jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/revisi_sidang.docx · web viewpengaruh komunikasi...

45
PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN Naskah Publikasi Oleh SAHLAN NIM : 100563201100 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

Upload: hoangnhi

Post on 09-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI TERHADAP

KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TELUK

BINTAN KABUPATEN BINTAN

Naskah Publikasi

Oleh

SAHLAN

NIM : 100563201100

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

TAHUN 2016

Page 2: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

SURAT PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Yang bertanda tangan dibawah ini adalah Dosen Pembimbing Skripsi mahasiswa yang disebut dibawah ini :

Nama : SAHLAN

NIM : 100563201100

Jurusan/Prodi : ILMU ADMINISTRASI NEGARA

Alamat : Kp. MANSUR RT/RW 002/005

Nomor Telp : 085375991130

Judul Naskah PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TELUK BINTAN KABUPATEN BINTAN.

Menyatakan bahwa judul tersebut sudah sesuai dengan aturan tata tulis naskah ilmiah dan untuk dapat diterbitkan.

Tanjungpinang, Juli 2016Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Suradji, M.Si Ramadhani Setiawan, M.Soc.ScNIDN. 1029127803 NIDN. 1026058301

Page 3: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI TERHADAP

KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT TELUK BINTAN

KABUPATEN BINTAN

Sahlan

Email : sahlan acha gmail.com

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Falkultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang pengaruh Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan kerja pegawai pada Kantor Camat Teluk Bintan Kabupaten Bintan.Menurut Robbins (2002:36) Kepuasan kerja adalah sikap umum individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.Dalam pencapaian tingkat kepuasan kerja sebenarnya merupakan proses penataan organisasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang mapan.Di dalam proses penataan diperlukan komunikasi yang baik antar pegawai untuk mencapai tingkat kepuasan kerja.Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah ada pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Camat Teluk Bintan Kabupaten Bintan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Asosiatif dengan pendekatan Kuantitatif, adapun pengumpulan data menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Camat Teluk Bintan Kabupaten Bintan dan sampel yang dipergunakan adalah seluruh populasi yang berjumlah 31 pegawai. Variabel independen dari penelitian ini adalah Komunikasi Interpersonal (X) dan sebagai variabel dipenden adalah kepuasan Kerja (Y). Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji t, dan regresi linier sederhana terhadap hipotesis yang telah ditetapkan dengan tingkat kepercayaan 95% (a=0,05). Hasil dariuji t menunjukkan variabel komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kepuasan kerja karena nilai t hitung > t table ( 6,668 > 2,045) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05. Sedangkan hasil uji regresi sederhana menunjukkan nilai R square (R2) sebesar 0,605 atau 60,5 %, yang artinya komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh sebesar 60,5 % terhadap kepuasan kerja, sedangkan sisanya 39,5 % dipengaruhi oleh variabel lainnya. Jadi penelitian ini menghasilkan persamaan Y= 15,367 + 1,018 X. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang kuat dan positif antara komunikasi interpersonal terhadap kepuasan kerja pegawai Kantor Camat Teluk Bintan Kabupaten Bintan.

Page 4: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Kata kunci : komunikasi Interpersonal, kepuasan kerja.

ABSTRACT

This research is about interpersonal communication link with employee job satisfaction at the district office of Teluk Bintan, Bintan Regency. According to Robbins (2002:36), job satisfaction is the general attitude of individuals towards work. Someone with high level of satisfaction have positive attitude towards they work; someone who not satisfied have negative attitude towards they work. Actually, achievement level of satisfaction is the process of organizational structural and human resource development. In the process of organizational structural required the good communication among of the employees to achieve the level of job satisfaction. This research was conducted to examine the influence of interpersonal communication towards the employee job satisfaction at the district office of Teluk Bintan, Bintan Regency. In this research, the method used is Associative method with quantitative approach, and about collecting the data using the questionnaires that are closed. The population of this research is all employees of the district office of Teluk Bintan, Bintan Regency. And the sample that used is all of the population that amounts to 31 employees. The independent variable of this research is Interpersonal communication (X) and as the dependent variable is the job satisfaction (Y). The technic of data analysis that used in this research is person product moment correlation test, T test, and the simple liniear regression towards the hypothesis that has been set with the level of trust by 95% (a=0,05). The result of person product moment correlation test show that the influence power among variables is r = 0,778. This shows that the interpersonal communication variable have strong effect towards the job satisfaction variable. Other than that, the result of T test also show that interpersonal communication variable have significant effect towards the job satisfaction variable because the result of t count > t table ( 6,668 > 2,045) with the result of significant 0,000 < 0,05. While, the result of the simple liniear regression show that R square (R2) is 0,605 or 60,5 %, that mean interpersonal communication variable have effect by 60,5 % towards the job satisfaction. While the rest by 39,5 % influence by other variable. So, this research yields the equation Y= 15,367 + 1,018 X. The result of this research prove that interpersonal communication have strong and positive effect towards employee job satisfaction at the district office of Teluk Bintan, Bintan Regency.

