pkl print.pdf

32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat kemacetan di Jakarta menjadi problematik yang harus segera diselesaikan. Kemacetan sendiri bukan hanya terjadi karena kendaraan dari dalam kota saja melainkan juga banyak kendaraan yang berasal dari luar jakarta yang menyebabkan kemacetan di pinggiran kota. Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) dibangun sebagai salah satu solusi untuk mengatasi volume kendaraan yang tinggi terutama dari kendaraan-kendaraan yang berasal dari kota-kota satelit di sekitar jakarta dan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan dibangunnya JORR 2 diharapkan investor akan melirik kota-kota satelit di sekitar Jakarta sebagai alternatif tujuan investasi. Ruas tol Cijago seksi 2A ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol nasional, khususnya Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Ruas tol ini menghubungkan antara Jl. Raya Bogor dan Jl. Margonda. Adapun tol Cijago berfungsi sebagai jalan pintas yang dapat mengurangi kemacetan di sekitar jakarta khususnya sepanjang margonda hingga masuk ke Jakarta. Proyek yang bernilai sekitar 382 M ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya (persero) dengan PT perentjana Djaya sebagai konsultan. Proyek jalan tol ini dibangun sepanjang 3,5 Km dengan perkerasan kaku setebal 27 cm dan perkerasan lentur setebal 5 cm, termasuk di dalamnya 1 JPO, 3 Jembatan, dan 5 Overpass. 1.2 Lokasi proyek Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A (Margonda - Raya Bogor) STA 16+700 s/d 20+200, sepanjang 3.50 km terletak diantara Jl. Margonda Raya dengan Jl. Raya Bogor di Cisalak, sejajar dengan Jl. H. Juanda, Depok Jawa Barat.

Upload: harris-fadhilah-hutama

Post on 16-Jan-2016

121 views

Category:

Documents


15 download

TRANSCRIPT

Page 1: pkl print.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya tingkat kemacetan di Jakarta menjadi problematik yang harus

segera diselesaikan. Kemacetan sendiri bukan hanya terjadi karena kendaraan dari

dalam kota saja melainkan juga banyak kendaraan yang berasal dari luar jakarta

yang menyebabkan kemacetan di pinggiran kota.

Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2) dibangun sebagai salah satu solusi untuk

mengatasi volume kendaraan yang tinggi terutama dari kendaraan-kendaraan yang

berasal dari kota-kota satelit di sekitar jakarta dan untuk menunjang pertumbuhan

ekonomi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dengan dibangunnya JORR 2 diharapkan

investor akan melirik kota-kota satelit di sekitar Jakarta sebagai alternatif tujuan

investasi.

Ruas tol Cijago seksi 2A ini merupakan bagian dari jaringan jalan tol

nasional, khususnya Jakarta Outer Ring Road 2 (JORR 2). Ruas tol ini

menghubungkan antara Jl. Raya Bogor dan Jl. Margonda. Adapun tol Cijago

berfungsi sebagai jalan pintas yang dapat mengurangi kemacetan di sekitar jakarta

khususnya sepanjang margonda hingga masuk ke Jakarta.

Proyek yang bernilai sekitar 382 M ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya

(persero) dengan PT perentjana Djaya sebagai konsultan. Proyek jalan tol ini

dibangun sepanjang 3,5 Km dengan perkerasan kaku setebal 27 cm dan perkerasan

lentur setebal 5 cm, termasuk di dalamnya 1 JPO, 3 Jembatan, dan 5 Overpass.

1.2 Lokasi proyek

Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A (Margonda - Raya

Bogor) STA 16+700 s/d 20+200, sepanjang 3.50 km terletak diantara Jl. Margonda

Raya dengan Jl. Raya Bogor di Cisalak, sejajar dengan Jl. H. Juanda, Depok – Jawa

Barat.

Page 2: pkl print.pdf

2

Gambar 0.1 Lokasi proyek pada propinsi Jawa Barat

Gambar 0.2 Lokasi proyek pada daerah kota Depok

Gambar 0.3 Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A

Page 3: pkl print.pdf

3

1.3 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Tujuan yang ingin dicapai pada Praktik Kerja Lapangan di proyek Jalan Tol

Cinere – Jagorawi ini terbagi menjadi 4 (empat) yaitu :

1. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan sub-grade.

2. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan sub-base.

3. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan lean concrete.

