pemetaan kaaadastral hak

60
PEMETAAN KADASTRAL HAK YULAIKHAH JURUSAN T. GEODESI FT UGM

Upload: febrian-c-saputra

Post on 23-Nov-2015

336 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

Pemetaan Kaaadastral Hak

TRANSCRIPT

  • PEMETAAN KADASTRAL HAKYULAIKHAHJURUSAN T. GEODESI FT UGM

  • PEMETAAN KADASTRAL HAKInstansi pelaksana adalah BPNBeberapa kegiatan pemetaan di BPN :Pemetaan Titik Dasar TeknikPembuatan Peta Dasar PendaftaranPemetaan Indeks GrafisPengukuran Bidang dan Pembuatan Gambar UkurPembuatan Peta BidangPembuatan Surat UkurPenyimpanan

  • PEMETAAN TITIK DASAR TEKNIKTitik Dasar Teknik adalah titik yang mempunyai koordinat yang diperoleh dari suatu pengukuran dan perhitungan dalam suatu sistem tertentu yang berfungsi sebagai titik kontrol atau titik ikat untuk keperluan pengukuran dan rekonstruksi batasTitik Dasar Teknik dilaksanakan berdasarkan kerapatan dan ketelitiannya dibedakan atas orde 0, 1, 2 (10 km), 3 (1-2 km), 4 ( hingga 150 m) dan titik dasar teknik perapatanPengukuran TDT orde 0 dan 1 dilaksanakan oleh Bakosurtanal sedangkan TDT orde 2, 3, 4 dan perapatan dilaksanakan oleh BPN

  • Sistem proyeksi TM-3Meridian sentral, k = 0,9999ekuator200.000 m1.500.000 m1,51,5Datum WGS 1984 a = 6.378.137 meter f = 1/298,25722357

  • SISTEM PENOMORAN TDTOrde 2 : 5 digit (2 digit kode propinsi + 3 digit no urut)Orde 3 : 7 digit (2 digit kode propinsi + 2 digit kode kabupaten/kotamadya + 3 digit no urut)Orde 4 : 3 digit berdasarkan wilayah desa/kelurahan

  • PEMETAAN TITIK DASAR TEKNIKMetode pengukuran :GPS untuk pengukuran TDT orde 3 atau 4Terestris untuk pengukuran TDT orde 4 dan perapatannyaFotogrametri untuk pengukuran TDT orde 3, 4 dan perapatannyaMetode GPS yang digunakan bisa statik, rapid statik, ataupun stop and goKerangka peta pada pengukuran terestris bisa menggunakan poligon, triangulasi, trilaterasi ataupun triangulaterasi. Ketelitian linier yang diperbolehkan < 1 : 10.000 untuk orde 4 dan < 1 : 5.000 untuk perapatan

  • PETA DASAR TEKNIKHasil dari pengukuran TDT digambarkan dalam bentuk Peta Dasar TeknikFungsi Peta Dasar TeknikMenggambarkan penyebaran jaringan TDT dalam suatu cakupan wilayahSebagai dasar dalam perencanaan pemasangan TDT baruDigunakan sebagai media pembagian lembar peta dasar pendaftaran/peta pendaftaranPada pendaftaran tanah sporadik, peta dasar teknik digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah pemohon harus menyediakan min 2 TDT dan juga menentukan sistem koordinat yang digunakan

  • PETA DASAR TEKNIKPada pendaftaran tanah sistematik, peta dasar teknik digunakan sebagai dasar untuk menempatkan TDT baru di sekitar bidang yang mau diukur dengan melihat penyebaran TDT yang sudah adaPembuatan Peta Dasar TeknikPeta DasarTeknik dipetakan pada peta topografi atau peta lain yang adaPeta Dasar Teknik bisa dibuat secara manual ataupun digitalTDT orde 0, 1, 2 dan 3 dipetakan pada peta topografi atau peta lain dengan skala 1 : 25.000 atau lebih kecil. Sistem koordinat yang digunakan adalah sistem koordinat geografis jika dibuat pada peta topografi atau sistem koordinat lokal jika dibuat peta baru

