desain pembelajaran pemetaan kompetensi dan materi, … ajar... · pemetaan kompetensi dan materi,...
TRANSCRIPT
DESAIN PEMBELAJARAN
Pemetaan Kompetensi dan Materi,
Silabus, GBPP dan SAP
TECHNO ENTREPRNUER
O
L
E
H
SUARDI YAKUB, SE., S,KOM., M.M
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TRIGUNA DHARMA
M E D A N
2 0 1 7
A. PEMETAAN KOMPETENSI
Gambar 1 : Pemetaan Kompetensi
VISI, MISI DAN TUJUAN STMIK TRIGUNA DHARMA
STMIK Triguna Dharma sebagai pusat institusi pendidikan dan
pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf dan martabat
manusia, melalui pengembangan sumber daya manusia dibidang
teknologi komputer dan ilmu pengetahuan yang berkualitas serta
memiliki keunggulan komperatif dan kompetitif yang berguna bagi
masyarakat luas.
TUJUAN PRODI
1. Menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang mampu menganalisa permsalahan,
pengolahan data, perancangan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan dalam bidang
teknologi sistem informasi.
2. Menghasilkan lulusan yang mampu membangun sistem informasi online yang dapat
diimplementasikan ke berbagai sektor.
3. Menghasilkan lulusan yang mampu membuat karya ilmiah dan mengembangkan penelitian
terapan dibidang teknologi sistem informasi.
4. Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk berwirausaha dalam bisnis teknologi
sistem informasi secara profesional.
5. Menghasilkan lulusan yang memiliki dasar-dasar keilmuan yang kuat dibidang teknologi sistem
informasi untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi.
6. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Standar Kompetensi Mata Kuliah:
Mahasiswa diharapkan telah memiliki
keterampilan menguasai
pengetahuan tentang teknik-teknik
kewirausahaan dalam kegiatan
usaha/bisnis dan penerapan ke dalam
dunia usaha.
Tujuan Rumpun Mata Kuliah:
Mahasisawa memiliki kemampuan
menerapkan teknik-teknik kewirausahaan
dan menerapkan konsep-konsep
kewirausahaan, membuat rencana usaha
dengan baik, rencana pemasaran, produksi,
struktur organisasi dan, dan rencana
keuangan dalam bisnis .
B. PEMETAAN MATERI
Gambar 2 : Pemetaan Materi
ETIKA BISNIS DALAM
WIRAUSAHA
Standar Kompetensi
Mata Kuliah:
Mahasiswa diharapkan
telah memiliki
keterampilan
menguasai
pengetahuan tentang
teknik-teknik
kewirausahaan dalam
kegiatan usaha/bisnis
dan penerapan ke
dalam dunia usaha.
PERANAN PROFESI
WIRAUSAHA.
KARAKTERISTIK
WIRAUSAHA
PENEMUAN IDE USAHA
PENEMUAN PELUANG USAHA
MENGEMBANGKAN
KREATVITAS WIRAUSAHA
MERINTIS USAHA BARU
MEMBELI USAHA YANG
ADA
WARALABA
(FRANCHISING)
MEMILIH BENTUK
BADAN USAHA
PEMASARAN DALAM
WIRAUSAHA
PRODUKSI DAN
ORGANISASI USAHA
PENGELOLAAN
KEUANGAN USAHA
RENCANA USAHA
DALAM WIRAUSAHA
SILABUS AKUNTANSI
Identitas Program Studi : Sistem Informasi Mata Kuliah : Techno Entreprenuer Kelompok Mata Kuliah : MPB Kode Mata Kuliah : SI- Bobot : 2 SKS Semester : Mata Kuliah Prasyarat : - Deskripsi Aspek-aspek yang dipelajari dalam mata kuliah Techno Entreprenuer ini adalah peranan profesi
wirausaha, karakteristik wirausaha, penemuan ide usaha, penemuan peluang usaha,
mengembangkan kreatvitas wirausaha, merintis usaha baru, dan membeli usaha yang ada, waralaba
(franchising), memilih bentuk badan usaha, pemasaran dalam wirausaha, produksi dan organisasi
usaha, pengelolaan keuangan usaha, rencana usaha dalam wirausaha, dan etika bisnis.
Tujuan
Setelah mempelajari kuliah techno entreprenuer, Mahasiswa diharapkan telah memiliki
keterampilan menguasai pengetahuan tentang teknik-teknik kewirausahaan dalam kegiatan
usaha/bisnis dan penerapan ke dalam dunia usaha.
Minggu
ke
Pokok Bahasan dan
TIU
Sub Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar Cara
Pengajaran
Media Tugas Ref
1.
Peranan Profesi
Wirausaha
TIU:
Diharapkan
diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan
pengertian dan
peranan wirausaha
sebagai profesi
A. Mengapa Wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat B. Wirausaha dan Kemakmuran C. Wirausaha dan Kewirausahaan (Entrepreniurship)
TIK :
1. Menjelaskan mengapa wiarausaha dibutuh oleh
masyarakat. 2. Menjelaskan wirausha dan kemakmuran 3. Menjelaskan definisi kewirausahan dan wirausaha
Menjelaskan pentingnya wirausaha bagi individu, masyarakat, dan negara.
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
.
2. Karakteristik
Wirausaha
TIU :
Diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik wirausaha.
A. Karakteristik Wirausaha B. Kegagalan Menjadi Wirausaha C. Personalitas Seorang Wirausaha
TIK :
1. Menjelaskan tentang karakteristik wirausaha 2. Mengidentifikasi jenis-jenis karakteristik wirausaha. 3. Mengidentifikasi penyebab kegagalan wirausaha. 4. Menjelakan personalitas wirausaha.
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Bahan
Aja Ajar.
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
3. Penemuan Ide Usaha
TIU:
Diharapkan
diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan cara
menemukan ide atau
gagasan dalam usaha
A. Ide (Gagasan Usaha) Wirausaha B. Sumber Ide Usaha C. Menyeleksi ide Usaha.
TIK :
1. Menjelaskan tentang timbulnya ide dan dalam kewirausahaan.
2. Menjelaskan sumber ide/gagasan usaha. Menjelaskan dalam penyeleksi ide/gagasan usaha
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
4. PENEMUAN
PELUANG USAHA
TIU :
Diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan cara menemukan peluang atau kesempatan
A. Peluangan Usaha B. Pendekatan Menemukan Peluang C. Hubungan Permintaan dan Penawaran untuk
peluang usaha D. Menentukan Peluang Usaha
TIK : 1. Menjelaskan tentang informasi peluang usaha. 2. Menjelaskan sumber-sumber peendekatan
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
dalam usaha. menemukan peluang usaha. 3. Menjelaskan dalam penyeleksian peluang usaha
Buku
Bahan
Aja Ajar
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
5. MENGEMBANGKAN
KREATVITAS
WIRAUSAHA
TIU:
Diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang kreativitas dan pengembangannya
A. Pengertian Kreativitas B. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis C. Mengembangkan Strategi Kreatif Wirausaha D. Hambatan Dalam Berfikir Kreatif
TIK :
1. Mendefisikan dan menjelaskan arti kreativitas 2. Menjelaskan hubungan antara kreativitas dan
inovasi bisnis. 3. Bagaimana menumbuhkan kreativitas di dalam
oragnisasi. 4. Menjelaskan bagaimana cara pepimpin (pemilik
wirausaha) mempengaruhi orang kreatif
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
6. MERINTIS USAHA
BARU
TIU:
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan cara memasuki dunia usaha dengan merintis usaha baru
A. Memasuki dunia usaha B. Pendekatan Mencari Peluang Usaha Baru C. Bidang dan Jenis Usaha
TIK :
1. Menjelaskan langkah-langkah memasuki dunia usaha.
2. Menjelaskan cara merintis usaha baru. 3. Menjelaskan tentang bidang dan jenis usaha di
dalam wirausaha
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
Aja Ajar. & Keller,
7 MEMBELI USAHA YANG ADA
TIU :
Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan cara memasuki dunia usaha dengan membeli usaha yang ada
A. Alasan Membeli Usaha sudah ada. B. Masalah Membeli Usaha sudah ada C. Pertimbangan sebelum Membeli Usaha yang ada.
D. Keuntungan dan Kerugian
TIK :
1. Menjelaskan berbagai alasan membeli usaha yang udah ada.
2. Menjelaskan cara membeli perusahaan yang sudah ada.
3. Menjelsakan faktor yang dipertimbangkan membeli usaha yang sudah ada.
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
8
UJIAN TENGAH SEMESTER
9 WARALABA
(FRANCHISING)
TIU:
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan
memasuki dunia
usaha dengan
a) Pengertian Usaha Waralaba (Franchising) b) Jenis-Jenis waralaba c) Kriteria Waralaba d) Kelebihan dan kekurangan Waralaba (franchising)
TIK :
1. Menjelaskan pengertian dan Menjelaskan Jenis-jenis waralaba (Franchising).
2. Menjelaskan kreteria waralaba. 3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan waralaba
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
waralaba Bahan
Aja Ajar.
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
10 MEMILIH BENTUK
BADAN USAHA.
TIU:
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan bentuk-
bentuk badan hukum
usaha di indonesia
A. Memilih Bentuk- Bentuk Kepemilikan Bisnis
B. Perusahaan Perseorangan.
C. Perusahaan Firma (Fa)
D. Perseroan Komanditer (CV)
E. Perseroan Terbatas (PT)
F. Koperasi
G. Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM).
TIK :
1. Menjelaskan tentang bentuk badan hukum
perrusahaan di Indonesia.
2. Menjelaskan jenis-jenis badan usaha yang dapat di
Indonesia
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan
Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
11.
PEMASARAN DALAM
WIRAUSAHA
TIU :
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan fungsi
pemasaran dalam
wirausaha.
A. Pengertian pemasaran B. Segmentasi pasar C. Market analisis (market analisys) D. Analisis pesaing (Competitor Analisys) E. Strategi Pemasaran.
TIK :
1. Menjelaskan pengertian pemasaran dalam wirausaha.
2. Menjelaskan segmentasi yang dituju dalam
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
wirausaha 3. Menjelaskan analisis pemasaran dan pesaing dalam
wirausaha 4. Menjelaskan Strategi pemasaran dalam wirausaha
Aja Ajar. Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
12. PRODUKSI DAN
ORGANISASI USAHA
TIU :
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan
operasional produksi
dan organisasi dalam
wirausaha
a) Produksi Dalam Usaha b) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam rencana
produksi c) Organisasi Dalam Usaha d) Jenis-jenis Struktur Organisasi Usaha
TIK : 1. Menjelaskan proses produksi dalam usaha/bisnis. 2. Menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan di
dalam produksi. 3. Menjelaskan tentang struktur organisasi dan
membuat srtruktur organisasi dalam usaha/bisnis 4. Menjelaskan pengadaan tenaga kerja dalam usaha.
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
13. PENGELOLAAN
KEUANGAN USAHA
TIU :
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan
pengelolaan
keuangan dalam
wirausaha.
a) Pengertian Keuangan Usaha b) Biaya Investasi (Dana investasi) c) Biaya Modal Kerja d) Sumber Modal e) Estimasi Profit f) Estimasi aliran kas /Budget Kas
TIK :
A. Menjelaskan tentang rencana dan mengelola keuangan dalam usaha
B. Menjelaskan cara menentukan kebutuhan modal
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
dalam keagiatan usaha. C. Menjelaskan menyusun estimasi laba rugi dan
budget kas usaha
Aja Ajar. Suryana,Kotler
& Keller,
14 RENCANA USAHA
DALAM WIRAUSAHA
TIU :
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan renacana
bisnis dalam
wirausaha
a) Pengertian Rencana Usaha (Bisnis) b) Tujuan Rencana Bisnis c) Alasan rencana bisnis diperlukan d) Kerangka Rencana Bisnis (Business Plan)
TIK :
1. Menjelaskan tentang rencana usaha/bisnis dalam wirausaha.
2. Menjelaskan langkah-langkah rencana usaha/bisnis dalam wirausaha.
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
15 ETIKA BISNIS DALAM
WIRAUSAHA
TIU :
Diharapkan
mahasiswa mampu
menjelaskan etika
bisnis dalam
wirausaha
A. Pemahaman Keuangan B. Biaya Investasi C. Biaya Modal kerja D. Sumber modal E. Estimasi Proft/laba
TIK :
1. Menjelaskan pengertian etika dala wirausaha 2. Menjelaskan Pihak-pihak yang berkepentingan
dalam etika bisnis/usaha. 3. Menjelaskan Hak dan Kewajiban Konsumen dan
Produsen dan etika dan tanggung jawab sosial
Ceramah pembahasan soal-soal
Latihan Tugas.
White
Board,
monitor
(layar
lebar),
infokus,
Modul
dan
Buku
Bahan
Aja Ajar.
Ref: Leonardus
Saiman, Heflin
Frinces,
R.W,Suparyanto,
Jeff Madura,
Yacob Ibrahin,
Kasmir dan
Jakfar,
Solehuddin dan
Dea Tantyo
Iskandar,
Suryana,Kotler
& Keller,
.
16. UJIAN AKHIR SEMESTER
Daftar Referensi
1. Suryana, (2006), Kewirasahaan, Salemba Empat, Jakarta. 2. Frinces, Heflin (2011) Be An entreprenuer, Graha Ilmu, Yogyakarta. 3. Suparyanto, RW (2012, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung. 4. Saiman, Leonardus (2011, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 5. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2008), Manajemn Pemasaran, Erlangga, Jakarta. 6. Kasmir (2006), Kewirausahaan, RajaGrafindo Persada, Jakrata. 7. Ibrahim, Yakub (2000), Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta. 8. Murpi, Solehhuddin dan Iskandar, Tantyo (2011), Manjemen Bisnis Untuk Orang Awam, Laskar Aksara, Bekasi-Jawa Barat. 9. Madura, Jeff (2001), Pengantar Bisnis, Salemba Empat, Jakarta
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
1. Jurusan/Pro. Studi : Sistem Informasi 2. Mata Kuliah : Akuntansi Dasar 3. Kode Mata kuliah : SI-4023 4. Jumlah SKS : 2 SKS 5. Jumlah Tatap Muka : 16 6. Deskripsi Mata Kuliah : Aspek-aspek yang dipelajari dalam mata kuliah Materi dalam
modul dan bahan ajar ini peranan profesi wirausaha,
karakteristik wirausaha, penemuan ide usaha, penemuan
peluang usaha, mengembangkan kreatvitas wirausaha,
merintis usaha baru, dan membeli usaha yang ada. Materi ini
direncanakan dibahas atau dipelajari pertengahan semester.
Selanjut setelah ujian tengah semester (UTS). Selanjutanya,
materi yang di bahas adalah waralaba (franchising), memilih
bentuk badan usaha, pemasaran dalam wirausaha, produksi
dan organisasi usaha, pengelolaan keuangan usaha, rencana
usaha dalam wirausaha, dan etika bisnis.
7. Standar Kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai
pengetahuan tentang teknik-teknik kewirausahaan dalam
kegiatan usaha/bisnis dan penerapan ke dalam dunia usaha
8. Tujuan Perkuliahan : Kuliah memberikan fondasi terhadap konsep konsep dalam
kewirausahaan, yang meliputi topik-topik antara lain: peranan
profesi wirausaha, karakteristik wirausaha, penemuan ide
usaha, penemuan peluang usaha, mengembangkan kreatvitas
wirausaha, merintis usaha baru, dan membeli usaha yang ada,
waralaba (franchising), memilih bentuk badan usaha,
pemasaran dalam wirausaha, produksi dan organisasi usaha,
pengelolaan keuangan usaha, rencana usaha dalam wirausaha,
dan etika bisnis.
9. Sistem Penilian : 1). Praktisi 2). Tulisan 10. Sumber Penelitian : 1). Buku ajar 2). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan
materi ajar . 3). Praktisi Menyusun Rencana Usaha dan mengaplikasikannya.
11. Garis Besar Program :Perkenalan Dengan Pemahaman Techno Entrepremuer.
a) Deskripsi b) Prasyarat : Pemahaman Kewirausahaan c) Materi d) Materi Dalam Pertemuan e) Textbook f) Acuan/Reverensi g) Penilaian
Diskripsi Pemahaman peranan dan profesi wirausaha.
a) Mengapa Wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat b) Wirausaha dan Kemakmuran c) Wirausaha dan Kewirausahaan (Entrepreniurship)
Karakteristik Wirausaha
a) Karakteristik Wirausaha b) Kegagalan Menjadi Wirausaha c) Personalitas Seorang Wirausaha
Penemuan Ide Usaha a) Ide (Gagasan Usaha) Wirausaha b) Sumber Ide Usaha c) Menyeleksi ide Usaha Penemuan Peluang Usaha. a) Peluangan Usaha b) Pendekatan Menemukan Peluang c) Hubungan Permintaan dan Penawaran untuk
peluang usaha d) Menentukan Peluang Usaha Hubungan
Mengembangkan Kreatvitas Wirausaha a) Pengertian Kreativitas b) Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis c) Mengembangkan Strategi Kreatif Wirausaha d) Hambatan Dalam Berfikir Kreatif
Merintis Usaha Baru a) Memasuki dunia usaha b) Pendekatan Mencari Peluang Usaha Baru c) Bidang dan Jenis Usaha
. Membeli Usaha Yang Ada
a) Alasan Membeli Usaha sudah ada. b) Masalah Membeli Usaha sudah ada c) Pertimbangan sebelum Membeli Usaha yang ada. d) Keuntungan dan Kerugian
Waralaba (Franchising)
a) Pengertian Usaha Waralaba (Franchising) b) Jenis-Jenis Waralaba c) Kriteria Waralaba d) Kelebihan Dan Kekurangan Waralaba (Franchising)
Memilih Bentuk Badan Usaha
a) Memilih Bentuk- Bentuk Kepemilikan Bisnis b) Perusahaan Perseorangan. c) Perusahaan Firma (Fa) d) Perseroan Komanditer (CV) e) Perseroan Terbatas (PT) f) Koperasi g) Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM)
PEMASARAN DALAM WIRAUSAHA a) Pengertian pemasaran b) Segmentasi pasar c) Market analisis (market analisys) d) Analisis pesaing (Competitor Analisys) e) Strategi Pemasaran
PRODUKSI DAN ORGANISASI USAHA
a) Produksi Dalam Usaha b) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam
rencana produksi c) Organisasi Dalam Usaha d) Jenis-jenis Struktur Organisasi Usaha
PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA
a) Pengertian Keuangan Usaha b) Biaya Investasi (Dana investasi) c) Biaya Modal Kerja d) Sumber Modal e) Estimasi Profit f) Estimasi aliran kas /Budget Kas
RENCANA USAHA DALAM WIRAUSAHA a) Pengertian Rencana Usaha (Bisnis) b) Tujuan Rencana Bisnis c) Alasan rencana bisnis diperlukan d) Kerangka Rencana Bisnis (Business Plan) ETIKA BISNIS DALAM WIRAUSAHA a) Pengertian Etika bisnis dalam Wirausaha b) Pihak-pihak berpentingan Etika bisnis (usaha) c) Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen d) Etika Dan Tanggung Jawab Sosial
Sumber Belajar : 1. Suryana, (2006), Kewirasahaan, Salemba Empat, Jakarta. 2. Frinces, Heflin (2011) Be An entreprenuer, Graha Ilmu, Yogyakarta. 3. Suparyanto, RW (2012, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung. 4. Saiman, Leonardus (2011, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 5. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2008), Manajemn Pemasaran, Erlangga, Jakarta. 6. Kasmir (2006), Kewirausahaan, RajaGrafindo Persada, Jakrata. 7. Ibrahim, Yakub (2000), Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta. 8. Murpi, Solehhuddin dan Iskandar, Tantyo (2011), Manjemen Bisnis Untuk Orang Awam,
Laskar Aksara, Bekasi-Jawa Barat. 9. Madura, Jeff (2001), Pengantar Bisnis, Salemba Empat, Jakarta
TEMU MUKA I
Standart kompetensi : Diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
pengertian dan peranan wirausaha sebagai profesi.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa dapat menjelaskan wirausha dan kemakmuran, pengertian kewirausahan dan wirausaha, pentingnya wirausaha bagi individu, masyarakat, dan negara. dapat. Dasar berpikir selanjutnya dalam mencari terobosan baru guna memecahkan masalah yang dihadapi. Penggunaan beberapa perangkat lunak komputer sebagai alat bantu.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Perkenalan Dengan Kewirausahaan
a) Deskripsi b) Prasyarat : Kewirausahaan c) Materi d) Materi Dalam Pertemuan e) Textbook f) Acuan/Reverensi g) Penilaian
Peranan Profesi Wirausaha
a) Mengapa Wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat b) Wirausaha dan Kemakmuran c) Wirausaha dan Kewirausahaan (Entrepreniurship)
Sumber Belajar : 1) Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : a) Dimensi ; Kognisi
b) Instrumentasi ; test c) Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA II
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan tentang menjelaskan karakteristik wirausaha dan menerapan ke dalam dunia kerja..
Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang karakteristik wirausaha, Mengidentifikasi jenis-jenis karakteristik wirausaha, Mengidentifikasi penyebab kegagalan wirausaha, Menjelaskan personalitas. Penggunaan beberapa perangkat lunak komputer sebagai alat bantu.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : KARAKTERISTIK WIRAUSAHA a) Karakteristik Wirausaha b) Kegagalan Menjadi Wirausaha c) Personalitas Seorang Wirausaha
Sumber Belajar : 1) Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi
2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA III
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan dan
kemampuan menemukan ide atau gagasan usaha, serta
menerapkan dunia usaha.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang timbulnya ide dan dalam kewirausahaan, sumber ide/gagasan usaha, Menjelaskan dalam penyeleksi ide/gagasan usaha
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal
latihan dan kasus
Materi Pokok : Penemuan Ide Usaha a) Karakteristik Wirausaha b) Kegagalan Menjadi Wirausaha c) Personalitas Seorang Wirausaha
Sumber Belajar : 1). Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA IV
Standart kompetensi : Diharapkan diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan cara
menemukan peluang atau kesempatan dan menerapkan dalam
dunia usaha
Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang informasi peluang usaha, sumber-sumber peendekatan menemukan peluang usaha, dalam penyeleksian peluang usaha.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Penemuan Peluang Usaha a) Peluangan Usaha b) Pendekatan Menemukan Peluang c) Hubungan Permintaan dan Penawaran untuk peluang
usaha d) Menentukan Peluang Usaha
Sumber Belajar : 1) Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3).Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi
2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA V
Standart kompetensi : Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang kreativitas
dan pengembangannya kreatvitas, dan menerapan ke dalam
dunia usaha.
Kompetensi Dasar : Mendefisikan dan menjelaskan arti kreativitas, hubungan antara kreativitas dan inovasi bisnis, menumbuhkan kreativitas di dalam oragnisasi,cara pemimpin (pemilik wirausaha) mempengaruhi orang kreatif.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Mengembangkan Kreatvitas Wirausaha a) Pengertian Kreativitas b) Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis c) Mengembangkan Strategi Kreatif Wirausaha d) Hambatan Dalam Berfikir Kreatif
Sumber Belajar : 1). Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA VI
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan tentang cara memasuki dunia usaha dengan merintis usaha baru dan menerapkan di dalam dunia usaha.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan langkah-langkah memasuki dunia usaha, cara merintis usaha baru, bidang dan jenis usaha di dalam wirausaha.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Merintis Usaha Baru a) Alasan Membeli Usaha sudah ada. b) Masalah Membeli Usaha sudah ada c) Pertimbangan sebelum Membeli Usaha yang ada. d) Keuntungan dan Kerugian
. Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar.
4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA VII
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan
menguasai pengetahuan tentang memasuki dunia usaha
dengan waralaba.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian dan Menjelaskan Jenis-jenis waralaba (Franchising), menjelaskan kreteria waralaba, kelebihan dan kekurangan waralaba.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Waralaba (Franchising) a) Pengertian Usaha Waralaba (Franchising) b) Jenis-Jenis waralaba c) Kriteria Waralaba d) Kelebihan dan kekurangan Waralaba (franchising).
Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA VIII
UJIAN TENGAH SEMESTER
TEMU MUKA IX
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan dan menjelaskan memasuki dunia usaha dengan waralaba
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian, Jenis-jenis waralaba (Franchising), kreteria waralaba, kelebihan dan kekurangan waralaba.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Waralaba (Franchising) a) Pengertian Usaha Waralaba (Franchising) b) Jenis-Jenis waralaba c) Kriteria Waralaba d) Kelebihan dan kekurangan Waralaba (franchising)
Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1) Dimensi ; Kognisi 2) Instrumentasi ; test 3) Standar;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA X
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai
pengetahuan dan menjelaskan bentuk-bentuk badan hukum
usaha di indonesia
Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang bentuk badan hukum dan jenis-jenis
badan usaha yang dapat di Indonesia
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Memilih Bentuk Badan Usaha a) Memilih Bentuk- Bentuk Kepemilikan Bisnis b) Perusahaan Perseorangan. c) Perusahaan Firma (Fa) d) Perseroan Komanditer (CV) e) Perseroan Terbatas (PT) f) Koperasi g) Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM)
Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 4) Dimensi ; Kognisi 5) Instrumentasi ; test 6) Standar;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA XI
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai
pengetahuan dan menjelaskan fungsi pemasaran dalam
wirausaha
Kompetensi Dasar : 1. Menjelaskan pengertian pemasaran, segmentasi, analisis pemasaran dan pesaing dan Strategi pemasaran dalam wirausaha
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Pemasaran Dalam Wirausaha a) Pengertian pemasaran b) Segmentasi pasar c) Market analisis (market analisys) d) Analisis pesaing (Competitor Analisys) e) Strategi Pemasaran
Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA XII
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai
pengetahuan dan menjelaskan operasional produksi dan
organisasi dalam wirausaha.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses produksi dalam usaha/bisnis, faktor-faktor yang dipertimbangkan di dalam produksi, struktur organisasi dan membuat srtruktur organisasi dan pengadaan tenaga kerja dalam usaha.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Produksi dan organisasi usaha e) Produksi Dalam Usaha f) Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam rencana
produksi g) Organisasi Dalam Usaha h) Jenis-jenis Struktur Organisasi Usaha
Sumber Belajar : 1). Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA XIII
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan dan menjelaskan pengelolaan keuangan dalam wirausaha.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang rencana dan mengelola keuangan dalam usaha, cara menentukan kebutuhan modal, menyusun estimasi laba rugi dan budget kas usaha dalam kegiatan usaha.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA a) Pengertian Keuangan Usaha b) Biaya Investasi (Dana investasi) c) Biaya Modal Kerja d) Sumber Modal e) Estimasi Profit f) Estimasi aliran kas /Budget Kas
Sumber Belajar : 1). Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA XIV
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan dan menjelaskan rencana bisnis dalam wirausaha.
