pemberdayaan masyarakat melalui bantuan sosial usaha...

33
1 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA EKONOMI PRODUKTIF (UEP) OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI KEPULAUAN RIAU DI KELURAHAN SEI ENAM KECAMATAN BINTAN TIMUR KABUPATEN BINTAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Oleh: ODE ROSNENI NIM. 110565201138 PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2016

Upload: buitruc

Post on 03-Mar-2019

245 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA EKONOMI

PRODUKTIF (UEP) OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

KEPULAUAN RIAU DI KELURAHAN SEI ENAM

KECAMATAN BINTAN TIMUR

KABUPATEN BINTAN

TAHUN 2015

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

ODE ROSNENI

NIM. 110565201138

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2016

Page 2: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

2

ABSTRAK

Kemiskinan merupakan kondisi sosial ekonomi seseorang atau

sekelompok orang yang tidak terpenuhi kebutuhan hak-hak dasarnya untuk

mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Upaya

pengentasan kemiskinan dilakukan melalui berbagai program daerah yang salah

satunya adalah bantuan sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) kepada keluarga

miskin. Kelurahan Sei Enam

ekonomi produktif oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau di

Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan tahun 2015.

Metode yang Kabupaten Bintan adalah termasuk Kelurahan yang berhasil

menurut Dinas Sosial dalam menjalankan program ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan

pemberdayaan masyarakat melalui bantuan usaha digunakan dalam penelitian ini

adalah deskriftif kualitatif.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat

melalui bantuan usaha ekonomi produktif oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan

Riau di Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan tahun

2015, pelaksanaan sudah berjalan cukup optimal. Namun, masih ada yang harus

disempurnakan untuk kedepannya seperti belum selektif dalam memilih sasaran

penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori miskin, pendampingan

sosial yang belum berjalan optimal sesuai fungsinya, serta kurangnya kerjasama

antar instansi termasuk instansi setempat dalam pelaksanaan pemberdayaan

masyarakat, baik dalam proses rekrutmen, pemasaran, serta pengawasan.

Kata Kunci : Pemberdayaan Masyarakat, UEP

Page 3: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

3

ABSTRACT

Poverty is a social and economic condition of a person or group of

people who unmet basic rights to maintain and develop a dignified life. Poverty

alleviation through various program areas, one of which is social assistance

Productive Economic Business to poor families. Kelurahan Sei Enam Bintan

regency is included Kelurahan that managed by the Social Service in carrying out

this program.

The purpose of this study is to investigate the implementation of

community empowerment through productive economic business by the Social

Service Provinsi Kepulauan Riau in the Kelurahan Sei Enam Subdistrict East

Bintan, Bintan regency in 2015. The method used in this research is qualitative

descriptive.

The results of this study show that community empowerment through

productive economic business by the Social Service of Provinsi Kepulauan Riau

in the Kelurahan Sei Enam Subdistrict East Bintan, Bintan regency in 2015,

implementation has been optimally. However, still to be perfected for the future,

as yet selective in choosing the intended beneficiaries of venture capital into the

category of poor, social assistance who have not optimally according to its

function, as well as the lack of cooperation between government in the

implementation of community empowerment, both in the recruitment process,

marketing, as well as supervision.

Keywords : Community Empowerment , UEP

Page 4: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

4

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA EKONOMI

PRODUKTIF (UEP) OLEH DINAS SOSIAL PROVINSI

KEPULAUAN RIAU DI KELURAHAN SEI ENAM

KECAMATAN BINTAN TIMUR

KABUPATEN BINTAN

TAHUN 2015

A. Latar Belakang

Kemiskinan merupakan permasalahan sosial yang masih harus dihadapi

oleh setiap orang yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada

era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan zaman yang mengarah kepada

perkembangan roda perekonomian yang harusnya telah mengalami peningkatan,

masih terdapat permasalahan sosial yang begitu pesat di negeri ini menjadikan

Indonesia sulit keluar dari lingkaran kemiskinan. Kesenjangan sosial, rendahnya

pendidikan, daya kreatifitas yang sangat rendah, kurangnya keinginan untuk

memperbaiki diri, dan lain sebagainya merupakan cerminan bahwa kemiskinan

masih harus dihadapi bangsa ini.

Terdapat empat strategi yang dapat dilakukan untuk membebaskan

masyarakat dalam pengentasan kemiskinan ialah perluasan kesempatan,

pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas dan perlindungan sosial.

Pemberdayaan masyarakat merupakan langkah yang dapat menjadikan

masyarakat lebih berdayaguna dan berhasilguna. Pemberdayaan masyarakat

adalah proses dimana masyarakat melakukan kegiatan sosial untuk memperbaiki

situasi dan kondisi hidupnya dan selain dari pada itu, pemberdayaan masyarakat

juga merupakan cara untuk melakukan pembangunan sosial. Upaya-upaya

pemberdayaan masyarakat seharusnya mampu berperan untuk meningkatkan

Page 5: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

5

kualitas sumber daya manusia (SDM) terutama dalam membentuk dan merubah

perilaku masyarakat untuk mencapai taraf hidup yang lebih berkualitas.

Pemerintah sebagai lembaga yang mempunyai tanggungjawab untuk

mensejahterakan rakyat dan meningkatkan kualitas hidup rakyat serta pemerintah

mempunyai andil penting untuk menanggulangi permasalahan sosial yang terjadi

di masyarakat yaitu salah satunya ialah pengentasan kemiskinan. Menurut Josef

Riwu Kaho (2005:89) “kemampuan aparatur Pemerintah Daerah merupakan satu

faktor yang menentukan apakah suatu Daerah dapat/mampu menyelenggerakan

urusan rumah tangganya dengan baik ataukah tidak”. Para tokoh pendiri negara

telah menetapkan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat sebagai tujuan

negara Republik Indonesia. Dengan adanya semangat otonomi daerah, pemerintah

daerah adalah lembaga yang paling mengerti kondisi masyarakatnya. Seiring

dengan kebutuhan pembangunan daerah yang makin meningkat disertai kapasitas

yang kebutuhannya makin besar, penguatan partisipasi masyarakat daerah justru

semakin menjadi kebutuhan tak terhindarkan.

