ie efektivitas program bantuan kredit usaha rakyat kur terhadap pendapatan dan kesempatan kerja...

101
iv Judul : Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ABSTRAK Peranan usaha kecil menengah, terutama sejak krisis ekonomi dapat dipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun penyerapan tenaga kerja, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah dalam hal permodalan. Bagi usaha kecil menengah, kredit dirasa cukup penting meningkatkan kebutuhan untuk pembiayaan modal kerja diperlukan guna menjalankan usaha dan meningkatkan akumulasi pemupukan modal mereka. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah meluncurkan program pembiayaan bagi UMKM dan koperasi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang telah diberikan pemerintah, diharapkan dengan program ini para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki semangat untuk mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur. Efektivitas kegiatan diukur dari variabel input, proses, dan output. Variabel input meliputi: ketepatan program, sosialisasi oleh pemerintah/petugas, tujuan KUR. Variabel proses meliputi: ketepatan penggunaan program, pemantauan dari pemerintah/petugas, respon pemerintah/petugas. Variabel output meliputi: pendapatan UMKM dan Kesempatan Kerja. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif/matematika sederhana. Data yang digunakan adalah data primer dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mendapatkan bantuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 292 orang dan sampel yang diambil sebanyak 75 orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program bantuan Kredit Usaha Rakyat di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur dikatakan cukup efektif yaitu sebesar 78,5 persen dan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja UMKM sehingga disarankan kepada pemerintah tetap menjalankan program bantuan KUR tersebut, akan tetapi dilakukan pendataan ulang untuk UMKM yang akan menerima ataupun yang sudah menerima KUR agar tidak terjadi penyalahgunaan manfaat dan tujuan diberikannya KUR.

Upload: ardian-witjaksono

Post on 29-Nov-2015

563 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

iv

Judul : Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecildan Menengah (UMKM)

ABSTRAK

Peranan usaha kecil menengah, terutama sejak krisis ekonomi dapatdipandang sebagai katup penyelamat dalam proses pemulihan ekonomi nasional,baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun penyerapantenaga kerja, namun masih menghadapi berbagai hambatan dan kendala. Salahsatu kendala yang dihadapi adalah dalam hal permodalan. Bagi usaha kecilmenengah, kredit dirasa cukup penting meningkatkan kebutuhan untukpembiayaan modal kerja diperlukan guna menjalankan usaha dan meningkatkanakumulasi pemupukan modal mereka. Untuk mengatasi masalah tersebutpemerintah meluncurkan program pembiayaan bagi UMKM dan koperasi, yaituKredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui program bantuan Kredit Usaha Rakyat(KUR) yang telah diberikan pemerintah, diharapkan dengan program ini parapelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki semangat untukmengembangkan usahanya.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkatEfektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Pendapatandan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di KelurahanPenatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur. Efektivitas kegiatan diukur darivariabel input, proses, dan output. Variabel input meliputi: ketepatan program,sosialisasi oleh pemerintah/petugas, tujuan KUR. Variabel proses meliputi:ketepatan penggunaan program, pemantauan dari pemerintah/petugas, responpemerintah/petugas. Variabel output meliputi: pendapatan UMKM danKesempatan Kerja. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode kuantitatif/matematika sederhana. Data yang digunakan adalah dataprimer dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang mendapatkan bantuanprogram Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak 292 orang dan sampel yangdiambil sebanyak 75 orang.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program bantuan Kredit UsahaRakyat di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur dikatakancukup efektif yaitu sebesar 78,5 persen dan berdampak positif terhadappeningkatan pendapatan dan kesempatan kerja UMKM sehingga disarankankepada pemerintah tetap menjalankan program bantuan KUR tersebut, akan tetapidilakukan pendataan ulang untuk UMKM yang akan menerima ataupun yangsudah menerima KUR agar tidak terjadi penyalahgunaan manfaat dan tujuandiberikannya KUR.

Page 2: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional menempatkan manusia sebagai titik sentral sehingga

mempunyai ciri-ciri dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam kerangka ini

maka pembangunan nasional untuk meningkatkan partisipasi rakyat dalam semua

proses pembangunan (Bappeda Bali, 2011). Pembangunan mengandung makna

yang luas sebagai suatu proses multidimensi yang mencakup perubahan-

perubahan penting dalam struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan lembaga-

lembaga nasional maupun lokal dan juga akselerasi pertumbuhan ekonomi,

pengurangan kesenjangan,dan pemberantasan kemiskinan (Todaro,2000).

Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar 1945. Pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan

berbangsa dan bernegara diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah.

Tujuan pembangunan tersebut harus diperjuangkan mengingat selama ini

pembangunan diidentikkan dengan industrialisasi sehingga sering kali kurang

memperhatikan aspek pemerataan (Gilarso, 1992).

Perwujudan tujuan masyarakat yang adil dan makmur dapat berupa

penciptaan lapangan kerja, pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat,

mendorong pertumbuhan ekonomi dan mewujudkan stabilitas nasional.

Perwujudan tersebut sempat terhambat dengan adanya krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada pertengahan tahun 1997. Pada saat krisis ekonomi,

Page 3: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

2

kondisi perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan, hal ini ditunjukkan

dengan menurunnya nilai tukar rupiah terhadap dolar, banyaknya bank-bank yang

dilikuidasi, di sektor riil banyak usaha-usaha besar yang gulung tikar (Sugiyono,

2003).

Kondisi yang berbeda terjadi pada usaha kecil menengah, dimana usaha

kecil menengah tetap tegar pada saat krisis ekonomi melanda, dan memberikan

kontribusi yang besar. Pada saat krisis ekonomi, usaha kecil menengah terbukti

mampu menampung 99,45 persen dari total tenaga kerja atau 73,24 juta tenaga

kerja (Marimbo, 2008). Peranan usaha kecil menengah, terutama sejak krisis

ekonomi dapat dipandang sebagai katup pengaman dalam proses pemulihan

ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional

maupun penyerapan tenaga kerja. (Suryadharma Ali, 2008) menyatakan bahwa

usaha kecil menengah merupakan benteng pertahanan ekonomi nasional sehingga

bila sektor tersebut diabaikan sama artinya tidak menjaga benteng pertahanan

Indonesia.

Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan dan peranan serta

kelembagaan usaha kecil menengah dalam perekonomian nasional, maka

pemberdayaan tersebut perlu dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,

Dunia Usaha, dan Masyarakat secara menyeluruh, sinergis dan

berkesinambungan. Untuk mewujudkan hal tersebut maka Pemerintah

mengesahkan UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

Undang-undang ini disusun dengan maksud untuk memberdayakan usaha mikro

kecil dan menengah.

Page 4: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

3

Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan

pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Banyak upaya dan langkah-

langkah pemerintah menyangkut pemberdayaan pada UMKM, pemerintah

mempunyai komitmen yang tinggi untuk membantu UMKM baik menyangkut

peningkatan SDM, permodalan maupun akses pasar.

Melihat persoalan yang dihadapi UMKM, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono meluncurkan kredit bagi UMKM dan Koperasi dengan pola

penjaminan oleh Presiden RI tanggal 5 November 2007 di lantai 21 gedung kantor

pusat BRI dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR). Peluncuran KUR

merupakan upaya pemerintah dalam mendorong perbankan penyaluran kredit

pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi.

Kebijakan pemerintah di dalam pengembangan Pemerintah Daerah atau

otonomi daerah membuat UMKM lebih diperhatikan oleh pemerintah daerahnya,

karena salah satu syarat utama untuk menjadi otonomi adalah bahwa daerah yang

bersangkutan harus mempunyai pendapatan daerah yang cukup untuk membiayai

roda perekonomian. Ini berarti perlu kegiatan-kegiatan atau lembaga-lembaga

ekonomi lokal, termasuk UMKM yang akan memberikan kontribusi pada

pendapatan daerah. Jadi peran UMKM di daerah tidak saja sebagai salah satu

instrumen kebijakan pemerintah untuk menghilangkan kesenjangan pendapatan

atau pembangunan antar wilayah, melainkan juga sebagai alat pengembangan

otonomi daerah.

Dalam kaitan penelitian ini, perlu diketahui banyaknya UMKM yang ada di

kota Denpasar. Dari 4.132 perusahaan/usaha di kota Denpasar sebanyak 114 unit

Page 5: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

4

adalah usaha kecil, sebanyak 960 unit adalah usaha sedang, sebanyak 14 unit

adalah usaha besar dan sebanyak 3.044 adalah usaha kerajinan seperti yang tersaji

dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Banyaknya Perusahaan Industri Menurut Kecamatan danJenisnya Tahun 2010 (Unit)

KecamatanJumlah Unit Usaha (unit) Total Unit Usaha

(dalam unit)Kecil Sedang Besar Kerajinan

Denpasar Timur 24 348 7 1.178 1.557

Denpasar Barat 32 213 5 1.098 1.348

Denpasar Selatan 43 265 2 432 742

Denpasar Utara 15 134 - 336 485Total 114 960 14 3.044 4.132

Sumber: BPS Kota Denpasar, 2011 (data diolah)

Kecamatan Denpasar Timur memiliki 11 Kelurahan yang tersebar di

dalamnya, dan di masing-masing kelurahan tersebut terdapat persebaran jumlah

UMKM yang bervariasi. Pada Tabel 1.2 disajikan jumlah UMKM di Kecamatan

Denpasar Timur di tiap Kelurahan.

Page 6: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

5

Tabel 1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha Industri Menurut Kelurahan danJumlah Tenaga Kerja di Kecamatan Denpasar Timur KeadaanAkhir Tahun 2010.

No Kelurahan Unit Usaha(dalam unit)

Jumlah TenagaKerja

1 Penatih Dangin Puri 306 5082 Penatih 110 5793 Kesiman Kertalangu 317 1.1824 Kesiman Petilan 98 3775 Sumerta 81 3606 Kesiman 183 3587 Sumerta Kelod 128 3408 Sumerta Kaja 98 3299 Sumerta Kauh 34 305

10 Dangin Puri 106 98111 Dangin Puri Kelod 96 251

Kecamatan Denpasar Timur 1557 5.570Sumber: BPS Kota Denpasar, 2011 (data diolah)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa jumlah UMKM di masing-masing Kelurahan

berbeda-beda. Jumlah UMKM secara keseluruhan berjumlah 1557 unit.

Kelurahan yang paling banyak terdapat UMKM adalah Kelurahan Kesiman

Kertalangu sebanyak 317 unit, sedangkan yang paling sedikit terdapat UMKM

adalah Kelurahan Sumerta Kauh sebanyak 34 unit. Dilihat dari penyerapan tenaga

kerjanya, Kelurahan Kesiman Kertalangu menyerap tenaga kerja terbanyak

sebesar 1182 orang, diikuti Kelurahan Dangin Puri sebesar 981 orang, Penatih

sebesar 579 orang, Penatih Dangin Puri sebesar 508, Kesiman Petilan sebesar 377

orang, Sumerta sebesar 360, Kesiman sebesar 358 orang, Sumerta Kelod sebesar

340 orang, Sumerta Kaja sebesar 329 orang, Sumerta Kauh sebesar 305 orang.

Page 7: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

6

Sementara Kelurahan Dangin Puri Kelod menyerap tenaga kerja terkecil sebesar

251 orang.

Walaupun usaha kecil menengah telah menunjukkan peranannya dalam

perekonomian nasional namun masih menghadapi berbagai hambatan dan

kendala. Salah satu kendala yang dihadapi adalah dalam hal permodalan. Bagi

usaha kecil dan menengah, kredit dirasa cukup penting meningkatkan kebutuhan

untuk pembiayaan modal kerja diperlukan guna menjalankan usaha dan

meningkatkan akumulasi pemupukan modal mereka. Untuk mengatasi masalah

tersebut pemerintah meluncurkan program pembiayaan bagi UMKM dan

koperasi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR). Melalui program bantuan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) yang telah diberikan pemerintah, diharapkan dengan

program ini para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki

semangat untuk mengembangkan usahanya.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah fasilitas penjaminan kredit dari

pemerintah melalui PT. Askindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha. KUR

ini merupakan fasilitas pembiayaan yang dapat di akses oleh UMKM terutama

yang memiliki usaha yang layak namun belum bankable. Maksudnya adalah

usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki kemampuan untuk

mengembalikan. Adapun Bank Pelaksana yang menyalurkan KUR salah satunya

adalah Bank BRI.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) mampu menjangkau seluruh kecamatan di

Indonesia, sangat terkenal dengan micro banking dan telah memperoleh

penghargaan baik nasional maupun internasional. Kontribusi micro banking

Page 8: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

7

terhadap kinerja BRI sangat besar (Athesa dkk, 2006 : 20). Ini kemungkinan

faktor yang menyebabkan BRI menjadi salah satu bank yang dipercaya

pemerintah dalam melaksanakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes.

Pada Tabel 1.3 disajikan data Perkembangan Realisasi Penyaluran Kredit Usaha

Rakyat (KUR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dari bulan Januari –

Desember 2009.

Tabel 1.3 Perkembangan Realisasi dan Jumlah Debitur Program KURKupedes PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit WRSupratman per Triwulan I (TW I) 2010 s/d Triwulan I (TW I)2011 di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan DenpasarTimur.

No. Bulan Realisasi KUR(Rupiah)

Realisasi JumlahDebitur (orang)

1 Per 31 Maret 2010 100.000.000 20TW I 2010 100.000.000 20

2 Per 31 April 2010 253.000.000 513 Per 31 Mei 2010 275.000.000 564 Per 30 Juni 2010 134.500.000 28

TW II 2010 662.500.000 1355 Per 31 Juli 2010 155.000.000 336 Per 30 Agustus 2010 60.000.000 127 Per 30 September 2010 68.000.000 14

TW III 2010 283.000.000 598 Per 31 Oktober 2010 111.000.000 239 Per 30 November 2010 69.000.000 1410 Per 31 November 2010 101.500.000 22

TW IV 2010 281.500.000 5911 Per 31 Januari 2011 25.000.000 512 Per 28 Februari 2011 60.000.000 1213 Per 31 Maret 2011 10.000.000 2

TW I 2011 95.000.000 19Sumber : PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit WR Supratman, 2010

dan 2011

Page 9: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

8

Tabel 1.3 menunjukkan perkembangan KUR tahun 2010 dan 2011 di BRI

Unit WR Supratman mengalami fluktuasi dengan total Kredit Usaha Rakyat

sebesar Rp 1.422.000.000. Perkembangan Kredit Usaha Rakyat tertinggi terjadi

pada TW II 2010 sebesar Rp. 622.500.000 dan perkembangan Kredit Rakyat

terendah terjadi pada TW I 2011 sebesar Rp. 95.000.000. Berdasarkan data

tersebut jumlah UMKM yang menerima Kredit Usaha Rakyat tahun 2010 dan

2011 di BRI Unit WR Supratman mengalami Fluktuasidengan total UMKM

penerimaan tertinggi pada TW II tahun 2010 sebanyak 135 orang dan jumlah

penerimaan terendah pada TW I 2011.

Menyadari akan begitu besarnya peranan UMKM dalam perekonomian

nasional dan daerah khususnya Kelurahan Penatih Dangin Puri, sudah sewajarnya

mendapatkan perhatian yang lebih besar terhadap eksistensi UMKM terlebih lagi

dalam penguatan ekonomi kerakyatan di Provinsi Bali. Dengan demikian

diharapkan agar pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat meningkatkan

pendapatan pelaku usaha. Manfaat lainnya, diharapkan produksi usaha meningkat,

dan kesempatan kerja juga semakin luas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang

menjadi pokok permasalahannya dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimana efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilihat

dari input, proses, dan output pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur?

Page 10: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

9

2) Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap

peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur?

3) Bagaimana dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap

kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan

Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur?

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok masalah tersebut yang menjadi tujuan dalam penelitian

ini adalah:

1) Untuk mengetahui tingkat efektivitas program bantuan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin

Puri Kecamatan Denpasar Timur.

2) Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

3) Untuk mengetahui dampak program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

1.3.2 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibedakan

menjadi kegunaan teoritis dan praktis.

Page 11: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

10

1) Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat serta memperkaya ragam

penelitian dan mampu menambah pengetahuan dan wawasan khususnya

bagi mahasiswa, sehingga dapat membandingkan teori-teori dengan

kenyataan di lapangan, khususnya tentang Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM).

