pengaruh perputaran modal kerja ... -...
TRANSCRIPT
Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran
Persediaan, Dan Rasio Cepat Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada
Perusahaan Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia (BEI) Periode 2011-2015
Jamiah
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Perputaran Modal Kerja,
Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, dan Rasio Cepat terhadap
Profitabilitas (ROA) secara parsial maupun simultan. Populasi dalam penelitian
ini adalah perusahan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2011-2015. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling, dan memperoleh 20 perusahaan sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel dalam penelitian.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan yang
diperoleh dari www.idx.co.id, berupa laporan keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan sektor industri dasar dan kimia selama 5 tahun berturut-turut selama
periode penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji
hipotesis dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa secara parsial perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran
persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) sedangkan rasio cepat
berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA). Besarnya kemampuan variabel
independen (perputaran modal kerja, perputaran piutang, perputaran persediaan,
dan rasio cepat) dalam menjelaskan variabel dependen (profitabilitas (ROA).
adalah 28.5% sedangkan sisanya 71.5% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam model penelitian ini.
Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran
Persediaan, Rasio Cepat dan Profitabilitas (ROA).
PENDAHULUAN
Setiap perusahaan atau badan usaha yang berorientasi pada laba selalu
mempunyai tujuan akhir yaitu pencapaian laba yang sebesar-besarnya dan
menekan pengeluaran seminimal mungkin. Keuntungan atau laba merupakan
sarana yang penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan,
makin tinggi laba yang diharapkan maka perusahaan akan mampu bertahan hidup,
tumbuh dan berkembang serta tangguh menghadapi pesaiangan. Perusahaan
dituntut untuk seefisien mungkin dalam arti bahwa dalam pengorbanan tertentu
yang diberikan maka akan dicapai hasil yang sebesar mungkin maksudnya
pengorbanan atau input ini adalah modal usaha sedangkan output nya laba usaha.
Suatu perusahaan dikatakan Rendabel apabila perusahaan tersebut dapat
beroperasi secara stabil dalam jangka waktu yang panjang. Profitabilitas bagi
perusahaan adalah kemampuan menggunakan modal kerja secara efisien dan
memperoleh laba yang besar sehingga perusahaan tidak akan mengalami kesulitan
mengembalikan hutang-hutangnya baik hutang jangka pendek maupun hutang
jangka panjang.
Masalah modal kerja adalah masalah yang tiada akhir, selama perusahaan
masih beroperasi, modal kerja yang cukup untuk memungkinkan suatu perusahaan
untuk melaksanakan aktivitasnya mengalami kesulitan dan hambatan yang
mungkin akan timbul. Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukan adanya
dana yang tidak dan produktif dan hal ini memberikan kerugian karena dana yang
tersedia tidak digunakan untuk kegiatan perusahaan. Sebaliknya, kekurangan
modal kerja merupakan sebab utama kegagalan perusahaan dalam menjalankan
perusahaannya, hal ini akan mengurangi laba atau tingkat profitabilitas. Tingkat
perputaran modal kerja yang tinggi juga diharapkan terjadi dalam waktu yang
relatif pendek, sehinga modal kerja yang ditanamkan dalam perusahaan akan
cepat kembali.
Menurut Kasmir (2011:180), perputaran piutang (receivable turnover)
digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode.
Semakin tinggi perputaran piutang menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam
dalam piutang semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin
baik.
KAJIAN PUSTAKA
Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan.
Tetapi rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang memperlihatkan
pengaruh gabungan dari liquditas, manajemen aktiva, dan hutang terhadap hasil
operasi (Brigham dan Houston 2001:89). Menurut Simamora (2000:528), laba
bersih (net income) merupakan ukuran pokok keseluruhan keberhasilan
perusahaan. Laba atau kurangnya laba, mempengaruhi perusahaan untuk
mendapat pinjaman dan pendanaan ekuitas, posisi likuiditas perusahaan, dan
kemampuan perusahaan untuk beubah.
Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan yang bisa menjamin nilai suatu perusahaan. Rumus
yang dinyatakan Hery (2016:193), yang digunakan untuk mencari Return On
Asset adalah sebagai berikut :
Perputaran Modal Kerja
Munurut Kasmir (2013:183), perputaran modal kerja (working capital turn over)
merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan selama priode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selama satu priode atau dalam satu priode. Untuk mengukur rasio ini, dengan
membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja
rata-rata. Apabila perputaran modal kerja rendah dapat diartikan perusahaan
sedang kelebihan modal kerja. Hal ini disebabkan karena rendahnya perputaran
persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar demikian pula
sebaliknya jika perputaran modal kerja, mungkin disebabkan tingginya perputaran
persediaan, piutang atas saldo yang terlalu kecil (Kasmir, 2013:182).
