pelestarian lingkungan dalam perspektif sunnah oleh : ulin

18
Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 411 Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin Niam Masruri *) Abstrak Ajaran Islam menawarkan kesempatan untuk memahami Sunnatullah serta menegaskan tanggung jawab manusia. Ajaran Islam tidak hanya mengajarkan untuk mengambil manfaat dari sumberdaya alam, tetapi juga mengajarkan aturan main dalam pemanfaatannya dimana kesejahteraan bersama yang berkelanjutan sebagai hasil keseluruhan yang diinginkan. Salah satu sunnah Rasulullah saw menjelaskan setiap warga berhak untuk mendapatkan mafaat dari suatu sumberdaya alam milik bersama untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan hidupnya sepanjang tidak melanggar, menyalahi, dan menhalangi hak-hak yang sama pada diri orang lain. Penggunaan sumberdaya alam yang langka harus tetap mendapat pengawasan dan perlindungan yang baik. Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan bagian dari akhlak mulia yang harus diterapkan di tengah-tengah kehidupan manusia. Hal ini, untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di dunia dan menjauhkan kerusakan dan bencana yang terjadi karena ulah sebagian manusia. Rosulullah sebagai seorang Nabi telah memberikan perintah yang tegas kepada umatnya untuk menjaga alam ini dan tidak membuat kerusakan di dalamnya. Kata kunci: lingkungan, kerusakan, Sunnah, Rosulullah A. Pendahuluan Sudah menjadi rutinitas tiap tahun ketika musim hujan tiba maka sering terjadi bencana alam yang melanda di sebagian besar wilayah negara ini, baik itu berupa banjir maupun tanah longsor. Hal tersebut menimbulkan keresahan dan kepanikan yang luar biasa. *) Penulis adalah dosen Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang.

Upload: others

Post on 09-Nov-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 411

Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah

Oleh : Ulin Niam Masruri*)

Abstrak

Ajaran Islam menawarkan kesempatan untuk memahami Sunnatullah serta menegaskan tanggung jawab manusia. Ajaran Islam tidak hanya mengajarkan untuk mengambil manfaat dari sumberdaya alam, tetapi juga mengajarkan aturan main dalam pemanfaatannya dimana kesejahteraan bersama yang berkelanjutan sebagai hasil keseluruhan yang diinginkan. Salah satu sunnah Rasulullah saw menjelaskan setiap warga berhak untuk mendapatkan mafaat dari suatu sumberdaya alam milik bersama untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya sepanjang tidak melanggar, menyalahi, dan menhalangi hak-hak yang sama pada diri orang lain. Penggunaan sumberdaya alam yang langka harus tetap mendapat pengawasan dan perlindungan yang baik. Menjaga kelestarian lingkungan hidup merupakan bagian dari akhlak mulia yang harus diterapkan di tengah-tengah kehidupan manusia. Hal ini, untuk menjaga keberlangsungan kehidupan di dunia dan menjauhkan kerusakan dan bencana yang terjadi karena ulah sebagian manusia. Rosulullah sebagai seorang Nabi telah memberikan perintah yang tegas kepada umatnya untuk menjaga alam ini dan tidak membuat kerusakan di dalamnya.

Kata kunci: lingkungan, kerusakan, Sunnah, Rosulullah

A. Pendahuluan

Sudah menjadi rutinitas tiap tahun ketika musim hujan tiba

maka sering terjadi bencana alam yang melanda di sebagian besar

wilayah negara ini, baik itu berupa banjir maupun tanah longsor. Hal

tersebut menimbulkan keresahan dan kepanikan yang luar biasa.

*) Penulis adalah dosen Fakultas Ushuluddin UIN Walisongo Semarang.

Page 2: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

412 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

Begitu pentingnya masalah ini, sampai – sampai pemerintah kita

membentuk lembaga khusus beserta menterinya untuk mengurusi

maaslah lingkungan ini. Namun sampai sekarang pemerintah daerah

maupun pusat belum mampu memberikan solusi yang dapat

mengatasi bencana tersebut. Sementara ini yang dilakukan pemerintah

hanya menghimbau masyarakat agar waspada terhadap bencana banjir

dan longsong yang sewaktu – waktu dapat menimpa mereka dan

memberikan bantuan yang sifatnya sementara bagi korban bencana

alam tersebut.

Pada klimaknya ketika alam sudah marah, siapakah yang salah?

alamkah atau manusia yang terlalu serakah? Sebagian masyarakat

menyalahkan alam yang dianggap sudah tidak lagi bersahabat. Padahal

kalau kita pikir jernih, kejadian itu tidak lepas dari ulah tangan manusia

yang tidak peduli lagi dengan keserasian alam yang diciptakan oleh

Tuhan. Untuk memenuhi ambisinya, manusia dengan serakahnya

menggunduli hutan, mengganti areal pertanian dengan areal

pemukiman dan lain lain sehingga alam tidak dapat lagi kita saksikan

seperti sediakala.