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi

kepada pemerintah dan pihak berkepentingan dalam mengambil kebijakan

yang berkaitan dengan bidang ekonomi, khususnya mengenai efektivitas

bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap pendapatan dan kesempatan

kerja UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar

Timur.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam skripsi ini penulis membaginya

menjadi lima bab secara rinci dan sistematis dari masing-masing bab sebagai

berikut:

Bab I : Pendahuluan

Merupakan bagian yang berisikan tentang latar belakang, pokok

permasalahan, tujuan, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan

Page 12: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

11

Bab II : Tinjauan Pustaka

Menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan pokok

permasalahan yaitu tentang konsep efektivitas, konsep kredit,

konsep Kredit Usaha Rakyat, konsep UMKM, peran UMKM

dalam pembangunan ekonomi Indonesia, konsep tenaga kerja,

konsep pendapatan, hasil penelitian sebelumnya dan hipotesis.

Bab III : Metodologi Penelitian

Bagian ini memuat tentang lokasi penelitian, obyek penelitian,

identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan

sumber data, koperasi dan sampel, teknik sampling, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab IV : Pembahasan Hasil Penelitian

Bagian ini memuat tentang gambaran umum daerah penelitian

yaitu: Kelurahan Penatih Dangin Puri, Kecamatan Denpasar

Timur dan deskripsi hasil penelitian serta pembahasan dari hasil

penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Bagian ini berisikan tentang simpulan dari hasil penelitian dan

saran-saran penelitian.

Page 13: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Konsep Efektivitas

Efektivitas adalah ukuran dari kualitas output dan berhubungan derajat

keberhasilan suatu operasi pada sektor publik. Menurut Deva dkk (1989 : 279)

efektivitas adalah hasil guna kegiatan pemerintah dalam mengurus keuangan

daerah sedemikian rupa, sehingga memungkinkan program dapat direncanakan

dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pemerintah dengan biaya yang serendah-

rendahnya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Efektivitas mengandung pengertian kesesuaian antara output dengan tujuan

yang ditetapkan (Subagyo, 2000:23), artinya efektivitas mencerminkan

keberhasilan kinerja aparat dalam mencapai rencana yang telah ditetapkan.

Efektivitas merupakan ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya. Apabila suatu organisasi telah mencapai tujuannya,maka organisasi

tersebut dikatakan telah berjalan secara efektif (Mardiasmo 2000:134). Efektivitas

kegiatan diartikan sebagai tingkat kemampuan suatu kegiatan untuk mewujudkan

hasil yang diinginkan.

2.1.2 Konsep Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara

Page 14: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

13

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga (UU Perbankan nomor 10

tahun 1998 dalam Kasmir, 2007 : 92). Menurut Gilarso (1992 : 246) kredit adalah

pemberian uang, barang atau jasa kepada pihak lain, tanpa menerima imbalan

(pembayaran) langsung atau bersamaan tetapi dengan percaya bahwa pihak yang

menerima uang atau barang tersebut akan mengembalikan atau melunasi

hutangnya sesuai jangka waktu tertentu. Menurut Undang-undang no. 14 Tahun

1967 Pasal 1c, mengenai pokok-pokok perbankan, kredit adalah penyediaan uang

atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan

pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain. Dalam hal mana, pihak

peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan

jumlah bunga yang telah ditentukan.

Menurut Kasmir (2007 : 94), unsur-unsur yang terkandung dalam

pemberian suatu fasilitas kredit yaitu.

1) Kepercayaan

Kepercayaan dari si pemberi kredit bahwa kredit yang diberikannya (berupa

uang, barang atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di masa tertentu

di masa yang akan datang.

2) Kesepakatan

Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing

pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

Page 15: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

14

3) Jangka waktu

Suatu masa yang memisahkan antara pemberi kredit dengan penerima kredit

yang mana dana tersebut akan diterima pada masa yang akan datang. Jangka

waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati, biasa

berbentuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

4) Resiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu

resiko tidak tertagihnya atau macetnya pemberian kredit.

Suatu resiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari jangka waktu yang

memisahkan antara pemberi kredit dengan penerima kredit yang akan

diterima kemudian hari. Semakin lama jangka waktu pemberian kredit,

maka semakin besar tingkat resikonya. Dengan adanya resiko dalam

pemberian kredit, maka dapat menimbulkan jaminan dalam pemberian

kredit.

5) Balas Jasa

Merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang

dikenal dengan nama bunga.

Pendapat (Kasmir, 2007 : 95) tujuan pemberian kredit tidak terlepas dari

misi pendirian suatu bank. Adapun tujuan utama pemberian kredit yaitu.

1) Mencari keuntungan

Tujuannnya untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut.

Page 16: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

15

2) Membantu usaha nasabah

Tujuannya untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik

dana investasi maupun dana untuk modal kerja.

3) Membantu pemerintah

Bagi pemerintah, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh pihak

perbankan, maka semakin baik, mengingat semakin banyak kredit berarti

adanya peningkatan pembangunan di berbagai sektor.

Kemudian disamping tujuan tersebut, suatu fasilitas kredit

memiliki fungsi sebagai berikut:

(1) Untuk meningkatkan daya guna uang.

(2) Untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang.

(3) Untuk meningkatkan daya guna barang.

(4) Meningkatkan peredaran barang.

(5) Sebagai alat stabilitas ekonomi.

(6) Untuk meningkatkan kegairahan usaha.

(7) Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan.

(8) Untuk meningkatkan hubungan internasional.

Jenis-jenis kredit menurut (Kasmir, 2007 : 99) yang diberikan oleh bank

dapat dilihat dari berbagai segi, antara lain:

1) Dilihat dari segi kegunaan

(1) Kredit investasi yaitu kredit ini diberikan untuk keperluan

perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau

keperluan rehabilitasi.

Page 17: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

16

(2) Kredit modal kerja yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan

meningkatkan produksi dalam operasionalnya, seperti bahan baku

dan pembayaran gaji pegawai.

2) Dilihat dari segi tujuan kredit

(1) Kredit produktif, yaitu kredit ini digunakan untuk melancarkan

usaha atau produksi, misalnya sebagai modal kerja maupun

investasi.

(2) Kredit konsumtif yaitu kredit yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan hidup atau konsumsi pribadi.

(3) Kredit perdagangan yaitu kredit yang digunakan untuk

perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang

pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang dagangan

tersebut.

3) Dilihat dari segi jangka waktu

(1) Kredit jangka pendek

Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun

atau paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan

modal kerja.

(2) Kredit jangka menengah

Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3

tahun, biasanya untuk investasi.

Page 18: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

17

(3) Kredit jangka panjang

Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang.

Kredit jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 tahun atau

lebih.

4) Dilihat dari segi jaminan

(1) Kredit dengan jaminan

Kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut

dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan

orang.

(2) Kredit tanpa jaminan

Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang

tertentu. Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha

dan karakter serta loyalitas atau nama baik si calon debitur selama

ini.

5) Dilihat dari segi sektor usaha

Terdiri dari kredit pertanian, kredit peternakan, kredit industri, kredit

pertambangan, kredit pendidikan, kredit profesi, kredit perumahan, dan

sektor-sektor lainnya.

6) Dilihat dari segi pihak yang memberikan kredit

(1) Kredit Penjual adalah kredit yang diberikan kepada pembeli dengan

membayar belakangan setelah barang tersebut diterima.

(2) Kredit Pembeli menaruh kredit kepada penjual, tetapi barang

diterima sesudah beberapa waktu seperti uang muka.

Page 19: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

18

(3) Kredit Bank adalah kredit yang disediakan oleh bank, baik itu

digunakan untuk modal kerja, investasi maupun untuk yang

lainnya.

(4) Kredit Pemerintah adalah kredit yang diberikan oleh pemerintah

kepada pemborong, seperti pembuatan jalan.

(5) Kredit Luar Negeri adalah kredit yang diberikan oleh luar negeri

untuk pemerintah atau lembaga dalam rangka perdagangan

internasional.

Kredit dapat diberikan dengan jaminan atau tanpa jaminan. Kredit tanpa

jaminan sangat membahayakan posisi bank, mengingat jika nasabah mengalami

suatu kemaetan, maka akan sulit untuk menutupi kerugian terhadap kredit yang

disalurkan. Sebaliknya, dengan jaminan kredit relatif lebih aman mengingat setiap

kredit macet akan dapat di tutupi oleh jaminan tersebut. Adapun jaminan yang

dapat dijadikan kredit oleh calon debitur, (Kasmir, 2007 : 102) adalah sebagai

berikut.

(1) Dengan Jaminan

(1) Jaminan benda berwujud yaitu barang-barang yang dapat dijadikan

seperti tanah, bangunan, kendaraan bermotor, mesin-mesin/peralatan,

barang dagangan, kebun/tanah, dan lainnya.

(2) Jaminan benda tidak berwujud yaitu benda-benda yang merupakan

surat-surat yang dijadikan jaminan seperti sertifikat saham, sertifikat

obligasi, sertifikat tanah, sertifikat deposito, dan lainnya.

Page 20: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

19

(3) Jaminan orang yaitu jaminan yang diberikan oleh seseorang dan apabila

kredit tersebut macet, maka orang yang memberikan jaminan itulah

yang menanggung resikonya.

(2) Tanpa Jaminan

Kredit tanpa jaminan berarti bahwa kredit yang di berikan bukan

dengan jaminan barang tertentu. Biasanya diberikan untuk perusahaan yang

memang benar-benar bonafid atau professional, sehingga kemungkinan

kredit tersebut macet sangat kecil. Dapat pula kredit tanpa jaminan hanya

dengan penilaian terhadap prospek usahanya atau dengan pertimbangan

untuk pengusaha ekonomi lemah.

Dalam pemberian kredit oleh bank, perlu dilakukan melalui

prosedur penilaian yang benar. Biasanya kriteria penilaian yang harus

dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar

menguntungkan dilakukan dengan analisis 4C. Adapun penjelasan untuk

analisis dengan 4C kredit, (Kasmir, 2007 : 104) adalah sebagai berikut:

“Suatu keyakinan bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang diberikan

kredit benar-benar dipercaya”

(1) Capacity

Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya dalam bidang bisnis

yang dihubungkan dengan pendidikannya, kemampuan bisnis juga

diukur dengan kemampuannya dalam memahami tentang ketentuan-

ketentuan pemerintah.

Page 21: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

20

(2) Capital

Penggunaan modal ditinjau dari laporan keuangannya melalui

pengukuran seperti likuiditas, solvabilitas, rentabilitas, dan lainnya.

Capital juga harus dilihat dari sumber mana saja modal yang ada

sekarang ini.

(3) Collateral

Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat

fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit

yang diberikan serta harus diteliti keabsahannya.

(4) Conditian

Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi dan

politik sekarang dan di masa yang akan datang sesuai sektor masing-

masing, serta prospek usaha dari sektor yang ia jalankan.

2.1.3 Konsep Kredit Usaha Rakyat

1) Landasan Hukum dan Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes

Landasan hukum dan kebijakan KUR Kupedes, menurut Divisi Bisnis

Mikro KP BRI terdiri dari:

(1) Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2007 Tanggal 8 juni 2007 tentang

Kebijakan Percepat Pengembangan Sektor Riil Dan Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

(2) Nota Kesepahaman Bersama (MOU) Tanggal 9 Oktober 2007 tentang

Penjaminan Kredit/Pembiayaan UMKM dan Koperasi oleh:

Page 22: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

21

a. Pemerintah : Departemen Keuangan, Departemen Pertanian,

Departemen Kehutanan, Departemen Kelautan dan Perikanan,

Departemen Perindustrian, Kementrian Negara Koperasi dan UKM

RI.

b. Perusahaan Penjamin : Perum Sarana Pengembangan Usaha, PT

Askindo.

c. Perbankan : Bank BRI, Mandiri, BNI, BTN, Bukopin dan Bank

Syariah Mandiri.

(3) Peluncuran kredit bagi UMKM dan Koperasi dengan pola pinjaminan

oleh Presiden RI Tanggal 5 Nopember 2007 di lantai 21 gedung Kantor

Pusat BRI dengan nama Kredit Usaha Rakyat (KUR).

(4) Perjanjian Kerjasama (PKS) BRI dengan PT Askrindo No. B.550-

DIR/PRG/10/2007 Nomor: PPK/PKS/20/X/2007 Tanggal 11 Oktober

2007 tentang Penjaminan Kredit.

(5) Perjanjian Kerjasama (PKS) BRI dengan Perum Sarana Pengembangan

Usaha No. B.596-DIR/PRG/11/2007 Nomor: 32/SARANA/XI/2007

Tanggal 1 Nopember 2007 tentang Pinjaman Kredit.

(6) Surat Divisi ADK No. B. 2481-ADK/PJB/11/2007 Tanggal 16

Nopember 2007 tentang Rayonosasi Unit Kerja Pelaksana Penjaminan

Kredit UMKM.

(7) Surat Edaran No. B.4-DIR/ADK/1/2008 Tanggal 21 Januari 2008

tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Page 23: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

22

(8) Surat Edaran No.8-DIR/ADK/2/2008 Tanggal 20 Februari 2008 tentang

KUR Kepedes.

(9) Surat Divisi ADK No. B.189-ADK/KBP/02/2008 Tanggal 28 Februari

2008 tentang Buku Besar dan Sub Buku Besar KUR Kupedes STU.

(10)Surat Divisi JBM No. B.120-JBM/IJM/02/2008 Tanggal 29 Februari

2008 tentang Petunjuk Setting Parameter KUR Kupedes.

2) Tujuan Program Penjaminan Kredit

(1) Mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM dan

Koperasi.

(2) Meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangkan UMKM dan

Koperasi kepada lembaga keuangan.

(3) Dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan

kesempatan kerja.

3) Ketentuan Umum KUR Kupedes

Ketentuan-ketentuan Umum KUR Kupedes, menurut Divisi Bisnis Mikro

KP BRI antara lain.

(1) Batasan plafond untuk pelayanan KUR Kupedes ditetapkan sampai

dengan Rp. 5000.000,00.

(2) KUR Kupedes diberikan untuk usaha produktif seluruh sektor usaha,

kecuali kepala Golongan Berpenghasilan Tetap (Golbertap).

(3) Besarnya coverage penjaminan maksimal 70% dari plafond kredit.

(4) KUR Kupedes dapat diberikan untuk keperluan modal kerja dan atau

investasi dengan jangka waktu maksimal 3 tahun (36 bulan).

Page 24: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

23

(5) Tidak diikutsertakan dalam asuransi jiwa kredit karena sudah ter-cover

dengan penjaminan kredit.

(6) Suku bunga KUR Kupedes adalah sebesar 1,125% per bulan tanpa hak

PBTW (Pengembalian Bunga Tepat Waktu).

(7) Biaya administrasi dan provisi kredit tidak di pungut.

(8) Denda/penalti tidak dikenakan atas tunggakan pokok dan atau bunga.

(9) Agunan utama untuk pelayanan KUR Kupedes adalah usaha yang

dibiayai dan penyediaan agunan tambahan tidak diwajibkan.

(10) Pola angsuran sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun apabila

debitur menghendaki angsuran secara harian, mingguan atau sesuai hari

pasaran atau lainnya, angsuran debitur tetap dapat diterima. Jumlah

angsuran tersebut harus tetap memenuhi angsuran per bulan yang telah

ditetapkan.

(11) Pelayanan KUR Kupedes harus tetap didasarkan pada prinsip kehati-

hatian dan asas-asas pemberian kredit yang sehat, yaitu berdasarkan

pada kelayakan usaha dan kemampuan calon debitur.

2.1.4 Konsep Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

1) Pengertian Usaha Mikro

Sesuai dengan PBI Nomor : 7/39/PBI 2005 tanggal 18 Oktober 2005, yang

dimaksud dengan usaha mikro adalah suatu usaha produktif milik keluarga atau

perseorangan WNI (Warga Negara Indonesia), secara individu atau tergabung

dalam koperasi dan memiliki hasil penjualan secara individu paling banyak Rp

100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.

Page 25: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

24

Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh usaha mikro yaitu.

(1) Usaha dijalankan oleh anggota keluarganya, sehingga tidak ada

pemisahan rumah tangga dan bisnis.

(2) Skala usaha relatif kecil, dan umumnya tidak ada pencatatan tentang

kegiatan bisnis.

(3) Sumber dana bersifat lokal, padat karya dan menggunakan teknologi

yang sederhana.

(4) Tidak adanya lisensi bisnis (informal) dan informasi terbatas (credit

history).

(5) Bersifat multi Income Activities.

(6) Nilai asset (agunan) relatif rendah (unmar ketable).

2) Pengertian Usaha Kecil

Sesuai dengan PBI Nomor : 7/39/PBI 2005 tanggal 18 Oktober 2005 yang

dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil

dan memenuhi kriteria sebagai berikut:

(1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,00 dan tidak

termasuk tanah dan bangunan tinggal usaha, atau memiliki hasil

penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

(2) Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung

maupun tidak langsung dengan usaha menengah, atau usaha besar.