Rumus yang dinyatakan Wild, Subramanyan, dan Halsey (2009:43), yang
digunakan untuk mencari rasio perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:
𝑅𝑂𝐴 =Laba Bersih
Total Assets
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 =Penjualan Bersih
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
Perputaran Piutang
Menurut Kasmir (2012:176), perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu priode atau berapa
kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu priode. Semakin
tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang
semakin rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik.
Sebaiknya jika rasio semakin rendah ada over investment dalam piutang. Rasio
perputaran memberikan pemahaman tentang kualitas piutang dan kesuksesan
penagihan piutang.
Adapun rumus yang dinyatakan Wild, Subramanyam, dan Halsey
(2009:42), yang digunakan untuk mencari perputaran piutang adalah sebagai
berikut:
Perputaran Persediaan
Menurut Hery (2016:182), perputaran persediaan adalah merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam
persediaan akan berputar dalam satu priode atau berapa lama (dalam hari) rata-
rata persediaan tersimpan digudang hingga akhirnya terjual. Sedangkan harga
pokok penjualan dihitung sebesar harga beli dari pemasok atau barang yang
dijual. Yang dimaksud dengan rata rata persediaan disini adalah persediaan barang
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =Penjualan
Rata − Rata piutang
dagang awal tahun ditambah persediaan barang dagang akhir tahun lalu dibagi
dengan dua.
Rumus yang dinyatakan Hery (2016:183) yang digunakan untuk mencari
rasio perputaran persediaan adalah sebagai berikut:
Kerangka Pemikiran
Hl
H2
H3
H4
𝑃𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 =Harga Pokok Penjualan
Rata − Rata Persediaan
Perputaran Modal Kerja
Xl
Perputaran Piutang
X2
Perputaran Persediaan
X3
Rasio Cepat
X4
Profitabilitas
(ROA)
Y
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)
Tingkat perputaran modal kerja mengukur berapa kali aktiva lancar mampu
berputar untuk menghasilkan penjualan. Semakin cepat modal kerja berputar
semakin banyak penjualan yang berhasil tercipta. Dengan peningkatan turnover
ratio digunakan untuk mengukur perputaran modal kerja yaitu rasio penjualan
terhadap aktiva lancar (Anggraeni, 2014)
H1: Diduga Perputaran Modal Kerja Berpengaruh Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas (ROA
Perputaran piutang (recivable turnover) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi
rasio ini menunjukan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin
rendah dan tentunya kondisi ini bagi perusahaan semakin baik. Cepat atau tidak
perputaran piutang akan berpengaruh pada pendapatan bagi perusahaan yang
berupa kas, semakin cepat perputaran piutang akan semakin cepat pula
keuntungan yang akan diperoleh (Verawati, 2014).
H2: Diduga Perputaran Piutang Berpengaruh Terhadap Profitabilitas (ROA)
Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA)
Adanya investasi dalam persediaan yang terlalu besar dibandingkan dengan
kebutuhan akan memperbesar beban bunga, memperbesar biaya penyimpanan dan
pemeliharaan di gudang, memperbesar kemungkinan kerugian akibat kerusakan
dan turunnya kualitas sehingga semua itu akan memperkecil profitabilitas
(Verawati, 2014).
H3: Diduga Perputaran Persediaan Berpengaruh Terhadap Profitablitas (ROA)
Pengaruh Rasio Cepat terhadap Profitabilitas (ROA)
Rasio cepat (Quick ratio) merupakan rasio yang menunjukan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang
jangka pendek) dengan aktiva lancar tampa memperhitungkan nilai persediaan
(inventory). Semakin tinggi rasio cepat (quick ratio) perusahaan, semakin baik
kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancarnya (Pranandari, 2015).
H4: Diduga Rasio Cepat Berpengaruh Terhadap Profitabilitas (ROA)
METODE PENELITIAN
Objek penelitian yang sesuai dengan judul penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dengan periode penelitian selama (5) tahun yaitu dari tahun 2011-2015.
Data yang berupa laporan keuangan diperoleh melalui situs resmi di Bursa Efek
Indonesia (BEI), yaitu www.idx.co.id. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data skunder. populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor
industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2011-2015 dengan meggunakan data laporan keuangan. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 60 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini denagn menggnakan metode purposive
sampling Metode purpose sampling. Teknik yang dipakai dalam penelitian ini
adalah uji asumsi klasik yaitu normalitas, multikolonieritas, autokorelasi, dan
heteroskedastisitas selanjutnya diajukan dengan analisis regresi berganda dan
pengujian hipotesis. Akan tetapi sebelum melakukan uji asumsi klasik yang harus
dilakukan yaitu mendeteksi adanya data outlier.
