korelasi antara kejadian leukosituria dan volume … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk...

57
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME PROSTAT PENDERITA PEMBESARAN PROSTAT JINAK PADA PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran DIANIKA ROHMAH APRILIA G0007058 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: vudiep

Post on 03-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME PROSTAT PENDERITA PEMBESARAN PROSTAT JINAK PADA

PEMERIKSAAN ULTRASONOGRAFI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

DIANIKA ROHMAH APRILIA G0007058

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2010

Page 2: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN SKRIPSI

Skripsi dengan judul: Korelasi antara Kejadian Leukosituria dan Volume Prostat Penderita Pembesaran Prostat Jinak pada Pemeriksaan

Ultrasonografi

Dianika Rohmah Aprilia, NIM: G.0007058, Tahun: 2010

Telah disetujui dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Pada Hari Jumat, Tanggal 12 November 2010

Pembimbing Utama Nama : Widiastuti, dr., Sp.Rad NIP : 19561120 198311 2 001 Pembimbing Pendamping Nama : Bimanggono H. M., dr., Sp.U NIP : 19721009 201001 1 009 Penguji Utama Nama : Dr. J. B. Prasodjo, dr., Sp.Rad NIP : 19500801 199008 1 001 Anggota Penguji Nama : Dr. Syarif Sudirman, dr., f

sSp.An-KMN-KAR., Sp.Ak NIP : 19470312 197501 1 001

………………………………………... ………………………………………... ………………………………………... ………………………………………...

Surakarta, ……………………..

Ketua Tim Skripsi

Muthmainah, dr., M.Kes NIP.19660702 199802 2 001

Dekan FK UNS

Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS NIP: 19481107 197310 1 003

Page 3: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah

ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Surakarta, November 2010

DIANIKA ROHMAH APRILIA

NIM. G0007058

Page 4: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAK

Dianika Rohmah Aprilia, G0007058, 2010, Korelasi antara Kejadian Leukosituria dan Volume Prostat Penderita Pembesaran Prostat Jinak pada Pemeriksaan Ultrasonografi, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan Penelitian: Benign Prostatic Hypertrophy (BPH) adalah pembesaran prostat yang jinak yang dapat menimbulkan gejala berupa Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). Prevalensi BPH sangat tinggi, terutama pada laki-laki berusia di atas 50 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran prostat jinak pada pemeriksaan ultrasonografi sehingga diharapkan dapat membantu dokter dalam pemilihan terapi bagi para penderita BPH. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan rancangan cross sectional. Sampel diambil menggunakan teknik total sampling dengan lokasi di Instalasi Radiologi, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, dan Rekam Medik RSUD dr. Moewardi Surakarta. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Agustus 2010. Jumlah total sampel adalah 28 orang yang dilakukan pengukuran volume prostat menggunakan USG dengan diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan uji korelasi Spearman Rank (Rho) menggunakan program komputer. Hasil Penelitian: Hasil uji korelasi Spearman Rank (Rho) menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran prostat jinak (p > 0,05 dan ro < rt). Simpulan Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran prostat jinak.

Kata kunci : volume prostat – leukosituria – ultrasonografi

Page 5: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRACT

Dianika Rohmah Aprilia, G0007058, 2010, Correlation between Leukocyturia Occurrence and Prostate Volume of Patients with Benign Prostatic Hipertrophy on Ultrasonography Examination, Faculty of Medicine, Sebelas Maret University Surakarta. Objective: Benign Prostatic Hypertrophy (BPH) is a benign enlarged prostate causing symptoms called Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS). The prevalence of BPH is very high, especially in men over 50 years. This study aims to determine the correlation between the leukocyturia occurrence and prostate volume of patients with benign prostate hypertrophy on ultrasonography examination with the result is expected to assist doctors in choosing therapy for BPH patients. Methods: This was an analytic observational study with cross sectional approach. Samples were taken using total sampling technique in Radiology, Clinical Pathology, Anatomical Pathology, and Medical Records Instalation of Dr. Moewardi general hospital Surakarta as the locations. The study was conducted from May to August 2010. The total number of samples is 28 people who carried out the measurement of prostate volume using ultrasound with the diagnosis of benign prostatic hypertrophy and then searched their correlation with urine leukocyte examination. The data was analyzed with Spearman Rank (Rho) correlation test using the computer program. Results: The Spearman Rank (Rho) correlation test showed no significant correlation between leukocyturia occurrence and prostate volume of patients with benign prostatic hypertrophy (p > 0.05 and ro < rt). Conclusion: The results showed no significant correlation between leukocyturia occurrence and prostate volume of patients with benign prostatic hypertrophy. Key words: prostate volume - leukocyturia - ultrasonography

Page 6: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PRAKATA

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan segala karunia dan rahmat-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Korelasi antara Kejadian Leukosituria dan Volume Prostat Penderita Pembesaran Prostat Jinak pada Pemeriksaan Ultrasonografi”.

Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari tidak banyak yang dapat dilakukan tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. A. A. Subijanto, dr., MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran UNS yang telah mengijinkan penulis untuk menyusun skripsi ini.

2. Seluruh jajaran Tim Skripsi FK UNS yang telah banyak membantu demi kelancaran pelaksanaan skripsi.

3. Widiastuti, dr., Sp.Rad selaku Pembimbing Utama dan Bimanggono H. M., dr., Sp.U, selaku Pembimbing Pendamping yang telah membantu dan meluangkan waktunya, kesabaran dalam memberi arahan, semangat, saran, koreksi, serta diskusi yang sangat bermanfaat sehingga penulis sangat terbantu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

4. Dr. J. B. Prasodjo, dr., Sp.Rad sebagai Penguji Utama dan Dr. Syarif Sudirman, dr., Sp.An-KMN-KAR, Sp.AK sebagai penguji pendamping dalam ujian penelitian ini. Terimakasih atas semua arahan, ilmu, dan waktu yang telah diluangkan.

5. Ari Probandari N., dr., MPH sebagai pembimbing kepakaran pada penulisan skripsi ini atas saran dan masukan yang diberikan.

6. Semua Staf Tata Usaha dan Petugas di Instalasi Radiologi, Bedah, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Rekam Medik, Diklit RSUD dr. Moewardi Surakarta, Bagian Patologi Anatomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

7. Keluargaku terimakasih untuk doa, semangat, dukungan serta kepercayaan yang diberikan.

8. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik

selalu terbuka demi sebuah perbaikan di masa datang. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi penulis tetapi juga bagi semua pihak. Aamiin.

Surakarta, 1 November 2010

Dianika Rohmah Aprilia

Page 7: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

PRAKATA………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………...

DAFTAR DIAGRAM…..………………………………………………...

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………...

BAB II PENDAHULUAN……………………………………………….

A. Latar Belakang Masalah………………………………………

B. Perumusan Masalah…………………………………………...

C. Tujuan Penelitian……………………………………………...

D. Manfaat Penelitian……………………………………………

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………….

A. Tinjauan Pustaka……………………………………………...

1. Kelenjar Prostat…………………………………………...

a. Anatomi Prostat………………………………………

b. Fisiologi Prostat………………………………………

2. Pembesaran Prostat Jinak…………………………………

a. Definisi………………………………………………..

b. Faktor Risiko………………………………………….

c. Etiopatogenesis……………………………………….

d. Gejala dan Tanda……………………………………..

e. Klasifikasi…………………………………………….

Halaman

vi

vii

x

xi

1

1

3

3

3

4

4

4

5

6

6

6

6

10

11

12

Page 8: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

f. Penegakan Diagnosis……………………………......

g. Penatalaksanaan…………………………………......

3. Ultrasonografi…………………………………………...

a. Pengertian USG…………………………………......

b. Cara Kerja USG…………………………………......

c. Pemakaian Klinis…………………………………….

d. Kelebihan USG……………………………………...

e. Kekurangan USG…...……………………………….

f. Gambaran BPH pada Pemeriksaan USG…...……….

g. Penggunaan USG untuk Mengukur Volume Prostat..

4. Leukosituria………………………………………...…...

a. Definisi…………………………………………...….

b. Patofisiologi…………...…………………………….

c. Cara Pemeriksaan……………...…………………….

d. Interpretasi Hasil……………………...……………..

B. Kerangka Pemikiran…………...…………………………….

C. Hipotesis………………………...…………………………..

BAB III METODE PENELITIAN……………………………………….

A. Jenis Penelitian………………………………………………

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………......

C. Subjek Penelitian……………………………………...…….

D. Teknik Sampling……………………………………...……..

E. Alur Penelitian…………...………………………………….

12

14

15

15

15

16

17

17

18

18

19

19

19

20

22

23

24

25

25

25

25

26

27

Page 9: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

F. Identifikasi Variabel Penelitian………………………….......

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………...

