uji beda nyata terkecil - baixardoc

9
Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ , Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel. Untuk menggunakan uji ini, atribut yang kita perlukan adalah 1) data rata-rata perlakuan, 2) taraf nyata, 3) derajad bebas (db) galat, dan 4) tabel t-student untuk menentukan nilai kritis uji perbandingan. Perlu anda ketahui bahwa uji BNT ini dilakukan hanya apabila hasil analisis ragam minimal berpengaruh nyata. Tapi bagaimana kalau hasil analisis ragam tidak berpengaruh nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNT? Jawabnya bisa. Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah perlu menguji perbedaan pengaruh perlakuan jika ternyata perlakuan yang dicobakan sudah tidak memberikan pengaruh yang nyata? Bukankah apabila perlakuan tidak berpengaruh berarti perlakuan t1 = t2 = t3 = tn, yang berarti pengaruh perlakuannya sama. Jadi sebenarnya pengujian rata-rata perlakuan pada perlakuan-perlakuan yang tidak berpengaruh nyata tidak banyak memberikan manfaat apa-apa. Baiklah, sebagai contoh saya ambil data berikut ini yang merupakan data hasil pengamatan pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai varitas Slamet. Percobaan dilakukan dengan rancangan acak kelompok dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi kedelai. Data hasil pengamatan adalah sebagai berikut : Hasil analisis ragam (anova) dari data di atas adalah berikut ini : Nah, selanjutnya kita akan menghitung nilai kritis atau nilai baku dari BNJ dengan rumus berikut : untuk mencari nilai t(α, v) anda dapat melihatnya pada tabel Sebaran t-student pada taraf nyata α dengan derajad bebas v. Untuk menentukan nilai t(α, v), harus berdasarkan nilai taraf nyata α yang dipilih (misalnya anda menentukan α = 5%), dan nilai derajad bebas (db) galat (dalam contoh ini db galat = 12, lihat angka 12 yang berwarna kuning pada tabel analisis ragam). Setelah semua nilai sudah anda tentukan, maka langkah selanjutnya adalah anda menuju tabel Sebaran t- student. Berikut saya lampirkan sebagian dari tabel tersebut : Pada tabel Sebaran t-student di atas, panah yang vertikal berasal dari angka 0,050 yang menunjukkan α = 5%. Sedangkan panah horizontal berasal dari angka 12 yang menunjukkan nilai derajad bebas (db) galat = 12. Dari pertemuan kedua panah tersebut didapatkanlah nilai t (0,05; 12) = 2,179. Langkah selanjutnya anda menghitung nilai kritis BNT dengan menggunakan rumus di atas berikut ini : Anda perhatikan KT galat = 14,97 dan r (kelompok) = 3 (lihat pada tabel analisis ragam) Langkah selanjutnya adalah anda menentukan perbedaan pengaruh antar perlakuan. Untuk ini saya menggunakan kodifikasi dengan huruf. Caranya adalah sebagai berikut : Susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil hingga yang terbesar seperti berikut :

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji

BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel. Untuk menggunakan uji ini, atribut yang kita

perlukan adalah 1) data rata-rata perlakuan, 2) taraf nyata, 3) derajad bebas (db) galat, dan 4) tabel t-student untuk

menentukan nilai kritis uji perbandingan.

Perlu anda ketahui bahwa uji BNT ini dilakukan hanya apabila hasil analisis ragam minimal berpengaruh nyata.

Tapi bagaimana kalau hasil analisis ragam tidak berpengaruh nyata apakah bisa dilanjutkan dengan uji BNT?

Jawabnya bisa. Tapi yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah apakah perlu menguji perbedaan pengaruh

perlakuan jika ternyata perlakuan yang dicobakan sudah tidak memberikan pengaruh yang nyata? Bukankah

apabila perlakuan tidak berpengaruh berarti perlakuan t1 = t2 = t3 = tn, yang berarti pengaruh perlakuannya sama.

Jadi sebenarnya pengujian rata-rata perlakuan pada perlakuan-perlakuan yang tidak berpengaruh nyata tidak

banyak memberikan manfaat apa-apa.