  • PETA DASAR TEKNIKTDT orde 4 dan perapatan dipetakan pada peta lain atau dibuatkan peta baru dengan skala 1 : 10.000 atau lebih besarSelain itu dibuat pula peta dasar teknik skala 1 20.000 yang mencakup TDT orde 0, 1, 2, 3, 4 dan perapatan dalam suatu wilayah Kabupaten/Kotamadya.Buku tugu dibuat untuk setiap TDT orde 2, 3, dan 4 yang berisi informasi mengenai TDT tersebut, baik nomor, koordinat, lokasi detil maupun foto TDT.

  • Penyelesaian Poligon dengan RTM (Ray Trace Methode)11BBA2432d143d6d5d4d3d2

  • Tahapan perhitunganKoreksi sudut poligon (bisa dilakukan bila poligon berbentuk tertutup)Menghitung koordinat poligon dengan asimut sembarang ()Menghitung asimut AB dan ABMenghitung selisih asimut = As AB-As ABMenghitung asimut terkoreksi: =- Menghitung koordinat poligon dengan asimut terkoreksi

  • Penyelesaian Poligon dengan RTM (Ray Trace Methode)BAB

  • TAHAPANMenghitung koordinat titik poligon dengan menggunakan asimut pendekatanMenghitung asimut AB dan ABMenghitung rotasi/ selisih asimutMengoreksi asimut awalMenghitung koordinat titik poligon dengan asimut awal terkoreksi

  • HITUNGAN POLIGON PADA BIDANG PROYEKSI TM-3Untuk menghitung poligon pada bidang proyeksi diperlukan reduksi jarak dan sudut ukuran serta beberapa parameter transformasi pada suatu sistem proyeksi (dalam hal ini adalah proyeksi TM-3)

  • REDUKSI JARAK UKURAN

  • REDUKSI JARAK UKURAN

    Do = jarak lengkung hasil ukuranD1 = jarak lurus miringD2 = jarak mendatar pada ketinggian rata-rataD3 = jarak mendatar di geoidD4 = jarak lengkung di geoidD5 = jarak lengkung pada elipsoidD6 = jarak pada bidang proyeksi

  • *REDUKSI SUDUT DAN ASIMUTH Beberapa reduksi sudut/azimuth dari hasil ukuran ke bidang proyeksi antara lain:1. Koreksi Kappa ()2. Koreksi dari garis irisan normal menjadi garis geodetis ()3. Koreksi karena defleksi vertikal ()4. Koreksi dari arah garis lengkung menjadi garis penghubung lurus antara dua titik / koreksi Psi () atau koreksi Arc-to Chord (Untuk keperluan praktis dimana jarak poligon < 500 m, koreksi 1 s.d 4 dapat diabaikan (nilainya
  • Prosedur hitunganMenghitung tinggi dan koordinat titik poligon (koordinat sementara)Menghitung besarnya reduksi (jarak, sudut, asimuth) dengan menggunakan koordinat sementara.Menghitung koordinat titik poligon dengan menggunakan data yang sudah direduksi

  • DISKUSI (CONTOH KASUS)Bagaimana apabila di lapangan tidak terdapat cukup titik ikat untuk membuat poligon terbuka terikat sempurna?Bagaimana jika di lapangan hanya terdapat dua titik ikat dalam proyeksi TM 3?Bagaimana jika di lapangan terdapat 2 titik ikat dalam TM 3 dan asimut diukur dengan pengamatan matahari?