H. Alat dan Bahan Penelitian…………………………………...

I. Cara Kerja……………………………………………………

J. Teknik Analisis Data……………………………………......

BAB IV HASIL…………………………………………………………..

BAB VI PEMBAHASAN…………………………………...……………

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN…………………………………….

A. Simpulan……………………………………………………..

B. Saran………...……………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..

LAMPIRAN………………………………………………………………

28

28

30

31

31

32

38

41

41

41

43

47

Page 10: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Distribusi Umur Subjek Penelitian……………………………. 32

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Volume Prostat…………………………. 33

Diagram 3. Distribusi Volume Prostat Berdasarkan Umur………………... 34

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Jumlah Leukosit Urine………………….. 35

Diagram 5. Jumlah Kejadian Leukosituria pada Pasien BPH……………... ii36

Page 11: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Subjek Penelitian…………………………………….... 47

Lampiran 2. Hasil Uji Korelasi Spearman Rank (Rho)…………………… 48

Lampiran 3. Tabel Koefisien Korelasi………………………………….... . 49

Lampiran 4. Contoh Hasil USG Pasien BPH…………...……………….. 50

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian………………………………………… . 51

Lampiran 6. Pengantar Penelitian………………………………………… . 52

Page 12: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kelenjar prostat adalah salah satu organ genitalia pria yang terletak di

inferior kandung kemih di depan rektum dan membungkus urethra pars

prostatica (Argie, 2008). Volume adalah ukuran kuantitas atau kapasitas suatu

zat (Dorland, 2002). Volume prostat meningkat seiring bertambahnya umur

(Nickel, 2003). Dari beberapa penelitian cross sectional tentang volume

prostat yang dibandingkan dengan usia, dapat disimpulkan bahwa volume

prostat meningkat menjadi 25 mL pada pria berusia 30 tahun dan 35-45 mL

pada pria berusia 70 tahun (Soetapa, Djatisoesanto, dan Soebadi, 2007).

Peningkatan volume prostat dapat berupa BPH atau karsinoma prostat.

Benign prostatic hypertrophy (BPH) adalah pembesaran prostat yang

jinak, bervariasi berupa hiperplasia kelenjar atau hiperplasia fibromuskular.

Walaupun selama ini dikenal dengan hipertrofi prostat namun secara

histologis yang dominan adalah hiperplasia (Sjamsuhidajat, 2005).

Berdasarkan penelitian pada autopsi, BPH terdapat pada 20% pria usia 41-50

tahun, 50% pria usia 51-60 tahun, 65% pria usia 61-70 tahun, 80% pria usia

71-80 tahun, dan 90% pria usia 81-90 tahun (Soetapa, Djatisoesanto, dan

Soebadi, 2006). Penyebab pembesaran prostat jinak belum diketahui dengan

pasti. Pembesaran prostat jinak merupakan penyakit pada pria tua dan jarang

ditemukan sebelum usia 40 tahun (Dwindra dan Israr, 2008).

Page 13: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Selama ini volume prostat telah digunakan sebagai kriteria untuk

mendiagnosis BPH. Penentuan volume prostat dapat dilakukan dengan

pemeriksaan colok dubur, Ultrasonografi (USG), Magnetic Resonance

Imaging (MRI), atau Computed Tomography (CT) (Soetapa, Djatisoesanto,

dan Soebadi, 2007). Walaupun colok dubur merupakan pemeriksaan standar

untuk menilai ukuran prostat, tetapi pemeriksaan ini tidak akurat (seringkali

underestimate) dan subjektif (Nickel, 2003; Bapat et al., 2006). Menurut

Roehrborn dan McConnell dalam Hardjowijoto dan Taher (2003), MRI atau

CT dapat lebih tepat mengukur volume prostat, tetapi pemeriksaan ini mahal.

USG merupakan salah satu pemeriksaan yang bermanfaat untuk menentukan

derajat pembesaran prostat secara akurat (Goyal, et al., 2006).

Pembesaran prostat jinak yang sudah menimbulkan komplikasi infeksi

saluran kemih, urolithiasis, atau gejala-gejala gangguan miksi di saluran

kemih bagian bawah atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) pada

pemeriksaan urinalisis menunjukkan adanya kelainan (Hardjowijoto dan

Taher, 2003). Urinalisis adalah analisis fisik, kimia, dan mikroskopik terhadap

urine (Kee, 2008). Pemeriksaan urinalisis dapat mengungkapkan adanya

leukosituria dan hematuria (Hardjowijoto dan Taher, 2003). Leukosituria

adalah pengeluaran leukosit di dalam urine (Dorland, 2002).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti berminat untuk

mengetahui korelasi antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita

pembesaran prostat jinak pada pemeriksaan ultrasonografi.

Page 14: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

B. Perumusan Masalah

Adakah korelasi antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita

pembesaran prostat jinak pada pemeriksaan ultrasonografi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara kejadian

leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran prostat jinak pada

pemeriksaan ultrasonografi.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengetahui korelasi antara kejadian

leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran prostat jinak pada

pemeriksaan ultrasonografi.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu dokter dan pasien

dalam pemilihan terapi umtuk pasien BPH.

Page 15: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kelenjar Prostat

a. Anatomi Prostat

Prostat merupakan kelenjar berbentuk konus terbalik dilapisi

kapsul fibromuskuler yang terletak di inferior kandung kemih,

mengelilingi bagian proksimal uretra (urethra pars prostatica) dan

berada disebelah anterior rektum. Bentuknya sebesar buah kenari

dengan berat normal pada orang dewasa kurang lebih 20 gram

(Dwindra dan Israr, 2008). Karena berat jenis jaringan prostat 1,05

gram/mL maka volume dalam mL dapat disamakan dengan berat

kelenjar prostat dalam gram (Bapat, et al., 2006; Peterson, 2008).

Kelenjar prostat terbagi menjadi 5 lobus: lobus medius, 2 lobus

lateralis, lobus anterior, dan lobus posterior (Dwindra dan Israr, 2008).

BPH sering terjadi pada lobus lateralis dan lobus medialis karena

mengandung banyak jaringan kelenjar, tetapi tidak terjadi pada bagian

posterior lobus medius (lobus posterior) yang merupakan bagian

tersering terjadinya perkembangan karsinoma prostat. (Kumar, Abbas,

dan Fausto, 2005).

Prostat mendapat aliran darah dari percabangan arteri pudenda

interna, arteri vesicalis inferior dan arteri rectalis media. Pembuluh ini

Page 16: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

bercabang-cabang dalam kapsula dan stroma, dan berakhir sebagai jala-

jala kapiler dalam lamina propria. Pembuluh vena mengikuti jalannya

arteri dan bermuara ke pleksus sekeliling kelenjar. Pleksus vena

mencurahkan isinya ke vena iliaca interna. Pembuluh limfe mulai

sebagai kapiler dalam stroma dan mengikuti pembuluh darah dam

mengikuti pembuluh darah. Limfe terutama dicurahkan ke nodus iliaca

interna dan nodus sacralis. Persarafan prostat berasal dari plexus

hypogastricus inferior dan membentuk plexus prostaticus. Prostat

mendapat persarafan terutama dari serabut saraf tidak bermielin.

Beberapa serat ini berasal dari sel ganglion otonom yang terletak di

kapsula dan di stroma. Serabut motoris, mungkin terutama simpatis,

tampak mempersarafi sel-sel otot polos di stroma dan kapsula sama

seperti dinding pembuluh darah (Dwindar dan Israr, 2008).

b. Fisiologi Prostat

Kelenjar prostat mengeluarkan cairan alkalis yang menetralkan

cairan vagina yang asam, suatu fungsi penting karena sperma lebih

dapat bertahan hidup dalam lingkungan yang sedikit basa. Prostat juga

menghasilkan enzim-enzim pembekuan dan fibrinolisin. Enzim-enzim

pembekuan prostat membekukan semen sehingga sperma yang

diejakulasikan tetap tertahan di saluran reproduksi wanita saat penis

ditarik keluar. Segera setelah itu, bekuan seminal diuraikan oleh

Page 17: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

fibrinolisin sehingga sperma motil yang dikeluarkan dapat bebas

bergerak di dalam saluran reproduksi wanita (Sherwood, 2001).