Baiklah, sebagai contoh saya ambil data berikut ini

yang merupakan data hasil pengamatan pengaruh

pemupukan P terhadap bobot polong isi (gram) kedelai

varitas Slamet. Percobaan dilakukan dengan rancangan

acak kelompok dengan tujuan untuk mengetahui

pengaruh pemupukan P terhadap bobot polong isi

kedelai. Data hasil pengamatan adalah sebagai berikut :

Hasil analisis ragam (anova) dari data di atas adalah

berikut ini :

Nah, selanjutnya kita akan menghitung nilai kritis atau

nilai baku dari BNJ dengan rumus berikut :

untuk mencari nilai t(α, v) anda dapat melihatnya pada

tabel Sebaran t-student pada taraf nyata α dengan

derajad bebas v. Untuk menentukan nilai t(α, v), harus

berdasarkan nilai taraf nyata α yang dipilih (misalnya

anda menentukan α = 5%), dan nilai derajad bebas (db)

galat (dalam contoh ini db galat = 12, lihat angka 12

yang berwarna kuning pada tabel analisis ragam).

Setelah semua nilai sudah anda tentukan, maka langkah

selanjutnya adalah anda menuju tabel Sebaran t-

student. Berikut saya lampirkan sebagian dari tabel

tersebut :

Pada tabel Sebaran t-student di atas, panah yang

vertikal berasal dari angka 0,050 yang menunjukkan α

= 5%. Sedangkan panah horizontal berasal dari angka

12 yang menunjukkan nilai derajad bebas (db) galat =

12. Dari pertemuan kedua panah tersebut didapatkanlah

nilai t (0,05; 12) = 2,179.

Langkah selanjutnya anda menghitung nilai kritis BNT

dengan menggunakan rumus di atas berikut ini :

Anda perhatikan KT galat = 14,97 dan r (kelompok) =

3 (lihat pada tabel analisis ragam)

Langkah selanjutnya adalah anda menentukan

perbedaan pengaruh antar perlakuan. Untuk ini saya

menggunakan kodifikasi dengan huruf. Caranya adalah

sebagai berikut :

Susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil

hingga yang terbesar seperti berikut :

Page 2: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Oke, langkah selanjutnya adalah menentukan huruf

pada nilai rata-rata tersebut. Perlu anda ketahui cara

menentukan huruf ini agak sedikit rumit, tapi anda

jangan khawatir asalkan anda mengikuti petunjuk saya

pelan-pelan tahap demi tahap. Dan saya yakin apabila

anda menguasai cara ini, saya jamin anda hanya butuh

waktu paling lama 5 menit untuk menyelesaikan

pengkodifikasian huruf pada nilai rata-rata perlakuan.

Baik kita mulai saja. Pertama-tama anda jumlahkan

nilai kritis BNT5% = 6,88 dengan nilai rata-rata

perlakuan terkecil pertama, yaitu 17,33 + 6,88 = 24,21

dan beri huruf “a” dari nilai rata-rata perlakuan terkecil

pertama (17,33) hingga nilai rata-rata perlakuan

berikutnya yang kurang dari atau sama dengan nilai

24,21. Dalam contoh ini huruf “a” diberi dari nilai rata-

rata perlakuan 17,33 hingga 22,67. Lebih jelasnya lihat

pada tabel berikut :

Selanjutnya jumlahkan lagi nilai kritis BNT5% = 6,88

dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil kedua, yaitu

21,00 + 6,88 = 27,88 dan beri huruf “b” dari nilai rata-

rata perlakuan terkecil kedua (21,00) hingga nilai rata-

rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama

dengan nilai 27,88. Dalam contoh ini huruf “b” diberi

dari nilai rata-rata perlakuan 21,00 hingga 26,00. Lebih

jelasnya lihat pada tabel berikut :

