pemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji beda nyata...

50
PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH SENGON LAUT (Paraserianthes falcataria) DAN MERBAU DARAT (Intsia palembanica) (Skripsi) Oleh DIMAS RAMADHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUHSENGON LAUT (Paraserianthes falcataria) DAN

MERBAU DARAT (Intsia palembanica)

(Skripsi)

Oleh

DIMAS RAMADHAN

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

Dimas Ramadhan

ABSTRAK

PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUHSENGON LAUT (Paraserianthes falcataria) DAN

MERBAU DARAT (Intsia palembanica)

Oleh

Dimas Ramadhan

Berkembangnya daerah perkotaan menyebabkan sulitnya mendapatkan top soil

yang pada umumnya digunakan sebagai media tumbuh semai. Oleh karena itu,

perlu dilakukan penelitian penggunaan media tumbuh alternatif. Salah satu bahan

organik yang berpotensi menjadi media tumbuh alternatif adalah cocopeat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dan komposisi penggunaan

cocopeat yang memberikan pertumbuhan paling optimal terhadap pertumbuhan

semai sengon laut dan merbau darat sebagai media tumbuh alternatif. Penelitian

ini dilakukan pada Bulan Mei sampai dengan Agustus 2016 dengan menggunakan

Rancangan Acak Lengkap. Setiap jenis semai diberi 5 perlakuan, yaitu : A (tanah

100%), B (tanah 75% + cocopeat 25%), C (tanah 50% + cocopeat 50%), D (tanah

25%+ cocopeat 75%) dan E (cocopeat 100%). Data dianalisis menggunakan

analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian

menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi optimal yang

dapat digunakan sebagai media tumbuh semai merbau darat, sedangkan komposisi

Page 3: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

Dimas Ramadhanyang paling baik bagi semai sengon laut adalah penggunaan cocopeat 25% dan

50%.

Kata kunci : Cocopeat, media tumbuh, merbau darat, pertumbuhan semai,sengon laut.

Page 4: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

Dimas Ramadhan

ABSTRACT

THE UTILIZATION OF COCOPEAT AS GROWING MEDIA FORParaserianthes falcataria AND Intsia Palembanica

By

Dimas Ramadhan

Rising urban development decreased the aviability of topsoil for growing media.

Therefore, it was necessary to study other potential alternative media such as

cocopeat. Research purposed to know the most optimal cocopeat and soil

composition for the growth of Paraserianthes falcataria and Intsia palembanica.

This research were conducted on May - August 2016 using Complete Random

Design (CRD). Each type of seedling give five soil and cocopeat compound

compositions, which were : A (100% soil), B (75% soil + 25% of cocopeat), C

(50% soil + 50% of cocopeat), D (25% soil + 75% of cocopeat) and E (100% of

cocopeat). Seedlings growth were analyzed using analysis of variance (Annova),

continued by least significant different test (LSD). Result shown that the 25%

cocopeat compound was the most optimal composition for Intsia palembanica

seedlings. While 25% and 50% of cocopeat composition was the most optimum

for the Paraserianthes falcataria growth.

Key word : Cocopeat, Growing media, Intsia palembanica, Paraserianthesfalcataria, Seedling growth.

Page 5: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUHSENGON LAUT (Paraserianthes falcataria) DAN

MERBAU DARAT (Intsia palembanica)

Oleh

DIMAS RAMADHAN

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelarSARJANA KEHUTANAN

pada

Jurusan KehutananFakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 6: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

Judul Skripsi : PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAIMEDIA TUMBUH SENGON LAUT(Paraserianthes falcataria) DAN MERBAUDARAT (Intsia palembanica)

Nama Mahasiswa : Dimas Ramadhan

Nomor Pokok Mahasiswa : 1114151018

Jurusan : Kehutanan

Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. Trio Santoso, S.Hut., M.Sc.NIP. 197705032002122002 NIP. 198503102014041002

2. Ketua Jurusan Kehutanan

Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si.NIP. 197705032002122002

Page 7: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

MENGESAHKAN

1. Tim Peguji

Ketua : Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si. ........................

Sekretaris : Trio Santoso, S.Hut., M.Sc. ........................

PengujiBukan Pembimbing : Drs. Afif Bintoro, M.P. .......................

2. Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si.NIP. 196110201986031002

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 09 Mei 2017

Page 8: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

RIWAYAT HIDUP

Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara yang dilahirkan di Bandar

Lampung pada tanggal 1 Maret 1993 dari pasangan Bapak Soedarno dan Ibu Sri

Wahyuningsih. Penulis memulai pendidikannya dari Sekolah Dasar di SDN 1

Sukarame pada tahun 1999 dan selesai pada tahun 2005. Penulis lalu melanjutkan

jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 29 Bandar Lampung

dan selesai pada tahun 2008. Pendidikan Sekolah Menengah Atas penulis

selesaikan di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2011. Pada

tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Jurusan Kehutanan

Universitas Lampung.

Selama masa perkuliahan, penulis pernah mengikuti Praktik Umum pada tahun

2015 di BKPH Kebumen, KPH Kedu Selatan, Perum Perhutani Divisi Regional

Jawa Tengah selama 40 hari. Pada awal tahun 2015 penulis mengikuti Kuliah

Kerja Nyata (KKN) di Desa Marang, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten

Pesisir Barat selama 40 hari. Tahun 2016 penulis juga pernah mengikuti program

magang Bakti Rimbawan periode 2016 selama enam bulan dan ditempatkan di

KPHL Kotaagung Utara, Kabupaten Tanggamus.

Page 9: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

Skripsi ini saya persembahkan untuk ibuku atas doa,

perhatian dan dukungan yang telah diberikan selama ini.

Serta ayah tercinta yang telah mengajarkan banyak hal,

terima kasih atas limpahan kasih sayang, dukungan dan

pengorbanan semasa hidupnya.

Page 10: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

ii

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pemanfaatan Cocopeat Sebagai Media Tumbuh Sengon

Laut (Paraserianthes falcataria) dan Merbau Darat (Intsia palembanica)

” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di

Universitas Lampung.

Kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Ibu Dr. Melya Riniarti, S.P., M.Si., selaku Ketua Jurusan Kehutanan dan

Pembimbing I yang telah meluangkan waktunya memberikan nasehat,

motivasi, dukungan serta arahan dalam perkuliahan maupun penyusunan

skripsi.

2. Bapak Trio Santoso, S.Hut., M.Sc., selaku Pembimbing II, yang telah

meluangkan waktunya memberikan nasehat, motivasi, dukungan serta arahan

dalam penyusunan skripsi.

3. Bapak Drs. Afif Bintoro, M.P. selaku Pembahas Skripsi dan Pembimbing

Akademik yang telah banyak memberikan masukan serta kritik yang

membangun.

Page 11: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

iii4. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian Universitas Lampung.

5. Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian.

6. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan semangat serta doa yang terbaik.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, akan tetapi

semoga berguna bagi pembaca. Aamiin.

Bandar Lampung, 09 Mei 2017

Penulis

Dimas Ramadhan

Page 12: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

iv

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR TABEL .................................................................................... v

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ x

I. PENDAHULUAN ................................................................................ 11.1. Latar Belakang .............................................................................. 11.2. Tujuan Penelitian ........................................................................... 41.3. Manfaat Penelitian ......................................................................... 41.4. Kerangka pemikiran ...................................................................... 51.5. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 72.1. Media Tumbuh Semai ................................................................... 72.2. Sengon Laut.................................................................................... 102.3. Merbau Darat ................................................................................. 11

III. METODE PENELITIAN ................................................................. 133.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 133.2. Alat dan Bahan .............................................................................. 133.3. Jenis Data ...................................................................................... 133.4. Rancangan Penelitian .................................................................... 143.5. Prosedur Penelitian ........................................................................ 16

3.5.1. Persiapan Penelitian ............................................................. 163.5.2. Pelaksanaan Penelitian ........................................................ 16

3.6. Analisis Data ................................................................................. 18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 214.1. Hasil ............................................................................................... 21

4.1.1. Sampel Tanah dan Cocopeat ................................................ 214.1.2. Merbau Darat ........................................................................ 224.1.3. Sengon Laut .......................................................................... 27