Dari sinilah pentingnya mengkaji permasalahan lingkungan

dari berbagai aspeknya. Salah satu aspek yang dapat dijadikan dasar

untuk melihat permasalahan lingkungan adalah aspek agama. Aspek

agama menjadi penting, mengingat agama tidak bisa dilepaskan dari

kehidupan umat manusia. Islam sebagai agama yang bersumber dari

wahyu Allah memberikan beberapa petunjuk penting tentang berbagai

peristiwa alam termasuk dalam hal ini adalah bencana alam dan

masalah lingkungan. Allah menciptakan alam semesta ini dengan rapi

dan sistematik dan manusia diberi tanggungjawab untuk memelihara

dan memakmurkannya. Tiga konsep dasar islam (aqidah, syari’ah,

ahlak ) memberikan petunjuk jelas tentang pemeliharaan lingkungan. 1

1. DR. Marzuki, M. Ag, Melestarikan lingkungan hidup dan mensikapi bencana alam dalam perspektif islam, hal:1.

Page 3: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 413

Pendidikan lingkungan juga telah diajarkan oleh Rosulullah

kepada para sahabatnya. Abu Darda’ ra pernah menjelaskan bahwa

ditempat belajar yang diasuh oleh Rosulullah telah diajarkan tentang

pentingnya bercocok tanam dan menanam pepohonan serta

pentingnya mengubah tanah tandus menjadi kebun yang subur.

Perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala yang besar disisi Allah

SWT dan bekerja untuk memakmurkan bumi adalah termasuk ibadah

kepada Allah SWT.2

Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rosulallah

berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita temui ayat – ayat Al-Quran

dan As-Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan – pesan

Al-Quran mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif.3

Adapun As-Sunnah lebih banyak menjelaskan lingkungan

hidup secara rinci dan detail. Karena Al-Quran hanya meletakkan

dasar dan prinsipnya secara global, sedangkan As-Sunnah berfungsi

menerangkan dan menjelaskan dalam bentuk hukum – hukum,

pengarahan pada hal – hal tertentu dan berbagai penjelasan yang lebih

rinci.

Dalam makalah ini, penulis akan mengupas peran sunnah, sejauh

mana perannya dalam mengatasi dan melestarikan lingkungan.

B. Pengertian Fiqih Lingkungan Hidup

Dalam bahasa arab, fiqih lingkungan hidup dipopulerkan

dengan istilah Fiqhul bi’ah, yang terdiri dari dua kata (kalimat majemuk:

mudlof dan mudlof ilaih) yaitu kata fiqh dan bi’ah.

2. Yusuf Al-Qordlawi, DR, Fiqih Peradaban : Sunnah sebagai paradigm ilmu pengetahuan, Surabaya: Dunia Ilmu 1997, hal: 183 3. Abdul Majid bin Aziz Al-Zindani, Mu’jizat Al-Quran dan As-Sunnah tentang IPTEK. Jakarta: Gema Insan Press 1997, hal: 194.

Page 4: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

414 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

Secara bahasa Fiqh berasal dari kata faqiha- yafqohu- fiqhan yang

berarti al-’ilmu bis-syai’ (pengetahuan terhadap sesuatu) atau al-fahmu

( pemahaman).4

Sedangkan secara istilah, fiqih adalah ilmu pengetahuan hukum

– hukum syara’ yang bersifat praktis yang diambil dari dalil – dalil

terperinci. 5Adapun kata ” Bi’ah ” dapat diartikan dengan lingkungan

hidup, yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan

mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengarui

alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

manusia serta mahluk hidup lain.6

Dari sini, dapat kita berikan pengertian bahwa fiqih lingkungan

adalah ketentuan –ketentuan islam yang bersumber dari dalil – dalil

yang terperinci tentang perilaku manusia terhadap lingkungan

hidupnya dalam rangka mewujudkan kemaslahatan dan menjauhkan

kerusakan.Karena itulah, sebuah fiqih lingkungan menjadi sebuah

kebutuhan yang tidak bisa ditawar – tawar lagi.

Dalam rangka menyusun fiqih lingkungan ini, ada beberapa hal yang

perlu diperhatikan:

Pertama: rekontruksi makna khalifah. Dalam Al-Quran ditegaskan

bahwa menjadi khalifah di muka bumi ini tidak untuk melakukan

perusakan dan pertumpahan darah. Tetapi untuk membangun

kehidupan yang damai, sejahtera, dan penuh keadilan. Dengan

demikian, manusia yang melakukan kerusakan di muka bumi ini secara

otomatis mencoreng atribut manusia sebagai khalifah.