  • PETA DASAR PENDAFTARANPemetaan detil situasi adalah tahap selanjutnya dari proses pemetaan TDT.Peta dasar pendaftaran merupakan gabungan dari peta dasar teknik dan peta situasiTujuan peta dasar pendaftaran :Sebagai media/dasar untuk melaksanakan pemetaan pemilikan bidang tanah dalam rangka pendaftaran tanah.Skala peta :1 : 1000 atau 1 : 500 untuk daerah pemukiman1 : 2500 untuk daerah bukan pemukiman (mis pertanian)1 : 10000 untuk daerah perkebunan

  • PETA DASAR PENDAFTARANSistem koordinat :Sistem koordinat nasionalYang masih menggunakan sistem koordinat lokal harus ditransformasi ke koordinat nasionalDetil situasi:Batas administrasi (kelurahan, kecamatan, dati II, dati I dsb), unsur perairan, titik tetap, jalan, rel, bangunan penting, pemukiman, perkebunan, sawah dll.Metode pengukuran :Terestris (offset, polar, kombinasi keduanya)FotogrametriMetoda lain (citra, satelit, GPS)

  • Format Peta Dasar PendaftaranUkuran: skala 1:1.000 : 93 cm x 76 cm 1:2.500 : 103 cm x 86 cm 1: 10.000 : 83 cm x 66 cmDengan ukuran muka Peta :50 cm x 50 cm untuk skala 1:1.00060 cm x 60 cm untuk skala 1:2.500 dan 1:10.000Informasi tentang petaKotak keteranganKotak LokasiKotak Petunjuk lembar petaKotak LegendaKotak Instansi Pembuat

  • METODA TERESTRIS (1)

  • METODA TERESTRIS (2)Perencanaan : Peta TDT sebagai peta perencanaan jalur pengukuran situasi detilSemua poligon utama harus terikat ke TDTBuku tugu dan peta topografi digunakan untuk membantu perencanaan jalur pengukuranMetode pengukuranMetode offset, polar, kombinasi keduanyaPeralatan Alat ukur dengan ketelitian bacaan sudut min 20Pengukuran dan pengolahan Digunakan formulir DI 103

  • METODA FOTOGRAMETRISPerencanaan Perencanaan jalur terbangPerencanaan pemasangan tugu (premark)Pengukuran titik kontrol tanah (terestris, GPS)Pemotretan udaraTriangulasi udaraIdentifikasi lapangan, toponimiPloting peta garis, rektifikasiKartografi dan penggambaran halus

  • Tugas dan DiskusiPada kondisi yang bagaimana pembuatan peta dasar pendaftaran tanah menggunakan metode terestris, fotogrametris dan citra satelit maupun GPS?Ketentuan : Dikerjakan berkelompok terdiri dari 5 orangMinimal 1 halamanDikumpulkan tanggal 2 April 2013Dipresentasikan tgl 2 April 2013

  • SISTEM PENOMORAN PETASistem penomoran dibedakan menjadi :Sistem nasional jika TDT tersedia dalam koordinat nasionalSistem lokal jika TDT tersedia dalam koordinat lokal

  • SISTEM PENOMORAN NASIONALJika suatu wilayah diketahui koordinat nasionalnya maka nomor peta wilayah tersebut dapat diketahuiNomor peta terdiri dari nomor zone dan nomor lembar petaNomor zone yang digunakan adalah nomor zone sistem proyeksi TM 3o yang terdiri dari 3 digitContoh : 48.1Nomor lembar peta dibedakan untuk peta dengan skala :1 : 10.000, 1 : 2500, 1: 1000, 1 : 500 dan 1 : 250

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 10000Didasarkan pada pembagian satu zone TM 3o menjadi wilayah-wilayah yang tercakup dalam peta 1 : 10000 dengan ukuran 60 cm x 60 cm atau 6000 m x 6000 m di lapanganTitik awal pembagian lembar petaX = 32.000 m dan Y = 282.000 mSatu zone TM 3o terdiri 56 kolom (arah X) dan 314 baris (arah Y)Nomor kolom dimulai dari arah kiri (barat) menuju ke kanan (timur)Nomor baris dimulai dari arah bawah (selatan) menuju ke atas (utara)Nomor peta skala 1 : 10000 terdiri dari 8 digit