Key word : Interpersonal communication, Job satisfaction

Page 5: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Organisasi merupakan

sebuah sistem yang

mengkoordinasi aktivitas

untuk mencapai tujuan

bersama atau tujuan umum,

organisasi terbentuk apabila

suatu usaha memerlukan

usaha lebih dari satu orang

untuk menyelesaikannya.

Orang- orang yang bekerja

dalam organisasi ini lebih

dikenal dengan sebutan

karyawan atau pegawai.

Pegawai adalah makhluk

sosial yang mempunyai

fikiran, perasaan dan

keinginan yang dapat

mempengaruhi sikap mereka

terhadap pekerjaannya. Sikap

ini akan menentukan prestasi

kerja, dedikasi dan kecintaan

terhadap pekerjaannya. Sikap

itu dapat berupa positif dan

negatif, sikap positif harus

dibina dan sikap negatif harus

dihindarkan. Sikap positif ini

disebut juga dengan kepuasan

kerja (Job Statisfaction).

Kepuasan kerja (job

satisfaction) adalah sikap

umum individu terhadap

pekerjaannya. Seseorang

dengan tingkat kepuasan

yang tinggi mempunyai sikap

positif terhadap

pekerjaannya; seseorang yang

tidak puas dengan

pekerjaannya mempunyai

sikap negatif terhadap

pekerjaan tersebut. ( Robbins,

2002:36)

Kepuasan kerja

merupakan cerminan

perasaan senang atau

Page 6: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

perasaan positif seseorang

terhadap pekerjaannya yang

tampak pada sikap dan

perbuatan dalam bekerja

sepertiperasaan menyenangi

pekerjaan dan lingkungan

kerja. Setiap pegawai dalam

suatu organisasi ataupun

seorang pekerja akan selalu

berusaha untuk mendapat

kepuasan dalam pekerjaannya.

Kepuasan dalam pekerjaan ini

kadang kala mengalahkan faktor

lainnya. Berdasarkan hal tersebut

maka setiap organisasi juga akan

berusaha agar setiap pegawainya bisa

mendapatkan kepuasan dalam

bekerja. Kepuasan menjadi hal

penting karena dapat mempengaruhi

produktivitas pegawai sebab pegawai

yang memiliki kepuasan kerja yang

tinggi akan memandang

pekerjaannya sebagai hal yang

menyenangkan, sedangkan pegawai

yang memiliki kepuasan kerja

rendah, ia akan melihat pekerjaannya

sebagai suatu hal yang menjemukan

dan membosankan, sehingga

pegawai tersebut bekerja dengan

terpaksa.Pegawai yang bekerja dalam

keadaan terpaksa akan memiliki hasil

kerja (performance) yang buruk

dibanding pegawai yang bekerja

dengan semangat yang tinggi

(Lawler dalam Taruna 2006).

Banyak faktor yang

mempengaruhi kepuasan

kerja salah satu faktor yang

diduga mempengaruhi adalah

komunikasi interpersonal.

Dengan komunikasi

interpersonal yang baik akan

dapat meningkatkan kepuasan

kerja. Sehubungan dengan itu

Muhammad (2000:79)

menyatakan ada dua

Page 7: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

kemungkinan yang

menyebabkan ketidakpuasan

kerja seseorang, yang

pertama karena seseorang

tersebut tidak mendapatkan

informasi yang

dibutuhkannya mengenai

pekerjaannya dan yang kedua

karena hubungan dengan

rekan kerja yang kurang baik

dengan kata lain komunikasi.

Berdasarkan hasil

pengamatan pada beberapa

pegawai Kantor Camat Teluk

Bintan terdapat

kecenderungan pegawai yang

mangkir dan mengakibatkan

kegiatan organisasi tidak

berjalan dengan baik.Dimana

pekerjaan seseorang pegawai

yang tidak hadir diambil alih

oleh teman sebidannya

sehingga terjadi

penumpukkan pekerjaan.

Atau yang lebih

memperhatinkan, pekerjaan

seseorang pegawai yang tidak

hadir menjadi tertunda karena

tidak ada yang mengambil

alih pekerjaanya.

Menurut pendapat

Robbin (2002:106) yang

mengatakan bahwa

berdasarkan pengalaman,

banyak organisasi merasakan

adanya korelasi yang kuat

antara kepuasan kerja dengan

tingkat kemangkiran. Artinya

telah terbukti bahwa

karyawan yang tinggi tingkat

kepuasan kerjanya akan

rendah tingkat

kemangkirannya. Sebaliknya

karyawan yang rendah

tingkat kepuasan kerjanya

Page 8: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

akan cenderung tinggi tingkat

kemangkirannya.

Berdasarkan hasil

pengamatan penulis,

mengenai komunikasi

interpersonal yang terjadi

antara pegawai dengan

pimpinan, kurang efektif, hal

ini terlihat dari fenomena

berikut:

- Pegawai dan pimpinan kurang

terbuka dalam masalah kedinasan.

