar
suatu proyek maka pengorganisasian proyek yang dilaksanakan juga akan terlihat
rumit. Secara garis besar, pengorganisasian proyek memiliki arti penting antara lain
:
1. Membantu pencapaian tujuan proyek.
22
2. Menjaga keseimbangan antara tujuan proyek yang saling bertentangan atau
kepentingan yang berbeda dalam proyek.
3. Mencapai efesiensi dan efektifitas penyelesaian proyek.
Gambar 0.3 Struktur organisasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A
3.5 Proses pelaksanaan proyek
Untuk mempermudah dalam memanajemen proyek, maka pelaksanaan
Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A ini dibagi dalam 4 zona :
1. Zona 1 (Margonda – Ciliwung)
Zona 1 ini terletak diantara Konstruksi Box Tunnel yang berada di
Margonda dengan Konstruksi Jembatan Ciliwung.
2. Zona 2 (Ciliwung – Sugutamu 3)
Zona 2 ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :
a. Zona 2A
23
Zona 2A ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Ciliwung dengan
Sodetan Sugutamu 1.
b. Zona 2B
Zona 2B ini terletak diantara Sodetan Sugutamu 1 dengan Konstruksi
Jembatan Sugutamu 3.
3. Zona 3 (Sugutamu 3 – OP Gamasetya)
Zona 3 ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Zona 3A
Zona 3A ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Sugutamu 3 dengan
Konstruksi Overpass Adikarya.
b. Zona 3B
Zona 3B ini terletak diantara Konstruksi Overpass Adikarya dengan
Konstruksi Overpass M. Nail.
c. Zona 3C
Zona 3C ini terletak diantara Konstruksi Overpass M. Nail dengan
Konstruksi Overpass Gamasetya.
4. Zona 4 (OP Gamasetya – Akhir Proyek)
Zona 4 ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Zona 4A
Zona 4A ini terletak diantara Konstruksi Overpass Gamasetya dengan
Konstruksi Jembatan Penyebrangan Orang Pangarengan.
b. Zona 4B
Zona 4B ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Penyebrangan Orang
Pangarengan dengan Konstruksi Jembatan Pangarengan.
c. Zona 4C
Zona 4C ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Pangarengan sampai
akhir proyek.
24
Gambar 0.4 Pembagian zona kerja
3.6 Rencana Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan
(RMK3L)
Rencana Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (RMK3L)
Proyek merupakan gambaran untuk memenuhi komitmen perusahaan yaitu, untuk
memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan
seluruh kegiatan Proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Cinere - Jagorawi Seksi II A
STA. 16+700 s/d STA. 20+200 dengan cara mengendalikan setiap resiko terhadap
Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (MK3L) sehingga akan
dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap
manusia maupun lingkungan.
Rencana Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan merupakan
integrasi pemenuhan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, OHSAS 18001
dan ISO 14001 yang dituangkan dalam prosedur yang dapat digunakan untuk
25
melihat, memeriksa, mengkaji, menilai, mengukur efektifitas, mengetahui ketaatan
atau kepatuhan petugas selama proses pelaksanaan proyek.
Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan
(SMMK3L) ini merupakan integrasi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM), Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) yang sebelumnya dilaksanakan dengan sistem terpisah. Tujuan
dilakukannya integrasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Lingkungan adalah agar dapat
diperoleh sistim manajemen perusahaan yang ringkas, praktis dan efektif serta
mengikuti perkembangan teknologi informatika.
3.6.1 Sasaran
Sasaran yang akan dicapai dari Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan &
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMMK3L) ini antara lain:
I. SASARAN MUTU:
Sasaran Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Cinere — Jagorawi Seksi II A,
terkait Sistem Manajemen Mutu :
1. Target waktu pelaksanaan proyek 420 hari kerja.
2. Target pencapaian efisiensi biaya sesuai ARP 87,12 %.
3. Target pencapaian efisiensi material sesuai ARP 36, 75 %.
4. Target jumlah komplain temuan mutu produk oleh owner 0 ( nol ) kasus.
5. Menurunkan tingkat kesalahan pekerjaan dari 2 x /bulan menjadi
maksimum 0 ( nol ) x /bulan.
6. Meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan dari 40 % - 100 %.
7. Meningkatkan keuntungan perusahaan dari rencana laba hingga melebihi
efisiensi project.
26
II. SASARAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA:
8. Tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi (Zero Accident).
9. Peningkatan kepedulian karyawan dan mitra kerja terhadap K3L.
10. Peningkatan kesehatan karyawan dan tenaga kerja.
11. Kesesuaian dengan peraturan perundangan terkait K3L.
12. Kesiagaan menghadapi keadaan darurat.
III. SASARAN LINGKUNGAN:
1. Mengurangi adanya keluhan/komplain dari komunitas disekitar lingkungan
proyek.
2. Mengurangi pencemaran udara dari emisi gas buang yang dihasilkan
kendaraan operasional dan alat berat ataupun kebisingan genset.
3. Mengurangi pemakaian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(listrik, air dll).
4. Penggunaan/pemilihan bahan ramah lingkungan dan bahan yang mudah
diuraikan oleh alam/ dapat didaur ulang.
5. Mengurangi ceceran/tumpah BBM dan pelumas yang berdampak pada
pencemaran tanah.
27
Gambar 0.5 Bagan alir penanganan resiko yang mungkin terjadi
3.6.2 Ruang Lingkup RMK3L
Ruang Lingkup RMK3L mencakup implementasi sistem manajemen di
perusahaan termasuk semua persyaratan yang diberlakukan oleh ISO 9001:2000,
ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:1999 mulai dari proses Persiapan Pelaksanaan
sampai dengan Serah Terima.
3.6.3 Kebijakan RMK3L
Dalam mencapai visi menjadi perusahaan industri konstruksi yang handal dan
terkemuka, seluruh direksi dan manajemen PT HUTAMA KARYA (Persero)
berkomitmen untuk mememiri kepuasan pelangan dengan menetapkan hal-hal
sebagai berikut;
28
* Mematuhi dan memenuhi Semua ketentuan peraturan perundangan dan
persyaratan lain yang relevan, terkait dengan kegiatan perusahaan untuk
tercapainya kepuasan pelanggan.
* Mencegah terjadinya bahaya yang dapat mengakibatkan cidera, sakit akibat
pekerjaan, pcncemaran dan mengendalikan penggunaan sumber daya alam serta
aspek iainnya yang berdampak negatif terhadap lingkungan.
* Menjamin seluruh karyawan dan partner bisnis lainnya kompeten dengan cara
memberikan pelatihan yang memadai sesuai dengan tugas-tugasnya dan
memastikan lingkungan kerja bebas dari minuman keras, narkoba dan segala
jenis senjata ilegal.
* Konsisten melaksanakan peningkatan secara berkesinambungan terhadap
penerapan Sistem Manajemen dan menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka
acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran perusahaan.
29
Gambar 0.6 Bagan Alir Penanganan Kecelakaan
30
Gambar 0.7 Bagan Alir Dalam Kondisi Darurat
31
Gambar 0.8 Tanggap Darurat