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 10000010015631448.2-01.002Zona 48.248.2-03.00532.000282.000

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 2500Penomoran dibuat dengan membagi lembar peta skala 1 : 10000 menjadi 16 lembar dengan rincian 4 lembar arah X (kolom) dan 4 lembar arah Y (baris)Format ukuran peta 60 cm x 60 cm yang berarti 1500 m x 1500 m di lapanganPenomoran dimulai dari kiri ke kanan untuk setiap baris dan dari baris yang paling bawahNomor terdiri dari 2 digit dari 01 sampai 16Nomor peta skala 1 : 2500 terdiri dari 10 digit

  • 1500 m1500 m6000 m6000 m44125NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 250048.2-44.125-10Zona 48.248.2-44.125-04

    13141516091011120506070801020304

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 1000Penomoran dibuat dengan membagi peta skala 1 : 2500 menjadi 9 lembar peta dengan rincian 3 lembar ke arah kolom dan 3 lembar ke arah barisFormat ukuran muka peta 50 cm x 50 cm berarti 500 m x 500 m di lapanganPenomoran dimulai dari kiri ke kanan untuk setiap baris dan dimulai dari baris paling bawahNomor terdiri dari satu digit mulai 1 sampai 9Nomor peta skala 1 : 1000 terdiri dari 11 digit

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 1000500 m500 m1500 m1500 m48.2-44.125-10-5Skala 1:2500Skala 1:1000

    13141516091011120506070801020304

    789456123

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 500

    Bila diperlukan peta skala 1 : 500, maka penomoran dibuat dengan membagi peta skala 1 : 1000 menjadi 4 lembar yaitu 2 lembar arah kolom dan 2 lembar arah barisFormat ukuran muka peta 50 cm x 50 cm atau 250 m x 250 m di lapanganPenomoran dimulai dari arah kiri ke kanan untuk setiap baris dan dimulai dari baris paling bawahNomor terdiri dari 1 digit dari 1 sampai 4Nomor peta skala 1 : 500 terdiri dari 12 digit

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 500

    500 m500 m1500 m1500 m48.2-44.125-10-548.2-44.125-10-5-11 : 10001: 500

    789456123

    3412

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 250

    Bila diperlukan peta skala 1 : 250, maka penomoran dibuat dengan membagi peta skala 1 : 500 menjadi 4 lembar yaitu 2 lembar arah kolom dan 2 lembar arah barisPenomoran dimulai dari arah kiri ke kanan untuk setiap baris dan dimulai dari baris paling bawahNomor terdiri dari 1 digit dari 1 sampai 4Nomor peta skala 1 : 250 terdiri dari 13 digit

  • NOMOR LEMBAR PETA SKALA 1 : 2501 : 5001 : 25048.2-44.125-10-5-148.2-44.125-10-5-1-4

    3412

    3412

  • SISTEM PENOMORAN LOKALDimungkinkan suatu peta lokal dengan peta lokal yang lain mempunyai koordinat dan sistem penomoran yang sama.Pembagian lembar dibuat dengan berpedoman pada bats wilayah administrasi desa. Bila tidak ada peta batas administrasi dibuat dengan batas kira-kira.Secara prinsip penomoran peta tetap berpedoman pada nomor zone dan nomor lembar peta.Nomor zone.Nomor zone hanya terdapat pada sistem nasional. Pada sistim lokal nomor zone dapat digunakan kode desa/kelurahan

  • Nomor lembar petaPembagian lembar peta dibuat pada skala mulai 1 : 2500Penomoran berpedoman pada nomor kode desa/kel, nomor kolom dan baris, dimulai dari nomor lembar sebelah selatan baratJika diperlukan peta dengan skala 1 : 1000, 1 : 500 dan 1 : 250 cara penomorannya sama dengan pada sistem nasional

  • 010104020304030215004500300060003000600045001500Skala 1 : 2500Skala 1 : 1000SISTEM PENOMORAN LOKALBatas desa

    789456123

  • PEMBUATAN LEMBAR PETA SISTEM KOORDINAT LOKAL

  • PROSES PEMETAANDitinjau dari proses pengukuran, data ukuran, pengolahan data hitungan dan pemetaan dapat dilakukan dengan cara manual, semi digital dan digital.