- Kurang terjalinnya keakraban

antara pegawai dengan

Pimpinandikarenakan

kurangnya tingkat kehadiran

pimpinan didalam organisasi.

Menurut pendapatnya

Netisimito yang mengatakan

bahwa komunikasi

interpersonal yang baik

antara atasan dan bawahan

akan memberi efek terhadap

kepuasan kerja.

Hasil pengamatan

diatas dikuatkan dengan

pernyataan Kasi Kessos

Kantor Camat Teluk Bintan

berikut ini:

“ Memang benar ada beberapa pegawai kami yang sering mangkir dari pekerjaannya. Menurut saya yang namanya organisasi apapun itu semuanya tergantung pada pimpinan. Kurangnya tingkat kehadiran pimpinan akan mempengaruhi tingkat pengawasan dan dorongan atau upaya untuk menimbulkan sikap disiplin pegawai. Sehingga yang terjadi pegawai akan bersikap acuh tak acuh terhadap pekerjaannya.

Berdasarkan

fenonema diatas, jelas bahwa

sedikit banyaknya

komunikasi berpengaruh

terhadap pelaksanaan tugas

Page 9: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

pegawai. Untuk itu, penulis

tertarikmelakukan

menelitiantentangPengaruh

komunikasi interpersonal

terhadap kepuasan kerja

Pegawai Negeri Sipil pada

Kantor Camat Teluk Bintan

Kabupaten Bintan.Untuk itu

penulis berminat mengadakan

penelitian dengan judul :

“PENGARUH

KOMUNIKASI

INTERPERSONAL

PEGAWAI TERHADAP

KEPUASAN KERJA

PEGAWAI PADA

KANTOR CAMAT

TELUK BINTAN

KABUPATEN BINTAN”.

B. Perumusan Masalah

Rumusan dapat

diartikan sebagai

penyimpangan antara yang

seharusnya dengan apa yang

benar-benar terjadi.

Mengamati beberapa indikasi

yang terjadi pada Kantor

Camat Teluk Bintan,

mendorong pertanyaan

terhadap kepuasan kerja

pegawai kedalam perumusan

masalah sebagai berikut:

”Bagaimana pengaruh

komunikasi interpersonal

pegawai terhadap kepuasan

kerja pegawai Kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten

Bintan”.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui

Pengaruh Komunikasi

Interpersonal Pegawai

terhadap Kepuasan Kerjaan

Pegawai Kantor Camat Teluk

Bintan.

Page 10: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

D. Manfaat Penelitian .

Secara

akademispenelitian ini

diharapkan dapat memberi

informasi dan literatur yang

mengkaji tentang pengaruh

komunikasi interpersonal

terhadap kepuasan kerja

pegawai. Secara praktis,

penelitian ini diharapkan

dapat menjadi bahan

masukkan bagi pihak-pihak

yang berkepentingan

khusunya pada kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten

Bintan.

II. KAJIAN PUSAKA

A. Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja (job

satisfaction) adalah sikap umum

individu terhadap pekerjaannya.

Seseorang dengan tingkat kepuasan

yang tinggi mempunyai sikap positif

terhadap pekerjaannya; seseorang

yang tidak puas dengan pekerjaannya

mempunyai sikap negatif terhadap

pekerjaan tersebut. Kepuasan kerja

pegawai dipengaruhi oleh banyak

faktor, antara lain : pekerjaan yang

menantang, penghargaan, kondisi

lingkungan kerja dan hubungan

interpersonal( Robbins, 2002:36).

1. Kerja yang menantang secara

mental. Pada umumnya individu

lebih menyukai pekerjaan yang

memberinya peluang untuk

menggunakan keterampilan dan

kemampuan serta memberi

beragam tugas, kebebasan dan

umpan balik tentang seberapa baik

kerja mereka. Karakteristik-

karakteristik ini membuat

pekerjaan lebih menantang secara

mental. Pekerjaan yang kurang

menantang menciptakan

Page 11: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

kebosanan, tetapi yang terlalu

menantang dapat menimbulkan

frustasi dan perasaan gagal. Pada

kondisi tantangan yang sedang,

kebanyakan pegawai akan

mengalami kesenangan dan

kepuasan.

2. Penghargaan yang sesuai.

Pegawai menginginkan sistem

bayaran yang adil, tidak ambigu,

dan selaras dengan harapan-

harapan mereka. Ketika bayaran

dianggap adil, sesuia dengan

tuntunan pekerjaan, tingkat

keterampilan individual, dan

standar bayaran masyarakat,

kemungkinan akan menciptakan

kepuasan.

3. Kondisi kerja yang mendukung.

Pegawai berhubungan dengan

lingkungan kerjanya untuk

kenyamanan pribadi dan

kemudahan melakukan pekerjaan

yang baik. Yang termasuk dalam

kondisi kerja misalnya tata

ruangan, kondisi ruang kerja,

fasilitas dan alat bantu,

temperatur, dan tingkat

kebisingan.

