penatalaksanaan asites

3
PENATALAKSANAAN Terapi asites bergantung pada penyebabnya. Pada hipertensi portal penggunaan diuretik dan restriksi garam biasanya efektif. Sementara itu, asites yang berkaitan dengan inflamasi peritoneal atau malignansi tidak respon terhadap restriksi garam dan diuretik. Terapi dapat diberikan dengan bentuk rawat jalan, namun rawat nginap dibutuhkan pada tiga kondisi : 1. Untuk investigasi penyebab dari kelainan hepar 2. Edukasi intensif pasien dalam persiapan diet yang pembatasan sodium(Na) hingga 88 mmol setiap hari; 3. Monitoring konsentrasi elektrolit serum dan urin terhadap kadar nitrogen urea dan kreatinin. Restriksi cairan hanya perlu dilakukan bila konsentrasi serum sodium jatuh di bawah 120 mmol per liter. Juga penting untuk memperkirakan keseimbangan sodium dimana dapat diperkirakan dengan monitorintake (diet, medikasi yang mengandung sodium dan cairan intravena) serta ekskresi urin, hal ini karena : keseimbangan sodium negatif merupakan suatu prediktor penurunan berat badan. Obat-obatan Kebanyakan pasien dengan asites sirosis respon terhadap diet restriksi sodium dan diuretik. Kombinasi spironolakton dan furosemid merupakan rejimen yang paling efektif untuk diminusi asites secara tepat. Dosis permulaan 100 mg sironolakton dan 40 mg furosemid bersamaan setiap pagi. Bila tidak terdapat penurunan berat badan atau peningkatan ekskresi sodium dalam urin setelah dua sampai tiga hari, dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis pengobatan harus ditingkatkan hingga 400 mg spironolakton per hari dan 160 mg furosemid tiap hari. Hanya 10% pasien tidak respon terhadap pendekatan medis ini (diuretik dan diet restriksi sodium)

Upload: dewida-dewet-maulidatu

Post on 01-Dec-2015

200 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ASITES

TRANSCRIPT

Page 1: PENATALAKSANAAN asites

PENATALAKSANAANTerapi asites bergantung pada penyebabnya. Pada hipertensi portal penggunaan diuretik dan restriksi garam biasanya efektif. Sementara itu, asites yang berkaitan dengan inflamasi peritoneal atau malignansi tidak respon terhadap restriksi garam dan diuretik.

Terapi dapat diberikan dengan bentuk rawat jalan, namun rawat nginap dibutuhkan pada tiga kondisi :

1. Untuk investigasi penyebab dari kelainan hepar2.  Edukasi intensif pasien dalam persiapan diet yang pembatasan sodium(Na)

hingga 88 mmol setiap hari;3. Monitoring konsentrasi elektrolit serum dan urin terhadap kadar nitrogen urea

dan kreatinin.

Restriksi cairan hanya perlu dilakukan bila konsentrasi serum sodium jatuh di bawah 120 mmol per liter. Juga penting untuk memperkirakan keseimbangan sodium dimana dapat diperkirakan dengan monitorintake (diet, medikasi yang mengandung sodium dan cairan intravena) serta ekskresi urin, hal ini karena : keseimbangan sodium negatif merupakan suatu prediktor penurunan berat badan.

Obat-obatanKebanyakan pasien dengan asites sirosis respon terhadap diet restriksi sodium dan diuretik. Kombinasi spironolakton dan furosemid merupakan rejimen yang paling efektif untuk diminusi asites secara tepat. Dosis permulaan 100 mg sironolakton dan 40 mg furosemid bersamaan setiap pagi. Bila tidak terdapat penurunan berat badan atau peningkatan ekskresi sodium dalam urin setelah dua sampai tiga hari, dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis kedua obat tersebut harus dinaikkan. Dosis pengobatan harus ditingkatkan hingga 400 mg spironolakton per hari dan 160 mg furosemid tiap hari. Hanya 10% pasien tidak respon terhadap pendekatan medis ini (diuretik dan diet restriksi sodium)

Asites Resisten DiuretikBila pengobatan dengan diuretik di atas tidak memberikan kemajuan terhadap penurunan jumlah asites, maka dapat digunakan terapi :1.      Parasentesis terapetik2.      Shunt LeVeen atau Denver (peritoneovenous)3.      Transplantasi hati

Penilaian prognosis yang terbaru adalah Model End Stage Liver Disease yang digunakan untuk pasien sirosis yang akan dilakukan transplatasi hati

Page 2: PENATALAKSANAAN asites

Derajat Kerusakan Minimal Sedang BeratBil. Serum (mu.mol/dl)

< 35 35-50 >50

Alb. Serum (gr/dl) >35 30-35 <30Asites Nihil Mudah dikontrol Sukar

PSE/ ensefalopati Nihil Minimal Berat/komaNutrisi sempurna baik Kurang/koma

4.      Ekstrakorporal ultrafiltrasi dari cairan asites dengan reinfusi5.      Transjugular intrahepatic portosystemic stent shunt

Parasentesis TerapetikParasentesis hingga 1 liter cairan dapat membantu penyembuhan gangguan nafas akut sekunder terhadap asites. Pemindahan volume dan parasintesis total (paling besar dilaporkan sebanyak 22,5 L) merupakan subjek diskusi sejak beberapa penulis menganjurkan pergantian 10 gr albumin secara intravena untuk setiap 1 L cairan asites yang dipindahkan dalam upaya untuk mencegah reduksi volume plasma, abnormalitas elektrolit dan kreatinin. Bagaimanapun tidak jelas bila penggunaan albumin atau volume expander lainnya seperti Dextran dapat mempengaruhi morbiditas dan mortalitas.