Selanjutnya jumlahkan lagi nilai kritis BNT5% = 6,88

dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil ketiga, yaitu

22,67 + 6,88 = 29,55 dan beri huruf “c” dari nilai rata-

rata perlakuan terkecil ketiga (22,67) hingga nilai rata-

rata perlakuan berikutnya yang kurang dari atau sama

dengan nilai 29,55. Dalam contoh ini huruf “c” diberi

dari nilai rata-rata perlakuan 22,67 hingga 26,00. Lebih

jelasnya lihat pada tabel berikut :

Sampai disini anda perhatikan huruf "c" pada tabel di

atas. Huruf "c" tersebut harus anda abaikan (batalkan)

karena sebenarnya huruf c sudah terwakili oleh huruf b

(karena pemberian huruf "c" tidak melewati huruf "b").

Berbeda dengan pemberian huruf "b" sebelumnya.

Pemberian huruf "b" melewati huruf "a" sehingga huruf

"b" tidak diabaikan/dibatalkan.

Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai kritis

BNT5% = 6,88 dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil

keempat, yaitu 26,00 + 6,88 = 32,88 dan beri huruf “c”

(karena pemberian huruf "c" sebelumnya dibatalkan,

maka pemberian dengan huruf "c" kembali digunakan)

dari nilai rata-rata perlakuan terkecil keempat (26,00)

hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang

dari atau sama dengan nilai 32,88. Dalam contoh ini

huruf “c” diberi dari nilai rata-rata perlakuan 26,00

hingga 30,67. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :

Page 3: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Anda perhatikan huruf “c” di atas. Karena pemberian

huruf “c” melewati huruf “b” sebelumnya, maka

pemberian huruf “c” ini tidak dibaikan/dibatalkan.

Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai kritis

BNT5% = 6,88 dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil

kelima, yaitu 30,67 + 6,88 = 37,55 dan beri huruf “d”

dari nilai rata-rata perlakuan terkecil kelima (30,67)

hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang

dari atau sama dengan nilai 37,55. Dalam contoh ini

huruf “d” diberi dari nilai rata-rata perlakuan 30,67

hingga 36,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :

Anda perhatikan huruf “d” di atas. Karena pemberian

huruf “d” juga melewati huruf “c” sebelumnya, maka

pemberian huruf d ini tidak dibaikan/dibatalkan.

Langkah selanjutnya jumlahkan lagi nilai kritis

BNT5% = 6,88 dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil

keenam, yaitu 36,00 + 6,88 = 42,88 dan beri huruf “e”

dari nilai rata-rata perlakuan terkecil keenam (36,00)

hingga nilai rata-rata perlakuan berikutnya yang kurang

dari atau sama dengan nilai 42,88. Dalam contoh ini

huruf “e” diberi dari nilai rata-rata perlakuan 36,00

hingga 41,00. Lebih jelasnya lihat pada tabel berikut :

Perlu anda ketahui, apabila pemberian huruf ini telah

sampai pada nilai rata-rata perlakuan yang terbesar,

walaupun perhitungan penjumlahan belum selesai,

maka perhitungan penambahan nilai BNT selanjutnya

dihentikan/tidak dilanjutkan. Dan pemberian huruf

dianggap selesai.

Terakhir anda susun kembali nilai rata-rata perlakuan

tersebut sesuai dengan perlakuannya, seperti tabel

berikut:

Nah, sekarang bagaimana cara menjelaskan arti huruf-

huruf pada tabel diatas?

Prinsip yang harus anda pegang adalah bahwa

“perlakuan yang diikuti oleh huruf yang sama berarti

tidak berbeda nyata pengaruhnya menurut BNT5%”.

Dari hasil pengujian di atas, perlakuan P2 dan P3 sama-

sama diikuti huruf “e” artinya perlakuan P2 dan P3

tidak berbeda nyata pengaruhnya menurut BNT 5%.

Dan kedua perlakuan tersebut berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya

Menentukan Perlakuan Terbaik

Untuk menentukan perlakuan mana yang terbaik, langkah-langkahnya adalah berikut ini:

Langkah pertama anda harus melihat perlakuan mana yang nilai rata-ratanya tertinggi. Dalam contoh ini perlakuan

yang nilai rata-ratanya tertinggi adalah P2.