Analisis Regresi Linear Berganda
Hubungan fungsional anatara variabel dependen dengan lebih dari satu variabel
independen dapat digunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program
SSPS 20. Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teoristis yang disajikan
sebelumnya, maka model yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y= a +β₁X₁ + β₂X₂ + β₃X₃ + β₄X₄ + e
Keterangan :
Y = Return on asset (ROA)
Α = Konstanta
Xı = Perputaran Modal Kerja
X₂= Perputaran Persediaan
X₃= Perputaran Piutang
X₄= Rasio Cepat
β₁, β₂, β₃, β₄ = koefisien regresi variabel X1, X2, X3, X4
E = kesalahan pengganggu (standar error)
PEMBAHASAN HASIL
Uji Outlier
Setelah melakukan outlier maka jumlah data yang tersisa sebanyak 88 data,
sedangkan 12 data yang harus dihilangkan karena ada data yang terdeteksi sebagai
data ekstrim (outlier).
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah regresi, variabel
dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distibusi normal atau
tidak mempunyai distribusi normal. Uji statistik yang digunakan untuk menguji
normalitas ini adalah uji statistik Kolmogorov-Smirnov (K-S) yaitu apabila nilai
signifikan > 0,05 maka distribusi data normal dan apabila nilai signifikan < 0,05
maka distribusi data tidak normal. Berdasarkan lampiran uji normalitas
menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,865 dan signifikan
pada 0,442 > 0.05 ini berarti data residual berdistribusi normal.
Uji kolmogorov-smirnov digunakan untuk uji statistik apakah data terdistribusi
normal ataukah tidak terdistribusi normal.
Uji Multikoloniearitas
Uji ini dapat dilihat dari melihat nilai VIF. Jika nilai VIF ≤ 10 maka tidak terjadi
multikolonieritas. Berdasarkan lampiran dari uji multikoloniearita, dapat dilihat
bahwa VIF untuk H1 (PMK)= 1.169 H 2 (PP)= 1.252 H 3 (PD)= 1.125 H 4 (RC)=
1.086 dapat dinyatakan dalam penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas.
Uji Heteroskedastisitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas pada penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan uji grafik scatterplot dan uji glejser. Jika
signifikansi mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan
masing-masing variabel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05
maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas dan jika signifikansi
korelasi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi
antara kesalahan penggangu pada periode t dengan kesalahan penggangu pada
periode t (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model yang baik adalah model yang bebas dari autokorelasi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan pengujian Runs Test.
Analisis Regresi Linear Berganda
Berdasarkan lampiran dapat dianalisis model regresi linier berganda sebagai
berikut:
ROA = 0.022 - 0.001 PMK + 0.004 PP + 0.001 PD + 0.021 RC + e
Nilai Konstan (α) sebesar 0.022 menunjukkan bahwa variabel perputaran modal
kerja, perputaran piutang, perputaran persediaan dan rasio cepat bernilai nol maka
nilai profitabilitas nilainya positif sebesar adalah 0.022. Nilai koefisien perputaran
modal kerja (α) adalah sebesar -0.001. Nilai β1 yang menunjukkan adanya
hubungan yang tidak searah antara variabel perputaran modal kerja terhadap
profitabilitas (ROA) Ini berarti setiap terjadi penambahan Rp 1 perputaran modal
kerja akan mengurangi profitabilitas sebesar -0.001. Nilai koefisien perputaran
piutang (α) adalah sebesar 0.004. Nilai β2 yang positif menunjukkan adanya
hubungan yang searah antara variabel perputaran piutang terhadap profitabilitas
(ROA). Ini berarti setiap terjadi penambahan Rp 1 perputaran piutang akan
menambah profitabilitas (ROA) sebesar 0.004. Nilai koefisien perputaran
persediaan (α) adalah sebesar 0.001. Nilai β3 yang positif menunjukkan adanya
hubungan yang searah antara variabel perputaran persediaan terhadap
profitabilitas. Ini berarti setiap terjadi penambahan Rp 1 perputaran persediaan
akan menambah profitabilitas (ROA) sebesar 0.001. Nilai koefisien rasio cepat (α)
adalah sebesar 0.021. Nilai β4 yang positif menunjukkan adanya hubungan yang
searah antara variabel rasoi cepat terhadap profitabilitas (ROA). Ini berarti setiap
terjadi penambahan Rp 1 rasio cepat akan menambah profitabilitas (ROA) sebesar
0.021.