  • SECARA MANUAL

    NOPROSES KEGIATANMETODE TERESTRISMETODE FOTOGRAMETRIS1Peralatan pengukuranAlat ukur sudut/jarak, mis T1, T0, waterpass, pita ukurAlat ukur sudut/jarak, mis T1, T0, waterpass, pita ukur, EDM, GPS2Data ukuranDicatat di formulir (DI 103) Konvensional : dicatat di formulir (DI 103) GPS : formulir reconnaisanse Data pengamatan Formulir data waterpass3Pengolahan data Manual dengan kalkulator Dicatat di formulir (DI 104) Konvensional : manual dengan kalkulator dicatat di form DI 104 GPS : dicatat di formulir Formulir hitungan tinggi Koordinat hasil triangulasi udara4Pemetaan/Penggambaran Tracing manual/kartir Peta garis plotting stereoplotter tracing manual Peta garis/peta foto

  • SECARA SEMI DIGITAL

    NOPROSES KEGIATANMETODE TERESTRISMETODE FOTOGRAMETRIS1Peralatan pengukuranAlat ukur sudut/jarak elektronis, mis T1, T0, waterpass, pita ukurAlat ukur sudut/jarak, mis T1, T0, waterpass, EDM, GPS2Data ukuranDicatat di formulir (DI 103) Konvensional : dicatat di formulir (DI 103) GPS : formulir reconnaisanse Data pengamatan Formulir data waterpass3Pengolahan data Dihitung menggunakan software perataan Data digital dalam data storage Print out koordinat hasil perataan Konvensional : menggunakan software perataan print out koordinat hasil GPS : diproses dengan software print out koordinat hasil perataan tinggi Koordinat hasil triangulasi udara data digital dalam data storage4Pemetaan/Penggambaran Tracing manual/kartir Ploting dengan plotter Peta garis plotting stereoplotter tracing manual/plot dg plotter Peta garis/peta foto

  • SECARA DIGITAL

    NOPROSES KEGIATANMETODE TERESTRISMETODE FOTOGRAMETRIS1Peralatan pengukuranAlat ukur sudut/jarak elektronis, mis TS, EDMAlat ukur sudut/jarak/GPS, mis TS, EDM 2Data ukuran Data disimpan dalam bentuk disket/card Print out data ukuranGPS : formulir reconnaisanse Data pengamatan3Pengolahan data Dihitung menggunakan software perataan Data digital dalam data storage Print out koordinat hasil perataan GPS : diproses dengan software print out koordinat hasil perataan tinggi Koordinat hasil triangulasi udara data digital dalam data storage4Pemetaan/Penggambaran plot menggunakan plotter Peta garis plotting stereoplotter plot menggunakan plotter Peta garis/peta foto

  • PETA PENDAFTARAN (1)Peta ini merupakan peta tematik, yaitu peta yang menginformasikan mengenai bentuk, batas, letak, nomor bidang dari setiap bidang tanah dan digunakan untuk keperluan pembukuan bidang.(Pasal 1 ayat 5 PP 24/ 1997 dan pasal 141 PMNA/KBPN No.3/1997) dibuat dengan skala 1:1.000, 1:2.500, dan 1:10.000Sesuai dengan fungsinya sebagai pembukuan bidang-bidang tanah dan mencegah terjadinya pendaftaran ganda maka peta pendaftaran harus digunakan sebagai peta yang berkembang (tumbuh/up to date)Unsur bangunan bukan merupakan keharusan untuk dipetakan, kecuali unsur tersebut merupakan bagian data penting atau dapat digunakan untuk rekonstruksi batas jika diperlukan

