pen gen alan program aplikasi database untuk perpustakaan

11

Click here to load reader

Upload: pawitmy

Post on 13-Jun-2015

1.366 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

Pengenalan Program Aplikasi Database Design untuk Perpustakaan

Makalah Disajikan pada Penataran Pengelolaan Perpustakaan bagi Dosen

dan Tenaga Administrasi PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Jabar-Banten

Tanggal 25-28 Maret 2008

Oleh: Pawit M. Yusup, Drs., M.S.

Jatinangor, Kamis, 27 Maret 2008

Page 2: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

1

1Pengenalan Program Aplikasi Database Design untuk Perpustakaan

Oleh: 2Drs. H. Pawit M. Yusup, M.S.

Pengantar Tahukah Anda berapa banyak informasi yang sudah diciptakan manusia dan disimpan dalam media hingga hari ini?.

Sampai dengan hari ini, ternyata baru sebagian kecil saja informasi yang berhasil disimpan dalam memori manusia, terutama memori yang sudah dialihbentukkan ke dalam media penyimpanan yang di dunia perpustakaan dikenal dengan nama dokumen, baik dokumen tercetak, non cetak, analog maupun digital3.

Sekadar contoh. Verlyn Klinkenborg dari New York Times pada tahun 2002, secara iseng menghitung bahwa banyaknya informasi baru yang disimpan dalam paper, film, dan media magnetik, berkisar lima exabyte, dan jumlah ini meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun. Bandingkan, satu exabyte itu setara dengan satu triliun gigabyte, satu gigabyte setara dengan 1000 megabyte, dan 1 megabyte setara dengan 500 halaman teks ukuran kertas A4. Itu belum termasuk informasi yang disimpan dalam halaman-halaman web internet.

Jika kita iseng menghitung dan mencari informasi yang sudah disimpan dalam beragam media di atas, termasuk yang melalui internet, tampaknya, meskipun 24 jam sehari seumur hidup pun kita tidak akan sanggup untuk membuka dan membaca semuanya, bahkan sepuluh persen pun tidak mungkin bisa. Mesin-mesin cari (search engine) di internet tidak hanya Google, tapi juga ada AltaVista, Yahoo, Lycos, dll. Semua mesin cari tersebut fungsinya sama yaitu alat bantu mencari penggalan-penggalan informasi berdasarkan pola indeks kreatif atau indeks cerdas. Itu hanya contoh mesin cari melalui web. Alat bantu pencarian informasi yang tergolong konvensional pun masih banyak seperti katalog, bibliografi, indeks, sistem database offline, dsb.

Kini, perkembangan pengelolaan informasi dan perpustakaan semakin menajam ke arah yang lebih substansial. Orang tidak lagi mendudukkan secara dominan bentuk fisik dokumen, melainkan isinyalah yang menjadi titik perhatian pengelolaannya. Dan inilah tampaknya yang menjadi titik pangkal pergeseran paradigma ilmu informasi dan perpustakaan, yakni dari yang asalnya bertumpu pada konteks library science, bibliotheque, library and information science ke arah mankind’s memory management.4. Dikenal juga dengan paham knowledge management sebagai pengembangan lanjut dari information management5; juga hubungan antara knowledge management dengan information management6,

1 Disampaikan pada Penataran Pengelolaan Perpustakaan bagi Dosen dan Tenaga Admninistrasi PTS di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Jabar-Banten, 16-19 April 2007. 2 Dosen Lektor Kepala pada Program Studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan Fikom Unpad. 3 Buckland, 2001. What is a "digital document"? Journal of the American Society for Information Science 48 4 Primoz Bizjak, 2000. Mankind’s memory managers: a new paradigm of library science. Library Philosophy and Practice, vol. 2, no. 2, 2000 5 Suliman Al-Hawamdeh, 2002. Knowlegde management: re-thinking information management and facing the challenge of managing tacit knowledge. Information Research, vol. 8, no. 1, 2002 6 France Bouthillier dan Kathleen Shearer, 2002. Information Research, vol. 8, no. 1, 2002

Page 3: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

2

serta records management7. Nama-nama studi ilmu informasi dan perpustakaan pun cukup beragam jika kita longok melalui media global, internet. Namun keberagaman nama dimaksud tidaklah mengubah arah hakekat ilmu informasi dan perpustakaan yang tampaknya lebih mengarah dan mencirikan unsur-unsur manajemen pengetahuan, manajemen memori manusia, dan manajemen sumber daya informasi (information resource management, disingkat IRM), yang dalam tataran praksis dikenal dengan Manajemen Perpustakaan, dan dalam lingkup keseharian dikenal dengan sebutan Perpustakaan, tanpa menyebut kata manajemen.