4. Kolega yang suportif. Individu

mendapatkan sesuatu yang lebih

dari pada uang atau prestasi yang

nyata dari pekerjaan tetapi

pegawai juga memenuhi

kebutuhan interaksi sosial.

Perilaku atasan seseorang juga

merupakan faktor penentu

kepuasan yang utama. Untuk

memelihara dan mempertahankan

hubungan interpersonal yang baik,

perlu diterapkannya: salaing

menghargai, loyal dan toleran

antara satu dengan yang lain,

sikap terbuka, dan keakraban

antar pegawai.

B. Komunikasi Interpersonal

Page 12: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Menurut Mulyana

(2005:81) komunikasi

antarpribadi (interpersonal

communication) adalah

Komunikasi antara orang-

orang secara tatap muka,

yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi

orang lain secara langsung,

baik secara verbal maupun

non verbal.

Rakhmat (2015:127) ,

menyebutkan bahwa faktor

yang mempengaruhi

komunikasi interpersonal

adalah:

1. Percaya (trust), bila seseorang

punya perasaan bahwa dirinya

tidak akan dirugikan, tidak akan

dikhianati, maka orang itu pasti

akan lebih mudah membuka

dirinya.

2. Perilaku suportif akan

meningkatkan kualitas

komunikasi.

3. Sikap terbuka, kemampuan

menilai secara obyektif,

kemampuan membedakan dengan

mudah, kemampuan melihat

nuansa, orientasi ke isi, pencarian

informasi dari berbagai sumber,

kesediaan mengubah

keyakinannya, profesional dll.

Komunikasi ini dapat dihalangi

oleh gangguan komunikasi dan

oleh kesombongan, sifat malu dll.

C Hipotesis

Berdasarkan kajian

teoritis tentang pengaruh

komunikasi interpersonal

pegawai terhadap kepuasan

kerja pegawai, maka hipotesis

yang diajukan dalam

penelitian ini adalah :

Page 13: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Ho: Tidak terdapat

pengaruh antara komunikasi

interpersonal terhadap kepuasan

kerja pegawai Kantor Camat Teluk

Bintan.

Ha: Terdapat pengaruh

antara komunikasi interpersonal

terhadap kepuasan kerja pegawai

Kantor Camat Teluk Bintan.

III Metodelogi Penelitian

Jenis penelitian yang

dipergunakan adalah

penelitian assosiatif

pendekatan kuantitatif, yaitu

penelitian yang menekankan

analisis hubungan korelasi

antara dua variable atau lebih

dengan mengunakan data-

data berupa angka-angka dan

data-data kualitatif yang

diangkakan ( scoring ) dan di

olah dengan skala metode

statistic untuk menemukan

hubungan antar variable

( Sugiono, 2012 )

Objek dalam

penelitian ini adalah seluruh

pegawai kantor Camat Teluk

Bintan dengan populasi 31

orang. Dalam pengambilan

sampel Riduwan (2007:70)

mengatakan bahwa:”sampel

adalah bagian dari populasi.”

untuk sekedar ancer-ancer

maka apabila subjek

penelitian yang kurang dari

100, maka lebih baik diambil

semua. Karena jumlah

populasi dalam penelitian ini

hanya sedikit maka teknik

pengambilan sampel yang

digunakan adalah sample

jenuh/ sensus, dimana

keseluruhan populasi

Page 14: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

dijadikan sample.Adapun

teknik pengumpulan

datadikumpulkan dan diolah

oleh penulis langsung dari

sumbernya, berupa hasil

kuisoner melalui angket yang

telah disebar kepada 31 orang

pegawai Kantor Camat Teluk

Bintan Kabupaten Bintan.

Penelitian ini

analisis statistic yang

digunakan adalah regresi

linier sederhana

menggunakan SPSS 19.00 for

windows. Sedangkan uji T

(uji pasialr ) dan uji F

digunakan untuk menguji

hipotesis yang telah

dirumuskan tentang

bagaimana pengaruh variable

independen terhadap variable

dipenden.

IV. HASILDAN

PEMBAHASAN

Penelitian tentang

pengaruh komunikasi

interpersonal pegawai

terhadap kepuasan kerja

pegawai pada Kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten

Bintan. Dilakukan dengan

cara menyebarkan kuesioner

yang telah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan

responden seluruh pegawai

dilingkungan kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten

Bintan sebanyak 31 orang.

