abstrak -...

21
1 ABSTRAK Dewi Dini Maharani, 2016: Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bagunan, Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bintan Periode 2010-2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bagunan, Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bintan Periode 2010-2014 Data yang digunakan adalah Laporan bulanan Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Bintan yang diperoleh dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Bintan Periode 2010-2014. Variebel Indenpenden yang digunakan adalah retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan kepelelabuhan, retribusi izin mendirikan bagunan, retribusi izin trayek dan variabel dependen yang digunakan adalah pendapatan asli daerah. Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t, uji f dan koefisien determinasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial retribusi pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014, sedangkan retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kepelelabuhan, retribusi izin mendirikan bagunan, retribusi izin trayek tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014. Secara simultan retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan kepelelabuhan, retribusi izin mendirikan bagunan, retribusi izin trayek berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014. Kata Kunci: Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bagunan, Retribusi Izin Trayek dan Pendapatan Asli Daerah.

Upload: doanhuong

Post on 24-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

1

ABSTRAK

Dewi Dini Maharani, 2016: Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan

Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin

Mendirikan Bagunan, Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bintan Periode 2010-2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum,

Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan

Bagunan, Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bintan

Periode 2010-2014

Data yang digunakan adalah Laporan bulanan Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten

Bintan yang diperoleh dari Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD)

Kabupaten Bintan Periode 2010-2014. Variebel Indenpenden yang digunakan adalah retribusi

parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan kepelelabuhan,

retribusi izin mendirikan bagunan, retribusi izin trayek dan variabel dependen yang digunakan

adalah pendapatan asli daerah.

Model analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji asumsi klasik yang

digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji

autokorelasi. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t, uji f dan koefisien determinasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial retribusi pelayanan kesehatan

berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014, sedangkan

retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kepelelabuhan, retribusi izin mendirikan

bagunan, retribusi izin trayek tidak berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten

Bintan periode 2010-2014. Secara simultan retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan

kesehatan, retribusi pelayanan kepelelabuhan, retribusi izin mendirikan bagunan, retribusi izin

trayek berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014.

Kata Kunci: Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi

Pelayanan Kepelelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bagunan, Retribusi Izin

Trayek dan Pendapatan Asli Daerah.

Page 2: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

2

PENDAHULUAN

Kabupaten Bintan merupakan Kabupaten yang tergolong baru namun, Kabupaten tersebut

memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih baik dibandingkan Kabupaten lain di Provinsi

Kepulauan Riau. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan

kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan

daerah, pertumbuhan ekonomi tersebut memberikan kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Bintan.

Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi

daerah tersebut. Dalam hal pembangunan, Pemerintah Kabupaten Bintan masih mengikuti

strategi yang diarahkan oleh Pemerintah Pusat yaitu strategi pertumbuhan ekonomi yang

mendorong pertumbuhan, memperluas kesempatan kerja, menanggulangi kemiskinan dan

merespon persoalan – persoalan lingkungan. Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Bintan

mengalami peningkatan setiap tahunnya, yang ditandai oleh meningkatnnya sector ekonomi,

meningkatnya daya beli masyarakat, naiknya pendapatan perkapita masyarakat dan naiknya

tingkat investasi serta menurunnya presentase kemiskinan.

Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 sumber ekonomi asli daerah tersebut

adalah sumber yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak

daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah. Menurut Siahaan (2006) retribusi daerah adalah pungutan

daerah sebagai pembayaran atas jasa ataupun pemberian izin tertentu yang khusus disediakan

dan juga diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi maupun suatu

badan. Siahaan (2006) juga dijelaskan Terdapat tiga jenis retribusi daerah yaitu, retribusi jasa

umum, retribusi jasa usaha, dan retribusi perizinan tertentu.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, peneliti tertarik untuk

mengambil judul “Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan

Kesehatan, Retribusi Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin

Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan Periode 2010-2014”

KAJIAN PUSTAKA

Pendapatan Asli Daerah

Menurut Undang-undang No 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah, pendapatan

daerah berasal dari penerimaan dari dana perimbangan pusat dan daerah juga berasal dari daerah

itu sendiri yaitu pendapatan asli daerah serta pendapatan lain-lain yang sah. Pendapatan asli

daerah merupakan semua penerimaan daerah yang berasal dari sumber ekonomi asli daerah.

Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 sumber ekonomi asli daerah tersebut

adalah sumber yang digali dari wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari hasil pajak

daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah.

Page 3: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

3

Disimpulkan Bahwa Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang dihasilkan oleh

daerah tersebut yang bersumber dari pendapatan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Pendapatan

Lain – Lain Yang Sah, namun pada kenyataannya pendapatan daerah tersebut belum mampu

mencukupi kebutuhan daerah untuk pertumbuhan daerah tersebut oleh karena itu mengharuskan

pemerintah daerah menggali dan meningkatkan pendapatan daerah terutama Sumber Pendapatan

Asli Daerah.

Retribusi Daerah

Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah,

yang dimaksud dengan retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk

kepentingan pribadi atau badan.

Objek Dan Subjek Retribusi Daerah

Menurut Yani (2009), Objek retribusi adalah berbagai jenis jasa tertentu yang disediakan oleh

pemerintah daerah. Menurut Yani (2009), Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan atau menikmati jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

Tata Cara Pemungutan Retribusi Daerah

Retribusi dipungut dengan menggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau

dokumen lain yang dipersamakan berupa karcis, kupon, dan kartu langganan.

Penetapan Jenis Retribusi Daerah

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan

Retribusi Daerah menjelaskan bahwa penetapan jenis Retrbusi Jasa Umum Retribusi Jasa Usaha

Dan Retribusi Perizinan Tertentu.

Retribusi Jasa Umum

Retribusi jasa umum merupakan retribusi yang disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah

untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau

badan.

Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum,

yang dimaksud Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum adalah pembayaran atas

penggunaan tempat parkir tepi jalan umum yang disediakan Pemerintah Daerah.