2. Pembesaran Prostat Jinak

a. Definisi

Pembesaran prostat jinak atau Benign Prostatic Hypertrophy

(BPH) adalah pertumbuhan nodul-nodul fibroadenomatosa majemuk

dalam prostat, dimulai dari bagian periuretral sebagai proliferasi yang

terbatas dan tumbuh dengan menekan kelenjar normal yang tersisa

(Wilson dan Hillegas, 2005).

b. Faktor Risiko

Tidak ada bukti yang meyakinkan mengenai korelasi antara faktor-

faktor lain selain usia dalam peningkatan kejadian BPH. Merokok juga

diduga sebagai faktor yang berhubungan dengan prostatektomi, namun

ras, habitus, riwayat vasektomi, kebiasaan seksual dan penyakit-

penyakit lain serta obat-obatan belum ditemukan mempunyai korelasi

dengan peningkatan kejadian BPH (Dwindra dan Israr, 2008).

c. Etiopatogenesis

Penyebab BPH belum jelas. Beberapa yang teori telah dikemukakan

di antaranya:

Page 18: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

1) Teori DHT (dihidrotestosteron): testosteron dengan bantuan enzim

5-α-reductase dikonversi menjadi DHT yang merangsang

pertumbuhan kelenjar prostat.

2) Teori reawakening, yaitu jaringan kembali seperti perkembangan

pada masa embriologik (jaringan periuretral tumbuh lebih cepat dari

jaringan sekitarnya). Teori ini berdasarkan kemampuan stroma untuk

merangsang pertumbuhan epitel. Menurut Mc Neal, seperti pada

embrio, lesi primer BPH adalah penonjolan kelenjar yang kemudian

bercabang menghasilkan kelenjar-kelenjar baru di sekitar prostat.

3) Teori stem cell hypotesis. Isaac dan Coffey mengajukan teori ini

berdasarkan asumsi bahwa pada kelenjar prostat, selain ada

hubungannya dengan stroma dan epitel, juga ada hubungan antara

jenis-jenis sel epitel yang ada di dalam jaringan prostat. Stem sel

akan berkembang menjadi sel aplifying. Keduanya tidak tergantung

pada androgen. Sel aplifying akan berkembang menjadi sel transit

yang tergantung secara mutlak pada androgen, sehingga dengan

adanya androgen sel ini akan berproliferasi dan menghasilkan

pertumbuhan prostat yang normal.

4) Teori growth factors. Teori ini berdasarkan adanya interaksi antara

unsur stroma dan unsur epitel prostat yang berakibat BPH. Faktor

pertumbuhan ini dibuat oleh sel-sel stroma di bawah pengaruh

androgen. Adanya ekspresi berlebihan dari epidermis growth factor

(EGF) dan/atau fibroblast growth factor (FGF) dan/atau adanya

Page 19: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

penurunan ekspresi transforming growth factor- b (TGF-b), akan

menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pertumbuhan prostat

dan menghasilkan pembesaran prostat (Argie, 2008).

Namun demikian, diyakini ada dua faktor penting penyebab

terjadinya BPH, yaitu adanya dihidrotestosteron (DHT) dan proses

penuaan. Dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron dengan

bantuan enzim 5-α-reductase diperkirakan sebagai mediator utama

pertumbuhan prostat. Dalam sitoplasma sel prostat ditemukan reseptor

untuk dihidrotestosteron. Reseptor ini jumlahnya akan meningkat

dengan bantuan estrogen. DHT yang dibentuk kemudian akan berikatan

dengan reseptor membentuk kompleks DHT-reseptor yang kemudian

masuk ke inti sel dan mempengaruhi RNA dan merangsang sintesis

protein sehingga terjadi proliferasi sel. Dengan bertambahnya umur

terdapat gangguan keseimbangan hormon testosteron dan estrogen.

Diketahui bahwa jumlah androgen berkurang sehingga terjadi

peninggian estrogen (hiperestrinisme) secara relatif. Estrogen diketahui

mempengaruhi prostat bagian dalam (bagian tengah, lobus lateralis, dan

lobus medius) hingga pada hiperestrinisme, bagian inilah yang

mengalami hiperplasia (Kumar, Abbas, dan Fausto, 2005).

Pembesaran prostat menyebabkan penyempitan lumen urethra

pars prostatica dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini

menyebabkan peningkatan tekanan di dalam kandung kemih. Untuk

dapat mengeluarkan urine, kandung kemih harus berkontraksi lebih

Page 20: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

kuat guna melawan tekanan tersebut. Kontraksi yang terus-menerus ini

menyebabkan perubahan anatomik dari kandung kemih berupa

hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan

divertikel kandung kemih. Fase penebalan otot detrusor ini disebut fase

kompensasi. Perubahan struktur pada kandung kemih dirasakan oleh

pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau Lower

Urinary Tract Symptoms (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejala-

gejala prostatismus (Dwindra dan Israr, 2008).

Dengan semakin meningkatnya resistensi uretra, otot detrusor

masuk ke dalam fase dekompensasi dan akhirnya tidak mampu lagi

untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urine. Tekanan di dalam

kandung kemih yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian

kandung kemih tidak terkecuali pada kedua muara ureter. Tekanan pada

kedua muara ureter ini dapat menimbulkan refluks vesico-ureter.

Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter,

hidronefrosis, bahkan akhirnya dapat jatuh ke dalam gagal ginjal (Irga,

2010). Proses kerusakan ginjal dipercepat apabila terjadi infeksi

(Sjamsuhidajat, 2005).

Pada waktu miksi, penderita harus selalu mengedan sehingga

lama-kelamaan menyebabkan hernia atau hemoroid. Karena selalu

terdapat sisa urine, dapat terbentuk urolithiasis di dalam kandung

kemih. Batu ini dapat menambah keluhan iritasi dan menimbulkan

hematuria (Sjamsuhidajat, 2005).

Page 21: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

Infeksi saluran kemih dapat timbul sebagai komplikasi ataupun

mempercepat terjadinya retensi urine (Muruganandham, Dubey, dan

Kapoor, 2007). BPH juga mungkin berhubungan dengan disfungsi

seksual (Tang dan Yang, 2009).

d. Gejala dan Tanda

Gejala pembesaran prostat jinak dibedakan menjadi dua

kelompok:

1) Gejala obstruktif

Terjadi karena penyempitan uretra pars prostatica karena

didesak oleh prostat yang membesar dan kegagalan otot detrusor

untuk berkontraksi cukup kuat dan atau cukup lama sehingga

kontraksi terputus-putus (Sjamsuhidajat, 2005). Gejala obstruktif

BPH terdiri dari pancaran melemah (poor stream), harus menunggu

lama pada permulaan miksi (hesistency), miksi terputus-putus

(intermittency), harus mengejan saat buang air kecil (straining),

menetes pada akhir miksi (terminal dribbling), dan rasa belum puas

setelah miksi (incomplete emptying) (Argie, 2008).

Obstruksi saluran kemih pada BPH menyebabkan terjadinya

retensi urine akut. Retensi urine akut ditemukan pada hampir

sepertiga penderita BPH yang menjalani terapi bedah

(Muruganandham, Dubey, dan Kapoor, 2007).

Page 22: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

2) Gejala iritatif

Disebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak

sempurna pada saat miksi atau karena pembesaran prostat

menyebabkan rangsangan pada kandung kemih, sehingga kandung

kemih sering berkontraksi meskipun belum penuh (Sjamsuhidajat,

2005). Gejala iritatif terdiri dari sering miksi (frequency), miksi

sulit ditahan (urgency), buang air kecil malam hari lebih dari satu

kali (nocturia), dan nyeri saat miksi (disuria) (Argie, 2008).

Kumpulan gejala yang ditandai dengan gejala obstruktif dan

iritatif pada saluran kemih disebut Lower Urinary Tract Symptoms

(LUTS) (As’ari, et al., 2008). Lebih dari 50% pria berusia di atas 50

tahun mengalami sebagai manifestasi klinis dari BPH (Nickel, 2008).

Tanda klinis terpenting dalam BPH adalah ditemukannya

pembesaran prostat pada pemeriksaan colok dubur/Digital Rectal

Examination (DRE). Ukuran dan konsistensi prostat perlu diketahui,

walaupun ukuran prostat yang ditentukan melalui DRE tidak

berhubungan dengan derajat obstruksi (Argie, 2008).

e. Klasifikasi

Pembesaran prostat jinak terbagi dalam empat derajat berdasarkan

gambaran klinisnya.

1) Derajat I: pada colok dubur didapatkan penonjolan prostat dengan

batas atas mudah diraba. Sisa volume urine < 50 mL.

Page 23: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

2) Derajat II: pada colok dubur didapatkan penonjolan prostat jelas

dengan batas atas dapat dicapai. Sisa volume urine 50-100 mL.