Langkah kedua anda lihat pada rata-rata perlakuan P2 itu diikuti oleh huruf apa. Dalam contoh ini perlakuan P2

diikuti oleh huruf “e”.

Langkah ketiga anda lihat rata-rata perlakuan mana saja yang diikuti oleh huruf “e”. Dalam contoh ini rata-rata

perlakuan yang diikuti oleh huruf “e” adalah P2 itu sendiri, dan P3.

Langkah keempat anda perhatikan kembali perlakuan P2 dan P3. Dalam contoh ini perlakuan P2=45,00 kg/ha dan

P3=67,50 kg/ha. Sampai di sini anda harus bisa mempertimbangkan secara logis perlakuan mana yang terbaik.

Logikanya seperti ini, apabila perlakuan dengan dosis lebih rendah tetapi mempunyai mempunyai pengaruh yang

sama dengan perlakuan dengan dosis yang lebih tinggi dalam meningkatkan hasil, maka perlakuan dosis yang lebih

rendah tersebut lebih baik daripada perlakuan dosis yang lebih tinggi di atasnya. Dalam contoh ini perlakuan P2

lebih baik daripada perlakuan P3. Jadi dapat disimpulkan perlakuan P2-lah yang terbaik.

Page 4: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

RANCANGAN ACAK LENGKAP (RAL)RAL adalah Rancangan Percobaan yang diterapkan jika

ingin mempelajari (t) buah perlakuan dan

menggunakan (r) satuan percobaan untuk setiap

perlakuan atau menggunakan total (rt) satuan

percobaan.

RAL membutuhkan kita mengalokasikan (t) perlakuan

secara acak kepada (rt) satuan percobaan dengan

pengacakan tanpa pembatasan.

RAL disarankan digunakan untuk penelitian skala

laboratorium, rumah kaca, atau tempat/lokasi yang

menjamin kondisi relatif homogen.

1. Keuntungan RAL :

1. Denah Perancangan percobaan lebih mudah

2. Analisis statistika terhadap subjek percobaan

sangat sederhana.

3. Fleksibel dalam penggunaan jumlah percobaan

4. Kehilangan info lebih sedikit bila ada data hilang.

2. Syarat RAL :

- Bahan dan komponen percobaan relatif homogen,

kecuali percobaan/perlakuan yang diberikan kepada

objek.

- Jumlah Perlakuan terbatas

3. Langkah Perhitungan

a. Tentukan terlebih dahulu derajat bebas (db)

- db total = rt – 1 (Total pengamatan – 1)

- db perlakuan = t – 1 (banyaknya perlakuan – 1)

- db galat = t (r – 1) (tot perlakuan (tot ulangan – 1)

b. Kemudian tentukan Faktor Koreksi (FK)

- (Total Jenderal)²/total banyak pengamatan

c. Selanjutnya tentukan Jumlah Kuadrat (JK)

- JKT = JK seluruh nilai pengamatan – FK

- JKP = €(total perlakuan)²/r -FK

- JKG = JKT – JKP

d. Tentukan Kuadrat Tengah (KT)

- KTP = JKP/db perlakuan

- KTG = JKG/db galat

e. Tentukan F Hitung , F Hit = KTP/KTG kemudian

buat Tabel ANOVA (Tabel analisis sidik Ragam

Keterangan ;

Untuk membandingkan antara F hitung dengan F tab. Lihat Tabel Lampiran 5 (Buku Rancob, Vincent, dimana

arah horizontal gunakan db perlakuan Dan arah vertikal gunakan db Galat Pada Ftab terdapat dua angka bersusun

angka pertama untuk taraf 5% dan angka kedua untuk taraf 1%

Jika Fhit< Ftab = ns (non significan), Fhit>Ftab 5% berbeda nyata (*) dan Fhit>Ftab 1% (sgt berbeda nyt (**).