Kompetensi Dasar : Mahasiswa Menjelaskan tentang rencana usaha/bisnis dan langkah-langkah rencana usaha/bisnis dalam wirausaha
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Rencana Usaha Dalam Wirausaha a) Pengertian Rencana Usaha (Bisnis) b) Tujuan Rencana Bisnis c) Alasan rencana bisnis diperlukan d) Kerangka Rencana Bisnis (Business Plan)
Sumber Belajar : 1). Buku ajar.
2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
TEMU MUKA XV
Standart kompetensi : Mahasiswa diharapkan telah memiliki keterampilan menguasai pengetahuan dan menjelaskan etika bisnis dalam wirausaha.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengertian etika dala wirausaha, Pihak-pihak yang berkepentingan dalam etika bisnis/usaha, Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen dan etika dan tanggung jawab sosial.
Metode Pembelajaran : Ceramah, Demontrasi, Diskusi kelompok, dan penyelesaian soal latihan dan kasus
Materi Pokok : Etika Bisnis Dalam Wirausaha a) Pengertian Etika bisnis dalam Wirausaha b) Pihak-pihak berpentingan Etika bisnis (usaha) c) Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen d) Etika Dan Tanggung Jawab Sosial
Sumber Belajar : 1). Buku ajar. 2). Perangkat komputer 3). Berbagai dokumen yang berhubungan dengan materi ajar. 4). Praktisi computer
Teknik Evaluasi : 1. Dimensi ; Kognisi 2. Instrumentasi ; test 3. Standar ;
Mahasiswa mampu menjawab soal tes sampai pada tingkat kebenaran 90%.
Sumber Belajar : 1. Suryana, (2006), Kewirasahaan, Salemba Empat, Jakarta. 2. Frinces, Heflin (2011) Be An entreprenuer, Graha Ilmu, Yogyakarta. 3. Suparyanto, RW (2012, Kewirausahaan, Alfabeta, Bandung. 4. Saiman, Leonardus (2011, Kewirausahaan, Salemba Empat, Jakarta 5. Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2008), Manajemn Pemasaran, Erlangga, Jakarta. 6. Kasmir (2006), Kewirausahaan, RajaGrafindo Persada, Jakrata. 7. Ibrahim, Yakub (2000), Studi Kelayakan Bisnis, Rineka Cipta, Jakarta. 8. Murpi, Solehhuddin dan Iskandar, Tantyo (2011), Manjemen Bisnis Untuk Orang Awam,
Laskar Aksara, Bekasi-Jawa Barat. Madura, Jeff (2001), Pengantar Bisnis, Salemba Empat, Jakarta
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
ridhoNya, modul akuntasi dasar ini dapat diselesaikan. modul ini
sebagai bahan ajar akuntasi bagi para mahasiswa/i yang ingin
mendalami mempelajari dan memahami techno entreprenuer
(wirausaha).
Materi dalam modul dan bahan ajar ini dibahas peranan profesi wirausaha, karakteristik wirausaha, penemuan ide usaha, penemuan peluang usaha, mengembangkan kreatvitas wirausaha, merintis usaha baru, dan membeli usaha yang ada. Materi ini direncanakan dibahas atau dipelajari pertengahan semester. Selanjut setelah ujian tengah semester (UTS). Selanjutanya, materi yang di bahas adalah waralaba (franchising), memilih bentuk badan usaha, pemasaran dalam wirausaha, produksi dan organisasi usaha, pengelolaan keuangan usaha, rencana usaha dalam wirausaha, dan etika bisnis dalam wirausaha. Dalam penyusunan buku bahan ajar ini secara sistematis atau sesuai dengan GBPP dan SAB kewirausahaan umumnya.
Dalam setiap modul atau buku bahan ajar ini dilengkapi dengan
ilustrasi soal-soal latihan dan kasus mengenai wirausaha yang aplikatif
dan terstruktur. Dengan adanya soal latihan dan kasus diharap dapat
membantu para mahasiswa/i STMIK Triguna Dharma untuk lebih
mampu menjelaskan dan memahami kewirausahaan yang mendasar.
Penyususun mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang
memberi banyak masukan di dalam proses menyusunannya. Penyusun
menyadari isi buku bahan ajar ini masih terdapat kekurangan dan untuk
itu segala komentar dan saran yang membangun akan kami terima
dengan senang hati.
Medan, Januari 2017
Penyusun
(Suardi Yakub, SE,.S,Kom,.M.M)
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
BAB 1 PERANAN PROFESI WIRAUSAHA ..............................................
A. Mengapa Wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat ....................
B. Wirausaha dan Kemakmuran .....................................................
C. Wirausaha dan Kewirausahaan (Entrepreniurship) ....................
BAB 2 KARAKTERISTIK WIRAUSAHA ...................................................
A. Karakteristik Wirausaha ...............................................................
B. Kegagalan Menjadi Wirausaha ....................................................
C. Personalitas Seorang Wirausaha .................................................
BAB 3 PENEMUAN IDE USAHA ............................................................
A. Ide (Gagasan Usaha) Wirausaha ..................................................
B. Sumber Ide Usaha ........................................................................
C. Menyeleksi ide Usaha ..................................................................
BAB 4 PENEMUAN PELUANG USAHA ..................................................
A. Peluangan Usaha ..........................................................................
B. Pendekatan Menemukan Peluang ...............................................
C. Hubungan Permintaan dan Penawaran untuk peluang usaha ...
D. Menentukan Peluang Usaha ........................................................
BAB 5 MENGEMBANGKAN KREATVITAS WIRAUSAHA .........................
A. Pengertian Kreativitas .................................................................
B. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis ...............................
C. Mengembangkan Strategi Kreatif Wirausaha ..............................
D. Hambatan Dalam Berfikir Kreatif .................................................
BAB 6 MERINTIS USAHA BARU ................................................................
A. Memasuki dunia usaha ................................................................
B. Pendekatan Mencari Peluang Usaha Baru ...................................
ii
C. Bidang dan Jenis Usaha ................................................................
BAB 7 MEMBELI USAHA YANG ADA ..................................................
A. Alasan Membeli Usaha sudah ada ...............................................
B. Masalah Membeli Usaha sudah ada ............................................
C. Pertimbangan sebelum Membeli Usaha yang ada .....................
D. Keuntungan dan Kerugian ............................................................
BAB 8 SOAL-SOAL UJI MANDIR BAB 1-7 ..............................................
BAB 9 WARALABA (FRANCHISING) ....................................................
A. Pengertian Usaha Waralaba (Franchising) ...................................
B. Jenis-Jenis waralaba .....................................................................
C. Kriteria Waralaba .........................................................................
D. Kelebihan dan kekurangan Waralaba (franchising) .....................
BAB 10 MEMILIH BENTUK BADAN USAHA ..........................................
A. Memilih Bentuk- Bentuk Kepemilikan Bisnis ...............................
B. Perusahaan Perseorangan ...........................................................
C. Perusahaan Firma (Fa) ................................................................
D. Perseroan Komanditer (CV) .........................................................
E. Perseroan Terbatas (PT) ...............................................................
F. Koperasi .......................................................................................
G. Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM) ...............................
BAB 11 PEMASARAN DALAM WIRAUSAHA
A. Pengertian Pemasaran .................................................................
B. Segmentasi Pasar .........................................................................
C. Market Analisis (Market Analisys) ...............................................
D. Analisis Pesaing (Competitor Analisys) ........................................
E. Strategi Pemasaran ......................................................................
BAB 12 PRODUKSI DAN ORGANISASI USAHA
A. Produksi Dalam Usaha .................................................................
B. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam rencana produksi ...
iii
C. Organisasi Dalam Usaha..............................................................
D. Jenis-jenis Struktur Organisasi Usaha ..........................................
BAB 13 PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA .........................................
A. Pengertian Keuangan Usaha ......................................................
B. Biaya Investasi (Dana investasi) ...................................................
C. Biaya Modal Kerja ........................................................................
D. Sumber Modal .............................................................................
E. Estimasi Profit ..............................................................................
F. Estimasi aliran kas /Budget Kas...................................................
BAB 14 RENCANA USAHA DALAM WIRAUSAHA ..................................
A. Pengertian Rencana Usaha (Bisnis) .............................................
B. Tujuan Rencana Bisnis .................................................................
C. Alasan rencana bisnis diperlukan ................................................
D. Kerangka Rencana Bisnis (Business Plan) ....................................
BAB 15 ETIKA BISNIS DALAM WIRAUSAHA .........................................
A. Pengertian Etika bisnis dalam Wirausaha ..................................
B. Pihak-pihak berpentingan Etika bisnis (usaha) ............................
C. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen .............................
D. Etika Dan Tanggung Jawab Sosial ................................................
BAB 16 SOAL-SOAL UJI MANDIR BAB 9-15 ..........................................
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB 1
PERANAN PROFESI WIRAUSAHA.
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan mengapa wiarausaha dibutuh oleh masyarakat.
2. Menjelaskan wirausha dan kemakmuran
3. Menjelaskan definisi kewirausahan dan wirausaha
4. Menjelaskan pentingnya wirausaha bagi individu, masyarakat,
dan negara.
A. Mengapa Wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat
Pertanyaan mengapa wirausaha dibutuhkan oleh masyarakat?
Pertanyaan timbul sebagai akibat dari dinamika perkembangan
ekonomi. Hal ini adanya
1. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan bisnis untuk
meningkatkan daya beli masyarakat dan kemakmuran rakyat.
2. Kemampuan pemerintah untuk memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada masyarakat.
Dalam perkembangannya wirausaha berperan telah membuktikan
dirinya berperan untuk dapat membeikan kontribusi yang sangat nyata
dan penting untuk membangun kedua hal tersebut.
Menurut Yusof, dkk dalam Princes (2011) bahwa ada empat
alasan mengapa para enterpreniuers (wirausaha) penting di dalam
masyarakat yaitu :
2
1. Untuk mendayagunakan faktor-faktor produksi seperti tanah,
modal, teknologi, informasi dan berbagai sumber daya manusia
(SDM) di dalam memperoduksi tugas-tugas yang efektif (produccing
effective tasks)
2. Mengidentifikasikan berbagai peluang di dalam lingkungan dengan
meningkatkan aktivitas yang akan memberikan manfaat kepada
setiap orang (benefical to everyone).
3. Untuk memilih pendekatan yang baik dalam mendayagunakan
semua faktor produksi agar supaya meminimalisir pepborosan di
dalam berbagai kegiatan kewirausahaan (minimize wastage in
enterpreneurial activities).
4. Untuk kemanfaatan generasi mendatang (benefit of the future
generation).
B. Wirausaha dan Kemakmuran
Pada kondisi sekarang ini kunci kemakmuran adalah wirausaha,
wirausaha adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan bagi kebaikan
dalam kualitas hidup dengan meningkat daya beli. Daya beli tercipta
dengan tingginya pendapatan yang diproleh sebagai akibat profesi yang
ditekuni.
Saat ini Singapura yang minim sumber daya alam, tetapi
memperoleh pendapatan per kapita sebesar US$ 37.000 per tahun,
dibanding dengan Indonesia yang hanya memiliki sekitar USS$ 2.200 per
tahun. Angka ini menunjukan bahwa sebuah profesi yang peranannya
sangat besar untuk membangun masyarakat dan negara yang makmur.
Demikian juga bila dikaji kemajuan yang negara-negara maju lainnya
didunia diantara lain Eropah, Amerika, Australia dan beberapa negara
3
Asia. Karena negara-negara tersebut, terutama pemerintah dan
rakyatnya telah memilih wirausaha sebagai profesi utama yang penting
dan tumbuhkembangkan secara sengaja (intentionally).
Menurut Frinces (2011 :5) berprofesi sebagai seorang wirausaha
mempunyai keuntungan mendasar yaitu:
1. Peluang untuk mendapat mengontrol nasib diri sendiri
2. Peluang untuk mencapai potensi penuh diri sendiri.
3. Peluang memperoleh keuntungan secara keuangan
4. Peluang untuk memberi kontribusi kepada masyarakat dan diakui
atas usahanya.
5. Dapat mengatur waktu sendiri sesuai dengan kehendaknya dan
sesuai dengan tantangan kerja saat ini.
6. Dapata menjadi wahana yang tepat untuk membuktikan kemauan
dan keyakinan probadinya bahwa ia dapat melakukan sesuatu yang
berguna dan bahkan lebih baik.
7. Dapat mensetting persaiangan antara dirinya dan juga mampu
melakukan hal sama atau bahkan lebih baik.
Dalam dimensi yang lebih luas, wirausaha sangat diperlukan karena
peranannya di dalam mendanamisir kegiatan ekonomi bisnis, keluarga,
masyarakat, daerah dan negara, dengan muncul para pelaku ekonomi
bisnis baru yang disebut wirausaha. Bila dinamisasi di pertahankan dan
ditingkatkan terus dalam waktu yang cukup lama, maka hal ini akan
dapat membuat fondasi yang kuat bagi ketahanan ekonomi negara
terhadap fluktuasi dan krisis ekonomi global seperti yang pernah terjadi
tahun 1998 dan 2008.
4
Bentuk-kegiatan ekonomi bisnis baru yang dapat dilahirkan oleh
wirausaha (enterpreniuer) antara lain:
1. Memuncul kegiatan baru bisnis.
Muncul kegiatan bisnis baru adalah dengan adanya :
a. Impor dan ekpor produk dan jasa serta pertukaran tenga ahli
atau tenaga teknis akibat kerjasama bisnis.
b. Penghasil produk dan jasa juga berperan menciptakan uni usaha
baru lainnya.
c. Tercipta pedagang atau perusahaan perantara dalam berbagai
usaha berskala mikro, kecil dan menengah.
d. Pengusaha mikro dan kecil berperan sebagai agensi perusahaan
menengah dan besar.
e. Menciptakan dinamisme dan strategi pemasaran baru bagi
usaha untuk memenangkan persaiangan bisnis dengan
menggunakan media untuk promosi dan pemasaran.
f. Peluang baru bagi masyarakat pencari pekerjaan.
2. Memunculkan pembudayaan semangat persaingan bisnis yang
tinggi.
Hal ini akan membangun lingkungan kerja dan organisasi serta
budaya korporat yang kondusif untuk pertumbuhan kreativitas
sumber daya manusia (SDM) dan persaingan antar staf untuk
berprestasi dibidang inovasi produk, jasa dan sistem baru, serta
lebih peka/sensetif terhadap kepuasan konsumen, juga antisipatif
dalam pemechan masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Untuk memenangkan dalam persaiang bisnis para pelaku bisnis
harus mempunyai daya saing yang tinggi. Untuk kreativitas yang
tinggi agar dapat memuncul berbagai inovasi baru baik dalam
5
menciptakan produk dan jasa, dalam disain, kemasan, kualitas,
strategi pemasaran, dan dalam pengusaan keahlian dan teknologi.
3. Pemenuhan kebutuhan pasar dengan cepat
Salah satu watak atau perilaku seorang wirausaha adalah
kemampuan untuk membaca situasi dan kondisi pasar. Situasi yang
telah diamati kemudian dihitung dengan cepat dan pada akhirnya
akan dapat disimpulkan besarnya keuntungan yang akan diperoleh
sebagai hasil aktif dalam pemenuhan kebutuhan pasar. Apa yang
akan dilakukan oleh wirausaha tersebut akan memunculkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menyediakan banyak pilihan alternatif produk dan jasa baru
dalam pasar.
b. Menciptakan alternatif tempat/lokasi baru untuk transaksi bisnis
c. Menciptakan konsumen baru dengan munculnya produk baru
dan jasa baru.
d. Menciptakan pemimpin baru dalam pasar.
C. Wirausaha dan Kewirausahaan (Entrepreniurship)
Wirausaha (entreprenuer) berasal dari bahasa Prancis entreprendre
yang artinya melakukan atau mencoba. Kemudian kata-kata tersebut
diartikan orang-orang yang melaksanakan/melakukan sesuatu yang
beresiko dari usaha-usaha baru (Cantillon : 1725)
Wirausaha dua padanan kata yaitu wira dan usaha. Di dalam kamus
Indonesia wira adalah pahlawan yang mempunyai sifat pemberani.
Dengan kata lainy wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
berjiwa besar, pahlawan/pendekar kemajuan. Makna Usaha adalah
melakukan kegiatan mengelola dan mengembangkan suatu produk atau
6
bisnis baru perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber
daya, tujuannya untuk mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.
Dari rangkaian pengertian di atas bahwa wirausaha adalah orang
kreatif, dinamis dan inovatif dan mau mengambil berbagai jenis resiko
dan berani menghadapi semua tantangan yang tidak dapat diprediksi
dan diramalkan sebelumnya, lewat kreativitasnya kekuatan kemauannya
untuk mencapai sukses. Berbakat mengenali produk baru, menentukan
cara baru produksi, menyusun operasi pengadaan produk baru,
mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya.
Kewirausahawan (entreprenuership) merupakan orang-orang
inovator yang memiliki kemampuan melihat peluang, dan kemampuan
untuk mengelola dan mengembangkan suatu produk atau bisnis baru
perusahaan milik sendiri, dengan menggunakan sumber daya (keuangan,
bahan baku, tenaga kerja) dengan sebaik-baiknya, tujuannya untuk
mendapatkan laba sebanyak-banyaknya.
Uji mandiri
1. Jelaskan! Mengapa wirausaha penting dalam msyarakat saat ini?
2. Pemerintah mendorong rakyatnya untuk memilih wirausaha sebagai
profesi utama. Menurut anda apa keuntungan dasar bila seseorang
memilih profesinya sabagai wirausaha?
3. Jelaskan! apa yang dimaksud dengan wirausaha dan kewirausahaan?
4. wirausaha sangat diperlukan karena peranannya di dalam kegiatan
ekonomi bisnis, keluarga, masyarakat, daerah dan negara. Jelaskan
kegiatan ekonomi bisnis baru yang ditimbulkan oleh wirausaha
(enterpreniuer).
7
5. Jelaskan dengan contoh! Mengapa wirausahawan adalah orang yang
dapat memenuhi pasar yang cepat?
6. Saat ini profesi sebagai wirausaha merupakan salah untuk mencapai
kemakmuran. Mengapa? dan jelaskan alasan jawaban anda!
7. Abad ini perkembangan ekonomi cukup pesat, dan menimbulkan
ekonomi baru di belah dunia ini. Menurut anda kegiatan
bisnis/usaha apa yang timbul akibat ekonomi baru tersebut?
Jelaskan dan beri contoh!
8
BAB 2
KARAKTERISTIK WIRAUSAHA.
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat :
5. Menjelaskan tentang karakteristik wirausaha
6. Mengidentifikasi jenis-jenis karakteristik wirausaha.
7. Mengidentifikasi penyebab kegagalan wirausaha.
8. Menjelakan personalitas wirausaha.
A. Karakteristik Wirausaha
Dari berbagai study dikatakan bahwa wirausaha telah sukses atau
berhasil meningkatkan kemakmuran. Apa karakteristik yang menjadikan
wirausahawan tersebut sukses. Para wirausahawan sukses di berbagai
negara pada umumnya memiliki karakteristik yang relatif mirip di antara
mereka. William D. Bygrave mengemukakan 10 karakteristik wirausahan
sebagai beikut:
1. Dream (mimpi)
Visi masa depan serta kemampuan untuk mengimplimentasikan
mimpi tersebut.
2. Decisiveness (ketegasan)
Tidak mengulur-ulur waktu dalam mengambil keputusan, kecepatan
dianggap kunci sukses.
3. Doers (pelaku/bertindak).
Menentukan tindakan dan melakukannya secara cepat dan tepat.
4. Determination (ketetapan hati/kebulatan tekat).
9
Mengimplementasikan usaha dengan komitment total, tidak
menyerah saat mengalami kesulitan.
5. Dedication (berdedikasi)
Memiliki dekasi total terhadap usahanya. Bila dianggap perlu akan
mengenyampingkan hubungan keluarga dan temannya. Kerja keras
tidak kenal lelah.
6. Devotion (kesetiaan).
Mencintai usaha mereka sehingga efektif dalam menjual produk
bagi kemajuan usahanya.
7. Details (terperinci)
Bersifat kritis dan melakukanperincian dalam berbagai hal yang
menyangkut usahanya.
8. Destiny (nasip).
Bertanggung jawab atas nasib dirinya dan tidak tergantung pada
orang lain.
9. Dollars (uang)
Menjadikan uang salah satu ukuran kesuksesan. Jika sukses akan
mendapatkan uang.
10. Distribute (distribusi).
Menditribusikan atau mendelegasikan sebagian dari tugas,
wewenang, dan tanggung jawa kepada orang lain.
Sementara menurut Bajaro dalam (Suparyanto 2012) bahwa
para wirausahawan sukses umumnya memiliki karakter sebagai berikut :
1. Berani menanggung resiko yang dipertimbangkan
2. Mencurahkan segenap perhatian dalam mencapai tujuan.
3. Gigih dan bekerja keras
4. Bersemangat
10
5. Mampu memanfaatkan umpan balik
6. Bertanggung jawab
7. Percaya diri
8. Berpengetahuan
9. Mampu menyakinkan orang lain.
10. Memiliki kemmpuan manajerial
11. Inovatif
12. Berorientasi pada tujuan.
B. Kegagalan Menjadi Wirausaha
Menjadi wirausaha sukses adalah idaman semua orang yang telah
memutuskan dirinya untuk secara profesional menjadi wirausaha yang
berhasil, ternyata pada akhir gagal. Menurut studi di Amerika bebrapa
tahun yang lalu memperlihatkan bahwa hampir 60% wirausaha baru
memulai gagal untuk bertahan sampai tahun ke enam.
Menurut Frinces (2011) kegagalan wirausaha atau bisnis yang
dikelola wirausaha disebabkan oleh antara lain:
1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman.
2. Kurangnya perhatian dan kometmen yang penuh kepada usahanya.
3. Tidak mampu membaca pasar.
4. Lemahnya sistem kontrol atau pengawasan.
5. Kurang modal.
6. Kalah bersaing.
11
C. Personalitas Seorang Wirausaha
Adanya banyak elemen dari personalitas yang dapat melekat pada
diri seorang wiarausaha. Diantaranya :
1. Tergesa-gesa.
2. Ingin cepat tahu.
3. berani
4. Bukan seorang pemalu
5. Tidak mudah tersinggung.
6. Tidak segan.
7. Cepat berhitung dan membuat perhitungan.
8. Sering sangat emosional.
9. Ingin cepat adanya keputusan.
10. Cepat bergerak atau bertindak (talking action).
Disamping elemen-elemen tersebut di ada masih ada sifat-sifat
personalitas wirausahawan yang harus dibangun antara lain :
1. Keyakinan pribadi terhadap dirinya sendiri.
2. Kemuan dan keberanian mengambil resiko
3. Percaya diri (self confidence).
4. Kemauan untuk mengambil berbagai resiko (wiilingness to take risk)
5. Personalitas yang proaktif (proactive personality)
6. Tempat pengawasan (locus of control).
Uji mandiri
1. Sebut dan jelaskan ciri-ciri/ karakteristik seorang wirausaha!
12
2. Menjadi wirausaha sukses adalah idaman semua orang ada sukses
dan ada yang gagal. Menurut anda mengapa seorang wirausaha
mengalami kegagalan. Sebut dan jelaskan pendapat anda.
3. Jelaskan karakteristik sukses seorang wirausahawan!
4. Jelaskan! Mengapa wirausahawan mengalami kegagalan di dalam
membangun usahanya?
5. Salah satu karakteristik wirausaha harus memiliki visi dan misi agar
usaha yang dibangunnya berhasil. Menurut anda apa yang di
maksud dengan visi dan misi?
13
BAB 3
PENEMUAN IDE USAHA
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tentang timbulnya ide dan dalam kewirausahaan.
2. Menjelaskan sumber ide/gagasan usaha.
3. Menjelaskan dalam penyeleksi ide/gagasan usaha
D. Ide (Gagasan Usaha) Wirausaha
Wirausaha dapat menciptakan nilai dengan cara mengubah semua
tantangan menjadi peluang melalui ide-ide dan akhirnya pengendali
usaha. Semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi.
Misalnya menciptakan permintaan melalui penemuan baru. Dengan
penemuan baru tersebut perusahaan dapat mengendalikan pasar, dan
akhir membuat konsumen tergantung kepada prosusen, dengan
demikian produsen tidak lagi tergantung kepada konsumen.