4. Menjelaskan metode pelaksanaan pekerjaan rigid pavement.

Page 4: pkl print.pdf

4

BAB II

PENGENALAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. HUTAMA KARYA(Persero) selanjutnya disebut PT. HK awalnya

merupakan perusahaan swasta Hindia Belanda ‘Hollandsche Beton Maatschappij’

yang dinasionalisasi pada tahun 1961 berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) RI

No. 61/1961 Tanggal 29 Maret 1961 dengan nama PN. HUTAMA KARYA.

Status perusahaan berubah menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 14 tahun 1971 juncto Akta Perseroan Terbatas No. 74 tanggal 15

Maret 1973, juncto Akta Perubahan No.48 tanggal 8 Agustus 1973 yang keduanya

dibuat dihadapan Notaris Kartini Mulyadi, SH yang kemudian berdasarkan Surat

Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris No.

DU/MK.136/KPTS/03/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Penetapan Hari Ulang

Tahun PT. Hutama Karya, maka dengan ini tanggal 29 Maret ditetapkan sebagai

hari ulang tahun PT. Hutama Karya.

Gambar 0.1 PN. Hutama Karya

Tahun 1960 merupakan tonggak transformasi PT. Hutama Karya dari

perusahaan swasta 'Hollandsche Beton Maatschappij‘ menjadi PN. HUTAMA

KARYA. Sejak fase transformasi, PN. Hutama Karya telah menghasilkan karya

konstruksi yang bernilai sejarah dan monumental seperti Gedung DPR/MPR RI,

Monumen Patung Pancoran.

Page 5: pkl print.pdf

5

Menandai dimulainya teknologi Beton pra Tekan di Indonesia, dimana PN.

Hutama Karya telah mengenalkan sistem prategang BBRV dari Swiss. Sebagai

wujud eksistensi terhadap teknologi ini PN. Hutama Karya membentuk Divisi

khusus prategang. Pada dekade ini Hutama Karya berubah status menjadi PT.

Hutama Karya (Persero).

Gambar 0.2 Ilustrasibeton prategang PT. Hutama Karya

Mengantisipasi tantangan bisnis konstruksi yang semakin berkembang dan

kompetitif PT. Hutama Karya telah melakukan terobosan dengan diversifikasi

usaha dengan mendirikan Unit Bisnis HakaPole yaitu Pabrik Tiang Penerangan

Jalan Umum berbagai tipe dari baja bersegi delapan (Oktagonal) dan melakukan

ekspansi usaha di luar negeri serta awal inovasi teknologi dengan ditemukannya

LPBH-80 ‘SOSROBAHU’ (Landasan Putar Bebas Hambatan) oleh Dr. Ir. Tjokorda

Raka Sukawati.

Sejalan dengan pengembangan inovasi yang terus menerus dan mengikuti

kemajuan teknologi konstruksi yang berkembang pesat, PT. Hutama Karya telah

mampu menghasilkan produk dengan teknologi tinggi berupa: Jembatan Bentang

Panjang (Suspension Cable Bridge, Balanced Cantilever Bridge, Arch Steel Bridge,

Cable Stayed). PT. Hutama Karya telah memenuhi standar internasional dalam hal

kualitas, keselamatan kerja dan lingkungan dengan didapatkannya sertifikasi ISO

9002:1994, OHSAS 18001:1999.

Page 6: pkl print.pdf

6

Era millennia dimana dinamika ekonomi semakin pesat, PT. Hutama Karya

telah merevitalisasi diri dengan melakukan pengembangan usaha untuk sektor-

sektor swasta dengan pembangunan: High Rise Building (Bakrie Tower,

Apartemen), infrastruktur (Jalan TOL). Seiring dengan perkembangan tersebut,

kualitas dan mutu tetap menjadi perhatian PT. Hutama Karya. Hal ini terbukti

dengan didapatkannya ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007.

Perubahan lingkungan strategis memacu PT. Hutama Karya untuk turut

berubah. Berbagai rencana di masa depan dicanangkan, salah satunya adalah

menjadi perusahaan terbuka sebelum tahun 2015.

2.2 Visi dan Misi

Visi

Menjadi Perusahaan Industri

Konstruksi yang Handal dan

Terkemuka.

Misi

Meningkatkan nilai perusahaan

di bidang industri konstruksi

secara profesional dalam

memenuhi harapan Pemangku

Kepentingan (Stakeholder).