Retribusi Pelayanan Kesehatan Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Umum, yang

dimaksud Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pembayaran atas pelayanan kesehatan di

Puskesmas, puskesmas keliling, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Rumah Sakit Umum

Daerah dan tempat pelayanan kesehatan lainya yang sejenis.

Retribusi Jasa Usaha

Retribusi atas jasa yang disediakan oleh Pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial

karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Pelayanan yang disediakan oleh

Page 4: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

4

pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial yaitu pelayanan dengan menggunakan/

memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal .

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan

Menurut Siahaan (2006), Retribusi pelayanan kepelabuhan kapal merupakan pembayaran secara

rutin dengan tarif tertentu terhadap kegiatan pelayanan kepelabuhan. Pelayanan kepelabuhan

kapal merupakan pelayanan pada pelabuhan kapal perikanan atau bukan kapal perikanan

termasuk fasilitas lainya dilingkungan pelabuhan kapal yang dimiliki atau dikelolah oleh

pemerintah daerah tidak termasuk yang dikelolah BUMN, BUMD dan pihak swasta.

Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi atas kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang

pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan

pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,

sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian

lingkungan.

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi Perizinan

tertentu yaitu Retribusi Izin Mendirikan Bangunan merupakan pembayaran atas pemberian izin

oleh Pemerintah Daerah yang diberikan kepada orang pribadi atau badan untuk mendirikan atau

membongkar suatu bagunan dan termasuk dalam pengertian mendirikan bangunan adalah

mengubah dan merobohkan atau membangun bangunan.

Retribusi Izin Trayek

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi Perizinan

tertentu, Retribusi Izin trayek merupakan pembayaran atas pemberian izin pada orang pribadi

atau badan untuk menyediakan pelayanan angkutan umum pada suatu atau beberapa trayek

tertentu dalam wilayah daerah.

Review Penelitian Terdahulu

Nama

Peneliti/Ta

hun

Judul Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Riza

Rohimah/

2014

Pengaruh Retribusi

Parkir, Retribusi

Pengujian Kendaraan

Bermotor, Retribusi

Izin Trayek Dan

Retribusi Pelayanan

Kepelabuhanan

Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kota

Tanjungpinang.

Kuantitatif Secara parsial Retribusi

Parkir berpengaruh terhadap

PAD dan secara simultan

Retribusi Parkir, Retribusi

Pengujian Kendaraan

Bermotor, Retribusi Izin

Trayek Dan Retribusi

Pelayanan Kepelabuhanan

berpengaruh terhadap PAD

Kota Tanjungpinang.

Page 5: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

5

Siti

Suprihatin

Hidayah/

2014

Pengaruh Retibusi

Parkir Jalan Umum,

Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersi

han Dan Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan

Terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kota

Tanjungpinang

Periode 2010-2013

Kuantitatif Retibusi Parkir Jalan Umum,

dan Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan

secara parsial berpengaruh

PAD dan secara simultan

Retibusi Parkir Jalan Umum,

Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan Dan

Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan berpengaruh

Terhadap PAD

Lingga

Sastra

Wijaya/

2010

Pengaruh Pajak

Parkir, Dan Retribusi

Pelayanan Parkir Tepi

Jalan Umum Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah (Studi Kasus

Pada Dinas

Pendapatan Daerah

Kota Tasikmalaya)

Kuantitatif Secara Parsial Pajak Parkir,

Dan Retribusi Pelayanan

Parkir Tepi Jalan Umum

Berpengaruh Terhadap PAD,

Dan Terdapat Pengaruh Yang

Signifikan Antara Pajak

Parkir Dan Pelayanan Parkir

Tepi Jalan Umum Secara

Simultan Terhadap Pendapatn

Asli Daerah Kota

Tasikmalaya.

Siti

Rochimah/

2012

Pengaruh Pajak Hotel

& Restoran, Retribusi

Daerah Dan Pajak

Daerah Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah Pada

Kabupaten / Kota

Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2007 – 2012

Kuantitatif Secara parsial Retribusi dan

Pajak Daerah berpengaruh

terhadap PAD dan secara

simultan Pajak Hotel &

Restoran, Retribusi Daerah

Dan Pajak Daerah

Berpengaruh Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Pada

Kabupaten/Kota Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2007 –

2012

Syarifah

Shelia

Novianty/

2014

Pengaruh Pungutan

Pajak Reklame, Pajak

Parkir, Pajak

Penerangan Jalan,

Retribusi Jasa Umum

terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kota

Tanjungpinang

Kuantitatif Secara parsial Pajak Parkir

berpengaruh terhadap PAD

dan secara simultan Pajak

Reklame, Pajak Parkir, Pajak

Penerangan Jalan, Retribusi

Jasa Umum berpengaruh

terhadap PAD Kota

Tanjungpinang periode 2009-

2013

Page 6: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

6

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Retribusi Parkir Tepi

Jalan Umum (X1)

Retribusi Pelayanan

Kesehatan (X2)

Pendapatan Asli

Daerah

(Y)

Retribusi Pelayanan

Kepelabuhan (X3)

Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan (X4)

Retribusi Izin Trayek (X5)

Page 7: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

7

Pengembangan Hipotesis

Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Reribusi parkir tepi jalan umum dapat diukur berdasarkan target pencapaian pemungutan

tarif tersebut, jika target pencapaian meningkat maka manfaat retribusi tersebut berpengaruh

terhadap pendapatan asli daerah akan meningkat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2010) Retribusi Parkir Tepi Jalan

Umum berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Dari penelitian sejalan yang dilakukan Wijaya (2010) dapat disimpulkan:

H1 : Diduga Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pengaruh Retribusi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pelayanan Kesehatan yang diberikan diberbagai tempat Pelayanan Kesehatan seperti

Puskesmas, Balai Pengobatan Dan Rumah Sakit Umum Daerah. Jika tingkat pembayaran atas

jasa sarana dan jasa pelayanan kesehatan meningkat maka, berpengaruh pada pendapatan asli

daerah tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Novianty (2014) Retribusi Jasa Umum

berpengaruh terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Dari penelitian sejalan yang dilakukan Novianty (2014) dapat disimpulkan:

H2 : Diduga Retribusi Pelayanan Kesehatan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pengaruh Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pelabuhan fasilitas diujung samudra, sungai atau danau untuk menerima kapal dan

memindahkan barang kargo maupun penumpang kedalamnya, dan apabila pengelolaan nya

sangat baik jika dilakukan secara maksimal maka akan menghasilkan Retribusi atas jasa usaha

pelayanan kepelabuhan dan ini sangat berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohimah (2014) Retribusi Pelayananan

Kepelabuhan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Dari penelitian sejalan yang dilakukan Rohimah (2014) dapat disimpulkan:

H3 : Diduga Retribusi Pelayanan Kepelabuhan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pengaruh Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Perkembangan daerah saat ini dan masa yang akan datang diharapka retribusi izin

mendirikan bangunan akan memberikan pengaruh cukup besar bagi pembangunan daerah

tersebut, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2014), Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan berpengaruh secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Dari penelitian sejalan yang dilakukan oleh Sitepu (2011), dapat disimpulkan :

H4 : Diduga Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pengaruh Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Trayek merupakan jalan atau lintasan yang dilalui, untuk lintasan kendaraan umum dan

rute untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan bus yang mempunyai asal dan tujuan

perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Bagi masyarakat umum

yang melalui lintasan yang digunakan untuk berkendaraan maka akan dikenakan tarif retribusi

Page 8: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

8

yang berlaku, sehingga banyaknya pengguna lintasan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

pendapatan asli daerah tersebut.

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rohimah (2014), retribusi Izin trayek

berpengaruh secara simultan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Dari penelitian sejalan yang dilakukan oleh Rohimah (2014), dapat disimpulkan :

H5 : Diduga Retribusi Izin Trayek berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retirbusi Pelayanan Jasa Kesehatan,

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin

Trayek Terhadap Pendaptan Asli Daerah.

Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retirbusi Pelayanan Jasa Kesehatan, Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, dan Retribusi Izin Trayek

merupakan wadah dan aspek penting untuk meningkatkan pendapatan asli daerah karena kelima

retribusi tersebut mempunyai pengaruh untuk meningkatkan penerimaan pendapatan asli daerah.

Meskipun target masing-masing retribusi tersebut tidak sesuai kadang meningkat namun kadang

malah sebaliknya akan tetapi retribusi tersebut dapat menutup kekurangan fiskal daerah, hal ini

dikarenakan hanya yang menggunakan jasa saja yang dikenakan tarif dan biaya retribusi daerah

tersebut.

Dari hasil penelitian sejalan yang dilakukan oleh Rohimah (2014), Novianty (2014),

Rochimah (2012), Hidayah (2014), Wijaya (2010), dapat disimpulkan :

H6 : Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retirbusi Pelayanan Jasa Kesehatan, Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dan Retribusi Izin Trayek

berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013), Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

HI : Diduga Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bintan Priode 2010-2014

H2 : Diduga Retribusi Pelayanan Kesehatan berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Priode 2010-2014

H3 : Diduga Retribusi Pelayanan Kepelabuhan berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Priode 2010-2014

H4 : Diduga Retribusi Izin Mendirikan Bangunan berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bintan Priode 2010-2014

H5 : Diduga Retribusi Izin Trayek berpengaruh Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Bintan Priode 2010-2014

H6 : Diduga Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retirbusi Pelayanan Jasa Kesehatan, Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Trayek

berpengaruh Terhadap Pendaptan Asli Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Priode 2010-2014.

Page 9: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

9

METODOLGI PENELITIAN

Objek Dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Provinsi Kepulauan Riau dan dalam penelitian ini yang menjadi

objek penelitian adalah Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten

Bintan (DPPKD) yang beralamat di Jalan Kijang Kota, Bintan Timur, Kabupaten Bintan,

Kepulauan Riau.

Metode Penelitian

Proses analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban permasalahan penelitian dan

analisa data dilakukan setelah data terkumpul. Dalam menganalisis data dan menarik kesimpulan

berdasarkan data yang dikumpulkan maka metode yang digunakan adalah Anlisis Kuantitatif.

Analisis kuantitatif merupakan pendekatan analisis dengan perhitungan matematika atau statistik.

Penulisan penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan Program

SPSS (Statistic Product and Service Solution) SPSS 21.0 for Windows.

Operasionalisasi Variabel

Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini menggunakan Lima variable (5) variabel bebas/independen (X) yaitu :

Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum (X1), Retribusi Pelayanan Jasa Kesehatan (X2), Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan (X3), Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (X4) Dan Retribusi Izin

Trayek (X5).

Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2013), variabel terikat (Dependen) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi

variabel dependen yaitu: Pendapatan Asli Daerah (Y).

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer maupun sekunder, dalam

penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan cara Dokumentasi, yaitu data tertulis yang

dikeluarkan oleh instansi terkait, dalam hal ini data yang dikeluarkan oleh Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bintan.

Metode Penentuan Populasi Dan Sampel Penelitian

Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu laporan realisasi penerimaan Retribusi Daerah Kabupaten

Bintan tahun 2010-2014, yang diterbitkan oleh Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kabupaten Bintan.

Sampel Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan bulanan penerimaan Retribusi Parkir

Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi

Izin Mendirikan Bangunan, dan Retribusi Izin Trayek selama lima (5) tahun priode 2010 – 2014.

Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan Program SPSS

(Statistic Product and Service Solution) SPSS 22.0 for Windows, dalam penelitian ini tingkat

kesalahan ditetapkan sebesar 5%. Adapun metode analisis data yang dapat digunakan dalam

penelitian ini adalah Model analisis data yang digunakan adalah uji statistik deskriptif, regresi

Page 10: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

10

berganda, dan uji asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji

autokorelasi, dan uji heterokedastisitas. Pengujian hipotesis yang digunakan adalah uji t , uji f

dan koefisiensi determinasi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variable-variabel yang digunakan dalam dalam penelitian ini meliputi Retribusi Parkir

Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi

Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Trayek dan Pendapatan Asli Daerah akan diuji secara

statistik deskriptif seperti yang terlibat dalam tabel di bawah ini:

Dari hasil statistik deskriptif diatas dapat dijelaskan bahwa:

1. Variabel Pendapatan Asli Daerah dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp

7.946.200.000,00 dan nilai maximum Rp 30.931.860.000,00 dengan rata-rata Rp

12.172.977.300.00 dan standar deviasi sebesar Rp 3.623.578.060,00

2. Variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp

1.800.000,00 dan nilai maximum Rp 11.500.000,00 dengan rata-rata Rp 6.053.000,00 dan

standar deviasi sebesar Rp 2.354.110,00

3. Variabel Retribusi Pelayanan Kesehatan dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp

10.250.000,00 dan nilai maximum Rp 185.000.000,00 dengan rata-rata Rp 55.308.300,00 dan

standar deviasi sebesar Rp 33.581.000,00

4. Variabel Retribusi Pelayanan Kepelabuhan dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp

11.370.000.000,00 dan nilai maximum Rp 639.000.000,00 dengan rata-rata Rp

241.817.800,00 dan standar deviasi sebesar Rp 104.780.400,00

5. Variabel Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp

330.000.000,00 dan nilai maximum Rp 1.466.300.000,00 dengan rata-rata Rp 145.542.200,00

dan standar deviasi sebesar Rp 293.368.340,00

6. Variabel Retribusi Izin Trayek dengan nilai n=60 memiliki nilai minimum Rp 4.000.000,00

dan nilai maximum Rp 6.810.000,00 dengan rata-rata Rp 439.800,00 dan standar deviasi

sebesar Rp 884.870,00

Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas Menurut Priyatno (2011), Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Jika signifikan lebih dari 0,05 maka residual berdistribusi secara

normal, Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov-smirnov dengan

bantuan SPSS 21.0.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PAD 60 7946.20 30931.86 12172.9773 3623.57806 R.PTJU 60 1.80 11.50 6.0530 2.35411 R.PelKes 60 10.25 185.89 55.3083 33.58142 R.PelKel 60 11.37 639.26 241.8178 104.78040 R.IMB 60 .33 1466.30 145.5422 293.36834 R.IzinTrayek 60 .04 6.81 .4398 .88487

Valid N (listwise) 60

Page 11: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

11

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .20528374

Most Extreme Differences Absolute .144

Positive .144 Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z 1.118

Asymp. Sig. (2-tailed) .164

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari hasil pengujian diatas dapat diketahui bahwa hasil nilai Kolmogorov-Smirnov adalah

1,118 dan signifikan pada 0.164, sehingga dapat disimpulkan nilai (Asymp. Sig.( 2-tailed)

0,164>0,05), maka disimpulkan bahwa Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan

Kesehatan, Retribusi Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Trayek

dan Pendapatan Asli Daerah terdistribusi secara normal sehingga dapat untuk menggunakan

analisis regresi linear berganda.

Hasil Uji multikolinieritas

Menurut Ghazali (2013), Uji multikoloniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regerensi yang baik seharusnya

tidak terjadi kolerasi diantara variable independen (tidak terjadi multikolineritas).

Multikolinieritas dapat dilihat dari Jika nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 maka tidak terjadi

multikolinearitas dan Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

VIF

1

(Constant) 9.626 .290 33.216 .000

LNR.PTJU -.037 .067 -.070 -.550 .585 .848 1.180

LNR.PelKes -.161 .046 -.415 -3.495 .001 .974 1.027

LNR.PelKel .068 .046 .189 1.486 .143 .853 1.173

LNR.IMB .023 .014 .197 1.638 .107 .946 1.058

LNR.IzinTrayek

.009 .030 .035 .290 .773 .964 1.037

a. Dependent Variable: LNPAD

Dari hasil uji mutikolinieritas, dapat dilihat bahwa nilai tolerance variabel Retribusi

Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Kepelabuhan, Retribusi Izin

Mendirikan Bangunan, dan Retribusi Izin Trayek adalah 0,84 ; 0,97 ; 0,85 ; 0,94 ; 0,96

semuanya lebih dari 0,1 atau Tolerance > 0,1 dan semua nilai variabel VIF adalah 1,18 ; 1,02 ;

1,17 ; 1,05 ; 1,03 dan semua nilai variabel kurang dari 10 atau VIF<10. Dengan demikian dapat

disimpulkan tidak terjadi multikolonieritas.

Page 12: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

12

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghazali (2013), Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Uji

heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Korelasi Spearman yaitu dengan

melakukan analisis korelasi spearman antara residual dengan masing-masing variabel

independen.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Unstandardized

Residual LNR.P

TJU LNR.PKES

LNR.PKEP

LNR.IMB

LNR.IT

Spearman's rho

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

1.000 -.025 .159 .166 .023 -.070

Sig. (2-tailed) . .850 .224 .206 .859 .594

N 60 60 60 60 60 60

LNR.PTJU Correlation Coefficient

-.025 1.000 .036 .191 .169 .029

Sig. (2-tailed) .850 . .783 .143 .195 .826

N 60 60 60 60 60 60

LNR.PKES Correlation Coefficient

.159 .036 1.000 .078 .146 -.220

Sig. (2-tailed) .224 .783 . .555 .265 .091

N 60 60 60 60 60 60

LNR.PKEP Correlation Coefficient

.166 .191 .078 1.000 .231 -.066

Sig. (2-tailed) .206 .143 .555 . .076 .618

N 60 60 60 60 60 60

LNR.IMB Correlation Coefficient

.023 .169 .146 .231 1.000 -.003

Sig. (2-tailed) .859 .195 .265 .076 . .980

N 60 60 60 60 60 60

LNR.IT Correlation Coefficient

-.070 .029 -.220 -.066 -.003 1.00

0

Sig. (2-tailed) .594 .826 .091 .618 .980 .