4.2. Pembahasan ................................................................................... 314.2.1. Merbau Darat ........................................................................ 314.2.2. Sengon Laut .......................................................................... 33

V. SIMPULAN ....................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 37

LAMPIRAN .............................................................................................. 41

Page 13: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

v

DAFTAR TABEL

Tabel ......................................................................Halaman1. Analisis Ragam ................................................................................... 19

2. Hasil pengujian tanah yang digunakan dalam penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh sengon laut danmerbau darat......................................................................................... 21

3. Hasil pengujian cocopeat yang digunakan dalam penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh sengon laut danmerbau darat ........................................................................................ 21

4. Rekapitulasi analisis ragam untuk seluruh variabel penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh pada jenis tanamanmerbau darat ........................................................................................ 22

5. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh padaparameter tinggi dan pertambahan jumlah daun merbau darat ........... 23

6. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh padaparameter berat kering akar merbau darat .......................................... 24

7. Nisbah pucuk akar semai merbau darat ............................................. 26

8. Rekapitulasi analisis ragam untuk seluruh variabel penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh pada jenis tanamansengon laut ......................................................................................... 27

9. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh padaparameter pertambahan tinggi, pertambahan diameter danpertambahan jumlah daun semai sengon laut ..................................... 28

10. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh padaparameter berat kering akar, berat kering tajuk dan berat keringtotal semai sengon laut ....................................................................... 29

11. Nisbah pucuk akar semai sengon laut ................................................ 31

Page 14: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

viTabel Halaman12. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap

pertambahan tinggi merbau darat ....................................................... 42

13. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan tinggi merbau darat ........................................................ 42

14. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan tinggi merbau darat .... 42

15. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadappertambahan diameter merbau darat .................................................. 43

16. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan diameter merbau darat .................................................. 43

17. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan diameter merbaudarat .................................................................................................... 43

18. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadappertambahan jumlah daun merbau darat ............................................ 44

19. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan jumlah daun merbau darat ............................................ 44

20. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan jumlah daun merbaudarat .................................................................................................... 44

21. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap panjang akarmerbau darat ....................................................................................... 45

22. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap panjangakar merbau darat ............................................................................... 45

23. Hasil uji BNT untuk parameter panjang akar merbau darat .............. 45

24. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap bobot keringtajuk merbau darat .............................................................................. 46

25. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap bobotkering tajuk merbau darat .................................................................. 46

26. Hasil uji BNT untuk parameter bobot kering tajuk merbau darat .... 46

27. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap bobot keringakar merbau darat .............................................................................. 47

Page 15: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

viiTabel ......................................................................Halaman28. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap bobot

kering akar merbau darat ................................................................... 47

29. Hasil uji BNT untuk parameter bobot kering akar merbau darat ....... 47

30. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap bobot keringtotal merbau darat .............................................................................. 48

31. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap bobotkering total merbau darat .................................................................. 48

32. Hasil uji BNT untuk parameter bobot kering total merbau darat ...... 48

33. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap nisbahpucuk akar merbau darat .................................................................... 49

34. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap nisbahpucuk akar merbau darat .................................................................... 49

35. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadappertambahan tinggi sengon laut .......................................................... 50

36. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan tinggi sengon laut ......................................................... 50

37. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan tinggi sengon laut ...... 50

38. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadappertambahan diameter sengon laut ..................................................... 51

39. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan diameter sengon laut ..................................................... 51

40. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan diameter sengon laut.............................................................................................................. 51

41. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadappertambahan jumlah daun sengon laut ............................................... 52

42. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadappertambahan jumlah daun sengon laut ............................................... 52

43. Hasil uji BNT untuk parameter pertambahan jumlah daun sengonlaut ...................................................................................................... 52

Page 16: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

viiiTabel ......................................................................Halaman44. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap panjang akar

sengon laut ......................................................................................... 53

45. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap panjangakar sengon laut ................................................................................. 53

46. Hasil uji BNT untuk parameter panjang akar sengon laut ................. 53

47. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap bobot keringtajuk sengon laut ................................................................................ 54

48. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap bobotkering tajuk sengon laut ..................................................................... 54

49. Hasil uji BNT untuk parameter bobot kering tajuk sengon laut ....... 54

50. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap bobot keringakar sengon laut ................................................................................ 55

51. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap bobotkering akar sengon laut ..................................................................... 55

52. Hasil uji BNT untuk parameter bobot kering akar sengon laut ......... 55

53. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap panjang akarsengon la jumlah bintil akar sengon laut ............................................ 56

54. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap jumlahbintil akar sengon laut ........................................................................ 56

55. Hasil uji BNT untuk parameter jumlah bintil akar sengon laut ......... 56

56. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap jumlah bintilefektif akar sengon laut ...................................................................... 57

57. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap jumlahbintil efektif akar sengon laut ............................................................ 57

58. Hasil uji BNT untuk parameter jumlah bintil efektif akar sengonlaut ...................................................................................................... 57

59. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap berat keringtotal sengon laut ................................................................................ 58

Page 17: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

ixTabel ......................................................................Halaman60. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap berat

kering total sengon laut ..................................................................... 58

61. Hasil uji BNT untuk parameter berat kering total sengon laut .......... 58

62. Uji Bartlett untuk pengaruh komposisi media terhadap nisbahpucuk akar sengon laut ...................................................................... 59

63. Analisis ragam data pengaruh komposisi media terhadap nisbahpucuk akar sengon laut ...................................................................... 59

Page 18: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

DAFTAR GAMBAR

Gambar --Halaman1. Desain percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) jenis

semai merbau darat ............................................................................... 14

2. Desain percobaan dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) jenissengon laut ............................................................................................. 15

3. Semai merbau darat (perlakuan A tanah 100%, B tanah 75%-cocopeat 25%, C tanah 50%-cocopeat 50%, D tanah 25%-cocopeat75% dan E cocopeat 100%) ................................................................. 24

4. Akar merbau darat pada perlakuan A (tanah 100%) .............................. 25

5. Akar merbau darat pada perlakuan B (tanah 75% - cocopeat 25%) ..... 25

6. Akar merbau darat pada perlakuan C (tanah 50% - cocopeat 50%) ..... 25

7. Akar merbau darat pada perlakuan D (tanah 25% - cocopeat 75%) ..... 26

8. Akar merbau darat pada perlakuan E (cocopeat 100%) ........................ 26

9. Semai sengon laut (perlakuan A tanah 100%, B tanah 75%-cocopeat25%, C tanah 50%-cocopeat 50%, D tanah 25%-cocopeat 75% dan Ecocopeat 100%)...................................................................................... 29

10. Bintil pada akar sengon laut .................................................................. 30

11. Contoh bintil akar efektif pada akar sengon laut ................................. 31

Page 19: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Media tumbuh merupakan salah satu faktor eksternal yang memberikan pengaruh

strategis bagi pertumbuhan semai. Media tumbuh merupakan suatu bahan yang

berguna sebagai tempat untuk berdiri tegaknya semai, sebagai tempat untuk

berkembangnya akar semai, sebagai tempat untuk menyimpan air, gas dan zat

hara yang diperlukan untuk pertumbuhan semai. Pertumbuhan semai dipengaruhi

oleh dua faktor, yaitu faktor dalam dan faktor luar (Indriyanto, 2013). Faktor luar

meliputi air dan mineral, cahaya, jarak antar polibag, volume penyiraman dan lain

sebagainya. Sedangkan faktor dalam yang mempengaruhi adalah kualitas genetik

tanaman yang berbeda-beda (Wasis, dkk., 2011).

Media tumbuh setidaknya harus mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan semai, nutrisi yang dibutuhkan tanaman berperan penting dalam

mendukung pertumbuhan agar berjalan dengan baik. Peran penting nutrisi bagi

tanaman diantaranya adalah membentuk klorofil dan protein, nutrisi yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan semai diantaranya unsur hara makro ( Ca, Mg, N,

P, K) dan unsur hara mikro (Fe, Zn, Mn, B) (Jafred, dkk., 2011).

Berkembangnya daerah perkotaan menyebabkan sulitnya mendapatkan top soil

yang pada umumnya digunakan sebagai media tumbuh semai. Oleh karena itu,

Page 20: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

2adanya bahan organik lain sebagai media tumbuh semai dapat menjadi salah satu

alternatif untuk menjaga ketersediaan dan kesuburan lahan (Muliawan, 2009).