Motto

"Inovasi Untuk Solusi"

INSAN HUTAMA senantiasa

mencari alternatif cara baru

dalam pengelolaan aktivitas dan

pernyelesaian permasalahan

Gambar 0.3 Ilustrasi visi dan misi PT. Hutama Karya

Page 7: pkl print.pdf

7

Budaya Perusahaan

1. Berorientasi pada pelanggan

a. Insan Hutama senantiasa mengutamakan kepuasan pelanggan

b. Keberpihakan pada kepuasan pelanggan

c. Pelanggan internal maupun pelanggan eksternal

2. Integritas

Insan Hutama memiliki moral dan etika usaha yang baik

3. Profesional

Insan Hutama bekerja sesuai tanggung jawab profesinya secara baik dan

benar berdasarkan sistem manajemen dan GCG

Value Statements

"Kami bekerja secara profesional, berintegritas, dan senantiasa

berinovasi untuk dapat dihandalkan dalam menghasilkan nilai

tambah yang tumbuh berkesinambungan kepada para pemangku

kepentingan"

2.3 Organisasi Perusahaan

Gambar 0.4 Struktur organisasi PT. Hutama Karya

Page 8: pkl print.pdf

8

Tabel 0.1 Manajemen PT. Hutama Karya

No. Nama Jabatan

1 Achmad Hermanto Dardak Komisaris Utama

2 Max Tamaela Komisaris

3 M.I. Zulkarnain Duki Komisaris

4 Arlen Tobana Pakpahan Komisaris

5 Achmad Budhi Patria Komisaris

6 Eddy Yusbar Badaruddin Komisaris

7 Tri Widjajanto Joedosastro Direktur Utama

8 R. Soetanto Direktur Operasi I

9 Indradjaja Manopol Direktur Operasi II

10 Hartik Aningsih Direktur SDM dan Umum

11 Budi Rachmat Kurniawan Direktur Pengembangan

12 Suparman Direktur Keuangan

Page 9: pkl print.pdf

9

2.4 Inovasi

Gambar 0.5 SOSROBAHU

SOSROBAHU adalah Unit Putar Hidraulik Tanpa Gesekan (Hydraulic Non

Friction Rotating Device), merupakan konstruksi disk dari besi tuang berdiameter

80 cm, yang diletakkan ditengah – tengah (centre line) dari tiang jembatan.

Teknologi pemutar pier head di atas kolom ini memungkinkan pier head beton

dicor sejajar arah memanjang jalan/jembatan, dan setelah umur beton mencukupi,

pier head diputar hingga posisi yang diinginkan. .Dengan teknologi ini akan

mereduksi biaya konstruksi, terutama di lokasi padat penduduk atau padat lalu

lintas.

Tabel 0.2 Proyek-proyek yang menggunakan Teknologi Sosrobahu

No. Nama Proyek Lokasi Tahun

1 Cawang-Tanjung Priok Toll Way Jakarta, Indonesia 1988

2 Harbour Road Toll Way Jakarta, Indonesia 1994

3 Metro Manila Highway Manila, Philiphina 1996

4 Kuala Lumpur Middle Ring Road II Kuala Lumpur, Malaysia 1996

Gambar 0.6 Proyek Jalan Tol Cawang Tanjung Priok tahun 1998

Page 10: pkl print.pdf

10

2.5 Standar Internasional

Sebagai bentuk komitmen PT. Hutama Karya terhadap kepuasan pelanggan,

tuntutan keselamatan dan kesehatan kerja serta lingkungan, PT. Hutama Karya

menerapkan standar manajemen Mutu, K3 dan Lingkungan. Komitmen tersebut

dibuktikan dengan diperolehnya sertifikat berstandar internasional, yaitu:

Sertifikat ISO 9001:2008

Gambar 0.7 Sertifikat ISO 9001:2008

Page 11: pkl print.pdf

11

Sertifikat ISO 14001:2004

Gambar 0.8 Sertifikat ISO 14001:2004

Page 12: pkl print.pdf

12

Sertifikat OHSAS 18001:2007

Gambar 0.9 Sertifikat OHSAS 18001:2007

Page 13: pkl print.pdf

13

2.6 Anggota Asosiasi

Asosiasi Aspal Beton Indonesia Asosiasi Kontraktor Air Indonesia

Asosiasi Kontraktor Indonesia Asosiasi Kontraktor Listrik dan

Mekanikal Indonesia

D & B Kamar Dagang Industri Indonesia

Page 14: pkl print.pdf

14

Lembaga Pengembang Jasa

Konstruksi Real Estate Indonesia

2.7 Cabang dan Anak Perusahaaan

2.7.1 HAKAASTON

Gambar 0.10 Logo PT. HAKAASTON

PT. HAKAASTON berdiri tanggal 25 November 2010 yang bergerak dalam

bidang kontraktor konstruksi sipil. PT. HAKAASTON memiliki 17 unit Asphalt

Mixing Plant (AMP), yang dilengkapi dengan sarana laboratorium dan stone

crusher sendiri di beberapa unit-unitnya. Unit AMP ini tersebar di berbagai daerah

di Indonesia untuk memenuhi order dari customer-customer.

Selain mengerjakan proyek-proyek penghamparan, PT. HAKAASTON juga

melayani pembelian tunai atau retail. Untuk recana ke depan PT. HAKAASTON

akan memulai produksi aspal emulsi (dalam proses pengembangan di unit AMP

Cikunir) dan batching plant (produksi beton).

Page 15: pkl print.pdf

15

2.7.2 HAKAPOLE

Gambar 0.11 Logo PT. HAKAPOLE

PT. HAKAPOLE didirikan tanggal 25 November 2010, sebagai anak

perusahaan PT. Hutama Karya (Persero) yang bergerak di bidang industri baja,

meliputi :

Steel Pole : Monopole, Polygonal Pole, dan High Mast

Steel Tower : Tower Transmisi, Tower BTS.

Steel Structure : Rangka Baja (pabrik, gedung, jembatan rangka baja, dll), Guard Rail.

Metal

Industries

: Tabung Gas, Spare Part Otomotif, Tanki Transformator, Pekerjaan

Mechanical/Electrical

2.7.3 HK REALTINDO

Gambar 0.12 Logo PT. HK REALTINDO

PT. HK REALTINDO merupakan anak perusahaan pertama PT. Hutama

Karya (Persero) yang bergerak dalam pengembangan property dan perumahan.

Didirikan pada 10 Mei 2010, sejak awal hingga saat ini, PT. HK REALTINDO telah

mengembangkan berbagai produk, dan properti perumahan yang strategis dan

tersebar hampir di seluruh nusantara.

Page 16: pkl print.pdf

16

Berikut adalah beberapa proyek besar yang ditangani oleh PT. HK

REALTINDO:

1. The H Residence

2. The H Tower

3. Kubikahomy

4. Techno Tower

5. Office Tower Antam

6. Townsite Antam

7. Office Area di Jababeka

2.8 Pelaksanaan Disiplin Kerja

Kedisiplinan kerja sangat penting agar karyawan PT. HUTAMA KARYA

dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif. Untuk itulah perlu untuk

dikeluarkannya suatu tata tertib karyawan perusahaan tersebut, diantaranya :

1. Jam Kerja

a. Jam kerja hari Senin s/d Sabtu (kecuali jam kerja dilapangan, masuk

setiap hari).

b. Masuk kerja : Pukul 08.00 WIB

c. Pulang kerja : Pukul 17.00 WIB

d. Istirahat : Pukul 12.00 – 13.00 WIB

2. Jam Lembur

Bagi karyawan yang bekerja terus selama 1 (satu) jam atau lebih

bahkan bisa sampai 24 jam setelah jam 18.00 WIB bisa diperhitungkan

sebagai jam lembur. Besarnya uang lembur per jam diberikan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

3. Tidak Masuk Kerja

Bagi karyawan yang tidak masuk kerja karena sakit selama 1 (satu)

hari atau lebih, harus ada bukti surat keterangan dari dokter. Bila tidak ada

surat keterangan dari dokter maka dipotong dari hak cutinya.

Page 17: pkl print.pdf

17

4. Hak Cuti Karyawan

Bagi karyawan hak cuti yang diterima adalah 12 hari per tahun.

Sedangkan untuk izin, maksimal 12 hari dalam setiap bulan dan meminta

izin kepada Kepala Divisi.