N 60 60 60 60 60 60

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat Korelasi antara variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan

Umum dengan Unstandardized residual memiliki nilai signifikasi 0,850. Korelasi antara variabel

Retribusi Pelayanan Kesehatan dengan Unstandardized residual memiliki nilai signifikasi 0,224.

Korelasi antara variabel Retribusi Pelayanan Kepelabuhan dengan Unstandardized residual

memiliki nilai signifikasi 0,206. Korelasi antara variabel Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

dengan Unstandardized residual memiliki nilai signifikasi 0,859. Korelasi antara variabel

Retribusi Izin Trayek dengan Unstandardized residual memiliki nilai signifikasi 0,594 Karena

nilai signifikansi semua variabel lebih besar dari 0,05 maka dapat dismpulkan bahwa tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Page 13: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

13

Hasil Uji Autokorelasi

Menurut Priyatno (2011), Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah model regresi ada

korelasi antara residual pada periode t dengan residual pada periode sebelumnya (t-1). Model

regresi yang baik adalah yang tidak adanya masalah autokorelasi.

Menurut Santoso (2015), salah satu metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji

Durbin-Watson (uji DW). Pengambilan keputusan pada uji Durbin Watson sebagai berikut:

1. Jika angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.

2. Jika angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3. Jika angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif.

Hasil Uji Autokorelasi dengan metode Durbin-Watson

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .508a .258 .190 .21458 1.891

a. Predictors: (Constant), LNR.IT, LNR.IMB, LNR.PKES, LNR.PKEP, LNR.PTJU b. Dependent Variable: LNPAD

Berdasarkan hasil uji autokorelasi menggunakan Durbin-Watson tabel diatas, dapat

dilihat bahwa nilai uji Durbin-Watson adalah 1,891 ini berarti Durbin Watson berada diantara -2

sampai +2, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara dua atau lebih

variabel independen dengan satu variabel dependenyang ditampilkan dalam bentuk regresi.

Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9.626 .290 33.216 .000

LNR.PTJU -.037 .067 -.070 -.550 .585

LNR.PelKes -.161 .046 -.415 -3.495 .001

LNR.PelKel .068 .046 .189 1.486 .143

LNR.IMB .023 .014 .197 1.638 .107

LNR.IzinTrayek .009 .030 .035 .290 .773

a. Dependent Variable: LNPAD

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat dilakukan persamaan regresi linier berganda

sebagai berikut:

Y= 9.626-0.037X1-0.161X2+0.068X3+0.023X4+0.009X5

Dari persamaan regresi linier tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Konstanta regresi sebesar 9.626 menyatakan jika variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum,

Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan

Bangunan, Retribusi Izin Trayek sama dengan 0 (nol), maka pendapatan asli daerah akan naik

sebesar Rp9.626.000.000,00.

2. Nilai koefisien regresi variabel X1 sebesar -.037 menunjukkan bahwa setiap kenaikan retribusi

parkir tepi jalan umum sebesar Rp1 maka akan penurunan pendapatan asli daerah sebesar

Rp37.000,00 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

Page 14: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

14

3. Nilai koefisien regresi variabel X2 sebesar -.161, menunjukkan bahwa setiap kenaikan

retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp1 maka akan penurunan pendapatan asli daerah

sebesar Rp161.000,00 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

4. Nilai koefisien regresi variabel X3 sebesar .068, menunjukkan bahwa setiap kenaikan retribusi

kepelabuhan sebesar Rp1 maka akan menambahkan pendapatan asli daerah sebesar

Rp68.000,00 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

5. Nilai koefisien regresi variabel X4 sebesar .023, menunjukkan bahwa setiap kenaikan retribusi

izin mendirikan bangunan sebesar Rp1 akan menambahkan pendapatan asli daerah sebesar

Rp23.000,00 dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

6. Nilai koefisien regresi variabel X5 sebesar .009, menunjukkan bahwa setiap kenaikan retribusi

izin taryek sebesar Rp1 akan menambahkan pendapatan asli daerah sebesar Rp9.000,00

dengan asumsi variabel lainnya adalah konstan.

Hasil Uji Hipotesis

Hasil Uji t

Menurut Ghozali (2013), Uji t dilakukan pada penelitian ini untuk melakukan pengujian

pengaruh independen (Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan,

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin Trayek)

terhadap variabel dependen (Pendapatan Asli Daerah) secara parsial.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa secara

parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen.

2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti secara parsial

variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen.

Hasil Uji t Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 9.626 .290 33.216 .000

LNR.PTJU -.037 .067 -.070 -.550 .585

LNR.PelKes -.161 .046 -.415 -3.495 .001

LNR.PelKel .068 .046 .189 1.486 .143

LNR.IMB .023 .014 .197 1.638 .107

LNR.IzinTrayek .009 .030 .035 .290 .773

a. Dependent Variable: LNPAD

Page 15: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

15

1. Bahwa hasil pengujian hipotesis Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum mendapatkan statistik Uji

t sebesar -0,550 dengan nilai signifikan sebesar 0,585. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa

nilai signifikan 0,585 > 0,05, maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak

artinya Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan periode 2010-2014.

2. Bahwa hasil pengujian hipotesis Retribusi Pelayanan Kesehatan mendapatkan statistik Uji t

sebesar -3,495, dengan nilai signifikan 0,001. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai

signifikan 0,001 < 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho ditolak dan H1 diterima artinya

Retribusi Pelayanan Kesehatan secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan 2010 - 2014.

3. Bahwa hasil pengujian hipotesis Retribusi Pelayanan Kepelabuhan mendapatkan statistik Uji t

sebesar 1,468, dengan nilai signifikan 0.143. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai

signifikan 0.143 > 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Bintan 2010 - 2014.

4. Bahwa hasil pengujian hipotesis Retribusi Izin Mendirikan Bangunan mendapatkan statistik

Uji t sebesar 1,638 dengan nilai signifikan 0,107. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai

signifikan 0,107 > 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan secara parsial tidak berpengaruh terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010-2014.