Jika Fhit > Ftab maka perhitungan dilanjutkan ke analisis/uji lanjutan untuk melihat pengaruh antar perlakuan

(nilai tengah perlakuan)

Bentuk-bentuk analisis/uji lanjutan, antara lain :

- Uji BNT (Beda Nyata Terkecil)/LSD (Least Significant Difference)

- Uji BNJ (Beda Nyata Jujur)/Tukey/HSD (Honestly Significant Difference)

- Uji Wilayah Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) dsb.

Contoh soal berdasar tabel berikut:

Page 5: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC
Page 6: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Rancangan Acak Lengkap ( RAL ) dengan ulangan tidak sama

Sabtu, 10 Desember 2011

Seperti pada penggunaan RAL pada artikel sebelumnya, sebenarnya rancangan ini tidak berbeda dalam hal

penggunaannya dengan RAL biasa dimana rancangan ini akan tepat apabila bahan percobaan dan kondisi

percobaan anda bersifat HOMOGEN. Juga apabila jumlah perlakuan anda terbatas.

Prosedur pengacakan dan tata letak rancangan tidak

berbeda dengan RAL ulangan sama, yang membedakan

hanyalah jumlah ulangan yang tidak sama untuk setiap

perlakuan. Untuk itu saya tidak membahas lebih lanjut

bagaimana tata cata pengacakan dan tata letaknya disini

dan anda dapat mempelajarinya disini.

Untuk lebih jelasnya akan saya ilustrasikan satu contoh

hasil data pengamatan dari suatu percobaan berikut ini :

Page 7: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Analisis Ragam dalam RAL dengan ulangan yang tidak

sama adalah sebagai berikut :

Rumus-rumus perhitungannya :

a) Menghitung Jumlah Kuadrat :

b) Menghitung Kuadrat Tengah :

Sebelumnya anda tentukan terlebih dahulu derajad

bebas galat (db) dari masing-masing sumber keragaman

sebagai berikut :

derajad bebas (db) perlakuan didapatkan dengan rumus:

db perlakuan = (t – 1) = 5-1=4

derajad bebas (db) galat didapatkan dengan rumus: db

galat = ∑(ni-1)= (3-1)+(3-1)+(4-1)+(2-1)+(4-1) = 11

derajad bebas (db) total didapatkan dengan rumus: db

total = ∑(ni)-1=16-1=15

Kemudian baru anda hitung kuadrat tengah untuk

perlakuan (KTP) dan kuadrat tengah galat (KTG)

sebagai berikut :

c) Menghitung F hitung :

Dan tabel analisis ragamnya (Anova) untuk RAL

dengan ulangan yang tidak sama adalah sebagai berikut

:

Dari hasil analisis ragam di atas ternyata perlakuan

berpengaruh sangat nyata. Dan konsekuensinya adalah

kita harus melanjutkan untuk menguji perbedaan

pengaruh antar perlakuan. Untuk ini saya menggunakan

uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf nyata 5%.

Dalam pengujian beda pengaruh pada perlakuan yang

tidak berulangan sama, berbeda dengan pengujian beda

pengaruh perlakuan yang berulangan sama. Jika

masing-masing perlakuan mempunyai ulangan yang

sama maka untuk semua pasangan perlakuan kita hanya

memerlukan satu nilai BNT, sedangkan jika ulangan

setiap perlakuan tidak sama maka setiap pasangan

perlakuan membutuhkan satu nilai BNT sebagai

pembanding.

Rumus BNT untuk pengujian beda pengaruh perlakuan

untuk ulangan yang sama diformulasikan sbb :

Apabila anda menggunakan uji BNJ, maka

formulasinya adalah :

Dan apabila anda menggunakan uji DMRT, maka

formulasinya adalah :

Oke, karena saya menggunakan uji BNT maka

prosedur pengujian uji BNT 5% adalah sebagai

berikut :

Pertama anda tentukan nilai t-student untuk dasar

pengujian berdasarkan atribut taraf nyata dan db

galatnya dimana taraf nyata (α) = 5% atau 0,05 dan db

galat = 11. Dari tabel t-student diperoleh nilai 2,201.