Keunggulan penggunaan bahan organik sebagai media tumbuh yaitu memiliki

struktur yang dapat menjaga keseimbangan aerase, bahan-bahan organik terutama

yang berasal dari limbah yang ketersediaannya melimpah dan murah dapat

dimanfaatkan untuk alternatif media tumbuh. Bahan organik mempunyai sifat

remah sehingga udara, air, dan akar mudah masuk dalam tanah dan dapat

mengikat air (Putri, 2008).

Salah satu bahan organik yang dapat digunakan sebagai media tumbuh adalah

limbah sabut kelapa, olahan sabut kelapa yang digunakan sebagai media tumbuh

semai disebut dengan cocopeat. Cocopeat merupakan salah satu media tumbuh

yang dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa, proses penghancuran

sabut dihasilkan serat atau fiber, serta serbuk halus atau cocopeat (Irawan dan

Hidayah, 2014). Kelebihan cocopeat sebagai media tanam dikarenakan

karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air dengan kuat, serta

mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg),

kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P) (Muliawan, 2009).

Media tumbuh berperan penting bagi pertumbuhan semai, pada saat benih sudah

berkecambah dan tumbuh menjadi semai membutuhkan nutrisi dan tempat

tumbuh yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan semai.

Indriyanto (2008) mengatakan tujuan dari penyapihan adalah untuk memberikan

kemungkinan pertumbuhan akar, cabang dan bulu akar dengan baik, sehingga

apabila semai ditanam di area penanaman akan diperoleh tanaman yang tumbuh

Page 21: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

3baik dengan persentase hidup tinggi. Penyapihan semai dikerjakan ketika akar

cabang mulai tumbuh dan batangnya mulai mengayu. Kondisi seperti itu biasanya

terjadi pada umur semai 1 minggu hingga satu bulan setelah benih berkecambah.

Untuk jenis semai pohon yang pertumbuhannya lambat, umumnya semai telah

mencapai tinggi 3-5 cm dan panjang akar 8-15 cm, sedangkan untuk jenis pohon

yang pertumbuhannya cepat, tinggi semai akan lebih besar dari keadaan tersebut.

Sengon laut (Paraserianthes falcataria) merupakan salah satu jenis pohon cepat

tumbuh (fast growing species) yang terdapat di Indonesia dan potensial untuk

dikembangkan. Jenis ini sangat potensial untuk dikembangkan dalam

pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti penghijauan,

reklamasi lahan bekas tambang, dan sebagai pohon peneduh. Pada umur 5-6

tahun kayu sengon mampu mencapai diameter 30 cm atau lebih, sehingga sudah

layak dipanen dan diolah menjadi berbagai macam produk. Pertumbuhan kayu ini

jauh lebih cepat dibanding jenis kayu slow growing yang secara umum

membutuhkan waktu sedikitnya 15-25 tahun (Jafred, dkk., 2011).

Merbau darat (Intsia palembanica) termasuk dalam jenis pohon yang

pertumbuhannya lambat (slow growing species), merbau merupakan salah satu

kayu perdagangan yang menjadi primadona. Kayu merbau adalah salah satu kayu

yang digunakan sebagai kayu pertukangan (konstruksi) karena memiliki kualitas

awet yang baik serta keunggulan lain yang dimilikinya. Jenis ini juga telah

banyak dikembangkan pada Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia baik

secara vegetatif maupun secara generatif (Reyaan, 2013).

Page 22: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

4Penelitian ini diperlukan untuk mengetahui pengaruh media tumbuh alternatif

cocopeat terhadap jenis semai sengon laut (fast growing species) dan semai

merbau darat (slow growing species).

1.2 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian adalah :

1. mengetahui pengaruh cocopeat sebagai media tumbuh untuk sengon laut dan

merbau darat.

2. mendapatkan persentase media cocopeat yang memberikan pertumbuhan

paling optimal terhadap jenis semai sengon laut dan merbau darat.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari dilakukan penelitian ini adalah sebagai informasi ilmiah untuk

pemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh untuk jenis tanaman kehutanan.

Page 23: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

51.4 Kerangka Pemikiran

Media tumbuh merupakan salah satu faktor lingkungan yang penting untuk

pertumbuhan agar semai mendapat unsur hara dan air yang mencukupi. Jenis dan

sifat media tumbuh berperan dalam ketersediaan unsur hara dan air sehingga

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman (Hardjanti, 2005).

Sebagian besar sumber bahan organik yang dapat dimanfaatkan sebagai media

tumbuh semai atau sebagai campuran media tumbuh semai adalah limbah atau

sisa tanaman (jerami, sekam padi, sabut kelapa dan kulit kopi), sisa ternak

(kotoran ternak dan sisa pakan ternak), limbah industri (serbuk kayu gergajian dan

ampas tebu) dan limbah rumah tangga (sampah rumah tangga) (Indriyanto, 2013).

Penggunaan limbah organik sebagai media tumbuh semai bertujuan untuk

mencari alternatif lain dalam menyediakan media tumbuh semai yang selama ini

umumnya menggunakan tanah top soil sebagai media tumbuh semai. Penelitian

ini menggunakan cocopeat sebagai media tumbuh semai, cocopeat memiliki

kelebihan yaitu memiliki pori-pori yang dapat menyimpan air dalam jumlah yang

banyak sehingga tidak memerlukan intensitas penyiraman yang tinggi. Pada

umumnya cocopeat memiliki pori mikro yang mampu menghambat gerakan air

lebih besar sehinga menyebabkan ketersediaan air lebih tinggi, cocopeat juga

memiliki pori makro yang tidak terlalu padat sehingga sirkulasi udara sangat baik

untuk akar tanaman (Irawan dan Kafiar, 2015). Selain itu kelebihan cocopeat

sebagai pengganti media top soil yaitu ketersediaan yang melimpah dan

merupakan limbah dari industri dan sisa tanaman.

Page 24: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

6Artha (2014), dalam penelitiannya membandingkan persentase penggunaan

cocopeat terhadap pertumbuhan semai meranti merah dan melinjo, dan didapat

hasil perbedaan yang nyata pada pertumbuhan semai. Terdapat kecenderungan

penambahan cocopeat pada media tanam dapat meningkatkan pertumbuhan bibit

meranti merah dan melinjo dibandingkan dengan kontrol. Konsentrasi cocopeat

10% dapat meningkatkan pertumbuhan pucuk meranti merah, konsentrasi

cocopeat 20% dapat meningkatkan pertumbuhan pucuk melinjo dan konsentrasi

cocopeat 30% dapat meningkatkan perkembangan akar melinjo. Konsentrasi

cocopeat menunjukkan hasil yang bervariasi terhadap perkembangan akar meranti

merah.

Menurut Indriyanto (2008), kecepatan tumbuh semai antara jenis yang memiliki

pertumbuhan cepat (fast growing) dan jenis yang pertumbuhannya lambat (slow

growing) berbeda. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh cocopeat

terhadap semai jenis fast growing (semgon laut) dan semai slow growing (merbau

darat) sebagai media tumbuh.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. cocopeat merupakan media tumbuh yang baik untuk sengon laut dan merbau

darat.

2. persentase penggunaan cocopeat 25% sampai 50% yang dikombinasikan

dengan tanah pada media tumbuh semai memberikan pengaruh yang baik bagi

pertumbuhan semai sengon laut dan merbau darat.

Page 25: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Media Tumbuh Semai

Media tumbuh berfungsi sebagai tempat berjangkarnya akar, penyedia air dan

unsur hara, penyedia oksigen bagi berlangsungnya proses fisiologi akar serta

kehidupan dan aktivitas mikrobia tanah (Nursyamsi dan Hermin, 2014).

Media tumbuh semai yang baik adalah media semai yang mampu menghasilkan

bibit bermutu baik, kecepatan tumbuh yang baik, media banyak tersedia, mudah

diperoleh, berbobot ringan serta berdampak kecil terhadap lingkungan

(Napitupulu, 2002).