  • PETA PENDAFTARAN (2)Peta Pendaftaran harus dalam sistem koordinat tertentu (lokal atau nasional) dan format peta tertentu, apabila menggunakan sistem lokal maka harus ditransformasi ke sistem nasional.Format peta pendaftaran sama dengan format peta dasar pendaftaran sehingga peta pendaftaran yang masih dalam format lama perlu disalin dalam format baru (sesuai dengan aturan)

  • PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN (1)Jika tersedia peta dasar pendaftaran Sebelum digunakan, peta dasar pendaftaran harus terdiri atas 2 (dua) set peta yaitu : satu set peta dasar pendaftaran yang disahkan penggunaannya sebagai dokumen dan harus disimpan satu set lainnya disahkan penggunaannya menjadi peta pen-daftaran dengan mencoret kata dasar yang akan digunakan untuk pembukuan bidang-bidang tanah terdaftarKriteria PDP agar dapat digunakan sebagai peta pendaftaran :Berupa peta garis atau peta fotoKesalahan planimetris < 0.3mm x skala petaSkala, sistem koordinat dan format peta sesuai dengan aturan yang berlaku, jika belum harus ditransformasiSistem koordinat lokal/nasionalFormat peta lokal/nasional

  • PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN (1)Pemetaan bidang-bidang tanah pada peta pendaftaran dilakukan dengan memetakan data dari :GU sistematikGU sporadikGIM, hasil pemetaan indeks grafis

  • GU hsl p. sistematikGU hsl p. sporadikGIMDikartir atau disalinPeta Dasar PendaftaranNasionalLokalTransformSalinan peta pendaftaran ke satu, format dan sistim koord nas.Peta pendaftaran(Nasional)Alur kerja pembuatan Peta Pendaftaran dari Peta Dasar Pendaftaran

  • Jika tidak tersedia Peta Dasar PendaftaranApabila sama sekali belum tersedia PDP atau peta lain maka pembuatan Peta pendaftaran dilakukan bersamaan dengan pengukuran dan pemetaan bidang-bidang tanahTahapan :1.Tentukan batas koordinat minimum dan maksimum lokasi pemetaan2. Tentukan skala peta yang akan dibuat, shg cakupan lokasi di lapangan dpt diprediksi dg baik3. Buat Peta Dasar Teknik yang mencakup pembagian lembar peta pendaftaran dalam skala yang lebih kecil4. Buat lembar-lembar bingkai peta pendaftaran sesuai format nasional5. Lakukan pengkartiran data yang diperoleh dari lapangan (TDT, detail situasi) pada peta manuskrip (sbg PDP)6. Penyalinan (penggabungan manuskrip dan bingkai)7. Peta pendaftaran dibuat rangkap, untuk dokumen dan untuk pembukuan

    PEMBUATAN PETA PENDAFTARAN (2)

  • Nasional / LokalPengukuran KD, GU SistematikPengukuran KD, GU Sporadik Manuskrip/kartiranBingkai PetaPeta pendaftaranNasionalLokalTransfPeta PendaftaranNasionalGIMAlur kerja pembuatan Peta Pendaftaran tanpa Peta Dasar Pendaftaran

  • METODA PEMBUATAN PETA PENDAFTARANJika peta dasar berupa peta foto, pemetaannya dilakukan dengan menyalin batas bidang tanah dari peta dasar (peta foto) yang sisi-sisinya telah diukur di lapangan

    Jika peta dasar berupa peta garis, hasil ukuran lapangan dikartir pada peta dasar pendaftaran dengan terlebih dahulu diidentifikasi minimal 2 titik sekutu

    Jika sebagian/sekelompok bidang tanah tidak dapat dipetakan dalam skala yang sedang dikerjakan, maka kelompok bidang tersebut dipetakan pada skala yang lebih besar, dg ketentuan:Seluruh bid tanah yang tercakup dalam skala yang lebih besar digambarkan seluruhnyaPada peta asalnya, bagian yang diperbesar dikosongkanJika di peta asal sudah terdapat bidang tanah maka bidang tanah tersebut ditandai dengan garis tebal dan tidak digunakan lagi untuk pembukuan selanjutnya.

