pemicu 2 indera.docx

7
PEMICU 2 INDERA. 7. Definisi, etiologi, epidemiologi serta tanda & gejala katarak: Definisi Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemik, pemajanan radiasi, pemajanan yang lama sinar ultraviolet, atau kelainan mata lain seperti uveitis anterior (Smeltzer, Suzzane C, 2002). Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi. Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif. Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya transparan dan dilalui cahaya menuju retina, dapat disebabkan oleh berbagai hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.

Upload: mariaagavina-sp

Post on 11-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PEMICU 2 INDERA.7. Definisi, etiologi, epidemiologi serta tanda & gejala katarak: DefinisiKatarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih. Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat kelahiran (katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid jangka panjang, penyakit sistemik, pemajanan radiasi, pemajanan yang lama sinar ultraviolet, atau kelainan mata lain seperti uveitis anterior (Smeltzer, Suzzane C, 2002).Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila protein-protein lensa yang secara normal transparan terurai dan mengalami koagulasi.Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan progresif.Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang normalnya transparan dan dilalui cahaya menuju retina, dapat disebabkan oleh berbagai hal sehingga terjadi kerusakan penglihatan.

EtiologiMenurut Mansjoer (2000), penyebab terjadinya katarak bermacam-macam. Umumnya adalah usia lanjut (katarak senil), tetapi dapat terjadi secara kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan janin, genetik, dan gangguan perkembangan. Dapat juga terjadi karena traumatik, terapi kortikosteroid metabolik, dan kelainan sistemik atau metabolik, seperti diabetes mellitus, galaktosemia, dan distrofi miotonik. Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan resiko katarak.

EpidemiologiBerdasarkan studi potong lintang prevalensi katarak pada usia 65 tahun adalah 50% dan prevalensi ini meningkat hingga 70% pada usia lebih dari 75 tahun (Vaughan & Asbury, 2007). Katarak merupakan masalah penglihatan yang serius karena katarak dapat mengakibatkan kebutaan. Menurut WHO pada tahun 2002 katarak merupakan penyebab kebutaan yang paling utama di dunia sebesar 48% dari seluruh kebutaan di dunia. Terdapat 18 juta orang di dunia menderita kebutaan akibat katarak. Di Indonesia sendiri berdasarkan hasil survey kesehatan indera, katarak juga penyebab kebutaan paling utama yaitu sebesar 52%.

Tanda & GejalaKatarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya, pasien melaporkan penurunan ketajaman fungsi penglihatan, silau, dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkan karena kehilangan penglihatan tadi, temuan objektif biasanya meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampak kekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap selama bertahun-tahun , dan ketika katarak sudah sangat memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu memperbaiki penglihatan.

9. Faktor resiko, prognosis, dan komplikasi katarak: Faktor resikoMeskipun penyebab pasti dari katarak tidak diketahui, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko pembentukan katarak. Ini termasuk:- Merokok- Pertambahan usia- Riwayat keluarga katarak- Diabetes melitus- Kolesterol tinggi - Obesitas- Penggunaan alkohol berlebihan - Paparan sinar matahari yang berlebihan

PrognosisPenderita penyakit katarak memiliki prognosis untuk menjadi lebih baik setelah dilakukan pembedahan dan disiplin dalam mematuhi penatalaksanaan.

KomplikasiBila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa glaucoma dan uveitis. Glaukoma adalah peningkatan abnormal tekanan intraokuler yang menyebabkan atrofi saraf optik dan kebutaan bila tidak teratasi (Doenges,2000). Uveitis adalah inflamasi salah satu struktur traktus uvea (Smeltzer,2002).

22. Jelaskan mekanisme keluarnya secret kotor: Konjungtivitis merupakan inflamasi pada konjugtiva yang menyebabkan adanya hiperemis mata dan keluarnya secret purulen. Adanya bakteri yang menyerang konjungtiva menyebabkan proses inflamasi terjadi. Sel-sel inflamasi, yaitu netrofil, eosinofil, basofil dan sel plasma menyerang bakteri namun juga berperan sebagai sel yang merusak struktur konjungtiva. Sel-sel tersebut kemudian bercampur dengan fibrin dan mucus hasil sekresi sel goblet sehingga membentuk secret konjugtiva, dapat mengering dan mengalami perlekatan pada kelopak mata atas dan bawah. 30. Penurunan visus tanpa mata merah (perlahan): KatarakMerupakan keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa terjadi akibat kedua duanya. Biasanya kekeruhan mengenai kedua mata dan berjalan progresif ataupun dapat tidak mengalami perubahan dalam waktu yang lama.Pasien dengan katarak mengeluh penglihatan seperti berasap dan tajam penglihatan yang menurun secara progresif.Kekeruhan lensa ini mengakibatkan lensa tidak transparan, sehingga pupil akan berwarna putih atau abu abu. Pada mata akan tampak kekeruhan lensa dalam bermacam macam bentuk dan tingkat. Kekeruhan ini juga dapat ditemukan pada berbagai lokalisasi di lensa seperti korteks dan nucleus.

GlaukomaKelainan mata glaucoma ditandai dengan meningkatnya tekanan bola mata, atrofi papil saraf optic, dan menciutnya lapang pandang. Penyakit yang ditandai dengan peninggian tekanan intraokuler ini, disebabkan :- Bertambahnya produksi cairan mata oleh badan siliar- Berkurangnya pengeluaran cairan mata di daerah sudut bilik mata atau di celah pupil (glaucoma hambatan pupil).Pada glaucoma akan terdapat melemahnya fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optic, yang dapat berakhir dengan kebutaan.Ekskavasi glaukomatosa, penggauan atau ceruk papil saraf optic akibat glaucoma pada saraf optic. Luas atau dalamnya ceruk ini pada glaucoma congenital dipakai sebagai indicator progresivitas glaucoma.

RetinopatiMerupakan kelainan pada retina yang tidak disebabkan radang.Kelainan retina yang berhubungan dengan penglihatan seperti retinopati akibat anemia, diabetes mellitus, hipotensi, hipertensi dan retinopati leukemia.Cotton wool patchesmerupakan gambaran eksudat pada retina akibat penyumbatan arteri prepapil sehngga terjadi daerah non perfusi di dalam retina. Terdapat pada hipertensi, retinpati diabetes, penyakit kolagen, anemia, penyakit Hodgkin dan keracunan monoksida.