5. Bahwa hasil pengujian hipotesis Retribusi Izin Trayek mendapatkan statistik Uji t sebesar

0,290 dengan nilai signifikan 0,773. Hasil Uji t tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan

0,773 > 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya Retribusi

Izin Trayek tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 –

2014.

Hasil Uji f

Menurut Ghozali (2013), Uji f dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan, pengujian dilakukan dengan membandingkan f

hitung dan f tabel , kriteria pengujian F sebagai berikut :

1. Jika nilai F hitung > F tabel maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen Jika nilai sig < 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen

2. Jika nilai F hitung < F tabel maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Jika nilai sig > 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression .867 5 .173 3.765 .005b

Residual 2.486 54 .046

Total 3.353 59 a.Dependent Variable: LNPAD b.Predictors: (Constant), LNR.IzinTrayek, LNR.IMB, LNR.PelKes, LNR.PelKel, LNR.PTJU

Page 16: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

16

Bahwa hasil pengujian diperoleh nilai f hitung sebesar 3,765 > f tabel 2,390 dengan nilai

signifikan 0,005 < 0,05. Dari hasil pengujian diatas maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya

retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan

kepelabuhan, retribusi izin mendirikan bangunan dan retribusi izin trayek secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 – 2014.

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Menurut Priyatno (2011), koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen.

Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .508a .258 .190 .21458

a. Predictors: (Constant), LNR.IzinTrayek, LNR.IMB, LNR.PelKes, LNR.PelKel, LNR.PTJU b. Dependent Variable: LNPAD

Nilai Adjusted R Square sebesar 0,190 atau 19% berarti bahwa pendapatan asli daerah

dipengaruhi sebesar 19% oleh variable retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan

kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhan, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin

trayek sedangkan 81% dipengaruhi oleh variabel lain.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H1), variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum nilai

signifikan sebesar 0,585. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan 0,585 > 0,05 maka

dari hasil pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya Retribusi Pelayanan Parkir Tepi

Jalan Umum tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan periode

2010-2014.

Hal ini dapat dilihat dari pendapatan Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum dalam

Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bintan yang telah ditetapkan DPPKD

Kabupaten Bintan tidak mencapai target Anggaran yang telah ditetapkan. Maka ketidakstabilan

pendapatan yang diperoleh dapat mempengaruhi target yang ingin dicapai, menurut Suparmoko

(2010) pungutan retribusi daerah memiliki kelemahan salah satunya adalah kurang kuatnya

prinsip dasar retribusi terutama dalam hal pengenaan, penetapan, struktur dan besarnya tarif

retribusi.

Selain itu yang menyebabkan retribusi parkir tepi jalan umum tidak berpengaruh terhadap

Pendapatan Asli Daerah karena terkendala oleh jumlahnya Sumber Daya Manusia yang bertugas

memungut retribusi parkir tepi jalan umum, sehingga banyak area parkir yang potensial yang di

kelola pihak lain seperti organisasi masyarakat di perpusat perpakiran yang memungut uang

parkir dengan alasan jasa pengamanan yang berimbas menurunkan pendapatan retribusi parkir

tepi jalan umum di Kabupaten Bintan tersebut.

Hasil ini tidak sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh Wijaya (2010) yang menyatakan

bahwa Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum berpengaruh terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kota Tasikmalaya, perbedaan ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan objek dan

periode penelitian.

Page 17: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

17

Pengaruh Retribusi Pelayanan Kesehatan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Bintan Tahun 2010 Hingga 2014

Berdasakan hasil pengujian hipotesis (H2) Retribusi Pelayanan Kesehatan dengan nilai

signifikan 0,001. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan 0,001 < 0,05 maka dari hasil

pengujian diatas Ho ditolak dan H1 diterima artinya Retribusi Pelayanan Kesehatan secara

parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 - 2014.

Hal ini dapat dilihat dari Realisasi Laporan Pendapatan Asli Daerah pada retribusi pelayanan

kesehatan dari tahun 2010 hingga 2014 retribusi yang diterima selalu mengalami peningkatan

maka sangat berpengaruh pada pendapatan yang diterima.

Menurut Rohmat Soemito, dalam Adrian (2008) retribusi sangat berhubungan erat dengan

jasa layanan yang diberikan pemerintah daerah kepada yang membutuhkan. Di jelaskan pula

bahwa retribusi pelayanan kesehatan termasuk dalam retribusi jasa umum yang diartikan sebagai

retribusi yang disediakan Pemerintah untuk kepentingan dan kemanfaatan umum yang dinikmati

orang pribadi atau badan yang tidak bersifat komersial.

Dalam hal ini pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan dalam masyarakat kita oleh karena itu

retribusi pelayanan kesehatan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan.

Hasil ini sejalan dengan hasil yang dilakukan oleh Novianty (2014) yang mendapatkan

hasil bahwa pengaruh retribusi jasa umum berpengaruh secara silmutan terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kota Tanjungpinang. Hal ini menunjukan bahwa Retribusi Pelayanan

Kesehatan memiliki kontribusi positif pada Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan.

Pengaruh Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Tahun 2010 Hingga 2014

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H3) Retribusi Pelayanan Kepelabuhan dengan nilai

signifikan 0.143. Hasil tersebut menunjukan bahwa nilai signifikan 0.143 > 0,05 maka dari hasil

pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya Retribusi Pelayanan Kepelabuhan secara

parsial tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 - 2014.