(3) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum,

atau badan usaha yang berbadan hukum termasuk koperasi.

Page 26: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

25

Menurut surat edaran Bank Indonesia Nomor : 26/1/UKK tanggal 29 Mei

1993 perihal kredit usaha kecil (Pandji Anoraga 1997 : 45) yang dimaksud dengan

usaha kecil adalah usaha yang memiliki total asset maksimum Rp. 600.000.000,00

(enam ratus juta rupiah), sedangkan berdasarkan undang-undang Nomor : 9 tahun

1995, usaha kecila adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam

memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan, seperti

kepemilikikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang

dimaksud ini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional.

Menurut Panji Anoraga (1997 : 46) sektor usaha kecil memiliki karakteristik

sebagai berikut:

1) Sistem pembukuan yang relatif sederhana cenderung tidak mengikuti kaidah

administrasi pembukuan.

2) Margin usaha yang cenderung tipis, mengingat persaingan yang sangat

tinggi.

3) Modal terbatas.

4) Pengalaman manajerial dalam mengelola perusahaan masih sangat terbatas.

5) Skala ekonomi yang terlalu kecil, sehingga sulit mengharapkan untuk

mampu menekan biaya mencapai titik efisiensi jangka panjang.

6) Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta divesifikasi pasar sangat

terbatas.

7) Kemampuan untuk memperoleh sumber dana dari pasar modal rendah,

mengingat keterbatasan dalam sistem administrasinya. Untuk memperoleh

Page 27: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

26

laba di pasar modal, sebuah perusahaan harus mengikuti sistem administrasi

standar dan harus transparan.

Karakteristik yang dimiliki Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

menyiratkan adanya kelemahan-kelemahan yang sifatnya potensial terhadap

timbulnya masalah, terutama yang berkaitan dengan pendanaan yang tampak

sangat sulit untuk mendapatkan solusi yang jelas. Kelemahan usaha kecil ini

adalah investasi awal dapat saja mengalami kerugian, beberapa resiko diluar

kendali wirausahawan seperti: perubahan mode, peraturan pemerintah, persaingan

dan masalah tenaga kerja dapat menghambat bisnis, dan beberapa jenis juga

cenderung menghasilkan pendapatan yang cenderung tidak teratur, sehingga

pemilik modal mungkin tidak memperoleh laba/profit.

Bagi pengembangan usaha kecil, masalah modal merupakan kendala besar

yang dihadapi. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan usaha kecil untuk

mendapatkan biaya sebagai modal dasar, maupun untuk langkah-langkah

pengembangan usahanya, yaitu melalui kredit perbankan. Pinjaman lembaga

keuangan buka bank, modal ventura, pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba

milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hibah dan jenis-jenis pembiayaan

lainnya.

Pada umumnya, pembiayaan yang berasal dari kredit perbankan dirasakan

oleh usaha kecil sangat memberatkan, terutama karena tingkat bunga yang cukup

tinggi. Dilain pihak mengingat di sektor usaha kecil memiliki skala usaha yang

juga kecil, dengan tingkat pendapatan yang sering kali tidak teratur. Pihak bank

sering kali merasa was-was, apabila pinjaman yang diberikan tidak mampu

Page 28: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

27

dikembalikan oleh usaha kecil, oleh karena itu diciptakan instrumen pembayaran

yang sesuai dengan karakteristik usaha kecil, yaitu modal ventura.

Modal ventura merupakan kegiatan yang dilakukan dalam bentuk

penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan, pasangan usaha dengan beberapa

tujuan, antara lain untuk mengembangkan perusahaan, yang pada tahap awal

mengalami kesulitan modal membantu perusahaan yang berada pada tahap

pengembangan, dan membantu perusahaan yang ada dalam tahap kemunduran

usaha. Akan tetapi, walaupun usaha kecil banyak memanfaatkan modal ventura

dan pinjaman kredit dari perbankan, masih banyak digunakan oleh pemilik usaha

kecil.

3) Pengertian Usaha Menengah

Sesuai dengan PBI Nomor : 7/39/2005 tanggal 18 Oktober 2005, yang

dimaksud UMKM adalah usaha dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Memiliki kekayaan lebih dari Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta

rupiah) sampai paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar

rupiah), tidak termasuk dengan tanah dan bangunan tempat usaha.

(2) Milik Warga Negara Indonesia (WNI).

(3) Berdiri sendiri dan bukan merupakan anak perusahaan yang dimiliki,

dikuasai atau berfiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung

dengan usaha besar.

(4) Berbentuk usaha perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum

atau badan usaha yang berbadan hukum.

Page 29: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

28

2.1.5 Peran UMKM Dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia

Berdasarkan hasil penelitian Bapedda Provinsi Bali, kebijakan ekonomi

kedepan harus didesain kearah penguatan UMKM, sehingga mampu menekan

jumlah pengangguran dan angka kemiskinan. Pemerintah perlu melakukan

promosi besar untuk mengarahkan masyarakat bahwa wiraswasta mempunyai

kedudukan sama dan menjadi pegawai negeri, memberikan pelatihan pemasaran,

bagaimana UMKM bisa mengakses pasar internasional. UMKM dapat dikatakan

sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, sebab sekitar 80 juta lebih

orang Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa UMKM mampu meningkatkan

pembangunan ekonomi Indonesia.

Pembangunan UMKM yang progresif dimungkinkan karena berbagai faktor yaitu.

1) Sebagian besar UMKM mengandalkan bahan baku lokal untuk

mengembangkan usahanya.

2) Tidak memerlukan sumber daya manusia yang terlatih.

3) Perkembangan teknologi yang bersifat spesifik lokasi akam membantu

meningkatkan efisiensi daya saing.

4) Fluktuasi nilai tukar dolar Amerika terhadap Rupiah tidak mempengaruhi

proses produksi karena bahan baku lokal.

Dengan adanya pembangunan UMKM yang progresif diharapkan UMKM sangat

berperan di dalam perekonomian Indonesia yang didasarkan atas realitas, antara

lain:

Page 30: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

29

1) UMKM merupakan sektor ekonomi yang telah tebbbrbukti tangguh dan

menyangga terakhir dan menyelamatkan perekonomian Indonesia dari

kebangkrutan.

2) Sektor UMKM sangat kuat di dalam menghadapi dampak krisis ekonomi

yang berkepanjangan yang belum pulih.

3) Jenis usaha yang tidak berbadan hukum ini akan menjadi motor penggerak

pembangunan ekonomi tradisional maupun regional.

2.1.6 Konsep Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu indikator perekonomian yang dapat

digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu daerah, indikator

tenaga kerja adalah penduduk usia kerja (BPS Provinsi Bali, 2003 : 3), (Payaman

Simanjuntak) tenaga kerja menurut Undang-Undang No. 13 tahun 2003 adalah

tiap orang yang mampu melaksanakan pekerjaan baik di dalam maupun di luar

hubungan kerja, guna menghasilkan barang-barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat. Jadi pengertian tenaga kerja menurut ketentuan ini

meliputi tenaga kerja yang bekerja di dalam maupun diluar hubungan kerja,

dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi adalah tenaganya sendiri

baik tenaga fisik maupun pikiran.

Tenaga kerja adalah penduduk usia kerja. Dalam literature biasanya

penduduk berusia 15 sampai 64 tahun dan tenaga kerja juga dapat didefinisikan

sebagi jumlah seluruh penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi

barang dan jasa jika ada permintaan terhadap tenaga kerja mereka, dan jika

mereka mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut (Mantra, 2003 : 94).

Page 31: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

30

Menurut Simanjuntak (2001 : 3) tenaga kerja terdiri dari angkatan kerja dan

bukan angkatan kerja. Untuk lebih jelasnya hal tersebut dapat dijelaskan di bawah

ini.

1) Angkatan Kerja

Menurut BPS angkatan kerja dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:

(1) Menganggur, yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja dan berusaha

mencari pekerjaan.

(2) Setengah menganggur, yaitu mereka yang kurang dimanfaatkan dalam

bekerja dilihat dari segi jam kerja, produktifitas kerja dan pendapatan.

Setengah menganggur dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Setengah pengangguran kentara, yaitu mereka yang bekerja kurang

dari 35 jam seminggu.

b. Setengah menganggur tidak kentara, yaitu mereka yang

produktifitas kerja dan pendapatannya rendah.

(3) Bekerja penuh, yaitu mereka yang bekerja produktif dan bekerja dalam

40 jam per minggu.

2) Bukan Angkatan Kerja

Adalah bagian dari tenaga kerja yang tidak bekerja ataupun mencari

pekerjaan. Jadi mereka ini adalah bagian dari tenaga kerja yang

sesungguhnya tidak terlibat, atau tidak berusaha untuk terlibat, dalam

kegiatan produktif, yaitu memproduksi barang dan jasa.

Page 32: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

31

3) Konsep Bekerja

Adalah mereka yang dalam seminggu yang lalu melakukan pekerjaan

dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau

keuntungan atau untuk memenuhi kebutuhan pokok. Sedangkan pengertian

bekerja adalah apabila bekerja paling sedikit satu jam selama seminggu

yang lalu (secara terus-menerus).

Digunakan batasan seminggu yang lalu maksudnya untuk mempermudah

ingatan responden dalam hal kegiatan yang mereka lakukan dalam

hubungan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan batasan

satu jam dalam seminggu diterapkan untuk memperoleh karakteristik yang

lebih luas seperti untuk mengetahui besarnya yang bekerja penuh dan yang

bekerja tidak penuh berdasarkan jumlah jam kerja selama seminggu.

4) Pengangguran

Adalah mereka yang berusia 15 tahun keatas yang tidak bekerja namun

sedang mencari pekerjaan dan mereka yang bekerja kurang dari 1/3 jam

kerja normal yang mau atau masih mencari pekerjaan.

2.1.6.1 Kualitas Tenaga Kerja

Upaya pemerintah Provinsi Bali dalam meningkatkan kompetensi tenaga

kerja untuk mendukung investasi untuk menghadapi persaingan terhadap

kesempatan kerja yang terbatas, maka dituntut tenaga kerja yang terampil, ahli,

dan kompeten. Kelemahan dalam penyiapan tenaga kerja berkualitas sebagaimana

tuntutan dunia usaha dan bisnis dalam era persaingan global ini terletak pada

belum optimalnya pelaksanaan hubungan antara lembaga pendidikan formal

Page 33: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

32

dengan dunia usaha. Begitu juga lembaga-lembaga pendidikan non formal dan

balai-balai kerja masih banyak menghadapi kendala dalam meningkatkan kualitas

pelatihan karena keterbatasan sarana dan prasarana. Upaya pemerintah Provinsi

Bali dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja untuk mendorong investasi di

Bali adalah:

1) Meningkatkan kompetensi tenaga kerja, utamanya melalui penyempurnaan

penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja.

2) Menata dan menyempurnakan hubungan industrial yang mencerminkan asas

keadilan dan kondusif bagi peningkatan produktivitas dan inovasi.

3) Menyempurnakan program pendukung psar dengan mendorong

terbentuknya inovasi pasar kerja dan penyelenggaraan berbagai bursa kerja.

2.1.7 Konsep Pendapatan

Pendapatan pada dasarnya merupakan balas jasa yang diterima pemilik

faktor-faktor produksi atas pengorbanannya dalam proses produksi. Masing-

masing faktor produksi seperti: tanah akan memperoleh balas jasa dalam bentuk

sewa tanah, tenaga kerja akan memperoleh balas jasa dalam bentuk bunga modal,

serta keahlian termasuk para enterprenuer akan memperoleh balas jasa dalam

bentuk laba (Sukirno, 2004).

Menurut Sunuharyo (1982), dilihat dari pemanfaatan tenaga kerja,

pendapatan yang berasal dari balas jasa berupa upah atau gaji disebut pendapatan

tenaga kerja (labour income), sedangkan pendapatan dari selain tenaga kerja

disebut dengan pendapatan bukan tenaga kerja (non labour income). Dalam

kenyataannya membedakan antara tenaga kerja dan pendapatan bukan tenaga

Page 34: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

33

kerja tidaklah selalu mudah dilakukan. Ini disebabkan karena nilai output tertentu

umumnya terjadi atas kerja sama dengan faktor produksi lain. Oleh karenanya

dalam perhitungan pendapatan dipergunakan beberapa pendekatan tergantung

pada lapangan pekerjannya. Untuk yang bekerja dan menerima balas jasa berupa

upah atau gaji dipergunakan pendekatan pendapatan (income approach), bagi

yang bekerja sebagai pedagang, pendapatannya dihitung dengan melihat

keuntungan yang diperolehnya. Untuk yang bekerja sebagai petani,

pendapatannya dihitung dengan pendekatan produksi (production approach).

Dengan demikian berdasarkan pendekatan di atas dalam pendapatan pekerja telah

terkandung balas jasa untuk skill yang dimilikinya.

2.2 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya

Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Dwi Prima (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Kredit Tanpa

Anggunan (KTA) Dalam Peningkatan Volume Produksi Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) di Kota Denpasar” menyimpulkan dari ketiga variabel

tersebut, baik variabel input, proses dan output, maka kesimpulan yang didapat

mengatakan bahwa Program Pemberian Kredit Tanpa Anggunan (KTA) Terhadap

Peningkatan Volume Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Kota Denpasar adalah kurang efektif, yaitu dengan nilai pencapaian sasaran

sebesar 68,67 persen.

Sepiantini (2010) dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Program

Bantuan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Peningkatan Pendapatan dan Kesempatan

Page 35: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

34

Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Desa/Kelurahan Dalung Kecamatan

Kuta Utara”. Dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa program bantuan Kredit

Usaha Rakyat di Desa/Kelurahan Dalung Kecamatan Kuta Utara di katakan cukup

efektif yaitu sebesar 75,5 persen dan dampak positif terhadap peningkatan

pendapatan dan kesempatan kerja UMKM.

Zesmaertha (2007) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Jumlah

Kredit dan Upah Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Keciln dan

Menengah (UMKM) Di Kabupaten Klungkung Tahun 2005”. Dalam penelitian

ini menyimpulkan bahwa jumlah kredit dan upah tenaga kerja secara simultan

berpengaruh nyata terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Klungkung sebesar

72,4 persen sisanya 27,6 persen dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Jumlah kredit

secara parsial berpengaruh nyata terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten

Klungkung dan variabel upah tenaga kerja secara parsial berpengaruh nyata

terhadap pendapatan UMKM di Kabupaten Klungkung.

Edy Putra (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas Program

Pemberian Bantuan Dana Bergulir pada UMKM di Kabupaten Badung”

menyimpulkan dari ketiga variabel tersebut, baik variabel input, proses, dan

output, maka kesimpulan yang didapat mengatakan bahwa Program Bantuan Dana

Bergulir pada UMKM di Kabupaten Badung adalah kurang efektif yaitu dengan

nilai pencapaian sasaran sebesar 68,91 persen.

Agus Anugerah Wisaputra (2010) dalam skripsinya yang berjudul

“Efektivitas Kredit Usaha Mandiri (KUM) Koperasi Usaha Agribisnis Terpadu

(KUAT) Subak Guama dalam Meningkatkan Pendapatan Petani Padi Sawah di

Page 36: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

35

Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan”. menyimpulkan dari ketiga variabel

tersebut, baik variabel input, proses, dan output, maka kesimpulan yang didapat

mengatakan bahwa Program Pemberian Pinjaman KUM untuk Petani Padi Sawah

di Kecamatan Marga adalah efektif yaitu dengan nilai pencapaian sasaran sebesar

92,14 persen.

Persamaan penelitian sekarang dan ketiga penelitian sebelumnya adalah

sama-sama meneliti mengenai UMKM Kredit. Untuk penelitian Zesmaertha

terdapat kesamaan menganalisis kredit dan pendapatan UMKM, sedangkan

perbedaanya kesempatan kerja, waktu dan lokasi penelitian. Untuk penelitian Edy

Putra dan Dwi Prima, persamaannya dengan penelitian sekarang adalah meneliti

mengenai efektivitas kredit UMKM, sedangkan perbedaannya terletak pada

program kredit dan lokasi penelitian. Untuk Penelitian Agus Anugerah Wisaputra

terdapat kesamaan menganalisis kredit dan tingkat pendapatan, sedangkan

perbedaannya terletak pada program kredit dan lokasi penelitian.

2.3 Rumusan Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang telah diuraikan,

maka dapat diajukan rumusan hipotesis sebagai berikut:

1) Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif terhadap

peningkatan pendapatan UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

2) Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif terhadap

kesempatan kerja UMKM di Kelurahan Penatih dangin Puri

KecamatanDenpasar Timur.

