penatalaksanaan pasien dengan papiloma

8
Penatalaksanaan Pasien dengan Papiloma (LAPORAN KASUS) Adetya Febianti, Vinandita Khairina, Kumala Dian Bagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember Abstrak Neoplasia secara harafiah berarti “pertumbuhan baru”. Neoplasia dan tumor sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan, dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia. Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak (benign neoplasm) dan neoplasia ganas (malignant neoplasm). Papiloma squamous adalah suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut.. Papiloma adalah tumor jinak rongga mulut yang berasal dari sel epitel gepeng bertingkat. Dapat terjadi pada mukosa palatum, pipi, lidah, dan bibir. Secara klinis terlihat sebagai suatu massa berwarna merah jambu, berbentuk seperti kembang kol, dan berdiameter 0,1 sampai 1 cm. Perawatan Papiloma adalah Eksisi. Kata kunci : Neoplasia, tumor jinak, papiloma Pendahuluan Tumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tumor. Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik dan non

Upload: komdul

Post on 15-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

papiloma

TRANSCRIPT

Penatalaksanaan Pasien dengan Papiloma(LAPORAN KASUS)

Adetya Febianti, Vinandita Khairina, Kumala DianBagian Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Jember

Abstrak

Neoplasia secara harafiah berarti pertumbuhan baru. Neoplasia dan tumor sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda. Tumor adalah istilah klinis yang menggambarkan suatu pembengkakkan, dapat karena oedema, perdarahan, radang, dan neoplasia. Ada dua tipe neoplasia, yaitu neoplasia jinak (benign neoplasm) dan neoplasia ganas (malignant neoplasm). Papiloma squamous adalah suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut.. Papiloma adalah tumor jinak rongga mulut yang berasal dari sel epitel gepeng bertingkat. Dapat terjadi pada mukosa palatum, pipi, lidah, dan bibir. Secara klinis terlihat sebagai suatu massa berwarna merah jambu, berbentuk seperti kembang kol, dan berdiameter 0,1 sampai 1 cm. Perawatan Papiloma adalah Eksisi. Kata kunci : Neoplasia, tumor jinak, papilomaPendahuluan

Tumor adalah jaringan baru yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab tumor. Tumor dapat dibagi menjadi tumor odontogenik dan non odontogenik. Tumor odontogenik, dibagi lagi menjadi tumor yang berasal dari ektodermal, mesiodermal, dan campuran mesio-ektodermal. Sedangkan tumor nonodontogenik dibagi menjadi tumor osteogenik, non-osteogenik, tumor jaringan vaskuler, dan tumor jaringan saraf. Tumor non-osteogenik dibagi menjadi tumor epitel, hiperplasi inflamasi dan tumor mesiodermal. Papiloma squamous adalah suatu neoplasia jinak yang berasal dari epitel permukaan mukosa mulut. Dipertimbangkan sebagai neoplasia epitel jinak yang sangat umum terjadi di dalam mulut. Studi yang terakhir pada neoplasia ini dan lesi-lesi yang hampir sama yang terjadi di beberapa area di tubuh (seperti di kulit, laring, dan servik uteri) menunjukkan bukti peningkatan, yang mana papiloma sering terjadi akibat hasil dari suatu infeksi virus papiloma manusia (Human papiloma virus). Juga papiloma dipertimbangkan berhubungan dengan veruka vulgaris atau kutil.

Pada gambaran klinis di dapatkan suatu proliferasi pertumbuhan yang lambat dari epitel squamous berlapis disusun dalam proyeksi seperti jari, biasanya pertumbuhannya tunggal, sempit, dan struktur seperti bertangkai menghubungkannya ke mukosa rongga mulut di bawahnya. Perlekatan bentuk tangkai yang sempit ini adalah bentuk khusus dari lesi lesi pedunculated. Proyeksi seperti jari dapat dengan mudah terlihat pada sebagian besar specimen. Seringkali mirip dengan gambaran sebuah bunga kola tau bunga pakis.Papiloma menunjukkan distribusi yang luas di dalam mulut, sebagian besar frekuensi kejadiannya di palatum, lidah, mukosa bukal/labial, dan gingival. Alasan mengapa papiloma-papiloma menjadi lebih umum terjadi di palatum lunak belum jelas. Papiloma dapat berwarna putih atau merah jambu, lunak , dan fleksibel pada palpasi, umumnya diameternya kurang dari 2 cm, dan tidak menimbulkan rasa sakit. Walaupun secara umum tunggal, kadangkala mungkin terjadi multiple. Papilloma tidak berpotensi untuk menjadi ganas.

Laporan KasusIDENTITAS PENDERITA

Nama

: Ny. DA

Usia

: 30 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Status OHIS: Baik

KELUHAN SUBYEKTIF

ANAMNESIS

1. Keluhan utama

Pasien datang dengan mengeluhkan ada nya benjolan kecil di bibir bawah sebelah kanan dan dirasa mengganggu, pasien tidak merasakan adanya keluhan sakit.