Menurut Zimmerer dalam (Suryana 2016) ide-ide yang berasal dari
wirausaha dapat menciptakan peluang untuk memenuhi kebutuhan riil
di pasar. Ide-ide itu menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus
menciptakan peluang usaha. Dengan mengevaluasi ide untuk
menciptakan nilai-nilai potensial (peluang usaha), wirausaha perlu
megidentifikasikan dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi
dengan cara :
1. Mengurangi kemungkinan resiko melalui strategi yang proaktif.
14
2. Menyebarkan risiko pada aspek yang paling mungkin.
3. Mengelola resiko yang mendatangkan nilai dan manfaat.
Kreativitas seringkali muncul dalam bentuk ide untuk menghasilkan
barang dan jasa. Ide bukanlah peluang dan tidak akan muncul bila
wirausaha tidak mengadakan evaluasi dan pengamatan secara terus
menerus. Banyak ide betul-betul asli, akan tetapi sebagian besar peluang
tercipta ketika wirausaha memiliki cara pandang baru terhadap ide yang
lama. Ide dapat menjadi peluang apabila :
1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/
metode yang lebih baik untuk melayani dan memuaskan pelanggan
dalam memenuhi kebutuhannya.
2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru.
3. Ide dapat dihasilakan dalam bentuk modifikasi pekerjaan yang
dialkukan atau cara melakukan suatu pekerjaan.
Hasil dari ide-ide tersebut secara keseluruhan adalah perubahan
dalam bentuk arahan atau petunjuk bagi perusahaan atau kreasi baru
tentang barang yang dihasilkan perusahaan. Banyak wirausaha yang
berhasil bukan atas ide sendiri tetapi hasil pengamatan dan penerapan
ide-ide orang lain yang diajdikan peluang.
E. Sumber Ide Usaha
Ide (gagasan usaha) yang baik menjadi modal dasar bagi
keberhasilan. Bagi sebagian orang menciptakan ide usaha yang baik di
rasakan sangat sulit dan sebagian orang ide usaha sering diciptakan
sangat mudah. Bagi golongan ini baik dengan sengaja tmaupun tidak
sengaja difikirkan ide (gagasan) usaha banyak bermunculan. Sumber ide
15
(gagasan) usaha jika dilihat dari diri mengusaha dapat dibedakan
menjadi sumber eksternal dan sumber internal.
1. Sumber Eksternal
Sumber eksternal maksudnya ide usaha yang tercipta berasal dari
hasil penelitian secara terencana maupun tidak terencana terhadap
lingkungan sekitar. Sumber eksternal dari ide usaha dapat
digambarkan sebagai berikut :
BaSuara yang terdengar
barang yang terlihat
Bau yang terlihat
Citra yang Terasa
Permukaan yang terlihat
FIKIRKAN
CIPTAKAN ALTERNATIF IDE USAHA
SELEKSI IDE USAHA
PILIH IDE USAHA UNGGULAN
Ganbar 3.1 : sumber Suparyanto (2012)
16
Seyogianya semua barang yang pernah dilihat, suara yang didengar,
bau bisa tercium, permukaan yang bisa diraba, citra yang bisa dirasakan
dapat mengilhami seseorang untuk menciptakan gagasan/ide usaha.
Sebagai orang yang mencari ide/gagasan usaha sebaiknya berpikir
terbuka. Banyak sisi kehidupan yang dapat dijadikan sumber inspirasi
untuk menciptakan ide/gagasan usaha. Semua yang ada di alam ini jika
dicermati secara seksama, akan dapat mengilhami terciptanya ide usaha
yang baik bahkan mungkin belum terpikirkan oleh orang lain.
2. Sumber Internal.
Ide usaha juga dapat terlahir dari sumber intern wirausaha. Tuhan
yang maha kuasa memberikan kelebihan yang berbeda setiap orang.
Tetapi tidak setiap orang akan menyadari kelebihan yang dimilikinya.
Salah satu metode untuk menyadari dan membangkitkan bakat masing-
masing yang dimiliki adalah dengan cara melakukan introspeksi sambil
merenungkan perjalanan kehidupan yang terlewati. Dengan cara ini
diharapkan akan disadari dan ditemukan bahwa ternyata masing-masing
oarng memiliki bakat atau kelebihan tertentu.
Sumber intern dari Ide/gagasan usaha dapat dilihat pada gambar 3.2
di bawah ini :
17
Ba
Minat
Bakat
Hobby
Pengetahuan
Kemampuan
FIKIRKAN
CIPTAKAN ALTERNATIF IDE USAHA
SELEKSI IDE USAHA
PILIH IDE USAHA UNGGULAN
Ganbar 3.1 : sumber Suparyanto (2012)
Penggabungan kedua sumber ide usaha yaitu sumber ekstern dan
intern akan melahirkan ide usaha yang lebih baik. Artinga setelah
memiliki ide usaha yang bersumber dari pengamatan ekstern, juga
didukung dengan bakat, minat dan kemampuan yang ada pada diri
sendiri maka ide usaha yang tercipta menjadi sebuah kombinasi yang
sangat potensial.
F. Menyeleksi ide Usaha
Dengan memiliki banyak ide usaha akan sulit untuk fokus jika
merealisasikan semua gagasan usaha tersebut. Sehubungan dengan itu
18
alangkah baiknya jika dilakukan pemilihan satu atau beberapa ide usaha.
Ide usaha yang dipilih tentu harus merupakan ide usaha unggulan.
Ada dua kesalahan utama dalam memilih ide usaha yaitu:
a. Go Error
Go error adalah kesalahan yang terjadi dimana pengusaha
merealisasikan ide usaha, pada hal ide usaha tersebut tidak layak.
Kesalahan memilih ide usaha ini mengakibatkan kerugian, sehingga
perusahaan tidak dapat bertahan dan bangkrut.
b. Drop error
Drop error adalah kesalahan dimana pengussaha meninggalkan ide
usaha yang sebenarnya sangat layak.
Cara yang paling tepat sebelum sebuah ide usaha direalisasikan
adalah menyusun studi kelayakan usaha terlebih dahulu. Salah satu cara
sederhana memilih satu beberapa ide usaha dapat dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menetapkan beberapa ide usaha yang akan diukur atau dianalisa,
misalnya usaha A, B, C, D.
2. Tetapkan indikator untuk menilai ide usaha.
3. Tetapkan skala atau skor untuk setiap ide usaha. Misalnya skor 3,5,7,
dimana skor 3 adalah paling lemah dan 7 skor yang paling kuat.
4. Jumlah skor tersebut dan pilih ide usaha yang skornya paling tinggi.
19
Tabel 3.1
Penyeleksian Alternatif ide usaha
No. Indikator Penilaian A B C D
1 Usaha ini sesuai dengan minat anda
2 Usaha ini sesuai dengan bakat anda
3 Usaha ini sesuai dengan skill anda
4 Usaha ini sesuai dengan Pengetahuan anda
5 Usaha ini sesuai dengan hobby anda
6 Usaha ini dapat mencapai tujuan anda
7 Anda merasa yakin dengan usaha ini
8 Anda mencintai usaha ini
9 Faktor modal tidak menjadi kendala
10 faktor lokasi tidak menjadi hambatan
11 Keluarga dan orang dekat membantu
12 Jam kerja bisa di atasi
13 Faktor resiko bisa di atasi
14Faktor pesaing tidak menjadi hambatan
berat.
15 Anda merasa puas dengan usaha ini
16 Peralatan dan mesin dapat anda atasi
17 Anda memiliki mentor untuk usaha ini
18 Legalitas tidak menjadi hambatan
19 Karyawan tidak menemukan kesulitan
20 Colon pelanggan pada usaha ini potensial
Tabel 3.1 :Sumber Suparyanto (2012)
20
Uji Mandiri
1. Wirausaha perlu megidentifikasikan dan mengevaluasi semua resiko
yang mungkin terjadi. Menurut anda bagaimana caranya
megidentifikasikan dan mengevaluasi semua resiko tersebut?
Jelaskan!
2. Sebagian besar peluang tercipta ketika wirausaha memiliki cara
pandang baru terhadap ide yang lama. Menurut anda bagaimana Ide
dapat menjadi peluang? Sebut dan jelaskan!
3. Apa yang dimaksud dengan ide dan apa yang dengan peluang?
4. Modal dasar bagi keberhasilan adalah ide. Menurut anda dari mana
ide tersebut dilahirkan? Sebut dan Jelaskan!
5. Sebut dan jelaskan! bagaimana caranya memilih ide usaha?
21
BAB 4
PENEMUAN PELUANG USAHA
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan tentang informasi peluang usaha.
2. Menjelaskan sumber-sumber peendekatan menemukan peluang
usaha.
3. Menjelaskan dalam penyeleksian peluang usaha
A. Peluangan Usaha
Agar ide- ide atau gagasan potensial menjadi peluag usaha (bisnis)
yang riil, maka wirausaha harus bersedia melakukan evaluasi terhadap
peluan terus menerus. Proses penjaringan ide atau disebut proses
screening merupakan cara terbaik menuangkan ide/gagasan potensial
menjadi produk dan jasa riil.
Peluang
usaha
Gambar 4.1 Peluang Usaha
22
Informasi tentang suatu fenomena yang terjadi dimuka bumi
dapat dimanfaatkan oleh orang tertentu menjadi peluang yang lebih
bernilai guna. Tetapi bukan banyaknya informasi yang diperoleh dapat
ditindaklanjuti, melainkan relevansi dengan setuasi yang akan
memberikan peluang tercipta suatu usaha.
Informasi-informasi tertentu yang telah diperoleh, bagi yang
jiwa wirausaha akan mengajak tim untuk mengolah informasi menjadi
sesuatu yang bernilai jual. Keberadaan tim tidak akan membiarkan
hampir setiap peluang yang ada, karena tim akan membentuk senergi
untuk memanfaatkan informasi atas perubahan dan pergerakan bisnis
yang ada.
Selanjutnya, berkat kreativitas dari setiap anggota tim, maka
perubahan atas suatu fenomena dirubah menjadi peluang usaha yang
sangat menguntung. Daya kreativitas ini tidak dimiliki setiap orang. Ada
yang memiliki kreativitas tetapi dia tidak menyadari atau belum
memanfaatkannya secara maksimal atas kemampuan yang ada pada
dirinya.
B. Pendekatan Menemukan Peluang.
Peluang usaha dapat ditemukan melalui dua sisi yaitu : Pendekatan
Permintaan dan Pendekatan Penawaran.
1. Pendekata Permintaan
Pendekatan permintaan artinya banyak peluang yang bersumber
adanya kebutuhan dan keinginan konsumen. Menurut Suparyanto
(2012) peluang usaha dari sisi permintaan dapat ditemukan dengan
beberapa cara antara lain.
a. Menciptakan alat pemuas kebutuhan yang belum tersedia.
23
Dalam hal ini masyarakat memerlukan alat pemuas
kebutuhan tertentu yang memang belum ada di pasar. Sebagai
contoh alat transportasi yang dapat digunakan di laut dan di
darat yang disebut kapal ampibi. Tetapi belum alat trnsportasi
dapat digunakan di darat dan udara. Baru-baru ini melalui
informasi televisi swasta telah diciptakannya sebuah prototipe
mobil yang dapat digunakan juga sebagai pesawat, dan sudah
mulai ditawarkan kepada masyarakat.
b. Adanya kebutuhan yang terpenuhi sebagaian.
Banyak produk komplementer yaitu produk yang merupakan
satu kesatuan dengan produk lainya. Maka peluang usaha dapat
muncul dengan memenuhi salah satu bagian dari produk
tersebut atau menutup kemungkinan seluruhnya menjadi
peluang usaha yang dapat dibidik.
Contoh pemakai hand phone sangat banyak jumlahnya, maka
ada peluang usaha untuk menyediakan kebutuhan yang
berhubungan dengan produk tersebut misalnya penjualan pulsa
dan asesoris hand phone.
c. Kebutuhan inti sudah terpenuhi, tetapi belum memuaskan.
Adanya alat pemuas yang belum memuaskan kebutuhan
konsumen secara sempurna dapat menjadi peluang usaha
dengan menciptakan produk yang memuaskan dari produk
sebelumnya atau dari produk pesaing. Misalnya produk air
conditioner (AC) disaing ulang, sehingga berhasil menemukan air
conditioner (AC) dengan pemakaian arus listrik yang rendah.
24
2. Pendekatan Penawaran
Pendekatan penawaran artinya peluang usaha yang muncul dari
kemampuan atau potensi yang dimiliki oleh pengusaha sendiri yang
disesuaikan dengan kebutuhan dan keriginan pasar sasaran.
Peluang usaha melalui pendekatan penawaran lebih
memperhatikan bakat, minat, bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh
wirausaha. Dengan kelebihan yang dimilikinya tersebut dia dapat
menciptakan peluang usaha tertentu. Contoh seorang memiliki skill
dalam menulis buku yang dibuktikan dengan banyaknya buku karyanya
yang best seller. Hal ini memiliki peluang untuk mendidik para penulis
muda atau orang yang tertarik menjadi penulis.
C. Hubungan Permintaan dan Penawaran untuk peluang usaha.
Jika jumlah permintaan terhadap produk melebihi jumlah
penawaran yang dapat dipenuhi, maka muncul peluang pasar. Peluang
pasar ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha oleh wirausaha yang
tanggap (jeli) melihat situasi tersebut. Untuk lebih jelas bagaimana
peluang pasar terwujud dapat dilihat contoh kasus dibawah ini.
1. Permintaan
Jumlah penduduk daerah pasar sasaran terdiri dari wanita 50 juta
orang dan pria 50 juta orang. Pemakai shampo sachets adalah
wanita 70% dari jumlah penduduk wanita dan pria 30% dari jumlah
penduduk pria. Jadi pemakai shampo sachets adalah :
Wanita 70% x 50 juta orang = 35 juta orang
Pria 30% X 50 juta orang = 15 juta orang
---------------------
Jumlah = 50 juta orang
25
Asumsi :
Kebutuhan shampo sachets per orang per bulan adalah wanita
sebanyak 16 sachets dan pria sebanyak 8 sachets.
Permintaan per tahun :
Wanita = 35 juta x 16 sachets x 12 bulan= 6.720 juta sachets
Pria = 15 juta x 8 sachets x 12 bulan = 1.440 juta sachets
---------------------------
Jumlah = 8.160 juta sachets
2. Penawaran
a. Jumlah produksi dalam negeri terdiri dari :
Produksi daerah pasar sasaran sendiri = 1.500 juta sachets
Produksi dari luar daerah = 1.500 juta sachets
b. Impor = 1.000 juta sachets
--------------------------
Jumlah = 4.000 juta sachets
3. Peluang
8.160 juta sachets – 4.000 juta sachets = 4.160 juta sachets
Jadi peluang pasar produk shampo kemasan sachets adalah 4.160
juta sachets per tahun. Peluang tersebut akan diperebutkan oleh
perusahaan-perusahaan yang sudah bergerak dalam bidang shampo
juga pendatang baru yang melihat adanya peluang tersebut.
26
D. Menentukan Peluang Usaha.
Jika peluang usaha yang dimiliki lebih dari satu jenis dan akan dipilih
peluang yang paling menguntungkan maka mengusaha dapat dapat
mengidentifikasikan secara rinci setiap peluang yang ada. Langkah
selanjutnya menyeleksi setiap peluang tersebut. Hasil penyeleksian
setiap peluang ini akan menggolongkan peluang menjadi peluang yang
kurang menguntungkan dan peluang menguntungkan. Untuk peluang
menguntungkan tersebut perlu dikaji ulang lagi dan pilih satu atau dua
peluang usaha yang paling menguntungkan. Langkah terakhir menyusun
rencana usaha secara detail dari peluang usaha yang paling
menguntungkan kemudian realisasikan peluang usaha tersebut secara
konkrit. Untuk lebih jelas dapat pada gambar di bawah ini.
Indentifikasikan setiap peluang usaha
Seleksi setiap peluang usaha
Buang peluang usaha Kurang Menguntungkan
Kaji Ulang Peluang Usahayang Menguntungkan
Tentukan Peluang usaha Paling Menguntungkan
Susun Rencana Usaha
Laksanakan Usaha Riil
Gambar 4.3 Seleksi Peluang Uasaha
27
E. Kegagalan Menemukan Peluang Usaha
Membuka usaha atau berusaha adalah sesuatu yang sangat berisiko
dan penuh ketidakpastian. Tetapi tidak sedikit orang-orang tidak
dapat/gagal menemukan atau menangkap peluang usaha. Menurut
Saiman (2011 : 77), penyebab utama kegagalan menangkap peluang
usaha:
1. Dalam berusaha sering hangat-hangat tahi ayam atau bagai buih
sabun (bersemangat pada awal-awal saja, namun lama kelamaan
dingin, putus asa atau menyerah), setelah itu berhenti, menyerah
dan lenyap/hilang tidak terdengar lagi.
2. Dalam berusaha kita sering kali sekedar ikutan-ikutan atau mengikut
tren yang ada disekitar kita atau ikut-ikutan teman dekat.
3. Kurang dedikasi atau tidak penuh hati atau bisnis yang telah dirintis.
4. Perencanaan dan pengelolaan keuangan buruk (tidak memisahkan
keuangan untuk perusahaan/usaha dengan keuangan pribadi atau
keluarga)
5. Pengalaman manajemen/pengelolaan usaha yang minim dan buruk,
kurang disiplin atau tidak terencana dengan matang dan tidak
bersistem/kurang sistematis.
6. Memilih lokasi usaha awal yang sering kali asal-asalan, lokasi usaha
yang tidak strategis.
7. Pengendalian bisnis yang tidak konsisten, kurang teliti (kutil).
8. Menejemn piutang atau penagihan yang buruk dan tidak tegas.
9. Kurang diyakini bahwa bisnisnya dapat berhasil, kurang iman
(kuman)
28
Uji Mandiri
1. Jelaskan! bagaimana sebuah ide atau gagasan menjadi peluang
usaha?
2. Jelaskan cara-cara anda untuk menemukan sebuah peluang usaha?
3. Buatlah sebuah ilutrasi perhitungan cara anda menemukan peluang
berdasarkan pendekatan permintaan!
4. Salah cara untuk menemukan peluang adalah dengan pendekatan
penawaran. Jelaskan dengn contoh cara menemukan peluang usaha
dengan pendekatan penawaran.
5. Jelaskan proses menentukan peluang usaha yang saling
menguntungkan!
29
BAB 5
MENGEMBANGKAN KREATVITAS WIRAUSAHA
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Mendefisikan dan menjelaskan arti kreativitas
2. Menjelaskan hubungan antara kreativitas dan inovasi bisnis.
3. Bagaimana menumbuhkan kreativitas di dalam oragnisasi.
4. Menjelaskan bagaimana cara pepimpin (pemilik wirausaha)
mempengaruhi orang kreatif.
A. Pengertian Kreativitas
Kreativitas modal utama untuk melakukan inovasi, termasuk inovasi
bisnis. Dalam perspektif bisnis para wirausaha banyak mengandalkan
kemampuan bisnis mereka dengan berusaha melakukan pengembangan
kreativitas mereka. Kreativitas tidak hanya penting bagi individu saja
tetapi juga bagi organisasi.
Seorang wirausaha umumnya memiliki kreasi dan inovasi yang tinggi
yang lebih dari non wirausaha. Hal-hal yang belum terfikirkan oleh orang
lain sudah terfikir olehnya dan wiarauasah mampu membuat hasil
inovasinya tersebut menjadi sebuah “permintaan,” contohnya:
Menjelang tahun 2000, ada sekelompok orang menjadi kaya raya
karena berhasil menjual idenya “the melinium bug”. Puluhan juta
dolar bergulir di industri komputer dan teknologi karena ide ini.
Pengemasan air minum stril ke dalam botol sehingga air bisa
diminum langsung tanpa memesak. Sebelumnya tidak banyak orang
30
percaya bahwa air kemasan bisa laku dijual karena orang memasa
air sendiri. Namun sekarang hampir semua orang meminum air
kemasan.
Apa kreativitas itu ?
Ilustrasinya:
jika anda memiliki selembar lempengan baja harganya 5 dolar.
Jika baja ini dibuat sepatu kuda, harganya meningkat menjadi 10
dolar
Jika baja ini dibuat jarum jahit, harga akan meningkat akan
meningkat 3.285 dolar
Dan jika dibuat arloji, nilai akan meningkat menjadi 250.000
dolar.
Perbedaan harga 5 dolar dan 250.000 dolar terletak pada
kreatvitas. jadi kreativitas berarti hadir suatu gagasan baru bagi
anda. Wujud kreativitas dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat
dalam :
1. Tampilan iklan yang disajikan pada televisi akan selalu berbeda
walaunpun hanya untuk satu produk
2. Resep masakan rasanya berbeda-beda sesuai cita rasa masing-
masing pencipta menu.
3. Bentuk pakaian dari para ddesainer selalu menunjukan ciri khas
tertentu, tergantung dari ide kreatif masing-masing desainer.
Webster’s Third International Dictionary 1976 memberi definisi
kreativitas sebagai “ The ability to bring new into existence”
(kemampuan untuk membawa sesuatu yang baru menjadi ada).
Sementara menurut John Kao (1989) dalam Frinces (2011) bahwa ia
31
adalah “ at least latennt in everyone (paling sedikit tersembunyi di
dalam diri setiap orang). Sebagai ide, angan-angan, pikiiran dan konsep
kreativitas adalah sesuatu yang belum nyata terlihat secara fisik dan
masih ada dalam otak, fikiran dan diri seorang”. Kreativitas yang
tersembunyi tersebut ditranformasikan ke dalam bentuk benda, barang,
produk atau jasa yang dapat digunakan secara nyata dan praktis oleh
orang dalam kehidupan sehari-hari lewat proses inovasi.
Menurut Frinces (2011) ada beberapa syarat seseorang disebut
kreatif adalah:
1. Keterbukaan terhadap pengalaman.
2. Perhatian melihat sesuatu dengan cara-cara yang tidak biasa.
3. Ingin tahu
4. Menerima dan berdamai dengan lawan yang nampak.
5. Mentolensi hal-hal yang mendua/bermakna ganda.
6. Mandiri dalam penilain, fikiran, tindakan.
7. Melakukan dan menerima otonomi.
8. Percaya diri (self reliance)
9. Tidak berada dalam pengawasan dan standar kelompok.
10. Bersedia mengambil risiko yang telah diperhitungkan.
11. Nekat, bekeras hati (persistence)
32
B. Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis
Penemuan cara-cara baru dan bentuk baru di dalam pengelolaan
oraganisasi, produksi dan juga pemasaran muncul karena adanya
kreativitas di dalam berfikir dan betindak. Kreativitas tersebut pada
akhirnya menghasilkan berbagai inovasi. Dari pemikiran tersebut dapat
dilihat ada hubungan langsung dan lurus linier antara kreativitas dan
inovasi yaitu inovasi atau penciptaan bisnis (business innovation) yang
dimoderasi (diperantai) oleh wirausaha.
KREATIVITAS WIRAUSAHA INOVASI BISNIS
KUALITAS DIRI WIRAUSAHA
1. Jiwa dan semangat baru kewirausahaan.2. Kompetensi & Ketrampilan.3. Insting bisnis yang tajam.4. Kepemimpinan berbasis kewirausahaan.5. Kerja keras
Gambar 4.1 Hubungan Kreativitas dengan Inovasi Bisnis Sumber : Frinces (2011)
Gambar 4.1 menunjukan bahwa variabel kreativitas harus dapat
masuk untuk menjadi bagian dan jiwa (roh) dari jati diri wirausaha.
Dengan masuknya dan berkembangnya kreativitas di dalam diri seorang
wirausaha maka kualitas diri seorang wirausaha bertambah baik dan
menjadi seorang wirausaha yang tangguh. Wirausaha yang tangguh akan
mampu menghasilan berbagai jenis inovasi bisnis.
33
C. Strategi Menumbuh Kreativitas Dalam Organisasi.
Tujuh langkah menumbuhkan kreativitas dalam organisasi(usaha):
1. Persiapan (preparation), menyiapkan fikiran dan berfikir kreatif,
didik diri anda untuk mengembangkann ide baru.
2. Penyidikan (investigation), lakukan penelitiann mendalam untuk
mennciptakan ide dan konsep baru.
3. Transpormasi (transformation), kemampuan melihat perbedaan
dan kesamaan dengan pihak laiinn untuk membangun
kesuksesan dengan menghindari kegagalan yang dilakuukan
orang laiinn.
4. Inkubasi (incubation), melakukan sesuatu yang tidak terkait
dengan tugas utama dan melakukan yang lain dalam rangka
membangun ide baru.
5. Penerangan (illumination), pencipta ide yang inovatif yang
datang secara mendadak setelah keluar dari masalah yang
sedang dihadapi.
6. Verikasi (verication) pembuktian ide yang akurat dengan
melakukan ekspremen, simulasi, tes dan lain-lain.
7. Implementasi (implementation), membuat keyataan atas ide-ide
inovatif yang telah ditemukan.
D. Mengembangkan Strategi Kreatif Wirausaha
Dengan memahami berbagai elemen karakteristik wirausaha, maka
dapat digambarkan kualitas diri dari seorang wirausaha. Dengan
kata lain wirausaha yang harus dicetak, diciptakann dan dibentuk
adalah wirausaha yang memiliki karakteristik yaitu elemen kualitas
diri wirausaha yang harus melekat dan tidak biasa dipisahkan dari
34
jati diri seorang wirausaha. Oleh karena itu di dalam melakukan
proses penciptaan dan pembentukan diri seorang wirausaha harus:
1. Membentuk dan menbuat diri wirausaha yang memiliki
karakteritik wirausaha yang berhasil.