Page 37: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan

Denpasar Timur, dipilihnya Penatih Dangin Puri karena Penatih Dangin Puri

memberikan kontribusi yang cukup besar untuk perekonomian Denpasar terutama

di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengahnya. Selain itu penyerapan tenaga

kerjanya cukup besar diantara kelurahan yang lainnya di Kecamatan Denpasar

Timur.

3.2 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR), pendapatan dan

Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan

Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

3.3 Identifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah.

1) Variabel Input yang terdiri dari:

(1) Tingkat ketepatan sasaran.

(2) Sosialisasi oleh petugas.

(3) Tujuan program pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Page 38: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

37

2) Variabel Proses terdiri dari:

(1) Ketepatan penggunaan KUR.

(2) Pemantauan dari petugas.

(3) Respon dari petugas.

3) Variabel Output yang terdiri dari:

(1) Pendapatan UMKM setelah menerima KUR.

(2) Kesempatan kerja setelah menerima KUR.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini diperlukan definisi operasional variabel agar tidak

menimbulkan interpretasi yang keliru, yaitu sebagai berikut:

1) Input

(1) Tingkat ketepatan sasaran adalah ketepatan bantuan pemberian Kredit

Usaha Rakyat (KUR) yang diberikan pemerintah kepada UMKM di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan denpasar Timur.

(2) Sosialisasi oleh petugas mengenai Kredit Usaha Rakyat adalah untuk

mengetahui efektif tidaknya pelaksanaan program pemberian Kredit

Usaha Rakyat.

(3) Tujuan program pemberian Kredit Usaha Rakyat adalah agar UMKM di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpsar Timur mengetahui

secara jelas tujuan dilaksanakannya program ini.

2) Proses

(1) Ketepatan penggunaan Kredit Usaha Rakyat adalah tepat tidaknya

pemanfaatan dana yang diberikan sesuai dengan tujuan pemerintah

Page 39: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

38

(2) Pemantauan dari petugas adalah pemantauan yang dilakukan untuk

mengetahui sampai sejauh mana Kredit Usaha Rakyat mampu

membantu meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja UMKM di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

(3) Respon dari petugas terhadap keluhan-keluhan responden adalah

respon, tanggapan atau solusi yang diberikan oleh petugas kepada para

UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri yang menerima KUR, di

dalam mencari atau memecahkan suatu masalah atau kendala yang

dimiliki oleh UMKM tersebut.

3) Output

(1) Pendapatan UMKM setelah menerima KUR adalah pendapatan yang

dihasilkan oleh para UMKM penerima KUR di Kelurahan Penatih

Dangin Puri setelah menerima dan menggunakan KUR sebagai kredit

penambahan modal di dalam menjalankan usahanya. Pendekatan yang

digunakan dalam proses output adalah pendekatan ilmiah dimana untuk

mengetahui kebenaran di dalam pendekatan ilmiah ini adalah kebenaran

yang ditemukan melalui proses ilmiah (Rahyuda : 2004 : 4). Kebenaran

ilmiah dapat di terima karena.

a). Adanya Koheren atau konsisten dengan pernyataan sebelumnya

yang dianggap benar.

b). Adanya Koresponden, suatu pernyataan dianggap benar, jika materi

pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan tersebut

berhubungan dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

Page 40: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

39

c). Sifat Pragmatis, pernyataan dipercaya benar karena pernyataan

tersebut mempunyai sifat fungsional dalam kehidupan praktis.

(2) Kesempatan kerja setelah menerima KUR adalah kesempatan peluang

kerja yang dimiliki oleh UMKM penerima KUR di Kelurahan Penatih

Dangin Puri dalam menambah atau memperluas lapangan pekerjaan

usahanya, guna menyerap tenaga kerja.

3.5 Jenis dan Sumber Data

3.5.1 Jenis Data Menurut Sifatnya

1) Data Kuantitatif

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif adalah data

yang berbentuk angka-angka dan dapat di hitung dengan satuan hitung

(Sugiono, 2002 : 13). Data yang digunakan adalah jumlah kredit usaha

rakyat yang diberikan oleh pihak bank dan jumlah pendapatan dan

kesempatan kerja UMKM.

2) Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa penjelasan-penjelasan atau uraian-

uraian. Dalam penelitian ini data kualitatif yang digunakan adalah pengisian

kuesioner dari para responden.

3.5.2 Jenis Data Menurut Sumbernya

1) Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya

baik berupa lisan maupun tulisan. Data primer dalam penelitian ini adalah

jawaban responden mengenai efektivitas program pemberian bantuan Kredit

Page 41: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

40

Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan dan kesempatan

kerja di Kelurahan Penatih dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

2) Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi yang

dikumpulkan dan diolah pihak-pihak terkait berupa data UMKM yang

menerima pinjaman bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR).

3.6 Teknik Penentuan Sampel

Mohamad Nazir (2008 : 110), mengatakan sampel adalah bagian dari

populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki. Populasi adalah kumpulan dari

seluruh elemen (unit dan individu) sejenis dan dapat dibedakan berdasarkan obyek

penelitian.

Metode penentuan sampel pada penelitian ini adalah secara acak. Ukuran

sampel yang digunakan sebagai responden ditentukan berdasarkan ukuran

populasi. Responden penelitian ini adalah UMKM di Kelurahan Penatih Dangin

Puri Kecamatan Denpasar Timur yang menerima Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Menurut (Sugiono, 2003 : 73), bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari

semua yang ada dalam populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu maka dapat digunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Semua memiliki keseragaman yang sama, yaitu merupakan pelaku UMKM

yang menerima Kredit Usaha Rakyat, dengan menggunakan metode

Proportionate Random Sampling dari 292 populasi UMKM yang terdapat di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur hanya diambil 75

sampel sebagai responden karena sudah dianggap mampu mewakili keseluruhan

responden.

Page 42: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

41

Ukuran sampel yang digunakan dalam menganalisis efektivitas program

bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah dengan menggunakan rumus Slovin

sebagai berikut:

n N1 Ne 2 ..................................................................................................(1)

Keterangan:

n : Ukuran Sampel

N : Ukuran populasi

e : Nilai Kritis

Ukuran populasi (N) dalam penelitian ini adalah 292 unit usaha dan nilai

kritis = 0,10 (10 persen). Dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah

sebagai berikut :

n N1 Ne 2

n 292

1 292(0,1)2

n 2923,92

n 74,48

n 75

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa jumlah sampel adalah sebanyak 74,48

sampel, sehingga dibulatkan menjadi 75 sampel. Selanjutnya pengambilan jumlah

sampel penelitian di masing-masing kelurahan ditentukan dengan menggunakan

Proportionate Random Sampling.

Page 43: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

42

1) Kelurahan Penatih Dangin Puri = 40/292 x 75 = 10

2) Kelurahan Penatih = 16/292 x 75 = 4

3) Kelurahan Kesiman Kertalangu = 53/292 x 75 = 13

4) Kelurahan Kesiman Petilan = 30/292 x 75 = 8

5) Kelurahan Kesiman = 39/292 x 75 = 10

6) Kelurahan Sumerta = 20/292 x 75 = 5

7) Kelurahan Sumerta Kelod = 15/292 x 75 = 4

8) Kelurahan Sumerta Kaja = 22/292 x 75 = 6

9) Kelurahan Sumerta Kauh = 28/292 x 75 = 7

10)Kelurahan Dangin Puri = 12/292 x 75 = 3

11)Kelurahan dangin Puri Kelod = 19/292 x 75 = 5

Jumlah Sampel = 75

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan

menggunakan metode berikut:

1) Wawancara yaitu proses memperoleh data dengan cara tatap muka langsung

dengan menggunakan pertanyaan yang telah diucapkan sebelumnya. Hal-

hal yang ditanyakan meliputi : 1) nama responden, alamat responden, umur,

jenis kelamin, pendidikan, agama, status kewarganegaraan, status dalam

rumah tangga, 2) nama usaha, alamat usaha, lama usaha, jenis barang usaha

yang diproduksi, jumlah pegawai, omzet dalam sebulan, cara penjualan,

sumber bahan baku, sumber modal, jumlah kredit usaha rakyat yang

diperoleh.

Page 44: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

43

2) Satuan dokumentasi yaitu pengumpulan data yang berasal dari dokumen-

dokumen yang berhubungan dengan rumusan masalah. Data yang

dikumpulkan melalui metode ini adalah: banyaknya perusahaan industri

menurut kecamatan, banyaknya perusahaan/usaha industri menurut

kelurahan dan jumlah tenaga kerja di kecamatan denpasartimur,

perkembangan realisasi dan jumlah debitur program KUR Kupedes PT.

Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Unit WR Supratman per Triwulan I

(TW I) 2010 s/d Triwulan I (TW I) 2011 di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

3.8 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis efektivitas program bantuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) terhadap pendapatan dan kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar

Timur, dipergunakan metode statistik sederhana yaitu:

Efektivita s RealisasiTarget

x100% ..........................................................................(2)

Keterangan :

Realisasi : Jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan

Target : Seluruh responden UMKM yang mendapatkan KUR

Koefisien efektivitas bernilai kurang dari 40 persen maka pemberian

bantuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM dikatakan sangat

tidak efektif, sedangkan apabila koefisien efektivitas bernilai 40-59,99 persen

berarti tidak efektif, koefisien efektivitas bernilai 60-79,99 persen berarti cukup

Page 45: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

44

efektif dan jika koefisien efektivitas bernilai diatas 79,99 persen maka pemberian

bantuan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada UMKM sangat efektif

(Subagyo : 2000).

Untuk menganalisis dampak pemberian bantuan program Kredit Usaha

Rakyat (KUR) terhadap peningkatan pendapatan UMKM dilakukan pengujian

statistik sederhana. Dalam uji statistik akan diuji mengenai ada tidaknya

peningkatan pendapatan keluarga sebelum atau sesudah menerima KUR. Selisih

atau beda nilai karakteristik sebelum atau sesudah observasi akan digunakan nilai

t observasi. Langkah-langkah dalam uji statistik sebagai berikut.

1) Menentukan Hipotesis

H0 : d = 0 ; program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak

berdampak terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin

Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Hi : d > 0 ; program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak

positif terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

2) menentukan uji nyata (uji t) statistik. Nata Wirawan (2002 : 204)

t0 d

Sd /..................................................................................................(3)

n

Page 46: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

45

Keterangan:

d = Nilai rata-rata beda produksi pengamatan berpasangan

Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan

S d = (di d )2

(n 1)d di

n

di = Beda pengamatan pasangan yang ke-i

df v (n 1)

Tabel t yang digunakan adalah uji satu arah sisi kanan dengan level of signifikan

sebesar 5 persen dan derajat bebas n-1. Terlihat pada Gambar 3.1

Daerahpenerimaan H0

Daerah penolakan H0

0 tα, (n-1) t

Sumber : Nata Wirawan (2002 : 179)

Gambar 3.1 Karakteristik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 denganUji t Terhadap Pendapatan Sebelum dan Sesudah Bantuan KUR

Bila t hitung lebih kecil daripada t tabel maka Ho diterima, artinya rata-rata

karakteristik sebelum dan sesudah adalah sama atau tidak ada perbedaan

pendapatan sebelum dan sesudah adanya program bantuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR). Sebaliknya apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak,

Page 47: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

46

artinya rata-rata karakteristik sesudah adanya bantuan program Kredit Usaha

Rakyat (KUR) lebih besar dibandingkan sebelum adanya bantuan program Kredit

Usaha Rakyat (KUR).

Menganalisis dampak pemberian bantuan program Kredit Usaha Rakyat

(KUR) terhadap kesempatan kerja UMKM dilakukan pengujian dengan cara yang

sama dengan analisis dampak pemberian bantuan program Kredit Usaha Rakyat

(KUR) terhadap pendapatan yaitu dengan statistik sederhana. Dalam uji statistik

akan diuji mengenai ada tidaknya peningkatan kesempatan kerja keluarga sebelum

atau sesudah menerima KUR. Selisih atau beda nilai karakteristik sebelum dan

sesudah observasi akan digunakan nilai t observasi. Langkah-langkah dalam uji

statistik sebagai berikut:

1) Menentukan Hipotesis

Ho : d = 0 ; program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak berdampak

terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan

Denpasar Timur.

Hi : d > 0 ; program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak

positif terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

2) Menentukan uji nyata (uji t) statistik, Nata Wirawan (2002:204)

t0 d

Sd / n

Page 48: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

47

Keterangan:

d = Nilai rata-rata beda produksi pengamatan berpasangan

Sd = Simpangan baku beda pengamatan berpasangan

S d = (di d )2

(n 1)d di

n

di = Beda pengamatan pasangan yang ke-i

df v (n 1)

Tabel t yang digunakan adalah uji satu arah sisi kanan dengan level of signifikan

sebesar 5 persen dan derajat bebas n-1. Terlihat pada Gambar 3.2

Daerahpenerimaan H0

Daerah penolakan H0

0 tα, (n-1) t

Sumber: Nata Wirawan (2002 : 179)

Gambar 3.2 Karakteristik Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 denganUji t Terhadap Kesempatan Kerja Sebelum dan SesudahBantuan KUR

Bila t hitung lebih kecil daripada t tabel maka Ho diterima, artinya rata-rata

karakteristik sebelum dan sesudah adalah sama atau tidak ada perbedaan

kesempatan kerja sebelum dan sesudah adanya pemberian program bantuan Kredit

Usaha Rakyat (KUR). Sebaliknya apabila t hitung lebih besar daripada t tabel

Page 49: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

48

maka Ho ditolak, artinya rata-rata karakteristik sesudah adanya pemberian

program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap peningkatan kesempatan

kerja lebih besar dibandingkan sebelum adanya pemberian program bantuan

Kredit usaha Rakyat (KUR).

Page 50: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

49

BAB IV PEMBAHASAN HASIL

PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

Kelurahan Penatih Dangin Puri adalah merupakan hasil pemekaran dari

Desa Penatih (sekarang Kelurahan Penatih) berdasarkan surat keputusan Gubernur

Kepala Daearah N0. 57 Tahun 1982, tertanggal 1 Juni 1982 tentang kelurahan

persiapan. Kelurahan Penatih Dangin Puri terdiri dari tiga kepala dusun dengan

sembilan Banjar Adat, satu Banjar Suka Duka Palagiri. Dengan luas wilayah 320

Ha terdiri dari tujuh dusun dan masing-masing mewilayahi beberapa Banjar yaitu:

1) Dusun Pohmanis

(1) Banjar Pohmanis

(2) Kelompok perumahan nuansa penatih

2) Dusun Taman

(1) Banjar Taman

3) Dusun Laplap Kauh

(1) Banjar Laplap Sengguan

(2) Banjar Laplap Kauh

4) Dusun Laplap Tengah

(1) Banjar Laplap Tengah

(2) Banjar Laplap Arya

Page 51: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

50

5) Dusun Gunung

(1) Banjar Gunung

(2) Banjar Buaji

(3) Kelompok Skat Hyat

6) Dusun Bekul

(1) Banjar Bekul

(2) Banjar Palagiri

(3) Kelompok Banjar Kertapala

7) Dusun Mertasari

(1) Banjar Mertasari

Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah pertanian dan

peternakan. Pertanian dan peternakan di kelurahan ini terorganisir dalam lembaga

pertanian dan peternakan yang disebut kelompok tani dan kelompok ternak, yang

melingkupi dalam beberapa dusun yang ada di Kelurahan Penatih Dangin Puri.

Kelurahan Penatih dangin Puri, selain terkenal dengan potensi pertanian dan

peternakannya, ternyata masih banyak memendam potensi lain yang dapat

dikembangkan. Potensi lain tersebut yang masih dapat digali itu terutama pada

bidang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Page 52: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

51

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Luas wilayah, Rumah Tangga,Penduduk dan kepadatan penduduk di Kelurahan Penatih DanginPuri 2010.

No. Dusun Luas WilayahKm2 Rumah

TanggaKepadatanPenduduk

Kepadatan perKm2

1 Pohmanis 0,46 261 817 1.7762 Taman 0,75 513 1.282 1.7093 Laplap Kauh 0,39 129 570 1.4624 Laplap Tengah 0,46 274 755 1.6415 Gunung 0,32 124 530 1.6566 Bekul 0,34 125 564 1.6597 Mertasari 0,48 265 876 1.825

Penatih Dangin Puri 3,20 1.691 5.394 1.686Sumber: BPS Provinsi Bali dan Kantor Kelurahan Penatih Dangin Puri, 2011

Jumlah penduduk Penatih Dangin Puri pada akhir tahun 2010 adalah sebesar

5.394 jiwa. Tabel 4.1 dilihat dari persebaran penduduk antar dusun, terlihat

penduduk Dusun Taman paling banyak yaitu 1.282 jiwa, sedangkan Dusun

Gunung merupakan Dusun dengan jumlah penduduk yang paling sedikit yaitu

sebesar 530 jiwa. Dilihat dari kepadatan penduduk per Km2 antar dusun, terlihat

kepadatan penduduk per Km2 yaitu Dusun Mertasari paling besar yaitu 1.825

Km2, sedangkan Dusun Laplap Kauh merupakan Dusun dengan kepadatan

penduduk per Km2 paling kecil sebesar 1.462 Km2.