Pengujian Hipotesis
Berdasarkan lampiran Uji T:
Perputaran modal kerja memiliki nilai sig 0.150 > 0.05, sedangkan t hitung
sebesar -1.455 < t tabel sebesar -1.663 artinya tidak berpengaruh. Hal ini berarti
H0 ditolak dan HA ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran modal
kerja tidak berpengaruh secara persial terhadap profitabilitas (ROA). Dengan
demikian hipotesis pertama (H1) ditolak.
Perputaran piutang memiliki nilai sig 0.235 > 0.05, sedangkan t hitung sebesar
1.195 < t tabel sebesar 1.663 artinya tidak berpengaruh. Hal ini berarti H0 ditolak
dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak
berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) Dengan demikian
hipotesis kedua (H2) ditolak.
perputaran piutang memiliki nilai sig 0.235 > 0.05, sedangkan t hitung sebesar
1.195 < t tabel sebesar 1.663 artinya tidak berpengaruh. Hal ini berarti H0 ditolak
dan Ha ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang tidak
berpengaruh secara parsial terhadap profitabilitas (ROA) Dengan demikian
hipotesis kedua (H2) ditolak.
Rasio cepat memiliki nilai sig 0.000 < 0.05, sedangkan t hitung sebesar 4.894 > t
tabel sebesar 1.663 artinya berpengaruh. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha
diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa rasio cepat berpengaruh secara
parsial terhadap profitabilitas (ROA). Dengan demikian hipotesis keempat (H4)
diterima.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dibab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian H1 menunjukkan bahwa Perputaran Modal
Kerja tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Perusahaan
Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2015.
2. Berdasarkan hasil pengujian H2 menunjukkan bahwa Perputaran Piutang
tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2011-2015.
3. Berdasarkan hasil pengujian H3 menunjukkan bahwa Perputaran
Persediaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Industri
Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode
2011-2015.
4. Berdasarkan hasil pengujian H4 menunjukkan bahwa Rasio Cepat
berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA) pada Perusahaan Industri Dasar
dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-
2015.
5. Berdasarkan hasil pengujian H5 menunjukkan bahwa Secara simultan
Perputaran Modal Kerja, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan
Rasio Cepat berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA) pada Perusahaan
Industri Dasar dan Kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2011-2015.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan
beberapa saran untuk penelitian selanjtunya sebagai berikut :
1. Penelitian-penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel
perusahaan selain perusahaan manufaktur dan memperpanjang periode
penelitian .
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau mengganti
variabel independen dalam penelitian ini dengan variabel lain yang
dianggap dapat memberikan hasil penelitian lebih akurat serta memiliki
pengaruh yang lebih dominan terhadap profitabilitas .
DAFTAR PUSTAKA
Anggraeni, Dewi. (2014). Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran
Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Farmasi
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Brigham, E. J. (2001). Manajemen Keuangan. Buku II. Jakarta: Erlangga.
Dewi, Lisnawati. (2016). Pengaruh Perputaran kas. Perputaran Piutang,
Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014). Jurnal Ilmu &
Riset Akuntansi, Vol 5 no 1
Ezwita, Y. (2014). Pengaruh Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan, Return
On Asset dan Rasio Utang Terhadap Liquiditas Pada Perusahaan Industri
Dasardan Kimia Yang Listing. TanjungPinang: Universitas Maritim Raja
Ali Haji.
Fahmi, Irham. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kedua. Bandung:
Alfabeta.
Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program IBM
SPSS21. Edisi 7. Semarang: Penerbit Universitas Diponogoro.
Hery. (2016). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit PT Grasindo.
Irawati, S. (2006). Manajemen Keuangan Cetakan Ke Satu. Bandung: Pustaka.
Kasmir. (2011). Analisis laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Grafindo
Persada.
Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajawali Grafindo
Persada.
Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan Edisi ke Empat. Yogyakarta:
Librty.
Pranandari, A. (2016). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, Rasio
Cepat dan Perputaran Terhadap Return On Asset (ROA)(Studi Empiris
pada Perusahaan Industri Dasar dan Kimia Yang Terdaftardi BEI Tahun
2010-2014). SKRIPSI Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali
Haji .
Pratiwi, A. (2014). Pengaruh Current Ratio, Quick Ratio, Perputaran Persediaan,
Perputaran Kas, Terhadap Return On Assets (ROA) Pada Perusahaan
Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2013, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Priyanto, D. (2012). Cara Kerja Analisis Data denagn SPSS 20. Yogyakarta:
Andi.