Dalam perkembangan terakhir, disamping dokumen-dokumen konvensional yang sudah ada, dokumen dengan format digital ataupun informasi digital, menjadi titik perhatian pengelolaan Perpustakaan. Dari sektor inilah diperlukannya progam-program pengolah data (database) untuk tujuan pengelolaan dan layanan-layanan perpustakaan. Dan aplikasi database ini pula yang di dunia perpustakaan secara beragam dikembangkan untuk meningkatkan kinerjanya. Kehadiran komputer di perpustakaan

Komputer adalah sejenis alat, semacam mesin tik hitung berlayar monitor, tetapi tidak sama. Ia bisa disuruh bekerja sesuai dengan program-program ataupun perintah-perintah yang menggunakannya. Ia bisa digunakan untuk menulis, mengoreksi kesalahan tulis, mengatur tata letak suatu tulisan, merekam tulisan, menggambar grafik, memotret, mengedit foto dan gambar, mengedit film video, mengirim surat, menampilkan semua data atau informasi tersebut ke dalam dunia maya (internet), menggandakan, mencetak, menghitung dari yang sederhana hingga yang canggih rumit, menyimpan sejumlah besar data dan kemudian bisa dipanggil kembali sebagian atau seluruh data yang telah disimpannya itu sesuai dengan yang dikehendaki, menambah data baru atau keterangan lain pada data atau keterangan yang sudah ada, tanpa mengganggu sistem penyimpanan yang sudah ada, dsb. Pokoknya hampir semua aspek kehidupan manusia bisa memanfaatkan alat yang bernama komputer. Komputer sekarang bahkan sudah terintegrasi dengan peralatan lain yang banyak dibutuhkan manusia seperti misalnya handphone, mesin, mobil, pesawat, pesawat televisi, radio, penerbitan, pembelajaran, perancangan beragam peralatan, dll. Sekarang, berbagai transaksi keuangan dan perbankan pun cukup dengan hp, contohnya.

Dalam dunia perpustakaan, komputer juga bisa digunakan untuk segala tujuan, baik untuk keperluan surat-menyurat di bagian administrasi perpustakaan, di bagian teknis pengolahan bahan misalnya dalam mengolah informasi melalui program-program paket pengolahan data seperti database, foxbase, cds-isis, visual basic, php dan my-sql, dll, maupun pada bagian pelayanan informasi kepada masyarakat banyak. Untuk yang terakhir ini komputer biasa dijadikan alat untuk menelusuri informasi bibliografi, tekstual, grafik, image, peta, atau informasi yang berformat digital lainnya yang ada di perpustakaan.

Karena kemampuan komputer yang luar biasa dalam menyimpan, mengolah, merekam, dan mengeluarkan kembali sejumlah informasi yang direkam dan disimpannya itulah maka perpustakaan bisa memanfaatkannya.

7 Buckland, 1994, On the Nature of Records Management Theory. American Archivist, vol. 57

Page 4: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

3

Apalagi kemampuan tersebut dilakukan dalam waktu yang sangat singkat sehingga lebih sesuai dengan konsep pelayanan perpustakaan yang serba memerlukan informasi dengan cepat dan tepat karena tuntutan pengguna yang memang memerlukannya dengan cepat supaya tidak ketinggalan informasi yang kian berkembang semakin kompleks. Tentu saja belum semua perpustakaan sudah menggunakannya, mengingat masih banyak perpustakaan yang kondisinya masih belum memungkinkan.

Beberapa Perpustakaan yang dianggap memadai yang sudah selayaknya dilengkapi dengan komputer untuk aplikasinya, misalnya sudah mempunyai beban kegiatan yang besar dan banyak, baik kualitas maupun kuantitasnya. Meskipun demikian, jumlah koleksi yang besar dan kualitas pengelolaan perpustakaan yang masih semrawut, misalnya, tidak mungkin bisa menggunakan bantuan komputer dengan efektif karena meskipun sumber-sumber informasi sudah ditemukan dalam komputer namun dalam jajaran raknya atau ditempat yang ditunjukkan oleh komputer tidak tersedia, maka hal ini hanya membuang-buang biaya dan tenaga.