Hal ini dapat dilihat dari laporan realisasi pendapatan asli daerah Kabupaten Bintan yang

menunjukan bahwa target yang dicapai tidak terrealisasikan, walaupun retribusi kepelabuhan

memiliki potensi yang begitu besar jika dikelola dengan baik, namun oleh instansi terkait belum

dapat mengoptimalkannya dikarenakan selain Kebijakan Pemerintah Kabupaten Bintan Nomor 4

Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha yang menyebutkan tarif dari retribusi yang begitu

tinggi, disebutkan dalam Suparmoko (2010) salah satu kelemahan dari pungutan retribusi daerah

adalah biaya pungutan yang terlalu tinggi, ini yang menyebabkan pendapatan retribusi pada

pelayanan kepelabuhan yang tidak berpengaruh yang cukup besar.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa

Usaha, di jelaskan bahwa Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, merupakan pelayanan pada

pelabuhan kapal perikanan dan atau bukan kapal perikanan termasuk fasilitas lainnya di

lingkungan pelabuhan kapal yang dimiliki atau di kelola Pemerintah Daerah, tidak termasuk

yang dikelola Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah maupun oleh pihak

Swasta.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rohimah (2014) yang

mendapatkan hasil bahwa retribusi kepelabuhan tidak berpengaruh signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang.

Page 18: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

18

Hal ini menunjukan bahwa pemerintah mengoptimalkan penerimaan pendapatan retribusi

tersebut dengan cara pengendalian dan pengawasan dalam pungutan dan pengelolaan pendapatan

retribusi kepelabuhan tersebut.

Pengaruh Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Tahun 2010 – 2014

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis (H4) Retribusi Izin Mendirikan Bangunan

mendapatkan statistik Uji t sebesar 1,638 dengan nilai signifikan 0,107. Hasil Uji t tersebut

menunjukan bahwa nilai signifikan 0,107 > 0,05 maka dari hasil pengujian diatas Ho diterima

dan H1 ditolak artinya Retribusi Izin Mendirikan Bangunan secara parsial tidak berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010-2014.

Hal ini dapat dilihat dari Realisasi Laporan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan pada

retribusi izin mendirikan bangunan target yang ditetapkan tidak terealisasikan, salah satu

penyebab tidak tercapainya target penerimaan retribusi izin mendirikan bangunan tersebut ialah

karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengurus izin mendirikan bangunan. Padahal

berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Bintan upaya penertiban terhadap bangunan yang

melanggar, tapi kenyataannya dilapangan masih banyak ditemukan bangunan-bangunan yang

bermasalah tidak memiliki dan tidak sesuai dengan izin mendirikan bangunan.

Perkembangan Daerah saat ini dan masa yang akan datang yang diharapkan retribusi izin

mendirikan bangunan akan memberikan pengaruh cukup besar bagi pembangunan daerah

tersebut sehingga dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah tersebut, namun hal ini tidak

sesuai dengan pendapatan yang diterima DPPKD. Menurut Suparmoko (2010) kelemahan

pungutan retribusi izin mendirikan bangunan ialah perizinan yang tidak efektif dalam kaitannya

dengan usaha untuk melindungi kepentingan umum dan kelestarian lingkungan.

Hasil ini tidak sejalan dengan peneliti sebelumnya Sitepu (2010) yang mendapatkan hasil

bahwa Retribusi Izin Mendirikan Bangunan di Kota Binjai berpengaruh dalam penerimaan

Pendapatan Asli Daerah. Dari kedua penelitian tersebut terjadi perbedaan hasil kemungkinan

disebabkan oleh perbedaan objek dan tahun penelitian.

Pengaruh Retribusi Izin Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan

Tahun 2010 – 2014

Berdasarkan bahwa hasil pengujian hipotesis (H5) Retribusi Izin Trayek dengan nilai

signifikan 0,773. Hasil menunjukan bahwa nilai signifikan 0,773 > 0,05 maka dari hasil

pengujian diatas Ho diterima dan H1 ditolak artinya Retribusi Izin Trayek tidak berpengaruh

terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 – 2014.

Hal ini dapat dilihat Laporan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Bintan yang

tergolong kecil pendapatannya dan banyaknya jasa angkutan umum yang tidak mengurusi izin

trayek padahal jika dilihat dari ruang lingkup lintasan jalan yang cukup luas dan pengguna

lintasan yang meningkat. Namun hal tersebut tidak mempengaruhi pendapatan yang diterima

dikarenakan pengelolaan akan tarif yang telah ditetapkan tidak efesien serta pungutan yang tidak

optimal sehingga pendapatan yang diterima pun tidak berimbang dengan yang ditargetkan.

Selain itu Kebijakan Pemerinath Kabupaten Bintan yang menyatakan dalam Peraturan

Daerah Nomor: 5 Tahun 2011 bahwa untuk tarif retribusi izin trayek dikenakan tarif yang sudah

ditentukan dalam perda tersebut, namun dengan jangka waktu 5 (tahun) untuk perizinan trayek

masing-masing kendaraan tersebut. Karena jangka waktu yang begitu lama yang mengakibatkan

pendapatan dari retribusi tidak maksimal.

Page 19: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

19

Hasil ini sejalan dengan yang dilakukan Rohimah (2014) yang mendapatkan hasil bahwa

Retribusi Izin Trayek tidak berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang.

Pengaruh Retribusi Pelayanan Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan,

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Retribusi Izin

Trayek Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010- 2014.

Nilai f hitung sebesar 3,765 > f tabel 2,390 dengan nilai signifikan 0,005 < 0,05. Dari hasil

pengujian diatas maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya retribusi parkir tepi jalan umum,

retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhan, retribusi izin mendirikan

bangunan dan retribusi izin trayek secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Bintan 2010 – 2014. Secara simultan berpengaruh karena retribusi

merupakan salah satu penunjang pendapatan asli daerah,

Menurut Devas dalam Chabib soleh (2010) sekalipun demikian dibeberapa daerah justru

retribusi daerah merupakan sumber penyumbang terbesar pendapatan asli daerah. Hal ini bisa

dipahami mengingat sumber yang berasal dari pajak daerah, sekalipun objeknya relative banyak

tetapi tergolong kurus – kurus, oleh karena itu retribusi daerah merupakan alternatif yang diambil

oleh pemerintah daerah untuk menutupi kekurangan fiskal daerah.

Presentase Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

Menurut Priyatno (2011), koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase

sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini diperoleh nilai adjusted atau R Square sebesar 0,190 atau 19% berarti

pendapatan asli daerah dipengaruhi sebesar 19% oleh variable retribusi parkir tepi jalan umum,

retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan kepelabuhan, retribusi izin mendirikan

bangunan, retribusi izin trayek sedangkan 81% dipengaruhi oleh variabel lain.

