pembahasan kompleksometri

2
F. Pembahasan Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pemben kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA). Salah satu enis reaksi kimia yan digunakan sebagai dasar dalam penentuan se!ara titrimetri adalah pembentukan suatu za yang dikenal sebagai senyawa kompleks" yang mempunyai si#at larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. $on logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus don elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. $on dalam logam da kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan" dan gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi. Dalam per!obaan ini diambil 3 sampel air dari sumber yang berbeda% beda" yakni air sumur" air kran" dan air huan. &etiganya diukur kandungan 'a%nya sehingga dapat diketahui kadar 'a dalam ketiga sampel air tersebut. &esadahan dide#inisikan sebagai kemampuan air dalam mengkonsumsi seumlah sabun se!ara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas air" boi pemanasan lainnya. al inidisebabkan adanya kehadiran ion%ion metal poli alen kalsium dan magnesium. 'a*+ dan ,g*+ dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentuk garam%garamorganikyang tidakmelarutdan berbentuksebagai busa pada permukaan air. Pada per!obaan ini men!oba menentukan tingkat kesadahan suatu sampel air dengan menggunakan reaksi pembentukkan ion kompleks. Sampel air didapat dari berbagai sumber. ,ula%mula sampel air dipipet sebanyak *- ml dan diberi larutanbu##er p ditambahkannya larutan dapar ammonium p / untuk menaga ion tetap dalam larutan misalnya 0n *+ yang ditrasi pada p / dengan konsentrasi ion ammonium yang tinggi. Ammoniak tidak hanya membu##erkan pada p yang diperlukan tetapi uga menghindarkan teradinya hidrolisis. Setelah itu" diberi indikator E1T sehingga berw ungu.Erio!hrome 1la!k T (Edokrom itam T) adalah seenis indi!ator yang berwarna merah muda bila berada dalam larutan yang mengandung ion kalsium dan ion magnesium dengan ph /"/ + /" . Tuuan diberikan indikator ini adalah karena indikator tersebut peka te kadar logam dan p larutan sehingga titik akhir titrasinya pun dapat diket dititrasi menggunakan 3a *EDTA. Dalam per!obaan didapat hasil bahwa kesadahan air di berbagai tempat berbeda%be al tersebut dilihat dari perhitungan pada berbagai sampel air air yang berbeda. &eti menunukkan ketidaksamaan pada kadar 'a didalam air tersebut. , asing%masing sampel diteliti kadar kalsiumnya ('a *+ )" karena seperti yang kita ketahui kesadahan masing

Upload: ginanjar-abdul-aziz

Post on 06-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

F. Pembahasan

Titrasi kompleksometri adalah titrasi berdasarkan pembentukan senyawa kompleks antara kation dengan zat pembentuk kompleks. Salah satu zat pembentuk kompleks yang banyak digunakan dalam titrasi kompleksometri adalah garam dinatrium etilendiamina tetraasetat (dinatrium EDTA).Salah satu jenis reaksi kimia yang dapat digunakan sebagai dasar dalam penentuan secara titrimetri adalah pembentukan suatu zat yang dikenal sebagai senyawa kompleks, yang mempunyai sifat larut dengan baik tetapi hanya sedikit terdisosiasi. Ion logam dapat menerima pasangan elektron dari gugus donor elektron membentuk senyawa koordinasi atau ion kompleks. Ion dalam logam dalam kompleks tersebut dinamakan atom pusat sedangkan zat yang dapat membetuk seyawa kompleks dengan atom pusat ini disebut ligan, dan gugus yang terikat pada atom pusat disebut bilangan koordinasi.Dalam percobaan ini diambil3 sampelair dari sumber yang berbeda-beda, yakni air sumur, air kran, dan air hujan. Ketiganya diukur kandungan Ca-nya sehingga dapat diketahui kadar Ca dalam ketiga sampel air tersebut.Kesadahandidefinisikansebagaikemampuanairdalam mengkonsumsi sejumlah sabun secara berlebihan serta mengakibatkan pengerakan pada pemanas air, boiler, atau pemanasan lainnya. Hal inidisebabkan adanya kehadiran ion-ion metal polivalen, terutama kalsium dan magnesium.Ca2+dan Mg2+dapat bereaksi dengan sabun sehingga membentukgaram-garam organik yang tidak melarut dan berbentuksebagai busa pada permukaanair.Padapercobaan ini mencoba menentukan tingkat kesadahan suatusampel air dengan menggunakan reaksi pembentukkan ion kompleks.Sampel air didapat dari berbagai sumber. Mula-mula sampel air dipipet sebanyak 25 ml dan diberi larutanbuffer pH 10. Tujuan ditambahkannya larutan dapar ammonium pH 10 untuk menjaga ion tetap dalam larutan misalnya Zn2+yang ditrasi pada pH 10 dengan konsentrasi ion ammonium yang tinggi. Ammoniak tidak hanya membufferkan pada pH yang diperlukan tetapi juga menghindarkan terjadinya hidrolisis. Setelah itu,diberi indikator EBT sehingga berwarna ungu.EriochromeBlackT (Edokrom Hitam T) adalah sejenis indicator yangberwarna merah muda bila berada dalam larutan yang mengandung ionkalsium dan ion magnesium dengan ph 10,0 + 0,1. Tujuan diberikan indikator ini adalah karenaindikator tersebut peka terhadap kadar logam dan pH larutan sehingga titik akhir titrasinya pun dapat diketahui.Lalu dititrasimenggunakan Na2EDTA.Dalam percobaan didapat hasil bahwa kesadahan air di berbagaitempat berbeda-beda. Hal tersebut dilihat dari perhitungan pada berbagai sampel air air yang berbeda. Ketiganya menunjukkan ketidaksamaanpada kadar Ca didalam air tersebut. Masing-masing sampel diteliti kadar kalsiumnya(Ca2+), karena seperti yang kita ketahui kesadahan masing-masing air berbeda yang ditunjukkan dari kadar kalsium air tersebut dimana semakin tinggi kadar kalsium (Ca2+)air maka tingkat kesadahannya akan tinggi pula.Kesadahan air tiap tempat berbeda karena beberapa faktordiantaranyapengaruh dari geologi tanah di setiap daerah. Keadaan geologitanah ini misalnya kandungan logamnya semakin tinggi, maka kesadahanairnya juga akan semakin tinggi.Selain keadaan geologi tingkat kesadahanair juga dapat disebabkan oleh limbahindustri.

G. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa kadar Ca2+dalam berbagai sumber air berbeda-beda. Air sumur memiliki kandungan Ca2+sebesar 0,0128%, air kran sebesar 0,0144%, dan pada air hujan sebesar 0,0112%.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, M.N. dan L. Indriati. 2007. Proses Pemutihan Zeolit Sebagai Bahan Pengisi Kertas.Berita SelulosaVol. 42(1).Harjadi, W. 1993.Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT Gramedia. Jakarta.Khopkar, S. 1990.Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press. Jakarta.Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI Press. Jakarta.Rivai, H. 1995.Asas Pemeriksaan Kimia. Universitas Indonesia Press, Jakarta