Menurut Defny Holidin (2012:8), desentralisasi dalam bentuk

penyerahan dan pelimpahan kewenangan dari pemerintah pusat kepada

pemerintah daerah menjanjikan kinerja pemerintah daerah yang lebih efektif dan

efesien sehingga lebih memungkinkan kebutuhan masyarakat terpenuhi meskipun

baru pada taraf pokoknya yang sederhana. Dalam Hari Sabarno (2007:41), secara

umum ada tiga tujuan yang harus dicapai dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah untuk menciptakan pemberdayaan daerah dan masyarakatnya. Pertama,

menciptakan kondisi yang mendorong dan mendukung usaha rakyat untuk

Page 6: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

6

memenuhi kebutuhan masyarakat dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh

masyarakat tersebut. Kedua, mengembangkan perangkat pemerintahan yang

menunjang tingkat partisipasi masyarakat hingga unit pelayanan terkecil. Dan

ketiga, mengembangkan sistem produksi untuk memenuhi tingkat swasembada

ditingkat lokal.

Pemerintah daerah dapat melakukan program-program sebagai bentuk

dari upaya untuk mendukung partisipasi masyarakat dalam membangun

perekonomian di daerah. Salah satunya dengan mengadakan program pemberian

bantuan stimulan atau modal guna perkuatan struktur keuangan yang dapat

mewujudkan cita-cita untuk mengentaskan permasalahan sosial yaitu kemiskinan.

Pemberian stimulan yang dilakukan pemerintah merupakan bentuk perhatian

pemerintah terhadap masyarakat yang tidak mempunyai kemampuan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya seperti modal yang dapat digunakan untuk

menunjang usaha yang ada dimasyarakat dan tentunya dapat membuahkan hasil

yang lebih baik.

Pengentasan kemiskinan yang dilakukan pada masyarakat ada yang

dilakukan melalui program seperti bantuan kredit Usaha Mikro, Kecil, dan

menengah (UMKM) dari swasta, ada bantuan langsung tunai guna pemenuhan

kebutuhan dasar masyarakat yaitu BLT, program rehabilitasi rumah tidak layak

huni (RTLH), Kartu Bintan Sejahtera (KBS) khusus pada masyarakat Kabupaten

Bintan untuk dapat digunakan sebagaimana diperlukan untuk masyarakat miskin.

Akan tetapi, tawaran UMKM itu sulit diakses oleh masyarakat miskin, dan

program lainnya hanya membantu masyarakat miskin dalam memenuhi kebutuhan

Page 7: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

7

hidup sehari-hari, akan tetapi keberlangsungan kesejahteraan sosial masayarakat

miskin tidak menjadi jaminan kedepannya.

Selain itu, pada program pemberdayaan dalam upaya pengentasan

kemiskinan, juga terdapat program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). KUBE

bergerak dalam membentuk masyarakat miskin untuk menjalankan usaha secara

bersama-sama, dikelola bersama, dan yang terpenting adalah yang memiliki

tujuan yang ingin dicapai bersama. UEP adalah bentuk bantuan yang diberikan

kepada pelaku usaha baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan KUBE,

kelompok yang dibentuk oleh masyarakat untuk menjalankan usaha secara

bersama. Dalam hal ini, KUBE juga dapat menjadi penerima atau sasaran dari

program kegiatan UEP. Yang mana diberikannya bantuan permodalan kepada

kelompok dalam mengembangkan usaha.

Kemajuan suatu daerah tidak lepas dari peran pemerintah dan masyarakat

sekitar yang membangun wilayahnya dengan baik. Keadaan sosial, budaya,

ekonomi, dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan untuk

kemajuan suatu wilayah. Menurut Nurcholis Madjid (2004:130) “kita harus

mengembangkan aktifitas ekonomi dengan tekanan pada usaha mendorong

tumbuhnya inisiatif produktif dari bawah”. Dalam rangka percepatan

pembangunan daerah, pembangunan sektor usaha yang berorientasi pada seberapa

besar hasil yang didapatkan juga diharapkan dapat menjadi penggerak utama

ekonomi yang efesien, berdaya saing tinggi, mempunyai struktur yang kukuh serta

dapat memproduksi barang-barang bermutu, bernilai tambah tinggi dan padat

karya yang membutuhkan keterampilan. Salah satunya ialah pelaksanaan

Page 8: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

8

pemberian dana bantuan sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) yang disalurkan

oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau.

Usaha Ekonomi Produktif (UEP) merupakan serangkaian kegiatan yang

ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengakses sumber daya

ekonomi, meningkatkan kemampuan usaha ekonomi, meningkatkan produktivias

kerja, meningkatkan penghasilan dan menciptakan kemitraan usaha yang saling

menguntungkan, yang mana kegiatan ini sudah semestinya menjadi salah satu

kegiatan yang dapat membantu perekonomian masyarakat.

Seperti halnya di Provinsi Kepulauan Riau, pengentasan kemiskinan juga

merupakan salah satu tema utama pembangunan daerah. Dalam

perkembangannya, kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau mengalami siklus naik

turun. Pada tahun 2008 kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau ± 18,51%,

kemudian turun menjadi 12,99% pada tahun 2011. Dengan demikian ada

penurunan angka kemiskinan sekitar ± 5,52%. Akan tetapi pada tahun 2012

kemiskinan di Provinsi Kepulauan Riau kembali meningkat sekitar ± 4,05% yaitu

menjadi ± 17,04%. Berikut data kemiskinan Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2012:

Tabel I.1 :

Jumlah Individu Miskin, Menurut Kabupaten Dan Status Kesejahteraan

Tahun 2012

Nama

Kab/Kota

Jumlah

individu

Sangat

miskin

miskin Hampir

miskin

total

Karimun 8.533 16.666 15.240 40.439

Bintan 6.515 10.945 9.064 26.524

Natuna 2.055 2.760 2.437 7.252

Lingga 7.235 8.316 6.638 22.189

Kep. Anambas 1.132 1.933 1.683 4.748

Page 9: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

9

Batam 39.539 68.384 61.617 169.540

Tanjungpinang 13.754 12.390 10.839 36.983

Total 78.763 121.394 107.518 307.675

Sumber: TNP2K Prov. Kepri

Keterangan :

Sangat Miskin : Tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per bulan atau

kondisi kesejahteraan 10% terendah di Indonesia

Miskin : Pengeluaran per orang per bulan 233.740-kebawah atau kondisi

kesejahteraan 11% s.d 20% terendah di Indonesia

Hampir Miskin : Pengeluaran per orang per bulan antara 233.740-280.488 atau

kondisi kesejahteraan 21% s.d 30% terendah di Indonesia

Kabupaten Bintan adalah daerah otonom yang dimekarkan berdasarkan

Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2006 tentang perubahan nama Kabupaten

Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Luas

Kabupaten Bintan 87.717,84 km² yang terdiri dari daratan 1.319,51 km² (1,49 %)

dan lautan seluas 86.398,33 km² (98,51 %). Jumlah pulau sebanyak 240 buah

dengan jumlah penduduk pada tahun 2012 tercatat 151.510 jiwa dengan

kepadatan 78 jiwa per km2. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bintan pada

tahun 2011 di Kabupaten Bintan yaitu 5.731 RTM (berdasarkan verifikasi dan

validasi data program perlindungan sosial) dan menurut badan pusat statistik

mencatat akhir tahun 2013 angka kemiskinan di Bintan 6,01%. Dengan jumlah

penduduk yang begitu banyak dan masih banyak juga terdapat masyarakat miskin,

sehingga pemerintah memerlukan kegiatan yang lebih guna menekankan akan

kemiskinan dari tahun ke tahun.