Media sapih atau media tumbuh semai harus memiliki kualifikasi sebagai berikut

(Indriyanto, 1999).

a. Media penyapihan kecambah harus mampu menyimpan atau mengikat air dan

zat hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kecambah.

b. Media penyapihan harus mempunyai drainase dan aerase yang baik

c. Media penyapihan harus mampu mempertahankan kelembabannya.

d. Media penyapihan tidak mengandung racun atau zat pencemar yang dapat

meracuni kecambah dan menghambat proses pertumbuhan kecambah.

e. Media penyapihan tidak menjadi sumber penyakit bagi kecambah yang disapih.

Page 26: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

8f. Media penyapihan harus subur, yaitu mengandung zat hara yang cukup bagi

pertumbuhan semai, serta memiliki sifat-sifat kimia lainnya yang

memungkinkan hara dapat tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh semai untuk

pertumbuhan.

g. Media penyapihan harus diupayakan berupa bahan yang mudah didapatkan dan

harganya murah.

Kemampuan hidup bibit atau semai untuk dapat bertahan berbanding lurus dengan

kondisi lingkungan yang mendukungnya. Persentase hidup yang tinggi

menunjukkan bahwa faktor lingkungan telah memberikan berbagai sarana yang

cukup bagi bibit tersebut, seperti kebutuhan terhadap air, hara, dan udara serta

bebas dari gangguan hama dan penyakit yang potensial menyerang bibit.

Penggunaan media tumbuh yang tepat akan menentukan nilai persentase hidup

bibit yang ditanam. Syarat umum media sapih yang baik antara lain memiliki

sifat ringan, murah, mudah diperoleh, gembur, dan mampu menyediakan unsur

hara bagi tanaman (Herdiana, 2008).

Pembuatan media tumbuh semai yang berasal dari limbah hutan atau limbah hasil

industri harus memiliki komposisi yang sesuai dan memiliki sifat fisika, kima dan

biologi yang dibutuhkan oleh tanaman. Media semai yang akan digunakan harus

mampu menyediakan unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tanaman, pH yang

baik, dan porositas tanah yang tinggi sehingga dapat menunjang pertumbuhan

tanaman (Pertiwi, 2001).

Cocopeat merupakan salah satu limbah hasil industri yang jumlahnya melimpah

dan bepotensi digunakan sebagai media tumbuh, cocopeat adalah hasil samping

Page 27: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

9proses pengambilan serat sabut kelapa. Selama ini industri pengolahan buah

kelapa hanya fokus pada pengolahan daging buahnya saja, sedangkan cocopeat

sebagai salah satu limbah dari industri tersebut belum termanfaatkan secara

maksimal (Prasetyawan, 2009).

Keunggulan dari media cocopeat yaitu baik dalam menyimpan air, daya serap air

tinggi, menggemburkan tanah dengan pH netral, menguntungkan karena akan

menyimpan pupuk cair sehingga frekuensi pemupukan dapat dikurangi dan di

dalam cocopeat juga terkandung unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan

tanaman dan menunjang pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik untuk

pembibitan (Artha, 2014). Kelebihan lainnya dari cocopeat sebagai media

tumbuh dikarenakan karakteristiknya yang mampu mengikat dan menyimpan air

dengan kuat, serta mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium (Ca),

magnesium (Mg), kalium (K), natrium (N), dan fosfor (P) (Muliwan, 2009).

Cocopeat tersebut dapat digunakan sebagai media tumbuh atau campuran media

tumbuh, karena memiliki sifat daya serap air yang tinggi antara 6 sampai 8 kali

bobot keringnya dan mengandung banyak unsur hara (Tyas, 2000).

Sudomo dkk. (2010), membandingkan komposisi media sapih terhadap jenis

tanaman manglid (fast growing spesies) dan didapat campuran media tanah +

pupuk kandang + serbuk sabut kelapa (1:1:1) menghasilkan indeks mutu bibit

manglid terbaik yaitu sebesar 0,132 sedangkan indeks mutu bibit terendah

dihasilkan pada campuran media sapih tanah + pupuk kandang + sekam padi

(1:1:1) yaitu sebesar 0,042.

Page 28: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

102.2 Sengon Laut

Nama botanis : Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen

Marga : Fabaceae

Submarga : Mimosoideae

Sinonim :.Adenanthera falcata Linn., Adenanthera falcataria Linn.,

Albizia falcata (L.) Backer, Albizia falcata sensu Backer,

Albizia falcataria (L.) Fosberg, Albizia moluccana Miq.,

Falcataria moluccana (Miq.) Barneby dan J. W. Grimes

(Krisnawati dkk., 2011).

Beberapa lokasi di Indonesia, sengon berperan sangat penting baik dalam sistem

pertanian tradisional maupun komersial. Sengon, seperti halnya jenis-jenis pohon

cepat tumbuh lainnya, diharapkan menjadi jenis yang semakin penting bagi

industri perkayuan di masa mendatang, terutama ketika persediaan kayu

pertukangan dari hutan alam semakin berkurang. Jumlah tanaman sengon di

Indonesia baik dalam skala besar ataupun kecil meningkat dengan cepat selama

berapa tahun terakhir. Daerah penyebaran sengon cukup luas, mulai dari

Sumatera, Jawa, Bali, Flores dan Maluku (Krisnawati dkk., 2011).

Benih sengon termasuk benih dengan kulit biji yang keras, merupakan faktor

pembatas terhadap masuknya air dan oksigen ke dalam biji. Kulit biji yang keras

sulit ditembus air dan oksigen yang sangat penting dalam proses perkecambahan,

untuk itu diperlukan perlakuan khusus atau perlakuan pendahuluan terhadap benih

sebelum dikecambahkan. Benih sengon yang dicelup dalam air panas kemudian

direndam dengan air dingin sebelum dikecambahkan memberikan pengaruh yang

Page 29: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

11sangat nyata. Benih sengon dicelup dengan air panas 60°C selama 4 menit

dilanjutkan dengan perendaman air dingin selama 12 jam memberikan hasil

persentase perkecambahan yang tinggi (Marthen dkk., 2013).

2.3 Merbau Darat

Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

(Martawijaya dkk., 2005).

Regnum : Plantae

Subregnum : Tracheobionta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Famili : Caesalpiniaceae

Genus : Intsia

Spesies : Intsia palembanica

Merbau dengan nama botanis Intsia spp., tergolong dalam famili Leguminocae/

Fabaceae pada awalnya, kemudian diperbaiki menjadi famili Caesalpiniaceae

subfamili Caesalpinoideae. Merbau di tanah Papua dikenal dua jenis genus, yaitu

Intsia bijuga dan Intsia palembanica (Intsia bakeri). Genus Intsia tumbuh pada

tanah kering berbatu, terkadang pada tanah berpasir, tanah liat dan tanah lembab

yang tidak tergenang air, mulai dataran rendah sampai dataran tinggi dengan

elevasi 0 – 1000 meter dpl. I. bijuga umumnya sesuai tumbuh pada habitat

berpasir dan berbatu terutama pada tanah-tanah endapan di hutan dataran rendah,

sedangkan I. palembanica banyak dijumpai tumbuh pada habitat berbatu di hutan

Page 30: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

12dataran tinggi, terkadang tumbuh berkelompok dalam jumlah yang cukup banyak

(Tokede dkk., 2013).

Penyebaran pohon merbau darat di Indonesia yaitu di seluruh pulau Sumatra,

Kalimantan, Sulawesi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku, Nusa Tenggara, dan

Papua (Martawijaya dkk., 2005). Tinggi pohon merbau darat dapat mencapai 40

m dengan panjang batang bebas cabang 4-30 m, diameter sampai 100 cm, tinggi

banir sampai 4 m dengan lebar sampai 4 m. Kulit luar berwarna kelabu, kelabu

coklat, coklat muda atau merah muda, tidak beralur, mengelupas sedikit sampai

banyak, besar dan tebal, sedikit bergetah berwarna hitam atau merah tua

(Martawijaya dkk., 2005).

Biji merbau cukup tahan disimpan dengan viabilitas yang cukup tinggi karena

kulit biji yang keras dan dapat melindungi daging buah dari proses pengeringan

(dormansi fisik). Sifat dormansi ini menjadi salah satu faktor penyebab

lambatnya kemampuan regenerasi jenis merbau di setiap habitat. Teknik

perkecambahan biji merbau cukup sederhana, untuk mematahkan dormansi fisik

(kulit biji yang keras) cukup dengan perlakuan pengikiran atau perendaman

dengan air (Tokede dkk., 2013). Metode penyimpanan yang tepat untuk benih

merbau adalah benih disimpan dengan menggunakan wadah kantong plastik dan

ruang simpan ruang berpendingin/AC atau paling tidak diruangan yang bersuhu

sejuk (Yuniarti, 2002).

