pembahasan poin 1,2 panen air
DESCRIPTION
paTRANSCRIPT
HASIL PENGAMATAN
No. Parameter Hasil
1. Luas embung 250.700 m2
2. Kedalaman embung rata-rata 1,26 m
3. Volume embung 315.882 m3
4. Waktu pengisian embung 4.387,25 jam
5. Waktu irigasi 0,73 hari
6. Luas areal bulanan 2105,88 m2/tahun
7 Luas areal tahunan 175, 49 m2/tahun
Panen air merupakan cara pengumpulan atau penampungan air hujan atau air aliran
permukaan pada saat curah hujan tinggi untuk digunakan pada waktu curah hujan rendah. Panen
air harus diikuti dengan konservasi air, yakni menggunakan air yang sudah dipanen secara hemat
sesuai kebutuhan. Pembuatan rorak merupakan contoh tindakan panen air aliran permukaan dan
sekaligus juga tindakan konservasi air. Daerah yang memerlukan panen air adalah daerah yang
mempunyai bulan kering (dengan curah hujan <100 mm per bulan) lebih dari empat bulan
berturut-turut dan pada musim hujan curah hujannya sangat tinggi (>200 mm per bulan). Air
yang berlebihan pada musim hujan ditampung (dipanen) untuk digunakan pada musim kemarau.
Penampungan atau “panen air” bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air tanaman, sehingga
sebagian lahan masih dapat berproduksi pada musim kemarau serta mengurangi risiko erosi pada
musim hujan.
Berdasarkan hasil perhitungan dapat diketahui bahwa luas embung yaitu 250.700 m2 dan
volumenya yaitu 315582 m3. Apabila debit sumber yang terukur pada saat itu sebesar 20 ltr/s,
maka membutuhkan waktu selama 4387,25 jam untuk mengisi sampai penuh embung dengan
luas dan volume seperti yang telah dihitung. Apabila debit irigasi sebesar 5 ltr/s tiap jam maka
air dapat dialirkan ke lahan pertanian selama 0,73 hari. Sedangkan Dari volume embung dan
besarnya nilai Eto maka dapat diketahui luas lahan yang dapat diairi dengan air irigasi tersebut
yaitu seluas 2105,88 m2/bulan dan 175,49 m2/tahun.Air yang berlebihan pada musim hujan
tersebut dapat ditampung (dipanen)untuk digunakan pada musim kemarau. Penampungan atau
“panen air” bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan air tanaman sehingga sebagian lahan masih
dapat berproduksi pada musim kemarau serta mengurangi risiko erosi pada musim hujan.