Page 10: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

10

Masyarakat Kelurahan Sei Enam merupakan salah satu warga yang

mendapat bantuan dari pemerintah yaitu Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau.

Menurut hasil penelitian penulis, diketahui bahwa jumlah masyarakat Kelurahan

Sei Enam yang menjadi penerima dana bantuan sosial UEP tahun anggaran APBD

2014 yaitu 35 orang dengan jumlah dana bantuan yang diterima senilai Rp.

2,000,000/orang.

Penumbuhkembangan usaha ekonomi produktif yaitu bantuan

permodalan usaha dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dalam

mengakses sumber daya manusia (SDM), meningkatkan kemampuan usaha

ekonomi, meningkatkan produktifitas kerja, dan meningkatkan penghasilan, serta

menciptakan kemitraan usaha yang saling menguntungkan. Dengan perizinan

usaha masing-masing individu, masyarakat Kelurahan Sei Enam mendapatkan

kesempatan untuk mengembangkan usahanya dengan bantuan dana dari program

pelaksanaan bantuan sosial usaha ekonomi produktif yang dilaksanakan oleh

Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau.

Seiring dengan adanya bantuan ini dalam pemberdayaan masyarakat,

pelaksanaannya menjadi perhatian. Diidentifikasi masalah yaitu terjadi dilapangan

dana bantuan yang diberikan untuk permodalan usaha ini masih belum tepat

sasaran yaitu modal untuk masyarakat yang mempunyai usaha sebagai penunjang

produktivitas masyarakat dan masuk dalam kategori keluarga miskin, dan pada

akhirnya mekanisme untuk memilih penerima bantuan inipun menjadi hal yang

harus diketahui dengan jelas agar sasaran penerima dana bantuan ini tepat pada

masyarakat yang tidak mampu untuk mendapatkan modal usaha. Program bantuan

Page 11: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

11

sosial UEP yang diberikan kepada keluarga miskin sebagian besar tidak

berdasarkan data yang masuk pada program kemiskinan, akan tetapi banyak

bantuan diberikan kepada keluarga miskin hanya berdasarkan surat keterangan

tidak mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh pihak kelurahan setempat dan

perekrutan yang dilakukan sendiri oleh pendamping atau pengurus.

Kurangnya pengawasan oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau

sebagai penanggungjawab, kurangnya kerjasama antar instansi pemerintah atau

organisasi setempat dalam mendukung usaha masyarakat, serta kurangnya

kemampuan masyarakat dalam mengelola usahanya. Sehingga pelaksanaan

kegiatan pemberdayaan ini belum optimal. Seharusnya ada pemilihan calon

penerima bantuan dengan benar dan transparan dan adanya kerjasama yang baik

dalam pengupayaan pemberdayaan masyarakat miskin antar organisasi

Pemerintah, serta pemberian dukungan potensi masyarakat yang lebih optimal.

B. Kerangka Berpikir

1. Pemberdayaan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 8

tentang kader pemberdayaan masyarakat, dinyatakan bahwa pemberdayaan

masyarakat adalah suatu strategi yang digunakan dalam pembangunan masyarakat

sebagai upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal ini bermakna bahwa, dalam

memampukan masyarakat dan memandirikan masyarakat upaya melakukan

Page 12: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

12

pemberdayaan adalah solusi yang dapat dilakukan agar pembangunan pada

masyarakat dapat berkembang.

Selanjutnya menurut Kartasasmita (2000:50-52), pemberdayaan

masyarakat harus dilakukan melalui tiga tahapan, yaitu:

a. Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang

(enabling)

b. Penguatan potensi dan daya yang dimiliki oleh masyarakat (empowering)

c. Pemberdayaan yang juga berarti melindungi

Selanjutnya Sedarmayanti (2004:117-118) menyatakan bahwa

pemberdayaan mengandung dua kecenderungan, yaitu:

1) Kecenderungan primer yaitu proses pemberdayaan yang menekankan pada

proses memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau

kemampuan kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Proses ini

dapat dilengkapi dengan upaya membangun asset material guna untuk

mendukung pembangunan kemandirian melalui organisasi.

2) Kecenderungan sekunder yang menekankan pada proses memberikan atau

menstimulus, mendorong atau memotivasi agar individu-individu tersebut

mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan yang menjadi

pilihan hidupnya melalui proses dialog.

Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dalam penelitian ini, maka

indikator yang akan dibahas berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti

tentang Program pemberdayaan masyarakat usaha ekonomi produktif oleh Dinas

Sosial Provinsi Kepulaua Riau Pada Masyarakat Kelurahan Sei Enam.

Page 13: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

13

Adapun dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pemberdayaan

masyarakat ini ialah pelaksanaan dalam upaya pengentasan kemiskinan dan untuk

pembangunan sosial agar berjalan dengan semestinya dan apakah telah sesuai

dengan aturan yang ada.

Gambar: I.2

Dapat digambarkan kerangka berpikir penelitian, sebagai berikut :

Kemiskinan masyarakat

Terbatasnya

modal usaha

yang dimiliki

Memiliki usaha yang

sulit dikembangkan

Upaya pemerintah dalam

meningkatkan kesejahteraan

masyarakat

Pemberdayaan masyarakat melalui

bantuan sosial usaha ekonomi

produktif

Tujuan:

Peningkatan kesejahteraan sosial,

pemberian motivasi

Sasaran:

Masyarakat

miskin

Melalui:

Bantuan

modal,

sosialisasi,

pendampin

gan sosial

Peningkatan kesejahteraan sosial

Page 14: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

14

C. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yang bertujuan membuat

gambaran dan lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta dan

sifat serta hubungan antara fenomena objek yang diselidiki. Seperti yang

dikemukakan oleh Bogdan dan Taylor (1975) dalam moleong (2006:13), “metode

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi yang ditetapkan untuk penelitian ini adalah Kelurahan Sei

Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan. Alasan memilih di Kelurahan

ini ialah:

a. Karena Kelurahan Sei Enam adalah Kelurahan di Kabupaten Bintan yang

termasuk berhasil dalam pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat

melalui pemberian modal usaha ekonomi produktif.

b. Karena terdapat berbagai jenis usaha yang digeluti masyarakat, seperti usaha

kelontong, usaha otak-otak, aneka kue, peternakan, dan usaha lainnya. Hal ini

menjadi menarik karena setiap tantang dan hambatan yang ada akan berbeda-

beda.