Berikut ini adalah tabel karakteristik demografi distribusi penduduk

menurut umur dan jenis kelamin, seperti terlihat pada Tabel 4.2

Page 53: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

52

Tabel 4.2 Karakteristik Demografi Distribusi Penduduk Menurut Umur danJenis Kelamin di Kelurahan Penatih Dangin Puri Tahun 2010

Kelompok UmurJenis Kelamin

JumlahLaki-laki Perempuan

0 - 4 182 202 3855 - 9 287 176 340

10 - 14 134 156 23915 - 19 123 237 45520 - 24 389 259 64825 - 29 256 186 44230 - 34 180 177 36635 - 39 139 143 28240 - 44 176 195 39845 - 49 190 190 37650 - 54 189 232 36555 - 59 340 209 39860 - 64 299 218 370

65 + 145 254 382Jumlah 2.560 2.834 5.394

Sumber : BPS Provinsi Bali dan Kantor Kelurahan Penatih Dangin Puri, 2011

Tabel 4.2 menunjukkan jumlah penduduk Kelurahan Penatih dangin Puri

pada akhir tahun 2010 adalah sebesar 5.394 jiwa, dimana penduduk laki – laki

sebesar 2.560 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 2.834 jiwa. Jumlah

penduduk usia 20 – 24 merupakan jumlah penduduk yang paling banyak yaitu

penduduk laki – laki sebesar 389 jiwa dan penduduk perempuan sebesar 259 jiwa.

Sedangkan penduduk usia 35 – 39 merupakan jumlah penduduk paling sedikit

yaitu sebesar 282 jiwa.

Page 54: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

53

Tabel 4.3 Laju Pertumbuhan Penduduk di Kelurahan Penatih Dangin PuriTahun 2000 – 2010

No DusunKelurahan Penatih Dangin Puri

LPP (%)Jumlah SP 2000 Jumlah SP 2010

1 Pohmanis 524 817 4,542 Taman 643 1282 7,143 Laplap Kauh 495 570 1,424 Laplap Tengah 474 755 4,765 Gunung 526 530 0,086 Bekul 478 564 0,167 Mertasari 530 876 5,15

Jumlah 3.670 5.394 3,93Sumber : BPS Provinsi Bali (data diolah), Tahun 2000 – 2010

Tabel 4.3 menunjukkan laju pertumbuhan penduduk di kelurahan Penatih

Dangin Puri, dimana laju pertumbuhan penduduk paling tinggi terdapat pada

Dusun Taman yaitu sebesar 7,14 persen, sedangkan Dusun Gunung merupakan

laju pertumbuhan penduduk paling rendah yaitu sebesar 0,08 persen. Laju

pertumbuhan penduduk tertinggi kedua pada Dusun Mertasari sebesar 5,15

persen, Laju pertumbuhan penduduk tertinggi ketiga pada Dusun Laplap Tengah

sebesar 4,76 persen, Laju pertumbuhan penduduk tertinggi keempat pada Dusun

Pohmanis sebesar 4,54 persen, Laju pertumbuhan penduduk tertinggi kelima pada

Dusun Laplap Kauh sebesar 1,42 persen, dan Laju pertumbuhan penduduk

tertinggi keenam pada Dusun Bekul sebesar 0,16 persen.

4.2 Identifikasi Responden

4.2.1 Umur Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Penatih Dangin

Puri, maka dapat diketahui gambaran tentang identifikasi responden. Umur

Page 55: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

54

responden yang bergelut di bidang usaha dapat menunjang kegiatan usaha di

dalam menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas. Semakin tinggi tingkat

umur pelaku usaha, maka semakin matang pemikirannya untuk meningkatkan

kualitas produk.

Tabel 4.4 Jumlah Responden Menurut Umur pada UMKM di KelurahanPenatih Dangin Puri

Umur(Tahun)

Jumlah RespondenOrang %

20-29 18 24,0030-39 30 40,0040-49 16 21,3350-59 11 14,67

Jumlah 75 100,00Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.4 menunjukkan, bahwa dari 75 responden yang diteliti jumlah

responden yang paling banyak berumur antara 30-39 tahun yaitu sebanyak 30

orang atau 40 persen. Responden yang berumur 20-29 tahun yaitu sebanyak 18

orang atau 24 persen, responden yang berumur 40-49 tahun yaitu sebanyak 16

orang atau 21 persen, sedangkan responden yang paling sedikit berumur 50-59

tahun yaitu sebanyak 11 orang tau 15 persen.

4.2.2 Jenis Kelamin

Faktor jenis kelamin berkaitan dengan kemampuan pelaku usaha dalam

menjalankan pekerjaan. Tabel 4.5 mengenai Distribusi Responden Menurut jenis

Kelamin pada UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar

Timur, adalah didominasi oleh jenis kelamin laki-laki yaitu 41 orang, sedangkan

Page 56: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

55

jenis kelamin perempuan yaitu 34 orang. Gambaran tentang jenis kelamin dapat

dilihat pada Tabel 4.5.

Tabel 4.5 Jumlah Responden Menurut Jenis Kelamin pada UMKM diKelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur

Jenis KelaminJumlah Responden

Orang %Laki-laki 41 54,67

Perempuan 34 45,33Jumlah 75 100

Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

4.2.3 Pendidikan Responden

Pendidikan merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) serta

menentukan wawasan seseorang di dalam melakukan kegiatan baik yang bersifat

sosial maupun ekonomi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka

orang tersebut cenderung memiliki pola pikir yang lebih baik di dalam upaya

meningkatkan taraf hidupnya. Dibawah ini tersaji tingkat pendidikan responden

dan terlihat dalam Tabel 4.6.

Tabel 4.6 Jumlah Responden Menurut Tingkat Pendidikan pada UMKM diKelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Tingkat PendidikanJumlah Responden

orang %SD 4 5,33

SMP 17 22,67SMA 43 57,33

Sarjana 11 14,67Jumlah 75 100

Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.6 menunjukkan, bahwa tingkat pendidikan responden penerima

program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagia besar adalah tingkat

Page 57: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

56

pendidikan SMA yaitu sebanyak 43 responden atau 57,33 persen dari total

responden. Tingkat pendidikan SMP sebanyak 17 responden atau 22,67 persen

dan tingkat pendidikan Sarjana sebanyak 11 responden atau 14,67 perse, yang

paling sedikit jumlahnya adalah tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 4 orang

atau 5,33 persen.

4.2.4 Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Pendapatan UMKM merupakan besarnya produksi dari barang dan jasa

yang dihasilkan. Pendapatan UMKM merupakan hasil penjualan selama sebulan

dari hasil produksi barang dan jasa pelaku usaha.

Berdasarkan data yang terdapat pada lampiran 3, menunjukkan bahwa

pendapatan UMKM terbesar di peroleh pada jenis produk kopi bubuk dan produk

kripik ikan yaitu sebesar Rp. 8.000.000,-. Pendapatan terendah terdapat pada jenis

produk kue dan kacang-kacangan yaitu masing-masing sebesar Rp. 1.000.000,-

dan distribusi pendapatan sebelum dan sesudah mendapat program bantuan KUR.

Besar kecilnya pendapatan UMKM tergantung pada jenis produk yang

dihasilkan, hal ini disebabkan karena produk tersebut banyak diminati,

memilikiciri yang khas atau rasa yang enak, sehingga konsumen lebih tertarik

untuk membelinya.

4.2.5 Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Kesempatan kerja UMKM merupakan banyaknya tenaga kerja yang diserap

atau digunakan oleh pelaku UMKM dalam menghasilkan produk barang dan jasa.

Bagi pelaku UMKM tenaga kerja sangat dibutuhkan untuk kelancaran usaha.

Apabila usaha mengalami peningkatan pendapatan akibatnya permintaan barang

Page 58: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

57

dan jasa pelaku usaha akan meningkat, sehingga untuk mencapai produksi yang

maksimal membutuhkan penambahan tenaga kerja. Penambahan tenaga kerja

pelaku usaha sangat membantu mengurangi pengangguran walaupun dengan

jumlah yang kecil.

Berdasarkan data yang terdapat pada lampiran 3, menunjukkan bahwa

tenaga kerja yang terbesar terdapat pada usaha produk kopi yaitu sebanyak 11

orang. Tenaga kerja yang terendah terdapat pada usaha makanan yaitu sebanyak 2

orang dan pada lampiran 5 menunjukkan distribusi kesempatan kerja sebelum dan

sesudah Program Bantuan KUR.

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Untuk menganalisis Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Terdapat Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur,

dilakukan melalui daftar pertanyaan atau kuisioner dan wawancara langsung

terhadap responden pelaku UMKM. Responden pada penelitian ini terdiri dari

54,67 persen responden laki-laki, dan 45,33 persen responden perempuan. Tingkat

pendidikan tamat SD 5,33 persen, tamat SMP 22,67, tamat SMA 57,33 persen,

dan Sarjana 14,67 persen, seperti data yang terlihat pada Tabel 4.6.

Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap

Peningkatan Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur, diperoleh hasil

sebagai berikut.

Page 59: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

58

1) Variabel Input

Variabel input terdiri dari tingkat ketepatan sasaran program. Sasaran

program pemberian Kredit Usaha Rakyat terhadap peningkatan pendapatan dan

kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan

Penatih dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur diarahkan benar-benar kepada

masyarakat yang bekerja pada sektor UMKM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel

4.7.

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terkait Dengan KetepatanSasaran Pemberian Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatandan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) di Kelurahan Penatih dangin Puri KecamatanDenpasar Timur.

Ketepatan SasaranJumlah Responden

Orang %Tepat sasaran 75 100Tidak Tepat Sasaran - -Jumlah 75 100

Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.7 menunjukkan, bahwa dari 75 responden yang menerima bantuan

Kredit Usaha Rakyat, terdapat sebanyak 75 orang atau sebesar 100 persen yang

tepat pada sasaran. Responden yang tepat sasaran adalah responden yang

memiliki dan membuka usaha UMKM, dan yang benar-benar mendapatkan dan

menggunakan Kredit Usaha Rakyat sebagai penambah modal usahanya, sehingga

mampu meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja di dalam menjalankan

usahanya.

Dalam rangka pemberian program bantuan Kredit Usaha Rakyat, perlu

adanya sosialisasi atau penjelasan dari pemerintah atau petugas yang

Page 60: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

59

bersangkutan mengenai pengertian dan tujuan yang ingin dicapai dari pemberian

bantuan Kredit Usaha Rakyat, yang mana belum diberikan bantuan Kredit Usaha

Rakyat, masyarakat yang membuka dan memiliki Usaha Mikro Kecil dan

Menengah harus diberikan penjelasan mengenai persyaratan atau prosedur untuk

mendapatkan Kredit Usaha Rakyat. Hal ini dilihat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Terkait dengan ada tidaknyaSosialisasi dari Pemerintah atau Petugas kepada Usaha MikroKecil dan Menengah (UMKM) yang Menerima Kredit UsahaRakyat (KUR) di Kelurahan Penatih Dangin Puri KecamatanDenpasar Timur.

Ada Tidaknya Sosialisasi dariPemerintah atau Petugas

Jumlah RespondenOrang %

Ada 70 93,33

Tidak 5 6,67

Jumlah 75 100Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.8 menunjukkan, bahwa dari 75 responden, yaitu sebanyak 70

responden atau sebesar 93,33 persen di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur yang mendapatkan sosialisasi dari pemerintah dan

petugas mengenai Kredit Usaha Rakyat, sedangkan yang tidak mendapatkan

penjelasan dari pemerintah atau petugas mengenai Kredit Usaha Rakyat adalah

sebanyak 5 responden atau sebesar 6,67 persen. Responden penerima bantuan

Kredit Usaha Rakyat yang tidak menerima sosialisasi dari pemerintah atau

petugas setempat, disebabkan karena ada beberapa responden pemilik UMKM

yang pada saat pemberian sosialisasi tidak hadir. Sosialisasi sebetulnya diberikan

pada saat rapat dimasing-masing banjar, yang mana sebelumnya ada

Page 61: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

60

pemberitahuan untuk rapat tersebut. Hal ini sebagai wujud transparansi dalam

pemberian pinjaman Kredit Usaha Rakyat.

Dengan adanya sosialisasi dari pemerintah atau petugas, maka pemilik

UMKM mengetahui tujuan dari diberikannya program bantuan Kredit Usaha

Rakyat untuk pemilik UMKM yang memerlukan bantuan kredit ini. Program

bantuan Kredit Usaha Rakyat ini, bertujuan untuk mempercepat pengembangan

sektor riil dan pemberdayaan UMKM dan Koperasi, meningkatkan akses

pembiayaan dan mengembangan UMKM dan koperasi kepada lembaga keuangan

dan dalam rangka penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan

kesempatan kerja. Untuk itu pemilik UMKM yang ingin mendapatkan Kredit

Usaha Rakyat diharapkan dapat mengetahui jelas tujuan diberikan program

bantuan Kredit Usaha Rakyat ini. Pada Tabel 4.9 memperlihatkan jawaban

responden terkait dengan pengetahuan terhadap tujuan pemberian program

bantuan Kredit Usaha Rakyat.

Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Terkait Dengan PengetahuanMereka Terhadap Tujuan Program Bantuan Kredit UsahaRakyat Kepada UMKM di Kelurahan Penatih Dangin PuriKecamatan Denpasar Timur.

Pengetahuan Responden TentangTujuan Diberikannya KUR

Jumlah RespondenOrang %

Tahu 60 80

Tidak Tahu 15 20

Jumlah 75 100Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.9 menunjukkan, bahwa dari 75 responden, maka responden yang

mengetahui secara jelas tujuan diberikannya program bantuan Kredit Usaha

Rakyat adalah sebanyak 60 responden atau sebesar 80 persen, sedangkan

Page 62: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

61

responden yang tidak mengetahui mengenai tujuan diberikannya peogram bantuan

Kredit Usaha Rakyat adalah sebanyak 15 responden atau sebesar 20 persen.

2) Variabel Proses

Sesuai dengan tujuan program yang telah ditetapkan dalam meningkatkan

pendapatan dan kesempatan kerja UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur, maka haruslah disesuaikan dengan prinsip pokok

yang menjadi pedoman. Prinsip tersebut adalah dengan diberikan program

bantuan Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM yang memerlukan bantuan

pinjaman kredit ini, dengan mengajukan permohonan kredit kepada Bank BRI,

dan Bank BRI menganalisis kelayakan kredit UMKM sesuai dengan ketentuan

perkreditan Bank.

Kredit Usaha Rakyat yang telah lolos dari analisis kelayakan kredit oleh

Bank BRI, belum tentu digunakan dengan sesuai dan benar oleh UMKM yang

telah mendapatkan kredit tersebut. Untuk itu, maka kita dapat melihat efektif

tidaknya pemberian Kredit Usaha Rakyat kepada UMKM di Kelurahan Penatih

dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur, apabila dilihat dari sudut ketepatan

pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat tersebut, dapat dilihat dari sudut ketepatan

pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat tersebut, dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat diKelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Pemanfaatan KURJumlah Responden

Orang %Tepat 69 92

Tidak Tepat 6 8Jumlah 75 100

Sumber : data diolah dari hasil penelitian, 2011

Page 63: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

62

Tabel 4.10 menunjukkan, bahwa dari 75 responden, maka responden yang

tepat dalam pemanfaatan program bantuan Kredit Usaha Rakyat dalam

meningkatkan pendapatan dan kesempatan kerja UMKM, adalah sebanyak 69

orang responden atau sebesar 92 persen. Sebanyak 6 responden atau sebesar 8

persen yang tidak tepat di dalam pemanfaatannya. Tidak tepatnya pemanfaatan

program bantuan Kredit Usaha Rakyat ini sebabkan karena mereka kurang

mengerti akan tujuan diberikannya program bantuan Kredit Usaha rakyat ini.

Mereka menggunakan program bantuan Kredit Usaha Rakyat tersebut tidak sesuai

dengan harapan yang diinginkan pemerintah yang pada kenyataannnya terdapat 6

orang responden yang menggunakan program bantuan KUR tersebut untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari yang tidak berkaitan dengan peningkatan

pendapatan dan kesempatan kerja usahanya, seperti: untuk modal membiayai

sekolah anak dan membayar hutang.