Setelah data primer

terkumpul, selanjutnya

dilakukan proses penyaringan

data sesuai dengan

karakteristik sampel yang

telah ditetapkan melalui

tabulasi data kuesioner,

Page 15: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

kemudian dilakukan analisis

data dengan teknik analisis

regresi linier sederhana

mengunakan bantuan

program SPSS 19.00 for

window serta melakukan

pengujian hipotesis melalui

uji t untuk mengetahui

kebenaran hipotesis yang

telah ditetapkan. Dalam

memilih interpretasi

indicator, dibutukan skala

interval sebagai berikit ini :

TABEL 1 Kategori Interval

Interval Kategori

81% - 100%

61% - 80%

41% - 60%

21% - 40%

0% - 20%

Sangat Baik

Baik

Cukup

Rendah

Sangat Rendah

Sumber : Riduwan ( 2003 : 20 )

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat

diinterpretasikan untuk mengetahui

tanggapan responden pada kenyataan

dilapangan. Adapun deskripsi hasil

penelitian adalah sebagai berikut :

A. ANALISIS VARIABEL

KOMUNIKASI

INTERPERSONAL (X)

TABEL 2 Persentase Skor Per

Indikator Variabel

No

.

Indikator ∑ Skor % Skor

1 Percaya 517 83,38

2 Perilaku Suportif

525 84,67

3 Terbuka 517 83,38 

Jumlah 1559 83,81

Sumber : Lampiran Data Hasil

Kuesioner Variabel X, 2014

Dari hasil pengumpulan

data tersebut diketahui bahwa rata-

rata perolehan skor pada hasil

sebaran angket ialah 83,81% ,

Page 16: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

dimana perolehan skor tertinggi

sebesar ( 84,67% ) terdapat pada

indikotor “Perilaku suportif “, dan

skor terendah sebesar ( 83,38%)

terdapat pada indicator “ percaya dan

terbuka, ”. Berdasarkan data tersebut

dapat diinterprestasikan bahwa

variable komunikasi Interpersonal

telah dipahami dan

menunjukkansudah terjalinnya

komunikasi yang sangat baik

diantara para pegawai Kantor Camat

Teluk Bintan.

B. ANALISIS VARIABEL

KEPUASAN KERJA (Y)

TABEL .3 Persentase Skor Per Indikator Variabel Y

N

o.

Indikator ∑

Skor

%

Skor

1 Kerja yang

menantang

secara mental

520 83,87

2

3

4

Penghargaan

yang sesuai

Kondisi kerja

yang

mendukung

Kolega yang

suportif

521

510

515

84,03

82,25

83,06

Jumlah 2066 83,30

Sumber : Lampiran Data Hasil Kuesioner Variabel X, 2014

Dari hasil pengumpulan data

tersebut diketahui bahwa rata-rata

perolehan skor pada hasil sebaran

angket ialah 83,30%, dimana

perolehan skor tertinggi sebesar

( 84,03%) terdapat pada indikotor

“penghargaan yang sesuai “, dan skor

terendah sebesar ( 82,25%) terdapat

pada indicator “ kondisi kerja yang

mendukung”. Berdasarkan data

tersebut dapat diinterprestasikan

bahwa variable kepuasan kerja telah

dipahami dan menunjukkan tingkat

Page 17: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

kepuasan kerja para pegawai Kantor

Camat Teluk Bintan sangat baik.

C. Analisis Regresi Linear

Sederhana

Analisis regresi linier

sederhana digunakan terutama untuk

tujuan peramalan, dimana dalam

model tersebut ada sebuah variable

dipenden (terikat) dan variable

independen (bebas), disebut regresi

sederhana ( simple regression) jika

hanya ada satu variable independen

( Santoso,2014:331). Analisis ini

digunakan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variable

bebas yaitu komunikasi interpersonal

( X) terhadap variable terikat yaitu

kepuasan kerja pegawai (Y).

Pengukuran yang akan digunakan

adalah Analisis Koefisien

Determinasi ( R ) yang pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variable

terikat. Nilai Koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu, nilai R

yang kecil berarti kemampuan

variable bebas (komunikasi

interpersonal) dalam menjelaskan

variasi variabel terikat ( kepuasan

kerja) amat terbatas. Begitu pula

sebaliknya, nilai yang mendekati satu

berarti variabel-variabel bebas

memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi variabel terikat.

Kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi

adalah bias terhadap jumlah variabel

bebas yang dimasukkan kedalam

model. Setiap tambahan satu variabel

bebas, maka R pasti meningkat tidak

perduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat.Oleh karena

itu, banyak peneliti menganjurkan

menggunakan nilai Adjusted R pada

Page 18: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

saat mengevaluasi model regresi

yang terbaik.Nilai Adjusted R dapat

naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan kedalam

model.

Analisis regresi merupakan

analisis hubungan antara satu atau

lebih variabel bebas terhadap satu

atau lebih variabel terikat. Disebut

dengan analisis regresi linier apabila

antara variabel bebas dan variabel

terikat berhubungan secara linier,

sedangkan regresi linier sederhana

terjadi apabila dalam model regresi

hanya memuat satu variabel bebas.

Model persamaan regresi yang baik

adalah yang memenuhi persyaratan

asumsi klasik, antara lain semua data

berdistribusi normal, model harus

bebas dari gejala multikolonieritas

dan terbebas dari heteroskedastisitas.

