pembahasan bab 4

5
PRAKTIKUM FISIKA DASAR PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT Pengolahan Data Jenis Logam Posisi Jarum Penunjuk Perubah an Panjang Logam Waktu Perubahan Suhu Keadaa n Awal Keadaa n Akhir Suhu Awal Suhu Akhi r Tembaga 20 cm 20,5 cm 0,5 cm 15 Menit 52 o C 92 o C Alumuniu m 20 cm 20 cm 0 cm 15 Menit 46 o C 88 o C Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Muai Panjang Zat Padat 4.6. Pembahasan Dari tebel hasil pengamatan muai panjang zat padat kita dapat melihat bagaimana perubahan panjang suatu logam apabila dipanaskan dengan suhu tertentu. Pada percobaan ini logam yang dipakai adalah logam tembaga dan alumunium. Sebelum memulai percobaan memanaskan air pada labu Erlenmeyer, ukur terlebih dahulu suhu awal dari air. Pada percobaan kali ini, suhu awal dari air untuk percobaan muai panjang tembaga adalah 52 o C. Setelah mengukur suhu awal, panaskan labu Erlenmeyer selama 15 menit agar hasil yang diinginkan dapat tercapai karena pemuaian pada zat padat membutuhkan suhu yang tinggi. Setelah dipanaskan selama 15 menit, matikan pembakar spiritus dan hitung berapa suhu akhir dari air terebut. Dari tabel pengamatan didapatkan suhu akhir dari air pada percobaan muai panjang logam tembaga adalah 92 o C. Kelompok 5

Upload: hanafiahmadal-rahman

Post on 07-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ira

TRANSCRIPT

Page 1: Pembahasan BAB 4

PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.5. Pengolahan Data

Jenis Logam

Posisi Jarum Penunjuk Perubahan

Panjang Logam

Waktu

Perubahan Suhu

Keadaan Awal

Keadaan Akhir

Suhu Awal

Suhu Akhir

Tembaga 20 cm 20,5 cm 0,5 cm 15 Menit 52o C 92o C

Alumunium 20 cm 20 cm 0 cm 15 Menit 46o C 88o C

Tabel 4.2.Hasil Pengamatan Muai Panjang Zat Padat

4.6. Pembahasan

Dari tebel hasil pengamatan muai panjang zat padat kita dapat melihat

bagaimana perubahan panjang suatu logam apabila dipanaskan dengan suhu

tertentu. Pada percobaan ini logam yang dipakai adalah logam tembaga dan

alumunium. Sebelum memulai percobaan memanaskan air pada labu

Erlenmeyer, ukur terlebih dahulu suhu awal dari air. Pada percobaan kali ini,

suhu awal dari air untuk percobaan muai panjang tembaga adalah 52o C. Setelah

mengukur suhu awal, panaskan labu Erlenmeyer selama 15 menit agar hasil

yang diinginkan dapat tercapai karena pemuaian pada zat padat membutuhkan

suhu yang tinggi. Setelah dipanaskan selama 15 menit, matikan pembakar

spiritus dan hitung berapa suhu akhir dari air terebut. Dari tabel pengamatan

didapatkan suhu akhir dari air pada percobaan muai panjang logam tembaga

adalah 92o C. Suhu ini sudah cukup tinggi untuk membuat logam tembaga

menjadi memuai, seperti yang tertulis dalam tabel bahwa logam tembaga

mengalami pertambahan panjang sebesar 0,5 cm. Dari hasil ini kita dapat

mengetahui berapa koefisien muai panjang dari tembaga, dimana koefisien

muai panjang adalah pertambahan panjang setiap suhu naik 1o C.

Setelah percobaan pertama dengan menggunakan tembaga selesai,

rangkai kembali alat dengan menggunakan logam alumunium. Percobaan ini

berguna untuk membandingkan hasil yang didapat dari logam tembaga dan

logam alumunium. Dimana kita ketahui bahwa logam alumunium memiliki

koefisien muai panjang yang lebih besar dibandingkan tembaga. Namun dari

Kelompok 5

Page 2: Pembahasan BAB 4

PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

hasil percobaan yang dilakukan menunjukan bahwa logam alumunium tidak

mengalami pertambahan panjang setelah dipanaskan dari suhu 46o C hingga 88o

C. Secara teknis seharusnya logam alumunium akan mengalami pertambahan

panjang yang lebih besar dibandingkan logam tembaga karena logam

alumunium memiliki koefisien muai panjang yang lebih besar dibandingkan

logam tembaga. Tidak bertambahnya panjang pada logam alumunium dapat

disebabkan oleh kesalahan dalam merangkai alat seperti petunjuk khusus yang

kurang erat dengan logam alumunium. Petunjuk khusus berguna untuk

menunjukan berapa pertambahan panjang dari logam yang dipanaskan. Apabila

petunjuk khusus tersebut dirangkai kurang erat dengan logam, maka petunjuk

khusus tidak akan bergerak saat logam alumunium mengalami pertambahan

panjang.

Kelompok 5

Page 3: Pembahasan BAB 4

PRAKTIKUM FISIKA DASARPROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

4.7. Penutup

4.7.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yang

tertulis dalam tabel adalah sebagai berikut :

a. Semakin tinggi suhu maka semakin besar muai panjang yang

terjadi pada logam.

b. Setiap logam yang berbeda jenis memiliki perubahan muai panjang

yang berbeda pula.

c. Tidak bertambahnya panjang terhadap logam alumunium

kemungkinan disebabkan oleh kesalahan, seperti :

1) Penunjuk khusus tidak menempel dengan erat pada pipa

alumunium.

2) Pipa alumunium kurang erat pemasangannya dengan klem

bosshead.

4.7.2. Saran

Adapun saran yang ingin disampaikan oleh praktikan sebagai

masukan dalam pelaksanaan praktikum Fisika Dasar, yaitu :

a. Sebaiknya penjadwalan kegiatan praktikum lebih jelas dan pasti,

agar tidak terkesan mendadak.

b. Persiapan kegiatan praktikum agar dapat lebih baik lagi untuk

mengantisipasi adanya kesalahan pada percoaan yang dilakukan.

c. Sebaiknya penyampaian dalam pengenalan dan penggunaan alat

praktikum agar lebih baik lagi, sehingga praktikan lebih baik dalam

hal pemahaman meakkan percobaan.

Kelompok 5