Selama program bantuan Kredit Usaha Rakyat ini diberikan, perlu adanya

pemantauan dari pemerintah atau petugas agar kelemahan dan keberhasilan dari

program bantuan Kredit Usaha Rakyat di lapangan dapat diketahui. Sehingga

kalau ada permasalah dalam pemberian dan penggunaan program bantuan Kredit

Usaha Rakyat dapat dipecahkan dengan baik. Untuk dapat melihat apakah ada

pemantauan dari pemerintah atau petugas selama program bantuan Kredit Usaha

Rakyat berlangsung dapat dilihat pada Tabel 4.11

Page 64: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

63

.

Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Terkait Dengan ada TidaknyaPemantauan dari Pemerintah atau Petugas Selama ProgramBantuan KUR Diberikan Kepada UMKM di Kelurahan PenatihDangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Pemantauan dari Pemerintahatau Petugas

Jumlah RespondenOrang %

Ada 37 49,33

Tidak 38 50,67

Jumlah 75 100Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.11 menunjukkan, bahwa dari 75 responden selama program bantuan

Kredit Usaha Rakyat diberikan langsung sebanyak 37 responden atau 49,33

persen, mengatakan bahwa selama ini ada pemantauan dari pemerintah atau

petugas terkait dengan program bantuan Kredit Usaha Rakyat. Sedangkan

sebanyak 38 responden atau 50,67 persen mengatakan bahwa tidak ada

pemantauan dari pemerintah atau petugas.

Dari beberapa informasi dan keterangan responden, mengatakan bahwa

walaupun mereka mendapatkan pemantauan oleh pemerintah maupun petugas

yang bersangkutan, itupun tidak rutin mereka mendapatkan pemantyauan. Tidak

tercapainya pemantauan dari pemerintah maupun petugas yang bersangkutan

kepada responden, karena disebabkan beberapa faktor yaitu : pada saat ada

pemantauan, usaha yang akan dilakukan pemantauan sedang tutup atau tidak

beroperasi, sehingga petugas yang bersangkutan kesulitan untuk menemukan

lokasi tempat usaha tersebut, karena usaha tersebut tidak memiliki tempat yang

permanen atau UMKM informal.

Page 65: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

64

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Jawaban Responden Terkait Dengan AdaTidaknya Tanggapan dari Pemerintah/Petugas terhadap KeluhanUMKM yang Menerima Program Bantuan Kredit Usaha Rakyatdi Kelurahan Penatih dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Respon dari Pemerintah atau Petugasterhadap Keluhan Penerimaan Program

Bantuan KUR

Jumlah Responden

Orang %

Ada 30 40Tidak 45 60Jumlah 75 100

Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.12 menunjukkan, bahwa dari 75 responden yang menerima program

bantuan Kredit Usaha Rakyat sebanyak 30 orang atau 40 persen mengatakan

selama ini ada tanggapan dari pemerintah atau petugas mengenai keluhan-keluhan

yang berkaitan terhadap program bantuan Kredit Usaha Rakyat. Sebayak 45

responden atau sebesar 60 persen mengatakan tidak ada tanggapan dari

pemerintah atau petugas terhadap pemberian program bantuan Kredit Usaha

Rakyat.

3) Variabel Output

Sesuai dengan tujuan program yang telah ditetapkan, program bantuan

Kredit Usaha Rakyat bertujuan untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan

pemberdayaan UMKM, meningkatkan akses pembiayaan dan mengembangan

UMKM, penanggulangan/pengentasan kemiskinan dan perluasan kesempatan

kerja. Efektif tidaknya program pemberian Kredit Usaha Rakyat dilihat dari

variabel outputnya yang terdiri dari tingkat pendapatan dan kesempatan kerja

UMKM sebelum dan sesudah menerima program bantuan Kredit Usaha Rakyat,

apakah ada perubahan atau tidak. Untuk itu dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Page 66: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

65

Tabel 4.13Distribusi Jawaban Responden Terkait dengan TingkatPendapatan UMKM Sebelum dan Sesudah Menerima ProgramBantuan Kredit Usaha Rakyat di Kelurahan Penatih Dangin PuriKecamatan Denpasar Timur.

KlasifikasiPendapatan

(Rupiah)

Sebelum Sesudah

Jumlah Responden Persen (%) Jumlah Responden Persen (%)

< 1 juta 4 6,14 0 01 - < 2 juta 29 30,21 28 28,192 - < 3 juta 9 15,53 9 15,663 - < 4 juta 10 15,66 5 6,634 - < 5 juta 14 18,45 9 15,665 - < 6 juta 5 6,63 12 16,256 - < 7 juta 3 4,84 5 6,637 - < 8 juta 1 2,54 4 6,14

8 juta > 0 0 3 4,84Jumlah 75 100 75 100

Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.13 menunjukkan, bahwa dari 75 responden yang menerima program

bantuan Kredit Usaha Rakyat, sebanyak 5 responden yang berpenghasilan 5 juta

sampai kurang dari 6 juta atau sebesar 6,63 persen meningkat menjadi 12

responden atau sebesar 16,25 persen yang menyatakan bahwa pendapatan usaha

mereka telah meningkat, setelah mendapatkan program bantuan Kredit Usaha

Rakyat. Sebanyak 3 responden yang berpenghasilan 6 juta sampai kurang dari 7

juta atau sebesar 4,84 persen meningkat menjadi 5 responden atau sebesar 6,63

persen yang menyatakan bahwa pendapatan usaha mereka telah meningkat,

sebelum atau sesudah mendapatkan program bantuan Kredit Usaha Rakyat. Pada

Tabel 4.13 terlihat bahwa responden yang menerima program bantuan Kredit

Usaha Rakyat tidak ada yang berpendapatan bahwa pendapatan usaha mereka

malah menurun setelah mendapatkan program bantuan KUR. Dilihat dari tingkat

Page 67: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

66

pendapatan usaha yang telah meningkat setelah mendapatkan program bantuan

Kredit Usaha Rakyat, pelaku usaha mensyukuri adanya program bantuan ini,

karena dapat membantu mengurangi kesulitan mereka di dalam mencari kredit

usaha yang mudah dan tanpa jaminan/agunan. Untuk melihat kondisi kesempatan

kerja oleh pemilik UMKM sebelum dan sesudah mendapatkan program bantuan

Kredit Usaha Rakyat, dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Terkait Dengan KesempatanKerja UMKM Setelah Menerima Program Bantuan KUR diKelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Jumlah Tenaga Kerjayang diresap (Orang)

Sebelum SesudahJumlah

Responden Persen (%) JumlahResponden Persen (%)

1 - 2 42 53,71 23 27,353 - 4 19 24 28 30,095 - 6 9 15,66 13 17,787 - 8 5 6,63 7 13,43

9 - 10 0 0 3 6,8111 > 0 0 1 4,54

Jumlah 75 100 75 100Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

Tabel 4.14 menunjukkan, bahwa dari 75 responden yang mendapatkan

program bantuan Kredit Usaha Rakyat, dimana sebanyak 28 responden atau

sebesar 30,09 persen yang mengatakan bahwa kondisi pada usaha yang mereka

miliki dan tekuni setelah menerima program bantuan KUR mengalami

peningkatan terhadap kesempatan kerja. Persepsi setiap orang berbeda-beda

mengenai besarnya nilai peningkatan kesempatan kerja yang mereka miliki, itu

tergantung dari besar kecilnya modal yang dipinjamkan, jenis usaha serta besar

kecilnya skala usaha masing-masing. Peningkatan kesempatan kerja yang paling

besar terjadi pada jenis usaha yang memproduksi barang-barang untuk kebutuhan

Page 68: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

67

sehari-hari, misalnya : seperti usaha yang memproduksi bahan pangan. Sebanyak

15 responden atau sebesar 20 persen yang mengatakan bahwa mereka tidak dapat

melihat dan merasakan dari dampak yang signifikan, terhadap kesempatan kerja

oleh program bantuan KUR tersebut. Namun pada penelitian ini yang terlihat pada

Tabel 4.14 ternyata tidak ada responden yang berpendapat bahwa setelah mereka

menerima program bantuan KUR terjadi penurunan terhadap kesempatan kerja

yang mereka jalani tersebut.

4.3.1 Perhitungan Kumulatif Efektivitas Program Bantuan Kredit UsahaRakyat (KUR) Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja UsahaMikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih DanginPuri Kecamatan Denpasar Timur.

Variabel input meliputi: ketepatan sasaran, sosialisasi oleh petugas, tujuan

program pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR). Variabel proses meliputi :

ketepatan penggunaan KUR, pemantauan dari petugas dan respon dari petugas

terhadap keluhan penerima program bantuan KUR, sedangkan variabel output

meliputi : tingkat pendapatan UMKM setelah menerima program bantuan KUR

dan kesempatan kerja UMKM setelah menerima program bantuan KUR, apakah

ada perubahan atau tidak. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Efektivitas

Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kurang efektif (lampiran 4).

Jika dilihat dari variabel input, maka pemberian program bantuan KUR

efektif, namun dilihat dari variabel proses, pemberian program bantuan KUR

kurang efektif, kemudian dilihat dari variabel output, pemberian program bantuan

KUR cukup efektif. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15.

Page 69: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

68

Kurang efektifnya pemberian program bantuan Kredit Usaha Rakyat kepada

UMKM di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur

disebabkan karena masih terdapat beberapa kelemahan atau kekurangan dari

ketiga variabel yang mengukur efektivitas KUR. Kelemahan atau kekurangan

tersebut antara lain : masih terdapat tanggapan dari responden yang belum dapat

melihat dampak positif dari program bantuan ini terhadap peningkatan pendapatan

dan kesempatan kerja ada usaha yang mereka tekuni.

Selain itu faktor lain yang menyebabkan pemberian program bantuan KUR

ini berjalan kurang efektif adalah karena terdapat beberapa responden yang tidak

tepat memanfaatkan program bantuan KUR, kurang memahami tujuan dari

pemberian program bantuan KUR dan kurang mendapatkan sosialisasi dari

pemerintah/petugas yang bersangkutan. Pada Tabel 4.15 terlihat ketidak efektifan

pemberian program bantuan Kredit Usaha Rakyat.

Page 70: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

69

Tabel 4.15 Perhitungan Jumlah Realisasi Kumulatif Efektivitas ProgramBantuan Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan danKesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)di kelurahan Penatih dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Variabel Target Realisasi KeteranganKinerja

Input1. Ketepatan sasaran2. Sosialisasi oleh pemerintah/petugas3. Tujuan KUR

Proses1. Ketepatan Penggunaan program bantuan

KUR2. Pemantauan dari pemerintah/petugas3. Respon pemerintah/petugas terhadap

keluhan responden

Output1. Pendapatan UMKM setelah menerima

program bantuan KUR2. Kesempatan Kerja setelah menerima

program bantuan KUR

757575

75

7575

75

75

757060

69

3730

70

60

Efektif

KurangEfektif

CukupEfektif

Realisasi Kumulatif CukupEfektif

Sumber : Data diolah dari hasil penelitian, 2011

4.3.2 Analisis uji pertama peningkatan pendapatan pada UMKM setelahmenerima program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di KelurahanPenatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Hipotesis pertama menyatakan Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil

dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar

Timur, selanjutnya akan diuji dengan uji beda rata-rata data berpasangan (uji t)

untuk mengetahui kebenarannya, dengan tahap-tahap pengujian sebagai berikut.

Page 71: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

70

1) Rumusan Hipotesis

H0 : µd = 0, yang berarti program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak

berdampak terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih

Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

H1 : µd > 0, yang berarti program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih

Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Menentukan taraf nyata, α = 5 persen = 0,05

2) Menentukan statistik uji dan daerah kritis

a. Statistik uji, t0 d

Sd n

b. Daerah kritis α = 5 persen, df = n-1 = 74. Nilai t tabel = 1,67

Jadi daerah kritisnya adalah sebelah kanan t = 1,67

Daerah

Penerimaan H0

Daerah Penolakan H0

0 1,67 t

Gambar 4.1 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Nol TerhadapPendapatan UMKM

Page 72: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

71

3) Menghitung nilai statistik uji, t0 (pada lampiran 7)

t0 d

Sd / n

887,33631,40 / 75

20,66

4) Simpulan

Oleh karena nilai thitung yaitu 20,66 > nilai ttabel yaitu 1,67 maka H0 ditolak

sebaliknya H1 diterima yang berarti bahwa program bantuan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar

Timur berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

4.3.3 Analisis uji kedua peningkatan kesempatan kerja pada UMKM setelahmenerima program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di KelurahanPenatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Hipotesis kedua menyatakan Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

berdampak positif terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur,

selanjutnya akan diuji dengan uji beda rata-rata data berpasangan (uji t) untuk

mengetahui kebenarannya, dengan tahap-tahap pengujian sebagai berikut.

1) Merumuskan hipotesis

H0 : µd = 0, yang berarti program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

tidak berdampak terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih

Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Page 73: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

72

H1 : µd > 0, yang berarti program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

berdampak positif terhadap kesempatan kerja Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih

Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

2) Menentukan taraf nyata, α = 5 persen = 0,05

1.Menentukan statistik uji dan daerah kritis

(1) Statistik uji, t0 d

Sd / n

(2) Daerah kritis α = 5 persen, df = n-1 = 74. Nilai t tabel = 1,67.

Jadi daerah kritisnya adalah daerah sebelah kanan t = 1,67.

Daerah Penolakan H0

Daerah

Penerimaan H0

t0 1,67

Gambar 4.2 Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis Nol TerhadapKesempatan Kerja UMKM

3) Menghitung nilai statistik uji, t0 (pada Lampiran 7)

t0 d

Sd /

1,03n 0,71/ 75

12,56

Page 74: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

73

4) Simpulan

Oleh karena t hitung yaitu sebesar 12,56 > nilai t tabel yaitu 1,67 maka H0

ditolak sebaliknya H1 diterima yang berarti bahwa program Bantuan Kredit

Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif terhadap kesempatan kerja Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur.

Page 75: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

74

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian pembahasan pada bab IV, selanjutnya ditarik simpulan

hasil penelitian sebagai berikut :

1) Efektivitas pada penelitian ini diukur dan dilihat pada tiga variabel, yaitu

variabel input, proses dan output. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

program bantuan Kredit Usaha Rakyat di Kelurahan Penatih Dangin Puri

Kecamatan Denpasar Timur dikatakan cukup efektif yaitu sebesar 78,5

persen dan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan

kesempatan kerja UMKM.

2) Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif terhadap

peningkatan pendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

3) Program bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berdampak positif terhadap

kesempatan kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan

Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

Page 76: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

75

5.2 Saran - saran

Berdasarkan simpulan diatas selanjutnya dikemukakan saran-saran sebagai

berikut.

1) Untuk dapat meningkatkan program bantuan Kredit Usaha Rakyat,

sebaiknya pemerintah melalui bank-bank yang telah ditunjuk pemerintah

tetap menjalankan program tersebut. Akan tetapi, dilakukan pendataan

ulang untuk UMKM yang akan menerima ataupun yang sudah menerima

Kredit Usaha Rakyat agar tidak terjadi penyalahgunaan manfaat dan tujuan

diberikannya Kredit Usaha Rakyat.

2) Kepada pemerintah dan petugas bank yang bersangkutan dengan program

ini, diharapkan lebih memperhatikan keluhan-keluhan dari masyarakat

penerima Kredit Usaha Rakyat. Hal ini di sebabkan apabila para UMKM

tidak mendapatkan respon dari pemerintah atau petugas, maka para pemilik

usaha tersebut akan kesulitan di dalam menjalankan usahanya sebab tidak

dapat menggunakan KUR tersebut untuk mencapai sasaran utama, yaitu

peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja sesuai dengan harapan

pemerintah dan tujuan dari penelitian ini.

Page 77: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

76

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. 2010. Buku Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, danMekanisme Pengujian, Denpasar.

Asnur, Daniel. 2010. Penyusunan Instrumen Dan Pembangunan Sistem InformasiData Dasar Koperasi Dan UKM Terpilih. Jurnal. 2010, Vol. 5, No. 119 –144.

Athesa. 2006. Program Bantuan Mikro Banking dari Bank BRI. Jakarta

Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2011. Denpasar Timur Dalam Angka Tahun2010. Denpasar.

Bappeda Bali. 2011. Denpasar Timur Dalam Angka Tahun 2010. Denpasar

Dani, Irwan. 2006. Pengkajian Produk Unggulan dalam Meningkatkan EksporUKM dan Pengembangan Ekonomi Lokal. Jurnal. 2006, Vol. 1, No. 113 –123.