Page 31: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

4.1.1 Sampel Tanah dan Cocopeat

Sampel tanah dan cocopeat diuji untuk mengetahui kandungan unsur N, P, K dan

C serta pH yang terkandung didalamnya, hasil uji sampel tanah dan cocopeat di

Laboraturium Pengujian BPTP Lampung disajikan pada Tabel 2 dan Tabel 3.

Tabel 2. Hasil pengujian tanah yang digunakan dalam penelitian pemanfaatancocopeat sebagai media tumbuh sengon laut dan merbau darat

No Jenis Analisis SatuanHasil Analisis

Tanah

1 pHH2O - 4,94KCl - 4,25

2 Nitrogen % 0,135 P- Potensial % 0,566 K- Potensial % 0,117. C- Organik % 1,398. P - Tersedia % 0,159 K- Tersedia % 0,09

Tabel 3. Hasil pengujian cocopeat yang digunakan dalam penelitian pemanfaatancocopeat sebagai media tumbuh sengon laut dan merbau darat

No Jenis Analisis SatuanHasil Analisis

cocopeatStandar NutrisiPupuk Organik

1 pH - 5,07 4-92 Nitrogen % 0,37 43 P- Potensial % 0,44 44 K- Potensial % 0,20 45 C- Organik % 50,65 15

Sumber : Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Organik Padat, Peraturan MenteriPertanian Nomor 70/Permentan/Sr.140/10/2011.

Page 32: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

22Hasil analisis cocopeat dan tanah, didapatkan bahwa tanah dan cocopeat memiliki

pH yang hampir sama. Pada pengujian unsur N dan K potensial yang terkandung

pada tanah lebih rendah dibandingnkan dengan unsur N dan K potensial yang

terkandung pada sampel cocopeat, sedangkan pada pengujian unsur P potensial

didapatkan sampel tanah memiliki kandungan unsur P potensial yang lebih tinggi

dibandingkan dengan sampel cocopeat. Kandungan C organik pada cocopeat

menunjukkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel tanah. Unsur P

tersedia dan K tersedia pada cocopeat tidak ditemukan, unsur P tersedia dan K

tersedia hanya ditemukan pada tanah walaupun jumlahnya rendah.

4.1.2. Merbau Darat

Data penelitian jenis tanaman merbau darat yang telah diperoleh dianalisis

menggunakan analisis ragam untuk mengetahui perlakuan yang memberikan

pengaruh paling nyata terhadap parameter penelitian. Hasil rekapitulasi analisis

ragam untuk jenis tanaman merbau darat disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Rekapitulasi analisis ragam untuk seluruh variabel penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh pada jenis tanamanmerbau darat

Perlakuan ΔT(cm)

ΔDi(mm)

∑Da(helai)

BKT(gram)

BKA(gram)

PA(cm)

BK Total(gram)

A 19,18 1,00 7 2,92 2,00 29,46 4,92B 15,35 0,87 6 2,69 2,41 30,00 5,10C 14,45 0,77 5 2,40 2,45 30,30 5,11D 10,33 0,75 3 2,37 2,75 32,54 4,89E 7,28 0,68 2 2,14 2,16 31,33 4,31

Rata-rata 13,32 0,81 4 2,50 2,35 30,72 4,87Analisis ragam ** tn ** tn * tn tn

BNT 4,47 0,29 1,60 0,71 0,42 10,42 0,89

Keterangan :ΔT : pertambahan tiggi tanaman BK Total : berat kering totalΔDi : pertambahan diameter batang ** : berbeda pada taraf nyata 1%

Page 33: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

23∑Da : pertambahan jumlah daun * : berbeda pada taraf nyata 5%BKT : berat kering tajuk tn : tidak berbeda nyataBKA : berat kering akar PA : panjang akarA : semai menggunakan media tanah 100%B : semai yang menggunakan media tanah 75% - cocopeat 25%C : semai yang menggunakan media tanah 50% - cocopeat 50%D : semai yang menggunakan media tanah 25% - cocopeat 75%E : semai yang menggunakan media cocopeat 100%

Berdasarkan analisis ragam yang telah dilakukan terlihat bahwa pemberian

perlakuan komposisi media tumbuh cocopeat dan tanah memberikan pengaruh

terhadap parameter pertambahan tinggi, pertambahan jumlah daun dan berat

kering akar. Analisis ragam juga menunjukkan komposisi media tumbuh

cocopeat dan tanah tidak memberikan pengaruh pada parameter pertambahan

diameter, berat kering tajuk, panjang akar dan berat kering total.

Tabel 5. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh pada parametertinggi dan pertambahan jumlah daun merbau darat

Perlakuan komposisi media tumbuh Pertambahantinggi(cm)

PertambahanJumlah daun

(helai)A (Tanah 100%) 19,18 a 7 aB (Tanah 75% - cocopaet 25%) 15,35 ab 6 abC (Tanah 50% - cocopaet 50%) 14,45 b 5 bD (Tanah 25% - cocopaet 75%) 10,33 c 3 cE (Cocopaet 100%) 7,28 c 2 cBNT 1 % 4,04 1,60Keterangan :Nilai tengah pada setiap kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidakberpengaruh nyata pada taraf nyata 1%.

Uji BNT pada Tabel 5 menunjukkan bahwa penggunaan media tanah 100% dan

penggunaan komposisi cocopeat 25% memberikan pengaruh paling baik terhadap

pertambahan tinggi dan pertambahan jumlah daun pada semai merbau darat.

Pertambahan tinggi semai terbaik mencapai 19,18 cm dan pertambahan jumlah

daun terbaik mencapai 7 helai, kondisi tinggi dan jumlah daun semai dapat dilihat

pada Gambar 3.

Page 34: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

24

Gambar 3. Semai merbau darat (perlakuan A tanah 100%, B tanah 75%-cocopeat 25%, C tanah 50%-cocopeat 50%, D tanah 25%-cocopeat75% dan E cocopeat 100%).

Tabel 6. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh pada parameterberat kering akar merbau darat

Perlakuan komposisi media tumbuh Berat kering akar(gram)

A (Tanah 100%) 2,00 bB (Tanah 75% - cocopeat 25%) 2,41 abC (Tanah 50% - cocopeat 50%) 2,45 aD (Tanah 25% - cocopeat 75%) 2,75 aE (Cocopaet 100%) 2,16 bBNT 5 % 0,42

Keterangan :Nilai tengah pada kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berpengaruhnyata pada taraf nyata 5%.

Berdasarkan uji BNT pada Tabel 6, komposisi cocopeat 25 - 75% pada media

tumbuh memberikan hasil yang yang terbaik dibandingkan dengan media yang

tidak dikomposisikan, hasil optimal mencapai 2,75 gram, ukuran akar secara tidak

langsung menunjukkan bobot akar yang dapat dilihat pada Gambar 4 sampai

Gambar 8.

Page 35: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

25

Gambar 4. Akar merbau darat pada perlakuan A (tanah 100%).

Gambar 5. Akar merbau darat pada perlakuan B (tanah 75% - cocopeat 25%).

Gambar 6. Akar merbau darat pada perlakuan C (tanah 50% - cocopeat 50%).

Page 36: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

26

Gambar 7. Akar merbau darat pada perlakuan D (tanah 25% - cocopeat 75%).

Gambar 8. Akar merbau darat pada perlakuan E (cocopeat 100%).

Tabel 7. Nisbah pucuk akar semai merbau darat

Perlakuan komposisi media tumbuh Nisbah pucuk akarA (Tanah 100%) 1,47B (Tanah 75% - cocopeat 25%) 1,11C (Tanah 50% - cocopeat 50%) 1D (Tanah 25% - cocopeat 75%) 0,99E (Cocopaet 100%) 0,89

Pemberian cocopeat 50% sebagai media tumbuh semai memeberikan pengaruh

yang baik pada parameter nisbah pucuk akar, nisbah pucuk akar yang baik yaitu

nilainya mendekati 1.

