pelaksanaan program jambore uks tahun 2015 di dinas pendidikan kabupaten sidoarjo

8/20/2019 Pelaksanaan Program Jambore UKS tahun 2015 di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo

1/44

HALAMAN JUDUL

PELAKSANAAN PROGRAM LOMBA LINGKUNGAN

SEKOLAH SEHAT SE-KABUPATEN SIDOARJO

DI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO BAGIAN

PENDIDIKAN DASAR

LAPORAN INDIVIDU

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program

Magang Manajemen

Oleh:

YUGO SINATRYO

NIM. 12010714055

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

2014


2/44

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Magang oleh : Yugo Sinatryo.

NIM : 12010714055

Judul : PELAKSANAAN PROGRAM LOMBA

LINGKUNGAN SEKOLAH SEHAT SE-

KABUPATEN SIDOARJO DI DINAS

PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO

SUB BAGIAN PENDIDIKAN DASAR

Telah disetujui dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diajukan

Surabaya, 08 Agustus 2014

Guru Pamong, Penyusun,

Wahyu Nugroho, SH., MM. Andika Restu A.

NIP. 19690505 200112 1 001 NIM. 11010714209

Dosen Pembimbing Lapangan, Kepala LPMP Jawa Timur

Dr. Erny Roesminingsih, M.si Salamun, SE., MBA., Ph.D.

NIP. 19681015 199802 2 001 NIP. 19590731 198103 1 005


3/44

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Magang oleh : AndikaRestuApriliyanto

NIM : 11010714209

Telah Diujikan pada tanggal : 11 Oktober 2014

Disahkan pada tanggal : 11 Oktober 2014

Dewan Penguji,

1. Desi Nurhikmahyanti, M.Pd (............................................)

NIP. 19831123 2010121004 Penguji I

2.

Dr. Erny Roesminingsih, M.Si (.............................................)

NIP.196810151998022001 Penguji II (Pembimbing)

Mengetahui,

Ketua Prodi Manajemen Pendidikan

Dr. Erny Roesminingsih, M.Si

NIP. 196810151998022001


4/44

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan Magang Manajemen ini dengan baik. Tujuan pembuatan laporan ini

ditujukan sebagai tahap akhir dalam pelaksanaan kegiatan Magang

Manajemen dan melatih penulis membiasakan diri untuk membaca dan

memahami dengan baik keadaan lingkungan lembaga yang sebenarnya.

Dengan terselesaikannya laporan ini penulis berharap dapat digunakan

untuk mengetahui lebih dalam mengenai program-program UKS yang

dilaksanakan oleh bagian pendidikan dasar di dalam Dinas Pendidikan

Sidoarjo, khususnya yang berkenaan dengan program jamboree UKS. Akhir

kata tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya

kepada:

1.

Drs. I Nyoman Sudarka,M.Pd., selaku Dekan FakultasIlmuPendidikan,

2. Dra. Erni Roesminingsih, M.Si selaku Kepala Prodi Manajemen Pendidikan,

Universitas Negeri

SurabayadansekaligussebagaiDosenPembimbingLapangan.

3. Sugito, SE, M.M. selaku Kepala Divisi/SeksiSistemInformasi LPMP

ProvinsiJawaTimur

4.

WahyuNugroho, SH., MM. Selaku pamong

5. Teman-teman yang telah membantu memberikan motivasi baik berupa materi

dan moral.

Demikian laporan ini dibuat, tentunya terdapat banyakkekurangan di

dalamnya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnyamembangun dari setiap pembaca demi kesempurnaan laporan magang ini.

Surabaya, 7Agustus

2014Penulis


5/44

AndikaRestu A.

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ivDAFTAR ISI ................................................................................................ v

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang ............................................................................ 1B. Tujuan ......................................................................................... 3

C. Manfaat ....................................................................................... 4

D. Bentuk Kegiatan, Alur Kegiatan dan Indikator Keberhasilan........ 6

E. Objek/Sasaran .............................................................................. 8

F. Bidang Garapan yang Direncanakan ............................................ 8

G. Jadwal Kegiatan........................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI

A.

Verifikasi Data ........................................................................... 10

1. Verifikasi ............................................................................. 10

2.

Dokumen ............................................................................. 113. VerifikasiDokumen .............................................................. 13

B. Sertifikasi Guru .......................................................................... 13

1. KonsepDasar........................................................................ 13

2. Proses PenetapanPesertaSertifikasi Guru .............................. 15

3. PersyaratanPesertaSertifikasi Guru....................................... 16

4. PenetapanPesertaSertifikasi Guru ......................................... 19

C.

PendidikandanLatihanProfesi Guru (PLPG) ................................ 22

1. LatarBelakang ....................................................................... 22

2.

Peserta .................................................................................. 23

3. MateridanUjian ..................................................................... 24

BAB III METODE PENGUMPULAN DATA

A. Studi Dokumentasi ..................................................................... 25

BAB IV PENGALAMAN YANG DIPEROLEHA.

Pengalaman Langsung ................................................................ 27

B. Pengalaman Tidak Langsung ...................................................... 28

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Magang .............................................................................. 30

1. Paparan Data.......................................................................... 30

2.

Hasil/TemuanMagang ............................................................ 33


6/44

B. Pembahasan ................................................................................. 34

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................ 37

B.

Rekomendasi .............................................................................. 38

DAFTAR RUJUKAN ................................................................................... 39

LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 40RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... 57


7/44

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1.

Surat Ijin Magang .............................................................................. 412. Surat Diterima Magang ..................................................................... 423. SuratTugasPamong............................................................................ 43

4. Daftar Kegiatan Harian Magang ........................................................ 445. FormulirPendaftaranPeserta (format A1) ........................................... 47

6. Surat KeteranganPenghapusanCalonPeserta ...................................... 487.

Format VerifikasiKelengkapanDokumen (S2/S3 dangol IV/b) ........... 49

8. Format VerifikasiKelengkapanDokumenpola PSPL (gol IV/c) .......... 509.

Format VerifikasiKelengkapanDokumenpola PLPG .......................... 51

10. Format VerifikasiKelengkapanDokumenpolaPortofolio ..................... 52

11. SuratPernyataanKeabsahanDokumenPeserta ..................................... 53

12.

Dokumentasifoto-fotokegiatan .......................................................... 5413.


8/44

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan kualitas manusia Indonesia memerlukan berbagai upaya

antara lain upaya Pendidikan dan upaya Kesehatan, baik di Sekolah maupun

diluar Sekolah.

Sekolah sebagai Wiyatamandala perlu memiliki lingkungan kehidupan

Sekolah yang mencerminkan hidup sehat dan menjamin adanya proses belajar

mengajar serta menciptakan kondisi yang mendukung tercapainya kemampuan

untuk hidup sehat. Semua ini akan terlaksana bila Sekolah dan lingkungannnya

dibina dan dikembangkan, diantaranya melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).

Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu wahana untuk

meningkatkan kemampuan hidup sehat, yang pada gilirannya meningkatkanderajat kesehatan peserta didik yang optimal. Upaya pembinaan dan

pengembangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama antara Pemerintah,

Guru, Peserta didik dan masyarakat.

Usaha Kesehatan Sekolah mencakup tiga program yaitu Pendidikan

Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan yang sehat, yang selanjutnya

disebut sebagai Trias UKS.

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

merupakan salah satu upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang

ditujukan kepada siswa dan juga salah satu mata rantai yang penting dalam

meningkatkan kualitas manusia Indonesia. Peningkatan kualitas manusia


9/44

Indonesia memerlukan upaya, antara lain dengan pendidikan dan kesehatan yang

baik disekolah.

Sekolah salah satu tempat belajar tidak saja perlu memiliki lingkungan

yang asri dan sehat, serta dapat mendukung berlangsungnya proses belajar

mengajar yang lebih baik, namun juga diharapkan mampu untuk membentuk

siswa yang memiliki derajat kesehatan yang baik. Untuk mencapai tujuan

tersebut, maka pelaksanaan program Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan,

Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Yang Sehat , perlu

didorong dan lebih dimasyarakatkan kepada semua pihak, agar memahami dan

mendukung program UKS secara umum serta meningkatkan kualitas program

kegiatan UKS disemua jenjang pendidikan disekolah dan madrasah.

Untuk itu dipandang perlu mengadakan kegiatan UKS dalam skala

regional yang disebut Jambore UKS Kabupaten Sidoarjo. Jambore UKS ini

merupakan kegiatan yang nantinya secara rutin dilaksanakan setiap tahun oleh

Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Kabupaten Sidoarjo sebagai ajang

evaluasi pembinaan kegiatan UKS di masing – masing Kecamatan Sidoarjo dan

nantinya diharapkan akan terwujud budaya hidup sehat disemua sekolah di

seluruh Sidoarjo.

Melalui Jambore UKS Kabupaten Sidoarjo ini diharapkan dapat

membantu dan memacu para Tim Pembina Usaha Kesehatan sekolah (TP. UKS

Kabupaten / Kota, Kecamatan, Kepala Sekolah dan Guru serta siswa untuk

meningkatkan aktifitas dan kreatifitas dalam pembinaan dan pengembangan UKS

disekolah.


10/44

Sehubungan dengan hal tersebut maka penulis merasa perlu untuk

mengangkat judul PELAKSANAAN PROGRAM JAMBORE UKS SE-

KABUPATEN SIDOARJO sebagai judul laporan magang agar pembaca dapat

mengetahui secara terperinci seluk-beluk pelaksanaan program tersebut secara

terperinci.

A. Tujuan

Adapun tujuan umum dari laporan Magang Manajemen ini yaitu

mensinkronisasikan dan mengamati kesesuaian antara ilmu-ilmu teori yang

didapatkan selama di bangku kuliah dengan dunia kerja yang nyata melalui

praktek langsung, terutama dalam bidang pendidikan. Kemudian, tujuan

umum dari fokus kegiatan yang dibahas yaitu “PELAKSANAAN

PROGRAM JAMBORE UKS SE-KABUPATEN SIDOARJO” adalah untuk

mengetahui seluk-beluk tentang kegiatan yang dilakukan oleh TP UKS dalam

rangka menigkatkan kualitas program UKS yang ada di kabupaten Sidaorjo .

Sedangkan tujuan khusus dari dilaksanakan Magang Manajemen adalah

untuk mendalami praktek kerja di lapangan sehingga mahasiswa

mendapatkan bekal pengalaman yang lebih selain teori yang didapat di

bangku kuliah. Lalu, tujuan khusus fokus kegiatan yang dibahas dalam

laporan ini antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui dan ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan program

Jambore UKS se-Kabupaten Sidoarjo

2.

Dapat memahami sistem kerja.


11/44

3. Dapat mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh TP UKS dalam

rangka mengembangkan kinerja UKS demi mewujudkan sekolah yang

Wiyata Mandala.

B. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

Dalam Magang Manajemen ini diharapkan dapat menjadi salah

satu bahan kajian dalam upaya untuk mendalami mengenai manajemen

pendidikan di suatu lembaga, khususnya di bidang Manajemen Layanan

Khusus. Hasil dari kegiatan magang pada suatu lembaga pendidikan ini

juga diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk mendalami kegiatan

layanan kesehatan sekolah sebagai salah satu substansi dalam manajemen

layanan khusus sehingga menambah pengetahuan untuk melengkapi

teori-teori layanan khusus dengan praktik kegiatan manajemen layanan

khusus secara langsung di lapangan. Selain itu, diharapkan juga dapat

memberikan informasi tambahan atau pembanding bagi penulis lain yang

tema penulisannya sejenis.

2. Manfaat Praktis

Hasil Magang Manajemen ini, selain memiliki manfaat teoritis

juga terdapat manfaat praktis yang diharapkan dapat bermanfaat untuk

beberapa pihak diantaranya:

a. Manfaat bagi Lembaga

Dengan adanya Magang Manajemen ini diharapkan dapat

membantu pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo Sub-Bag


12/44

Pendidikan Dasar tempat penulis melaksanakan kegiatan magang

dalam melaksanakan kegiatan lomba Jambore UKS se-Kabupaten

Sidoarjo. Kegiatan Lomba Jambore UKS se-Kabupaten Sidoarjo ini

memiliki manfaat bagi lembaga sebagai berikut: (1) membantu

lembaga TP UKS dalam mensosialisasikan tentang program sekolah

yang sehat; (2) membantu lembaga dalam mencetak kader-kader UKS

yang berkompetensi melalui lomba Jambore UKS se-kabupaten

Sidoarjo; (3) membantu lembaga dalam memilih perwakilan dari

kabupaten Sidaorjo yang nantinya akan dikirim untuk lomba Jambore

UKS tingkat provinsi.

b. Manfaat bagi mahasiswa

Adapun manfaat dengan adanya Magang Manajemen ini bagi

mahasiswa yaitu: (1) menambah wawasan mengenai fungsi layanan

kesehatan sekolah, dalam rangka pengembangan masyarakat sekolah

yang sehat melalui UKS; (2) mengetahui tujuan dan fungsi dari

diadakannya program lomba jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo; (3)

memperoleh ilmu dari pengalaman lapangan tentang kegiatan lomba

jamboree UKS se-kabupaten Sidoarjo berupa teknis-teknis

pelaksanaanya.

C. Bentuk Kegiatan, Alur Kegiatan, dan Indikator Keberhasilan

1. Bentuk Kegiatan


13/44

Bentuk dari program kegiatan penulis selama magang di Dinas

Pendidikan Kabupaten Sidoarjo dalam sub-bag Pendidikan Dasar adalah

melakukan verifikasi administratif atau pengecekan persyaratan terhadap

dokumen peserta Sertifikasi Guru yang Melalui Jalur PLPG 2014.

2. Alur Kegiatan

Alur kegiatan adalah rangkaian tugas-tugas atau pekerjaan yang

dilakukan untuk sebuah tujuan dan pada umumnya rangkaian pekerjaan

ini melibatkan beberapa pihak untuk tercapainya tujuan. Untuk itu, salah

satu tujuan dari kegiatan penulis di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo

Sub-Bag Pendidikan Pendidikan Dasar yaitu dapat terlaksananya kegiatan

Lomba Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo dengan sukses. Agar lebih

jelasnya digambarkan melalui gambar alur kegiatan di bawah ini:


14/44

3. Indikator keberhasilan

Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur yang spesifik dan

terukur secara jelas sehingga dapat diketahui apakah suatu tujuan dapat

tercapai atau belum. Dalam kegiatan magang yang dilakukan penulis,

indikator keberhasilan yang dibuat dan disusun adalah sebagai berikut:

Pembentukan Panitia

Pembetukan rencana kerja

Pelaksaanaan Program

Penganggaran Dana

Sosialisasi Pelaksanaan kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan Lomba jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo

EVALUASI KEGIATAN

Gambar 1.

Alur Kegiatan Magang


15/44

D. Objek/Sasaran

Objek/sasaran merupakan fokus yang menjadi pembahasan dari

pelaksanaan kegiatan Magang Manajemen yang dijalankan. Pada program

Lomba Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo adalah seluruh peserta lomba

Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo.

Tabel 1.: Indikator Keberhasilan

Indikator Kriteria

Pembentukan

Panitia.

memposisikan anggota kepanitiaan sesuai dengan

kompetensi dan skill yang dimiliki oleh setiap individu

yang terpilih menjadi panitia.

Pembentukan

rencana kerja

pelaksanaan

program.

Rencana kerja dan program yang dibuat dapat sinkron

dengan tujuan agar pelaksanaan lomba Jambore UKS se-

kabupaten Sidoarjo dapat terlaksana dengan baik.

Penganggaran

Dana

Dana yang dianggarkan sesuai dengan kebutuhan dan

tidak berlebih-lebihan, dan dana yang dikeluarkan dapat

dipergunakan secara efektif dan efisien.

Sosialisasi

Pelaksanaan

kegiatan

Teknis kegiatan dapat tersosialisasikan kepada seluruh

stakeholder dalam kegiatan lomba jambore UKS se-

kabupaten Sidoarjo

Pelaksanaan

Lomba

Lomba terlaksana sesuai dengan rencana dengan

hambatan yang sangat minimal.

Evaluasi Dalam hal ini evaluasi juga termasuk penilaian dalam

segala aspek termasuk juga para pemenang lomba dapat

dinilai secara objektif.


16/44

E. Bidang Garapan Yang Direncanakan

Bidang garapan yang direncanakan oleh penulis termasuk dalam

subtansi Manajemen Layanan Khusus. Bidang garapan atau kegiatan yang

dilaksanakan selama magang yang dimaksud yaitu pelaksanaan lomba


F. Jadwal Kegiatan

Magang Manajemen dilaksanakan dengan waktu yang cukup singkat,

selama sekitar tujuh minggu, mulai dari awal bulan Agustus hingga akhir

bulan September. Berikut merupakan jadwal Pelaksanaan kegiatan magang

yang disesuaikan dengan kondisi yang ada.

No. Nama Kegiatan

Agustus,ke- 1

minggu

Juli, minggu

ke-

3 4 1 2 3 4

1. Observasi dan Orientasi lapangan

2. Pembagian tugas per bidang

3. Menyusun dan Mengajukan Program

4. Pelaksanaan program

5. Membuat laporan

Tabel 2.

Jadwal Kegiatan Magang


17/44

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Jambore

Menurut Kamus Oxford Kanada, etimologi dari Jambore adalah pada abad

ke-19 yang tidak diketahui asalnya. Penyair Robert W. Service menggunakan

istilah ini jauh sebelum Jambore Dunia pertama terselenggara. Dalam lagu yang

berjudul Athabaska Dick yang dipopulerkan oleh Rolling Stone, yang

dipublikasikan pada tahun 1912. Pada saat itu, kata Jambore berarti adalah sebuah

pertemuan besar yang gaduh (riuh).

Meskipun demikian, hal dasar yang diyakini di dalam Kepanduan bahwa

kata itu diciptakan oleh Baden-Powell. Dikatakan bahwa kata itu memiliki

beberapa kemungkinan asal-usul, mulai dari Hindi ke Swahili untuk dialek asli

Amerika. Hal ini juga dikatakan bahwa kata Jambore berkaitan dengan kata

Corroboree, istilah dari suku Aborigin Australia untuk setiap hal yang dianggap

perkumpulan yang berisik yang dilakukan pada malam hari atau gangguan. Dari

sumber lain dikatakan pula bahwa kata Jambore berasal dari Swahili untuk kata

hello, jambo, sebagai akibat dari banyak waktu yang ia habiskan disana.

Pada Jambore Dunia pertama di Olympia pada tahun 1920, Baden-Powell

mengatakan Orang-orang memberikan arti yang berbeda untuk kata tersebut, tapi

dari tahun ini, Jambore akan dimaknai dengan spesifik. Ini akan dihubungkan

dengan pertemuan pemuda terbesar yang pernah ada.

Sedangkan, Olave Baden-Powell, menciptakan istilah jamborese, yakni

istilah yang merujuk dari bahasa Perancis yang digunakan para Pandu dari

10

https://id.wikipedia.org/wiki/Oxfordhttps://id.wikipedia.org/wiki/Kanadahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Robert_W._Service&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Rolling_Stonehttps://id.wikipedia.org/wiki/1912https://id.wikipedia.org/wiki/Amerikahttps://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttps://id.wikipedia.org/wiki/1920https://id.wikipedia.org/wiki/Baden-Powellhttps://id.wikipedia.org/wiki/Olave_Baden-Powellhttps://id.wikipedia.org/wiki/Olave_Baden-Powellhttps://id.wikipedia.org/wiki/Baden-Powellhttps://id.wikipedia.org/wiki/1920https://id.wikipedia.org/wiki/Australiahttps://id.wikipedia.org/wiki/Amerikahttps://id.wikipedia.org/wiki/1912https://id.wikipedia.org/wiki/Rolling_Stonehttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Robert_W._Service&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Kanadahttps://id.wikipedia.org/wiki/Oxford


18/44

berbagai bahasa dan kebiasaan budaya yang berkembang ketika berbagai anggota

Pandu tersebut bertemu, yang memupuk persahabatan dan pengertian antara

Pandu di dunia. Kadang-kadang kata jamborette digunakan untuk menunjukkan

pertemuan yang lebih kecil, baik lokal maupun internasional.

Meskipun terkadang kata “jamboree” selalu diidentikkan dengan Pramuka,

akan tetapi dewasa ini kata “jamboree” tidak selalu diidentikkan dengan kata

“pramuka”

B. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

Menurut Martoyo (1982:27), Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha

Kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dengan anak didik

beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. Pandangan serupa

disampaikan Tarnawan (2007), Usaha Kesehatan Sekolah adalah bentuk dari

usaha kesehatan masyarakat yang dilaksanakan di sekolah. Menurut Dinas

Kesehatan (2007) Usaha Kesehatan Sekolah merupakan salah satu upaya

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang ditujukan kepada siswa dan juga

salah satu mata rantai yang penting dalam meningkatkan kualitas manusia

Indonesia.

1. Dasar titik tolak Usaha Kesehatan Sekolah

Dibidang kesehatan dan pendidikan mempunyai peranan yang besar

karena secara fungsional Kementerian Kesehatan bertanggung jawab atas


19/44

kesehatan anak didik, dan secara organisasi sekolah berada dibawah Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Poernomo (1982:15), mengatakan bahwa :

1.Sekolah merupakan lembaga yang dengan sengaja dihidupkan untuk

mempertinggi derajat bangsa dalam segala aspek.

2.Usaha Kesehatan melalui masyarakat sekolah mempunyai kemungkinan yang

lebih efektif diantara beberapa usaha yang ada, untuk mencapai kebiasaan hidup

sehat dari masyarakat pada umumnya, karena masyarakat sekolah :

-Mempunyai prosentase yang tinggi

-Merupakan masyarakat yang terorganisir, sehingga mudah dicapai dalam rangka

pelaksanaan usaha-usaha kesehatan masyarakat.

-Peka terhadap pendidikan pada umumnya, dapat menyebarkan modernisasi

(sebagai “agent of change”), karena dalam usia dini anak - anak sekolah berada

dalam taraf perkembangan dan pertumbuhan, mudah dibimbing dan dibina. Masa

dini adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan hidup sehat

dengan harapan, agar mereka dapat meneruskan serta mempengaruhi lingkungan

sekarang dan dimasa akan datang. Masyarakat sehat yang akan datang merupakan

salah satu dari hasil pengertian, sikap dan kebiasaan hidup sehat yang dimiliki

anak-anak pada waktu sekarang.

2.Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah

Martoyo (Entjang 1986:120), mengatakan bahwa bersama-sama membina

kesehatan masyarakat sekolah, dengan jalan meningkatkan dan mengembangkan


20/44

kegiatan-kegiatan dalam bidang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), demi

pembinaan rakyat pada umumnya.

Dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan UKS perlu diperhatikan :

1.Menjalin hubungan dan kerjasama dengan lembaga-lembaga kesehatan

setempat: Rumah sakit, Perguruan Tinggi khususnya Fakultas kedokteran, PMI,

Puskesmas, dan lain-lain.

2.Menjalin hubungan dan kerjasama dengan tenaga-tenaga medis seperti dokter,

perawat dan lain-lain.

Disamping itu sekolah juga harus menyiapkan tenaga-tenaga gurunya untuk

mendapatkan pengertian praktis tentang kesehatan masyarakat sekolah dan rakyat

pada umumnya. Memperhatikan pendapat dan pernyataan diatas bahwa bukan

hanya

anak didik saja yang harus disehatkan tetapi juga lingkungannya. Ini berarti

masyarakat diluar atau disekitar anak didik perlu pula disehatkan. Masyarakat

tersebut terdiri atas masyarakat yang disekitar sekolah, para pendidik dan pengajar

serta keluarga dari anak didik.

3. Dasar Hukum Usaha Kesehatan Sekolah

Setiap kali melaksanakan suatu kegiatan, apalagi kegiatan itu dilaksanakan oleh

pihak pemerintah pasti ada dasar hukumnya, yaitu Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Adapun isi dari UU No.23

tahun 1992 adalah sebagai berikut ;

Pasal 1 :


21/44

1/ayat (1). Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 1/ayat

(2). Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

1/ayat (3). Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui

pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan wewenang

untuk melakukan upaya kesehatan.

1/ayat (4). Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan.

4. Program UKS

Program UKS terdiri dari Trias UKS, yaitu Pendidikan Kesehatan yang

diintegrasikan dengan semua mata pelajaran, Pelayanan Kesehatan di sekolah

dengan adanya poliklinik (bagi sekolah yang mampu), serta Pembinaan

lingkungan sekolah sehat.

Selain itu untuk menciptakan suatu kondisi sekolah yang sehat, sekolah harus

memenuhi kriteria, antara lain kebersihan dan ventilasi ruangan, kebersihan

kantin, WC, kamar mandi, tempat cuci tangan, melaksanakan pelayanan

kesehatan, pendidikan kesehatan, bimbingan konseling dan manajemen peran

serta masyarakat. Program tersebut dapat dilaksanakan secara bertahap dan

berkesinambungan. Agar pelaksanaan program ini berjalan dengan baik, sekolah


22/44

perlu bekerja sama dengan tim Pembina UKS kecamatan dan masyarakat di

sekitar sekolah.

Program UKS tersebut sangat erat kaitannya dengan program bidang pendidikan,

dimana dalam UU No.2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional

disebutkan, bahwa tujuan pendidikan nasional ialah mencerdaskan kehidupan

bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Mencermati tujuan pendidikan

nasional itu, maka melalui kegiatan UKS ini diharapkan dapat membentuk

manusia yang sehat, yaitu sehat fisik, mental dan sosial sehingga bisa menjadi

SDM yang potensial dalam pembangunan bangsa dan negara.

5. Pembinaan UKS

Dalam pasal 45 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

disebutkan, kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan

hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat, sehingga peserta didik

dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi

sumber daya manusia yang berkualitas.

Usaha Kesehatan Sekolah di bina oleh Dokter Puskesmas, sedangkan

pelaksanaannya menjadi tugas para guru. Seorang dokter puskesmas, jangan

hanya terpusat di sekitar puskesmas tetapi juga harus menjalin kerja sama dengan

pihak di luar puskesmas. Misalnya, dengan para guru untuk melaksanakan UKS.

Sebenarnya kelembagaan UKS memiliki Tim Pembina mulai dari tingkat

kecamatan, kabupaten, kota, provinsi sampai tingkat pusat. Tetapi tidak semua tim

berjalan. Setiap minggu, dokter puskesmas harus keliling di wilayah binaan


23/44

Puskesmas. Dokter kecil di sekolah dibina, kemudian dia bisa membina teman-

temannya.

Pendidikan Kesehatan adalah upaya untuk mempengaruhi dan atau mengajak

orang lain, baik individu, kelompok atau masyarakat, agar melaksanakan perilaku

hidup sehat, karena tingkat kesehatan merupakan salah satu faktor yang

menentukan indeks pembangunan manusia. Tingkah laku yang diharapkan dalam

pendidikan kesehatan ini adalah yang menunjang cara hidup sehat, baik manusia

sebagai perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat, oleh karena

pendidikan kesehatan sangatlah penting untuk menunjang setiap program

kesehatan yang direncanakan. Tetapi seperti yang kita tahu, bahwa pelaksanaan

pendidikan ini, baik di negara maju maupun berkembang mengalami berbagai

hambatan dalam rangka pencapaian tujuannya, yakni mewujudkan perilaku hidup

sehat bagi masyarakatnya. Hambatan yang paling besar dirasakan adalah faktor

pendukungnya, yakni yang mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau

fasilitas kesehatan gigi bagi masyarakat itu sendiri, misalnya : air bersih, tempat

pembuangan sampah, ketersediaan makanan yang bergizi dan sebagainya.

Pendidikan kesehatan yang menyentuh langsung pada sasaran adalah salah

satunya melalui penyuluhan dengan tema : Kesehatan gigi dan mulut, Kebersihan

badan, Kesehatan dalam berpakaian. Dan pelayanan kesehatan yang seyogyanya

dilakukan adalah : P3K, Pembinaan lingkungan sekolah sehat.

P3K adalah bantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat

kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan

nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat

penyembuhan. Pertolongan pertama mempuyai makna tindakan yang pertama


24/44

sebelum korban dibawa ke fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan

dari P3K sesungguhnya adalah : mencegah agar cedera yang timbul tidak lebih

parah, menghentikan pendarahan, mencegah nyeri dan menjamin fungsi saluran

nafas, sehingga korban dapat terselamatkan dari bahaya maut semaksimal

mungkin. Ada juga korban tidak hanya mengalami trauma sejenis, tetapi juga

kompleks sehingga penolong pun diharuskan untuk mampu memberikan

pertolongan sekaligus ataupun sesuai yang mengancam nyawa.

Pembinaan lingkungan sekolah sehat meliputi :

a.Kebersihan halaman sekolah

b.Kebersihan kelas.

c.Kebersihan WC.

d.Kebersihan kantin

C.

Manajemen layanan khusus

Manajemen layanan khusus di suatu sekolah merupakan bagian penting

dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang efektif dan efisien. Sekolah

merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas

dari penduduk bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya memiliki tanggung jawab

dan tugas untuk mlaksanakan proses pembelajaran dalam mengembangkan ilmu

penegetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan meningkatkan

kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. Hal ini sesuai dengan

UUSPN Bab 11 Pasal 4 yang memuat tentang adanya tujuan pendidikan

nasional.Untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab tersebut maka sekolah

memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala

kebutuhan peserta didiknya sehingga tujuan pendidikan tersebut dapat tercapai.


25/44

Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan di

organisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta dapat

memenuhi kebutuhan khusus siswa di sekolah. Pelayanan khusus diselenggarakan

di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran dalam

rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan di sekolah antara lain

juga berusaha agar peserta didik senanatiasa berada dalam keadaan baik. Baik

disini menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya. Dari uraian tersebut dapat

disimpulkan bahwa manajemen layanan khusus adalah suatu proses kegiatan

memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk menunjang kegiatan

pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan efisien.

1. Layanan kesehatan peserta didik

Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk sebuah wadah bernama

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Usaha kesehatan sekolah adalah usaha

kesehatan masyarakat yang dijalankan sekolah.

Menurut Jesse Ferring William pada buku Pengelolaan Layanan Khusus Di

sekolah oleh Kusmintardjo (1992) mendefinisikan layanan kesehatan adalah

sebuah klinik yang didirikan sebagai bagian dari Universitas atau sekolah yang

berdiri sendiri yang menentukan diagnosa dan pengobatan fisik dan penyakit jiwa

dan dibiayai dari biaya khusus dari semua siswa. Selain itu layanan kesehatan juga

dapat diartikan sebagai usaha sekolah dalam rangka membantu (mungkin bersifat

sementara ) murid-muridnya yang mengalami persoalan yang berkaitan dengan

kesehatan.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa layanan kesehatan peserta

didik adalah suatu layanan kesehatan masyarakat yang dijalankan di sekolah dan

menjadikan peserta didik sebagai sasaran utama, dan personalia sekolah yang

lainnya sebagai sasaran tambahan (Imron, 1995:154)

D. Jambore UKS


26/44

Meninjau dari teori-teori yang telah dipaparkan sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa definisi dari Jambore UKS adalah suatu kegiatan

perkumpulan besar yang diadakan dibawah nama TP UKS (Usaha Kesehatan

Sekolah) dalam rangka mengumpulkan para kader, stakeholder dan anggota UKS

dengan tujuan untuk memasyarakatkan program Sekolah sehat melalui upaya

peningkatan kepedulian peserta didik, guru, tenaga kependidikan dan Tim

Pembina UKS dalam pembinaan dan pengembangan UKS disekolah.


27/44

BAB III

METODE PENGUMPULAN DATA

A. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi atau biasa disebut kajian dokumen merupakan

teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek

penelitian dalam rangka memperoleh informasi terkait objek penelitian.

Dalam studi dokumentasi, peneliti biasanya melakukan penelusuran data

historis objek penelitian serta melihat sejauh mana proses yang berjalan telah

terdokumentasikan dengan baik. Dokumen yang dihimpun dipilih sesuai

dengan tujuan dan fokus masalah.

Sebagai salah satu teknik pengumpulan data tentu saja studi

dokumentasi tidak bisa digunakan sebagai satu-satunya media untuk

memperoleh informasi. Hal tersebut dikarenakan terdapat faktor bias antara

data yang diperoleh dalam dokumen dengan kenyataan yang ada yang

disebabkan terdapat fakta-fakta yang disembunyikan. Oleh karena itu, teknik

ini biasanya didukung pula dengan wawancara ataupun kuesioner.

Dokumentasi merupakan suatu suatu proses pengelolaan data yang

dilakukan secara sistematis, tujuannya untuk memperoleh dokumen yang

dibutuhkan berupa keterangan dan bukti adanya suatu kegiatan yang telah

dilakukan dan didokumentasi. Untuk melengkapi dan memperlancar

kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama pelaksanaan magang, maka

yang diperlukan meliputi dokumen/berkas atau arsip mengenai kegiatan

Lomba Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo baik dalam bentuk hardcopy

25


28/44

maupun softcopy. Berkas-berkas tersebut biasanya berupa undangan, formulir

peserta, surat tugas, sppd, SK Bupati, piagam, dan lain-lain.

Sedangkan dalam pembuatan laporan diperlukan beberapa data

penunjang Magang Manajemen yang tergolong data atau dokumen-dokumen

resmi pemerintah. Seperti halnya petunjuk teknis atau JUKNIS dan data-data

lainnya.

B. Wawancara Mendalam

Esterberg (Sugiyono, 2011:233) mengemukakan wawancara yaitu

wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstrutur. Pengumpulan

data yang digunakan dalam membuat laporan magang yang berjudul

Pelaksanaan Kegiatan Lomba Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo adalah

berupa teknik wawancara semi terstruktur, yakni perpaduan antara

wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Penulis membuat

pedoman pertanyaan yang akan diajukan akan tetapi penulis sewaktu-waktu

juga dapat melontarkan pertanyaan yang tidak ada di dalam pedoman

pertanyaan. Penulis mewawancarai narasumber yang tidak hanya tediri dari

hanya satu orang saja tetapi ada beberapa orang, wawancara dilakukan dalam

bentuk obrolan santai sehingga yang diwawancarai dapat memberikan

informasi secara luwes. Dengan wawancara yang dilakukan secara mendalam

dari penulis, maka diperoleh informasi sebanyak-banyaknya dari para

informan mengenai data yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan lomba


C. Observasi


29/44

Teknik kedua yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan

pengumpulan data adalah pengamatan/observasi. Teknik observasi adalah

teknik pengamatan yang didasarkan pada pengalaman langsung.

Peneliti mengamati aktivitas-aktivitas mengamati apa yang dikerjakan

orang-orang yang ikut berperan dalam kegiatan lomba Jambore UKS se-

kabupaten Sidoarjo, mendengarkan apa yang mereka ucapkan, dan

berpartisipasi dalam aktivitas mereka yang berhubungan dengan kehiatan

lomba Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo agar data yang didapatkan sesuai

dengan yang dibutuhkan.

Dengan teknik ini penulis dapat mengetahui secara langsung apa yang

terjadi di lapangan, dan juga penulis dapat mengambil data pendukung seperti

gambar, foto, arsip atau dan lain-lain. Penulis melakukan observasi dengan

cara melaksanakan kegiatan magang manajemen beberapa bulan di

lingkungan magang yakni Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo bagian

Pendidikan Dasar sebagai bentuk adaptasi dan pengamatan.


30/44

BAB IV

PENGALAMAN YANG DIPEROLEH

Melakukan praktek kerja atau Magang di dalam sebuah

instansi/lembaga pemerintahan dalam bidang pendidikan merupakan suatu

pengalaman yang baru bagi penulis. Banyak manfaat dan pengalaman yang

dapat diperoleh penulis ketika magang di Dinas Pendidikan Kabupaten

Sidaorjo bagian Pendidikan Dasara, mulai dari pengalaman langsung hingga

pengalaman yang secara tidak langsung diperoleh penulis guna menambah

wawasan serta pengalaman di dunia kerja.

Pada divisi/seksi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) inilah penulis

banyak belajar tentang kegiatan administrasi, manajemen layanan khusus,

dinamika kelompok, kepemimpinan dan ilmu-ilmu tentang keorganisasian

yang terkandung di dalam acara lomba Jambore UKS ini.

A. Pengalaman Langsung

Pada dasarnya Pengalaman langsung yang didapat oleh penulis saat

melaksanakan Magang Manajemen di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo

adalah belajar secara langsung mengenai ilmu-ilmu manajemen/administrasi

dan penerapannya pada dunia manajemen layanan khusus sekolah, dalam hal

ini adalah layanan khusus kesehatan sekolah berupa UKS (Usaha Kesehatan

Sekolah). Kegiatan yang dilakukan berhubungan erat dengan tugas-tugas

administrasi, sehingga penulis mampu mengaplikasikan antara teori yang

dipelajari dengan praktek di lapangan, mendapatkan pengalaman untuk

27


31/44

berkomunikasi dengan baik dan memberikan pelayanan kepada stakeholder

di dalam acara lomba jambore UKS.

Berbagai pengalaman langsung yang didapat penulis, terutama

kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan pelaksanaan lomba Jambore UKS

se-kabupaten Sidoarjo, diantaranya: (1) melakukan pendataan para peserta

beserta official yang berpartisipasi dalam kegiatan lomba Jambore UKS se-

kabupaten Sidoarjo; (2) menghimpun data pemenang-pemenang lomba

Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo SD hingga SMA dan sederajat; (3)

menyiapkan dan membagi konsumsi bagi para peserta dan official Lomba

Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo; (4) mengarsip formulir peserta lomba

Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo; (5) membuat undangan perihal Lomba

Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo dan menyebarkannya ke setiap UPTD

kecamatan yang ada di kabupaten Sidoarjo; (6) menginput data pemenang

dan mencetak piagam/sertifikat bagi para pemenang lomba Jambore UKS se-

kabupaten Sidoarjo, (7) membagikan sertifikat/piagam kepada para

pemenang lomba dan membuat buku daftar terima sertifikat/piagam.

B. Pengalaman Tidak Langsung (Informatif)

Pengalaman yang secara tidak langsung atau bersifat informatif yang

diperoleh penulis melalui metode pengumpulan data, yaitu wawancara,

observasi, serta studi dokumentasi adalah sebagai berikut: (1) Menget ahu i

Budaya kerja pada dunia kerja, terutama hal-hal yang berhubungan

dengan peningkatan mutu pendidikan; (2) dapat lebih memahami

mengenai pelaksanaan kegiatan manajemen layanan khusus sekolah


32/44

dalam hal ini berupa UKS yang merupakan bagian dari layanan

khusus kesehatan sekolah; (3) Mengetahui struktur organisasi, hirarki

dan tata kerja lembaga di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo bagian

Pendidikan Dasar dan juga TP UKS; (4) belajar mengenai sistem dan

proses/alur kerja yang dilaks anaka n di Din as Pe nd id ikan Sidoar jo

bagian Pendid ik an Da sar ; (5) belajar mengetahui pentingnya adminsitrasi

dan manajemen dalam melaksanakan pekerjaan;


33/44

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Paparan Data

Pada pelaksanaan Magang Manajemen di Dinas Pendidikan

Kabupaten Sidoarjo yang dilakukan penulis mulai tanggal 3 Agustus 2015

hingga berakhir tanggal 25 September 2015 (lihat lampiran 1 dan 2, hal. 41-

42). Agenda awal yaitu studi pendahuluan terhadap bidang yang menjadi

tempat penyusun melaksanakan magang, hasil yang didapatkan adalah

penulis ditempatkan di dalam bidang Pendidikan Dasar yang mana menaungi

lingkup TK/SD sederajat beserta pendidikan inklusif dan layanan khusus

UKS dari SD sampai dengan SMA sederajat.

Bagian Pendidikan Dasar memiliki gambaran umum sebagai bidang

yang menaungi jenjang TK/SD sederajat di kabupaten Sidoarjo, adapun

demikian bidang ini juga menaungi pendidikan Inklusif dan juga layanan

khusus kesehatan sekolah yakni UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).

Usaha Kesehatan Sekolah dilaksanakan dengan maksud agar peserta

didik memiliki kemampuan hidup sehat dalam lingkungan yang sehat

sehingga dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan

optimal, menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

Adapun UKS sendiri memiliki tujuan yaitu: 1) Menciptakan

lingkungan kehidupan Sekolah yang sehat; 2) Meningkatkan pengetahuan,

mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat Sekolah yang sehat; 3)

30


34/44

Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat

kesehatan

UKS sendiri juga memiliki sasaran yakni berupa:

TK / RA 5 tahun – 7 tahun

SD / MI 7 tahun – 12 tahun

SMP / MTs 12 tahun – 15 tahun

SMA / MA 15 tahun – 18 tahun

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan jambore UKS, panitian pelaksana

kegiatan ini telah membuat daftar-daftar peserta yang akan diundang untuk

mengikuti lomba-lomba yang ada dalam kegiatan jamboree UKS, berikut

adalah tabel daftar peserta undangan Jambore UKS

Tabel 3. : Daftar Peserta Jambore UKS

no Kecamatan Tiwisada KKR

SMP/MTS

KKR

SMA/MA

Mars

UKS

Jumlah

1 Wonoayu 1 1 1 11 14

2 Waru 1 1 1 11 14

3 Tulangan 1 1 1 11 14

4 Tarik 1 1 1 11 14

5 Tanggulangin 1 1 1 11 14

6 Taman 1 1 1 11 14

7 Sukodono 1 1 1 11 14

8 Sidoarjo 1 1 1 11 14


35/44

9 Sedati 1 1 1 11 14

10 Prambon 1 1 1 11 14

11 Porong 1 1 1 11 14

12 Krian 1 1 1 11 14

13 Krembung 1 1 1 11 14

14 Jabon 1 1 1 11 14

15 Gedangan 1 1 1 11 14

16 Candi 1 1 1 11 14

17 Buduran 1 1 1 11 14

18 Balongbendo 1 1 1 11 14

Jumlah 18 18 18 198

Adapun perlombaan yang akan diadakan dalam acara Jambore UKS

adalah: 1) Kader Tiwisada; 2) KKR SMP/MTS; 3) KKR SMA/MA; 4) Mars

UKS

2. Hasil/Temuan Magang

Berdasarkan pada paparan data di atas, maka kegiatan tindak lanjut

sebagai bentuk hasil dari yang dilakukan penulis saat pelaksanaan Magang

Manajemen di Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo bagian Pendidikan

Dasar adalah melakukan pelaksanaan kegiatan Jambore UKS se-kabupaten

Sidoarjo, sebagai panitia kegiatan tersebut. Adapun kegiatan yang dilakukan

setelah terbentuknya panitia adalah sesuai dengan bagan yang telah

dijelaskan sebelumnya.


36/44

Adapun saat pelaksanaan kegiatan terdapat temuan bahwa ada

beberapa dari undangan yang tidak menghadiri acara tersebut tanpa alasan

yang jelas.

Berikut adalah peenjelasan dari setiap cabang perlombaan yang

dilombakan:

1. Lomba Kader Tiwisada

Peserta adalah siswa / siswi SD / MI.

Setiap Kecamatan hanya boleh mengirimkan satu orang utusan peserta

lomba ini

Pelaksanaan lomba dilakukan sistim gugur

Pemenang terdiri dari juara I, II, III dan harapan I, II, III Tingkat

Kabupaten

Panitia menyiapkan hadiah berupa trophy dan piagam penghargaan

bagi pemenang lomba

2. Lomba Kader Kesehatan Remaja (KKR) tingkat SMP / MTs.

Peserta adalah siswa / siswi SMP / MTs.


lomba ini



Provinsi


bagi pemenang lomba


37/44

3. Lomba Kader Kesehatan Remaja (KKR) tingkat SMA / SMK / MA.

Peserta adalah siswa / siswi SMA / SMK / MA.


lomba ini



Provinsi


bagi pemenang lomba

4. Lomba Paduan Suara

Setiap Kabupaten / Kota dapat diwakili oleh satu kelompok paduan

suara.

Setiap kelompok terdiri dari 11 orang peserta (Siswa/siswi) yang akan

menyanyikan 2 (dua) lagu, yang terdiri dari 2 lagu wajib Lagu wajib

Panitia menyiapkan musik berupa rekaman musik, sedangkan berbagai

perlengkapan pendukung lainnya, seperti instrument musik tambahan,

seragam dll, menjadi tanggung jawab masing – masing peserta.

Penilaian juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Pemenang terdiri dari juara I, II, III dan harapan I, II, III.


bagi pemenang lomba

B. Pembahasan


38/44

Peningkatan kualitas manusia Indonesia memerlukan berbagai upaya

antara lain melalui Peningkatan Pendidikan dan Pelaksanaan Pelayanan

Kesehatan atau Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang diterapkan di sekolah

Sekolah sebagai Wiyatamandala perlu memiliki lingkungan

kehidupan sekolah yang mencerminkan hidup sehat dan menjamin adanya

proses belajar mengajar serta menciptakan kondisi yang mendukung

tercapainya kemampuan untuk hidup sehat.

Hal ini akan terlaksana bila sekolah dan lingkungannya dibina dan

dikembangkan melalui Usaha Kesehatan Sekolah. Pelaksanaan Usaha

Kesehatan Sekolah sangat ditentukan oleh aktivitas dan kreativitas dari Tim

Pelaksaan Usaha Kesehatan Sekolah dengan dukungan masyarakat sekitar

dan dana yang memadai.

Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan sekolah di

Kabupaten Sidoarjo di tangani dalam bentuk kerjasama Tim dari

Dinas/instansi lintas sektoral dengan mengikut sertakan peran aktif

masyarakat yang merupakan realisasi dari surat keputusan bersama 4 (empat)

Menteri sebagai landasan kerja untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan

program usaha lingkungan sekolah sehat.

Sebagai tindak lanjut Surat Keputusan bersama 4(empat) Menteri

tersebut dan mengingat pentingnnya usaha kesehatan sekolah bagi

pembangunan,utamanya pembentukan sumber daya manusia yang

mantap,maka Kabupaten Sidoarjo meletakkan prioritas program

pembangunan dimana program pendidikan sebagai prioritas pertama dan


39/44

pelayanan kesehatan menempati prioritas kedua, serta untuk memacu

kemajuan usaha sekolah Kabupaten Sidoarjo.

Penulis sebagai mahasiswa magang di Dinas Pendidikan Kabupaten

Sidoarjo melaksanakan kegiatan jamboree UKS yang menyangkut dengan TP

UKS yang merupakan layanan kesehatan peserta didik yang merupakan

substansi dari Manajemen Layanan Khusus. Menurut Ahmad Selvia (2009),

menyatakan bahwa:

“tujuan UKS adalah untuk meningkat mutu pendidikan dan

prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik maupunwarga belajar dan menciptakan lingkungan yang sehat, sehinggamemungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis

dan optimal dalam rangka pembetukan manusia Indonesia

seutuhnya.”

Merujuk pada salah satu ruang lingkup UKS yaitu Pendidikan

Kesehatan. Menurut Depdikbud (1985:11), Pendidikan adalah suatu usaha

sadar, terencana, dan terarah yang mengarahkan pada perubahan sikap an

perilaku yang lebih positif. Kesehatan adalah keadaan yang meliputi

kesehatan badan, rohani (mental), dan sosial dan bukan hanya keadaan yang

bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Sedangkan menurut Edy SM &

Slamet. (2010:56), Pendidikan kesehatan adalah Upaya untuk mewujudkan

susana sekolah yang sehat, diperlukan pendidikan kepada anak-anak berupa

penjelasan, penerangan dan contoh-contoh hidup sehat di lingkungan sehat.

Dalam rangka merealisasikan pedidikan kesehatan yang baik maka

perlulah diadakan Jambore UKS untuk meningkatkan mutu pendidikan

kesehatan pelajar/sekolah di Indonesia

Melalui pengamatan dan berdasarkan hasil magang yang dilakukan

penulis yaitu melaksanakan kegiatan Jambore UKS se-kabupaten Sidoarjo


40/44

sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari sistem alur kegiatan yang telah

ditentukan dan diimplementasikan dengan baik, misalnya dalam segi

sosialisasi kegiatan ke seluruh kecamatan di Sidoarjo, dalam hal ini panitia

pelaksana memberitakannya ke setiap UPTD kecamatan agar selanjutnya

UPTD kecamatan yang menginformasikan ke setiap sekolah yang ada di

kecamatan tersebut dan mengirimkan peserta yang akan dikirimnya. Dan juga

dalam segi pemilihan Juri lomba dari masing-masing cabang perlombaan,

panitia memastikan untuk memilih juri yang objektif dan netral dengan cara

tidak mengambil juri yang memiliki peran di salah satu sekolah yang menjadi

peserta. Sehingga penilaian yang terjadi pun dapat terjadi dengan objektif,

adapun data-data pemenang lomba jamboree UKS dapat dilihat di lampiran.


41/44

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan Magang Manajemen yang telah

penulis laksanakan di Dinas Pendidikan kabupaten Sidoarjo, maka dapat

diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:

1. kegiatan jamboree UKS sudah berjalan dengan baik sesuai dengan

sistem prosedural dan tahapan-tahapan penetapan peserta yang

sudah disepakati oleh TP UKS.

2. Seperti yang diketahui bahwa jamboree UKS dilakukan untuk

peningkatan pendidikan kesehatan sehingga dapat menciptakan

generasi yang sehat dan terdidik, maka kegiatan ini sudah sangat

sinkron dengan tujuan tersebut kareba perlombaan yang diadakan

di dalamnya bertujuan untuk mewujudkan hal tersebut.

3. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memberikan kesempatan

yang sama bagi para Pembina UKS untuk ikut andil dalam

peningkatan pendidikan kesehatan.

37


42/44

B. Rekomendasi

Dari beberapa pengalaman penulis selama melaksanakan magang,

berikut rekomendasi yang bisa diberikan yaitu:

1. Perlunya sosialisasi yang berkelanjutan agar tidak ada lagi UPTD

yang tidak mengirimkan utusannya dengan alasan lupa akan

informasi tersebut

2.

Perlu adanya rekruitmen sumber daya manusia, karena cukup

banyak tugas dan kegiatan yang ada berkaitan dengan jamboree

UKS, namun adanya keterbatasan tenaga dalam hal tersebut.

3. Peningkatan peran aktif, kesadaran dan kedisiplinan yang tinggi

dalam dunia kerja dan antar staff karena masih sering ditemukan

keterlambatan maupun ketidakhadiran dalam waktu kerja.


43/44

DAFTAR RUJUKAN

Depdiknas RI, Permendiknas No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Gurudalam Jabatan. Jakarta.

Hasan, I. 2009. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: PT.

Bumi Aksara

Lungan, R. 2006. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang . Yogyakarta: Penerbit

Graha Ilmu

Nanang, Fatah. 2011. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan. Jakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan

Nasional.

Rosyidi, Unifah., dkk. 2014. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan Tahun 2014: Buku 1 Pedoman Penetapan Peserta. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

Dosen. 2006. Jakarta

http://sergur.kemdiknas.go.id/ (diakses tanggal 22 juli 2014, pukul 10:40).

http://ksg.dikti.go.id/ksg_v4/home (diakses tanggal 22 juli 2014, pukul 13: 25).

http://www.academia.edu/4655193/Maksud_dan_tujuan_sertifikasi_guru (diakses pada tanggal 23 juli 2014, pukul 13:10).

39


44/44

pelaksanaan program jambore uks tahun 2015 di dinas pendidikan kabupaten sidoarjo

Documents