Kedua:ekologi sebagai doktrin ajaran. Artinya menempatkan wacana

lingkungan bukan pada cabang ( furu’ ) tetapi termasuk doktrin utama

4. Muhammad bin Ya’qub Al-Fairus Abadi, Al-Qomus Al-Mukhith, Beirut: Ar-Risalah cet. VIII, hal: 1250. 5. Jamaluddin Abdurrahim bin Hasan Al-Asnawi, Nihayatu As-Sul Fi Syarhu Minhaj Al-Wushul Ila ‘ilmi Al-Ushul, Beirut: Dar Ibn Hazm, 1999, cet I, Juz I, Hal; 16. 6. Undang – undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Page 5: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 415

( ushul ) ajaran islam. Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Yusuf

Qordlowi dalam kitab Ri’ayah al-Bi’ah Fi Syariah al-Islam ( 2001 ),

bahwa memelihara lingkungan sama halnya dengan menjaga lima

tujuan dasar islam. Sebab, tujuan dasar tersebut bisa terwejawantah

jika lingkungan dan alam semesta mendukungnya. Karena itu,

memelihara lingkungan sama hukumnya dengan maqashid al-syariah.

Ketiga, Tidak sempurna iman seseorang jika tidak peduli lingkungan.

Keberimanan seseorang tidak hanya diukur dari banyaknya ritual di

tempat ibadah. Tapi juga menjaga dan memelihara lingkungan

merupakan hal yang sangat fundamental dalam kesempurnaan iman

seseorang.

Nabi bersabda:

: عن أبي مالك الأشعري رضي الله عنو قال، قال رسول الله صمى الله عميو وسمم (أخرجو مسمم ). الطيور شطر الإيمان

Artinya: dari Abi Malik al-Asy’ari berkata, Nabi bersabda: kebersihan adalah

sebagian dari iman ( HR. Muslim )

Keempat: perusak lingkungan adalah kafir ekologis ( kufr al –bi’ah ).

Karena itulah merusak lingkungan sama halnya dengan kafir terhadap

kebesaran Allah.7

C. Urgensi Lingkungan Hidup

Sistem lingkungan atau yang sering disebut ekosistem

merupakan contoh bagaimana sebuah sistem berjalan. Ekosistem

merupakan suatu gabungan kelompok hewan, tumbuhan dan

lingkungan alamnya dimana didalamnya terdapat aliran atau gerakan

atau transfer materi, energi dan informasi melalui komponen –

komponennya.

7. http//www. Serambinews.com/old/index.php?aksi=baca opini. Diunduh tanggal, 20-12-2012.

Page 6: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

416 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

Sebagai suatu sistem, lingkungan harus tetap terjaga sehingga

sistem itu dapat berjalan dengan teratur dan memberikan manfaat bagi

seluruh anggota ekosistem. Manusia sebagai mahluk yang sempurna,

yang telah diberikan amanah untuk menjadi khalifah memiliki peran

penting dalam menciptakan dan menjaga keteraturan lingkungan dan

sistem lingkungan ini. Untuk itulah manusia dituntut untuk

mengembangkan perilaku yang baik terhadap lingkungan. Berbagai

kerusakan lingkungan yang terjadi dewasa ini sesungguhnya berakar

dari perilaku yang salah dari manusia dalam menyikapi dan mengelola

lingkungan dan sumber dayanya.8

Kerusakan alam dan lingkungan juga berdampak bagi lahirnya

peradaban manusia yang rendah, dimana menempatkan alam dan

lingkungan sebagai subordinat dari manusia. Ahlaq lingkungan

mengajarkan kepada manusia untuk memiliki perilaku yang baik dan

membangun peradaban manusia yang lebih baik yang menempatkan

alam dan lingkungan sebagai mitra bersama dalam menjalankan tugas

sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi .

Ahlaq lingkungan juga berfungsi sebagai panduan bagi umat

manusia dalam mengembangkan hubungannya dengan alam.

Seseorang yang memiliki ahlaq lingkungan akan terdorong untuk

menjadikan alam sebagai mitra sekaligus sarana dalam memenuhi

fungsi dan kewajibannya sebagai seorang manusia, baik sebagai hamba

kepada Tuhan maupun sebagai anggota masyarakat sebagai kholifatullah

fil ardl. Seseorang yang memiliki ahlak lingkungan tidak akan

menjadikan alam dan lingkungan sebagai bagian subsistem

kehidupannya sehingga dengan seenaknya dieksplorasi, tetapi

dipandang sebagai mahluk yang memiliki kedudukan sama dihadapan

Tuhan sehingga keberadaannya tetap dikelola dan dilestarikan.9

8. Ahlaq lingkungan: Panduan berperilaku ramah lingkungan, Deputi komunikasi lingkungan dan perberdayaan masyarakat kementerian lingkungna hidup dan Majlis lingkungan hidup PP. Muhammadiyah, tahun 2001, hal:25. 9. ibid