3. Informan

Menurut moleong (2006:06) penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

Page 15: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

15

penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara

holistic dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode

penelitian.

Informen dalam penelitian ini terdiri dari 1 orang pendamping penerima

bantuan UEP, 1 orang Lurah Sei Enam, 1 orang Kasi Pemb. Keluarga Miskin

Dinsos Kabupaten Bintan, dan 10 orang penerima dana bantuan sosial UEP.

Selanjutnya dalam tahap ini terdapat key informen (informen kunci) yaitu

Pelaksana atau Kasi TKSM Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau.

Jadi jumlah informen dalam penelitian ini adalah 14 orang.

4. Jenis Dan Sumber Data

Data yang akan diolah dan diinformasikan yang dibutuhkan peneliti

untuk menjawab permasalahan yang akan diteliti, maka digunakan dua cara yaitu:

a. Data Primer

Data primer menurut Rusady Ruslan (2006:29) adalah data yang

diperoleh secara langsung dari objek penelitian perorangan, kelompok dan

organisasi. Data primer dalam penelitian ini, diperoleh langsung dari sumber yaitu

pihak-pihak yang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program

pemberdayaan sosial usaha ekonomi produktif melalui wawancara yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari bahan bacaan dari buku-buku ataupun

dokumen-dokumen yang ada dengan relevan yang berkaitan dengan permasalahan

Page 16: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

16

yang diteliti, yaitu yang diperoleh dari Kelurahan dan Dinas Sosial Provinsi

Kepulauan Riau. Data yang diperoleh berupa tabel penerima bantuan uep, jumlah

masyarakat miskin, data monografi Kelurahan Sei Enam, Visi dan Misi serta

susunan organisasi Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau, dan lain sebagainya.

5. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini diperlukan teknik sebagai

berikut:

a. Teknik Observasi

Observasi merupakan suatu teknik penelitian secara sistematis untuk

melakukan pengamatan dilapangan yang menjadi lokasi penelitian berkenaan

dengan pemberdayaan masyarakat melalui usaha ekonomi produktif oleh Dinas

Sosial Provinsi Kepulauan Riau di Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur

Kabupaten Bintan. Pada dasarnya observasi menggunakan format yang disusun

berisi item-item tentang kejadian atau tingkahlaku yang digambarkan. Observasi

yang digunakan yaitu observasi terstruktur yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang diamati, kapan dan dimana tempatnya, dengan alat pengumpul

data yaitu check list.

b. Teknik Wawancara

Pada teknik penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara guna

memperoleh data yang benar dan relevan menyangkut masalah yang diajukan

dalam suatu penelitian. Dalam Sugiyono (2012:137), wawancara digunakan

sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi

pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila

Page 17: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

17

peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil. Wawancara dilakukan pada responden yang

menguasai masalah tersebut. Alat yang digunakan dalam penelitian ini ialah

pedoman wawancara. Pedoman wawancara yaitu pertanyaan yang disusun secara

sistematis yang berguna untuk memberikan arah/pedoman untuk melakukan tanya

jawab secara langsung dengan responden.

c. Teknik Dokumentasi

Menurut Hadi Sabari Yunus (2010:382) yaitu teknik dengan cara

menggunakan pedoman yang memerlukan alat-alat tertentu yaitu buku harian,

buku catatan, dan alat pemotret. Foto-foto yang berkaitan dengan penelitian serta

aktifitas-aktifitas dilokasi penelitian yang diperoleh dari hasil temuan data

dilapangan. Alat yang digunakan adalah buku untuk mencatat hasil wawancara

dan buku harian yang berisi daftar pertanyaan.

6. Teknik Analisa Data

Dalam menganalisa data pada penelitian ini menggunakan penelitian

kualitatif. Yang mana penelitian ini bersifat naturalistic yang dikumpulkan dari

empiris, kemudian dari data tersebut ditentukan pola atau tema (adanya penemuan

atau discovery) dan dikembangkan menjadi suatu teori. Pada analisis data ini yang

digunakan adalah data yang didapat dari hasil observasi dan dari wawancara yang

dilakukan kepada responden.

Page 18: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

18

D. Hasil Penelitian

Dari hasil wawancara yang dilakukan, adanya bantuan sosial usaha

ekonomi produktif yang diadakan oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau

ini ialah dapat dilihat dari tahap-tahap proses pemberian bantuan.

1. Proses Pelaksanaan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha

Ekonomi Produktif Oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau di

Kelurahan Sei Enam

Untuk menelaah atau mengkaji Pemberdayaan Masyarakat Melalui

Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau di

Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Tahun 2015,

dapat dilihat dari tahap-tahap proses pelaksanaan pemberdayaan tersebut

dilakukan, yaitu:

a) Pendataan

Pelaksana dari kegiatan program pemberdayaan masyarakat dalam

program kegiatan ini merupakan Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau dalam

upaya untuk mendapatkan orang-orang yang layak untuk diberdayakan dan

tepatnya sasaran penerima bantuan permodalan usaha ekonomi produktif dengan

melakukan pendataan dengan baik, sistematis dan dilihat secara langsung apakah

sesuai dengan data yang diterima.

Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau dalam menjalankan kegiatan

program pemberdayaan masyarakat melalui bantuan usaha ekonomi produktif,

melakukan koordinasi atau kerjasama dengan Dinas Sosial Kabupaten Bintan

dalam hal pendataan masyarakat bahwa bantuan UEP untuk masyarakat miskin

Page 19: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

19

yang mempunyai embrio usaha dan perlu dibantu dalam hal permodalan untuk di

data dan diseleksi kelayakannya untuk menerima bantuan.

b) Peninjauan

Pada tahap ini, Peninjauan dilakukan guna menyesuaikan data yang

diterima dengan kenyataan yang ada dilapangan. Dinas Sosial Provinsi Kepulauan

Riau meminta Dinas Sosial Kabupaten untuk mendampingi turun ke wilayah

dimana para penerima bantuan berada.

c) Sosialisasi

Sosialisasi merupakan cara yang dilakukan pada setiap kegiatan yang

diadakan dan tujuannya untuk menjelaskan maksud dari kegiatan tersebut, dan

biasanya dilakukan berupa pendidikan pengetahuan dan bimtek dari kegiatan

tersebut. Begitu juga halnya mengenai program kegiatan UEP ini, Pada tahap ini

masyarakat penerima bantuan UEP diharuskan untuk mengikuti sosialisasi atau

Bimtek terlebih dahulu sebelum dana bantuan dicairkan.

Tujuan diadakannya sosialisasi ini yaitu memberikan pengetahuan

kepada masyarakat bahwa bantuan UEP ini diperuntukkan untuk modal usaha dan

diberikannya pengetahuan kepada masyarakat bagaimana mengelola usaha dengan

baik dan masyarakat menjadi semakin mandiri.

Upaya yang dilakukan oleh pihak pelaksana yaitu Dinas Sosial Provinsi

Kepulauan Riau bekerjasama dalam pemberdayaan masyarakat melalui usaha

ekonomi produktif di Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten

Bintan, seperti diadakan bimtek dan sosialisasi bagaimana mengelola usaha dan

Page 20: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

20

dana bantuan permodalan yang diterima. Penyadaran akan adanya potensi-potensi

yang dimiliki pada setiap orang guna meningkatkan dan mengembangkan

keterampilan yang ada dan pemanfaatan sumber daya yang ada disekitar

masyarakat itu sendiri, seperti memanfaatkan pengepul ikan untuk sebagai wadah

menjual hasil ikan tangkapan, memanfaatkan masyarakat lainnya sebagai tenaga

kerja pada usaha yang dijalankan dan memanfaatkan lokasi sebagai wilayah yang

strategis untuk dikunjungi orang dari luar wilayah.

d) Pendampingan Sosial

pada tahap ini, setelah dana bantuan diterima oleh pelaku usaha, maka

adanya pedampingan yang dilakukan oleh Pendamping sebagai perpanjangan

tangan dari Dinas Sosial selaku pelaksana kegiatan. Tujuan dari adanya

pendampingan sosial ini yaitu guna meningkatkan motivasi, kemampuan, dan

peran masyarakat yang diberdayakan guna mencapai kualitas hidup dan

kesejahteraan sosial.

Menurut data dari Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan

(2012:11-15), Fungsi dari pendamping sosial dapat dilihat dari:

a. Fungsi administratif yaitu pendampingan sosial melakukan pekerjaan yang

terkait dengan pengelolaan administrasi kegiatan selama proses pendampingan

b. Fungsi Operasional yaitu pendamping melaksanakan berbagai kegiatan yang

berkaitan dengan tugas-tugas pokok pendampingan baik dalam bentuk

dukunggan, konsultasi, saran, atau fasilitasi

c. Fungsi Koordinasi dan Kerjasama yaitu pendamping melakukan berbagai

upaya untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam rangka

Page 21: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

21

pemanfaatan dan pendayagunaan sistem sumber kelembagaan yang berada

diluar lingkungan masyarakat.

Dalam proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan

sosial usaha ekonomi produktif di Kelurahan Sei Enam Tahun 2015, menurut I

Nyoman Sumaryadi (2005) dalam Iskandar (2014:14) mengenai unsur pokok

dalam upaya pemberdayaan, yaitu:

a. Aksesbilitas informasi, Kemampuan akses yang diterima oleh masyarakat

Dimana dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui bantuan

sosial usaha ekonomi produktif oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau di

Kelurahan Sei Enam dalam kemampuan untuk mendapatkan akses guna jalannya

pemberdayaan ini dengan baik. Mulai dari proses mendapatkan bantuan hingga

pada pemberdayaan itu berjalan. Berjalannya suatu kegiatan dalam meningkatkan

upaya dalam kesejahteraan pada masyarakat perlu adanya aksesbilitas informasi

yang baik. Dalam hal ini bisa dilihat pada komunikasi yang berjalan antar

pemerintah dan masyarakat sebagai sasaran dari kegiatan pemberdayaan yang

diadakan.

b. Partisipasi atau Keterlibatan, menyangkut siapa yang dilibatkan dan bagaimana

mereka terlibat dalam keseluruhan proses pemanfaatan bantuan modal ini

dengan baik.

Partisipasi atau keterlibatan dalam kegiatan pemberdayaan yaitu

terlibatnya semua pihak yang berkaitan pada proses pelaksanaan pemberdayaan.

Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pada memanfaatkan hasil

pemberdayaan itu sendiri. Dalam hal ini, perencanaan program, pelaksanaan

hingga pada pemanfaatan yang dapat dilihat bahwa siapa dan bagaimana

Page 22: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

22

keterlibatan pihak-pihak terkait dalam melakukan program bantuan sosial usaha

ekonomi produktif.

Selanjutnya pada proses pelaksanaan pemberdayaan ini, Dinas Sosial

Provinsi memerlukan keterlibatan pihak-pihak yang wilayahnya menjadi sasaran

proses pemberdayaan masyarakat. Seperti Dinas Sosial Kabupaten, pendamping,

hingga pada Pemerintahan unit terkecil pada masyarakat yaitu Kelurahan serta

keterlibatan pada masyarakat yang menjadi sasaran program kegiatan

pemberdayaan yang paling utama.

c. Akuntabilitas

Pertanggungjawaban dalam proses kegiatan program pemberdayaan

masyarakat melalui bantuan sosial usaha ekonomi produktif dalam memanfaatkan

bantuan yang diterima yaitu dengan menjalankan usahanya guna melihat dan

mengawasi agar pemberdayaan yang dijalankan berjalan dengan baik untuk

mencapai kesejahteraan sosial yang diharapkan bersama.

Penggunaan bantuan sosial yang diberikan dalam program kegiatan

usaha ekonomi produktif, menjadi alat untuk mengetahui apakah kegiatan berjalan

sesuai dengan aturan dan ketentuan yang diharapkan dan dapat menjadi ukuran

dari berhasilnya tujuan kegiatan yang dijalankan. Disamping itu, masyarakat

harus memiliki tanggungjawab atas dirinya sendiri untuk benar-benar mengelola

bantuan yang telah diberikan guna meningkatkan kemandirian dalam diri dan

menghilangkan rasa ketergantungan dengan orang lain termasuk pemerintah.