Dari analisa sebelumnya telah

terbukti bahwa model persamaan

yang diajukan dalam penelitian ini

telah memenuhi persyaratan asumsi

klasik sehingga model persamaan

dalam penelitian ini sudah dianggap

baik.Analisis regresi digunakan

untuk menguji hipotesis tentang

pengaruh secara parsial variabel

bebas terhadap variabel

terikat.Berdasarkan estimasi regresi

sederhana dengan program SPSS 19

diperoleh hasil seperti TABEL 4.

TABEL.4

Hasil Estimasi Regresi

Page 19: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Variables Entered/Removedb

Model Variables Entered Variables Removed Method

1 Komunikasi Interpersonala . Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Model Summary

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate

1 .778a .605 .592 3.966

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Interpersonalb. Dependent Variable : Kepuasan KerjaSumber : Lampiran output SPSS, 2015

Berdasarkan TABEL 4 dapat

diketahui dari hasil analisis regresi

linier sederhana sebagai berikut :

1. Nilai R² merupakan besarnya

pengaruh sumbangan efektif

antara seluruh variabel

independen terhadap variabel

dependen, besarnya R² yang

dihasilkan adalah 0,605 artinya

60,5% variabel independen

menyumbang pengaruh yang

efektif terhadap variabel

dependen sedangkan sisanya

39,5% dipengaruhi oleh factor

lain.

2. Nilai adjusted R² merupakan

besarnya pengaruh sumbangan

efektif yang telah disesuaikan

dengan standar deviasi. Pengaruh

ini bisa digunakan jika variabel

independen lebih dari 1, sebab

besarnya adjusted R² berpengaruh

terhadap semakin banyaknya

variabel indenpenden.

Page 20: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

3. Std. Error of the Estimate

merupakan nilai kesalahan,

besarnya nilai kesalahan dalam

memprediksi kepuasan kerja

pegawai dengan variabel

komunikasi interpersonal sebesar

3,966, semakin kecil nilai Std.

Error of the Estimateakan

membuat model regresi semakin

tepat dalam memprediksi variabel

dependen.

D. Uji F (Penguji Hipotesis

Secara Simultan )

Dalam penelitian ini, uji F

dgunakan untuk mengetahui tingkat

signifikasi pengaruh variabel

independen secara bersama-sama

(simultan) terhadap variabel

dependen (Ghozali, 2013:177). Cara

melakukan uji F adalah dengan

membandingkan antara nilai F hitung

dengan F table, nilai F table yang

diperoleh dengan melihat (0.05:1:29)

= 4,18 dilihat dari table critical

values for the F distribution dalam

Ghozali (2013:449), atau dengan

membandingkan nilai sig hitung

dengan menggunakan batas

signifikansi 0,05. Dasar pengambilan

keputusannya adalah dengan

menggunakan nilai F hitung dan

anka probabilitas signifikansi, yaitu :

a. Apabila probabilitas signifikansi

> 0,05, atau apabila nalai F

hitung < F table maka Ho

diterima dan Ha ditolak

b. Apabila probabilitas signifikansi

< 0,05, atau apabila nilai F

hitung > F table maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang

diuji adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara

komunikasi interpersonal dengan

Kepuasan kerja pegawai di Kantor

Page 21: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Camat Teluk Bintan Kabupaten

Bintan.

Ha: Terdapat pengaruh antara

komunikasi interpersonal dengan

kepuasan kerja pegawai di Kantor

Camat Teluk Bintan Kabupaten

Bintan.

Untuk menguji hipotesis

diatas maka pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat diuji

menggunakan uji F, adapun hasil

perhitungan uji regresi secara

simultan yang diperoleh sebagai

berikut :

TABEL .5

Hasil Analisis Regresi secara Simultan

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 699.389 1 699.389 44.463 .000a

Residual 456.160 29 15.730

Total 1155.548 30

a. Predictors: (Constant), Komunikasi Interpersonal

b. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Sumber : Lampiran output SPSS, 2015

Pengujian pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikatnya

dilakukan dengan menggunakan uji

F. Hasil perhitungan statistic

menunjukkan nilai F hitung =

44,463 dengan nilai signifikansi

sebesar 0,000 , sehingga nilai F

hitung= 44,463 > F table = 4,18 atau

Page 22: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

dengan menggunakan batas

signifikansi 0,05, maka diperoleh

nilai signifikansi sig = 0,000 < 0,05.

Hasil pengujian dapat disimpulkan

bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel independen

secara simultan terhadap variabel

dependen, sehingga hasil pengujian

hipotesis menetapkan menerima Ha

dan menolak Ho.