Page 18: pkl print.pdf

18

BAB III

PENGENALAN PROYEK

3.1 Prosedur mendapatkan proyek

Dalam menentukan kontraktor pelaksana dalam suatu pembangunan proyek,

dilakukan proses yang sudah ditentukan untuk mencapai kontrak/perjanjian

sehingga pekerjaan dapat dilakukan. Pada Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi

II A kontraktor utama ditentukan melalui pelelangan terbatas yNg diikuti oleh

beberapa kontraktor besar diantaranya ; Hutama Karya, Pembangunan Perumahan

Wijaya Karya, Jaya Konstruksi dan PT. Yasa.

PT. Hutama Karya pun terpilih menjadi kontraktor utama pada Proyek Jalan

Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A.

Gambar 0.1 Alur Tender Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A

Page 19: pkl print.pdf

19

3.2 Gambaran umum proyek

Lokasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A (Margonda - Raya

Bogor) STA 16+700 s/d 20+200, sepanjang 3.50 km terletak diantara Jl. Margonda

Raya dengan Jl. Raya Bogor di Cisalak, sejajar dengan Jl. H. Juanda, Depok – Jawa

Barat.

Proyek ini termasuk dalam proyek JORR 2 yang rencananya akan dibangun

mengelilingi Jakarta, bertujuan sebagai alternatif pintu masuk menuju Jakarta dan

untuk Pengembangan kota-kota satelit di sekitar Jakarta.

Gambar 0.2 Jalan Tol Jabodetabek

3.3 Deskripsi Proyek

INFORMASI UMUM

● Nama Proyek : Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi IIA STA. 16+700

S/D STA. 20+200

● Lokasi Proyek : Margonda – Raya Bogor, Depok – Jawa Barat

● Pemilik Proyek : PT. TRANSLINGKAR KITA JAYA

● Konsultan : PT. PERENTJANA DJAJA

● Sifat Kontak : Lumpsum Fixed Price

● Uang Muka : 15% x Harga Kontrak

Page 20: pkl print.pdf

20

● Jaminan

Pelaksanaan

: 10% x Harga Kontrak

● Retensi : 5% x Harga Kontrak

● Lingkup

Pekerjaan

: - Umum

- Pembersihan Tempat Kerja

- Pembongkaran

- Pekerjaan Tanah

- Galian Struktur

- Drainase

- Subgrade

- Lapis Pondasi Agregat

- Perkerasan

- Struktur Beton

- Perkerasan Baja Struktural

- Pekerjaan Lain-Lain

- Pencahayaan, Lampu Lalu Lintas Dan Pekerjaan

Listrik

- Pekerjaan Plaza Tol

- Perngalihan Dan Perlindungan Utilitas Yang Ada

- Pekerjaan Fasilitas Jalan Tol

JENIS KONSTRUKSI JALAN UTAMA

● Panjang Jalan Utama : 3.50 km (STA.16+700 S/D STA. 20+200)

● Konstruksi Perkerasan : Rigid Pavement (Tebal 27 cm)

● Konstruksi Bahu Jalan : Flexible Pavement (Tebal 7 cm)

● Jumlah JPO : 1 Buah, (Panjang Total 51 m)

● Jumlah Jembatan : 3 Buah, (Panjang Total 366 m)

● Jumlah Overpass : 5 Buah, (Panjang Total 50 m)

JENIS KONSTRUKSI STRUKTUR

Page 21: pkl print.pdf

21

● Jembatan Kali Ciliwung : L = 80 m (4 Span = 10 m + 15 m + 40 m 15

m)

● Jembatan Kali Sugutamu 1 : L = 40 m (1 Span)

● Jembatan Situ Pangarengan : L = 135 m (9 Span = 9 x 15 m)

● Overpass Jalan Margonda : L = 2 x 17.8 m;

P = 47 m

● Overpass Pesona

Khayangan

: L = 9 m;

P = 3 x 18.2 m

● Overpass Jalan H. Daiman : L = 8 m;

P = 2 x 18.3 m

● Overpass Jalan M. Nail : L = 8 m;

P = 2 x 17.8 m

● Overpass Gamasetya : L = 8 m;

P = 2 x 17.8 m

● Sudetan Kali Sugutamu : L = 75.5 m

● Box Culvert STA. 20+012 : L = 1.5 m;

H = 2 m

3.4 Personalia dan organisasi proyek

Organisai proyek atau lebih dikenal dengan manajemen proyek adalah proses

yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pelaksanaan, pengorganisasian,

pengaturan dan pengendalian sehingga proyek dapat dilaksanaan sesuai sasaran

proyek, sesuai dengan biaya, mutu, dan waktu yang direncanakan.