Page 37: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

274.1.3 Sengon Laut

Data penelitian jenis tanaman sengon laut yang telah diperoleh dianalisis

menggunakan analisis ragam untuk mengetahui perlakuan yang memberikan

pengaruh paling nyata terhadap parameter penelitian. Hasil rekapitulasi analisis

ragam untuk jenis tanaman sengon laut disajikan pada Tabel 8.

Tabel 8. Rekapitulasi analisis ragam untuk seluruh variabel penelitianpemanfaatan cocopeat sebagai media tumbuh pada jenis tanaman sengonlaut

PerlakuanΔT

(cm)ΔDi(mm)

∑Da(helai)

BKT(gram)

BKA(gram)

PA(cm)

∑BT(buah)

∑BE(buah)

BKTotal

(gram)

A 17,83 0,98 24 1,32 0,71 17,17 4,00 3,50 2,03B 18,68 1,24 32 1,41 0,75 17,92 6,75 5,50 2,17C 16,70 1,13 29 1,10 0,77 19,98 14,0 11,00 1,88D 9,25 0,65 18 0,69 0,56 16,34 9,50 8,25 1,24E 8,48 0,32 13 0,62 0,30 11,50 5,75 5,00 0,63

Rata – rata 14,19 0,86 23 1,03 0,62 16,58 8,00 6,65 1,59Analisisragam

** ** ** ** ** tn tn tn **

BNT 5,86 0,39 8,06 0,37 0,17 6,42 7,35 5,99 0,42

Keterangan :ΔT : pertambahan tiggi tanaman ∑TBA : jumlah total bintil akarΔDi : pertambahan diameter batang ∑TBE : jumlah total bintil efektif∑Da : pertambahan jumlah daun BK Total : berat kering totalBKT : berat kering tajuk ** : berbeda pada taraf nyata 1%BKA : berat kering akar * : berbeda pada taraf nyata 5%PA : panjang akar tn : tidak berbeda nyataA : semai menggunakan media tanah 100%B : semai yang menggunakan media tanah 75% - cocopeat 25%C : semai yang menggunakan media tanah 50% - cocopeat 50%D : semai yang menggunakan media tanah 25% - cocopeat 75%E : semai yang menggunakan media cocopeat 100%

Analisis ragam yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pemberian perlakuan

komposisi media tumbuh tanah dan cocopeat berpengaruh nyata pada parameter

pertambahan tinggi, pertambahan diameter batang, jumlah daun, berat kering

tajuk, berat kering akar dan berat kering total. Analisis ragam juga menunjukan

bahwa pemberian perlakuan media tumbuh tanah dan cocopeat tidak berpengaruh

Page 38: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

28nyata parameter panjang akar, jumlah total bintil akar dan jumlah total bintil

efektif.

Tabel 9. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh pada parameterpertambahan tinggi, pertambahan diameter dan pertambahan jumlah daunsemai sengon laut

Perlakuan komposisi mediatumbuh

Pertambahantinggi(cm)

Pertambahandiameter

(mm)

PertambahanJumlah daun

(helai)A (Tanah 100%) 17,83 a 0,98 ab 24 bB (Tanah 75% - cocopaet 25%) 18,68 a 1,24 a 32 aC (Tanah 50% - cocopaet 50%) 16,70 a 1,13 a 29 abD (Tanah 25% - cocopaet 75%) 9,25 b 0,65 b 18 bcE (Cocopaet 100%) 8,48 b 0,32 b 13 cBNT 1 % 5,86 0,39 8,06Keterangan :Nilai tengah pada setiap kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidakberpengaruh nyata pada taraf nyata 1%.

Berdasarkan uji BNT yang disajikan pada Tabel 9, pengaruh penggunaan media

tanah 100%, komposisi media cocopeat 25% dan 50% menunjukkan hasil yang

paling baik dengan nilai optimal pertambahan tinggi 17,83 cm dan pertambahan

diameter mencapai 1,24 mm. Penggunaan cocopeat 25 – 50% juga berpengaruh

baik pada pertambahan jumlah daun, dengan nilai optimal mencapai 32 helai.

Kondisi tinggi, diameter dan jumlah daun semai dapat dilihat pada Gambar 9.

Page 39: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

29

Gambar 9. Semai sengon laut (perlakuan A tanah 100%, B tanah 75%-cocopeat25%, C tanah 50%-cocopeat 50%, D tanah 25%-cocopeat 75% dan Ecocopeat 100%).

Tabel 10. Rekapitulasi uji BNT pengaruh komposisi media tumbuh padaparameter berat kering akar, berat kering tajuk dan berat kering totalsemai sengon laut

Perlakuan komposisimedia tumbuh

Berat kering akar(gram)

Berat kering tajuk(gram)

Berat kering total(gram)

A (Tanah 100%) 0,71 ab 1,32 a 2,03 aB (Tanah 75% - cocopaet 25%) 0,76 a 1,41 a 2,17 aC (Tanah 50% - cocopaet 50%) 0,77 a 1,10 a 1,88 aD (Tanah 25% - cocopaet 75%) 0,56 b 0,69 b 1,24 bE (Cocopaet 100%) 0,30 c 0,62 b 0,63 cBNT 1 % 0,17 0,37 0,42Keterangan :Nilai tengah pada setiap kolom yang diikuti oleh huruf yang sama tidakberpengaruh nyata pada taraf nyata 1%.

Hasil uji BNT yang disajikan pada Tabel 10, menunjukkan komposisi penggunaan

media tumbuh tanah dan cocopeat pada parameter berat kering akar, berat kering

tajuk dan berat kering total memiliki hasil yang sama baiknya pada perlakuan

yang menggunakan tanah 100%, komposisi cocopeat 25% dan 50% dengan hasil

Page 40: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

30yang paling baik pada berat kering akar mencapai 0,77 gram, pada berat kering

tajuk mencapai 1,41 gram dan pada berat kering total mencapai 2,17 gram.

Sengon laut merupakan jenis tanaman yang termasuk dalam katagori

leguminocea, pada dasarnya jenis tanaman leguminoceae bersimbiosis dengan

bakteri Rhizobium sp. Akar sengon laut pada penelitian ini juga terlihat adanya

bintil akar yang menunjukkan adanya simbiosis Rhizobium sp. dengan semai

sengon laut, walaupun tidak menunjukkan hasil yang signifikan oleh perlakuan

yang diberikan namun jumlah bintil efektif secara umum memperlihatkan hasil

yang baik yaitu rata-rata persen bintil efektif mencapai 70% dari jumlah bintil

total yang ada. Bintil akar dan bintil efektif akar Sengon Laut dapat dilihat pada

Gambar 10 dan Gambar 11.

Gambar 10. Bintil pada akar sengon laut.

Page 41: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

31

Gambar 11. Contoh bintil efektif pada akar sengon laut.

Tabel 11. Nisbah pucuk akar semai sengon laut

Perlakuan komposisi media tumbuh Nisbah pucuk akarA (Tanah 100%) 1,85B (Tanah 75% - cocopaet 25%) 1,85C (Tanah 50% - cocopaet 50%) 1,42D (Tanah 25% - cocopaet 75%) 1,23E (Cocopaet 100%) 2,0

Nisbah pucuk akar yang baik adalah nilainya mendekati 1, pada hasil analisis

nisbah pucuk akar pada Tabel 10 menunjukkan pada komposisi penggunaan

cocopeat 50% dan 75% pada media tumbuh semai sengon laut memberikan hasil

yang baik.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Merbau Darat

Nisbah pucuk akar menunjukkan hasil terbaik pada penggunaan komposisi

cocopeat 50%. Hal tersebut diduga disebabkan semai mendapat komposisi media

yang seimbang, yaitu mendapat unsur hara yang cukup serta komposisi media

yang baik bagi perkembangan akar. Yuniarti (2002), berpendapat dalam

Page 42: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

32penelitiannya nisbah pucuk akar menunjukkan kemampuan akar menyerap air dan

hara dari tanah untuk mengimbangi laju fotosintesis dan transpirasi pada pucuk.