Darsana, Ida Bagus. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang MempengaruhiPendapatan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Denpasar.Dalam Jurnal Ekonomi Pembangunan.

Deva. (Masri Maris, Penerjemah) 1989. Keuangan pemerintah Daerah diIndonesia. Universitas Indonesia. Jakarta.

Doss, Chely R. 2002. Analyzing Technology Adoption Using Microstudies :Limitations, Challenges and Opportunities For Improvement. WorldEconomics Academics Research Development.

Gilarso. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro. Kanisius. Yogyakarta.

Gopar, Achmad H. 2010. Analisis Biaya Transaksi Pada Kredit Usaha Rakyat.Jurnal. 2010, Vol. 5, No. 74 – 98.

Gujarati, Damodar. 1997. Ekonometrika Dasar. Erlangga. Jakarta.

Hasan, Ishak. 2010. Analisis Daya Dukung UMKM dan Koperasi BerbasisAgrobisnis Pasca Konflik Aceh dan Dalam Menghadapi ACFTA. Jurnal.2010, Vol. 5, No. 145 – 174.

Hidayat, Wisnu Adi. 2007. Analisis Kredit Macet Usaha Mikro Kecil danMenengah di Sentra Konveksi Ulujami Pemalang. Jurnal. 2007, Vol. 2, No.1 – 78.

Idris, Indra. 2010. Kajian Dampak Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jurnal. 2010,Vol. 5, No. 49 -73.

Page 78: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

77

Idris, Indra dan Sri Lestari. 2009. Kajian Efektifitas Model Promosi PemasaranProduk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Jurnal. 2010, Vol. 4, No.116 – 139.

Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

, 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Keenam. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Keijiro Otsuka, Takashi Yamano. 2001. Introduction To The Special Issue On TheRole Of Nonfarm Income In Poverty Reduction : Evidence From Asia andEast Africa. World Economics Academics Research Development.

Mantra, I.B. 2003. Demografi Umum. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Manurung, Romulus. 1996. Dampak Kredit Bank Perkreditan Rakyat DalamMeningkatkan Perekonomian Pedesaan (studi kasus di wilayah Jawa Barat,Jawa Timur dan Bali). Jakarta: Jurnal Keuangan dan Moneter.

Mardiasmo. 2000. Pengelolaan Keuangan Daerah yang Berorientasi padaKepentingan Publik. Andi Offset. Yogyakarta.

Marimbo. 2008. Ayo ke Bank dapatkan Kredit UMKM. PT Ela MediaKomputindo. Jakarta.

Murjana Yasa, I Gusti Wayan. 1993. Jam Kerja, Pendapatan dan PengeluaranPekerja Migran di Daerah Wisata Kuta Bali. Tesis S-2. Program PascaSarjana UGM.

Nata Wirawan. 2002. Cara Mudah Memahami Statistik Ekonomi 2. Keraras Emas.Denpasar.

Nazir, Moh. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Oemar, Mohammad. 2006. Kajian Faktor-faktor yang MempengaruhiPerkembangan Usaha UKM di Provinsi Sumatra Utara. Jurnal. 2006, Vol.1, No. 1 – 12.

Panggabean, Riana. 2010. Kajian Pengembangan UMKM di Sentra Klaster RotanKabupaten Cierebon. Jurnal. 2010, Vol. 5, No. 99 – 118.

Panji Anoraga. 1997. Uang dan Perbankan. Rineka Cipta. Jakarta.

Prima, Dwi. 2009. Efektivitas Kredit Tanpa Anggunan (KTA) Dalam PeningkatanVolume Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di KotaDenpasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.

Page 79: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

78

Putra, Edy. 2009. Efektivitas Program Pemberian Bantuan Dana Bergulir padaUMKM di Kabupaten Badung. Skripsi. Fakultas Ekonomi UniversitasUdayana. Denpasar.

Robert, N. 2006. Ekonomics Analysis of the Spatial Integration of PlantainMarkets in Cameroon : how Equilibrium Between Supply and DemandAffect Food Supply. African Economics Research Consortium (AERC).

Sepiantini, Ni Komang. 2010. Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha RakyatTerhadap Peningkatan Pendapatan dan Kesempatan Kerja Usaha MikroKecil dan Menengah di Desa/Kelurahan Dalung Kecamatan Kuta Utara.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar.

Simanjuntak, Payaman, J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.FEUI. Jakarta.

Subagyo, Ahmad Wito. 2000. Efektivitas Program Penanggulangan MasyarakatPedesaan. UGM. Yogyakarta.

Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. CV. Alfabeta. Bandung.

Sukirno, Sadono. 2004. Makroekonomi Teori Pengantar. PT. Raja GrafindoPersada. Jakarta.

Sunuharyo, Bambang. 1982. “Pendapatan dan Pengeluaran Rumah TanggaPegawai Golongan Rendah di Perumnas Klender”, dalam MulyantoSumardidan Han Dieter-Evers. Kemiskinan dan Kebutuhan Pokok. RajawaliPress. Jakarta.

Suryadharma, Ali. 2008. “Menkop: Indonesia Bangkrut Kalau UMKMdiabaikan”. Antara News, Senin 22 Desember.http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p3272084.pdf.

Sutojo, Siswanto. 1995. Analisis Kredit Bank Umum: Konsep dan Teknik. PustakaBinaman Pressindo. Jakarta.

, Kredit Usaha Rakyat (KUR) Kupedes. Handout. Devisi Bisnis Mikro KPBRI. Jakarta.

Suyana Utama, Made. 2007. Aplikasi Analisis Kuantitatif. Sastra Utama.Denpasar.

, 2008. Pengantar Ekonometrika. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.Denpasar.

Syarif, Teuku dan Budhiningsih, Etty. 2009. Kajian Kontribusi Kredit BantuanPerkuatan Dalam Mendukung Permodalan UMKM. Jurnal. 2009, Vol. 4,No. 62 – 87.

Page 80: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

1

Syarif, Teuku. 2009. Kajian Pengembangan Formalisasi UMKM. Jurnal. 2009, Vol. 4,No. 18 – 36.

Todaro, Michael P. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia ketiga. Jilid I. Edisi ketujuh.Jakarta : Erlangga.

Yoseva, dan Teuku Syarif. 2010. Kajian Kemanfaatan Bantuan Perkuatan Untuk UsahaMikro, Usaha Kecil dan Usaha Menengah (UMKM). Jurnal. 2010, Vol. 5, No. 30– 48.

Page 81: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

2

Kuesioner Penelitian

Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan dan

Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)

No.

I a. Identitas Responden

1. Nama Responden :

2. Alamat Responden :

3. Umur :

4. Jenis Kelamin :

a. Laki-laki

b. Perempuan

5. Pendidikan :

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. Perguruan Tinggi

6. Agama :

a. Hindu

b. Islam

c. Kristen Protestan

d. Kristen Khatolik

e. Budha

7. Status Kewarganegaraan

a. WNI

b. WNA

8. Status Dalam Rumah Tangga

a. Kepala Keluarga

b. Anggota Keluarga

Page 82: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

3

II a. Karakteristik Indikator

1. Nama Usaha :

2. Alamat Usaha :

3. Lama Usaha :

4. Jenis Barang Usaha yang di Produksi :

5. Jumlah Pegawai :

6. Omzet dalam sebulan :

7. Cara Penjualan :

8. Sumber bahan baku :

9. Sumber modal :

a. Modal Sendiri : .........................%

b. Pinjaman : .........................%

c. Joint

a) Modal sendiri : .........................%

b) Partner : .........................%

10. Jumlah Kredit Usaha Rakyat yang diperoleh : Rp......................

III a. Input

1. Usaha yang anda jalankan, termasuk ke dalam jenis usaha UMKM?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah sebelum diberikan kredit usaha rakyat, Bapak/Ibu/Saudara diberikan

sosialisasi tata cara pemberian kredit?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah Bapak/Ibu/Saudara mengetahui secara jelas tujuan diberikannya pinjaman

Kredit Usaha Rakyat dari pemerintah/petugas yang bersangkutan?

a. Tahu

b. Tidak Tahu

Page 83: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

4

III c. Proses

1. Kredit Usaha Rakyat yang Bapak/Ibu/Saudara terima, apakah seluruhnya digunakan

untuk modal tambahan usaha, atau ada digunakan untuk modal diluar usaha yang anda

miliki?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah setelah Bapak/Ibu/Saudara menerima Kredit Usaha Rakyat, terdapat kegiatan

monitoring oleh petugas pemberian kredit?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah selama Bapak/Ibu/Saudara menggunakan Kredit Usaha Rakyat pernah

mendapat pembinaan dari petugas kredit yang bersangkutan?

a. Ya

b. Tidak

III c. Output/Dampak Program Kredit Usaha Rakyat

1. Menurut Bapak/Ibu/Saudara bagaimanakah pendapatan usaha anda setelah menerima

dan menggunakan Kredit Usaha Rakyat?

a. Menurun

b. Tetap

c. Meningkat

IV. Pendapatan dan Kesempatan Kerja

1. Pendapatan Bapak/Ibu/Saudara sebelum menerima Kredit Usaha Rakyat :

Rp..................

2. Pendapatan Bapak/Ibu/Saudara setelah menerima Kredit Usaha Rakyat :

Rp.................

3. Kesempatan kerja pada usaha yang Bapak/Ibu/Saudara miliki sebelum menerima

Kredit Usaha Rakyat :................

4. Kesempatan kerja pada usaha yang Bapak/Ibu/Saudara miliki setelah menerima

Kredit Usaha Rakyat :.......

Page 84: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

5

Lampiran 2

Rekapitulasi Data Pokok Responden Menurut Alamat, Umur, Jenis Kelamin,dan Pendidikan.

No Nama Responden Alamat Umur JenisKelamin Pendidikan

1 I Nyoman Regug Jl. Siulan 55 Laki-Laki SMP

2 I Gusti Ayu Citarasih Jl. Siulan 39 Perempuan SMA3 I Nyoman Oka Sudarsana Jl. Siulan 34 Laki-Laki SMA4 Siti Muarifah Jl. Siulan 34 Perempuan SMP5 I Gusti Ayu Yuliadi Jl. Siulan 33 Perempuan SMA6 Ahmadi Jl. Siulan 45 Laki-Laki SMA7 Sutondo Jl. Siulan 55 Laki-Laki SMA8 I Putu Widiana Jl. Siulan 57 Laki-Laki SMP9 Maria E.CH Manubalu Jl. Siulan 54 Perempuan SMA10 Lisdaningsih Jl. Siulan 35 Perempuan SMA11 I G AA Mirah Dyah Wintari Jl. Siulan 29 Perempuan Sarjana12 Putu Nursiati Jl. Siulan 45 Perempuan SMP13 I Dewa Gede Winata Jl. Siulan 55 Laki-Laki SMP14 I Gusti Ngurah Putra Tenaya Jl. Siulan 45 Laki-Laki Sarjana15 Simon Nur Cahyo Jl. Siulan 37 Laki-Laki SMA16 Farida Abu Yusuf Jl. Siulan 43 Perempuan SMA17 Ayu Alit Putri Jl. Siulan 45 Perempuan SMP18 Usman Atapuka Jl. Siulan 33 Laki-Laki SMA19 I Dewa Gede Ardana Jl. Siulan 31 Laki-Laki SMA20 Bagus Darmawan Jl. Siulan 34 Laki-Laki Sarjana21 Hartono Jl. Siulan 44 Laki-Laki SD22 I Made Matius Jl. Siulan 37 Laki-Laki SMP23 I Made Sudiawan Jl. Siulan 36 Laki-Laki Sarjana24 Wayan Hermanto Jl. Siulan 45 Laki-Laki SMA25 Ni Nyoman Wangi Jl. Siulan 35 Perempuan SMA26 I Gusti Ngurah Rai Budiasa Jl. Siulan 36 Laki-Laki SMA27 I Komang Alit Arimbawa Jl. Siulan 34 Laki-Laki SMP

28 I Gusti Ngurah BagusTrisena Jl. Siulan 33 Laki-Laki Sarjana

29 Susatyo Wiwoho Jl. Siulan 46 Laki-Laki SMA30 I Made Wijaya Jl. Siulan 39 Laki-Laki SMA31 I G A Nyoman Indrawati Jl. Siulan 28 Perempuan SMP32 I Gusti Ngurah Agung Oka Jl. Siulan 27 Laki-Laki Sarjana

Page 85: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

6

Lanjutan Lampiran 2

No Nama Responden Alamat Umur Jenis Kelamin Pendidikan

33 Made Wisma Arta Jl. Siulan 30 Laki-Laki SMA

34 Ni Luh Putu Krisna Jl. Siulan 42 Perempuan SMA

35 Ni Ketut Resini Jl. Siulan 29 Perempuan SMP

36 I wayan Gede Sukadana Jl. Siulan 30 Laki-Laki Sarjana

37 Kadek Sutyana P. Jl. Siulan 28 Laki-Laki SMA

38 Ni Ketut Sutini Jl. Siulan 44 Perempuan SMP

39 Ketut Wati Jl. Siulan 53 Perempuan SMA

40 Ni Luh Putu Novi Jl. Siulan 26 Perempuan SD

41 I Wayan Mardiana Jl. Siulan 28 Laki-Laki SMA

42 Kadek Asrini Jl. Siulan 27 Perempuan SMA

43 Ketut Simpen Jl. Siulan 34 Perempuan SMP

44 Nyoman Murnata A. Jl. Siulan 32 Laki-Laki SMA

45 Ni Made Supadmi Jl. Siulan 24 Perempuan SMA

46 Wayan Sujana Jl. Siulan 38 Laki-Laki SMP

47 Kadek Cliariani Jl. Siulan 23 Perempuan Sarjana

48 Wayan Denges Jl. Siulan 40 Laki-Laki SMA

49 I Ketut Sudarta Jl. Siulan 58 Laki-Laki SMA

50 Dewa Gede Semara P. Jl. Siulan 28 Laki-Laki SD

51 I Wayan Dharma Jl. Siulan 22 Laki-Laki SMP

52 Agus Setiawan Jl. Siulan 25 Laki-Laki SMA

53 Ni Luh Kurniawati Jl. Siulan 25 Perempuan SMP

54 Made Putra Jaya Jl. Siulan 32 Laki-Laki SMA

55 Nyoman Dharma Jl. Siulan 35 Laki-Laki SMA

56 Ni Nyoman Arti Jl. Siulan 41 Perempuan SMA

57 Nengah Metri Jl. Siulan 26 Perempuan SMP

58 Ni Putu Suwandewi Jl. Siulan 42 Perempuan SMA

59 Made Sudana Jl. Siulan 55 Laki-Laki SMA

60 I Nyoman Tira Jl. Siulan 35 Laki-Laki SMA

61 Ni Ketut Arawati Jl. Siulan 24 Perempuan SMA

62 Ayubudi Dianawati Jl. Siulan 32 Perempuan SMP

63 Ni Wayan Sutini Jl. Siulan 20 Perempuan SMA

64 Ni Wayan Astuti Jl. Siulan 41 Perempuan SMA

Page 86: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

7

Lanjutan Lampiran 2

No Nama Responden Alamat Umur Jenis Kelamin Pendidikan

65 Ni Wayan Nori Jl. Siulan 40 Perempuan SMA

66 Ni Wayan Nartini Jl. Siulan 31 Perempuan Sarjana

67 I Made Suarjaya Jl. Siulan 36 Laki-Laki SMA

68 Ni Luh Armini Jl. Siulan 34 Perempuan SMA

69 I Made Kariasa Jl. Siulan 29 Laki-Laki Sarjana

70 Lale Dwiwarni Jl. Siulan 40 Perempuan SMA

71 I Wayan Sukasih Jl. Siulan 45 Laki-Laki SMA

72 Made Asta Wijaya Jl. Siulan 42 Laki-Laki SMA

73 Ni Ketut Rediani Jl. Siulan 33 Perempuan SMA

74 Tekky Djuwanti Jl. Siulan 30 Perempuan Sarjana

75 Siti Mardayanti Jl. Siulan 46 Perempuan SMASumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 87: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

8

Lampiran 3

Pendapatan dan tenaga kerja pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

No Nama Usaha Nama ProdukPendapatanper bulan

(Ribuan Rp)