Berikut saya tampilkan sebagian dari tabel t-student

dimana nilai 2,201 itu diperoleh :

Langkah selanjutnya kita membandingan rata-rata

perlakuan dengan cara sebagai berikut :

Susun nilai rata-rata perlakuan dari yang terkecil

hingga yang terbesar sbb :

Page 8: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

Selanjutnya kita akan membandingkan masing-masing

pasangan perlakuan dengan masing-masing nilai

pembanding, sbb :

a) membandingkan A vs E

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,64

dengan nilai rata-rata perlakuan A dimana hasilnya

adalah 6,67 + 2,64 = 9,31. Dan Karena nilai 9,31 ini

melebihi nilai rata-rata perlakuan E = 7,25, maka

perlakuan A dan E diberi huruf yang sama (huruf a).

Artinya kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pengaruhnya, berikut hasil pengujiannya :

b) membandingkan A vs C

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,64

dengan nilai rata-rata perlakuan A dimana hasilnya

adalah 6,67 + 2,64 = 9,31. Dan Karena nilai 9,31 ini

kurang dari nilai rata-rata perlakuan C = 9,50, maka

perlakuan A dan E berbeda nyata pengaruhnya, dan

diberi huruf yang berbeda sbb :

c) membandingkan E vs C

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

=Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,44

dengan nilai rata-rata perlakuan E dimana hasilnya

adalah 7,25 + 2,44 = 9,69. Dan Karena nilai 9,69 ini

melebihi nilai rata-rata perlakuan C = 9,50, maka

perlakuan E dan C diberi huruf yang sama (huruf b).

Artinya kedua perlakuan tersebut tidak berbeda nyata

pengaruhnya, berikut hasil pengujiannya :

d) membandingkan E vs B

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,64

dengan nilai rata-rata perlakuan E dimana hasilnya

adalah 7,25 + 2,64 = 9,89. Dan Karena nilai 9,89 ini

kurang dari nilai rata-rata perlakuan B = 10,33, maka

perlakuan E dan B berbeda nyata pengaruhnya, dan

diberi huruf yang berbeda sbb :

e) membandingkan C vs B

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,64

dengan nilai rata-rata perlakuan C = 9,50 dimana

hasilnya adalah 9,50 + 2,64 = 12,14. Dan Karena nilai

12,14 ini melebihi nilai rata-rata perlakuan B = 10,33,

maka perlakuan C dan B diberi huruf yang sama (huruf

c). Artinya kedua perlakuan tersebut tidak berbeda

nyata pengaruhnya, berikut hasil pengujiannya :

Page 9: Uji Beda Nyata Terkecil - BAIXARDOC

f) membandingkan C vs D

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 2,99

dengan nilai rata-rata perlakuan C dimana hasilnya

adalah 9,50 + 2,99 = 12,49. Dan Karena nilai 12,49 ini

kurang dari nilai rata-rata perlakuan D = 13,00, maka

perlakuan C dan D berbeda nyata pengaruhnya, dan

diberi huruf yang berbeda sbb :

g) membandingkan B vs D

Hitung nilai BNT 5% sebagai pembandingnya dengan

rumus berikut :

Selanjutnya anda jumlahkan nilai BNT 5% = 3,15

dengan nilai rata-rata perlakuan B = 10,33 dimana

hasilnya adalah 10,33 + 3,15 = 13,48. Dan Karena nilai

13,48 ini melebihi nilai rata-rata perlakuan D = 13,00,

maka perlakuan B dan D diberi huruf yang sama (huruf

d). Artinya kedua perlakuan tersebut tidak berbeda

nyata pengaruhnya, berikut hasil pengujiannya :

Karena perhitungan pembandingan nilai rata-rata telah

sampai pada nilai rata-rata terakhir, maka selesailah

perhitungan pembandingannya dan hasil akhir dari

semua pengujian di atas adalah sebagai berikut :

atau apabila kita susun kembali perlakuannya menjadi

sebagai berikut :

Selesai, semoga bermanfaat.