Nilai nisbah yang semakin kecil menandakan kesiapan bibit untuk dipindahkan ke

lapangan, sebab bibit telah memiliki perakaran yang memadai untuk mendukung

pertumbuhan selanjutnya di lapangan. Nisbah pucuk akar bibit yang baik berada

pada kisaran angka 1−3 (Bramasto dan Putri, 2010).

Pertambahan tinggi semai setelah umur tiga bulan terlihat bahwa pada semai yang

menggunakan media tumbuh cocopeat 25% dan media tanah 100% memiliki hasil

terbaik dibandingkan media yang dikomposisikan dengan persen cocopeat lebih

tinggi. Semakin tinggi persentase penggunaan cocopeat pada media tumbuh

maka semakin buruk hasil yang didapat pada variabel tinggi semai. Hal tersebut

diduga diakibatkan adanya zat tanin pada cocopeat yang menyebabkan

pertumbuhan semai menjadi lambat. Sukarman dkk. (2012), mengungkapkan

bahwa penyebab rendahnya respon pertumbuhan tanaman yang diberikan

penambahan bahan cocopeat adalah adanya zat tanin yang terkandung dalam

serbuk sabut kelapa. Zat tanin merupakan senyawa penghalang mekanis dalam

penyerapan unsur hara. Selain itu C/N pada media cocopeat yang tinggi juga

diduga menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan semai karena rendahnya unsur

hara tersedia bagi tanaman, C/N pada media cocopeat yaitu 136,8. C/N yang

tinggi ini dapat menyebabkan konsentrasi unsur nitrogen di dalam tanah

berkurang karena aktivitas mikroorganisme tanah cenderung menghabiskan

nitrogen untuk pertumbuhannya (Pandebesie dan Rayuanti, 2012).

Hasil analisis jumlah daun didapatkan hasil yang sama pada parameter tinggi,

yaitu jumlah daun terbanyak terdapat pada semai merbau darat yang

Page 43: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

33menggunakan komposisi media tanah 100%. Amina dkk. (2014) berpendapat

bahwa pembentukan daun berhubungan erat dengan peningkatan tinggi bibit, daun

terbentuk pada buku-buku batang sehingga meningkatnya tinggi bibit juga diikuti

bertambahnya jumlah daun.

Penelitian ini juga memperoleh data yang memperlihatkan perkembangan akar

dan perkembangan tajuk yang berbanding terbalik, pada semai yang memiliki

tajuk tinggi cenderung memiliki bobot kering akar yang lebih ringan. Hal ini

diduga akiba penambahan media cocopeat hanya mampu memperbaiki sifat fisika

tanah yaitu membuat media tumbuh memiliki aerase dan drainase yang lebih baik

dalam mendukung perkembangan akar tanaman. C/N yang tinggi menyebabkan

media cocopeat hanya mampu menyediakan unsur hara tersedia dengan jumlah

yang lebih rendah dibandingkan dengan media tanah, walaupun media tanah tidak

memiliki sifat fisika sebaik media cocopeat namun media tanah mampu

menyediakan unsur hara tersedia dalam jumlah yang lebih tinggi. Indriyanto

(1999), menyatakan bahwa klasifikasi media tumbuh semai yang baik bagi

pertumbuhan akar adalah media tumbuh yang mempunyai drainase dan aerase

yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar semai dan tidak

menjadi sumber penyakit untuk akar semai.

4.2.2 Sengon Laut

Hasil analisis pada semai sengon laut menunjukkan bahwa penggunaan cocopeat

sampai batas 50% yang dikombinasikan dengan tanah sebagai media tumbuh

berpengaruh baik terhadap parameter berat kering total, berat kering akar, berat

Page 44: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

34kering tajuk, tinggi semai, diameter batang dan jumlah daun, serta pada parameter

nisbah pucuk akar yang memberikan respon yang baik pada penggunaan cocopeat

75%. Penggunaan komposisi cocopeat diatas 50% pada media tumbuh secara

umum memberikan pengaruh yang buruk pada semai sengon laut, terlihat pada

lambatnya pertambahan tinggi semai, pertambahan diameter batang serta jumlah

daun semai sengon laut. Sukarman dkk. (2012) menyatakan bahwa pada media

cocopeat terdapat zat tanin yang merupakan senyawa penghalang mekanis dalam

penyerapan unsur hara. Senyawa tanin merupakan senyawa penghambat aktivitas

hormon giberelin dan mengganggu proses transpot unsur hara P dan K. Apabila

unsur P dan K tersedia dalam jumlah terbatas dan tidak mampu memenuhi

kebutuhan pertumbuhan tanaman maka tanaman akan mengalami hambatan

pertumbuhan akar, batang dan daun (Marisa,1990). Selain zat tanin faktor yang

diduga menjadi penyebab lambatnya pertumbuhan semai sengon laut adalah C/N

yang cukup tinggi pada media cocopeat, C/N yang tinggi menunjukkan unsur hara

tersedia dalam jumlah yang rendah karena bahan organik belum terdekomposisi

(Pandebesie dan Rayuanti, 2012).

Penggunaan cocopeat yang berlebihan memberikan respon yang kurang baik

terhadap semai sengon laut. Media cocopeat pada dasarnya memiliki kemampuan

mengikat dan menyimpan air yang sangat kuat, cocopeat merupakan media yang

memiliki kapasitas menahan air cukup tinggi. Media cocopeat memiliki pori

mikro yang mampu menyerap gerakan air yang lebih besar sehingga

menyebabkan ketersediaan air yang lebih tinggi (Istomo dan Valentino, 2012).

Pada saat tertentu, kondisi tersebut menyebabkan pertukaran gas pada media

mengalami hambatan karena media mengalami jenuh oleh air. Hal ini terjadi

Page 45: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

35karena ruang pori makro yang seharusnya terisi udara ikut terisi oleh air sehingga

akar mengalami hambatan dalam pernapasan. Oleh karena itu , udara dalam

media akan semakin berkurang sehingga dapat menghambat pertumbuhan

tanaman (Utami dkk, 2006 ).

Perbandingan jumlah bintil akar dan jumlah bintil efektif pada akar semai sengon

laut menunjukkan hasil yang mencapai 70% pada setiap perlakuan. Setiap

perlakuan menghasilkan jumlah bintil akar rata-rata sebanyak 8 buah pada umur 3

bulan. Jumlah tersebut dapat dikatakan kurang baik bila dibandingkan dengan

penelitian Arif (2011), yang membandingkan pertumbuhan sengon laut pada

media kompos yang menunjukan hasil jumlah rata-rata bintil akar sebanyak 50

buah pada umur 7 bulan. Pada awal penelitian ini tidak dilakukan inokulasi

Rhizhobium namun pada akhir penelitian ditemukan bintil akar pada semai

sengon laut, hal tersebut diduga karena pada awal penelitian tidak dilakuan

sterilisasi terhadap media tumbuh dan biji sengon laut. Sri (2012)

mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa media tumbuh yang tidak disterilkan

terdapat berbagai bakteri dan mikroflora yang berpotensi mendukung ataupun

menghambat pertumbuhan semai.

Page 46: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

36

V. SIMPULAN

Media tumbuh tanah merupakan media yang paling baik bagi pertumbuhan semai

merbau darat. Penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi optimal yang

dapat digunakan sebagai media tumbuh alternatif semai merbau darat, karena

memberikan pengaruh baik pada tinggi, diameter dan berat kering akar.

Penggunaan cocopeat 25% dan 50% yang dikombinasikan dengan tanah pada

media tumbuh semai sengon laut merupakan komposisi yang paling baik karena

berpengaruh baik terhadap tinggi, diameter, jumlah daun, berat kering tajuk, berat

kering akar dan nisbah pucuk akar.

Page 47: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

DAFTAR PUSTAKA

Amina, S., Yusran dan Irmasari. 2014. Pengaruh dua spesies fungi mikorizaarbuskular terhadap pertumbuhan dan ketahanan semai kemiri (Aleuritesmoluccana) pada cekaman kekeringan. Warta Rimba. 2 (1) : 96 - 104.

Artha, T. 2014. Interaksi Pertumbuhan antara Shorea selanica dan Gnetumgnemon dalam Media Tanam dengan Konsentrasi Cocopeat yangBerbeda. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 25 hlm.

