pemeriksaan fisik dan pengkajian kesehatan

11
PEMERIKSAAN FISIK DAN PENGKAJIAN KESEHATAN A. Pemeriksaan Fisik Penyakit harus dirancang sesuai kebutuhan klien. Jika klien menderita penyakit akut, perawat mengenali gejala yang ada dan ia boleh memilih untuk hanya mengkaji sistem tubuh yang terlibat. 1. Pengumpulan riwayat kesehatan Tujuan utama dari berinteraksi dengan klien adalah untuk menentukan / menemukan apa yang menjadi pusat kekhawatiran mereka dan untuk membantu menemukan solusi. 2. Membuat diagnosa dan rencana asuhan keperawatan Riwayat kesehatan keperawatan memungkinkan perawat untuk mengumpulkan dasar data yang lengkap dan terperinci tentang status kesehatan klien. 3. Menatalaksanakan masalah klien Ketika merawat klien, perawat membuat banyak observasi dan melakukan berbagai terapi. 4. Mengevaluasi Asuhan keperawatan Perawat bertanggung jawab untuk asuhan keperawatan yang mereka berikan dengan mengevaluasi hasil interfensi keperawatan. B. Sensitivitas Budaya Seperti halnya kasus pada aspek keperawatan lainnya, pemeriksaan fisik juga harus dilakukan

Upload: pianike-widiawati

Post on 27-Oct-2015

86 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

PEMERIKSAAN FISIK DAN PENGKAJIAN KESEHATAN

A. Pemeriksaan Fisik

Penyakit harus dirancang sesuai kebutuhan klien. Jika klien menderita

penyakit akut, perawat mengenali gejala yang ada dan ia boleh memilih untuk

hanya mengkaji sistem tubuh yang terlibat.

1. Pengumpulan riwayat kesehatan

Tujuan utama dari berinteraksi dengan klien adalah untuk

menentukan / menemukan apa yang menjadi pusat kekhawatiran mereka

dan untuk membantu menemukan solusi.

2. Membuat diagnosa dan rencana asuhan keperawatan

Riwayat kesehatan keperawatan memungkinkan perawat untuk

mengumpulkan dasar data yang lengkap dan terperinci tentang status

kesehatan klien.

3. Menatalaksanakan masalah klien

Ketika merawat klien, perawat membuat banyak observasi dan

melakukan berbagai terapi.

4. Mengevaluasi Asuhan keperawatan

Perawat bertanggung jawab untuk asuhan keperawatan yang

mereka berikan dengan mengevaluasi hasil interfensi keperawatan.

B. Sensitivitas Budaya

Seperti halnya kasus pada aspek keperawatan lainnya, pemeriksaan

fisik juga harus dilakukan dengan cara dimana perawat menghormati

perbedaan budaya yang dimiliki klien

C. Integrasi Pengkajian fisik dengan asuhan keperawatan

Tanpa mempedulikan apakah pengkajian fisik yang dilakukan lengkap

atau parsial, pemeriksaan tersebut harus diintegrasikan kedalam asuhan rutin.

Page 2: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

D. Keterampilan Pengkajian Fisik

1. Inspeksi

Inspeksi adalah proses observasi, perawat menginfeksi bagian

tubuh untuk mendeteksi karakteristik normal atau tanda fisik yang

disignifikan.

2. Palpasi

Pengkajian lebih lanjut terhadap bagian tubuh dilakukan melalui

indra peraba.

3. Perkusi

Perkusi melibatkan pengetukan tubuh dengan ujung jari guna,

mengevaluasi ukuran, batasan, dan organ tubuh dan menemukan adanya

cairan didalam rongga tubuh.

4. Asukultasi

Auskultasi adalah mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh.

5. Olfaksi

Olfaksi membantu perawat mendeteksi abnormalitasyang tidak

dapat dikenali oleh cara-cara lainnya.

E. Persiapan Pemeriksaan

1. Pengendalian Infeksi

Selama pemeriksaan perawat dapat menemukan bahwa klien

menderita lesi kulit terbuka atau luka basah.

2. Lingkungan

Pemeriksaan fisik memeriksa privasi.

3. Peralatan

Kenyamanan fisik klien misalnya mencuci tangan dilakukan

kelompok usia.