Page 23: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

23

d. Kemampuan organisasi Lokal

Maksudnya disini adalah kemampuan bekerjasama, mengorganisir warga

masyarakat, serta memobilisasi sumberdaya pada masyarakat yang diberdayakan

dalam mengembangkan usaha yang dijalankan. Dalam hal ini dapat dilihat

banyaknya jenis dari usaha yang dijalankan oleh masyarakat yang diberdayakan

melalui bantuan usaha ekonomi produktif, sehingga pola pengembangan yang

dilakukanpun harus dilakukan secara terarah. Mulai dari mengenali jenis usaha

yang dijalankan, upaya mendapatkan bantuan, hingga pemanfaatan bantuan yang

didapatkan.

Pelaksana dari kegiatan pemberdayaan ini, membantu masyarakat dengan

cara memberikan bantuan hanya secara umum yaitu semua pelaku usaha

mendapatkan modal usaha Rp.2juta untuk setiap individu (pelaku usaha), namun

pada tahap sosialisasi telah di arahkan agar bantuan yang telah diberikan

diperuntukkan untuk membeli bahan-bahan dalam menjalankan usaha. Karena

dengan bantuan modal Rp.2juta dirasa cukup untuk membelanjakan keperluan

usaha. Pemanfaatan bantuan diharapkan dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya

oleh masyarakat. Dengan telah dilakukan pembimbingan melalui sosialisasi

diharapkan masyarakat dapat menggunakan bantuannya dan dapat melakukan

pengembangan dalam usaha yang dijalankan.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dilapangan, masih ada

masyarakat yang setelah diberikannya bantuan tidak menjalankan usaha dengan

baik. Bahkan ada 9 usaha yang menutup usahanya karena tidak mampu

mengembangkan usaha yang dijalani lagi. Usaha-usaha yang masih bertahan

Page 24: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

24

dalam pemberdayaan ini adalah usaha-usaha yang memang sudah dijalankan sejak

lama dan pasarnya juga telah luas dan dalam hal pemenuhan modal juga telah

mampu secara mandiri. Tidak jelasnya jenis usaha yang menjadi sasaran

pemberdayaan dan waktu berdirinya usaha dapat menjadi salah satu faktor

sulitnya masyarakat untuk mengembangkan usaha yang dijalani. Serta kurangnya

upaya pengembangan yang dilakukan pelaksana kegiatan dan pendamping turut

menjadi faktor permasalahan tersebut.

Dari hasil yang dilihat dari unsur pokok upaya pemberdayaan masyarakat

yang dikemukakan oleh I Nyoman Sumaryadi tersebut masih tidak optimalnya

pemberdayaan yang dilaksanakan. Mulai dari aksesbilitas informasi yang mana

tidak berjalannya komunikasi antar pemerintah, akuntabilitas yang tidak berjalan

dengan relevan, hingga pengkapasitasan organisasi lokal yang mana kurangnya

kemampuan masyarakat dan pihak terkait dalam mengembangkan usahanya

setelah diberikannya bantuan.

Selanjutnya, menurut Kartsasmita (2000:50-52), tentang upaya dalam

pemberdayaan masyarakat, dapat dilihat melalui:

1) Menciptakan iklim yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang

Hal ini dapat dikatakan sebagai upaya untuk membangun dan

mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki masyarakat Kelurahan Sei Enam

yang mempunyai usaha dan itu merupakan mata pencaharian masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan hidup mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan cara

mendorong (encourage), memotivasi dan membangkitkan kesadaran (awareness)

masyarakat terhadap potensi-potensi yang dimiliki.

Page 25: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

25

2) Memperkuat potensi dan daya yang dimiliki masyarakat

upaya memperkuat potensi dan daya yang dimiliki masyarakat, dalam hal

meningkatkan potensi dan daya pada masyarakat penerima bantuan permodalan

usaha ekonomi produktif di Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur

Kabupaten Bintan penyediaan berbagai akses pada berbagai peluang yang dapat

membuat masyarakat memiliki dukungan untuk menjadikan masyarakat semakin

maju dan berdaya.

Dukungan yang diberikan pula dalam memperkuat potensi atau daya

yang dimiliki masyarakat yaitu dapat dilihat dari penyediaan sarana dan prasarana

kegiatan dalam menjalankan usaha masyarakat Kelurahan Sei Enam Kabupaten

Bintan yang dapat dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau sebagai

pelaksana dari kegiatan program ini serta bantuan pemasaran terhadap hasil usaha

dari masyarakat. misalnya penyediaan barang-barang pendukung untuk berjualan

sesuai dengan usaha yang dijalankan oleh masyarakat.

3) Melindungi masyarakat

Dalam pemberdayaan ini juga dibutuhkan upaya lain seperti melindungi

masyarakat. Hal ini merupakan upaya pemberian perlindungan dan terlihatnya

keberpihakan pelaksana kepada masyarakat ekonomi produktif, agar potensi dan

kemampuan masyarakat terus dapat diberdayakan dan dikembangkan. Dalam

kegiatan program pemberdayaan masyarakat melalui usaha ekonomi produktif,

melindungi masyarakat bermakna bahwa, masyarakat miskin yang diberdayakan

dapat terpenuhi kebutuhannya dan dapat lepas dari masalah kesejahteraan sosial

Page 26: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

26

serta usaha yang dijalankan dapat berjalan lancar. Hal ini juga dilakukan agar

mencegah terjadinya eksploitasi yang kuat atas yang lemah.

e) Keadaan Masyarakat Kelurahan Sei Enam Setelah Adanya

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Sosial Usaha Ekonomi

Produktif

Dalam pemberdayaan masyarakat melalui bantuan sosial usaha ekonomi

produktif, memberikan kontribusi dan alternatif bagi pelaku usaha yang tidak

mampu dalam pemenuhan modal usaha yang dijalankan agar menjadi harapan

bahwa meningkatnya kesejahteraan pada masyarakat itu sendiri. Bantuan yang

diberikan menjadi harapan bahwa jalannya usaha pada masyarakat dapat menjadi

peluang untuk masyarakat menjalankan dan mengembangkan usahanya.