3) Derajat III: pada colok dubur batas atas prostat tidak dapat diraba.

Sisa volume urine >100 mL.

4) Derajat IV: terdapat retensi urine total (Sjamsuhidajat, 2005).

f. Penegakan Diagnosis

Diagnosis BPH dapat ditegakkan melalui:

1) Anamnesis

Dilakukan untuk menilai gejala obstruktif dan gejala iritatif.

2) Pemeriksaan fisik

Colok dubur atau Digital Rectal Examination (DRE) merupakan

pemeriksaan yang penting pada pasien BPH, di samping

pemeriksaan fisik pada regio suprapubik untuk mencari

kemungkinan adanya distensi kandung kemih. Dari pemeriksaan

colok dubur dapat diperkirakan adanya pembesaran prostat,

konsistensi prostat, dan adanya nodul yang merupakan salah satu

tanda keganasan prostat (Hardjowijoto dan Taher, 2003).

3) Pemeriksaan pencitraan

a) Ultrasonografi transabdominal

Menilai saluran kemih bagian atas. Pemeriksaan ini lebih akurat

dibandingkan urografi intravena untuk menilai residu urine.

b) Ultrasonografi transrektal

Page 24: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

Pemindaian dilakukan setelah pemasangan transduser ke dalam

rektum untuk menilai ukuran dan adanya massa yang

terlokalisasi. Perbedaan penyakit yang jinak dan ganas dapat

dengan jelas dibuat tanpa biopsi untuk analisis histologis (Patel,

2007).

4) Pemeriksaan pancaran urine atau flow rate

Dapat dilakukan dengan menghitung jumlah urine dibagi dengan

lamanya miksi berlangsung (mL/detik) atau dengan alat

uroflowmetre yaitu pencatatan tentang pancaran urine selama

proses miksi secara elektronik. Pada pasien BPH tampak laju

pancaran urine berkurang. Hasil pemeriksaan pancaran urin tidak

spesifik menunjukkan penyebab kelainannya. Pancaran urine yang

lemah dapat disebabkan oleh obstruksi saluran kemih atau

kelemahan otot detrusor (Hardjowijoto dan Taher, 2003).

5) Mengukur volume residu urine

Residu urine atau Post Voiding Residual Urine (PVR) adalah sisa

urine yang tertinggal di dalam kandung kemih setelah miksi.

Jumlah residu urine pada orang normal adalah 0,09-2,24 mL.

Pemeriksaan residu urine dapat dilakukan secara invasif dengan

kateterisasi uretra setelah pasien berkemih, maupun non-invasif

dengan mengukur sisa urine melalui USG. Pengukuran melalui

kateterisasi lebih akurat dibandingkan dengan USG, tetapi tidak

mengenakkan bagi pasien, dapat menimbulkan cedera uretra, dan

Page 25: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

menimbulkan infeksi saluran kemih. Peningkatan volume residu

urine tidak selalu menunjukkan beratnya obstruksi. Namun,

bagaimanapun adanya residu urine menunjukkan telah terjadi

gangguan miksi (Hardjowijoto dan Taher, 2003).

g. Penatalaksanaan

Ada beberapa pilihan terapi pasien BPH, di mana terapi spesifik

dapat diberikan untuk pasien kelompok tertentu. Untuk pasien dengan

gejala ringan dapat dengan hanya dilakukan watchful waiting, yaitu

observasi saja tanpa pengobatan. Pasien diberi nasihat agar mengurangi

minum setelah makan malam agar mengurangi nokturia, menghindari

obat-obat parasympatholytic (misalnya dekongestan), mengurangi kopi,

dan melarang meminum minuman beralkohol agar tidak terlalu sering

buang air kecil. Penderita dianjurkan untuk kontrol setiap tiga bulan

untuk diperiksa gejala, pancaran urin, dan TRUS. Bila terjadi

kemunduran, segera diambil tindakan (Argie, 2008).

Terapi medika mentosa terdiri dari penghambat adrenergik,

fitoterapi, dan hormonal. Terapi paling akhir yang dilakukan adalah

operasi. Indikasi absolut dilakukan operasi adalah retensi urine berat

(retensi urine yang gagal dengan pemasangan kateter urine sedikitnya

satu kali), infeksi saluran kencing berulan, gross hematuria berulang,

batu kandung kemih, insufisiensi ginjal, dan diverticula kandung kemih

(Dwindra dan Israr, 2008).

Page 26: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

3. Ultrasonografi

a. Pengertian

Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic

(pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, di mana

pemeriksa dapat mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan, serta

hubungan dengan jaringan sekitarnya (Boer, 2005). Ultrasonografi

menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (1-10 MHz), yang

dihasilkan oleh kristal piezo-elektrik pada transduser (Patel, 2007).

b. Cara Kerja USG

Transduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima

gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator diubah

menjadi energi akustik oleh transduser, yang dipancarkan dengan arah

tertentu pada bagian tubuh yang dipelajari. Sebagian akan dipantulkan

dan sebagian lagi akan merambat terus menembus jaringan yang akan

menimbulkan bermacam-macam eko (pantulan gelombang ultrasonik)

sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.

Pantulan eko yang berasal dari jaringan-jaringan tersebut akan

membentur transduser, dan kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu

diperkuat dan selanjutnya diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar

osiloskop. Dengan demikian, bila transduser digerakkan seolah-olah

Page 27: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

pemeriksa melakukan irisan-irisan pada bagian tubuh yang diinginkan,

dan gambaran irisan-irisan tersebut akan dapat dilihat pada monitor.

Masing-masing jaringan tubuh mempunyai hambatan akustik

tertentu. Dalam jaringan yang heterogen akan ditimbulkan bermacam-

macam eko, jaringan tersebut dikatakan ekogenik. Sedang pada jaringan

yang homogen hanya sedikit atau sama sekali tidak ada eko, disebut

anekoik atau bebas eko. Dengan demikian kista dan suatu massa solid

akan dapat dibedakan (Boer, 2005).

Tulang dan udara merupakan konduktor suara yang buruk sehingga

tidak dapat divisualisasi dengan baik, sedangkan cairan memiliki

kemampuan menghantarkan suara dengan sangat baik (Patel, 2007).

c. Pemakaian Klinis

USG digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dalam

berbagai kelainan organ tubuh. USG digunakan antara lain untuk

menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan

pelvis, membedakan kista dengan massa yang solid, mempelajari

pergerakan organ (jantung, aorta, dan vena cava) maupun pergerakan

janin dan jantungnya, pengukuran dan penentuan volume, pengukuran

aneurisma arteri, fetal cephalometry, menentukan kedalaman dan letak

suatu massa untuk biopsi, menentukan volume massa ataupun organ

tubuh tertentu (misalnya kandung kemih, ginjal, kandung empedu,

ovarium, uterus, dan lain-lain), memonitor arah dan gerakan jarum

Page 28: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

menuju sasaran dalam biopsi jarum terpimpin, serta menentukan

perencanaan dalam suatu radioterapi berdasarkan besar tumor dan

posisinya (Boer, 2005).

d. Kelebihan USG

USG memiliki kelebihan dibandingkan pemeriksaan radiologis

yang lain, yaitu bersifat non-invasif, dapat digunakan untuk melihat

pergerakan organ, sifat jaringan-jaringan yang dicitrakan dapat

dibedakan, alat USG kecil dan dapat dibawa ke mana-mana,

pemeriksaan tidak memerlukan waktu yang lama, berbagai bidang

organ tubuh dapat diperiksa, tenaga listrik yang diperlukan hanya

sedikit, tidak memerlukan alat-alat tambahan, memungkinkan tindakan

biopsi jaringan yang tepat, serta peralatan relatif lebih murah jika

dibandingkan dengan alat rontgen diagnostik khusus, kedokteran nuklir,

tomografi komputer, dan alat magnetic resonance (Ilyas dan

Budyatmoko, 2005).

e. Kekurangan USG

Kekurangan USG dibandingkan pemeriksaan radiologi yang lain

yaitu tergantung pada kemampuan operator, ketidakmampuan suara

untuk menembus gas atau tulang yang menyebabkan visualisasi yang

kurang baik pada struktur-struktur di bawahnya, dan penyebaran

Page 29: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

gelombang suara saat melewati lemak menghasilkan citra yang buruk

pada pasien obesitas (Patel, 2007).

f. Gambaran BPH pada Pemeriksaan USG

Pada pemeriksaan USG, BPH terlihat sebagai pembesaran kelenjar

pada zona sentral, nodul hipoekoid atau campuran ekogenik, kalsifikasi

di antara zona sentral, dan volume prostat lebih dari 30 mL (Irga, 2010).

g. Penggunaan USG untuk Mengukur Volume Prostat

Untuk kepentingan klinis dan penelitian, volume prostat

merupakan sebuah parameter penting. Berbagai teknik radiografi sering

digunakan untuk menetukan volume prostat secara akurat. Namun tidak

mudah untuk mendapatkan gambaran prostat yang memuaskan karena

prostat terletak jauh di dalam pelvis dibelakang pubis dan prostat tidak

dapat menyerap zat kontras. Volume prostat dapat diukur dengan

berbagai cara menggunakan USG (Bapat, et al., 2006).