4. Pengkajian Kelompok Usia

Perawat menggunakan gaya wawancara dan pendekatan yang

berbeda untuk melakukan pemeriksaan fisik bagi klien dari kelompok usia

yang berbeda.

Page 3: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

F. Pengaturan Pemeriksaan

Tanpa memperhatikan usia klien, pemeriksaaan fisik dasar mengikuti

sebuah pendekatan yang serupa. Pemeriksaan fisik terdiri dari pengkajian

individu untuk setiap sistem tubuh.

G. Survei Umum

1. Tampilan umum dan Perilaku

Pengkajjian tampilan umum dan perilaku dimulai pada saat perawat

mempersiapkan klien untuk pemeriksaan.

2. Tanda Vital

Pengkajian tanda vital harus mejadi bagian pertama dari

pemeriksaan fisik.

3. Tinggi, berat, dan lingkaran badan

Tingkat kesehatan umum seseorang dapat dicerminkan melalui

perbandingan tinggi badan dan berat badan.

H. Kulit, Rambut, dan Kuku

1. Kulit

Kulit adalah pelindung eksternal tubuh, pengkajian kulit dapat

mengungkapkan berbagai kondisi termasuk perubahan pada oksigenasi,

sirkulasi, nutrisi, kerusakan jaringan lokal dan hidrasi.

- Warna => warna kulit bervariasi dari satu bagian tubuh ke

bagian tubuh yang lainnya.

- Kelembaman => kelembaban kulit berlangsung berkaitan dengan

hidrasi klien dan kondisi lapisan lemak luar

permukaan laut.

- Suhu => suhu kulit bergantung pada jumlah darah yang

bersikulasi melewati dermis. Dsl.

2. Rambut dan kulit kepala

Pengkajian rambut terjadi di semua bagian pemeriksaan. Perawat

mengkaji distribusi, ketebalan, tekstur, dan lubirkasi rambut. Selain itu,

perawat mengekspresikan adanya infeksi dan infestasi pada kulit kepala.

Page 4: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

3. Kuku

Kondisi kuku mencerminkan status kesehatan umum, status nutrisi,

pekerjaan, dan tingkat perawatan dini seseorang.

I. Kepala dan Leher

1. Kepala

Perawat memulai dengan mengekspresikan posisi kepala dan

gambaran wajah klien. Kepala normalnya tegak dan stabil. Memiringkan

kepala ke satu sisi dapat mengindikasikan adanyakehilangan pendengaran

atau penglihatan lateral.

2. Mata

Pemeriksaan mata mencangkup ketajaman penglihatan, lapang

pandang, gerakan ekstraokuler dan struktur mata internal dan external.

3. Telinga

Telinga mudah di periksa karena mudah dijangkau. Tiga bagian

dari telinga adalah telinga luar, tengah, dan telinga dalam.

4. Hidung dan sinus

Perawatan menggunakan inspeksi dan palpasi untuk mengkaji

hidung dan sinus. Selama pemeriksaan klien berada pada posisi duduk.

Senter digunakan untuk pemeriksaan klien berada pada posisi dusuk.

5. Mulut dan paring

Perawat mengkaji mulut dan faring untuk mendeteksi tanda

kesehatan secara umum, menentukan kebutuhan higiene oral dan

menentukan tarapi keperawatan untuk klien dengan dehidrasi, asupan

terbatas, trauma oral, atau jalan nafas oral.

6. Leher

Perawat menginspeksi dan mempalpasi leher untuk menentukan

integritas strukture leher dan untuk memeriksa system limpatik. Leher

terdiri dari otot leher, limpe nodus kepala dan leher, arteri karoid, vena

jugulais, kelenjar teroid, dan trachea terdapat dalam leher.

Page 5: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

J. Jantung

Pengkajian fungsi jantung melibatakan pembahasan tanda dan gejala

dasar riwayat keperawatan, pengkajian nadi, atau pemeriksaan langsung pada

jantung.

K. System vaskuler

Perawat dapat melakuakan bagian pemeriksaan vaskuler ketika

melakukan pengkajian system tubuh lainya.

1. Tekanan darah

Perawat mengauskultrasi tekanan darah pada arteri trakilis di

kedua lengan.