Purwanto. (2011). Statistik Untuk Peneliti Cetakan I. Yogyakarta: Pustaka
Belajar.
Putri, S. W. (2014). Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, Perputaran Modal
Kerja,dan Liquiditas Terhadap Profitabilitas. STIE MDP , Palembang.
Riyanto, B. (2010). Dasar-Dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
Werren, J. P. (2006). Pengantar Akuntansi Edisi 21. Jakarta: Salemba Empat.
Sangdji, E. M. Dan Sopiah. (2010). Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis
Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi Offset.
Sekaran. (2007). Research Method For Business. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, H. (2000). Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid II.
Jakarta: Salemba Empat.
Sufiana, N., & Purnawati, N.K (2012). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran
Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitablilitas. Jurnal
Universitas Udayana Fakultas Ekonomi.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharyadi, P. (2008). Stastik Untuk Ekonomi dan Keuangan Moderen. Jakarta:
Salemba Empat.
Suhayati, Ely., & Anggadini, Sri Dewi. (2009). Akuntansi Keuangan. Yogyakarta:
Graha Ilmu dan Unuversitas Computer Indonesia.
Suminar, M. T. (2014). Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang,
dan Perputaran Kas Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor
Industri Barang Konsumsi Yang Terdaptar di BEI Periode 2008-2013.
Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pandadaran.
Syahril. (2014). Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Rasio
Lancar, Rasio Cepat Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan
Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2013. Skripsi Fakultas Ekonomi UMRAH.
Tunggal, A. W. (2007). Pasar-Pasar Analisis Laporan Keuangan. Jakarta:
Penerbit Renika Cipta.
Verawati, Linda. Venti. (2014). Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran
Piutang, dan Perputaran Persediaan,Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu
& Riset Manajemen, Vol no 3.
Wahyono, Teguh. (2012). Analisis Statistik Mudah Dengan SPSS 20. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Wil, John. j, S. R. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
www.idx.co.id
www.sahamOke.com
LAMPIRAN
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas Sebelum Data di Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,06984921
Most Extreme Differences
Absolute ,146
Positive ,146
Negative -,077
Kolmogorov-Smirnov Z 1,459
Asymp. Sig. (2-tailed) ,028
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Normalitas Setelah Data di Outlier
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 88
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,05455993
Most Extreme Differences
Absolute ,092
Positive ,081
Negative -,092
Kolmogorov-Smirnov Z ,865
Asymp. Sig. (2-tailed) ,442
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Multikolonierritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
Perputaran_modal_kerja ,855 1,169
Perputaran_Piutang ,799 1,252
Perputaran_Persediaan ,889 1,125
Rasio_Cepat ,920 1,086
a. Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
c. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,028 ,015 1,956 ,054
Perputaran_modal_kerja ,000 ,000 -,102 -,878 ,382
Perputaran_Piutang ,001 ,002 ,033 ,278 ,782
Perputaran_Persediaan ,001 ,001 ,073 ,646 ,520
Rasio_Cepat ,003 ,003 ,140 1,259 ,211
a. Dependent Variable: abs_res1
d. Uji autokorelasi Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -,00650
Cases < Test Value 44
Cases >= Test Value 44
Total Cases 88
Number of Runs 47
Z ,429
Asymp. Sig. (2-tailed) ,668
a. Median
2. Uji regresi berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,022 ,023 ,931 ,355
Perputaran_modal_kerja -,001 ,000 -,143 -1,455 ,150
Perputaran_Piutang ,004 ,003 ,121 1,195 ,235
Perputaran_Persediaan ,001 ,002 ,021 ,217 ,828
Rasio_Cepat ,021 ,004 ,463 4,894 ,000
a. Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
3. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (uji T)
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) ,022 ,023 ,931 ,355
Perputaran_modal_kerja -,001 ,000 -,143 -1,455 ,150
Perputaran_Piutang ,004 ,003 ,121 1,195 ,235
Perputaran_Persediaan ,001 ,002 ,021 ,217 ,828
Rasio_Cepat ,021 ,004 ,463 4,894 ,000
a. Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
Sumber: Output SPSS 20 (2017)
a. Uji Simultan (uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression ,121 4 ,030 9,655 ,000b
Residual ,259 83 ,003
Total ,379 87
a. Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
b. Predictors: (Constant), Rasio_Cepat, Perputaran_Persediaan, Perputaran_modal_kerja,
Perputaran_Piutang
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,564a ,318 ,285 ,055859
a. Predictors: (Constant), Rasio_Cepat, Perputaran_Persediaan,
Perputaran_modal_kerja, Perputaran_Piutang
b. Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)