pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata...

92
i PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA PELAJARAN FIKIH MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: NUR KHOLIS 114-13-028 JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Upload: others

Post on 24-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

i

PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MATA PELAJARAN FIKIH

MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII

MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NUR KHOLIS

114-13-028

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

ii

Page 3: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

iii

PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI

DALAM MATA PELAJARAN FIKIH

MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII

MTs NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

NUR KHOLIS

114 13 028

JURUSANPENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 4: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

iv

Page 5: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

v

Page 6: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

vi

Page 7: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

vii

MOTTO

Tak harus start No. 1 untuk menjadi juara (Valentino Rossi 46)

PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Kedua orang tuaku, tercinta

2. Keluarga Besar di Banyubiru

3. Keluarga besar Ponpes Nurul Asna

Page 8: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah

SWT yang telah menganugerahkan Rahmat, dan Hidayah-Nya kepada penulis

dalam rangka menyelesaikan karya skripsi ini.

Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya

yang selalui setia menjakannya suri tauladan yang mana beliaulahh satu-satunya

ummat manusia yang dapat mereformasi ummat manusia dari zaman kegelapan

menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi inipun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari

berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Oleh karena itu penulis mengucapakan banyak terimakasih yang sedalam

dalamnya kepada :

1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN salatiga.

2. Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Siti Ruhayati, M.Ag Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Dr. M. Gufron, M.Ag selaku pembimbing yang telah memberikan bantuan dan

bimbingan dengan penuh kesabaran, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf dan karyawan di lingkungan Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Salatiga.

6. Bapak Ibu tercinta (Ali Imron &Sumiah) yang telah membesarkan penulis

dengan penuh kasih sayang.

7. Yuyun Nur Hidayati yang tidak pernah lelah memberikan semangat, perhatian

dan selalu mendampingi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga

Allah selalu melindungi kita.

8. Keluarga besar Pondok Pesantren Nurul Asna, terimakasih untuk semua

kenangan manis yang telah terukir bersama. Semua itu tidak akan pernah

terlupakan.

Page 9: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

ix

9. Teman-teman seperjuangan mahasiswa PAI Ekstensi angkatan 2013

10. Serta Semua pihak yang selalu memberikan dorongan dan do’a kepada penulis

selama masa penulisan. Hanya untaian terima kasih dengan tulus serta iringan

doa, semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dan selalu

melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah Nya. Dan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat

bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

Salatiga, 26 Agustus 2017

Penulis,

Nur Kholis

NIM. 114-13-028

Page 10: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

x

ABSTRAK

Kholis, Nur. 2017. Pelaksanaan Metode Demonstrasi dalam Mata Pelajaran

Fikih Materi Shalat pada Siswa Kelas VIII di MTs Nurul Huda

Banyubiru Tahun Ajaran 2017/2018 Tahun 2017. Skripsi, Salatiga:

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Kata kunci: Metode Demonstrasi dan Mata pelajaran Fikih

Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan mengenai, 1)

bagaimana pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih pada

materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru? 2) faktor-faktor apa

saja yang menghambat penggunaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran

Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru?

Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dalam perjalanan mengumpulkan data, penulis menggunakan metode wawancara,

observasi, dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan

teknik analisis deskriptif kualitatif. Selain itu, untuk keabsahan datanya dicek

menggunakan teknik triangulasi dan member check.

. Hasil penelitian ini adalah: Pertama, pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih pada materi sholat. Kedua, faktor-faktor yang

menghambat pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih

pada materi sholat, meliputi: 1) Terdapat pada waktu yang kurang lama dan latar

belakang anak didik yang berdeda. 2) anak itu sulit untuk memulai maju kedepan

untuk memperagakan. 3) guru harus memanggil nama murid tersebut baru dia

mau maju, tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan

memperagakan di depan kelas. 4) belum adanya kesadaran diri siswa untuk maju

kedepan memperagakan di depan kelas

Page 11: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

xi

DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................... i

GAMBAR BERLOGO ................................................................................. ii

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv

PENGESAHAN ............................................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

ABSTRAK .................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 3

E. Definisi Operasional ........................................................................... 4

1. Metode Demonstrasi ....................................................................... 5

2. Mata Pelajaran Fikih ....................................................................... 8

3. Shalat .............................................................................................. 9

F. Metode Penelitian ............................................................................... 9

Page 12: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

xii

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................... 9

2. Kehadiran Peneliti ......................................................................... 10

3. Lokasi Penelitian ........................................................................... 11

4. Sumber Data .................................................................................. 11

5. Teknik pengumpulan Data ............................................................ 12

6. Teknik Analisis Data ..................................................................... 14

7. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................ 15

8. Tahap-tahap Penelitian .................................................................. 16

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi...................................................... 18

1. Pengertian dan Macam-macam Metode Pengajaran ...................... 19

2. Pengertian Metode Demonstrasi, Kekurangan dan

Kelebihannya ................................................................................ 22

B. Proses Belajar Mengajar ..................................................................... 26

1. Pengertian Proses Belajar Mengajar ............................................... 26

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar Mengajar ....... 28

C. Bidang Studi Fikih ............................................................................. 30

1. Pengertian Fikih .............................................................................. 30

2. Tujuan Fikih di MTs ....................................................................... 30

3. Ruang Lingkup Fikih di MTs ......................................................... 31

D. Shalat .................................................................................................. 31

Page 13: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

xiii

1. Pengertian shalat .............................................................................. 31

2. Syarat-syarat sholat .......................................................................... 32

3. Rukun-rukun sholat .......................................................................... 34

4. Hal-hal yang membatalkan sholat .................................................... 35

BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN ............................................... 37

A. Gambaran umum lokasi dan subjek Penelitian .................................. 37

1. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Huda Sepakung............................ 37

2. Letak Geografis ............................................................................. 37

3. Visi dan Misi ................................................................................. 37

4. Struktur Organisasi MTs Nurul Huda ........................................... 39

5. Keadaan Guru di MTs Nurul Huda ............................................... 41

6. Keadaan Siswa-siswi di MTs Nurul Huda..................................... 42

7. Keadaan Sarana dan Prasarana ...................................................... 43

B. Penyajian Data Penelitian ................................................................... 43

1. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata pembelajaran fikih di MTs

Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018....................................... 43

2. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi

dalam Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda

Banyubiru Tahun2017/2018........................................................... 51

BAB IV : PEMBAHASAN ........................................................................... 53

A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata pembelajaran fikih di MTs

Nurul Huda Banyubiru Tahun2017/2018.......................................... 53

Page 14: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

xiv

B. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi

dalam Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda

Banyubiru Tahun2017/2018.............................................................. 58

BAB V : PENUTUP...................................................................................... 61

A. Kesimpulan ....................................................................................... 61

B. Saran-saran ........................................................................................ 63

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama merupakan salah satu bidang studi yang diharapkan

dapat memberikan peranan dalam usaha menumbuhkembangkan sikap

beragama siswa. Sikap dan kemampuan siswa dalam beragama merupakan

cerminan dari keberhasilan guru agama di sekolah dalam menyalurkan ajaran

agama melalui usaha pendidikannya

Salah satu bidang studi yang termasuk dalam pendidikan agama

adalah fikih. Secara umum fikih merupakan salah satu bidang studi agama

yang banyak membahas tentang hukum-hukum yang mengatur pola

hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan manusia

dengan lingkungannya. Fikih diharapkan menjadi alat kontrol bagi siswa

dalam mengarungi kehidupannya dan dengan materi fikih diharapkan

aktivitas siswa tidak lepas dari norma-norma agama.

Tentunya harapan-harapan yang ingin dicapai dari pengajaran fikih ini

harus didukung oleh proses belajar mengajar yang efektif yang dapat

mempermudah pemahaman siswa terhadap bidang studi fikih.

Faktor-faktor yang ikut menentukan berhasil atau tidaknya tujuan

pembelajaranya itu anak didik, pendidik, tujuan pendidikan, sarana dan

prasarana juga metode pembelajaran. Kelima faktor tersebut hubungannya

sangat erat. Semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan ini dapat

dipahami dari surat Al-‘Alaq sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an

sebagai berikut:

خلق االنسان من علق. اقرأ وربك االكرم الذي علم بالقلم. علم اقرأ بسم ربك الذي خلق.

(4-1االنسان ما لم يعلم )العلق

Page 16: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

2

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia

menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu yang Maha

Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena; Dia mengajar manusia tentang

sesuatu yang belum diketahuinya.” Dengan demikian guru memiliki posisi yang sangat penting dalam

pendidikan untuk mencapai suatu keberhasilan dalam proses belajar

mengajar seorang guru diharapkan dapat memilih metode yang tepat. Karena

metode mengajar merupakan komponen dari proses pendidikan yang harus

dikuasai oleh seorang guru dalam mengajar.

Selain itu, karena metode merupakan salah satu komponen pendidikan

yang sangat penting dan besar peranannya dalam menentukan keberhasilan

suatu pendidikan. Maka dituntut adanya suatu kemampuan pada setiap

pendidik untuk dapat memilih dan mempergunakan metode-metode

pendidikan yang ada, sehingga metode-metode tersebut dapat berfungsi

secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah

ditetapkan.

Di dalam pembelajaran terdapat banyak metode yang digunakan oleh

seorang guru untuk mendukung keberhasilan belajar, maka dalam

pembelajaran fikih selain metode ceramah yang sering digunakan oleh guru

mata pelajaran fikih untuk menyampaikan isi materi, metode demonstrasi

juga tepat untuk diterapkan dan digunakan khususnya pada materi-materi

tertentu seperti sholat. Dengan demikian jika guru mata pelajaran fikih

menggunakan metode demonstrasi dalam menyampaikan materi dimana guru

harus mempertunjukkan atau memperagakan isi materi pelajaran yang sedang

dipelajari kepada siswa dengan disertai penjelasan lisan, maka tidak akan

terjadi kekeliruan pada diri siswa dalam mempraktekkannya, selain itu siswa

akan lebih mudah memahami dan menangkap materi yang disampaikan guru

mata pelajaran fikih. Oleh karena itu, jika guru salah dalam memilih suatu

metode pembelajaran maka hal ini dapat menimbulkan situasi belajar yang

Page 17: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

3

membosankan diri siswa, juga hilangnya pusat perhatian terhadap materi

yang disampaikan.

Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk membahas dalam skripsi

dengan judul “PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA

PELAJARAN FIKIH MATERI SHALAT PADA SISWA KELAS VIII MTs

NURUL HUDA BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN

PELAJARAN 2017/2018”.

B. Rumusan Masalah

Untuk mempermudah pengambilan penganalisaan masalah pokok

tersebut, secara bertahap perlu juga dijawab masalah-masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan metode Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada

materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru?

2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat penggunaan metode Demonstrasi

dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda

Banyubiru?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui bagaimana pelaksanaan metode Demonstrasi dalam mata

pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs Nurul Huda Banyubiru.

2. Mengetahui faktor-faktor apa saja yang menghambat penggunaan metode

Demonstrasi dalam mata pelajaran Fikih pada materi shalat kelas VIII di MTs

Nurul Huda Banyubiru ?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas

tentang metode demonstrasi dan pelaksanaannya dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa pada mata pelajaran fikih. Adapun manfaat yang penulis harapkan

dari penelitian ini antara lain:

1. Secara praktis, dapat bermanfaat bagi para pembaca, pengajar, dan para pihak

yang berkecimpung dalam lembaga pendidikan pada umumnya serta bagi

Page 18: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

4

penulis khususnya agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaranya melalui

pelaksananaan metode yang efektif dan efisien

2. Secara teoritik, diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pendidikan terkait metode pengajaran serta dapat memperkaya khasanah dunia

pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas,

maka peneliti merasa perlu untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada pada

judul tersebut.

1. Metode Demonstrasi

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Kata demonstrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu demonstration,

secara bahasa demonstrasi berarti “mempertunjukkan atau

mempertontonkan”. Sedangkan menurut Arief (2002:190) yang

dimaksud dengan metode demonstrasi adalah “metode mengajar yang

menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan

tertentu kepada siswa.”

Dari pengertian tersebut dapat difahami bahwa metode

demonstrasi adalah suatu metode atau cara mengajar di mana seorang

guru atau orang lain yang sengaja diminta untuk memperlihatkan atau

murid sendiri memperlihatkan atau mempertunjukkan kepada seluruh

kelas suatu proses kaifiyat melakukan sesuatu.

Memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya metode

demonstrasi dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun oleh siswa di

depan kelas. Dalam masalah fikih, metode demonstrasi digunakan untuk

menerangkan tentang sholat, thaharah, haji dan sebagainya.

Metode demonstrasi sangat tepat digunakan jika bertujuan:

Page 19: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

5

1) Memberikan keterampilan tertentu.

2) Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa

lebih banyak.

3) Menghindari verbalisme.

4) Membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses

dengan penuh perhatian, sebab lebih menarik (Ahmadi, 1997:62).

b. Kebaikan dan Kelemahan Metode Demonstrasi serta Cara Mengatasi

Kelemahannya

1) Segi-segi kebaikan metode demonstrasi adalah:

a) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

b) Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi

pelajaran yang disampaikan karena siswa tidak hanya mendengar

tetapi juga melihat bahkan mempraktekannya secara langsung.

c) Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran

dalam waktu yang relatif singkat.

d) Dapat memusatkan perhatian anak didik.

e) Dapat menambah pengalaman anak didik.

f) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi

lebih jelas dan konkrit.

g) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran

setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung

(Arief, 2002:191).

h) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak

memerlukan keterangan-keterangan yang banyak (Mansyur,

2000:114).

i) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan

dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi

Page 20: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

6

j) Memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat

belajar (N.K, 2001:84).

Banyak keuntungan psikologis pedagogis yang dapat diraih

dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain yang terpenting

adalah:

a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari.

c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa (Muhibbinsyah, 2004:209).

2) Adapun segi-segi kelemahan metode demonstrasi adalah:

a) Memerlukan waktu yang cukup banyak.

b) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi jadi tidak

efektif.

c) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk pembelian

alat- alat.

d) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

e) Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak

efektif (Arief, 2002:192).

f) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di dalam kelas.

g) Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas

akan berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata

atau sebenarnya.

h) Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan

ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran

itu diabaikan, sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai

sebagaimana mestinya.

i) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi itu

Page 21: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

7

dimulai guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam

melakukannya tepat dan secara otomatis (Mansyur, 2000:114).

2. Mata Pelajaran Fikih

Fikih adalah bahasa Arab dalam bentuk masdar dari kata faquha-

yahqahu. Kata fikih semula berarti al-‘ilmu (pengetahuan) dan al-fahmu

(pemahaman). Jadi fikih menurut bahasa berarti: “mengerti, faham dan

pintar” (Yunus, 1990, 321). Selain itu menurut Syarifuddin (1997: 20) fikih

secara etimologis berarti: “faham yang mendalam.” Dalam al – Qur’an

disebutkan:

فلوال نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين

...Apakah tidak lebih baik dari tiap-tiap golongan ada segolongan

yang berangkat untuk memperdalam faham/pengertian dalam urusan

agama... (QS. At Taubah: 122)

Menurut para fuqaha fikih berarti: “ilmu yang menerangkan

hukum-hukum syara’ dari dalil-dalil yang rinci“ (Ash Shiddieqy, 1993:17).

Sedangkan definisi ilmu fikih menurut istilah syara’ adalah

pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan

manusia, yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf, 2002:2).

Dari definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan fikih yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

hukum-hukum perbuatan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci.

3. Shalat

Sholat menurut bahasa merupakan ism masdar dari kata shalla-

yushalli yang memiliki arti beragam yaitu: doa, rahmat, ampunan, sanjungan

Allah kepada Rosulullah (Alfairuz, 1995:173). Sedangkan menurut istilah

adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang

dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Page 22: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

8

Dalam pengertian lain Sholat juga merupakan salah satu sarana

komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang

didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan

perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai

dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Assayuthi, 30).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sholat

adalah Suatu ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang

diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun

yang telah ditentukan.

F. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian tentang pelaksanaan metode demontrasi dalam mata pelajaran

fikih materi sholat pada kelas VIII Madrasah Tsanawiyah menggunakan

pendekatan kualitatif.

Yang membedakan penelitian kualitatif dengan penelitian kuantitatif

adalah:

a. Kejelasan unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci,

masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan (emergent)

b. Langkah penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah

penelitian selesai

c. Hipotesis: tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir

selama penelitian berlangsung. Hasil penelitiannya terbuka.

d. Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil

yang idak dapat dipastikan sebelumnya.

e. Pengumpulan data: kegiatan pengumpulan data harus selalu dilakukan

sendiri oleh peneliti.

f. Analisis data: dilakukan bersama-sama dengan pengumpulan data

(Arikunto, 1989: 11).

Page 23: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

9

Bogdan dan Taylor mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai

prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Harun,2007: 15).

Dengan demikian karena data yang diperoleh berupa kata-kata atau

tindakan, maka jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian

deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang hanya menggambarkan,

meringkas berbagai kondisi atau berbagai variabel. Sebagaimana yang

diungkapkan oleh Lexy Moleong (2009: 11), bahwa jenis penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang datanya dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan

bukan angka- angka.

Page 24: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

10

2. Kehadiran Peneliti

Dalam penelitian ini penulis bertindak sebagai instrumen utama

pengumpulan data. Sedangkan instrument selain (non) manusia dapat pula

digunakan, namun fungsinya hanya sebatas sebagai pendukung dan pembantu

dalam penelitian.

Menurut Lexy J.Moleong (2009: 168) berpendapat bahwa kedudukan

peneliti dalam penelitian kualitatif sekaligus merupakan perencana, pelaksana

pengumpulan data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya menjadi pelapor

hasil penelitian.

Berdasarkan pendapat tersebut, untuk mengumpulkan data sebanyak-

banyaknya, maka peneliti terjun langsung dan membaur dalam komunitas

subyek penelitian.. Keterlibatan peneliti dengan komunitas subyek penelitian

tersebut dilakukan sejak tanggal 12 Juni hingga tanggal 29 September 2017.

Akan tetapi, peneliti tidak serta merta ikut sepenuhnya dalam keseharian

komunitas subyek penelitian. Peneliti hanya membaur dan terlibat langsung di

dalamnya sebanyak kurang lebih 23 kali. Dalam kesemua keterlibatan peneliti

itu, peneliti di antranya melakukan observasi, wawancara dan studi

dokumentasi.

3. Lokasi penelitian

Penelitian tentang pelaksanaan metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih

materi sholat ini mengambil lokasi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda yang

terletak di Dusun Sepakung Wetan Desa Sepakung Kecamatan Banyubiru

Kabupaten Semarang

4. Sumber Data

Sumber data yang digali dalam penelitian ini meliputi:

a. Sumber data utama (primer) yaitu sumber data yang diambil peneliti baik

berupa kata-kata dan tindakan melalui wawancara dan observasi. Sumber

data primer ini adalah data-data yang langsung ditemukan dari sumber

utama. Sumber data utama dalam menggali data tentang pelaksanaan

Page 25: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

11

metode demonstrasi dalam mata pelajaran fikih materi sholat adalah

Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Fikih dan siswa

b. Sumber data tambahan (sekunder), yaitu sumber data yang tidak langsung

memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau

lewat dokumen (Sugiyono, 2008: 62).

Sumber data sekunder untuk menggali data tentang pelaksanaan

metode demonstrasi dalam matap pelajaran fikih materi sholat adalah

dokumen-dokumen atau sumber tertulis lainnya yang berkaitan dengan

kebutuhan penelitian, seperti internet, majalah, dan buku-buku yang

bersangkutan dengan peran komite sekolah dalam meningkatkan mutu

pendidikan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

yakni penelitian lapangan (field research). Teknik ini dilakukan guna

mendapatkan data-data dari tempat terjadinya kejadian atau kasus. Dalam

field research ini penulis menggunakan teknik:

a. Teknik Observasi

Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai

pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena

yang diteliti (Hadi, 2004:130).

Nurkanca menyatakan bahwa observasi adalah suatu cara

pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap

suatu objek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan

secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati (Rahardjo,

2011:43).

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

partisipan. Peneliti bekerja sama dengan wali kelas, guru mata pelajaran

fikih untuk melakukan observasi pada subjek penelitian.

Page 26: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

12

Keunggulan dari observasi adalah memperoleh data hanya

dengan melakukan pengamatan saja, selain itu data lebih akurat karena

tanpa sepengetahuan konseli. Alat yang digunakan untuk observasi

adalah pedoman observasi berisi indikator awal subjek penelitian

sebelum diberikan pembelajaran demonstrasi dalam mata pelajaran

fikih antara lain :1) Siswa tidak memahami tentang materi yang

diberikan, 2) Siswa belum mampu mempraktekkan hasil pembelajaran

fikih yang diberikan, 3) Siswa kurang berminat dalam mengikuti

pembelajaran fikih, 4) Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan dan

mengulang kembali yang telah dipelajari

b. Teknik Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

penanya atau pewawancara dengan penjawab atau responden atau

informan dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide

(panduan wawancara) (Nazir, 1988:234).

Rahardjo (2011: 125) menjelaskan bahwa wawancara atau

interview adalah suatu teknik memahami siswa dengan cara melakukan

komunikasi langsung (face to face relation) antara pewawancara

(interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) untuk

memperoleh keterangan atau informasi tentang siswa (Rahardjo,

2011:125).

Keunggulan teknik wawancara adalah dalam memperoleh data

yang diharapkan tidak membutuhkan waktu yang lama, sehingga dalam

memperoleh data sangat efektif dan efisien.

Penelitian ini, peneliti melaksanakan wawancara terstruktur

terhadap beberapa responden, antar lain sebagai berikut :

1) Wawancara dengan guru mata pelajaran

Page 27: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

13

Wawancara dengan guru mata pelajaran untuk mendapatkan

informasi tentang proses pembelajaran mata pelajaran fikih yang

selama ini dipergunakan dan hasil yang diperoleh dari metode

yang digunakan. Berdasarkan wawancara dengan guru mata

pelajaran fikih, diperoleh subjek penelitian yang akan diberikan

metode pembelajaran demonstrasi. Instrumen yang digunakan

adalah pedoman wawancara untuk guru mata pelajaran (terlampir).

2) Wawancara dengan Peserta Didik

Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai

pelaksanaan pembelajaran sebelum penelitian, tingkat pemahaman

siswa dan tingkat pengetahuan siswa tentang materi yang

diajarkan.

c. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah metode untuk mencari data otentik

yang bersifat dokumentasi baik data itu berupa catatan harian, memori,

dan catatan penting. Dokumen ini dimaksudkan adalah semua data yang

tertulis (Koentjaraningrat, 1997:46).

Teknik ini digunakan untuk memperoleh dokumen-dokumen

yang berhubungan dengan MTs Nurul Huda Banyubiru Semarang

seperti letak geografis, struktur organisasi, daftar pengajar, daftar siswa

dan lain-lain.

Analisis isi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data

dalam penelitian kualitatif yang bersifat non interaktif (Suharsimi,

2006: 32). Analisis isi dokumentasi dilakukan terhadap informasi yang

didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara, tulisan atau

lainnya. Dalam hal ini, penelitian menggunakan instrumen yang berupa

tulisan dan catatan sistematis

6. Teknik Analisa Data

Page 28: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

14

Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-

bahan lain sehingga mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain (Sugiyono, 2008: 88).

Teknik analisis data dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai

berikut:

a. Pengumpulan Data

Dalam hal ini peneliti mencatat semua data secara objektif dan

apa adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan,

yaitu pencatatan data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan

berbagai bentuk data yang ada di lapangan serta melakukan pencatatan

di lapangan

b. Reduksi data

Data yang direduksi akan memberikan gambaran yang jelas dan

mempermudah peneliti untuk mengumpulkan data selanjutnya atau

mencari kembali data yang diperoleh bila diperlukan. Maka dalam

penelitian ini data yang diperoleh dari para informan kunci dan

informan pelengkap disusun secara sistematis agar memperoleh

gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.

c. Penyajian data

Penyajian data ini berupaya menghindarkan data yang

bertumpuk-tumpuk. Laporan tebal dan sulitnya ditangani. Dengan

sendirinya sukar pula melihat gambaran keseluruhannya untuk

mengambil kesimpulan yang tepat. Dengan demikian peneliti

diusahakan menguasai data dan tidak tenggelam dalam tumpukan detail.

d. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

Page 29: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

15

Mengambil kesimpulan dan verifikasi ini bermula dari usaha

peneliti untuk mencari makna dari data yang dikumpulkannya. Untuk

itu ia mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang sering

timbul dan sebagainya.

Ketiga analisis tersebut saling berhubungan dan berlangsung terus

selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang kontinue

dari awal sampai akhir penelitian (Harun, 2007: 77).

7. Pengecekan Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data ini dilakukan agar memperoleh hasil

yang valid dan tetap dapat dipercaya oleh semua pihak. Teknik yang

digunakan untuk mengecek keabsahan data dalam penelitian ini adalah:

a. Melakukan teknik triangulasi

Dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dengan

sumber yakni membandingkan dan mengecek kembali derajat

kepercayaan suatu informasi yang membandingkan dan mengecek

kembali derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui

waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif (Moleong, 2009:

178)

b. Teknik member check

Dalam member check informan dan peneliti mengadakan review

terhadap data yang telah diperoleh dalam penelitian baik isi maupun

bahasanya (Moleong, 2009:221).

8. Tahap-Tahap Penelitian

a. Tahap pra lapangan

1) Memilih lapangan penelitian. Dengan pertimbangan bahwa di

Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda komite sekolahnya sudah

Page 30: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

16

terbentuk yakni seiring dengan Surat Keputusan Menteri

Pendidikan Nasional RI Nomor 044/U/2002 tanggal 2 April 2002.

Selain itu, di lokasi ini memungkinkan mempermudah bagi peneliti

untuk melakukan penelitian dan observasi karena letaknya yang

strategis.

2) Mengurus perijinan penelitian secara formal.

3) Melakukan penjajakan lapangan.

b. Tahap pelaksanaan penelitian

Pada tahap ini meliputi 2 kegiatan, yaitu: pengumpulan data yang

diperlukan dan mengidentifikasi data tersebut.

c. Tahap akhir penelitian

Pada tahap akhir ini ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu:

menyajikan data dalam bentuk deskripsi dan menganalisa data sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai.

G. Sistematika Penulisan

Adapun penulisan skripsi ini disusun dalam 5 BAB, dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

BAB I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika penelitian

BAB II tinjauan teoritis, kajian umum metode pembelajaran, metode

Demonstrasi, mata pelajaran Fikih di Madrasah Tsanawiyah, konsep tentang

shalat, dan tata cara shalat.

BAB III berisi loporan hasil penelitian, meliputi: yang pertama gambaran umum

lokasi dan subjek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya Madrasah

Tsanawiyah Nurul Huda, letak geografis Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, visi

dan misi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, struktur organisasi Madrasah

Page 31: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

17

Tsanawiyah Nurul Huda, keadaan guru di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda,

keadaan siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, serta keadaan sarana

dan prasarana di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda. Yang kedua penyajian data

yang terdiri dari: penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih dan

faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode demonstrasi dalam

pembelajaran fikih

BAB IV berisi pembahasan hasil penelitian yaitu penerapan metode demonstrasi

dalam pembelajaran fikih dan faktor pendukung dan penghambat penggunaan

metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih

BAB V penutup, berisikan simpulan dan saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi

1. Pengertian dan Macam-macam Metode Pengajaran

a. Pengertian Metode Pengajaran

Metode berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti melalui, dan

“hodos” yang berarti jalan atau ke atau cara ke. Dalam bahasa Arab

metode disebut “thariqah” artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam

mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah suatu sistem atau

cara yang mengatur suatu cita- cita (Uhbiyati, 2005:123).

Pengertian pengajaran, adapun mengenai istilah “pengajaran”

menurut kamus besar bahasa Indonesia berasal dari kata “ajar”, artinya

Page 32: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

18

petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui (diturut).

Berdasarkan arti ini kemudian kamus besar bahasa Indonesia itu

mengartikan pengajaran sebagai proses perbuatan, cara mengajar atau

mengajarkan. Selanjutnya dalam bahasa Arab, pengajaran disebut “taklim”

yang berasal dari kata “allama”. Dalam kamus Arab-Inggris susunan Elias

dan Elias kata-kata tersebut berarti to educate, to train, to teach, to

instruct, yakni mendidik, melatih, dan mengajar selanjutnya istilah

pengajaran dalam bahasa Inggris disebut instruction atau teaching. Akar

kata instruction adalah to instruct, artinya to direct to do something, to

teach todo something, to purnish with information yakni memberi

pengarahan agar melakukan sesuatu, mengajar agar melakukan sesuatu,

memberi informasi. Istilah instruction atau pengajaran menurut Reber

berarti pendidikan atau proses perbuatan mengajarkan pengetahuan.

Sementara itu Tardif memberi arti instruction secara rinci yaitu a

preplanned, goal directed educational process designed to facilitate

learning, artinya pengajaran adalah proses kependidikan yang

sebelumnya direncanakan dan diarahkan untuk mencapai tujuan serta

dirancang untuk mempermudah belajar (Muhibbinsyah, 2004:32).

Dari uraian tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa metode

pengajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru dalam

menyampaikan materi pengajaran kepada siswa yang bertujuan agar murid

dapat menerima dan menanggapi serta mencerna pelajaran dengan mudah

secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari

pembelajaran tersebut dapat tercapai dengan baik.

b. Macam-macam Metode Pengajaran

Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan

mencapai sasaran, maka salah satu faktor yang diperhatikan adalah

menentukan cara mengajarkan bahan pelajaran kepada siswa dengan

Page 33: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

19

memperhatikan tingkat kelas, umur dan lingkungannya tanpa

mengabaikan faktor-faktor lainnya.

Banyak metode yang digunakan dalam mengajar. Untuk memilih

metode-metode mana yang tepat digunakan dalam menyampaikan materi

pengajaran ada beberapa syarat yang harus diperhatikan di dalam

menggunakan satu atau lebih metode, yaitu sebagai berikut :

1) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan

motif, minat, atau gairah belajar siswa.

2) Metode mengajar yang digunakan harus dapat menjamin

perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

3) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan

kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya.

4) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang

keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut melakukan eksplorasi dan

inovasi (pembaharuan).

5) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik murid

dalam tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan

melalui usaha pribadi.

6) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan

penyajian yang bersifat verbalitas dan menggantinya dengan

pengalaman atau situasi yang nyata dan bertujuan.

7) Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan

dalam kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari

(Ahmadi, 1997:53).

Di dalam Al Qur’an dapat dijumpai berbagai metode pendidikan

seperti metode ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi, penugasan,

teladan, pembiasaan, karya wisata, cerita, hukuman, nasihat, dan

sebagainya. Berbagai metode tersebut dapat digunakan sesuai dengan

Page 34: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

20

materi yang diajarkan, dan dimaksudkan demikian agar pendidikan tidak

membosankan anak didik (Nata, 2007:88).

Dari banyak metode pengajaran maka sesuai dengan judul

penelitian, dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan lebih rinci

macam metode yakni metode demonstrasi yang meliputi pengertian

metode demonstrasi, langkah-langkah metode demonstrasi, kelebihan dan

kekurangan metode demonstrasi serta cara mengatasi kelemahannya.

2. Pengertian Metode Demonstrasi, Kekurangan dan Kelebihannya

a. Pengertian Metode Demonstrasi

Kata demonstrasi berasal dari bahasa Inggris yaitu demonstration,

secara bahasa demonstrasi berarti “mempertunjukkan atau

mempertontonkan”. Sedangkan menurut Arief (2002:190), yang dimaksud

dengan metode demonstrasi adalah “ metode mengajar yang menggunakan

peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk

memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan

tertentu kepada siswa.”

Dari pengertian tersebut dapat difahami bahwa metode demonstrasi

adalah suatu metode atau cara mengajar di mana seorang guru atau orang

lain yang sengaja diminta untuk memperlihatkan atau murid sendiri

memperlihatkan atau mempertunjukkan kepada seluruh kelas suatu proses

kaifiyat melakukan sesuatu.

Memperjelas pengertian tersebut dalam praktiknya metode

demonstrasi dapat dilakukan oleh guru sendiri ataupun oleh siswa di

depan kelas. Dalam masalah fikih, metode demonstrasi digunakan untuk

menerangkan tentang sholat, thaharah, haji dan sebagainya.

Metode demonstrasi sangat tepat digunakan jika bertujuan:

1) Memberikan keterampilan tertentu.

2) Memudahkan berbagai jenis penjelasan, sebab penggunaan bahasa

lebih banyak.

Page 35: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

21

3) Menghindari verbalisme.

4) Membantu anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses

dengan penuh perhatian, sebab lebih menarik (Ahmadi, 1997:62)

b. Langkah-Langkah Metode Demonstrasi

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam memakai

metode demonstrasi menurut Moejiono (1992:74) dalam bukunya Stategi

Belajar Mengajar adalah:

1) Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mengkaji

kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai. 2) analisis

kebutuhan peralatan untuk demonstrasi. 3) mencoba peralatan dan

analisis kebutuhan waktu. 4) merancang garis-garis besar

demonstrasi.

2) Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1)

mempersiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan untuk

demonstrasi. 2) memberi pengantar demonstrasi untuk

mempersiapkan para siswa mengikuti demonstrasi, berisikan

penjelasan tentang prosedur dan intruksi keamanan demonstrasi. 3)

memeragakan tindakan, proses atau prosedur yang disertai

penjelasan, ilustrasi, dan pertayaan.

3) Tindakan lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) diskusi

tentang tindakan, proses atau prosedur yang baru saja

didemonstrasikan.2) memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mencoba melakukan segala hal yang telah didemonstrasikan.

Menurut N. K. (2001:83), agar demonstrasi berjalan efektif maka

hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1) Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar

dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

Page 36: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

22

2) Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan tekhnik anda mampu

menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.

3) Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu

demonstrasi yang berhasil, bila tidak anda harus mengambil

kebijaksanaan lain.

4) Apakah guru telah meneliti alat-alat dan bahan yang akan digunakan

mengenai jumlah, kondisi dan tempatnya.

5) Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan

dilakukan.

6) Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi

keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.

7) Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan

pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.

8) Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang dilakukan

itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.

c. Kebaikan dan Kelemahan Metode Demonstrasi serta Cara Mengatasi

Kelemahannya

1) Segi-segi kebaikan metode demonstrasi adalah:

a) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran.

b) Dapat membantu siswa untuk mengingat lebih lama tentang materi

pelajaran yang disampaikan karena siswa tidak hanya mendengar

tetapi juga melihat bahkan mempraktekannya secara langsung.

c) Dapat memfokuskan pengertian siswa terhadap materi pelajaran

dalam waktu yang relatif singkat.

d) Dapat memusatkan perhatian anak didik.

e) Dapat menambah pengalaman anak didik.

f) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran menjadi

lebih jelas dan konkrit.

Page 37: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

23

g) Dapat menjawab semua masalah yang timbul di dalam pikiran

setiap siswa karena mereka ikut serta berperan secara langsung

(Arief, 2002:191).

h) Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan

keterangan-keterangan yang banyak (Mansyur, 2000:114).

i) Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat

dijawab waktu mengamati proses demonstrasi (Hasibuan, 1988:30).

j) Memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat

belajar (N.K, 2001:84).

Banyak keuntungan psikologis pedagogis yang dapat diraih

dengan menggunakan metode demonstrasi, antara lain yang terpenting

adalah:

a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang

dipelajari.

c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat

dalam diri siswa (Muhibbinsyah, 2004:209).

2) Adapun segi-segi kelemahan metode demonstrasi adalah:

a) Memerlukan waktu yang cukup banyak.

b) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi jadi tidak

efektif.

c) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk pembelian

alat- alat.

d) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.

e) Bila siswa tidak aktif maka metode demonstrasi menjadi tidak

efektif (Arief, 2002:192).

f) Tidak semua hal dapat di demonstrasikan di dalam kelas.

Page 38: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

24

g) Kadang-kadang proses yang didemonstrasikan di dalam kelas akan

berbeda jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau

sebenarnya.

h) Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan

ketelitian dan kesabaran. Kadang-kadang ketelitian dan kesabaran

itu diabaikan, sehingga apa yang diharapkan tidak tercapai

sebagaimana mestinya.

i) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilaksanakan. Dan sebaiknya sebelum demonstrasi itu dimulai

guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam melakukannya

tepat dan secara otomatis (Mansyur, 2000:114).

3) Sedangkan cara untuk mengatasi kelemahan metode demonstrasi dapat

dengan cara sebagai berikut:

a) Lakukan dengan metode demonstrasi dalam hal-hal yang bersifat

praktis dan urgen dalam masyarakat.

b) Arahkan pendemonstrasian agar murid-murid dapat memperoleh

pengertian yang lebih jelas, pembentukan sikap, serta kecakapan

praktis.

c) Usahakan agar anak dapat mengikuti demonstrasi.

d) Berilah pengertian sejelas-jelasnya landasan teori dari apa yang

hendak didemonstrasikan (Ahmadi, 1997: 63).

Page 39: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

25

B. Proses Belajar Mengajar

1. Pengertian Proses Belajar Mengajar

a. Makna Proses

Proses adalah kata yang berasal dari bahasa latin “processus” yang

berarti berjalan ke depan. Kata ini mempunyai konotasi urutan langkah

atau kemajuan yang mengarah pada suatu sasaran atau tujuan

(Muhibinsyah, 2004:113).Dalam psikologi belajar, Reber mengartikan

proses yaitu cara-cara atau langkah-langkah khusus yang dengannya

beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu.

Sedangkan menurut Chaplin, proses adalah suatu perubahan yang

menyangkut tingkah laku atau kejiwaan. Jadi proses belajar dapat

diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan

psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat

positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan

sebelumnya.

b. Makna Belajar

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang

pendidikan. oleh karenanya pemahaman yang benar mengenai arti belajar

dengan segala aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan oleh

para pendidik khususnya para guru. Ini berarti bahwa berhasil atau

gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses

belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Definisi belajar itu sendiri menurut Skinner yang dikutip Barlow

dalam bukunya Educational Psychology The Theaching Learning

Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau

penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Sedangkan

menurut Hintzman, belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi dalam diri

Page 40: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

26

organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat

mempengaruhi perubahan tingkah laku organisme tersebut (Muhibinsyah,

2004:90).

Sedangkan menurut Jerome Brunner belajar adalah suatu proses

aktif di mana siswa membangun (mengkonstruksi) pengetahuan baru

berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang sudah dimilikinya

(Trianto, 2009:15).

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah proses yang menyebabkan adanya perubahan dalam

pengetahuan dan perilaku makhluk hidup sebagai hasil latihan,

pendidikan dan pengalaman.

c. Makna Mengajar

Didaktik berasal dari bahasa Yunani “didoskein”, yang berarti

pengajaran atau “didaktos” yang berarti pandai mengajar (Ahmadi,

1997:39). Menurut Tardif bahwa mengajar adalah perbuatan yang

dilakukan seseorang (dalam hal ini guru) dengan tujuan membantu atau

memudahkan siswa melakukan kegiatan belajar” (Muhibinsyah,

2004:113).

Jadi, mengajar bukanlah semata-mata menyampaikan pelajaran

kepada anak didik tetapi sama halnya dengan belajar, mengajarpun sama

hakikatnya adalah suatu proses yakni proses mengatur,

mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga dapat

menumbuhkan dan mendorong siswa untuk melakukan proses belajar.

Dari pengertian-pengertian di atas maka pengertian proses belajar

mengajar merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan terencana

yang dilakukan oleh guru dan murid, yang didalamnya terdapat aktivitas-

aktivitas dalam suasana edukatif serta saling mempunyai hubungan timbal

balik guna tercapainya tujuan belajar mengajar yang ditandai dengan

berubahnya tingkah perilaku anak didik baik kognitif, afektif, dan

Page 41: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

27

psikomotoriknya. Dan dapat dikatakan bahwa, proses belajar mengajar

dalam suatu lembaga pendidikan formal dikatakan efektif apabila tujuan

yang ditentukan oleh sekolah tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan

yang diharapkan.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelaksanaan Proses Belajar

Mengajar

Selain dari sistem pengolahan dan administrasi yang baik dalam suatu

sekolah ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektif tidaknya

kegiatan belajar mengajar tersebut, diantaranya:

a. Faktor murid atau subjek belajar

Murid atau anak didik merupakan potensi yang harus

dikembangkan. Sebagai subjek belajar, murid memiliki kepribadian yang

unik. Oleh karena itu di dalam mendidik atau membimbingnya harus

melihat potensi-potensi yang ada pada diri anak didik tersebut, sehingga

potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan dengan baik pula.

b. Faktor guru

Belajar mengajar adalah aktivitas interaksi antara guru dan murid.

Dimana interaksi itu bukan hanya membutuhkan keterlibatan dari pihak

murid saja melainkan juga keterlibatan seorang guru, sehingga tidak berat

sebelah atau dalam artian harus saling mengisi sehingga terdapat feed

back ( umpan balik) diantara keduanya.

Sebagai guru, ia harus memiliki pandangan yang luas mengenai

substansi yang berhubungan dengan pengajarannya. Ia harus

memahami beberapa kondisi baik di dalam, maupun di luar kelas.

Kondisi yang berada di luar kelas antara lain teman sejawat, murid, dan

lingkungan masyarakat. Sedangkan kondisi dalam kelas yang dimaksud

disini adalah sikap guru terhadap pelajaran yang akan disampaikan

kepada subjek didik. Di samping itu, satu hal yang tak boleh dilupakan

adalah kenyataan bahwa fungsi guru di kelas adalah sebagai pemimpin.

Page 42: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

28

Sebagai pemimpin, ia harus membuat perencanaan pengajaran yang baik

sekaligus mengoperasikannya di kelas. Ia juga harus memotivasikan

subjek didik sedemikian rupa agar dapat terjadi proses belajar semaksimal

mungkin. Ia juga perlu menciptakan pendekatan yang manusiawi, baik

terhadap teman sejawatnya, maupun anak didiknya. Guru perlu juga

mengkoordinasikan dan mengaktifkan kelompok kelas. Ia juga dituntut

untuk dapat menemukan sekaligus menerapkan ide-ide baru sebagai

bahan inovasi bagi terciptanya proses belajar mengajar yang baik.

Kemauan guru untuk menerapkan ide-ide baru hendaknya

mempertimbangkan keadaan murid sehingga tidak terjadi penolakan oleh

murid.

c. Faktor lingkungan sekolah

Yang dimaksud dengan lingkungan sekolah adalah bagaimana

menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan di lingkungan

sekolah, sehingga membantu kegiatan belajar mengajar.

C. Bidang Studi Fikih

1. Pengertian Fikih

Fikih adalah bahasa Arab dalam bentuk masdar dari kata faquha-

yahqahu. Kata fikih semula berarti al-‘ilmu (pengetahuan) dan al-fahmu

(pemahaman). Jadi fikih menurut bahasa berarti: “mengerti, faham dan

pintar” (Yunus, 1990, 321). Selain itu menurut Syarifuddin (1997: 20) fikih

secara etimologis berarti: “faham yang mendalam.” Dalam al – Qur’an

disebutkan:

فلوال نفر من كل فرقة منهم طائفة ليتفقهوا فى الدين

...Apakah tidak lebih baik dari tiap-tiap golongan ada segolongan yang

berangkat untuk memperdalam faham/pengertian dalam urusan agama...(QS.

At Taubah: 122)

Page 43: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

29

Menurut para fuqaha fikih berarti: “ilmu yang menerangkan hukum-

hukum syara’ dari dalil-dalil yang rinci “ (Ash Shiddieqy, 1993:17).

Sedangkan definisi ilmu fikih menurut istilah syara’ adalah pengetahuan

tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia, yang

diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf, 2002:2).

Dari definisi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan fikih yaitu ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

hukum-hukum perbuatan mukallaf yang diperoleh dari dalil-dalil yang rinci.

2. Tujuan Fikih di MTs

a. Tujuan Fikih

Menurut Khallaf (2002:6), tujuan ilmu fikih adalah menerapkan

hukum-hukum syariat Islam terhadap perbuatan dan ucapan manusia.

Sedangkan tujuan pembelajaran fikih di MTs yang dikutip dari I. W.

Ahmad dalam delapan perangkat pembelajaran MTs adalah:

1) Membekali peserta didik agar dapat mengetahui dan memahami

pokok- pokok hukum Islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara

menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fikih

ibadah dan hubugan manusia dengan sesama yang diatur dalam fikih

muamalah.

2) Membekali peserta didik agar dapat melaksanakan dan mengamalkan

ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah

kepada Allah dan ibadah sosial. Pengamalan tersebut diharapkan

menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan

tanggung jawab yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.

3. Ruang Lingkup Fikih di MTs

Ruang lingkup bidang studi fikih MTs yang dikutip dari I. W. Ahmad

dalam delapan perangkat pembelajaran MTs meliputi ketentuan pengaturan

hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan

Page 44: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

30

antara hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan

sesama manusia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran fikih di MTs adalah:

a. Aspek fikih ibadah: ketentuan dan tata cara thaharah, sholat fardhu, sholat

sunah, dan sholat dalam keadaan darurat, sujud , azan dan iqomah,

berdzikir dan berdoa setelah sholat, puasa, zakat, haji dan umrah, qurban

dan aqiqah, makanan, perawatan jenazah dan ziarah kubur.

b. Aspek fikih muamalah: ketentuan hukum jual-beli, qiradh, riba, pinjam-

meminjam, utang-piutang, gadai dan borong serta upah.

D. Shalat

1. Pengertian shalat

Sholat menurut bahasa merupakan ism masdar dari kata shalla-

yushalli yang memiliki arti beragam yaitu: doa, rahmat, ampunan, sanjungan

Allah kepada Rosulullah (Alfairuz, 1995:173). Sedangkan menurut istilah

adalah ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang

dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.

Dalam pengertian lain Sholat juga merupakan salah satu sarana

komunikasi antara hamba dengan Tuhannya sebagai bentuk ibadah yang

didalamnya merupakan amalan yang tersusun dari beberapa perkataan dan

perbuatan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, serta sesuai

dengan syarat dan rukun yang telah ditentukan syara’ (Imam Basyahri

Assayuthi, 30).

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Sholat

adalah Suatu ibadah kepada Tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang

diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun

yang telah ditentukan.

2. Syarat-syarat sholat

Syarat menurut bahasa ialah alamat atau tanda. Sedangkan menurut

istilah ialah hal-hal yang menjadikan syahnya shalat, bukan merupakan bagian

Page 45: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

31

yang dilakukan ketika shalat (hal-hal yang wajib ada atau terpenuhi bagi

pelaku shalat) (Syamsuddin, 2010:13).

Jelasnya syarat itu tidak meliputi rukun shalat, karena rukun adalah

bagian yang harus dikerjakan dalam shalat. Adapun syarat-syarat wajib dan

sahnya shalat, yaitu:

a. Syarat wajib shalat

1) Syarat wajib shalat ada tiga, yaitu:

a) Islam, orang kafir tidak wajib shalat dan tidak pula mengqadha

shalat-shalat yang ditinggalkan selama ia kafir (ketika ia masuk

islam)

b) Berbeda dengan orang murtad (asalnya islam lalu berbalik

memusuhi islam), maka semua shalat fardhu yang ditinggalkan

selama ia murtad, wajib dibayar (diqadha) kalau nantinya masuk

islam lagi

c) Baligh, maka bagi anak yang belum baligh baik pria maupun

wanita, tidak wajib shalat, tapi orangtua wajib menyuruhnya

ketika anak menginjak 7 tahun atau lebih, kalau sudah tamziy

(mengerti arah), atau dinantikan sampai lewat tamziy, bahkan

setelah umur 10 tahun belum juga melaksanakan shalat (enggan

shalat) maka orangtua diperbolehkan memukulnya

مروا أوالدكم بالصالة وهم أبناء سبع سنين واضربوهم عليها وهم أبناء عشر سنين

وفرقوا بينهم في المضاجع

“ Suruhlah anak-anakmu mengerjakan shalat ketika

menginjak usia 7 tahun, dan pukullah mereka kalau

meninggalkan (enggan) shalat (padahal) umurnya telah

mencapai 10 tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka

.....” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, Jami’ush

shaghir jilid II/155)

Page 46: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

32

d) Berakal sehat, maka bagi yang gila (akalnya tidak sehat) tidak

wajib shalat

b. Syarat-syarat sahnya shalat

1) Syarat sahnya shalat ada lima, yaitu:

a) Suci (suci dari hadas, haid dan nifas nifas) (Bakar, 2010:14).

Sabda Rasulullah Saw:

قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم لفاطمة بنت ابي حبيش : اذا اقبلت الحيضة فدعي الصالة

“ Beliau berkata kepada Fatimah binti Abi Hubaisyi, “apabila

datang haid, tinggalkanlah shalat.” (HR. Bukhari)

ال يقبل اهلل صالة احدكم اذا احدث حتى يتوضأ

“ Allah tidak menerima shalat seseorang di antara kamu apabila

ia berhadas hingga ia berwudhu” (HR. Bukhari Muslim)[6]

b) Menutup aurat, orang yang akan shalat hendaknya mentup aurat.

Firman Allah Swt :

يبني ادم خذوا زينتكم عند كل مسجد

“ Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap

(memasuki) masjid.” (Al-A’raf : 31)

c) Berdiri di tempat yang suci, maka tidak sah shalat seseorang yang

bagian tubuhnya atau pakaiannya terkena najis, baik ketika berdiri,

duduk tahiyat, rukuk atau sujud

d) Mengetahui bahwa waktu shalat telah masuk

e) Menghadap kiblat

Firman Allah Swt :

فول وجهك شطر المسجد الحرام وحيث ماكنتم فولوا وجوهكم شطره“ Palingkanlah mukamu ke arah masjidil haram. Dan di mana

saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.” (Al-

Baqarah : 144)

Page 47: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

33

3. Rukun-rukun sholat

Amalan-amalan yang dilakukan saat melakukan ibadah shalat, yaitu:

a) Niat, yaitu sengaja atau menuju sesuatu dibarengi dengan (awal)

pekerjaan tersebut, tempatnya di hati (diucapkan oleh suara hati)

(Syamsuddin, 2010:13). Sabda Rasulullah saw :

انما االعمل بانيات“ Sesungguhnya segala amal itu hendaklah dengan niat” (HR. Bukhari

Muslim) (Sulaiman, 2015:11).

b) Takbiratul ihram, diucapkan bagi yang bisa mengucapkan dengan

lisannya

c) Berdiri tegak, bagi yang kuasa ketika shalat fardhu. Boleh duduk,atau

berbaring bagi yang sedang sakit

d) Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka’at

Sabda Rasulullah saw:

الصالة لمن يقرأ بفاتحة الكتاب“ Tiadalah shalat bagi seseorang yang tidak membaca surat Fatikhah.”

(HR. Bukhari)

e) Ruku’ dengan tumakninah

Sabda Rasulullah Saw :

ثم اركع حتى تطمئن راكعا“ Kemudian rukuklah engkau hingga engkau diam sebentar untuk rukuk”

(HR. Bukhari Muslim)

f) I’tidal dengan tumakninah

Sabda Rasulullah saw:

حتى تعتدل قائماثم ارفع

Page 48: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

34

“Kemudian bangkitlah engkau sehingga berdiri tegak untuk I’tidal” (HR

Bukhari Muslim)

g) Sujud dua kali dengan tumakninah

h) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah

i) Duduk tasyahud akkhir dengan tumakninah

j) Membaca tasyahud akhir

k) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir

l) Membaca salam yang pertama

Sabda Rasulullah saw:

تحريمها التكبير وتحليلها التسليم“Permulaan shalat itu takbir dan penghabisannya salam.” (HR Abu

Daud dan Tirmizdi)

Sabda Rasulullah saw:

صلوا كما رأيتموني اصلي“Shalatlah kamu sebagaimana kamu lihat saya shalat.” (HR Bukhari)

4. Hal-hal yang membatalkan sholat

Hal-hal yang membatakan shalat ada 14, yaitu:

a) Sengaja berbincang atau ngomong-ngomong layaknya dengan manusia,

baik berbicara dalam rangka pembenahan shalat atau bukan (Syamsuddin,

2010:22).

b) Banyak bertingkah, yang berkesinambngan, misalnya 3x melangkah,

disengaja atau tidak.

c) Berhadas ( kecil maupun besar)

d) Meninggalkan salah satu rukun sholat atau sengaja memutuska rukun

sebelum sempurna, misalya melakukan i’tidal sebelum sempurna ruku’

(Sulaiman, 2015:40).

Page 49: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

35

e) Sengaja membuka auratnya bukan karena ditiup angin sedangkan bagi

yang terbuka auratnya akibat angin, lalu segera menutupnya kembali

maka tidak batal shalanya (Syamsuddin, 2010:24).

f) Terkena najis (baik badan, pakaian atau tempat shalat) yang bukan najis

ma’fu. Lain halnya kalau najis itu kering dan menimpa atau mengenai

pakaian, lalu dengan segera najis itu dikibaskan dari pakaiannya, maka

tidak batal shalatnya

g) Makan atau minum baik sedikit ataupun banyak keduanya membatalkan

shalat

h) Membelakangi kiblat

i) Gelak tawa ketika shalat, itu dapat membatalkan shalat

j) Mendahului imam dalam shalat jama’ah

k) Murtad ( keluar dari islam ), mati, gila atau hilang akal

l) Berubah niat, seseorang yang sedang shalat lalu iba-tiba terbetik niat

untuk tidak shalat di dalam hatinya, saat itu juga shalatnya telah batal.

Sebab, niatnya telah merusak meskipun dia belum melakukan hal-hal

yang membatalkan shalat

m) Terdapat air bagi orang yang shalatnya dengan tayammum

Seseorang yang bertayammum sebelum shalat, lalu saat shalat

tiba-tiba terdapat air yang bisa dijangkaunya dan cukup untuk digunakan

berwudhu maka shalatnya batal, dia harus berwudhu saat itu dan

mengulangi lagi shalatnya

n) Mengucapkan salam secara sengaja

Bila seseorang mengucapkan salam secara sengaja dan sadar,

shalatnya menjadi batal. Dasarnya aalah hadist Nabi saw. yang

menyatakan bahwa salam adalah hal yang mengakhiri shalat. Kecuali

lafal salam dalam bacaan shalat, seperti dalam bacaan tahiya

Page 50: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

36

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MTs Nurul Huda Sepakung

Berdasarkan data dokumen yang peneliti peroleh di lapangan

menunjukkan bahwa pada mulanya MTs Nurul Huda Sepakung merupakan

sekolah filial MTs Rodhotul Furqon pada tahun 1997 dengan tujuan sebagai

sekolah yang menampung sebagian siswa MTs Rodhotul Furqon yang

melebihi target jumlah kelas yang disediakan. Seluruh guru dan staf

akademika MTs Nurul Huda Sepakung mulanya juga berasal dari MTs

Rodhotul Furqon, sedangkan yang menjabat sebagai kepala sekolah pada

waktu itu adalah Bapak Suparman, S.P.d.

Menurut penuturan Bapak Suparman sebagai berikut :

Sekolah filial ini bertempat di MI Nurul Huda sepakung dengan

jumlah kelas sebanyak 1 ruang untuk kelas 1. Akhir tahun 1999 MTs

Nurul Huda mulai mendapat bantuan pembangunan gedung sekolah di

Dusun Sepakung bagian timur. Akhirnya pada tahun 2000 MTs Nurul

Hudafilial MTs Rodhotul Furqon diresmikan menjadi MTs Nurul Huda

Sepakung, dengan jumlah murid sebanyak 47, jumlah kelas sebanyak 3

kelas dan tenaga pengajar sebanyak 10 orang. Sejak dibangunnya

gedung sekolah yang baru, MTs Nurul Huda mengalami kemajuan

jumlah siswa yang sangat pesat.

Sejak berdiri sampai saat ini, MTs Nurul Huda telah mengalami

tiga kali pergantian kepala sekolah,yaitu sebagai berikut:

a. H. Sugiri, A.Ma.(Tahun1997-2002)

b. H.Edi Istiawan, S.Pd.I (Tahun 2002-2016)

c. Suparman, S.Pd (Tahun 2016-sekarang)

2. Letak Geografis

Page 51: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

37

MTs Nurul Huda bertempat di Dusun Sepakung bagian timur.

Latitude (lintang) -7.3433, dan longitude (bujur) +110.41.

3. Visi danMisi

Visi adalah gambaran sekolah yang digunakan di masa depan

secara utuh, sedangkan misi adalah tindakan untuk mewujudkan visi,

antara visi dan misi merupakan dua hal yang saling berkaitan, adapun

visi dan misi MTs Nurul Huda yaitu:

a. Visi Sekolah

“ Terwujudnya lembaga pendidikan agama tingkat dasar yang

komprehensif dengan memadukan pendidikan akhlaq dan pendidikan

formal ”

b. Misi Sekolah

1) Menumbuhkan penghayatan pengamalan terhadap ajaran agama

dan budi pekerti.

2) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara efektif agar

mencapai prestasi yang optimal.

3) Menerapkan disiplin ke dalam kegiatan sehari-hari sehingga

tercipta suasana kondusif.

4) Menyediakan wadah penyaluran bakat dan minat siswa dalam

bidang seni dan olah raga.

5) Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan

belajar mengajar dan kegiatan ekstra kurikuler.

c. Strategi Sekolah

1) Menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama.

2) Menumbuhkan penghayatan dan menjunjung tinggi budaya

bangsa

3) Bersikap santun terhadap orang yang lebih tua

4) Melaksanakan bimbingan belajar intensif agar unggul dalam

memperoleh nilai UN.

Page 52: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

38

5) Menumbuhkan semangat keunggulan terhadap warga sekolah.

6) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi

(dirinya) sehingga dapat berkembang secara optimal.

7) Menambah jumlah jam pada pelajaran tertentu.

8) Tata tertib dalam memenuhi kewajiban dan menerima haknya.

9) Bersedia menerima sanksi jika melanggar tata tertib, dan berhak

mendapat pujian (penghargaan) jika berprestasi.

10) Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler pramuka.

11) Menyelenggarakan kegiatan ekstra kurikuler PMR.

12) Pembinaan dan pelatihan marching band.

13) Pembinaan dan pelatihan seni tari.

14) Pembinaan dan pelatihan seni musik

15) Pembinaan dan pelatihan seni Drama.

16) Pembinaan dan pelatihan sepak bola.

17) Pembinaan dan pelatihan bola voli.

18) Pembinaan dan pelatihan bela diri.

19) Pembinaan dan pelatihan tenis meja.

20) Menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah.

21) Menumbuhkan rasa kekeluargaan warga sekolah.

22) Menerapkan manajemen partisipasi semua komponen dengan

melibatkan warga sekolah dan stakeholder, dan dengan

memberdayakan mayarakat untuk melengkapi sarana dan

prasarana sekolah.

d. Tujuan

1) Unggul dalam beragama dan budi pekerti

2) Unggul dalam berprestasi

3) Unggul dalam disiplin

4) Unggul dalam kesenian

5) Unggul dalam seni dan olahraga

Page 53: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

39

6) Unggul dalam kepedulian terhadap lingkungan.

4. Struktur Organisasi MTs Nurul Huda

MTs Nurul Huda dipimpin oleh seorang kepala sekolah dan

dibantu empat orang wakil kepala sekolah yang membidangi empat

urusan yang memerlukan penanganan secara terarah dan terpadu di

sekolah.

Kepala sekolah dijabat oleh Suparman, S.Pd.I selanjutnya empat

orang wakil kepala sekolah yang membidangi empat urusan, masing-

masing wakil kepala bagian kurikulum dijabat oleh Eriana Widowati,

S.Pd. wakil kepala bagian sarana prasarana dijabat oleh Fakhrudin, S.Pd.

wakil kepala bagian humas dijabat oleh Tumari, S.Pd. wakil kepala

bagian kesiswaan dijabat oleh Suparwanto, S.Pd.

a. Kepala sekolah

Adapun tugas dan tanggung jawab kepala sekolah dalam

mengembangkan dan memajukan MTs Nurul Huda, antara lain:

1) Kepala sekolah sebagai educator

2) Kepala sekolah sebagai manajer

3) Kepala sekolah sebagai administrator

4) Kepala sekolah sebagai supervisor

b. Kurikulum

Wakil kepala sekolah urusan kurikulum dijabat oleh Eriana

Widowati, S.Pd. yang bertugas dan bertanggung jawab membantu

kepala sekolah yaitu:

1) Menyusun program pengajaran,

2) Menyusun pembagian tugas guru

Page 54: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

40

3) Menyusun jadwal pelajaran

4) Menyusun jadwal evaluasi pelajaran

5) Menyusun pelaksanaan ujian sekolah/ujian nasional

6) Menerapkan kriteria persyaratan naik kelas/tidak naik kelas

7) Menerapkan jadwal penerimaan buku raport, SKHU dan STTB

8) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan

pelajaran

9) Menyediakan buku kemajuan kelas.

c. Sarana dan Prasarana

Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana dijabat oleh

Fakhrudin, S.Pd yang bertugas dan bertanggung jawab membantu

kepala sekolah yaitu:

1) Menyusun rencana kebutuhan sarana dan prasarana sekolah

2) Mengadministrasikan pendayagunaan sarana danp rasarana

3) Pengolaan pembiayaan alat-alat pengajaran.

d. Kesiswaan

Wakil kepala sekolah urusan kesiswaan dijabat oleh

Suparwanto, S.Pd. yang bertugas dan bertanggung jawab membantu

kepala sekolah yaitu:

1) Menyusun program pembinaan kesiswaan/OSIS

2) Melaksanakan bimbingan, pengarahan dan pengendalian kegiatan OSIS untuk menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah

3) Membina dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan 7K

Page 55: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

41

4) Memberikan pengarahan dalam pemilihan pengurus OSIS

5) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan siswa secara berkala

6) Mengatur mutasi siswa

Adapun data struktur organisasi MTs Nurul Huda dapat dilihat

di halaman lampiran.

Page 56: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

42

5. Keadaan Guru di MTs Nurul Huda

Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan, karena

sebagai seorang guru tidak hanya sebatas sebagai pengajar saja,

melainkan juga sebagai pembimbing, pendorong/motivator, serta suri

tauladan yang baik bagi anak didiknya. Untuk itu guru perlu memiliki

keahlian dan ketrampilan yang diperlukan oleh peserta didik pada saat

terjun ke masyarakat.

Guru atau tenaga pengajar MTs Nurul Huda sebanyak 20 orang.

Sebagian dari mereka ada yang berstatus sebagai Guru Tetap (GT) dan

sebagian yang lain berstatus sebagai Guru Tidak Tetap (GTT).

Disamping tenaga pengajar, untuk memperlancar kegiatan pendidikan di

MTs Nurul Huda juga ada staf TU, dan pegawai perpustakaan. Untuk

lebih jelasnya tentang keadaan guru dan staf lainnya yang membantu

jalannya proses pendidikan di MTs Nurul Huda dapat dilihat dari hasil

penelitian yang penulis peroleh di halaman lampiran.

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa keadaan guru di MTs

Nurul Huda cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari tingkat

pendidikan guru yang rata-rata telah menempuh jenjang pendidikan S1

bahkan ada juga guru yang tengah menempuh jenjang S2 serta

kesesuaian dengan bidang studi yang diajarkan. Sedangkan keadaan

karyawan di MTs Nurul Huda cukup memadai untuk melaksanakan

tugas-tugas administrasi guna menjalankan kelancaran proses belajar-

mengajar.

Dengan adanya guru yang memiliki tingkat akademik yang

tinggi dan berkualitas diharapkan para guru mampu menjalankan tugas

dengan sebaik-baiknya. Selain itu, guru juga dapat mendidik dan

membimbing para siswa MTs Nurul Huda menjadi siswa yang

berkualitas dan siap bersaing dengan siswa-siswa dari sekolah lain.

Page 57: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

43

6. Keadaan Siswa-siswi di MTs Nurul Huda

Siswa atau peserta didik merupakan salah satu syarat terjadinya

interaksi mengajar. Siswa tidak hanya dikatakan sebagai objek tetapi

juga dikatakan sebagai subjek didik. Dengan demikian maka akan

mengalami dinamika sebagai proses belajar-mengajar.

Berdasarkan dokumen yang peneliti peroleh di lapangan

menunjukkan bahwa data siswa-siwi MTs Nurul Huda tahun ajaran

2017/2018 dapat dilihat di halaman lampiran.

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa jumlah siswa-siswi

MTs Nurul Huda untuk tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 105 yang

terdiri dari 35 siswa kelas VII, 40 siswa kelas VIII, dan 30 siswa kelas

IX.

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sekolah adalah segala sesuatu yang dipakai

sebagai alat yang merupakan penunjang untuk terselenggaranya proses

pendidikan demi tercapainya kualitas pendidikan. Sarana dan prasarana

merupakan komponen yang sangat penting dalam setiap aktivitas

kegiatan, maka keberadaannya merupakan factor penting dalam usaha

mencapai tujuan Pendidikan yang telah dirumuskan. Untuk mengetahui

keadaan sarana dan prasana yang dimiliki MTs Nurul Huda dapat dilihat

di halaman lampiran.

Dari data tersebut dapat diketahui bahwa keadaan sarana dan

prasarana MTs Nurul Huda dalam kondisi baik. Hal tersebut sangat

membantu kelancaran kegiatan belajar-mengajar, Karena sarana dan

prasarana yang diinginkan oleh semua pihak sekolah dapat terpenuhi.

Pihak MTs Nurul Huda juga selalu berusaha memenuhi fasilitas yang

diperlukan dalam proses pembelajaran Karena diharapkan terpenuhinya

fasilitas Pendidikan merupakan penunjang terhadap keberhasilan

Page 58: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

44

peningkatan mutu sekolah yang telah ditetapkan, yang hal ini lebih

spesifik pada peningkatan prestasi siswa.

B. Penyajian Data Penelitian

1. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata Pembelajaran Fikih

Di dalam sebuah pembelajaran yang ideal dibutuhkan sebuah metode

yang dianggap tepat untuk mempermudah pemahaman siswa dan menerima

sebuah materi yang diberikan. Untuk mencari informasi metode apa yang

biasa diterapkan dalam pembelajaran fikih, saya menanyakan kepada bapak

Sugiri selaku guru fikih:

Untuk pelajaran fikih, biasaya saya menerapkan banyak ceramah dan kemudian praktek langsung.Karena pelajaran fikih itu pelajaran yang

banyak menggunakan praktek dalam meningkatkan pemahaman

darisiswa.

Mencari informasi yang lebih lanjut peneliti menayakan bagaimana

situasi kelas ketika bapak sedang mengajar menyampaikan materi.

Ungkapan Bapak S:

Bervariasi, itu tergantung dari kelasnya, siswanya dan materinya. Bila

dikelas VIII itu, maaf anaknya rata-rata kurang pandai dan harus

lebih estra dalam menyampaikan materinya, untuk materinya bila

yang diajarkan materinya menarik maka siswa juga aktif dalam

bertanya dan sebaliknya bila materinya kurang menarik siswa akan

diam, Tapi situasi kelasnya rata-rata kelas yang saya masuki itu bisa

terkontrol dan terkendalikan.

Menerapkan metode demonstrasi mata pelajaran fikih di MTs Nurul

Huda Banyubiru, sebagai guru mata pelajaran fikih Bapak S membuat

persiapan dulu sebelum melakukan langkah-langkah mengunakan metode

demonstrasi tersebut,

Kalau untuk persiapan, saya mempersiapkan konsep, bagaimana

Page 59: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

45

konsepnya nanti saya melakukan proses belajar mengajar

mengunakan metode demonstrasi, seperti siswa nanti disuruh untuk

mempraktekkan shalat misalnya shalat subuh, kita sebagai guru

hanya menjelaskan dan kita sebagai guru akan membetulkan kalau

ada yang salah.

Data di atas diperkuat dengan hasil obsevasi, bahwa terkait dengan

persiapan guru dalam menerapkan metode demonstrasi pada mata pelajaran

fikih, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan oleh

guru fikih yaitu dalam memilih konsep yang sesuai, yang kita harus

perhatikan adalah materi dan tujuan isi materi yang akan disampaikan

kepada siswa. setelah menerima pelajaran, istilahnyakompetensi dasar

maupun tujuan yang tercakup dalam indikator- indikatornya.

Selain dengan guru fikih, peneliti juga melakukan wawancara dengan

waka kurikulum. Peneliti menanyakan tentang adanya sarana dan prasarana

di sekolah dalam mempersiapkan pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi kepada Ibu EW waka kurikulum di MTs Nurul Huda

Banyubiru, berikut uraian beliau mengenai persiapan metode demonstrasi:

Fikih seperti kemarin kita sampaikan memang sekolah siap untuk

mengusahakan kaitan prasarana tapi kemarin insyaallah itu sudah

ada, sarana pembelajaran seperti itu sudah ada tetapi belum

dimanfaatkan dengan baik seperti vcd untuk praktek wudhu dll itu

sudah ada, tapi di reguler itu belum tapi di fullday itu sudah ada.

Kalau sarana yang mendukung seperti musholla, tempat wudhu

cukup, lcd, proyektor juga ada.

Sebagai guru mata pelajaran fikih Bapak S membuat langkah-langkah

mengunakan metode demonstrasi tersebut, adapun langkah-langkah sebagai

berikut:

Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan metode

demonstrasi adalah: 1) Mempersipakn RPP untuk menjalankan

urutan-urutan dalam pembelajaran. 2) Persipan dengan mengkaji

kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai. 3) Menyiapkan

alat peraga. 4) Pelaksanaan dengan memperagakan tindakan, proses

atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi dan pertayaan. 5)

Page 60: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

46

Menyiapkan tempat untuk mendemonstrasikan gerakan shalat.

6)Tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan

segala hal yang telah didemonstrasikan.

Data di atas juga diperkuat dengan hasil observasi, bahwa dalam

pembelajaran fikih guru memulai proses pembelajaran mengucapkan salam

terlebih dahulu lalu meriview pembelajaran yang sebelumnya untuk

mengingat apa yang dipelajari minggu kemarin, guru menjelaskan tentang

materi shalat secara jelas agar dimengerti oleh siswa, lalu guru menunjuk

murid untuk mempraktekkan shalat subuh di depan teman-teman

sekelasnya, murid yang sudah ditunjuk oleh guru itu mendemonstrasikan

shalat subuh sedikit malu-malu, pada saat pendemonstrasian shalat subuh

semua siswa dan guru memperhatikan prosesi shalat subuh, guru sesekali

membenarkan bacaan siswa yang salah, setelah pendemonstrasian shalat

subuh itu selesai guru menyimpulkan apa yang terjadi dalam proses

demonstrasi tadi, setelah prosespembelajaranselesai guru menutup

pelajaran dengan salam.

Peranan metode dalam pembelajaran sangat mendominasi

keberhasilan penyampaian materi pembelajaran. Metode demonstrasi sering

mendominasi dalam penyampaian materi pembelajaran fikih. Menurut

Bapak Sugiri:

bahwa keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran sangat tergatung dengan metode yang digunakan. Pemberitahuan

dari teman saya yang mengajar di MTs Roudlotul Furqon, Dengan

metode demonstrasi pembelajaran fikih di MTsFurqon banyak

mendapat segi positif dilihat dari pembelajaran fikih yang diajarkan

kepada siswa dengan menggunakan metode demonstrasi lebih cepat

memahami materi seperti tujuan yang ingin dicapai dalam

pembelajaran.

Dalam menerapkan metode demonstrasi tersebut, peneliti menggali

informasi kepada guru mata pelajaran fikih bagaimana minat siswa dalam

Page 61: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

47

proses belajar mengajar mengunakan metode demonstrasi, Bapak S

mengungkapkan:

Minat siswa khususnya kelas VIII dalam mengikuti proses belajar

mengajar menggunakan metode demonstrasi sangat antusias, karena

yang melakukan demonstrasi di depan kelas itu bukan saya

melainkan anak didik saya, jadi temannya yang lain bisa fokus ketika

salah satu temannya itu mendemonstrasikan di depan kelas. Karena

sebelumnya saya tekankan kepada anak-anak kita itu belajar bukan

semata-mata hanya untuk ujian melainkan untuk setiap hari

melakukan atau untuk bekal kehidupan sehari-hari.

Data tersebut diperkuat dengan hasil wawancara dengan siswa R yang

mengungkapkan:

Alhamdulillah Bapak saya sangat senang, semangat dan lebih memahami kalau pak guru menunjuk teman-teman sekelas untuk

mempraktekkan materi pelajaran di depan kelas, walaupun sedikit

malu-malu karena dilihat oleh teman sekelas yang lain.

Dan peneliti juga mewawancarai seorang siswi T yang

mengungkapkan:

Saya sangat senang jika pak guru mengajarnya dengan metode

demontrasi sebab kalau hanya baca buku saja sering lupa, beda sama

kalau dipraktekan terasa masih membekas saja materi

pembelajarannya.

Dari keterangan di atas, diperkuat dengan hasil observasi

menunjukkan bahwa metode demonstrasi dalam pembelajaran fikih sangat

mempermudah siswa memahami materi yang telah disampaikan, misalnya:

materi wudu, tayamum, shalat. Dilihat dari pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi lebih berhasil dari pada sebelum

melakukan pembelajaran dengan tidak menggunakan metode demonstrasi.

Hasil observasi tentang penerapan metode demonstrasi a) guru

menunjuk salah satu siswa untuk maju di depan kelas untuk memperagakan

setiap gerakan shalat disertai penjelasan singkat dari guru, selanjutnya guru

menunjuk dua siswa untuk mempraktekan langsung gerakan shalat disertai

Page 62: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

48

bacaannya, sedangkan teman yang lain mengamatinya. b) guru memberikan

pertanyaan terkait dengan shalat. c) guru memberikan kesempatan kepada

semua siswa melakukan shalat subuh secara berjamaah dengan membaca

bacaannya secara keras, di samping itu guru mengamati dan memberikan

arahan kepada siswa yang belum lancar dalam gerakan dan bacaannya. d)

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

memberikan kesimpulan terkait materi yang diajarkan hari ini.

Untuk pelaksanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran shalat

kelas VIII, Bapak S selaku guru mata pelajaran fikih kelas VIII memberi

penjelasan:

Menurut saya pribadi metode demostrasi ini sangat bagus karena

dengan adanya metode demonstrasi ini, guru dapat langsung

mengetahui anak yang belum lancar dalam bacaan shalat dan gerakan

shalat. Disamping itu siswa akan tergugah semangatnya dalam

pembelajaran ini, dilihat dari alat peraganya yang akan menjadi

fokus perhatianya siswa sehingga memudahkan siswa menerima

materi yang diajarkan.

Untuk mencari informasi yang mendalam tentang pelaksanaan metode

demonstrasi. Peneliti menayakan bagaimana nilai siswa VIII dalam

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi ini, bapak S

mengungkapkan:

Bahwasanya untuk kelas VIII ini pas waktu saya kasih soal tulis,

setelah pembelajaran menggunakan demonstrasi kemarin. rata-rata

nilainya baik. Karena metode yang digukan kemarin tepat dalam

pembelajaran shaolat dan siswa VIII ini rata-rata anaknya pandai

suka mendengar ketika diberi materi dan aktif bertanya ketika kurang

paham.

Untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang efiktivitas metode

demonstrasi peneliti mencari informasi kepada siswa B tentang tingkat

pemahaman siswa terkait menggunakan metode demonstrai dalam gerakan

shalat.

Page 63: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

49

Menurut saya pribadi ya pak, saya lebih paham terkait gerakan sholat

dengan menggunakan metode ini, karena metode ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk praktek langsung tidak cuma melihat

dan mendengarkan saja.

Hal senada juga diungakapkan oleh siswi K:

Kalau saya, saya bisa lebih memahami materi yang sedang

dipraktekan menggunakan metode ini. Karena disamping praktek

juga ada penjelasan dari guru, sehingga memudahkan saya dalam

mengamati, mempraktekan dan menerima materi.

Dari hasil observasi yang peneliti amati, masih terdapat siswa yang

masih kurang lancar dalam bacaanya dan masih kaku dalam gerakan

shalatnya. Untuk itu peneliti mencari informasi yang lebih mendalam,

bagaiman perhatian bapak terhadapa anak yang belum bisa lancar dalam

shalat. Bapak S mengungkapkan:

Pertama: siswa diberi motovasi bahwa shalat merupakan ibadah yang

terpinting dan utama, dan menjadi kunci amalan baik buruk selama

hidup dunia dan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Kedua: memberi pengayaan berupa menghafal kembali bacaan yang

belum lancar dan bisa diberi PR biar siswa ada waktu untuk

menghafal biasanya terdapat pada do’a qunut shalat subuh.

Selain dengan guru, peneliti melanjutkan mewawancari siswa laki-

laki untuk memperoleh data yang lebih mendalam terkait pelaksanaan

metode demonstrasi.

Menurut saya ya pak, metode ini sangat cocok untuk diterapakan

dalam pembelajaran shalat. karena saya lebih mengerti gerakan shalat

secara detail, dan lebih mudah untuk menerima materi kalau

menggunakan metode ini dan menarik karena bisa tau teman saya

yang belum lancar dalam shalat.

Dari penelitian ini, peneliti juga menggali informasi pada siswi,

dengan pertanyaan yang sama.

Page 64: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

50

Kalau menurut saya, dengan adanya metode demonstrasi saya dapat

mempermudah dalam belajar, dalam menerima materi, dan saya

bersama teman-teman saya lebih mengetahui dan paham dalam

gerakan shalat yang khuysu’ dan tuma’ ninah.

Dilihat dari keterangan di atas, dan diperkuat dengan hasil observasi

menunjukan untuk metode demonstrasi ini sangat tepat untuk diterapkan di

kelas VIII, melihat dari siswa yang usianya menginjak dewasa.Seorang

guru harus lebih kreatif dalam menjalankan sebuah metode pembelajaran

dilihat juga dari pengalaman peneliti mengamati kelas lain, siswa yang

diajar dengan metode demonstrasi dengan metode ceramah ini akan terlihat

beda, biasanya siswa yang diajar guru dengan cuma diberi ceramah dan

diberi tugas. Siswa akan merasa mengantuk, bosan dan suasana kelas

menjadi pasif, berbeda kalau menggunakan metode demonstrasi, semangat

siswa akan muncul, karena dipicu dengan alat peraga yang menjadi fokus

utama sisiwa, dan siswa akan disuruh terjun langsung mempraktekan

yangdidemonstrasikan dan suasananya dikelas akan aktif, dan siswa akan

lebih memahami apa yang diajarkanya.

Di dalam lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas perhatian

seorang guru sangat dibutuhkan, mengingat guru sebagi pengganti orang

tua siswa selama menjadi siswa. Di samping itu dorongan dari orang tua

juga dibutuhkan mengingat seorang guru ada batasan dalam

memperhatikan siswa satu persatu. Melihat dari pembelajaran dan

pelaksanaan metode demonstrasi pada hari ini. Bapak S mengungkapkan:

Bahwasanya metode demonstrasi ini akan saya terapkan kembali di

tahun ajaran baru khusunya pada siswa baru, mengingat input siwa

yang bervariasi ada yang lulusan dari SD dan ada yang dari MI. Dan

biasaya kalau di SD ini penekannya terkait pembelajaran agamanya

kurang dibandingkan dengan MI yang banyak menekankan pada

ajaran agama. Misalnya kalau di MI dari RA saja sudah diajarkan

menutup aurat contohnya memakai kerudung dan berpakaian lengan

panjang bagi wanita dan celana panjang bagi laki-laki.Dan saya

Page 65: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

51

sedikit mengamatinya ketika saya menjemput anak saya di MI,

bawasanya ajaran yang mengandung unsur keagamaan banyak sekali,

misal diajari fasholatan, berswolawat, khirodatan dll. Dan setiap

shalat dluha kelas yang dapat jadwal langsung berlarian menuju ke

musholla untuk mengikuti shalat berjamaah dan bacaan shalatnya

dibaca keras bersamaan untuk membantu siswa yang kurang lancar.“

Disini saya bicara bukan mengada-ada saya berani berbicara karena

dari pengamatan saya waktu itu”. Dan untuk lembaga Madarasah

Tsanawiyah Nurul Huda ini sudah ada matrikulasi tentang shalat dan

membaca Al-Quran dilaksanakan saat awal masuk semester satu,

kemudian anak itu dikelompokan dalam kelas dan dilaksanakan pada

pondok ramadhan dan dijam ekstra setiap hari sabtu.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan, terkait dengan metode

demostrasi sangat efektif untuk dijalankan dalam hal pembelajaran shalat.

Mengingat shalat merupakan amalan ibadah yang terpenting dan utama

dilihat juga dari siswa yang belum lancar dalam gerakan shalat. Untuk itu

menjalankan sebuah metode demonstrasi sangat diharapkan untuk

memudahkan siswa menerima sebuah materi yang diajarkaan dan dilihat

dari input siswa yang bervariasi.

Data di atas, diperkuat dengan hasil observasi tentang pelaksanaan

metode demonstrasi dalam pembelajaran shalat di kelas VIII. a) guru dapat

secara langsung mengetahui siswa yang belum lancar dalam shalat,

selanjutnya guru memberikan arahan terkait gerakan dan bacaan shalat

yang benar. b) siswa dapat mudah menerima materi yang disampaikan. c)

siswa dapat langsung mempraktekan yang didemonstrasikan. d) siswa

menjadi lebih mengerti dan paham tentang gerakan shalat, bacaannya yang

benar. e) suasana dikelas jadi aktif dengan adanya timbal balik antara guru

dan siswa. f) siswa merasa senang menggunakan metode demonstrasi ini

dalam pembelajaran. Dengan demikian metode demonstrasi ini sangat

efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran shalat. g) dilihat dari nilai

siswa rata-rata nilainya baik.

Page 66: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

52

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Penggunaan Metode Demonstrasi

dalam Pembelajaran Fikih

Di dalam menerapkan suatu metode pendidikan pasti ada faktor

yang mendukung dan faktor penghambatnya, tidak terkecuali dengan

penerapan metode demonstrasi. Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari

siswa, guru, sarana prasarana, keterbatasan waktu dan sebagainya. Bapak S

sebagai guru mata pelajaran fikih mengungkapkan apa saja faktor yang

mendukung penerapan metode demontrasi:

Hal-hal pendukung yang saya alami pada waktu menggunakan

metode demonstrasi yaitu anak yang lain atau teman yang lain

bisa fokus ketika salah satu temannya itu saya suruh maju

kedepan untuk mendemonstrasikan sesuatu, seperti halnya shalat

subuh. Jika temannya sendiri yang mempraktekkan materi

tersebut teman yang lain akan mudah memahami dan tidak malu

bertanya dan situasi belajar mengajar menjadi menyenangkan.

Dan perhatian siswa terpusat sepenuhnya pada materi yang

didemontrasikan dan menghindari kesalahan siswa dalam

mengambil suatu kesimpulan karena mereka mengamati

secara langsung jalannya proses demontrasi yang diadakan.

Bapak S selaku guru mata pelajaran fikih juga memaparkan

bahwa apa saja faktor penghambat dalam menggunakan metode

demonstrasi:

Kendala yang saya alami saat menggunakan metode demonstrasi

yaitu anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk

memperagakan, saya harus memanggil nama murid itu baru dia

mau maju, tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju

kedepan mempragakan di depan kelas. Mungkin belum ada

kesadaran diri sendiri itu gara-gara malu, seperti

mendemonstrasikan praktek shalat subuh di depan teman-

temannya itu masih malu-malu, agak sedikit gak malu jika anak-

anak praktek shalat di depan tidak sendirian, dengan adanya

teman.

Dari data di atas, diperkuat hasil observasi bahwa penggunaan

metode yang tepat dapat membentuk kompetensi untuk mencapai tujuan

Page 67: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

53

yang diinginkan. Pada tahap peran guru sangat penting dalam proses

pembelajaran, seorang guru harus mampu menampilkan suasana

pembelajaran yang efektif sehingga terjadi hubungan timbal balik yang

baik antara siswa dan guru. Untuk kendala yang dihadapi adalah berasal

dari latar belakang siswa, siswa menjdi malu saat disuruh kedepan untuk

mempraktekkan materi seperti shalat subuh, tetapi malu tersebut

terjadikarena belum terbiasa, jika siswa sudah biasa di depan orang banyak

perasaan malu itu akan hilang.

Page 68: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

54

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah penulisan paparan data dan data temuan yang dihasilkan oleh

peneliti dari wawancara, observasi dan dokumentasi, maka selanjutnya peneliti akan

menganalisis data yang telah terkumpul.

Dari paparan data dan hasil sub bab hasil temuan penelitian yang

dijabarkan pada sub bab sebelumnya, maka perlu adanya analisi hasil penelitian. Hal

ini dilakukan agar data yang dihasilkan tersebut dapat dilakukan interprestasi

sehingga dapat mengambil kesimpulan penelitian sesuai dengan rumusan masalah

yang diajukan. Dalam hal ini Nasution seperti yang dikutip oleh Sugiyono (2005:89)

menyatakan analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah,

sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil

penelitian. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama

proses di lapangan bersama dengan pengumpulan data.

Penelitian disini menggunakan analisis deskriptif kualitatif (pemaparan)

dari data yang didapatkan baik memalui observasi, dokumentasi, dan wawancara

dari pihak-pihak yang mengetahui tentang data yang dibutuhkan. Selanjutnya dari

hasil tersebut dikaitkan dengan teori yang ada diantaranya sebagai berikut:

A. Pelaksanaan Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Fikih MTs Nurul Huda

Banyubiru Tahun2017/2018

Berdasarkan data yang diperoleh dari lokasi Madrasah Tsanawiyah

Nurul Huda Bandung bahwa dalam proses pembelajaran shalat, guru

menggunakan metode demostrasi. Di dalamnya adanya persiapannya,

penerapan, faktor pendukung dan pengahambat sebagai berikut:

Page 69: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

55

Untuk persiapanya: a) mempersiapkan RPP, b) mempersiapkan materi

pembelajaran, c) mempersiapkan alat-alat atau media yang diperlukan, d)

mengatur tempat dan memperkirakan waktu yang akan dipergunakan dalam

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Selanjutnya dalam

penerapanya: a) guru menunjuk salah satu siswa untuk maju di depan kelas

untuk memperagakan setiap gerakan shalat disertai penjelasan singkat dari guru,

selanjutnya guru menunjuk dua siswa untuk mempraktekan langsung gerakan

shalat disertai bacaannya, sedangkan teman yang lain mengamatinya. b) guru

memberikan pertanyaan terkait dengan shalat. c) guru memberikan kesempatan

kepada semua siswa melakukan shalat subuh secara berjamaah dengan

membaca bacaannya secara keras, di samping itu guru mengamati dan

memberikan arahan kepada siswa yang belum lancar dalam gerakan dan

bacaannya. d) guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan

memberikan kesimpulan terkait materi yang diajarkan hari ini.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut:

1. Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan intruksional, agar dapat

memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.

2. Pertimbangkanlah baik-baik apakah pilihan teknik anda mampu menjamin

tercapainya tujuan yang telah anda rumuskan.

3. Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu

demonstrasi yang berhasil, bila tidak anda harus mengambil kebijaksanaan

lain.

4. Apakah anda telah meneliti alat- alat dan bahan-bahan yang akan

digunakan mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya, juga anda perlu

mengenal baik-baik, atau telah mencoba terlebih dahulu agar demonstrasi

Page 70: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

56

itu berhasil.

5. Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan dilakukan.

6. Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga anda dapat memberi

keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.

7. Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan pada

siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.

Dalam pembelajaran fikih guru memulai proses pembelajaran

mengucapkan salam terlebih dahulu lalu me-riview pembelajaran yang

sebelumnya untuk mengingat apa yang dipelajari minggu kemarin, guru

menjelaskan tentang materi shalat secara jelas agar dimengerti oleh siswa, lalu

guru menunjuk murid untuk mempraktekkan misalnya shalat subuh di depan

teman-teman sekelasnya, murid yang sudah ditunjuk oleh guru itu

mendemonstrasikan shalat subuh sedikit malu-malu, pada saat

pendemonstrasian shalat subuh semua siswa dan guru memperhatikan prosesi

shalat subuh, guru sesekali membenarkan bacaan siswa yang salah, setelah

pendemonstrasian shalat subuh itu selesai guru menyimpulkan apa yang terjadi

dalam proses demonstrasi tadi, setelah proses pembelajaran selesai guru

menutup pelajaran dengan salam.

Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam memakai metode

demonstrasi adalah:

1) Persiapan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mengkaji

kesesuaian metode terhadap tujuan yang akan dicapai. 2) analisis

kebutuhan peralatan untuk demonstrasi. 3) mencoba peralatan dan analisis

kebutuhan waktu. 4) merancang garis-garis besar demonstrasi.

2) Pelaksanaan pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) mempersiapkan

Page 71: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

57

peralatan dan bahan yang diperlukan untuk demonstrasi. 2) memberi

pengantar demonstrasi untuk mempersiapkan para siswa mengikuti

demonstrasi, berisikan penjelasan tentang prosedur dan intruksi keamanan

demonstrasi. 3) memeragakan tindakan, proses atau prosedur yang disertai

penjelasan, ilustrasi, dan pertayaan.

3) Tindakan lanjut pemakaian metode demonstrasi, meliputi: 1) diskusi

tentang tindakan, proses atau prosedur yang baru saja didemonstrasikan. 2)

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala

hal yang telah didemonstrasikan.

Berdasarkan data yang diperoleh di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda

terkait dengan pelaksanaan metode demonstrasi, melalui proses demonstrasi ini

siswa dapat secara langsung melakukan pengamatan terhadap apa yang sedang

diperagakan oleh guru. Sehingga siswa dapat mempelajari ketrampilan kognitif

dan afektif atau psikomotor yang baru dengan cara memperhatiakan bagaimana

guru tersebut melakukan hal-hal tersebut.

Kreativitas dan motivasi seorang guru sangat dibutuhkan dalam

menjalankan metode demostrasi ini. Mengingat peran guru sebagai pembimbing

adalah memberikan bimbingan terhadap siswa dalam interaksi belajar mengajar.

Dalam memberikan bimbingan hendaknya mengetahui dan mengerti berbagai

potensi diri anak didik untuk dapat lebih dikembangkan.

Pelaksanaan metode demonstrasi ini menjadi efektif karena mengikuti

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Setiap langkah dari demonstrsi bisa dilihat dengan jelas oleh siswa.

2. Semua penjelasan secara lisan, dapat didengar jelas oleh semua siswa.

3. Anak-anak tahu apa yang sedang mereka amati.

4. Demonstrsi direncanakan secara teliti.

Page 72: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

58

5. Guru sebagai sebagai demostrator mengerjakan tugasnya dengan lancar dan

efektif.

6. Demonstrasi dilaksanakan pada waktu yang tepat.

7. Sebelum demonstrsi dimulai semua alat telah tersedia.

8. Demonstrsi disertai dengan ringkasannya di papan tulis.

Dengan adanya pelaksanaan metode demonstrasi: a) guru dapat secara

langsung mengetahui siswa yang belum lancar dalam shalat, selanjutnya guru

memberikan arahan terkait gerakan dan bacaan shalat yang benar. b) siswa

dapat mudah menerima materi yang disampaikan. c) siswa dapat langsung

mempraktekan yang didemonstrasikan. d) siswa menjadi lebih mengerti dan

paham tentang gerakan shalat, bacaannya yang benar. e) suasana dikelas jadi

aktif dengan adanya timbal balik antara guru dan siswa. f) siswa merasa senang

menggunakan metode demonstrasi ini dalam pembelajaran.

Berdasarkan pada hasil penelitian, dapat disimpulkan beberapa

keuntungan menggunakan metode demonstrasi sebagai berikut:

1. Metode demonstrasi menarik dan menahan perhatian siswa.

2. Demonstrasi menghadirkan subjek dengan cara yang mudah dipahami.

3. Demonstrasi menyakinkan hal-hal yang meragukan apakah dapat atau tidak

dapat dikerjakan.

4. Metode demonstrasi adalah objek dan nyata.

5. Metode demonstrasi menunjukan pelaksanaan ilmu pengetahuan.

6. Demonstrasi mempercepat penyerapan langsung dari sumber-sumbernya.

7. Demonstrasi membantu mengembangkan kepemimpinan lokal.

8. Metode demonstrasi memberikan bukti bagi praktik yang dianjurkan.

Melihat dari pembelajaran dan pelaksanaan metode demonstrasi pada

Page 73: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

59

hari ini. Guru fikih mengungkapkan bahwasanya metode demonstrasi ini akan

diterapkan kembali di tahun ajaran baru khusunya padasiswa baru, mengingat

input siwa yang bervariasi ada yang lulusan dari SD dan ada yang dari MI. Dan

biasaya kalau di SD ini penekannya terkait pembelajaran agamanya kurang

dibandingkan dengan MI yang banyak menekankan pada ajaran agama.

Misalnya kalau di MI dari RA saja sudah diajarkan menutup aurat contohnya

memakai kerudung dan berpakaian lengan panjang bagi wanita dan celana

panjang bagi laki-laki. Dan untuk lembaga Madarasah Tsanawiyah Nurul Huda

ini sudah ada matrikulasi tentang shalat dan membaca Al-Quran dilaksanakan

saat awal masuk semester satu, kemudian anak itu dikelompokan dalam kelas

dan dilaksanakan pada pondok ramadhan dan dijam ekstra setiap hari sabtu.

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan, terkait dengan metode

demostrasi sangat efektif untuk dijalankan dalam hal pembelajaran shalat.

Mengingat shalat merupakan amalan ibadah yang terpenting dan utama dilihat

juga dari siswa yang belum lancar dalam gerakan shalat. Untuk itu menjalankan

sebuah metode demonstrasi sangat diharapkan untuk memudahkan siswa

menerima sebuah materi yang diajarkaan dan dilihat juga dari input siswa yang

bervariasi.

B. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi

dalam Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda Banyubiru

Tahun 2017/2018

Faktor pendukung penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran

shalat yaitu sudah tersedianya fasilitas yang memadai untuk mempraktekan

demonstrasi seperti, musholla, tempat wudhu, peralatan shalat,VCD, LCD,

Proyektor dan alat-alat peragaan seperti boneka dan didukung kreatifitas guru

dalam pembelajaran yang sudah bagus, sehingga siswa akan lebih mudah

menerima materi yang diberikan dengan menggunakan metode demonstrasi ini,

Page 74: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

60

dan akan tahan lama daya ingatnya pada siswa. Karena siswa pada metode

demonstrasi akan merasakan atau melakukan sendiri apa yang

didemonstrasikannya, juga dengan metode demonstrasi yang diterapkan pada

suatu materi pelajaran akan menghilangkan kerancuan pemahaman atau

kesalahfahaman dalam memahami suatu penjelasan dari seorang guru yang

biasanya terjadi pada model pembelajaran dengan metode ceramah.

Menurut Bapak S sebagai guru mata pelajaran fikih apa saja faktor

yang mendukung penerapan metode demontrasi: Hal-hal pendukung yang

dialami pada waktu menggunakan metode demonstrasi yaitu anak yang lain

atau teman yang lain bisa fokus ketika salah satu temannya itu disuruh maju

kedepan untuk mendemonstrasikan sesuatu, seperti halnya shalat subuh. Jika

temannya sendiri yang mempraktekkan materi tersebut teman yang lain akan

mudah memahami dan tidak malu bertanya dan situasi belajar mengajar

menjadi menyenangkan.

Dari minat siswa dalam proses belajar mengajar mengunakan metode

demonstrasi, antusias siswa sangat mendukung dalam proses penerapan

demonstrasi ini.

Minat siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar menggunakan

metode demonstrasi sangat antusias, karena yang melakukan demonstrasidi

depan kelas itu bukan saya melainkan anak didik saya, jadi temannya yang lain

bisa fokus ketika salah satu temannya itu mendemonstrasikan ke depan kelas.

Faktor penghambat penerapan metode demonstrasi dalam

pembelajaran shalat yaitu. Terdapat pada waktu yang kurang lama dan latar

belakang anak didik yang berdeda.

Kendala yang dialami guru fikih saat menggunakan metode

demonstrasi yaitu anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk

Page 75: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

61

memperagakan, guru harus memanggil nama murid tersebut baru dia mau maju,

tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan memperagakan di

depan kelas. Mungkin belum ada kesadaran diri sendiri itu gara-gara malu,

seperti mendemonstrasikan gerakan shalat di depan teman-temannya itu masih

malu-malu, mungkin sedikit tidak malu jika anak-anak praktek shalat di depan

tidak sendirian, dengan adanya teman. Jadi kendala yang dihadapi adalah

berasal dari siswa itu sendiri.

Page 76: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai bagian akhir dari penulisan skripsi ini, berdasarkan kajian teori

dan didukung adanya hasil analisis serta mengacu pada rumusan masalah yang

telah penulis kemukakan pada awal penulisan, maka pembahasan Penerapan

Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Fikih dalam Shalat siswa kelas VIII MTs

Nurul Huda Banyubiru Tahun 2017/2018 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan metode demonstrasi mata pelajaran fikih di MTs Nurul Huda

Banyubiru Tahun 2017/2018. Yaitu dengan 1) persiapan meliputi: a)

Mempersiapkan RPP, b) Mempersiapkan materi pembelajaran, c)

Mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, d) Mengatur tempat yang akan

digunakan, selanjutnya 2) Penerapan metode demonstrasi a) guru menunjuk

salah satu siswa untuk maju di depan kelas untuk memperagakan setiap

gerakan shalat disertai penjelasan singkat dari guru, selanjutnya guru

menunjuk dua siswa untuk mempraktekan langsung gerakan shalat disertai

bacaannya, sedangkan teman yang lain mengamatinya. b) guru memberikan

pertanyaan terkait dengan shalat. c) guru memberikan kesempatan kepada

semua siswa melakukan shalat subuh secara berjamaah dengan membaca

bacaannya secara keras, di samping itu guru mengamati dan memberikan

arahan kepada siswa yang belum lancar dalam gerakan dan bacaannya. d)

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, dan memberikan

kesimpulan terkait materi yang diajarkan hari ini. 3) Faktor Pendukung dan

Hambatan, faktor pendukung penerapan metode demonstrasi dalam

pembelajaran shalat yaitu: Sudah tersedianya fasilitas yang memadai untuk

mempraktekan demonstrsi seperti, musholla, tempat wudhu, peralatan shalat,

Page 77: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

63

VCD, LCD, Proyektor, alat-alat peragaan seperti boneka dan didukung

kreatifitas guru dalam pembelajaran yang sudah bagus. Hambatan-hambatan

dalam penerapan metode demonstrasi meliputi waktu yang kurang lama dan

latar belakang anak didik yang berbeda.

2. Faktor pendukung dan penghambat penggunaan metode Demonstrasi dalam

Pembelajaran Shalat siswa kelass VIII MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun

2017/2018

Faktor pendukung penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran

shalat yaitu sudah tersedianya fasilitas yang memadai untuk mempraktekan

demonstrasi seperti, musholla, tempat wudhu, peralatan shalat,VCD, LCD,

Proyektor dan alat-alat peragaan seperti boneka dan didukung kreatifitas

guru dalam pembelajaran yang sudah bagus, sehingga siswa akan lebih

mudah menerima materi yang diberikan dengan menggunakan metode

demonstrasi ini, dan akan tahan lama daya ingatnya pada siswa

Faktor penghambat penerapan metode demonstrasi dalam

pembelajaran shalat yaitu. Terdapat pada waktu yang kurang lama dan latar

belakang anak didik yang berdeda.

Kendala yang dialami guru fikih saat menggunakan metode

demonstrasi yaitu anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk

memperagakan, guru harus memanggil nama siswa tersebut baru dia mau

maju, tidak dengan kesadaran diri sendiri untuk maju kedepan

memperagakan di depan kelas. Mungkin belum ada kesadaran diri sendiri itu

gara-gara malu, seperti mendemonstrasikan gerakan shalat di depan teman-

temannya itu masih malu-malu, mungkin sedikit tidak malu jika anak-anak

praktek shalat di depan tidak sendirian, dengan adanya teman. Jadi kendala

yang dihadapi adalah berasal dari siswa itu sendiri.

B. Saran

Dengan memperhatikan hasil penelitian ini terdapat beberapa saran

Page 78: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

64

sehubungan dengan Penerapan Metode Demonstrasi Mata Pelajaran Fikih

dalam Pembelajaran Shalat siswa kelas VIIIMTs Nurul Huda Banyubiru Tahun

2017/2018 sebagai berikut:

1. Bagi Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda, agar menyelanggarakan seminar

atau pelatihan mengenai metode pembelajaran, sehingga guru terampil dalam

menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran shalat

2. Untuk melaksanakan belajar dengan metode demonstrasi memerlukan

persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu menentukan SK

dan KD serta tujuan yang ingin dicapai agar benar-benar bisa diterapkan

dengan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga

diperoleh hasil yangoptimal.

3. Untuk mengurangi rasa malu siswa untuk mendemonstrsikan di depan

temannya sendiri, upaya guru mata pelajaran harus sering-sering menunjuk

siswa maju kedepan kelas secara bergilir supaya rasa malu untuk tampil di

depan umum bisa diatasi

4. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan di MTs Nurul Huda Banyubiru Tahun 2017/2018.

Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-

perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 79: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

65

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: CV

Pustaka Setia, 1997, Cet I

Al-fairuz, majduddin. 1995. Al-Qomus Al Muhit. Beirut: Maktabah Al-Buhus Wal

Dirosah

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:

Ciputat Pers, Cet I

Arikunto, Suharsimi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat

Pers, Cet I

Billah, Arif . 2016. Pendidikan Karakter Untuk Anak Usia Dini dalam Perspektif

Islam dan Implementasinya dalam Materi Sains. Attarbiyah, 1 (2), 54

Djazuli. 2005. Ilmu Fiqh Penggalian, Perkembangan dan Penerapan Hukum Islam.

Jakarta: Prenada Media.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi

Handoko, T. Hani. 1998. Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta,

Khallaf, Abdul Wahhab. 2002. Kaidah-Kaidah Hukum Islam Ilmu Ushulul

Fiqih, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, , Cet VIII

Koentjaraningrat. 1997. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama,

Mansyur. 2000. Materi Pokok Proses Belajar Mengajar Modul 1-6, Jakarta:

direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Depag, , Cet VI

Moejiono dkk. 1992. Stategi BelajarMengajar Jakarta: Depertemen Pendidikan dan

Kebudayaan Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Pendidikan

Moeloeng, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdyakarya

Muhibinsyah,. 2004. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Bandung:

PT Remaja Rosda Karya, Cet II

N.K., Roestiyah, 2001. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Nata, Abudin. 2007. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,

Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Page 80: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

66

Rahardjo, S dan Gudnanto. 2011. Pemahaman Individu Teknik Non Tes. Kudus: Nora

Media Enterprise.

Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: KalamMulia,

Shiddieqy, Hasbi Ash. 1993. Pengantar Ilmu Fiqih, Jakarta: Bulan Bintang, , Cet

VIII

Sugiyono. 2005. MemahamiPenelitianKualitatif. Bandung: C.V Alfabeta

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Media

Kencana

Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: CV Pustaka Setia, , Cet

III

Usman, Basyirudin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta:

Ciputat Pers,Cet I

Yunus, Mahmud. 1990. Kamus Arab Indonesia, Jakarta: PT Hidakarya Agung.

Page 81: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

BERITA WAWANCARA DENGAN GURU BIDANG STUDI FIQIH

KELAS VII MTS NURUL HUDA BANYUBIRU

Nama Responden : H. Sugiri, S.Pd.I

Latar Belakang Pendidikan : S1

Jabatan : Guru Fiqih

Masalah : Seputar Efektivitas Metode Demonstrasi Terhadap Pembelajaran

Bidang Studi Fiqih Di MTs Nurul Huda Banyubiru.

1 Bagaimanakah sejarah berdirinya MTs Nurul Huda?

Jawab : Sekolah filial ini bertempat di MI Nurul Huda sepakung dengan jumlah

kelas sebanyak 1 ruang untuk kelas 1. Akhir tahun 1999 MTs Nurul Huda mulai

mendapat bantuan pembangunan gedung sekolah di Dusun Sepakung bagian

timur. Akhirnya pada tahun 2000 MTs Nurul Hudafilial MTs Rodhotul Furqon

diresmikan menjadi MTs Nurul Huda Sepakung, dengan jumlah murid sebanyak

47, jumlah kelas sebanyak 3 kelas dan tenaga pengajar sebanyak 10 orang. Sejak

dibangunnya gedung sekolah yang baru, MTs Nurul Huda mengalami kemajuan

jumlah siswa yang sangat pesat

2 Metode apakah yang biasa bapak terapkan dalam pembelajaran fiqih?

Jawab : Untuk pelajaran fiqih, biasaya saya menerapkan banyak ceramah dan

kemudian praktek langsung. Karena pelajaran fiqih itu pelajaran yang banyak

menggunakan praktek dalam meningkatkan pemahaman dari siswa

3 Bagaimanakah kondisi kelas ketika bapak sedang menyampaikan materi?

Page 82: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

Jawab : Bervariasi, itu tergantung dari kelasnya, siswanya dan materinya. Bila

dikelas VIII itu, maaf anaknya rata-rata kurang pandai dan harus lebih ekstra

dalam menyampaikan materinya, untuk materinya bila yang diajarkan materinya

menarik maka siswa juga aktif dalam bertanya dan sebaliknya bila materinya

kurang menarik siswa akan diam, Tapi situasi kelasnya rata-rata kelas yang saya

masuki itu bisa terkontrol dan terkendalikan.

4 Bagaimanakah bapak mempersiapkan penerapan metode demonstrasi?

Jawab : Kalau untuk persiapan, saya mempersiapkan konsep, bagaimana

konsepnya nanti saya melakukan proses belajar mengajar mengunakan metode

demonstrasi, seperti siswa nanti disuruh untuk mempraktekkan shalat misalnya

shalat subuh, kita sebagai guru hanya menjelaskan dan kita sebagai guru akan

membetulkan kalau ada yang salah

5 Bagaimana langkah-langkah bapak untuk menerapkan metode demonstrasi?

Jawab : Langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan metode

demonstrasi adalah: 1) Mempersipakn RPP untuk menjalankan urutan-urutan

dalam pembelajaran. 2) Persipan dengan mengkaji kesesuaian metode terhadap

tujuan yang akan dicapai. 3) Menyiapkan alat peraga. 4) Pelaksanaan dengan

memperagakan tindakan, proses atau prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi

dan pertayaan. 5) Menyiapkan tempat untuk mendemonstrasikan gerakan shalat.

6) Tindak lanjut pemakaian metode demonstrasi dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mencoba melakukan segala hal yang telah

Page 83: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

didemonstrasikan.

6 Menurut bapak, bagaimanakah peran metode dalam pembelajaran?

Jawab : bahwa keberhasilan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran

sangat tergatung dengan metode yang digunakan. Pemberitahuan dari teman

saya yang mengajar di MTs Roudlotul Furqon, Dengan metode demonstrasi

pembelajaran fiqih di MTsFurqon banyak mendapat segi positif dilihat dari

pembelajaran fiqih yang diajarkan kepada siswa dengan menggunakan metode

demonstrasi lebih cepat memahami materi seperti tujuan yang ingin dicapai

dalam pembelajaran.

7 Bagaimana minat siswa dalam proses belajar mengajar mengunakan metode

demonstrasi?

Jawab : Minat siswa khususnya kelas VIII dalam mengikuti proses belajar

mengajar menggunakan metode demonstrasi sangat antusias, karena yang

melakukan demonstrasi di depan kelas itu bukan saya melainkan anak didik saya,

jadi temannya yang lain bisa fokus ketika salah satu temannya itu

mendemonstrasikan di depan kelas. Karena sebelumnya saya tekankan kepada

anak-anak kita itu belajar bukan semata-mata hanya untuk ujian melainkan untuk

setiap hari melakukan atau untuk bekal kehidupan sehari-hari.

8 Bagaimanakah efektivitas metode demonstrasi dalam pembelajaran shalat kelas VIII?

Page 84: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

Jawab : Menurut saya pribadi metode demostrasi ini sangat efektif karena

dengan adanya metode demonstrasi ini, guru dapat langsung mengetahui anak

yang belum lancar dalam bacaan shalat dan gerakan shalat. Disamping itu

siswa akan tergugah semangatnya dalam pembelajaran ini, dilihat dari alat

peraganya yang akan menjadi fokus perhatianya siswa sehingga

memudahkan siswa menerima materi yang diajarkanSetelah bapak

memberikan contoh sholat,

9 Bagaimana nilai siswa VIII dalam pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi ini?

Jawab : Bahwasanya untuk kelas VIII ini pas waktu saya kasih soal tulis,

setelah pembelajaran menggunakan demonstrasi kemarin. rata-rata nilainya

baik. Karena metode yang digukan kemarin tepat dalam pembelajaran shaolat

dan siswa VIII ini rata-rata anaknya pandai suka mendengar ketika diberi

materi dan aktif bertanya ketika kurang paham.

10 Bagaimana perhatian bapak terhadap anak yang belum bisa lancar dalam shalat?

Jawab : Pertama: siswa diberi motovasi bahwa shalat merupakan ibadah yang

terpinting dan utama, dan menjadi kunci amalan baik buruk selama hidup

dunia dan dipertanggungjawabkan di akhirat.

Kedua: memberi pengayaan berupa menghafal kembali bacaan yang belum

lancar dan bisa diberi PR biar siswa ada waktu untuk menghafal biasanya

terdapat pada do’a qunut shalat subuh.

11 Apakah bapak akan menerapkan metode demonstrasi di tahun-tahun

mendatang?

Page 85: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

Jawab : Bahwasanya metode demonstrasi ini akan saya terapkan kembali di

tahun ajaran baru khusunya pada siswa baru, mengingat input siwa yang

bervariasi ada yang lulusan dari SD dan ada yang dari MI. Dan biasaya kalau

di SD ini penekannya terkait pembelajaran agamanya kurang dibandingkan

dengan MI yang banyak menekankan pada ajaran agama. Misalnya kalau di

MI dari RA saja sudah diajarkan menutup aurat contohnya memakai

kerudung dan berpakaian lengan panjang bagi wanita dan celana panjang bagi

laki-laki.Dan saya sedikit mengamatinya ketika saya menjemput anak saya di

MI, bawasanya ajaran yang mengandung unsur keagamaan banyak sekali,

misal diajari fasholatan, berswolawat, khirodatan dll. Dan setiap shalat dluha

kelas yang dapat jadwal langsung berlarian menuju ke musholla untuk

mengikuti shalat berjamaah dan bacaan shalatnya dibaca keras bersamaan

untuk membantu siswa yang kurang lancar.“ Disini saya bicara bukan

mengada-ada saya berani berbicara karena dari pengamatan saya waktu itu”.

Dan untuk lembaga Madarasah Tsanawiyah Nurul Huda ini sudah ada

matrikulasi tentang shalat dan membaca Al-Quran dilaksanakan saat awal

masuk semester satu, kemudian anak itu dikelompokan dalam kelas dan

dilaksanakan pada pondok ramadhan dan dijam ekstra setiap hari sabtu.

12 Faktor apa sajakah yang mendukung penerapan metode demonstrasi?

Jawab : Hal-hal pendukung yang saya alami pada waktu menggunakan

metode demonstrasi yaitu anak yang lain atau teman yang lain bisa fokus

ketika salah satu temannya itu saya suruh maju kedepan untuk

mendemonstrasikan sesuatu, seperti halnya shalat subuh. Jika temannya

Page 86: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

sendiri yang mempraktekkan materi tersebut teman yang lain akan mudah

memahami dan tidak malu bertanya dan situasi belajar mengajar menjadi

menyenangkan. Dan perhatian siswa terpusat sepenuhnya pada materi yang

didemontrasikan dan menghindari kesalahan siswa dalam mengambil suatu

kesimpulan karena mereka mengamati secara langsung jalannya

proses demontrasi yang diadakan.

13 Faktor apa sajakah yang menghambat penerapan metode demonstrasi?

Jawab: Kendala yang saya alami saat menggunakan metode demonstrasi yaitu

anak itu sulit untuk memulai maju kedepan untuk memperagakan, saya harus

memanggil nama murid itu baru dia mau maju, tidak dengan kesadaran diri

sendiri untuk maju kedepan mempragakan di depan kelas. Mungkin belum

ada kesadaran diri sendiri itu gara-gara malu, seperti mendemonstrasikan

praktek shalat subuh di depan teman-temannya itu masih malu-malu, agak

sedikit gak malu jika anak-anak praktek shalat di depan tidak sendirian,

dengan adanya teman.

Interviwee, Interviwer,

Sugiri, A. ma Nur Kholis

NIP. 150385315 NIM. 114-13028

Page 87: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

BERITA WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS VIII MTS NURUL

HUDA BANYUBIRU

Nama Responden : B

Kelas : VIII

1. Menurut anda, apakah metode demonstrasi menbantu anda dalam pembelajaran

fiqih?

Jawab: Menurut saya pribadi ya pak, saya lebih paham terkait gerakan sholat

dengan menggunakan metode ini, karena metode ini memberikan kesempatan

kepada siswa untuk praktek langsung tidak cuma melihat dan mendengarkan saja

2. Apakah metode demonstrasi cocok dalam pembelajaran fiqih?

Jawab: Menurut saya ya pak, metode ini sangat cocok untuk diterapakan dalam

pembelajaran shalat. karena saya lebih mengerti gerakan shalat secara detail, dan

lebih mudah untuk menerima materi kalau menggunakan metode ini dan menarik

karena bisa tau teman saya yang belum lancar dalam shalat

Nama Responden : K

Kelas : VIII

1. Menurut anda, apakah metode demonstrasi menbantu anda dalam pembelajaran

fiqih?

Page 88: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

Jawab: Kalau saya, saya bisa lebih memahami materi yang sedang dipraktekan

menggunakan metode ini. Karena disamping praktek juga ada penjelasan dari

guru, sehingga memudahkan saya dalam mengamati, mempraktekan dan

menerima materi

2. Apakah metode demonstrasi cocok dalam pembelajaran fiqih?

Jawab: Kalau menurut saya, dengan adanya metode demonstrasi saya dapat

mempermudah dalam belajar, dalam menerima materi, dan saya bersama teman-

teman saya lebih mengetahui dan paham dalam gerakan shalat yang khuysu’ dan

tuma’ ninah.

Page 89: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan

TENAGA PENGAJAR MTS NURUL HUDA BANYUBIRU

No Nama L/P Pendidikan Mapel

1 Suparman L S.I SBK

2 Tumari S.Pd L

S.I IPS

3 Drs Didik Maryadi

L S I POR Pend, Jasmani

4 Sulistiono , S.H

L Hukum PKn

5 Agus Sudarmanto, S.pd

L

SI Matematika

6 Zuliyanti, S.pd

P S.I Bhs Ingris

7 Atika widayati , S.pd

P SI IPA

8 Askuri , S.pd

L SI Bhs Indonesia

9 Edy Istiawan , S.PdI

L S.I Aswaja

10 Ianah ,Spd.I

P S.I Al-quran Hadist

11 Haryadi, Spd.I

L S.I Bhs Arab

12 Nakman

L Akidah akhlak

13 Miftakul Anwar, S.com

L SI TIK

14 Sugiri, A.Ma L DII Fikih

15 Fakhrudin L S1 Bhs Jawa

16 Nur Azizah P SLTA TU

Page 90: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan
Page 91: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan
Page 92: PELAKSANAAN METODE DEMONSTRASI DALAM MATA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3897/1/SKRIPSI.pdf · 2018-04-28 · hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia dan