Pemeriksaan USG secara transrektal (TRUS), digunakan untuk

mengetahui besar dan volume prostat, adanya kemungkinan

pembesaran prostat maligna sebagai petunjuk untuk melakukan biopsi

aspirasi prostat, menentukan jumlah residu urine, dan mencari kelainan

lain pada kandung kemih. Pemeriksaan USG secara transabdominal

(TAUS) dapat mendeteksi adanya hidronefrosis ataupun kerusakan

ginjal akibat obstruksi BPH yang lama (Citra, 2009).

Page 30: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

Pada TAUS, visualisasi dari kelenjar prostat mungkin terganggu

oleh tulang pubis atau kapasitas kandung kemih yang kecil. TRUS

memberikan gambaran prostat yang lebih tepat karena jarak transduser

ke prostat minimal (Bapat, et al., 2006). Walaupun demikian, Chung, et

al. (2004) menyebutkan secara statistik tidak ada perbedaan yang

bermakna antara ultrasonografi transabdominal dan transrektal dalam

penentuan volume prostat.

Berbagai rumus telah digunakan untuk menetukan volume prostat,

yang paling umum digunakan adalah rumus ellipsoid yaitu volume

prostat = panjang A-P x panjang cranio-caudal x panjang transversal x

0.52 (л/6) dalam mL (Bapat, et al., 2006).

4. Leukosituria

a. Definisi

Leukosituria adalah pengeluaran leukosit di dalam urine (Dorland,

2002). Leukosit dapat berasal dari bagian manapun dari saluran kemih.

Leukosit hingga 4 atau 5 per lapang pandang kuat umumnya masih

dianggap normal. Terdapatnya leukosit dalam jumlah banyak di urine

disebut piuria (Wirawan, Immanuel, dan Dharma, 2008).

b. Patofisiologi

Peningkatan jumlah leukosit dalam urine (leukosituria atau piuria)

umumnya menunjukkan adanya infeksi saluran kemih baik bagian atas

Page 31: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

atau bawah, sistitis, pielonefritis, atau glomerulonefritis akut.

Leukosituria juga dapat dijumpai pada febris, dehidrasi, stress,

leukemia tanpa adanya infeksi atau inflamasi, karena kecepatan

ekskresi leukosit meningkat yang mungkin disebabkan karena adanya

perubahan permeabilitas membran glomerulus atau perubahan motilitas

leukosit. Pada suasana pH alkali leukosit cenderung berkelompok.

Leukosit dalam urine juga dapat merupakan suatu kontaminan dari

saluran urogenital, misalnya dari vagina dan infeksi serviks, atau

meatus urethra externa pada laki-laki (Ihsan, 2010).

Jika terdapat leukosituria dengan biakan bakteri yang negatif maka

harus dipertimbangkan kemungkinan TBC ginjal, batu saluran kencing,

papiler nekrosis, atau uretritis kronik. Neutrofil dalam urine akan

meningkat pada penyakit proliferatif glomerulopati dan nefritis

interstisialis. Eosinofiluria terjadi pada nefritis interstisialis alergika,

glomerulonefritis, prostatitis, pielonefritis kronik, dan skistosomiasis.

Limfosituria dapat merupakan tanda dini rejeksi akut pada pasien

transplantasi (Effendi dan Markum, 2006).

c. Cara Pemeriksaan

Pemeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan

benda berbentuk partikel lainnya. Cara pemeriksaannya didahului

dengan pengambilan spesimen urine segar kira-kira 50 mL atau lebih

dengan menggunakan wadah kering dan bersih. Spesimen segera

Page 32: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

dibawa ke laboratorium dalam waktu 30 menit. Spesimen urine pagi

hari sebaiknya diambil sebelum makan pagi. Spesimen tersebut harus

didinginkan selama 6-8 jam. Sebaiknya urine yang digunakan adalah

urine pancaran tengah (Kee, 2008).

Sebelum diamati dengan mikroskop, sampel urine dihomogenkan

kemudian dipindahkan ke dalam tabung pemusing sebanyak 10 mL.

Selanjutnya dipusingkan dengan kecepatan relatif rendah (sekitar 1500-

2000 rpm) selama 5 menit. Tabung dibalik dengan cepat (decanting)

untuk membuang supernatan sehingga tersisa endapan kira-kira 0,2-0,5

mL. Endapan diteteskan ke object glass dan ditutup dengan cover glass.

Jika hendak dicat dengan dengan pewarna Stenheimer-Malbin, endapan

ditetesi dengan 1-2 tetes cat tersebut, kemudian dikocok dan dituang ke

object glass dan ditutup dengan cover glass. Endapan pertama kali

diperiksa di bawah mikroskop dengan perbesaran rendah menggunakan

lensa objektif 10x, disebut Lapang Pandang Kecil (LPK) atau Low

Power Field (LPF) untuk mengidentifikasi benda-benda besar seperti

silinder dan kristal. Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan

kekuatan tinggi menggunakan lensa objektif 40x, disebut Lapang

Pandang Besar (LPB) atau High Power Field (HPF) untuk

mengidentifikasi sel (eritrosit, lekosit, dan epitel), ragi, bakteri,

Trichomonas, filamen lendir, serta sel sperma (Ihsan, 2010).

Karena jumlah elemen yang ditemukan dalam setiap bidang dapat

berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya, beberapa bidang dirata-rata.

Page 33: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

Berbagai jenis sel yang biasanya digambarkan sebagai jumlah tiap jenis

ditemukan per rata-rata lapang pandang kuat. Jumlah silinder biasanya

dilaporkan sebagai jumlah tiap jenis yang ditemukan per lapang

pandang lemah (Ihsan, 2010).

d. Interpretasi Hasil

Normal : 0-4 leukosit per LPB

+ : 5-20 leukosit per LPB

+ + : 20-50 leukosit per LPB

+ + + : 50-100 leukosit per LPB

+ + + + : >100 leukosit per LPB (Ihsan, 2010)

B. Kerangka Pemikiran

Page 34: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

Proliferasi sel prostat

BPH

Infeksi saluran kemih

Urolithiasis

Obstruksi uretra pars prostatica

Retensi urine

Kateterisasi

Tekanan intravesical

Volume prostat ↑

Leukosituria

Trauma Iritasi kandung

kemih

Dehidrasi Stres

Febris

Leukimia

?

Keterangan : : diteliti

: tidak diteliti

? : dicari korelasinya pada penelitian ini

Page 35: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

C. Hipotesis

Terdapat korelasi antara kejadian leukosituria dan volume prostat

penderita pembesaran prostat jinak pada pemeriksaan ultrasonografi.

Page 36: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik retrospektif dengan

pendekatan rancangan cross sectional menggunakan data dari rekam

medik.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Instalasi Radiologi dan Instalasi Rekam

Medik Rumah Sakit Umum Daerah dr. Moewardi Surakarta antara bulan

Mei sampai September tahun 2010.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi : Pasien BPH yang dilakukan pemeriksaan USG urologi di

.Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.

.Moewardi Surakarta dan pemeriksaan urine.

2. Sampel : Pasien BPH yang dilakukan pemeriksaan USG urologi di

.Instalasi Radiologi Rumah Sakit Umum Daerah dr.

.Moewardi Surakarta dan pemeriksaan urine antara bulan

.Januari 2008 sampai Juni 2010.

Page 37: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

D. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah total sampling

dengan kriteria:

1. Inklusi :

a. Pasien berusia 50 tahun atau lebih.

b. Pasien yang diagnosis penyakitnya adalah BPH berdasarkan hasil

pemeriksaan Patologi Anatomi (PA).

c. Pasien yang dilakukan pemeriksaan USG urologi sekaligus

pemeriksaan urine antara bulan Januari 2008 sampai Juni 2010.

d. Pasien yang dilakukan pemeriksaan USG urologi oleh salah seorang

ahli radiologi dengan teknik TAUS.

e. Pasien BPH yang telah dilakukan pemasangan kateter.