Variable retribusi parkir tepi jalan umum, retribusi pelayanan kesehatan, retribusi pelayanan

kepelabuhan, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin trayek hanya mempengaruhi 19%

pendapatan asli daerah dikarenakan yang mempengaruhi pendapatan asli daerah tidak hanya

retribusi daerah. Menurut Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004, yang dimaksud dengan

Pendapatan Asli Daerah adalah Pendapatan daerah yang bersumber dari hasil pajak daerah, hasil

retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah.

Selain itu retribusi daerah tersebut terdiri dari retribusi jasa usaha, retribusi jasa umum dan

retribusi perizinan tertentu, hal ini yang menyebabkan kecilnya presentasi variabel tersebut yang

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah. Meskipun berpengaruh sangat kecil retribusi daerah

merupakan alternatif yang diambil oleh pemerintah daerah untuk menutup kekurangan fiskal

daerah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan uraian hasil pengujian hipotesis dan pembahasan pada bab sebelumnya

mengenai Pengaruh Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan,

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Dan Retribusi Izin

Trayek terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan, pada Kantor Dinas Pendapatan

Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD) Kabupaten Bintan, maka diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

Page 20: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

20

1. Secara parsial variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum menunjukkan bahwa Retribusi

Parkir Tepi Jalan Umum tidak mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Periode 2010-2014.

2. Secara parsial variabel Retribusi Pelayanan Kesehatan menunjukkan bahwa Retribusi

Pelayanan Kesehatan mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Bintan Periode 2010-2014.

3. Secara parsial variabel Retribusi Pelayanan Kepelabuhan menunjukkan bahwa Retribusi

Pelayanan Kepelabuhan tidak mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Periode 2010-2014.

4. Secara parsial variabel Retribusi Izin Mendirikan Bangunan menunjukkan bahwa Retribusi

Izin Mendirikan Bangunan tidak mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah

Kabupaten Bintan Periode 2010-2014.

5. Secara parsial variabel Retribusi Izin trayek menunjukan bahwa Retribusi Izin trayek tidak

mempunyai pengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bintan Periode 2010-

2014.

6. Secara simultan variabel Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan Kesehatan,

Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Dan Retribusi Izin

Trayek menunjukkan bahwa variabel independen memiliki nilai signifikansi sebesar 0,005

sehingga lebih kecil dari 0,05 artinya variabel independen mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini

tidak dapat ditolak atau diterima. Dan dari hasil uji koefisien determinasi (R2) membuktikan

bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dengan presentase sumbangan

sebesar 19%% dan 81% dipengaruhi faktor lain yang tidak dijelaskan dalam model regresi.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka peneliti memberikan saran untuk penelitian

selanjutnya yaitu:

1. Didalam penelitian ini hanya menggunakan beberapa variabel independent namun peneliti

menyarankan agar menambah variabel Independent. Karena masih banyak variabel-variabel

lain yang dapat mempengaruhi pendapatan asli daerah selain retribusi daerah misalnya pajak

daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan serta lain-lain pendapatan asli

daerah yang sah.

2. Didalam tahun penelitian ini terbatas hanya lima (5) tahun saja namun peneliti menyarankan

penelitian selanjutnya menambahkan atau mengurangi jumlah periode tahun yang akan

diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Effendi, Sofian dan Turkiran, 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta. LP3ES

Ghozoli, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS, Semarang :

UNDIP

Hidayah, siti suprihatin, (2014) Pengaruh Retribusi Parkir Umum , Retribusi Pelayanan

Persampahan/Kebersihan, Dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpinang Periode 2010 – 2013. Skripsi. Universitas

Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang

Mardiasmo, 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Page 21: ABSTRAK - jurnal.umrah.ac.idjurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · umum, retribusi jasa usaha, ... Rumah Sakit Umum Daerah dan tempat pelayanan kesehatan

21

Novianty, Syarifah Shella. 2014. Pengaruh Pungutan Pajak Reklame, Pajak Parkir, Pajak

Penerangan Jalan, Retribusi Jasa Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota

Tanjungpinang. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa

Umum Kabupaten

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 4 Tahun 2011 Retribusi Jasa Usaha

Kabupaten Bintan

Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomo 5 Tahun 2011 Tentang Retribusi

Perizinan Tertentu Kabupaten Bintan

Priyatno, Duwi. 2011. buku saku nalisis data dengan SPSS. Yogyakarta:MediaKom

Rohimah, riza, 2014. Pengaruh Retribusi Parkir, Retribusi Pengujian Kendaraan

Bermotor, Retribusi Izin Trayek, Dan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan Terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kota Tanjungpiang. Skripsi. Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Tanjungpinang

Santoso, Singgih, (2015), Menguasai Statistik Parametik Konsepdan Aplikasi dengan SPSS,

Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Siahaan, P Marihot. 2006. Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah. Jakarta : PT

Raja grafindo persada

Soleh, Chabib dan Rochmansyah heru, 2010, Pengelolaan Keuangan Dan Aset

Daerah, Bandung : Fokusmedia

Sutedi, Adrian. 2008, hokum Pajak Dan Retribusi Daerah. Bogor Selatan: Ghalia

Indonesia

Suparmoko. 2010. Ekonomi Publik Untuk Keuangan Dan Pembangunan Daerah

Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Sugiyono. 2013. Meode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung :

ALFABETA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

Daerah Dan Retribusi Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang

Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 Tentang

Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah

Wijaya, Lingga sastra. 2010. Pengaruh Pajak Parkir, Dan Retribusi Pelayanan

Parkir Tepi Jalan Umum Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Tasikmalaya. jurnal

akuntansi. Universitas Siliwangi. Tasikmalaya, Jawa Barat

Yani, Ahmad. 2009. Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Daerah

Di Indonesia, Jakarta : Rajawali Pers