2. Arteri carotid

Pada saat ventikel kiri memompakan darah kedalam aorta.

3. Vena jugularis

Vena yang paling mudah dijangkau adalah vena jugularis internal

dan eksternal.

4. Arteri dan vena verifer

Perawat menggunakan setiap arteri verifer dengan menggunakan

bantalan distal telunjuk dan jari tengah.

L. Payudara

1. Payudara wanita

- Infeksi = perawat mengobservasi kontur atau bentuk payudara dan

mencatat adanya massa, dataran, refraksi, atau lesung.

- Palpasi = perawat mempelajari lokasi nodus supraklavikular, dll.

2. Payudara pria

- Pemeriksaan payudara pria relatif mudah.

M. Benitalia wanita dan saluran reproduksi

1. Persiapan klien

Peralatan harus siap sebelum pemeriksaan di mulai

Page 6: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

2. Genitalia eksternal

Perawat menggunakan sarung tangan untuk mencegah kontak

organisme infeksius.

3. Pemeriksaan spekulum pada gentelia internal

Pemeriksaan tersebut melibatkan penggunaaan spekulum plastik

atau logam. Terdiri dari 2 bilah dan satu skrup ibu jari, dan dimasukkan

kedalam vagina untuk mengkaji genetalia internal untuk adanya lesi

kanker dis.

N. Genetalia pria

Pemeriksaan genetalia pria mencakup pengkajian eksternal

1. Maturitas sexual

Perawat memulainya dengan mengkaji kematangan sexual, idien,

mencatat ukuran dan bentuk penis dan tetis warna dan tekstur kulit

scrouatium, dan karakter serta distribusi rambut publis.

2. Penis

Perawat menginspeksi struktur penis, termasuk batang, korona,

prepusium, glans, dan meatus uretra.

3. Skrotum

Perawat harus waspada pada saat menginpeksi skrotum yang

berbeda. didalam sakus skrotum sangat sensitif.

4. Cincin dan kanal ingunalis

Cincin ingunalis adalah lubang pada korda spematik untuk masuk

kedalam kanal inguinal.

O. Rektrum dan anus

Pemeriksaan ini dapat mendeteksi kanker kolarektol pada tahap awal.

Pemeriksaan rektal dapat terasa tidak nyaman dan memalukan, sehingga

perawat harus menggunakan pendekatan yang tenang, perlahan, dan hati-hati.

Page 7: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

P. System muskulos keletal

Pemeriksaan menggunakan inspeksi dan palpasi. Otot dan sendi harus

di panjangkan dan bebas bergerak, tergantung pada otot yang dikaji. Klien

dapat dalam posisi duduk, terlentang, tengkurap dll.

Q. System neurologis

system neurologis bertanggung jawab terhadap banyak fungsi

termasuk inisiasi dan koordinasi proses berfikir, kontrol bicara, dan

penyimpanan memori. Terdapat integrasi erat antara system neurologis

dengan semua system.

1. Status mental dan emosi

Perawat dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan selama

pemeriksaan untuk mengumpulkan data dan mengobservasi emosi dan

ide-ide yang tepat.

2. Fungsi intelektual

Fungsi intelektual mencakup memori, pengetahauan, berfikir

abstrak, asosiasi dan penilaian.

3. Fungsi saraf otak

Perawat dapat mengganti 12 saraf otak atau menguji satu saraf atau

kelompok saraf terkait.

4. Fungsi sensori

Saraf sensori system saraf pusat meliputi sensori nyeri, suhu,

posisi, vibrsi, dan akhirnya sentuhan lokal yang halus.

5. Fungsi motorik

Pengkajian fungsi motorik mencakup pengukuran yang sama yang

dilakukan selama pemeriksaan moskuloskeletal.

6. Reflek

Memunculkan reaksi reflek memungkinkan perawat untuk

mengkaji integritas sensorik dan motorik dari arkus reflek tidak

menentukan fungsi pusat saraf .

Page 8: Pemeriksaan Fisik Dan Pengkajian Kesehatan

R. Setelah pemeriksaan

Perawat meninjau semua hasil sebelum membantu klien berpakain

untuk berjaga-jaga. Seandainya perlu pemeriksaan kembali informasi atau

mendapatkan data tambahan.