2. Riwayat Penyakit Sekarang10 bulan yang lalu pasien mengalami kecelakaan dan gigi depan atas pasien terbentur dan mengalami kegoyangan, awalnya pasien hanya mengalami sedikit linu. lalu muncul benjolan kecil pada bagian bibir. Benjolan semakin hari semakin besar, tidak pernah mengecil bahkan bertambah besar. Terasa mengganjal saat digunakan untuk makan. Pada tanggal 18 Agustus 2014 pasien memeriksakan ke puskesmas, lalu dirujuk ke RSU dr.H. Koesnadi Bondowoso. Gigi mengalami kegoyangan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu1. Penderita belum pernah sakit seperti ini sebelumnya

2. Pasien mengaku tidak ada riwayat hipertensi3. Pasien mengaku tidak ada riwayat diabetes mellitus.

PEMERIKSAAN OBYEKTIF

PEMERIKSAAN FISIK

Dilakukan pada tanggal 1 September 2014 di poli Gigi dan Mulut RSU dr.H. Koesnadi.

1. KeadaanUmum

Kesadaran : komposmentis

Keadaan gizi : baik

Tampak kesakitan : tidak tampak kesakitan

Tanda vital

Tekanan darah :100/70 mmHg

Nadi

: 87 x/menit

Frek. nafas : 18 x/menit

2. Pemeriksaan Ekstra Oral

a. Wajah

Inspeksi : asimetri wajah (-), pembengkakan (-), trismus (-), kemerahan (-)

Palpasi : asimentri (-)

b. Leher

Inspeksi : simetris

Palpasi : pembesaran nnll. -/-

3. Pemeriksaan Intra Oral

Mukosa pipi

: Tidak ditemukan kelainan

Mukosa palatum

: Tidak ditemukan kelainan

Mukosa dasar mulut

: Tidak ditemukan kelainan

Mukosa pharynx

: Tidak ditemukan kelainan

Kelainan periodontal

Ginggiva atas

: tidak ditemukan kelainan

Ginggiva bawah

: Tidak ditemukan Kelainan

Karang gigi

: (+)

DIAGNOSIS KERJA

Diagnosis Keluhan Utama: Papiloma Diagnosis Banding: leukoplakia, verrucous carcinomaPENATALAKSANAAN1. Suspek papiloma pada bibir rahang bawah- anestesi lokal/umum

- eksisi

Cara lokal: anestesi infiltrasi di jaringan sekitar, mencari tangkai epulis, epulis diikat, pencabutan gigi yang terlibat- penjahitan kembali bibir bagian bawah- kontrol bila ada perdarahan, kekambuhan dan untuk lepas jahitanPembahasanDalam rongga mulut, papiloma paling sering terjadi pada palatum (34%) dan mukosa tetapi mungkin juga dapat ditemukan pada uvula, lidah, bibir dan gingiva. Tumor ini dicirikan oleh exophytic, tanpa rasa sakit, tidak terdapat pertumbuhan yang cepat , dan berbagai proyeksi digitiform kecil pada permukaa, secara klinis sering disebut seperti "kembang kol " . Papiloma biasanya bermanifestasi sebagai tunggal, keputihan lesi tetapi mungkin memiliki warna mukosa sekitarnya. Meskipun papiloma biasanya kecil, umumnya hanya berukuran beberapa milimeter dengan diameter, tetapi juga adanya laporan lesi dapat mencapai beberapa centimeter.Umumnya, penampilan klinis papiloma oral hampir tidak dapat dibedakan dari kutil yang umum (verrucae vulgaris). Untuk diferensial diagnosis yang akurat, itu diperlukan bahwa setiap HPV yang biasanya ditemukan di kulit Lesi juga diidentifikasi dalam lesi intraoral. Papiloma virus yang terdapat dalam lesi kulit yang telah terkait dengan kutil umum intraoral adalah HPV-2 dan 575. diagnosis klinis ini ada hubungannya dengan adanya kutil di tangan dan jari anak, kemudian adanya kebiasaan seperti menghisap jari dan jempol dan onychophagia, akan menularkan lesi papiloma ini pada mulut, sehingga nantinya papiloma dapat ditemukan di mulutPemeriksaan histopatologis pada lesi ini menunjukkan adanya proliferasi sel-sel lapisan spinosus, kemudian ditemukan pula adanya polla digitiform dengan inti halus jaringan ikat fibrosa yang merupakan pendukung adanya stroma. variabel derajat reaksi inflamasi dapat diamati dalam hal ini stroma, tergantung pada keberadaan epitel yang mengalami proses ulsersi.

Perlakuan terdiri dari eksisi lengkap dasar lesi dan daerah kecil jaringan normal di sekitarnya menggunakan nomor pisau bedah (Blade no 15) . hasil dari eksisi tersebut harus dikirim untuk pemeriksaan histopatologi untuk memastikan diagnosis klinis papilloma dan untuk menjamin bahwa intervensi dan pengobatan manajemen bedah patologi dilakukan secara memadai.

Daftar PustakaRobbins. 1995. Buku Ajar Patologi I. Alih bahasa : Staff Pengajar Laboratorium Patologi Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya. Jakarta : EGCSukardja, I Dewa Gede. 2000. Onkologi Klinik Ed-2. Surabaya : Airlangga University PressSyafriadi, Mei. 2008. Patologi Mulut Tumor Neoplastik & Non Neoplastik Rongga Mulut Ed-1. Yogyakarta: AndiCabov T, Macan D, Manojlovic S, Ozegovic M, Spicek J, Luksic I. Oral inverted ductal papilloma. Br J Oral Maxillofac Surg. 2004; 42: 75-7.

Laskaris G. Tumors and neoplasies. In: Laskaris G. Color atlas of oral disease in children and adolescents. New York: G. Thieme Verlag; 1994. p.262-86.