2. Memahami konsep kreativitas dan menumbuhkembangkannya
di dalam diri seorang wirausaha.
3. Mengembangkan kreativitas dalam organisasi.
4. Yakin bahwa hasil proses pembentuk diri wirausaha dapat
melakukan inovasi bisnis yaitu mennciptakan unit usaha (bisnis)
dan dapat menjalankan serta mengelolanya secara handal.
E. Hambatan Dalam Berfikir Kreatif.
Ada beberapa hambatan dalam berfikiran kratif. Menurut Saiman
(2011) hambatan dalam berfikir kreatif sebagai berikut :
1. Hambatan yang dibuat sendiri.
Pengaruh pendidikan dan budaya, misalnya 1+1=2, apabila ada
jawabanyang berbeda maka akan dianggap salah atau aneh. Pada
pratik sehari-hari, hambatan dalam berfikir kreatif muncul dari diri
sendiri.
2. Hambatan tidak berusaha menentang.
Artinya menerima kenyataan apa adanya, seperti terpaku pada apa
yang sering dilihat/dialami selama inii. Tidak mau keluar dari
kemampanan atau batasan-batasan yang ada serta tidak mau keluar
batasan yang ada sebelumnya. Terpaku pada aturan-aturan,
budaya, dan batasan-batasan baku yang telah membelenggu.
3. Hambatan jawaban tunggal dan tepat.
35
Setiap orang lebih menyukai rasa aman dan yang pasti-pasti saja dan
sering kali memutuskan sesutu dengan sangat cepat tanpa fikirkan
terlebih dahulu.
4. Mengevaluasi Terlalu Cepat.
Karena ingin dianggap cerdas/pintar sehingga sering kali orang
mengevaluasi sesuatu dengan cepat dan mengambil keputusan juga
dengan cepat (lebih cepat lebih baik) dan terlalu cepat menyalahkan
orang lain. Miisalnya apabiila ada teman yang memberikan atau
menyampaikann ide/pendapat, maka sering kalii ide tersebut kita
anggap tidak berguna tanpa berfikir lebih lama lagi..
5. Takut Dianggap Bodoh.
Tidak berani mengeluarkan ide/pendapat yang sebenarnya sudah
difikirkan dan ada dalam benak pikirannya, tetapii tiidak berani
untuk menyampaikannya di depan umum. Tidak percaya diri bahwa
ide yang ada dalam pikirnya adalah ide yang sesungguhnnya
memang benar. Misalnnya pemasangan iklan di bodi bus, alasannya
jika bus ditabrak maka iklannya kan hilang.
Uji mandiri
1. Jelaskan! Apa yang dimaksud dengan kreatvitas?
2. Buatlah sebuah ilustrasi tentang kreativitas dengan menggunakan
sebuah contoh!
3. Menurut anda, bagaimana seseorang dikatakan memiliki kreativitas
atau orang kreatif?
36
4. Bagaimana caranya dalam melakukan proses penciptaan dan
pembentukan seseorang menjadi wirausaha. Sebut dan jelaskan
pendapat anda!
5. Menurut anda, Apa yang menjadi penghalang atau hambatan dalam
dalam seseorang berfikir kreatif.
37
BAB 6
MERINTIS USAHA BARU
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan langkah-langkah memasuki dunia usaha.
2. Menjelaskan cara merintis usaha baru.
3. Menjelaskan tentang bidang dan jenis usaha di dalam wirausaha.
A. Memasuki Dunia Usaha
Ada tiga cara yang dapat dilakukan untuk memulai atau memasuki
dunia usaha, yaitu merintis usaha baru, Membeli usaha yang sudah ada,
dan kerjasan sama menajemen(waralab/franchising). Pembahasannya
dilakukan masing-masing bab.
Merintis usaha baru yaitu membentuk dan mendiri usaha baru
dengan menggunakan modal, ide, organisasi dan menajemen yang
dirancang sendiri. Untuk memasuki usaha seseorang harus memiliki jiwa
wirausaha. Wirausaha adalah orang-orang yang memiliki keberanian
menghadapi resiko. Sebagai pengelola dan pemilik atau pelaksana, ia
harus memiliki kecakapan untuk bekerja mengorganisir kreatif dan lebih
menyukai tantangan.
Dalam mendirikan/merintis usaha baru terdapat beberapa pilihan.
Masing-masing pilihan dapat memberi keuntungan sendiri. Beberapa
alternatif saat mendirikan atau merintis usaha baru antara lain:
1. Menciptakan produk baru.
38
Wirausaha umum memiliki ide-ide yang cemerlang untuk mencari
hal-hal baru. Karena wirausaha mampu melihat peluang-peluang
yang ada di depan matanya, sehingga peluang tersebut dia
manfaatkan untuk memperoleh keuntungan dengan menciptakan
produk yang menjadi peluang tersebut, maka terciptalah sesuatu
yang baru (produk).
2. Mengembangkan teknologi baru.
Mengembangkan manfaat suatu produk dengan memakai teknologi
yang lebih baik. Misalnya beberapa tahun terakhir PLN
mengembangkann kwh meter listrik dengan sistem token atau pulsa.
Banyak manfaat dengan mengalihan penggunaan kwh meter listrik
dari mekanik menjadi pulsa antara lain :
a. Menghidari tuggakan pembayarann rekening listrik oleh
pelanggan.
b. Mnegurangi pencurian listrik oleh oknum tertentu.
c. Mmembiasakan pelanggan untuk menghemat liistrik.
d. Membiasakan pelanggan untuk melakukan pengendalian atas
penggunaan listrik.
3. Mengembangkan manfaat tambahan.
Mengembangkan produk yang ada dan dikonsumsi masyarakat
dengan manfaat tambahann lain yang menyertainya. Misalnya
Ballpoint umumnya digunakan untuk alat tulis, sekarang
dikembangkan dengan manfaat tambahan lain sehingga dapat
berfungsi juga sebagai termometer untuk mengukur suhu. Televisi
dikembangkan dapat mencegah kedatangan tikus dalam radius
tertentu.
4. Melakukan Perbedaan produk.
39
Salah satu kunci sukses keberhasilan perusahaan adalah mampu
membedakan produk yang diihasilkan dan dijual dengan produk
pesaing. Perbedaan dapat dilakukan dari sisi kualitas, manfaat,
komposisi. kemasan, harga, dan lain-lain.
B. Pendekatan Mencari Peluang Usaha Baru.
Menurut hasil surve yang dilakukan oleh Peggy Lembing(2000:90)
sekitar 43% responden (wirausaha) mendapat ide bisnis dari
pengalaman yang diperoleh ketika bekerja di beberapa perusahaan atau
tempat profrsional lainnya. Sebanyak 15% telah mmencoba dan
nmerasa mampu mengerjakannya dengan lebih baik. Dan 1 dari 10 (11%
dari wirausaha) disurvei memulai usaha untuk peluang pasar, sedangkan
sisanya 46% dikarenakan hobby.
Menurut Lembing dalam ( Suryana 2006) ada dua utama yang
digunakan wirausaha untuk mencari peluanng dengan mendidirkan
usaha baru :
1. Pendekatan Inside-out (ide generation). Pendekatan berdasarkan
gagasan sebagai kunci yang menentukan keberhasilan usaha.
Mereka melihat ketrampilan sendiri, kemampuan, latarbelakang,
dan sebagainya yang menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
Berdasarkan pendekatan Inside-out untuk memulai usaha baru
seorang calon wirausaha harus memiliki kompeten. Menurut
Scarborough dalam Suryana (2006) kompetensi usaha yang
diperlukan adalah :
a. Kemampuan Teknik, yaitu kemampuan tentang bagaimana
memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.
40
b. Kemampuan Pemasaran, yaitu kemampuan tentang bagaimana
menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
c. Kemampuan Finansial, yaitu Kemampuan tentang bagaimana
memperoleh sumber-sumber dana dan cara menggunakannya.
d. Kemampuan Hubungan, yaitu Kemampuan tentang bagaimana
cara mencari, memelihara, dan mengembangkan relasi serta
kemampuan komunikasi dan negosiasi.
2. Pendekatan Inside-in (opportunity recognitian). Pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa perusahaan akan berhasil apabila
menanggapi atau menciptakan kebutuhan di pasar. Opportunity
recognition adalah pengamatan lingkungan, yaitu alat
pengemmbangan yang akan ditransfer menjadi peluang-peluang
ekonomi. Berita-berita peluang bersumber antara lain:
a. Surat Kabar dan Internet
b. Laporan periodik tentang perubahan ekonomi.
c. Jurnal perdagangan dann pameran perdagangan.
d. Publikasi pemerintah.
e. Informasi lisensi produk yang disediakan oleh pialang saham,
universitas, dan perusahaan laiinnya.
C. Bidang dan Jenis Usaha
Dalam merintis usaha baru, salah yang harus diperhatikan adalah
Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki disamping bentuk usaha,
tempat (lokasi) yang akan dipilih, organisasi yamg digunakan, jaminan
usaha yang mungkin diperoleh dan lingkungan usaha yang akan
mempengaruhi.
Beberapa bidang usaha yang bisa dimasuki adalah :
41
1. Pertanian, meliputi usaha pertanian, kehutanan, perikanan dan
perkebunan.
2. Pertambangan, meliputi usaha galian pasir, galian tannah, batu
dan bata.
3. Pabrikasi, meliputi usaha industri, perakitan, dan sentesis.
4. Konstruksi, meliputi usaha konstruksi banngunan, jembatan,
pengairan dan jalan raya.
5. Perdagangan, meliputi perdaganga kecil (retil), grosir, agen
ekpor-impor.
6. Jasa Keuangan, meliputi usaha perbankan, ansuransi, dan
koiperasi.
7. Jasa Perorangan, meliputi tukang pangkas, salon, loundry dan
katering.
8. Jasa umum, usaha pengangkutan, pergudangan, dan distribusi.
9. Jasa wisata, usaha wisata yang bisa dirintiis yang terbagi tiga
kelompok usaha wisata yaitu :
a. Kelompok usaha jasa para wisata, meliputi : Jasa biro
perjalanan, agen perjalanan, pramuwisata, konvensi
perjalanan, impresariat, konsultan dan informasi wisata.
b. Kelompok objek dann daya tarik wiisata, meliputi: objek dan
daya tarik wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat
khusus.
c. Kelompok usaha sarana wisata, meliputi : penyediaan
akomudasi, makanan dan meminuman, angkutan wisata,
sarana wisata dan sebagainya.
42
D. Keuntungan dan kerugian merintis usaha baru.
Dalam Memulai usaha baru, ada beberapa kekurangan dan
kelebihannya, antara lain adalah sebagai berikut:
Keuntungan
o Gagasan murni
o Bebas beroperasi
o Fleksibel dan mudah pengaturan
Kerugian
o Pengakuan nama kurang
o Fasilitas tidak efisien
o Masih penuh ketidakpastian
o Persaingan masih kurang diketahui
Uji Mandiri
1. Jelaskan beberapa alasan mengapa seseorang/wirausaha
mendirikan usaha baru!
2. Agar usaha yang baru didirikan sukses, maka wirausaha harus
mampu mencari peluang. Menurut anda bagaimana cara untuk
mencari peluang tersebut?
3. Jelaskan Perbedaan antara opportunity recognitian dengan ide
generation!
4. Berdasarkan pendekatan Inside-out untuk memulai usaha baru
seorang calon wirausaha harus memiliki kompeten. Menurut anda
kompeten atau skill apa yang dimiliki oleh calon wirausaha tersbut?
5. Apa yang dimaksud dengan Inside-in? Beri contoh jawabannya!
43
BAB 7
MEMBELI USAHA YANG ADA
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan berbagai alasan membeli usaha yang udah ada.
2. Menjelaskan cara membeli perusahaan yang sudah ada.
A. Alasan Membeli Usaha sudah ada.
Dalam memasuki dunia usaha dapat diilakukan membeli usaha yang
sudah ada secara total. Berbagai alasan untuk membeli atau sudah
berjalan, antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengurangi ketiidak pastian dan tidaktahuan yang mungkin
harus dihadapi ketika memulai bisnis dari awal atau nol.
2. Untuk memperoleh suatu bisnis dengan operasi-operasi yang terus
menerus dan hubungan yang tidak dapat diifungkiri dengan para
konnsumen dan pemasok.
3. Untuk memperoleh bisnis yang telah mampan dengan harga murah
atau menekan biaya untuk memulai suatu bisnis baru.
B. Masalah Membeli Usaha sudah ada
Membeli perusahaan yang sudah ada juga mengandung kerugian
dan permasalahan, baik eksternal maupun internal.
1. Masalah Eksternal
44
Masalah Eksternal yaitu lingkungan seperti banyaknya pesaing
dan ukuran peluang besar. Beberapa pertanyaan menghadapi
lingkungan eksternal ini, misalnya apakah perusahaan yang diibeli
memiliki daya saing harga di pasar? Bagaimana segmen pasarnya?
Sejauhmana agresiiviitas pesaingnya? Apakah ada iinndustrii
dominan? Apakah ada perubahan teknologi yang dapat
mempengaruhi perusahaan yang dibeli? Setiap pembelian
perusahaan harus memperhatikan lingkungan yang
mempengaruhinya.
2. Masalah Internal,
Masalah internal yaitu masalah-masalah yang ada dalam
perusahaan, misalnya masalah citra atau reputasi perusahaan
seperti masalah karyawan, konflik antara manajemen dan karyawan
yang sukar diselesaikan oleh pemilik yan baru, masalah lokasi, dan
masalah masa depan perusahaan lainnya.
C. Pertimbangan sebelum Membeli Usaha yang ada.
Terdapat beberapa hal penting dipertimbangkan sebelum
mengambil keputusann untuk membeli usaha yang sudah ada, yaitu:
1. Kondisi usaha yang diijual.
Pada dasarnya kondisi usaha yang sudah ada dan diitawarkan oleh
pemilikinya, diklasifikasikan tidak baik, biasa saja, baik.Tentunya
akan lebih baik jika akan membeli usaha yang sudah ada kondisi
usaha tersebut dalam keadaan baik. Walaupun harga jual mungkin
agak mahal, tetapi dapat negosiasi oleh kedua belah pihak.
2. Aset yang dimiliki oleh usaha yang dijual.
45
Sebelum membeli usaha yang sudah ada, pertimbangankan terlebih
dahulu jumlah aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Aset dalam
perusahaan adalah aset bersifat fisik dan nonfisik. Aset akan
menentukan harga jual usaha tersebut. Usaha yang sedang aktiif
hitunglah harta tetap dan modal kerjanya.
3. Pangsa pasar yang dimiliki.
Dengan memgetahui nerapa besar pangsa pasar yang dimiliki oleh
usaha yang akann dijual, calon pembeli dapat memprediksi
bagaiimana roda operasi usaha tersebut dan perkembangannya
untuk masa yang akan datang. Semakin banyak usaha tersebut
memiiliki pelanggan akan semakin baik jika seseorang
menindaklanjuti usaha yang selama iinii sudah dijalani.
4. Kemungkinan diterapkannya upaya perbaikan dan pengembangan
usaha.
Sehubungan dengan itu alangkah baik jika sebelum pengambilan
keputusan membeli sebuah usaha yang sudah ada, dianalisa terlebih
dahulu. Apakah berbagai strategi yang diiterapkan setelah usaha
tersebut dibeli akan mendongkrak perkembangan usaha ke arah
yang lebih baiik sehingga stabil.
5. Posisi utang – piutang perusahaan.
Harus diketahui terlebih dahulu oleh kedua pihak utang piutang
usaha yang diimiliki oleh perusahaan. Setelah diketahui jumla utang,
maka diputuskan siapa akan menanggung utang usaha tersebut,
apakah pihak pembeli atau penjual? Jika pihak penjual tidak
memberitahu utang usaha tersebut akan perselisihan setelah proses
jual beli.
46
D. Keuntungan dan Kerugian
1. Keuntungan Membeli perusahaan yang sudah ada.
Keuntungan yang dapat diperoleh jika membeli usaha milik
orang laiin yang sudah ada antara lain:
a. Peluang tinggi untuk sukses
Membeli perusahaan yang ada biasa perusahaan tersebut
telah mememiliki beberapa kegiatan bisni seperti menajemen
telah tertata dengan baik, sehingga kita hanya memperbaiki
yang kuranng baik jika ada.
b. Menghemat waktu
Sehubungan membeli usaha yang sudah ada, maka relatif ada
penghematan dari sisi lokasi waktu, minimal pengusaha
menghemat waktu selama waktu perkenalan perusahaan
kepada sasaran pasar. Ini merupakan peluang untuk
menindaklanjuti dengan program dan strategi berikutnya
agar mendapat keuntungan dan kesinambungan usaha.
c. Sudah Memiliki Pelanggan.
Karena usaha yang dibeli dalam keadaan berjalan maka pasti
sudah memiliki banyak pelanggan. Pelanggan merupakan
cikal bakal diperolehnya keuntungan bagi perusahaan.
Dengan banyak memiliki pelanggan diharapkan keuntungan
yang diperoleh akan besar.
d. Sudah memiliki izin.
Perizinan ini pada umumnya dibuatnya pada awal pendirian
suatu usaha. Sehubungan pengusaha membeli usaha yang
ada, maka diharapkan perizinan yang diperlukan sudah
47
dimilik, walaupun kelak akan berbeda kepemiliknya.
Perizinan ini diperlukan untuk berbagai kepentingan antara
lain untuk pengembangan usaha masa akan datang,
mengikuti tender, mencari tambahan modal melalui kredit
dan laiin-lain.
e. Sudah memiliki karyawan, peralatan, dan sistem bisnis
Karyawan, peralatan, dan siistemm bisnis merupakan aset
bagi berusahaan. Usaha yang sudah ada pasti sudah memiliki
karyawan yang biasa dengan tugasnya masing-masing.
Peralatan diperlukan tentu sudah dimiliki dan dipergunakan
untuuk aktivitas usaha sehari-hari. Tidak kalah penting adalah
sistem bisnis yang ada baik siistem bisnis untuk intern
perusahaan, maupun untuk ekstern perusahaan yang dibelii
tersebut.
2. Kerugian membeli Usaha yang sudah ada.
Disamping keuntungan ada juga kerugian jika membeli usaha
yang sudah ada. Kerugian yang dapat dialami antara lain :
a. Sulit memperbaiki image buruk.
Tidak menutup kemungkinan usaha yang dijual pemiliknya
tersebut mempunyai image buruk. Karena image buruk
perusahaan menemukan kesulitan untuk menutupi kerugian
yang terus dialami usahanya. Jika pengusaha membeli yang
imagenya buruk, maka sulit untuk merubahnya menjdi image
yang baik. Biasanya image buruk ini lebih mudah penyebaran
di masyarakat.
b. Budaya karyawan kurang baik.
48
Budaya karyawan dalam organisasi akan sulit dirubah. Jika
budaya kerja positif, rajin, bertanggung jawab terhadap
tugas, dan disiiplin maka akan menjadi nilai tambah bagi
perusahaan yang membeli usaha tersebut. Jika budaya
karyawan tersebut tidak baik, maka akan sulit untuk
merubahnya.
c. Belum tentu sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Perusahaan yang akan membeli usaha yang sudah ada harus
dipertimbangkan juga sumber daya sendiri yang dimiliki.
Usaha itu akan menjadi baik jika sesuai dengan sumber daya
yang dimiliki, misalnya tenaga ahli, kecukupan untuk membeli
dan melanjutkan usaha tersebut, dan sumber daya lainnya
apakah mmenunjang atau tidak kaitannya dengan usah yang
akan dibeli.
d. Harganya mahal.
Usaha yang sudah ada dengan baik, maka harga jualnya harga
pasti akan sangat mahal. Sebagian orang tidak jadii masalah
asal kembali modalnya secara utuh atau pay back periodenya
juga singkat. Sebagian orang harga merupakan faktor
penentuu dalam melakukan pengambilan keputusan
mmemmbelii sebuah usaha yang sudah ada.
e. Peralatan sudah tidak layak.
Sehunbungan dengan pengusaha membelii usaha yang sudah
ada, maka tidak menutup kemungkinan peralatan yang ada
sudah digunakan sebelumnya. Jika digunakan dalam waktu
yang relatif lama, maka sebagian peralatan tersebut sudah
tiidak layak lagi digunakan. Pengusaha yang membeli usaha
49
yang sudah ada relatif akan memerlukan anggaran untuk
pemeliharaan dan pengadaan peralatan baru..
f. Perizinan sudah layak.
Sangat besar kemungkinan ada perizinan tertentu yang masa
berlakunya hampir atau sudah berakhir dan belum
diperpanjang oleh pemilik sebelumnya. Maka pengusaha
baru harus memperpanjangnya.
Uji mandiri.
1. Dalam memulai bisnis, ada beberapa cara untuk memasuki dunia
bisnis. Menurut anda bagaimama cara memasuki dunia bisnis
Tersebut?
2. Dalam memasuki dunia bisnis salah cara adalah dengan membeli
usaha sudah ada. Menurut anda apa keuntungan dan kerugian bila
membeli perusahaan yang sudah ada?
3. Kelemahan dalam merintis usaha baru adalah image yang buruk.
Jelaskan dengan contoh yang pernah image buruk tersebut?
4. Apakah ada masalah dalam membeli perusahaan yang sudah ada?
Jelaskan alasan jawaban anda!
5. Di dalam membeli perusahaan yang sudah ada, beberapa hal yang
dipertimbangkan. Menurut anda apa saja yang menjadi
pertimbangan dalam membeli perusahaan sudah ada? Jelaskan!
6. Berbagai alasan orang mengapa membeli perusahaan yang telah
ada. Menurut anda mengapa orang membeli usaha yang sudah ada?
50
BAB 8
SOAL-SOAL UJI MANDIR BAB 1-7
1. Jelaskan dengan contoh! Mengapa wirausahawan adalah orang yang
dapat memenuhi pasar yang cepat?
2. Saat ini profesi sebagai wirausaha merupakan salah untuk mencapai
kemakmuran. Mengapa? dan jelaskan alasan jawaban anda!
3. Abad ini perkembangan ekonomi cukup pesat, dan menimbulkan
ekonomi baru di belah dunia ini. Menurut anda kegiatan
bisnis/usaha apa yang timbul akibat ekonomi baru tersebut?
Jelaskan dan beri contoh!
4. Salah satu karakteristik wirausaha harus memiliki visi dan misi agar
usaha yang dibangunnya berhasil. Menurut anda apa yang di
maksud dengan visi dan misi?
5. Jelaskan perbedaan antara visi dengan misi dan berikan contoh visi
dan misi perusahaan atau organisasi!
6. Sebut dan jelaskan menurut anda elemen dari personalitas yang
dapat melekat pada diri seorang wiarausaha!
7. Menjadi wirausaha sukses adalah idaman semua orang ada sukses
dan ada yang gagal. Menurut anda mengapa seorang wirausaha
mengalami kegagalan. Sebut dan jelaskan pendapat anda.
8. Apa yang dimaksud dengan ide dan apa yang dengan peluang?
9. Modal dasar bagi keberhasilan adalah ide. Menurut anda dari mana
ide tersebut dilahirkan? Sebut dan Jelaskan!
10. Sebut dan jelaskan! bagaimana caranya memilih ide usaha?
11. Di dalam memilih ide usaha ada dua kesalahan yakni Go error dan
Drop error. Anda jelaskan dan beri contoh perbedaan keduanya!
51
12. Jelaskan Hubungan permintaan dan penawaran dalam menemukan
peluang usaha!
13. Jelaskan beberapa penyebab utama kegagalan
menangkap/menemukan peluang usaha.
14. Buatlah sebuah ilutrasi perhitungan cara anda menemukan peluang
berdasarkan pendekatan permintaan!
15. Salah cara untuk menemukan peluang adalah dengan pendekatan
penawaran. Jelaskan dengn contoh cara menemukan peluang usaha
dengan pendekatan penawaran.
16. Menurut anda, bagaimana seseorang dikatakan memiliki kreativitas
atau orang kreatif?
17. Menurut anda, Apa yang menjadi penghalang atau hambatan dalam
dalam seseorang berfikir kreatif.
18. Untuk membentuk wirausaha seseorang tersebut harus memiliki
keberanian menanggung resiko, hal ini banyak tidak dimiliki oleh
kebanyak orang. Menurut anda bagaimana caranya untuk
menumbuhkan kretvitas di dalam usaha?
19. Jelaskan! apa hubungan antara kreatvitas dengan inovasi?
20. Jelaskan Perbedaan antara opportunity recognitian dengan ide
generation!
21. Berdasarkan pendekatan Inside-out untuk memulai usaha baru
seorang calon wirausaha harus memiliki kompeten. Menurut anda
kompeten atau skill apa yang dimiliki oleh calon wirausaha tersbut?
22. Jelaskan bidang usaha-usaha yang dapat dimasuki di dalam
mendirikan usaha baru.
23. Jelaskan keuntungan dan kerugian dalam mendirikan usaha baru!
52
24. Apakah ada masalah dalam membeli perusahaan yang sudah ada?
Jelaskan alasan jawaban anda!
25. Di dalam membeli perusahaan yang sudah ada, beberapa hal yang
dipertimbangkan. Menurut anda apa saja yang menjadi
pertimbangan dalam membeli perusahaan sudah ada? Jelaskan!