Page 7: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 417

D. Mengapa Harus Ramah Lingkungan.

Manusia, alam dan lingkungannya merupakan satu kesatuan

yang tidak terpisahkan dalam hal menopang kehidupan di muka bumi

ini. Kebergantungan hidup manusia pada alam dan lingkungannya

demikian besar, karena manusia tidak akan dapat hidup tanpa adanya

daya dukungan dari lingkungannya. Maka tidak dapat dipungkiri lagi

bahwa manusia memiliki andil yang sangat besar dalam pemeliharaan

dan pengelolaan lingkungan hidup ini.10

Berbagai kasus kerusakan lingkungan yang terjadi baik dalam

lingkup nasional maupun global, jika dicermati sebenarnya berakar

dari cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam

lingkungannya.Perilaku manusia yang kurang atau tidak

bertanggungjawab terhadap lingkungannya telah mengakibatkan

terjadinya berbagai macam kerusakan lingkungan hidup.11

E. Ancaman bagi perusak lingkungan

Hal yang menyangkut etika dengan lingkungan alam salah

satunya adalah bagaimana manusia membangun sikap proporsional

ketika berhadapan dengan lingkungan. Sehingga lingkungan dapat

terpelihara dan terjaga kelestariannya sepanjang generasi umat

manusia. Akan tetapi realitas tidak seindah harapan.

Bencana alam datang silih berganti. Bencana alam tersebut

telah benar – benar mengancam kehidupan manusia. Eksploitasi hutan

dan rimba tanpa mempertimbangkan kesinambungan ekosistemnya

menyebabkan hutan kehilangan daya dukungnya bagi konservasi air,

tanah.

10. Tingkatkan Taqwa melalui kepedulian lingkungan,( peduli lingkungan dalam perspektif islam ). Diterbitkan atas kerjasama Deputi komunikasi lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Lingkungan Hidup dan Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlotul Ulama’, cet.1 Nov 2011, hal 7. 11. Ahlaq lingkungan, op.cit, hal: 11.

Page 8: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

418 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

Kalau hal ini didiamkan, berarti kita merelakan kerusakan itu

tanpa bisa berbuat apapun untuk menghentikannya. Sebab lingkungan

adalah bagian yang tak terpisahkan dari keberlangsungan hidup

manusia itu sendiri, baik masa sekarang maupun masa yang akan

datang. Tuhan tahu akan perangai manusia tersebut, karena itu

manusia diingatkan. Manusia lupa bersyukur atas segala nikmat

indahnya alam yang diciptakan Tuhan. Manusia justru kurang

bersahabat dengan alam dan lingkungannya.12

Maka Al-Quran menyebutkan bahwa kerusakan di alam akibat ulah

kejahatan manusia. Sehingga berbagai akibat dari perusakan itu

ditanggung oleh manusia juga. Hal ini tampak jelas dalam firman

Allah:

ظير الفساد في البر والبحر بما كسبت أيدي الناس ليذيقيم بعض الذي عمموا لعميم يرجعون

Artinya: Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian

dari ( akibat ) perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar (

QS: Ar-Rum: 41 ).

Ayat diatas menjelaskan bahwa kerusakan yang kitaa rasakan saat ini

baik di darat maupun di laut merupakan akibat dari kegiatan, aktivitas

atau kebijakan manusia yang tidak mengindahkan pada

keberlangsungan kehidupan.

Semantara itu, Nabi juga mengingatkan umat manusia perihal menjaga

lingkungan. Salah satu sabda Beliau:

12. http//immunnes. Blogspot.com/2006/12/sabtu-16-desember-2006-www.thml. diunduh tanggal, 20-12-2012.

Page 9: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 419

اتقوا الملعن : " عن معاذ بن جبلل قال، سمعت رسول المو صمى الله عميو وسمم يقول ، وقارع الطريي : الللث . (أخرجو ابن ماج ). البراز في الموارد، والظل

Artinya: Dari Muadz berkata, saya mendengar Rosulallah bersabda:

takutlah kalian pada tiga perbuatan yang dilaknat. Pertama, buang air besar di

jalan, kedua, di sumber air dan ketiga di tempat berteduh. (HR. Ibnu Majah).

Bahkan di hadis yang lain ditambahkan, Rosulullah juga melarang

buang air besar di lubang binatang dan di bawah pohon berbuah.

Apresiasi Nabi terhadap kelestarian lingkungan amatlah jelas. Sisi

gelap manusia terhadap alam sebagaimana disinyalir Tuhan diatas,

kiranya menyadarkan manusia akan kekhilafannya itu. Jangankan

merusak lingkungan seperti menebang pohon, mengganggu atau

mencemari alam sekitar saja tidak dibenarkan.13

F. Peran Sunnah dalam menjaga lingkungan

Rosulullah melalui hadis – hadis telah menanamkan nilai – nilai

implementasi pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup ini

kepada kita semua, diantaranya adalah:

1. Menjaga kebersihan lingkungan

Keimanan seseorang tidak hanya diukur dari banyaknya ritual

di tempat ibadah. Tapi juga menjaga dan membersihkan lingkungan

merupakan hal yang sangat fundamental dalam kesempurnaan iman

seseorang. Tidak iman seseorang jika tidak peduli lingkungan.

Demikian tersebut telah beliau tegaskan dalam sabdanya yang

diriwayatkan oleh Imam Muslim.

الطيور شطر »: قال رسول الله صمى الله عميو وسمم : عن أبي مالكل الأشعري قال يمان . الإ

13. Tingkatkan taqwa melalui kepedulian lingkungan, op.cit. hal: 10.

Page 10: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

420 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

Artinya: Dari Abu Malik al-Asy’ari berkata, Rosulullah bersabda:

Kebersihan adalah sebagian dari iman.

Hadis tersebut menunjukkan bahwa kebersihan sebagai salah satu

elemen dari pemeliharaan lingkungan merupakan bagian dari iman.

Apalagi dalam tinjauan qiyas aulawi, menjaga lingkungan secara

keseluruhan, sungguh benar – benar yang sangat terpuji di hadapan

Allah.

Dalam hadis lain dari Abu Hurairoh, bahwa Nabi pernah bersabda:hati

hatilah terhdap dua macam kutukan, sahabat yang mendengar bertanya: apakah

dua hal itu wahai Rosulullah? Nabi menjawab: yaitu orang yang membuang

hajat di tengah jalan atau di tempat orang yang berteduh.

Dari keteranga diatas, jelaslah aturan – aturan agama islam yang

menganjurkan untuk menjaga kebersihan dan lingkungan. Semua

larangan tersebut dimaksudkan untuk mencegah agar tidak

mencelakakan orang lain, sehingga terhindar dari musibah yang

menimpanya.

Contoh kongrit dalam hal ini adalah sungai –sungai yang dulu sebagai

organisme yang mampu memamah biak benda- benda yang dibuang

kedalamnya dan memberikan pasokan air bersih yang memadai untuk

kehidupan. Sekarang sungai – sungai tersebut lebih berwujud berupa

tempat pembuangan sampai yang terbuka, dijejali denga limbah pabrik

industri dan buangan rumah tangga yang tidak mungkin lagi atau tidak

mudah dicerna guna menghasilkan air yang sedikit bersih sekalipun.14

Kalau kondisi seperti ini terus berjalan tanpa ada kepedulian dari

masyarakat terhadap kebersihan lingkungan maka kerusakan

lingkungan telah jelas nyata di depan mata bahaya banjir yang terjadi

setiap musim hujan datang.

14. Widi Agus Pratikno, dkk, Perencanaan Fasilitas pantai dan laut, Yogjakarta: BPFI, 1977, hal: 10 – 12.

Page 11: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 421

Hal ini tercermin dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Imam

Turmudzi

إن المو طيب يحب الطيب، نظيف يحب : عن سعيد بن المسيب، يقول، قال رسول اللهأخرجو ( .النظاف ، كريم يحب الكرم، جواد يحب الجود، فنظفوا أفنيتكم و تشبيوا بالييود

(الترمذي

Artinya:Dari Sa’id bin Musayyab berkata, Rosulullah bersabda: Sesungguhnya

Allah baik dan menyukai kebaikan, bersih menyukai kebersihan, mulya

menyukai kemulyaan, murah hati (baik) menyukai kebaikan, maka

bersihkanlah lingkungan rumahmu dan janganlah kamu menyerupai orang

yahudi. ) HR. Turmudzi)

2. Memanfaatkan Tanah Tandus

Mengolah dan memanfaatkan tanah kosong untuk ditanami

adalah salah satu bentuk kesadaran manusia dalam memperlakukan

bumi yang semakin tua dengan memanfaatkan lahan yang tidak

produktif, mengembalikan fungsi lahan dan menjadikan sebagai usaha

sekaligus berperan dalam upaya konservasi. Mengolah lahan yang

semula tidak produktif karena kondisi tanah yang berbatu dan tidak

memungkinkan untuk ditanami.

Dalam islam, hal tersebut dikenal dengan ihya al mawaat,

merupakan syariat dalam memakmurkan dan memanfaatkan bumi

untuk kepentingan kemaslahatan manusia baik secara individu

maupun kolektif. Semangat ini tercermin dengan penguasaan dan

upaya memberikan nilai pada sebuah kawasan yang tadinya tidak

mempunyai manfaat sama sekali (lahan kosong) menjadi lahan

produktif karena dijadikan ladang, ditanami buah – buahan, sayur –

sayuran dan tanaman lain. Semangat ihya al mawaat merupakan anjuran

kepada setiap muslim untuk mengelola lahan supaya tidak ada kawasan

Page 12: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

422 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

yang terlantar dan tidak produktif sehingga dapat mewujudkan

penghijauan, pemanfaatan, pemeliharaan dan penjagaan.15

Rosulullah memberikan motivasi dan betul – betul

memperhatikan aspek ini, hal ini dapat kita lihat dalam statement

Beliau dalam sebuah hadis yang shohih

، عن النبي صمى المو عميو وسمم قال ا ميت ض فيي لو : عن سعيد بن زيدل ). من أحيا أرضض. (أخرجو أبو داود وأحمد

Artinya: Dari sa’id bin Zaid dari Nabi bersabda:Barang siapa mengolah tanah

yang mati ( gersang ) maka ia menjadi miliknya. (HR. Abu Dawud dan

Ahmad)

Demikian juga salah seorang tabi’in yang bernamaImaroh bin

Khuzaimah bin Tsabit al-Anshori berkata:

ما يمنعك أن : سمعت عمر بن الخطاب يقوللأبي: عن عمارة بن خزيم بن لابت قالأعزم عميك : أنا شيخ كبير أموت غدا، فقال ليعمر: تغرس أرضك؟ فقال لو أبي

. (أخرجو ابن جرير ). لتغرسنيا؟ فمقد رأيت عمر بن الخطاب يغرسيا بيده مع أبي

Artinya: Aku pernah mendengar Umar bin Khottob berkata kepadaku: ” apa

yang menghalangi dirimu untuk menanami tanahmu ? bapakku berkata kepada

beliau: Aku adalah orang yang sudah tua akan mati besok. Umar berkata

kepadanya: Aku mengharuskan engkau menanamnya. Engkau harus

menanamnya !. sungguh aku melihat Umar bin Khottob menanamnya dengan

tangannya bersama bapakku. ( HR. Ibn Jarir at-Thobari )

3. Penetapan daerah konservasi

Dalam hazanah islam dan lingkungan dikenal suatu kawasan

atau areal konservasi yang diberi nama al-harim. Harim ini merupakan

15. http//www.orangutancentre.org/wp-content/uplods. Diunduh tanggal, 7 – 1 – 2013.

Page 13: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 423

areal konservasi mata air, tanaman dan hewan yang dilindungi dan

tidak boleh diganggu oleh siapapun.

Pada masa Rosulullah masih hidup, Beliau pernah

mencagarkan kawasan sekitar Madinah sebagai khimaguna melindungi

lembah, padang pasir rumput dan tumbuhan yang ada didalamnya.

Lahan yang beliau lindungi luasnya sekitar enam mil atau lebih di 2049

hektar.

، وأن « عن ابن عباسل رضي المو عنيما قال أن النبي صمى الله عميو وسمم حمى النقيع بذة »عمر (أخرجو البخاري ). حمى السرف والر

Artinya: dari Ibn Abbas berkata: sesungguhnya Rosulullah telah menetapkan

Naqi’ sebagai daerah konservasi, begitu juga Umar telah menetapkan Saraf dan

Rabadah sebagai daerah konservasi.( HR. Bukhori ).

Dalam hadis lain, Beliau juga menekankan pentingnya konservasi

melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

، قال مت »: قال النبي صمى الله عميو وسمم : عن جابرل ني حر م مك ، وا إنإبراىيم حر (أخرجو مسمم ). المدين ما بين بتييا، يقطع عضاىيا، و يصاد صيدىا

Artinya: dari Jabir berkata, Nabi bersabda: sesungguhnya Ibrahim

memeklumkan Mekkah sebagai sebagai tempat suci dan sekarang aku

memaklumkan Madinah yang terletak diantara dua lava mengalir ( lembah )

sebagai tempat suci. Pohon – pohonnya tidak tidak boleh dipotong dan binatang

– binatangnya tidak boleh diburu ( HR. Muslim ).

Bahkan Nabi juga melarang masyarakat mengolah tanah

tersebut karena lahan itu untuk kemaslahatan umum dan kepentingan

pelestarian. Kebijakan tersebut tidak berhenti ketika Beliau wafat

namun tetap berlanjut. Ketika roda pemerintahan islam dipimpin oleh

Khulafaur Rosyidin juga melakukan hal yang sama dengan

menentukan beberapa areal tertentu yang dinyatakan sebagai areal

Page 14: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

424 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

perlindungan dan konversi ( harim ) dan diumumkan kepada semua

masyarakat islam ketika itu. 16 Oleh karena itu, hima sebagai upaya

konservasi alam dalam ajaran islam telah berumur lebih dari 1.400

tahun.

4. Penanaman pohon dan melakukan penghijauan

Penghijauan atau reboisasi merupakan amalan sholeh yang

mengandung banyak manfaat bagi manusia di dunia dan juga

membantu kemaslahatan manusia di akhirat. Penanaman dan

pemeliharaan pohon apat dilakukan di pekarangan rumah, komplek

perumahan, taman, jalan, dan lingkungan lainnya. Beberapa manfaat

yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : menghasilkan oksigen

(O2), menyerap karbondioksida (CO2), menyerap panas, menyaring

debu, meredam kebisingan, menjaga kestabilan tanah, habitt bagi

fauna, mengikat air di pori tanah dengan mekanisme kapilaritas dan

tegangan permukaan sehinggan bermanfaat untuk menyimpan air pada

musim hujan dan memberikan air pada musim kemarau. 17.

Hal ini ditegaskan oleh Nabi dalam sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim :

ما من : قال رسول المو صمى الله عميو وسمم : عن أنس بن مالكل رضي المو عنو، قال ا، فيأكل منو طير أو إنسان أو بييم ، إ كان لو بو مسممل يغرس غرسضا، أو يزرع زرعض

(أخرجو الشيخان ). صدق

Artinya : Rasulullah saw bersabda, ”Tidaklah seorang Muslim menanam pohon

atau sebuah tanaman kemudian dimakan oleh burung, manusia, atau binatang

melainkan ia akan mendapat pahala sedekah”. (HR. Bukhori Muslim)

Demikian juga dalam hadits yang lain, Rasulullah saw pernah bersabda

:

إن قامت الساع وبيد : " قال رسول الله صمى الله عميو وسمم : عن أنس بن مالكل قال (أخرجو أحمد ). أحدكم فسيم ، فإن استطاع أن يقوم حتى يغرسيا فميفعل

17. Tingkatkan taqwa melalui kepedulian lingkungan, op.cit, hal. 26.

Page 15: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 425

Artinya : dari Anas bin Malik berkata, Rosulullah bersabda:Apabila kiamat

tiba terhadap salah seorang diantara kamu dan di tangannya ada benih

tumbuhan, makan tanamlah. (HR. Imam Ahmad)

Begitu besarnya manfaat dari penghijauan atau reboisasi, tanah

yang dahulu gersang bisa berubah menjadi subur. Sungai yang dahulu

kering dapat kembali berair. Rasulullah saw pernah bersabda dalam

sebuah hadits :

تقوم الساع حتى تعود أرض : عن أبي ىريرة، أن رسول الله صمى الله عميو وسمم قال ا وأنيارضا (أخرجو مسمم ). العرب مروجض

Artinya: dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rosulullah bersabda:Tak akan

tegak hari kiamat sampai tanah Arab menjadi subur dan sungai-sungai. (HR.

Muslim)

Akan tetapi, di Indonesia ironisnya tingkat penebangan hutan

sangat tinggi untuk diekspor ke luar negeri. Hal ini terjadi terjadi tanpa

dibarengi dengan upaya peremajaan yang memadai. Di samping itu

perluasan kota terus terjadi dengan mencaplok tanah-tanah subur

pedesaan.18

Penebangan hutan tanpa dibarengi peremajaan dapat

menyebabkan rusaknya tanah perbukitan sehingga menyebabkan

besarnya kemungkinan terjadi longsor. Ditambah dengan kebakaran

hutan semakin menambah tinggi tingkat kerusakan ekologi hutan di

Indonesia. Padahal keberadaan hutan sangat berguna bagi

keseimbangan hidrologik dan klimatologik termasuk sebagai tempat

berlindungnya binatang.

.

5. Menjaga keseimbangan alam

Salah satu konsep Islam dalam masalah pemanfaatan alam

adalah hadd al-Kifayah (standar kebutuhan yang layak) yang menjelaskan

18. Eko Budiharjo, Prof. Im. M. Sc, lingkungan Binaan dan Tata ruang kota, Yogjakarta: Andi Offset 1997, hal. 26 – 27.

Page 16: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

426 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

pola konsumsi manusia yang tidak boleh melebihi satndar kebutuhan

yang layak. Dalam memanfaatkan sumberdaya alam, manusia tidak

boleh melebihi standar kebutuhan yang layak karena harus

mempertimbangkan aspek keberlanjutan kehidupan, kelestarian alam,

dan keseimbangan ekosistem. Hal ini berarti bahwa pemanfaatan

hutan dan berbagai kandungan alam lainnya tidak dieksplorasi dan

dieksploitasi secara besar-besaran melebihi kebutuhan yang

semestinya.

Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat lepas dari

lingkungan, manusia membutuhkan lingkungan, manusia tidak akan

sanggup hidup tanpa lingkungannya. Oleh karena itu, sungguh tercela

mereka yang tidak ramah atau malah merusak lingkungan hidup.

Dewasa ini, pemanasan global telah menjadi momok bagi kehidupan

masyarakat dunia. Rangkaian bencana alam seperti banjir bandang,

longsor, kekeringan, dan kebakaran hutan telah memusnahkan jutaan

tumbuhan dan hewan. Secara simbolis semua itu menunjukkan betapa

alam telah marah kepada manusia atas perlakuan yang tidak bermoral

terhadapnya.19

Manusia adalah makhluk Tuhan satu-satunya yang dipercaya

sebagai khalifah-Nya diberikan potensi untuk mengolah dan menata

alam ini dengan cara yang kreatif, produktif, konstruktif, dan humanis.

Dalam proses pengelolaan alam diperlukan tindakan moral yang baik

agar tidak terjadi penyimpangan dan justru perusakan yang

menyengsarakan.

Sebagai makhluk sosial, manuisa sudah semestinya bertindak

sesuai tatanan moral yang baik. Tanpa adanya tatanan moral, sudah

dapat dibayangkan bagaimana hubungan-hubungan tersebut akan

mengalami kekacauan dan hanya akan memberikan ketidaknyamanan

dalam kehidupan umat manusia.

Dalam konteks moral, kehadiran agama telah memberi

petunjuk yang praktis dalam rangka menyempurnakan moralitas

manusia. Dalam diri manusia terdapat dorongan baik dan buruk (al

Ba’its ad-Diniy wa al-Ba’its asy-Syaithany). Agama tidak menyangkal

19. Tingkatkan Taqwa melalui kepedulian lingkungan, op.cit, hal. 6-7

Page 17: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

Jurnal at-Taqaddum, Volume 6, Nomor 2, Nopember 2014 | 427

bahwa manusia dengan akalnya sudah mampu membedakan antara

kebaikan (al-Haqq) dan keburukan (al-Bathil). Akan tetapi, agama juga

mewartakan bahwa manusia tidak akan mampu menangkap hakikat

moralitas hanya dengan mengandalkan kekuatan akal. Hal ini

disebabkan karena akal akan mudah terbelokkan oleh unsur lain dalam

diri manusia utamanya oleh apa yang disebut sebagai nafsu.20 Selamat

membaca ..... Wallahu a’lam bi al-shawab.

20

. ibid, hal. 18.

Page 18: Pelestarian Lingkungan dalam Perspektif Sunnah Oleh : Ulin

428 | Ulin Niam Masruri, Pelestarian Lingkungan dalam ....…

DAFTAR PUSTAKA

Akhlaq lingkungan: Panduan berperilaku ramah lingkungan, oleh Deputi

Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup dan Majlis Lingkungan

Hidup PP. Muhammadiyah, tahun 2001.

Abdul Madjid bin Aziz al-Zindani, Mu’jizat Al-Quran dan As-Sunnah

TentangIptek, Jakarta: Gema Insan Presss, 1977.

DR. Marzuki, M.Ag, Melestarikan Lingkungan Hidup Dan Mensikapi

bencan alam dalam presepektif islam

Eko Budiharjo, Prof. Ir. M.Sc, Lingkungan Binaan dan Tata Ruang Kota,

Yogjakarta: Andi Offset, 1997.

Jamaluddin Abdurrahim bin Hasan Al-Asnawi, Nihayatu As-Sul Fi

Syarhu Minhaj Al-Wushul Ila ‘ilmi Al-Ushul, Beirut: Dar Ibn

Hazm, 1999, cet I, Juz I.

Yusuf Al-Qordlawi, DR, Fiqih Peradaban: Sunnah sebagai paradigm ilmu

pengetahuan, Surabaya: Dunia Ilmu 1997.

Undang – undang Republik Indonesia No.32 Tahun 2009 tentang

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Muhammad bin Ya’qub Al-Fairus Abadi, Al-Qomus Al-Mukhith,

Beirut: Ar-Risalah cet. VIII

Tingkatkan Taqwa melalui kepedulian lingkungan,(peduli lingkungan dalam

perspektif islam). Diterbitkan atas kerjasama Deputi

komunikasi lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

Kementerian Lingkungan Hidup dan Lembaga

Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus

Besar Nahdlotul Ulama’, cet.1 Nov 2011.

Widi Agus Pratikno, dkk, Perencanaan Fasilitas pantai dan laut,

Yogjakarta: BPFI, 1977.

http//www. Serambinews.com/old/index.php?aksi=baca opini.

Diunduh tanggal, 20-12-2012.

http//www.orangutancentre.org/wp-content/uplods. Diunduh

tanggal, 7 – 1 – 2013.

http//immunnes. Blogspot.com/2006/12/sabtu-16-desember-2006-

www.thml. diunduh tanggal, 20-12-2012.