Sebagaimana sudah diketahui bersama bahwa inti program kegiatan yang ada di perpustakaan adalah pada masalah penghimpunan atau pengumpulan, pengolahan, dan penyebarluasan informasi, termasuk manajemen dan administrasi dari ketiga program kegiatan tadi. Khusus bidang pengolahan, karena salah satu tugas perpustakaan adalah sebagai pelestari sumber-sumber informasi, maka titik berat pengolahannya adalah pada teknik temu kembali informasi dengan cepat dan tepat dari semua informasi yang sudah disimpannya. Bidang-bidang seperti tadi itulah yang semuanya membutuhkan komputer. Di bidang administrasi dan manajemen, misalnya, komputer diperlukan untuk membantu kelancaran surat menyurat, komunikasi, dokumentasi, dan arsip. Sedangkan di bagian pengolahan, seperti pada bagian yang lalu sudah disebutkan, komputer diperlukan untuk membantu mempercepat pengelolaan dan manajemen informasi dengan cepat untuk data yang besar jumlahnya.

Secara lebih khusus, di bidang pengolahan informasi dan sumber-sumber informasi, misalnya, banyak membutuhkan bantuan komputer. Dari mulai penggolongan atau klasifikasi, katalogisasi, sampai kepada pembuatan alat bantu penelusuran informasi lainnya seperti bibliografi, indeks dan abstrak, semuanya bisa dengan lebih baik jika menggunakan komputer.

Di bagian pelayanan kepada pengguna, komputer bisa dimanfaatkan untuk hampir segala keperluan. Dimulai dari pencatatan data pengunjung, keanggotaan, peminjaman, peringatan peminjam lewat waktu, dan segi-segi pelayanan informasi lainnya, bisa dilakukan dengan bantuan komputer. Selama ini perpustakaan-perpustakaan lebih banyak melaksanakan administrasi peminjaman koleksi hanya dilakukan dengan cara manual. Data tentang peminjam koleksi seperti identitas peminjam, data koleksi yang dipinjam, dan lama peminjaman serta keterangan lain yang berkaitan dengan masalah peminjaman, sebenarnya bisa dilakukan dengan komputer. Namun pelaksanaannya sampai saat sekarang masih sulit berhubung masih banyak kendala yang dihadapinya. Salah satu kendala yang dominan dalam hal pelaksanaan komputerisasi di perpustakaan adalah terbatasnya tenaga profesional perpustakaan di bidang komputer di samping tentu saja masalah biaya yang masih sangat terbatas.

Melalui alat bantu penelusuran informasi berupa indeks, abstrak, bibliografi, dan juga katalog informasi yang semuanya ada di komputer, orang

Page 5: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

4

atau para pengguna perpustakaan pada umumnya sebenarnya bisa dengan sangat cepat menemukan sejumlah data atau keterangan yang diperlukan. Memang praktis dan sangat menyenangkan. Namun kenyataannya tidaklah demikian karena pada umumnya para pengguna informasi dan sumber-sumber informasi yang datang ke perpustakaan belum banyak yang memiliki pengetahuan praktis cara menggunakan komputer untuk mencari atau menelusuri informasi dan sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Jumlah petugas perpustakaan pun jumlahnya relatif sedikit sehingga tidak mungkin untuk membantu semua orang satu per satu dalam mencari dan menelusuri informasi yang dibutuhkan pengguna melalui komputer. Dengan begitu itupun merupakan faktor kendala yang masih belum bisa diselesaikan dalam waktu yang singkat.

Lebih lanjut, seorang petugas di bidang pelayanan peminjaman koleksi di perpustakaan bisa mengecek jenis koleksi apa saja yang sedang dipinjam oleh peminjam pada hari dan tanggal tertentu, juga jumlah peminjamannya dan nama atau identitas peminjamnya. Jika dalam waktu yang telah ditetapkan seorang peminjam belum mengembalikan koleksi yang dipinjamnya maka pihak perpustakaan dengan segera megirimkan surat penagihan dan jika perlu memberikan peringatan ringan kepada peminjam yang melalaikan kewajibannya untuk mengembalikan koleksi perpustakaan yang dipinjamnya. Yang jelas, hampir semua pekerjaan yang penting-penting di perpustakaan bisa dilakukan dengan relatif lebih cepat dan praktis jika menggunakan bantuan komputer.