26. Berbagai alasan orang mengapa membeli perusahaan yang telah
ada. Menurut anda mengapa orang membeli usaha yang sudah ada?
53
BAB 9
WARALABA (FRANCHISING)
Tujuan Pengajaran :
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan pengertian dan Menjelaskan Jenis-jenis waralaba
(Franchising).
2. Menjelaskan kreteria waralaba.
3. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan waralaba.
A. Pengertian Usaha Waralaba (Franchising)
Waralaba (franchising) mulai perkenalkan pada tahun 1850 oleh
Isaac Singer yang membuat mesin jahit singer. Kemudian dilajutkan oleh
John S. Pemberton yaitu pendiri coca cola di Amerika Serikat. Waralaba
ini juga pada tahap awal dkembangkan lebih lanjut oleh General Motor
sebuah industri otomotif di Amerika Serikat.
Di Indonesia waralaba (franchising) mulai dipraktikkan pada tahun
1950-an. Kepastian legal baru dimulai pada tanggal 18 juni 1997 yaitu
dikeluarkan persturan pemrintah No. 16 tahun 1997 tentang waralab,
kemudian diganti dengan peraturan pemerintah No 42 tahun 2007
tentang wara laba.
Menurut PP 42 tahun 2007 tentang waralaba, Waralaba Hak khusus
yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem
bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang
dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan
dan/atau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba.
54
Menurut Saiman (2011), waralaba suatu strategi sistem, format
bisnis dan pemasaran yang bertujuan untuk mengembangkan jaringan
usaha, untuk mengemas suatu produk atau jasa.
Menurut Longenecker (2005), franchising sistem pemasaran yang
melibatkan kedua belah pihak yang terikat perjanjian, sehingga usaha
waralaba harus dijalankan sesuai dengan aturan dari pewaralaba.
Dari beberapa pengertian di atas merupakan kerjasama manjemen
untuk pengembangan usaha dengan persetujuan lisensi menurut hukum
antara suatu perusahaan (pabrik) penyelenggaraan dengan penyalur
atau perusahaan lain untuk melaksanakan usaha.
Kerjasama manajemen di dalam waralaba terdiri dari :
1. Perusahaan yang memberi lisensi (franchisor) adalah pihak yang
memiliki bisnis dan menjual hak waralaba kepada franchise
(penerima lisensi). Franchisor adalah pihak di dalam kontrak waralab
menentukan sistem untuk diikuti dan syarat-syarat yang disepakati
oleh pihak lain yang terlibat.
2. Perusahaan/per seorangan penerima lisensi adalah pihak yang
mendapatkan hak untuk menjalankan usaha waralaba yang
kekuasaannya dibatasi berdasarkan perjanjian dengan pemberi
lisensi (waralaba)
B. Jenis-Jenis waralaba
Waralaba dapat diklasifikasikan sebagai distributor bisnis gaya
berantai atau pengaturan manufaktur. Menurut longenecker, dkk dalam
Saiman (2011), jenis waralaba ada tujuh, yaitu:
55
1. Waralaba nama dagang dan produk (product and trade name
franchise)
Bantuan-bantuan hak yang digunakan/menjual nama dagang
dan produk yang telah dikenal luas, seperti soft drink dan dealer
mobil.
2. Waralaba unit tunggal (single unit franchise)
Waralaba jenis ini paling sederhana dan paling banyak
digunakan karena kemudahannya. Pemberi waralaba (franchisor)
memberikan hak kepada penerima waralaba untuk menjalankan
usaha atas nama usahanya dengan batuan prosedur yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penerima waralaba (franchise)
diperkenankan untuk menjalankan usahanya di sebuah gerai yang
telah disepakati.
3. Waralaba format bisnis (business format bisnis)
Menyediakan sistem pemasaran dan petunjuk yang terus
menerus dari franchisor.
4. Waralaba dukung-mendukung (piggyback franchising)
Operasi suatu waralaba retil dalam fasilitas fisik/bangunan toko
franchise.
5. Waralaba pemegang lisensi pemilik (master licensee)
Perusahaan independent atau individu yang bertindak sebagai
agen penjualan produk dengan tanggungjawab untuk menemukan
franchise baru dengan batasan tertorial khusus. Format master
franchise memberikan hak pada memegangnya untuk menjalankan
usahanya di sebuah teritorial ataupun sebuah sistem, bukan hanya
membuka usaha, pemegang hak dapat menjual lisensi kepada sub-
56
waralaba dengan ketentuan yang telah disepakati kedua belah
pihak.
6. Waralaba kepemilikkan multiunit (multiple unit ownership)
Mengangkat penerima hak tunggal untuk memiliki lebih dari
satu gerai dari perusahaan yang sama.
7. Waralaba pengembang wilayah (area develoers)
Perorangan atau perusahaan yang mempunyai hak untuk
membuka beberapa gerai waralaba dalam wilayah yang telah
ditentukan. Pada waralaba jenis ini, franchise memperoleh hak
untuk menjalankan usahanya dalam sebuah teritorial tertentu.
Misalnya pada sebuah propinsi ataupun kota.
C. Kriteria Waralaba
Banyak kegagalan bisnis diakibatkan karena pemilik bisnis tersebut
tidak mngikuti sistem yang sudah dijalankan dengan baik dan terbukti
sukses. Sebaliknya banyak kesuksesan bisnis terjadi karena mereka
mengikuti sistem tersebut. Salah satu sistem yang duterapkan pada
usaha waralaba. Pemberi waralaba (franchisor) akan mengajar sistem
untuk diduplikasikan oleh penerima waralaba (franchise), sehingga
franchise tersebut akan menikmati kesuksesan sebagaimana yang
dinikmati oleh franchisor.
Suatu jenis usaha dapat didaftarkan hak waralabanya jika memenuhi
kriteria tertentu. Menurut PP No. 42 tahun 2007 tentang waralaba,
kriteria untuk mengajukan franchise adalah :
1. Terbukti memberikan keuntungan
57
Franchise harus selektif karena sebab banyak perusahaan yang baru
satu tahun, tetapi sudah terlalu berani untuk menawar sistem
waralaba.
2. Memilik SOP (standar Operasional) manual tertulis untuk pelayanan
kualifikasi barang dan jasa yang ditawarkan.
Banyak pemberi waralaba (franchisor) tidak mampu merumuskan
SOP secara tertulis dan tidk jarang SOP-nya dirahasiakan oleh
franchisor dan masih dianggap sebagai secret (rahasia) bisnis.
3. Manajemen mudah diajarkan dan diterapkan.
Pelajari dengan seksama apakah sistem menajemennya bersedia
untuk diajarkan dan dapat dengan mudah diterapkan.
4. Memberi dukungan berkesinambungan kepada penerima waralaba
(franchise).
Hindari franchisor yang hanya membatasi waktu kontrak waralaba
jangka pendek, namun biaya yang terlalu tinggi, sehingga
menyulitkan keuangan franchise (terwaralaba) di kemudian hari.
5. Memiliki hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar di instansi
berwenang.
Pastikan bahwa produk dan atau jasa usaha waralaba yang akan
dibeli telah memperoleh HAKI dari instansi berwenang.
D. Kelebihan dan kekurangan Waralaba (franchising)
Sebelum memutuskan membeli hak waralaba, seseorang harus
terlebih dahulu mempertimbangkannya beberapa hal. Terutama
dipertimbangkan adalah kelebihan dan kekurangannya.
1. Kelebihan waralaba
a. Adanya bantuan manajemen dari pihak Franchisor (pewaralaba).
58
b. Adanya bantuan pelatihan menyangkut berbagai hal yang
diperlukan untuk operasional waralab tersebut.
c. Waralaba memiliki metode pemasaran yang sudah terbukti
mampu menarik pelanggan baru serta memelihari pelanggan
yang telah menjadi pelanggan tetap.
d. Tidak perlu terlalu sulit mengenalkan bisnis, karena pada
umunya usaha waralaba sudah dikenal di mata msyarakat.
e. Franchisor (pewaralaba) akan memberi bantuan promosi kepada
frnachise (terwaralaba).
f. Tingkat kegagalan usaha diprediksi akan lebih rendah. Karena
usaha waralaba sudah terbukti banyak yang sukses.
2. Kekurangan waralaba
a. Franchise (terwaralaba) dikenakan kewajiban untuk membayar
royalti kepada franchisor (pewaralaba) karena telah
mengunakan hak waralabanya.
b. Pemberian royalti sering memberatkan atau menetapkan beban
kepada franchise (terwaralaba) untuk membantu biaya promosi
usaha waralaba.
c. Terdapat batasan-batasan atau operasionalisasi sudah memiliki
ketetapan yang jelas, sehigga dapat menghabat kreativitas
dalam menjalankan usaha waralaba tersebut.
d. Franchisor (pewaralaba) mungkin pemasok tunggal atas
berbagai perlengkapan dan bahan-bahan baku, dan franchise
(terwaralaba) tidak dapat memperoleh peluang dari sumber
lainnya.
e. Lisensi dan atau royalti fee wajib ada dan menjadi syarat mutlak
dalam waralaba.
59
Uji mandiri
1. Pada saat ini, bisnis franchising sangat berkembang. Menurut apa
yang dimaksud franchising tersebut?
2. Di dalam ada dua perusahaan/perorangan berkejasama untuk
menggunakan nama salah satu perusahaan. Jelaskan berbedaan
keduanya.
3. Menurut PP No. 42 tahun 2007 tentang waralaba, suatu usaha harus
memiliki kriteria untuk mengajukan franchise. Sebut dan jelaskan
kreteria tersebut:
4. Salah satu kreteria untuk menjadi franchise adalah Memilik SOP
(standar Operasional). Jelaskan apa yang di SOP dan mengapa
diperlukan untuk menjadi franchise?
60
BAB 10
MEMILIH BENTUK BADAN USAHA
Tujuan Pengajara :
Diharapkan mahasiswa setelah mempejari bab ini mampu :
1. Menjelaskan tentang bentuk badan hukum perrusahaan di
Indonesia.
2. Menjelaskan jenis-jenis badan usaha yang dapat di Indonesia.
A. Memilih Bentuk- Bentuk Kemilikan Bisnis
Sebelum memasuki dunia (usaha), pemilihan bentuk perusahaan
atau bisnis yang akan dijalani perlu dilakukan pertimbangan yang
matang untuk mencegahnya hal-hal yang tidak dinginkan dikemudian
hari. Dengan bentuk yang jelas menurut hukum, dapat diharapkan
bahwa perusahaan akan dapat dengan tegas menentukan langkah-
langkah yang harus dilakukan demi mencapai tujuan.
Dalam memilih bentuk kemilikan dalam bisnis perlu
dipertimbangkan berbagai hal sebagai berikut:
1. Jenis usaha yang akan dijalankan (jasa, perdagangan, industri dan
lainya)
2. Ruang lingkup usaha (binis)
3. Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha.
4. Besarnya risiko kepemilikan
5. Batas-batas tanggungjawab terhadap utang-utang perusahaan.
6. Besarnya risiko yang ditanamkan.
7. Cara penbagian keuntungan.
8. Jangka waktu berdirinya perusahaan
61
9. Peraturan-peraturan pemerintah.
B. Perusahaan Perseorangan.
Perusahaan perseorangan pada umumnya adalah bentuk badan
usaha yang memiliki usaha dan bertindak sekaligus pengelola dan
penangung jawab dalam kegiatan usahanya. Kepemilikan perseorangan
(pemimpin), tidak mmemerlukan modal yang besar, tidak memerlukan
manajemen yang besar, tanggung jawab sepenuhnya tanggung pemilik,
kebutuhan modal dari pemiliki sampai harta pribadi. Tapi sulit untuk
memperoleh dana dari luar, dan tujuan semata untuk mencari
keuntungan. Banyak sekali perusahaan perseorangan ini disekitar
masyarakat, seperti keai bakso, kedai es krim, kedai nasi goreng keliling
dan lain-lain.
Kelebihan dan kekurangan badan usaha perseorangan
Kelebihan perusahaan perseorangan:
1. Mudah dalam megambil keputusan..
2. Seluruh laba yang diperoleh menjadi milik pribadi pengusaha
3. Mudah dibentuk dan tidak memerlukan proses perizinan yang rumit.
Kekurangan perusahaan perseorang
1. Resiko ditanggung sendiri oleh pemiliki
2. Tanggung jawab tidak terbatas.
3. Kemampuan manajemen terbatas.
4. Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan.
5. Sumber dana hanya terbatas pada pemiliki,
62
C. Perusahaan Firma (Fa)
Kemitraan/Firma adalah bentuk badan usaha yang didirikan atas
dua orang atau lebih menggunakan nama bersama atau satu nama
digunakann bersama. Semua anggota firma mempunyai tanggung jawab
penuh atas utang-utangnya prerusahaan. Bila terjadi kerugian, kerugian
tersebut ditanggung bersama termasuk kekayaan pribadi, dan jika
anggota keluar, otomatis perusahaan bubar, dengan kata lain
keanggotaan firma berlaku seumur hidup.
Kekebihan dan kekurangan badan usaha firma
1. Kelebihan badan usaha firma
a. Prosedur (proses) pendirian relatif mudah,
b. Aspek permodalan lebih terjamian, karena mempunyai
kemampuan finasial yang lebih besar, disbanding perusahaan
peorangan.
c. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota
firma sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik.
2. Kekurangan badan usaha firma
a. Tanggung jawab tak terbatas, karena utang-utang perusahaan
ditanggung bersama dan beban pada kekayaan pribadi bila
terjadi sengketa atau utang.
b. Kelangsungan hidup bisnis tidak terjamin, karena terdapat salah
seorang sekutu keluar maka firma akan bubar.
c. Proses pengambilan keputusan menjadi rimut dan lama
d. Sukar untuk menarik kembali investasi.
e. Semua laba harus dibagi kepada kemitraan perusahaan.
63
D. Perseroan Komanditer (CV).
Perseroan komanditer adalah kemitraan (persekutuan) yang
didirikan oleh beberapa orang yang menyerahkan dan mempercayakan
uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Adapun persekutuan dalam
komanditer (CV) ada dua macam:
1. Sekutu Komplementer
Yaitu orang yang bersedia untuk mengatur perusahaan. Sekutu
komplemeter bertanggung jawab atas harta kekayaannya pribadi,
perusahaan dan pihak ketiga.
2. Sekutu Komanditer
Yaitu yang mempercayakan uangnya sekutu komplementer dan
bertanggungjawab terbatas, karena sekutu komenditer hanya
bertanggung jawab atas jumlah modal (harta) yang ditanamkannya
ke dalam perusahaan.besar tanggung jawab tergantung jumlah
modal yang ditanamnya. Sekutu komenditer tidak
bertanggungjawab terhadap pihak ke tiga, namun berhak untuk
mengetahui perkembangan usaha.
Kekurangan dan kelebihan sekutu komanditer (CV)
1. Kelebihan sekutu komanditer (CV)
a. Prosedur (proses) Pendirian relatif mudah
b. Modal dapat diperoleh lebi besar. Karena anggota terdiri dari
beberapa orang yang bersekutu.
c. Relative lebih mudah untuk memperolah kredit lebih besar.
64
d. Kesempatan untuk berkembang lebih mudah, jika dikelola
dengan baik.
e. Proses inovasi dapat berjalan dengan baik karena proses
pengelolaaan dan manajemen yang lebih baik.
2. Kekurangan sekutu komanditer (CV)
a. Tanggung jawab menjadi tidak terbatas,
b. Kelangsungan hidup tidak terjamin, karena tergantung
keharmisan sekutu yang terlibat di dalamnya.
c. Sulit untuk menarik kembali investasinya.
d. Sekutu komenditer tidak terlibat langsung dalam pemeliharaan
perusahaan.
e. Rentan terjadi konflik karena ketidakjujuran sekutu
komplementer.
E. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah suatu badan usaha yang mempunyai
kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, yang terpisah dari kekayaan, hak,
serta kewajiban para pendiri maupun para pemilik. Tanda keikut sertaan
seseorang sebagai pemilik adalah saham yang dimilikinya. Makin besar
saham yang dimiliki seseorang makin besar juga peranan dan
kedudukannya sebagai pemilik perusahaan yang menerbitkan saham
tersebut.
Dalam Prakteknya Perseroan Terbatas terdiri dari :
1. Dari Segi Status PT.
a. Perseroan Tertutup.
65
Merupakan PT. yang modal dan jumlah pemegang saham
memenuhi kreteria tertentu atau perseroan yang tidak
melakukan penawaran umum.
b. Perseroan terbuka.
Perseroan yamg modalnya dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kreteria tertentu atau melakukan penawaran umum
sesuai dengan perundangan-undangan.
2. Dari Segi Permodalan.
a. Modal dasar (authorized capital)
Tertera dalam akte notaris pada saat PT. didirikan sebesar
1Milyar, yang ditentukan dalam bentuk saham.
b. Modal ditempatkan / dikeluarkan (issued capital). Besar modal
ditempatkan 25% dari modal dasar.
c. Modal Setor (paid up capital). Besarnya modal disetor 50% dari
modal ditempatkan.
Keuntungan dan keurangan Persroan Terbatas (PT)
1. Keuntungan Persroan Terbatas (PT)
a. Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
b. Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan risiko
bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik.
c. Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah
d. Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga
memungkin melakukan expansi usaha.
e. Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien.
2. Kerugian Perseroan Terbatas
a. Biaya pendiriannya relatif mahal.
66
b. Rahasia tidak terjamin
c. Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham.
d. Pajak tinggi
F. Koperasi
Menurut undang-undang No. 25 1992, Koperasi adalah suatu
bentuk badan dan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi berlandaskan kegiatan pada prinsip koperasi sekaligus
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan. Tujuan
koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun perekonomian
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
makmur, dan berlandaskan Pancasila dan UUD’45. Keanggotaan
koperasi bersifat murni, pribadi dan tidak dapat dialihkan.
Adapun Prinsip-prinsip Koperasi adalah :
1. Keanggotaan bersifat sukarela
2. Pengelolaan dilakukan secara demokrasi
3. Pembagian sisa hasil sisa usaha dilakukan secara adil sebanding
dengan besarnya jasa masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.
5. Kemadirian.
Kelebihan dan kekurangan koperasi
1. Kelebihan koperasi
67
a. Mengutamakan kepentingan anggota. Tujuan usaha koperasi
untuk meningkatkan kesejahteraan anggota sehingga tidak
mengejar keuntungan.
b. Bersifat seka rela dan terbuku untuk umum, artinya setiap orang
menjadi anggota koperasi sesuai dengan anggaran dasar kopersi
yang bersangkutan.
c. Prinsip kesataraan koperasi mengakibatkan setiap anggota
memiliki hak suara yang sama atau tidak berdasar besarnya
modal yang dimiliki.
d. Iuran wajib dan suka real tidak memberatkan anggota koperasi.
2. Kekuranag koperasi
a. Terbatas modal sehingga koperasi sulit untuk berkembang.
b. Kurang kompetennya pengurus dan pengelolaan koperasi
sehingga mengancam eksistensi dan kekanjutan usaha koperasi.
c. Daya saing terkadang lebih dan sulit untuk mengembangkan.
d. Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM).
G. Usaha Mikro, Kecil, dan menengah (UMKM).
Menurut departemen Perindutrian (2003) UMKM adalah sebagai
perusahaan yang dimiliki oleh warga negara Indonesia (WNI), memiliki
aset tidak lebih dari Rp. 600 juta (di luar area perumahan dan
perkebunan). Usaha kecil juga sebagai usaha yang memiliki kurang dari
lima orang karyawan, sedang usaha menengah adalah usaha yang
memiliki jumlah karyawan 5-19 karyawan.
Sumber modal (dana) UMKM didukung oleh beberapa lembaga
seperti perbankan (bank komersial) dan kementerian pemerintah.
Program-program tersebut adalah :
68
1. Kredit Usaha Kecil (KUK)
Setiap UMKM umumnya bisa mengajukan KUK asalkan jumlah aset
yang dimiliki oleh UMKM tersebut tidak melibihi batas maksimal
yang dizinkan. Kredit ini umumnnya dikeluarkan oleh bank-bank
komersial.
2. Kredit modal kerja permanen(KMKP) dan Kredit Investasi Kecik (KIK)
Bank Indonesia (BI) menunjukan komitmennya dalam
mengembangkan UMKM sejak tahun 1980-an. KMKP dan KIK
merupakan bentuk komitmen yang ditunjukan oleh Bank Indonesia.
3. Sistem Unit Desa
Sistem Unit Desa dikeluarkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Sistem kredit ini memiliki skala yang lebih kecil bila dibanding
dengan KUK.
4. Pembiayaan Mikro
Salah satu ciri kredit ini adalah nilai lebih rendah bila dibanding
dengan lembaga keuangan mikro lainnya.. lembaga keuangan yang
mengeluarkan kredit jenis ini umumnya mengeluarkan jumlah kredit
yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, contoh lembaganya adalah
BUMN pelabuhan.
5. Kredit yang diberikan oleh Kementerian Perindustrian.
Kredit ini jumlahnya sangat terbatas bila dibandingkan dengan jenis
kredit yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan lainnya.
Beberapa masalah yang sering muncul pada UMKM adalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya kualitas SDM pada UMKM.
2. Produktivitas tenaga kerja yang rendah.
69
3. Rendah kualitas barang yang dihasilkan.
4. Jumlah tenaga kerja wanita biasanya lebih tinggi dibanding tenaga
kerja pria.
5. Keterbatasan modal dan akses terhadap sumber permodalan.
6. Terlamabatan proses inovasi dan transfer teknologi, serta terbatas
akses pemasaran.
Uji mandiri
1. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbang dalam memasuki
dunia bisnis!
2. Di dalam perusahaan yang berbadan hukum comonditer (CV) ada
dua sekutu yaitu komplementer dan komonditer. Jelaskan maksud
keduanya ? dan apa berbedaannya!
3. Salah satu bentuk badan usaha adalah perseroan terbatas (PT). PT
ini ada dua jenis. Sebut dan jelaskan kedua jenis tersebut!
4. Koperasi adalah sukoguru perekonomian Indonesia, tetapi dia salah
satu bentuk badan usaha, yang terdiri dari beberapa anggota.
Sebutkan dan jelaskan jenis keanggotaan di koperasi!
5. Dalam koperasi anggota harus membayar iuran sesuai dengan
anggaran dasar koperasi. Menurut anda jenis iuran apa saja yang
ada di koperasi
6. UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dimana
pemerintah ingin UMKM ini merupakan salah satu yang meningkat
perekonomian rakyat, maka UMKM di beri kemudahan masalah
dana. Sebut dan jelaskan sumber dana UMKM tersebut!
70
BAB 11
PEMASARAN DALAM WIRAUSAHA
Tujuan Pengajaran :
Diharapkan mahasiswa setelah mempelajari mampu :
1. Menjelaskan pengertian pemasaran dalam wirausaha.
2. Menjelaskan segmentasi yang dituju dalam wirausaha
3. Menjelaskan analisis pemasaran dan pesaing dalam wirausaha
4. Menjelaskan Strategi pemsaran dalam wirausaha.
A. Pengertian pemasaran
Pemasaran Adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi, penyaluran gagasan, barang dan
jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan
individu dan organisasi (Kotler, 2008).
Menurut American Merketing Association dalam kotler dan keller (2009)
‘Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan suatu proses untuk
menciptakan, berkomunikasi, dan mengirimkan nilai ke pelanggan dan
untuk memenage hubungan pelanggan dalam cara-cara yang
bermanfaat bagi organisasi dan stakeholdersnya’
Intinya pemasaran adalah mengidentifikasikan memenuhi
kebutuhan manusia, kata lain memenuhi kebutuhan dengan cara
menguntungkan Menangani proses pertukaran ini membutuhkan
banyak kerja dan keterampilan. Pemasaran terjadi ketika setidaknya
satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial tentang cara-cara untuk
mencapai respons yang diinginkan pihak lain. Manajemen Pemasaran
(marketing management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran.
71
dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menghantar, dan mengkomukasikan nilai pelanggan yang
unggul. Beberapa definisi oleh para ahli, marketing dimulai proses dari
planning (perencanaan) hingga implementing (eksekusi) dari rencana,
serta melibatkan beberapa komponen dasar 4P (product, price,
promotion, place).
Adapun tujuan pemasaran adalah mengenalkan dan memahami
keinginan pelanggan sehingga produk cocok dengannya dan dapat
terjual dengan sendirinya, idealnya, pemasaran menyebabkan
pelanggan siap membeli. Sementara itu, proses pemasaran terdiri dari
analisis peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran, merancang
strategi pemasaran, program pemasaran dan mengorganisasikan,
melaksanakan serta mengawasi usaha pemasaran.
Untuk mengetahui ada peluang usaha, maka para wirausaha
harus mengetahui apa saja yang dapat dipasarkan. Menurut Kotler dan
Keller (2009) pemasar (marketer) memasarkan 10 tipe entitas yaitu:
barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, properti (hak milik),
oraganisasi, informasi, dan ide.
1. Barang, barang- barang fisik seperti mobil, produk-produk makan
dan lain-lain.
2. Jasa, bersifat abstrak dan tidak berwujud (intangible), separti
perusahaan penerbangan, rental mobil, salon kecantikan, dokter,
konsultan manajemn dll.
3. Pengalaman, Pemasaran pengalaman seperti Walt Disney Waorld
Magic, bersama orang utan Bukit Lawang, memasuk rumah hantu
dll.