JumlahTenagaKerja

(orang)1 Dede Krupuk Usus Ayam 3500 62 Mita Krupuk Babi 7000 103 Kue Ririn Roti 1500 34 Rizal Bakery Roti Selai 4500 35 Candi Bali Kopi Bubuk 8000 116 Swandewi Tempe 5000 47 Ratu Kencana Kacang-kacangan 1250 28 Sri Kripik 1350 39 Faris Kripik Ikan 8000 210 Panca Kencana Bumbu rajang bali 1000 311 Sari Luwih Telor Asin 5500 512 Chiko Noni Pakaian Jadi 4500 213 Depot Air Minum Amerta Minuman ringan 5000 514 Tanwing Air mineral 1500 215 Pisang Goreng Pisang goreng 1200 316 Farida Roti Roti bolu 1000 217 Putri Pakaian Jadi 1500 218 Rezha Colletion Pakaian Jadi 5000 319 Tresna Pakaian Jadi 2500 620 Anindya Collection Pakaian Jadi 6500 1021 Hartono Tempe 7000 522 Matius Krupuk Beras 1500 323 Sudiawan Bumbu rajang bali 4500 224 Hermanto Tempe 4500 725 Sekar Wangi Kartu nama 1250 226 Prima Karya Roti 5500 927 Arimbawa Cell Pulsa 4500 828 Tri Sena Pakaian Jadi 1500 329 Wiwoho Tempe 2500 2

Page 88: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

9

Lanjutan Lampiran 3

30 Wijaya Kartu nama 1000 531 Indrawati Aneka kue 1700 532 Kusuma Floris Bunga kering 5000 233 Persada Kotak dupa 2500 334 Krisna Roti pisang 6500 535 Rini Roti sosis 1500 336 Sukadana Krupuk Usus Ayam 4500 337 Sutyana Krupuk ikan 1250 238 Sutini Ayam Potong 6000 739 Wati Banten 5500 340 Novi Collection Pakaian Jadi 1000 241 Mardina Es kelapa muda 4500 342 Asrini Krupuk tempe 1500 243 Simpen Collection Pakaian Jadi 6000 744 Sumber Jaya Aneka plastik 1500 245 Supadmi Jajan Bali 1000 246 Sujana Roti Selai 1500 347 Bu Ani Krupuk Usus Ayam 3000 548 Srinadi Jajan Gipang 2500 349 Sudarta Krupuk Belut 6500 650 Semara Krupuk Nangka 7000 851 Dharma Cell Pulsa 1500 252 Ayu Bakery Kue Kering 4500 553 Bu Wati Warung Makan 1250 354 Jaya Semat 1250 255 Dharma Service Service Komputer 5500 456 Arti Laundry Laundry 3000 257 Metri Sembako 2000 258 Suwandewi Collection Pakaian Jadi 1000 359 Sudana Cell Pulsa 1500 260 Tira Kacang Telur 1500 361 Arawati Krupuk Beras 5000 462 Dian Collection Pakaian Jadi 2500 363 Jaya Bangunan Bahan Bangunan 8000 764 Pisang Goreng Pisang goreng 5000 5

Page 89: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

10

Lanjutan Lampiran 3

65 Nori Sembako 5000 566 Nartini Ayam Potong 7500 567 Suarjaya Bumbu rajang bali 3000 468 Armini Collection Pakaian Jadi 4500 369 Kariasa Cell Pulsa 5000 570 Dwi Krupuk tempe 2000 271 Asih Krupuk Usus Ayam 2500 372 Asta Bakery Kue Kering 2500 373 Redi Collection Pakaian Jadi 3000 374 Tekky Bakery Roti bolu 1000 275 Yanti Kacang Telur 1000 3

Sumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 90: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

11

Lampiran 4.

Perhitungan Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja (UMKM) di Kelurahan

Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

I. Variabel Input

1. Ketepatan Sasaran Penerimaan KUR

Efektivita s Program Realisasi

Targetx100%

Efektivita

Efektivita

s Program

s Program

75

x100%75

100

2. Sosialisasi dari Pemerintah/petugas

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

Efektivita

Efektivita

s Program

s Program

70

x100%75

93,33

3. Tujuan pemberian program bantuan KUR

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

Efektivita

Efektivita

s Program

s Program

60

x100%75

80

Jadi, rasio efektivitas variabel input adalah sebagai berikut :

Variabel Input 75 70 60

x100%75 x 3

205225

x100%

91,1

Page 91: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

12

II. Variabel Proses

1. Ketepatan Penggunaan Program Bantuan KUR

Efektivita s Program Realisasi

Targetx100%

Efektivita s Program 69

x100%75

Efektivita s Program 92

2. Pemantauan dari pemerintah/petugas

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

Efektivita s Program 3775

x100%

Efektivita s Program 49 ,33

3. Respon dari Pemerintah/petugas terhadap keluhan responden

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

Efektivita

Efektivita

s Program

s Program

30

x100%75

40

Jadi, rasio efektivitas variabel proses adalah sebagai berikut :

Efektivita s Program 69 37 30

x100%75x3

136225

x100%

60,44

Page 92: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

13

III. Variabel Output

1. Pendapatan UMKM setelah menerima program bantuan KUR

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

Efektivita s Program 70

x100%75

Efektivita s Program 93,33

2. Kesempatan Kerja setelah menerima program bantuan KUR

Efektivita s Program Realisasi

Targetx100%

Efektivita s Program 6075

x100%

Efektivita s Program 80

Jadi, rasio efektivitas variabel output adalah sebagai berikut :

VariabelOutput 70 60

x100%75x2

130150

x100%

86,66

Perhitungan Kumulatif Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Terhadap Pendapatan dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil dan Menengah

(UMKM) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur Adalah :

Efektivita s Program RealisasiTarget

x100%

75 70 60 69 37 30 70 60

x100%75x8

78,5

Sumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 93: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

14

Lampiran 5

Pendapatan pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Sebelum danSesudah Memperoleh Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

No Nama Usaha Sebelum(Ribuan Rp)

Sesudah(Ribuan Rp) di

_ 2

d i - d

1 Dede 2500 3500 1000 12694.5289

2 Mita 5000 7000 2000 1238034.5293 Kue Ririn 1000 1500 500 150024.52894 Rizal Bakery 3500 4500 1000 12694.52895 Candi Bali 5000 8000 3000 4463374.52896 Swandewi 4000 5000 1000 12694.52897 Ratu Kencana 1000 1250 250 406189.52898 Sri 1000 1350 350 288723.52899 Faris 6000 8000 2000 1238034.52910 Panca Kencana 1000 1000 0 787354.528911 Sari Luwih 4500 5500 1000 12694.528912 Chiko Noni 3000 4500 1500 375364.528913 Depot Air Minum Amerta 3000 5000 2000 1238034.52914 Tanwing 1000 1500 500 150024.528915 Pisang Goreng 1000 1200 200 472422.528916 Farida Roti 1000 1000 0 787354.528917 Putri 1000 1500 500 150024.528918 Rezha Colletion 4500 5000 500 150024.529019 Tresna 1500 2500 1000 12694.528920 Anindya Collection 4000 6500 2500 2600704.52921 Hartono 6000 7000 1000 12694.528922 Matius 1000 1500 500 150024.528923 Sudiawan 3000 4500 1500 375364.528924 Hermanto 3500 4500 1000 12694.528925 Sekar Wangi 1000 1250 250 406189.528926 Prima Karya 4000 5500 1500 375364.528927 Arimbawa Cell 3000 4500 1500 375364.528928 Tri Sena 1000 1500 500 150024.5289

Page 94: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

15

Lanjutan Lampiran 5

29 Wiwoho 1500 2500 1000 12694.528930 Wijaya 1000 1000 0 787354.528931 Indrawati 1500 1700 200 472422.528932 Kusuma Floris 4000 5000 1000 12694.528933 Persada 2000 2500 500 150034.534 Krisna 5000 6500 1500 375364.535 Rini 1000 1500 500 150024.536 Sukadana 3000 4500 1500 375364.537 Sutyana 1000 1250 250 406189.538 Sutini 4500 6000 1500 375364.539 Wati 4000 5500 1500 375364.540 Novi Collection 1000 1000 0 787354.541 Mardina 3000 4500 1500 375364.542 Asrini 1000 1500 500 150024.543 Simpen Collection 4000 6000 2000 123803544 Sumber Jaya 1000 1500 500 150024.545 Supadmi 800 1000 200 472422.546 Sujana 1000 1500 500 150024.547 Bu Ani 2000 3000 1000 12694.5348 Srinadi 2000 2500 500 150024.549 Sudarta 5000 6500 1500 375364.550 Semara 5000 7000 2000 123803551 Dharma Cell 1200 1500 300 344956.552 Ayu Bakery 3000 4500 1500 375364.553 Bu Wati 1250 1250 0 787354.554 Jaya 1000 1250 250 406189.555 Dharma Service 4500 5500 1000 12694.5356 Arti Laundry 2000 3000 1000 12694.5357 Metri 1500 2000 500 150024.558 Suwandewi Collection 700 1000 300 344956.559 Sudana Cell 1000 1500 500 150024.560 Tira 1000 1500 500 150024.5

Page 95: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

16

Lanjutan61 Arawati 4000 5000 1000 12694.5362 Dian Collection 2000 2500 500 150024.563 Jaya Bangunan 7000 8000 1000 12694.5364 Pisang Goreng 4000 5000 1000 12694.5365 Nori 4500 5000 500 150024.566 Nartini 6000 7500 1500 375364.567 Suarjaya 2000 3000 1000 12694.5368 Armini Collection 3500 4500 1000 12694.5369 Kariasa Cell 4000 5000 1000 12694.5370 Dwi 1000 2000 1000 12694.5371 Asih 2000 2500 500 150024.572 Asta Bakery 1500 2500 1000 12694.5373 Redi Collection 2000 3000 1000 12694.5374 Tekky Bakery 800 1000 200 472422.575 Yanti 700 1000 300 344956.5

Sumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 96: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

17

Lampiran 6

Kesempatan Kerja pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)Sebelum dan Sesudah Memperoleh Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) di Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur.

No. Nama Usaha Sebelum Sesudah di _

2

d - d

1 Dede 5 6 1 0.00092 Mita 8 10 2 0.94093 Kue Ririn 2 2 0 1.06094 Rizal Bakery 2 3 1 0.00095 Candi Bali 8 11 3 3.88096 Swandewi 3 4 1 0.00097 Ratu Kencana 1 2 0 1.06098 Sri 2 3 1 0.00099 Faris 1 2 1 0.000910 Panca Kencana 3 3 0 1.060911 Sari Luwih 4 5 1 0.000912 Chiko Noni 1 2 1 0.000913 Depot Air Minum Amerta 3 5 2 0.940914 Tanwing 1 2 1 0.000915 Pisang Goreng 2 3 1 0.000916 Farida Roti 1 2 1 0.000917 Putri 1 2 1 0.000918 Rezha Colletion 2 3 1 0.000919 Tresna 5 6 1 0.000920 Anindya Collection 7 10 3 3.880921 Hartono 4 5 1 0.000922 Matius 2 3 1 0.000923 Sudiawan 1 2 1 0.000924 Hermanto 6 7 1 0.000925 Sekar Wangi 2 2 0 1.060926 Prima Karya 7 9 2 0.940927 Arimbawa Cell 6 8 2 0.940928 Tri Sena 3 3 0 1.0609

Page 97: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

18

Lanjutan Lampiran 6

29 Wiwoho 1 2 1 0.000930 Wijaya 5 5 0 1.060931 Indrawati 3 5 2 0.940932 Kusuma Floris 1 2 1 0.000933 Persada 3 3 0 1.060934 Krisna 4 5 1 0.000935 Rini 3 3 0 1.060936 Sukadana 2 3 1 0.000937 Sutyana 2 2 0 1.060938 Sutini 5 7 2 0.940939 Wati 1 3 2 0.940940 Novi Collection 2 2 0 1.060941 Mardina 2 3 1 0.000942 Asrini 2 2 0 1.060943 Simpen Collection 5 7 2 0.940944 Sumber Jaya 1 2 1 0.000945 Supadmi 1 2 1 0.000946 Sujana 2 3 1 0.000947 Bu Ani 2 5 3 3.880948 Srinadi 1 3 2 0.940949 Sudarta 4 6 2 0.940950 Semara 6 8 2 0.940951 Dharma Cell 2 2 0 1.060952 Ayu Bakery 4 5 1 0.000953 Bu Wati 3 3 0 1.060954 Jaya 1 2 1 0.000955 Dharma Service 3 4 1 0.000956 Arti Laundry 1 2 1 0.000957 Metri 2 2 0 1.060958 Suwandewi Collection 2 3 1 0.000959 Sudana Cell 2 2 0 1.060960 Tira 2 3 1 0.0009

Page 98: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

19

Lanjutan61 Arawati 3 4 1 0.000962 Dian Collection 2 3 1 0.000963 Jaya Bangunan 6 7 1 0.000964 Pisang Goreng 4 5 1 0.000965 Nori 4 5 1 0.000966 Nartini 7 8 1 0.000967 Suarjaya 3 4 1 0.000968 Armini Collection 2 3 1 0.000969 Kariasa Cell 4 5 1 0.000970 Dwi 1 2 1 0.000971 Asih 2 3 1 0.000972 Asta Bakery 2 3 1 0.000973 Redi Collection 2 3 1 0.000974 Tekky Bakery 1 2 1 0.000975 Yanti 2 3 1 0.0009

Sumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 99: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

20

d

Lampiran 7

Perhitungan Dampak Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur

1. Perhitungan Dampak Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur terhadap

Peningkatan Pendapatan.

Statistik uji untuk pengujian beda rata-rata berpasangan adalah:

t0

_

dSd / n

Menghitung nilai statistik uji:

d di

66.550 887,33

n 75

S2

(di - d)2

n -1

29.500.466,6774

398.655

Sd Sd 2 631,40

t 0

_

dSd / n

Maka,

t 0

_

dSd /

887,33

n 631,40 / 75 20,66

2. Perhitungan Dampak Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di

Kelurahan Penatih Dangin Puri Kecamatan Denpasar Timur terhadap

peningkatan kesempatan kerja.

Page 100: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

21

d

Statistik uji untuk pengujian beda rata-rata berpasangan adalah:

t 0

_

dSd / n

Menghitung nilai statistik uji:

d di

77 1,03

n 75

S2

(di - d)2

n -1

37,9574 0,51

Sd Sd 2 0,71

t 0

_

dSd / n

Maka,

t 0

_

dSd /

1,03

n 0,71/ 75 12,56

Sumber : data Primer (data diolah dari hasil penelitian)

Page 101: IE Efektivitas Program Bantuan Kredit Usaha Rakyat KUR Terhadap Pendapatan Dan Kesempatan Kerja Usaha Mikro Kecil Dan Menengah UMKM

22

Lampiran 8

Tabel Distribusi t

df = vα

0,25 0,20 0,15 0,10 0,05 0,025 0,01 0,005123456789

1011121314151617181920212223242526272829304060

120∞

1,0000,8160,7650,7410,7270,7180,7110,7060,7050,7000,6970,6950,6940,6920,6910,6900,6890,6880,6880,6870,6860,6860,6850,6850,6840,6840,6840,6830,6830,6830,6810,6790,6770,674

1,3761,0610,9780,9410,9200,9060,8960,8890,8830,8790,8760,8750,8700,8680,8660,8650,8630,8620,8610,8600,8590,8580,8580,8570,8560,8560,8550,8550,8540,8540,8510,8480,8450,842

1,9631,3861,2501,1901,1561,1341,1191,1081,1001,0931,0881,0831,0791,0761,0741,0711,0691,0671,0661,0641,0631,0611,0601,0591,0581,0581,0571,0561,0551,0551,0501,0461,0411,036

3,0781,8861,6381,5331,4761,4401,4151,3971,3831,3721,3631,3561,3501,3451,3411,3371,3331,3301,3281,3251,3231,3211,3191,3181,3161,3151,4141,3131,3111,3101,3031,2961,2891,282

6,3142,9202,3532,1322,0151,9431,8951,8601,8331,8121,7961,7821,7711,7611,7531,7461,7401,7341,7291,7251,7211,7171,7141,7111,7081,7061,7031,7011,6991,6971,6841,6711,6581,645

12,7064,3033,8122,7762,5712,4472,3652,3062,2622,2282,2012,1792,1602,1452,1312,1202,1102,1012,0932,0862,0802,0742,0692,0642,0602,0562,0522,0812,0452,0422,0212,0001,9801,960

31,8126,9654,5413,7473,3653,1432,9982,8962,8212,7642,7182,6812,6502,6242,6022,5832,5672,5522,5392,5282,5182,5082,5002,4922,4852,4792,4732,4672,4622,4572,4232,3902,3582,326

63,6579,9255,8414,6024,0323,7073,4993,3553,2503,1093,1063,0553,0122,9772,9472,9212,8982,8782,8612,8452,8312,8192,8072,7972,7872,7792,7712,7632,7562,7502,7042,6602,6172,576

Sumber : Nata Wirawan (2002 : 321)