Semakin baik suatu pengorganisasian proyek maka semakin optimal pula

kelangsungan suatu proyek, hal ini seiring dengan kenyataan bahwa semakin besar

suatu proyek maka pengorganisasian proyek yang dilaksanakan juga akan terlihat

rumit. Secara garis besar, pengorganisasian proyek memiliki arti penting antara lain

:

1. Membantu pencapaian tujuan proyek.

Page 22: pkl print.pdf

22

2. Menjaga keseimbangan antara tujuan proyek yang saling bertentangan atau

kepentingan yang berbeda dalam proyek.

3. Mencapai efesiensi dan efektifitas penyelesaian proyek.

Gambar 0.3 Struktur organisasi Proyek Jalan Tol Cinere - Jagorawi Seksi II A

3.5 Proses pelaksanaan proyek

Untuk mempermudah dalam memanajemen proyek, maka pelaksanaan

Proyek Jalan Tol Cinere – Jagorawi Seksi II A ini dibagi dalam 4 zona :

1. Zona 1 (Margonda – Ciliwung)

Zona 1 ini terletak diantara Konstruksi Box Tunnel yang berada di

Margonda dengan Konstruksi Jembatan Ciliwung.

2. Zona 2 (Ciliwung – Sugutamu 3)

Zona 2 ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Zona 2A

Page 23: pkl print.pdf

23

Zona 2A ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Ciliwung dengan

Sodetan Sugutamu 1.

b. Zona 2B

Zona 2B ini terletak diantara Sodetan Sugutamu 1 dengan Konstruksi

Jembatan Sugutamu 3.

3. Zona 3 (Sugutamu 3 – OP Gamasetya)

Zona 3 ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Zona 3A

Zona 3A ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Sugutamu 3 dengan

Konstruksi Overpass Adikarya.

b. Zona 3B

Zona 3B ini terletak diantara Konstruksi Overpass Adikarya dengan

Konstruksi Overpass M. Nail.

c. Zona 3C

Zona 3C ini terletak diantara Konstruksi Overpass M. Nail dengan

Konstruksi Overpass Gamasetya.

4. Zona 4 (OP Gamasetya – Akhir Proyek)

Zona 4 ini terbagi menjadi 3 bagian, yaitu :

a. Zona 4A

Zona 4A ini terletak diantara Konstruksi Overpass Gamasetya dengan

Konstruksi Jembatan Penyebrangan Orang Pangarengan.

b. Zona 4B

Zona 4B ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Penyebrangan Orang

Pangarengan dengan Konstruksi Jembatan Pangarengan.

c. Zona 4C

Zona 4C ini terletak diantara Konstruksi Jembatan Pangarengan sampai

akhir proyek.

Page 24: pkl print.pdf

24

Gambar 0.4 Pembagian zona kerja

3.6 Rencana Mutu Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan

(RMK3L)

Rencana Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan (RMK3L)

Proyek merupakan gambaran untuk memenuhi komitmen perusahaan yaitu, untuk

memenuhi kepuasan pelanggan dan seluruh komunitas yang berhubungan dengan

seluruh kegiatan Proyek pembangunan Jalan Tol Ruas Cinere - Jagorawi Seksi II A

STA. 16+700 s/d STA. 20+200 dengan cara mengendalikan setiap resiko terhadap

Mutu, Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (MK3L) sehingga akan

dihasilkan proses kerja dan produk yang berkualitas, sehat dan aman baik terhadap

manusia maupun lingkungan.

Rencana Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan merupakan

integrasi pemenuhan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000, OHSAS 18001

dan ISO 14001 yang dituangkan dalam prosedur yang dapat digunakan untuk

Page 25: pkl print.pdf

25

melihat, memeriksa, mengkaji, menilai, mengukur efektifitas, mengetahui ketaatan

atau kepatuhan petugas selama proses pelaksanaan proyek.

Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan & Kesehatan Kerja dan Lingkungan

(SMMK3L) ini merupakan integrasi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM), Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan Sistem Manajemen

Lingkungan (SML) yang sebelumnya dilaksanakan dengan sistem terpisah. Tujuan

dilakukannya integrasi Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Keselamatan

dan Kesehatan Kerja dan Sistem Manajemen Lingkungan adalah agar dapat

diperoleh sistim manajemen perusahaan yang ringkas, praktis dan efektif serta

mengikuti perkembangan teknologi informatika.