72
4. Peristiwa, Pemasar mempromosikan peristiwa yang terkait dengan
waktu, seperti Piala Dunia, pameran perdagangan, peristiwa olah
raga, pertunjukan kesenian dll.
5. Orang, Pemasaran selebritis, seorang yang tenar akan menyewa
agen pers untuk memuat kisah mereka disurat kabar dan majalah,
seperti ubli laga Jackie Chan telah melakukan pekerjaan pemasaran
sendiri yang amat hebat. Di Indonesia selebritas pada umum
menggunakan jasa agency, memilki menager pribadi.
6. Tempat, tempat-tempat-kota, propinsi, wilayah, bersaing secara
aktif untuk menarik wisatawan, investasi pabrik, kantor pusat
perusahaan, dan penghuni baru, seperti ; agen real-estate, bill board
untuk penempatan merek, Thame parck di pantai cermin dan
sebaginya.
7. Properti, hak kepemilikan tak berwujud baik terhadap ublic y yang
nyata (real-eatate), seperti agen ublic y sebagai penjual ublic y,
perusahaan investasi dan bank bekerja untuk memasarkan sekuritas
baik secara individual maupun instutisional.
8. Organisasi, orang secara aktif bekerjauntuk membangun citra yang
kuat dan menyenangkan dalam fikiran masyarakat, seperti
universitas, museum dan organisasi peetunjukan seni, semua
menggunakan pemasaran untuk mendorong citra publik mereka dan
untuk berkompetisi mendapatkan peminat.
9. Informasi, Produksi, pengemasan, dan mendistribusikan melalui
internet, seperti membutuhkan informasi tentang buku, Ensiklopedi,
untuk mengetahui spesifikasi suatu produk orang mengakses di
internet.
73
10. Gagasan, setiap yang ditawarkan di pasar memiliki gagasan dasar,
seperti Charles Revson dari Revlon mengamati ; “Pabrik, kita
membuat kosmetik”, “ di toko, kita menjual harapan, jadi Produk
dan layanan adalah landasan untuk memberikan beberapa gagasan
atau manfaat.
B. Segmentasi pasar
Segmentasi Pasar adalah membagi menjadi kelompok pembeli yang
dibedakan menurut kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang
memungkinkan membutuhkan produk yang berbeda. Pemasar tidak
menciptakan segmen, tugas pemasar untuk mengidentifikasikan
segemen dan memutuskan segmen mana yang dijadikan sasaran
(targeting). Pada segmentasi pasar dapat dilihat pada gambar 11.1 di
bawah ini.
Gambar :11.1 Segmentasi Pasar.
Segmentasi
Approach
Consumer
Characterisitic
Consumer
Responses
Demographic
Geographic
Psychographic
Benefit
Usage
Promotional
Loyalty
Service
74
Penjelasan gambar :
1. Geographic (Geografis)
Segmentasi geografik membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti Negara, pulau, propinsi, kota, desa, pantai,
pegunungan, kepadatan penduduk, iklim. Perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah
geografik atau semuanya, tapi lebih memperhatikan perbedaan
kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.
2. Demografik (Demographic)
Demografis adalah Membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus
kehidupan keluarga, pendidikan, agama, pekerjaan, pendapatan dan
kebangsaan
3. Psychographic (Psikografis)
Segmentasi ini membagi menjadi kelompok berbeda berdasarkan
karakteristik kelas social, gaya hidup dan kepribadian.
4. Benefit (Manfaat)
Segmentasi benefit membagi pasar menjadi kelompok menurut
macam-macam manfaat berbeda yang dicari konsumen dari produk.
Misalnya pasta gigi Pepsoden menekan perlindungan dan putih bagi
segmen keluarga, sedang Close up menekan kepada kesegaran pada
napas segmen anak muda.
5. Usage (Pemakai)
Segmentasi pemakai menbagi konsumen dalam penguna berat,
menengah, dan ringan. Pengguna berat biasanya hanya memiliki
75
persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi memiliki persentase yang
tinggi dari total pembelian. Contoh peminum berat bir memberi 87%
dari konsumsi bir.
6. Promotional response (merespon promosi)
Segmentasi respon promosi mengelompokkan konsumen
berdasarkan bagaimana konsumen merespons bentuk-bentuk
promosi. Termasuk di dalamnya respon terhadap iklan, promosi
penjualan, pemeran, dan peragaan di toko.
7. Loyality (loyalitas)
Pasar dapat dibagi berdasarkan tingkat loyality konsumen.
Konsumen memiliki derajat kesetiaan yang bervariasi terhadap
merek, toko, dan perusahaan tertentu.
Tingkat loyality konsumen dapat di bagi dalam 4 kelompok :
a. Amat setia. Konsumen yang membeli satu merek untuk semua
kesempatan.
b. Kesetian terbagi. Konsumen yang setia kepada 2 atau 3 merek
c. Kesetiaan beralih. Konsumen yang beralih dari satu merek ke
merek lain.
d. Pelompat . Konsumen yang tak menunjukan kesetiaan terhadap
produk apapun.
8. Service (Pelayanan)
Segmentasi pasar jasa dengan memfokuskan perhatiannya terhadap
apakah penawaran jasa bisa dibedakan, apakah sebuah produk level
jasa yang sama, bisakah pengemlompokan konsumen
diidentifikasikan dengan permintaan jasa yang sama.
76
4. Segmentasi Pasar Efektif
a. Bisa di Ukur(Measurable), Besarnya, daya belinya, dan
karakteristik dari segmen dapat diukur.
b. Subtansial (Substantial), segmen ini cukup besar dan bisa
menguntungkan bila dilayani dengan baik.
c. Bisa diakses (Accessible), Segmen dapat di jangkau dan dilayani
dengan efektif.
d. Bisa dibedakan (Differentiable), segmen ini secara konseptual
bisa dipisahkan dan memberi respon secara berbeda terhadap
elemen dan kombinasi pemasaran.
e. Bisa diambil tindakan (Actionable), Program yg efektif bisa
disusun untuk menarik dan melayani segmen tersebut.
Setelah menentukan segmen pasar yang menjadi target sasaran,
maka terlebih dahulu melakukan analisis terhadap segmen yang menjadi
sasaran tersebut .
C. Market analisis (market analisys)
Setelah ditentukan segmen yang menjadi target pasar, Analisis pasar
terhadap produk yang dihasilkan dapat mendukung usaha. Ada
beberapa yang harus dianalisis antara lain :
1. Jumlah penduduk/konsumen dimasa lalu, masa kini dan cenderung
permintaan akan datang.
Untuk mengetahui jumlah permintaan dimasa yang akan datang
dapat dilakukan melalui proyeksi perkembangan penduduk dari
masing – masing daerah pemasaran dari produk yang direncanakan
Permintaan Atas Dasar Jumlah Konsumsi Nyata Permintaan hasil
produksi yang didasarkan pada jumlah konsumsi nyata. Untuk
77
memperkirakan jumlah permintaan produk tahun mendatang, dapat
dihitung berdasarkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata/tahun
dengan formula sebagai berikut :
1
/1
n
P
sr
Dimana;
r = Laju Pertumbuhan Peduduk
S = Jumlah Penduduk pada tahun ke n
P = Jumlah penduduk pada tahun dasar
2. Market space (pasar potensial) tersedia ke depan.
Market space adalah peluang pasar ( market potensial) yang
dapat dimanfaatkan oleh berbagai perusahaan dan market space
terjadi apabila permintaan lebih besar dari penawaran. Selisih yang
terjadi ini merupakan ruang gerak bagi perusahaan untuk dapat
masuk pasar.
3. Market share yang direncanakan berdasarkan pada rencana
produksi. Berapa besar market space yang masih tersedia dan
berapa besar market share yang mungkin dapat dimanfaatkan.
Semakin kecil market share yang diambil dari market space yang
tersedia, semakin besar kemungkinan peluang usaha dalam
keberhasilan dan sebaliknya semakin besar market share yang
diambil dari market space yang tersedia semakin diragukan
keberhasilan usaha yang direncanakan.
78
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi permintaan dimasa akan
datang.
5. Strategi apa yang diperlukan dalam meraih Market share.
D. Analisis pesaing (Competitor Analisys)
Analisis pesaing (Competitor Analisys) dalam manajemen pemasaran
dan manajemen strategi adalah menilai terhadap kekuatan dan
kelemahan pesaing saat ini dan pesaing potensial. Ada lima langkah
pokok analisis pesaing (Murpi dan Iskandar, 2011)
Struktur produk pasar dan segmen
pasar
Identifikasi pesaing baru
Karakteristikstruktur industri
Idenfikasi Pesaing Kunci
Evaluasi Pesaing
Antisipasi Tindakan Pesaing
Gambar : 11.2 Langkah-Langkah analisis Pesaing
Siklus di awali dengan mengidentifikasikan pesaing-pesaing baru
atau pesaing yang potensial akan muncul. Identifikasi tersebut dapat
dilakukan dengan meneliti lebih jauh struktur Industri yang kita
jalani sekarang. Struktur-struktur industri tersebut kemudian
dianalisis karakteristiknya pada kahirnya akan dihasilkan industri
79
atau perusahaan apa saja yang memang berperan banyak atau
menjadi pemain utama dalam struktur industri tersebut.
Langkah selanjutnya ada menyeleksi pesaing-pesaing tersebut
sehingga hanya menyisakan pesaing yang menjadi pesaing utama.
Hal ini didasarkan atas segmentasi pasar yang mereka sasar atau
struktur industri dan bisnis menjadi perhatian utama mereka.
Setelah pesaing utama, pesaing tersebut dianalisis tentang
strategi yang akan mereka lakukan. Identifikasi dapat dilakukan
dengan manganalisis kekuatan dan kelemahan pesaing tersebut.
Melalui kelebihan dan kekurangan tersebut. Dapat dilakukan
perkiraan tindakan yang potensial akan dilakukan oleh pesaing-
pesaing tersebut.
E. Strategi Pemasaran
Di dunia kewirausahan, strategi marketing (pemasaran) adalah
sebuah perencanaan yang konsisten terhadap produk (product), harga
(price), promosi (promotion)dan tempat (place) digunakan supaya
mencapai sasaran (goals) dan tujuan-tujuan organisasi. Dalam
kewirausahaan keterampilan pemasaran (marketing skill) merupakan
salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha bila
ingin berhasil di dalam bisnisnya.
Diantara sekian banyak strategi pemasaran yang dapat dan harus
diadopsi oleh wirausaha adalah : Strategi produk, harga, promosi, dan
tempat/distribusi.
1. Strategi produk (Product strategy)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar
untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan dan memiliki nilai yang
80
dapat memuaskan pelanggan. Dalam pemasaran produk mencakup
barang fisik, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti,
organisasi, Informasi dan ide/gagasan, jadi produk berupa manfaat
tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan.
Secara konseptual, produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditwarkan sebgai usaha untuk
mencapai tujuan oraganisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi dan daya beli. Secara lebih rinci konsep produk total
meliputi barang, kemasan, merek, label, layanan dan jaminan .
Produk
Barang+
Kemasan+
Merek+
Label+
Pelayanan+
Jaminan
=Kepuasan Pelanggan=
Gambar : 11.2 Konsep Produk Total
Penampilan atau penyajian produk sangat penting untuk
meyakinkan agar produk yang dimaksud mempunyai daya tarik dan
unikdi dalam persepsi konsumen dan pelanggan. Penampilan produk
harus berbeda dengan produk-produk pesaing, seperti kemasan dan
permerekan (packaging and branding) meskipun produk yang kita
81
miliki sama dengan produk yang lain yang ada di pasar. Misalnya
dua jenis minuman ringan, isinya sama, tetapi miliki kemasan
(bentuk botol) yang berbeda.
2. Strategi harga (price strategy)
Suatu strategi harga menetapkan kerangka harga jangka panjang
untuk barang dan jasa. Menurut Lamb,hari,Daniel (2001) ada tiga
strategi dasar dalam menetapkan harga suatu barang atau jasa,
yaitu :
a. Price Skimming, yakni kebijakan penetapan harga dimana
sebuah perusahaan mengenakan suatu harga pengenalan yang
tinggi sering disertai dengan promosi besar – besaran.
b. Penetapan harga penetrasi ( Penetration Pricing ),
yakni kebijakan penetapan harga dimana sebuah perusahaan
membebankan harga yang relatif rendah atas suatu produk pada
awalnya sebagai cara untuk mencapai pasar masal.
c. Penetapan harga keadaan tetap (Status Quo Pricing ),
yakni kebijakan penetapan harga tetap atau yang sesuai dengan
persaingan. Strategi harga ini menjadi jalan yang teraman untuk
kelangsungan hidup jangka panjang jika perusahaan tergolong
kecil.
Menurut Kolter dan Armstrong (2001) ada dua strategi penetapan
harga bagi permasalahan yang menghasilkan produk inovatif dan
dilindungi oleh paten :
1. Penetapan harga untuk menyaring pasar (market-skiming princing)
82
Dengan strategi ini merupan pasar dapat dilakukan dalam kondisi
sebagai berikut :
a. Mutu dan citra produk harus mendukung harga yang lebih
tinggi.
b. Adanya cukup banyak pembeli yang menginginkan/produk
tersebut.
c. Biaya produksi untuk volume yang lebih kecil tidak sangat tinggi.
d. Sulit bagi pesaing untuk memasuki pasar untuk barang tersebut.
2. Penetapan harga dengan penetrasi pasar (market-skiming pricing)
Dengan strategi ini perusahaan menetapkan harga awal yang rendah
untuk mempenetrasi pasar dengan cepat dan mendalam untuk
menarik sejumlah besar pembeli dengan cepat dan meraih pangsa
pasar yang besar. Dengan volume penjualan yang besar dapat
menurunkan biaya.
3. Penetapan Harga Psikologis
Dalam menggunakan penetapan harga psikologis para penjual
mempertimbangkan psikologis harga dan tidak semata-mata faktor
ekonomi.
Sebagai contoh, satu studi tentang hubungan antara harga dan
persepsi kualitas mobil menemukan bahwa para konsumen
mempersepsikan bahwa mobil-mobil yang dijual dengan harga lebih
tinggi mempunyai kwalitas yang lebih tinggi. Dengan cara yang sama
mobil-mobil dengan kwalitas tinggi dipersepsi dibeli harga lebih
tinggi lagi dari pada harga sebenarnya. Ketika konsumen dapat
menilai kwalitas produk dengan memeriksa produk tersebut atau
dengan mengingat pengalaman masa lalu mengenai produk tersebut
83
menekan sedikit saja menggunakan harga untuk menilai kualitas.
Ketika konsumen tidak dapat menilai kualitas karena mereka kurang
memiliki informasi atau keterampilan, harga menjadi sinyal yang
penting atas kualitas.
3. Strategi promosi (promotion strategy)
Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan
dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk
melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang
dipasarkannya. Promosi juga merupakan kegiatan terpenting, yang
berperan aktif dalam memperkenalkan, memberitahukan dan
mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong
konsumen untuk membeli produk yang dipromosikan tersebut.
Barang yang dihasil oleh para wirausaha harus berbeda dari produk-
produk dari pesaing sehingga lebih mengidentifikasi dan
mempromosikannya. Namun produk harus menarik dan memiliki
karateristik-karakteristik yang unik dan cocok dengan tipe produk,
waktu dan sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan dan
konsumen.
Di dalam promosi tentu perusahaan memiliki tujuan-tujuan sebagai
target dari promosi itu sendiri, maka tujuan promosi itu diantaranya
adalah untuk :
a. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
b. mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
c. mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan
pelanggan.
84
d. Menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
e. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk
pesaing.
f. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
4. Strategi distribusi (strategy distribution)
Secara garis besar, pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah
penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen,
sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis,
jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan). Dengan kata lain,
proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu:
a. Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi
pemasaran yang dapat merealisasikan kegunaan/utilitas bentuk,
tempat, waktu, dan kepemilikan.
b. Memperlancar arus saluran pemasaran (marketing channel flow)
secara fisik dan non-fisik. Yang dimaksud dengan arus
pemasaran adalah aliran kegiatan yang terjadi di antara
lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat di dalam proses
pemasaran. Arus pemasaran tersebut meliputi arus barang fisik,
arus kepemilikan, arus informasi, arus promosi, arus negosiasi,
arus pembayaran, arus pendanaan, arus penanggungan resiko,
dan arus pemesanan.
Memilih jalur distribusi yang tepat adalah mekanisme utama yang
dapat memastikan bahwa produk akan sampai ke para konsumen
85
dan pelanggan tepat waktu (reach the customer and consumers on
time). Jakur distribusi membantu perusahaan untuk memasarkan
produk yang pada akhirnya membantu dalam meningkatkan
probabilitas. Memilih jalur yang tepat, biaya untuk produksi dan
penyampaian dapat diturunkan. Perlu diingat oleh wirausaha jalur
distribusi yang banyak seperti grosir, distributor dan retail-retail
akan meningkatkan harga dimana para konsumen dan pelanggan
harus membayarnya.
Uji mandiri
1. Anda jelaskan pembagian segmentasi pasar berdasarkan pendekat
geographic, demographic dan psychographic!
2. Sebelum menentukan pasar sasaran,kita harus menentukan segmen
yang akan menjadi sasaran. Menurut anda bagaimana segmen pasar
yang efektif menjadi pasar sasaran?
3. Setelah ditentukan segmen yang menjadi target pasar, maka perlu
melakukan analisis pasar. Menurut anda apa saja yang perlu di
analisis?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan produk!
5. Jelaskan! bagaimana menurut anda strategi produk agar dapat
diterima oleh masyarakat atau konsumen?
86
BAB 12
PRODUKSI DAN ORGANISASI USAHA
Tujuan Pengajaran :
Diharapkan mahasiswa setelah mempejari bab ini mampu
1. Menjelaskan proses produksi dalam usaha/bisnis.
2. Menjelaskan faktor-faktor yang dipertimbangkan di dalam produksi.
3. Menjelaskan tentang struktur organisasi dan membuat srtruktur
organisasi dalam usaha/bisnis
4. Menjelaskan pengadaan tenaga kerja dalam usaha.
A. Produksi Dalam Usaha
Rencana produksi dan organsasi merupakan kelanjutan dari rencana
pemasara usaha. Apabila rencana telah menunjukkan peluang yang
cukup cerah. Di dalam proses produksi atau serangkaian tugas dimana
sumber daya digunakan untuk mendapatkan barang dan jasa adalah:
sumber daya manusia (karyawan), bahan baku, dan sumber daya
lainnya, seperti gedung, mesin, dan perlengkapan.
Perusahaan yang menghasilkan produk cendrung menggunakan
lebih banyak bahan baku dan perlengkapan pada proses produksinya.
Perusahaan yang menhasilakan jasa, seperti perusahaan internet
menggunakan lebih banyak karayawan dan teknologi Informasi.
B. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam rencana produksi
Dalam rencana produksi yang perlu dipertimbangkan adalah faktor
lokasi, luas produksi, proses produksi, penggunaan teknologi (mesin /
87
peralatan), maupun keadaaan lingkungan yang berhubungan dengan
proses produksi.
1. Rencana Lokasi Usaha
Faktor lokasi adalah yang ikut secara langsung mempengaruhi
kontinuitas dari kegiatan usaha/bisnis, karena berkaitan erat dengan
maslah pemasara hasil produksi dan masalah biaya angkut dan
masalah persediaan bahan baku (industri). penyediaan tenaga kerja
dan pembangkait listrik, maka harus dipertimbangkan dan
diperhitungkan secara tepat dan benar dari segi ekonomis dan
teknis, serta kemungkinan pengembangan bisnis dimasa akan
datang.
2. Bahan Baku
Pendiri usaha/bisnis dekat dengan bahan baku juga memiliki
beberapa keunggulan, antara lain supply bahan baku dapat
menjamin kelangsungan kegiatan usaha/bisnis, biaya angkut lebih
murah, dan perluasan bisnis lebih mudah untuk dilakukan, jika biaya
angkut bahan lebih besar dari pada bahan jadi sebagai akibat proses
produksi, lokasi bisnis yang dekat dengan bahan baku lebih
menguntung dalam jangka panjang.
3. Tenaga Kerja
Dalam merencanakan usaha masalah tenaga kerja juga perlu
dipertimbangkan, baik jumlah tenaga kerja maupun kualitasnya yang
diperlukan. Bila dibutuhkan tenaga kerja yang besar, sebaik lokasi
bisnis didirikan dekat dengan lokasi pemukiman penduduk. Contoh
88
memerlukan tanaga kerja keahlian penduduk setempat adalah
kerajianan kayu, kerajinan ukir, kerajianan logan dan lain-lain.
4. Fasilitas Pengangkutan
Fasilitas pengangkutan yang tersedia dalam memilih lokasi perlu
menjadi pertimbangan dalam membuat rencana bisnis , karena
masalah pengangkutan masalah merupakan masalah dalam
pengangkutan bahan baku, barang jadi, maupun tenaga kerja. Jika
pendirian usaha/bisnis tidak memiliki fasilitas angkutan, maka harus
membangunan fasilitas untuk pengangkutan, sehingga memerlukan
invesatasi yang besar. Hal ini mempengaruhi terhadap harga pokok
produksi produk.
5. Fasilitas Tenaga Listrik dan Air
Rencana usaha/bisnis fasilitas fasilitas listrik sangat diperlukan
dalam kegiatan produksi, terutama perusahaan industri. Tanaga
listrik yang telah ada seperti PLN biaya akan lebih mudah dibanding
membangun tenaga listrik atau mengguna genset. Demikian juga air
bersih yang digunakan dalam proses produksi, terutama usaha
minuman ringan.
6. Luas Produksi
Untuk menentukan luas produksi dalam bisnis yang direncanakan
tergantung pangsa pasar dari produk yang dihasilkan. Jika pangsa
pasar yang dapat dimiliki dalam jumlah yang besar, tentu jumlah
produksi yang dihasilkan sangat tergantung pada keuntungan
optimal yang mungkin diperoleh.
89
C. Organisasi Dalam Usaha
Aktivitas apapun yang dilakukan termasuk usaha, memerlukan
pengorganissian yang baik. Dengan adanya pengorganisasian maka akan
jelas siapa mengerjakan apa, bertanggung jawab kepada siapa, dan apa
yang menjadi tujuan dalam bekerja itu. Jadi di dalam pengertian
pengroganisasian memiliki subtansi:
1. ada tatanan,
2. ada orang yang bekerja,
3. ada sumber daya yang di gunakan, dan
4. ada tujuan yang ingin di capai.
Struktur organsiasi bisnis secara sederhana dapat di defenisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal untuk mengelola usaha. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan sususan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun
karyawan-karyawan yang menunjukkan kedudukan, wewenang, tugas,
dan tanggung jawab yang berbeda.
Struktur juga mengandung unsur-unsur spesialisasi pekerjaan,
standarisasi, koordinasi, sentralisasi, atau desentralisasi dalam
pembuatan keputusan di masing-masing unit kerja, bagian atau bidang
yang ada dalam organisasi bisnis. Dan dalam kalimat yang lebih singkat
Daft (2006) menyebutkan struktur organisasi (organizing structure)
adalah kerangka kerja dimana organisasi mendefinisikan bagaimana
tugas di bagikan, sumberdaya yang di manfaatkan, dan departemen
yang di koordinasikan.
Perancangan struktur organisasi, termasuk struktur organisasi bisnis
di tentukan oleh faktor-faktor berikut:
90
1. Strategi organisasi untuk mencapai tujuan. Strategi menjelaskan
bagaimana aliran atasan dengan bawahan. Aliran kerja sangat di
pengaruhi strategi, sehingga bila strategi berubah maka struktur
organisasi juga berubah.
2. Teknologi yang digunakan. Perbedaan teknologi akan membedakan
bentuk struktur organisasi. Misalnya perusahaan mobil yang
menggunakan teknologi intrustri masal akan memerlukan tingkat
strandarisasi dan spesialisasi yang lebih tinggi di banding perusahaan
indurstri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.
3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
itu. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan
mereka untuk bekerjasama perlu di perhatikan dalam merancang
struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pembuatan keputusan
juga akan mempengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan
hubungan diantara satuan kerja pada struktur organisasi.
4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun
satuan-satuan kerja nya akan sangat dapat mempengaruhi struktur
organisasi. Semakin besar akan semakin rumit.
D. Jenis-jenis Struktur Organisasi Usaha
1. Struktur Garis
Pada struktur organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara
vertikal kepada bawahan. Struktur memiliki ciri-Ciri sebagai berikut :
a. Kesatuan perintah terjamin.
b. Pembagian kerja jelas dan mudah dilaksanakan.
c. Organisasi tergantung pada satu pimpinan.
91
d. Ruang lingkup Organisasinya lebih kecil dan jumlah anggota juga
sedikit.
e. Hubungan kerja antara atasan dan bawahan bersifat langsung.
DIREKTUR
Bag.Produksi
Bag.Penjualan
Bag.Keuangan
Gambar : Struktur Organisasi Garis
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Garis
Kelebihan struktur Garis
Karyawan akan lebih menyadari tugas, tanggung jawab, dan
pekerjaan yang diembannya, karena struktur ini lebih mudah
dimengerti. Struktur ini juga menjadikan pengambilan keputusan
dapat dilakukan dengan cepat karena tidak ada halangan birokrasi.
Biaya-biaya yang berkaitan dengan koordinasi dan kontrol biasanya
relatif kecil.
Kekurangan :
Kurang fleksibel dalam menyediakan spesialisasi yang dibutuhkan
ketika perusahaan menjadi lebih luas dan kompleks. Tugas karyawan
yang terbatas sejak awal menghalangi mereka mendapatkan
pengalaman yang dibutuhkan untuk meningkat ke posisi manajerial.