Berjalannya kegiatan pemberdayaan yaitu selama 6 bulan dan 2 kali

pelaporan yang disampaikan oleh pendamping kepada Dinas Sosial Provinsi

Kepulauan Riau selaku pelaksana kegiatan. Berhasil atau tidaknya suatu

pemberdayaan dapat dilihat dari hasil kegiatan pemberdayaan itu sendiri. Hal ini

dapat dilihat saat sebelum adanya program pemberdayaan tersebut dan saat

setelah adanya program pemberdayaan ini.

Harapan dari masyarakat yaitu pada umumnya, untuk selalu diperhatikan

terutama pada masyarakat kecil. Bantuan yang diberikan tidak hanya sampai pada

saat kegiatan program pemberdayaan itu berjalan dan tidak hanya fungsi

pengawasan saja yang dijalani, tetapi motivasi yang diberikan harus lebih optimal

lagi agar dapat tercapainya tujuan kesejahteraan pada masyarakat.

Page 27: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

27

2. Faktor Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Melalui Usaha Ekonomi

Produktif Oleh Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau di Kelurahan Sei

Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Tahun 2015

pembangunan yang berpusat pada manusia (people centered)

menekankan bahwa pembangunan bukan sekedar meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan pendapatan nasional (GNP) serta terpenuhinya kebutuhan dasar

masyarakat, tetapi yang lebih penting lagi adalah pada upaya meningkatkan

kualitas manusia agar dapat meningkatkan partisipasi secara nyata dalam berbagai

aktifitas kehidupan untuk mendorong terciptanya kegiatan produktif yang bernilai

tinggi. Pemberdayaan masyarakat adalah merupakan cara yang dilakukan untuk

menciptakan masyarakat yang mampu untuk mandiri dalam mewujudkan potensi

yang ada didalam dirinya (pengetahuan dan daya kreativitas) agar dapat

memperbaiki kehidupannya kedepan. Hal yang terpenting dari adanya

pemberdayaan masyarakat ialah mencoba mengembangkan rasa keefektifan

politis yang akan mengubah penerima pasif dan reaktif menjadi peserta aktif yang

memberikan kontribusinya dalam proses pembangunan, masyarakat yang aktif

dan berkembang yang dapat turut serta dalam memilih isu kemasyarakatan.

Pada setiap proses pelaksanaan dari pemberdayaan masyarakat, terdapat

beberapa faktor yang menjadi penghambat dalam berjalannya program ini, antara

lain: Kurangnya kemampuan masyarakat dalam mengelola usahanya, lemahnya

pendamping dalam menjalankan fungsinya termasuk mengawasi dan memantau

usaha pada masyarakat UEP, belum selektif dalam memilih sasaran penerima

bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori miskin, kecilnya sarana

pemasaran dalam memasarkan hasil usaha, kurangnya kerjasama antar instansi

Page 28: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

28

termasuk instansi setempat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, baik

dalam proses rekrutmen, pemasaran, serta pengawasan.

E. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai Pemberdayaan masyarakat melalui

bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) oleh Dinas Sosial di Kelurahan Sei Enam

Kecamatan Bintan Timur Kabupaten Bintan Tahun 2015, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

a. Pemberdayaan masyarakat melalui bantuan usaha ekonomi produktif (UEP)

oleh Dinas Sosial di Kelurahan Sei Enam Kecamatan Bintan Timur Kabupaten

Bintan sudah cukup optimal. Namun, masih perlu adanya penyempurnaan-

penyempurnaan pada pelaksanaan pemberdayaan masyarakat usaha ekonomi

produktif ini. Terutama pada perekrutan calon penerima bantuan sebagai

sasaran pada pemberdayaan masyarakat ini, peran pendamping dalam

penyampaian laporan, pengawasan, dan motivasi dalam pengembangan usaha

masyarakat serta jalinan kerjasama antar instansi pemerintah sebagai pelindung

masyarakat untuk bersama-bersama memantau perkembangan usaha

masyarakat yang diberdayakan.

b. faktor yang menjadi penghambat dalam berjalannya program pemberdayaan

masyarakat melalui bantuan usaha ekonomi produktif di Kelurahan Sei Enam

Kabupaten Bintan, antara lain: Kurangnya kemampuan masyarakat dalam

mengelola usahanya, lemahnya pendamping dalam menjalankan fungsinya

termasuk mengawasi dan memantau pelaku usaha UEP serta pemberian

Page 29: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

29

motivasi dilapangan, belum selektif dalam memilih sasaran penerima bantuan

modal usaha yang masuk dalam kategori miskin, kecilnya sarana pemasaran

dalam memasarkan hasil usaha, kurangnya kerjasama antar instansi termasuk

instansi setempat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat, baik dalam

proses rekrutmen, pemasaran, serta pengawasan.

2. Saran

Dalam upaya memberikan perbaikan dan meningkatkan kualitas

pelaksanaan pemberdayaan masyarakat usaha ekonomi produktif, maka peneliti

menyarankan beberapa hal sebagai berikut:

a. Dinas Sosial Provinsi Kepulauan Riau, diharapkan:

1) Perlu melibatkan seluruh pihak-pihak yang terkait dalam pemberdayaan ini

untuk dimanfaatkan agar pelaksanaan dapat berjalan maksimal sesuai target

kinerja yang direncanakan. Karena dalam pelaksanaannya, Komunikasi dan

Koordinasi pelaksanaan program pada tingkat Kelurahan sebagai pihak

yang paling dekat dengan masyarakat tidak ada. Maka perlu untuk

diinformasikan melalui surat resmi agar mengetahui adanya pelaksanaan

program bantuan sosial UEP keluarga miskin, sehingga pelaksanaan

program berjalan konsisten dan seragam.

2) Diharapkan kedepannya sebagai pelaksana program untuk meningkatkan

kemampuan tenaga pendamping dalam mendampingi masyarakat. Jadi tidak

hanya mampu secara administratif tetapi mampu juga dalam melakukan

motivasi kepada masyarakat agar dapat meningkatkan usahanya.