Arif, B.P. 2011. Pertumbuhan Bibit Sengon (Paraserianthes falcataria (L.)Nielsen) yang Dikembangkan Dari Benih dan Kultur Jaringan padaBerbagai Komposisi Media Tanam. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor. 47 hlm.

Bramasto, Y., Putri, K.P., Suharti, T. dan Agustina, D. 2011. Viabilitas benihdan pertumbuhan semai merbau (Intsia bijuga O. Kuntze) yang terinfeksicendawan Fusarium sp. dan Penicillium sp. Tekno Hutan Tanaman. 4 (3) :96 - 104.

Budi, S.W. 2012. Pengaruh sterilisasi media dan dosis inokulum terhadappembentukan ektomikoriza dan pertumbuhan Shorea selanica Blume.Julrnal Silvikultur Tropika. 3 (2). 76 - 80.

Gaspersz, V. 1994. Metode Rancangan Percobaan. Buku. Armico. Bandung.472 hlm.

Hanafiah, K. A. 2011. Rancangan Percobaan. Buku. Rajawali Pers. Jakarta.259 hlm.

Hardjanti, S. 2005. Pertumbuhan stek adenium melalui penganginan, asal bahanstek, penggunaan pupuk daun dan komposisi media. Jurnal Agrosains.7(2) : 108-114.

Herdiana, N., Abdul, H.L. dan Mulyadi, K. 2008. Pengaruh dosis dan frekuensipemupukan NPK terhadap pertumbuhan bibit Shorea ovalis korth.(Blume) asal anakan alam di persemaian. Jurnal Penelitian Hutan danKonservasi Alam. 5 (3) : 289-296.

Page 48: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

38Indriyanto. 1999. Pengaruh periode penyapihan dan media penyapihan terhadap

kualitas pertumbuhan bibit mahoni. Buletin Kehutanan. 3 (9) : 12 - 20.

Indriyanto. 2008. Pengantar Budidaya Hutan. Buku. PT Bumi Aksara. Jakarta.234 hlm.

Indriyanto. 2013. Teknik dan Manajemen Persemaian. Buku . LembagaPenelitian Universitas Lampung. Bandar Lampung. 270 hlm.

Irawan, A. dan Kafiar, Y. 2015. Pemanfaatan cocopeat dan arang sekam padisebagai media tanam bibit cempaka (Elmerrillia ovalis). Jurnal Pros SemNas Masy Biodiv Indon. 1 (4) : 805 – 808.

Istomo dan Valentino, N. 2012. Pengaruh perlakuan kombinasi media terhadappertumbuhan anakan tumih (Combretocarpus rotundatus (Miq.) Danser).Jurnal Silvikultur Tropika. 3 (2): 81 - 84.

Jafred, E.H., Hidayah, H.N. dan Kinho, J. 2011. Prospek Pengembangan JabonMerah (Anthocephalus macrophyllus), Solusi Kebutuhan Kayu MasaDepan. Buku. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan BalaiPenelitian Kehutanan Manado. Manado. 68 hlm.

Kementerian Kehutanan. 2012. Teknik Penyapihan Semai. Modul. BalaiPerbenihan Tanaman Hutan Sulawesi. Makasar. 5 hlm.

Krisnawati, H., Varis, E., Kalliodan, M. dan Kanninen, M. 2011. Paraserienthesfalcataria (L.) Nielsen: Ekologi, Silvikultur dan Produktivitas. Buku.CIFOR. Bogor. 24 hlm.

Marisa, H. 1990. Pengaruh Ekstrak Daun Pinus (Pinus merkusii Jungh. et deVriese) Terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Vegetatif TanamanKedelai (Glycine max (L.) Merr. Skripsi. Institut Teknologi Bandung.Bandung. 77 hlm.

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Kadir, K., dan Prawira, S.A. 2005. Atlas KayuIndonesia. Jilid I. Buku. Departemen Kehutanan. Badan Penelitian danPengembangan Kehutanan. Bogor. 171 hlm.

Marthen, E.K. dan Rehatta, H. 2013. Pengaruh perlakuan pencelupan danperendaman terhadap perkecambahan benih sengon (Paraserianthesfalcataria L.). Jurnal Agrologia. 2 (1) : 10-16.

Mulawarman., Roshetko, J.M., Sasongko, S.M. dan Irianto, D. 2002.Pengelolaan Benih Pohon, Sumber Benih, Pengumpulan danPenanganan Benih: Pedoman Lapangan untuk Petugas Lapangan danPetani. Buku. Internasional Centre for Research in Agroforestry(ICRAF) dan Winrock Internasional. Bogor. 46 hlm.

Page 49: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

39Muliawan, L. 2009. Pengaruh Media Semai Terhadap Pertumbuhan Pelita

(Eucalyptus pellita F.Muell). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.104 hlm.

Napitupulu, D.R. 2002. Pengaruh Lama Pengomposan pada Media SerbukGergaji dan Jerami Padi dengan Trichoderma viride terhadapPertumbuhan Semai Sengon (Paraserianthes falcataria L Nielsen).Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 55 hlm.

Nursyamsi dan Tikupadang, H. 2014. Pengaruh komposisi biopotting terhadappertumbuhan sengon laut (Paraserianthes falcataria L. Nielsen) diPersemaian. Jurnal Penelitian Kehutanan Wallacea. 3 (1) : 65-73.

Pandebesie, E.S. dan Rayuanti, D. 2012. Pengaruh penambahan sekam padaproses pengomposan sampah domestik. Jurnal Lingkungan Tropis. 6 (1) :31 - 40.

Peraturan Menteri Pertanian. 2011. Tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati danPembenah Tanah. Kementrian Pertanian Indonesia. Jakarta. 88 hlm.

Pertiwi, D. 2001. Pemanfaatan Kulit Kayu Acacia mangium Wild sebagaiMedia Tumbuh Semai Acacia mangium Wild dan Eucalyptus urophyllaST, Blake. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 57 hlm.

Prasetyawan, D. 2009. Sifat Fisis dan Mekanis Papan Komposit dari SerbukSabut Kelapa (Cocopeat) dengan Plastik Polyethylene. Skripsi. InstitutPertanian Bogor. Bogor. 59 hlm.

Putri, A.W. 2008. Pengaruh media organik terhadap indeks mutu bibit cendana.Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan. 21 (1) : 1-8.

Reyaan, C.E. 2013. Kemampuan Regenarasi Merbau (Intsia spp.) melaluiTunggak Bekas Tebangan. Skripsi. Universitas Negri Papua. Manokwari.68 hlm.

Sudomo, A., Encep, R. dan Mindawati, N. 2010. Mutu bibit manglid (Mangleitaglauca) pada tujuh jenis media sapih. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman.7 (5) : 265-272.

Sukarman., Kainde, R., Rombang dan Thomas, J.A. 2012. Pertumbuhan bibitsengon (Paraserianthes falcataria) pada berbagai media tumbuh. JurnalEugenia. 18 (3) : 215 - 221.

Tokede, M.J., Mambi, V.B., Pangkali, L.B. dan Mardiyadi, Z. 2013. AntaraOpini dan Fakta, Kayu Merbau, Jenis Niagawi Hutan Tropika PapuaPrimadona yang Dikhawatirkan Punah. Buku. WWF. Indonesia. 82hlm.

Page 50: PEMANFAATAN COCOPEAT SEBAGAI MEDIA TUMBUH … · analisis ragam dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan cocopeat 25% merupakan komposisi

40Tyas, S.I.S. 2000. Studi Netralisasi Limbah Sabut Kelapa (Cocopeat) sebagai

Media Tanam. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 101 hlm.

Utami, N.W., Witjaksono dan Hoesen, D.S.H. 2006. Perkecambahan biji danpertumbuhan semai ramin (Gonystylus bancanus) pada berbagai mediatumbuh. Jurnal Biol Div. 7 (3): 264 - 268.

Wasis, B., Yadi, S. dan Tarigan, H.B. 2011. Pertumbuhan semai jabon(Anthocephalus cadamba Roxb. Miq.) pada media tailing PT ANTAMUnit Bisnis Pongkor dengan penambahan top soil dan kompos. JurnalSilvikultur Tropika. 2 (3) : 136-142.

Yuniarti, N. 2002. Metode penyimpanan benih merbau (Intsia bijuga). JurnalManajemen Hutan Tropika. 8 (2) : 89-95.