3.6.1 Sasaran

Sasaran yang akan dicapai dari Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan &

Kesehatan Kerja dan Lingkungan (SMMK3L) ini antara lain:

I. SASARAN MUTU:

Sasaran Mutu Proyek Pembangunan Jalan Tol Cinere — Jagorawi Seksi II A,

terkait Sistem Manajemen Mutu :

1. Target waktu pelaksanaan proyek 420 hari kerja.

2. Target pencapaian efisiensi biaya sesuai ARP 87,12 %.

3. Target pencapaian efisiensi material sesuai ARP 36, 75 %.

4. Target jumlah komplain temuan mutu produk oleh owner 0 ( nol ) kasus.

5. Menurunkan tingkat kesalahan pekerjaan dari 2 x /bulan menjadi

maksimum 0 ( nol ) x /bulan.

6. Meningkatkan tingkat kedisiplinan karyawan dari 40 % - 100 %.

7. Meningkatkan keuntungan perusahaan dari rencana laba hingga melebihi

efisiensi project.

Page 26: pkl print.pdf

26

II. SASARAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA:

8. Tidak ada kecelakaan kerja yang terjadi (Zero Accident).

9. Peningkatan kepedulian karyawan dan mitra kerja terhadap K3L.

10. Peningkatan kesehatan karyawan dan tenaga kerja.

11. Kesesuaian dengan peraturan perundangan terkait K3L.

12. Kesiagaan menghadapi keadaan darurat.

III. SASARAN LINGKUNGAN:

1. Mengurangi adanya keluhan/komplain dari komunitas disekitar lingkungan

proyek.

2. Mengurangi pencemaran udara dari emisi gas buang yang dihasilkan

kendaraan operasional dan alat berat ataupun kebisingan genset.

3. Mengurangi pemakaian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

(listrik, air dll).

4. Penggunaan/pemilihan bahan ramah lingkungan dan bahan yang mudah

diuraikan oleh alam/ dapat didaur ulang.

5. Mengurangi ceceran/tumpah BBM dan pelumas yang berdampak pada

pencemaran tanah.

Page 27: pkl print.pdf

27

Gambar 0.5 Bagan alir penanganan resiko yang mungkin terjadi

3.6.2 Ruang Lingkup RMK3L

Ruang Lingkup RMK3L mencakup implementasi sistem manajemen di

perusahaan termasuk semua persyaratan yang diberlakukan oleh ISO 9001:2000,

ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:1999 mulai dari proses Persiapan Pelaksanaan

sampai dengan Serah Terima.

3.6.3 Kebijakan RMK3L

Dalam mencapai visi menjadi perusahaan industri konstruksi yang handal dan

terkemuka, seluruh direksi dan manajemen PT HUTAMA KARYA (Persero)

berkomitmen untuk mememiri kepuasan pelangan dengan menetapkan hal-hal

sebagai berikut;

Page 28: pkl print.pdf

28

* Mematuhi dan memenuhi Semua ketentuan peraturan perundangan dan

persyaratan lain yang relevan, terkait dengan kegiatan perusahaan untuk

tercapainya kepuasan pelanggan.

* Mencegah terjadinya bahaya yang dapat mengakibatkan cidera, sakit akibat

pekerjaan, pcncemaran dan mengendalikan penggunaan sumber daya alam serta

aspek iainnya yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

* Menjamin seluruh karyawan dan partner bisnis lainnya kompeten dengan cara

memberikan pelatihan yang memadai sesuai dengan tugas-tugasnya dan

memastikan lingkungan kerja bebas dari minuman keras, narkoba dan segala

jenis senjata ilegal.

* Konsisten melaksanakan peningkatan secara berkesinambungan terhadap

penerapan Sistem Manajemen dan menjadikan kebijakan ini sebagai kerangka

acuan dalam penetapan Tujuan dan Sasaran perusahaan.

Page 29: pkl print.pdf

29

Gambar 0.6 Bagan Alir Penanganan Kecelakaan

Page 30: pkl print.pdf

30

Gambar 0.7 Bagan Alir Dalam Kondisi Darurat

Page 31: pkl print.pdf

31

Gambar 0.8 Tanggap Darurat

Page 32: pkl print.pdf