pemeriksaan urine
DESCRIPTION
Praktikum Biokimia 2011TRANSCRIPT
Pemeriksaan Urine“Glukosa”
Kelompok 2
Charliandri S. Wahab (09040014)
Jefri Arisandi (09040118)
Endah Fitriyastuti (2010-024)
Kristiria A. (2010-046)
Pretty Mulya U (2010-035)
Alvina Prastika (2010-010)
Tujuan Praktikum
• Tujuan dari tes ini adalah untuk mendiagnostik ada atau tidaknya glukosa di dalam urine.
Dasar Teori• Dalam keadaan normal urine mengandung 100-200 mg/24
jam bahan reduktor .• Termasuk dalam bahan reduktor adalah:
1.GLUKOSA ,GALAKTOSA ,FRUKTOSA ,LAKTOSA .
2.ASCORBICACID ,KREATININ ,URIC ACID
3.Obat obatan:SALISILAT ,AMIDOPHYLLIN ,CHLORALHIDRAT ,PARALDHEDIT
• Glukosa(adanya glukosa didalam urine )dapat terjadi bila:
#Jumlah glukosa yang difiltrasi glomerlus>reabsorbsi tubalus
#Reabsorbsi tubulus menurun• Bila terjadi kerusakan glomerulus ,maka reabsorbsi tubulus
akan ditingkatkan sehingga terjadi glikosuri.
Skema Pembentukan Urine
• Zat yang paling sering digunakan untuk menyatakan adanya reduksi adalah yang mengandung garam cupri. Reagen terbaik yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.
• Prinsip dari tes Benedict = glukosa dalam urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan Benedict tersebut.
Alat dan Bahan• 2 buah tabung reaksi• Rak kayu• Urine patologis 1%• Urine uji• Reagen benedict• Bunsen• Pipet ukur
Prosedur Kerja
A B
reagen benedict
(2ml)
Urine patologis
(1%) 5 tetes
Urine praktikan 5
tetes
Gelas beker yang dipanaskan di atas bunsen
panaskan
Selama 5-8 menit
Amati perubahan setelah larutan dingin
Hasil Praktikum kel 2
Hasil Praktikum
Kel.2
Pembahasan• Pada praktikum ini didapatkan hasil bahwa
urine patologis terbukti mengandung glukosa. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna larutan akibat oksidase reagen benedict dengan glukosa.
• Sedangkan pada larutan uji tidak satupun larutan berubah warna termasuk tabung pada kelompok 2. Dapat disimpulkan bahwa urine yang dipakai tidak mengandung glukosa
• Urin yang mengandung glukosa biasanya terjadi pada penderita diabetes dimana tubuh tidak dapat memetabolisme glukosa dalam tubuh.
• Kurang dari 0,1% dari glukosa normal disaring oleh glomerulus muncul dalam urin (kurang dari 130 mg/24 jam). Glukosuria (kelebihan gula dalam urin) terjadi karena nilai ambang ginjal terlampaui atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun. Glukosuria umumnya berarti diabetes mellitus. Namun, glukosuria dapat terjadi tidak sejalan dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah, oleh karena itu glukosuria tidak selalu dapat dipakai untuk menunjang diagnosis diabetes mellitus.
Kesimpulan• Urine patologis terbukti mengandung glukosa.
Dan dilihat dari indikator hasil dari kelompok kami menunjukkan konsentrasi 1%.
• Benedict test positif biasanya diberikan oleh glukosa. Glycosuria terjadi terutama selama diabetes mellitus dan diabetes ginjal. Reaksi positif juga terkait pada laktosuria pada ibu hamil dan menyusui, berkaitan dengan galaktosuria pada galaktosemia, pentose pada pentosuria dan fruktosa pada fruktosuria.