  • METODE MANUALSecara umum dilakukan dengan cara menyalin / mengutip gambar bidang tanah berikut detil situasi dari PDP ke dalam bingkai (bidang gambar) peta pendaftaran sesuai format yang ditentukan

    Jika format dan sistem koordinat PDP sudah sesuai dengan PMNA 3/1997, maka tinggal disalin/diblat secara manual

    Jika PDP masih dalam format lama, perlu diperhatikan pembagian lembar peta pendaftaran pada peta dasar teknik, karena mungkin diperlukan beberapa lembar PDP untuk satu lembar peta pendaftaran dengan format baru.

    Jika PDP lokal telah ditransformasi ke nasional, terjadi perubahan/perbedaan orientasi sumbu-sumbu karena adanya pergeseran dan rotasi, maka pembuatan peta pendaftaran harus sama dan berimpit dengan salib sumbu nasional pada PDP

  • METODE DIGITAL (1)Tersedia peta dasar digital dalam koordinat nasionalPenggabungan file (manuskrip) pada peta digitalPengkartiran gambar ukur secara interaktif pada layar monitorPenambahan data pada peta digital, mis. Dari pendaftaran tanah sistematik berupa digital maka dapat ditambahkan (append) ke peta digitalTersedia peta digital dalam koordinat lokalPelaksanaannya sama dengan butir A, selanjutnya apabila terdapat TDT harus ditransformasi ke sistem nasional Tersedia peta dasar pendaftaran sistim nasionalPeta dasar pendaftaran didigit menjadi peta digital, selanjutnya pelaksanaannya sama dengan butir A.

  • METODE DIGITAL (2)Tersedia Peta Dasar Pendaftaran Sistim LokalPeta dasar pendaftaran didigit menjadi peta digital, selanjutnya pelaksanaannya sama dengan butir C, selanjutnya pelaksanaannya seperti pada butir B.

    Tidak Tersedia Peta Digital Atau ManualHasil pengukuran kerangka dasar, pengukuran bidang dan situasi yang berbentuk data koordinat disusun menjadi susunan data yang dapat dibaca oleh software CAD mis ASCII lalu digenerate menggunakan software tertentu.Data tambahan dari ukuran pita ukur, theodolit dapat ditambahkan menggunakan fasilitas yang ada pada software

  • PEMELIHARAAN PETAPemeliharaan meliputi pekerjaan : revisi, penambahan data dan pembaharuan peta pendaftaranRevisi peta pendaftaran dilakukan terhadap bidang-bidang berikut :Terdapat kesalahan pada pemetaannyaTerjadi sanggahan dan perubahan data ukuranPerubahan data fisik karena pemecahan, pemisahan atau penggabungan.

  • Contoh revisi pada peta pendaftaran2552505250612712812552156287 sisaPemecahanPenggabunganPemisahan

  • Penambahan data atau pemetaan bidang-bidang tanah pada peta pendaftaran yang telah ada dilakukan jika :Terjadi penambahan bidang tanah akibat pelaksanaan pendaftaran tanah sistematikTerjadi penambahan bidang tanah akibat pelaksanaan pendaftaran tanah sporadikPembaharuan peta dengan menyalin ke lembar peta pendaftaran baru dilakukan jika :Peta pendaftaran sudah rusakTerlalu banyak revisi pada peta pendaftaran sehingga sulit dibacaPerlu perubahan skala karena satu/beberapa bidang tidak dapat dipetakan dalam peta pendaftaran yang ada