Meskipun komputer serba mempunyai keunggulan tertentu dibandingkan dengan cara-cara konvensional dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan di perpustakaan, namun ia hanyalah merupakan alat atau benda mati yang tidak memiliki kemampuan apa-apa juka tidak diperintah atau diprogramkan oleh manusia. Jadi tetap manusianyalah yang sangat menentukan. Jika para pengelola perpustakaan dan juga termasuk para penggunanya berkesadaran tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan fungsi dan kedudukannya, tentu segala kegiatan pengelolaan informasi dan pelayanan yang ada di perpustakaan menjadi lancar. Dan, sementara itu komputer sebagai alat untuk memudahkan pekerjaan-pekerjaan manusia sebagaimana disebut di atas tentu akan dapat memperlancar tugas-tugas dan pekerjaan manusia tadi. Salah satu program komputer yang banyak digunakan untuk aplikasi perpustakaan sebagaimana dimaksud di atas, adalah program database. Pengertian Database Database adalah sekumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih tabel yang saling berhubungan. Sebagai pengguna, kita mempunyai hak untuk mengakses data tersebut, baik untuk menambah, mengubah, atau menghapus data yang ada pada tabel dimaksud. Sedangkan yang dimaksud dengan tabel dalam database adalah tempat atau media untuk menyimpan data yang sudah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu. Field (kolom) adalah tempat di mana data atau informasi dalam kelompok sejenis dimasukkan. Sementara record (baris) adalah data lengkap dalam jumlah tunggal yang tersimpan dalam bentuk baris horizontal pada tabel. Dalam satu tabel, bisa diinputkan sejumlah record sekaligus. Contoh tabel dalam database antara lain adalah:

(1) Tabel yang digunakan untuk menyimpan data karyawan suatu perusahaan atau lembaga, sebut saja misalnya dengan nama tabel karyawan. Tabel ini berisi:

Page 6: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

5

nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat karyawan, status karyawan, dll. Semua data karyawan dimaksud disimpan dalam field-field tertentu.

No Induk Nama Karyawan

Alamat Pekerjaan

20070001 Adam Jln Sawi Bandung

Swasta

20070002 Dadang Jakarta Barat PNS 20070003 Anton Banjarsari

Ciamis Petani

20070004 Mamay Pangandaran Pedagang

(2) Tabel yang digunakan untuk menyimpan data buku pada suatu perpustakaan, misalnya berisi informasi mengenai: nomor kelas, nama pengarang, judul buku, penerbit, tahun terbit, tempat atau kota terbit, nomor isbn, harga, bulan atau tahun masuk ke perpustakaan, dan keterangan lain yang diperlukan. Berikut contoh tabel dalam database untuk informasi mengenai nama lembaga dan alamatnya:

(3) Berikut contoh Aplikasi Database yang dibangun dari Ms Office, untuk pemula, belum banyak kelengkapannya.

Page 7: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

6

Gambar: Tampilan Muka Berikut sebuah tampilan muka Athenaeum Light Versi 6 (Program Pengelolaan Perpustakaan), versi Free.

Gambar: Tampilan Muka

Page 8: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

7

Gambar: Tabel buku untuk database perpustakaan (pemula) Contoh program pengolahan data buku dan koleksi lain di perpustakaan, terlampir (atau ditayangkan). Aplikasi database dari Microsoft Sampai saat ini, lebih dari 70% kebutuhan perangkat lunak adalah aplikasi database. Demikian besar kebutuhan itu, maka para vendor pembuat perangkat lunak berlomba-lomba membuat dan menghasilkan program-program database, baik jenis program aplikasi ataupun jenis pengembang. Program (software) jenis yang terakhir ini (pengembang) juga sering menyertakan engine databasenya. Microsoft sebagai pembuat jenis software ini, misalnya, telah memproduksi jenis program aplikasi database, yakni yang terkenal antara lain adalah: MsAccess, Ms Visual FoxPro, dan Ms SQL Server. Selain itu, Microsoft juga menyediakan sarana pengembang database yang berbasis bahasa pemrograman, seperti misalnya MsVisual C++ dan Ms Visual Basic. Kedua jenis aplikasi database ini memiliki perbedaan dalam pengunaannya scara umum. Kelompok yang pertama secara khusus lebih fokus menangani database, sedangkan yang kedua memiliki kemampuan yang lebih luas, jadi tidak hanya database. Kelompok kedua ini bisa digunakan untuk membuat dan merancang aplikasi gabungan database dengan aplikasi lain seperti contohnya antara lain adalah GIS (geographical information system), yakni integrasi antara database dan peta.