92
2. Struktur Organisasi Staff
Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya
memberi nasehat dan saran dalam bidang kepada pemimpin dalam
organisasi. Struktur memiliki ciri-ciri sebgai berikut :
a. Mempunyai hubungan dengan pucuk pimpinan.
b. Berfungsi memberikan bantuan baik berupa pikiran maupun
bantuan lain demi kelancaran tugas pimpinan dalam mencapai
tujuan secara keseluruhan.
c. Tidak mempunyai garis komando ke bawah.
DIREKTUR
Bag.Produksi
Bag.Penjualan
Bag.Keuangan
Staf Bid. Produksi
Staf Bid. Hukum
Gambar : Struktur Organisasi Staf
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Garis
Kelebihan :
Pembagian tugas yang jelas antara staff dan anggota yang lain.
Berkembangnya spesialisasi para anggota. Koordinasi di dalam
setiap bagian dapat diterapkan dengan mudah.
Kekurangan :
93
Pemimpin staff melampaui kewenangannya. Kesenjangan sosial
antara pemimpin dan anggotanya
3. Struktur Fungsional
Setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada
setiap bawahan, sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan
tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang
atasan yang berberda-beda. Struktur ini memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
a. Tidak menjamin adanya kesatuan perintah.
b. Keahlian para pengawas dan pegawai berkembang menuju
spesialisasi.
c. Penghematan waktu dapat dilakukan karena mengerjakan
pekerjaan yang sama.
DIREKTUR
Bag.Produksi
Bag.Penjualan
Bag.Keuangan
Proyek 3
Bag.HRD
Proyek 1
Proyek 2
Gambar : Struktur Organisasi Fungsional
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Garis
Kelebihan Fungsional
94
Kelebihan struktur fungsional. Keahlian yang dimiliki oleh seorang
spesialis fungsional. Keahlian ini memudahkan mereka dalam
memecahkan masalah yang terjadi pada area tertentu yang berada
di bawah wewenangnya. Menghindari duplikasi, di mana struktur ini
tidak terdapat fungsi yang berganda atau redundant, sehingga
sumber daya organisasi dapat dipergunakan lebih efisien dan
terfokus
Kelemahan :
Kebingungan yang terjadi ketika karyawan memiliki dua atau lebih
supervisor. Kekurangan lain yaitu kemungkinan manajer untuk
menghindari area yang mereka wewenangi secara fungsional, situasi
yang mungkin berdampak negatif bagi koordinasi aktivitas
E. Pengadaan Tenaga Kerja
Setelah struktur organisasi terbentuk, uraian jabatan dan
jabatan pesyaratan jabatan tersedia, serta jumlah tenaga kerja telah
direncanakan maka langkah selanjutnya adalah mencari tenaga kerja
untuk mengisi jabatan yang tersedia sesuai dengan rencana atau
kebutuhan perusahaan.
Pengadaan tenaga kerja (procurement) merupakan upaya untuk
memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan bisnis (organisasi) untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Pengadaan tenaga kerja meliputi penarikan,
seleksi, dan penempatan.
95
Uji mandiri
1. Jelaskan apa yang di maksud dengan produksi di dalam bisnis!
2. Ada beberapa faktor yang dipertimbangkan di dalam rencana
produk. Sebut dan jelaskan faktor tersebut!
3. Menurut anda mengapa faktor lokasi adalah yang ikut secara
langsung mempengaruhi kelangsungan dari kegiatan usaha/bisnis.
Jelaskan!
4. Mengapa struktur organisasi perlu direncanakan dalam bisnis.
Jelaskan!
5. Perancangan struktur organisasi, termasuk struktur organisasi bisnis
di tentukan beberapa factor. Menurut faktor saja dalam
merencanakan struktur organisasi?
6. Ada beberapa jenis struktur organisasi, coba anda sebutkan dan
kelemahan apa yang dimiliki masing-masing struktur tersbut?
96
BAB 13
PENGELOLAAN KEUANGAN USAHA
Tujuan Pengajaran :
Diharapkan mahasiswa setelah mempelajari mampu :
1. Menjelaskan tentang rencana dan mengelola keuangan dalam usaha
2. Menjelaskan cara menentukan kebutuhan modal dalam keagiatan
usaha.
3. Menjelaskan menyusun estimasi laba rugi dan budget kas usaha.
A. Pengertian Keuangan Usaha
Sebuah rencana usaha setelah direncanakan tentang produksi dan
pemasaran, langkah selanjutnya adalah masaslah keuangan, baik yang
menyangkut dengan biaya investasi dan modal kerja. Biaya investasi
adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan usaha, terdiri dari
pengadaan tanah, gedunf, mesin, peralatan biaya pemasaran dan biaya
lain yang berhubungan dengan rencana bisnis.
Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiaya
kegiatan usaha setelah biaya invesatasi selesai. Biaya ini terdiri dari
biaya tetap (fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost). Selain biaya
investasi dan modal kerja, yang perlu diperhatikan sumber modal,
estimasi profit/laba yang akan diperoleh, karena laba yang dihasil akan
menjamin kontinuitas dan kelancaran usaha yang direncanakan.
Menurut Saiman (2011), faktor-faktor yang menentukan keuangan
adalah:
97
1. Potensi ekonomi perusahaan, Usaha untuk memiliki prospek pertumbuhan dan kemampuan laba dalam jangka panjang.
2. Kematangan perusahaan, siklus daur hidup produk dalam bisnis atau usaha.
3. Sifat dasar aset-asetnya. Besar aset berwujud dan tidak berwujud yang dimiliki oleh perusahaan.
4. Pilihan-pilihan pemilik untuk utang atau modal sendiri.
Pertimbangan mengenai pilihan kebutuhan antara mencari utang
atau mengunakan modal sendiri, sehingga biaya modal dapat
dikurangi.
B. Biaya Investasi (Dana investasi)
Untuk menentukan jumlah dana investasi yang dibutuhkan harus
disesuaikan dengan rencana produksi yaitu mengenai :
1. Tanah,luas yang diperlukandisesuaikan dengan lauas tanah yang
ditetapkan, baik untuk bangunan gedung, kantor, gudang,
perimahan karyawan dan lainnya.
2. Gedung, adalah bangunan pabrik, kantor gudang, rumah karyawan
dan sebagainya. Untuk menilai biaya gedung untuk membangun
pabrik tergantung pada rencana produksi. Apakah bertingkat atau
tidak disesuiakan dengan proses produksi.
3. Mesin, mesin yang gunakan juga disesuaikan rencana produksi,
apakah menggunakan teknologi tinggi atau tidak. Demikian juga
besar biaya dikeluarkan untuk membeli mesin dan biaya perakitan,
serta biaya lainnya.
4. Peralatan, adalah peralatan produksi lainnya termasuk angkutan
seperti truk, sepeda motor, pompa air, alat-alat kantor dan lainnya.
98
Untuk menilai jumlah peralatan, disesuaikan denganjenis dan jumlah
perlatan yang diperlukan dan dihitung dalam harga yang berlaku.
5. Biaya lain-lain, seperti pemasangan mesin dan peralatan, biaya
surve, biaya import mesin/peralatan.
C. Biaya Modal Kerja
Biaya modal kerja dalam kegiatan usaha terdiri dari biaya tetap
(fixed cost) dan biaya tidak tetap (variabel cost).
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap (fixed cost) merupakan jenis biaya yang selalu tetap,
dan tidak terpengaruh oleh naik turunnya hasil produksi,
melainkan dihubungkan dengan waktu (function of time),
sehingga jenis biaya ini akan konstan selama periode tertentu.
Biaya tetap seperti biaya tanaga kerja,bunga bank, biaya
asuransi, biaya penyusutan/depresiasi, dan lain-lain,.
2. Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost)
Variabel cost merupakan jenis biaya yang selalu berubah sesuai
dengan perubahan volume produksi dihasilkan, variabel cost
dapat dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan.
Atau variabel cost per unit dikalikan dengan penjualan dalam
unit. Dalam manufaktur/pabrik ada beberapa biaya variabel
(variabel cost) antara lain,
Buruh langsung, material-material langsung,
biaya bahan bakar (besin, listrik, gas alam)
sehubungan dengan produksi, pengemasan, komisi
penjualan dan lain-lain.
99
D. Sumber Modal
Untuk memenuhi kebutuhan biaya investasi , maka diperlukan dana
yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai
sumber dana yang ada seperti modal sendiri atau modal pinjaman
(kredit) atau keduanya. Pilihan apakah modal sendiri atau modal
pinjaman (kredit) atau gabungan dari keduanya tergantungan dari
jumlah modal yang dibutuhkan dan kebijakan pemiliki usaha,
pertmbangan lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu
modal atau gabungan.
Dilihat dari segi sumber modal, modal dibagi 2 macam yaitu :
1. Modal asing (Pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman adalah modal yang diperoleh
dari pihak luar perusahaan,biasanya diperoleh secara kredit.
Menggunakan biaya pinajaman akan dikenakan beban (biaya)
bunga yang realtif besar. Keuntungan modal pinjaman adalah
jumlahnya realtif besar, dengan menggunakan modal pinjaman
akan memotivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh
mengerjakan usahanya.
Sumber dana dari modal asing dapat diperoleh antara lain :
a. Dari dunia perbankan, seperti konvensional atau syariah
b. Dari Lembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura,
Asuransi, Leasing, dana pensiun atau lembaga keuangan
lainnya.
c. Dan perusahaan non bank seperti dana yang disediakan oleh
Kontor Kemenetrian Koperasi yaitu dalam bentuk KUR (Kredit
100
Usaha Rakyat), LPDP (Lembaga Pengelola Dana Bergulir),
melalui pinjaman kredit dari koperasi dengan syarat telah
menjadi anggota koperasi primer tertentu, dan lainny. Bunga
pinjaman lembaga ini cukup murah dari lembaga keuangan
dan orang pribadi.
2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal berasal dari investor sendiri atau
dengan cara mengeluarkan saham. Keuntungan menggunakan
modal sendiri untuk membiayai usaha adalah tidak adanya
beban atau biaya bunga namun membagi laba jika perusahaan
persekutuan seperti firma, dan deviden untuk perusahaan
perseroan. Tapi perusahaan perorangan (pribadi) laba dimiliki
sendiri.
E. Menentukan keuntungan (Profit)
Profi (keuntungan) adalah tujuan utama dalam mendirikan bisnis
yang direncanakan. Semakin besar keuntungan yang diterima, semakin
layak pendirian bisnis tersebut. Didasarkan perkiraan prencamaan
produksi, dapat diketahui produksi berapa mendapat keuntungan
maksimal dan mendapat kerugian. Adapun formula dalam menghitung
profit sebagai berikut :
101
A. Penjualan XXXX
B. Biaya Produksi
Biaya Bahan XXXX
Biaya Tanaga Kerja Langsung XXXX
Biaya Pendukung XXXX
Jumlah Biaya Produksi (XXXX)
C. Laba Kotor (A-B) XXXX
D. Biaya-Biaya operasional
- Biaya Gaji xxxx
- Biaya Kantor/ biaya umum xxxx
- Biaya pemeliharaan xxxx
-Biaya Penyusutan xxxx
-Biaya Promosi xxxx
-Biaya Listrik dan Air xxxx
- Biaya lain-lain xxxx
Jumlah (xxxx)
E. laba sblm bunga dan Pajak (C-D) xxxx
F. Bunga (xxxx)
G. laba sblm Pajak (E-F) xxxx
H. Pajak (laba sblm pajak x tarif pajak (%) (xxxx)
I. Laba sesudah Pajak xxxx
F. Estimasi aliran /Budget Kas
Perencanaan kas / budget kas yaitu estimasi terhadap posisi kas
pada suatu saat tertentu dalam satu periode tertentu yang akan datang.
Budget kas ini sangat penting artinnya bagi manajemen karena:
1. Dapat memberi informasi tentang pola penerimaan dan
pengeluaran kas setiap periode operasi.
2. Untuk mengetahui adanya saldo kas atau deficit (kekurangan).
3. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan dana untuk menutupi
deficit.
102
4. Dapat diketahui saat-saat dana di investasikan bila saldo kas relaitf
tinggi.
5. Dapat dikatahui kapan hutang akan dibayar.
6. Dapat sebagai dasar permintaan kredit kepada kreditur.
7. Dapat sebagai controlling posisi kas yg sedang berjalan.
Langkah –langkah budget kas
1. Estimasikan penerimaan-penerimaan kas dari :
a. Hasil penjualan tunai maupun kredit.
Untuk penjualan kredit harus dibuat budget pembantu terlebih
dahulu, yang disebut Receivable Collection Budget (Budget
pengumpulan piutang), yang kemudian dimasukan ke kolam
penerimaan kas.
b. Penerimaan bunga, deviden, hasil penjualan aktiva tetap dan
lain-lain.
2. Estimasi Pengeluran kas.
a. Pembelian bahan baku, alat-alat, aktiva tetap.
b. Pembayaran utang-utang dan bunga.
c. Pembayaran gaji dan upah.
d. Asuransi, pajak serta biaya-biaya operasi.
e. Pembayaran dividend.
f. Serta pengeluaran-pengeluaran lainnya.
Dalam penyusunan budget kas terdapat dua transaksi yaitu
Transaksi usaha dan transasi finansiil. Dalam menyusun transaksi ini
harus dipisahkan sebagai berikut:
1. Transaksi Usaha
103
Perkiraan JAN FEB MRT
Penerimaan
- Tunai xxxx xxxx xxxx
- Kredit xxxx xxxx xxxx
- lainnya xxxx xxxx xxxx
Total Penerimaan xxxx xxxx xxxx
Pengeluaran
Pemb. Bhn xxxx xxxx xxxx
Pemb. Gaji xxxx xxxx xxxx
Pemb. Lainnya xxxx xxxx xxxx
Total pengeluaran (xxxx) (xxxx) (xxxx)
Selisih penerimaan dan
pengeluaranxxxx xxxx xxxx
Saldo awal xxxx xxxx xxxx
saldo akhir xxxx xxxx xxxx
2. Transaksi Finansiil
Perkiraan Jan Feb Maret
Saldo awal Bulan xxxx xxxx xxxx
Pinjaman/byr kredit xxxx xxxx xxxx
Jumlah xxxx xxxx xxxx
Surplus/Defisit xxxx xxxx xxxx
Saldo akhir Bln xxxx xxxx xxxx
Hutang Komulatif xxxx xxxx xxxx
1. Ketentuan saldo minimum atau safety cash balances harus ada
dalam perusahaan dalam hubungannya dengan Transaksi finansiil.
2. Pinjaman pada bank yg digunakan untuk menutupi deficit, dicatat
sendiri dalam pada budget cash (kolom Hutang Komulatif)
Besarnya pinjaman = safety cash balance + deficit (bila tdk ada
saldo awal bulan)
Besarnya pinjaman = safety cash balance + deficit – saldo awal bln
Ilustrasi :
104
PT. Dana Arta Prima mengestimasikan penjualan dan biaya-biaya yang
dikeluarkan dari bulan Januari 2016 s/d Juni 2016 sebagai berikut :
Bulanpenjualan
Tunai (Rp)
Pembayara
n Beban
(Rp)
pembayara
n gaji (Rp)
Pembayara
n lain (Rp)
Jan 100.000 25.000 25.000 5.000
Feb 100.000 25.000 75.000 75.000
Mrt 150.000 50.000 50.000 10.000
Apr 170.000 75.000 75.000 -
Mei 200.000 75.000 75.000 -
Jun 125.000 50.000 - -
Data lainya di estimasikan :
1. 20% dari penjualan Perbulan dengan kredit 2. Penjualan kredit diterima 50% sesudah 1bln dr bulan penjualan. 3. Sisanya akan diterima 2 bulan sesudah bulan penjualan. 4. Sefety Cash Balance ditetapkan Rp.5.000 5. Bila defisit harus dapat ditutup dari kredit bank, bila surplus
diusahakan utk mengangsur. 6. saldo akhir bulan tahun 2015 Rp.25.000 7. Harga Jual Rp.10 per unit.
Susunlah anggaran/budget kas dari bulan Januari s/d Juni 2016.
105
PT. Dana Arta Prima Cash Budget
Jan - Jun 2016
JAN FEB MRT APR MEI JUN
Penjualan 100.000 100.000 150.000 175.000 200.000 125.000
Penerimaan
penj. Tunai (80%) 80.000 80.000 120.000 140.000 160.000 100.000
Penerimaan Piutang
- 1 bln berikut (50%) 10.000 10.000 15.000 17.500 20.000
- 2 bln berikut (50%) 10.000 10.000 15.000 17.500
Total Penerimaan 80.000 90.000 140.000 165.000 192.500 137.500
Pengeluaran
Pemb. Bhn 25.000 25.000 50.000 75.000 75.000 50.000
Pemb. Gaji 25.000 75.000 50.000 75.000 75.000 0
Pemb. Lainnya 5.000 75.000 10.000
Total pengeluaran 55.000 175.000 110.000 150.000 150.000 50.000
Selisih penerimaan-
pengeluaran25.000 -85.000 30.000 15.000 42.500 87.500
Saldo awal 25000 50.000 -35.000 -5.000 10.000 52.500
saldo akhir 50.000 -35.000 -5.000 10.000 52.500 140.000
Transaksi finansiil
Saldo awal Bulan 25.000 50.000 5.000 35.000 20.000 52.500
Pinjaman/byr kredit 0 40.000 0 (30.000) (10.000) 0
Jumlah 25.000 90.000 5.000 5.000 10.000 52.500
Surplus/Defisit 25.000 (85.000) 30.000 15.000 42.500 87.500
Saldo akhir Bln 50.000 5.000 35.000 20.000 52.500 140.000
Hutang Komulatif 0 40.000 40.000 10.000 0 0
Uji Mandiri
1. Menurut anda mengapa rencana keuangan dibuat dalam rencana
bisnis terakhir atau paling akhir?
2. Di dalam rencana bisnis diperlukan modal (dana). Menurut anda dari
mana saja perusahaan diperoleh dana tersebut. Sebut dan jelaskan.
106
3. Jika di dalam bisnis menggunakan dana/modal pinjaman/kredit. apa
yang menjadi kelemahan dalam modal pinjaman tersebut dan apa
kebaikannya. Jelaskan!
4. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya investasi dan
beri contoh biaya investasi tersebut!
5. Disamping biaya invesatasi dalam kegiatan bisnis, harus ada juga
biaya modal kerja. Jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya modal
kerja?
6. Dalam kegiata operasional bisnis biaya terbagi dua yaitu fixed cost
dan variabel cost. Jelaskan perbedaan keduanya.
7. Pimpinan perusahaan merencanakan penjualan 2010 selama 6 bulan
pertama sebagai berikut : Januari Rp. 100.000, Februari Rp.
110.000, Maret Rp. 120.000, April Rp. 140.000, Mei Rp. 150.000,
dan Juni Rp. 160.000.
Dari penjualan tersebut 30% penjualan tunai dangan chash discount
5% dan sisanya akan dijual dengan kredit.
Menrut pengalaman dari jumlah tersebut yang 80% diterima dalam
satu bulan setelah bulan. Dan sisanya terkumpul dalam 2 bulan
setelah penjualan. Penjualan bulan november 2005 dan desember
2005 masing-masing sebesar Rp. Rp.80.000 dan Rp.90.000.
Pnerimaan kas lain dari bulan Januari s/d Juni 2006 secara
berurutan masing-masing : 40.000, 40.000, 30.000, 35.000,
30.000, dan 40.000.
Rencana pembelian tunai adalah sebesar 50% dari penjualan.
Pajak perseroan dibayar 2 kali dalam setahun yaitu bulan Maret
dan juni masing-masing sebesar Rp. 30.000
107
Pembayar tunai lain diperkirakan bulan Januari Rp.80.000,
Pebuari Rp. 100.00, April Rp. 50.000, Juni Rp. 40.000.
Safety cash balance Rp. Rp. 5.000’-
Dari data –data tersebut diminta untuk menyusun budget cash
untuk bulan Jan – Jun 2006. harus dipisahkan antara operating dan
finasial transaction, bila ada deficit ditutup dgn pinjaman Bank dan
dibayar pada bulan-bulan berikutnya.
108
BAB 15
RENCANA USAHA DALAM WIRAUSAHA
Tujuan Pengajaran :
Diharapkan mahasiswa setelah mempelajari mampu :
4. Menjelaskan tentang rencana dan mengelola keuangan dalam usaha
5. Menjelaskan cara menentukan kebutuhan modal dalam keagiatan
usaha.
6. Menjelaskan menyusun estimasi laba rugi dan budget kas usaha.
G. Pengertian Rencana Usaha (Bisnis)
Diharapkan mahasiswa setelah mempejari bab ini mampu :
1. Menjelaskan tentang rencana usaha/bisnis dalam wirausaha.
2. Menjelaskan langkah-langkah rencana usaha/bisnis dalam
wirausaha.
A. Pengertian Rencana Bisnis
Meskipun para pelaku usaha menciptakan suatu ide bisnis, mereka
harus memperhatikan bagaimana fungsi-fungsi bisnis yaitu mendiskripsi,
untuk membuat bisnis berhasil, maka harus menciptakan rencana.
Rencana bisnis tidak hanya untuk pelaku bisnis tetapi juga untuk
investor atau kreditur yang mungkin memberi dukungan dana.
Rencana bisnis/usaha (business plan) adalah suatu dokumen
tertulis yang mengemukakan ide pokok yang mendasari pertimbangan-
pertimabangan untuk memulai atau mendirikan suatu usaha (bisnis) dan
hal-hal yang berhubungan dengan pendirian tersebut atau mulai usaha
dari awal.
109
B. Tujuan rencana bisnis
Rencana bisnis dapat diartikan sebagai suatu dokumen tertulis
tentang suatu bisnis tertentu yang menjelaskan seluruh aspek yang
relevan, baik tujuan internal maupun eksternal dengan tujuan sebagai
berikut:
1. Menawar usaha kerja sama.
2. Mendapatkan modal kerja atau investasi
3. Merekrut tenaga ahli.
4. Menyediakan peralatan atau alat untuk membesar usaha.
Karena perencanaan merupakan suatu proses yang
berkesinambungan dalam menetapkan kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perlu
diperhatikan faktor-faktor yang seperti berikut ini.
1. Tujuan atau posisi usaha/bisnis yang akan datang.
2. Adanya keyakinan bahwa tujuan yang diputuskan selayaknya dapat
dicapai dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan
(internal dan eksternal) yang mungkin terjadi.
3. Adanya keyakinan bahwa wirausaha dapat mengarahkan,
mengorganisasikan, atau melaksanakan tindakan-tindakan dimasa
mendatang yang diputuskan untuk mencapai tujuan-tujuan dan
sekaligus menghindarkan atau mengatasi kondisi yang merintangi
kemajuan bisnis/usaha.
4. Suatu pengertian atau pengakuan bahwa perubahan yang tidak ada
hentinya dan perkembangan kondisi yang tidak diharapkan akan
harus adanya penilaian secara berkesinambungan terhadap tujuan,
kendala rencana tindakan.
110
C. Alasan rencana bisnis diperlukan
Business plan (rencana bisnis) perlu disusun karena merupakan
legitimasi dari sebuah bisnis yang akan didirikan. Orang perlu
mengetahui segala sesuatu tentang perusahaan anda sehingga tertarik
untuk bekerja sama.
Menurut Alma (2011: 220), ada beberapa alasan mengapa rencana
bisnis (business plan)disiapkan terlebih dahulu :
1. business plan merupakan satu blueprint (denah), yang akan dikuti
dalam operasional bisnis, agar tetap terkonsentrasi pada tujuan yan
telah ditetapkan.
2. Merupakan alat mencari dana
3. Merupakan Alat komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok,
komsumen, penyandang dana.
4. Membuat anda sebagai menager
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam opersasionalnya, apakah
pelaksanaan sesuai dengan rencana.
D. Kerangka Rencana Bisnis (Business Plan)
Berikut kerangka business plan (rencana bisnis) untuk usaha (bisnis) baru
dan pengembangan usaha (bisnis) sebagai berikut :
1. Latarbelakang.
Dijelaskan latarbelakang didirikan perusahaan, menjelaskan usulan
mengenai produk yang akan diproduksi. Dan menjelaskan perkiraan
lingkungan bisnis yaitu :
111
a. Lingkungan Ekonomi, menjelaskan kondisi ekonomi yang
berlangsung, dan tentang resiko maupun manfaat yang akan
dihadapi dalam kondisi tersebut.
b. Lingkungan Industri, menjelaskan secara umum dalam industri
dan permntaan atas produk. keadaan persaingan, masih
terbukanya peluang bisnis, fasilitas yang dimiliki dan prospek
dimasa depan.
c. Lingkunagn Global, menjelaskan kondisi global yang berlangsung
yang terkait dengan bisnis tersebut. Seperti pasar asing/luar
negeri dimana produk tersebut bisa dijual.
2. Rencana Pemasaran
Disini dijelaskan:
a. Target pasar, menjelaskan konsumen sasaran, wilayah
pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, laba rata-rata
dari penjualan.
b. Karakterisktik Produk, menjelaskan ciri khas produk yang akan
dijual kepada pelanggan.
c. Penentuan Harga, menjelaskan bagaimana harga produk yang
akan dijual kepada pelanggan atau metode apa dalam
menetapan harga ini.
d. Distribusi, menjelaskan bagaimana produk didistribusikan
kepada pelanggan atau mengakses.
e. Promosi menjelaskan bagaimana produk dipromosi (metode
yang digunakan) kepada pelanggan.