E. Uji t (Uji Parsial )

Uji parsial (t test) digunakan

untuk mengetahui pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap

variabel dipenden (Ghozali,

2013:178).Atau untuk menguji

signifikansi hubungan antara variabel

X dan Y, apakah variabel X

(komunikasi interpersonal) benar-

benar berpengaruh terhadap variabel

Y (kepuasan kerja). Penguji

dilakukan dengan melihat taraf

signifikansi (p-value) antara variabel

independen terhadap variabel

dependen, jika taraf signifikansi yang

dihasilkan dari perhitungan dibawah

0,05 maka hipotesis diterima,

sebaliknya jika taraf signifikansi

hasil hitung lebih besar dari 0,05

maka hipotesis ditolak. Atau dengan

membandingkan antara nilai t hitung

dengan t table.

Cara mencari nilai t table

diperoleh dengan melihat table

distribusi t dicari pada @ = 5% :

2=2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat

kebebasan( df ) n-2 atau 31-2=29.

Dengan penguji 2 sisi

(signifikansi=0,025), maka hasil

yang diperoleh untuk t table sebesar

2,045 , dilihat dari table t dan r

product moment dengan signifikansi

5% dalam Ghozali (2013:461).

Dasar pengambilan

keputusannya adalah dengan

Page 23: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

menggunakan nilai t hitung dan

angka probabilitas signifikansi, yaitu

a. Apabila probabilitas

signifikansi> 0,05, atau apabila

nilai t hitung < t table maka Ho

diterima dan Ha ditolak.

b. Apabila Probabilitas

signifikansi< 0,05, atau apabila

nilai t hitung > t table maka Ho

ditolak dan Ha diterima.

Dalam penelitian ini, hipotesis yang

diuji adalah:

Ho : Tidak terdapat pengaruh

antara komunikasi interpersonal

dengan Kepuasan kerja pegawai di

Kantor Camat Teluk Bintan

Kabupaten Bintan.

Ha : Terdapat pengaruh antara

komunikasi interpersonal dengan

Kepuasan kerja pegawai di Kantor

Camat Teluk Bintan Kabupaten

Bintan.

Untuk menguji

hipotesis diatas maka

pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat diuji

menggunakan uji t, adapun

hasil perhitungan uji regresi

secara parsial yang diperoleh

sebagai berikut :

TABEL .6

Hasil Uji t Secara Parsial

Page 24: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 15.367 7.713 1.992 .056

Komunikasi

Interpersonal

1.018 .153 .778 6.668 .000

a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Variabel Bebas T hitung Sig. t

Komunikasi Interpersonal (X) 6,668 0,000

Sumber: Lampiran output SPSS,2015

Dari TABEL 6 terlihat bahwa

hasil pengujian hipotesis sebagai

berikut :

1. Menghasilkan persamaan Y =

15,367 + 1,018X, artinya nilai

constanta 15,367 sama dengan

kepuasan kerja akan meningkat

sebesar 15,367 satuan jika

dipengaruhi oleh factor lain

selain komunikasi interpersonal.

Sedangkan Komunikasi

Interpersonal 1,018 menyatakan

jika komunikasi interpersonal

meningkat 1 satuan maka

kepuasan kerja akan meningkat

sebesar 1,018 satuan

2. Untuk uji t hitung = 6,668 > t

table (0,05:29) = 2,045 atau

dengan membandingkan nilai sig

= 0,000 < taraf kesalahan 5% =

0,05 maka dapat disimpulkan

bahwa hasil penelitian ini, Ha

Page 25: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

diterima dan Ho ditolak, artinya

terdapat pengaruh komunikasi

interpersonal terhadap kepuasan

kerja pegawai Kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten Bintan.

3. Berikut adalah gambar kurva uji

hipotesis (uji t)

GAMBAR .1Kurva Uji Hipotesis (uji t)

-2,045 +2,0456.668

Berdasarkan hasil

perhitungan yang telah dilakukan

diatas diketahui bahwa t hitung > t

table (6,668 > 2,045) dan nilai

signifikansi ( 0,000< 0,05), sehingga

Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

terdapat pengaruh secara signifikan

antara komunikasi interpersonal

dengan kepuasan kerja. Selain itu, t

hitung mempunyai nilai positif,

sehingga dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal memiliki

pengaruh positif dengan kepuasan

kerja.Dengan demikain, hasil temuan

tersebut menunjukkan bahwa

penelitian ini menolak hipotesis Ho

dan menerima hipotesis Ha yaitu

terdapat pengaruh antara komunikasi

interpersonal dengan kepuasan kerja

pegawai Kantor Camat Teluk Bintan.

Ho diterima T hitung ≤ t tabel Ho diterima = Ha ditolak

Ho ditolak t hitung ≥ t tabel

Page 26: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

V. KESIMPULAN DAN

SARAN

A. Kesimpulan

Hasil dari penelitian

ini adalah menerima hipotesis

Ha dan menolak hipotesis

Ho, artinya terdapat pengaruh

komunikasi interpersonal

terhadap kepuasan kerja

pegawai Kantor Camat Teluk

Bintan Kabupaten Bintan.