2. Eksklusi :

a. Semua yang dilakukan pemeriksaan radiologi selain USG urologi

atau yang dilakukan pemeriksaan USG tanpa pemeriksaan urine.

b. Semua yang dilakukan pemeriksaan USG urologi dengan diagnosis

selain BPH.

c. Penderita leukosituria yang disebabkan antara lain: batu saluran

kemih, trauma saluran kemih selain karena pemasangan kateter,

febris, dehidrasi, dan leukemia.

E. Alur Penelitian

Page 38: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Populasi

Sampel

Volume Prostat Leukosit urine

Analisis Data

Pemeriksaan urine Pemeriksaan USG

Data Data Uji Korelasi Spearman

F. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Volume prostat pada pemeriksaan USG

2. Variabel terikat : Leukosit urine

3. Variabel luar :

a. Dapat dikendalikan :

Page 39: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

1) Teknik pemeriksaan USG.

2) Operator yang melakukan USG.

3) Cara pemeriksaan leukosit urine pada pasien.

b. Tidak dapat dikendalikan :

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terdapatnya leukosit

urine.

G. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Volume prostat pada pemeriksaan USG

Volume prostat normal 20 mL. Volume prostat pada penelitian ini

diukur dengan pemeriksaan USG prostat yang dihitung dengan rumus

ellipsoid yaitu volume prostat = panjang A-P x panjang cranio-caudal x

panjang transversal x 0.52 (л/6) dalam mL.

Pada penelitian ini, volume prostat dibagi menjadi lima kelompok:

Klasifikasi I : volume prostat sampai 20,00 mL

Klasifikasi II : volume prostat >20,00-40,00 mL

Klasifikasi III : volume prostat >40,00-60,00 mL

Klasifikasi IV : volume prostat >60,00-80,00 mL

Klasifikasi V : volume prostat >80,00 mL

Cara pengukuran : Interpretasi hasil USG dan rumus ellipsoid.

Skala : Ordinal

2. Variabel terikat : Leukosit urine

Page 40: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

Leukosit urine yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terdapatnya

leukosit di dalam urine. Leukosituria dibagi menjadi lima kelompok:

Klasifikasi I : normal (0-4 leukosit per LPB)

Klasifikasi II : + (>4-20 leukosit per LPB)

Klasifikasi III : + + (>20-50 leukosit per LPB)

Klasifikasi IV : + + + (>50-100 leukosit per LPB)

Klasifikasi V : + + + + (>100 leukosit per LPB)

Cara pengukuran : Pemeriksaan laboratorium

Skala : Ordinal

3. Variabel luar :

a. Dapat dikendalikan (dengan homogenisasi) :

1) Teknik pemeriksaan USG.

Teknik pemeriksaan USG yang digunakan dalam penelitian ini

adalah TAUS.

2) Operator yang melakukan USG.

Operator yang melakukan USG yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dr. Widiastuti, Sp. Rad.

3) Cara pemeriksaan leukosit urine pada pasien.

Leukosit urine diperiksa dengan analisis mikroskopik.

b. Tidak dapat dikendalikan :

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi terdapatnya leukosit

urine.

Page 41: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

Yang dimaksud di sini adalah faktor-faktor tidak terdeteksi yang

dapat mempengaruhi terdapatnya leukosit urine, antara lain stress

pada penderita BPH, aktivitas berlebihan sebelum pemeriksaan

laboratorium, dehidrasi, febris, dan leukemia.

H. Alat dan Bahan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan interpretasi hasil USG urologi oleh

ahli radiologi pada pasien yang telah menjalani pemeriksaan USG urologi

di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta dan rekam medis

hasil pemeriksaan urine.

I. Cara Kerja

1. Tahap Persiapan

Mengumpulkan data pasien BPH yang telah melakukan pemeriksaan

USG urologi dan pemeriksaan urine.

Lembar data penelitian terlampir.

2. Tahap Pelaksanaan

Tabulasi data yang didapat dari rekam medik.

3. Tahap Akhir

Analisis data-data yang diperoleh baik dari hasil pemeriksaan USG

urologi maupun dari rekam medis hasil pemeriksaan urine.

Page 42: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

J. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan uji

korelasi Spearman Rank (Rho). Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat

atau eratnya hubungan antara dua variabel yang berskala ordinal (Hidayat,

2007).

Page 43: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara leukosituria dengan

volume prostat penderita BPH, telah dilakukan penelitian antara bulan Mei

sampai September 2010. Jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi sebanyak 28 sampel.

Distribusi umur subjek penelitian:

Diagram 1. Distribusi Umur Subjek Penelitian

Data penelitian yang dikumpulkan merupakan data rasio, untuk

memudahkan dalam melakukan analisis data tersebut dikonversi menjadi data

ordinal supaya derajat masing-masing variabel dapat terbaca. Pada semua kategori

usia terdapat pasien BPH. Persentase terbesar terdapat pada subjek yang berada

pada kelompok umur >69-79 tahun yakni sebesar 42,86% (12 orang). Kemudian

setelah itu dari persentase besar ke kecil adalah subjek yang berada pada

kelompok umur >59-69 tahun sebesar 32,14% (9 orang), kelompok umur 50-59

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV

Jum

lah

Sam

pel

Umur

I = 50-59 tahun

II = >59-69 tahun

III = >69-79 tahun

IV = >79-89 tahun

Page 44: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

tahun sebesar 14,29% (4 orang), dan kelompok umur >79-89 tahun sebesar

10,71% (3 orang).

Diagram 2. Distribusi Frekuensi Volume Prostat

Pada diagram 2 terlihat bahwa presentase terbesar terdapat pada

kelompok II yakni sebesar 46,43% (13 orang). Kemudian berturut-turut kelompok

III sebesar 35,71% (10 orang), kelompok V sebesar 10,71% (3 orang), dan

kelompok IV sebesar 7,14% (2 orang). Tidak ditemukan sampel pada kelompok I.

Dari diagram 2 dapat dilihat bahwa volume prostat pada semua sampel

lebih dari 20 mL, yang berarti lebih besar daripada volume prostat laki-laki

normal yaitu kurang dari 20 mL. Data lengkap mengenai volume prostat pada

sampel penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 1.

0

2

4

6

8

10

12

14

I II III IV V

Jum

lah

Sam

pel

Kelompok Volume Prostat

I = sampai 20,00 mL

II = >20,00-40,00 mL

III = >40,00-60,00 mL

IV = >60,00-80,00 mL

V = >80,00 mL

Page 45: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

Diagram 3. Distribusi Volume Prostat Berdasarkan Umur

Diagram 3 memperlihatkan bahwa pada kelompok umur 50-59 tahun, 3

orang (75%) memiliki volume prostat >20,00-40,00 mL dan 1 orang (25%)

memiliki volume prostat >40,00-60,00 mL. Untuk kelompok umur >59-69 tahun,

6 orang (66,67%) memiliki volume prostat >20,00-40,00 mL, 1 orang (11,11%)

memiliki volume prostat >40,00-60,00 mL, dan 2 orang (22,22%) memiliki

volume prostat >80 mL. Untuk kelompok umur >69-79 tahun, 2 orang (16,67%)

memiliki volume prostat >20,00-40,00 mL, 7 orang (58,33%) memiliki volume

prostat >40,00-60,00 mL, 2 orang (16,67%) memiliki volume prostat >60,00-

80,00 mL, dan 1 orang (8,33%) >80 mL. Sedangkan untuk kelompok umur >79-

89 tahun, 2 orang (66,67%) memiliki volume prostat >20,00-40,00 mL dan 1

orang (33,33%) memiliki volume prostat >40,00-60,00 mL. Hal ini menunjukkan

terdapat kecenderungan semakin meningkat usia maka volume prostat juga

semakin meningkat.

0

1

2

3

4

5

6

7

8

50-59 >59-69 >69-79 >79-89

Jum

lah

Sam

pel

Umur (tahun)

sampai 20,00 mL

>20,00-40,00 mL

>40,00-60,00 mL

>60,00-80,00 mL

>80 mL

Page 46: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

Sedangkan untuk distribusi frekuensi jumlah leukosit urine sampel

penelitian dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

Diagram 4. Distribusi Frekuensi Jumlah Leukosit Urine

Pada diagram 4 terlihat bahwa persentase terbesar terdapat pada kelompok

II, yakni sebesar 39,29% (11 orang). Kelompok II menunjukkan kelompok pasien

dengan leukosituria (+). Kemudian berturut-turut kelompok I (leukosituria (-))

sebesar 32,14% (9 orang), kelompok III (leukosituria (++)) sebesar 14,29% (4

orang), kelompok V (leukosituria (++++)) sebesar 10,71% (3 orang), dan

kelompok IV (leukosituria (+++)) sebesar 3,57% (1 orang). Data lengkap

mengenai jumlah leukosit urine pada sampel penelitian ini dapat dilihat pada

lampiran 1.