3. Rencana Produksi
112
Menjelaskan mengenai proses produksi termasuk lokasi, desing,
jenis mesin dan pelatatan yang digunakan, sumber bahan baku,
jumlah produksi perbulan maupun pertahun.
4. Rencana organisasi
Menjelaskan mengenai struktur organisasi yang menggambarkan
hubungan antar posisi para karyawan. Juga menjelaskan
tanggungjawab setiap posisi dan tugas spesifik, besarnya gaji para
menager dan karyawan.
5. Rencana Keuangan.
a. Kelayakan Bisnis, memperkirakan mengenai penghasilan,
pengeluaran dan keuntungan dari bisnis yang akan dilaksanakan
ke depan (umpamanya 5 thn kedepan).
b. Dana Yang dibutuhkan, memperkirakan dana yang dibutuhkan di
dalam rencana bisnis tersebut, seperti dana investasi pengadaan
mesin dan pelatan, serta biaya operasional (umpama 5 tahun
kedepan)
Contoh Kasus : Usaha Warung Serba Ada
1. Latarbelakang
Koperasi Waserba didirikan tahun 2006, keadaan umum koperasi
dan masyarakat sekitarnya pada tahun 2016 adalah sebagai berikut :
Jumlah desa menjadi wilayah koperasi Waserda adalah 45 desa
dengan jumlah penduduk 2012 sebanyak 13.327 jiwa tahun 2016
menjadi 15.315 jiwa, berarti naik rata-rata per tahun sebesar 3,54%.
Anggota koperasi pada tahun 2012 berjumlah 182 orang dan tahun 2016
berjumlah 277 orang, berarti perkembangan rata-rata pertahun sebesar
113
11,07%. Pendapatan desa berdasarkan hasil penelitian diperkirakan Rp.
4.594.500.000, dengan pertumbuhan rata 5%.
Sisa hasil usaha (SHU) pada tahun 2016 sebesar Rp. 5.543.246
dengan bertumbuhan rata-rata sekitar 5% per tahun. Harta tetap
sebesar Rp. 6.752.595,- dan harta lancar Rp. 49.009.115. volume usaha
Rp. 24.516.000, dengan perkembangan rata-rata per tahun sebesar 5%.
Simpanan pokok pada tahun 2012 menjadi Rp. 182. 000,- dan tahun
2016 naik menjadi Rp. 277.000,- berarti perkembangan rata-rata
pertahun sebesar 11,07% atau selama 4 tahun mengalami
perkembangan sebesar Rp. 52.07%.
Simpanan wajib pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 2.396.604,-
dan sejak tahun 2012 diperkirakan rata-rata berkembang pertahun
sebesar 10%. Bidang Penasaran selama ini pemasarkan hasil pertanian,
kegiatan RMU, dan pelayanan saprodi. Pada tahun 2017 sesuai dengan
keputusan RAT, direncanakan akan diadakan perluas usaha, yaitu
pendirian Waserda dikota kecamatan.
2. Rencana Pemasaran
a. Hasil penelitian diperoleh data jumlah pengeluaran
masyarakat per tahun dalam wilaya Waserda diperkirakan
Rp. 459.450.000 atau Rp. 38.287.500,- per bulan atau Rp.
1.276.250,- per hari.
b. Waserda akan didirikan di ibukota kecamatan karena daerah
ini merupakan daerah pasar, yang konsumennya bukan
hanya berasal dari daerah kawasan Waserda. Berdasarkan
hasil surve sederhana pada beberapa warung didaerah ini,
penjualan perhari Rp. 300.000,-
114
c. Waserda diperkirakan dapat menarik konsumen sekitar 20%
dari kawasan Waserda sendiri untuk berbelanja di Waserda.
Dengan demikian perkiraan penjualan perhari sekitar
255.250,- berdasarkan uraian di atas dapat di proyeksikan
sebagai berikut:
Tabel 14.1 Daya Beli Masyarakat pada Waserda tahun 2017-2019
TahunBelanja Masyarakat
Per hari Rp.
Suplai/hari 20%
Rp.
2017 1.276.250 255.250
2018 1.340.062 268.012
2019 1.407.065 281.413
3. Rencana penjualan barang-barang yang dilakukan sebgai berikut:
a. Jenis barang yang cepat berputar (14 hari) memperoleh
keuntungan kotor rata-di atas 5% - 10%.
b. Jenis barang yang kurang cepat berputar (15 – 31 hari),
keuntungan kotor rata-rata di atas 8% - 15%.
c. Jenis barang yang lambat berputar (31 – 60 hari) akan diproleh
keuntungan rata-rata 10% - 20%.
d. Perbandingan ketiga jenis barang tersebut direncanakan sebagai
berikut :
Barang cepat 60%
Kurang Cepat 30%
Lambat 10%
e. Cara pembayaran setiap jenis barang akan dijual adalah dengan
cara tunai dan kredit.
115
f. Harga Jual setiap jenis barang meggunakan metode cost plus
dirumuskan sebagai berikut :
KK
NPBJualaH
1.arg
Dimana : NPB = Nilai Pembelian Barang KK = Keuntungan Kotor di harapkan dalam persentase
Maka harga jual masing-masing barang adalah :
Barang cepat, %51
arg
NPB
jualaH
Barang Kurang cepat, %81
arg
NPB
jualaH
Barang Lambat, %101
arg
NPB
jualaH
4. Lokasi usaha
Lokasi Waserda direncanakan di pasar kecamatan Medan Polonia
dengan pertimbangan sebagai berikut:
a. Lokasi masih wilayah koperasi Waserda.
b. Desa-desa yang wilayah koperasi Waserda cukup berpencar
antara satu desa dengan desa lainnya dan pasar kecamatan
tersebut merupa pusat pembelajaan secara umum dari seluruh
desa.
c. Lokasi terletak dijalur antar lintas desa.
d. Konsumen atau pembelian juga diharapkan dari luar wilayah
kopersai Waserda.
5. Rencana Kuangan
116
Untuk mengelola Waserda ini dibutuhkan biaya investasi, biaya
operasional dan biaya lain dengan sumber dana untuk mendirikan
Waserda adalah sebagai berikut:
a. Biaya Investasi :
1) Sewa Toko Per tahun 600.000Rp
2) Meja 1 unit 54.300Rp
3) Kursi 4 unit (plastik) 12.000Rp
4) Rak barang-barang 250.000Rp
5) Peralatan lain 100.000Rp
6) Modal Kerja 6.995.700Rp
Jumlah 8.012.000Rp
b. Modal Kerja, untuk 30 hari atau 1 bulan
1) Barang Cepat (60%) 3.981.900Rp
2) Kurang Cepat (30%) 1.990.950Rp
3) Lambat (10%) 663.650Rp
4) Biaya Tetap 359.200Rp
Jumlah 6.995.700Rp
c. Biaya tetap
1) Gaji karyawan 240.000Rp
2) Biay Transport 31.200Rp
3) Biaya listrik 10.000Rp
4) Biaya konsumsi 78.000Rp
Jumlah 359.200Rp
d. Sumber dana
Komposisi sumber dana untuk membiayai usaha diharapkan dari
sumber-sumber pembiayaan sebagai berikut:
117
Tabel 11-2 Sumber dana usaha Waserda
No. Sumber Modal Investasi Modal Kerja
1 Modal Sendiri 404.300 5.000.000
2 Kredit - -
Jumlah 404.300 5.000.000
e. Arus kas
JAN FEB MRT APR MEI JUN Juli Agt Sept Okt Nov Des
Penjualan
Penj. Barang cepat laku 0 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474 4.191.474
Penj. Barang kurang laku 0 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076 2.164.076
Penj. Barang lambat laku 0 0 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222 737.222
Total Penerimaan 0 6.355.550 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772 7.092.772
Pembelian
Penj. Barang cepat laku 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900 3.981.900
Penj. Barang kurang laku 0 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950 1.990.950
Penj. Barang lambat laku 0 0 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500 663.500
Jumlah 3.981.900 5.972.850 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350 6.636.350
Suplus/Defisit -3.981.900 382.700 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422 456.422
Biaya Tetap
1. Sewa Toko 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000 50.000
2. Gaji Karyawan 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000 240.000
3. Transpostasi 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200 31.200
Biaya Variabel
1. listrik 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000 10.000
2. Konsumsi 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000 78.000
3. Investasi Alat 404.300 - - - - - - - - - - -
Jumlah 813.500 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200 409.200
Surplus/Defisit (4.795.400) (26.500) 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222 47.222
Saldo awal Bulan - 608.900 582.400 629.622 676.844 724.066 771.288 818.510 865.732 912.954 960.176 1.007.398
Pendanaan
1. Modal Sendiri 5.404.300 - - - - - - - - - - - 2. Kredit - - - - - - - - - - - -
Saldo akhir Bln 608.900 582.400 629.622 676.844 724.066 771.288 818.510 865.732 912.954 960.176 1.007.398 1.054.620
Perkiraan
118
Uji mandiri
1. Apa yang dimaksud dengan business plan?
2. Mengapa business plan (rencana bisnis) ini sangat diperlukan dalam
usaha/. Sebut dan jelaskan!
3. Langkah awal di dalam penyusunan rencana bisnis adalah
latarbelakang. Coba anda jelaskan dengan contoh apa saja yang
dijelaskan di latar belakang tersebut!
4. Apa saja yang dijelaskan pada rencana pemasaran. Berikan contoh
jawaban anda
5. Yang paling akhir rencana bisnis adalah rencana keuangan. Jelaskan
mengapa rencana keuangan ini sangat penting dalam bisnis!
119
BAB 15
ETIKA BISNIS DALAM WIRAUSAHA
Tujuan Pengajaran :
Diharapkan mahasiswa setelah mempelajari mampu :
1. Menjelaskan pengertian etika dala wirausaha
2. Menjelaskan Pihak-pihak yang berkepentingan dalam etika
bisnis/usaha.
3. Menjelaskan Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen dan etika
dan tanggung jawab sosial
H. Pengertian Etika Wirausaha
Salah satu aspek sangat populer dan perlu mendapat perhatian dalam
dunia usaha (bisnis) inilah norma dan etika bisnis. Etika bisnis selain
dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang
berpengaruh kepada perusahan.
Menurut Zimmerer dalam Suryana (2006 : 224), etika binis
adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral
dan norma yang menjadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan
memecahkan persoalan. Sedangkan menurut Saiman (2011:293), etika
bisnis (Business ethics) adalah kesluruhan dari aturan-aturan etika, baik
yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan
kewajiban produsen dan konsumen erta etika yang harus dipraktikkan
dalam bisnis.
Dari pengertian-pengertian tetang etika adalah sebagai berikut:
120
1. Etika adalah komitmen untuk melakukan apa yang benar dan
menghindari apa yang tidak benar, serta pilihan moral yang
dilakukan seseorang.
2. Etika adalah perbuatan standar yang memimpin individu dalam
membuat keputusan
3. Keputusan etis adalah suatu hal yang benar mengenai perilaku
standar.
I. Pihak-pihak berpentingan Etika bisnis (usaha)
Etika bisnis sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pemilik
kepentingan membuat keputusan dan memecahkan persoalan, karena
semua keputusan perusahaan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh pemilik kepentingan.
Ada dua jenis pemilik kepentingan yang mempengaruhi terhadap
perusahaan yaitu internal dan eksternal. Pemilik kepentingan Internal,
yang terdiri dari Investor, kayawan, manajemen dan pimpinan
perusahan. Pemilik Kepentingan Eksternal, yang terdiri dari Pelanggan,
asosiasi dagang, kreditor, pemasok, pemerintah masyarakat umum dan
kelompok khusus.
Menurut Zimmerer (1996) dalam Suryana (2006: 224) termasuk
pemilik kepentingan yang mempengaruhi keputusan binis adalah: Para
pengusaha/mitra usaha, Petani dan pemasok bahan baku, organisasi
pekerja, pemerintah, bank, investor, masyrakat umum, serta Pelanggan
dan konsumen.
1. Para Pengusaha dan Mitra Usaha.
Selain merupakan pesaing, para pengusaha juga merupakan mitra,
sebagai mitra para mengusaha merupakan relasi usaha yang dapat
bekerja sama dalam menyediakan informasi sebagi sumber peluang,
121
misalnya akses pasar, bahan baku dan sumber daya lainnya, dan
bahkan sebagai mitra sumber pemasok, produsen serta pemasar.
Mereka secara bersama-sama menentukan harga jual atau harga
beli, daerah pemsaran, dan standar barang dan jasa. Loyalitas mitra
usaha akan tergantung kepuasan yang mereka terima (bagian dari
kepuasan pemilik kepentingan).
2. Petani dan Perusahaan Pemasok bahan Baku
Petani dan peruahaan berperan dalam menyediakan bahan baku.
pemasok Pasokan bahan baku yng kurang bermutu dan lambat
dapat mempengaruhi kinerja perushaan oleh sebab itu perusahaan
yang memasok bahan baku merupakan faktor yang langsung
memeangaruhi keputusan bisnis. Keputusan dalam menentukan
kualitas barang dan jasa sangat bergantung pada pemasok bahan
baku.
3. Oraganisasi Serikat Pekerja yang mewakili Pekerja
Oraganisasi atau Serikat Pekerja dapat mempengaruhi keputusan
meallui proses tawar mwnawar secara kolektif. Tawar menawar
tingkat upah jaminan soasial, kesehatan kompensasi dan jaminan
hari tua sangat perpengaruh langsung terhadap pemgambilan
keputusan. Perushaan yang tidak melibatkan ornanisasi perkerjs
dalam memgambil keputusan serng menimbulkan protes-protes
yang menganggu jalannya perusahaan.
4. Pemerintah yang Mengatur Kelancaran Aktivitas Usaha
Pemerintah dapat mengatur kelancaran aktivitas melalui
serangkaian kebijakan yang dibuatnya. Peraturan dan perudang-
undangan pemerintah sangat berpengaruh terhadap iklan usaha.
Undang-undang monopoli, hak paten, hak cipta, dan peraturan yang
122
melindungi dan mengatur jalannya usaha sangat besar pengaruhnya
terhadap dunia usaha. Misalnya pemberian hak monopoli,
pembebasan pajak (tax holiday) oleh pemerintah.
5. Bank penyandang dana Perusahann
Bank, selain fungsi sebagai jantung perekonomian secara makro,
juga berfungsi sebagai lembaga yang menyediakan dana perushaan.
Keuangan (neraca) perusahaan yang kurang likuid dapat
mempengaruhi keptusan bank dalam menyediakan dana bagi
perusahaan. Bunga kredit bank dan persyaratan yang dibuat bank
penyandang dana sangat besar pengaruhnya terhadap pengambilan
dalam keputusan dalam bisnis.
6. Investor penenam modal
Investor pemyandang danadapat mempengaruhi perusahaan
melalui serangkaian persyaratan yang diajukan. Persyaratan
tersubut akan mengikat dan sangat besar pengaruhnya dalam
pengambilan keputusan. Misalnya investor bersedia menanamkan
modalnya bila dapat menjamin tingkat pengembalian investasi
besar. Maka sering investor menerapkan manjemen
mereka,misalanya standar tenaga kerja, bahan baku, dan aturan
lainnya. Jadi, loyalitas investor sangat bergantung pada tingkat
kepuasan investor atas hasil modal yang ditanamkan.
7. Masyarakat umum yang dilayani
Masyarakat umum yang dilayani dapat mempengaruhi keputusan
bisni/usaha. Masyarakat merupakan konsumen yang kan
menentukan keputusan-keputusan perushaan baik menentukan
barang dan jasa yang dihasilkan maupun teknik produksi yang
digunakan. Tanggapan terhadap operasi perushaan, kualitas, harga,
123
dan jumlah barang serta pelyanan perushaan yang mempengaruhi
keputusan-keputusan perushaan. Harga dan kualitas kuarang
memuaskan akan menciptakan citra perusahaan yang kurang baik.
Ini berarti loyalitas masyarakat terhadap perushaan menjadi rendah
sebagai akibat rendahnya kepuasan yang mereka terima dari
perushaan.
8. Pelanggan yang membeli produk
Pelanggan yang membeli produk secara langsung dapat
mempengaruhi keputusan bisnis. Barang dan jasa yang akan
dihasilkan, jumlah dan teknologi yang diperlukan sangat
menentukan oleh pelanggan dan mempengaruhi keputusan-
keputusan bsini.
Selain kelompok-kelompok di atas, beberapa kelompok lain yang
berperan dalam perushaan adalah para pemilik kepentingan kunci (key
stakeholders) seperti manager, direktur, dan kelompok khusus. Semua
kelompok pemilik kepentingan baik secara internal maupun eksternal
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pelanggan
Serikat Pekerja
Kreditor
Pemerintah Masyarakat
Pemasok
Kelompok
PERUSAHAAN
Internal
Eksternal
Gambar 15.1 Pemilik Kepentingan.
124
J. Hak dan Kewajiban Konsumen dan Produsen.
Undang-undang tahun tentang perlindungan Konsumen mengatur
hak dan kewajiban konsumen dan produsen (A.R. Saliman, 2008) sebagai
berikut:
a. Hak dan Kewajiban Konsumen
Hak Konsumen
1. Hak atas kenyaman, keamanan, dan keselamatan dalam
mengkonsumsi barang dan/atau jasa.
2. Hakuntuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan
barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan.
3. Hak atas informasi yang benar, jelas, jujur mnegenal kondisi dan
jaminan barang dan/atau jasa.
4. Hak untuk mendengar pendapat keluhannya atas barang
dan/atau jasa yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perindungan konsumen dan
upaya menyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara
patut.
6. Hak untuk pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dialayani secara benar dan jujur
serta tidak diskriminatif.
8. Hak untuk medapatan kompensasi, ganti rugi, dan/atau
pengganti jika barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai
dengan perjanjian dan tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perudang-undangan lain.
125
Kewajiban Konsumen
1. Membaca atau mengkuti petunjuk informasi dan prosedur
pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi
keamanan dan keslamatan.
2. Beritikad baik melakukan transaksi pembelian barang dan/jasa.
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlingdungan
konsumen secara patut.
b. Hak dan Kewajiban Produsen
Hak produsen (pelaku usaha/wirausahawan)
1. Hak menerima pembayaran sesuai dengan kesepakatan
mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan.
2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan
konsumen yang beritikad tidak baik.
3. Hak untuk melakukan pembelaan di dalam menyelesaikan
hukum sengketa konsumen.
4. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum
bahwa kerugian konsumen tidak di akibatkan oleg barang
dan/atau jasa yang perdagangkan.
5. Hak-hak yang di di atur dalam ketentuan peraturan perudang-
undangan yang berlaku.
Kewajiban prodosen
1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya.
2. Memberi informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
dan jaminan barang da/atau jasa serta memberi penjelasan,
penggunaan, perbaikan, pemeliharaan.
126
3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif.
4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
diperdagangkan berdasar ketetuan standar mutu dan/atau yang
berlaku.
5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji
dan/atau mencoba barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau
yang diperdagangkan.
6. Memberi konpensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas
kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan manfaat barang
dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang dan/atau
jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
K. Etika dan Tanggung Jawab Sosial
Etika adalah standar perilaku dan milai-nilai moral menyangkut
tindakan benar dan salah yang terjadi di dalam lingkungan kerja.
Corporate Social responsibility (CSR) adalah bentuk tanggung jawab dari
setiap perusahaan terhadap lingkungan terutama kemungkinan
kerusakan lingkungan yang semakin parah, sehinggga anak cucu kita
kelak tidak semakin mananggungn beban yang lebih berat dibanding
dengan generasi sekarang.
Filosofi manajemen menyoroti dampak soasial dan ekonomi dari
keputusan manajerial terhadap kemungkinan kerusakan lingkungan
harus menjadi perhatian bagi setiap pemgusaha.
127
Pelanggaran etika atau pelanggaran standar etis yang buruk akan
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1. Masalah citra publik
2. Tuntutan hukum yang mahal
3. Tinggi tingkat pencurian oleh karyawan.
Sebaliknya, pengambilan keputusan etis dapat menumbuhkan
kepercayaan yaitu unsur yang menentukan bagi hubungan yang kuat
dengan para pelanggan, karyawan, dan oragnisasi (perusahaan) lain.
Singkatnya, pengambilan keputusan harus saling menguntungkan baik
bagi perusahaan, para pemangku kepentingan, maupun kebutuhan dan
perbaikan lingkungan hidup perusahaan
Uji mandiri
1. Jelaskan pengertian etika bisnis dan mengapa diperlukan di dalam
kegiatan bisnis?
2. Sebut dan jelaskan pihak-pihak yang memiliki kepentingan di dalam
perusahaan!
3. Jelaskan hak dan kewajiban konsumen di dalam kegiatan
bisnis/usaha.
4. Jelaskan hak dan kewajiban produsen /pelaku usaha dalam kegiatan
bisnis.
5. Jelaskan hubungan etika dan tanggung jawab Sosial!
6. Jelaskan! Mengapa pemasok memiliki kepentingan terhadap
wirausaha?
7. Jelaskan! Apa yang terjadi jika terjadi pelanggaran etika yang buruk
dalam usaha? Berikan contoh pelanggaran etika dalam usaha!
128
8. Mengapa pelanggan memiliki kepentingan usaha? Jelaskan dan beri
contoh!
129
BAB 16
SOAL-SOAL UJI MANDIR BAB 9-15
1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis waralaba yang ada di Indonesia yang
anda ketahui.
2. Apa yang menjadi perbedaan master licensee dengan single unit
franchise?
3. Jelaskan kelebihan dan kekurangan waralaba!
4. Koperasi adalah sukoguru perekonomian Indonesia, tetapi dia salah
satu bentuk badan usaha, yang terdiri dari beberapa anggota.
Sebutkan dan jelaskan jenis keanggotaan di koperasi!
5. Dalam koperasi anggota harus membayar iuran sesuai dengan
anggaran dasar koperasi. Menurut anda jenis iuran apa saja yang
ada di koperasi
6. UMKM adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dimana
pemerintah ingin UMKM ini merupakan salah satu yang meningkat
perekonomian rakyat, maka UMKM di beri kemudahan masalah
dana. Sebut dan jelaskan sumber dana UMKM tersebut!
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan harga dalam sebuah produk!
8. Jelaskan! bagaimana strategi menetapkan harga produk untuk
menjaring dan menciptakan kepuasan konsumen?
9. Jelaskan! Apa yang dengan pendistribusian (distribution) ?
10. Menurut anda apa yang menjadi tujuan, di dalam aktivitas
pendistribusian suatu produk dalam perushaan?
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan promosi, dan mengapa
wirausaha harus melakukan promosi terhadap produk yang
dihasilkan
130
12. Promotion sangat berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran,
terutama terhadap penjualan suatu produk. Menurut anda apa yang
menjadi tujuan perusahaan melakukan promotion tersebut?.
13. Sebuah perusahaan perorangan yang memiliki karyawan hanya 5
orang. Menurut anda usaha ini cocok memakai struktur organisasi
apa?
14. Menurut anda mana sebaiknya apakah membuat struktur organisasi
terlebih dahulu atau merekruit tenaga kerja. dalam merencana
pengadaan tenaga kerja
15. Menurut anda sumber daya apa yang pokok dalam proses produksi
sehingga tercipta produk. Sebut dan jelaskan sumber daya tersebut.
16. Dalam proses peoduksi bahan baku sangat penting karena tanpa
bahan baku proses produksi akan terhenti. Menurut anda apa lagi
yang penting dalam proses produksi?
17. Jelaskan pengertian modal dan jenis-jenis modal dalam usaha dan
beri contoh?
18. Uraikan manfaat modal bagi dunia usaha dan disertai contoh!
19. Uraikan dari mana saja sumber dana dapat diperoleh, bila perlu
dengan contoh!
20. Jelaskan perbedaan modal sendiri dengan modal asing, serta jenis
masing-masing modal!
21. Jika di dalam bisnis menggunakan dana/modal pinjaman/kredit. apa
yang menjadi kelemahan dalam modal pinjaman tersebut dan apa
kebaikannya. Jelaskan!
22. Coba anda jelaskan apa yang dimaksud dengan biaya investasi dan
beri contoh biaya investasi tersebut!
131
23. Langkah awal di dalam penyusunan rencana bisnis adalah
latarbelakang. Coba anda jelaskan dengan contoh apa saja yang
dijelaskan di latar belakang tersebut!
24. Apa saja yang dijelaskan pada rencana pemasaran. Berikan contoh
jawaban anda
25. Yang paling akhir rencana bisnis adalah rencana keuangan. Jelaskan
mengapa rencana keuangan ini sangat penting dalam bisnis!
26. Buatlah sebuah rencana bisnis/usaha secara berkelompok, minimal
5 setiap kelompok!
27. Jelaskan hak dan kewajiban konsumen di dalam kegiatan
bisnis/usaha.
28. Jelaskan hak dan kewajiban produsen /pelaku usaha dalam kegiatan
bisnis.
29. Jelaskan hubungan etika dan tanggung jawab Sosial!
30. Jelaskan! Mengapa pemasok memiliki kepentingan terhadap
wirausaha?
31. Jelaskan! Apa yang terjadi jika terjadi pelanggaran etika yang buruk
dalam usaha? Berikan contoh pelanggaran etika dalam usaha!
32. Mengapa pelanggan memiliki kepentingan usaha? Jelaskan dan beri
contoh!
132