Page 30: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

30

3) Perlu adanya perhatian yang berkelanjutan bagi masyarakat yang rentan

terkena resiko sosial agar program pemberdayaan yang dilaksanakan tidak

hanya berjalan pada saat program itu berlangsung dan hanya sampai pada

batas waktu yang ditentukan yaitu hanya selama enam bulan.

b. Dinas Sosial Kabupaten Bintan, diharapkan lebih aktif dalam menanggapi

program kegiatan pemberdayaan untuk kedepannya. Agar tujuan yang

diharapkan dalam pengentasan kemiskinan melalui bantuan sosial dapat

terlaksana dengan baik.

c. Kelurahan Sei Enam, diharapkan lebih aktif dalam menjalankan tugas pada

kesejahteraan sosial masyarakat termasuk lebih mengetahui dengan pasti

sasaran penerima bantuan sosial yang berasal dari Dinas Sosial. Agar lebih

efektif dalam melindungi masyarakatnya melalui pengawasan penggunaan atau

pemanfaatan bantuan sosial serta pemantauan perkembangan usaha

masyarakat.

d. Pendamping, diharapkan lebih aktif turun untuk meninjau masyarakat yang

didampingi dan lebih merata pada semua pelaku UEP yang didampingi. Jadi

tidak hanya aktif diawal pada saat pengumpulan kwitansi belanja masyarakat

dan pada pelaku UEP tertentu saja, serta aktif untuk berkoordinasi dengan

pihak Kelurahan setempat dan kreatif dalam membantu masyarakat untuk

mengembangkan usaha.

e. Masyarakat Usaha Ekonomi Produktif, diharapkan lebih mampu mengelola

usaha dengan baik dan mempunyai daya saing yang tinggi untuk meningkatkan

Page 31: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

31

hasil serta mampu untuk mandiri, dan mampu untuk menjalin dan menciptakan

kemitraan yang baik dan saling menguntungkan dengan pelaku usaha lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Gunawan, Jamil. 2005. Desentralisasi Globalisasi dan Demokrasi Lokal. Jakarta:

Pustaka LP3ES Indonesia

Hikmat, Harry. 2010. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora

Utama Pres. Cetakan ke 5

Holidin, defny. 2012. Dilema Partisipasi Lokal Dalam Pembangunan Daerah

Hasil Pemekaran. Jakarta: Universitas Indonesia

Kartasasmita, Ginandjar. 2000. Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan

Pertumbuhan dan Pemerataan. Jakarta: PT. Pustaka Cidesindo

Kaho, Josef Riwu. 2005. Prospek Otonomi Daerah di Negara Republik

Indonesia (identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyelenggaraan

Otonomi daerah). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Madjid, Nurcholis. 2004. Indonesia Kita. jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Ndraha, Taliziduhu. 2003. Kybernology Ilmu Pemerintahan Baru 1. Jakarta:

PT.Asdi Mahasatya

Ruslan, Rosady. 2006. Metode Penelitian: Public Relations dan Komunikasi.

Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Sabarno, Hari. 2007. Memandu Otonomi Daerah Menjaga Kesatuan Bangsa.

Jakarta: Sinar Grafika

Sedarmayanti. 2004. Good Government (Kepemerintahan yang baik)Membangun

Sistem Manajemen Kinerja Guna Meningkatkan Produktivitas Menuju

(Kepemerintahan Yang Baik) Good Governance. Bandung : CV.Mandar

Sondakh, Lucky W. 2003. Globalisasi & Desentralisasi. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi UI

Page 32: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

32

Subandi. 2012. Ekonomi Pemabangunan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi , Bandung: Alfabeta

Suherman, Eman. 2012. Kiat Sukses Membangun SDM Indonesia. Bandung:

Alfabeta

Sumaryadi, I Nyoman. 2005. Perencanaan Pembangunan Daerah Otonom dan

Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Citra Utama

Wrihatnolo, R. Randi dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen

Pemberdayaan Sebuah Pengantar dan Panduan Untuk Pemberdayaan

Masyarakat.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Yunus, Hadi Sabari. 2010. Metodologi Penelitian Wilayah Kontemporer.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dokumen:

Ayu Purnami Wulandari, 2014, Skripsi: Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam

Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga Melalui Pelatihan Pembuatan

Sapu Gelagah Di Desa Kajongan Kecamatan Bojongsari Kabupaten

Purbalingga, FIP UNY

Cholisin, 2011, jurnal: Pemberdayaan Mayarakat, Fis Uny

Iskandar, 2014, Skripsi: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kelurahan Kampung

Bugis Kecamatan Tanjungpinang Kota Tahun 2011-2012, Fisip Umrah

Kesi Widjajanti, 2011, Jurnal: Model Pemberdayaan Masyarakat, Fekon

Universitas Semarang

Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 4 Tahun 2011 Tentang

Organisasi Dan Tata Provinsi Kepulauan Riau

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 8 tentang

kader pemberdayaan masyarakat

Peraturan Pemerintah nomor 5 tahun 2006 tentang perubahan nama Kabupaten

Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau

Page 33: PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI BANTUAN SOSIAL USAHA ...jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · penerima bantuan modal usaha yang masuk dalam kategori

33

Permensos RI No.8 Tahun 2012 tentang pedoman pendataan dan pengelolaan data

penyandang masalah kesejahteraan sosial dan potensi dan sumber

kesejahteraan sosial

Putra Satria, 2014, Skiripsi: Pemberdayaan Masyarakat Oleh Dinas Koperasi,

Ukm, Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Bintan Di Desa Toapaya

Selatan Kecamatan Toapaya Kabupaten Bintan, Fisip Umrah

Ria Suri Anggun, 2014, Skripsi: Fungsi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan

Masyarakat Pada Kota Tanjungpinang (Studi Pada Kelompok Usaha

Bersama di Kelurahan Melayu Kkota Piring), Fisip Umrah

Siti Internawati, 2013, Jurnal: Studi Pelaksanaan Pendataan Keluarga Miskin Dan

Pemberdayaan Masyarakat Dalam Mengentaskan Kemiskinan Di Desa

Danau Redan Kecamatan Teluk Pandan, Fisip Univ. Mulawarman

Undang-undang nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial

Internet:

http://bintankab.bps.go.id/index.php/publikasi/index?Publikasi_page=2

,diaksespada tanggal 11 juni 2015 jam 14:22

http://bpmpt.jabarprov.go.id/assets/data/arsip/permendagri_nomor_57_hn_2007.

df, diakses pada tanggal 15 juni 2015 jam 14:40

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat, diakses pada tanggal

17april 2015 jam 14:43

http://ppid.bintankab.go.id/download/Profil%20Dinas%20Sosial%20%20u%20p

d.pdf , diakses pada tanggal 17 april 2015 jam 14:56

http://tanjungpinang.bpk.go.id/wp-content/uploads/2009/09/perda-no-7-th-2008

ttg-sot-dinas-_-ok_.pdf, diakses pada tanggal 15 juni 2015 jam 14:35

http://www.tanjungpinangpos.co.id/2013/68288/bintan-utamakan-uep-bagi-5-731

rtm/, diakses pada tanggal 15 juni 2015 jam 15:05