Page 9: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

8

Mengenali perlengkapan database Secara umum, database dibedakan menjadi dua kelompok, yakni back end dan front end. Yang pertama (back end) bertugas menyusun, menyimpan, dan mengamankan database. Kira-kira mirip dengan dapur, yang tugasnya adalah mengolah, menyimpan, dan menyiapkan sajian. Pada bagian ini unsur utamanya adalah sebuah engine, yang untuk produk Microsoft dikenal dengan Microsoft Jet Engine. Perangkat engine inilah yang digunakan pada program aplikasi Ms Access dan Ms Visual FoxPro.

Sementara itu, bagian yang kedua (front end) adalah aplikasi yang berhubungan langsung dengan para pengguna program. Kira-kira mirip dengan etalase atau ruang sajian. Dan pada bagian ini pula kita bisa mengatur tatanan sajian sesuai dengan estetika yang kita kehendaki. Di sini kita bisa memanfaatkan perangkat listbox, combobox, ataupun navigator. Secara teknis kita bisa merancang sebuah sistem aplikasi database untuk berbagai keperluan, termasuk untuk kepentingan perpustakaan.

Berikut beberapa contoh aplikasi database yang banyak digunakan di dunia perpustakaan:

1) Aplikasi CDS ISIS for Windows untuk perpustakaan: misalnya Winisis. Contoh aplikasinya ditayangkan.

2) Aplikasi Database dari Ms Access untuk pengelolaan data buku: Melalui program ini, kita bisa merancang program pengelolaan buku dan atau koleksi perpustakaan tercetak lainnya secara relatif mudah, baik menggunakan desain kreatif sesuai dengan keinginan kita, ataupun dengan menggunakan perangkat wizard sebagai alat bantu perancangan program yang sudah disediakan oleh Microsoft. Contoh prakek perancangannya sambil jalan, ditayangkan.

3) Aplikasi Database dari Ms Access untuk direktori alamat: Prinsip perancangannya sama dengan cara membuat tabel-tabel yang lain. Contoh untuk tabel direktori alamat sambil jalan, ditayangkan.

4) Aplikasi Database untuk pengelolaan paket-paket informasi: dokumentasi foto, gambar, dokumentasi hasil penelitian, dll.

5) Aplikasi Database untuk suatu perpustakaan: OPAC (online public access catalog), katalog manual, atau program pengelolaan data koleksi buku dan koleksi lain di perpustakaan dengan program database.

6) Aplikasi Database berbasis Web dengan bahasa pemrograman PHP dan database My SQL. Tampilannya identik dengan tampilan web atau situs internet.

7) Sistem Informasi Manajemen: Database terpadu, bisa dalam format web offline (intranet) ataupun online (internet).

8) Database design secara offline (mandiri), program lepas untuk aplikasi perpustakaan secara mandiri.

9) Database secara online (dalam sistem jaringan internet). Contohnya seperti digital library, virtual library, e-journal, dll., ditayangkan.

10) Beberapa contoh Program Aplikasi Database untuk Perpustakaan terlampir, atau ditayangkan. Pengolahan informasi berbasis web internet

Google search engine sebagai salah satu alat telusur informasi melalui internet yang cukup menonjol dalam hal kemampuan mesin carinya, sampai dengan awal tahun ini (2008), telah sanggup menemukan informasi lebih dari satu

Page 10: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

9

juta URL, yang setiap URL-nya terdiri dari ribuan bahkan jutaan informasi dalam bentuk halaman web, bahkan khusus kategori Google News saja sudah menampilkan lebih dari 4.500 sumber berita yang secara terus-menerus di-update8. Sekarang, jumlah halaman web sudah sulit dihitung. Sekadar contoh. Verlyn Klinkenborg dari New York Times pada tahun 2002, secara iseng menghitung bahwa banyaknya informasi baru yang disimpan dalam paper, film, dan media magnetik, berkisar lima exabyte, dan jumlah ini meningkat dua kali lipat dalam tiga tahun. Bandingkan, satu exabyte itu setara dengan satu triliun gigabyte, satu gigabyte setara dengan 1000 megabyte, dan 1 megabyte setara dengan 500 halaman teks ukuran kertas A4.