0

2

4

6

8

10

12

I II III IV V

Jum

lah

Sam

pel

Kelompok Leukosituria

I = 0-4/LPB

II = >4-20/LPB

III = >20-50/LPB

IV = >50-100/LPB

V = > 100/LPB

Page 47: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

Diagram 5. Jumlah Kejadian Leukosituria pada Penderita BPH

Dari diagram 5 dapat dilihat bahwa 19 dari 28 (67,86%) sampel yang

positif BPH pada hasil pemeriksaan mikroskopis urine menunjukkan leukosituria

positif. Sedangkan 9 (32,14%) lainnya menunjukkan leukosituria negatif, yaitu 0-

4/LPB.

Dari data penelitian, setelah diuji dengan uji statistik Spearman Rank

(Rho) didapatkan besarnya taraf signifikan 0,204 lebih besar dari 0,05 (Ho

diterima). Besarnya koefisien korelasi tata jenjang (ro) adalah 0,248, lebih kecil

dari harga kritik (rt) 0,377 pada taraf signifikan 5% dan 0,496 pada taraf

signifikan 1% (tabel harga kritik koefisien korelasi Rho terlampir). Jika ro ≥ rt

maka Ha diterima dan Ho ditolak, sedangkan jika ro < rt maka Ho diterima dan Ha

ditolak (Hartono, 2009). Dengan demikian, secara statistik tidak ada korelasi yang

signifikan antara kejadian leukosituria dengan volume prostat penderita BPH pada

pemeriksaan USG.

Koefisien korelasi 0,248 bertanda positif. Tanda positif menunjukkan

semakin meningkat volume prostat maka derajat leukosituria juga semakin

meningkat. Nilai koefisien korelasi (r) yang semakin mendekati ± 1 menunjukkan

1967,86%

932,14% Dengan

Leukosituria

TanpaLeukosituria

Page 48: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

semakin kuat hubungan antara dua variabel. Di bawah ini adalah tabel pedoman

klasifikasi koefisien korelasi menurut ukuran yang konservatif beserta maknanya:

Tabel 1. Klasifikasi dan Interpretasi Koefisien Korelasi

r Interpretasi

0,000-0,200

0,200-0,400

0,400-0,600

0,600-0,800

0,800-1,000

Sangat rendah (tak berkorelasi)

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber: Hadi (1995)

Jadi menurut interpretasi yang konservatif ini, koefisien korelasi 0,248

memiliki tingkat korelasi yang rendah dan positif. Akan tetapi interpretasi

semacam ini sekarang sudah semakin ditinggalkan dan diganti dengan interpretasi

yang didasarkan atas tabel nilai r.

Page 49: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

BAB V PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, jumlah pasien BPH semakin meningkat

sesuai peningkatan umur. Hal ini sesuai dengan penelitian pada autopsi yang

menyebutkan bahwa BPH terdapat pada 20% pria usia 41-50 tahun, 50% pria usia

51-60 tahun, 65% pria usia 61-70 tahun, 80% pria usia 71-80 tahun, dan 90% pria

usia 81-90 tahun (Soetapa, Djatisoesanto, dan Soebadi, 2006). Terdapat

pengecualian untuk kelompok umur >79-89 tahun dimana jumlah pasien BPH

paling sedikit jika dibandingkan dengan kelompok umur lainnya. Penyebab

sedikitnya jumlah sampel pada kelompok umur tersebut karena memang tidak

banyak orang yang mencapai usia >79 tahun. Penyebab lainnya mungkin karena

jumlah kunjungan ke rumah sakit untuk pasien pada kelompok umur tersebut

memang sedikit.

Volume prostat pada semua sampel lebih dari 20 mL. Ini sesuai dengan

hasil penelitian cross sectional tentang volume prostat yang dibandingkan dengan

usia, yaitu volume prostat meningkat menjadi 25 mL pada pria berusia 30 tahun

dan 35-45 mL pada pria berusia 70 tahun (Musa, et al., 2009).

Pada penelitian ini, terdapat kecenderungan semakin meningkat usia maka

volume prostat juga semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan yang disebutkan

oleh Nickel (2003) bahwa volume prostat semakin meningkat seiring

bertambahnya umur.

Hasil uji statistik dengan uji korelasi Spearman Rank (Rho) menunjukkan

tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dengan volume

Page 50: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

prostat penderita BPH pada pemeriksaan USG. Walaupun 19 orang dari 28

sampel (67,86%) menunjukkan leukosituria positif, namun terkadang pasien BPH

dengan volume prostat yang tidak terlalu besar pada pemeriksaan mikroskopik

urine didapatkan jumlah leukosit urine yang sangat banyak, begitu juga

sebaliknya.

Tidak adanya korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria dengan

volume prostat dapat disebabkan oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Obstruksi saluran kemih yang mengawali munculnya gejala dan komplikasi

BPH tidak hanya berhubungan dengan volume prostat. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan oleh Lim, et al., (2006), protrusi prostat intravesikal dan

volume prostat sama-sama memiliki korelasi yang baik dengan obstruksi

saluran kemih. Namun yang paling berpengaruh terhadap terjadinya obstruksi

saluran kemih adalah protrusi prostat intravesikal. Protrusi prostat intravesikal

adalah suatu penonjolan prostat mulai dari leher buli-buli ke dalam rongga

buli-buli yang mengakibatkan mekanisme ball valve di leher buli-buli,

sehingga mengganggu aliran urine (Musa, et al., 2009).

2. Leukosituria pada penelitian ini dapat terjadi bila terdapat iritasi kandung

kemih dan infeksi saluran kemih, di mana kedua keadaan ini diawali dengan

adanya retensi urine. Banyak pasien BPH yang memeriksakan diri karena

adanya gangguan miksi atau LUTS. Murugunandham, et al. (2007)

menyebutkan bahwa laki-laki dengan retensi urine memiliki gejala LUTS rata-

rata 32 bulan sebelum terjadinya retensi urine sehingga ada kemungkinan pada

sampel belum terdapat retensi urine.

Page 51: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

3. Banyaknya penyebab leukosituria yang tidak berhubungan dengan gejala-

gejala gangguan di saluran kemih. Leukosituria dapat dijumpai pada pasien

yang melakukan aktivitas berlebihan sebelum pemeriksaan, febris, dehidrasi,

dan stres (Ihsan, 2010). Ada kemungkinan pada penderita BPH juga terdapat

faktor lain yang menyebabkan terjadinya leukosituria, di mana faktor lain ini

tidak terdeteksi pada saat dilakukan penegakan diagnosis sehingga tidak

tercantum di rekam medis.

4. Pasien yang tidak ditemukan leukosituria kemungkinan telah menjalani terapi

antibiotik sehingga jumlah leukosit urine kembali normal.

Kelemahan penelitian ini adalah jumlah sampel terlalu sedikit jika

dibandingkan dengan jumlah pasien BPH di rumah sakit. Sampel berjumlah 28

orang yang diambil dari pasien yang diperiksa di RSUD dr. Moewardi. RSUD dr.

Moewardi sering digunakan sebagai tempat rujukan sehingga kasus BPH yang

ditangani di rumah sakit ini mungkin berbeda dengan kasus BPH yang terjadi di

fasilitas-fasilitas kesehatan yang lain. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat

digunakan di RSUD dr. Moewardi dan rumah sakit-rumah sakit lain yang sejenis

namun belum tentu mewakili gambaran kasus di masyarakat karena variasi kasus

BPH di masyarakat akan lebih besar jika dibandingkan dengan variasi kasus yang

masuk ke rumah sakit tertentu. Hasil penelitian akan lebih mewakili gambaran

kasus BPH di masyarakat jika sampel diambil tidak hanya dari satu rumah sakit

tertentu tetapi dari berbagai jenis fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.

Page 52: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian mengenai korelasi kejadian leukosituria dengan

volume prostat penderita BPH pada pada pemeriksaan USG di RSUD dr.