Hal tersebut dibuktikan

melalui analisis regresi linier

sederhana, dapat diketahui

bahwa komunikasi

interpersonal berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja

pegawai dengan hasil nilai R

square sebesar 0,605 yang

artinya sama dengan 60,5 %

berpengaruh positif. Hal ini

menunjukkan bahwa variable

kepuasan kerja pegawai

dipengaruhi oleh variable

komunikasi interpersonal

sebesar 60,5 %, sedangkan

sisanya 39,5% dipengaruhi

oleh factor lainnya. Dengan

demikian, peningkatan

komunikasi interpersonal

akan dapat meningkatkan

kepuasan kerja pegawai pada

Kantor Camat Teluk Bintan

Kabupaten Bintan.

B. Saran

Berdasarkan hasil

penelitian dan kesimpulan

yang telah dijelaskan

sebelumnya, maka disarankan

:

1. Bagi Kantor Camat Teluk

Bintan Kabupaten Bintan

Kepada Camat Teluk Bintan,

agar memperhatikan perlunya

komunikasi interpersonal. Hasil

Page 27: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

penelitian penunjukan variabel

komunikasi interpersonal sangat

dominan mempenggaruhi tingkat

kepuasan kerja. Dengan

memperbanyak pengarahan,

pengawasan dan memberi motivasi

kepada bawahan sehingga terjalinnya

komunikasi yang baik antar pegawai.

2. Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil uji R²

menunjukkan bahwa terdapat

variabel-variabel lain yang

mempengaruhi kepuasan

kerja pegawai Kantor Camat

Teluk Bintan Kabupaten

Bintan. Penelitian-penelitian

lebih lanjut, hendaknya

menambah variabel lain yang

dapat mempengaruhi

kepuasan kerja seperti

kepemimpinan, budaya kerja

dan lingkungan kerja, karena

dengan semakin baik

kepuasan kerja pegawai maka

akan berpengaruh baik

terhadap prestasi kerja.

Page 28: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta: Rineka Cipta.

As’ad,2003,Kepemimpinan Efektif DalamPerusahaanEdisi .2, Yogyakarta: Penerbit Liberty.

Djatmiko, Yayat Hayati, 2005,Perilaku Organisaasi, Bandung: Penerbit CV. Alfabeta.

Djuarsa, Sasa, 2003,Teori Komunikasi, Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka.

Fathoni,Abdurrahmat,2006, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Rineka Cipta.

Ghozali, Imam,2013,Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IMB SPSS 21 Update PLS Regresi, Semarang:Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gomes, Faustino Cardoso, 2003,Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Andi.

Handoko T. Hani, 2000,Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia,Edisi II, Cetakan Keempat Belas, Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Hardjana, Agus M, 2007,Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal, Jogjakarta: Penerbit Kanisius.

Hariwijaya dan Triton P.B, 2011, Pendoman Penulisan Ilmiah Skripsi dan Tesis, Jakarta: Oryza.

Hasibuan, Malayu,2001,Manajemen Sumber Daya Manusia:Pengertian Dasar, Pengertian, dan Masalah, PT. Ghalia Indonesia Jakarta.

Kartika, Ika Dewi (2013). Komunikasi Antar Pribadi dan Tingkat Kepuasan Pasien RSIA Pertiwi Makassar, Skripsi, Makassar.

Mulyana, Deddy, 2005, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nasir, Moh, 2005, Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia.

Nasution, 2011, Metode Research, Jakarta: Bumi Aksara.

Rakhmat, Jalaludin,2015, Psikologi Komunikasi, Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya.

Riduwan (Ed),2010,Metode dan Teknik Menyusun Proposal

Page 29: jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/.../2016/07/REVISI_SIDANG.docx · Web viewpengaruh komunikasi interpersonal pegawai terhadap. kepuasan kerja pegawai pada kantor camat teluk

Penelitian, Bandung: Alfabeta.

-----------, 2003, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P. dan Timothy A Judge,2015,Perilaku Organisasi, Edisi Keenam Belas, Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Santoso, Singgih, 2014, SPSS 22 From Essential to Expert Skill, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Siagian, Sondang P, 2001,Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketujuh, Jakarta: Radar Jaya.

Soepeno,Bambang, 2002, Statistik Terapan, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Sopiah, 2008,Perilaku Organisasional, Jakarta:Penerbit Andi.

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Bandung: Penerbit PT. Alfabeta.

Suprapto, Tommy, 2009,Pengantar Teori Dan Manajemen Komunikasi, Yogyakarta: Penerbit Med Press.

Umar, Husein, 2004, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

------------------,2005,Evaluasi Kinerja Perusahaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Ulfayani, Lia (2007). Komunikasi Antar Pribadi dan Peningkatan Motivasi Kerja Karyawan di PT. Pertamina UPms-Medan, Skripsi, Medan.

Vemmylia (2009).Pengaruh Hubungan Interpersonal dan Lingkungan kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. PLN Cabang Binjai, Skripsi, Binjai.

Winardi,2002,Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja.

Wiryanto, 2004,Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Grasindo.