Jika kita iseng menghitung dan mencari informasi melalui internet, tampaknya, meskipun 24 jam sehari seumur hidup pun kita tidak akan sanggup untuk membuka dan membaca semuanya, bahkan sepuluh persen pun tidak mungkin bisa. Mesin-mesin cari (search engine) di internet tidak hanya Google, tapi juga ada AltaVista, Yahoo, Lycos, dll. Semua mesin cari tersebut fungsinya sama yaitu alat bantu mencari penggalan-penggalan informasi berdasarkan pola indeks.

Dengan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, sekarang transaksi informasi bisa dilakukan oleh para pebisnis hanya dengan menggunakan internet yang selalu ditenteng kemana pun dia pergi. HP sekarang sudah banyak yang dilengkapi dengan internet. Selain sebagai sumber informasi, internet juga berfungsi sebagai media komunikasi yang sangat mengagumkan. Dari tempat-tempat tertentu di sini, kita sanggup mengadakan transaksi dan bisnis dengan pihak lain yang secara geografis sangat berjauhan. Pustakawan dan perpustakaan pun bisa “menjual” produk-produknya (informasi yang dikuasainya) melalui media global ini.

Internet memang bisa dijadikan salah satu unit layanan di perpustakaan, tetapi juga secara utuh internet bisa dijadikan semacam perpustakaan maya. Sekarang, hampir semua informasi yang kita butuhkan, bisa diakses lewat internet. Apalagi sebagai orang yang berkecimpung di dunia perguruan tinggi, kehadiran internet mutlak diperlukan.

Hasil penelitian di Unpad menunjukkan bahwa semakin jarang atau bahkan hampir tidak ada dosen yang secara sengaja datang ke perpustakaan untuk mencari buku dan koleksi lainnya. Mereka umumnya mencari bahan bacaannya melalui media lain termasuk internet.

Contoh indeks subjek infopus, ditayangkan. --------------------------------------

8 International versions of Google News available in: Argentina - Australia - België - Belgique - Brasil - Canada English - Canada Français - Chile - Colombia - Cuba - Česká republika - Deutschland - España - Estados Unidos - France - India - Ireland - Italia - México - Nederland - New Zealand - Norge - Österreich - Perú - Portugal - Schweiz - South Africa - Suisse - Sverige - U.K. - U.S. - Venezuela - 中国版 (China) - 香港版 (Hong Kong) - 日本 (Japan) - 한국 (Korea) - 台灣版 (Taiwan) - ������ - Россия (Russia) - (Arabic) يبرعلا ملاعلا - Ελλάδα (Greece) - (Israel) לארשי(India)(Diakses tanggal 17 Maret 2008).

Page 11: Pen Gen Alan Program Aplikasi Database Untuk Perpustakaan

10

Daftar Pustaka:

Aplikasi Manajemen Database Pendidikan Berbasis Web dengan PHP dan MySQL. 2006. Yogyakarta: ANDI Offset. Madiun: MADCOMS.

Buckland, 1994, On the Nature of Records Management Theory. Jurnal American Archivist, vol. 57

Buckland, 2001. What is a "digital document"? Journal of the American Society for Information Science 48

France Bouthillier dan Kathleen Shearer, 2002. Information Management. Information Research, vol. 8, no. 1, 2002

Pramono, Djoko. 1999. Mudah Menguasai Visual Basic 6. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Primoz Bizjak, 2000. Mankind’s memory managers: a new paradigm of library science. Library Philosophy and Practice, vol. 2, no. 2, 2000

Razaq, Abdul. 2004. Penuntun Praktis Microsorft Office XP 2003. Edisi Baru. Surabaya: Penerbit Indah.

Suliman Al-Hawamdeh, 2002. Knowlegde management: re-thinking information management and facing the challenge of managing tacit knowledge. Information Research, vol. 8, no. 1, 2002