Moewardi Surakarta, didapatkan data 67,86% pasien BPH mengalami

leukosituria. Melalui analisis data ordinal didapat koefisien korelasi 0,248

lebih kecil dari r tabel dan taraf signifikan 0,204 lebih besar dari 0,05 sehingga

secara statistik tidak ada korelasi yang signifikan antara kejadian leukosituria

dengan volume prostat penderita BPH. Dengan demikian hipotesis terdapat

korelasi antara kejadian leukosituria dan volume prostat penderita pembesaran

prostat jinak pada pemeriksaan ultrasonografi tidak terbukti.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai korelasi antara kejadian

leukosituria dan volume prostat penderita BPH yang secara teori memiliki

hubungan namun berdasarkan hasil penelitian ini tidak terbukti memiliki

hubungan. Penelitian sebaiknya dilakukan dengan jumlah sampel yang

lebih besar dan berasal dari berbagai jenis fasilitas kesehatan sehingga data

yang diperoleh dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih besar.

2. Sebaiknya dibuat suatu prosedur tetap mengenai teknik pemeriksaan USG

untuk meminimalisir bias yang terjadi akibat penggunaan USG oleh

operator yang berbeda. Salah satu manfaat prosedur tetap ini adalah jika

Page 53: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

ada penelitian lain yang menggunakan USG, jumlah sampel yang

diperoleh akan lebih banyak karena tidak dibatasi hanya satu operator.

3. Sebaiknya semua pasien BPH dilakukan pemeriksaan urine. Namun teknik

pemeriksaan urine menggunakan analisis mikroskopik memiliki

kekurangan yaitu sering terdapat sel-sel yang hilang saat penanganan

sampel dan pemindahan sampel ke slide (Young dan Soper, 2001). Solusi

bagi permasalahan ini adalah pemeriksaan urine dilakukan dengan mesin

urinalisis otomatis.

4. Kesulitan dalam penelitian ini adalah pada saat pengumpulan data yang

sebagian masih menggunakan cara manual dari kertas-kertas rekam medik.

Pada saat pengumpulan data didapati ada beberapa kertas yang telah rusak,

tidak terbaca, atau hilang. Pada penelitian berikutnya sebaiknya data

diambil menggunakan komputer.

Page 54: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

DAFTAR PUSTAKA

Argie D. 2008. Pembesaran Prostat Jinak (Benign Prostate Hyperplasia). http://argie-health.blogspot.com/ (10 maret 2010).

As’ari M., Alif S., Santoso A., Widodo J.P. 2008. Hubungan antara derajat

intravesical prostatic protrussion dengan Q max, volume prostat, dan international prostate symptom score pada pasien BPH dengan LUTS tanpa komplikasi. Disertasi.

Bapat S.S., Purnapatre S.S., Pai K.V., Yadav P., Padhye A., Bodhe Y.G. 2006.

Does estimation of prostate volume by abdominal ultrasonography vary with bladder volumee: A prospective study with transrectal ultrasonography as a reference. Indian J Urol. 22: 322-5.

Boer A. 2005. Ultrasonografi. Dalam: Iwan E. (ed). Radiologi Diagnostik. Edisi 2.

Jakarta: Gaya Baru, p: 453-7. Chung H.F., de Vries S.H., Raaijmakers R., Postma R., Bosch J.L.H.R., van

Mastrigt R. 2004. Prostate volume ultrasonography: The influence of transabdominal versus transrectal approach, device type and operator. Eur Urol. 46(3): 352-6.

Citra B.D. 2009. Benign Prostate Hyperplasia (BPH). http://www.Files-of-

DrsMed.tk (31 Maret 2010). Dorland W.A.N. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta: EGC, pp: 1201,

2412. Dwindra M., Israr Y.A. 2008. Benign Prostatic Hyperplasia (BPH)/ Pembesaran

Prostat Jinak (PPJ). http://yayanakhyar.wordpress.com/2008/04/25/benign-prostatic-hyperplasia-bph-pembesaran-prostat-jinak-ppj/ (10 Maret 2010).

Effendi I., Markum H.M.S. 2006. Pemeriksaan Penunjang pada Penyakit Ginjal.

Dalam: A. W. Sudoyo, dkk (eds). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, p: 506.

Goyal R., Dubey D., Mandhani A., Srivastava A., Kapoor R., Kumar A. 2006.

Uroflowmetry, trans rectal ultra sonography and power doppler to develop a less invasive bladder outlet obstruction score in benign prostatic hyperplasia: A prospective analysis. Indian J Urol. 22: 125-9.

Hadi S., 1995. Metodologi Research Jilid 3. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset, p:

275.

Page 55: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

Hardjowijoto S., Taher A. 2003. Pedoman Penatalaksanaan BPH di Indonesia.

http://iaui.or.id/ast/file/bph.pdf (9 Maret 2010). Hartono. 2006. SPSS 16.0: Analisis Data Statistika dan Penelitian. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, p: 58. Hidayat A.A.A. 2007. Metode Penelitin Kebidanan Teknik dan Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika, p: 140. Ihsan. 2010. Urinalisis 2 (Analisis Mikroskopik).

http://labkesehatan.blogspot.com/2010/02/urinalisis-2-analisis-mikroskopik.html (9 Maret 2010).

Ilyas G., Budyatmoko B. 2005. Perkembangan Mutakhir Pencitraan Diagnostik

(Diagnostic Imaging). Edisi kedua. Jakarta: FKUI-RSCM, p: 12. Irga. 2010. Benign Prostatic Hyperplasia.

http://www.irwanashari.com/2009/12/benign-prostatic-hyperplasia.html (31 Maret 2010).

Kee J.L. 2008. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik. Edisi 6.

Alih Bahasa: Sari Kurnianingsih, Palupi Widyastuti. Jakarta: EGC, pp: 56-7.

Kumar V., Abbas A.K., Fausto N. 2005. Robbin’s and Cotran Pathologic Basis

and Disease. Philadelphia: Elsevier Saunders, pp: 1048-51. Lim K.B., Ho H., Foo K.T., Wong M.Y.C., Fook-Chong S. 2006. Comparison of

intravesical prostatic protrusion, prostate volume and serum prostatic-specific antigen in the evaluation of bladder outlet obstruction. International Journal of Urology. 13(12):1509-13.

Muruganandham K., Dubey D., Kapoor R. 2007. Acute urinary retention in

benign prostatic hyperplasia: Risk factors and current management. Indian J Urol. 23: 347-53.

Musa A., Sabilal A., Adi S., Widodo J.P. 2009. Hubungan antara derajat

intravesical prostatic protrusion dengan Q max, volume prostat, dan international prostate symptom score pada pasien BPH dengan LUTS tanpa komplikasi. JURI. 16(2): 43-7.

Nickel J.C. 2003. Benign prostatic hyperplasia: Does prostate size matter?. Rev

Urol. 5: 12–7.

Page 56: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

Nickel J.C. 2008. Inflammation and benign prostatic hyperplasia. Urol Clin North Am. 35(1): 109–15.

Patel P.R. 2007. Lecture Notes: Radiologi. Edisi kedua. Surabaya: Erlangga, pp :

7, 189. Peterson A.C. 2008. Urologic Imaging Without X-rays - Ultrasonography, MRI,

and Nuclear Medicine. http://emedicine.medscape.com/article/455553-overview (15 April 2010).

Sherwood L. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC, p: 705. Sjamsuhidajat R. (ed). 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC, pp: 782-5. Soetapa H., Djatisoesanto W., Soebadi D.M. 2006. Pengukuran volume prostat

pasien BPH menggunakan colok dubur dan USG transrektal dengan operator yang sama dibandingkan dengan pengukuran volume prostat menggunakan TAUS dengan operator yang berbeda. JURI. 14: 34-9.

Sugandh S. 2008. Transrectal Ultrasonography (TRUS) of the Prostate.

http://emedicine.medscape.com/article/457757-overview (15 April 2010). Tang J., Yang J.C. 2009. Etiopathogenesis of benign prostatic hyperplasia. Indian

J Urol. 25(3): 312-7. Wilson L.M., Hillegas K.B. 2005. Gangguan Sistem Reproduksi Laki-Laki.

Dalam: S. A. Price dan L. M. Wilson (eds). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Alih Bahasa: Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC, p: 1320.

Wirawan R., Immanuel S., Dharma S. 2008. Makroskopik Mikroskopik Urin:

Penilaian Hasil Pemeriksaan Urin. http://task-list.blogspot.com/2008/11/makroskopik-mikroskopik-urin.html (9 Maret 2010).

Young J.L, Soper D.E. 2001. Urinalysis and urinary tract infection: update for

clinicians. Infect Dis Obstet Gynecol. 9:249–55.

Page 57: KORELASI ANTARA KEJADIAN LEUKOSITURIA DAN VOLUME … · diagnosis pembesaran prostat jinak untuk kemudian dicari korelasinya dengan hasil pemeriksaan leukosit urine. ... pemeriksaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii